SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
Pendapatan Nasional
1. Konsep Dasar Pendapatan Nasional
2. Metode Perhitungan Pendapatan Nasional
3. Perbedaan GDP vs GNP
4. Pertumbuhan Pendapatan Nasional
5. Index Harga Konsumen
6. GDP dan Distribusi Pendapatan
1. Konsep Dasar Pendapatan Nasional
Pendapatan Nasional adalah: “Nilai barang dan jasa akhir
berdasarkan harga pasar, yang diproduksi oleh sebuah
perekonomian dalam satu periode dengan menggunakan faktor
produksi yang berada dalam wilayah perekonomian tersebut”
(Case & Fair, 1996)
• Pendapatan Nasional didefinisikan sebagai jumlah
barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh suatu negara
pada periode tertentu, biasanya 1 tahun.
• Pendapatan Nasional merupakan salah satu indikator yg
dapat digunakan untuk mengukur laju pembangunan
dan perkembangan tingkat kesejahteraan suatu negara
dari waktu ke waktu.
• Dengan mengetahui pendapatan nasional maka
dapat diketahui struktur perekonomian negara.
• Pendapatan Nasional diukur dengan GNP
(Gross National Product) atau PNB
(Pendapatan Nasional Bruto).
• Pengukuran pendapatan nasional digunakan
untuk menghadapi berbagai masalah sentral yang
berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi, siklus
usaha, pengangguran, dan inflasi.
• Sebelum konsep GNP ditemukan, kondisi atau
kinerja suatu perekonomian sulit dipastikan.
GNP mengukur 2 hal secara bersamaan: total
pendapatan semua orang untuk membeli barang
dan jasa dalam perekonomian, serta total
pengeluaran untuk menghasilkan barang dan jasa
selama 1 tahun tertentu.
Untuk suatu perekonomian secara
keseluruhan, pendapatan pasti sama dengan
pengeluaran.
2. Metode Perhitungan Pendapatan Nasional
Ada 3 pendekatan pendapatan nasional:
– Pendekatan produksi (production approach)
– Pendekatan pendapatan (income approach)
– Pendekatan pengeluaran (expenditure approach)
a. Pendekatan Produksi  pendapatan nasional
dihitung berdasarkan jumlah nilai barang dan
jasa akhir yang dihasilkan dari masing-masing
sektor ekonomi pada periode tertentu.
2. Metode Perhitungan Pendapatan Nasional
Di Indonesia, ada sembilan sektor ekonomi yang dihitung,
yaitu:
1. Sektor pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan
2. Pertambangan dan penggalian
3. Industri pengolahan (manufactur)
4. Listrik, air dan gas
5. Bangunan
6. Perdagangan, hotel dan restoran
7. Pengangkutan dan telekomunikasi
8. Keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan
9. Jasa lain-lain.
9 Sektor ekonomi tsb dikelompokkan menjadi 3 kelompok.
1) Sektor primer:
• pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan
• Pertambangan dan penggalian
2) Sektor sekunder:
• Industri pengolahan (manufactur)
• Listrik, air dan gas
• Bangunan
3) Sektor tersier:
• Perdagangan, hotel dan restoran
• Pengangkutan dan telekomunikasi
• Keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan
• Jasa lain-lain.
Masalah Penghitungan Ganda
– Dalam perhitungan GNP yang dihitung adalah seluruh nilai dari
barang dan jasa akhir (final product). Sedangkan barang antara
(intermediate goods) tidak diikutsertakan.
– Contoh:
GNP akan memasukkan roti, tetapi tidak memasukkan gandum.
GNP akan memasukkan mobil, tetapi tidak memasukkan baja.
Dalam pendekatan arus penghasilan, masalah penghitungan
ganda diselesaikan dengan metode nilai tambah.
– Nilai tambah (value added) merupakan nilai selisih antara
nilai penjualan perusahaan dengan nilai pembelian bahan
mentah serta jasa dari perusahaan lain.
Penghitungan GNP dengan Metode Nilai Tambah
Tahap
Produksi
(1)
Pendapatan
Penjualan
(2)
Biaya bahan/
barang antara
(3)
Nilai tambah
(gaji, laba, dsb)
(3) = (1) – (2)
Gandum
Tepung gandum
Adonan Roti
Roti
24
33
60
90
207
-0
-24
-33
-60
-117
24
9
27
30
90
(jumlah nilai
tambah)
GNP merupakan jumlah nilai tambah dari berbagai tahap produksi
b. Pendekatan Pendapatan  pendapatan nasional
dihitung dengan cara menjumlahkan pendapatan masing-
masing faktor produksi pada tahun tertentu.
Faktor Produksi Pendapatan
Tenaga kerja
Modal
Tanah
Keahlian
upah/gaji
Bunga
Sewa
Laba
PNB = Upah + Bunga + Sewa + Laba
GNP = W (wages) + I (interest) + r (rent) + (profit)
Komponen GNP dari Sisi Penghasilan/Biaya
1. Gaji, upah, bunga, sewa, dan laba
(dengan metode nilai tambah, penghitungan ganda atas
barang antara yang dibeli perusahaan-perusahaan lain
bisa dihindari).
2. Pajak tak langsung perusahaan yang merupakan
biaya produksi.
Contoh pajak tak langsung : PPN (Pajak Pertambahan
Nilai)
3. Penyusutan
Penyusutan terhadap barang modal yang terpakai pada
tahun tertentu.
Contoh Perhitungan GNP suatu Negara dari sisi
Penghasilan/Biaya ($ milyar)
1. Gaji dan kompensasi tenaga kerja
2. Bunga
3. Penghasilan sewa rumah tangga
4. Pajak tidak langsung perusahaan,
(penyesuaian dan selisih statistik)
5. Penyusutan
6. Laba perusahaan informal
7. Laba perusahaan sebelum pajak
Dividen
Laba yang ditahan
Pajak penghasilan perusahaan
134
32
132
3.244
467
7
526
520
403
298
GNP 5.465
c. Pendekatan Pengeluaran pendapatan nasional
dihitung dengan cara menjumlahkan pengeluaran dari
masing-masing pelaku ekonomi pada periode terentu (1
tahun).
Pelaku Ekonomi Pengeluaran
Konsumen
Produsen
Pemerintah
Sektor Luar Negeri
Konsumsi (C)
Investasi (I)
Pengeluaran Pemerintah (G)
Ekspor – Impor (X)
PDB = C+I+G+ X
Komponen GNP dari Sisi Produk
RUMUS : GNP = C + I + G + X
• Konsumsi (C)
Pembelanjaan barang dan jasa oleh rumah tangga.
Termasuk barang yang tahan lama seperti kendaraan,
dan barang tidak tahan lama seperti makanan dan
pakaian. Jasa mencakup barang yang tidak berwujud
• Investasi (I)
Pembelanjaan barang yang nantinya akan digunakan
untuk memproduksi lebih banyak barang dan jasa.
Seperti barang modal, persediaan, dan struktur
(bangunan)
• Belanja Pemerintah (G)
Pembelanjaan barang dan jasa oleh pemerintah. Belanja
pemerintah mencakup upah pegawai pemerintah dan
pembelanjaan untuk kepentingan umum.
Pembelanjaan transfer (transfer payment) seperti jaminan
sosial, tidak dihitung sebagai bagian dari belanja
pemerintah, karena tidak dibelanjakan untuk
mendapatkan barang dan jasa yang diproduksi.
• Ekspor Neto (X)
Pembelanjaan barang-barang dalam negeri oleh orang
asing (ekspor) dikurangi pembelanjaan barang-barang
asing oleh warga negara (impor).
EKSPOR NETO = EKSPOR - IMPOR
Contoh Perhitungan GNP dari Sisi Produk ($milyar)
1. Konsumsi rumah tangga
Barang tahan lama
Barang tidak tahan lama
Jasa
2. Investasi swasta bruto
Perumahan
Perusahaan
Perubahan persediaan
3. Pembelian pemerintah untuk barang
dan jasa
4. Ekspor neto
Ekspor
Impor
480
1.194
1.983
222
524
-5
673
704
3.675
741
1.098
-31
GNP 5.465
• GDP atau PDB (Produk Domestik Bruto) adalah
jumlah output total yang dihasilkan dalam batas wilayah
suatu negara selama satu tahun.
• Contoh : Mobil-mobil yang dihasilkan oleh FORD
(perusahaan milik Amerika) dari pabrik yang berada di
Inggris masuk ke dalam GNP Amerika Serikat, tapi
tidak masuk ke dalam GDP Amerika Serikat.
Sebaliknya masuk dalam GDP Inggris, tapi tidak masuk
dalam GNP Inggris.
• Sampai saat ini GNP dan GDP merupakan ukuran
produksi nasional yang paling sering digunakan.
3. Perbedaan GDP dengan GNP
Gross Domestic Product (GDP) vs Gross National Product (GNP)
Warga Negara Indonesia
Warga Negara Asing
Warga Negara Indonesia
Warga Negara Malaysia
GNP
GDP
Indonesia Malaysia
5. Pertumbuhan Pendapatan Nasional
• Dalam mengukur pertumbuhan pendapatan nasional
digunakan Pendapatan Nasional Riil
• Pendapatan Nasional Riil dihitung dengan
mendeflasikan Pendapatan Nasional Nominal
• Cara mendeflasikan yaitu dengan menilai berdasarkan
nilai tahun dasar (base year).
Pendapatan Nasional Nominal = Pendapatan Nasional menurut harga yang berlaku.
Pendapatan Nasional Riil = Pendapatan Nasional menurut harga konstan.
Harga dan Kuantitas
Tahun Harga Hotdog Kuantitas Hotdog Harga Hamburger Kuantitas Hamburger
2001
2002
2003
$ 1
2
3
100
150
200
$ 2
3
4
50
100
150
Tahun Perhitungan GDP Riil (tahun dasar 2001)
2001
2002
2003
($1 per hotdog x 100 hotdog) + ($2 per humburger x 50 humburger) = $ 200
($1 per hotdog x 150 hotdog) + ($2 per humburger x 100 humburger) = $ 350
($1 per hotdog x 200 hotdog) + ($2 per humburger x 150 humburger) = $ 500
Tahun Perhitungan GDP Nominal
2001
2002
2003
($1 per hotdog x 100 hotdog) + ($2 per humburger x 50 humburger) = $ 200
($2 per hotdog x 150 hotdog) + ($3 per humburger x 100 humburger) = $ 600
($3 per hotdog x 200 hotdog) + ($4 per humburger x 150 humburger) = $ 1.200
Tahun Perhitungan Deflator GDP
2001
2002
2003
( $200/$200 ) x 100 = 100
( $600/$350 ) x 100 = 171
( $1.200/$500 ) x 100 = 240
Deflator GDP
• Deflator GDP adalah rasio antara GDP
nominal terhadap GDP riil.
• Deflator GDP mencerminkan tingkat harga
saat ini relatif terhadap tingkat harga di tahun
dasar.
Deflator GDP =
GDP Nominal
GDP Riil
X 100
Kesimpulan:
• GDP nominal merefleksikan baik harga barang dan
jasa maupun kuantitas barang dan jasa yang diproduksi
dalam perekonomian.
• GDP Riil hanya merefleksikan kuantitas yang
diproduksi.
• Deplator GDP, merefleksikan harga barang dan jasa,
bukan kuantitas yang diproduksi.
• Pertumbuhan ekonomi: Gt
– Gt = pertumbuhan ekonomi tahun ke t
– Yrt = pendapatan nasional riil tahun ke-t
– Yrt-1 = pendapatan nasional riil tahun ke-t-1
Gt =
( Yrt – Yr t-1 )
Yrt-1
X 100
GDP Nominal Indonesia
No Sektor
Tahun
2000 2001 2002 2003 2004
1
Pertanian, Peternakan, dan
Perikanan
216.831,3 263.327,8 298.876,8 325.653,8 354.347,2
2 Pertambangan dan Penggalian 167.692,1 182.007,9 161.023,9 167.535,5 197.162,4
3 Industri Pengolahan 385.598,0 506.319,7 553.746,6 590.051,5 652.729,3
4 Listrik, gas, dan air bersih 8.393,7 10.854,7 15.391,9 19.540,8 22.855,3
5 Bangunan 76.573,3 89.298,9 101.573,6 112.573,4 134.388,2
6
Perdagangan, hotel, dan
restoran
224.451,9 267.656,2 314.646,7 337.820,3 372.340,4
7 Pengangkutan dan komunikasi 65.012,2 77.187,6 97.970,2 118.267,4 140.604,2
8
Keuangan , persewaan, dan
jasa perusahaan
115.463,1 135.369,8 154.442,2 174.323,6 194.542,1
9 Jasa-jasa lain 129.753,8 152.257,9 165.602,9 198.069,3 234.244,5
Total 1.389.769,4 1.684.280,5 1.863.274,8 2.043.835,6 2.303.213,6
dikutip dari: "Prinsip-prinsip Ekonomi Makro", Bramantyo Djohanputra, MBA,Ph.D., hal:63.
GDP Riil Indonesia
No Sektor
Tahun
2000 2001 2002 2003 2004
1
Pertanian, Peternakan, dan
Perikanan 216.831,3 225.685,6 232.973,4 243.076,0 252.954,0
2
Pertambangan dan Penggalian 167.692,1 168.244,3 169.932,0 168.426,8 160.655,3
3
Industri Pengolahan 385.598,0 398.323,8 419.388,0 441.754,7 469.118,2
4
Listrik, gas, dan air bersih 8.393,7 9.058,3 9.868,2 10.448,0 11.066,1
5
Bangunan 76.573,3 80.080,4 84.469,8 90.103,4 97.466,6
6
Perdagangan, hotel, dan
restoran 224.451,9 234.273,1 243.409,3 256.299,6 271.176,7
7
Pengangkutan dan komunikasi 65.012,2 70.276,1 76.173,1 84.979,1 95.772,1
8
Keuangan , persewaan, dan
jasa perusahaan 115.463,1 123.085,5 130.928,1 139.117,3 150.935,9
9
Jasa-jasa lain 129.753,8 133.957,4 138.962,3 144.354,2 151.435,2
Total 1.389.769,4 1.442.984,5 1.506.104,2 1.578.559,1 1.660.580,1
dikutip dari: "Prinsip-prinsip Ekonomi Makro", Bramantyo Djohanputra, MBA,Ph.D., hal:64.
Indeks Harga Konsumen
• IHK (CPI): adalah suatu ukuran perubahan rata-rata
keseluruhan biaya hidup (pembelian barang dan jasa)
oleh konsumen dari waktu ke waktu.
• Yang menghitung IHK adalah Biro Pusat Statistik
(BPS)
• Perhitungan IHK
1. Tetapkan isi keranjang --barang apa saja yang paling penting
bagi konsumen, tentukan bobotnya.
2. Tetapkan harga
3. Hitung harga/biaya isi keranjang
4. Pilih tahun dasar dan hitung indeksnya
contoh:
• Langkah-1 menetapkan
jenis barang rata-rata yang
dibeli konsumen (contoh: 40
kg beras dan 10 kg gula)
• Langkah-2 ketahui harga
masing-masing
• Langkah-3 hitung biaya
keranjang belanjaan
• Langkah-4pilih tahun dasar
(2001), hitung IHK setiap
tahun
Tahun Harga
beras/kg
Harga
gula/kg
2001
2002
2003
3.500
4.000
5.000
4.500
5.000
5.500
Tahun Total biaya beras dan gula
2001
2002
2003
(3.500 x 40)+(4.500 x10)=185.000
(4.000 x 40)+(5.000 x10)=210.000
(5.000 x 40)+(5.500 x10)=255.000
Tahun IHK
2001
2002
2003
(185.000/185.000) X 100 = 100
(210.000/185.000) X 100 = 113
(255.000/185.000) X 100 = 138
(IHKt - IHKt-1)
IHKt-1)
X 100
Laju Inflasi =
PDB & Distribusi Pendapatan
• Indikator kemakmuran
– Bukan besarnya PDB atau PDB per kapita
– Merata  keadilan
• Merata jika setiap individu mendapatkan bagian
yang sama
• Untuk mengukur tingkat ketimpangan :
– Lorenz Curve
– Gini Coeficient
1. KURVA LORENZ
Paling Miskin
Paling Kaya
Paling Miskin Paling Kaya
2. KOEFISIEN GINI
Hitunglah PDB negara ABC
dengan data-data sbb :
• Tangkapan ikan Rp 350 M, hasil industri pengolahan
ikan Rp 600 M, hasil perdagangan hasil laut Rp 1.000
M,
• Pendapatan upah Rp 700 M, pendapatan hasil sewa Rp
270 M, pendapatan bunga Rp 100 M, pendapatan hasil
keuntungan Rp 680 M
• Tingkat konsumsi RT Rp 1.210 M, konsumsi
pemerintah Rp 1.450 M, tingkat investasi Rp 500 M,
eksport Rp 1.350 M, import Rp 1.500 M
SEKTOR NILAI
OUTPUT
NILAI
INPUT
NILAI
TAMBAH
Perikanan 350 M 0 350 M
Industri pengolahan ikan 600 M 350 M 250 M
Perdagangan 1.000 M 600 M 400 M
PDB = w + r + i + π
= Rp 1.750 M
PDB = C + G + I + (X-M)
= Rp 3.010
JAWAB

More Related Content

Similar to Ppt pembelajaran ekonomi tentang pendapatan nasional

Ekonomi Makro - 3 (Pendapatan Nasional 1).pptx
Ekonomi Makro - 3 (Pendapatan Nasional 1).pptxEkonomi Makro - 3 (Pendapatan Nasional 1).pptx
Ekonomi Makro - 3 (Pendapatan Nasional 1).pptxRahmadKhadafi2
 
Pertemuan ii pendapatan nasional [autosaved] [autosaved]
Pertemuan ii pendapatan nasional [autosaved] [autosaved]Pertemuan ii pendapatan nasional [autosaved] [autosaved]
Pertemuan ii pendapatan nasional [autosaved] [autosaved]UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Aplikasi pendapatan nasional dalam bisnis
Aplikasi pendapatan nasional dalam bisnisAplikasi pendapatan nasional dalam bisnis
Aplikasi pendapatan nasional dalam bisnisWahono Diphayana
 
9. penghitungan-pendapatan-nasional-1
9. penghitungan-pendapatan-nasional-19. penghitungan-pendapatan-nasional-1
9. penghitungan-pendapatan-nasional-1AGUS SETIYONO
 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasionalPendapatan nasional
Pendapatan nasionalKuny Raint
 
Pertemuan-2_Pendapatan-Nasional.pptx
Pertemuan-2_Pendapatan-Nasional.pptxPertemuan-2_Pendapatan-Nasional.pptx
Pertemuan-2_Pendapatan-Nasional.pptxShifaNurAuliaPutri
 
Pendapatan Nasional
Pendapatan NasionalPendapatan Nasional
Pendapatan NasionalJogo Hera
 
Kd 3.1 menganalisis konsep dan metode perhitungan pendapatan nasional
Kd 3.1 menganalisis konsep dan metode perhitungan pendapatan nasionalKd 3.1 menganalisis konsep dan metode perhitungan pendapatan nasional
Kd 3.1 menganalisis konsep dan metode perhitungan pendapatan nasionalAGUS SETIYONO
 
TugasEko12, Alifah Nur Amalina, Ranti Pusriana S.pd, Pendapatan Nasional, SMA...
TugasEko12, Alifah Nur Amalina, Ranti Pusriana S.pd, Pendapatan Nasional, SMA...TugasEko12, Alifah Nur Amalina, Ranti Pusriana S.pd, Pendapatan Nasional, SMA...
TugasEko12, Alifah Nur Amalina, Ranti Pusriana S.pd, Pendapatan Nasional, SMA...alifahamalina_
 
TugasEko12, Andhika Bagus Bimantoro, Ranti Pusriana S.pd, Pendapatan Nasional...
TugasEko12, Andhika Bagus Bimantoro, Ranti Pusriana S.pd, Pendapatan Nasional...TugasEko12, Andhika Bagus Bimantoro, Ranti Pusriana S.pd, Pendapatan Nasional...
TugasEko12, Andhika Bagus Bimantoro, Ranti Pusriana S.pd, Pendapatan Nasional...andhikabagusb
 
TugasEko12, M.Rizqy.T Ranti Pusriana S.pd, Pendapatan Nasional, SMAN 12 Tange...
TugasEko12, M.Rizqy.T Ranti Pusriana S.pd, Pendapatan Nasional, SMAN 12 Tange...TugasEko12, M.Rizqy.T Ranti Pusriana S.pd, Pendapatan Nasional, SMAN 12 Tange...
TugasEko12, M.Rizqy.T Ranti Pusriana S.pd, Pendapatan Nasional, SMAN 12 Tange...rizqytiansyah76
 
TugasEko12, Fadhya Fathur Pratama, Ranti Pusriana S.pd, Pendapatan Nasional, ...
TugasEko12, Fadhya Fathur Pratama, Ranti Pusriana S.pd, Pendapatan Nasional, ...TugasEko12, Fadhya Fathur Pratama, Ranti Pusriana S.pd, Pendapatan Nasional, ...
TugasEko12, Fadhya Fathur Pratama, Ranti Pusriana S.pd, Pendapatan Nasional, ...faturp
 
TugasEko12, Livia Felanisa, Ranti Pusriana S.Pd, Pendapatan Nasional , SMAN 1...
TugasEko12, Livia Felanisa, Ranti Pusriana S.Pd, Pendapatan Nasional , SMAN 1...TugasEko12, Livia Felanisa, Ranti Pusriana S.Pd, Pendapatan Nasional , SMAN 1...
TugasEko12, Livia Felanisa, Ranti Pusriana S.Pd, Pendapatan Nasional , SMAN 1...liviaflns
 
PIE MAKRO - PERTEMUAN 4 REV.pdf
PIE MAKRO - PERTEMUAN 4 REV.pdfPIE MAKRO - PERTEMUAN 4 REV.pdf
PIE MAKRO - PERTEMUAN 4 REV.pdfLPMITKJ
 
Presentation EkonomiMakro
Presentation EkonomiMakroPresentation EkonomiMakro
Presentation EkonomiMakroDissa MeLina
 

Similar to Ppt pembelajaran ekonomi tentang pendapatan nasional (20)

Ekonomi Makro - 3.pdf
Ekonomi Makro - 3.pdfEkonomi Makro - 3.pdf
Ekonomi Makro - 3.pdf
 
Ekonomi Makro - 3 (Pendapatan Nasional 1).pptx
Ekonomi Makro - 3 (Pendapatan Nasional 1).pptxEkonomi Makro - 3 (Pendapatan Nasional 1).pptx
Ekonomi Makro - 3 (Pendapatan Nasional 1).pptx
 
Pertemuan ii pendapatan nasional [autosaved] [autosaved]
Pertemuan ii pendapatan nasional [autosaved] [autosaved]Pertemuan ii pendapatan nasional [autosaved] [autosaved]
Pertemuan ii pendapatan nasional [autosaved] [autosaved]
 
Pertemuan ii pendapatan nasional [autosaved]
Pertemuan ii pendapatan nasional [autosaved]Pertemuan ii pendapatan nasional [autosaved]
Pertemuan ii pendapatan nasional [autosaved]
 
Aplikasi pendapatan nasional dalam bisnis
Aplikasi pendapatan nasional dalam bisnisAplikasi pendapatan nasional dalam bisnis
Aplikasi pendapatan nasional dalam bisnis
 
9. penghitungan-pendapatan-nasional-1
9. penghitungan-pendapatan-nasional-19. penghitungan-pendapatan-nasional-1
9. penghitungan-pendapatan-nasional-1
 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasionalPendapatan nasional
Pendapatan nasional
 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasionalPendapatan nasional
Pendapatan nasional
 
Pertemuan-2_Pendapatan-Nasional.pptx
Pertemuan-2_Pendapatan-Nasional.pptxPertemuan-2_Pendapatan-Nasional.pptx
Pertemuan-2_Pendapatan-Nasional.pptx
 
Pendapatan Nasional
Pendapatan NasionalPendapatan Nasional
Pendapatan Nasional
 
Kd 3.1 menganalisis konsep dan metode perhitungan pendapatan nasional
Kd 3.1 menganalisis konsep dan metode perhitungan pendapatan nasionalKd 3.1 menganalisis konsep dan metode perhitungan pendapatan nasional
Kd 3.1 menganalisis konsep dan metode perhitungan pendapatan nasional
 
TugasEko12, Alifah Nur Amalina, Ranti Pusriana S.pd, Pendapatan Nasional, SMA...
TugasEko12, Alifah Nur Amalina, Ranti Pusriana S.pd, Pendapatan Nasional, SMA...TugasEko12, Alifah Nur Amalina, Ranti Pusriana S.pd, Pendapatan Nasional, SMA...
TugasEko12, Alifah Nur Amalina, Ranti Pusriana S.pd, Pendapatan Nasional, SMA...
 
TugasEko12, Andhika Bagus Bimantoro, Ranti Pusriana S.pd, Pendapatan Nasional...
TugasEko12, Andhika Bagus Bimantoro, Ranti Pusriana S.pd, Pendapatan Nasional...TugasEko12, Andhika Bagus Bimantoro, Ranti Pusriana S.pd, Pendapatan Nasional...
TugasEko12, Andhika Bagus Bimantoro, Ranti Pusriana S.pd, Pendapatan Nasional...
 
TugasEko12, M.Rizqy.T Ranti Pusriana S.pd, Pendapatan Nasional, SMAN 12 Tange...
TugasEko12, M.Rizqy.T Ranti Pusriana S.pd, Pendapatan Nasional, SMAN 12 Tange...TugasEko12, M.Rizqy.T Ranti Pusriana S.pd, Pendapatan Nasional, SMAN 12 Tange...
TugasEko12, M.Rizqy.T Ranti Pusriana S.pd, Pendapatan Nasional, SMAN 12 Tange...
 
TugasEko12, Fadhya Fathur Pratama, Ranti Pusriana S.pd, Pendapatan Nasional, ...
TugasEko12, Fadhya Fathur Pratama, Ranti Pusriana S.pd, Pendapatan Nasional, ...TugasEko12, Fadhya Fathur Pratama, Ranti Pusriana S.pd, Pendapatan Nasional, ...
TugasEko12, Fadhya Fathur Pratama, Ranti Pusriana S.pd, Pendapatan Nasional, ...
 
TugasEko12, Livia Felanisa, Ranti Pusriana S.Pd, Pendapatan Nasional , SMAN 1...
TugasEko12, Livia Felanisa, Ranti Pusriana S.Pd, Pendapatan Nasional , SMAN 1...TugasEko12, Livia Felanisa, Ranti Pusriana S.Pd, Pendapatan Nasional , SMAN 1...
TugasEko12, Livia Felanisa, Ranti Pusriana S.Pd, Pendapatan Nasional , SMAN 1...
 
PIE MAKRO - PERTEMUAN 4 REV.pdf
PIE MAKRO - PERTEMUAN 4 REV.pdfPIE MAKRO - PERTEMUAN 4 REV.pdf
PIE MAKRO - PERTEMUAN 4 REV.pdf
 
Ekonomi
EkonomiEkonomi
Ekonomi
 
PENGANTAR MAKRO
PENGANTAR MAKROPENGANTAR MAKRO
PENGANTAR MAKRO
 
Presentation EkonomiMakro
Presentation EkonomiMakroPresentation EkonomiMakro
Presentation EkonomiMakro
 

Recently uploaded

Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 

Recently uploaded (20)

Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 

Ppt pembelajaran ekonomi tentang pendapatan nasional

  • 1. Pendapatan Nasional 1. Konsep Dasar Pendapatan Nasional 2. Metode Perhitungan Pendapatan Nasional 3. Perbedaan GDP vs GNP 4. Pertumbuhan Pendapatan Nasional 5. Index Harga Konsumen 6. GDP dan Distribusi Pendapatan
  • 2. 1. Konsep Dasar Pendapatan Nasional Pendapatan Nasional adalah: “Nilai barang dan jasa akhir berdasarkan harga pasar, yang diproduksi oleh sebuah perekonomian dalam satu periode dengan menggunakan faktor produksi yang berada dalam wilayah perekonomian tersebut” (Case & Fair, 1996) • Pendapatan Nasional didefinisikan sebagai jumlah barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh suatu negara pada periode tertentu, biasanya 1 tahun. • Pendapatan Nasional merupakan salah satu indikator yg dapat digunakan untuk mengukur laju pembangunan dan perkembangan tingkat kesejahteraan suatu negara dari waktu ke waktu.
  • 3. • Dengan mengetahui pendapatan nasional maka dapat diketahui struktur perekonomian negara. • Pendapatan Nasional diukur dengan GNP (Gross National Product) atau PNB (Pendapatan Nasional Bruto). • Pengukuran pendapatan nasional digunakan untuk menghadapi berbagai masalah sentral yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi, siklus usaha, pengangguran, dan inflasi.
  • 4. • Sebelum konsep GNP ditemukan, kondisi atau kinerja suatu perekonomian sulit dipastikan. GNP mengukur 2 hal secara bersamaan: total pendapatan semua orang untuk membeli barang dan jasa dalam perekonomian, serta total pengeluaran untuk menghasilkan barang dan jasa selama 1 tahun tertentu. Untuk suatu perekonomian secara keseluruhan, pendapatan pasti sama dengan pengeluaran.
  • 5. 2. Metode Perhitungan Pendapatan Nasional Ada 3 pendekatan pendapatan nasional: – Pendekatan produksi (production approach) – Pendekatan pendapatan (income approach) – Pendekatan pengeluaran (expenditure approach) a. Pendekatan Produksi  pendapatan nasional dihitung berdasarkan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan dari masing-masing sektor ekonomi pada periode tertentu.
  • 6. 2. Metode Perhitungan Pendapatan Nasional Di Indonesia, ada sembilan sektor ekonomi yang dihitung, yaitu: 1. Sektor pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan 2. Pertambangan dan penggalian 3. Industri pengolahan (manufactur) 4. Listrik, air dan gas 5. Bangunan 6. Perdagangan, hotel dan restoran 7. Pengangkutan dan telekomunikasi 8. Keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan 9. Jasa lain-lain.
  • 7. 9 Sektor ekonomi tsb dikelompokkan menjadi 3 kelompok. 1) Sektor primer: • pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan • Pertambangan dan penggalian 2) Sektor sekunder: • Industri pengolahan (manufactur) • Listrik, air dan gas • Bangunan 3) Sektor tersier: • Perdagangan, hotel dan restoran • Pengangkutan dan telekomunikasi • Keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan • Jasa lain-lain.
  • 8. Masalah Penghitungan Ganda – Dalam perhitungan GNP yang dihitung adalah seluruh nilai dari barang dan jasa akhir (final product). Sedangkan barang antara (intermediate goods) tidak diikutsertakan. – Contoh: GNP akan memasukkan roti, tetapi tidak memasukkan gandum. GNP akan memasukkan mobil, tetapi tidak memasukkan baja. Dalam pendekatan arus penghasilan, masalah penghitungan ganda diselesaikan dengan metode nilai tambah. – Nilai tambah (value added) merupakan nilai selisih antara nilai penjualan perusahaan dengan nilai pembelian bahan mentah serta jasa dari perusahaan lain.
  • 9. Penghitungan GNP dengan Metode Nilai Tambah Tahap Produksi (1) Pendapatan Penjualan (2) Biaya bahan/ barang antara (3) Nilai tambah (gaji, laba, dsb) (3) = (1) – (2) Gandum Tepung gandum Adonan Roti Roti 24 33 60 90 207 -0 -24 -33 -60 -117 24 9 27 30 90 (jumlah nilai tambah) GNP merupakan jumlah nilai tambah dari berbagai tahap produksi
  • 10. b. Pendekatan Pendapatan  pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan pendapatan masing- masing faktor produksi pada tahun tertentu. Faktor Produksi Pendapatan Tenaga kerja Modal Tanah Keahlian upah/gaji Bunga Sewa Laba PNB = Upah + Bunga + Sewa + Laba GNP = W (wages) + I (interest) + r (rent) + (profit)
  • 11. Komponen GNP dari Sisi Penghasilan/Biaya 1. Gaji, upah, bunga, sewa, dan laba (dengan metode nilai tambah, penghitungan ganda atas barang antara yang dibeli perusahaan-perusahaan lain bisa dihindari). 2. Pajak tak langsung perusahaan yang merupakan biaya produksi. Contoh pajak tak langsung : PPN (Pajak Pertambahan Nilai) 3. Penyusutan Penyusutan terhadap barang modal yang terpakai pada tahun tertentu.
  • 12. Contoh Perhitungan GNP suatu Negara dari sisi Penghasilan/Biaya ($ milyar) 1. Gaji dan kompensasi tenaga kerja 2. Bunga 3. Penghasilan sewa rumah tangga 4. Pajak tidak langsung perusahaan, (penyesuaian dan selisih statistik) 5. Penyusutan 6. Laba perusahaan informal 7. Laba perusahaan sebelum pajak Dividen Laba yang ditahan Pajak penghasilan perusahaan 134 32 132 3.244 467 7 526 520 403 298 GNP 5.465
  • 13. c. Pendekatan Pengeluaran pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan pengeluaran dari masing-masing pelaku ekonomi pada periode terentu (1 tahun). Pelaku Ekonomi Pengeluaran Konsumen Produsen Pemerintah Sektor Luar Negeri Konsumsi (C) Investasi (I) Pengeluaran Pemerintah (G) Ekspor – Impor (X) PDB = C+I+G+ X
  • 14. Komponen GNP dari Sisi Produk RUMUS : GNP = C + I + G + X • Konsumsi (C) Pembelanjaan barang dan jasa oleh rumah tangga. Termasuk barang yang tahan lama seperti kendaraan, dan barang tidak tahan lama seperti makanan dan pakaian. Jasa mencakup barang yang tidak berwujud • Investasi (I) Pembelanjaan barang yang nantinya akan digunakan untuk memproduksi lebih banyak barang dan jasa. Seperti barang modal, persediaan, dan struktur (bangunan)
  • 15. • Belanja Pemerintah (G) Pembelanjaan barang dan jasa oleh pemerintah. Belanja pemerintah mencakup upah pegawai pemerintah dan pembelanjaan untuk kepentingan umum. Pembelanjaan transfer (transfer payment) seperti jaminan sosial, tidak dihitung sebagai bagian dari belanja pemerintah, karena tidak dibelanjakan untuk mendapatkan barang dan jasa yang diproduksi. • Ekspor Neto (X) Pembelanjaan barang-barang dalam negeri oleh orang asing (ekspor) dikurangi pembelanjaan barang-barang asing oleh warga negara (impor). EKSPOR NETO = EKSPOR - IMPOR
  • 16. Contoh Perhitungan GNP dari Sisi Produk ($milyar) 1. Konsumsi rumah tangga Barang tahan lama Barang tidak tahan lama Jasa 2. Investasi swasta bruto Perumahan Perusahaan Perubahan persediaan 3. Pembelian pemerintah untuk barang dan jasa 4. Ekspor neto Ekspor Impor 480 1.194 1.983 222 524 -5 673 704 3.675 741 1.098 -31 GNP 5.465
  • 17. • GDP atau PDB (Produk Domestik Bruto) adalah jumlah output total yang dihasilkan dalam batas wilayah suatu negara selama satu tahun. • Contoh : Mobil-mobil yang dihasilkan oleh FORD (perusahaan milik Amerika) dari pabrik yang berada di Inggris masuk ke dalam GNP Amerika Serikat, tapi tidak masuk ke dalam GDP Amerika Serikat. Sebaliknya masuk dalam GDP Inggris, tapi tidak masuk dalam GNP Inggris. • Sampai saat ini GNP dan GDP merupakan ukuran produksi nasional yang paling sering digunakan. 3. Perbedaan GDP dengan GNP
  • 18. Gross Domestic Product (GDP) vs Gross National Product (GNP) Warga Negara Indonesia Warga Negara Asing Warga Negara Indonesia Warga Negara Malaysia GNP GDP Indonesia Malaysia
  • 19. 5. Pertumbuhan Pendapatan Nasional • Dalam mengukur pertumbuhan pendapatan nasional digunakan Pendapatan Nasional Riil • Pendapatan Nasional Riil dihitung dengan mendeflasikan Pendapatan Nasional Nominal • Cara mendeflasikan yaitu dengan menilai berdasarkan nilai tahun dasar (base year). Pendapatan Nasional Nominal = Pendapatan Nasional menurut harga yang berlaku. Pendapatan Nasional Riil = Pendapatan Nasional menurut harga konstan.
  • 20. Harga dan Kuantitas Tahun Harga Hotdog Kuantitas Hotdog Harga Hamburger Kuantitas Hamburger 2001 2002 2003 $ 1 2 3 100 150 200 $ 2 3 4 50 100 150 Tahun Perhitungan GDP Riil (tahun dasar 2001) 2001 2002 2003 ($1 per hotdog x 100 hotdog) + ($2 per humburger x 50 humburger) = $ 200 ($1 per hotdog x 150 hotdog) + ($2 per humburger x 100 humburger) = $ 350 ($1 per hotdog x 200 hotdog) + ($2 per humburger x 150 humburger) = $ 500 Tahun Perhitungan GDP Nominal 2001 2002 2003 ($1 per hotdog x 100 hotdog) + ($2 per humburger x 50 humburger) = $ 200 ($2 per hotdog x 150 hotdog) + ($3 per humburger x 100 humburger) = $ 600 ($3 per hotdog x 200 hotdog) + ($4 per humburger x 150 humburger) = $ 1.200 Tahun Perhitungan Deflator GDP 2001 2002 2003 ( $200/$200 ) x 100 = 100 ( $600/$350 ) x 100 = 171 ( $1.200/$500 ) x 100 = 240
  • 21. Deflator GDP • Deflator GDP adalah rasio antara GDP nominal terhadap GDP riil. • Deflator GDP mencerminkan tingkat harga saat ini relatif terhadap tingkat harga di tahun dasar. Deflator GDP = GDP Nominal GDP Riil X 100
  • 22. Kesimpulan: • GDP nominal merefleksikan baik harga barang dan jasa maupun kuantitas barang dan jasa yang diproduksi dalam perekonomian. • GDP Riil hanya merefleksikan kuantitas yang diproduksi. • Deplator GDP, merefleksikan harga barang dan jasa, bukan kuantitas yang diproduksi. • Pertumbuhan ekonomi: Gt – Gt = pertumbuhan ekonomi tahun ke t – Yrt = pendapatan nasional riil tahun ke-t – Yrt-1 = pendapatan nasional riil tahun ke-t-1 Gt = ( Yrt – Yr t-1 ) Yrt-1 X 100
  • 23. GDP Nominal Indonesia No Sektor Tahun 2000 2001 2002 2003 2004 1 Pertanian, Peternakan, dan Perikanan 216.831,3 263.327,8 298.876,8 325.653,8 354.347,2 2 Pertambangan dan Penggalian 167.692,1 182.007,9 161.023,9 167.535,5 197.162,4 3 Industri Pengolahan 385.598,0 506.319,7 553.746,6 590.051,5 652.729,3 4 Listrik, gas, dan air bersih 8.393,7 10.854,7 15.391,9 19.540,8 22.855,3 5 Bangunan 76.573,3 89.298,9 101.573,6 112.573,4 134.388,2 6 Perdagangan, hotel, dan restoran 224.451,9 267.656,2 314.646,7 337.820,3 372.340,4 7 Pengangkutan dan komunikasi 65.012,2 77.187,6 97.970,2 118.267,4 140.604,2 8 Keuangan , persewaan, dan jasa perusahaan 115.463,1 135.369,8 154.442,2 174.323,6 194.542,1 9 Jasa-jasa lain 129.753,8 152.257,9 165.602,9 198.069,3 234.244,5 Total 1.389.769,4 1.684.280,5 1.863.274,8 2.043.835,6 2.303.213,6 dikutip dari: "Prinsip-prinsip Ekonomi Makro", Bramantyo Djohanputra, MBA,Ph.D., hal:63.
  • 24. GDP Riil Indonesia No Sektor Tahun 2000 2001 2002 2003 2004 1 Pertanian, Peternakan, dan Perikanan 216.831,3 225.685,6 232.973,4 243.076,0 252.954,0 2 Pertambangan dan Penggalian 167.692,1 168.244,3 169.932,0 168.426,8 160.655,3 3 Industri Pengolahan 385.598,0 398.323,8 419.388,0 441.754,7 469.118,2 4 Listrik, gas, dan air bersih 8.393,7 9.058,3 9.868,2 10.448,0 11.066,1 5 Bangunan 76.573,3 80.080,4 84.469,8 90.103,4 97.466,6 6 Perdagangan, hotel, dan restoran 224.451,9 234.273,1 243.409,3 256.299,6 271.176,7 7 Pengangkutan dan komunikasi 65.012,2 70.276,1 76.173,1 84.979,1 95.772,1 8 Keuangan , persewaan, dan jasa perusahaan 115.463,1 123.085,5 130.928,1 139.117,3 150.935,9 9 Jasa-jasa lain 129.753,8 133.957,4 138.962,3 144.354,2 151.435,2 Total 1.389.769,4 1.442.984,5 1.506.104,2 1.578.559,1 1.660.580,1 dikutip dari: "Prinsip-prinsip Ekonomi Makro", Bramantyo Djohanputra, MBA,Ph.D., hal:64.
  • 25. Indeks Harga Konsumen • IHK (CPI): adalah suatu ukuran perubahan rata-rata keseluruhan biaya hidup (pembelian barang dan jasa) oleh konsumen dari waktu ke waktu. • Yang menghitung IHK adalah Biro Pusat Statistik (BPS) • Perhitungan IHK 1. Tetapkan isi keranjang --barang apa saja yang paling penting bagi konsumen, tentukan bobotnya. 2. Tetapkan harga 3. Hitung harga/biaya isi keranjang 4. Pilih tahun dasar dan hitung indeksnya
  • 26. contoh: • Langkah-1 menetapkan jenis barang rata-rata yang dibeli konsumen (contoh: 40 kg beras dan 10 kg gula) • Langkah-2 ketahui harga masing-masing • Langkah-3 hitung biaya keranjang belanjaan • Langkah-4pilih tahun dasar (2001), hitung IHK setiap tahun Tahun Harga beras/kg Harga gula/kg 2001 2002 2003 3.500 4.000 5.000 4.500 5.000 5.500 Tahun Total biaya beras dan gula 2001 2002 2003 (3.500 x 40)+(4.500 x10)=185.000 (4.000 x 40)+(5.000 x10)=210.000 (5.000 x 40)+(5.500 x10)=255.000 Tahun IHK 2001 2002 2003 (185.000/185.000) X 100 = 100 (210.000/185.000) X 100 = 113 (255.000/185.000) X 100 = 138 (IHKt - IHKt-1) IHKt-1) X 100 Laju Inflasi =
  • 27. PDB & Distribusi Pendapatan • Indikator kemakmuran – Bukan besarnya PDB atau PDB per kapita – Merata  keadilan • Merata jika setiap individu mendapatkan bagian yang sama • Untuk mengukur tingkat ketimpangan : – Lorenz Curve – Gini Coeficient
  • 28. 1. KURVA LORENZ Paling Miskin Paling Kaya Paling Miskin Paling Kaya
  • 30. Hitunglah PDB negara ABC dengan data-data sbb : • Tangkapan ikan Rp 350 M, hasil industri pengolahan ikan Rp 600 M, hasil perdagangan hasil laut Rp 1.000 M, • Pendapatan upah Rp 700 M, pendapatan hasil sewa Rp 270 M, pendapatan bunga Rp 100 M, pendapatan hasil keuntungan Rp 680 M • Tingkat konsumsi RT Rp 1.210 M, konsumsi pemerintah Rp 1.450 M, tingkat investasi Rp 500 M, eksport Rp 1.350 M, import Rp 1.500 M
  • 31. SEKTOR NILAI OUTPUT NILAI INPUT NILAI TAMBAH Perikanan 350 M 0 350 M Industri pengolahan ikan 600 M 350 M 250 M Perdagangan 1.000 M 600 M 400 M PDB = w + r + i + π = Rp 1.750 M PDB = C + G + I + (X-M) = Rp 3.010 JAWAB