TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
MATERI XI EKO PENDAPATAN NASIONAL.ppt
1.
2. KOMPETENSI DASAR :
1. Menjelaskan konsep PDB, PDRB, PNB,
PN
2. Menjelaskan manfaat perhitungan
pendapatan nasional
BAB 1
PENDAPATAN NASIONAL
KELAS X SMA
4. A. PENDAPATAN NASIONAL
Pendapatan nasional merupakan gabungan hasil
kegiatan dari para pelaku ekonomi. Dalam ilmu
ekonomi, pendapatan nasional diartikan sebagai
jumlah pendapatan masyarakat suatu negara dalam
periode waktu tertentu, biasanya satu tahun.
Tolok ukur kesejahteraan masyarakat yang tinggal
disuatu negara
5. Untuk menghitung besarnya pendapatan nasional
suatu negara dapat dilakukan melalui tiga
pendekatan, yaitu :
Pendekatan produksi atau
pendekatan nilai tambah
Pendekatan pendapatan
Pendekatan pengeluaran
6. 1. Pendekatan Produksi atau Pendekatan
Nilai Tambah (Value Added Approach)
Kita misalkan dalam suatu perekonomian hanya ada
satu sektor saja, yaitu sektor kegiatan yang berkaitan
dengan produksi gandum. Misalnya, seorang petani
menghasilkan gandum dan dijual dengan harga
Rp50,00. Selanjutnya, gandum diproses dan diolah
menjadi tepung terigu. Setelah menjadi tepung terigu,
dijual dengan nilai Rp75,00. Tepung terigu itu dibeli
oleh pengusaha roti dan diolah menjjadi satu potong
roti yang dijual dengan harga Rp100,00. Pendapatan
yang ditimbulkan dari kegiatan ini merupakan nilai
produksi akhir, yaitu sebesar Rp100,00.
7. 1. Pendekatan Produksi atau Pendekatan
Nilai Tambah (Value Added Approach)
(lanjutan)
Bisa dilihat dari nilai tambahnya, dengan anggapan
petani gandum tersebut tidak mengeluarkan biaya,
berarti ada nilai tambah sebesar Rp50,00.
Pengusaha tepung terigu mendapatkan gandum
dngan harga Rp50,00. Karena nilai tepung terigu
tersebut sebesar Rp75,00, maka dari usahanya ada
nilai tambah sebesar Rp25,00.
Selanjutnya, pengusaha roti membuat roti dengan
tepung terigu tersebut sebagai bahan bakunya
dengan harga Rp75,00, dan menjual roti dengan
harga Rp100,00. Ini berarti ada nilai tambah dalam
pembuatan roti, sebesar Rp100,00 dikurangi
Rp75,00 = Rp25,00. Jadi, secara keseluruhan nilai
tambah yang diciptakan dari seluruh kegiatan di atas
9. Nilai tambah dalam produksi minuman
bersoda akan dimasukkan dalam
perhitungan pendapatan nasional dengan
pendekatan produksi.
10. 2. Pendekatan Pendapatan
Pendekatan ini menjumlahkan seluruh pendapatan yang
diterima oleh masing-masing individu yang terlibat dalam
suatu kegiatan produksi. Berdasarkan contoh di atas,
petani akan menerima upah sedangkan pengusaha
tepung terigu dan pengusaha roti akan menerima laba.
Misalnya, pada kegiatan pengolahan gandum menjadi
tepung terigu. Pengusaha tepung terigu menyewa mesin
penggiling sebesar Rp10,00 dan meminjam modal dari
bank dengan bunga sebesar Rp5,00, maka setelah
menjadi tepung terigu dihasilkan nilai tambah sebesar
Rp25,00.
Dari kegiatan tersebut dapat diketahui penghasilan
pengusaha tepung terigu hanya Rp10,00, sedangkan
Rp10,00 diserahkan kepada pemilik mesin sebagai biaya
11. 2. Pendekatan Pendapatan (lanjutan)
Bila upah/gaji, sewa, bunga, dan laba dari seluruh
kegiatan mulai dari petani gandum hingga
pengusaha roti dijumlahkan :
Maka nilainya akan tetap sebesar Rp100,00. Jadi
pendekatan pendapatan ini sama saja dengan
penjumlahan dari upah/gaji, bunga, sewa, dan
keuntungan/laba.
+ + + +
50
upah
petani
10
sewa
mesin
5
bung
a
bank
10
laba
pengusa
ha
25
laba
penjuala
n
12. 2. Pendekatan Pendapatan (lanjutan)
Jika dirumuskan dalam suatu model, maka
perhitungan pendapatan nasional adalah sebagai
berikut :
Keterangan :
Y = Pendapatan nasional
w = Wages (upah)
r = Rent (sewa)
i = Interest (bunga modal)
p = Profit (laba pengusaha)
Y = r + w + i + p
13. Perhitungan pendapatan nasional dengan
pendekatan pengeluaran diperoleh dengan cara
menjumlahkan pengeluaran semua unit-unit (satuan-
satuan) ekonomi yang ada dalam perekonomian.
Adapun satuan ekonomi itu terdiri atas rumah tangga
konsumen, perusahaan, pemerintah, dan luar negeri.
Pengeluaran rumah tangga konsumen disebut
konsumsi (C), pengeluaran perusahaan disebut
investasi (I), pengeluaran pemerintah diberi simbol G,
dan pengeluaran sektor luar negeri merupakan
ekspor neto atau selisih antara ekspor dan impor (X –
M).
14. Dengan demikian, pendapatan nasional menurut
pendapatan pengeluaran dapat dirumuskan sebagai berikut :
Keterangan :
Y = Pendapatan nasional
C = Pengeluaran konsumsi rumah tangga konsumen
I = Pengeluaran investasi rumah tangga produsen
G = Pengeluaran pemerintah
X = Ekspor
M = Impor
Y = C + I + G + (X – M)
16. Kita asumsikan bahwa gambar di atas adalah
kegiatan membeli es krim yang sedang
dilakukan oleh manusia (dalam kasus ini
adalah anak-anak)..
Pengeluaran rumah tangga konsumen
dihitung dalam pendekatan pengeluaran.
18. B. INDIKATOR PENDAPATAN
NASIONAL
Apabila dilihat dari jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu
perekonomian, pndapatan nasional dapat diketahui dengan melihat
beberapa indikator sebagai berikut :
1. Produk
Domestik
Bruto (PDB)
2. Produk
Nasional
Bruto (PNB)
3. Net
National
Producct
(NNP)
4. National
Income
(NI)
5. Personal
Income
(PI)
6. Disposabl
e Income
(DI)
19. 1. Produk Domestik Bruto (PDB)
Jumlah hasil dari semua kegiatan produksi yang
dilakukan oleh semua produsen dalam suatu negara
dari berbagai sektor ekonomi dalam satu tahun
disebut Produk Domestik Bruto (PDB). Angka
agregat ini tidak sama dengan jumlah produksi
barang dan jasa secara keseluruhan. Dalam jumlah
produksi barang dan jasa ada kemungkinan terjadi
perhitungan dua kali bahkan lebih. Oleh karena itu,
Produk Domestik Bruto didefinisikan sebagai jumlah
nilai tambah bruto dari semua sektor dan diperoleh
sebagai selisih antara produksi yang dinilai atas
dasar harga jual, dikurangi nilai = pemakaian bahan
baku dan bahan penolong.
20. 1. Produk Domestik Bruto (PDB)
(lanjutan)
Selain PDB, Anda juga tentu mengenal Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB). Produk Domestik
Regional Bruto merupakan jumlah hasil akhir dari
semua kegiatan produksi yang dilakukan oleh semua
produsen pada skala regional atau dapat dikatakan
pula sebagai catatan tentang jumlah nilai rupiah dari
barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh
perekonomian di suatu daerah
(provinsi/kabupaten/kota) dalam waktu satu tahun.
Untuk keperluan analisis ekonomi serta perencanaan
pembangunan di daerah, PDRB ditampilkan menurut
kontribusi sektor kegiatan ekonomi atau lapangan
usaha.
21. 1. Produk Domestik Bruto (PDB)
(lanjutan)
Untuk menghitung PDB untuk suatu negara dan
PDRB untuk suatu daerah perekonomian dibagi
menjadi sembilan sektor yang meliputi :
a. Sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan
perikanan;
b. Sektor pertambangan dan penggalian;
c. Sektor industri pengolahan;
d. Sektor listrik, gas, dan air bersih;
e. Sektor bangunan;
f. Sektor perdagangan, hotel, dan restoran;
g. Sektor pengangkutan dan komunikasi;
h. Sektor keuangan, persewaan, dan jasa
perusahaan;
22.
23.
24. 2. Produk Nasional Bruto (PNB)
PNB=PDB+PFPN
Produk Nasional Bruto (PNB) atau sering disebut
juga Gross National Product (GNP) didefinisikan
sebagai nilai pasar untuk semua barang dan jasa
akhir yang dihasilkan oleh suatu perekonomian
selama satu tahun. Oleh sebab itu, semua barang
dan jasa yang dihasilkan dalam tahun tersebut
dihitung sebagai bagian dari PNB tanpa
memperhatikan apakah barang itu dijual atau tidak.
Seandainya ada produksi yang dihasilkan lalu hanya
disimpan di gudang maka produk tersebut tetap
dihitung sebagai PNB pada tahun yang
bersangkutan.
Produk Domestik Bruto harus dibedakan dengan
25. 2. Produk Nasional Bruto (PNB) (lanjutan)
Karena PDB maupun PNB hanya mengukur tentang
produksi pada suatu tahun tertentu maka banyak
transaksi pasar yang tidak dihitung dalam perhitungan
PDB maupun PNB, diantaranya sebagai berikut :
a. Transaksi untuk barang bekas
Transaksi barang bekas tidak diperhitungkan dalam
PDB atau PNB tahun ini karena sudah dihitung
kontribusinya terhadap PDB dan PNB pada tahun
yang lampau.
b. Keuntungan modal ataupun kerugian modal (capital
gains and capital losses)
Kerugian atau keuntungan yang timbul karena
adanya kenaikan atau penurunan harga barang
modal seperti mesin dan gedung tidak diperhitungkan
atau dimasukkan dalam PDB atau PNB karena hal itu
26. 2. Produk Nasional Bruto (PNB) (lanjutan)
c. Kegiatan lain yang sifatnya tidak legal (tidak sah)
Produksi yang tidak sah juga tidak diperhitungkan
dalam PDB atau PNB, misalnya kegiatan
penyelundupan. Karena produksi barang-barang
tersebut tidak legal maka sulit sekali diperkirakan
baik jumlah produksi maupun harganya.
d. Kegiatan ibu rumah tangga
Seorang ibu yang bekerja di rumah misalnya
memasak, berarti menghasilkan jasa dan tentu
saja ada nilai tambahnya. Namun karena jasa
tersebut tidak dipasarkan maka tidak dihitung di
dalam PDB maupun PNB.
28. 3. Net National Product (NNP)
Net National Product (NNP) atau Produk Nasional
Bersih merupakan jumlah barang dan jasa yang
dihasilkan masyarakat dalam periode tertentu,
biasanya satu tahun setelah dikurangi penyusutan
barang modal. Dengan demikian, penghitungan NNP
dapat dirumuskan sebagai berikut :
NNP = PNB – Penyusutan Barang
(DEPRESIASI)
29. 4. National Income (NI)
National Income (NI) atau Pendapatan Nasional
adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima
masyarakat dalam periode tertentu, biasanya satu
tahun, setelah dikurangi pajak tidak langsung
(indirect tax). NI dapat dirumuskan sebagai berikut :
NI = NNP – Pajak Tidak
Langsung
30. 5. Personal Income (PI)
Personal Income (PI) atau pendapatan perseorangan
adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima
masyarakat dan benar-benar sampai ke tangan
masyarakat. Oleh karena itu, PI dapat dirumuskan
sebagai berikut :
PI = (NI + Transfer payment) – (Iuran jaminan
sosial + Iuran asuransi + Laba ditahan + Pajak
perseorangan)
31. 6. Disposable Income (DI)
Disposable Income (DI) adalah pendapatan yang
diterima masyarakat yang siap dibelanjakan
penerimanya. Oleh karena itu, DI sebagai berikut :
DI = PI – Pajak Langsung
34. a. Dilihat dari komponen PDB
PDB per kapita = PDB tahun n
Jumlah penduduk tahun n
b. Dilihat dari omponen PNB
PNB per kapita = PNB tahun n
Jumlah penduduk tahun n
Rumus menghitung pendapatan
per kapita
35. C. MANFAAT MEMPELAJARI
PENDAPATAN NASIONAL
Secara umum, tujuan mempelajari pendapatan nasional tidak lain
adalah untuk mengetahui perkembangan atau pertumbuhan
perekonomian suatu negara. Jadi, kalau ingin mengetahui apakah
suatu perekonomian itu berkembang atau tidak, lihat saja bagaimana
kecenderungan kondisi pendapatan nasionalnya. Namun, yang umum
dipakai sebagai indikator pertumbuhan suatu perekonomian adalah
PNB per kapita.
36. Adapun manfaat mempelajari pendapatan nasional, anatara lain
sebagai berikut :
Untuk mengetahui struktur
ekonomi suatu negara.
Membandingkan
perekonomian dari waktu
ke waktu.
Membandingkan
perekonomian antar
daerah.
Bahan pertimbangan bagi
pemerintah untuk
merumuskan kebijakan.