5. Definisi Puisi
Menurut Waat-Dunton Situmorang (dalam Samosir, 2013), definisi puisi yakni
ungkapan nyata melalui kata-kata indah yang muncul dari pikiran manusia.
Wujud karya sastra dinamakan puisi jika di dalamnya tercapai efek estetik dalam
berbagai unsur bahasa. (Nurgiyantoro, 2010).
H.B. Jassin yang memaparkan bahwa puisi merupakan karya sastra yang diucapkan
dengan perasaan. Puisi juga memiliki pikiran atau gagasan serta tanggapan
terhadap kejadian tertentu.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Puisi adalah
ragam sastra yang bahasa terikat oleh irama, matra, rima,
serta penyusunan larik dan bait. Gubahan dalam bahasa yang
bentuknya dipilih dan ditata secara cermat.
7. Ciri puisi lama
Puisi lama terikat dengan aturan, misalnya: peraturan pada jumlah baris per
bait, jumlah suku kata, kalimat, maupun irama.
Puisi lama kerap ditemukan dalam bentuk anonim (tidak tertera nama
penulis atau pengarangnya).
Gaya bahasa puisi lama cenderung statis atau tetap. Selain itu, terdapat
pemakaian bahasa klise.
Puisi lama masuk kategori sastra lisan. Hal tersebut dikarenakan puisi lama
disampaikan atau diajarkan dari mulut ke mulut.
1.
2.
3.
4.
9. Ciri puisi baru
Terdapat nama pengarang.
Bentuk rapi dan simetris.
Menggunakan gaya bahasa yang dinamis.
Berkembang untuk tulisan dan lisan.
Setiap baris terdiri dari sebuah gatra (kesatuan sintaksis) .
Setiap gatra terdiri dari dua kata atau lebih (misal 4-5 suku kata)
Menggunakan pola sajak pantun dan syair, namun ada juga pola
yang lain.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
11. Puisi baru adalah jenis puisi
yang tidak terlalu terikat kepada
ketentuan jumlah baris, suku
kata maupun rima. Bentuk puisi
baru lebih bebas bila
dibandingkan dengan puisi
lama. Puisi baru terbentuk di
dalam masyarakat baru yang
telah mengalami akulturasi
budaya.
Puisi lama adalah puisi yang
penulisannya masih terikat
oleh peraturan tertentu.
Aturan di dalam puisi lama
berkaitan dengan jumlah kata
atau suku kata dalam tiap
baris, jumlah baris yang
terdapat dalam tiap bait, serta
rima, dan irama
puisi lama
1 puisi baru 2
jenis puisi
13. puisi lama
Mantra
Mantra adalah ujaran lisan dengan rima yang ketat. Penyusunan bunyi-
bunyian tersebut tidak selalu mengedepankan arti. Mantra dimitoskan
memiliki kekuatan gaib, oleh karena itu, jenis puisi ini dijadikan sebagai
bacaan untuk mengobati orang sakit.
Pantun
Pantun merupakan jenis puisi yang memiliki bentuk dan pola yang
tetap. Bentuknya empat baris untuk tiap baitnya. Masing-masing baris
berpolakan a-b-a-b. Tiap baris tersebut, terdiri dari 8-12 suku kata.
Dalam pantun, dua baris berikutnya disebut isi. Pantun berdasarkan
isinya dibagi menjadi pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat, teka-
teki, dan jenaka.
14. puisi lama
Karmina
Karmina merupakan sejenis pantun tetapi isinya lebih pendek. Bentuknya
yang pendek membuat karmina juga disebut sebagai pantun kilat.
Jenis puisi ini juga memiliki pola yang tetap yang terdiri dari dua baris. Baris
pertama dalam karmina disebut sampiran dan baris kedua disebut isi.
Seloka
Seloka merupakan puisi dengan pola a-a-a-a yang memiliki sampiran dan
sisi. Namun selebihnya, seloka mirip dengan pantun.
15. puisi lama
Gurindam
Gurindam merupakan jenis puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari
dua baris dengan pola a-a-a-a. Isi gurindam adalah nasihat atau petuah.
Syair
Syair merupakan jenis puisi dengan ciri tiap bait berisi empat baris berpola
a-a-a-a. Isi syair adalah nasihat atau cerita yang berisi hikmah.
Talibun
Talibun yang merupakan pantun genap, tiap baitnya terdiri dari 6, 8,
ataupun 10 baris. Beberapa talibun ditulis juga dalam 16-20 baris dalam tiap
baitnya. Pola puisi ini adalah a-a-a-a.
17. PUISI BARU
Balada
Balada merupakan jenis puisi yang berbentuk kisahan atau cerita.
Bentuknya yang bercerita membuat jenis puisi ini memiliki alur, tokoh,
dan latar cerita.
Himne
Himne merupakan jenis puisi yang berisi puja-puji kepada Tuhan,
tanah air, atau pahlawan.
18. PUISI BARU
Ode
Ode merupakan puisi jenis puisi yang berisi sanjungan kepada orang
yang berjasa, baik berjasa kepada dirinya maupun kepada tanah air.
Epigram
Epigram merupakan puisi yang berisi tuntunan, ajaran hidup, atau
nasihat
19. PUISI BARU
Romansa
Romance atau romansa merupakan puisi yang berisi luapan perasaan
cinta kasih, baik berbentuk perasaan rindu, cemburu, bahagia, dan
sedih.
Elegi
Elegi merupakan puisi yang berisi perasaan sedih, tangis, duka, dan
lara. Berbeda dengan romansa, puisi jenis ini melingkupi perasaan
yang lebih luas, misalnya peperangan, bencana kemanusiaan,
kemalangan nasib, dan lain-lain.
20. PUISI BARU
Satire
Satire merupakan puisi yang berisi sindiran atau kritikan. Sindiran
atau kritikan tersebut dapat ditujukan sebagai suatu kritik sosial
terhadap masyarakat ataupun terhadap pemerintahan.
32. ANTARKAN MAYATKU SAMPAI RUMAH SEPI, KEKASIH
Kematianku meninggalkan darah di kelopak matamu
Bunga-bunga waktunya kau tabur
Di batu nisan – di dadamu
Antar mayatku sampai rumah sepi, Kekasih
Musim jadi guguran daun, bulan berkubur
Dan matari seonggok cuaca yang diamiskan
Ini setubuh tanahku, setubuh batu-batu
Ada yang melambai di pohon
Ada yang menanti riang di akar
Antar mayatku sampai rumah sepi, Kekasih
Kubur tumbuh jadi akar kamar yang syahdu
2001
33. TENTANG JARAK
Engkau begitu jauh dalam rindu
Tai bertapa lekang dalam lukaku
Engkau begitu asing dalam sunyi
Tapi betapa sejuk pisaumu mengiris urat leherku
Kekasih menyingkrilah sejenak
Agar bisa kuhayati jarak
Atau mendekatlah
Untuk kukecup lukamu
34. Musikalisasi Total atau Murni
1.
Bentuk ini membuat semua isi puisi diubah dan diterjemahkan ke
dalam bentuk instrumen musik. Hal ini bisa membuat pembacaan
puisi menjadi tidak ada sama sekali atau mungkin hanya membaca
judulnya saja.
2. Musikalisasi Iringan
Puisi dibawakan dengan iringan alat musik, seperti piano, biola,
gitar, dan lain sebagainya.
Bentuk ini tetap membawakan puisi dengan cara pembacaan biasa
dengan tambahan iringan musik.
BENTUK MUSIKALISASI PUISI
35. Musikalisasi Lagu
1.
Bentuk ini membuat semua isi puisi diubah menjadi berbentuk
lagu. Lirik lagu menjadi berasal dari puisi dan dinyanyikan
bersama iringan musik.
2. Musikalisasi Campuran
Puisi dibawakan dengan membaca puisi sambil diiringi lagu dan
dinyanyikan. Bentuk ini merupakan perpaduan dari musikalisasi
lagu dan iringan.
BENTUK MUSIKALISASI PUISI
36. 08
LANGKAH MEMBUAT MUSIKALISASI PUISI
1. Memilih Puisi
Puisi menjadi hal terpenting yang harus kamu siapkan.
Tentukan mana puisi yang ingin kamu tampilkan dengan memperhitungkan tema,
lirik, dan iringan musik yang digunakan.
2. Menentukan Bentuk Musikalisasi
Kemudian, pilih bentuk musikalisasi apa yang ingin kamu bawakan.
Pastikan untuk tidak mengubah makna yang terkandung dengan puisi dan memilih
bentuk yang paling tepat untuk puisimu.
3. Menafsir Isi Puisi
Agar kamu bisa lebih menjiwai ketika melakukan musikalisasi puisi, kamu harus
mengerti terlebih dahulu isi dan tafsiran puisi yang kamu pilih.
Setelah menemukan tafsirannya, kamu bisa membawakan dan menjiwai puisi lebih
mudah.
4. Menentukan Irama dan Iringan Musik
Terakhir, tentukan irama atau iringan musik yang sesuai dengan puisimu.
Jangan lupa untuk memilih alat musik yang akan mengiringi puisi serta tempo
pembawaan karya tulis ini.