Puisi Lama adalah karya sastra yang harus dilestarikan oleh bangsa Indonesia sendiri. Puisi Lama terdiri dari Pantun, Syair, Talibun, Karmina, Seloka, Gurindam
Old Poetry is a literary work that must be preserved by the Indonesian nation itself. Old Poetry consists of a Pantun, Syair, Talibun, Karmina, Seloka, Gurindam
Please Subribe me
Email: fadrymuhammad50@gmail.com
2. Pengertian Puisi Lama
Puisi Lama adalah puisi yang terikat dengan rima,
atau jumlah baris yang kemudian padat makna.
Rima sendiri merupakan bunyi akhiran yang
tersusun. Untuk Pantun misalnya biasanya memiliki
rima AB, AB dan memiliki jumlah baris yaitu empat.
Adapun contoh puisi lama beserta jenis - jenisnya
dapat anda pelajari di bawah ini.
3.
.Unsur-Unsur Puisi
Struktur Fisik Puisi
Perwajahan Puisi
(Tipografi)
Diksi
Imaji
Kata Konkret
Gaya Bahasa
Rima/Irama
Struktur Batin Puisi
Tema/Makna (sense)
Rasa (Feeling)
Nada (tone)
Amanat/tujuan maksud
(intention)
4. Unsur-Unsur Puisi
Struktur Fisik Puisi
Perwajahan Puisi (Tipografi), adalah bentuk puisi seperti
halaman yang tidak dipenuhi kata-kata, tepi kanan-kiri,
pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai
dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Hal
tersebut menentukan pemaknaan terhadap puisi.
Diksi ialah pemilihat kata-kata yang dilakukan oleh penyair
dalam puisinya. Karena puisi adalah bentuk karya sastra yang
sedikit kata-katanya dapat mengungkapkan banyak, hal maka
kata-katanya harus dipilih secermat mungkin. Pemilihan kata-
kata dalam puisi erat kaitannya dengan makna, keselarasan
bunyi, dan urutan kata.
Imaji, yaitu kata atau susunan kata yang mengungkapkan
pengalaman indrawi, misalnya penglihatan, pendengaran, dan
perasaan. Imaji terbagi atas tiga yakni imaji suara (auditif), imaji
penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil).
Imaji mengakibatkan pembaca seakan-akan melihat, mendengar,
dan merasakan apa yang dialami penyair.
5.
Kata Konkret, adalah kata yang memungkinkan memunculkan imaji
karena dapat ditangkap indera yang mana kata ini berhubungan dengan
kiasan atau lambang. Seperti kata konkret "salju" dimana melambangkan
kebekuan cinta, kehampaan hidup, dll, sedangkan kata kongkret "rawa-
rawa" melambangkan tempat kotor, tempat hidup, bumi, kehidupan dll.
Gaya Bahasa, adalah penggunaan bahasa dengan menghidupkan atau
meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu dengan bahasa
figuratif yang menyebabkan puisi menjadi prismatis, artinya memancarkan
banyak makna atau kaya makna. Gaya bahasa disebut dengan majas.
Macam-macam majas yaitu metafora, simile, personifikasi, litotes, ironi,
sinekdoke, eufemisme, repetisi, anafora, pleonasme, antitesis, alusio,
klimaks, antiklimaks, satire, pars pro toto, totem pro parte, hingga
paradoks
Rima/Irama ialah persamaan bunyi puisi dibaik awal, tengah, dan akhir
baris puisi. Rima mencakup yakni: Onomatope (tiruan terhadap bunyi
seperti /ng/ yang memberikan efek magis puisi staudji C. B); Bentuk
intern pola bunyi (aliterasi, asonansi, persamaan akhir, persamaan awal,
sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi bunyi (kata), dan
sebagainya; Pengulangan kata/ungkapan ritma merupakan tinggi rendah,
panjang pendek, keras lemahnya bunyi. Rima sangat menonjol dalam
pembacaan puisi.
6.
Struktur Batin Puisi
Tema/Makna (sense); media pusi adalah bahasa. Tataran bahasa adalah hubungan tanda
dengan makna, maka pusi harus memiliki makna ditipa kata, baris, bait, dan makna
keseluruhan.
Rasa (Feeling) yaitu sikap penyair mengenai pokok permasalahan yang terdapat dalam
puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya akan latar belakang sosial dan
psikologi penyair, seperti latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial,
kedudukan dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan psikologis, dan
pengetahuan. Kedalaman pengungkapan tema dan ketetapan dalam menyikapi suatu
masalah tidak tergantung dari kemampuan penyair memili kata-kata, rima, gaya bahasa,
dan bentuk puisi saja, namun juga dari wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan
keperibadian yang terbentuk oleh latar belakang sosiologis dan psikologisnya.
Nada (tone) adalah sikap penyair terdapat pembacanya. Nada berhubungan dengan tema
dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema baik dengan nada yang menggurui,
mendikte, bekerja sama dengan pembaca dalam pemecahan masalah, menyerahkan
masalah kepada pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah
pembaca, dll.
Amanat/tujuan maksud (intention) adalah pesan yang akan disampaikan penyair kepada
pembaca yang terdapat dalam puisi tersebut.
7.
Jenis – Jenis Puisi Lama
Pantun Syair Gurindam Karmina Seloka Talibun
8.
PENGERTIAN SYAIR
Syair adalah kata yang berasal dari Bahasa
Arab yaitu syu’ur yang mempunyai arti
perasaan. Dengan demikian, bisa dikatakan
kalau syair adalah ekspresi perasaan atau
pikiran dari orang yang membuatnya. Syair
merupakan salah satu jenis puisi lama yang
pada setiap baitnya terdiri atas empat
baris (larik) yang akhirannya berbunyi
sama. Syair ini biasanya digunakan untuk
menggambarkan suatu hal yang panjang,
seperti cerita, agama, cinta, nasihat, dan
lain sebagainya. Hal inilah yang
menjadikan bait dalam suatu syair ini
sangat banyak dan panjang.
9.
empat baris atau larik dalam setiap baitnya
setiap baris terdiri dari 8-14 suku kata
Dalam setiap bait syair, memberi arti sebagai satu kesatuan
Syair bersajak a-a-a-a
Syair ini tidak mempunyai sampiran, layaknya pantun.
Jadi di dalam syair, semua baris mengandung isi dan makna
Makna dari syair ditentukan oleh
bait-bait selanjutnya
Bahasa syair berbentuk kiasan
Syair biasanya berisi tentang
dongeng, cerita, petuah dan nasihat
Pada syair, irama terjadi pada
setiap pertengahan baris
(antara 4-6 suku kata)
CIRI-CIRI SYAIR
10.
Syair agama merupakan jenis syair yang didalamnya
mengandung tema agama, seperti ilmu tasawuf. Syair
agama ini merupakan salah satu syair yang penting. Syair
agama dibagi menjadi empat jenis yaitu syair ajaran
islam, syair sufi, syair nasihat dan syair riwayat nabi.
Syair Kiasan merupakan syair yang didalamnya
menceritakan tentang hubungan percintaan antara bunga,
burung, ikan, buah-buahan yang semua itu hanya sebatas
simbolik yang terkandung di dalamnya. Atau merupakan
sindiran/kiasan yang ditujukan kepada peristiwa
tertentu.
Syair panji merupakan jenis syair yang didalamnya berisi
atau bercerita tentang keadaan yang terjadi di dalam
kerajaan atau istana.
Syair romantis merupakan syair yang didalamnya berisi
tentang percintaan pelipr lara, cerita rakyat dan
Macam-Macam Syair
11.
Contoh Syair Panji : Syair Abdul Muluk
Berhentilah kisah raja Hindustan,
Tersebutlah pula suatu perkataan
Abdul Hamit syah paduka sultan,
Duduklah baginda bersuka-sukaan.Abdul Muluk
putra baginda,
Besarlah sudah bangsawan muda,
Cantik majelis usulnya syahdam
Tiga belas tahun umurnya ada.Paras elok amat
sempurna,
Petah menjelis bijak laksana,
Memberi hati bimbang gulana,
Kasih kepadanya mulya dan hina
CONTOH SYAIR
12.
Contoh Syair Agama : Syair Kiamat
Bismillah itu permulaan kalam,
Dengan nama Allah Khalikul'alam,
Dipermulai kitab diperbuat nazam,
Supaya ingat mukmin dan Islam.Sudah memuji Tuhan yang kaya,
Salawatkan rasul Nabi yang mulia,
Itulah penghulu segala Anbia,
Sekalian Islam jin dan manusia.Barang yang maksiat beroleh bala,
Kerana murka Allah Taala,
Di dalam neraka ia tersula,
Badannya hancur tiada terkala.Dijadikan dunia oleh Tuhanmu,
Bukan di sini akan tempatmu,
Sekadar ibadah dengan ilmu,
Serta amalkan dengan yakinmu.Barang bercinta akannya mati,
Tidaklah lupa berbuat bakti,
Siang dan malam diamat-amati,
Seumur hidup tidak berhenti.Harta itu cari olehmu,
Sambil dengan menuntut ilmu,
Serta amalkan dengan baktimu,
Supaya jangan jadi selemu
13.
Pengertian Pantun
Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal
dalam bahasa-bahasa Nusantara. Pantun berasal dari kata patuntun
dalam bahasa Minangkabau yang berarti "petuntun". Dalam bahasa
Jawa, misalnya, dikenal sebagai parikan, dalam bahasa Sunda dikenal
sebagai paparikan, dan dalam bahasa Batak dikenal sebagai umpasa
(baca: uppasa). Lazimnya pantun terdiri atas empat larik (atau empat
baris bila dituliskan), setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, bersajak
akhir dengan pola a-b-a-b dan a-a-a-a (tidak boleh a-a-b-b, atau a-b-
b-a). Pantun pada mulanya merupakan sastra lisan namun sekarang
dijumpai juga pantun yang tertulis. Ciri lain dari sebuah pantun adalah
pantun tidak terdapat nama penulis. Hal ini dikarenakan penyebaran
pantun dilakukan secara lisan. Semua bentuk pantun terdiri atas
dua bagian: sampiran dan isi. Sampiran adalah dua baris pertama,
kerap kali berkaitan dengan alam (mencirikan budaya agraris masyarakat
pendukungnya), dan biasanya tak punya hubungan dengan bagian kedua
yang menyampaikan maksud selain untuk mengantarkan rima/sajak. Dua
baris terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun
tersebut Pantun memiliki dua pokok struktur utama, yaitu sampiran
dan isi. Sampiran biasanya adalah 2 larik (baris ketika dituliskan) yang
umumnya berisi hal-hal yang bersifat umum. Jantung pantun berada
pada dua larik terakhir yang dikenal sebagai isi pantun. Pesan-pesan
pada pantun melekat pada kedua larik terakhir.
14.
Berdasarkan isinya pantun dapatdibagi menjadi beberapa
jenis, seperti di bawah ini.
1. Pantun Nasihat
Pantun nasehat merupakan rangkaian kata-kata yang mempunyai
makna mengarahkan atau menegur seseorang untuk menjadi lebih baik.
Pinang muda dibelah dua
Anak burung mati diranggah
Dari muda sampai ke tua
Ajaran baik jangan diubah
Bunga kenanga di atas kubur
Pucuk sari pandan Jawa
Apa guna sombong dan takabur
Rusak hati badan binasa
Biarlah orang bertanam buluh
Mari kita bertanam padi
Biarlah orang bertanam musuh
Mari kita menanam budi
Macam- Macam Pantun
15.
2. Pantun Jenaka
Pantun Jenaka adalah pantun yang bertujuan untuk menghibur
orang yang mendengar, terkadang dijadikan sebagai media untuk
saling menyindir dalam suasana yang penuh keakraban, sehingga
tidak menimbulkan rasa tersinggung, dan dengan pantun jenaka
diharapkan suasana akan menjadi semakin riang
Elokberjalankotatua Naikkebukitmembelilada
Kirikananberbatangsepat Ladasebijidibelahtujuh
Elokberbiniorangtua Apanyasakitberbinijanda
Perutkenyangajarandapat Anaktiribolehdisuruh
3. Pantun Teka-Teki
Pantun teka-teki adalah pantun yang berisi teka-teki atau tebakan.
Dalam pantun teka-teki ini biasanya dibutuhkan jawaban atas
teke-teki tersebut.
Tugalpadijanganbertangguh Terendakbentanlaludibeli
Kunyitkebunsiapagalinya Untukpakaiansayaturunkesawah
Kalautuancerdiksungguh Kalaulahtuanbijakbestari
Langittergantungmanatalinya Apabinatangkepaladibawah?
16.
4. Pantun Agama
Pantun agama adalah pantun yang didalamnya mengandung
kata-kata nasehat atau petuah yang memiliki makna mendalam
sebagai sebuah pedoman dalam menjalani hidup, yang biasanya
berisi kata kata yang bisa mendorong kita untuk berbuat yang
tidak melanggar aturan agama baik untuk kepentingan diri
maupun bagi orang lain.
Banyak bulan perkara bulan Daun terap di atas dulang
Tidak semulia bulan puasa Anak udang mati di tuba
Banyak tuhan perkara tuhan Dalam kitab ada terlarang
Tidak semulia Allah Yang Esa Yang haram jangan dicoba
5. Pantun Adat
Pantun adat adalah pantun menggunakan gaya bahasa bernuansa
kedaerahan dan kental akan unsur adat kebudayaan tanah air.
Pohon nangka berbuah lebat Lebat daun bunga tanjung
Bilalah masak harum juga Berbau harum bunga cempaka
Berumpun pusaka berupa adat Adat dijaga pusaka dijunjung
Daerah berluhak alam beraja Baru terpelihara adat pusaka
17.
6. Pantun Dagang
Pantun dagang atau pantun nasib merupakan rangkaian kata-
kata yang merefleksikan nasib atau keadaan seseorang. Pantun
ini biasanya dinyanyikan/dibacakan oleh orang-orang yang
berada di perantauan jika mereka ingat akan kampung
halamannya atau nasibnya yang tak seberuntung temannya.
Pukulgendangkulitbiawak Kalautidaktahudirumahraja
Sedikittidakberdentumlagi lihatlahpandanyagberduri
Hendakkemanauntungkubawa Kalautidaktahudiuntunghamba
Sedikitpuntidakberuntunglagi dapatpetanghabispagi
7. Pantun Anak
Pantun anak adalah pantun yang memang diperuntukan bagi
anak-anak. Sehingga dalam pantun anak ini semua hal yang
disampaikan berhubungan dengan dunia anak.
Dibawaitikpulangpetang Akaralangentahmenghilang
Tumbuhbukansebagaitanaman Dapatdirumputbilang-bilang
Hatisenangbukankepalang Melihatibusudahdatang
Bermainbolabersamateman Haticemasmenjadihilang
18.
8. Pantun Muda
Pantun muda adalah pantun yang diperuntukan bagi kaum
muda (remaja), sehingga pantun muda ini biasanya
berhubungan dengan masalah cinta.
Walaupunenakmakandenganbakwan Coba-cobamenanammumbang
Lebihenakmakandengantahu Moga-mogatumbuhkelapa
Walaupunenakjalandengankawan Coba-cobabertanamsayang
Lebihenakjalandengankamu Moga-mogamenjadicinta
9. Pantun Kepahlawanan
Pantun kepahlawanan adalah pantun yang isinya
berhubungan dengan semangat kepahlawanan
Adakahperisaibertalirambut Esaelangkeduabelalang
Rambutdipintalakancemara Takkankayuberbatangjerami
Adakahmisaitahutakut Esahilangduaterbilang
Kamipunmudalagiperkasa TakkanMelayuhilangdi bumi
ket: sumpah Hang Tuah
19. Gurindam adalah bentuk puisi lama yang terdiri dari 2 baris
kalimat dengan rima yang sama, yamasalah atau perjanjian dan
baris kedua berisikan jawaban nya atau akibat dari masalah atau
perjanjian pada baris pertama tadi. Gurindam ng merupakan satu
kesatuan yang utuh. Gurindam ini dibawa oleh orang Hindu atau
pengaruh sastra Hindu. Gurindam berasal dari bahasa Tamil
(India) yaitu kirindam yang berarti mula-mula amsal, Pengarang
gurindam yang terkenal adalah Raja Ali Haji, saudara sepupu
Raja Ali yang menjadi raja muda di Riau (1844-1857). Gurindam
karya Raja Ali Haji yang terkenal berjudul “Gurindam Dua
Belas”perumpamaan. Baris pertama berisikan semacam syarat,
soal, sangat berbeda dengan pantun. Gurindam hanya memiliki 2
larik pada satu bait pantun sedangkan pantun memiliki 4 baris
dalam tiap bait. Di dalam gurindam, kalimat antar larik/baris
saling berkaitan. Sebenarnya gurindam merupakan satu kalimat
majemuk utuh yang memiliki hubungan sebab akibat.
Pengertian Gurindam
20.
Gurindam terdiri dari dua baris tiap
baitnya.
Tiap baris memiliki jumlah kata sekitar
10-14 kata
Tiap baris memiliki hubungan sebab
akibat.
Tiap baris memiliki rima atau bersajak
A-A, B-B, C-C, dan seterusnya.
Isi atau maksud dari gurindam ada pada
baris kedua.
Isi gurindam biasanya berupa nasehat-
nasehat, filosofi hidup atau kata-kata
mutiara
Ciri-Ciri Gurindam
21.
Jika dilihat dari barisnya, ada 2 macam bentuk guridam, yaitu gurindam berkait
dan gurindam berangkai. Di bawah ini adalah pengertian dan contoh-contoh
gurindam.
1. Gurindam Berkait
Gurindam berkait adalah gurindam yang bait pertama berhubungan dengan bait
berikutnya dan juga pada bait seterusnya.
Contoh:
Sebelum berbicara pikir dahulu Barang siapa tidak memiliki agama
Agar tak melukai hati temanmu Pastilah sesat hidupnya di dunia.
kalau berbicara semaumu Barang siapa yang hidupnya tidak ingin
tentulah banyak orang yang membencimu sesat di dunia dan akhirat
Maka cepat-cepatlah bertaubat sebelum
terlambat
Macam-Macam
Gurindam
22. 2. Gurindam berangkai
Gurindam berangkai adalah bentuk gurindam yang memiliki kata yang sama di setiap
baris pertama baitnya.
Contoh:
Temukan apa yang dimaksud sahabat Jika hendak mencapai akhirat
Temukan apa yang dimaksud maksiat Teruslah berdoa dan jangan lupa bertaubat
Jan ganlah menjadi orang yang memelas Jika hendak menggapai cita-cita
Nanti kamu menjadi orang yang malas Bekerjalah lebih dari rata-rata
Jika hendak hidup bahagia
Jangan penah melakukan perbuatan sia-sia
Jika hendak mencari cinta sejati
Carilah dengan penuh hati-hati
Macam-Macam
Gurindam
23.
Karmina atau Pantun Kilat
adalah jenis pantun singkat yang terdiri
hanya 2 baris saja. Pantun yang paling
umum terdiri dari 4 baris. Pantun
karmina berpola a-a. Salah satu contoh
pantun versi ini adalah:
Sudah gaharu cendana pula
Sudah tahu bertanya pula
gelatik mematuk ubi
cantik itu yang berbudi
ikan toman dalam sulaman
ikuti pedoman agar hidupmu aman
24.
Seloka merupakan bentuk puisi Melayu Klasik, berkembang saat
agama hindu disebarkan terbukti dari terdapatnya seloka di
dalam kitab mahabrata dan kitab ramayana berisikan pepatah
maupun perumpamaan yang mengandung senda gurau, sindiran
bahkan ejekan. Biasanya ditulis empat baris memakai bentuk
pantun atau syair, kadang-kadang dapat juga ditemui seloka
yang ditulis lebih dari empat baris. Kata "seloka" diambil dari
bahasa Sanskerta, sloka.(berseloroh, jenaka) Pada dasarnya
Seloka itu terdiri dari dua baris, dan pada umumnya berisikan
pameo, kata sindir, lelucon untuk mengolok-olok orang lain atau
teman bicara. Oleh orang Indonesia sering dirubah benttuk
menjadi pribahasa dan pantunseloka berbeda dengan gurindam
karena letak kalimatnya cenderung kait-mengait dan ada
pengulangan yang terus berlanjut. Seolah sengaja digubah
sedemikian rupa untuk diujarkan dalam bentuk balas-membalas
kalimat bersajak
.
Pengertian Seloka
25. Satu bait seloka terdiri daripada 4 baris atau lebih.
Memiliki lebih dari satu bait.
Seloka pula disusun secara berangkap, Namun setiap
rangkap tidak tetap,jadi rima akhir adalah bebas, isi seloka
biasanya bersifat menyindir atau mengejek seperti seloka
Pak kaduk.
Berasal daripada perkataan sanskrit
Tidak tetap bilangan baris dan iramanya.
Isinya lebih kepada pesan-pesan lucu, jenaka, ejekan,
gurauan atau sindiran yang tajam.
Sebuah seloka mmepunyai kesatuan isi atau idea yang
lengkap.
26. Secara umumnya,seloka dapat menggambarkan
masyarakat yang melahirkannya, yaitu masyarakat
yang amat mementingkan keharmonian dan
ketatasusilaan.Bersesuaian dengan sifat halus orang
melayu.Puisi seloka digunakan secara meluas
sebagaimana peribahasa
Fungsinya amat bergantung kepada isinya yaitu untuk
menyindir, mengejek, memberi pengajaran dan panduan
kepada seseorang dan biasanya jenis pantun lama yang unik
ini sering digunakan dalam acara adat seperti penyambutan
kedatangan mempelai laki-laki ke rumah mempelai wanita.
Atau dalam acara seserahan barang-barang tertentu sebagai
syarat peminangan dari keluarga pelamar.
Fungsi Seloka
27.
balas-berbalas
Tanam melati di rumah-rumah,
Ubur-ubur sampingan dua.
Kalau mati kita bersama,
Satu kubur kita berdua.
Ubur-ubur sampingan dua,
Tanam melati bersusun tangkai.
Satu kubur kita berdua,
Kalau boleh bersusun bangkai.
Tanam melati bersusun tangkai,
Tanam padi satu-persatu.
Kalau boleh bersusun bangkai,
Daging hancur menjadi satu.
Tanam padi satu-persatu,
Anak lintah dalam cunia.
Daging hancur menjadi satu,
Tanda cinta dalam dunia.
Buah ara batang dibantun,
Mari dibantun dengan parang.
Wahai saudara dengarlah pantun,
Pantun tidak mengata orang.
Mari dibantun dengan parang,
Berangan besar di dalam padi.
Pantun tidak mengata orang,
Janganlah syak di dalam hati.
Berangan besar di dalam padi,
Pohon buluh dibuat pagar.
Janganlah syak di dalam hati,
Saya budak baru belajar.
Pohon buluh dibuat pagar,
Batang cunia saya patahkan.
Saya budak baru belajar,
Mana yang salah harap maafkan.
Contoh Seloka
28.
Talibun adalah sejenis puisi lama seperti pantun karena mempunyaii
sampiran dan isi, tetapi lebih dari 4 baris ( mulai dari 6 baris hingga 20 baris).
Berirama abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde, dstnya.
Ciri-ciri Talibun adalah seperti berikut:-
Talibun memiliki jumlah baris yang genap yang terdiri dari isi dan sampiran.
Jika talibun terdiri dari 6 baris, maka 3 baris pertama disebut juga dengan
sampiran dan 3 baris selanjutnya merupakan isi. Sedangkan jika 8 baris, 4
baris pertama merupakan sampiran dan 4 baris selanjutnya isi dan begitu
seterusnya.
Antara kalimat sampiran pertama dengan kalimat sampiran kedua, ketiga dan
kalimat sampiran seterusnya harus saling berhubungan dan jangan sampai
ada yang bertolak belakang atau tidak ada hubungan sama sekali.
Sampiran pada talibun berupa perumpamaan sebagai kalimat pembantu
dalam menyampaikan isi, usahakan kalimat sampiran menggunakan kata
yang berima, indah dan menggunaakaan perumpamaan alam dan lingkungan
sekitar.
Bersajak abc-abc, abcd-abcd, dan abcde-abcde, dan seterusnya.
Tiap baris terdiri dari 8 hingga 12 kata.
Gaya bahasa yang digunakan luas dan menekankan pada bahas pengulangan
yang berima.
Isinya menjelaskan tentang suatu perkara.
Pengertian dan Ciri – Ciri Talibun
29.
Tema talibun biasanya berdasarkan fungsi puisi tersebut. Contohnya
seperti berikut:
Mengisahkan kebesaran/kehebatan sesuatu tempat dll
Mengisahkan keajaiban sesuatu benda/peristiwa
Mengisahkan kehebatan/kecantikan seseorang
Mengisahkan kecantikan seseorang
Mengisahkan kelakuan dan sikap manusia
mengisahkan perlakuan dimasa lalu
mengisahkan seperti peperangan pada masa lalu
Contoh Puisi Talibun
Anak orang di Padag Tarap
pergi berjalan ke kebun bunga
hendak ke pekan hari tlah senja
Di sana sirih kami kerekap
meskipun daunnya serupa
namun rasanya berlain jua
Tema Talibun
30.
Talibun 6 baris
Untuk apa memakai sendal
Jalan sebentar kaki jadi memar
Sakitnya menimbulkan luka
Untuk apa mencari orang terkenal
Banyak saingan para pelamar
Mending mencari orang yang kau suka
Talibun 8 Baris
Burung perkutut hinggap di pohon
belimbing
Belimbing masam memberatkan jiwa
Membuat lidah menjadi binasa
Binasa hingga memakan segala
Anak dipangku Jangan lupa dibimbing
Dibimbing menjadi anak yang bertakwa
Agar orang tua tidak tidak berdosa
Terjaga badannya dari siksa api neraka
yang menyala-nyala
Kapal besar berlayar tanpa jangkar
Bersama sang nahkoda yang pandai
Berlayar hingga sampai ke bintang
Kalau kamu selalu rajin belajar
Pasti akan menjadi semakin pandai
Hingga Lulus dengan nilai gemilang
Kalau ingin menanam pohon jati
Tanam di atas tanah jangan lupa diiri
Tapi jangan pernah dibumbui
Karena akan dimakan hama hingga binasa
Kalau ingin mendapat cinta sejati
Tidak perlu mencari-cari hingga lupa diri
Cinta sejati yang sebenarnya tidak kan kau
temui
Karena cinta sejati adalah cinta kepada
Yang Kuasa
Contoh Talibun