Teks tersebut membahas tentang literasi teks sastra khususnya puisi. Teks menjelaskan bahwa puisi memiliki unsur struktur fisik seperti diksi, pencitraan, maja, rima, dan ritma. Puisi juga memiliki struktur batin yang terdiri atas tema, perasaan, nada, dan amanat. Teks kemudian menjelaskan jenis puisi seperti puisi lama, puisi modern, puisi naratif, puisi lirik dan deskriptif
2. Literasi Membaca
Literasi baca dan tulis adalah pengetahuan dan kecakapan
untuk membaca dan menulis, menelusuri, mengolah, dan
memahami informasi untuk menganalisis, menanggapi, dan
menggunakan teks tertulis untuk mencapai tujuan,
mengembangkan pemahaman dan potensi peserta didik
untuk berpartisipasi di lingkungan sosial.
3. LiteraSi TekS
InformaSi Fiksi
(Teks Sastra)
Indikator Soal:
1. Menemukan Informasi
● Mengakses dan mencari informasi dalam teks
● Menemukan informasi tersurat (siapa, kapan, di
mana, mengapa, bagaimana) pada teks sastra atau
teks informasi yang terus meningkat sesuai
jenjangnya.
2. Memahami Informasi
● Memahami teks secara literal ( menganalisis
perubahan pada elemen intrinsik pada teks sastra)
● Menyusun inferensi, membuat koneksi, dan
prediksi baik teks tunggal maupun teks jamak.
3. Mengevaluasi dan merefleksi
● Menilai format penyajian dalam teks (kesesuaian
warna, tata letak, dan visual lain)
● Merefleksi isi wacana untuk pengambilan
keputusan, menetapkan pilihan, dan mengaitkan
isi teks terhadap pengalaman pribadi.
4. Strategi Mengerjakan soal AKM Literasi
1. Siapkan diri untuk mengikuti asesmen nasional.
2. Latihan dengan sering-sering membaca teks dan
mengamati, dan memahami bentuk teks.
4. Soal-soal dilengkapi dengan stimulus berupa teks,
gambar, tabel, grafik, info grafis, atau bentuk lain, telitilah
dengan pertanyaan serta bentuk jawabannya.
6. 1. Puisi
● Puisi merupakan ragam sastra yang
terikat oleh unsur-unsurnya, seperti
irama, mantra, rima, baris, dan bait.
● Puisi juga dapat dikatakan sebagai
ungkapan emosi, imajinasi, ide,
pemikiran, irama, nada, susunan kata,
kata-kata kiasan, kesan pancaindra, dan
perasaan.
● Puisi diungkapkan dengan teknik
tertentu sehingga dapat membangkitkan
pengalaman tertentu dalam diri
pembaca atau pendengarnya.
7. Jenis dan Ciri-ciri Puisi
Puisi terdiri atas puisi lama dan puisi
modern.
● Puisi lama umumnya anonim atau
tidak diketahui penyairnya. Puisi lama
memiliki ciri terikat pada beberapa
kiteria, seperti jumlah baris tiap bait,
jumlah kata tiap baris, rima atau
persamaan bunyi, dan irama. Puisi
lama dibedakan menjadi beberapa
jenis, antara lain pantun, syair,
talibun, mantera, dan gurindam.
8. ● Puisi modern adalah bentuk puisi yang
tidak lagi terikat oleh aturan jumlah baris,
rima atau ikatan lain yang umumnya
digunakan dalam puisi lama.
● Puisi modern atau puisi bebas muncul
pada angkatan 45, yang dipelopri oleh
Chairil Anwar.
● Puisi modern tidak mengutamakan
bentuk atau banyak baris dalam satu
bait dan irama atau persajakan, tetapi
lebih mengutamakan pada isi puisi itu
sendiri.
9. Berdasarkan cara penyair
mengungkapkan isi atau gagasan yang
hendak disampaikan, puisi dibedakan
menjadi puisi naratif, puisi lirik, dan
puisi deskriptif.
• Puisi naratif adalah puisi yang
digunakan untuk menyampaikan
suatu cerita. Puisi ini dibedakan
menjadi epik, romansa, dan
balada.
• Epic atau epos adalah puisi
naratif yang menceritakan
kepahlawanan tokoh. Contohnya
puisi “Ramayana”
○ Romansa menggunakan bahasa
romantik yang berisi kisah percintaan
tokoh kesatria yang penuh rintangan.
Contohnya puisi yang mengisahkan
kisah cinta antara Damarwulan dengan
Anjasmara dalam puisi Asmaradana”.
○ Balada adalah ragam puisi yang
menceritakan kehidupan manusia
dengan berbagai macam sifatnya,
seperti pengasih, cemburu, dengki,
takut, sedih, ataupun riang. Contohnya
puisi karya WS Rendra yang berjudul ”
Balada Terbunuhnya Atmo Karpo”.
10. Struktur Puisi
● Struktur karya sastra puisi mencakup struktur fisik dan struktur batin.
● 1. Struktur Fisik
● Struktur fisik puisi adalah media untuk mengungkapkan makna yang hendak
disampaikan penyair. Struktur fisik meliputi hal-hal berikut.
● Diksi, adalah pilihan kata yang digunakan agar memiliki kesan indah dan dapat
menyampaikan maksud penyair.
● Pencitraan, adalah susunan kata yang dapat menimbulkan khayalan atau
imajinasi. Hal ini membuat pembaca seolah-olah merasa, mendengar, atau
melihat sesuatu yang diungkapkan penyair.
11. ● Majas, adalah bahasa yang digunakan penyair untuk mengatakan sesuatu
dengan cara membandingkan dengan benda atau hal lain. Majas atau bahasa
figuratif menyebabkan puisi menjadi prismatik atau memiliki banyak makna.
● Rima, adalah persamaan atau pengulangan bunyi. Persamaan bunyi
memberikan kesan merdu, indah, dan mendorong suasana yang dikehendaki
oleh penyair. Rima tersebut dapat berupa pengulangan bunyi konsonan dari
kata-kata yang berurutan (aliterasi), persamaan bunyi vokal dalam deretan kata
(asonansi), dan persamaan bunyi yang terdapat di setiap akhir baris.
● Ritma, berkaitan dengan rima, bunyi, kata, frasa, dan kalimat pada puisi. Dalam
ritma mucul bunyi tinggi rendah, panjang pendek, keras lemah, yang mengalir
secara teratur dan berulang sehingga membentuk keindahan.
● Tipografi puisi berbentuk bait-bait yang bermula dari tepi kiri dan berakhir ke
tepi kanan baris.
●
12. Struktur Batin
● Ada empat unsur batin puisi, yaitu tema, perasaan, nada atau sikap, dan
amanat.
● Tema
● Sebuah puisi tentunya memiliki tema yang melingkupi keseluruhan puisi. Untuk
menafsirkan tema dalam sebuah puisi haruslah ditafsirkan secara utuh.
● Perasaan
● Perasaan penyair dalam menciptakan puisi ikut diekspresikan dan dihayati
pembaca. Hal ini karena tema yang sama dapat dituturkan penyair secara
berbeda dan hasil puisi yang diciptakan pun berbeda.
13. ● Nada dan suasana
● Nada dalam puisi disesuaikan dengan isi yang hendak disampaikan, baik itu
berupa nasihat, kritik, sindiran, ungkapan perasaan, atau hanya berupa cerita.
Kemudian, suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi
tersebut atau psikologis yang ditimbulkan terhadap pembaca. Nada dan
suasana saling berhubungan karena nada puisi menimbulkan suasana
terhadap pembacanya. Misalnya, nada duka dapat menimbulkan suasana iba
bagi pembaca.
● Amanat (pesan)
Kita dapat menelaah amanat dalam suatu puisi jika telah memahami tema, rasa,
dan nada pada puisi tersebut. Amanat atau pesan merupakan kesan yang
ditangkap pembaca atau pendengar puisi. Amanat tersirat dibalik kata-kata yang
disusun dan berada di balik tema yang digunakan.