3. KONSONAN
• Konsonan ialah bunyi ujaran yang terjadi karena udara yang
keluar dari paru-paru yang mendapat halangan
• Konsonan ialah hurup mati yang tidak berbunyi kalau tidak
di ikut sertakan huruf vocal.dengan kata lain, semua huruf
dalam alfabetikal selain a,I,u,e,o misalnya “kt” walaupun
dieja dengan bahasa Indonesia akan menjadi “kate” tapi
kalau hurif –hurup ini dirangkai dengan hurup vocal
misalnya “a”, maka akan menjadi “kata”. Atau jika
dikombinasi dengan hurup vocal “i” dan “a” menjadi “kita”.
4. Konsonan dalam bahasa Indonesia
Huruf konsonan atau huruf mati adalah bunyi ujaran
akibat adanya udara yang keluar dari paru-paru
mendapatkan hambatan atau halangan. Jumlah hurup
konsonan ada 21 buah yaitu
b,c,d,f,g,h,j,k,l,m,n,p,q,r,s,t,v,w,x,y,dan z
Huruf konsonan rangkap adalah gabungan dua hurup
konsonan. Ada 4 buah yaitu : kh,ng,ny,dan sy. Contoh
nyamuk, syarat,kumbang,dsb.
5. Macam-macam bunyi huruf konsonan dan definisinya
1.Cara hambat (cara artikulasi ) atau cara pengucapannya
3.Berdasarkan bergetar tidaknya pita suara
2.Berdasarkan jalan yang diikuti arus udara ketika keluar dari
rongga
4.Berdasarkan artikulasi dan titik artikulasinya
6. 1.Klasifikasi konsonan berdasarkan cara pengucapan
A. Konsonan hambat letup (stops,plosives) ialah
konsonan yang terjadi dengan hambatan penuh arus
udara.kemudian,hambatan itu dilepaskan secara tiba-
tiba. Konsonan hambat letup terdiri dari beberapa
bagian :
- Konsonan hambat letup bilabial
-Konsonan hambat letup apiko-dental
-Konsonan hambat letup apiko-palatal
-Konsonan hambat letup medio-palatal
-Konsonan hambat letup dorso-velar
-Konsonan hamzah
7. B. Konsonan nasal (sengau) ialah konsonan yang di bentuk dengan menghambat
rapat (menutup) jalan udara dari paru-paru melalui rongga hidung. Bersama
dengan itu langit-langit lunak beserta anak tekaknya diturunkan sehingga udara
keluar melalui rongga hidung. Konsanan nasal dapat di bedakan sebagai berikut :
-Konsonan nasal bilabial
-Konsonan nasal
-Konsonan nasar dorso-velar
C. Konsonan paduan (I tes) adalah konsonan hambat jenis khusus . tempat artikulasi ialah
ujung lidah dan artikulasi pasifnya gusi belakang. Bunyi yang dihasilkan [ts,d5 ]. Bunyi [
ts ] ditulis oh, sedangkan bunyi [d5] ditulis dg.
8. D.Konsonan sampingan (te is ), di bentuk dengan menutup arus udara di tengah
mrongga ulut sehingga udara keluar melalui ke dua samping artikulasi ujung lidah
dengan gusi. Bunyi yang dihasilkan [l]
E. Konsonan geseran atau frikatis ialah konsonan yang di bentuk dengan
menyempitkan jalan arus udara yang dihembuskan dari paru-paru, sehingga jalan
udara terhalang dan keluar dengan bergeser. Konsonan geseran dibedakan sebagai
berikut :
- Konsonan geseran labio-dental
- Konsonan geseran lamino-alveolar
- Konsonan geseran dorso-velar
- Konsonan geseran laringal
9. F. Konsonan getar ( ills,I ts ) ialah konsonan yang di bentuk dengan menghambat
jalan arus adara yang diembaskan dari paru-paru secara berulang-ulang dan cepat.
Menurut tempat artikulasinya konsonan getar dinamai konsonan getar apiko-
alveolar. Konsonan ini terjadi jika articulator aktif yang menyebabkan proses
menggetar adalah ujung lidah dan articulator pasifnya gusi. Bunyi yang dihasilkan
[r].
G. Semivokal , bunyi semivokal termasuk konsonan hubungan antar penghambat . dalam
mengucapkan semivokal adalah renggang terbentang atau renggang lebar, berdasarkan
hambatannya ada dua jenis semivokal sebagai berikut :
-Semivokal bilabial
-Semivokal medio-palatal
10. 2. berdasarkan jalan yang diikuti arus udara ketika
keluar dari rongga
3. Berdasarkan bergetar tidaknya pita suara
A. konsonan oral, jika udara keluar melalui rongga mulut :/p/,/b/,/k/,/d/,/w/.
B. konsonan nasal jika udara keluar melalui rongga hidung : /m/,/n/,/ny/,/ng/.
A. konsonan bersuara,jika pita suara turut bergetar : /b/,/d/,/n/,/g/,/w/.
B. konsonan tak bersuara , jika pita suara tidak bergetar : /p/,/t/,/c/,/k/.
11. 4. Berdasarkan artikulasi dan titik artikulasinya
A.konsonan bilabial
B. Konsonan laboi-dental
C. konsonan apiko-interdental
D. Konsonan apiko-alveoler
E. Konsonan palatal
F. Konsonan velar