Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan tujuan penilaian kinerja pegawai, dimensi, faktor-faktor, unsur-unsur, model, pejabat penilai, dan tata cara penyampaian hasil penilaian kinerja. Penilaian kinerja bertujuan untuk mengukur prestasi kerja pegawai dan meningkatkan kinerjanya serta digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan terkait pegawai.
Pengertian dan Tata Cara Penilaian Kinerja Pegawai
1.
2. Pengertian Penilaian
Kinerja Pegawai
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, penilaian adalah
proses, cara, perbuatan menilai, pemberian nilai. Adapun
pengertian kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi
yang diperlihatkan, dan kemampuan kerja.
Beberapa Dimensi yang menjadi bagian dari
penilaian/evaluasi kerja yaitu sebagai berikut :
• Proses
• Penilai
• Ternilai/Pegawai
• Kurun Waktu Tertentu
• Kinerja
• Standar Kinerja
• Pengambilan Keputusan
Tentang Pegawai
3. Penilaian kinerja ini memiliki beberapa tujuan yaitu diantaranya:
• Mengetahui dan mengukur kinerja pegawai
• Meningkatkan kinerja pegawai
• Menyesuaikan kompensasi
• Sebagai alat bantu dalam proses pengambilan keputusan penempatan
• Sebagai alat bantu dalam memutuskan kebutuhan pengembangan dan
pelatihan
• Sebagai alat bantu untuk merencanakan dan mengembangkan karir
• Sebagai alat bantu dalam membuat prosedur perekrutan
• Menghadapi tantangan eksternal
• Sebagai umpan balik atau feedback.
4. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja
Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
pegawai:
• Lingkungan Eksternal Organisasi
• Faktor-faktor internal organisasi
• Faktor-faktor pegawai
5. unsur-unsurpenilaian
kinerja
Berikut Unsur-unsur yang dinilai dalam melakukan penilaian
kinerja pegawai:
• Kesetiaan
• Prestasi kerja
• Tanggung jawab
• Kejujuran
5. Ketaatan
6. Prakarsa
7. Kerjasama
8. Kepemimpinan
6. Model evaluasi dapat dikelompokkan menjadi empat,
yaitu sebagai berikut.
a. Evaluasi/penilaian kinerja berdasarkan sifat pegawai
Model evaluasi/penilaian kinerja berdasarkan sifat pegawai
mudah dalam penyusunannya. Penilai hanya
mengumpulkan sifat-sifat pegawai secara umum, seperti
kemampuan membuat keputusan, loyalitas pegawai,
komunikasi, kepribadian, dan lain-lain. Selanjutnya, penilai
memilih sejumlah sifat yang diperkirakan cocok dengan
pelaksanaan suatu pekerjaan.
model-model penilaian
kinerja
7. b. Pendekatan evaluasi/penilaian berdasarkan perilaku
Dalam pendekatan evaluasi/penilaian berdasarkan perilaku, penilaian dilakukan
berdasarkan apa yang pegawai lakukan dalam melaksanakan pekerjaan. Dalam
perusahaan jasa, perilaku pegawai menentukan keberhasilan dalam melayani
pelanggan.
c. Evaluasi/penilaian berdasarkan hasil kerja pegawai Evaluasi/penilaian
berdasarkan hasil kerja pegawai berkaitan dengan berapa banyak produk yang
dihasilkan dan kualitas dari produk yang telah dihasilkan. seberapa baik mutu/
Evaluasi/penilaian kinerja berdasarkan campuran sifat pribadi
d. Evaluasi/penilaian kinerja berdasarkan campuran sifat pribadi mencakup
perilaku kerja dan hasil kerja. Dengan sistem campuran, sistem evaluasi kinerja
menjadi lebih lengkap.
8. PEJABATPENILAI
Beberapa ketentuan tentang pejabat penilai, yaitu sebagai
berikut.
1. Pejabat penilai wajib melakukan penilaian prestasi kerja
terhadap setiap pegawai di lingkungan unit kerjanya.
2. Pejabat penilai yang tidak melakukan penilaian prestasi
kerja terhadap pegawainya dijatuhi hukuman disiplin,
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
mengatur kedisiplinan pegawai.
3. Pejabat pembina kepegawaian yang menjadi pejabat
penilai dan atasan pejabat penilai adalah pejabat tertinggi
di lingkungan unit kerja masing masing
4.Pejabat penilai yang akan mengakhiri masa
jabatan/pindah unit kerja wajib terlebih dahulu membuat
catatan penilaian perilaku kerja
9. Tata cara penilain dikenal dengan sebutan Deskriptor Level Kinerja (DLK)/
Performance Level Descriptor. Berikut penjelasan contoh tersebut :
1. Deskriptor Level Kinerja/Performance Level Descriptor adalah skala hasil
pengukuran kinerja untuk membedakan kinerja tertinggi dengan kinerja
terendah. Hal tersebut diperlukan karena kinerja pegawai sangat beragam,
misalnya ada pegawai yang kinerjanya sangat tinggi, tinggi, sedang, buruk,
dan sangat buruk. Tanpa adanya kemampuan untuk membedakan siapa
pegawai yang berkinerja tinggi dan siapa yang tidak, kegiatan penilaian
kinerja tidak ada manfaatnya.
2. Jenis-jenis DLK
Jenis-jenis LDK, yaitu sebagai berikut.
a.DLK angka
b.DLK dengan kata sifat
c.DLK dengan kombinasi antara angka dan kata sifat
tata cara penilaian
10. PENYAMPAIANPENILAIAN
Penyampaian penilaian prestasi kerja di lingkungan pemerintah dilakukan dengan ketentuan, yaitu sebagai
berikut.
1. Formulir penilaian prestasi kerja yang dibuat dan telah ditandatangani oleh pejabat penilai diberikan
secara langsung kepada pegawai yang dinilai oleh pejabat penilai.
2. Apabila tempat bekerja antara pejabat penilai dan pegawai yang dinilai berjauhan, formulir penilaian
prestasi kerja tersebut dikirimkan pada pegawai yang dinilai.
3. Pegawai yang dinilai wajib mencantumkan tanggal penerimaan formulir
penilaian prestasi kerja yang diberikan/dikirimkan kepadanya pada ruangan yang telah disediakan.
4. Apabila pegawai yang dinilai menyetujui penilaian terhadap dirinya, sebagaimana tertuang dalam
formulir penilaian prestasi kerja, pegawai yang bersangkutan membubuhkan tanda tangan pada
tempat yang disediakan. Setelah itu, pegawai mengembalikan formulir penilaian prestasi kerja tersebut
kepada pejabat penilai paling lambat 14 (empat belas) hari terhitung mulai yang bersangkutan
menerima formulir penilaian prestasi kerja