Penelitian pada hakikatnya merupakan kegiatan ilmiah untuk memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah
file mata kuliah mahasiswa pendidikan ekonomi universitas lampung angkatan 2016
Konsep penelitian ilmiah dan langkah langkah penelitian
1. i
KONSEP PENELITIAN ILMIAH DAN LANGKAH-LANGKAH
PENELITIAN
(KELOMPOK 1)
Disusun oleh :
Winda Hasanah 1613031005
Humairoh 1613031005
Nur Shinta Cholifah 1613031013
Ahmad Ilham 1613031025
Mela Kartika 1613031013
Aulia Rachma Dinantika 1613031025
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN AJARAN 2018/2019
2. ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat hidayah-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Konsep Dasar Penelitian
pendidikan dan Langkah-langkah penelitian” sebagai salah satu tugas dari mata
kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan. Makalah ini kami susun berdasarkan
sumber-sumber tertulis, baik dalam suatu bidang mata kuliah maupun dari media
teknologi ataupun elektronika.
Dengan segala kerendahan hati kami menyajikan makalah ini, sebab kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Kendati demikian
kami telah berusaha maksimal agar makalah ini menjadi sebuah tugas yang
memiliki nilai manfaat. Kami menyadari bahwa dalam makalah yang kami susun
ini masih banyak kekurangan dan kekeliruan baik pengetikan maupun isi dari
makalah ini. Namun demikian, setidaknya dapat memberikan gambaran secara
minimal hasil kami menelaah segala kajian tentang judul makalah ini.
Oleh sebab itu saran dan kritik yang bersifat perbaikan serta penyempurnaan
makalah ini kami menerima dengan segala kelapangan dada, dan kami
mengucapkan mohon maaf atas segala kekurangan dan terima kasih bila ada saran
dan kritik untuk penyempurnaan, agar di masa akan datang kami dapat membuat
makalah lebih baik. Semoga Allah SWT meridhoi usaha serta kerja kami dan
diharapkan makalah ini dapat memberi manfaat bagi pembaca dan semua pihak.
Bandar Lampung, 28 September 2018
Penyusun
3. iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sumber Daya Ekonomi Kreatif ................................................ 3
2.2 Sumber Daya dalam Ekonomi Kreatif........................................................ 4
2.2.1 Sumber Daya Manusia...................................................................... 4
2.2.2 Sumber Daya Alam........................................................................... 6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan....................................................................................................8
3.2 Saran..............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................10
4.
5. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Penelitian sebagai sistem ilmu pengetahuan, memainkan peran penting dalam
bangunan ilmu pengetahuan yang mengandung arti bahwa penelitian telah
tampil pada posisisi yang urgent dalam ilmu pengetahuan. Penelitian memiliki
kemampuan untuk mengupgrade ilmu pengetahuan yang membuat up-to date.
Proses penelitian dalam ilmu pengetahuan tidak sederhana karena harus
melalui tahapan berfikir ilmiah, yaitu mencoba berteori terhadap sebuah fakta
atau fenomena-fenomena sosial, melalui interpretasi, hukum, teori-teori
keilmuan yang mendukung dan lain-lainnya.
Sebelum melakukan penelitian, seorang peneliti setidaknya mengenal dahulu
konsep-konsep dasar penelitian. Bagaimana merumuskan sebuah fenomena ke
dalam sebuah konsep, dikembangkan menjadi sebuah konstruk, yang
kemudian dijadikan variabel yang dapat diukur. Setelah mengidentifikasi
variabel maka seorang peneliti dapat menyusun hipotesis.
Oleh karena itu penulis ingin menjelaskan konsep-konsep dasar penelitian
sebagai pengenalan penelliti pemula khususnya mahasiswa Pendididkan
Ekonomi Universitas Lampung.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, adapun rumusan masalah yang akan
dibahas dalam makalah ini adalah ebagai berikut :
1. Apa definisi penelitian?
2. Apa yang dimaksud tujuan penelitian?
3. Apa saja ragam penelitian?
4. Apa saja unsur-unsur penelitian?
5. Apa saja langkah-langkah dalam penelitian?
6. 2
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang akan dibahas dalam
makalah ini adalah ebagai berikut :
1. Mengetahui definisi penelitian.
2. Mengetahui yang dimaksud tujuan penelitian.
3. Mengetahui apa saja ragam penelitian.
4. Mengetahui unsur-unsur penelitian
5. Mengetahui apa saja langkah-langkah dalam penelitian
7. 3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar Penelitian Ilmiah
2.1.1 Pengertian Penelitian
Secara etimologis, istilah research berasal dari dua kata, yaitu re dan
search. Re berarti kembali atau berulang-ulang dan search berarti
mencari, menjelajahi, atau menemukan makna. Dengan demikian
penelitian atau research berarti mencari, menjelajahi atau menemukan
makna kembali secara berulang-ulang (Sudarwan Danim dan Darwis,
2003 : 29).
Penelitian pada hakikatnya merupakan kegiatan ilmiah untuk
memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah.
Pengetahuan yang diperoleh berupa fakta-fakta, konsep, generalisasi,
dan teori yang memungkinkan manusia dapat memahami fenomena dan
memecahkan masalah yang dihadapi. Masalah yang akan dijawab
melalui penelitian bisa disebabkan oleh banyak hal. Masalah muncul
karena manusia mengalami kesulitan dalam hidup, yaitu adanya
ketidaksesuaian atau kesenjangan antara yang diharapkan dengan
kenyataan (Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, 2010 : 1).
2.1.2 Tujuan Penelitian
Ada tujuan tertentu yang akan dicapai melalui penelitian. Berdasarkan
kesimpulan tentang pengertian penelitian sebagaimana dikemukakan di
atas dapat diidentifikasi tujuan penelitian, yaitu sebagai berikut.
a. Untuk memperoleh data empiris yang dapat digunakan dalam
merumuskan, memperluas, dan memverifikasi teori. Tujuan penelitian
seperti ini dimiliki oleh ilmu-ilmu murni (pure science)
b. Untuk memecahkan persoalan yang ada dalam kehidupan. Tujuan
penelitian semacam ini terdapat pada ilmu-ilmu terapan (applied
sciences)
8. 4
2.1.3 Ragam Penelitian
Penelitian dapat diklasifikasikan menjadi bermacam-macam. Klasifikasi
tersebut dapat dilakukan berdasarkan beberapa tinjauan yaitu : bidang
ilmu, pendekatan, tempat pelaksanaan, pemakaian, tujuan umum, taraf,
metoda, dan ada tidaknya intervensi terhadap variabel.
a. Klasifikasi Penelitian berdasarkan Bidang Ilmu
Ada bermacam-macam bidang ilmu dan jika penelitian dilakukan untuk
bidang ilmu tertentu maka ragam penelitian yang dilakukan disebut
sesuai dengan bidang ilmu tersebut. Dengan demikian ditinjau
berdasarkan bidang-bidang ilmu yang ada penelitian dapat dibedakan
menjadi : a. penelitian pendidikan, b. penelitian kedokteran, c.
penelitian keperawatan, d. penelitian kebidanan, e. penelitian ekonomi,
f. penelitian pertanian, g. penelitian biologi, h. penelitian sejarah, dst.
b. Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Pendekatan yang Dipakai
Berdasarkan pendekatan yang dipakai, penelitian dapat dibedakan
menjadi penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Masing-masing
pendekatan tersebut memiliki paradigma, asumsi, karakteristik sendiri-
sendiri. Kedua pendekatan penelitian tersebut dapat dilakukan dengan
cara simultan dan saling mengisi sesuai dengan kebutuhan, sehingga
dapat diwujudkan proses penelitian yang komprehensif.
c. Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Tempat Pelaksanaannya
Penelitian dapat dilakukan di berbagai tempat, yaitu di
perpustakaan, lapangan, laboratorium atau gabungan dari tempat-
tempat tersebut. Atas dasar tinjauan tersebut penelitian dibedakan
menjadi : a. penelitian perpustakaan (library research), b.
penelitian laborartorium (laboratory research), dan c. penelitian
lapangan (field research).
9. 5
d. Klasifikasi Penelitian Ditinjau Berdasarkan Pemakaiannya
Hasil penelitian dapat dipakai untuk mengembangkan dan
memverifikasi terori serta memecahkan masalah.
Atas dasar tinjauan ini penelitian dapat dibedakan menjadi :
1. Penelitian penelitian murni (pure research atau basic research)
Penelitian murni atau penelitian dasar merupakan penelitian yang
dilakukan dengan maksud hasil penelitian tersebut dipakai untuk
mengembangkan dan memverifikasi teori-teori ilmiah.
2. Penelitian terapan (applied research).
Penelitian terapan adalah ragam penelitian dimana hasilnya
diterapkan berkenaan dengan upaya pemecahan masalah.
e. Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Tujuan Umumnya
Berdasarkan tujuan umumnya, penelitian dibedakan menjadi :
penelitian eksploratif, penelitian pengembangan, dan penelitian
verifikatif.
1. Penelitian eksploratif, adalah penelitian yang dilakukan dengan
tujuan untuk mengekplorasi fenomena yang menjadi sasaran
penelitian.
2. Penelitian pengembangan (developmental research), adalah
penelitian yang dilakukan untuk mengembangan suatu konsep atau
prosedur tertentu.
3. Penelitian verifikatif, merupakan penelitian yang dilakukan dengan
tujuan membuktikan kebenaran suatu teori pada waktu dan tempat
tertentu.
f. Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Tarafnya
Penelitian ditinjau berdasarkan tarafnya dibedakan menjadi dua, yaitu
penelitian deskriptif dan penelitian analitik. Penelitian deskriptif
merupakan penelitian pada taraf mendiskripsikan variable yang diteliti
tanpa dilakukan analisis dalam keterkaitannya dengan variable lainnya.
Sedangkan jika penelitian dilakukan bukan sekadar mendiskripsikan
10. 6
variable penelitian tetapi dilakukan analisis dalam hubungannya dengan
variable-variabel lainnya disebut penelitian analitik.
g. Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Metode
Berdasarkan metode yang dipakai, penelitian dibedakan menjadi
penelitian longitudinal dan penelitian cross-sectional. Penelitian
longitudinal (longitudinal research) adalah penelitian yang dilakukan
dengan metode longitudinal (longituninal method), yaitu metode
penelitian yang membutuhkan waktu yang lama, berbulan-bulan bahkan
bertahun, secara berkesinambungan. Sedangkan penelitian cross-
sectional (cross-sectional research) merupakan penelitian yang
dilakukan dengan metode cross-sectional (cross-sectional method),
yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan mengambil waktu
tertentu yang relative pendek dan tempat tertentu.
h. Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Intervensi terhadap Variabel
Penelitian dapat dilakukan di mana peneliti melakukan intervensi
atau perlakuan terhadap variable tertentu. Jika tindakan tersebut
dilakukan maka penelitian semacam itu tergolong penelitian
eksperimen. Sebaliknya jika tidak dilakukan intervensi terhadap
variabel maka penelitian tersebut tergolong penelitian eksperimen.
2.1.4 Unsur-unsur Penelitian
Penelitian merupakan sistem berpikir dan bertindak, artinya ada berbagai
faktor dan tindakan yang harus dipikirkan dan dilakukan sehingga tujuan
bisa tercapai. Sebagai suatu sistem, penelitian terdiri dari berbagai unsur
yang saling berhubungan secara fungsional. Sebagai suatu sistem,
penelitian memiliki unsur-unsur sebagai berikut :
a. Permasalahan
b. teori dan konsep-konsep ilmiah
c. variable
d. hipotesis (fakultatif)
11. 7
e. populasi, sampel, dan teknik sampling
f. data
g. instrumen pengumpul data
h. teknik analisis data
2.2 Langkah-langkah Penelitian Ilmiah
Proses pelaksanaan penelitian ilmiah terdiri dari langkah-langkah yang juga
menerapkan prinsip metode ilmiah. Adapun langkah-langkah yang harus
dilakukan selama melakukan penelitian ilmiah adalah sebagai berikut:
1. mengidentifikasi dan merumuskan masalah
2. melakukan studi pendahuluan
3. merumuskan hipotesis
4. mengidentifikasi variabel dan definisi operasional variabel
5. menentukan rancangan dan desain penelitian
6. menentukan dan mengembangkan instrumen penelitian
7. menentukan subjek penelitian
8. melaksanakan penelitian
9. melakukan analisis data
10. merumuskan hasil penelitian dan pembahasan
11. menyusun laporan penelitian dan melakukan desiminasi.
Berikut akan kita bahas setiap langkah-langkah penelitian ilmiah (scientific
research) :
1. Mengidentifikasi dan Merumuskan Masalah
Sebelum melaksanakan penelitian ilmiah perlu dilakukan identifikasi
masalah. Proses identifikasi masalah penting dilakukan agar rumusan
masalah menjadi tajam dan sebagai bentuk data awal bahwa dalam
penelitian ilmiah tersebut memang dibutuhkan pemecahan masalah
melalui penelitian. Identifikasi masalah dirumuskan bersesuaian
12. 8
sebagaimana latar belakang masalah, berdasarkan fakta dan data yang
ada di lapangan. Identifikasi masalah pada umumnya dirumuskan dalam
bentuk kalimat deklaratif, sementara rumusan masalah ditulis dalam
bentuk kalimat tanya (berbentuk pertanyaan).
Dalam mengidentifikasi masalah kita harus mengungkapkan masalah-
masalah yang kita kaji melalui penelitian berdasarkan ghasil analisis
masalah. Banyak masalah yang kita hadapi, tetapi tidak semua jenis
masalah itu urgen untuk kita pecahkan. Jadi, pilihlah masalah yang
paling urgrn untuk dipecahkan.
2. Melakukan Studi Pendahuluan
Di dalam penelitian ilmiah, perlu dilakukan sebuah studi pendahuluan.
Peneliti dapat melakukannya dengan menelusuri dan memahami kajian
pustaka untuk bahan penyusun landasan teori yang dibutuhkan untuk
menyusun hipotesis maupun pembahasan hasil penelitian nantinya.
Sebuah penelitian dikatakan bagus apabila didasarkan pada landasan
teori yang kukuh dan relevan. Banyak teori yang bersesuaian dengan
penelitian, namun ternyata kurang relevan. Oleh karenanya, perlu
dilakukan usaha memilah-milah teori yang sesuai. Selain itu studi
pendahuluan yang dilakukan peneliti melalui pengkajian kepustakaan
akan dapat membuat penelitian lebih fokus pada masalah yang diteliti
sehingga dapat memudahkan penentuan data apa yang nantinya akan
dibutuhkan.
3. Merumuskan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara atas masalah-masalah yang diteliti.
Dinyatakan jawaban sementara karena kebenarannya masih harus diuji
terlebih dahulu dengan data yang akan dikumpulkan. Hipotesis perlu
dirumuskan dalam sebuah penelitian ilmiah, lebih-lebih penelitian
kuantitatif. Dengan menyatakan hipotesis, maka penelitian ilmiah yang
13. 9
dilakukan peneliti akan lebih fokus terhadap masalah yang diangkat.
Selain itu dengan rumusan hipotesis, seorang peneliti tidak perlu lagi
direpotkan dengan data-data yang seharusnya tidak dibutuhkannya,
karena data yang diambilnya melalui instrumen penelitian hanyalah data-
data yang berkaitan langsung dengan hipotesis. Data-data ini sajalah
yang nantinya akan dianalisis. Hipotesis erat kaitannya dengan anggapan
dasar. Anggapan dasar merupakan kesimpulan yang kebenarannya
mutlak sehingga ketika seseorang membaca suatu anggapan dasar, tidak
lagi meragukan kebenarannya.
4. Mengidentifikasi Variabel dan Definisi Operasional Variabel
Sebuah variabel dalam penelitian ilmiah adalah fenomena yang akan atau
tidak akan terjadi sebagai akibat adanya fenomena lain. Variabel
penelitian sangat perlu ditentukan agar masalah yang diangkat dalam
sebuah penelitian ilmiah menjadi jelas dan terukur. Dalam tahap
selanjutnya, setelah variabel penelitian ditentukan, maka peneliti perlu
membuat definisi operasional variabel itu sesuai dengan maksud atau
tujuan penelitian. Definisi operasional variabel adalah definisi khusus
yang dirumuskan sendiri oleh peneliti. Definisi operasional tidak sama
dengan definisi konseptual yang didasarkan pada teori tertentu.
5. Menentukan Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian sering pula disebut sebagai desain penelitian.
Rancangan penelitian merupakan prosedur atau langkah-langkah aplikatif
penelitian yang berguna sebagai pedoman dalam melaksanakan
penelitian ilmiah bagi si peneliti yang bersangkutan. Rancangan
penelitian harus ditetapkan secara terbuka sehingga orang lain dapat
mengulang prosedur yang dilakukan untuk membuktikan kebenaran
penelitian ilmiah yang telah dilakukan peneliti. Suatu rancangan
penelitian mendeskripsikan hal-hal yang akan dilakukan oleh peneliti dan
menjadi pegangan peneliti untuk melakukan penelitiannya.
14. 10
6. Menentukan dan Mengembangkan Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data yang dibutuhkannya. Beragam alat dan teknik
pengumpulan data yang dapat dipilih sesuai dengan tujuan dan jenis
penelitian ilmiah yang dilakukan. Setiap bentuk dan jenis instrumen
penelitian memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Karena
itu sebelum menentukan dan mengembangkan instrumen penelitian,
perlu dilakukan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Salah satu kriteria
pertimbangan yang dapat dipakai untuk menentukan instrumen penelitian
adalah kesesuaiannya dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan.
Tidak semua alat atau instrumen pengumpul data cocok digunakan untuk
penelitian-penelitian tertentu.
7. Menentukan Subjek Penelitian
Orang yang terlibat dalam penelitian ilmiah dan berperan sebagai sumber
data disebut subjek penelitian. Seringkali subjek penelitian berkaitan
dengan populasi dan sampel penelitian. Apabila penelitian ilmiah yang
dilakukan menggunakan sampel penelitian dalam sebuah populasi
penelitian, maka peneliti harus berhati-hati dalam menentukannya. Hal
ini dikarenakan, penelitian yang menggunakan sampel sebagai subjek
penelitian akan menyimpulkan hasil penelitian yang berlaku umum
terhadap seluruh populasi, walaupun data yang diambil hanya merupakan
sampel yang jumlah jauh lebih kecil dari populasi penelitian.
Pengambilan sampel penelitian yang salah akan mengarahkan peneliti
kepada kesimpulan yang salah pula.Sampel yang dipilih harus
merepsentasikan populasi penelitian.
8. Melaksanakan Penelitian
Pelaksanaan penelitian adalah proses pengumpulan data sesuai dengan
desain atau rancangan penelitian yang telah dibuat. Pelaksanaan
penelitian harus dilakukan secara cermat dan hati-hati karena akan
15. 11
berhubungan dengan data yang dikumpulkan, keabsahan dan kebenaran
data penelitian tentu saja akan menentukan kualitas penelitian yang
dilakukan. Seringkali peneliti saat berada di lapangan dalam
melaksanakan penelitiannya terkecoh oleh beragam data yang sekilas
semuanya tampak penting dan berharga. Peneliti harus fokus pada
pemecahan masalah yang telah dirumuskannya dengan mengacu
pengambilan data berdasarkan instrumen penelitian yang telah dibuatnya
secara ketat. Berdasarkan cara pengambilan data terhadap subjek
penelitian, data dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu data langsung
dan data tidak langsung. Data langsung adalah data yang diperoleh secara
langsung oleh peneliti dari sumber data (subjek penelitian), sementara
data tidak langsung adalah data yang diperoleh peneliti tanpa
berhubungan secara langsung dengan subjek penelitian yaitu melalui
penggunaan media tertentu misalnya wawancara menggunakan telepon,
dan sebagainya.
9. Melakukan Analisis Data
Beragam data yang terkumpul saat peneliti melaksanakan penelitian
ilmiahnya tidak akan mempunyai makna apapun sebelum dilakukan
analisis. Ada beragam alat yang dapat digunakan untuk melakukan
analisis data, bergantung pada jenis data itu sendiri. Bila penelitian
ilmiah yang dilakukan bersifat kuantitatif, maka jenis data akan bersifat
kuantitatif juga. Bila penelitian bersifat kualitatif, maka data yang
diperoleh akan bersifat kualitatif dan selanjutnya perlu diolah menjadi
data kuantitatif. Untuk itu perlu digunakan statistik dalam pengolahan
dan analisis data.
10. Merumuskan Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pada hakekatnya merumuskan hasil penelitian dan melakukan
pembahasan adalah kegiatan menjawab pertanyaan atau rumusan
masalah penelitian, sesuai dengan hasil analisis data yang telah
dilakukan. Pada saat melakukan pembahasan, berarti peneliti melakukan
16. 12
interpretasi dan diskusi hasil penelitian. Hasil penelitian dan
pemabahasannya merupakan inti dari sebuah penelitian ilmiah. Pada
penelitian ilmiah dengan pengajuan hipotesis, maka pada langkah inilah
hipotesis itu dinyatakan diterima atau ditolak dan dibahas mengapa
diterima atau ditolak. Bila hasil penelitian mendukung atau menolak
suatu prinsip atau teori, maka dibahas pula mengapa demikian.
Pembahasan penelitian harus dikembalikan kepada teori yang menjadi
sandaran penelitian ilmiah yang telah dilakukan.
11. Menyusun Laporan Penelitian dan Melakukan Desiminasi
Seorang peneliti yang telah melakukan penelitian ilmiah wajib menyusun
laporan hasil penelitiannya. Penyusunan laporan dan desiminasi hasil
penelitian merupakan langkah terakhir dalam pelaksanaan penelitian
ilmiah. Format laporan ilmiah seringkali telah dibakukan berdasarkan
institusi atau pemberi sponsor di mana penelitia itu melakukannya.
Desiminasi dapat dilakukan dalam bentuk seminar atau menuliskannya
dalam jurnal-jurnal penelitian. Ini penting dilakukan agar hasil penelitian
diketahui oleh masyarakat luas (masyarakat ilmiah) dan dapat
dipergunakan bila diperlukan.