Bangsa Arab merupakan keturunan Semit yang mendiami Semenanjung Arab. Kondisi geografisnya beragam antara padang pasir, pegunungan, dan oasis yang memungkinkan berbagai tanaman dan hewan tumbuh. Masyarakat Arab terbagi antara penduduk kota yang menetap dan berperadaban tinggi dengan penduduk gurun atau Badui yang bersifat nomaden.
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Bangsa Arab Sebagai Ras Smit dan Semenanjung Arab.pptx
1. Bangsa Arab Sebagai Ras
Smit dan Semenanjung Arab
Disusun Oleh :
Kelompok : 2
Ade Dini Khoiriah (2111104310)
Siti Hanifa Febriany (2111104317)
2. Hubungan Etnis bangsa-
bangsa smith
Hubungan etnis bangsa arab dengan
Ras smith
Jazirah arab adalah negri kelahiran
agama Islam merupakan tanah air
Bangsa Semit. Dalam perjalanan
panjang, akhirnyaketurunan mereka
berpindah ke berbagai wilayah subur,
kemudian mereka dikenal sebagai
bangsa Babylonia, Assyria,
Phoenesia, dan bangsa Yahudi.
3. Dalam ruang lingkup bahasa Arab
sebagai salah satu dari rumpun
bahasa smith telah ada jauh sebelum
datangnya agama islam. Salah satu
buktinya bahwa orang-orang Arab
jahiliyah mempergunakan bahasa
Arab. Bahkan nash-nash jahiliyah
sangatlah tinggi kualitasnya sampai
pada saat ini.
4. Kondisi geografis di
semenanjung Arab
padang pasir Sahara yang terletak
ditengah dan memiliki keadaan dan sifat
yang berbeda-beda, karena itu ia bisa
dibagi menjadi tiga bagian.
Sahara langit memanjang 140 mil dari
utara ke selatan dan 180 mil dari timur
ke barat, disebut juga Sahara nufud.
Sahara selatan yang membentang
menyambung sahara langit ke arah timur
sampai selatan Persia.
Sahara harrat, suatu daerah yang terdiri
dari tanah liat yang berbatu hitam
bagaikan terbakar.
5. Kondisi Geografis Makkah dan
Madinah Batas tanah haram Makkah
pertama kali diletakkan oleh Nabi
Ibrahim as. Malaikat Jibril as. yang
memperlihatkan kepadanya. Tapal
batas itu tidak pernah diperbaharui
hingga pada masa Rasulullah saw.
Pada saat penaklukan Kota Makkah,
Rasulullah saw. mengutus Tamim bin
Asad al-Khuza‟i untuk memperbaharui
batas tersebut.
6. Kondisi Lahan, Budidaya,
Tanaman dan Fauna
Dengan kondisi udara yang kering dan
tanah yang beragam mengurangi
kemungkinan tumbuhnya tanaman
tanaman hijau. Hijaz banyak
ditumbuhi pohon kurma. Gandum
tumbuh di Yaman dan oasis – oasis
tertentu. Barley (tanaman sejenis
gandum) ditanam untuk makanan
kuda. Biji bijian tumbuh di Oman dan
Hasa.
7. Di antara pohon pohon di gurun pasir
terdapat beberapa spesies akasia,
termasuk athl dan ghada, yang
menghasilkan minyak hitam unggulan.
Spesies lainnya, talh, menghasilkan
samb, biji bijian yang menghasilkan
tepung untuk membuat bubur, serta
jamur hitam kecoklatan dan al sana
(tanaman obat) yang banyak dicari.
8. Dalam duni fauna dikenal, seperti namir
(panter), fahd (macan tutul), hyena,
serigala, rubah, dan kadal kadalan
(khususnya aldhabb). Singa yang sering
dikutip oleh penyair kuno di
Semenanjung Arab, kini sudah punah.
Beberapa spesies monyet dapat
ditemukan di Yaman. Diantara burung
pemangsa, uqab (elang), hubara (nasar),
rajawali,elang besar, dan burung hantu
bisa ditemukan di semenanjung.
9. Burung gagak sangat banyak
jumlahnya. Burung yang paling
populer adalah hudhud, camar, bulbul,
merpati dan satu spesies burung
puyuh yang dikenal dalam literatur
Arab dengan nama al qatha.
10. Hewan yang paling banyak dipelihara
adalah unta, keledai, anjing penjaga,
anjing pemburu (saluqi), kucing,
domba, dan kambing. Menurut cerita,
keledai dibawa dari Mesir setelah
masa Hijrah Nabi. Gurun pasir juga
melahirkan beberapa spesies baru
belalang, yang menjadi santapan
orang orang badui, dengan cara
dibakar kemudian dibubuhi garam.
11. Kehidupan orang Baduy di
Semenanjung Arab
Keadaan sosial dan budaya bangsa Arab
sebelum islam masyarakat Arab terbagi
menjadi dua kelompok besar, yaitu
penduduk kota (Hadhary) dan penduduk
gurun (Badui). Penduduk kota bertempat
tinggal tetap. Mereka telah mengenal
tata cara mengelola tanah pertanian dan
telah mengenal tata cara perdagangan.
Bahkan hubungan perdagangan mereka
telah sampai ke luar negeri. Hal ini
menunjukkan bahwa mereka telah
memiliki peradaban cukup tinggi.
12. Sementara masyarakat Badui hidupnya
berpindah pindah dari satu tempat ke tempat
lainnya guna mencari air dan padang rumput
untuk binatang gembalaan mereka. Di antara
kebiasaan mereka adalah mengendarai unta,
mereka belum mengenal pertanian dan
perdagangan. Karenanya, mereka hidup
berpindah dari satu tempat ke tempat lain
untuk mencari kehidupan, baik untuk diri dan
keluarga mereka atau untuk binatang ternak
mereka. Dalam perjalanan pengenbaraan itu,
terkadang mereka menyerang musuh atau
menghadapi serangan musuh.
13. Secara garis besar kehidupan sosial
masyarakat Arab secara keseluruhan
dan masyarakat kota mekkah secara
khusus benar benar berada dalam
kehidupan sosial yang tidak benar atau
jahiliyah. Akhlaq mereka sangat rendah,
tidak memiliki sifat sifat perikemanusiaan
dan sebagainya. Dalam situasi inilah
agama Islam lahir di kota Mekkah
dengan diutusnya Muhammad Saw.
Sebagai nabi dan rasul Allah