Dokumen tersebut membahas tentang keadaan masyarakat Arab pra-Islam, mencakup geografi, agama, sastra, kondisi sosial, dan ekonomi di Jazirah Arab. Bangsa Arab tinggal di Semenanjung Arab yang kurang subur dengan beragam agama seperti fatalisme, paganisme, dan monoteisme. Masyarakatnya menghargai puisi dan kehidupan keluarga. Kaum wanita memiliki kebebasan dan peran aktif. Ekonomi did
1. KEADAAN MASYARAKAT
ARAB PRA ISLAM
STKIP SYEKH MANSHUR
KELOMPOK 14
•> SYAHARANI FAUZIAH
•> JULIAN FACHIR SETIAWAN
2. TOPIK PEMBAHASAN
1). GEOGRAFIS JAZIRAH ARAB
2). AGAMA BANGSA ARAB PRA ISLAM
3). KESUSASTERAAN BANGSA ARAB
4). KONDISI KEMASYARAKATAN DI JAZIRAH ARAB
5). KEADAAN EKONOMI
3. PEMBAHASAN KE-1
A. GEOGRAFIS JAZIRAH ARAB
Jazirah Arab dengan luas satu juta mil persegi atau tepatnya 1.745.900 km merupakan kediaman
mayoritas bangsa Arab. Akan tetapi bangsa Arab juga mendiami daerah-daerah sekitar jazirah. Tanah
Arab dianamai Pulau Gundul karena tanah Arab merupakan suatu tanah semenanjung yang kurang
subur dan terdapat banyak gunung batu. Ada beberapa sungai yang mendiami wadi dengan aliran yang
tidak tetap danlembah-lembah berair dimusim hujan.
Jazirah secara etimologi berasal dari bahasa Arab yang berarti “kepulauan”,Arab secara etimologi
berasal dari kata arabia berarti “gurun pasir” atau “sahara”. Darisegi geografis sebenarnya Arab
bukanlah sebuah kepulauan sebab dari empat penjuru perbatasannya masih ada satu yang tidak
berbatasan dengan laut. Disebelah barat berbatasan dengan dengan laut Merah dan gurun Sinai,
sebelah timur berbatasan denganTeluk Arab (Persia), sebelah selatan dengan laut India, dan di sebelah
utara dengan gurun (padang pasir) Irak dan Syiria.
4. PEMBAHASAN KE-2
B. AGAMA BANGSA ARAB
PRA ISLAM
1). FATALISME
3). KEPERCAYAAN KEPADA ALLAH SEBAGAI SUPER TUHAN
Kepercayaan ini menganggap bahwa “waktu” merupakan
manifestasi dari Tuhan.
2). PAGANISME
Menurut mereka terdapat dua hal yang wujudnya
ditakdirkan; pertama,kematian (‘ajal) dan kedua, rezeki.
Kepercayaan paganisme ini adalah realitas yang niscaya
dalam masyarakat arab.
masyarakat sering kali mempercayai allah
sebagai Tuhan Pencipta, Tuhan pemberi
hujan, Tuhan ka'bah dan lain sebagainya
4). MONOTHEISME
pertama, monotheisme sebagai akibat
pengaruh dari agama Yahudi ; kedua,
monotheisme merupakan sesuatu yang
brsifat alamiah ; dan ketiga
monotheismeberkaitandenganterm“hanif”
,agama yang dibawa olehNabiIbrahim
5. PEMBAHASAN KE-3
C. KESUSASTERAAN BANGSA ARAB
Bangsa arab adalah bangsa pecinta syair. Penyair-penyair mereka sangat
berpengaruh terhadap masyarakat. Rakyat bangsa tersebut punyai kebiasaan
pergelaran puisi yang diselenggarakan di pasar-pasar seperti Ukaz dan Zulmajz.
Kabilah-kabilah Arab meriwayatkan al-ayyam(hari-haripenting)yang terdiri dari
peperangan dan kemenangan, untuk tujuan membayangkan atau membanggakan diri
terhadap kabilah-kabilah lain, baik dalam bentuk syair maupun prosa yang diselang
selingi syair. Syair itulah yang melestarikan perpindahan dan mendiseminasikan berita
itu.
6. PEMBAHASAN KE-4
D. KONDISI KEMASYARAKATAN DI JAZIRAH ARAB
Yang dimaksud dengan kondisi kemasyarakatan disini adalah hubungan antara seorang dengan isteri, anak,
keponaknnya, dan hubungan antara satu kabilah dengan kabilahlainnya. Bagi orang –orang yang mengikuti
syair-syair Arab zaman Jahiliyah, pasti dapat mengambil kesimpulan bahwa pada masa itu kondisi kaum
wanita Arab dapat menikmati kebebasan yang sangat besar. Mereka biasa diajak bermusyawarah dalam
urusan-urusan penting dan diterima usulannya. Bahkan mereka juga bekerjasama dengan kaum laki-laki
dalam banyak pekerjaan. Dari kehidupan rumah tangga, kedudukan isteri sudah sangat maju dari yang
terlintas dalam hayal kita. Hal ini seperti terungkap dalam sikap bangga ketika mereka dinasabkan dengan ibu
mereka samahalnya bangga ketika dinasabkan kepada ayah mereka. Masyarakat Arab adalah suatu
masyarakat yang memilliki sistem yang bersifat baku terhadap perkawinan.
7. PEMBAHASAN KE-5
KEADAAN EKONOMI
Kehidupan sosial ekonomi bangsa arab menjelang lahirnya islam, sangat ditentukan oleh kondisi dan letak geografis
wilayahnya. Bagi masyarakat Arab pedalaman yang terkenal dengan sebutan ahlu Badui atau Badiah hidup
berpindah pindah mencari tempat yang subur, mereka bertani dan beternak. Dalam mengolah pertanian para pemilik
ladang memkai tiga sistem yaitu pertama, sistem sewa denganemas atau logam mulia yang lain, gandum atau hasil
pertanian yang lain sebagai alat pembayarannya. Kedua, sistem bagihasil. Ketiga, sistem pandega yaitu seluruh modal
datang dari pemilik, sementara pemupukkan dan perawatannya dikerjakan olehpenggarap.
Sedangkan yang hidup diperkotaan atau yang disebut dengan ahlulhadloroh mayoritas mereka berdagang. Status mereka sebagai
pedagang terbentuk karena wilayah yaman adalah wilayah transit untuk perdagangan yang menghubungkan satu negeri dengan
negeri yang lain. Disisilain, ada sebuah wilayah yang menjadi saingan yaman, yaitukota makkah. Makkah merupakan wilayah
yang memiliki letak strategis dalam kegiatanberdagang. walupun wilayahnya gersang dan tidak subur tapi ramai dikunjungi
orang. Hal ini karena di makkah terdapat bangunan yang memiliki nilai keramat bagi bangsa arab yaitu ka’bah.