Kader Sehat Jiwa - Kelurahan Siaga Sehat Jiwa Materi Pak Masdum.ppt
1. KADER SEHAT JIWA
KELURAHAN SIAGA
SEHAT JIWA
Masdum Ibrahim
IKATAN PERAWAT
KESEHATAN JIWA
INDONESIA JAWA
BARAT
2. Pendahuluan
Batasan sehat menurut WHO meliputi fisik,
mental (Jiwa), dan sosial
Pandangan masyarakat selama ini masih masih
berfokus pada sehat fisik
Masalah kesehatan Jiwa masih sesuatu yang
kurang diperhatikan
Stigma negative melekat pada orang dengan
masalah kejiwaan dengan sebutan
“ORANG GILA!”
4. MASALAH KESEHATAN JIWA
(Hasil Riset Kesehatan Dasar 2007)
Gangguan Jiwa Berat : 0.46 %
Gangguan mental emosional :11.6 %
1. JAWA BARAT : 20.0 %
2. GORONTALO : 16.5 %
3. SULTENG : 16.0 %
5. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018,
menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk
berusia lebih dari 15 tahun mengalami
gangguan mental emosional, dan lebih dari
12 juta penduduk berusia lebih dari 15
tahun mengalami depresi.
6. Badan Litbangkes tahun 2016, diperoleh data
bunuh diri pertahun sebanyak 1.800 orang
atau setiap hari ada 5 orang melakukan
bunuh diri, serta 47,7% korban bunuh diri
adalah pada usia 10-39 tahun yang
merupakan usia anak remaja dan usia
produktif.
7. Untuk saat ini Indonesia memiliki prevalensi
orang dengan gangguan jiwa sekitar 1 dari 5
penduduk, artinya sekitar 20% populasi di
Indonesia itu mempunyai potensi-potensi
masalah gangguan jiwa.
8. Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi mental sejahtera yang
memungkinkan hidup harmonis dan produktif sebagai bagian yang utuh
dari kualitas hidup
Bersikap positif
Tumbuh, berkembang dan aktualisasi diri
Mengatasi stres
Bertanggung jawab
Persepsi realistik
Menyesuaikan diri
10. Suatu perubahan pada fungsi jiwa yang menyebabkan adanya
gangguan pada fungsi jiwa, yang menimbulkan penderitaan pada
individu dan atau hambatan dalam melaksanakan peran sosial.
Marah tanpa sebab
Mengurung diri
Tidak mengenali orang
Bicara kacau
Bicara sendiri
Tidak ampu erawat diri
11. Masalah Kesehatan Jiwa Merupakan Beban dan
masalah kesehatan masyarakat :
Hilang produktivitas
Beban ekonomi keluarga
Beban sosial
Diperburuk “STIGMA”
12. STIGMA
ORANG DENGAN MASALAH
KEJIWAAN
• “Stigma” adalah ciri negatif yang menempel pada pribadi
seseorang karena pengaruh lingkungannya (Kamus Besar
Bahasa Indonesia)
• Stigma di masyarakat:
1.Masalah kejiwaan berkaitan supranatural
2.Masalah kejiwaan identik dengan “orang gila”
3.Aib keluarga
13. DAMPAK STIGMA
PENANGANAN MASALAH
KEJIWAAN YANG TIDAK TEPAT
PENDERITA SULIT MEDAPATKAN
PEMULIHAN DAN SERING
KAMBUH
PENDERITA SULIT
MENDAPATKAN KEHIDUPAN
YANG LAYAK DAN PRODUKTIF
“STIGMA MERUPAKAN PELANGGARAN HAK ASASI
MANUSIA”
14. APAKAH MASALAH KEJIWAAN AKAN
MENJADI BEBAN SELAMANYA?
Kita yg menentukan??
JIKA TIDAK !!
MARI PUTUS RANTAI
STIGMA
15. PUTUSKAN RANTAI STIGMA
HILANGKAN ISTILAH “ ORANG GILA”
SEBUT MEREKA “ORANG DENGAN
MASALAH KEJIWAAN” (ODMK)
TERIMA KEHADIRAN MEREKA DENGAN
BAIK SELAYAKNYA SEBAGAI MANUSIA
18. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
“Pemberian informasi secara terus menerus dan
berkesinambungan untuk membantu
target/sasaran dari aspek pengetahuan (dari tidak
tahu menjadi tahu), aspek sikap (dari tahu
menjadi mau) dan aspek prilaku (dari mau
menjadi melakukan).”
Sasaran utama:
1. Individu
2. Kelompok
3. Masyarakat umum
19. BINA SUASANA
“Menciptakan lingkungan sosial yang mendorong individu
anggota masyarakat untuk mau melakukan perilaku yang
diperkenalkan.”
• Pendekatan:
1. Individu
2. Kelompok
3. Masyarakat umum
• Target:
Membantu target/sasaran untuk meningkat dari fase
TAHU ke fase MAU.
20. ADVOKASI
“Upaya/proses strategis dan terrencana untuk
mendapatkan komitmen dan dukungan dari
pihak-pihak terkait (stakeholders).”
• Tahapan-tahapan:
1. Penyadaran terhadap masalah
2. Ketertarikan untuk mengatasi masalah
3. Peduli terhadap pemecahan masalah dan
memper-timbangkan strategi alternatif
4. Kesepakatan untuk memilih alternatif
5. Tindakan putusan atas pilihan
21. PERAN KADER KESEHATAN
1. PENYULUHAN MASYARAKAT TENTANG
KONSEP KESEHATAN JIWA YANG SEBENARNYA
2. DETEKSI DINI GANGGUAN KEJIWAAN
3. RUJUKAN KASUS
4. MEMBANTU KELUARGA MELAKUKAN
PERAWATAN DAN PEMULIHAN
22. LANGKAH KEGIATAN
1. SURVEI MAWAS DIRI (SMD)
2. MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)
3. PELAKSANAAN KEGIATAN
4. PEMANTAUAN DAN EVALUASI
23. “ Pekerjaan Yang Paling Mulia
Adalah Meringankan
Penderitaan Jiwa Sesama “