1. 2) Apakah yang dimaksud dengan legal governance, legal consistency, dan legal
completeness?
legal governance : Suatu proses yang digunakan sebagai aturan internal yang wajib
dilaksanakan sebuah organisasi yakni dewan komisaris dan direksi.
legal consistency : Properti yang menyatakan kebijakan perusahaan bebas dari
kontradiksi dengan hukum.
legal completeness : Properti yang menyatakan kebijakan perusahaan untuk
mencakup semua skenario.
3) PT Zaki Finansial memiliki laba kotor sebesar Rp25 miliar. Perusahaan ini
menerapkan model internal. Komite manajemen risiko telah menetapkan loss given
event (LGE) seebsar 10%. Kebijakan indikator eksposur ditetapkan sebagai berikut:
Bentuk Risiko Nominal
(Rp)
Dasar Indikator
Eksposur
Perkara pengadilan 1 miliar Nilai aset
Perbedaan penafsiran perjanjian 10 miliar Nilai aset
Dokumen tak lengkap 2 miliar Nilai aset
Dokumen tak sah 4 miliar Nilai aset
Probabilitas risiko hukum adalah:
Peluang Persentase
Sangat rendah <1,25%
Rendah 1,25 – 2,5%
Sedang 2,5 – 10%
Tinggi 10 – 20%
Sangat tinggi >20%
Probabilitas risiko adalah sebagai berikut:
yuridis yang dialami suatu perusahaan. Risiko kepatuhan adalah risiko akibat
perusahaan tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan
perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku disebuah negara.
AFRIZNA KURNIA PUTRI / 20171221041 / MANAJEMEN KEUANGAN
TUGAS 5 MANAJEMEN RISIKO
1) Jelaskan apa yang dimaksud risiko hukum dan risiko kepatuhan!
Risiko hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dana tau kelemahan aspek
2. No Risiko Probabilitas
1. Perkara pengadilan
Melawan pihak eksternal 0,04
Melawan pihak internal 0,03
2. Perbedaaan tafsiran perjanjian
Perjanjian kerja 0,04
Nasabah 0,03
3. Dikumen tidak lengkap
Hilang 0,04
Musnah 0,03
4. Dokumen tidak sah
Palsu 0,04
Tanpa tanda tangan 0,03
Hitunglah kerugian yang diperkirakan dan total risiko hukumnya!
Kerugian yang diperkirakan dihitung sebagai berikut :
No. Bentuk risiko hukum Probabilitas LGE
Indikator
eksposur
(Rp)
Kerugian yang
diperkirakan
(Rp)
1. Perkara pengadilan
Melawan pihak eksternal 0,04
Melawan pihak internal 0,03
Rata-rata 0,035 0,10 1.000.000.000 3.500.000
2. Perbedaan tafsiran perjanjian
Perjanjian Kerja 0,04
Nasabah 0,03
Rata-rata 0,035 0,10 10.000.000.000 35.000.000
3.
14.875.000
Kesimpulan:
Risiko hukum perusahaan sebesar Rp14.875.000 atau 0,06% dan laba kotor
(Rp14.875.000/Rp25.000.000.000). Dengan demikian, risiko hukum perusahaan
dikategorikan sangat rendah.
Dokumen tidak lengkap
Hilang 0,04
Musnah 0,03
Rata-rata 0,035 0,10 2.000.000.000 7.000.000
4. Dokumen tidak sah
Palsu 0,04
Tanpa tanda tangan 0,03
Rata-rata 0,035 0,10 4.000.000.000 14.000.000
Jumlah 59.500.000
Risiko hukum (kerugian
yang diperkirakan/4)
3. 4) Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang keuangan melakukan beberapa
pelanggaran ketentuan yang telah ditetapkan otoritas. Hal ini diketahui setelah
mendapatkan surat dari lembaga pemeriksa pajak untuk tahun 2010 sampai dengan
2015. Setelah dihitung, ternyata perusahaan dapat dikenakan denda yang
jumlahnya sangat besar, lebih kurang Rp100 miliar per tahun selama lima tahun.
Sebagai pimpinan perusahaan, apakah yang akan Anda lakukan di tahun 2016,
apakah akan membayar denda tersebut atau Anda mengikuti program amnesti pajak
di tahun 2016? Jelaskan alasan saudara!
Menurut saya sebagai pimpinan perusahaan, yang saya lakukan di tahun 2016
adalah mengikuti program amnesti pajak 2016 karena penghapusan pajak
hukuman yang seharusnya tertuang tidak dikenai sanksi administrasi perpajakan
dan sanksi pidana di bidang perpajakan apabila telah mengikuti program amnesti
pajak.
4. 5) Perusahaan PT Bank Amerika memiliki laba kotor sebesar Rp2 miliar. Perusahaan
ini menerapkan model internal. Komite manajemen risiko telah menetapkan loss
given event (LGE) sebesar 15%. Kebijakan indikator eksposur ditetapkan sebagai
berikut:
Bentuk Risiko Nominal (Rp) Dasar Indikator Eksposur
Ketidakmampuan memenuhi
ketentuan GWM
1 miliar Maksimum denda otoritas
Ketidakmampuan memenuhi
ketentuan KPMM
1 miliar Maksimum denda otoritas
Ketidakmampuan memenuhi
ketentuan KAP dan PPAP
1 miliar Maksimum denda otoritas
Ketidakmampuan memenuhi
ketentuan BMPK
0,5 miliar Maksimum denda otoritas
Ketidakmampuan memenuhi
ketentuan PDN
0,5 miliar Maksimum denda otoritas
Ketidakmampuan memenuhi
ketentuan RKAT
3 miliar Maksimum denda otoritas
Ketidakmampuan memenuhi
ketentuan LDR
4 miliar Maksimum denda otoritas
Jetidakmampuan memenuhi
ketentuan OJK
3 miliar Maksimum denda otoritas
Ketidakpatuhan unit
operasional terhadap kebijakan
manajemen
3 miliar Laba kotor
Indikator eksposur adalah nilai atau volume dari suatu aktivitas tertentu yang
mewakili volume atau nilai keseluruhan aktivitas operasional perusahaan dan nilai
ini diperoleh pada akhir hari pengukuran risiko kepatuhan.
Besaran probabilitas risiko kepatuhan biasanya didefinisikan sebagai berikut:
Peluang Persentase
Sangat rendah <1,25%
Rendah 1,25 – 2,5%
Sedang 2,5 – 10%
Tinggi 10 – 20%
Sangat tinggi >20%
Probabilitas risiko perusahaan ditetapkan 0,05. Hitunglah kerugian yang
diperkirakab dan total risiko kepatuhannya.
5. No. Risiko Probabilitas LGE
Indikator
Eksposur
(Rp)
Kerugian
yang
diperkirakan
(Rp)
1 Ketidakmampuan memenuhi ketentuan
GWM (giro wajib minimum)
2 Ketidakmampuan memenuhi ketentuan
KPMM (kewajiban penyediaan modal
minimum)
3 Ketidakmampuan memenuhi ketentuan
KAP (kantor akuntan publik) dan
PPAP (penyisihan penghapuasan aset
produktif)
4 Ketidakmampuan memenuhi ketentuan
BMPK (batas maksimum pemberian
kredit)
5 Ketidakmampuan memenuhi ketentuan
PDN (posisi devisa neto)
6 Ketidakmampuan memenuhi ketentuan
RKAT (rencana kegiatan dan anggaran
tahunan)
7 Ketidakmampuan memenuhi ketentuan
LDR (loan to deposit ratio)
8 Ketidakmampuan memenuhi ketentuan
OJK (Otoritas Jasa Keuangan)
9 Ketidakmampuan unit operasional
terhadap kebijakan manajemen
Kesimpulan:
Kerugian yang diperkirakan adalah perkalian rata-rata probabilitas dengan LGE dan
indikator eksposur. Kerugian yang diperkirakan dihitung sebagai berikut:
Jumlah 127.500.000
Risiko kepatuhan (dibagi 9) 14.166.666,666
0,05 0,15 1.000.000.000 7.500.000
0,05 0,15 1.000.000.000 7.500.000
0,05 0,15 1.000.000.000 7.500.000
0,05 0,15 500.000.000 3.750.000
0,05 0,15 500.000.000 3.750.000
0,05 0,15 3.000.000.000 22.500.000
0,05 0,15 4.000.000.000 30.000.000
0,05 0,15 3.000.000.000 22.500.000
0,05 0,15 3.000.000.000 22.500.000
Risiko kepatuhan perusahaan sebesar Rp14.166.666,6667 atau 0,71% dari laba
kotor (Rp14.166.666,6667/Rp2.000.000.000). Dengan demikian, risiko kepatuhan
perusahaan dikategorikan sangat rendah.