SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Manajemen Perpajakan
Dosen : Christianus Yudi Prasetyo SE, M.Ak
2015
PERTEMUAN 1
DASAR – DASAR
MANAJEMEN PERPAJAKAN
Pendahuluan
 Berdasarkan UUD’45 Pasal 23 (2) :
“Segala pajak dan pungutan lainnya
yang bersifat memaksa digunakan
untuk keperluan negara berdasarkan
undang-undang.”
Krisis Moneter (1997)
Sektor
migas
memberikan
kontribusi
signifikan
Pajak
sumber
pendapatan
tertinggi
Pendahuluan (lanjutan)
 Naluri alamiah manusia untuk
terbebas dari beban. Asumsi Leon
Yudkin (Harnanto, 1994) :
◦ Wajib pajak selalu berusaha membayar
pajak sekecil mungkin.
◦ Wajib pajak cenderung menyelundupkan
pajak sepanjang mereka yakin tidak akan
tertangkap dan orang lain melakukan hal
yang sama.
Pendahuluan (lanjutan)
 Tax Planning merupakan tahap awal dari
Tax Management. Sebagai Tax
Management, pasti tidak terlepas dari
konsep manajemen umum, yaitu :
perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), pelaksanaan (actuating), dan
pengendalian (controlling).
Tax Management
Tax
Planning
Pendahuluan (lanjutan)
 Dalam melaksanakan kewajiban pajak
sehari-hari secara optimal, terdapat beberapa
unsur yang perlu diketahui setiap wajib pajak:
1.Tax compliance. Mematuhi aturan perpajakan :
administrasi, pembukuan, pemotongan,
penyetoran, pelaporan, dll.
2.Tax Planning. Mengatur akuntansi & keuangan
perusahaan untuk meminimalkan kewajiban
perpajakan.
3.Tax Litigation. Usaha untuk menyelesaikan
sengketa pajak dengan Dirjen Pajak : keberatan,
banding, peninjauan kembali, dll
4.Tax Research. Proses mencari jawaban, solusi,
atau rekomendasi atas permasalahan
perpajakan.
Pengertian Manajemen
Perpajakan
 Usaha menyeluruh yang dilakukan
manajemen/manajer agar hal-hal yang
berhubungan dengan perpajakan
dapat dikelola dengan baik, efisien,
dan ekonomis, sehingga memberikan
kontribusi maksimum bagi
perusahaan.
Fungsi-fungsi Manajemen
Perpajakan
1. Perencanaan Pajak (Tax Planning).
Adalah usaha yang mencakup perencanaan
perpajakan agar pajak yang dibayar
perusahaan benar-benar efisien.
Ada 3 macam cara :
 Tax Avoidance (Penghindaran Pajak).
Menghindari pajak dengan cara yang
legal (sesuai peraturan perpajakan)
 Tax Evasion (Penggelapan Pajak).
Menghindari pajak dengan cara ilegal.
 Tax Saving (Penghematan Pajak).
Menghemat pajak dengan cara yang
legal.
Fungsi-fungsi Manajemen
Perpajakan
2. Administrasi Pajak (Tax Compliance).
Pembukuan, pemotongan, penyetoran,
pelaporan, dll.
3. Pemeriksaan Pajak (Tax Audit). Strategi
dalam menangani pemeriksaan pajak
maupun strategi dalam mengajukan
surat keberatan atau banding
4. Lain-lain (Others). Mengomunikasikan
ketentuan-ketentuan perpajakan kepada
pihak lain dalam perusahaan.
Motivasi Perencaan Pajak
1. Tingkat kerumitan suatu peraturan.
Semakin rumit peraturan perpajakan,
semakin tinggi menghindari pajak
karena biaya untuk mematuhinya
menjadi tinggi (compliance cost).
2. Besarnya pajak yang dibayar. Makin
besar jumlah pajak yang harus dibayar,
semakin tinggi kecenderungan untuk
memperkecil pajak.
3. Biaya untuk negosiasi. Makin tinggi
uang sogokan, semakin kecil wajib
pajak melakukan pelanggaran
Motivasi Perencaan Pajak
4. Resiko deteksi. Makin rendah resiko
terdeteksi, makin tinggi
kecenderungan melanggar.
5. Besarnya denda. Makin tinggi sanksi,
makin rendah kecenderungan untuk
melanggar (begitu pula sebaliknya).
6. Moral masyarakat.
Manfaat Perencanaan Pajak
1. Penghematan kas keluar, karena
beban pajak yang merupakan unsur
biaya dapat dikurangi.
2. Mengatur cash flow, karena dapat
memperkirakan kebutuhan kas untuk
pajak, dan menentukan pembayaran
sehingga perusahaan dapat
menyusun anggaran kas secara lebih
akurat.
Tujuan Perencaan Pajak
1. Meminimalisasi beban pajak yang
terhutang.
2. Memaksimalkan laba setelah pajak.
3. Meminimalkan terjadinya kejutan
pajak jika terjadi pemeriksaan pajak.
4. Memenuhi kewajiban perpajakan
secara benar, efisien, efektif.
Persyaratan Tax Planning yang
baik
1. Tidak melanggar ketentuan
perpajakan
Rekayasa pajak bukan tax evasion
2. Secara bisnis masuk akal
Harga wajar (arm’s length price)
3. Ada bukti pendukung
Kontrak, PO, invoice, faktur pajak, DO
Badan Usaha atau BUT
 Pengakuan Penghasilan
◦ Badan Usaha : penghasilan dari luar negeri juga
menjadi objek pengenaan pajak
◦ BUT : hanya penghasilan dari dalam negeri saja yang
menjadi objek pengenaan pajak
 Besarnya Tarif PPh
◦ Badan Usaha :
◦ BUT :
 25%
 Branch Profit Tax 20% atau sesuai P3B (Perjanjian
Pengenaan Pajak Berganda/Tax Treaty)
Batas Peredaran Usaha Tarif PPh
s/d 4,8 milyar 50% x 25%
50% x 25% (Fasilitas)
25% (Tdk dapat Fasilitas)
> 50 milyar 25%
4,8 milyar s/d 50 milyar
Badan Usaha
Bentuk Badan Usaha
 CV atau PT
◦ Pengakuan biaya gaji bagi pemiliknya
 CV : tidak dianggap sebagai biaya
 PT : dianggap sebagai biaya
◦ Perlakuan Keuntungan
 CV : pembagian keuntungan tidak terhutang PPh
 PT : pembagian keuntungan (deviden) terhutang
PPh (bila kepemilikan < 25%)
Keterangan Bentuk PT Bentuk CV
Penghasilan 500,000,000 500,000,000
Koreksi Fiskal (Gaji) - 400,000,000
PKP 500,000,000 900,000,000
PPh terhutang 62,500,000 112,500,000
Bentuk Badan Usaha
 PT atau Perseroan Terbuka (Tbk)
Perseroan Terbuka : PT yang telah
melakukan penawaran umum saham dan
tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
◦ Pertimbangan PPh
 PT : 25%
 PT Tbk : 20% jika:
 Minimal 40% saham dimiliki oleh publik dan
 Dimiliki paling sedikit 300 pihak dan
 Masing2 pihak hanya boleh memiliki saham < 5%
 Kondisi tersebut harus dipenuhi paling singkat 183 hari
dalam 1tahun.
Bentuk Badan Usaha
 Contoh kondisi :
◦ Dari keseluruhan saham PT Y Tbk. yang disetor, saham
yang dimiliki publik sebesar 60%. Saham yang dimiliki
publik tersebut dimiliki oleh 400 pihak. Diantara 400 pihak,
terdapat 1 pihak yang persentase kepemilikannya sebesar
7%, sisanya 399 pihak hanya memiliki persentase
kepemilikan kurang dari 5%. Kondisi tersebut terjadi
selama 234 (dua ratus tiga puluh empat) hari dalam 1
tahun pajak.
◦ Dari keseluruhan saham PT XYZ Tbk. yang disetor, saham
yang dimiliki publik sebesar 45%. Saham yang dimiliki
publik tersebut dimiliki oleh 325 pihak. Diantara 325 pihak,
terdapat 1 pihak yang persentase kepemilikannya sebesar
7%, sisanya 324 pihak hanya memiliki persentase
kepemilikan kurang dari 5%. Kondisi tersebut terjadi
selama 200 (dua ratus) hari kalender dalam 1 (satu) tahun
pajak .
Bentuk Badan Usaha
Koperasi
 Koperasi adalah badan usaha yang
mengorganisasikan pemanfaatan dan
pendayagunaan sumber daya ekonomi
anggotanya atas dasar prinsip2 koperasi
dan kaidah usaha ekonomi untuk
meningkatkan taraf hidup anggota pada
khususnya dan masyarakat daerah kerja
pada umumnya. Dengan demikian
koperasi merupakan gerakan ekonomi
rakyat dan soko guru perekonomian
nasional. (IAI, Standar Akuntansi Keuangan)
Bentuk Badan Usaha
 Pertimbangan PPh
◦ Penghasilan koperasi (SHU) dikenakan tarif
PPh Badan sama dengan badan usaha lain.
◦ Bunga
 Koperasi
 Bunga simpanan <= Rp 240.000 per bulan tidak
dikenakan PPh pasal 4 (2)
 Bunga simpanan >Rp 240.000 per bulan dikenakan PPh
pasal 4 (2) sebesar 10%
 Bank
 Simpanan <= Rp 7.500.000 tidak dienakan PPh pasal 4
(2)
 Simpanan > Rp 7.500.000 dikenakan PPh pasal 4 (2)
sebesar 20%
◦ Pembagian SHU tidak dikenakan PPh pasal
23
Bentuk Badan Usaha
Yayasan
 Adalah badan hukum yang didirikan
oleh beberapa orang atau badan
usaha, yang lebih sering bertujuan
untuk semata-mata tidak mencari
keuntungan.
 Termasuk organisasi nirlaba. Sumber
daya diperoleh dari sumbangan para
anggota dan penyumbang lain yang
tidak mengharapkan imbalan (IAI,
Standar Akuntansi Keuangan).
Bentuk Badan Usaha
 Perlakuan perpajakan :
◦ Sisa lebih yayasan diperlakukan sebagai
laba seperti badan usaha lain
◦ Pengakuan penghasilan maupun biaya
sama dengan badan usaha lain
◦ Yayasan pendidikan diberi fasilitas untuk
dapat mengakui dana pembangunan
sebagai biaya, namun jika > 4 tahun dana
tsb tidak digunakan, maka diakui sebagai
penghasilan dan dikenakan pajak pada
tahun berikutnya
kul manajemen perpajakan pertemuan 1 ppt

More Related Content

Similar to kul manajemen perpajakan pertemuan 1 ppt

E learning tax plan pph psl 21
E learning tax plan pph psl 21E learning tax plan pph psl 21
E learning tax plan pph psl 21Marthen Jufuway
 
Perencanaan pajak sebagai upaya penghematan pajak serta pengaruhnya dalam pen...
Perencanaan pajak sebagai upaya penghematan pajak serta pengaruhnya dalam pen...Perencanaan pajak sebagai upaya penghematan pajak serta pengaruhnya dalam pen...
Perencanaan pajak sebagai upaya penghematan pajak serta pengaruhnya dalam pen...Moch Rizalti
 
Pemilihan Bentuk Usaha Modify
Pemilihan Bentuk Usaha ModifyPemilihan Bentuk Usaha Modify
Pemilihan Bentuk Usaha Modifypuspa
 
Hukum Pajak Asas Dan Sistem Pemungutan Pajak
Hukum Pajak Asas Dan Sistem Pemungutan PajakHukum Pajak Asas Dan Sistem Pemungutan Pajak
Hukum Pajak Asas Dan Sistem Pemungutan Pajaksdmstiemuttaqien
 
Tax Planning
Tax PlanningTax Planning
Tax Planningjanstenly
 
Makalah Pajak Tax Planing Orang Prinadi
Makalah Pajak Tax Planing Orang PrinadiMakalah Pajak Tax Planing Orang Prinadi
Makalah Pajak Tax Planing Orang PrinadiGudang Makalah
 
Chastulus saguruwjuw 191600153 rekonsiliasi laporan keuangan komersial dan fi...
Chastulus saguruwjuw 191600153 rekonsiliasi laporan keuangan komersial dan fi...Chastulus saguruwjuw 191600153 rekonsiliasi laporan keuangan komersial dan fi...
Chastulus saguruwjuw 191600153 rekonsiliasi laporan keuangan komersial dan fi...ChastulusSaguruwjuw
 
Manajemen Keuangan BAB 2 (1).pptx
Manajemen Keuangan BAB 2 (1).pptxManajemen Keuangan BAB 2 (1).pptx
Manajemen Keuangan BAB 2 (1).pptxMichzanArobi
 
3, be &amp; gg, devin winata, hapzi ali, ethics of consumer protections , uni...
3, be &amp; gg, devin winata, hapzi ali, ethics of consumer protections , uni...3, be &amp; gg, devin winata, hapzi ali, ethics of consumer protections , uni...
3, be &amp; gg, devin winata, hapzi ali, ethics of consumer protections , uni...Devin Winata
 
Makalah Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan
Makalah Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan  Air Bawah Tanah dan Air Permukaan Makalah Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan  Air Bawah Tanah dan Air Permukaan
Makalah Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan Johan Safrijal
 
Pengantar Perpajakan
Pengantar PerpajakanPengantar Perpajakan
Pengantar Perpajakaneryeryey
 
KELOMPOK 1_DASAR-DASAR PERPAJAKAN (ver bhs indo) (1).pptx
KELOMPOK 1_DASAR-DASAR PERPAJAKAN (ver bhs indo) (1).pptxKELOMPOK 1_DASAR-DASAR PERPAJAKAN (ver bhs indo) (1).pptx
KELOMPOK 1_DASAR-DASAR PERPAJAKAN (ver bhs indo) (1).pptxMarsiFellaRizkiSEMAk
 
Pembayaran dan pelaporan
Pembayaran dan pelaporanPembayaran dan pelaporan
Pembayaran dan pelaporanImam Mukayan
 
Basic Concept Of Tax Management
Basic Concept Of Tax ManagementBasic Concept Of Tax Management
Basic Concept Of Tax Managementpuspa
 
Bab 1 akuntansi
Bab 1 akuntansiBab 1 akuntansi
Bab 1 akuntansiRiyanAdita
 
Bab 1 Akutansi: Tujuan, Arti dan Fungsi (Pengantar Akuntansi)
Bab 1 Akutansi: Tujuan, Arti dan Fungsi (Pengantar Akuntansi)Bab 1 Akutansi: Tujuan, Arti dan Fungsi (Pengantar Akuntansi)
Bab 1 Akutansi: Tujuan, Arti dan Fungsi (Pengantar Akuntansi)Fajar Sandy
 
Cara membuat laporan keuangan perusahaan bab-1-akuntansi
Cara membuat laporan keuangan perusahaan   bab-1-akuntansiCara membuat laporan keuangan perusahaan   bab-1-akuntansi
Cara membuat laporan keuangan perusahaan bab-1-akuntansidhoan Evridho
 

Similar to kul manajemen perpajakan pertemuan 1 ppt (20)

E learning tax plan pph psl 21
E learning tax plan pph psl 21E learning tax plan pph psl 21
E learning tax plan pph psl 21
 
Perencanaan pajak sebagai upaya penghematan pajak serta pengaruhnya dalam pen...
Perencanaan pajak sebagai upaya penghematan pajak serta pengaruhnya dalam pen...Perencanaan pajak sebagai upaya penghematan pajak serta pengaruhnya dalam pen...
Perencanaan pajak sebagai upaya penghematan pajak serta pengaruhnya dalam pen...
 
Pemilihan Bentuk Usaha Modify
Pemilihan Bentuk Usaha ModifyPemilihan Bentuk Usaha Modify
Pemilihan Bentuk Usaha Modify
 
Hukum Pajak Asas Dan Sistem Pemungutan Pajak
Hukum Pajak Asas Dan Sistem Pemungutan PajakHukum Pajak Asas Dan Sistem Pemungutan Pajak
Hukum Pajak Asas Dan Sistem Pemungutan Pajak
 
Qory tasya atussadiah
Qory tasya atussadiahQory tasya atussadiah
Qory tasya atussadiah
 
Tax Planning
Tax PlanningTax Planning
Tax Planning
 
Makalah Pajak Tax Planing Orang Prinadi
Makalah Pajak Tax Planing Orang PrinadiMakalah Pajak Tax Planing Orang Prinadi
Makalah Pajak Tax Planing Orang Prinadi
 
Chastulus saguruwjuw 191600153 rekonsiliasi laporan keuangan komersial dan fi...
Chastulus saguruwjuw 191600153 rekonsiliasi laporan keuangan komersial dan fi...Chastulus saguruwjuw 191600153 rekonsiliasi laporan keuangan komersial dan fi...
Chastulus saguruwjuw 191600153 rekonsiliasi laporan keuangan komersial dan fi...
 
Manajemen Keuangan BAB 2 (1).pptx
Manajemen Keuangan BAB 2 (1).pptxManajemen Keuangan BAB 2 (1).pptx
Manajemen Keuangan BAB 2 (1).pptx
 
3, be &amp; gg, devin winata, hapzi ali, ethics of consumer protections , uni...
3, be &amp; gg, devin winata, hapzi ali, ethics of consumer protections , uni...3, be &amp; gg, devin winata, hapzi ali, ethics of consumer protections , uni...
3, be &amp; gg, devin winata, hapzi ali, ethics of consumer protections , uni...
 
Makalah Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan
Makalah Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan  Air Bawah Tanah dan Air Permukaan Makalah Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan  Air Bawah Tanah dan Air Permukaan
Makalah Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan
 
Pengantar Perpajakan
Pengantar PerpajakanPengantar Perpajakan
Pengantar Perpajakan
 
KELOMPOK 1_DASAR-DASAR PERPAJAKAN (ver bhs indo) (1).pptx
KELOMPOK 1_DASAR-DASAR PERPAJAKAN (ver bhs indo) (1).pptxKELOMPOK 1_DASAR-DASAR PERPAJAKAN (ver bhs indo) (1).pptx
KELOMPOK 1_DASAR-DASAR PERPAJAKAN (ver bhs indo) (1).pptx
 
Pembayaran dan pelaporan
Pembayaran dan pelaporanPembayaran dan pelaporan
Pembayaran dan pelaporan
 
perpajakan_1.pptx
perpajakan_1.pptxperpajakan_1.pptx
perpajakan_1.pptx
 
Basic Concept Of Tax Management
Basic Concept Of Tax ManagementBasic Concept Of Tax Management
Basic Concept Of Tax Management
 
Bab 1 akuntansi
Bab 1 akuntansiBab 1 akuntansi
Bab 1 akuntansi
 
Bab 1 Akutansi: Tujuan, Arti dan Fungsi (Pengantar Akuntansi)
Bab 1 Akutansi: Tujuan, Arti dan Fungsi (Pengantar Akuntansi)Bab 1 Akutansi: Tujuan, Arti dan Fungsi (Pengantar Akuntansi)
Bab 1 Akutansi: Tujuan, Arti dan Fungsi (Pengantar Akuntansi)
 
Cara membuat laporan keuangan perusahaan bab-1-akuntansi
Cara membuat laporan keuangan perusahaan   bab-1-akuntansiCara membuat laporan keuangan perusahaan   bab-1-akuntansi
Cara membuat laporan keuangan perusahaan bab-1-akuntansi
 
Bab 1-akuntansi
Bab 1-akuntansiBab 1-akuntansi
Bab 1-akuntansi
 

Recently uploaded

Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaNikmah Suryandari
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 

Recently uploaded (10)

Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 

kul manajemen perpajakan pertemuan 1 ppt

  • 1. Manajemen Perpajakan Dosen : Christianus Yudi Prasetyo SE, M.Ak 2015
  • 2. PERTEMUAN 1 DASAR – DASAR MANAJEMEN PERPAJAKAN
  • 3. Pendahuluan  Berdasarkan UUD’45 Pasal 23 (2) : “Segala pajak dan pungutan lainnya yang bersifat memaksa digunakan untuk keperluan negara berdasarkan undang-undang.” Krisis Moneter (1997) Sektor migas memberikan kontribusi signifikan Pajak sumber pendapatan tertinggi
  • 4. Pendahuluan (lanjutan)  Naluri alamiah manusia untuk terbebas dari beban. Asumsi Leon Yudkin (Harnanto, 1994) : ◦ Wajib pajak selalu berusaha membayar pajak sekecil mungkin. ◦ Wajib pajak cenderung menyelundupkan pajak sepanjang mereka yakin tidak akan tertangkap dan orang lain melakukan hal yang sama.
  • 5. Pendahuluan (lanjutan)  Tax Planning merupakan tahap awal dari Tax Management. Sebagai Tax Management, pasti tidak terlepas dari konsep manajemen umum, yaitu : perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), dan pengendalian (controlling). Tax Management Tax Planning
  • 6. Pendahuluan (lanjutan)  Dalam melaksanakan kewajiban pajak sehari-hari secara optimal, terdapat beberapa unsur yang perlu diketahui setiap wajib pajak: 1.Tax compliance. Mematuhi aturan perpajakan : administrasi, pembukuan, pemotongan, penyetoran, pelaporan, dll. 2.Tax Planning. Mengatur akuntansi & keuangan perusahaan untuk meminimalkan kewajiban perpajakan. 3.Tax Litigation. Usaha untuk menyelesaikan sengketa pajak dengan Dirjen Pajak : keberatan, banding, peninjauan kembali, dll 4.Tax Research. Proses mencari jawaban, solusi, atau rekomendasi atas permasalahan perpajakan.
  • 7. Pengertian Manajemen Perpajakan  Usaha menyeluruh yang dilakukan manajemen/manajer agar hal-hal yang berhubungan dengan perpajakan dapat dikelola dengan baik, efisien, dan ekonomis, sehingga memberikan kontribusi maksimum bagi perusahaan.
  • 8. Fungsi-fungsi Manajemen Perpajakan 1. Perencanaan Pajak (Tax Planning). Adalah usaha yang mencakup perencanaan perpajakan agar pajak yang dibayar perusahaan benar-benar efisien. Ada 3 macam cara :  Tax Avoidance (Penghindaran Pajak). Menghindari pajak dengan cara yang legal (sesuai peraturan perpajakan)  Tax Evasion (Penggelapan Pajak). Menghindari pajak dengan cara ilegal.  Tax Saving (Penghematan Pajak). Menghemat pajak dengan cara yang legal.
  • 9. Fungsi-fungsi Manajemen Perpajakan 2. Administrasi Pajak (Tax Compliance). Pembukuan, pemotongan, penyetoran, pelaporan, dll. 3. Pemeriksaan Pajak (Tax Audit). Strategi dalam menangani pemeriksaan pajak maupun strategi dalam mengajukan surat keberatan atau banding 4. Lain-lain (Others). Mengomunikasikan ketentuan-ketentuan perpajakan kepada pihak lain dalam perusahaan.
  • 10. Motivasi Perencaan Pajak 1. Tingkat kerumitan suatu peraturan. Semakin rumit peraturan perpajakan, semakin tinggi menghindari pajak karena biaya untuk mematuhinya menjadi tinggi (compliance cost). 2. Besarnya pajak yang dibayar. Makin besar jumlah pajak yang harus dibayar, semakin tinggi kecenderungan untuk memperkecil pajak. 3. Biaya untuk negosiasi. Makin tinggi uang sogokan, semakin kecil wajib pajak melakukan pelanggaran
  • 11. Motivasi Perencaan Pajak 4. Resiko deteksi. Makin rendah resiko terdeteksi, makin tinggi kecenderungan melanggar. 5. Besarnya denda. Makin tinggi sanksi, makin rendah kecenderungan untuk melanggar (begitu pula sebaliknya). 6. Moral masyarakat.
  • 12. Manfaat Perencanaan Pajak 1. Penghematan kas keluar, karena beban pajak yang merupakan unsur biaya dapat dikurangi. 2. Mengatur cash flow, karena dapat memperkirakan kebutuhan kas untuk pajak, dan menentukan pembayaran sehingga perusahaan dapat menyusun anggaran kas secara lebih akurat.
  • 13. Tujuan Perencaan Pajak 1. Meminimalisasi beban pajak yang terhutang. 2. Memaksimalkan laba setelah pajak. 3. Meminimalkan terjadinya kejutan pajak jika terjadi pemeriksaan pajak. 4. Memenuhi kewajiban perpajakan secara benar, efisien, efektif.
  • 14. Persyaratan Tax Planning yang baik 1. Tidak melanggar ketentuan perpajakan Rekayasa pajak bukan tax evasion 2. Secara bisnis masuk akal Harga wajar (arm’s length price) 3. Ada bukti pendukung Kontrak, PO, invoice, faktur pajak, DO
  • 15. Badan Usaha atau BUT  Pengakuan Penghasilan ◦ Badan Usaha : penghasilan dari luar negeri juga menjadi objek pengenaan pajak ◦ BUT : hanya penghasilan dari dalam negeri saja yang menjadi objek pengenaan pajak  Besarnya Tarif PPh ◦ Badan Usaha : ◦ BUT :  25%  Branch Profit Tax 20% atau sesuai P3B (Perjanjian Pengenaan Pajak Berganda/Tax Treaty) Batas Peredaran Usaha Tarif PPh s/d 4,8 milyar 50% x 25% 50% x 25% (Fasilitas) 25% (Tdk dapat Fasilitas) > 50 milyar 25% 4,8 milyar s/d 50 milyar Badan Usaha
  • 16. Bentuk Badan Usaha  CV atau PT ◦ Pengakuan biaya gaji bagi pemiliknya  CV : tidak dianggap sebagai biaya  PT : dianggap sebagai biaya ◦ Perlakuan Keuntungan  CV : pembagian keuntungan tidak terhutang PPh  PT : pembagian keuntungan (deviden) terhutang PPh (bila kepemilikan < 25%) Keterangan Bentuk PT Bentuk CV Penghasilan 500,000,000 500,000,000 Koreksi Fiskal (Gaji) - 400,000,000 PKP 500,000,000 900,000,000 PPh terhutang 62,500,000 112,500,000
  • 17. Bentuk Badan Usaha  PT atau Perseroan Terbuka (Tbk) Perseroan Terbuka : PT yang telah melakukan penawaran umum saham dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). ◦ Pertimbangan PPh  PT : 25%  PT Tbk : 20% jika:  Minimal 40% saham dimiliki oleh publik dan  Dimiliki paling sedikit 300 pihak dan  Masing2 pihak hanya boleh memiliki saham < 5%  Kondisi tersebut harus dipenuhi paling singkat 183 hari dalam 1tahun.
  • 18. Bentuk Badan Usaha  Contoh kondisi : ◦ Dari keseluruhan saham PT Y Tbk. yang disetor, saham yang dimiliki publik sebesar 60%. Saham yang dimiliki publik tersebut dimiliki oleh 400 pihak. Diantara 400 pihak, terdapat 1 pihak yang persentase kepemilikannya sebesar 7%, sisanya 399 pihak hanya memiliki persentase kepemilikan kurang dari 5%. Kondisi tersebut terjadi selama 234 (dua ratus tiga puluh empat) hari dalam 1 tahun pajak. ◦ Dari keseluruhan saham PT XYZ Tbk. yang disetor, saham yang dimiliki publik sebesar 45%. Saham yang dimiliki publik tersebut dimiliki oleh 325 pihak. Diantara 325 pihak, terdapat 1 pihak yang persentase kepemilikannya sebesar 7%, sisanya 324 pihak hanya memiliki persentase kepemilikan kurang dari 5%. Kondisi tersebut terjadi selama 200 (dua ratus) hari kalender dalam 1 (satu) tahun pajak .
  • 19. Bentuk Badan Usaha Koperasi  Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisasikan pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya ekonomi anggotanya atas dasar prinsip2 koperasi dan kaidah usaha ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat daerah kerja pada umumnya. Dengan demikian koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat dan soko guru perekonomian nasional. (IAI, Standar Akuntansi Keuangan)
  • 20. Bentuk Badan Usaha  Pertimbangan PPh ◦ Penghasilan koperasi (SHU) dikenakan tarif PPh Badan sama dengan badan usaha lain. ◦ Bunga  Koperasi  Bunga simpanan <= Rp 240.000 per bulan tidak dikenakan PPh pasal 4 (2)  Bunga simpanan >Rp 240.000 per bulan dikenakan PPh pasal 4 (2) sebesar 10%  Bank  Simpanan <= Rp 7.500.000 tidak dienakan PPh pasal 4 (2)  Simpanan > Rp 7.500.000 dikenakan PPh pasal 4 (2) sebesar 20% ◦ Pembagian SHU tidak dikenakan PPh pasal 23
  • 21. Bentuk Badan Usaha Yayasan  Adalah badan hukum yang didirikan oleh beberapa orang atau badan usaha, yang lebih sering bertujuan untuk semata-mata tidak mencari keuntungan.  Termasuk organisasi nirlaba. Sumber daya diperoleh dari sumbangan para anggota dan penyumbang lain yang tidak mengharapkan imbalan (IAI, Standar Akuntansi Keuangan).
  • 22. Bentuk Badan Usaha  Perlakuan perpajakan : ◦ Sisa lebih yayasan diperlakukan sebagai laba seperti badan usaha lain ◦ Pengakuan penghasilan maupun biaya sama dengan badan usaha lain ◦ Yayasan pendidikan diberi fasilitas untuk dapat mengakui dana pembangunan sebagai biaya, namun jika > 4 tahun dana tsb tidak digunakan, maka diakui sebagai penghasilan dan dikenakan pajak pada tahun berikutnya