2. MCQ 1
• Perempuan 23 tahun, G1P0A0 gravid 22 minggu, berobat ke poliklinik
karena sesak napas dan batuk kering sejak seminggu, riwayat asma sejak
usia 11 tahun. Rutin menggunakan inhaler kortikosteroid LABA, sejak awal
kehamilan pasien menghentikan pengobatan inhaler karena kuatir efek
samping obat pada janin. Fisis frekuensi napas 20x, ronki tidak ada,
wheezing kedua paru. Spirometri FVC 90%, FEV1 50%, FEV1/FVC 55%,
setelah terapi Salbutamol inhalasi FVC 90%, FEV1 90%. Setelah asma akut
teratasi, terapi rumatan yang tepat selama kehamilan adalah:
A. Kortikosteroid inhaler
B. SABA
C. Hentikan semua pengobatan asma
D. Kombinasi LABA dengan steroid inhaler
E. Kombinasi ipratropium bromide dengan LABA inhaler
3. MCQ 2
• Laki-laki 28 tahun, baru diketahui mengidap HIV seminggu yang lalu.
Pasien tidak memiliki keluhan saat ini. Tidak ada riwayat imunisasi BCG.
Tidak ada kontak dengan pasien TB. Pemeriksaan fisis dalam batas normal.
Foto toraks fibrokalsifikasi pada paru kanan tengah. Tes tuberkulin indurasi
diameter 10 mm. CD4 350/mcl. Pilihan terapi yang paling tepat adalah:
A. Terapi INH selama 3 bulan
B. Terapi INH selama 9 bulan
C. Terapi RHZE selama 6 bulan
D. Terapi RHZE selama 9 bulan
E. Tidak perlu terapi OAT saat ini
4. MCQ 3
• Perempuan 68 tahun, ke poliklinik dengan keluhan batuk, sputum
produktif. Demam tinggi sejak 2 hari. Setiap hari pasien menggunakan
ipratropium bromide dan albuterol sekali sehari karena dikatakan
menderita PPOK. Ada riwayat DM sejak 2 tahun yang lalu, rutin minum
glikuidon 3x30 mg. Fisis: TD 130/80 mmHg, frekuensi napas 33x,
temperatur 40oC. Fisis paru: sonor, vesikuler, ronki basah nyaring di kedua
lapangan paru disertai wheezing. Lab: H 11.8, Lekosit 15.000, PLT 346.000,
CRP 30, SO2 85%. Terapi antibiotik empiris pneumonia pada geriatri yang
tepat adalah:
A. Azitromicin IV
B. Ciprofloxacin IV
C. Cefepime dan Azitromicin IV
D. Amikasin dan Azitromicin IV
E. Aztreonam dan Azitromicin IV
5. MCQ 4
• Laki-laki 50 tahun, dikonsul ke poli karena sesak napas yang makin memburuk dalam 1
tahun terakhir. Kadang-kadang ada batuk kering, pasien mampu berjalan kira-kira 500
meter namun sesudah itu harus beristirahat karena sesak. Tidak ada nyeri dada saat
aktivitas. Sesak memberat pada malam hari, atau memakai AC dengan suhu terlalu
dingin. Riwayat alergi disangkal, pasien biasanya merokok ½ bungkus per hari. Saat ini
sudah berhenti merokok. Pasien sudah diberi Salbutamol 1 tablet tapi keluhan belum
membaik. Riwayat penyakit sebelumnya disangkal. Fisis: auskultasi paru vesikuler,
ekspirasi memanjang. CXR corakan bronkovaskuler meningkat. Spirometri:
Sebelum bronkodilator Setelah bronkodilator
FEV1 0,91 L (32%) FEV1 1,09 L
FVC 2,34 L (62%) FVC 2,75 L
FEV1/FVC 39% FEV1/FVC 40%
Dianosis yang paling tepat adalah:
A. Asma
B. PPOK
C. Pneumonia
D. Bronkiolitis
E. SOPT
6. MCQ 5
• Laki-laki 54 tahun ke IGD dengan keluhan sesak napas disertai nyeri dada
kiri sejak 2 hari SMRS. Fisis: TD 130 mmHg, denyut nadi 110x/menit,
frekuensi napas 20x/menit, temperatur 38,8oC. Fisis paru: hipersonor
hemitoraks kiri, suara napas vesikuler melemah sampai menghilang.
Pasien direncanakan untuk pemeriksaan foto toraks. Diagnosis kerja yang
paling mungkin saat ini adalah:
A. Pleuritis kiri
B. Efusi pleura kiri
C. Pneumotoraks kiri
D. Atelektasis paru kiri
E. Pleuropneumonia kiri
7. MCQ 6
• Seorang laki-laki 35 tahun berobat ke poliklinik dengan keluhan sesak
napas sejak 1 minggu lalu. Pasien juga mengeluh batuk disertai dahak
kuning kehijauan dan demam. Fisis paru: redup di sela iga 4 kanan dan
roni di hemitoraks kanan. Foto toraks: infiltrat di bagian atas dan tengah
paru kanan dengan sudut kostofrenikus kesan normal. Pasien mengaku 2
hari yang lalu sudah dilakukan torakosentesis kanan. Lab: Lekosit 14.000,
hitung jenis 0/0/0/85/14/1. Analisa cairan pleura pH 7.1, LDH 400, glukosa
40. Tatalaksana yang tepat pada pasien ini adalah:
A. Antibiotik dan steroid
B. Antibiotik dan pleurodesis
C. Antibiotik dan torakotomi dekortikasi
D. Antibiotik dan pengecatan pleura terapeutik
E. Antibiotik dan pemasangan WSD
9. MCQ 7
• Perempuan 42 tahun ke IGD dengan keluhan sesak napas sejak 6 jam.
Fisis: TD 170/90 mmHg, denyut nadi 110x/menit, frekuensi napas
32x/menit cepat dan dalam. Konjungtiva pucat, batas jantung kiri 1 cm
lateral LMC. Ronki basah di seluruh lapangan paru. Lab: Hb 8, Ur 200, Cr 7,
AGD pH 7.2, PO2 85, PCO2 46, HCO3 10, BE -5, SO2 95%. Patogenesis
keseimbangan asam basa pada pasien ini adalah:
A. Pembentukan asam berlebihan dan pembentukan bicarbonate
berkurang
B. Pembentukan asam berlebihan dan pengeluaran CO2 paru berkurang
C. Pembentukan bicarbonate berkurang dan pengeluaran CO2 paru
berlebihan
D. Pengeluaran asam oleh ginjal berkurang dan pengeluaran CO2 paru
berkurang
E. Pengeluaran asam oleh ginjal berlebihan dan pengeluaran CO2 paru
berlebihan
10. MCQ 8
• Laki-laki 67 tahun, datang ke IGD dengan keluhan sesak napas memberat
sejak 1 minggu disertai batuk berdahak warna kuning. Pasien mulai ada
keluhan sesak disertai bunyi “ngik-ngik” sejak 5 tahun yang lalu dan
keluhan makin sering timbul sejak 6 bulan ini. Pasien memiliki riwayat
merokok sejak usia muda dan baru berhenti sejak 5 tahun ini. Selama ini
keluhan sesak mereda dengan menggunakan obat semprot yang diberikan
oleh dokter, namun keluhan seminggu terakhir tidak mereda meskipun
sudah menggunakan obat semprot tersebut. Fisis: bentuk dada barrel
chest, wheezing seluruh lapangan paru. AGD pH 7.32, PO2 65, PCO2 60,
HCO3 30, BE +4, SO2 96%. Terapi oksigen pada pasien ini adalah:
A. Oksigen 6-8 L/menit dengan simple mask
B. Oksigen 6-8 L/menit dengan rebreathing mask
C. Oksigen 6-8 L/menit dengan non rebreathing mask
D. Oksigen 1-2 L/menit intermittent dengan nasal cannula
E. Oksigen 4-5 L/menit intermittent dengan nasal cannula
11. NILAI NORMAL GAS DARAH
Arteri Vena
pH 7,35-7,45 7,33-7,43
pO2 80-100 34-49 mmHg
SO2 >95 70-75 %
pCO2 35-45 41-51 mmHg
HCO3 22-26 24-28 mEq/L
BE -2 s/d +2 0 s/d +4
12. Jenis gangguan pH pCO2 HCO3
Asidosis Respiratorik
Terkompensasi penuh Normal, tapi <7.40
↑ ↑
Terkompensasi sebag. ↓
Alkalosis Respiratorik
Terkompensasi penuh Normal, tapi >7.40
↓ ↓
Terkompensasi sebag. ↑
Asidosis Metabolik
Terkompensasi penuh Normal, tapi <7.40
↓ ↓
Terkompensasi sebag. ↓
Alkalosis Metabolik
Terkompensasi penuh Normal, tapi >7.40
↑ ↑
Terkompensasi sebag. ↑
INTERPRETASI
KESEIMBANGAN ASAM BASA
13. FOTO TORAKS
Trachea (TR)
Aortic Arch (AA)
Left Auricle (LAu)
Left Primary Bronchus (LPB)
Right Border of the Heart (RB).
Pulmonary Vessels (PV)
Descending Aorta (DA)
Left Border of the Heart (LB)
Left Ventricle (LV)
Right Diaphragm (RD) Usually slightly higher that
the left diaphragm (LD)
Vertebral spine (VS)
12th rib
Lower Border of the Breast in the Female (BR)
15. EDEMA PARU
A
B
C?
• SEPTAL/KERLEY LINES:
menggambarkan
akumulasi cairan di
antara lobus paru
• KERLEY LINES:
A: panjang, diagonal,
sentral
B: pendek, horizontal,
melebar ke permukaan
lateral pleura
C: reticular pattern ~ 1
cm polygons
representing septal
lines viewed on end