2. DEFINISI
Tuberkulosis paru (TB paru) adalah
penyakit infeksius, yang terutama menyerang
penyakit parenkim paru. Nama tuberkulosis
berasal dari tuberkel yang berarti tonjolan kecil
dan keras yang terbentuk waktu sistem
kekebalan membangun tembok mengelilingi
bakteri dalam paru.
3. MANIFESTASI KLINIS
• Penurunan berat badan, demam, keringat
malam
• Batuk lama, sputum, hemoptisis, nyeri dada,
ronkhi di puncak paru, sesak nafas dan
wheezing lokal.
• Gambaran radiologis awal lesi bercak seperti
awan
• Tes tuberculin
5. ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI PROBLEM
Data Subjektif
• Klien mengatakan sesak
napas dan batuk berdahak
• Batuk sudah 1 bln tak
kunjung sembuh
Data Objektif
• pasien menggunakan otot
bantu pernapasan
• Mukosa oral pucat
• TTV : TD : 135/90 mmHg
RR : 35 X/m, N : 110 x/m
• Infiltrasi lapang paru
• WBC : 18000 mcL
• SaO2 : 89 %
Virus bakteri organisme lain
Masuk ke saluran napas
Melalui hidung
Aksi silia meningkat
Terbentuknya sekret dan
tertahan di saluran napas
Reaksi inflamasi di sepanjang
saluran napas hingga paru
Timbulnya infiltrasi dan
infiltrat lobus paru
Batuk bersputum
Bersihan jalan napas
6. DIAGNOSA TUJUAN/SASARAN INTERVENSI
Bersihan jalan napas
tak efektif b.d sekresi
yang kental/darah.
Noc :
Tujuan : Kebersihan
jalan napas efektif.
KH:
- Mencari posisi
nyaman yang
memudahkan
peningkatan
pertukaran udara.
-Mendemontrasikan
batuk efektif.
-Menyatakan strategi
untuk menurunkan
kekentalan sekresi.
Nic :
1. fungsi pernafasan, contoh bunyi
nafas, kecepatan , irama dan
kedalaman dan penggunaan otot
aksesori.
2. Catat kemampuan untuk
mengeluarkan mukosa/batuk efektif;,
jumlah sputum.
3. Berikan pasien posisi semi atau
fowler tinggi.
4. Bantu pasien untuk batuk dan latihan
nafas dalam.
5. Bersihkan sekret dari mulut dan
trakea; penghisapan sesuai
keperluan.
6. Kolaborasi dengan tim kesehatan
lain a
fisioterapi.
Pemberian expectoran.
Pemberian antibiotika.
Konsul photo toraks.
7. DIAGNOSA TUJUAN/SASARAN INTERVENSI
Kerusakan pertukaran
gas b.d kerusakan
membran alveolar-
kapiler.
Noc :
Tujuan : Pertukaran
gas efektif
KH:
- Memperlihatkan
frekuensi pernapasan
yang efektif.
- Mengalami
perbaikan pertukaran
gas-gas pada paru.
Nic :
1. Berikan posisi yang nyaman, biasanya
dengan peninggian kepala tempat
tidur.
2. Observasi fungsi pernapasan, catat
frekuensi pernapasan, dispnea atau
perubahan tanda-tanda vital.
3. Kolaborasi dengan tim kesehatan
lain :
Dengan dokter, radiologi dan fisioterapi.
- Pemberian antibiotika.
- Pemeriksaan sputum dan kultur
sputum.
- Konsul photo toraks.
8. DIAGNOSA TUJUAN/SASARAN INTERVENSI
Perubahan nutrisi :
kurang dari
kebutuhan tubuh b.d
peningkatan produksi
spuntum/batuk,
dyspnea atau
anoreksia
Noc :
Tujuan : Kebutuhan
nutrisi adekuat
KH:
-Menyebutkan
makanan mana yang
tinggi protein dan
kalori
-Menu makanan yang
disajikan habis
-Peningkatan berat
badan tanpa
peningkatan edema
Nic :
1. Diskusikan penyebab anoreksia,
dispnea dan mual.
2. Ajarkan dan bantu klien untuk
istirahat sebelum makan.
3. Tawarkan makan sedikit tapi sering
(enam kali sehari plus tambahan).
4. Pembatasan cairan pada makanan
dan menghindari cairan 1 jam
sebelum dan sesudah makan.
5. Atur makanan dengan
protein/kalori tinggi yang disajikan
pada waktu klien merasa paling
suka untuk memakannya.
9. DAFTAR PUSTAKA
Andra Saferi, Yesi Marisa. ( 2013 ). Keperawatan Medikal
Bedah. Jakarta : Nuha Medica.
Price.S.A. & Wilson. L.M. ( 2006 ). Patofisiologi, Konsep Klinis
Proses Proses Penyakit. Edisi 6. Jakarta: Egc
Brunner & Suddart. ( 2005 ) Keperawatan Medikal Bedah.
Edisi 8. Jakarta : Egc
NANDA
NICNOC