Dokumen tersebut berisi ringkasan jawaban mahasiswa bernama Lanjar tentang ujian akhir mata kuliah Hukum Acara Perdata. Ringkasan jawaban mahasiswa tersebut mencakup penjelasan tentang kewenangan pengadilan, isi pokok gugatan, jenis sita jaminan, intervensi, isi jawaban tergugat, pembuktian, dan alat bukti dalam peradilan perdata.
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
HUKUM ACARA
1. NAMA : LANJAR
NIM : 12017162171
KELAS : REG. SORE SOLO 17 / POLRESTA
MAKUL : HUKUM ACARA PERDATA
TANGGAL : 02 OKTOBER 2020
DOSEN : PUTRI MAHA DEWI, SH., M.H
UAS HUKUM ACARA PERDATA
DOSEN PUTRI MAHA DEWI, SH., M.H.
1. Apa yang Saudara ketahui tentang pembagian kewenangan / kekuasaan mengadili
oleh badan pengadilan ? Berikan penjelasan !
JAWAB : Ada 2 macam kewenangan mengadili, yaitu :
a. Kewenangan mutlak atau absolute competentie (Kompetensi Absolut)
Kewenangan mutlak adalah wewenang badan pengadilan dalam memeriksa jenis perkara
tertentu yang secara mutlak tidak dapat diperiksa oleh badan pengadilan lain, baik dalam
lingkungan pengadilan yang sama (pengadilan negeri dengan pengadilan tinggi) maupun
dalam lingkungan peradilan yang lain (pengadilan negeri dengan pengadilan agama).
b. Kewenangan relatif atau relative competentie (Kompetensi Relatif)
Dalam bukunya, M. Nur Rasaid, SH mendefinisikan kewenangan relatif, yaitu mengatur
tentang pembagian kekuasaan mengadili antar-pengadilan yang serupa atau sejenis.
2. Apa isi pokok yang harus ada dalam suatu surat gugatan? Berikan penjelasan masing - masing !
JAWAB :
a. Identitas para pihak, meliputi nama, tempat tinggal dan pekerjaan. Dalam praktek juga
dicantumkan agama, umur, dan status.
b. Posita atau Fundamentum Petendi yaitu dalil-dalil konkret tentang adanya hubungan
hukum yang merupakan dasar serta alasan-alasan daripada tuntutan.
c. Petitum, dalam praktek tuntutan atau petitum terdiri atas dua bagian yaitu tuntutan primer
dan tuntutan subsider.
3. Sebut dan jelaskan macam - macam sita jaminan yang dapat diajukan dalam gugatan perdata !
JAWAB : 2 Jenis sita jaminan
a. Sita jaminan terhadap barang milik penggugat (revindicatoir beslag) merupakan upaya
pemilik barang yang sah untuk menuntut kembali barang miliknya dari pemegang yang
menguasai barang itu tanpa hak.
2. b. Sita jaminan terhadap barang milik tergugat (conservatoir beslag) merupakan
jenis sita dimana pihak penggugat (kreditur) menginginkan harta milik tergugat
(debitur) dijaminkan untuk dapat melunasi segala hutangnya kepada penggugat
(kreditur).
4. a. Apa yang dimaksud dengan intervensi
b.Jelaskan bentuk - bentuk intervensi yang ada dalam sengketa perdata, dan berikan
contoh !
JAWAB :
a. Intervensi adalah suatu perbuatan hukum oleh pihak ketiga yang mempunyai
kepentingan dalam gugatan tersebut dengan jalan melibatkan diri atau
dilibatkan oleh salah satu pihak dalam suatu perkara perdata yang sedang
berlangsung.
b. Voeging, yaitu ikut sertanya pihak ketiga atas inisiatif sendiri dalam
pemeriksaan sengketa perdata untuk membela salah satu pihak penggugat atau
tergugat.
Tussenkomst, yaitu ikut sertanya pihak ketiga atas inisiatif sendiri dalam
pemeriksaan sengketa perdata, akan tetapi tidak memihak salah satu pihak, baik
penggugat atau tergugat, tetapi demi membela kepentingannya sendiri.
Vrijwaring atau penjaminan, yaitu ikut sertanya pihak ketiga dalam
pemeriksaan sengketa perdata karena ditarik oleh salah satu pihak untuk ikut
menanggungnya.
5. Sebut dan jelaskan isi pokok yang dapat dimasukan oleh Tergugat dalam
membuat suatu jawaban atas gugatan Penggugat !
JAWAB :
a. Eksepsi atau tangkisan yaitu jawaban yang tidak langsung mengenai pokok
perkara.
b. Jawaban tergugat mengenai pokok perkara (verweer ten principale).
c. Rekonvensi yaitu gugat balik atau gugat balas yang diajukan tergugat kepada
penggugat.
6. Dalam suatu sengketa perdata, menurut pendapat Saudara siapa yang membuktikan ?
JAWAB : Yang membuktikan suatu sengketa perdata ialah orang yang mengaku
mempunyai hak, orang yang membantah dalil gugatan, orang yang menyebutkan
suatu perbuatan untuk menguatkan haknya.
3. 7. Sebut dan jelaskan berbagai macam alat bukti yang dapat diajukan
dalam pemeriksaan sengketa perdata menurut HIR !
JAWAB :
a. Alat Bukti Surat
Dalam peradilan perkara perdata, Alat bukti surat merupakan alat bukti yang penting
dan paling utama. Alat bukti surat melungkupi surat otentik dan surat dibawah tangan
(tidak otentik). Surat otentik meliputi surat- surat Notaris (akta notaris), dan atau
surat- surat yang dikeluarkan oleh pejabat- pejabat yang berwenang mengeluarkan
surat tersebut. Surat dibawah tangan adalah surat- surat biasa.
b. Alat Bukti Saksi
Saksi adalah seseorang yang melihat, mengalami atau mendengar sendiri kejadian
(atau peristiwa hukum) yang diperkarakan. Dalam peradilan perdata dikenal istilah
Unus testis nullus testis (Pasal 1905 KUH Per, Pasal 169 HIR), seorang saksi saja
tanpa alat bukti lain tidak dapat dipercaya, sehingga minimal saksi yang diajukan
minimal 2 orang saksi.
c. Alat Bukti Persangkaan
Pasal 1915 KUH Perdata menyebutkan “Dugaan adalah kesimpulan yang diambil
oleh ketentuan undang – undang atau oleh hakim tentang sesuatu kejadian yang
dikenal, dengan mana dapat diketahui adanya sesuatu kejadian yang tidak dikenal”.
Selanjutnya didalam pasal 1916 KUHPerdata dikatakan “Dugaan menurut undang –
undang adalah dugaan yang karena kekuatan sesuatu ketentuan yang khusus didalam
undang – undang, berhubungan dengan perbuatan – perbuatan tertentu atau dengan
peristiwa – peristiwa tertentu”.
d. Alat Bukti Pengakuan
Pengakuan adalah pernyataan atau keterangan yang dikemukakan salah satu pihak
kepada pihak lain dalam proses pemeriksaan suatu perkara. Dengan adanya
pengakuan dari salah satu pihak maka tidak diperlukan lagi suatu pembuktian. (Pasal
1923 KUH Perdata, Pasal 174 HIR)
e. Alat Bukti Sumpah
Pengertian Sumpah seperti apa yang tercantum dalam Pasal 1929 adalah suatu
pernyataan hikmat yang dikemukakan secara sungguh-sungguh dengan menyebut nama
Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan keyakinan yang memberikan sumpah.