Skenario adalah desain penyampaian cerita melalui film. Skenario memiliki struktur awal, tengah, akhir yang jelas. Babak awal memperkenalkan karakter dan konflik utama. Babak tengah berisi konfrontasi antara karakter dan konflik. Babak akhir menyelesaikan konflik dan menutup cerita. Struktur ini penting untuk membangun dan menyelesaikan cerita secara dramatis.
2. I.APAKAH SKENARIO ITU ?
Skenario adalah disain penyampaian cerita atau gagasan dengan media
film.
Penulis skenario menuliskan ceritanya secara filmik, sebagaimana nanti
akan nampak di layar putih. Dalam skenario penuturanya menggunakan
media gambar dan media suara.
3. Struktur skenario
Sama seperti cerita biasa, skenario memiliki struktur cerita, dimulai awal , tengah
dan akhir yang jelas. Skema berikut ini disebut paradigm dan merupakan hal
yang konseptual dalam penulisan skenario.
4. Beginning –Act I (babak I) - SET-UP
Standart untuk skenario Amerika adalah 120 halaman, 1 halaman akan menjadi 1
menit dilayar; baik halaman itu berisi action semua, dialog semua atau kedua-
duanya (di Indonesia sekitar 80-90 halaman dan ketentuan 1 menit per halaman
tidak berlaku).
Babak I ini juga disebut set-up, karena dibagian ini saatnya anda membangun
cerita anda; panjangnya biasanya 30 menit.
Bila anda menonton film, anda akan memutuskan secara sadar atau tidak,
apakah anda menyukai atau tidak menyukai film tersebut. Biasanya keputusan ini
diambil dalam 10 menit pertama dari sebuah film.
5. Oleh sebab itu dalam 10 menit pertama si penulis sudah harus memikat
perhatian penonton, sebelum mereka bosan dan memutuskan bahwa mereka
tidak menyukai film yang ditonton.
Dalam waktu 10 menit penonton sudah harus tahu siapa karakter utama, apa ide
dasar cerita dan situasi film yang ditonton.
Pada akhir babak I terdapat sebuah plot point, yang dimaksud plot point adalah
sebuah kejadian yang mengait cerita dan memindahkan kearah yang lain
6. Midle –Act II (babak II)-CONFRONTATION
Babak II ini juga disebut Konfrontasi, dalam babak II inilah sebetulnya terletak isi
cerita anda. Bagian ini disebut konfrontasi karena dasar dari semua drama adalah
konflik.
Begitu anda menentukan kebutuhan karakter anda, anda dapat mulai
menciptakan rintangan-rintangan dalam memenuhi keinginan tersebut. Dengan
demikian terciptalah konflik.
Plot point pada akhir babak II membawa anda ke resolusi cerita.
7. End –Act III (babak III)-RESOLUTION
Dalam bagian ini kita temukan resolusi dari cerita anda.
Bagaimana akhir dari cerita anda?, apa yang terjadi pada karakter utamanya ?,
apakah ia tetap hidup atau mati ? Apakah ia berhasil atau gagal ?.
Semua skenario mengikuti struktur dasar yang linier seperti ini. Definisi struktur
dramatik adalah aransemen linier dari kejadian-kejadian atau episode-episode
yang berhubungan menuju ke resolusi yang dramatik.
Apakah semua skenario yang baik dapat diuraikan menurut paradigma ini?
Jawabannya adalah YA.
8. Seperti manusia lahir, hidup dan mati . Skenario juga mempunyai awal, tengah
dan akhir yang jelas. Konsep ini merupakan landasan struktur dramatik.
Jika anda tak percaya pada paradigma ini, buktikan sendiri. Tontonlah film cerita
sebanyak mungkin, bacalah skenario sebanyak-banyaknya.
Setiap film yang anda tonton merupakan proses belajar dan membuat anda lebih
sadar tentang layak tidaknya cerita sebuah film.