Powerpoint Efektivitas Media Film Terhadap Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Novel
1.
2. Latar Belakang Masalah
• Berpikir Ilmiah
• Kurikulum KTSP
• Pembelajaran Mengidentifikasi Unsur Intrinsik
• Media Film. Film Apa ?
• Mengapa Unsur Intrinsik ?
• Apa yang menarik dalam penelitian ini ?
3. Identifikasi Masalah
Guru kurang kreatif mengembangkan media
pembelajaran yang di gunakan
Keterampilan yang dilatihkan selalu keterampilan
membaca
Media yang selalu digunakan adalah media hasil
teknologi cetak
4. Batasan Masalah
Kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik novel siswa
kelas XI SMA Negeri 8 Padang sebelum menggunakan
media film
Kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik novel siswa
kelas XI SMA Negeri 8 Padang sesudah menggunakan
media film
Kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik novel siswa
kelas XI SMA Negeri 8 Padang sebelum dan sesudah
menggunakan media film
Film yang digunakan sebagai media adalah film yang di
adaptasi dari novel Edensor karya Andrea Hirata.
5. Rumusan Masalah
Bagaimanakah kemampuan mengidentifikasi unsur
intrinsik novel siswa kelas XI SMA Negeri 8 Padang
sebelum menggunakan media film?
Bagaimanakah kemampuan mengidentifikasi unsur
intrinsik novel siswa kelas XI SMA Negeri 8 Padang
sesudah menggunakan media film?
Bagaimanakah kemampuan mengidentifikasi unsur
intrinsik novel siswa kelas XI SMA Negeri 8 Padang
sebelum dan sesudah menggunakan media film?
6. Tujuan Penelitian
Mengetahui kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik
novel siswa kelas XI SMA Negeri 8 Padang sebelum
menggunakan media film.
Mengetahui kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik
novel siswa kelas XI SMA Negeri 8 Padang sesudah
menggunakan media film.
Mengetahui kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik
novel siswa kelas XI SMA Negeri 8 Padang sebelum dan
sesudah menggunakan media film.
7. Manfaat Penelitian
Bagi siswa, sebagai bahan masukan dalam upaya
meningkatkan kemampuan mengidentifikasi unsur
intrinsik.
Bagi guru bahasa dan sastra Indonesia, penelitian ini
bermanfaat untuk wawasan dalam mengembangkan
kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik siswa.
Bagi peneliti lain, sebagai informasi dan perbandingan
dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan
masalah ini.
Bagi peneliti sendiri, sebagai bahan kajian akademik serta
menambah wawasan dan pengetahuan di lapangan.
8. Definisi Operasional
Efektivitas
Efektivitas merupakan ketepatan hasil
dalam penelitian yang diukur dari ketepatan
hasil dan penerapan media film dalam
pembelajaran mengidentifikasi unsur intrinsik.
Efektivitas itu diukur dengan cara
membandingkan hasil belajar mengidentifikasi
unsur intrinsik sebelum dan sesudah
diterapkannya media film.
9. Media Film
Media film adalah cerita yang dituturkan
kepada penonton melalui rangkaian gambar
bergerak. Media ini dapat digunakan untuk
membantu siswa dalam mengidentifikasi unsur
intrinsik. Media tersebut dapat dimanfaatkan
sebagai pencetus siswa yang terampil
menyimak unsur intrinsik.
10. Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik adalah unsur yang
membangun dari dalam fiksi itu
sendiri. Yang tergolong ke dalam unsur
intrinsik yakni tema dan amanat, alur,
latar, penokohan, gaya bahasa, dan
sudut pandang.
12. Hakikat Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik
adalah unsur-
unsur yang
terkandung di
dalam karya
sastra yang secara
langsung
membangun
cerita
Menurut
Nurgiyantoro
(1995:23)
Menurut
Muhardi dan
Hasanuddin
(1992:20)
14. Penokohan
Penokohan adalah
penggambaran
seorang manusia
yang mempunyai
sifat, sikap dan
tingkah laku
seperti seorang
manusia di dalam
cerita
Menurut
Nurgiyantoro
(1995:164)
Menurut
Jones (dalam
Nurgiyantoro,
1995:165)
Menurut
Muhardi dan
Hasanuddin
(1992:24)
17. Sudut Pandang
Sudut pandang
adalah cara
pandang
pengarang dalam
mengisahkan
sebuah cerita.
Menurut
Nurgiyantoro
(1995:248)
Menurut
Muhardi dan
Hasanuddin
(1992:32)
18. Gaya Bahasa
Gaya bahasa
adalah gaya atau
ciri khas
pengarang
mempergunakan
bahasa dalam
karyanya.
Menurut
Muhardi dan
Hasanuddin
(1992:35)
Menurut
Abrams (dalam
Nurgiyantoro,
1995:276)
22. Media adalah alat atau
perantara yang meliputi
buku, kaset, tape recorder,
video, film, foto, gambar,
televisi, dan komputer yang
digunakan untuk
menyalurkan pesan dan
dapat merangsang pikiran,
perasan, dan kemauan
siswa sehingga dapat
mendorong terjadinya PBM
Menurut
Arsyad
(2005:4)
Menurut
Usman dan
Anaswir
(2002:11)
Gagne dan
Briggs (dalam
Arsyad,
2005:4)
23. Hakikat Media Film
Menurut
Gagne dan
Briggs (dalam
Arsyad,
2005:4)
Menurut
Usman dan
Anaswir
(2002:95)
Media film adalah media
audio visual bergerak yang
digunakan sebagai
perantara atau pengantar
yang bertujuan untuk
merangsang pikiran,
perasaan dan kemauan
siswa sehingga dapat
mendorong terjadinya
proses belajar mengajar.
24. Kelebihan Media Film
Menurut Usman dan Anaswir (2002:95-96)
Film dapat menggambarkan suatu proses, misalnya proses
pembuatan suatu keterampilan tangan dan sebagainya.
Dapat menimbulkan kesan ruang dan waktu.
Penggambaran bersifat 3 dimensional.
Suara yang dihasilkan dapat menimbulkan realita pada
gambar dalam bentuk ekspresi murni.
Dapat menyampaikan suara seorang ahli sekaligus melihat
penampilannya.
Dapat menambah realita objek yang diperagakan.
Dapat menggambarkan teori sains dan animasi.
25. Kekurangan Media Film
Menurut Usman dan Anaswir (2002:96)
Film bersuara tidak dapat diselingi dengan
keterangan-keterangan yang diucapkan sewaktu film
diputar, penghentian pemutaran akan mengganggu
konsentrasi audien.
Audien tidak akan dapat mengikuti dengan baik kalau
film diputar terlalu cepat.
Apa yang telah lewat sulit untuk diulang kecuali
memutar kembali secara keseluruhan.
Biaya pembuatannya dan peralatanya cukup tinggi dan
mahal.
26. Langkah-langkah Penggunaan
Media Film
Langkah Persiapan Guru, pertama-tama guru harus
mempersiapkan unit pelajaran terlebih dahulu,
kemudian baru memilih film yang tepat untuk
mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan. Juga
perlu diketahui panjangnya film tersebut, tingkat
rekomendasi film, tahun produksi serta deskripsi dari
film tersebut. Setelah itu film tersebut diintegrasikan
dengan rencana pelajaran.
27. Mempersiapkan Kelas; audien dipersiapkan terlebih
dahulu supaya mereka mendapat jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan yang timbul dalam pikiran
mereka sewaktu menyaksikan film tersebut. Untuk itu
dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut.
28. Langkah penyajian, setelah audien dipersiapkan
barulah film diputar. Dalam penyajian ini harus
disiapakn perlengkapan yang diperlukan antara lain:
proyektor, layar, pengeras suara, power cord, film,
ekstra roll, dan tempat proyektor. Guru harus
memperhatikan keadaan ruangan gelap atau tidak dan
juga guru dapat menghubungkan dengan berbagai alat
lainnya.
29. Aktivitas Lanjutan; aktivitas lanjutan ini dapat berupa
tanya jawab, guna mengetahui sejauhmana
pemahaman audien/siswa terhadap materi yang
disajikan. Kalau masih terdapat kekeliruan bisa
dilakukan dengan pengulangan pemutaran film
tersebut.
30. Faktor-faktor Penggunaan Media
Film
Pertama, berdasarkan hasil wawancara dengan guru
bahasa Indonesia di SMA 8 Padang menyatakan
bahwa dalam pembelajaran mengidentifikasi unsur
intrinsik novel, keterampilan yang diujikan hanya
keterampilan membaca dan media yang sering
digunakan adalah media teks yaitu novel. Belum
pernah sekalipun dicoba keterampilan menyimak
dengan menggunakan media film
31. Kedua, dalam pembelajaran mengidentifikasi unsur
intrinsik novel rentang waktu yang diberikan satu
bulan. Hal ini menyebabkan siswa menyelesaikan
tugas mengidentifikasi unsur intrinsik novel
berdasarkan copy-paste dari internet, bukan
berdasarkan hasil kerja siswa itu sendiri
32. Ketiga, melihat kondisi kekinian sudah banyak film
yang di adaptasi dari sebuah novel seperti
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Hamka,
Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, dan Edensor karya
Andrea Hirata, dan Negeri 5 Menara karya Ahmad
Fuadi.
33. Penelitian yang Relevan
Penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian
yang akan dilaksanakan ini ada tiga. Penelitian-
penelitian tersebut dilakukan oleh
• Rifera Listianda (2013)
Efektivitas Penggunaan Media Gambar dalam
Pembelajaran Menulis Karangan Persuasi di Kelas
VIII.D SMP Negeri 2 Lengayang Kabupaten Pesisir
Selatan
34. Wulan Nirmasari (2013)
Efektivitas Teknik Bermain Peran terhadap
Kemampuan Berbicara Siswa Kelas XI SMA PGRI 2
Padang
35. Holyammi Aked Gujer (2013)
Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD terhadap Kemampuan Menulis Berita Siswa
Kelas VIII SMPN 1 Bayang Kabupaten Pesisir Selatan
36. Penelitian yang dilakukan ini pada dasarnya berbeda
dengan penelitian terdahulu. Perbedaannya terletak
pada media dan kemampuan yang diujikan. Media
pada penelitian ini adalah film. Kemampuan yang
diujikan adalah kemampuan mengidentifikasi unsur
intrinsik novel.
37. Kerangka Konseptual
Pembelajaran
mengidentifikasi
unsur intrinsik novel
Media Film
Kemampuan mengidentifikasi
unsur intrinsik sebelum
menggunakan media film
Kemampuan mengidentifikasi
unsur intrinsik sebelum
menggunakan media film
Perbandingan kemampuan
mengidentifikasi unsur
intrinsik sebelum dan
sesudah menggunakan
media film
38. Hipotesis Penelitian
• H0 : tidak terdapat perbedaan kemampuan
mengidentifikasi unsur intrinsik novel siswa
kelas XI SMA Negeri 8 Padang antara
sebelum dan sesudah menggunakan media
film. Hipotesis diterima jika t hitung ≤ t
tabel dimana n.2 dan p=0,05. Hipotesis
ditolak jika t hitung ≥ t tabel dimana n.2
dan p=0,05.
39. H1 : terdapat perbedaan kemampuan
mengidentifikasi unsur intrinsik novel siswa
kelas XI SMA Negeri 8 Padang yang
signifikan antara sebelum dan sesudah
menggunakan media film. Hipotesis ditolak
jika t hitung ≤ t tabel dimana n.2 dan
p=0,05. Hipotesis diterima jika t hitung ≥ t
tabel dimana n.2 dan p=0,05
40. Jenis dan Metode Penelitian
Jenis penelitian
ini adalah
penelitian
kuantitatif
Metode dalam
penelitian ini
adalah metode
eksperimen
dengan One-
group Pretest-
Posttest Design
Penggunaan metode eksperimen
bertujuan untuk mengetahui
hasil perlakuan yang lebih akurat,
karena dapat membandingkan
keadaan sebelum diberi
perlakuan sehingga dapat
diketahui gambaran kemampuan
mengidentifikasi unsur intrinsik
novel dengan menggunakan
media film bagi siswa kelas XI
SMA Negeri 8 Padang.
41. Populasi dan Sampel
Populasi dalam
penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas XI
SMA Negeri 8 Padang
yang terdaftar pada
tahun ajaran 2013-2014
yang terdiri dari 9 kelas
dengan jumlah siswa
sebanyak 279 orang
Sampel pada penelitian
ini hanya satu kelas yaitu
kelas XI IPA 1 yang
berjumlah 34 orang
Pengambilan sampel
dilakukan dengan cara
purposive sampling, Karena,
kelas XI IPA 1 selalu
mengumpulkan tugas
mengidentifikasi unsur
intrinsik akan tetapi tugas
yang mereka kumpulkan
adalah hasil rujukan dari
internet, bukan murni hasil
kerja siswa
42. Variabel dan Data
Penelitian ini memiliki dua variabel yakni
kemampuan siswa kelas XI SMA Negeri 8 Padang
mengidentifikasi unsur intrinsik novel sebelum dan
sesudah menggunakan media film
Data pada penelitian ini berupa skor dari
kemampuan siswa kelas XI SMA Negeri 8 Padang
mengidentifikasi unsur intrinsik novel sebelum
dan sesudah menggunakan media film
Data diperoleh dengan cara memberikan tes
kepada sampel.
43. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini adalah tes.
Tes yang digunakan adalah tes unjuk kerja.
Tes unjuk kerja digunakan unutk
mengumpulkan data kemampuan siswa
kelas XI SMA Negeri 8 Padang
mengidentifikasi unsur intrinsik dengan
menggunakan media film.
44. Teknik Pengumpulan Data
Langkah-langkah dalam pengumpulan data dalam
penelitian ini ada dua:
• Pertama, pre-test dengan menggunakan sinopsis
• Kedua, post-test dengan menggunakan media film
45. Teknik Analisis Data
Pertama, memeriksa hasil kerja identifikasi siswa
sesuai dengan format yang telah ditentukan.
Kedua, pemberian skor
Ketiga, mengolah skor menjadi nilai
Keempat, mengklasifikasikan kemampuan siswa kelas
XI SMA Negeri 8 Padang mengidentifikasi unsur
intrinsik novel sebelum dan sesudah menggunakan
media film.
46. Kelima, mendeskripsikan kemampuan siswa kelas XI
SMA Negeri 8 Padang mengidentifikasi unsur
intrinsik novel sebelum dan sesudah menggunakan
media film dengan menampilkan diagram batang
berdasarkan nilai rata-rata (mean)
Keenam, untuk pengujian hipotesis dapat dilakukan
dengan rumus uji-t.
Ketujuh, membahas hasil analisis dan menyimpulkan
hasil pembahasan.