SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
PERTEMUAN 2
KAJIAN KRITIS FILM
“Aku ridho Allah SWT sebagai Tuhanku, Islam
sebagai agamaku, dan Nabi Muhammad sebagai
Nabi dan Rasul, Ya Allah, tambahkanlah kepadaku
ilmu dan berikanlah aku kefahaman”
DOA BELAJAR
PERTEMUAN 2
JENIS FILM
Ade Putranto Prasetyo Wijiharto Tunggali, M.A.
2019
You Must have Self-Motivated
You Should have Good Attitude
So… You can achieve everything
Q.S. Ad Dhuha
CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian, fungsi dari
manajemen
2. Mahasiswa mampu merumuskan manajemen media massa
3. Mahasiswa mampu menerapkan gaya manajemen pada
media massa
4. Mahasiswa mampu mengeksplorasi ide dan gagasan dalam
proses manajemen media massa
5. Mahasiswa mampu mengaplikasikan proses pengambilan
keputusan dalam manajemen media massa
JENIS FILM
• Secara umum, film dapat dibagi kedalam tiga jenis, yakni
documenter, fiksi, dan eksperimental. Pembagian ini didasarkan
atas cara bertuturnya, yakni cerita dan noncerita. Film fiksi
termasuk kedalam jenis film yang menggunakan cerita. Film
documenter dan eksperimental termasuk kedaalam jenis film yang
tidak menggunakan cerita (noncerita).
• Film documenter memiliki konsep yang menawarkan realita
(nyata, realisme), yang sangat berbeda dengan film eksperimental
yang lebih menggunakan konsep formalism (abstrak). Sementara
film fiksi berada persis di tengah dua kutub tersebut. Namun film
documenter dan film eksperimental pun bisa saling
mempengaruhi.
Film Dokumenter
Kunci utama dari film documenter adalah penyajian fakta. Film
documenter berhubungan tokoh, obyek, momen, peristiwa, serta lokasi
yang nyata. Film documenter tidak menciptakan suatu peristiwa atau
kejadian, namun merekam peristiwa yang sungguh-sungguh terjadi
(otentik). Tidak seperti film fiksi, film documenter tidak memiliki plot,
namun memiliki struktur yang umumnya didasarkan oleh tema atau
argument dari sineasnya.
Film documenter juga lazimnya tidak memiliki tokoh protagonist dan
antagonis, konflik, serta penyelesaian seperti halnya film fiksi. Struktur
bertutur film documenter umumnya sederhana dengan tujuan agar
memudahkan penonton untuk memahami dan mempercayai fakta-fakta
yang disajikan. Film documenter dapat digunakan untuk berbagai macam
maksud dan tujuan, seperti informasi, berita, investigasi sebuah fakta,
biografi, pengetahuan, pendidikan, sosial, ekonomi, politik (propaganda),
serta lingkungan.
Pendekatan Film Dokumenter
- Menyajikan fakta
dengan merekam
langsung pada saat
peristiwa itu terjadi
- Merekonstruksi
ulang sebuah
peristiwa
- Berbentuk investigasi
Implikasi Penelitian
Film dokumenter dalam bentuk investigasi bekalangan
menjadi tren dalam menyajikan dan menyimpulkan sebuah
fakta. Food Inc., mencoba menguak borok pelaku industry
makanan di Amerika, yang dianggap prosedurnya tidak
memenuhi standar kesehatan bagi lingkungan maupun orang
yang mengkonsumsinya.
The cove, menggambarkan usaha sebuah tim merekam
secara langsung pembantaian lumba-umba di Teluk Taiji,
Jepang. Film ini disajikan begitu menarik sejak awal, penuh
ketegangan dengan klimaks yang mencengangkan tak kalah
menghibur layaknya film aksi (fiksi).
Ciri-Ciri Film Dokumenter
Film documenter memilki beberapa karakter teknis yang khas.
Tujuan utamanya adalah mendapatkan kemudahan, kecepatan,
fleksibilitas, efektifitas, serta otentias persitiwa yang akan direkam.
Umumnya, film documenter memiliki bentuk sederhana, dan jarang
sekali menggunakan efek visual. Jenis kamera umumnya ringan
(kamera video) serta menggunakan lensa zoom, serta perekeam
suara portable sehingga memungkinkan untuk mengambil gambar
dengan kru yang minim.
Efek suara juga jarang digunakan. Dalam memberikan informasi
pada penontonnya serta menggunakan narrator untuk
membawakan naras. Ada pula yang menggunakan metode
interview (wawancara) serta footage (cuplikan gambar/video).
Film Fiksi
Film fiksi berada di tengah dua kutub, nyata dan abstrak, serimg kali
memliki tendensi ke salah satu kutubnya. Baik secara naratif maupun
sinematik. Seperti telah kita singgung sebelumnya film fiksi sering
menggunakan tehnik documenter. Teknik ini sebenarnya telah populer
sejak era pascaperang dunia ke dua melalui gerakan sinema neorealisme
serta French new Wave. Mereka biasanya mengangkat tema keseharian,
menggunakan lokasi Shot on location, pemain non bintang handheld
camera, pencahayaan natural, serta jumlah kru yang sedikit.
Teknik ini dalam perkembangannya juga masih sering digunakan dalam
film produksi independen pada era 1960-an hingga kini. Film produksi
studio besar pun, kini sering kali menggunakan teknik gaya documenter
(khususnya handheld camera) sebagai pendekatan estetiknya, seperti
film-film populer garapan Paul Greengrass, yakni Seri Jason Bourne, Green
Zone, serta Captain Philips
Pendekatan Film
- Film biografi
- Film docudrama
- Film transisi fiksi documenter
- Found Footage
Film Eksperimental
Film eksperimental merupakan jenis film yang sangat berbeda
dengan dua jenis film sebelumnya. Para sineas eksperimental
umumnya bekerja di luar industry film arus utama
(mainstream) dan bekerja pada studio independen atau
perorangan. Mereka umumnya bekerja pada studio
independen atau perorangan.
Mereka umumnya terlibat penuh dalam seluruh produksi
filmnya sejak awal akhir. Film eksperimental tidak memiliki
plot, namun tetap memiliki struktur. Strukturnya sangat
dipengaruhi oleh oleh insting subyektif sineas seperti
gagasan, ide, emosi, serta pengalaman batin mereka.
Daftar Pustaka
Carroll, Noel, ‘Mystififying Movies: Fads and Fallacies in Contemporary Film Theory’.
Carbondale: Southern Illinois University Press, 1996. hal 6
David Bordwell, ‘Narration in The Fiction Film’ (Madison, Wisconsin: Universityof
Wisconsin Press, 1986) hal 36.
Dryer, Richard, ‘The Oxford Guide to Film Studies’, Hal. 8
Jean Louis Baudry, The Apparatus, di jurnal Camera Obscurea 1976 (11). Hal 104-126.
Terjemahan aslinya dalam Bahasa Perancis: ‘Le Dispositif” di Jurnal Communications
Pratista, Himawan, 2017. Memahami Film Edisi 2. Montase Press: Yogyakarta
Uri Hasson, Ohad Landesman, Barbara Knappmeyer, Ignacio Vallines, Nava Rubin,
dan David J. Hegger, ‘Neurocinematic: The Neuroscience of Film’ dalam Projetions:
The Journal of Movies and Mind, Volume 2, edisi pertama, 2008, hal 1-26
DOA SESUDAH BELAJAR
ِ‫يم‬ ِ‫ح‬‫ه‬‫الر‬ ِ‫ن‬َ‫م‬ْ‫ح‬‫ه‬‫الر‬ ِ ‫ه‬‫اَّلل‬ ِ‫م‬ْ‫س‬ِ‫ب‬
ِ‫ر‬َ‫أ‬َ‫و‬ ُ ‫َه‬‫ع‬‫ا‬َ‫ب‬‫ـ‬ِ‫ات‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ق‬ُ‫ز‬ْ‫ار‬َ‫و‬ ‫ا‬ًّ‫ق‬َ‫ح‬ ‫ه‬‫ق‬َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ن‬ ِ‫ر‬َ‫أ‬ ‫ه‬‫م‬ُ‫ه‬‫ه‬‫ل‬‫ل‬َ‫ا‬ُ‫ه‬َ‫ب‬‫ا‬َ‫ن‬ِ‫ت‬ْ‫اج‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ق‬ُ‫ز‬ْ‫ار‬َ‫و‬ ً‫ال‬ِ‫اط‬َ‫ب‬ َ‫ل‬ِ‫اط‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ن‬
Ya Allah, Tunjukkanlah kepada kami kebenaran
sehinggga kami dapat mengikutinya Dan
tunjukkanlah kepada kami kejelekan sehingga kami
dapat menjauhinya

More Related Content

Similar to Pertemuan 2 jenis film

Disain program TV (24 jam jakarta)
Disain program TV (24 jam jakarta)Disain program TV (24 jam jakarta)
Disain program TV (24 jam jakarta)Jurnal Go-Blog
 
Peranan Cinema Spot Dalam Pengembangan Komoditi Lidah Buaya
Peranan Cinema Spot Dalam Pengembangan Komoditi Lidah BuayaPeranan Cinema Spot Dalam Pengembangan Komoditi Lidah Buaya
Peranan Cinema Spot Dalam Pengembangan Komoditi Lidah BuayaTirta Yoga
 
Analisis Dan Representasi Makna Film Mad Max Fury Road Lady Bird Serta Captai...
Analisis Dan Representasi Makna Film Mad Max Fury Road Lady Bird Serta Captai...Analisis Dan Representasi Makna Film Mad Max Fury Road Lady Bird Serta Captai...
Analisis Dan Representasi Makna Film Mad Max Fury Road Lady Bird Serta Captai...Monica Waters
 
Worksop video pendek untuk lky
Worksop video pendek untuk lkyWorksop video pendek untuk lky
Worksop video pendek untuk lkyPurnawan Kristanto
 
workshop sinematografi.pptx
workshop sinematografi.pptxworkshop sinematografi.pptx
workshop sinematografi.pptxpranggokkopi
 
Media pembelajaran papan demonstrasi
Media pembelajaran papan demonstrasiMedia pembelajaran papan demonstrasi
Media pembelajaran papan demonstrasijohnbandid
 
Materi ajar fotografi.pptx
Materi ajar fotografi.pptxMateri ajar fotografi.pptx
Materi ajar fotografi.pptxhudriyah1
 
Powerpoint Efektivitas Media Film Terhadap Kemampuan Mengidentifikasi Unsur I...
Powerpoint Efektivitas Media Film Terhadap Kemampuan Mengidentifikasi Unsur I...Powerpoint Efektivitas Media Film Terhadap Kemampuan Mengidentifikasi Unsur I...
Powerpoint Efektivitas Media Film Terhadap Kemampuan Mengidentifikasi Unsur I...indralale
 
Teori pembingkaian
Teori pembingkaian Teori pembingkaian
Teori pembingkaian Launa Usni
 
EKSKUL JURNALISTIK.pptx
EKSKUL JURNALISTIK.pptxEKSKUL JURNALISTIK.pptx
EKSKUL JURNALISTIK.pptxtataj2
 
Analisis wacana feminisme
Analisis wacana feminismeAnalisis wacana feminisme
Analisis wacana feminismeNdin52
 

Similar to Pertemuan 2 jenis film (16)

Disain program TV (24 jam jakarta)
Disain program TV (24 jam jakarta)Disain program TV (24 jam jakarta)
Disain program TV (24 jam jakarta)
 
Peranan Cinema Spot Dalam Pengembangan Komoditi Lidah Buaya
Peranan Cinema Spot Dalam Pengembangan Komoditi Lidah BuayaPeranan Cinema Spot Dalam Pengembangan Komoditi Lidah Buaya
Peranan Cinema Spot Dalam Pengembangan Komoditi Lidah Buaya
 
Analisis Dan Representasi Makna Film Mad Max Fury Road Lady Bird Serta Captai...
Analisis Dan Representasi Makna Film Mad Max Fury Road Lady Bird Serta Captai...Analisis Dan Representasi Makna Film Mad Max Fury Road Lady Bird Serta Captai...
Analisis Dan Representasi Makna Film Mad Max Fury Road Lady Bird Serta Captai...
 
Metodologi penelitian
Metodologi penelitianMetodologi penelitian
Metodologi penelitian
 
Worksop video pendek untuk lky
Worksop video pendek untuk lkyWorksop video pendek untuk lky
Worksop video pendek untuk lky
 
workshop sinematografi.pptx
workshop sinematografi.pptxworkshop sinematografi.pptx
workshop sinematografi.pptx
 
Media pembelajaran papan demonstrasi
Media pembelajaran papan demonstrasiMedia pembelajaran papan demonstrasi
Media pembelajaran papan demonstrasi
 
Materi ajar fotografi.pptx
Materi ajar fotografi.pptxMateri ajar fotografi.pptx
Materi ajar fotografi.pptx
 
Powerpoint Efektivitas Media Film Terhadap Kemampuan Mengidentifikasi Unsur I...
Powerpoint Efektivitas Media Film Terhadap Kemampuan Mengidentifikasi Unsur I...Powerpoint Efektivitas Media Film Terhadap Kemampuan Mengidentifikasi Unsur I...
Powerpoint Efektivitas Media Film Terhadap Kemampuan Mengidentifikasi Unsur I...
 
Dasar dasar film1
Dasar dasar film1Dasar dasar film1
Dasar dasar film1
 
Teori pembingkaian
Teori pembingkaian Teori pembingkaian
Teori pembingkaian
 
Metode Kualitatif
Metode KualitatifMetode Kualitatif
Metode Kualitatif
 
Foto jurnalistik - saksi sejarah
Foto jurnalistik - saksi sejarahFoto jurnalistik - saksi sejarah
Foto jurnalistik - saksi sejarah
 
EKSKUL JURNALISTIK.pptx
EKSKUL JURNALISTIK.pptxEKSKUL JURNALISTIK.pptx
EKSKUL JURNALISTIK.pptx
 
Analisis wacana feminisme
Analisis wacana feminismeAnalisis wacana feminisme
Analisis wacana feminisme
 
Smartphone videograph mt
Smartphone videograph mtSmartphone videograph mt
Smartphone videograph mt
 

More from AdePutraTunggali

Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication Bingo
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication BingoIMC Campaign - Integrated Marketing Communication Bingo
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication BingoAdePutraTunggali
 
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask Up
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask UpIMC design - Safety Riding Campaign - Mask Up
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask UpAdePutraTunggali
 
Integrated Communication Marketing - Sebuah Pemahaman
Integrated Communication Marketing - Sebuah PemahamanIntegrated Communication Marketing - Sebuah Pemahaman
Integrated Communication Marketing - Sebuah PemahamanAdePutraTunggali
 
Psikologi Komunikasi - Sistem Komunikasi Interpersonal
Psikologi Komunikasi - Sistem Komunikasi InterpersonalPsikologi Komunikasi - Sistem Komunikasi Interpersonal
Psikologi Komunikasi - Sistem Komunikasi InterpersonalAdePutraTunggali
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
B2W LAZAD - Konsultasi Manajemen Web dan media Sosial
B2W LAZAD - Konsultasi Manajemen Web dan media SosialB2W LAZAD - Konsultasi Manajemen Web dan media Sosial
B2W LAZAD - Konsultasi Manajemen Web dan media SosialAdePutraTunggali
 
Konsultasi Manajemen Web - Media Sosial - Creative Space
Konsultasi Manajemen Web - Media Sosial - Creative SpaceKonsultasi Manajemen Web - Media Sosial - Creative Space
Konsultasi Manajemen Web - Media Sosial - Creative SpaceAdePutraTunggali
 
Konsultasi - Nestle Indonesia_Najwa Azzuro
Konsultasi - Nestle Indonesia_Najwa AzzuroKonsultasi - Nestle Indonesia_Najwa Azzuro
Konsultasi - Nestle Indonesia_Najwa AzzuroAdePutraTunggali
 
pure beauty comunity-vilza- Konsultasi Manajemen Web dan media Sosial
pure beauty comunity-vilza- Konsultasi Manajemen Web dan media Sosialpure beauty comunity-vilza- Konsultasi Manajemen Web dan media Sosial
pure beauty comunity-vilza- Konsultasi Manajemen Web dan media SosialAdePutraTunggali
 
Sobat Lemonilo - Konsultasi Manajemen Web dan Media Sosial
Sobat Lemonilo  - Konsultasi Manajemen Web dan Media SosialSobat Lemonilo  - Konsultasi Manajemen Web dan Media Sosial
Sobat Lemonilo - Konsultasi Manajemen Web dan Media SosialAdePutraTunggali
 
Konsul - Chikita Fauzia ismardi_ 2210901013.pdf
Konsul - Chikita Fauzia ismardi_ 2210901013.pdfKonsul - Chikita Fauzia ismardi_ 2210901013.pdf
Konsul - Chikita Fauzia ismardi_ 2210901013.pdfAdePutraTunggali
 
Eiger x Eiger Adventure Club - Konsultasi Tahap 1
Eiger x Eiger Adventure Club - Konsultasi Tahap 1Eiger x Eiger Adventure Club - Konsultasi Tahap 1
Eiger x Eiger Adventure Club - Konsultasi Tahap 1AdePutraTunggali
 
Rabbani - Konsultasi Manajemen Web dan media Sosial
Rabbani - Konsultasi Manajemen Web dan media SosialRabbani - Konsultasi Manajemen Web dan media Sosial
Rabbani - Konsultasi Manajemen Web dan media SosialAdePutraTunggali
 
Safety Riding Campaign - Pilox Glow in The Dark
Safety Riding Campaign - Pilox Glow in The DarkSafety Riding Campaign - Pilox Glow in The Dark
Safety Riding Campaign - Pilox Glow in The DarkAdePutraTunggali
 
Integrated Marketing Communication - teroi tentang logo
Integrated Marketing Communication - teroi tentang logoIntegrated Marketing Communication - teroi tentang logo
Integrated Marketing Communication - teroi tentang logoAdePutraTunggali
 
STRATEGI PROSES DAN MANAJEMEN HUMAS RUMAH SAKIT
STRATEGI PROSES DAN MANAJEMEN HUMAS RUMAH SAKITSTRATEGI PROSES DAN MANAJEMEN HUMAS RUMAH SAKIT
STRATEGI PROSES DAN MANAJEMEN HUMAS RUMAH SAKITAdePutraTunggali
 
Manajemen Web & Sosial Media Sony Global Comunity Zara & Andini
Manajemen Web & Sosial Media Sony Global Comunity Zara & AndiniManajemen Web & Sosial Media Sony Global Comunity Zara & Andini
Manajemen Web & Sosial Media Sony Global Comunity Zara & AndiniAdePutraTunggali
 
Cleo_muhammad iqbal_Konsultasi Manajemen Web dan media
Cleo_muhammad iqbal_Konsultasi Manajemen Web dan mediaCleo_muhammad iqbal_Konsultasi Manajemen Web dan media
Cleo_muhammad iqbal_Konsultasi Manajemen Web dan mediaAdePutraTunggali
 
MS SLIM X DIET SEHAT - Konsultasi Tahap 1 Manajemen Web dan Media
MS SLIM X DIET SEHAT - Konsultasi Tahap 1 Manajemen Web dan MediaMS SLIM X DIET SEHAT - Konsultasi Tahap 1 Manajemen Web dan Media
MS SLIM X DIET SEHAT - Konsultasi Tahap 1 Manajemen Web dan MediaAdePutraTunggali
 

More from AdePutraTunggali (20)

Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication Bingo
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication BingoIMC Campaign - Integrated Marketing Communication Bingo
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication Bingo
 
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask Up
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask UpIMC design - Safety Riding Campaign - Mask Up
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask Up
 
Integrated Communication Marketing - Sebuah Pemahaman
Integrated Communication Marketing - Sebuah PemahamanIntegrated Communication Marketing - Sebuah Pemahaman
Integrated Communication Marketing - Sebuah Pemahaman
 
Psikologi Komunikasi - Sistem Komunikasi Interpersonal
Psikologi Komunikasi - Sistem Komunikasi InterpersonalPsikologi Komunikasi - Sistem Komunikasi Interpersonal
Psikologi Komunikasi - Sistem Komunikasi Interpersonal
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
B2W LAZAD - Konsultasi Manajemen Web dan media Sosial
B2W LAZAD - Konsultasi Manajemen Web dan media SosialB2W LAZAD - Konsultasi Manajemen Web dan media Sosial
B2W LAZAD - Konsultasi Manajemen Web dan media Sosial
 
Konsultasi Manajemen Web - Media Sosial - Creative Space
Konsultasi Manajemen Web - Media Sosial - Creative SpaceKonsultasi Manajemen Web - Media Sosial - Creative Space
Konsultasi Manajemen Web - Media Sosial - Creative Space
 
Konsultasi - Nestle Indonesia_Najwa Azzuro
Konsultasi - Nestle Indonesia_Najwa AzzuroKonsultasi - Nestle Indonesia_Najwa Azzuro
Konsultasi - Nestle Indonesia_Najwa Azzuro
 
pure beauty comunity-vilza- Konsultasi Manajemen Web dan media Sosial
pure beauty comunity-vilza- Konsultasi Manajemen Web dan media Sosialpure beauty comunity-vilza- Konsultasi Manajemen Web dan media Sosial
pure beauty comunity-vilza- Konsultasi Manajemen Web dan media Sosial
 
Sobat Lemonilo - Konsultasi Manajemen Web dan Media Sosial
Sobat Lemonilo  - Konsultasi Manajemen Web dan Media SosialSobat Lemonilo  - Konsultasi Manajemen Web dan Media Sosial
Sobat Lemonilo - Konsultasi Manajemen Web dan Media Sosial
 
Konsul - Chikita Fauzia ismardi_ 2210901013.pdf
Konsul - Chikita Fauzia ismardi_ 2210901013.pdfKonsul - Chikita Fauzia ismardi_ 2210901013.pdf
Konsul - Chikita Fauzia ismardi_ 2210901013.pdf
 
Eiger x Eiger Adventure Club - Konsultasi Tahap 1
Eiger x Eiger Adventure Club - Konsultasi Tahap 1Eiger x Eiger Adventure Club - Konsultasi Tahap 1
Eiger x Eiger Adventure Club - Konsultasi Tahap 1
 
Rabbani - Konsultasi Manajemen Web dan media Sosial
Rabbani - Konsultasi Manajemen Web dan media SosialRabbani - Konsultasi Manajemen Web dan media Sosial
Rabbani - Konsultasi Manajemen Web dan media Sosial
 
Safety Riding Campaign - Pilox Glow in The Dark
Safety Riding Campaign - Pilox Glow in The DarkSafety Riding Campaign - Pilox Glow in The Dark
Safety Riding Campaign - Pilox Glow in The Dark
 
Integrated Marketing Communication - teroi tentang logo
Integrated Marketing Communication - teroi tentang logoIntegrated Marketing Communication - teroi tentang logo
Integrated Marketing Communication - teroi tentang logo
 
STRATEGI PROSES DAN MANAJEMEN HUMAS RUMAH SAKIT
STRATEGI PROSES DAN MANAJEMEN HUMAS RUMAH SAKITSTRATEGI PROSES DAN MANAJEMEN HUMAS RUMAH SAKIT
STRATEGI PROSES DAN MANAJEMEN HUMAS RUMAH SAKIT
 
Manajemen Web & Sosial Media Sony Global Comunity Zara & Andini
Manajemen Web & Sosial Media Sony Global Comunity Zara & AndiniManajemen Web & Sosial Media Sony Global Comunity Zara & Andini
Manajemen Web & Sosial Media Sony Global Comunity Zara & Andini
 
Cleo_muhammad iqbal_Konsultasi Manajemen Web dan media
Cleo_muhammad iqbal_Konsultasi Manajemen Web dan mediaCleo_muhammad iqbal_Konsultasi Manajemen Web dan media
Cleo_muhammad iqbal_Konsultasi Manajemen Web dan media
 
MS SLIM X DIET SEHAT - Konsultasi Tahap 1 Manajemen Web dan Media
MS SLIM X DIET SEHAT - Konsultasi Tahap 1 Manajemen Web dan MediaMS SLIM X DIET SEHAT - Konsultasi Tahap 1 Manajemen Web dan Media
MS SLIM X DIET SEHAT - Konsultasi Tahap 1 Manajemen Web dan Media
 

Recently uploaded

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfsaptari3
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptimamshadiqin2
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 

Pertemuan 2 jenis film

  • 2. “Aku ridho Allah SWT sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku, dan Nabi Muhammad sebagai Nabi dan Rasul, Ya Allah, tambahkanlah kepadaku ilmu dan berikanlah aku kefahaman” DOA BELAJAR
  • 3. PERTEMUAN 2 JENIS FILM Ade Putranto Prasetyo Wijiharto Tunggali, M.A. 2019
  • 4. You Must have Self-Motivated You Should have Good Attitude So… You can achieve everything Q.S. Ad Dhuha
  • 5. CAPAIAN PEMBELAJARAN 1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian, fungsi dari manajemen 2. Mahasiswa mampu merumuskan manajemen media massa 3. Mahasiswa mampu menerapkan gaya manajemen pada media massa 4. Mahasiswa mampu mengeksplorasi ide dan gagasan dalam proses manajemen media massa 5. Mahasiswa mampu mengaplikasikan proses pengambilan keputusan dalam manajemen media massa
  • 6. JENIS FILM • Secara umum, film dapat dibagi kedalam tiga jenis, yakni documenter, fiksi, dan eksperimental. Pembagian ini didasarkan atas cara bertuturnya, yakni cerita dan noncerita. Film fiksi termasuk kedalam jenis film yang menggunakan cerita. Film documenter dan eksperimental termasuk kedaalam jenis film yang tidak menggunakan cerita (noncerita). • Film documenter memiliki konsep yang menawarkan realita (nyata, realisme), yang sangat berbeda dengan film eksperimental yang lebih menggunakan konsep formalism (abstrak). Sementara film fiksi berada persis di tengah dua kutub tersebut. Namun film documenter dan film eksperimental pun bisa saling mempengaruhi.
  • 7.
  • 8. Film Dokumenter Kunci utama dari film documenter adalah penyajian fakta. Film documenter berhubungan tokoh, obyek, momen, peristiwa, serta lokasi yang nyata. Film documenter tidak menciptakan suatu peristiwa atau kejadian, namun merekam peristiwa yang sungguh-sungguh terjadi (otentik). Tidak seperti film fiksi, film documenter tidak memiliki plot, namun memiliki struktur yang umumnya didasarkan oleh tema atau argument dari sineasnya. Film documenter juga lazimnya tidak memiliki tokoh protagonist dan antagonis, konflik, serta penyelesaian seperti halnya film fiksi. Struktur bertutur film documenter umumnya sederhana dengan tujuan agar memudahkan penonton untuk memahami dan mempercayai fakta-fakta yang disajikan. Film documenter dapat digunakan untuk berbagai macam maksud dan tujuan, seperti informasi, berita, investigasi sebuah fakta, biografi, pengetahuan, pendidikan, sosial, ekonomi, politik (propaganda), serta lingkungan.
  • 9. Pendekatan Film Dokumenter - Menyajikan fakta dengan merekam langsung pada saat peristiwa itu terjadi - Merekonstruksi ulang sebuah peristiwa - Berbentuk investigasi
  • 10. Implikasi Penelitian Film dokumenter dalam bentuk investigasi bekalangan menjadi tren dalam menyajikan dan menyimpulkan sebuah fakta. Food Inc., mencoba menguak borok pelaku industry makanan di Amerika, yang dianggap prosedurnya tidak memenuhi standar kesehatan bagi lingkungan maupun orang yang mengkonsumsinya. The cove, menggambarkan usaha sebuah tim merekam secara langsung pembantaian lumba-umba di Teluk Taiji, Jepang. Film ini disajikan begitu menarik sejak awal, penuh ketegangan dengan klimaks yang mencengangkan tak kalah menghibur layaknya film aksi (fiksi).
  • 11. Ciri-Ciri Film Dokumenter Film documenter memilki beberapa karakter teknis yang khas. Tujuan utamanya adalah mendapatkan kemudahan, kecepatan, fleksibilitas, efektifitas, serta otentias persitiwa yang akan direkam. Umumnya, film documenter memiliki bentuk sederhana, dan jarang sekali menggunakan efek visual. Jenis kamera umumnya ringan (kamera video) serta menggunakan lensa zoom, serta perekeam suara portable sehingga memungkinkan untuk mengambil gambar dengan kru yang minim. Efek suara juga jarang digunakan. Dalam memberikan informasi pada penontonnya serta menggunakan narrator untuk membawakan naras. Ada pula yang menggunakan metode interview (wawancara) serta footage (cuplikan gambar/video).
  • 12. Film Fiksi Film fiksi berada di tengah dua kutub, nyata dan abstrak, serimg kali memliki tendensi ke salah satu kutubnya. Baik secara naratif maupun sinematik. Seperti telah kita singgung sebelumnya film fiksi sering menggunakan tehnik documenter. Teknik ini sebenarnya telah populer sejak era pascaperang dunia ke dua melalui gerakan sinema neorealisme serta French new Wave. Mereka biasanya mengangkat tema keseharian, menggunakan lokasi Shot on location, pemain non bintang handheld camera, pencahayaan natural, serta jumlah kru yang sedikit. Teknik ini dalam perkembangannya juga masih sering digunakan dalam film produksi independen pada era 1960-an hingga kini. Film produksi studio besar pun, kini sering kali menggunakan teknik gaya documenter (khususnya handheld camera) sebagai pendekatan estetiknya, seperti film-film populer garapan Paul Greengrass, yakni Seri Jason Bourne, Green Zone, serta Captain Philips
  • 13. Pendekatan Film - Film biografi - Film docudrama - Film transisi fiksi documenter - Found Footage
  • 14. Film Eksperimental Film eksperimental merupakan jenis film yang sangat berbeda dengan dua jenis film sebelumnya. Para sineas eksperimental umumnya bekerja di luar industry film arus utama (mainstream) dan bekerja pada studio independen atau perorangan. Mereka umumnya bekerja pada studio independen atau perorangan. Mereka umumnya terlibat penuh dalam seluruh produksi filmnya sejak awal akhir. Film eksperimental tidak memiliki plot, namun tetap memiliki struktur. Strukturnya sangat dipengaruhi oleh oleh insting subyektif sineas seperti gagasan, ide, emosi, serta pengalaman batin mereka.
  • 15. Daftar Pustaka Carroll, Noel, ‘Mystififying Movies: Fads and Fallacies in Contemporary Film Theory’. Carbondale: Southern Illinois University Press, 1996. hal 6 David Bordwell, ‘Narration in The Fiction Film’ (Madison, Wisconsin: Universityof Wisconsin Press, 1986) hal 36. Dryer, Richard, ‘The Oxford Guide to Film Studies’, Hal. 8 Jean Louis Baudry, The Apparatus, di jurnal Camera Obscurea 1976 (11). Hal 104-126. Terjemahan aslinya dalam Bahasa Perancis: ‘Le Dispositif” di Jurnal Communications Pratista, Himawan, 2017. Memahami Film Edisi 2. Montase Press: Yogyakarta Uri Hasson, Ohad Landesman, Barbara Knappmeyer, Ignacio Vallines, Nava Rubin, dan David J. Hegger, ‘Neurocinematic: The Neuroscience of Film’ dalam Projetions: The Journal of Movies and Mind, Volume 2, edisi pertama, 2008, hal 1-26
  • 16. DOA SESUDAH BELAJAR ِ‫يم‬ ِ‫ح‬‫ه‬‫الر‬ ِ‫ن‬َ‫م‬ْ‫ح‬‫ه‬‫الر‬ ِ ‫ه‬‫اَّلل‬ ِ‫م‬ْ‫س‬ِ‫ب‬ ِ‫ر‬َ‫أ‬َ‫و‬ ُ ‫َه‬‫ع‬‫ا‬َ‫ب‬‫ـ‬ِ‫ات‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ق‬ُ‫ز‬ْ‫ار‬َ‫و‬ ‫ا‬ًّ‫ق‬َ‫ح‬ ‫ه‬‫ق‬َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ن‬ ِ‫ر‬َ‫أ‬ ‫ه‬‫م‬ُ‫ه‬‫ه‬‫ل‬‫ل‬َ‫ا‬ُ‫ه‬َ‫ب‬‫ا‬َ‫ن‬ِ‫ت‬ْ‫اج‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ق‬ُ‫ز‬ْ‫ار‬َ‫و‬ ً‫ال‬ِ‫اط‬َ‫ب‬ َ‫ل‬ِ‫اط‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ن‬ Ya Allah, Tunjukkanlah kepada kami kebenaran sehinggga kami dapat mengikutinya Dan tunjukkanlah kepada kami kejelekan sehingga kami dapat menjauhinya