Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan asuransi di Indonesia mulai dari berdirinya perusahaan asuransi pertama di Indonesia pada tahun 1859 hingga perubahan undang-undang perasuransian di Indonesia pada tahun 2014."
2. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Contoh Kasus
Mari kita mendiskusikan peran asuransi dalam peristiwa di bawah
ini!
2
3. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Sejarah Asuransi Sebelum Masehi
3
2250 SM
(Bottomary
Contract
Bangsa
Babylonia)
600 SM
(Bottomary
Contract India)
400 SM
(Bottomary
Contract
Yunani)
215 SM (Supplier
perlengkapan dan
perbekalan
tentara Kerajaan
Romawi meminta
perlindungan
risiko kegiatan
supply kepada
kerajaan)
50 SM (Praktek
perlindungan
untuk
pengiriman
uang dan surat
berharga di
Cicerio)
4. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Sejarah Asuransi Umum dan Jiwa
(Abad 12 – 17)
4
Abad 12
(Praktek
Asuransi
Marine Cargo
sudah berjalan
di Italia)
Tahun 1583 (Polis
asuransi jiwa
pertama
dikeluarkan untuk
Williams Gybbons,
seorang penduduk
Kota London yang
ketakutan akan
desas-desus wabah
penyakit menular)
Tahun 1603
(Pemerintah
London
menerbitkan
“Bills of
Mortality”)
Tahun 1666
(The Great Fire
Of London –
Dasar Asuransi
Kebakaran)
Tahun 1680
Berdiri: Kedai Kopi
Lloyd (asal mula
underwriter) dan
The Fire Office/The
Phoenix
(Perusahaan
Asuransi
Kebakaran
Pertama)
Tahun 1706
(berdiri
sebuah
perusahaan
asuransi jiwa
yang disebut
The Amicable
of London
5. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Sejarah Asuransi Umum dan Jiwa
(Abad 18 – 20)
5
Tahun 1875
(Praktek
Asuransi
tanggung
gugat pihak
ketiga
berjalan
khususnya
sehubungan
dengan
kendaraan
yang ditarik
kuda)
Tahun 1880
(Asuransi
Employer
Liability mulai
berjalan)
Tahun 1897
(Asuransi
Kebongkaran
sebagai
perluasan
asuransi
kebakaran
mulai dikenal)
Tahun 1894
(Kendaraan
Bermotor
Pertama tiba
di London)
Tahun 1892
(Law Accident
Insurance
Society
menciptakan
asuransi
kendaraan
bermotor)
Abad 19
(Asuransi
kecelakaan
diri
berkembang
sehubungan
dengan
banyaknya
kecelakaan
yang dialami
setelah
adanya
kemajuan
industri )
Awal Abad 20
(Asuransi
Kecelakaan
diperluas
dengan
Jaminan
Rumah Sakit)
6. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Perkembangan Asuransi di
Indonesia
6
Tahun 1845
(Perusahaan
Asuransi
Pertama
Berdiri Di
Belanda -
De
Nederlande
n Van )
Tahun 1859
(Nederlandsh
Indisch Leven
Verzekering
En Liefrente
Maatschappij
(NILMIY) –
Perusahaan
Asuransi
Pertama di
Indonesia
Berdiri)
Tahun 1908
(Lahir
bentuk-
bentuk usaha
asuransi jiwa
dari kalangan
bumiputera
_bangsa
Indonesia)
Tahun
1942 -
1945
(Perke
mbang
an
asurans
i
praktis
terhenti
karena
revolus
Tahun
1950,
(Perusaha
an
asuransi
yang
tadinya
dibekuka
n mulai
dibuka
kembali)
Tahun 1966
(Pemerintah
Orde Baru -
Perusahaan
asuransi
berkembang
dengan pesat)
Tahun
1992
(Undang-
undang
perasurans
ian
diterbitka
n oleh
Bapepem
LK)
Tahun
2014
(Undan
g-
undang
perasur
ansian
diperba
harui
oleh
OJK)
7. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Teori Risiko dan Asuransi
7
Risiko (pengertian
dan tingkatannya),
Klasifikasi Risiko,
Pengelolaan Risiko
(manajemen
risiko),
Asuransi,
Law of Large
Number (LLN),
Ko-Asuransi dan
Reasuransi,
Asymmetric
Information,
Agency Theory, Credibility Theory.
a b c
d e f
g h i
8. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Pemetaan Risiko
I. Risiko Ringan
II. Risiko Sedang (B)
III. Risiko Sedang (S)
IV. Risiko Berat
8
10. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Jenis Hazard
Menurut Vaughan dan Vaughan (1982), terdapat dua jenis hazard lainnya,
yaitu:
1. Legal Hazard, merupakan hazard yang timbul karena undang-
undang atau peraturan yang harus ditaati oleh masyarakat yang
dapat menjadi penyebab terjadinya atau meningkatkan peluang
terjadinya kerugian. Contoh dari legal hazard antara lain keputusan
yang dibuat hakim dalam sidang pengadilan dan wewenang
pemerintah dalam menetapkan peraturan tata-guna lahan yang
mengharuskan mengubah lahan perumahan menjadi stasisun kereta
atau jalan.
2. Moral Hazard, merupakan hazard yang timbul karena sikap acuh
atau tidak berhati-hatinya manusia sehingga menyebabkan terjadinya
atau meningkatkan peluang terjadinya kerugian
10
11. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Manajemen Risiko
Tahap-tahap yang dilalui oleh perusahaan dalam
mengimplementasikan manajemen risiko adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi terlebih dahulu risiko-risiko yang dimiliki atau
nantinya mungkin akan dialami oleh perusahaan.
2. Menganalisis pola risiko dan mengevaluasi risiko tersebut,
ditinjau dari severity (nilai risiko) dan frekuensinya.
3. Tahap terakhir adalah pengendalian risiko.
Tahap pengendalian risiko dibedakan menjadi 2, yaitu pengendalian
fisik (risiko dihilangkan, risiko diminimalisir) dan pengendalian
finansial (risiko ditahan, risiko ditransfer).
11
12. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Risiko-yang Dapat Diasuransikan
(Insurable Risk)
Tidak semua risiko bisa diasuransikan, dan untuk dapat diasuransikan, suatu risiko harus
memenuhi beberapa kriteria di bawah ini (Fitriyani, 2013):
1. Merupakan risiko murni, dan juga termasuk risiko khusus, contoh: risiko kebakaran,
risiko kecelakaan diri, risiko kebanjiran, risiko meninggal dunia.
2. Akibat dari risiko tersebut harus dapat dinilai atau diukur dengan uang (Financial
Risk), yang berarti bahwa risiko tersebut harus bersifat finansial bukan emosional.
3. Risiko yang bersifat sama (homogen) dan dalam jumlah besar (large numbers),
yang bertujuan untuk dapat memprediksi terjadinya suatu risiko dan
memperkirakan besarnya kerugian yang terjadi, contoh: lukisan asli Monalisa di
mana lukisan tersebut sulit diasuransikan karena jumlahnya hanya satu sehingga
tidak terdapat padanan untuk menilai berapa harga preminya.
4. Risiko tersebut harus terjadi secara kebetulan dan tidak disengaja (furtuitous),
contoh: risiko kematian akibat bunuh diri tidak akan bisa diasuransikan karena
sifatnya disengaja.
5. Risiko itu dapat diperkirakan dan dapat dibuktikan kejadiannya, contoh: risiko
kehilangan kendaraan bermotor yang jika terjadi harus dapat dibuktikan dengan
surat keterangan polisi.
12
13. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Asymmetric Information
13
Kondisi asymmetric information pertama
kali dijelaskan oleh Kenneth (1963)
dalam satu artikel yang terkenal di
bidang penanganan kesehatan yang
berjudul Uncertainty and the Welfare
Economics of Medical Care”.
‘’
‘’
Akerlof (1970) kemudian menggunakan istilah
asymmetric information dalam karyanya, The
Market for Lemons (Pasar Barang “Kacangan”),
yang menyatakan bahwa dalam pasar seperti itu,
nilai rata-rata dari komoditi cenderung untuk turun,
bahkan untuk barang yang tergolong berkualitas
bagus.
‘’
‘’
14. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Asymmetric Information
Asymmetric Information menimbulkan 2 masalah: adverse
selection, moral hazard.
14
15. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Asymmetric Information
Contoh adverse selection dalam perasuransian adalah keadaan ketika
calon tertanggung yang berisiko tinggi dapat diterima oleh penanggung
(perusahaan asuransi) untuk membeli asuransi karena perusahaan
asuransi tidak dapat secara efektif melakukan diskriminasi terhadap
mereka, biasanya karena kurangnya informasi tentang risiko individu
tertentu, kekuatan hukum, ketentuan undang-undang atau kendala
lainnya.
Contoh moral hazard adalah keadaan ketika orang lebih cenderung
berperilaku sengaja melakukan kesalahan setelah memiliki asuransi, baik
karena perusahaan asuransi tidak dapat mengamati perilaku ini atau tidak
dapat secara efektif
membuktikan hal tersebut.
15
16. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Signaling
• Michael Spence mengusulkan gagasan signaling, yaitu bahwa dalam situasi
asymmetric information, terdapat kemungkinan bagi setiap orang untuk memberikan
signal yang menunjukan tipe mereka, sehingga dipercaya dapat memberikan
informasi kepada pihak lain dan menyelesaikan asimetri yang ada.
• Contoh signaling dalam perasuransian adalah informasi yang terdapat pada Surat
Permintaan Penutupan Asuransi (SPPA), antara lain: letak objek pertanggungan,
penggunaan objek pertanggungan/ lokasi (okupasi), dan tipe konstruksi bangunan
(construction class) yang berfungsi sebagai sinyal terpercaya dalam menunjukan
tingkatan risiko kebakaran pada suatu properti.
• Signal ini dapat memberikan gambaran kepada penanggung (perusahaan asuransi)
atas risiko yang dimiliki oleh tertanggung pada properti yang akan diasuransikan.
16
17. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Screening
Stiglitz (1976) merintis teori screening, di mana dengan cara ini
pihak yang kekurangan informasi dapat mempengaruhi pihak
lain untuk mengungkapkan informasi mereka. Pihak yang
kekurangan informasi dapat menyediakan menu pilihan
sedemikian rupa, di mana pilihan yang disediakan tergantung
pada informasi pribadi yang dimiliki oleh pihak lainnya.
Screening pada perusahaan asuransi diterapkan antara lain:
1. Proses pengisian Surat Permohonan Penutupan Asuransi
(SPPA) oleh calon tertanggung;
2. Proses survei dalam penutupan asuransi;
17
18. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Teori Kredibilitas
• Teori kredibilitas adalah teori dalam dunia perasuransian yang berfungsi
untuk mengestimasi nilai premi bersih dari pemegang polis. Estimasi
tersebut dilakukan dengan cara mengevaluasi, menggabungkan, dan
melakukan perhitungan pada data pengalaman klaim yang telah terjadi di
masa lalu.
• Nilai estimasi yang didapatkan melalui teknik analisis model ini disebut
sebagai taksiran kredibilitas.
• Dalam menjalani bisnis di bidang yang didominasi oleh ketidakpastian,
perusahaan asuransi menetapkan sebuah “harga” atas risiko yang dapat
ditanggungnya kapan saja sebagai langkah antisipasi agar tidak mengalami
kerugian. Harga tersebut dibayarkan oleh pihak tertanggung secara
berkala. Harga atas risiko tersebut disebut “premi”.
19. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Definisi Risiko
19
Kemungkinan mengalami kerugian (chance of loss).
Peluang rugi (posibility of loss).
Ketidakpastian (uncertainty).
Penyimpangan kenyataan dari hasil yang diharapkan (the
diversion of actual from expected result)
Peluang/ kemungkinan terjadi hasil-hasil yang berbeda
dari hasil semula yang diharapkan (the probability of any
outcome different from the one expected).
Vaughan dan Vaughan (1982)
21. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Peril dan Hazard
21
Bahaya (peril) suatu kondisi yang dapat menimbulkan
terjadinya risiko kerugian, contohnya percikan api dan
arus pendek adalah peril bagi kebakaran suatu
bangunan
Hazard, yaitu bukanlah sesuatu yang menyebabkan
terjadinya suatu risiko kerugian, namun hazard dapat
memperbesar kemungkinan terjadinya suatu bahaya
(peril) dan memperbesar tingkat kerugian yang dialami
Physical
Hazard
Moral dan
Morale
Hazard
22. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Hazard
Physical Hazard
Merupakan hazard yang timbul karena karakter fisik dari risiko tersebut, seperti
konstruksi yang dimiliki suatu bangunan, sistem keamanan yang dimiliki toko,
kabel listrik yang telah aus yang memperbesar terjadinya arus pendek, dan
sebagainya.
Moral dan Morale Hazard
Merupakan hazard yang timbul karena faktor manusia, khususnya sikap
tertanggung pemilik polis asuransi, contohnya ketidakjujuran tertanggung dan
mengemudi dengan kecepatan tinggi. Sedangkan Morale Hazard adalah
hazard yang timbul karena sikap acuh atau tidak berhati-hatinya manusia
22
23. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Klasifikasi Risiko
23
Risiko Finansial dan Non Finansial
Risiko Murni dan Spekulasi
Risiko Fundamental dan Khusus
Risiko Statis dan Dinamis
24. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Risiko Finansial dan Non Finansial
Risiko finansial adalah risiko
yang jika terjadi dampak
kerugiannya dapat dinilai atau
diukur dengan uang,
contohnya risiko kehilangan
kendaraan bermotor dan
kebakaran rumah tinggal.
Risiko non finansial adalah
risiko yang dampak kerugiannya
tidak dapat dinilai atau diukur
secara keuangan, contohnya
risiko kesalahan dalam memilih
karir dan risiko kesalahan dalam
memilih pasangan hidup.
24
25. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Risiko Murni dan Spekulatif
Risiko Murni
Suatu risiko yang apabila terjadi akan menimbulkan kerugian
(tidak dapat menimbulkan keuntungan), contohnya jika terjadi
kecelakaan pada mobil akan menimbulkan kerugian berupa
rusaknya mobil.
Risiko Spekulatif
Risiko spekulatif adalah suatu risiko yang apabila terjadi dapat
menimbulkan kerugian dan dapat juga menimbulkan
keuntungan, contohnya adalah seseorang yang memiliki
investasi dalam bentuk emas, dapat menimbulkan kerugian jika
harga emas turun atau keuntungan jika harga emas naik.
25
26. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Risiko Khusus dan Fundamental
Risiko Khusus
suatu risiko yang terjadi hanya bersifat pribadi dan dampaknya
dirasakan secara lokal saja, contohnya adalah kebakaran pada
rumah hanya dirasakan oleh orang yang memiliki rumah dan
lingkungan di sekitar rumah yang terbakar tersebut.
Risiko Fundamental
suatu risiko yang terjadi tidak hanya mengenai orang tertentu
dan apabila terjadi dampak kerugiannya bisa sangat luas atau
bersifat katastropik, contohnya adalah kerusuhan sosial di
Jakarta tahun 1998 dan tsunami di Aceh tahun 2004.
26
27. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Risiko Statis dan Dinamis
27
Risiko Statis
Segala bentuk risiko yang tidak diakibatkan atau dipengaruhi
oleh keadaan ekonomi, seperti kemungkinan terhentinya proses
produksi karena kelalaian operator, kemungkinan kehilangan
harta benda karena kebakaran, dan pencurian.
Risiko Dinamis
Risiko dinamis adalah segala bentuk risiko kerugian akibat
perubahan dalam ekonomi, seperti naik turunnya nilai mata
uang, turunnya nilai saham, dan adanya teknologi baru.
Umumnya risiko dinamis tidak dapat diasuransikan dan risiko
statis dapat diasuransikan.
28. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Insurable Risk
28
Risiko Finansial
Risiko Murni
Risiko Khusus
Bersifat homogen dan dalam jumlah besar
Risiko terjadi kebetulan dan harus dapat dibuktikan
29. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Bagan Pengelolaan Risiko
29
Risk Identification
Risk Evaluation / Analysis
Frequency Severity
Risk Control
Financial Physical
Retention
Transfer Minimize Eliminate
30. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Ilustrasi Cara Mengelola Risiko
30
RISIKO Kecelakaan
Mengalihkan Risiko
(Asuransi)
Menghindari Risiko
( Tidak Menggunakan Mobil)
Mengurangi Risiko
(Menggunakan Seat Belt)
Menanggung Sendiri
(Menggunakan Simpanan)
31. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Asuransi
Menurut UU No. 40 Tahun 2014 tentang perasuransian, asuransi
merupakan perjanjian diantara dua pihak, yaitu perusahaan asuransi
dengan pemegang polis, yang menjadi dasar atau acuan bagi penerimaan
premi oleh perusahaan asuransi dengan imbalan untuk:
1. Memberikan penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis
karena kerugian yang dideritanya, kerusakan, biaya yang timbul,
kehilangan keuntungan maupun tanggung jawab hukum kepada pihak
ketiga yang mungkin diderita tertanggung/ pemegang polis karena
terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti tersebut; atau
2. Memberikan pembayaran dengan acuan pada meninggalnya
tertanggung atau pembayaran yang didasarkan pada hidup si
tertanggung dengan manfaat yang besarnya telah ditetapkan dan atau
didasarkan pada hasil pengelolaan dana.
31
32. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Istilah Asuransi
32
Premi
Kewajiban yang harus
dibayarkan tertanggung
kepada penanggung
atas jasa pengalihan
risiko
Polis Asuransi
Surat kontrak/
perjanjian sebagai
bukti pengalihan risiko
dari tertanggung
kepada penanggung
Nilai
Pertanggungan
Aset nilai ekonomis
tertanggung yang
dijamin oleh
penanggung
Klaim
Penanggung
berkewajiban
membayar ganti rugi
jika tertanggung
mengalami risiko
kerugian yang dijamin
dalam polis
33. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Manfaat Asuransi
33
Perlindungan Ketenangan
Tabungan Kepastian Usaha
Risiko
34. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Prinsip Asuransi
34
No Prinsip Asuransi Jiwa Umum
1 Insurable Interest √ √
2 Utmost Good Faith √ √
3 Proximate Cause √ √
4 Indemnity √
5 Subrogation √
6 Contribution √
35. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Prinsip-prinsip Asuransi
35
Kepentingan Mengasuransikan (Insurable Interest)
Prinsip ini terkandung dalam ketentuan Pasal 250 KUHD yang pada intinya
seseorang boleh mengasuransikan barang-barang apabila yang bersangkutan
mempunyai kepentingan atas barang yang dipertanggungkan.
Itikad Terbaik (Utmost Good Faith)
Prinsip ini terkandung dalam ketentuan Pasal 251 KUHD yang pada intinya
menyatakan bahwa penutupan asuransi baru sah apabila penutupannya
didasari itikad baik.
Kausa Prima (Proximate Cause)
Proximate Cause adalah sebab utama yang menyebabkan terjadinya peristiwa
kerugian, apabila sebab utama tersebut tidak termasuk penyebab kerugian
yang diakui dalam asuransi, maka penanggung dibebaskan dari kewajibannya.
36. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Prinsip-prinsip Asuransi
Ganti Rugi (Indemnity)
Prinsip ini terkandung dalam ketentuan Pasal 252 dan Pasal 253 KUHd. Menurut
prinsip indemnitas bahwa yang menjadi dasar penggantian kerugian dari
penanggung kepada tertanggung adalah sebesar kerugian yang sesungguhnya
diderita oleh tertanggung dalam arti tidak dibenarkan mencari keuntungan dari ganti
rugi asuransi.
Subrogasi (Subrogation)
Prinsip ini terkandung dalam ketentuan pasal 284 KUHD. Subrogasi adalah
penggantian kedudukan tertanggung oleh penanggung yang telah membayar ganti
kerugian, dalam melaksanakan hak-hak tertanggung kepada pihak ketiga yang
mungkin menyebabkan terjadinya kerugian.
Kontribusi (Contribution)
Suatu prinsip yang mengatur dalam hal suatu objek pertanggungan,
dipertanggungkan pada 2 (dua) atau lebih perusahaan asuransi, maka kerugian
yang terjadi sebanding dengan tanggung jawabnya masing-masing dari
perusahaan asuransi yang terlibat.
36
37. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Law of Large Number (LLN)
37
Hukum bilangan besar adalah teori yang menggambarkan hasil dari melakukan
percobaan yang sama dalam jumlah yang besar, dimana akan diperoleh hasil
yang lebih akurat seiring dengan banyaknya uji yang dilakukan. Hukum
bilangan besar penting karena “menjamin” hasil jangka panjang yang stabil
untuk rata-rata dari beberapa peristiwa acak.
38. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Koasuransi
Ko-asuransi adalah suatu mekanisme untuk meningkatkan kapasitas market
dalam meng-underwrite suatu risiko. Dalam ko-asuransi, share dari masing-
masing perusahaan asuransi dicantumkan dalam original policy. Administrasi
serta penerbitan polis biasanya dilakukan oleh co-insurance leader. Berbeda
dengan kontrak reasuransi, di mana tertanggung tidak mempunyai hubungan
kontraktual dengan reasuradur.
38
39. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Reasuransi
Reasuransi atau reinsurance adalah mekanisme pengalihan kembali risiko-
risiko oleh suatu perusahaan asuransi atau penanggung atas sebagian atau
seluruh risiko yang menjadi tanggungannya kepada perusahaan reasuransi
(reinsurer) atau penanggung lainnya.
39
Treaty Facultative
Proposional
Non
Proposional
- Quota Share
- Surplus Treaty
- Excess of Loss
- Stop Loss
- Agregate Excess of Loss
- Facultative Obligatory
Reasuransi
40. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Treaty
Suatu perjanjian tertulis antara perusahaan asuransi dengan perusahaan
reasuransi di mana perusahaan asuransi secara otomatis akan mereasuransikan
atau memberikan sesi atau session kepada perusahaan reasuransi, yang secara
otomatis akan menerima sesi tersebut selama sesi sesuai dengan syarat dan
ketentuan yang tercantum dalam perjanjian terkait.
Facultative
Suatu perjanjian reasuransi antara perusahaan asuransi untuk bebas menentukan
apakah akan mereasuransikan risiko yang ditanggungnya atau tidak, dan
perusahaan reasuransi juga bebas menentukan apakah akan menerima atau
menolak risiko yang direasuransikan oleh perusahaan asuransi.
40
41. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Teori Terkait Asuransi
41
Asymmetric Information
Agency Theory
Teori Kredibilitas
42. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Asymmetric Information
Asymmetric information adalah situasi yang muncul di saat satu pihak tidak
mempunyai pengetahuan tentang pihak lain yang terlibat dalam transaksi
sehingga tidak mungkin untuk membuat keputusan yang tepat. Pihak yang
biasanya mendapatkan keuntungan adalah yang memiliki informasi yang lebih
banyak dan pihak yang dirugikan umumnya yang memiliki lebih sedikit informasi
tentang hal tersebut (Mishkin, 2008).
42
Asymmetricy
Information
Adverse
Selection
Moral
Hazard
Signaling
Screening
Effect
Solution
43. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Agency Theory
• Teori ini menekankan kembali bahwa seorang manajer bukan
merupakan pemilik perusahaan, melainkan hanya agen yang diberi
wewenang oleh investor untuk mengelola perusahaannya. Pada
dasarnya sifat manusiawi yang mementingkan diri sendiri
merupakan penyebab utama dalam munculnya teori keagenan ini.
Jensen dan Meckling, 1976.
• Agen asuransi merupakan pekerja yang ditugaskan untuk
memasarkan dan menawarkan produk jasa asuransi ke para calon
pemegang polis, oleh sebab itu, para agen harus diberi upah yang
setara dengan kinerja dan keberadaan mereka yang sangat
berperan aktif mengembangkan perusahaan.
43
44. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Teori Kredibilitas
Teori kredibilitas adalah teori dalam dunia perasuransian yang berfungsi untuk
mengestimasi nilai premi bersih dari pemegang polis. Estimasi tersebut
dilakukan dengan cara mengevaluasi, menggabungkan, dan melakukan
perhitungan pada data pengalaman klaim yang telah terjadi di masa lalu. Nilai
estimasi yang didapatkan melalui teknik analisis model ini disebut sebagai
taksiran kredibilitas.
“Teori kredibilitas merupakan proses pembuatan tarif oleh aktuaris untuk
melakukan penyesuaian premi di masa depan menurut pengalaman masa
lampau” (Natalia, 2007).
44
46. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Pembagian Asuransi Berdasarkan Tujuan
Operasional
Asuransi Komersial
Asuransi yang bertujuan memperoleh keuntungan bagi pemegang
saham.
Asuransi Sosial
Asuransi yang tidak bertujuan memperoleh keuntungan, melainkan
untuk tujuan sosial, dan dilakukan oleh perusahaan yang ditunjuk
pemerintah.
46
47. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Asuransi Jiwa
Asuransi jiwa memberikan jaminan perlindungan dalam bentuk
pengalihan risiko keuangan atas meninggalnya seseorang
Jenis Asuransi Jiwa
• Asuransi Jiwa Berjangka (Term Life)
• Asuransi Jiwa Seumur Hidup (Whole Life)
• Asuransi Jiwa Dwiguna (Endowment)
47
48. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Produk Asuransi Jiwa
Asuransi Jiwa Berjangka (Term Life)
Ciri khas Asuransi Berjangka terletak pada proteksi maksimum dengan
preminya yang relatif rendah. Oleh sebab itu, jenis produk ini menarik
bagi calon tertanggung yang mempunyai kebutuhan asuransi yang
besar namun daya beli terbatas.
Siapa yang cocok dengan polis ini?
• Calon pemegang polis yang ingin memproteksi masa depan
anaknya;
• Calon pemegang polis yang baru meniti karier.
48
49. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Produk Asuransi Jiwa
Asuransi Jiwa Seumur Hidup (Whole Life)
Ciri khas Asuransi Jiwa Seumur Hidup adalah memberi proteksi asuransi
seumur hidup bagi seseorang. Asuransi Jiwa Seumur Hidup adalah jenis dasar
Asuransi Jiwa Permanen.
Siapa yang cocok dengan produk ini?
• Calon pemegang polis yang ingin memiliki proteksi jiwa sekaligus
menghasilkan dana tabungan yang dapat dipakai untuk kebutuhan darurat;
• Calon pemegang polis yang membutuhkan proteksi penghasilan permanen
(biaya tagihan rumah sakit); dan
• Calon pemegang polis yang ingin mendapat sejumlah pertumbuhan modal
investasinya.
49
50. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Produk Asuransi Jiwa
Asuransi Jiwa Dwiguna (Endowment)
Asuransi Jiwa Dwiguna adalah proteksi yang memberikan jumlah uang
pertanggungan saat tertanggung meninggal dalam periode tertentu dan
sekaligus memberikan seluruh uang pertanggungan jika ia masih hidup
pada masa akhir pertanggungan. Karena memberikan dua manfaat inilah,
asuransi ini disebut dwiguna.
Siapa yang cocok dengan produk ini?
• Calon pemegang polis yang memerlukan dana bagi pendidikan anak;
• Calon pemegang polis yang ingin memiliki sejumlah dana untuk
kebutuhan di masa depan; dan
• Calon pemegang polis yang ingin memiliki dana pensiun.
50
51. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Asuransi Umum
asuransi pengangkutan asuransi pesawat terbang
asuransi kebakaran asuransi alat-alat berat
asuransi kesehatan asuransi kendaraan bermotor
asuransi kecelakaan diri asuransi uang dalam pengiriman
asuransi perjalanan asuransi uang dalam lemari besi
asuransi golf asuransi tanggung gugat
asuransi kredit dan lain-lain
51
Jenis Asuransi Umum
52. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Produk Asuransi Umum
Asuransi Kebakaran/Fire
Insurance
Memberikan penggantian kerugian
finansial atas kerugian atau
kerusakan harta benda yang
dipertanggungkan, sebagai akibat
risiko standar kebakaran:
kebakaran, petir, ledakan,
kejatuhan pesawat terbang, dan
asap.
52
Asuransi Kesehatan/Health
Insurance
memberikan jaminan kesehatan
atas rawat inap, rawat jalan,
pengobatan untuk gigi,
penggantian kacamata,
melahirkan sesuai dengan
batasan yang dijamin dalam polis.
53. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Produk Asuransi Umum
Asuransi Kendaraan Bermotor/Motor Car Insurance
memberikan jaminan atau proteksi atas
kerugian/kerusakan/kehilangan atas kendaraan bermotor, yang
disebabkan oleh tabrakan, benturan, terbalik, tergelincir,
perbuatan jahat orang lain, pencurian. Termasuk juga kerugian
finansial, yang mungkin akan timbul sehubungan dengan
adanya tuntutan kerugian sebagai akibat tanggung jawab
hukum terhadap pihak ketiga, yang secara langsung disebabkan
oleh kendaraan bermotor yang dipertanggungkan.
53
Asuransi Tanggung Gugat/Liability Insurance
Suatu asuransi atau pertanggungan yang memberikan jaminan
atau proteksi atas kemungkinan adanya tuntutan menurut hukum
dari pihak ketiga sebagai akibat tindakan kesalahan atau kelalaian
yang dilakukan
54. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Produk Asuransi Umum
Asuransi Pengangkutan/Marine Insurance
Memberikan penggantian kerugian finansial yang
diderita oleh pemilik kapal atau pemilik barang atau
pihak lain yang bersangkutan dengan pengangkutan,
sebagai akibat kerugian atau kerusakan yang terjadi
pada kapal, barang muatan, atau ongkos tambang dan
lain-lain yang dipertanggungkan, yang ditimbulkan oleh
bahaya-bahaya laut, udara, dan darat atau risiko yang
dijamin dalam perjanjian tersebut.
54
Asuransi Kecelakaan Diri/Personal
Accident
Memberikan jaminan atau proteksi atas
kematian, cacat tetap, cacat sementara sebagai
akibat adanya kecelakaan.
55. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Asuransi Mikro
55
Sederhana = perlindungan dasar, bahasa mudah dipahami dan
tidak multi tafsir, proses administrasi sederhana,
Mudah = Mudah dibeli, mudah daftarnya (SMS) atau melalui
BPR / Koperasi / Pegadaian
Ekonomis = maks. Rp 50.000 / tahun
Segera = pembayaran klaim 10 hari kerja setelah dokumen
lengkap diterima asuransi dokumen klaim maks.
3 dokumen yang mudah didapat sistem
santunan
57. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Dokumen Asuransi
57
SPPA/SPAJ Polis Asuransi
Polis : tanda bukti tertulis perjanjian asuransi yang
memuat hak dan kewajiban serta ketentuan lainnya
dalam menjamin risiko kerugian yang
dipertanggungkan. Polis asuransi dikeluarkan oleh
perusahaan asuransi berdasarkan Surat Permintaan
Penutupan Asuransi (SPPA) / Surat Permohonan
Asuransi Jiwa (SPAJ) dari nasabah asuransi.
58. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Tips Berasuransi
PILIH
• Pilih Produk sesuai dengan kebutuhan
• Pilih Agen Professional yang memiliki sertifikasi keagenan
• Pilih Perusahaan Asuransi yang memiliki kondisi keuangan baik dan terdaftar
di OJK dengan Risk Based Capital (RBC) > 120%.
PASTIKAN
• Pastikan mengisi data di SPPA dengan lengkap, jujur dan jelas dan tidak
menandatangani SPPA dalam kondisi kosong.
• Pastikan secara rinci mengenai manfaat yang diberikan, kondisi yang
dipersyaratkan dan pengecualian jaminannya yang sering menjadi alasan
penolakan pengajuan klaim oleh pihak perusahaan perasuransian.
• Pastikan membayar premi tepat waktu, jangan sampai terjadi outstanding pada
saat terjadinya kerugian yang dapat mengakibatkan klaim tidak dibayar.
Baca dengan teliti polis beserta semua lampiran yang sudah diterima.
58
60. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Tips Klaim
LAPORKAN
Laporkan ke perusahaan asuransi via agen / brokers.
Laporkan kepada Kepolisian (bila perlu)
DOKUMENTASIKAN
Buatlah foto dengan jumlah wajar dari berbagai sudut.
DAFTARKAN
Isi formulir klaim.
Serahkan dokumen pendukung.
Asuransi akan membayar dalam waktu 30 hari sejak
persetujuan klaim oleh Tertanggung
60
61. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Penyelesaian Sengketa
61
Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa (LAPS)
LAPS adalah lembaga yang melakukan penyelesaian sengketa di luar
pengadilan secara cepat, murah, adil, dan efisien
Badan Mediasi dan Arbitrase Asuransi Indonesia (BMAI) – 12 Mei
2006
BMAI adalah suatu lembaga yang mudah diakses masyarakat tertanggung atau
pemegang polis melalui proses mediasi dan ajudikasi. BMAI mengupayakan
penyelesaian sengketa klaim secara lebih cepat, adil, murah dan informal.
Mediasi Adjukasi Arbitrasi
62. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS)
BPJS Kesehatan adalah badan hukum publik yang dibentuk untuk
menyelenggarakan program jaminan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial.
62
63. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Statistik BPJS Per Desember 2015
63
Jumlah Kantor
Cabang BPJS
Jumlah Peserta
BPJS
64. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Kerjasama Perusahaan Asuransi,
Reasuransi dan Penunjang Asuransi
64
65. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Organisasi Perasuransian
65
International Association of Insurance Supervisors (IAIS)
The National Association of Insurance Commissioners (NAIC)
ASEAN Insurance Council (AIC)
Dewan Asuransi Indonesia (DAI)
•Asuransi Umum Indonesia (AAUI),
•Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI)
•Asosiasi Asuransi dan Jaminan Sosial Indonesia (AAJSI)
•Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI), Asosiasi Perusahaan
•Pialang Asuransi dan Reasuransi Indonesia (APPARINDO)
•Asosiasi Penilaian Kerugian Asuransi Indonesia (APKAI)
•Anggota Luar Biasa:
•Senior Executives Association (ISEA)
•Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia (AAMAI)
•Asosiasi Ahli Pialang Asuransi dan Reasuransi Indonesia (APARI)
•Perhimpunan Ahli Manajemen Jaminan dan Asuransi Kesehatan Indonesia (PAMJAKI)
69. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Jumlah Perusahaan Perasuransian di
Indonesia per Desember 2015
69
Deskripsi Jiwa Umum Reasuransi Sosial Wajib Total
Swasta Nasional 27 58 5
Joint Venture 22 15 -
Milik Negara 1 3 1
Total 50 76 6 2 3 137
Premi/GDP (Penetrasi) dan Premi/Populasi (Densitas) Perasuransian
Indonesia per Desember 2015
70. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Pertumbuhan Aset Perusahaan Perasuransian di
Indonesia per Desember 2015
70
Aset 2011 2012 2013 2014 2015
Jiwa 221.552,20 260.273,80 280.941,00 323.150,80 329.680,00
Growth 17,60% 17,50% 7,90% 15,00% 2,02%
Umum 53.148,90 69.324,90 97.883,90 108.461,00 119.773,00
Growth 15,80% 30,40% 41,20% 10,80% 10,43%
Reasuransi 2.824,70 4.100,90 5.713,70 9.218,90 12.787,00
Growth 19,20% 45,20% 39,30% 61,30% 38,70%
Sosial 121.925,00 144.957,80 162.163,20 212.465,20 233.610,00
Growth 13,90% 18,90% 11,90% 31,00% 9,95%
Wajib 73.144,20 92.123,20 96.382,40 102.139,00 107.864,00
Growth 19,00% 25,90% 4,60% 6,00% 5.61%
Industri 472.595,00 570.780,60 643.084,20 755.434,90 772.333,00
Growth 16,60% 20,80% 12,70% 17,50% 2.24%
(dalam milyar rupiah)
72. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Jumlah Perusahaan Penunjang
Perasuransian
72
73. POKJA LITERASI DAN INKLUSI
KEUANGAN
Pengaturan Kelembagaan Perusahaan
Penunjang Asuransi
73
Perubahan
Kepengurusan
Perubahan
Alamat Kantor
Perubahan
Kepemilikan
Pencabutan Izin
Usaha karena
Pelanggaran
Penilaian
Kemampuan
dan Kepatutan