SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
MO BERBAGI ILMU YANG DAH SAYA DAPET, KALO DA PENDAPAT
LAIN SILAHKAN DI EMAIL BALES..... 
Puasa Arafah Dan Hari Raya Ikut pemerintah Atau Saudi?
Permasalahan ini sering muncul dari berbagai pihak ketika menghadapi hari Arofah. Ketika
para jama’ah haji sudah wukuf tanggal 9 Dzulhijah di Saudi Arabia, padahal di Indonesia
masih tanggal 8 Dzulhijah, mana yang harus diikuti dalam puasa Arofah? Apakah ikut waktu
jama’ah haji wukuf atau ikut penanggalan Hijriyah di negeri ini sehingga puasa Arofah tidak
bertepatan dengan wukuf di Arofah?
Syaikh Muhammad bin Sholih ‘Utsamin pernah diajukan pertanyaan:
Kami khususnya dalam puasa Ramadhan mubarok dan puasa hari Arofah, di antara saudara-
saudara kami di sini terpecah menjadi tiga pendapat.
Pendapat pertama: kami berpuasa bersama Saudi Arabia dan juga berhari Raya bersama
Saudi Arabia.
Pendapat kedua: kami berpuasa bersama negeri kami tinggal dan juga berhari raya bersama
negeri kami.
Pendapat ketiga: kami berpuasa Ramadhan bersama negeri kami tinggal, namun untuk
puasa Arofah kami mengikuti Saudi Arabia.
Kami mengharapkan jawaban yang memuaskan mengenai puasa bulan Ramadhan dan puasa
Hari Arofah. Kami memberikan sedikit informasi bahwa lima tahun belakangan ini, kami
tidak pernah bersamaan dengan Saudi Arabia ketika melaksanakan puasa Ramadhan dan
puasa Arofah. Biasanya kami di negeri ini memulai puasa Ramadhan dan puasa Arofah
setelah pengumuman di Saudi Arabia. Kami biasa telat satu atau dua hari dari Saudi, bahkan
terkadang sampai tiga hari. Semoga Allah senantiasa menjaga antum.
Syaikh menjawab:
Perlu diketahui bahwa para ulama berselisih pendapat dalam masalah ru’yah hilal apabila di
satu negeri kaum muslimin telah melihat hilal sedangkan negeri lain belum melihatnya.
Apakah kaum muslimin di negeri lain juga mengikuti hilal tersebut ataukah hilal tersebut
hanya berlaku bagi negeri yang melihatnya dan negeri yang satu matholi’ (tempat terbit hilal)
dengannya.
Pendapat yang lebih kuat adalah kembali pada ru’yah hilal di negeri setempat. Jika dua negeri
masih satu matholi’ hilal, maka keduanya dianggap sama dalam hilal. Jika di salah satu
negeri yang satu matholi’ tadi telah melihat hilal, maka hilalnya berlaku untuk negeri
tetangganya tadi. Adapun jika beda matholi’ hilal, maka setiap negeri memiliki hukum
masing-masing. Inilah pendapat yang dipilih oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
rahimahullah. Pendapat inilah yang lebih bersesuaian dengan Al Qur’an, As Sunnah dan
qiyas.
Dalil dari Al Qur’an yaitu firman Allah Ta’ala,
‫ر‬َ ‫و‬ ‫س‬ْ‫َر‬ ‫ع‬ُ‫ْس‬ ‫ل‬ْ‫َر‬‫ا‬ ‫م‬ُ‫ْس‬‫ك‬ُ‫ْس‬ ‫ب‬ِ‫ك‬ ‫د‬ُ‫ْس‬‫ردي‬ِ‫ك‬ ‫دي‬ُ‫ْس‬ ‫ل‬َ ‫و‬ ‫و‬َ ‫و‬ ‫ر‬َ ‫و‬ ‫س‬ْ‫َر‬ ‫ي‬ُ‫ْس‬‫ل‬ْ‫َر‬‫ا‬ ‫م‬ُ‫ْس‬‫ك‬ُ‫ْس‬ ‫ب‬ِ‫ك‬ ‫لل‬َّ‫ه‬ُ‫ْس‬ ‫ا‬ ‫د‬ُ‫ْس‬‫ردي‬ِ‫ك‬ ‫دي‬ُ‫ْس‬ ‫ر‬َ ‫و‬ ‫خ‬َ ‫و‬ ‫أ‬ُ‫ْس‬ ‫م‬ٍ ‫ٍما‬‫دي‬َّ‫أه‬َ ‫و‬ ‫ن‬ْ‫َر‬ ‫م‬ِ‫ك‬ ‫ة‬ٌ ‫ِم‬‫د‬َّ‫ه‬‫ع‬ِ‫ك‬ ‫ف‬َ ‫و‬ ‫ر‬ٍ  ‫ف‬َ ‫و‬‫س‬َ ‫و‬ ‫ل ى‬َ ‫و‬‫ع‬َ ‫و‬ ‫و‬ْ‫َر‬ ‫أ‬َ ‫و‬ ‫ٍما‬‫ض‬ً‫ا‬ ‫ردي‬ِ‫ك‬ ‫م‬َ ‫و‬ ‫ن‬َ ‫و‬ ‫ٍما‬‫ك‬َ ‫و‬ ‫ن‬ْ‫َر‬ ‫م‬َ ‫و‬ ‫و‬َ ‫و‬ ‫ه‬ُ‫ْس‬ ‫م‬ْ‫َر‬ ‫ص‬ُ‫ْس‬ ‫ي‬َ ‫و‬‫ل‬ْ‫َر‬‫ف‬َ ‫و‬ ‫ر‬َ ‫و‬ ‫ه‬ْ‫َر‬ ‫ش‬َّ‫ه‬ ‫ال‬ ‫م‬ُ‫ْس‬‫ك‬ُ‫ْس‬ ‫ن‬ْ‫َر‬‫م‬ِ‫ك‬ ‫د‬َ ‫و‬‫ه‬ِ‫ك‬ ‫ش‬َ ‫و‬ ‫ن‬ْ‫َر‬ ‫م‬َ ‫و‬ ‫ف‬َ ‫و‬
‫ن‬َ ‫و‬ ‫رو‬ُ‫ْس‬ ‫ك‬ُ‫ْس‬ ‫ش‬ْ‫َر‬ ‫ت‬َ ‫و‬ ‫م‬ْ‫َر‬ ‫ك‬ُ‫ْس‬ ‫ل‬َّ‫ه‬‫ع‬َ ‫و‬ ‫ل‬َ ‫و‬‫و‬َ ‫و‬ ‫م‬ْ‫َر‬ ‫ك‬ُ‫ْس‬ ‫دا‬َ ‫و‬‫ه‬َ ‫و‬ ‫ٍما‬‫م‬َ ‫و‬ ‫ل ى‬َ ‫و‬‫ع‬َ ‫و‬ ‫لل‬َّ‫ه‬َ ‫و‬ ‫ا‬ ‫روا‬ُ‫ْس‬ ‫ب‬ِّ‫ر‬‫ك‬َ ‫و‬ ‫ت‬ُ‫ْس‬‫ل‬ِ‫ك‬‫و‬َ ‫و‬ ‫ة‬َ ‫و‬‫د‬َّ‫ه‬‫ع‬ِ‫ك‬ ‫ل‬ْ‫َر‬‫ا‬ ‫لاوا‬ُ‫ْس‬‫م‬ِ‫ك‬ ‫ك‬ْ‫َر‬ ‫ت‬ُ‫ْس‬‫ل‬ِ‫ك‬‫و‬َ ‫و‬
“Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu,
maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan
(lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya
itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak
menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan
hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya
kamu bersyukur.” (QS. Al Baqarah: 185). Dipahami dari ayat ini, barang siapa yang tidak
melihat hilal, maka ia tidak diharuskan untuk puasa.
Adapun dalil dari As Sunnah, sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
‫روا‬ُ‫ْس‬ ‫ط‬ِ‫ك‬ ‫ف‬ْ‫َر‬‫أ‬َ ‫و‬‫ف‬َ ‫و‬ ‫ه‬ُ‫ْس‬‫ماو‬ُ‫ْس‬ ‫ت‬ُ‫ْس‬‫دي‬ْ‫أَر‬َ ‫و‬‫ر‬َ ‫و‬ ‫ذا‬َ ‫و‬‫إ‬ِ‫ك‬‫و‬َ ‫و‬ ، ‫ماوا‬ُ‫ْس‬ ‫صاو‬ُ‫ْس‬ ‫ف‬َ ‫و‬ ‫ه‬ُ‫ْس‬‫ماو‬ُ‫ْس‬ ‫ت‬ُ‫ْس‬‫دي‬ْ‫أَر‬َ ‫و‬‫ر‬َ ‫و‬ ‫ذا‬َ ‫و‬‫إ‬ِ‫ك‬
“Jika kalian melihat hilal Ramadhan, maka berpuasalah. Jika kalian melihat hilal Syawal,
maka berhari rayalah.” (HR. Bukhari no. 1900 dan Muslim no. 1080). Dipahami dari hadits
ini, siapa saja yang tidak menyaksikan hilal, maka ia tidak punya kewajiban puasa dan tidak
punya keharusan untuk berhari raya.
Adapun dalil qiyas, mulai berpuasa dan berbuka puasa hanya berlaku untuk negeri itu sendiri
dan negeri yang terbit dan tenggelam mataharinya sama. Ini adalah hal yang disepakati.
Engkau dapat saksikan bahwa kaum muslimin di negeri timur sana -yaitu Asia-, mulai
berpuasa sebelum kaum muslimin yang berada di sebelah barat dunia, begitu pula dengan
buka puasanya. Hal ini terjadi karena fajar di negeri timur terbit lebih dulu dari negeri barat.
Begitu pula dengan tenggelamnya matahari lebih dulu di negeri timur daripada negeri barat.
Jika bisa terjadi perbedaan sehari-hari dalam hal mulai puasa dan berbuka puasa, maka begitu
pula hal ini bisa terjadi dalam hal mulai berpuasa di awal bulan dan mulai berhari raya.
Keduanya tidak ada bedanya.
Akan tetapi yang perlu jadi perhatian, jika dua negeri yang sama dalam matholi’ (tempat
terbitnya hilal), telah diputuskan oleh masing-masing penguasa untuk mulai puasa atau
berhari raya, maka wajib mengikuti keputusan penguasa di negeri masing-masing.
Masalah ini adalah masalah khilafiyah, sehingga keputusan penguasalah yang akan
menyelesaikan perselisihan yang ada.
Berdasarkan hal ini, hendaklah kalian berpuasa dan berhari raya sebagaimana puasa
dan hari raya yang dilakukan di negeri kalian (yaitu mengikuti keputusan penguasa).
Meskipun memulai puasa atau berpuasa berbeda dengan negeri lainnya. Begitu pula dalam
masalah puasa Arofah, hendaklah kalian mengikuti penentuan hilal di negeri kalian.
[Majmu’ Fatawa wa Rosa-il Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin, 19/24-25, Darul
Wathon – Darul Tsaroya, cetakan terakhir, tahun 1413 H]
Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin juga mendapat pertanyaan sebagai berikut, “Jika
terdapat perbedaan tentang penetapan hari Arofah disebabkan perbedaan mathla’ (tempat
terbit bulan) hilal karena pengaruh perbedaan daerah. Apakah kami berpuasa mengikuti
ru’yah negeri yang kami tinggali ataukah mengikuti ru’yah Haromain (dua tanah suci)?”
Syaikh rahimahullah menjawab:
“Permasalahan ini adalah turunan dari perselisihan ulama apakah hilal untuk seluruh dunia itu
satu ataukah berbeda-beda mengikuti perbedaan daerah. Pendapat yang benar, hilal itu
berbeda-beda mengikuti perbedaan daerah.
Misalnya di Makkah terlihat hilal sehingga hari ini adalah tanggal 9 Dzulhijjah. Sedangkan di
negara lain, hilal Dzulhijjah telah terlihat sehari sebelum ru’yah Makkah sehingga tanggal 9
Dzulhijjah di Makkah adalah tanggal 10 Dzulhijjah di negara tersebut. Tidak boleh bagi
penduduk Negara tersebut untuk berpuasa Arofah pada hari ini karena hari ini adalah hari
Iedul Adha di negara mereka.
Demikian pula, jika kemunculan hilal Dzulhijjah di negara itu selang satu hari setelah ru’yah
di Makkah sehingga tanggal 9 Dzulhijjah di Makkah itu baru tanggal 8 Dzulhijjah di negara
tersebut. Penduduk negara tersebut berpuasa Arofah pada tanggal 9 Dzulhijjah menurut
mereka meski hari tersebut bertepatan dengan tanggal 10 Dzulhijjah di Mekkah.
Inilah pendapat yang paling kuat dalam masalah ini karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Jika kalian melihat hilal Ramadhan hendaklah kalian berpuasa dan jika kalian
melihat hilal Syawal hendaknya kalian berhari raya” (HR Bukhari dan Muslim).
Orang-orang yang di daerah mereka hilal tidak terlihat maka mereka tidak termasuk orang
yang melihatnya.
Sebagaimana manusia bersepakat bahwa terbitnya fajar serta tenggelamnya matahari
itu mengikuti daerahnya masing-masing, demikian pula penetapan bulan itu sebagaimana
penetapan waktu harian (yaitu mengikuti daerahnya masing-masing)”.
[Majmu’ Fatawa wa Rosa-il Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin, 20/47-48, Darul
Wathon – Darul Tsaroya, cetakan terakhir, tahun 1413 H]
***
Demikian penjelasan dari Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah. Intinya,
kita tetap berpuasa Ramadhan, berhari raya dan berpuasa Arofah sesuai dengan
penetapan hilal yang ada di negeri ini, walaupun nantinya berbeda dengan puasa, hari
raya atau wukuf di Saudi Arabia.
Hanya Allah yang memberi taufik.
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

More Related Content

What's hot

What's hot (15)

ppt_puasa nadzar
ppt_puasa nadzarppt_puasa nadzar
ppt_puasa nadzar
 
Agama iddah & rujuk materi xii
Agama iddah & rujuk materi xiiAgama iddah & rujuk materi xii
Agama iddah & rujuk materi xii
 
Presentasi Nikah Siri Dan Mutah
Presentasi Nikah Siri Dan MutahPresentasi Nikah Siri Dan Mutah
Presentasi Nikah Siri Dan Mutah
 
Munakahat (pernikahan)
Munakahat (pernikahan)Munakahat (pernikahan)
Munakahat (pernikahan)
 
Puasa
PuasaPuasa
Puasa
 
Rukun dan Syarat Nikah
Rukun dan Syarat NikahRukun dan Syarat Nikah
Rukun dan Syarat Nikah
 
Kawin Kontrak (Mut'ah) dan Siri dalam Tinjauan Fikih Islam
Kawin Kontrak (Mut'ah) dan Siri dalam Tinjauan Fikih IslamKawin Kontrak (Mut'ah) dan Siri dalam Tinjauan Fikih Islam
Kawin Kontrak (Mut'ah) dan Siri dalam Tinjauan Fikih Islam
 
Khuluk dan fasakh
Khuluk dan fasakhKhuluk dan fasakh
Khuluk dan fasakh
 
khulu dan fasakh
khulu dan fasakhkhulu dan fasakh
khulu dan fasakh
 
Iddah dan Rujuk
Iddah dan RujukIddah dan Rujuk
Iddah dan Rujuk
 
Nikah siri
Nikah siriNikah siri
Nikah siri
 
BAB RUJUK
BAB RUJUK BAB RUJUK
BAB RUJUK
 
Fasakh kel. 3
Fasakh kel. 3Fasakh kel. 3
Fasakh kel. 3
 
Talak & Rujuk
Talak & RujukTalak & Rujuk
Talak & Rujuk
 
Bab munakahat 12
Bab munakahat 12Bab munakahat 12
Bab munakahat 12
 

Viewers also liked (18)

Saudariku
SaudarikuSaudariku
Saudariku
 
Tentang Makanan
Tentang MakananTentang Makanan
Tentang Makanan
 
Tentang donor darah
Tentang donor darahTentang donor darah
Tentang donor darah
 
Bahaya pandangan materialistis
Bahaya pandangan materialistisBahaya pandangan materialistis
Bahaya pandangan materialistis
 
Hal ghaib
Hal ghaibHal ghaib
Hal ghaib
 
Kisah 3 orang yang terkurung di gua
Kisah 3 orang yang terkurung di guaKisah 3 orang yang terkurung di gua
Kisah 3 orang yang terkurung di gua
 
Tentang Isbal
Tentang IsbalTentang Isbal
Tentang Isbal
 
Jangan terperdaya dunia
Jangan terperdaya duniaJangan terperdaya dunia
Jangan terperdaya dunia
 
Jangan marah
Jangan marahJangan marah
Jangan marah
 
Anak sholeh
Anak sholehAnak sholeh
Anak sholeh
 
Birul walidain
Birul walidainBirul walidain
Birul walidain
 
Nyanyian
NyanyianNyanyian
Nyanyian
 
Tentang Berbicara
Tentang BerbicaraTentang Berbicara
Tentang Berbicara
 
Beberapa budaya jahiliyah
Beberapa budaya jahiliyahBeberapa budaya jahiliyah
Beberapa budaya jahiliyah
 
Kisah burung rajawali
Kisah burung rajawaliKisah burung rajawali
Kisah burung rajawali
 
Pemimpin dalam Islam
Pemimpin dalam IslamPemimpin dalam Islam
Pemimpin dalam Islam
 
4 orang yang dilaknat allah
4 orang yang dilaknat allah4 orang yang dilaknat allah
4 orang yang dilaknat allah
 
Ayat ibadah
Ayat ibadahAyat ibadah
Ayat ibadah
 

Similar to Pelaksanaan arafah dan ied adha

Awaldanakhirramadhan1434 130628174748-phpapp02(1)
Awaldanakhirramadhan1434 130628174748-phpapp02(1)Awaldanakhirramadhan1434 130628174748-phpapp02(1)
Awaldanakhirramadhan1434 130628174748-phpapp02(1)Kuswandari Ndari
 
Penentuan Hari Raya Idul Adha
Penentuan Hari Raya Idul AdhaPenentuan Hari Raya Idul Adha
Penentuan Hari Raya Idul AdhaUmi Sa'adah
 
Hukum-hukum Penting Seputar Ramadhan
Hukum-hukum Penting Seputar RamadhanHukum-hukum Penting Seputar Ramadhan
Hukum-hukum Penting Seputar RamadhanErwin Wahyu
 
metode syar'i penentuan awal dan akhir ramadan
metode syar'i penentuan awal dan akhir ramadanmetode syar'i penentuan awal dan akhir ramadan
metode syar'i penentuan awal dan akhir ramadanAtik Latifah
 
Fiqih Ramadhan 16 april 2020
Fiqih Ramadhan 16 april 2020Fiqih Ramadhan 16 april 2020
Fiqih Ramadhan 16 april 2020SatuLangit
 
Meraih surga ramadhan syaikh al utsaimin
Meraih surga ramadhan   syaikh al utsaiminMeraih surga ramadhan   syaikh al utsaimin
Meraih surga ramadhan syaikh al utsaiminilmu ilmu
 
Risalah dakwah 029 sejarah penentuan ramadan dan syawal di malaysia
Risalah dakwah 029 sejarah penentuan ramadan dan syawal di malaysiaRisalah dakwah 029 sejarah penentuan ramadan dan syawal di malaysia
Risalah dakwah 029 sejarah penentuan ramadan dan syawal di malaysiaAhmad Junaidi Mohd Said
 
Penentuan hari raya idul adha
Penentuan hari raya idul adhaPenentuan hari raya idul adha
Penentuan hari raya idul adhaUmi Sa'adah
 
Fiqih Ramadhan - syariat berkaitan dengan bulan Ramadhan
Fiqih Ramadhan - syariat berkaitan dengan bulan RamadhanFiqih Ramadhan - syariat berkaitan dengan bulan Ramadhan
Fiqih Ramadhan - syariat berkaitan dengan bulan RamadhanAnas Wibowo
 
Penentuan awal ramadhan dgn ruyah
Penentuan awal ramadhan dgn ruyahPenentuan awal ramadhan dgn ruyah
Penentuan awal ramadhan dgn ruyahNisya Hairunnisa
 
buku saku puasa 2023.docx
buku saku puasa  2023.docxbuku saku puasa  2023.docx
buku saku puasa 2023.docxyayasanalhijrah
 
Id tujuh puluh_masalah_seputar_puasa
Id tujuh puluh_masalah_seputar_puasaId tujuh puluh_masalah_seputar_puasa
Id tujuh puluh_masalah_seputar_puasayanto abdulah
 
macam macam puasa
macam macam puasamacam macam puasa
macam macam puasaBagas Aldi
 
Puasa ramadhan prtm 4 smstr 1
Puasa ramadhan prtm 4 smstr 1Puasa ramadhan prtm 4 smstr 1
Puasa ramadhan prtm 4 smstr 1kholidah3012
 

Similar to Pelaksanaan arafah dan ied adha (20)

Kajian puasa
Kajian puasaKajian puasa
Kajian puasa
 
Awaldanakhirramadhan1434 130628174748-phpapp02(1)
Awaldanakhirramadhan1434 130628174748-phpapp02(1)Awaldanakhirramadhan1434 130628174748-phpapp02(1)
Awaldanakhirramadhan1434 130628174748-phpapp02(1)
 
Awal dan akhir ramadhan1434
Awal dan akhir ramadhan1434Awal dan akhir ramadhan1434
Awal dan akhir ramadhan1434
 
Penentuan 1 syawal
Penentuan 1 syawalPenentuan 1 syawal
Penentuan 1 syawal
 
Penentuan Hari Raya Idul Adha
Penentuan Hari Raya Idul AdhaPenentuan Hari Raya Idul Adha
Penentuan Hari Raya Idul Adha
 
Hukum-hukum Penting Seputar Ramadhan
Hukum-hukum Penting Seputar RamadhanHukum-hukum Penting Seputar Ramadhan
Hukum-hukum Penting Seputar Ramadhan
 
metode syar'i penentuan awal dan akhir ramadan
metode syar'i penentuan awal dan akhir ramadanmetode syar'i penentuan awal dan akhir ramadan
metode syar'i penentuan awal dan akhir ramadan
 
Fiqih Ramadhan 16 april 2020
Fiqih Ramadhan 16 april 2020Fiqih Ramadhan 16 april 2020
Fiqih Ramadhan 16 april 2020
 
Meraih surga ramadhan syaikh al utsaimin
Meraih surga ramadhan   syaikh al utsaiminMeraih surga ramadhan   syaikh al utsaimin
Meraih surga ramadhan syaikh al utsaimin
 
Risalah dakwah 029 sejarah penentuan ramadan dan syawal di malaysia
Risalah dakwah 029 sejarah penentuan ramadan dan syawal di malaysiaRisalah dakwah 029 sejarah penentuan ramadan dan syawal di malaysia
Risalah dakwah 029 sejarah penentuan ramadan dan syawal di malaysia
 
Penentuan hari raya idul adha
Penentuan hari raya idul adhaPenentuan hari raya idul adha
Penentuan hari raya idul adha
 
Makalah puasa
Makalah puasaMakalah puasa
Makalah puasa
 
Fiqih Ramadhan - syariat berkaitan dengan bulan Ramadhan
Fiqih Ramadhan - syariat berkaitan dengan bulan RamadhanFiqih Ramadhan - syariat berkaitan dengan bulan Ramadhan
Fiqih Ramadhan - syariat berkaitan dengan bulan Ramadhan
 
Fiqih puasa
Fiqih puasaFiqih puasa
Fiqih puasa
 
Definis puasa
Definis puasaDefinis puasa
Definis puasa
 
Penentuan awal ramadhan dgn ruyah
Penentuan awal ramadhan dgn ruyahPenentuan awal ramadhan dgn ruyah
Penentuan awal ramadhan dgn ruyah
 
buku saku puasa 2023.docx
buku saku puasa  2023.docxbuku saku puasa  2023.docx
buku saku puasa 2023.docx
 
Id tujuh puluh_masalah_seputar_puasa
Id tujuh puluh_masalah_seputar_puasaId tujuh puluh_masalah_seputar_puasa
Id tujuh puluh_masalah_seputar_puasa
 
macam macam puasa
macam macam puasamacam macam puasa
macam macam puasa
 
Puasa ramadhan prtm 4 smstr 1
Puasa ramadhan prtm 4 smstr 1Puasa ramadhan prtm 4 smstr 1
Puasa ramadhan prtm 4 smstr 1
 

More from Abyanuddin Salam

Tentang Fenomena Hudutsnya Alam Semesta_Said Hawwa.pdf
Tentang Fenomena Hudutsnya Alam Semesta_Said Hawwa.pdfTentang Fenomena Hudutsnya Alam Semesta_Said Hawwa.pdf
Tentang Fenomena Hudutsnya Alam Semesta_Said Hawwa.pdfAbyanuddin Salam
 
TAWAKAL 229 - IBUMU IBUMU.docx
TAWAKAL 229 - IBUMU IBUMU.docxTAWAKAL 229 - IBUMU IBUMU.docx
TAWAKAL 229 - IBUMU IBUMU.docxAbyanuddin Salam
 
TAWAKAL 235 DZIKIR-DZIKIR YANG LAUR BIASA KASIATNYA.pdf
TAWAKAL 235 DZIKIR-DZIKIR YANG LAUR BIASA KASIATNYA.pdfTAWAKAL 235 DZIKIR-DZIKIR YANG LAUR BIASA KASIATNYA.pdf
TAWAKAL 235 DZIKIR-DZIKIR YANG LAUR BIASA KASIATNYA.pdfAbyanuddin Salam
 
TAWAKAL 231 AQIDAH DAN AKHLAQ JAHILIYYAH.pdf
TAWAKAL 231 AQIDAH DAN AKHLAQ JAHILIYYAH.pdfTAWAKAL 231 AQIDAH DAN AKHLAQ JAHILIYYAH.pdf
TAWAKAL 231 AQIDAH DAN AKHLAQ JAHILIYYAH.pdfAbyanuddin Salam
 
Tawakal 216 akhlaq agung dan kelembutan nabi saw.
Tawakal 216 akhlaq agung dan kelembutan nabi saw.Tawakal 216 akhlaq agung dan kelembutan nabi saw.
Tawakal 216 akhlaq agung dan kelembutan nabi saw.Abyanuddin Salam
 
Tawakal 212 tiada azab tanpa kedurhakaan
Tawakal 212 tiada azab tanpa kedurhakaanTawakal 212 tiada azab tanpa kedurhakaan
Tawakal 212 tiada azab tanpa kedurhakaanAbyanuddin Salam
 
Wanita wanita yang haram dinikahi
Wanita wanita yang haram dinikahiWanita wanita yang haram dinikahi
Wanita wanita yang haram dinikahiAbyanuddin Salam
 
Cara berfikir orang dzalim
Cara berfikir orang dzalimCara berfikir orang dzalim
Cara berfikir orang dzalimAbyanuddin Salam
 
Hadits tentang Khadijah,Aisyah,Fathimah
Hadits tentang Khadijah,Aisyah,FathimahHadits tentang Khadijah,Aisyah,Fathimah
Hadits tentang Khadijah,Aisyah,FathimahAbyanuddin Salam
 
Makanan halal dan haram dalam Islam
Makanan halal dan haram dalam IslamMakanan halal dan haram dalam Islam
Makanan halal dan haram dalam IslamAbyanuddin Salam
 
Rasululullah sebagai Suami
Rasululullah sebagai SuamiRasululullah sebagai Suami
Rasululullah sebagai SuamiAbyanuddin Salam
 

More from Abyanuddin Salam (20)

Tentang Fenomena Hudutsnya Alam Semesta_Said Hawwa.pdf
Tentang Fenomena Hudutsnya Alam Semesta_Said Hawwa.pdfTentang Fenomena Hudutsnya Alam Semesta_Said Hawwa.pdf
Tentang Fenomena Hudutsnya Alam Semesta_Said Hawwa.pdf
 
TAWAKAL 229 - IBUMU IBUMU.docx
TAWAKAL 229 - IBUMU IBUMU.docxTAWAKAL 229 - IBUMU IBUMU.docx
TAWAKAL 229 - IBUMU IBUMU.docx
 
TAWAKAL 235 DZIKIR-DZIKIR YANG LAUR BIASA KASIATNYA.pdf
TAWAKAL 235 DZIKIR-DZIKIR YANG LAUR BIASA KASIATNYA.pdfTAWAKAL 235 DZIKIR-DZIKIR YANG LAUR BIASA KASIATNYA.pdf
TAWAKAL 235 DZIKIR-DZIKIR YANG LAUR BIASA KASIATNYA.pdf
 
TAWAKAL 231 AQIDAH DAN AKHLAQ JAHILIYYAH.pdf
TAWAKAL 231 AQIDAH DAN AKHLAQ JAHILIYYAH.pdfTAWAKAL 231 AQIDAH DAN AKHLAQ JAHILIYYAH.pdf
TAWAKAL 231 AQIDAH DAN AKHLAQ JAHILIYYAH.pdf
 
Peristiwa hari akhir
Peristiwa hari akhirPeristiwa hari akhir
Peristiwa hari akhir
 
Tawakal 216 akhlaq agung dan kelembutan nabi saw.
Tawakal 216 akhlaq agung dan kelembutan nabi saw.Tawakal 216 akhlaq agung dan kelembutan nabi saw.
Tawakal 216 akhlaq agung dan kelembutan nabi saw.
 
Tawakal 212 tiada azab tanpa kedurhakaan
Tawakal 212 tiada azab tanpa kedurhakaanTawakal 212 tiada azab tanpa kedurhakaan
Tawakal 212 tiada azab tanpa kedurhakaan
 
Wanita wanita yang haram dinikahi
Wanita wanita yang haram dinikahiWanita wanita yang haram dinikahi
Wanita wanita yang haram dinikahi
 
Introspeksi diri
Introspeksi diriIntrospeksi diri
Introspeksi diri
 
Membina keluarga
Membina keluargaMembina keluarga
Membina keluarga
 
Cara berfikir orang dzalim
Cara berfikir orang dzalimCara berfikir orang dzalim
Cara berfikir orang dzalim
 
Hati2
Hati2Hati2
Hati2
 
Hadits tentang Khadijah,Aisyah,Fathimah
Hadits tentang Khadijah,Aisyah,FathimahHadits tentang Khadijah,Aisyah,Fathimah
Hadits tentang Khadijah,Aisyah,Fathimah
 
Hukum oral seks
Hukum oral seksHukum oral seks
Hukum oral seks
 
Food ingredient numbers
Food ingredient numbersFood ingredient numbers
Food ingredient numbers
 
Hati yang bersih
Hati yang bersihHati yang bersih
Hati yang bersih
 
Makanan halal dan haram dalam Islam
Makanan halal dan haram dalam IslamMakanan halal dan haram dalam Islam
Makanan halal dan haram dalam Islam
 
Tentang Adopsi Anak
Tentang Adopsi AnakTentang Adopsi Anak
Tentang Adopsi Anak
 
Rasululullah sebagai Suami
Rasululullah sebagai SuamiRasululullah sebagai Suami
Rasululullah sebagai Suami
 
Keutamaan Sabar
Keutamaan SabarKeutamaan Sabar
Keutamaan Sabar
 

Recently uploaded

ALIRAN ALIRAN ILMU KALAMyang ada di indonesia .pptx
ALIRAN ALIRAN ILMU KALAMyang ada di indonesia .pptxALIRAN ALIRAN ILMU KALAMyang ada di indonesia .pptx
ALIRAN ALIRAN ILMU KALAMyang ada di indonesia .pptxPutrielza1
 
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)ErnestBeardly1
 
SIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEI
SIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEISIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEI
SIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEIGilbertFibriyantAdan
 
Hadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptx
Hadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptxHadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptx
Hadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptxHerman022
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Adam Hiola
 
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024milliantefraim
 
APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024
APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024
APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024GilbertFibriyantAdan
 

Recently uploaded (7)

ALIRAN ALIRAN ILMU KALAMyang ada di indonesia .pptx
ALIRAN ALIRAN ILMU KALAMyang ada di indonesia .pptxALIRAN ALIRAN ILMU KALAMyang ada di indonesia .pptx
ALIRAN ALIRAN ILMU KALAMyang ada di indonesia .pptx
 
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
 
SIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEI
SIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEISIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEI
SIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEI
 
Hadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptx
Hadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptxHadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptx
Hadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptx
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
 
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
 
APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024
APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024
APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024
 

Pelaksanaan arafah dan ied adha

  • 1. MO BERBAGI ILMU YANG DAH SAYA DAPET, KALO DA PENDAPAT LAIN SILAHKAN DI EMAIL BALES.....  Puasa Arafah Dan Hari Raya Ikut pemerintah Atau Saudi? Permasalahan ini sering muncul dari berbagai pihak ketika menghadapi hari Arofah. Ketika para jama’ah haji sudah wukuf tanggal 9 Dzulhijah di Saudi Arabia, padahal di Indonesia masih tanggal 8 Dzulhijah, mana yang harus diikuti dalam puasa Arofah? Apakah ikut waktu jama’ah haji wukuf atau ikut penanggalan Hijriyah di negeri ini sehingga puasa Arofah tidak bertepatan dengan wukuf di Arofah? Syaikh Muhammad bin Sholih ‘Utsamin pernah diajukan pertanyaan: Kami khususnya dalam puasa Ramadhan mubarok dan puasa hari Arofah, di antara saudara- saudara kami di sini terpecah menjadi tiga pendapat. Pendapat pertama: kami berpuasa bersama Saudi Arabia dan juga berhari Raya bersama Saudi Arabia. Pendapat kedua: kami berpuasa bersama negeri kami tinggal dan juga berhari raya bersama negeri kami. Pendapat ketiga: kami berpuasa Ramadhan bersama negeri kami tinggal, namun untuk puasa Arofah kami mengikuti Saudi Arabia. Kami mengharapkan jawaban yang memuaskan mengenai puasa bulan Ramadhan dan puasa Hari Arofah. Kami memberikan sedikit informasi bahwa lima tahun belakangan ini, kami tidak pernah bersamaan dengan Saudi Arabia ketika melaksanakan puasa Ramadhan dan puasa Arofah. Biasanya kami di negeri ini memulai puasa Ramadhan dan puasa Arofah setelah pengumuman di Saudi Arabia. Kami biasa telat satu atau dua hari dari Saudi, bahkan terkadang sampai tiga hari. Semoga Allah senantiasa menjaga antum. Syaikh menjawab: Perlu diketahui bahwa para ulama berselisih pendapat dalam masalah ru’yah hilal apabila di satu negeri kaum muslimin telah melihat hilal sedangkan negeri lain belum melihatnya. Apakah kaum muslimin di negeri lain juga mengikuti hilal tersebut ataukah hilal tersebut hanya berlaku bagi negeri yang melihatnya dan negeri yang satu matholi’ (tempat terbit hilal) dengannya. Pendapat yang lebih kuat adalah kembali pada ru’yah hilal di negeri setempat. Jika dua negeri masih satu matholi’ hilal, maka keduanya dianggap sama dalam hilal. Jika di salah satu negeri yang satu matholi’ tadi telah melihat hilal, maka hilalnya berlaku untuk negeri tetangganya tadi. Adapun jika beda matholi’ hilal, maka setiap negeri memiliki hukum masing-masing. Inilah pendapat yang dipilih oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah. Pendapat inilah yang lebih bersesuaian dengan Al Qur’an, As Sunnah dan qiyas.
  • 2. Dalil dari Al Qur’an yaitu firman Allah Ta’ala, ‫ر‬َ ‫و‬ ‫س‬ْ‫َر‬ ‫ع‬ُ‫ْس‬ ‫ل‬ْ‫َر‬‫ا‬ ‫م‬ُ‫ْس‬‫ك‬ُ‫ْس‬ ‫ب‬ِ‫ك‬ ‫د‬ُ‫ْس‬‫ردي‬ِ‫ك‬ ‫دي‬ُ‫ْس‬ ‫ل‬َ ‫و‬ ‫و‬َ ‫و‬ ‫ر‬َ ‫و‬ ‫س‬ْ‫َر‬ ‫ي‬ُ‫ْس‬‫ل‬ْ‫َر‬‫ا‬ ‫م‬ُ‫ْس‬‫ك‬ُ‫ْس‬ ‫ب‬ِ‫ك‬ ‫لل‬َّ‫ه‬ُ‫ْس‬ ‫ا‬ ‫د‬ُ‫ْس‬‫ردي‬ِ‫ك‬ ‫دي‬ُ‫ْس‬ ‫ر‬َ ‫و‬ ‫خ‬َ ‫و‬ ‫أ‬ُ‫ْس‬ ‫م‬ٍ ‫ٍما‬‫دي‬َّ‫أه‬َ ‫و‬ ‫ن‬ْ‫َر‬ ‫م‬ِ‫ك‬ ‫ة‬ٌ ‫ِم‬‫د‬َّ‫ه‬‫ع‬ِ‫ك‬ ‫ف‬َ ‫و‬ ‫ر‬ٍ ‫ف‬َ ‫و‬‫س‬َ ‫و‬ ‫ل ى‬َ ‫و‬‫ع‬َ ‫و‬ ‫و‬ْ‫َر‬ ‫أ‬َ ‫و‬ ‫ٍما‬‫ض‬ً‫ا‬ ‫ردي‬ِ‫ك‬ ‫م‬َ ‫و‬ ‫ن‬َ ‫و‬ ‫ٍما‬‫ك‬َ ‫و‬ ‫ن‬ْ‫َر‬ ‫م‬َ ‫و‬ ‫و‬َ ‫و‬ ‫ه‬ُ‫ْس‬ ‫م‬ْ‫َر‬ ‫ص‬ُ‫ْس‬ ‫ي‬َ ‫و‬‫ل‬ْ‫َر‬‫ف‬َ ‫و‬ ‫ر‬َ ‫و‬ ‫ه‬ْ‫َر‬ ‫ش‬َّ‫ه‬ ‫ال‬ ‫م‬ُ‫ْس‬‫ك‬ُ‫ْس‬ ‫ن‬ْ‫َر‬‫م‬ِ‫ك‬ ‫د‬َ ‫و‬‫ه‬ِ‫ك‬ ‫ش‬َ ‫و‬ ‫ن‬ْ‫َر‬ ‫م‬َ ‫و‬ ‫ف‬َ ‫و‬ ‫ن‬َ ‫و‬ ‫رو‬ُ‫ْس‬ ‫ك‬ُ‫ْس‬ ‫ش‬ْ‫َر‬ ‫ت‬َ ‫و‬ ‫م‬ْ‫َر‬ ‫ك‬ُ‫ْس‬ ‫ل‬َّ‫ه‬‫ع‬َ ‫و‬ ‫ل‬َ ‫و‬‫و‬َ ‫و‬ ‫م‬ْ‫َر‬ ‫ك‬ُ‫ْس‬ ‫دا‬َ ‫و‬‫ه‬َ ‫و‬ ‫ٍما‬‫م‬َ ‫و‬ ‫ل ى‬َ ‫و‬‫ع‬َ ‫و‬ ‫لل‬َّ‫ه‬َ ‫و‬ ‫ا‬ ‫روا‬ُ‫ْس‬ ‫ب‬ِّ‫ر‬‫ك‬َ ‫و‬ ‫ت‬ُ‫ْس‬‫ل‬ِ‫ك‬‫و‬َ ‫و‬ ‫ة‬َ ‫و‬‫د‬َّ‫ه‬‫ع‬ِ‫ك‬ ‫ل‬ْ‫َر‬‫ا‬ ‫لاوا‬ُ‫ْس‬‫م‬ِ‫ك‬ ‫ك‬ْ‫َر‬ ‫ت‬ُ‫ْس‬‫ل‬ِ‫ك‬‫و‬َ ‫و‬ “Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (QS. Al Baqarah: 185). Dipahami dari ayat ini, barang siapa yang tidak melihat hilal, maka ia tidak diharuskan untuk puasa. Adapun dalil dari As Sunnah, sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‫روا‬ُ‫ْس‬ ‫ط‬ِ‫ك‬ ‫ف‬ْ‫َر‬‫أ‬َ ‫و‬‫ف‬َ ‫و‬ ‫ه‬ُ‫ْس‬‫ماو‬ُ‫ْس‬ ‫ت‬ُ‫ْس‬‫دي‬ْ‫أَر‬َ ‫و‬‫ر‬َ ‫و‬ ‫ذا‬َ ‫و‬‫إ‬ِ‫ك‬‫و‬َ ‫و‬ ، ‫ماوا‬ُ‫ْس‬ ‫صاو‬ُ‫ْس‬ ‫ف‬َ ‫و‬ ‫ه‬ُ‫ْس‬‫ماو‬ُ‫ْس‬ ‫ت‬ُ‫ْس‬‫دي‬ْ‫أَر‬َ ‫و‬‫ر‬َ ‫و‬ ‫ذا‬َ ‫و‬‫إ‬ِ‫ك‬ “Jika kalian melihat hilal Ramadhan, maka berpuasalah. Jika kalian melihat hilal Syawal, maka berhari rayalah.” (HR. Bukhari no. 1900 dan Muslim no. 1080). Dipahami dari hadits ini, siapa saja yang tidak menyaksikan hilal, maka ia tidak punya kewajiban puasa dan tidak punya keharusan untuk berhari raya. Adapun dalil qiyas, mulai berpuasa dan berbuka puasa hanya berlaku untuk negeri itu sendiri dan negeri yang terbit dan tenggelam mataharinya sama. Ini adalah hal yang disepakati. Engkau dapat saksikan bahwa kaum muslimin di negeri timur sana -yaitu Asia-, mulai berpuasa sebelum kaum muslimin yang berada di sebelah barat dunia, begitu pula dengan buka puasanya. Hal ini terjadi karena fajar di negeri timur terbit lebih dulu dari negeri barat. Begitu pula dengan tenggelamnya matahari lebih dulu di negeri timur daripada negeri barat. Jika bisa terjadi perbedaan sehari-hari dalam hal mulai puasa dan berbuka puasa, maka begitu pula hal ini bisa terjadi dalam hal mulai berpuasa di awal bulan dan mulai berhari raya. Keduanya tidak ada bedanya. Akan tetapi yang perlu jadi perhatian, jika dua negeri yang sama dalam matholi’ (tempat terbitnya hilal), telah diputuskan oleh masing-masing penguasa untuk mulai puasa atau berhari raya, maka wajib mengikuti keputusan penguasa di negeri masing-masing. Masalah ini adalah masalah khilafiyah, sehingga keputusan penguasalah yang akan menyelesaikan perselisihan yang ada. Berdasarkan hal ini, hendaklah kalian berpuasa dan berhari raya sebagaimana puasa dan hari raya yang dilakukan di negeri kalian (yaitu mengikuti keputusan penguasa). Meskipun memulai puasa atau berpuasa berbeda dengan negeri lainnya. Begitu pula dalam masalah puasa Arofah, hendaklah kalian mengikuti penentuan hilal di negeri kalian. [Majmu’ Fatawa wa Rosa-il Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin, 19/24-25, Darul Wathon – Darul Tsaroya, cetakan terakhir, tahun 1413 H] Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin juga mendapat pertanyaan sebagai berikut, “Jika terdapat perbedaan tentang penetapan hari Arofah disebabkan perbedaan mathla’ (tempat
  • 3. terbit bulan) hilal karena pengaruh perbedaan daerah. Apakah kami berpuasa mengikuti ru’yah negeri yang kami tinggali ataukah mengikuti ru’yah Haromain (dua tanah suci)?” Syaikh rahimahullah menjawab: “Permasalahan ini adalah turunan dari perselisihan ulama apakah hilal untuk seluruh dunia itu satu ataukah berbeda-beda mengikuti perbedaan daerah. Pendapat yang benar, hilal itu berbeda-beda mengikuti perbedaan daerah. Misalnya di Makkah terlihat hilal sehingga hari ini adalah tanggal 9 Dzulhijjah. Sedangkan di negara lain, hilal Dzulhijjah telah terlihat sehari sebelum ru’yah Makkah sehingga tanggal 9 Dzulhijjah di Makkah adalah tanggal 10 Dzulhijjah di negara tersebut. Tidak boleh bagi penduduk Negara tersebut untuk berpuasa Arofah pada hari ini karena hari ini adalah hari Iedul Adha di negara mereka. Demikian pula, jika kemunculan hilal Dzulhijjah di negara itu selang satu hari setelah ru’yah di Makkah sehingga tanggal 9 Dzulhijjah di Makkah itu baru tanggal 8 Dzulhijjah di negara tersebut. Penduduk negara tersebut berpuasa Arofah pada tanggal 9 Dzulhijjah menurut mereka meski hari tersebut bertepatan dengan tanggal 10 Dzulhijjah di Mekkah. Inilah pendapat yang paling kuat dalam masalah ini karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika kalian melihat hilal Ramadhan hendaklah kalian berpuasa dan jika kalian melihat hilal Syawal hendaknya kalian berhari raya” (HR Bukhari dan Muslim). Orang-orang yang di daerah mereka hilal tidak terlihat maka mereka tidak termasuk orang yang melihatnya. Sebagaimana manusia bersepakat bahwa terbitnya fajar serta tenggelamnya matahari itu mengikuti daerahnya masing-masing, demikian pula penetapan bulan itu sebagaimana penetapan waktu harian (yaitu mengikuti daerahnya masing-masing)”. [Majmu’ Fatawa wa Rosa-il Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin, 20/47-48, Darul Wathon – Darul Tsaroya, cetakan terakhir, tahun 1413 H] *** Demikian penjelasan dari Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah. Intinya, kita tetap berpuasa Ramadhan, berhari raya dan berpuasa Arofah sesuai dengan penetapan hilal yang ada di negeri ini, walaupun nantinya berbeda dengan puasa, hari raya atau wukuf di Saudi Arabia. Hanya Allah yang memberi taufik. Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal