SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
FURQON 
Masjid Nurul Ilmi, Perum Sukolilo Park Regency Surabaya 
15 Oktober 2011
Bagaimana Penentuan 
2 Hari Raya Islam 
dalam pandangan 
ULAMA MUJTAHIDIN ?
Penentuan Idul Fitri (1 Syawal) 
 Ada 2 kelompok pendapat mujtahid tentang 
rukyatul hilal (melihat hilal) awal & akhir 
Ramadhan: 
 Syafi’iyah (ulama madzhab Syafi’i) : rukyat di satu 
wilayah berlaku untuk wilayah lain yang berada 
dalam 1 mathla’  rukyat lokal 
 Hanafi, Hambali, Maliki : rukyat di satu wilayah 
berlaku untuk seluruh kaum muslimin sedunia  
rukyat global
Penentuan Idul Adha (10 Dzulhijjah) 
 Ulama SELURUH madzhab (Syafi’i, Maliki, 
Hambali, Hanafi) SEPAKAT : 
 Idul Adha ditentukan berdasarkan rukyatul hilal 
(pengamatan bulan sabit) untuk menetapkan awal 
bulan Dzulhijjah, yang dilakukan oleh PENDUDUK 
MAKKAH. 
 Rukyat ini berlaku untuk seluruh dunia.
Fakta Idul Adha 
 Diriwayatkan secara MUTAWATTIR, sejak masa kenabian, 
Khulafa’ ur-Rasyidin, Umawiyin, Abbasiyin, Utsmaniyin, 
hingga masa kita sekarang  IDUL ADHA selalu 
SEREMPAK 
 Meskipun sudah ma’luumun minad diini bidl dlaruurah 
(telah diketahui secara pasti sebagai bagian integral ajaran 
Islam)  anehnya pemerintah kita dengan mengikuti 
fatwa sebagian ulama membolehkan perbedaan Idul 
Adha di Indonesia. 
 Jadilah Indonesia sebagai satu-satunya negara di muka 
bumi yang tidak mengikuti Hijaz dalam ber-Idul Adha  
sering kali jatuh pada hari pertama dari Hari Tasyriq 
(tanggal 11 Dzulhijjah), dan bukannya pada Yaumun-nahr 
atau hari penyembelihan kurban (tanggal 10 Dzulhijjah).
Pembahasan Dalil
(1) Wajib ber-Idul Adha (dan Idul Fitri) pada 
hari yang sama 
 Hadits A’isyah RA, dia berkata “Rasulullah SAW telah bersabda: 
 “Idul Fitri adalah hari orang-orang (kaum Muslim) berbuka. Dan 
Idul Adha adalah hari orang-orang menyembelih kurban.” (HR. At- 
Tirmidzi dan dinilainya sebagai hadits shahih; Lihat Imam 
Syaukani, Nailul Authar, [Beirut : Dar Ibn Hazm, 2000], hal. 697, 
hadits no 1305). 
 Imam At-Tirmidzi meriwayatkan hadits yang serupa dari 
shahabat Abu Hurairah RA dengan lafal : 
 “Bulan Puasa adalah bulan mereka (kaum muslimin) berpuasa. 
Idul Fitri adalah hari mereka berbuka. Idul Adha adalah hari 
mereka menyembelih kurban.” (HR.Tirmidzi) Lihat Imam 
Syaukani, Nailul Authar, [Beirut : Dar Ibn Hazm, 2000], hal. 697, 
hadits no 1306)
(1) Wajib ber-Idul Adha (dan Idul Fitri) 
pada hari yang sama 
 Imam At-Tirmidzi berkata, “Sebagian ahlul ‘ilmi 
(ulama) menafsirkan hadits ini dengan menyatakan : 
 “Sesungguhnya makna shaum dan Idul Fitri ini adalah 
yang dilakukan bersama jama’ah [masyarakat muslim di 
bawah pimpinan Khalifah/Imam] dan sebahagian besar 
orang.” (Lihat Imam Syaukani, Nailul Authar, [Beirut : 
Dar Ibn Hazm, 2000], hal. 699)
(2) Idul Adha didasarkan pada 
ru’yat dari penduduk Makkah 
 Hadits Husain Ibn Al-Harits Al-Jadali RA, dia berkata: 
“Sesungguhnya Amir (Wali) Makkah pernah berkhutbah 
dan berkata : 
 “Rasulullah SAW mengamanatkan kepada kami untuk 
melaksanakan manasik haji berdasarkan ru’yat. Jika kami 
tidak berhasil meru’yat tetapi ada dua saksi adil yang berhasil 
meru’yat, maka kami melaksanakan manasik haji berdasarkan 
kesaksian keduanya.” (HR Abu Dawud [hadits no 2338] dan 
Ad-Daruquthni [Juz II/167]. Imam Ad-Daruquthni 
berkata,’Ini isnadnya bersambung [muttashil] dan shahih.’ 
Lihat Imam Syaukani, Nailul Authar, [Beirut : Dar Ibn Hazm, 
2000], hal. 841, hadits no 1629)
Penjelasan.. 
 Rasulullah SAW juga telah menetapkan bahwa pelaksanaan 
manasik haji (seperti wukuf di Arafah, thawaf ifadlah, bermalam 
di Muzdalifah, melempar jumrah), harus ditetapkan 
berdasarkan RUKYAT PENDUDUK MAKKAH sendiri, bukan 
berdasarkan ru’yat penduduk Madinah, penduduk Najd, atau 
penduduk negeri-negeri Islam lainnya. 
 Hal ini berlandaskan perintah Nabi SAW kepada Amir (Wali) 
Makkah untuk menetapkan hari dimulainya manasik haji 
berdasarkan ru’yat. 
 Praktek ini yang telah dilaksanakan pada saat adanya Daulah 
Islamiyah 
 Dalam kondisi tiadanya Daulah Islamiyah (Khilafah), penentuan 
waktu manasik haji tetap menjadi kewenangan pihak yang 
memerintah Hijaz dari kalangan kaum Muslim, meskipun 
kekuasaannya sendiri tidak sah menurut syara’.
Penjelasan.. 
 Dalam keadaan demikian, kaum Muslim seluruhnya di 
dunia wajib beridul Adha pada Yaumun nahr (hari 
penyembelihan kurban), yaitu tatkala para jamaah haji 
di Makkah sedang menyembelih kurban mereka pada 
tanggal 10 Dzulhijjah. Dan bukan keesokan harinya 
(hari pertama dari Hari Tasyriq) seperti di Indonesia.
(3) Haram Puasa Arafah, di Arafah. 
Sunnah puasa Arafah, di tempat lain 
 Hadits Abu Hurairah RA, dia berkata : 
 “Sesungguhnya Rasulullah SAW telah melarang 
puasa pada Hari Arafah, di Arafah” (HR. Abu 
Dawud, An Nasa’i dan Ibnu Khuzaimah dalam 
Shahihnya, Lihat Imam Syaukani, Nailul Authar, 
[Beirut : Dar Ibn Hazm, 2000], hal. 875, hadits no 
1709). 
 Berdasarkan hadits itu, Imam Asy-Syafi’i berkata, 
“Disunnahkan berpuasa pada Hari Arafah (tanggal 
9 Dhulhijjah) bagi mereka yang bukan jamaah 
haji.”
Kapan hari Arafah? 
» فِطْرُكُمْ يَوْمَ تفُْطِرُوْنَ وَأَضْحَاكُمْ يَوْمَ تضَُحُّوْنَ، وَعَرَفَةُ يَوْمَ تعُ رفُوْنَ « 
Hari Raya Idul Fitri kalian adalah hari ketika kalian 
berbuka (usai puasa Ramadhan), dan Hari Raya Idul 
Adha kalian adalah hari ketika kalian menyembelih 
kurban, sedangkan Hari Arafah adalah hari ketika 
kalian (jamaah haji) berkumpul di Arafah. (HR as- 
Syafii dari ‘Aisyah, dalam al-Umm, juz I, hal. 230). 
 Maka mestinya, umat Islam di seluruh dunia yang 
tidak sedang menunaikan ibadah haji menjadikan 
penentuan hari Arafah di tanah suci sebagai pedoman.
Penjelasan 
 Merupakan dalil yang jelas dan terang mengenai kewajiban 
penyatuan Idul Adha pada hari yang sama secara wajib ‘ain atas 
seluruh kaum Muslim. 
 Disyari’atkan puasa bagi selain jamaah haji pada Hari Arafah (= hari tatkala 
jamaah haji wukuf di Padang Arafah), maka artinya, Hari Arafah itu satu 
adanya, tidak lebih dari satu dan tidak boleh lebih dari satu. 
 Maka, atas dasar apa kaum Muslim di Indonesia justru berpuasa 
Arafah pada hari penyembelihan kurban di Makkah (10 Dzulhijjah), 
yang sebenarnya adalah hari raya Idul Adha bagi mereka? 
 Dan bukankah PUASA pada HARI RAYA adalah HARAM? 
 Lalu atas dasar apa pula mereka Shalat Idul Adha di luar waktunya dan 
malahan shalat Idul Adha pada tanggal 11 Dzulhijjah (hari pertama dari 
Hari Tasyriq)? 
Sungguh, fenomena di Indonesia ini adalah sebuah bid’ah yang munkar 
(bid’ah munkarah), yang tidak boleh didiamkan oleh seorang muslim 
yang masih punya rasa takut kepada Allah dan azab-Nya!
Dalil yang dijadikan DALIH 
“Berpuasalah kalian karena telah meru’yat hilal 
(mengamati adanya bulan sabit), dan berbukalah kalian 
(beridul Fitri) karena telah meru’yat hilal. Dan jika 
terhalang pandangan kalian, maka perkirakanlah !” 
 Beristidlal (menggunakan dalil) dengan hadits ini untuk 
membolehkan perbedaan hari raya (termasuk Idul Adha) 
di antara negeri-negeri Islam dan untuk membolehkan 
pengalaman ilmu hisab, adalah istidlal yang keliru.
Kekeliruannya.. 
 Pertama, 
 Hadits tersebut tidak menyinggung Idul Adha dan tidak 
menyebut-nyebut perihal Idul Adha, baik langsung maupun 
tidak langsung. Hadits itu hanya menyinggung Idul Fitri, 
bukan Idul Adha. Maka dari itu, tidaklah tepat menjadikannya 
sebagai dalil kebolehan perbedaan Idul Adha karena adanya 
perbedaan mathla’ hilal 
 Selain itu, mathla’ hilal itu sendiri faktanya TIDAKLAH 
BERBEDA-BEDA. Sebab, bulan lahir di langit pada satu titik 
waktu yang sama. Dan waktu kelahiran bulan ini berlaku 
untuk bumi seluruhnya. Yang berbeda-beda sebenarnya 
hanyalah waktu pengamatan, ini pun hanya terjadi pada jangka 
waktu yang masih terhitung pada hari yang sama, yang 
lamanya tidak lebih dari 12 jam.
Kekeliruannya.. 
 Kedua, 
 hadits tersebut telah menetapkan awal puasa Ramadhan dan 
Idul Fitri berdasarkan ru’yatul hilal, bukan berdasarkan ilmu 
hisab. 
 Pada hadits tersebut tak terdapat sedikit pun “dalalah” 
(pemahaman) yang membolehkan pengamalan ilmu hisab 
untuk menetapkan awal bulan Ramadlan dan hari raya Idul 
Fitri. 
 Sedangkan hadits Nabi yang berbunyi: “(……jika pandangan 
kalian terhalang), maka perkirakanlah hilal itu!” maksudnya 
bukanlah perkiraan berdasarkan ilmu hisab, melainkan dengan 
menyempurnakan bilangan Sya’ban dan Ramadhan 
sejumlah 30 hari, bila kesulitan melakukan ru’yat
Kekeliruannya.. 
 Ketiga, 
 Andaikata kita terima bahwa hadits tersebut juga berlaku 
untuk Idul Adha dengan jalan Qiyas –padahal Qiyas tidak 
boleh ada dalam perkara ibadah, karena ibadah bersifat 
tauqifiyah– maka hadits tersebut justru akan bertentangan 
dengan hadits Husain Ibn Al-Harits Al-Jadali RA, yang 
bersifat khusus untuk Idul Adha dan manasik haji. 
 Dalam hadits tersebut, Nabi SAW telah memberikan 
kewenangan kepada Amir (Wali) Makkah untuk 
menetapkan ru’yat bagi bulan Dzulhijjah dan untuk 
menetapkan waktu manasik haji berdasarkan ru’yat 
penduduk Makkah (bukan ru’yat kaumMuslim yang lain 
di berbagai negeri Islam).
Kesimpulan 
 Indonesia tidak boleh berbeda sendiri dari negeri-negeri Islam lainnya 
dalam hal penentuan hari-hari raya Islam. 
 Indonesia tidak boleh menentang ijma’ (kesepakatan) seluruh kaum 
Muslim di seantero pelosok dunia, karena seluruh negara menganggap 
bahwa tanggal 10 Dzulhijjah di tetapkan berdasarkan rukyat penduduk 
Hijaz. Sungguh, tak ada yang menyalahi ijma’ kaum Muslim itu, selain 
Indonesia ! 
 Atas dasar apa hanya Indonesia sendiri yang menentang ijma’ tersebut 
dan berupaya memecah belah persatuan dan kesatuan kaum Muslim? 
 Apakah Indonesia berambisi untuk menjadi negara pertama yang 
mempelopori suatu tradisi yang buruk (sunnah sayyi’ah) sehingga para 
umaro’ dan ulama di Indonesia akan turut memikul dosanya dan dosa 
dari orang-orang yang mengamalkannya hingga Hari Kiamat nanti??
Kesimpulan 
 Perbedaan hari raya di Dunia Islam saat ini sesungguhnya 
terpulang kepada perbedaan pemerintahan dan kekuasaan 
Dunia Islam, yang terpecah belah dan terkotak-kotak 
dalam 50-an lebih negara kebangsaan yang direkayasa oleh 
kaum kafir penjajah. 
 Kekompakan, persatuan, dan kesatuan Dunia Islam tak 
akan tewujud, kecuali di bahwa naungan Khilafah 
Islamiyah Rasyidah. 
 Khilafah ini yang akan mempersatukan kaum Muslim di 
seluruh dunia, serta akan memimpin kaum Muslim untuk 
menjalani kehidupan bernegara dan bermasyarakat 
berdasarkan Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya. Insya Allah 
cita-cita ini dapat terwujud tidak lama lagi !

More Related Content

What's hot

Materi IBC 11 Membuktikan Kebenaran Al Quran
Materi IBC 11 Membuktikan Kebenaran Al QuranMateri IBC 11 Membuktikan Kebenaran Al Quran
Materi IBC 11 Membuktikan Kebenaran Al QuranUmi Sa'adah
 
Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?
Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?
Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?Erwin Wahyu
 
Bersegera melaksanakan Syariat
Bersegera melaksanakan SyariatBersegera melaksanakan Syariat
Bersegera melaksanakan SyariatErwin Wahyu
 
Materi i jalan menuju iman
Materi i   jalan menuju imanMateri i   jalan menuju iman
Materi i jalan menuju imanpermadina
 
Materi IBC 6 Membangun Pondasi Bisnis
Materi IBC 6 Membangun Pondasi BisnisMateri IBC 6 Membangun Pondasi Bisnis
Materi IBC 6 Membangun Pondasi BisnisUmi Sa'adah
 
Syariah islam
Syariah islamSyariah islam
Syariah islamel-hafiy
 
Materi khilafah dan dakwah
Materi khilafah dan dakwahMateri khilafah dan dakwah
Materi khilafah dan dakwahel-hafiy
 
MEMANTASKAN DIRI MENJADI PENGEMBAN DAKWAH.pptx
MEMANTASKAN DIRI MENJADI PENGEMBAN DAKWAH.pptxMEMANTASKAN DIRI MENJADI PENGEMBAN DAKWAH.pptx
MEMANTASKAN DIRI MENJADI PENGEMBAN DAKWAH.pptxArdiannurArRoya
 
Standar Perbuatan
Standar PerbuatanStandar Perbuatan
Standar PerbuatanErwin Wahyu
 
Daulah islam
Daulah islamDaulah islam
Daulah islamMye Gucci
 
Simpul Islam, Bernama Aqidah
Simpul Islam, Bernama AqidahSimpul Islam, Bernama Aqidah
Simpul Islam, Bernama AqidahNiko Arwenda
 
Materi IBC 9 Teori Berfikir Tingkat 3
Materi IBC 9 Teori Berfikir Tingkat 3Materi IBC 9 Teori Berfikir Tingkat 3
Materi IBC 9 Teori Berfikir Tingkat 3Umi Sa'adah
 
Materi IBC16 Makna Rejeki
Materi IBC16 Makna RejekiMateri IBC16 Makna Rejeki
Materi IBC16 Makna RejekiUmi Sa'adah
 

What's hot (20)

Materi IBC 11 Membuktikan Kebenaran Al Quran
Materi IBC 11 Membuktikan Kebenaran Al QuranMateri IBC 11 Membuktikan Kebenaran Al Quran
Materi IBC 11 Membuktikan Kebenaran Al Quran
 
Materi ibc 20 standar perbuatan - Ust .Dwi condro triono
Materi ibc 20 standar perbuatan - Ust .Dwi condro trionoMateri ibc 20 standar perbuatan - Ust .Dwi condro triono
Materi ibc 20 standar perbuatan - Ust .Dwi condro triono
 
16 kewajiban dakwah berjamaah
16 kewajiban dakwah berjamaah16 kewajiban dakwah berjamaah
16 kewajiban dakwah berjamaah
 
Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?
Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?
Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?
 
Bersegera melaksanakan Syariat
Bersegera melaksanakan SyariatBersegera melaksanakan Syariat
Bersegera melaksanakan Syariat
 
Materi i jalan menuju iman
Materi i   jalan menuju imanMateri i   jalan menuju iman
Materi i jalan menuju iman
 
Fiqh Qurban
Fiqh QurbanFiqh Qurban
Fiqh Qurban
 
05 - Potensi Akal Manusia
05 - Potensi Akal Manusia05 - Potensi Akal Manusia
05 - Potensi Akal Manusia
 
Materi IBC 6 Membangun Pondasi Bisnis
Materi IBC 6 Membangun Pondasi BisnisMateri IBC 6 Membangun Pondasi Bisnis
Materi IBC 6 Membangun Pondasi Bisnis
 
Kewajiban menuntut ilmu
Kewajiban menuntut ilmuKewajiban menuntut ilmu
Kewajiban menuntut ilmu
 
Syariah islam
Syariah islamSyariah islam
Syariah islam
 
Materi khilafah dan dakwah
Materi khilafah dan dakwahMateri khilafah dan dakwah
Materi khilafah dan dakwah
 
MEMANTASKAN DIRI MENJADI PENGEMBAN DAKWAH.pptx
MEMANTASKAN DIRI MENJADI PENGEMBAN DAKWAH.pptxMEMANTASKAN DIRI MENJADI PENGEMBAN DAKWAH.pptx
MEMANTASKAN DIRI MENJADI PENGEMBAN DAKWAH.pptx
 
Standar Perbuatan
Standar PerbuatanStandar Perbuatan
Standar Perbuatan
 
Daulah islam
Daulah islamDaulah islam
Daulah islam
 
Simpul Islam, Bernama Aqidah
Simpul Islam, Bernama AqidahSimpul Islam, Bernama Aqidah
Simpul Islam, Bernama Aqidah
 
Materi IBC 9 Teori Berfikir Tingkat 3
Materi IBC 9 Teori Berfikir Tingkat 3Materi IBC 9 Teori Berfikir Tingkat 3
Materi IBC 9 Teori Berfikir Tingkat 3
 
Materi IBC16 Makna Rejeki
Materi IBC16 Makna RejekiMateri IBC16 Makna Rejeki
Materi IBC16 Makna Rejeki
 
Akhlak dalam pandangan islam
Akhlak dalam pandangan islamAkhlak dalam pandangan islam
Akhlak dalam pandangan islam
 
Islam Jalan Hidup Sempurna
Islam Jalan Hidup SempurnaIslam Jalan Hidup Sempurna
Islam Jalan Hidup Sempurna
 

Viewers also liked

Pentingnya Taqwa dalam Kehidupan
Pentingnya Taqwa dalam KehidupanPentingnya Taqwa dalam Kehidupan
Pentingnya Taqwa dalam KehidupanErwin Wahyu
 
Meraih taqwa sebagai buah ramadhan
Meraih taqwa sebagai buah ramadhanMeraih taqwa sebagai buah ramadhan
Meraih taqwa sebagai buah ramadhanUmi Sa'adah
 
Keutamaan mencari nafkah
Keutamaan mencari nafkahKeutamaan mencari nafkah
Keutamaan mencari nafkahErwin Wahyu
 
Hukum Seputar I'tikaf
Hukum Seputar I'tikafHukum Seputar I'tikaf
Hukum Seputar I'tikafErwin Wahyu
 
KHILAFAH : Model Acuan Peradaban Islam
KHILAFAH : Model Acuan Peradaban IslamKHILAFAH : Model Acuan Peradaban Islam
KHILAFAH : Model Acuan Peradaban IslamUmi Sa'adah
 
Berjaya bersama Mangga
Berjaya bersama ManggaBerjaya bersama Mangga
Berjaya bersama ManggaErwin Wahyu
 
Keutamaan Puasa dan Ramadhan
Keutamaan Puasa dan RamadhanKeutamaan Puasa dan Ramadhan
Keutamaan Puasa dan RamadhanErwin Wahyu
 
Ramadhan bersama Rasulullah saw
Ramadhan bersama Rasulullah sawRamadhan bersama Rasulullah saw
Ramadhan bersama Rasulullah sawErwin Wahyu
 
Ringkasan Kitab Sistem Sanksi dan Hukum Pembuktian dalam Islam_Hudud
Ringkasan Kitab Sistem Sanksi dan Hukum Pembuktian dalam Islam_HududRingkasan Kitab Sistem Sanksi dan Hukum Pembuktian dalam Islam_Hudud
Ringkasan Kitab Sistem Sanksi dan Hukum Pembuktian dalam Islam_Hududtsaqafahpemuda.wordpress.com
 
Kematian, Perpisahan & Penghisaban
Kematian, Perpisahan & PenghisabanKematian, Perpisahan & Penghisaban
Kematian, Perpisahan & PenghisabanErwin Wahyu
 
Pentingnya Aturan
Pentingnya AturanPentingnya Aturan
Pentingnya AturanErwin Wahyu
 
Time for Success Ramadhan 1436 H
Time for Success Ramadhan 1436 HTime for Success Ramadhan 1436 H
Time for Success Ramadhan 1436 HErwin Wahyu
 
Indonesia dalam Cengkraman Neo-Liberalisme & Neo-Imperialisme
Indonesia dalam Cengkraman Neo-Liberalisme & Neo-ImperialismeIndonesia dalam Cengkraman Neo-Liberalisme & Neo-Imperialisme
Indonesia dalam Cengkraman Neo-Liberalisme & Neo-ImperialismeErwin Wahyu
 
3 Kunci Keberuntungan Hidup
3 Kunci Keberuntungan Hidup3 Kunci Keberuntungan Hidup
3 Kunci Keberuntungan HidupErwin Wahyu
 
Materi Kajian Umum - Mengapa Beriman kepada Al Quran
Materi Kajian Umum - Mengapa Beriman kepada Al QuranMateri Kajian Umum - Mengapa Beriman kepada Al Quran
Materi Kajian Umum - Mengapa Beriman kepada Al QuranErwin Wahyu
 
Dakwah Poros Hidup (2014) - M. Rahmat Kurnia
Dakwah Poros Hidup (2014) - M. Rahmat KurniaDakwah Poros Hidup (2014) - M. Rahmat Kurnia
Dakwah Poros Hidup (2014) - M. Rahmat KurniaErwin Wahyu
 

Viewers also liked (20)

Pentingnya Taqwa dalam Kehidupan
Pentingnya Taqwa dalam KehidupanPentingnya Taqwa dalam Kehidupan
Pentingnya Taqwa dalam Kehidupan
 
Meraih taqwa sebagai buah ramadhan
Meraih taqwa sebagai buah ramadhanMeraih taqwa sebagai buah ramadhan
Meraih taqwa sebagai buah ramadhan
 
Keutamaan mencari nafkah
Keutamaan mencari nafkahKeutamaan mencari nafkah
Keutamaan mencari nafkah
 
Hukum Seputar I'tikaf
Hukum Seputar I'tikafHukum Seputar I'tikaf
Hukum Seputar I'tikaf
 
KHILAFAH : Model Acuan Peradaban Islam
KHILAFAH : Model Acuan Peradaban IslamKHILAFAH : Model Acuan Peradaban Islam
KHILAFAH : Model Acuan Peradaban Islam
 
Berjaya bersama Mangga
Berjaya bersama ManggaBerjaya bersama Mangga
Berjaya bersama Mangga
 
Ringkasan Sirah Nabawiyah
Ringkasan Sirah NabawiyahRingkasan Sirah Nabawiyah
Ringkasan Sirah Nabawiyah
 
Keutamaan Puasa dan Ramadhan
Keutamaan Puasa dan RamadhanKeutamaan Puasa dan Ramadhan
Keutamaan Puasa dan Ramadhan
 
Ramadhan bersama Rasulullah saw
Ramadhan bersama Rasulullah sawRamadhan bersama Rasulullah saw
Ramadhan bersama Rasulullah saw
 
Ringkasan Kitab Sistem Sanksi dan Hukum Pembuktian dalam Islam_Hudud
Ringkasan Kitab Sistem Sanksi dan Hukum Pembuktian dalam Islam_HududRingkasan Kitab Sistem Sanksi dan Hukum Pembuktian dalam Islam_Hudud
Ringkasan Kitab Sistem Sanksi dan Hukum Pembuktian dalam Islam_Hudud
 
Kematian, Perpisahan & Penghisaban
Kematian, Perpisahan & PenghisabanKematian, Perpisahan & Penghisaban
Kematian, Perpisahan & Penghisaban
 
Pentingnya Aturan
Pentingnya AturanPentingnya Aturan
Pentingnya Aturan
 
Time for Success Ramadhan 1436 H
Time for Success Ramadhan 1436 HTime for Success Ramadhan 1436 H
Time for Success Ramadhan 1436 H
 
Indonesia dalam Cengkraman Neo-Liberalisme & Neo-Imperialisme
Indonesia dalam Cengkraman Neo-Liberalisme & Neo-ImperialismeIndonesia dalam Cengkraman Neo-Liberalisme & Neo-Imperialisme
Indonesia dalam Cengkraman Neo-Liberalisme & Neo-Imperialisme
 
Ringkasan takattul hizb
Ringkasan takattul hizbRingkasan takattul hizb
Ringkasan takattul hizb
 
3 Kunci Keberuntungan Hidup
3 Kunci Keberuntungan Hidup3 Kunci Keberuntungan Hidup
3 Kunci Keberuntungan Hidup
 
Materi Kajian Umum - Mengapa Beriman kepada Al Quran
Materi Kajian Umum - Mengapa Beriman kepada Al QuranMateri Kajian Umum - Mengapa Beriman kepada Al Quran
Materi Kajian Umum - Mengapa Beriman kepada Al Quran
 
Dakwah Poros Hidup (2014) - M. Rahmat Kurnia
Dakwah Poros Hidup (2014) - M. Rahmat KurniaDakwah Poros Hidup (2014) - M. Rahmat Kurnia
Dakwah Poros Hidup (2014) - M. Rahmat Kurnia
 
Mengenal Riba
Mengenal RibaMengenal Riba
Mengenal Riba
 
Problematika Umat
Problematika UmatProblematika Umat
Problematika Umat
 

Similar to IDUL ADHA

Penentuan hari raya idul adha
Penentuan hari raya idul adhaPenentuan hari raya idul adha
Penentuan hari raya idul adhaUmi Sa'adah
 
Awaldanakhirramadhan1434 130628174748-phpapp02(1)
Awaldanakhirramadhan1434 130628174748-phpapp02(1)Awaldanakhirramadhan1434 130628174748-phpapp02(1)
Awaldanakhirramadhan1434 130628174748-phpapp02(1)Kuswandari Ndari
 
Hijrah: Kemerdekaan Hakiki
Hijrah: Kemerdekaan HakikiHijrah: Kemerdekaan Hakiki
Hijrah: Kemerdekaan HakikiAnas Wibowo
 
Penentuan Awal Bulan Qomariyah
Penentuan Awal Bulan QomariyahPenentuan Awal Bulan Qomariyah
Penentuan Awal Bulan QomariyahAnas Wibowo
 
metode syar'i penentuan awal dan akhir ramadan
metode syar'i penentuan awal dan akhir ramadanmetode syar'i penentuan awal dan akhir ramadan
metode syar'i penentuan awal dan akhir ramadanAtik Latifah
 
Pelaksanaan arafah dan ied adha
Pelaksanaan arafah dan ied adhaPelaksanaan arafah dan ied adha
Pelaksanaan arafah dan ied adhaAbyanuddin Salam
 
Plugin panduan%20haji
Plugin panduan%20hajiPlugin panduan%20haji
Plugin panduan%20hajinajwa2011
 
Maklumat-Ramadhan-1443-H-2022-M.pdf
Maklumat-Ramadhan-1443-H-2022-M.pdfMaklumat-Ramadhan-1443-H-2022-M.pdf
Maklumat-Ramadhan-1443-H-2022-M.pdfMursitaAnindita2
 
Menentukan awal ramadhan oc
Menentukan awal ramadhan ocMenentukan awal ramadhan oc
Menentukan awal ramadhan ocMuhammad Zen
 
Puasa 'arafah, kapan dilaksanakan 1
Puasa 'arafah, kapan dilaksanakan 1Puasa 'arafah, kapan dilaksanakan 1
Puasa 'arafah, kapan dilaksanakan 1Muhsin Hariyanto
 

Similar to IDUL ADHA (20)

Penentuan hari raya idul adha
Penentuan hari raya idul adhaPenentuan hari raya idul adha
Penentuan hari raya idul adha
 
Awal dan akhir ramadhan1435
Awal dan akhir ramadhan1435Awal dan akhir ramadhan1435
Awal dan akhir ramadhan1435
 
Penentuan 1 syawal
Penentuan 1 syawalPenentuan 1 syawal
Penentuan 1 syawal
 
Awaldanakhirramadhan1434 130628174748-phpapp02(1)
Awaldanakhirramadhan1434 130628174748-phpapp02(1)Awaldanakhirramadhan1434 130628174748-phpapp02(1)
Awaldanakhirramadhan1434 130628174748-phpapp02(1)
 
Awal dan akhir ramadhan1434
Awal dan akhir ramadhan1434Awal dan akhir ramadhan1434
Awal dan akhir ramadhan1434
 
Hijrah: Kemerdekaan Hakiki
Hijrah: Kemerdekaan HakikiHijrah: Kemerdekaan Hakiki
Hijrah: Kemerdekaan Hakiki
 
tugas bk agama islam
tugas bk agama islamtugas bk agama islam
tugas bk agama islam
 
Penentuan Awal Bulan Qomariyah
Penentuan Awal Bulan QomariyahPenentuan Awal Bulan Qomariyah
Penentuan Awal Bulan Qomariyah
 
Hukum maulid
Hukum maulidHukum maulid
Hukum maulid
 
metode syar'i penentuan awal dan akhir ramadan
metode syar'i penentuan awal dan akhir ramadanmetode syar'i penentuan awal dan akhir ramadan
metode syar'i penentuan awal dan akhir ramadan
 
Pelaksanaan arafah dan ied adha
Pelaksanaan arafah dan ied adhaPelaksanaan arafah dan ied adha
Pelaksanaan arafah dan ied adha
 
Plugin panduan%20haji
Plugin panduan%20hajiPlugin panduan%20haji
Plugin panduan%20haji
 
Maklumat-Ramadhan-1443-H-2022-M.pdf
Maklumat-Ramadhan-1443-H-2022-M.pdfMaklumat-Ramadhan-1443-H-2022-M.pdf
Maklumat-Ramadhan-1443-H-2022-M.pdf
 
Menentukan awal ramadhan oc
Menentukan awal ramadhan ocMenentukan awal ramadhan oc
Menentukan awal ramadhan oc
 
Ramadhan
RamadhanRamadhan
Ramadhan
 
Puasa 'arafah, kapan dilaksanakan 1
Puasa 'arafah, kapan dilaksanakan 1Puasa 'arafah, kapan dilaksanakan 1
Puasa 'arafah, kapan dilaksanakan 1
 
Kajian puasa
Kajian puasaKajian puasa
Kajian puasa
 
KAJIAN UTAMA EDISI JULI 2015
KAJIAN UTAMA EDISI JULI 2015 KAJIAN UTAMA EDISI JULI 2015
KAJIAN UTAMA EDISI JULI 2015
 
Ramadhan
RamadhanRamadhan
Ramadhan
 
Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha
Hari Raya Idul Fitri dan Idul AdhaHari Raya Idul Fitri dan Idul Adha
Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha
 

More from Umi Sa'adah

Single Linked List - Insert .pptx
Single Linked List - Insert .pptxSingle Linked List - Insert .pptx
Single Linked List - Insert .pptxUmi Sa'adah
 
Bunga rampai pemikiran islam
Bunga rampai pemikiran islamBunga rampai pemikiran islam
Bunga rampai pemikiran islamUmi Sa'adah
 
Materi IBC 17 Makna Kematian
Materi IBC 17 Makna KematianMateri IBC 17 Makna Kematian
Materi IBC 17 Makna KematianUmi Sa'adah
 
Tanggung Jawab Intelektual Muslim dalam Mewujudkan Islam Rahmatan Lil Alamin
Tanggung Jawab Intelektual Muslim dalam Mewujudkan Islam Rahmatan Lil Alamin Tanggung Jawab Intelektual Muslim dalam Mewujudkan Islam Rahmatan Lil Alamin
Tanggung Jawab Intelektual Muslim dalam Mewujudkan Islam Rahmatan Lil Alamin Umi Sa'adah
 
Materi IBC 23 Metode Penarikan Hukum Syariat
Materi IBC 23 Metode Penarikan Hukum SyariatMateri IBC 23 Metode Penarikan Hukum Syariat
Materi IBC 23 Metode Penarikan Hukum SyariatUmi Sa'adah
 
Materi IBC 21 Penilaian Standar Perbuatan Manusia
Materi IBC 21 Penilaian Standar Perbuatan ManusiaMateri IBC 21 Penilaian Standar Perbuatan Manusia
Materi IBC 21 Penilaian Standar Perbuatan ManusiaUmi Sa'adah
 
Materi IBC 12 Dosa Investasi
Materi IBC 12 Dosa InvestasiMateri IBC 12 Dosa Investasi
Materi IBC 12 Dosa InvestasiUmi Sa'adah
 
Materi IBC 24 Sunnah Rosul
Materi IBC 24 Sunnah RosulMateri IBC 24 Sunnah Rosul
Materi IBC 24 Sunnah RosulUmi Sa'adah
 
Materi IBC 25 Metode Ijtihad
Materi IBC 25 Metode IjtihadMateri IBC 25 Metode Ijtihad
Materi IBC 25 Metode IjtihadUmi Sa'adah
 
Materi IBC 19 Meraih Amalan Tertinggi
Materi IBC 19 Meraih Amalan TertinggiMateri IBC 19 Meraih Amalan Tertinggi
Materi IBC 19 Meraih Amalan TertinggiUmi Sa'adah
 
Materi IBC 22 Hukum Syariat
Materi IBC 22 Hukum SyariatMateri IBC 22 Hukum Syariat
Materi IBC 22 Hukum SyariatUmi Sa'adah
 
Materi IBC 18 Kedudukan Doa
Materi IBC 18 Kedudukan DoaMateri IBC 18 Kedudukan Doa
Materi IBC 18 Kedudukan DoaUmi Sa'adah
 
Materi IBC 20 Sandar Perbuatan
Materi IBC 20 Sandar PerbuatanMateri IBC 20 Sandar Perbuatan
Materi IBC 20 Sandar PerbuatanUmi Sa'adah
 
Materi IBC15 Makna Tawakkal
Materi IBC15 Makna TawakkalMateri IBC15 Makna Tawakkal
Materi IBC15 Makna TawakkalUmi Sa'adah
 
Materi IBC 14 Petunjuk dan Kesesatan
Materi IBC 14 Petunjuk dan KesesatanMateri IBC 14 Petunjuk dan Kesesatan
Materi IBC 14 Petunjuk dan KesesatanUmi Sa'adah
 
Materi IBC 13 Qodlo dan Qodar
Materi IBC 13 Qodlo dan QodarMateri IBC 13 Qodlo dan Qodar
Materi IBC 13 Qodlo dan QodarUmi Sa'adah
 
Materi ibc 8 Teori Berfikir Tingkat 2
Materi ibc 8 Teori Berfikir Tingkat 2Materi ibc 8 Teori Berfikir Tingkat 2
Materi ibc 8 Teori Berfikir Tingkat 2Umi Sa'adah
 
Materi IBC 5 Visi Bisnis
Materi IBC 5 Visi BisnisMateri IBC 5 Visi Bisnis
Materi IBC 5 Visi BisnisUmi Sa'adah
 
Materi IBC 7 Teori Berfikir Tingkat 1
Materi IBC 7 Teori Berfikir Tingkat 1Materi IBC 7 Teori Berfikir Tingkat 1
Materi IBC 7 Teori Berfikir Tingkat 1Umi Sa'adah
 
Materi IBC 4 Solusi Ekonomi Islam yang Sistemik
Materi IBC 4 Solusi Ekonomi Islam yang SistemikMateri IBC 4 Solusi Ekonomi Islam yang Sistemik
Materi IBC 4 Solusi Ekonomi Islam yang SistemikUmi Sa'adah
 

More from Umi Sa'adah (20)

Single Linked List - Insert .pptx
Single Linked List - Insert .pptxSingle Linked List - Insert .pptx
Single Linked List - Insert .pptx
 
Bunga rampai pemikiran islam
Bunga rampai pemikiran islamBunga rampai pemikiran islam
Bunga rampai pemikiran islam
 
Materi IBC 17 Makna Kematian
Materi IBC 17 Makna KematianMateri IBC 17 Makna Kematian
Materi IBC 17 Makna Kematian
 
Tanggung Jawab Intelektual Muslim dalam Mewujudkan Islam Rahmatan Lil Alamin
Tanggung Jawab Intelektual Muslim dalam Mewujudkan Islam Rahmatan Lil Alamin Tanggung Jawab Intelektual Muslim dalam Mewujudkan Islam Rahmatan Lil Alamin
Tanggung Jawab Intelektual Muslim dalam Mewujudkan Islam Rahmatan Lil Alamin
 
Materi IBC 23 Metode Penarikan Hukum Syariat
Materi IBC 23 Metode Penarikan Hukum SyariatMateri IBC 23 Metode Penarikan Hukum Syariat
Materi IBC 23 Metode Penarikan Hukum Syariat
 
Materi IBC 21 Penilaian Standar Perbuatan Manusia
Materi IBC 21 Penilaian Standar Perbuatan ManusiaMateri IBC 21 Penilaian Standar Perbuatan Manusia
Materi IBC 21 Penilaian Standar Perbuatan Manusia
 
Materi IBC 12 Dosa Investasi
Materi IBC 12 Dosa InvestasiMateri IBC 12 Dosa Investasi
Materi IBC 12 Dosa Investasi
 
Materi IBC 24 Sunnah Rosul
Materi IBC 24 Sunnah RosulMateri IBC 24 Sunnah Rosul
Materi IBC 24 Sunnah Rosul
 
Materi IBC 25 Metode Ijtihad
Materi IBC 25 Metode IjtihadMateri IBC 25 Metode Ijtihad
Materi IBC 25 Metode Ijtihad
 
Materi IBC 19 Meraih Amalan Tertinggi
Materi IBC 19 Meraih Amalan TertinggiMateri IBC 19 Meraih Amalan Tertinggi
Materi IBC 19 Meraih Amalan Tertinggi
 
Materi IBC 22 Hukum Syariat
Materi IBC 22 Hukum SyariatMateri IBC 22 Hukum Syariat
Materi IBC 22 Hukum Syariat
 
Materi IBC 18 Kedudukan Doa
Materi IBC 18 Kedudukan DoaMateri IBC 18 Kedudukan Doa
Materi IBC 18 Kedudukan Doa
 
Materi IBC 20 Sandar Perbuatan
Materi IBC 20 Sandar PerbuatanMateri IBC 20 Sandar Perbuatan
Materi IBC 20 Sandar Perbuatan
 
Materi IBC15 Makna Tawakkal
Materi IBC15 Makna TawakkalMateri IBC15 Makna Tawakkal
Materi IBC15 Makna Tawakkal
 
Materi IBC 14 Petunjuk dan Kesesatan
Materi IBC 14 Petunjuk dan KesesatanMateri IBC 14 Petunjuk dan Kesesatan
Materi IBC 14 Petunjuk dan Kesesatan
 
Materi IBC 13 Qodlo dan Qodar
Materi IBC 13 Qodlo dan QodarMateri IBC 13 Qodlo dan Qodar
Materi IBC 13 Qodlo dan Qodar
 
Materi ibc 8 Teori Berfikir Tingkat 2
Materi ibc 8 Teori Berfikir Tingkat 2Materi ibc 8 Teori Berfikir Tingkat 2
Materi ibc 8 Teori Berfikir Tingkat 2
 
Materi IBC 5 Visi Bisnis
Materi IBC 5 Visi BisnisMateri IBC 5 Visi Bisnis
Materi IBC 5 Visi Bisnis
 
Materi IBC 7 Teori Berfikir Tingkat 1
Materi IBC 7 Teori Berfikir Tingkat 1Materi IBC 7 Teori Berfikir Tingkat 1
Materi IBC 7 Teori Berfikir Tingkat 1
 
Materi IBC 4 Solusi Ekonomi Islam yang Sistemik
Materi IBC 4 Solusi Ekonomi Islam yang SistemikMateri IBC 4 Solusi Ekonomi Islam yang Sistemik
Materi IBC 4 Solusi Ekonomi Islam yang Sistemik
 

Recently uploaded

Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfDianNovitaMariaBanun1
 
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptxPRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptxSaeful Malik
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Adam Hiola
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRobert Siby
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSRobert Siby
 
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptxPERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptxAfifahNuri
 

Recently uploaded (6)

Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
 
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptxPRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
 
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptxPERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
 

IDUL ADHA

  • 1. FURQON Masjid Nurul Ilmi, Perum Sukolilo Park Regency Surabaya 15 Oktober 2011
  • 2. Bagaimana Penentuan 2 Hari Raya Islam dalam pandangan ULAMA MUJTAHIDIN ?
  • 3. Penentuan Idul Fitri (1 Syawal)  Ada 2 kelompok pendapat mujtahid tentang rukyatul hilal (melihat hilal) awal & akhir Ramadhan:  Syafi’iyah (ulama madzhab Syafi’i) : rukyat di satu wilayah berlaku untuk wilayah lain yang berada dalam 1 mathla’  rukyat lokal  Hanafi, Hambali, Maliki : rukyat di satu wilayah berlaku untuk seluruh kaum muslimin sedunia  rukyat global
  • 4. Penentuan Idul Adha (10 Dzulhijjah)  Ulama SELURUH madzhab (Syafi’i, Maliki, Hambali, Hanafi) SEPAKAT :  Idul Adha ditentukan berdasarkan rukyatul hilal (pengamatan bulan sabit) untuk menetapkan awal bulan Dzulhijjah, yang dilakukan oleh PENDUDUK MAKKAH.  Rukyat ini berlaku untuk seluruh dunia.
  • 5. Fakta Idul Adha  Diriwayatkan secara MUTAWATTIR, sejak masa kenabian, Khulafa’ ur-Rasyidin, Umawiyin, Abbasiyin, Utsmaniyin, hingga masa kita sekarang  IDUL ADHA selalu SEREMPAK  Meskipun sudah ma’luumun minad diini bidl dlaruurah (telah diketahui secara pasti sebagai bagian integral ajaran Islam)  anehnya pemerintah kita dengan mengikuti fatwa sebagian ulama membolehkan perbedaan Idul Adha di Indonesia.  Jadilah Indonesia sebagai satu-satunya negara di muka bumi yang tidak mengikuti Hijaz dalam ber-Idul Adha  sering kali jatuh pada hari pertama dari Hari Tasyriq (tanggal 11 Dzulhijjah), dan bukannya pada Yaumun-nahr atau hari penyembelihan kurban (tanggal 10 Dzulhijjah).
  • 7. (1) Wajib ber-Idul Adha (dan Idul Fitri) pada hari yang sama  Hadits A’isyah RA, dia berkata “Rasulullah SAW telah bersabda:  “Idul Fitri adalah hari orang-orang (kaum Muslim) berbuka. Dan Idul Adha adalah hari orang-orang menyembelih kurban.” (HR. At- Tirmidzi dan dinilainya sebagai hadits shahih; Lihat Imam Syaukani, Nailul Authar, [Beirut : Dar Ibn Hazm, 2000], hal. 697, hadits no 1305).  Imam At-Tirmidzi meriwayatkan hadits yang serupa dari shahabat Abu Hurairah RA dengan lafal :  “Bulan Puasa adalah bulan mereka (kaum muslimin) berpuasa. Idul Fitri adalah hari mereka berbuka. Idul Adha adalah hari mereka menyembelih kurban.” (HR.Tirmidzi) Lihat Imam Syaukani, Nailul Authar, [Beirut : Dar Ibn Hazm, 2000], hal. 697, hadits no 1306)
  • 8. (1) Wajib ber-Idul Adha (dan Idul Fitri) pada hari yang sama  Imam At-Tirmidzi berkata, “Sebagian ahlul ‘ilmi (ulama) menafsirkan hadits ini dengan menyatakan :  “Sesungguhnya makna shaum dan Idul Fitri ini adalah yang dilakukan bersama jama’ah [masyarakat muslim di bawah pimpinan Khalifah/Imam] dan sebahagian besar orang.” (Lihat Imam Syaukani, Nailul Authar, [Beirut : Dar Ibn Hazm, 2000], hal. 699)
  • 9. (2) Idul Adha didasarkan pada ru’yat dari penduduk Makkah  Hadits Husain Ibn Al-Harits Al-Jadali RA, dia berkata: “Sesungguhnya Amir (Wali) Makkah pernah berkhutbah dan berkata :  “Rasulullah SAW mengamanatkan kepada kami untuk melaksanakan manasik haji berdasarkan ru’yat. Jika kami tidak berhasil meru’yat tetapi ada dua saksi adil yang berhasil meru’yat, maka kami melaksanakan manasik haji berdasarkan kesaksian keduanya.” (HR Abu Dawud [hadits no 2338] dan Ad-Daruquthni [Juz II/167]. Imam Ad-Daruquthni berkata,’Ini isnadnya bersambung [muttashil] dan shahih.’ Lihat Imam Syaukani, Nailul Authar, [Beirut : Dar Ibn Hazm, 2000], hal. 841, hadits no 1629)
  • 10. Penjelasan..  Rasulullah SAW juga telah menetapkan bahwa pelaksanaan manasik haji (seperti wukuf di Arafah, thawaf ifadlah, bermalam di Muzdalifah, melempar jumrah), harus ditetapkan berdasarkan RUKYAT PENDUDUK MAKKAH sendiri, bukan berdasarkan ru’yat penduduk Madinah, penduduk Najd, atau penduduk negeri-negeri Islam lainnya.  Hal ini berlandaskan perintah Nabi SAW kepada Amir (Wali) Makkah untuk menetapkan hari dimulainya manasik haji berdasarkan ru’yat.  Praktek ini yang telah dilaksanakan pada saat adanya Daulah Islamiyah  Dalam kondisi tiadanya Daulah Islamiyah (Khilafah), penentuan waktu manasik haji tetap menjadi kewenangan pihak yang memerintah Hijaz dari kalangan kaum Muslim, meskipun kekuasaannya sendiri tidak sah menurut syara’.
  • 11. Penjelasan..  Dalam keadaan demikian, kaum Muslim seluruhnya di dunia wajib beridul Adha pada Yaumun nahr (hari penyembelihan kurban), yaitu tatkala para jamaah haji di Makkah sedang menyembelih kurban mereka pada tanggal 10 Dzulhijjah. Dan bukan keesokan harinya (hari pertama dari Hari Tasyriq) seperti di Indonesia.
  • 12. (3) Haram Puasa Arafah, di Arafah. Sunnah puasa Arafah, di tempat lain  Hadits Abu Hurairah RA, dia berkata :  “Sesungguhnya Rasulullah SAW telah melarang puasa pada Hari Arafah, di Arafah” (HR. Abu Dawud, An Nasa’i dan Ibnu Khuzaimah dalam Shahihnya, Lihat Imam Syaukani, Nailul Authar, [Beirut : Dar Ibn Hazm, 2000], hal. 875, hadits no 1709).  Berdasarkan hadits itu, Imam Asy-Syafi’i berkata, “Disunnahkan berpuasa pada Hari Arafah (tanggal 9 Dhulhijjah) bagi mereka yang bukan jamaah haji.”
  • 13. Kapan hari Arafah? » فِطْرُكُمْ يَوْمَ تفُْطِرُوْنَ وَأَضْحَاكُمْ يَوْمَ تضَُحُّوْنَ، وَعَرَفَةُ يَوْمَ تعُ رفُوْنَ « Hari Raya Idul Fitri kalian adalah hari ketika kalian berbuka (usai puasa Ramadhan), dan Hari Raya Idul Adha kalian adalah hari ketika kalian menyembelih kurban, sedangkan Hari Arafah adalah hari ketika kalian (jamaah haji) berkumpul di Arafah. (HR as- Syafii dari ‘Aisyah, dalam al-Umm, juz I, hal. 230).  Maka mestinya, umat Islam di seluruh dunia yang tidak sedang menunaikan ibadah haji menjadikan penentuan hari Arafah di tanah suci sebagai pedoman.
  • 14. Penjelasan  Merupakan dalil yang jelas dan terang mengenai kewajiban penyatuan Idul Adha pada hari yang sama secara wajib ‘ain atas seluruh kaum Muslim.  Disyari’atkan puasa bagi selain jamaah haji pada Hari Arafah (= hari tatkala jamaah haji wukuf di Padang Arafah), maka artinya, Hari Arafah itu satu adanya, tidak lebih dari satu dan tidak boleh lebih dari satu.  Maka, atas dasar apa kaum Muslim di Indonesia justru berpuasa Arafah pada hari penyembelihan kurban di Makkah (10 Dzulhijjah), yang sebenarnya adalah hari raya Idul Adha bagi mereka?  Dan bukankah PUASA pada HARI RAYA adalah HARAM?  Lalu atas dasar apa pula mereka Shalat Idul Adha di luar waktunya dan malahan shalat Idul Adha pada tanggal 11 Dzulhijjah (hari pertama dari Hari Tasyriq)? Sungguh, fenomena di Indonesia ini adalah sebuah bid’ah yang munkar (bid’ah munkarah), yang tidak boleh didiamkan oleh seorang muslim yang masih punya rasa takut kepada Allah dan azab-Nya!
  • 15. Dalil yang dijadikan DALIH “Berpuasalah kalian karena telah meru’yat hilal (mengamati adanya bulan sabit), dan berbukalah kalian (beridul Fitri) karena telah meru’yat hilal. Dan jika terhalang pandangan kalian, maka perkirakanlah !”  Beristidlal (menggunakan dalil) dengan hadits ini untuk membolehkan perbedaan hari raya (termasuk Idul Adha) di antara negeri-negeri Islam dan untuk membolehkan pengalaman ilmu hisab, adalah istidlal yang keliru.
  • 16. Kekeliruannya..  Pertama,  Hadits tersebut tidak menyinggung Idul Adha dan tidak menyebut-nyebut perihal Idul Adha, baik langsung maupun tidak langsung. Hadits itu hanya menyinggung Idul Fitri, bukan Idul Adha. Maka dari itu, tidaklah tepat menjadikannya sebagai dalil kebolehan perbedaan Idul Adha karena adanya perbedaan mathla’ hilal  Selain itu, mathla’ hilal itu sendiri faktanya TIDAKLAH BERBEDA-BEDA. Sebab, bulan lahir di langit pada satu titik waktu yang sama. Dan waktu kelahiran bulan ini berlaku untuk bumi seluruhnya. Yang berbeda-beda sebenarnya hanyalah waktu pengamatan, ini pun hanya terjadi pada jangka waktu yang masih terhitung pada hari yang sama, yang lamanya tidak lebih dari 12 jam.
  • 17. Kekeliruannya..  Kedua,  hadits tersebut telah menetapkan awal puasa Ramadhan dan Idul Fitri berdasarkan ru’yatul hilal, bukan berdasarkan ilmu hisab.  Pada hadits tersebut tak terdapat sedikit pun “dalalah” (pemahaman) yang membolehkan pengamalan ilmu hisab untuk menetapkan awal bulan Ramadlan dan hari raya Idul Fitri.  Sedangkan hadits Nabi yang berbunyi: “(……jika pandangan kalian terhalang), maka perkirakanlah hilal itu!” maksudnya bukanlah perkiraan berdasarkan ilmu hisab, melainkan dengan menyempurnakan bilangan Sya’ban dan Ramadhan sejumlah 30 hari, bila kesulitan melakukan ru’yat
  • 18. Kekeliruannya..  Ketiga,  Andaikata kita terima bahwa hadits tersebut juga berlaku untuk Idul Adha dengan jalan Qiyas –padahal Qiyas tidak boleh ada dalam perkara ibadah, karena ibadah bersifat tauqifiyah– maka hadits tersebut justru akan bertentangan dengan hadits Husain Ibn Al-Harits Al-Jadali RA, yang bersifat khusus untuk Idul Adha dan manasik haji.  Dalam hadits tersebut, Nabi SAW telah memberikan kewenangan kepada Amir (Wali) Makkah untuk menetapkan ru’yat bagi bulan Dzulhijjah dan untuk menetapkan waktu manasik haji berdasarkan ru’yat penduduk Makkah (bukan ru’yat kaumMuslim yang lain di berbagai negeri Islam).
  • 19. Kesimpulan  Indonesia tidak boleh berbeda sendiri dari negeri-negeri Islam lainnya dalam hal penentuan hari-hari raya Islam.  Indonesia tidak boleh menentang ijma’ (kesepakatan) seluruh kaum Muslim di seantero pelosok dunia, karena seluruh negara menganggap bahwa tanggal 10 Dzulhijjah di tetapkan berdasarkan rukyat penduduk Hijaz. Sungguh, tak ada yang menyalahi ijma’ kaum Muslim itu, selain Indonesia !  Atas dasar apa hanya Indonesia sendiri yang menentang ijma’ tersebut dan berupaya memecah belah persatuan dan kesatuan kaum Muslim?  Apakah Indonesia berambisi untuk menjadi negara pertama yang mempelopori suatu tradisi yang buruk (sunnah sayyi’ah) sehingga para umaro’ dan ulama di Indonesia akan turut memikul dosanya dan dosa dari orang-orang yang mengamalkannya hingga Hari Kiamat nanti??
  • 20. Kesimpulan  Perbedaan hari raya di Dunia Islam saat ini sesungguhnya terpulang kepada perbedaan pemerintahan dan kekuasaan Dunia Islam, yang terpecah belah dan terkotak-kotak dalam 50-an lebih negara kebangsaan yang direkayasa oleh kaum kafir penjajah.  Kekompakan, persatuan, dan kesatuan Dunia Islam tak akan tewujud, kecuali di bahwa naungan Khilafah Islamiyah Rasyidah.  Khilafah ini yang akan mempersatukan kaum Muslim di seluruh dunia, serta akan memimpin kaum Muslim untuk menjalani kehidupan bernegara dan bermasyarakat berdasarkan Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya. Insya Allah cita-cita ini dapat terwujud tidak lama lagi !