1. Puasa adalah menahan dari segala hal yang dapat membathalkan puasa dari
mulai terbit fajar sampai terbenam matahari dengan niat yang telah ditentukan.
Puasa di bulan Ramadhan termasuk rukun Islam. Hukumnya adalah wajib.
ُقَّتَت ۡمُكَّلَعَل ۡمُكِلۡبَق نِم َِينذَّٱل ىَلَع َبِتُك اَمَك ُماَي ِ
ٱلص ُمُكۡيَلَع َبِتُك ْاوُنَماَء َِينذَّٱل اَهُّيَأََٰٓي
ََ و
١٨٣
َّاميَأ
ٗ
ا
تَدُودۡعَّم
ٗ
ٗ
نَمَف
ََ اَك
مُكنِم
اًضي ِ
رَّم
ۡ
وَأ
ىَلَع
رَفَس
ٗ
َّةدِعَف
ٗ
ۡ
نِم
َّاميَأ
ََرخُأ
ىَلَع َو
َِينذَّٱل
ةَيۡدِف ۥ
ُهَنوُقيُِطي
ٗ
ُماَعَط
ينِكۡسِم
ٗ
ٗ
نَمَف
َع َّوَطَت
رَۡيخ
ٗ
ا
َوُهَف
رَۡيخ
ٗ
ُهَّل
رَۡيخ ْاوُموُصَت َ َأ َو ۥ
ٗ
ۡمُكَّل
َ ِإ
ۡمُتنُك
ََ وُمَلَۡعت
١٨٤
دُه َُ اَء ۡ
رُقۡٱل ِهيِف َل ِ
نزُأ َِٰٓيذَّٱل ََ اَضَم َر ُر َۡهش
ٗ
ى
ِ
اسَّنلِل
تَنِيَب َو
ٗ
َنِم
َدُهۡٱل
َدِهَش نَمَف َِ اَق ۡ
رُفۡٱل َو ى
رَفَس ىَلَع ۡ
وَأ اًضي ِرَم ََ اَك نَم َو ُه ۡمُصَيۡلَف َر ۡهَّشٱل ُمُكنِم
ٗ
َّةدِعَف
ٗ
ۡ
نِم
َّاميَأ
ََرخُأ
ُدي ِ
ُري
ُمُكِب ُ َّ
ٱَّلل
ُكَّلَعَل َو ۡمُكىَدَه اَم ىَلَع َ َّ
ٱَّلل ْاوُرِبَكُتِل َو َةَّدِعۡٱل ْاوُلِمۡكُتِل َو َرۡسُعۡٱل ُمُكِب ُدي ِ
ُري َ
َل َو َرُۡسيۡٱل
ََ وُرُكَۡشت ۡم
١٨٥
183. Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa
184. (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara
kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah
baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang
lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka
tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin.
Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah
yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu
mengetahui
185. (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di
dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia
dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang
hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri
tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu,
dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka
(wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada
hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak
menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan
bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya
yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur (QS. Al-Baqarah : 183-
185)
Puasa di bulan Ramadhan memiliki banyak keutamaan di dalam hadits Qudsiy,
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
ي ِ
زْجَأ َانَأ َو يِل ُهَّنِإَف َامَي ِ
الص َّ
َلِإ ُهَل َمَدآ ِْنبا ِلَمَع ُّلُك
َذِإَف ، ٌةَّنُج ُماَي ِ
الص َو ،ِهِب
ََ اَك ا
َق ْوَأ ، ٌدَحَأ ُهَمَتَاش َْ ِإَف ، ْلَهْجَي ََل َو ، َْبخْصَي َ
َل َو ْثُف ْرَي َ
َلَف ْمُكِدَحَأ ِم ْوَص ُم ْوَي
ُهَلَتا
ال ِمَف ُوفُلُخَل ِهِدَيِب دَّمَحُم ُسْفَن ِيذَّال َو ، ِْنيَتَّرَم ، ٌمِئاَص يِنِإ : ْلُقَيْلَف ،
َّص
ُبَيْطَأ ِمِئا
ْفَأ اَذِإ اَمُهُح َرْفَي َِ اَتَح ْرَف ِمِئاَّصلِل َو ،ِْكسِمْال ِيح ِ
ر ْنِم ِةَماَيِقْال َم ْوَي ِ َّ
َّللا َدْنِع
ََ ِ
رَف َرَط
ِهِم ْوَصِب ََ ِ
رَف ُهَّبَر َيِقَل اَذِإ َو ، ِه ِ
رْطِفِب
“
“Semua amal anak Adam untuknya selain puasa, puasa itu untuk-Ku dan Aku-
lah yang akan membalasanya.” Puasa itu perisai, maka jika kamu sedang
berpuasa, janganlah berkata rafats, berteriak-teriak dan bersikap bodoh. Jika
ada yang memaki atau mengajak bertengkar, katakanlah, “Saya sedang
puasa” 2 x, kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Demi (Allah) yang nyawa Muhammad di Tangan-Nya, sungguh bau mulut
orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah pada hari kiamat daripada bau
kesturi. Bagi orang yang berpuasa itu ada dua kegembiraan; kegembiraan
ketika berbuka dan kegembiraan ketika bertemu Tuhannya dengan puasanya
itu.” (HR. Ahmad, Muslim dan Nasa’i)
Syarat-syarat Wajibnya Puasa
1. Islam.
2. Mukallaf (baligh dan berakal).
2. 3. Mampu berpuasa.
4. Sehat.
5. Domisili/ mukim.
Ada ruhsoh bagi yang sedang safar, tidak wajib puasa baginya dengan syarat
menempuh perjalanan sekitar 82 kilometer serta perginya tersebut bukan dalam
rangka maksiat kepada Allah Swt dan berangkatnya sebelum terbitnya fajar
shadiq (sebelum masuk waktu Shubuh). Bagi orang yang bepergian tersebut,
apabila dia tidak merasakan kepayahan dalam perjalanannya, maka baginya
lebih utama berpuasa. Sedangkan bila menemukan kepayahan, maka lebih
utama berbuka/ tidak berpuasa.
RUKUN PUASA :
1. Niat
2. Meninggalkan segala
yang membatalkan
puasa dengan kondisi
ingat bahwa dia
sedang berpuasa dan
tidak terpaksa. Maka
tidak batal puasanya
orang yang melakukan
hal-hal yang
membatalkan puasa karena lupa atau dipaksa.
KEUTAMAAN SHALAT TARAWIH :
Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib ra. bahwasannya Rasulullah saw pernah
ditanya seseorang mengenai fadhilah shalat tarawih di bulan Ramadhan, maka
beliau berkata “(fadhilah tarawih) di malam;
Hari ke-1 : membebaskan seorang mu’min dari dosanya seperti ketika ia baru
dilahirkan ibunya.
Hari ke-2 : diampunkan dosa kedua ibu-bapaknya, jika kedunya beriman.
Hari ke-3 : berseru malaikat dari bawah ‘arasy “mulailah beramal, Allah telah
menghapus dosa-dosa yang terhadulu”.
Hari ke-4 : baginya pahala seperti membaca semua kitab Allah (taurat, injil,
zabur dan alqur’an)
Hari ke-5 : Allah berikan padanya pahala shalat di Masjidil Haram, Masjid
Madinah dan Masjidil aqsha.
Hari ke-6 : Allah berikan padanya pahala orang yang thawaf di baitul ma’mur
seraya memohonkan ampun untuknya segala batu dan lumpur.
Hari ke-7 : seolah baginya hidup di zaman nabi Musa dan turut berperang
melawan Fir’aun dan Hamman.
Hari ke-8 : Allah berikan kepadanya apa-apa yang diberikan kepada nabi
Ibrahim as.
Hari ke-9 : seolah-olah ia menyembah Allah swt seperti kelasnya ibadah
Rasulullah saw.
Hari ke-10 : Allah berikan rizqi kepadanya berupa kebaikan dunia dan akhirat.
Hari ke-11 : akan keluar dari dunia (mati) seperti hari ketika dilahirkan ibunya.
Hari ke-12 : wajahnya seperti bulan tanggal empat belas di hari kiyamat nanti.
Hari ke-13 : aman dai segala keburukan di hari kiyamat nanti
Hari ke-14 : dibebaskan dari pemeriksaan di hari kiyamat atas dasar persaksian
malaikat atas shalat tarawihnya.
Hari ke-15 : memintakan ampun untuknya semua malaikat pemikul ‘arasy dan
kursi.
3. Hari ke-16 : Allah swt menuliskan untuknya keselamatan dari neraka, dan
kebebasan memasuki surga.
Hari ke-17 : diberikan kepadanya pahala Nabi-Nabi.
Hari ke-18 : berserulah seorang malaikat “wahai hamba, Allah telah ridha
kepadamu dan kedua orang tuamu”
Hari ke-19 : Allah swt mengangkat derajatnya di surga firdaus.
Hari ke-20 : diberikan kepadanya pahala orang-orang yang mati syahid dan
para shalihin.
Hari ke-21 : Allah swt buatkan rumah di surga dari cahaya.
Hari ke-22 : terbebaskan dari duka-cita ketika di hari kiyamat nanti.
Hari ke-23 : Allah swt buatkan kota di dalam surga
Hari ke-24 : ada 24 doa yang mustajabah baginya.
Hari ke-25 : Allah swt bebaskan darinya siksa kubur.
Hari ke-26 : Allah swt angkatkan dosanya selama empat puluh tahun.
Hari ke-27 : melewati shirath di hari kiyamat nanti secepat kilat.
Hari ke-28 : Allah swt angkatkan baginya seribu derajat di dalam surga.
Hari ke-29 : Allah swt berikan padanya pahala seribu haji yang diterima.
Hari ke-30 : Allah swt berkata padanya “Wahai hambaku makanlah oleh buah-
buahan surga, dan mandilah dari air (surga) salsabila, dan minumlah dari air
telaga (surga) al-Kautsar, Aku tuhanmu dan Engkau adalah hambaku.