SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
BERBICARA
Waktu (baca : usia) adalah modal untuk melakukan amal shalih. Orang yang mengerti hakikat
ini, maka dia tidak akan menggunakannya kecuali untuk perkara yang bermanfaat. Dia akan
berusaha memanfaatkan segala potensi diri untuk mendapatkan pahala sebanyak mungkin.
Diantara yang bisa mudah dimanfaatkan untuk menabung bekal disisi Allah Azza wa Jalla
adalah lidah. Dengan lidah, seseorang bisa berdzikir dan saling nasehat menasehati sehingga
meraih banyak pahala. Namun sebaliknya, lidah juga bisa mengakibatkan dosa dan menyeret
seseorang ke neraka, jika tidak dimanfaatkan untuk kebaikan. Kesadaran seseorang terhadap
fungsi dan bahaya lisan ini akan mendorong dirinya untuk menjaga lidah, tidak berbicara
kecuali yang bermanfaat.
Berikut kami nukilkan beberapa bencana yang dapat ditimbulkan oleh lidah. Dengan harapan
agar kita menjauhinya setelah kita faham. Karena kita tidak akan bisa menghindarinya kalau
kita belum mengetahui berbagai bencana ini. Diantara bencana-bencana itu adalah :
1. Membicarakan Sesuatu Yang Tidak Bermanfaat.
Nabi Muhammad Shallallahu „alaihi wa sallam bersabda :

Sesungguhnya di antara kebaikan Islam seseorang adalah dia meninggalkan perkara yang
tidak bermanfaat [HR. Tirmidzi, no. 2317; Ibnu Mâjah, no. 3976; Mâlik, 2/470; al-Baghawi,
no. 4132. Dishahihkan oleh al-Albâni]
Sesuatu yang tidak bermanfaat itu, bisa berupa perkataan atau perbuatan; perkara yang haram,
atau makruh, atau perkara mubah yang tidak bermanfaat. Oleh karena itu, supaya terhindar
dari bahaya lisan yang pertama ini, hendaklah seseorang selalu sesuatu yang mengandung
kebaikan. Jika tidak bisa, hendaknya diam. Nabi Muhammad Shallallahu „alaihi wa sallam
bersabda:
‫ا‬
Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia mengucapkan sesuatu yang
baik atau diam. [HR. Bukhâri, no. 6475; Muslim, no. 47; dari Abu Hurairah Radhiyallahu
anhu]
Walaupun ini berat, namun seyogyanya seorang hamba yang ingin selamat di akhirat agar
selalu berusaha untuk melakukannya. Diriwayatkan bahwa Muwarriq al-„Ijli rahimahullah
berkata : “Ada satu perkara yang aku sudah mencarinya semenjak duapuluh tahun lalu. Aku
belum berhasil meraihnya. Namun aku tidak akan berhenti mencarinya”. Orang-orang
bertanya: “Apa itu wahai Abu Mu‟tamir?” Dia menjawab : “Diam (tidak membicarakan-red)
dari sesuatu yang tidak bermanfaat bagiku”
2. Berdebat Dengan Cara Batil Atau Tanpa Ilmu.
Nabi Shallallahu „alaihi wa sallam bersabda.

Sesungguhnya orang yang paling dimurkai oleh Allah adalah orang yang selalu mendebat.
[HR. Bukhâri, no. 2457; Muslim, no. 2668; dll]
Mendebat dalam hadits diatas maksudnya adalah mendebat dengan cara batil atau
tanpa ilmu. Sedangkan orang yang berada di pihak yang benar, sebaiknya dia juga
menghindari perdebatan. Karena debat itu akan membangkitkan emosi, mengobarkan
kemurkaan, menyebabkan dendam, dan mencela orang lain. Nabi Shallallahu „alaihi wa
sallambersabda:

Saya memberikan jaminan rumah di pinggiran surga bagi orang yang meningalkan perdebatan
walaupun dia orang yang benar. Saya memberikan jaminan rumah di tengah surga bagi orang
yang meningalkan kedustaan walaupun dia bercanda. Saya memberikan jaminan rumah di
surga yang tinggi bagi orang yang membaguskan akhlaqnya. [HR. Abu Dawud, no. 4800;
dishahîhkan an-Nawawi dalam Riyâdhus Shâlihîn, no. 630 dan dihasankan oleh Syaikh alAlbâni di dalam ash-Shahîhah, no. 273]
Mengingkari kemungkaran dan menjelaskan kebenaran merupakan kewajiban seorang
Muslim. Jika penjelasan itu diterima, itulah yang dikehendaki. Namun jika ditolak, maka
hendaklah dia meninggalkan perdebatan. Ini dalam masalah agama, apalagi dalam urusan
dunia, maka tidak ada alasan untuk berdebat.
3. Banyak Berbicara, Suka Mengganggu Dan Sombong
Masalah-masalah ini dijelaskan oleh Nabi Shallallahu „alaihi wa sallamdengan sabda beliau
Shallallahu „alaihi wa sallam :

Sesungguhnya termasuk orang yang paling kucintai di antara kamu dan paling dekat tempat
duduknya denganku pada hari kiamat adalah orang-orang yang paling baik akhlaqnya di
antara kamu. Dan sesungguhnya orang yang paling kubenci di antara kamu dan paling jauh
tempat duduknya denganku pada hari kiamat adalah ats-tsartsârûn, al-mutasyaddiqûn, dan almutafaihiqûn. Para sahabat berkata: “Wahai Rsulullah, kami telah mengetahui al-tsartsârûn
dan al-mutasyaddiqûn, tetapi apakah al-mutafaihiqûn? Beliau menjawab: “Orang-orang yang
sombong”. [Hadits Shahih dengan penguat-penguatnya. HR Tirmidzi, no. 2018 dari Jâbir
Radhiyallahu anhu ; dan Ahmad 2/369 dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu]
Setelah meriwayatkan hadits ini, imam Tirmidzi rahimahullah mengatakan, ”ats-Tsartsâr
adalah orang yang banyak bicara, sedangkan al-mutasyaddiq adalah orang yang biasa
mengganggu orang lain dengan perkataan dan berbicara jorok kepada mereka”.
Imam Ibnul Atsîr rahimahullah menjelaskan dalam kitab an-Nihâyah : “ats-Tsartsârûn adalah
orang-orang yang banyak bicara dengan memaksakan diri dan keluar dari kebenaran. alMutasyaddiqûn adalah orang-orang yang berbicara panjang lebar tanpa hati-hati.. Ada juga
yang mengatakan, al-mutasyaddiq adalah orang yang mengolok-olok orang lain dengan
mencibirkan bibir kearah mereka”.
Imam al-Mundziri rahimahullah mengatakan dalam at-Targhîb : “ats-Tsartsâr adalah orang
yang banyak bicara dengan memaksakan diri. al-Mutasyaddiq adalah orang yang berbicara
dengan seluruh bibirnya untuk menunjukkan kefasihan dan keagungan perkataannya. alMutafaihiq hampir semakna dengan al-mutasyaddiq. karena maknanya adalah orang yang
memenuhi mulutnya dengan perkataan dan berbicara panjang lebar untuk menunjukkan
kefasihannya, keutamaannya, dan merasa lebih tinggi dari orang lain. Oleh karena inilah,
Nabi Shallallahu „alaihi wa sallammenafsirkan al-mutafaihiq dengan orang yang sombong.
[Dinukil dengan ringkas dari Tuhfatul Ahwâdzi, Syarh Tirmidzi]
Tetapi tidak termasuk sajak yang dibenci, lafazh-lafazh yang disampaikan khatib, kalimat
indah untuk memberi peringatan, asal tidak berlebihan dan aneh. Karena tujuannya adalah
untuk membangkitkan hati dan menggerakkannya menuju kebaikan, kalimat yang indah, dan
semacamnya.
4. Mengucapkan Perkataan Keji, Jorok, Celaan, Dan Semacamnya.
Semua hal ini tercela dan terlarang. Nabi Shallallahu „alaihi wa sallambersabda:

Seorang mukmin bukanlah orang yang banyak mencela, bukan orang yang banyak melaknat,
bukan orang yang keji (buruk akhlaqnya), dan bukan orang yang jorok omongannya. [HSR.
Tirmidzi, no. 1977; Ahmad, no. 3839 dan lain-lain]
Fuhsy (keji) dan badza’ (jorok) adalah mengungkapkan perkara-perkara yang
dianggap keji (tabu) dengan kata-kata gamblang. Biasanya tentang lafazh-lafazh jima’
dan yang berkaitan dengannya. Orang-orang yang sopan akan menjauhi ungkapanungkapan itu dan mengunakan kata-kata sindiran, sebagaimana dicontohkan oleh Allah
Subhanahu wa Ta‟ala dan Rasul-Nya Shallallahu „alaihi wa sallam.
Betapa banyak perkataan keji dan jorok tersebar di zaman ini, di koran-koran, majalahmajalah, buku-buku, novel-novel, radio, HP, atau lainnya. Bahkan ada perkara yang lebih
buruk dan lebih keji dari sekedar ucapan !! Namun yang bisa merasakan keburukannya adalah
orang-orang yang hatinya masih hidup. Sedangkan orang yang hatinya sakit atau mati, maka
dia tidak akan merasakan keburukannya, bahkan mungkin sebaliknya, dia akan merasa
nikmat. Sebagaimana luka yang hanya dirasakan oleh orang yang masih hidup, sedangkan
orang yang mati, dia tidak akan merasakan sakit akibat luka. Wallahul Musta‟an.
5. Keterlaluan Dalam Bercanda.
Yaitu semua waktunya digunakan untuk bercanda dan membuat orang tertawa. Sesungguhnya
banyak canda akan menjatuhkan wibawa, menyebabkan dendam dan permusuhan, serta
mematikan hati. Nabi Shallallahu „alaihi wa sallambersabda :

Janganlah kamu memperbanyak tawa, karena sesungguhnya banyak tertawa itu akan
mematikan hati. [HSR. Ibnu Mâjah, no. 4193; dishahîhkan oleh al-Albâni dalam Silsilah ashShahîhah, no. 506]
Apalagi jika banyak bercanda ini ditambahi dusta, maka jelas akan lebih berbahaya. Nabi
Shallallahu „alaihi wa sallammemperingatkan dengan sabda beliau Shallallahu 'alaihi wa
sallam:

Kecelakaan bagi orang yang menceritakan suatu, lalu dia berdusta untuk membuat orangorang tertawa. Kecelakaan baginya ! Kecelakaan baginya !. [HSR. Tirmidzi, no. 2315; Abu
Dâwud, no. 4990; dishahîhkan oleh al-Albâni]
Namun jika canda itu dilakukan kadang-kadang dan dengan perkataan yang benar
serta dilakukan kepada orang-orang yang membutuhkannya, seperti anak-anak, wanita
atau istri, sebagian orang laki-laki, sebagaimana canda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam, maka hal itu tidak mengapa. Karena canda akan menyenangkan hati dan
menyegarkan suasana. Sebagian ulama menyatakan bahwa canda dalam perkataan itu
seperti garam dalam makanan.
6. Membicarakan Suatu Yang Bathil.
Maksudnya adalah menceritakan perbuatan-perbuatan maksiatnya, seperti berbangga dengan
perbuatan bermabuk-mabukan atau kemungkaran yang lain. Nabi Shallallahu „alaihi wa
sallambersabda:

Semua umatku mu‟âfan (akan diampuni dosanya; atau tidak boleh dighibah) kecuali orangorang yang melakukan dosa dengan terang-terangan. Dan termasuk melakukan dosa dengan
terang-terangan adalah seseorang melakukan suatu perbuatan buruk pada malam hari,
kemudian di waktu pagi dia mengatakan, ”Hai Fulan, tadi malam aku melakukan ini dan ini”.
Padahal di waktu malam Allah Azza wa Jalla telah menutupi perbuatan buruknya, namun di
waktu pagi dia membongkar tutupan Allah. [HR. Bukhâri, no. 6069; Muslim, no. 2990]
Oleh karena itulah, barangsiapa yang telah bertaubat dari perbuatan dosa, hendaklah dia
menutupi aib dirinya, tidak perlu bercerita kepada orang lain.
7. Perkataan Yang Salah Berkaitan Dengan Masalah Agama, Apalagi Jika Berkaitan Dengan
Sifat-Sifat Allah Azza wa Jalla .
Kesalahan lisan yang satu ini, tentu susah diatasi kecuali oleh para ahli ilmu dan ahli bahasa.
Orang yang malas atau tidak bersungguh-sungguh menuntut ilmu dan bahasa, maka
perkataannya tidak lepas dari ketergelinciran. Semoga Allah Azza wa Jalla mema‟afkan
kesalahan akibat ketidaktahuan. Diantara contoh perkataan yang salah berkaitan dengan
masalah agama yaitu perkataan „Apa yang Allah dan engkau kehendaki‟. Dalam hadits
dijelaskan :

Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu, dia berkata: Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam
mendengar seorang laki-laki berkata: "Mâ syâ‟allah wa syi'ta" (apa yang Allah dan engkau
kehendaki), maka beliau bersabda : "Bukan begitu, tetapi (katakanlah) : "Mâ syâ‟allah
wahdah" (apa yang dikehendaki oleh Allah semata). [HR. Ahmad, no: 1965]
Hikmah larangan ucapan "Mâ syâ‟allah wa syi'ta" (apa yang Allah dan engkau kehendaki),
dan semacamnya adalah karena ucapan itu merupakan bentuk menyekutukan kehendak Allah.
Karena kata sambung "dan" bermakna mengumpulkan, menyamakan dan menyekutukan.
Yang benar, dalam menggabungkan kehendak hamba dengan kehendak Allah ialah dengan
menggunakan kata "kemudian". Karena kata “kemudian” mengandung makna urutan
(berikutnya) dan ada selang waktu. Hal ini karena kehendak Allah Azza wa Jalla
mendahului kehendak hamba. Maka tidak ada satu pun peristiwa yang terjadi kecuali yang
dikehendaki oleh Allah Azza wa Jalla . Semua yang Allah Azza wa Jalla kehendaki maka
pasti terjadi, dan yang tidak Dia kehendaki tidak akan pernah terjadi.
Syaikh Muhammad Shallallahu „alaihi wa sallamâshiruddîn al-Albâni berkata dalam kitab
Silsilah al-Ahâdîst ash-Shahîhah, 1/266-267 : "Dalam hadits-hadits ini terdapat dalil bahwa
ucapan seseorang kepada yang lain "mâ syâ‟allah wa syi'ta" (apa yang Allah dan engkau
kehendaki) dinilai syirik dalam syari'at. Dan ini termasuk syirik dalam kata-kata. Karena
memberikan kesan bahwa kehendak hamba sederajat dengan kehendak Allah Subhanahu wa
Ta‟ala . Sebabnya adalah karena menggabungkan dua kehendak tersebut. Contoh yang lain
adalah perkataan sebagian orang-orang awam dan orang-orang seperti mereka yang mengaku
berilmu : "Tidak ada bagiku selain Allah dan anda", "Kami bertawakkal kepada Allah dan
kepada anda". Dan seperti perkataan sebagian para penceramah: "Dengan nama Allah dan
dengan nama tanah air", atau "Dengan nama Allah dan dengan nama bangsa", dan kata-kata
syirik yang sejenisnya wajib ditinggalkan dan bertaubat, dalam rangka beradab kepada Allah
Tabâraka wa Ta'âla".
Selain yang telah disebutkan diatas, sesungguhnya bencana-bencana lidah masih banyak,
seperti ghibah, namimah, dusta, dan lain sebagainya. Namun sedikit yang kami sampaikan ini
mudah-mudahan sebagai pemacu bagi kita semua untuk selalu menjaga lidah kita dari
keburukan dan selalu menghiasinya dengan kebaikan. Al-hamdulillahi Rabbil 'Alamiin.
Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 11/Tahun XII/Shafar 1430/2009M. Penerbit Yayasan
Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo-Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183
Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196]

More Related Content

What's hot

TAZKIRAH MEMULIAKAN TETAMU
TAZKIRAH MEMULIAKAN TETAMUTAZKIRAH MEMULIAKAN TETAMU
TAZKIRAH MEMULIAKAN TETAMUibmn
 
SENI KOMUNIKASI DAIE MAD'U : IBRAH DIALOG MUSA DAN FIRAUN
SENI KOMUNIKASI DAIE MAD'U : IBRAH DIALOG MUSA DAN FIRAUNSENI KOMUNIKASI DAIE MAD'U : IBRAH DIALOG MUSA DAN FIRAUN
SENI KOMUNIKASI DAIE MAD'U : IBRAH DIALOG MUSA DAN FIRAUNParadigma Ibrah Sdn. Bhd.
 
Cara Mudah dan Menyenangkan Berinteraksi dengan Al Quran by Jumadi Subur | JS...
Cara Mudah dan Menyenangkan Berinteraksi dengan Al Quran by Jumadi Subur | JS...Cara Mudah dan Menyenangkan Berinteraksi dengan Al Quran by Jumadi Subur | JS...
Cara Mudah dan Menyenangkan Berinteraksi dengan Al Quran by Jumadi Subur | JS...Jumadi Subur
 
Jangan pernah enggan memahami al quran
Jangan pernah enggan memahami al quranJangan pernah enggan memahami al quran
Jangan pernah enggan memahami al quranMuhsin Hariyanto
 
I'jaz al qur'an (muhammad maghfur amin)
I'jaz al qur'an (muhammad maghfur amin)I'jaz al qur'an (muhammad maghfur amin)
I'jaz al qur'an (muhammad maghfur amin)Maghfur Amien
 
Ppt bahan ajar qur'an hadist kel. 1 baruu
Ppt bahan ajar qur'an hadist kel. 1 baruuPpt bahan ajar qur'an hadist kel. 1 baruu
Ppt bahan ajar qur'an hadist kel. 1 baruurizkihandayani
 
Makalah I'jaaz Al qur'an
Makalah I'jaaz Al qur'anMakalah I'jaaz Al qur'an
Makalah I'jaaz Al qur'anLinbud
 
Assignment mukjizat al quran 3
Assignment mukjizat al quran 3Assignment mukjizat al quran 3
Assignment mukjizat al quran 3Rashidah Abd Wahab
 
Tugasan ulum quran ustazah siti eshah salleh
Tugasan ulum quran ustazah siti eshah sallehTugasan ulum quran ustazah siti eshah salleh
Tugasan ulum quran ustazah siti eshah sallehNorafsah Awang Kati
 

What's hot (20)

Ayat Ayat Fitna (Quraish Shihab)
Ayat Ayat Fitna (Quraish Shihab)Ayat Ayat Fitna (Quraish Shihab)
Ayat Ayat Fitna (Quraish Shihab)
 
TAZKIRAH MEMULIAKAN TETAMU
TAZKIRAH MEMULIAKAN TETAMUTAZKIRAH MEMULIAKAN TETAMU
TAZKIRAH MEMULIAKAN TETAMU
 
Bicaramu celakamu @rgesit
Bicaramu celakamu @rgesitBicaramu celakamu @rgesit
Bicaramu celakamu @rgesit
 
SENI KOMUNIKASI DAIE MAD'U : IBRAH DIALOG MUSA DAN FIRAUN
SENI KOMUNIKASI DAIE MAD'U : IBRAH DIALOG MUSA DAN FIRAUNSENI KOMUNIKASI DAIE MAD'U : IBRAH DIALOG MUSA DAN FIRAUN
SENI KOMUNIKASI DAIE MAD'U : IBRAH DIALOG MUSA DAN FIRAUN
 
Hadist dakwah
Hadist dakwahHadist dakwah
Hadist dakwah
 
Fitnah
FitnahFitnah
Fitnah
 
TUGAS-3 HADIS TEMATIK OLEH Dimas Jhodi Pradana (0101183169). SM IV KPI-D FDK ...
TUGAS-3 HADIS TEMATIK OLEH Dimas Jhodi Pradana (0101183169). SM IV KPI-D FDK ...TUGAS-3 HADIS TEMATIK OLEH Dimas Jhodi Pradana (0101183169). SM IV KPI-D FDK ...
TUGAS-3 HADIS TEMATIK OLEH Dimas Jhodi Pradana (0101183169). SM IV KPI-D FDK ...
 
Cara Mudah dan Menyenangkan Berinteraksi dengan Al Quran by Jumadi Subur | JS...
Cara Mudah dan Menyenangkan Berinteraksi dengan Al Quran by Jumadi Subur | JS...Cara Mudah dan Menyenangkan Berinteraksi dengan Al Quran by Jumadi Subur | JS...
Cara Mudah dan Menyenangkan Berinteraksi dengan Al Quran by Jumadi Subur | JS...
 
Jangan pernah enggan memahami al quran
Jangan pernah enggan memahami al quranJangan pernah enggan memahami al quran
Jangan pernah enggan memahami al quran
 
Teknik menghafaz al quran
Teknik menghafaz al quranTeknik menghafaz al quran
Teknik menghafaz al quran
 
Pembahasan
PembahasanPembahasan
Pembahasan
 
I'jaz al qur'an (muhammad maghfur amin)
I'jaz al qur'an (muhammad maghfur amin)I'jaz al qur'an (muhammad maghfur amin)
I'jaz al qur'an (muhammad maghfur amin)
 
Ulumul qur’an 4
Ulumul qur’an 4Ulumul qur’an 4
Ulumul qur’an 4
 
April mop
April mopApril mop
April mop
 
Ppt bahan ajar qur'an hadist kel. 1 baruu
Ppt bahan ajar qur'an hadist kel. 1 baruuPpt bahan ajar qur'an hadist kel. 1 baruu
Ppt bahan ajar qur'an hadist kel. 1 baruu
 
Makalah ijaz alquran
Makalah ijaz alquranMakalah ijaz alquran
Makalah ijaz alquran
 
Ilmu asbabun nuzul
Ilmu asbabun nuzulIlmu asbabun nuzul
Ilmu asbabun nuzul
 
Makalah I'jaaz Al qur'an
Makalah I'jaaz Al qur'anMakalah I'jaaz Al qur'an
Makalah I'jaaz Al qur'an
 
Assignment mukjizat al quran 3
Assignment mukjizat al quran 3Assignment mukjizat al quran 3
Assignment mukjizat al quran 3
 
Tugasan ulum quran ustazah siti eshah salleh
Tugasan ulum quran ustazah siti eshah sallehTugasan ulum quran ustazah siti eshah salleh
Tugasan ulum quran ustazah siti eshah salleh
 

Viewers also liked (20)

Tentang Makanan
Tentang MakananTentang Makanan
Tentang Makanan
 
Beberapa budaya jahiliyah
Beberapa budaya jahiliyahBeberapa budaya jahiliyah
Beberapa budaya jahiliyah
 
Jangan marah
Jangan marahJangan marah
Jangan marah
 
Saudariku
SaudarikuSaudariku
Saudariku
 
Bahaya pandangan materialistis
Bahaya pandangan materialistisBahaya pandangan materialistis
Bahaya pandangan materialistis
 
Nyanyian
NyanyianNyanyian
Nyanyian
 
Hal ghaib
Hal ghaibHal ghaib
Hal ghaib
 
Tentang donor darah
Tentang donor darahTentang donor darah
Tentang donor darah
 
Birul walidain
Birul walidainBirul walidain
Birul walidain
 
Śniadanie Daje Moc
Śniadanie Daje MocŚniadanie Daje Moc
Śniadanie Daje Moc
 
Hello
HelloHello
Hello
 
Links
LinksLinks
Links
 
Rasional kurikulum 2013
Rasional kurikulum 2013Rasional kurikulum 2013
Rasional kurikulum 2013
 
презентация теплов д.в.
презентация теплов д.в.презентация теплов д.в.
презентация теплов д.в.
 
Implikasi sejarah perkembangan persekolahan kepada penentuan hala tujuan
Implikasi sejarah perkembangan persekolahan kepada penentuan hala tujuanImplikasi sejarah perkembangan persekolahan kepada penentuan hala tujuan
Implikasi sejarah perkembangan persekolahan kepada penentuan hala tujuan
 
крвни систем
крвни системкрвни систем
крвни систем
 
J.bat
J.batJ.bat
J.bat
 
урок11
урок11урок11
урок11
 
Programación juvenil femenino
Programación juvenil femeninoProgramación juvenil femenino
Programación juvenil femenino
 
Kisley
KisleyKisley
Kisley
 

Similar to BERBICARA DENGAN HATI-HATI

ADAB BERBICARA DAN MENDENGAR.pptx
ADAB BERBICARA DAN MENDENGAR.pptxADAB BERBICARA DAN MENDENGAR.pptx
ADAB BERBICARA DAN MENDENGAR.pptxIffahSaliqah1
 
Adab ikhtilaf
Adab ikhtilafAdab ikhtilaf
Adab ikhtilafanshymn
 
Hubbud dunya adalah cinta dunia yang berlebihan
Hubbud dunya adalah cinta dunia yang berlebihanHubbud dunya adalah cinta dunia yang berlebihan
Hubbud dunya adalah cinta dunia yang berlebihanandriandika
 
Sampaikan dari ku walau 1 ayat (AGAMA)
Sampaikan dari ku walau 1 ayat (AGAMA)Sampaikan dari ku walau 1 ayat (AGAMA)
Sampaikan dari ku walau 1 ayat (AGAMA)sanita16
 
Kepedulian sosial
Kepedulian sosialKepedulian sosial
Kepedulian sosialAhma Di
 
Dosa yang harus (segera) dimohonkan ampunan
Dosa yang harus (segera) dimohonkan ampunanDosa yang harus (segera) dimohonkan ampunan
Dosa yang harus (segera) dimohonkan ampunanMuhsin Hariyanto
 
Tabligh, dakwah, dan khutbah
Tabligh, dakwah, dan khutbahTabligh, dakwah, dan khutbah
Tabligh, dakwah, dan khutbahMuhammad Ananta
 
Langkah Awal Mengetahui Kedudukan Hadits
Langkah Awal Mengetahui Kedudukan HaditsLangkah Awal Mengetahui Kedudukan Hadits
Langkah Awal Mengetahui Kedudukan Haditszaki009
 
HADITS NASEHAT.pptx
HADITS NASEHAT.pptxHADITS NASEHAT.pptx
HADITS NASEHAT.pptxzahra436391
 
Id the protective_fortress
Id the protective_fortressId the protective_fortress
Id the protective_fortressLoveofpeople
 

Similar to BERBICARA DENGAN HATI-HATI (20)

ADAB BERBICARA DAN MENDENGAR.pptx
ADAB BERBICARA DAN MENDENGAR.pptxADAB BERBICARA DAN MENDENGAR.pptx
ADAB BERBICARA DAN MENDENGAR.pptx
 
Adab ikhtilaf
Adab ikhtilafAdab ikhtilaf
Adab ikhtilaf
 
Menjaga lidah
Menjaga lidahMenjaga lidah
Menjaga lidah
 
Akhlaqul karimah
Akhlaqul karimahAkhlaqul karimah
Akhlaqul karimah
 
168815644 prilaku-jujur
168815644 prilaku-jujur168815644 prilaku-jujur
168815644 prilaku-jujur
 
169102081 prilaku-jujur
169102081 prilaku-jujur169102081 prilaku-jujur
169102081 prilaku-jujur
 
Tuntunan Mujahadah dan Acara-acara Wahidiyah (April 2014)
Tuntunan Mujahadah dan Acara-acara Wahidiyah (April 2014)Tuntunan Mujahadah dan Acara-acara Wahidiyah (April 2014)
Tuntunan Mujahadah dan Acara-acara Wahidiyah (April 2014)
 
Hubbud dunya adalah cinta dunia yang berlebihan
Hubbud dunya adalah cinta dunia yang berlebihanHubbud dunya adalah cinta dunia yang berlebihan
Hubbud dunya adalah cinta dunia yang berlebihan
 
Berfikir islami
Berfikir islamiBerfikir islami
Berfikir islami
 
Menjaga Lidah.pdf
Menjaga Lidah.pdfMenjaga Lidah.pdf
Menjaga Lidah.pdf
 
Sampaikan dari ku walau 1 ayat (AGAMA)
Sampaikan dari ku walau 1 ayat (AGAMA)Sampaikan dari ku walau 1 ayat (AGAMA)
Sampaikan dari ku walau 1 ayat (AGAMA)
 
Kepedulian sosial
Kepedulian sosialKepedulian sosial
Kepedulian sosial
 
Kebersihan hati
Kebersihan hatiKebersihan hati
Kebersihan hati
 
Dosa yang harus (segera) dimohonkan ampunan
Dosa yang harus (segera) dimohonkan ampunanDosa yang harus (segera) dimohonkan ampunan
Dosa yang harus (segera) dimohonkan ampunan
 
Pp hudi
Pp hudiPp hudi
Pp hudi
 
Tabligh, dakwah, dan khutbah
Tabligh, dakwah, dan khutbahTabligh, dakwah, dan khutbah
Tabligh, dakwah, dan khutbah
 
Nafaits tsamarat
Nafaits tsamaratNafaits tsamarat
Nafaits tsamarat
 
Langkah Awal Mengetahui Kedudukan Hadits
Langkah Awal Mengetahui Kedudukan HaditsLangkah Awal Mengetahui Kedudukan Hadits
Langkah Awal Mengetahui Kedudukan Hadits
 
HADITS NASEHAT.pptx
HADITS NASEHAT.pptxHADITS NASEHAT.pptx
HADITS NASEHAT.pptx
 
Id the protective_fortress
Id the protective_fortressId the protective_fortress
Id the protective_fortress
 

More from Abyanuddin Salam

Tentang Fenomena Hudutsnya Alam Semesta_Said Hawwa.pdf
Tentang Fenomena Hudutsnya Alam Semesta_Said Hawwa.pdfTentang Fenomena Hudutsnya Alam Semesta_Said Hawwa.pdf
Tentang Fenomena Hudutsnya Alam Semesta_Said Hawwa.pdfAbyanuddin Salam
 
TAWAKAL 229 - IBUMU IBUMU.docx
TAWAKAL 229 - IBUMU IBUMU.docxTAWAKAL 229 - IBUMU IBUMU.docx
TAWAKAL 229 - IBUMU IBUMU.docxAbyanuddin Salam
 
TAWAKAL 235 DZIKIR-DZIKIR YANG LAUR BIASA KASIATNYA.pdf
TAWAKAL 235 DZIKIR-DZIKIR YANG LAUR BIASA KASIATNYA.pdfTAWAKAL 235 DZIKIR-DZIKIR YANG LAUR BIASA KASIATNYA.pdf
TAWAKAL 235 DZIKIR-DZIKIR YANG LAUR BIASA KASIATNYA.pdfAbyanuddin Salam
 
TAWAKAL 231 AQIDAH DAN AKHLAQ JAHILIYYAH.pdf
TAWAKAL 231 AQIDAH DAN AKHLAQ JAHILIYYAH.pdfTAWAKAL 231 AQIDAH DAN AKHLAQ JAHILIYYAH.pdf
TAWAKAL 231 AQIDAH DAN AKHLAQ JAHILIYYAH.pdfAbyanuddin Salam
 
Tawakal 216 akhlaq agung dan kelembutan nabi saw.
Tawakal 216 akhlaq agung dan kelembutan nabi saw.Tawakal 216 akhlaq agung dan kelembutan nabi saw.
Tawakal 216 akhlaq agung dan kelembutan nabi saw.Abyanuddin Salam
 
Tawakal 212 tiada azab tanpa kedurhakaan
Tawakal 212 tiada azab tanpa kedurhakaanTawakal 212 tiada azab tanpa kedurhakaan
Tawakal 212 tiada azab tanpa kedurhakaanAbyanuddin Salam
 
Wanita wanita yang haram dinikahi
Wanita wanita yang haram dinikahiWanita wanita yang haram dinikahi
Wanita wanita yang haram dinikahiAbyanuddin Salam
 
Cara berfikir orang dzalim
Cara berfikir orang dzalimCara berfikir orang dzalim
Cara berfikir orang dzalimAbyanuddin Salam
 
Hadits tentang Khadijah,Aisyah,Fathimah
Hadits tentang Khadijah,Aisyah,FathimahHadits tentang Khadijah,Aisyah,Fathimah
Hadits tentang Khadijah,Aisyah,FathimahAbyanuddin Salam
 
Makanan halal dan haram dalam Islam
Makanan halal dan haram dalam IslamMakanan halal dan haram dalam Islam
Makanan halal dan haram dalam IslamAbyanuddin Salam
 

More from Abyanuddin Salam (20)

Tentang Fenomena Hudutsnya Alam Semesta_Said Hawwa.pdf
Tentang Fenomena Hudutsnya Alam Semesta_Said Hawwa.pdfTentang Fenomena Hudutsnya Alam Semesta_Said Hawwa.pdf
Tentang Fenomena Hudutsnya Alam Semesta_Said Hawwa.pdf
 
TAWAKAL 229 - IBUMU IBUMU.docx
TAWAKAL 229 - IBUMU IBUMU.docxTAWAKAL 229 - IBUMU IBUMU.docx
TAWAKAL 229 - IBUMU IBUMU.docx
 
TAWAKAL 235 DZIKIR-DZIKIR YANG LAUR BIASA KASIATNYA.pdf
TAWAKAL 235 DZIKIR-DZIKIR YANG LAUR BIASA KASIATNYA.pdfTAWAKAL 235 DZIKIR-DZIKIR YANG LAUR BIASA KASIATNYA.pdf
TAWAKAL 235 DZIKIR-DZIKIR YANG LAUR BIASA KASIATNYA.pdf
 
TAWAKAL 231 AQIDAH DAN AKHLAQ JAHILIYYAH.pdf
TAWAKAL 231 AQIDAH DAN AKHLAQ JAHILIYYAH.pdfTAWAKAL 231 AQIDAH DAN AKHLAQ JAHILIYYAH.pdf
TAWAKAL 231 AQIDAH DAN AKHLAQ JAHILIYYAH.pdf
 
Peristiwa hari akhir
Peristiwa hari akhirPeristiwa hari akhir
Peristiwa hari akhir
 
Tawakal 216 akhlaq agung dan kelembutan nabi saw.
Tawakal 216 akhlaq agung dan kelembutan nabi saw.Tawakal 216 akhlaq agung dan kelembutan nabi saw.
Tawakal 216 akhlaq agung dan kelembutan nabi saw.
 
Tawakal 212 tiada azab tanpa kedurhakaan
Tawakal 212 tiada azab tanpa kedurhakaanTawakal 212 tiada azab tanpa kedurhakaan
Tawakal 212 tiada azab tanpa kedurhakaan
 
Wanita wanita yang haram dinikahi
Wanita wanita yang haram dinikahiWanita wanita yang haram dinikahi
Wanita wanita yang haram dinikahi
 
Introspeksi diri
Introspeksi diriIntrospeksi diri
Introspeksi diri
 
Membina keluarga
Membina keluargaMembina keluarga
Membina keluarga
 
Anak sholeh
Anak sholehAnak sholeh
Anak sholeh
 
Cara berfikir orang dzalim
Cara berfikir orang dzalimCara berfikir orang dzalim
Cara berfikir orang dzalim
 
Hati2
Hati2Hati2
Hati2
 
Hadits tentang Khadijah,Aisyah,Fathimah
Hadits tentang Khadijah,Aisyah,FathimahHadits tentang Khadijah,Aisyah,Fathimah
Hadits tentang Khadijah,Aisyah,Fathimah
 
Hukum oral seks
Hukum oral seksHukum oral seks
Hukum oral seks
 
Food ingredient numbers
Food ingredient numbersFood ingredient numbers
Food ingredient numbers
 
Pemimpin dalam Islam
Pemimpin dalam IslamPemimpin dalam Islam
Pemimpin dalam Islam
 
Hati yang bersih
Hati yang bersihHati yang bersih
Hati yang bersih
 
Makanan halal dan haram dalam Islam
Makanan halal dan haram dalam IslamMakanan halal dan haram dalam Islam
Makanan halal dan haram dalam Islam
 
Tentang Adopsi Anak
Tentang Adopsi AnakTentang Adopsi Anak
Tentang Adopsi Anak
 

Recently uploaded

WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSRobert Siby
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfDianNovitaMariaBanun1
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaRobert Siby
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURANBudiSetiawan246494
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHRobert Siby
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRobert Siby
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Adam Hiola
 

Recently uploaded (7)

WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
 

BERBICARA DENGAN HATI-HATI

  • 1. BERBICARA Waktu (baca : usia) adalah modal untuk melakukan amal shalih. Orang yang mengerti hakikat ini, maka dia tidak akan menggunakannya kecuali untuk perkara yang bermanfaat. Dia akan berusaha memanfaatkan segala potensi diri untuk mendapatkan pahala sebanyak mungkin. Diantara yang bisa mudah dimanfaatkan untuk menabung bekal disisi Allah Azza wa Jalla adalah lidah. Dengan lidah, seseorang bisa berdzikir dan saling nasehat menasehati sehingga meraih banyak pahala. Namun sebaliknya, lidah juga bisa mengakibatkan dosa dan menyeret seseorang ke neraka, jika tidak dimanfaatkan untuk kebaikan. Kesadaran seseorang terhadap fungsi dan bahaya lisan ini akan mendorong dirinya untuk menjaga lidah, tidak berbicara kecuali yang bermanfaat. Berikut kami nukilkan beberapa bencana yang dapat ditimbulkan oleh lidah. Dengan harapan agar kita menjauhinya setelah kita faham. Karena kita tidak akan bisa menghindarinya kalau kita belum mengetahui berbagai bencana ini. Diantara bencana-bencana itu adalah : 1. Membicarakan Sesuatu Yang Tidak Bermanfaat. Nabi Muhammad Shallallahu „alaihi wa sallam bersabda : Sesungguhnya di antara kebaikan Islam seseorang adalah dia meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat [HR. Tirmidzi, no. 2317; Ibnu Mâjah, no. 3976; Mâlik, 2/470; al-Baghawi, no. 4132. Dishahihkan oleh al-Albâni] Sesuatu yang tidak bermanfaat itu, bisa berupa perkataan atau perbuatan; perkara yang haram, atau makruh, atau perkara mubah yang tidak bermanfaat. Oleh karena itu, supaya terhindar dari bahaya lisan yang pertama ini, hendaklah seseorang selalu sesuatu yang mengandung kebaikan. Jika tidak bisa, hendaknya diam. Nabi Muhammad Shallallahu „alaihi wa sallam bersabda: ‫ا‬ Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia mengucapkan sesuatu yang baik atau diam. [HR. Bukhâri, no. 6475; Muslim, no. 47; dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu] Walaupun ini berat, namun seyogyanya seorang hamba yang ingin selamat di akhirat agar selalu berusaha untuk melakukannya. Diriwayatkan bahwa Muwarriq al-„Ijli rahimahullah berkata : “Ada satu perkara yang aku sudah mencarinya semenjak duapuluh tahun lalu. Aku belum berhasil meraihnya. Namun aku tidak akan berhenti mencarinya”. Orang-orang bertanya: “Apa itu wahai Abu Mu‟tamir?” Dia menjawab : “Diam (tidak membicarakan-red) dari sesuatu yang tidak bermanfaat bagiku”
  • 2. 2. Berdebat Dengan Cara Batil Atau Tanpa Ilmu. Nabi Shallallahu „alaihi wa sallam bersabda. Sesungguhnya orang yang paling dimurkai oleh Allah adalah orang yang selalu mendebat. [HR. Bukhâri, no. 2457; Muslim, no. 2668; dll] Mendebat dalam hadits diatas maksudnya adalah mendebat dengan cara batil atau tanpa ilmu. Sedangkan orang yang berada di pihak yang benar, sebaiknya dia juga menghindari perdebatan. Karena debat itu akan membangkitkan emosi, mengobarkan kemurkaan, menyebabkan dendam, dan mencela orang lain. Nabi Shallallahu „alaihi wa sallambersabda: Saya memberikan jaminan rumah di pinggiran surga bagi orang yang meningalkan perdebatan walaupun dia orang yang benar. Saya memberikan jaminan rumah di tengah surga bagi orang yang meningalkan kedustaan walaupun dia bercanda. Saya memberikan jaminan rumah di surga yang tinggi bagi orang yang membaguskan akhlaqnya. [HR. Abu Dawud, no. 4800; dishahîhkan an-Nawawi dalam Riyâdhus Shâlihîn, no. 630 dan dihasankan oleh Syaikh alAlbâni di dalam ash-Shahîhah, no. 273] Mengingkari kemungkaran dan menjelaskan kebenaran merupakan kewajiban seorang Muslim. Jika penjelasan itu diterima, itulah yang dikehendaki. Namun jika ditolak, maka hendaklah dia meninggalkan perdebatan. Ini dalam masalah agama, apalagi dalam urusan dunia, maka tidak ada alasan untuk berdebat. 3. Banyak Berbicara, Suka Mengganggu Dan Sombong Masalah-masalah ini dijelaskan oleh Nabi Shallallahu „alaihi wa sallamdengan sabda beliau Shallallahu „alaihi wa sallam : Sesungguhnya termasuk orang yang paling kucintai di antara kamu dan paling dekat tempat duduknya denganku pada hari kiamat adalah orang-orang yang paling baik akhlaqnya di antara kamu. Dan sesungguhnya orang yang paling kubenci di antara kamu dan paling jauh tempat duduknya denganku pada hari kiamat adalah ats-tsartsârûn, al-mutasyaddiqûn, dan almutafaihiqûn. Para sahabat berkata: “Wahai Rsulullah, kami telah mengetahui al-tsartsârûn dan al-mutasyaddiqûn, tetapi apakah al-mutafaihiqûn? Beliau menjawab: “Orang-orang yang sombong”. [Hadits Shahih dengan penguat-penguatnya. HR Tirmidzi, no. 2018 dari Jâbir Radhiyallahu anhu ; dan Ahmad 2/369 dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu] Setelah meriwayatkan hadits ini, imam Tirmidzi rahimahullah mengatakan, ”ats-Tsartsâr adalah orang yang banyak bicara, sedangkan al-mutasyaddiq adalah orang yang biasa
  • 3. mengganggu orang lain dengan perkataan dan berbicara jorok kepada mereka”. Imam Ibnul Atsîr rahimahullah menjelaskan dalam kitab an-Nihâyah : “ats-Tsartsârûn adalah orang-orang yang banyak bicara dengan memaksakan diri dan keluar dari kebenaran. alMutasyaddiqûn adalah orang-orang yang berbicara panjang lebar tanpa hati-hati.. Ada juga yang mengatakan, al-mutasyaddiq adalah orang yang mengolok-olok orang lain dengan mencibirkan bibir kearah mereka”. Imam al-Mundziri rahimahullah mengatakan dalam at-Targhîb : “ats-Tsartsâr adalah orang yang banyak bicara dengan memaksakan diri. al-Mutasyaddiq adalah orang yang berbicara dengan seluruh bibirnya untuk menunjukkan kefasihan dan keagungan perkataannya. alMutafaihiq hampir semakna dengan al-mutasyaddiq. karena maknanya adalah orang yang memenuhi mulutnya dengan perkataan dan berbicara panjang lebar untuk menunjukkan kefasihannya, keutamaannya, dan merasa lebih tinggi dari orang lain. Oleh karena inilah, Nabi Shallallahu „alaihi wa sallammenafsirkan al-mutafaihiq dengan orang yang sombong. [Dinukil dengan ringkas dari Tuhfatul Ahwâdzi, Syarh Tirmidzi] Tetapi tidak termasuk sajak yang dibenci, lafazh-lafazh yang disampaikan khatib, kalimat indah untuk memberi peringatan, asal tidak berlebihan dan aneh. Karena tujuannya adalah untuk membangkitkan hati dan menggerakkannya menuju kebaikan, kalimat yang indah, dan semacamnya. 4. Mengucapkan Perkataan Keji, Jorok, Celaan, Dan Semacamnya. Semua hal ini tercela dan terlarang. Nabi Shallallahu „alaihi wa sallambersabda: Seorang mukmin bukanlah orang yang banyak mencela, bukan orang yang banyak melaknat, bukan orang yang keji (buruk akhlaqnya), dan bukan orang yang jorok omongannya. [HSR. Tirmidzi, no. 1977; Ahmad, no. 3839 dan lain-lain] Fuhsy (keji) dan badza’ (jorok) adalah mengungkapkan perkara-perkara yang dianggap keji (tabu) dengan kata-kata gamblang. Biasanya tentang lafazh-lafazh jima’ dan yang berkaitan dengannya. Orang-orang yang sopan akan menjauhi ungkapanungkapan itu dan mengunakan kata-kata sindiran, sebagaimana dicontohkan oleh Allah Subhanahu wa Ta‟ala dan Rasul-Nya Shallallahu „alaihi wa sallam. Betapa banyak perkataan keji dan jorok tersebar di zaman ini, di koran-koran, majalahmajalah, buku-buku, novel-novel, radio, HP, atau lainnya. Bahkan ada perkara yang lebih buruk dan lebih keji dari sekedar ucapan !! Namun yang bisa merasakan keburukannya adalah orang-orang yang hatinya masih hidup. Sedangkan orang yang hatinya sakit atau mati, maka dia tidak akan merasakan keburukannya, bahkan mungkin sebaliknya, dia akan merasa nikmat. Sebagaimana luka yang hanya dirasakan oleh orang yang masih hidup, sedangkan orang yang mati, dia tidak akan merasakan sakit akibat luka. Wallahul Musta‟an.
  • 4. 5. Keterlaluan Dalam Bercanda. Yaitu semua waktunya digunakan untuk bercanda dan membuat orang tertawa. Sesungguhnya banyak canda akan menjatuhkan wibawa, menyebabkan dendam dan permusuhan, serta mematikan hati. Nabi Shallallahu „alaihi wa sallambersabda : Janganlah kamu memperbanyak tawa, karena sesungguhnya banyak tertawa itu akan mematikan hati. [HSR. Ibnu Mâjah, no. 4193; dishahîhkan oleh al-Albâni dalam Silsilah ashShahîhah, no. 506] Apalagi jika banyak bercanda ini ditambahi dusta, maka jelas akan lebih berbahaya. Nabi Shallallahu „alaihi wa sallammemperingatkan dengan sabda beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam: Kecelakaan bagi orang yang menceritakan suatu, lalu dia berdusta untuk membuat orangorang tertawa. Kecelakaan baginya ! Kecelakaan baginya !. [HSR. Tirmidzi, no. 2315; Abu Dâwud, no. 4990; dishahîhkan oleh al-Albâni] Namun jika canda itu dilakukan kadang-kadang dan dengan perkataan yang benar serta dilakukan kepada orang-orang yang membutuhkannya, seperti anak-anak, wanita atau istri, sebagian orang laki-laki, sebagaimana canda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka hal itu tidak mengapa. Karena canda akan menyenangkan hati dan menyegarkan suasana. Sebagian ulama menyatakan bahwa canda dalam perkataan itu seperti garam dalam makanan. 6. Membicarakan Suatu Yang Bathil. Maksudnya adalah menceritakan perbuatan-perbuatan maksiatnya, seperti berbangga dengan perbuatan bermabuk-mabukan atau kemungkaran yang lain. Nabi Shallallahu „alaihi wa sallambersabda: Semua umatku mu‟âfan (akan diampuni dosanya; atau tidak boleh dighibah) kecuali orangorang yang melakukan dosa dengan terang-terangan. Dan termasuk melakukan dosa dengan terang-terangan adalah seseorang melakukan suatu perbuatan buruk pada malam hari, kemudian di waktu pagi dia mengatakan, ”Hai Fulan, tadi malam aku melakukan ini dan ini”. Padahal di waktu malam Allah Azza wa Jalla telah menutupi perbuatan buruknya, namun di waktu pagi dia membongkar tutupan Allah. [HR. Bukhâri, no. 6069; Muslim, no. 2990] Oleh karena itulah, barangsiapa yang telah bertaubat dari perbuatan dosa, hendaklah dia menutupi aib dirinya, tidak perlu bercerita kepada orang lain.
  • 5. 7. Perkataan Yang Salah Berkaitan Dengan Masalah Agama, Apalagi Jika Berkaitan Dengan Sifat-Sifat Allah Azza wa Jalla . Kesalahan lisan yang satu ini, tentu susah diatasi kecuali oleh para ahli ilmu dan ahli bahasa. Orang yang malas atau tidak bersungguh-sungguh menuntut ilmu dan bahasa, maka perkataannya tidak lepas dari ketergelinciran. Semoga Allah Azza wa Jalla mema‟afkan kesalahan akibat ketidaktahuan. Diantara contoh perkataan yang salah berkaitan dengan masalah agama yaitu perkataan „Apa yang Allah dan engkau kehendaki‟. Dalam hadits dijelaskan : Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu, dia berkata: Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam mendengar seorang laki-laki berkata: "Mâ syâ‟allah wa syi'ta" (apa yang Allah dan engkau kehendaki), maka beliau bersabda : "Bukan begitu, tetapi (katakanlah) : "Mâ syâ‟allah wahdah" (apa yang dikehendaki oleh Allah semata). [HR. Ahmad, no: 1965] Hikmah larangan ucapan "Mâ syâ‟allah wa syi'ta" (apa yang Allah dan engkau kehendaki), dan semacamnya adalah karena ucapan itu merupakan bentuk menyekutukan kehendak Allah. Karena kata sambung "dan" bermakna mengumpulkan, menyamakan dan menyekutukan. Yang benar, dalam menggabungkan kehendak hamba dengan kehendak Allah ialah dengan menggunakan kata "kemudian". Karena kata “kemudian” mengandung makna urutan (berikutnya) dan ada selang waktu. Hal ini karena kehendak Allah Azza wa Jalla mendahului kehendak hamba. Maka tidak ada satu pun peristiwa yang terjadi kecuali yang dikehendaki oleh Allah Azza wa Jalla . Semua yang Allah Azza wa Jalla kehendaki maka pasti terjadi, dan yang tidak Dia kehendaki tidak akan pernah terjadi. Syaikh Muhammad Shallallahu „alaihi wa sallamâshiruddîn al-Albâni berkata dalam kitab Silsilah al-Ahâdîst ash-Shahîhah, 1/266-267 : "Dalam hadits-hadits ini terdapat dalil bahwa ucapan seseorang kepada yang lain "mâ syâ‟allah wa syi'ta" (apa yang Allah dan engkau kehendaki) dinilai syirik dalam syari'at. Dan ini termasuk syirik dalam kata-kata. Karena memberikan kesan bahwa kehendak hamba sederajat dengan kehendak Allah Subhanahu wa Ta‟ala . Sebabnya adalah karena menggabungkan dua kehendak tersebut. Contoh yang lain adalah perkataan sebagian orang-orang awam dan orang-orang seperti mereka yang mengaku berilmu : "Tidak ada bagiku selain Allah dan anda", "Kami bertawakkal kepada Allah dan kepada anda". Dan seperti perkataan sebagian para penceramah: "Dengan nama Allah dan dengan nama tanah air", atau "Dengan nama Allah dan dengan nama bangsa", dan kata-kata syirik yang sejenisnya wajib ditinggalkan dan bertaubat, dalam rangka beradab kepada Allah Tabâraka wa Ta'âla". Selain yang telah disebutkan diatas, sesungguhnya bencana-bencana lidah masih banyak, seperti ghibah, namimah, dusta, dan lain sebagainya. Namun sedikit yang kami sampaikan ini mudah-mudahan sebagai pemacu bagi kita semua untuk selalu menjaga lidah kita dari keburukan dan selalu menghiasinya dengan kebaikan. Al-hamdulillahi Rabbil 'Alamiin. Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 11/Tahun XII/Shafar 1430/2009M. Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo-Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196]