SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
JAWABAN TUGAS TUTORIAL 3
PEMBELAJARAN IPA DI SD
Nama : Ayu Imtyas Rusdiansyah
NIM : 858745338
Kelas : 2B
1. Pembelajaran sains terintegrasi adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang
menghubungkan konsep-konsep dalam ilmu pengetahuan untuk memberikan pengalaman
belajar yang bermakna kepada anak didik. Pembelajaran terintegrasi efektif ketika
berfokus pada tema atau topik yang relevan dengan kehidupan sehari-hari anak didik.
Pembelajaran sains terintegrasi juga menekankan keterlibatan aktif anak didik dalam
proses pembelajaran, menempatkannya pada posisi sentral. Anak didik secara aktif terlibat
dalam proses belajar dan sesuai dengan tahap perkembangan mereka.
Dalam pembelajaran sains terintegrasi, guru berperan sebagai fasilitator yang membantu
anak didik membuat koneksi antara konsep-konsep sains, memberikan bimbingan dalam
penggunaan alat dan teknik ilmiah, dan mendorong refleksi dan diskusi kritis.
Pembelajaran sains terintegrasi menciptakan pengalaman belajar yang holistik, menarik,
dan relevan bagi anak didik.
2. Ciri-ciri karakteristik pembelajaran terpadu, yakni.
a. Bersifat holistik: Pembelajaran terpadu melibatkan pengintegrasian berbagai topik
materi atau bidang studi dalam pembelajaran.
b. Berpusat pada anak didik: Dalam pembelajaran terpadu, siswa ditempatkan sebagai
pusat dari proses pembelajaran. Guru berperan sebagai fasilitator yang membantu
siswa dalam memperoleh pengalaman langsung dan membangun pemahaman mereka
sendiri.
c. Tidak jelasnya pemisahan topik materi atau bidang studi: Dalam pembelajaran
terpadu, batasan antara topik materi atau bidang studi menjadi kurang jelas.
Pembelajaran terpadu menyajikan konsep-konsep dari berbagai topik materi atau
bidang studi dalam konteks yang lebih luas dan terintegrasi.
d. Mendorong perkembangan anak sesuai minat dan kebutuhan: Pembelajaran terpadu
tidak hanya berfokus pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan akademik,
tetapi juga memperhatikan perkembangan keseluruhan anak, termasuk minat dan
kebutuhan mereka.
3. Kelebihan pembelajaran terpadu :
a. Relevansi dan kebermaknaan: Pembelajaran terpadu memastikan bahwa pengalaman
dan kegiatan belajar siswa selalu relevan dengan tingkat perkembangan mereka.
b. Pengembangan keterampilan sosial: Melalui pembelajaran terpadu, siswa dapat
mengembangkan keterampilan sosial mereka.
Kelemahan pembelajaran terpadu :
a. Kesulitan dalam evaluasi: Salah satu kelemahan pembelajaran terpadu adalah
kesulitan dalam melaksanakan evaluasi materi yang disampaikan. Karena materi
pembelajaran terintegrasi dari berbagai bidang studi, mengukur pemahaman dan
kemampuan siswa secara terpisah untuk setiap bidang studi menjadi lebih rumit.
b. Kurang efektif dalam pengembangan kemampuan dan keterampilan: Meskipun
pembelajaran terpadu dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna,
terkadang mungkin kurang efektif dalam mengembangkan kemampuan dan
keterampilan tertentu secara mendalam.
c. Tuntutan pada guru: Pembelajaran terpadu menuntut guru untuk memiliki pemahaman
yang mendalam tentang berbagai bidang studi dan kemampuan untuk
mengintegrasikan materi dengan baik.
4. Proses pembelajaran yang berpusat pada siswa memiliki beberapa kelebihan. Berikut
adalah beberapa di antaranya.
a. Motivasi yang lebih tinggi: Pembelajaran yang berpusat pada siswa dapat
meningkatkan motivasi siswa karena mereka aktif terlibat dalam proses pembelajaran.
Mereka memiliki kebebasan untuk mengambil inisiatif, mengeksplorasi minat mereka
sendiri, dan terlibat dalam pembelajaran yang relevan dengan kehidupan mereka. Hal
ini dapat membangkitkan minat mereka dan memotivasi mereka untuk belajar dengan
lebih baik.
b. Pengalaman belajar yang lebih menyenangkan: Dalam pembelajaran berpusat pada
siswa, siswa lebih banyak terlibat dalam kegiatan kolaboratif, eksplorasi, dan proyek
yang menarik. Mereka dapat belajar melalui pengalaman langsung dan interaksi
dengan teman sekelas mereka. Hal ini menciptakan suasana pembelajaran yang lebih
menyenangkan dan menarik bagi siswa.
c. Pengembangan keterampilan abad ke-21: Dalam pendekatan berpusat pada siswa,
siswa diajak untuk mengembangkan keterampilan abad ke-21 seperti pemecahan
masalah, kreativitas, kerja tim, komunikasi, dan pemikiran kritis. Mereka dilatih untuk
menjadi pemikir mandiri yang mampu menghadapi tantangan dunia nyata.
Namun, ada juga beberapa kelemahan dalam proses pembelajaran yang berpusat pada
siswa. Berikut adalah beberapa contoh.
a. Waktu yang diperlukan: Pembelajaran yang berpusat pada siswa membutuhkan waktu
yang lebih lama dibandingkan dengan metode pengajaran yang tradisional, seperti
ceramah. Proses ini melibatkan penyelidikan, eksplorasi, dan pemecahan masalah,
yang memerlukan waktu tambahan. Hal ini dapat menjadi tantangan bagi guru yang
memiliki jadwal pembelajaran yang ketat.
b. Penyediaan sumber daya yang memadai: Pembelajaran yang berpusat pada siswa
membutuhkan akses yang memadai terhadap berbagai sumber daya, seperti buku teks,
perangkat teknologi, bahan pembelajaran, dan fasilitas yang sesuai. Tidak semua
sekolah atau lembaga pendidikan mungkin memiliki sumber daya yang cukup untuk
mendukung pendekatan ini. Keterbatasan ini dapat menjadi hambatan dalam
menerapkan pembelajaran berpusat pada siswa.
Untuk mengatasi kelemahan tersebut, berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil.
a. Perencanaan yang matang: Guru perlu melakukan perencanaan yang lebih matang
dengan mengalokasikan waktu dengan bijaksana. Mereka harus merencanakan
kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan memperkirakan waktu yang
diperlukan untuk setiap kegiatan. Dengan perencanaan yang matang, waktu yang
diperlukan dapat dioptimalkan.
b. Mengintegrasikan teknologi: Guru dapat memanfaatkan teknologi pendidikan untuk
mendukung pembelajaran berpusat pada siswa. Teknologi dapat memberikan akses ke
berbagai sumber daya dan alat pembelajaran interakt
c. Pembagian waktu dengan efektif: Guru dapat mengatur dan membagi waktu secara
efektif selama proses pembelajaran. Mereka harus memberikan arahan yang jelas dan
memastikan bahwa setiap kegiatan memiliki batasan waktu yang realistis. Dengan
mengatur waktu dengan baik, siswa dapat tetap terlibat dalam proses pembelajaran
tanpa membuang-buang waktu yang berlebihan.
d. Keterlibatan aktif siswa: Untuk mengurangi waktu yang diperlukan dalam
pembelajaran berpusat pada siswa, penting untuk mendorong keterlibatan aktif siswa
sepanjang proses pembelajaran. Guru dapat memberikan panduan yang jelas dan
efektif untuk setiap tugas atau kegiatan, sehingga siswa dapat langsung terlibat tanpa
banyak petunjuk tambahan.
e. Kolaborasi dan pembelajaran berbasis kelompok: Mengorganisir siswa dalam
kelompok-kelompok kecil untuk bekerja bersama dapat membantu mengatasi waktu
yang diperlukan dalam pembelajaran berpusat pada siswa. Dalam kelompok, siswa
dapat saling membantu, berdiskusi, dan bekerja sama untuk menyelesaikan tugas. Ini
dapat mempercepat proses pembelajaran dan mengurangi waktu yang dihabiskan
untuk tugas individu.
f. Evaluasi formatif: Melakukan evaluasi secara formatif selama proses pembelajaran
dapat membantu mengidentifikasi kebutuhan siswa dengan cepat. Dengan
pemantauan dan umpan balik yang terus-menerus, guru dapat mengarahkan siswa ke
arah yang tepat dan membantu mereka mempercepat pemahaman. Ini membantu
mengoptimalkan waktu pembelajaran dan mengurangi kelemahan yang terkait dengan
kebutuhan waktu yang lebih lama.
g. Pelatihan dan dukungan bagi guru: Guru perlu mendapatkan pelatihan dan dukungan
yang cukup dalam menerapkan pendekatan pembelajaran berpusat pada siswa.
Pelatihan ini dapat membantu mereka mengembangkan keterampilan dan strategi
yang diperlukan untuk mengatasi kelemahan yang mungkin muncul. Dukungan dari
rekan guru dan kepala sekolah juga penting untuk memastikan keberhasilan
implementasi pembelajaran berpusat pada siswa.
5. Ki Hajar Dewantara menjelaskan bahwa pendidikan adalah peningkatan kemampuan yang
diperoleh oleh peserta didik tidak hanya dari guru selama proses belajar, tetapi juga dari
apa dan siapa saja di sekitarnya selama peserta didik dalam keadaan sadar (tidak tidur).
Dalam konsep ini, pendidikan tidak terbatas pada interaksi dengan guru saja, tetapi
melibatkan pengalaman dan pembelajaran dari lingkungan sekitar peserta didik, termasuk
orang tua, guru mengaji, teman bermain, media seperti televisi, radio, komputer, dan lain
sebagainya. Ki Hajar Dewantara juga menyatakan bahwa tujuan pendidikan adalah untuk
mengembangkan cipta, rasa, dan karsa peserta didik.
6. Tujuan pendidikan yang tercantum dalam UU No. 22 Tahun 2006 mencakup:
a. Menyediakan pendidikan yang bermutu dan relevan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
b. Menyediakan pendidikan yang merata dan terjangkau bagi seluruh masyarakat, tanpa
diskriminasi dan kekerasan, serta memperhatikan kebutuhan khusus peserta didik.
c. Menyediakan kesempatan yang setara bagi peserta didik untuk mendapatkan
pendidikan berkualitas tanpa memandang jenis kelamin, suku, agama, ras, kelas
sosial, dan kondisi fisik serta mental.
d. Mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi atau memasuki dunia kerja dengan memiliki keterampilan, pengetahuan, dan
kompetensi yang relevan.
e. Membentuk karakter peserta didik yang memiliki kesadaran dan tanggung jawab
terhadap hak dan kewajiban asasi manusia, nilai-nilai budaya, norma agama, etika,
serta hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik.
f. Membangun kesadaran dan pemahaman peserta didik terhadap pentingnya pelestarian
lingkungan hidup, keanekaragaman hayati, serta membangun sikap peduli terhadap
lingkungan.
g. Menyediakan dukungan dan kesempatan bagi peserta didik dengan kebutuhan khusus,
baik dalam pendidikan inklusif maupun pendidikan khusus.
h. Mendorong partisipasi aktif seluruh pemangku kepentingan pendidikan, termasuk
guru, orang tua, masyarakat, dan pemerintah dalam mendukung penyelenggaraan
pendidikan yang berkualitas.
7. Alat evaluasi proses pembelajaran IPA di SD adalah sebagai berikut.
a. Alat evaluasi untuk mengukur kognitif
Evaluasi proses pembelajaran dilakukan melalui pertanyaan (tes) yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran. Bentuk tes yang digunakan dapat berupa objektif (multiple
choice) atau uraian (esai), tergantung pada berbagai faktor seperti waktu yang tersedia,
sifat materi yang akan ditanyakan, dan jumlah peserta didik dalam kelas. Waktu
khusus untuk evaluasi proses pembelajaran tidak disediakan oleh sekolah, sehingga
penilaian dilakukan oleh guru secara mandiri selama proses pembelajaran
berlangsung.
Contoh : Seorang guru IPA kelas IV mengalokasikan 10 menit terakhir dari jatah
waktu mengajar untuk mengerjakan tes evaluasi proses pembelajaran. Tes tersebut
berbentuk objektif dengan 8 butir pertanyaan.
b. Alat evaluasi untuk menentukan kualitas hati nurani
Alat evaluasi ini dirancang untuk mengamati dan mengevaluasi sikap hidup peserta
didik terkait kualitas hati nurani, seperti disiplin, tanggung jawab, kerjasama,
menghargai pendapat orang lain, dan perilaku positif lainnya. Evaluasi ini dilakukan
secara terus-menerus selama proses pembelajaran untuk memantau perkembangan
dan kemajuan peserta didik dalam ranah afektif. Guru perlu mengembangkan alat
evaluasi untuk mengamati sikap hidup peserta didik selama proses pembelajaran
berlangsung.
Contoh alat evaluasi bisa berupa pengamatan terhadap perilaku peserta didik terkait
disiplin, seperti kehadiran tepat waktu, pembayaran SPP, mengikuti upacara sekolah,
mengerjakan pekerjaan rumah, menjalankan tugas praktikum, menjaga kebun
sekolah, melaksanakan sholat pada waktu yang tepat, menepati janji, mengembalikan
pinjaman sesuai waktu yang dijanjikan, dan sebagainya.
c. Alat evaluasi yang akan mengukur keterampilan
Alat evaluasi ini digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam
menggunakan tangan dengan tepat dan hati-hati saat menggunakan alat-alat dalam
pembelajaran IPA. Evaluasi ini memastikan bahwa peserta didik mengembangkan
keterampilan yang diperlukan dalam menggunakan pancaindera mereka untuk
memahami dan menjalankan percobaan, demonstrasi, atau aktivitas lapangan dalam
konteks pembelajaran IPA di SD.
Pembelajaran keterampilan dalam IPA melibatkan penggunaan pancaindera peserta
didik, seperti tangan, penglihatan, pendengaran, pengecap, pencium, dan peraba. Guru
melatih peserta didik menggunakan tangan dengan menggunakan berbagai alat dalam
pembelajaran IPA. Alat evaluasi dirancang untuk memantau dan mengukur
kemampuan peserta didik dalam menggunakan tangan dengan tepat dan hati-hati saat
memegang alat-alat dalam pembelajaran IPA.
8. Indikator tanggung jawab dalam pendidikan di SD dapat mencakup hal-hal berikut.
a. Melaksanakan tugas dengan konsisten: Peserta didik menunjukkan keterampilan
dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dengan tepat waktu dan konsisten.
b. Menghormati aturan dan kewajiban: Peserta didik menunjukkan sikap patuh terhadap
aturan-aturan yang berlaku di kelas dan sekolah, serta memenuhi kewajiban-
kewajiban mereka sebagai siswa.
c. Mengelola waktu dengan baik: Peserta didik menunjukkan kemampuan untuk
mengatur dan memanfaatkan waktu secara efektif, termasuk dalam menyelesaikan
tugas-tugas dan aktivitas pembelajaran.
d. Menjaga kebersihan dan kerapihan: Peserta didik menunjukkan tanggung jawab
terhadap kebersihan dan kerapihan lingkungan belajar, termasuk meja, kursi, dan area
sekitarnya.
e. Berpartisipasi aktif: Peserta didik secara aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran,
seperti bertanya, menjawab pertanyaan, berdiskusi, dan berkolaborasi dengan teman
sekelas.
f. Menghargai milik bersama: Peserta didik menunjukkan sikap bertanggung jawab
terhadap fasilitas dan barang-barang milik bersama di sekolah, seperti buku, peralatan,
atau perangkat pembelajaran.
g. Menunjukkan inisiatif: Peserta didik mengambil inisiatif dalam pembelajaran, seperti
mencari sumber informasi tambahan, menyelesaikan tugas dengan kreativitas, atau
memberikan kontribusi positif dalam kegiatan kelompok.
DAFTAR REFERENSI
Amelia, Sapriati, dkk. 2021. Pembelajaran IPA di SD (Edisi 2). Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka

More Related Content

Similar to TT3 IPA_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.docx

Teknik2 mengajar
Teknik2 mengajarTeknik2 mengajar
Teknik2 mengajarbaharnizam
 
Teknik-teknik mengajar
Teknik-teknik mengajarTeknik-teknik mengajar
Teknik-teknik mengajarcikgufoo
 
Best Practice_Andrian.pdf
Best Practice_Andrian.pdfBest Practice_Andrian.pdf
Best Practice_Andrian.pdfandriansuhaimi
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdfneno38
 
Kaedah mengajar nismaliza
Kaedah mengajar nismalizaKaedah mengajar nismaliza
Kaedah mengajar nismalizacikgunis
 
Pendidikan Anak Berbakat (Gifted & Talented)
Pendidikan Anak Berbakat (Gifted & Talented)Pendidikan Anak Berbakat (Gifted & Talented)
Pendidikan Anak Berbakat (Gifted & Talented)PuputPamela
 
Pendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstualPendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstualRomi Afrizal
 
Pengembangan Pembelajaran Berbasis Siswa (CBSA)
Pengembangan Pembelajaran Berbasis Siswa (CBSA)Pengembangan Pembelajaran Berbasis Siswa (CBSA)
Pengembangan Pembelajaran Berbasis Siswa (CBSA)Hariyatunnisa Ahmad
 
Makalah layanan pendukung instruksional
Makalah  layanan pendukung instruksional Makalah  layanan pendukung instruksional
Makalah layanan pendukung instruksional rudinofindra1
 
Metode Pembelajaran Tematik.docx
Metode Pembelajaran Tematik.docxMetode Pembelajaran Tematik.docx
Metode Pembelajaran Tematik.docxZukét Printing
 
Pembelajaran tematik
Pembelajaran tematikPembelajaran tematik
Pembelajaran tematikluxmus74
 
Metode Pembelajaran Tematik.pdf
Metode Pembelajaran Tematik.pdfMetode Pembelajaran Tematik.pdf
Metode Pembelajaran Tematik.pdfZukét Printing
 
Mengelola kegiatan belajar dan membelajarkan
Mengelola kegiatan belajar dan membelajarkanMengelola kegiatan belajar dan membelajarkan
Mengelola kegiatan belajar dan membelajarkanSalma Van Licht
 
15205061 (klp 5)
15205061 (klp 5)15205061 (klp 5)
15205061 (klp 5)mamogi
 

Similar to TT3 IPA_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.docx (20)

Teknik2 mengajar
Teknik2 mengajarTeknik2 mengajar
Teknik2 mengajar
 
Teknik-teknik mengajar
Teknik-teknik mengajarTeknik-teknik mengajar
Teknik-teknik mengajar
 
Best Practice_Andrian.pdf
Best Practice_Andrian.pdfBest Practice_Andrian.pdf
Best Practice_Andrian.pdf
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
 
Kaedah mengajar nismaliza
Kaedah mengajar nismalizaKaedah mengajar nismaliza
Kaedah mengajar nismaliza
 
Pendidikan Anak Berbakat (Gifted & Talented)
Pendidikan Anak Berbakat (Gifted & Talented)Pendidikan Anak Berbakat (Gifted & Talented)
Pendidikan Anak Berbakat (Gifted & Talented)
 
Pendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstualPendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstual
 
Seni rupa
Seni rupaSeni rupa
Seni rupa
 
1946956.ppt
1946956.ppt1946956.ppt
1946956.ppt
 
Pengembangan Pembelajaran Berbasis Siswa (CBSA)
Pengembangan Pembelajaran Berbasis Siswa (CBSA)Pengembangan Pembelajaran Berbasis Siswa (CBSA)
Pengembangan Pembelajaran Berbasis Siswa (CBSA)
 
Makalah layanan pendukung instruksional
Makalah  layanan pendukung instruksional Makalah  layanan pendukung instruksional
Makalah layanan pendukung instruksional
 
Contextual teaching learning
Contextual teaching learningContextual teaching learning
Contextual teaching learning
 
Metode Pembelajaran Tematik.docx
Metode Pembelajaran Tematik.docxMetode Pembelajaran Tematik.docx
Metode Pembelajaran Tematik.docx
 
Pembelajaran tematik
Pembelajaran tematikPembelajaran tematik
Pembelajaran tematik
 
Hakikat-Pendidikan.pptx
Hakikat-Pendidikan.pptxHakikat-Pendidikan.pptx
Hakikat-Pendidikan.pptx
 
Metode Pembelajaran Tematik.pdf
Metode Pembelajaran Tematik.pdfMetode Pembelajaran Tematik.pdf
Metode Pembelajaran Tematik.pdf
 
Cara Belajar Siswa Aktif
Cara Belajar Siswa AktifCara Belajar Siswa Aktif
Cara Belajar Siswa Aktif
 
Mengelola kegiatan belajar dan membelajarkan
Mengelola kegiatan belajar dan membelajarkanMengelola kegiatan belajar dan membelajarkan
Mengelola kegiatan belajar dan membelajarkan
 
15205061 (klp 5)
15205061 (klp 5)15205061 (klp 5)
15205061 (klp 5)
 
Ppt ctl dan paikem
Ppt ctl dan paikemPpt ctl dan paikem
Ppt ctl dan paikem
 

More from Ayu Imtyas Rusdiansyah (20)

PKP_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2B_858745338.pdf
PKP_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2B_858745338.pdfPKP_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2B_858745338.pdf
PKP_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2B_858745338.pdf
 
PKP.docx
PKP.docxPKP.docx
PKP.docx
 
Karya Ilmiah Ayu Imtyas Rusdiansyah_Draf.pdf
Karya Ilmiah Ayu Imtyas Rusdiansyah_Draf.pdfKarya Ilmiah Ayu Imtyas Rusdiansyah_Draf.pdf
Karya Ilmiah Ayu Imtyas Rusdiansyah_Draf.pdf
 
Karya Ilmiah Ayu Imtyas Rusdiansyah_Draf.docx
Karya Ilmiah Ayu Imtyas Rusdiansyah_Draf.docxKarya Ilmiah Ayu Imtyas Rusdiansyah_Draf.docx
Karya Ilmiah Ayu Imtyas Rusdiansyah_Draf.docx
 
Ayu Imtyas Rusdiansyah_IPA SD_UAS.docx
Ayu Imtyas Rusdiansyah_IPA SD_UAS.docxAyu Imtyas Rusdiansyah_IPA SD_UAS.docx
Ayu Imtyas Rusdiansyah_IPA SD_UAS.docx
 
Ayu Imtyas Rusdiansyah_IPA SD_UAS.docx
Ayu Imtyas Rusdiansyah_IPA SD_UAS.docxAyu Imtyas Rusdiansyah_IPA SD_UAS.docx
Ayu Imtyas Rusdiansyah_IPA SD_UAS.docx
 
Ayu Imtyas Rusdiansyah_IPA SD_UAS.pdf
Ayu Imtyas Rusdiansyah_IPA SD_UAS.pdfAyu Imtyas Rusdiansyah_IPA SD_UAS.pdf
Ayu Imtyas Rusdiansyah_IPA SD_UAS.pdf
 
Buku Jawaban Ujian.pdf
Buku Jawaban Ujian.pdfBuku Jawaban Ujian.pdf
Buku Jawaban Ujian.pdf
 
PKP.docx
PKP.docxPKP.docx
PKP.docx
 
PKP 123.pdf
PKP 123.pdfPKP 123.pdf
PKP 123.pdf
 
PKP AYU.pdf
PKP AYU.pdfPKP AYU.pdf
PKP AYU.pdf
 
Supervisor 2 PKP TTD.pdf
Supervisor 2 PKP TTD.pdfSupervisor 2 PKP TTD.pdf
Supervisor 2 PKP TTD.pdf
 
PKP 123.docx
PKP 123.docxPKP 123.docx
PKP 123.docx
 
Supervisor 2 PKP.pdf
Supervisor 2 PKP.pdfSupervisor 2 PKP.pdf
Supervisor 2 PKP.pdf
 
RPP PKP.docx
RPP PKP.docxRPP PKP.docx
RPP PKP.docx
 
Supervisor 2.docx
Supervisor 2.docxSupervisor 2.docx
Supervisor 2.docx
 
PPT Modul 4 ABK.pdf
PPT Modul 4 ABK.pdfPPT Modul 4 ABK.pdf
PPT Modul 4 ABK.pdf
 
TT1 IPA.docx
TT1 IPA.docxTT1 IPA.docx
TT1 IPA.docx
 
TT3 PKDP_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdf
TT3 PKDP_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdfTT3 PKDP_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdf
TT3 PKDP_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdf
 
Soal TT1 IPA.pdf
Soal TT1 IPA.pdfSoal TT1 IPA.pdf
Soal TT1 IPA.pdf
 

Recently uploaded

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 

TT3 IPA_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.docx

  • 1. JAWABAN TUGAS TUTORIAL 3 PEMBELAJARAN IPA DI SD Nama : Ayu Imtyas Rusdiansyah NIM : 858745338 Kelas : 2B 1. Pembelajaran sains terintegrasi adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang menghubungkan konsep-konsep dalam ilmu pengetahuan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna kepada anak didik. Pembelajaran terintegrasi efektif ketika berfokus pada tema atau topik yang relevan dengan kehidupan sehari-hari anak didik. Pembelajaran sains terintegrasi juga menekankan keterlibatan aktif anak didik dalam proses pembelajaran, menempatkannya pada posisi sentral. Anak didik secara aktif terlibat dalam proses belajar dan sesuai dengan tahap perkembangan mereka. Dalam pembelajaran sains terintegrasi, guru berperan sebagai fasilitator yang membantu anak didik membuat koneksi antara konsep-konsep sains, memberikan bimbingan dalam penggunaan alat dan teknik ilmiah, dan mendorong refleksi dan diskusi kritis. Pembelajaran sains terintegrasi menciptakan pengalaman belajar yang holistik, menarik, dan relevan bagi anak didik. 2. Ciri-ciri karakteristik pembelajaran terpadu, yakni. a. Bersifat holistik: Pembelajaran terpadu melibatkan pengintegrasian berbagai topik materi atau bidang studi dalam pembelajaran. b. Berpusat pada anak didik: Dalam pembelajaran terpadu, siswa ditempatkan sebagai pusat dari proses pembelajaran. Guru berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa dalam memperoleh pengalaman langsung dan membangun pemahaman mereka sendiri. c. Tidak jelasnya pemisahan topik materi atau bidang studi: Dalam pembelajaran terpadu, batasan antara topik materi atau bidang studi menjadi kurang jelas. Pembelajaran terpadu menyajikan konsep-konsep dari berbagai topik materi atau bidang studi dalam konteks yang lebih luas dan terintegrasi. d. Mendorong perkembangan anak sesuai minat dan kebutuhan: Pembelajaran terpadu tidak hanya berfokus pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan akademik, tetapi juga memperhatikan perkembangan keseluruhan anak, termasuk minat dan kebutuhan mereka. 3. Kelebihan pembelajaran terpadu : a. Relevansi dan kebermaknaan: Pembelajaran terpadu memastikan bahwa pengalaman dan kegiatan belajar siswa selalu relevan dengan tingkat perkembangan mereka. b. Pengembangan keterampilan sosial: Melalui pembelajaran terpadu, siswa dapat mengembangkan keterampilan sosial mereka. Kelemahan pembelajaran terpadu : a. Kesulitan dalam evaluasi: Salah satu kelemahan pembelajaran terpadu adalah kesulitan dalam melaksanakan evaluasi materi yang disampaikan. Karena materi pembelajaran terintegrasi dari berbagai bidang studi, mengukur pemahaman dan kemampuan siswa secara terpisah untuk setiap bidang studi menjadi lebih rumit.
  • 2. b. Kurang efektif dalam pengembangan kemampuan dan keterampilan: Meskipun pembelajaran terpadu dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna, terkadang mungkin kurang efektif dalam mengembangkan kemampuan dan keterampilan tertentu secara mendalam. c. Tuntutan pada guru: Pembelajaran terpadu menuntut guru untuk memiliki pemahaman yang mendalam tentang berbagai bidang studi dan kemampuan untuk mengintegrasikan materi dengan baik. 4. Proses pembelajaran yang berpusat pada siswa memiliki beberapa kelebihan. Berikut adalah beberapa di antaranya. a. Motivasi yang lebih tinggi: Pembelajaran yang berpusat pada siswa dapat meningkatkan motivasi siswa karena mereka aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Mereka memiliki kebebasan untuk mengambil inisiatif, mengeksplorasi minat mereka sendiri, dan terlibat dalam pembelajaran yang relevan dengan kehidupan mereka. Hal ini dapat membangkitkan minat mereka dan memotivasi mereka untuk belajar dengan lebih baik. b. Pengalaman belajar yang lebih menyenangkan: Dalam pembelajaran berpusat pada siswa, siswa lebih banyak terlibat dalam kegiatan kolaboratif, eksplorasi, dan proyek yang menarik. Mereka dapat belajar melalui pengalaman langsung dan interaksi dengan teman sekelas mereka. Hal ini menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan menarik bagi siswa. c. Pengembangan keterampilan abad ke-21: Dalam pendekatan berpusat pada siswa, siswa diajak untuk mengembangkan keterampilan abad ke-21 seperti pemecahan masalah, kreativitas, kerja tim, komunikasi, dan pemikiran kritis. Mereka dilatih untuk menjadi pemikir mandiri yang mampu menghadapi tantangan dunia nyata. Namun, ada juga beberapa kelemahan dalam proses pembelajaran yang berpusat pada siswa. Berikut adalah beberapa contoh. a. Waktu yang diperlukan: Pembelajaran yang berpusat pada siswa membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan metode pengajaran yang tradisional, seperti ceramah. Proses ini melibatkan penyelidikan, eksplorasi, dan pemecahan masalah, yang memerlukan waktu tambahan. Hal ini dapat menjadi tantangan bagi guru yang memiliki jadwal pembelajaran yang ketat. b. Penyediaan sumber daya yang memadai: Pembelajaran yang berpusat pada siswa membutuhkan akses yang memadai terhadap berbagai sumber daya, seperti buku teks, perangkat teknologi, bahan pembelajaran, dan fasilitas yang sesuai. Tidak semua sekolah atau lembaga pendidikan mungkin memiliki sumber daya yang cukup untuk mendukung pendekatan ini. Keterbatasan ini dapat menjadi hambatan dalam menerapkan pembelajaran berpusat pada siswa. Untuk mengatasi kelemahan tersebut, berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil. a. Perencanaan yang matang: Guru perlu melakukan perencanaan yang lebih matang dengan mengalokasikan waktu dengan bijaksana. Mereka harus merencanakan kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan memperkirakan waktu yang diperlukan untuk setiap kegiatan. Dengan perencanaan yang matang, waktu yang diperlukan dapat dioptimalkan.
  • 3. b. Mengintegrasikan teknologi: Guru dapat memanfaatkan teknologi pendidikan untuk mendukung pembelajaran berpusat pada siswa. Teknologi dapat memberikan akses ke berbagai sumber daya dan alat pembelajaran interakt c. Pembagian waktu dengan efektif: Guru dapat mengatur dan membagi waktu secara efektif selama proses pembelajaran. Mereka harus memberikan arahan yang jelas dan memastikan bahwa setiap kegiatan memiliki batasan waktu yang realistis. Dengan mengatur waktu dengan baik, siswa dapat tetap terlibat dalam proses pembelajaran tanpa membuang-buang waktu yang berlebihan. d. Keterlibatan aktif siswa: Untuk mengurangi waktu yang diperlukan dalam pembelajaran berpusat pada siswa, penting untuk mendorong keterlibatan aktif siswa sepanjang proses pembelajaran. Guru dapat memberikan panduan yang jelas dan efektif untuk setiap tugas atau kegiatan, sehingga siswa dapat langsung terlibat tanpa banyak petunjuk tambahan. e. Kolaborasi dan pembelajaran berbasis kelompok: Mengorganisir siswa dalam kelompok-kelompok kecil untuk bekerja bersama dapat membantu mengatasi waktu yang diperlukan dalam pembelajaran berpusat pada siswa. Dalam kelompok, siswa dapat saling membantu, berdiskusi, dan bekerja sama untuk menyelesaikan tugas. Ini dapat mempercepat proses pembelajaran dan mengurangi waktu yang dihabiskan untuk tugas individu. f. Evaluasi formatif: Melakukan evaluasi secara formatif selama proses pembelajaran dapat membantu mengidentifikasi kebutuhan siswa dengan cepat. Dengan pemantauan dan umpan balik yang terus-menerus, guru dapat mengarahkan siswa ke arah yang tepat dan membantu mereka mempercepat pemahaman. Ini membantu mengoptimalkan waktu pembelajaran dan mengurangi kelemahan yang terkait dengan kebutuhan waktu yang lebih lama. g. Pelatihan dan dukungan bagi guru: Guru perlu mendapatkan pelatihan dan dukungan yang cukup dalam menerapkan pendekatan pembelajaran berpusat pada siswa. Pelatihan ini dapat membantu mereka mengembangkan keterampilan dan strategi yang diperlukan untuk mengatasi kelemahan yang mungkin muncul. Dukungan dari rekan guru dan kepala sekolah juga penting untuk memastikan keberhasilan implementasi pembelajaran berpusat pada siswa. 5. Ki Hajar Dewantara menjelaskan bahwa pendidikan adalah peningkatan kemampuan yang diperoleh oleh peserta didik tidak hanya dari guru selama proses belajar, tetapi juga dari apa dan siapa saja di sekitarnya selama peserta didik dalam keadaan sadar (tidak tidur). Dalam konsep ini, pendidikan tidak terbatas pada interaksi dengan guru saja, tetapi melibatkan pengalaman dan pembelajaran dari lingkungan sekitar peserta didik, termasuk orang tua, guru mengaji, teman bermain, media seperti televisi, radio, komputer, dan lain sebagainya. Ki Hajar Dewantara juga menyatakan bahwa tujuan pendidikan adalah untuk mengembangkan cipta, rasa, dan karsa peserta didik. 6. Tujuan pendidikan yang tercantum dalam UU No. 22 Tahun 2006 mencakup: a. Menyediakan pendidikan yang bermutu dan relevan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
  • 4. b. Menyediakan pendidikan yang merata dan terjangkau bagi seluruh masyarakat, tanpa diskriminasi dan kekerasan, serta memperhatikan kebutuhan khusus peserta didik. c. Menyediakan kesempatan yang setara bagi peserta didik untuk mendapatkan pendidikan berkualitas tanpa memandang jenis kelamin, suku, agama, ras, kelas sosial, dan kondisi fisik serta mental. d. Mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau memasuki dunia kerja dengan memiliki keterampilan, pengetahuan, dan kompetensi yang relevan. e. Membentuk karakter peserta didik yang memiliki kesadaran dan tanggung jawab terhadap hak dan kewajiban asasi manusia, nilai-nilai budaya, norma agama, etika, serta hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik. f. Membangun kesadaran dan pemahaman peserta didik terhadap pentingnya pelestarian lingkungan hidup, keanekaragaman hayati, serta membangun sikap peduli terhadap lingkungan. g. Menyediakan dukungan dan kesempatan bagi peserta didik dengan kebutuhan khusus, baik dalam pendidikan inklusif maupun pendidikan khusus. h. Mendorong partisipasi aktif seluruh pemangku kepentingan pendidikan, termasuk guru, orang tua, masyarakat, dan pemerintah dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas. 7. Alat evaluasi proses pembelajaran IPA di SD adalah sebagai berikut. a. Alat evaluasi untuk mengukur kognitif Evaluasi proses pembelajaran dilakukan melalui pertanyaan (tes) yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Bentuk tes yang digunakan dapat berupa objektif (multiple choice) atau uraian (esai), tergantung pada berbagai faktor seperti waktu yang tersedia, sifat materi yang akan ditanyakan, dan jumlah peserta didik dalam kelas. Waktu khusus untuk evaluasi proses pembelajaran tidak disediakan oleh sekolah, sehingga penilaian dilakukan oleh guru secara mandiri selama proses pembelajaran berlangsung. Contoh : Seorang guru IPA kelas IV mengalokasikan 10 menit terakhir dari jatah waktu mengajar untuk mengerjakan tes evaluasi proses pembelajaran. Tes tersebut berbentuk objektif dengan 8 butir pertanyaan. b. Alat evaluasi untuk menentukan kualitas hati nurani Alat evaluasi ini dirancang untuk mengamati dan mengevaluasi sikap hidup peserta didik terkait kualitas hati nurani, seperti disiplin, tanggung jawab, kerjasama, menghargai pendapat orang lain, dan perilaku positif lainnya. Evaluasi ini dilakukan secara terus-menerus selama proses pembelajaran untuk memantau perkembangan dan kemajuan peserta didik dalam ranah afektif. Guru perlu mengembangkan alat evaluasi untuk mengamati sikap hidup peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. Contoh alat evaluasi bisa berupa pengamatan terhadap perilaku peserta didik terkait disiplin, seperti kehadiran tepat waktu, pembayaran SPP, mengikuti upacara sekolah, mengerjakan pekerjaan rumah, menjalankan tugas praktikum, menjaga kebun sekolah, melaksanakan sholat pada waktu yang tepat, menepati janji, mengembalikan pinjaman sesuai waktu yang dijanjikan, dan sebagainya.
  • 5. c. Alat evaluasi yang akan mengukur keterampilan Alat evaluasi ini digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam menggunakan tangan dengan tepat dan hati-hati saat menggunakan alat-alat dalam pembelajaran IPA. Evaluasi ini memastikan bahwa peserta didik mengembangkan keterampilan yang diperlukan dalam menggunakan pancaindera mereka untuk memahami dan menjalankan percobaan, demonstrasi, atau aktivitas lapangan dalam konteks pembelajaran IPA di SD. Pembelajaran keterampilan dalam IPA melibatkan penggunaan pancaindera peserta didik, seperti tangan, penglihatan, pendengaran, pengecap, pencium, dan peraba. Guru melatih peserta didik menggunakan tangan dengan menggunakan berbagai alat dalam pembelajaran IPA. Alat evaluasi dirancang untuk memantau dan mengukur kemampuan peserta didik dalam menggunakan tangan dengan tepat dan hati-hati saat memegang alat-alat dalam pembelajaran IPA. 8. Indikator tanggung jawab dalam pendidikan di SD dapat mencakup hal-hal berikut. a. Melaksanakan tugas dengan konsisten: Peserta didik menunjukkan keterampilan dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dengan tepat waktu dan konsisten. b. Menghormati aturan dan kewajiban: Peserta didik menunjukkan sikap patuh terhadap aturan-aturan yang berlaku di kelas dan sekolah, serta memenuhi kewajiban- kewajiban mereka sebagai siswa. c. Mengelola waktu dengan baik: Peserta didik menunjukkan kemampuan untuk mengatur dan memanfaatkan waktu secara efektif, termasuk dalam menyelesaikan tugas-tugas dan aktivitas pembelajaran. d. Menjaga kebersihan dan kerapihan: Peserta didik menunjukkan tanggung jawab terhadap kebersihan dan kerapihan lingkungan belajar, termasuk meja, kursi, dan area sekitarnya. e. Berpartisipasi aktif: Peserta didik secara aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran, seperti bertanya, menjawab pertanyaan, berdiskusi, dan berkolaborasi dengan teman sekelas. f. Menghargai milik bersama: Peserta didik menunjukkan sikap bertanggung jawab terhadap fasilitas dan barang-barang milik bersama di sekolah, seperti buku, peralatan, atau perangkat pembelajaran. g. Menunjukkan inisiatif: Peserta didik mengambil inisiatif dalam pembelajaran, seperti mencari sumber informasi tambahan, menyelesaikan tugas dengan kreativitas, atau memberikan kontribusi positif dalam kegiatan kelompok. DAFTAR REFERENSI Amelia, Sapriati, dkk. 2021. Pembelajaran IPA di SD (Edisi 2). Tangerang Selatan : Universitas Terbuka