6. Pengertian Bencana
Peristiwa atau rangkaian peristiwa akibat fenomena
alam &/ akibat ulah manusia yg menimbulkan
gangguan kehidupan & penghidupan manusia disertai
kerusakan lingkungan dan menyebabkan ketidak
berdayaan potensi & infrastruktur setempat serta
memerlukan bantuan dr kabupaten/propinsi lain atau dr
pusat &/ negara lain dg menanggalkan prosedur rutin.
(Menurut DepKes)
Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam
dan mengganggu kehidupan dan penghidupan
masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam
dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia
sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda
dan dampak psikologis (Menurut Kepala BNPB
Nomor 4 Tahun 2008)
7. Klasifikasi
1. Berdasarkan Sumbernya :
Alam
Ulah manusia
Kompleks
2. Berdasarkan Waktu munculnya:
Mendadak
Perlahan
3. Berdasarkan Jenisnya :
Bencana Alam (gempa, gunung meletus, dll)
Bencana Non-Alam ( gagal teknologi, wabah dan kejadian luar biasa)
Bencana Sosial ( perang, konflik sosial, aksi teror)
12. Bencana muncul jika ada faktor bahaya bertemu dengan kerentanan yang nantinya
akan menimbulkan resiko bencana.
Bahaya : peristiwa luar biasa yang berpotensi merusak dan mengancam kehidupan
manusia, kehilangan harta benda, kehilangan mata pencaharian, dan rusaknya
lingkungan.
Kerentanan : kondisi dan proses yang dihasilkan dari faktor fisik, sosial, ekonomi,
dan lingkungan yang dapat meningkatkan kelemahan/ketidakmampuan dalam
menghadapi ancaman bahaya.
Resiko bencana : interaksi antara tingkat kerentanan daerah dengan ancaman
bahaya
Semakin tinggi bahaya, kerentanan, dan ketidakmampuan, maka semakin besar
resiko bencana yang dihadapi.
13. Indonesia merupakan negara yang
sangat berpotensi terjadinya bencana,
berikut contoh peta persebaran
bencana di Indonesia
17. Prinsip pokok manajemen
bencana
1. Komprehensif
Kegiatan yg mencakup segala fase dan seimbang
2. Integratif
Memadukan berbagai sistem yang berjalan
3. Pendekatan thd segala risiko bahaya
Memeriksa berbagai skala potensi bahaya yang mungkin
dan mengenal berbagai konsekuensi umum setiap jenis
bencana
4. Pendekatan manajemen risiko yg sistematik
Menentukan berbagai opsi penanggulangan risiko
18. Prinsip pokok manajemen bencana
5. Perencanaan kelangsungan usaha
Pelayanan kesehatan harus terus berlangsung dlm berbagai
kondisi
6. Mo-nev (monitoring-evaluasi) berkelanjutan
Memantau interaksi dinamis antara masyarakat, ancaman
dampak, & sistem penanggulangan
7. Kooperasi & koordinasi
Seluruh sektor terkait bekerjasama (termasuk korban
bencana), saling mendukung & berkoordinasi untuk
mencapai hasil yg sinergistik
8. Berbasis pada informasi teknis dari para ahli yg
akurat
Merupakan dasar pengambilan keputusan dan rencana aksi
yangkuat
21. RESPONS (Tanggap Darurat)
• Bersifat kedaruratan
• Peran medis kedokteran semakin menonjol
• Simpati & bantuan kemanusiaan mengalir deras
• Masalah koordinasi dan konflik kepentingan menonjol
• Adanya peran Pemerintah, LSM (lembaga swadaya
masyarakat) & masyarakat
Aspek kedaruratan meliputi
•SAR (Search And Rescue)
•Pertolongan Medis
•Dapur Umum
•Evakuasi
22. REHABILITASI
Adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik
atau masyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah pasca
bencana dengan sasaran utama untuk normalisasi.
Rehabilitasi dilakukan dengan cara :
- Perbaikan lingkungan daerah bencana
- Perbaikan sarpras umum
- Pemberian bantuan perbaikan rumah
- Pemulihan sosial psikologis
- Pelayanan kesehatan
- Pemulihan sos-eko-bud
- Pemulihan fungsi pemerintahan
- Pemulihan fugsi pelayanan masyarakat
23. REKONSTRUKSI
Adalah segala upaya yang dilakukan untuk membangun
kembali sarana prasarana serta fasilitas umum yang rusak
akibat bencana.
Ada 5 sektor yang menjadi fokus
dalam penanganan pasca bencana
yaitu :
1) Sektor perumahan dan
permukiman
2) Sektor infrastruktur publik
3) Sektor ekonomi produkstif
4) Sektor sosial
5) Lintas sektor
24. MITIGASI
Adalah upaya yang dilakukan untuk mengurangi dampak buruk dari suatu
ancaman (memperkecil dampak bencana)
Beberapa kegiatannya :
- Menerbitkan peta rawan bencana
- Memasang rambu-rambu peringatan bahaya dan larangan di wilayah
bencana
- Mengadakan pelatihan penanggulangan bencana kepada warga
diwilayah rawan bencana
- Mengadakan penyuluhan atas upaya peningkatan kewaspadaan
masyarakat diwilayah rawan bencana
- Menyiapkan tempat penampungan sementara dijalur-jalur evakuasi jika
bencana terjadi
- Memindahkan masyarakat yang tinggal diwilayah bencana ke tempat
yang aman
25. KESIAP-SIAGAAN
Adalah persiapan rencana untuk bertindak ketika terjadi
(atau kemungkinan akan terjadi) bencana ATAU
Segala upaya sistematis dan terencana untuk
mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana dan
mencegah jatuhnya korban jiwa dan kerugian harta
benda
26. Pencegahan dan
Penanggulangan Bencana
Pencegahan adalah sebuah upaya yang dilakukan untuk
mencegah terjadinya bencana dan apabila memungkinkan dapat
meniadakan bahaya
Sedangkan
Penanggulangan adalah serangkaian upaya yang meliputi
penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya
bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat,
rehabilitasi, dan rekonstruksi.
27. Pencegahan dan Penanggulangan
Bencana Melalui Edukasi
- Dilakukan melalui pengetahuan, penyuluhan, dan pelatihan
tentang kebencanaan di seolah sekolah, universitas, dan juga di
masyarakat.
- Disekolah dapat dimasukkan ke dalam materi pembelajaran
- Di masyarakat dapat dilakukan dengan penyuluhan / seminar
yang diadakan oleh organisasi/pihak yang berwenang yang
peduli akan penanggulangan bencana dan keselamatan
masyarakat luas
28. Pencegahan dan Penanggulangan
Bencana Melalui Kearifan Lokal
Kearifan Lokal adalah suatu kebijakan yang dibuat oleh
masyarakat sejak zaman dahulu yang bersumber pada adat istiadat,
nilai-nilai, agama, dan budaya setempat serta telah diwariskan
secara turun temurun dengan tujuan untuk menjaga lingkungan
alam agar tidak dirusak oleh tangan – tangan manusia yang tidak
bertanggungjawab.
Kearifan lokal lahir dari kebudayaan suatu daerah.
29. Contoh peran kearifan lokal dalam
penanggulangan bencana :
a. Menyakralkan pohon beringin di Mentawai Sumatra Barat
menanggulangi bencana banjir dan kekeringan
b. Rumah panggung masyarakat badui dengan teknik sambung
dan ikat menanggulangibencana gempa bumi
c. Kebiasaan menanam mangrove masyarakat Pulau Simeulue
Aceh menanggulangi bencana Tsunami
d. Sistem perladangan masyarakat badui yang memperhatikan
jenis tanah, kemiringan lereng menanggulangi bencana
longsor
30. Pencegahan dan Penanggulangan
Bencana Melalui Teknologi Modern
Teknologi modern seperti internet dan SIG dapat dimanfaatkan
dengan baik untuk sistem pencegahan dan penanggulangan
bencana. Seperti :
- Melalui teknologi informasi yang tepat, jatuhnya korban,
kerusakan infrastruktur dan kerugian materil dapat
diminimalisir (karena teknologi informasi mampu mendeteksi
secara dini gejala akan datangnya bencana)
- Penggunaan alat seismograf untuk mengukur getaran gempa
bumi
- Penggunaan SIG untuk memetakan daerah rawan bencana,
membuat rencana evakuasi dan perencanaan pengungsian,
membuat rencana penanganan bencana yang tepat sasaran ,
pemodelan dan simulasi bencana dll
31. Partisipasi Masyarakat dalam
penanggulangan bencana di
Indonesia
1. Peran masyarakat dalam pra bencana
2. Peran masyarakat ketika terjadi bencana
3. Peran mayarakat pasca bencana
32. Peran masyarakat dalam pra
bencana
Berpartisipasi dalam pembuatan analisis risiko bencana
Melakukan penelitian terkait dengan kebencanaan
Membuat rencana aksi komunitas dalam pencegahan dan
penanggulangan bencana
Mengikuti pendidikan atau pelatihan tentang kebencanaan
Bekerja sama dengan pemerintah dalam upaya mitigasi
bencana atau pencegahan dan penanggulangan bencana
Membuat organisasi didesa / kelurahan yang terkait tangap
bencana
33. Peran masyarakat ketika terjadi
bencana
- Memberikan informasi kejadian bencana ke BPPD atau
instansi terkait
- Melakukan evakuasi secara mandiri
- Melakuka kaji cepat dampak bencana
- Berpartisipasi dalam respons tanggap darurat sesuai bdang
keahilannya masing-masing
34. Peran mayarakat pasca bencana
- Membantu mengarahkan relawan dan kapasitas yang
dimilikinya
- Melakukan respons tanggap darurat dibidag keahliannya
- Memberikan dukungan logistik dan peralatan evakuasi
- Memabantu upaya pemenuhan kebutuhan dasar
35. TUGAS KELOMPOK
Membuat kelas menjadi 8 kelompok :
1. Gempa Bumi
2. Tanah longsor
3. Gunung Meletus
4. Banjir
5. Puting Beliung
6. Tsunami
7. Bencana Sosial
8. Bencana Non Alam
36. Buatlah PPT.nya yang
didalamnya mencakup :
1. Konsep bencana
2. Penyebabnya
3. Proses terjadinya
4. Persebarannya disertai Peta
5. Lembaga – lembaga yang berperan dalam
penanggulangannya
6. Bukti bencana yang sudah terjadi di Indonesia (bisa
bersumber dari internet/koran/lainnya)
7. Sertakan gambar/video pendukung