2. Latar Belakang
• Bencana = disaster
• disaster peredaran bintang yang sedang tidak
beres, dan berakibat bencana di bumi
• Zaman Mesir Kuno, Babylonia orang
menggunakan peredaran matahari, bulan,
bintang dalam kaitan dengan musim, untuk
jadwal menanam
• Sampai sekarang banyak orang percaya ada
hubungan antara kejadian bintang yang nampak
di langit dengan kejadian bencana bumi
3. Top 5 Bencana di Indonesia (korban >100)
• Tsunami 26 Desember 2004 di Aceh, Nias, Asia Selatan, Asia
Tenggara, dan Afrika. Korban lebih dari 200.000 orang (150.000
orang di Aceh dan Nias)
• GunungTambora meletus, tahun 1815. Korban 92.000 orang
• Tsunami Gunung Krakatau meletus, 26 Agustus 1883. Korban 36.417
orang
• Gempa tektonik 6.2 SR di Yogyakarta, 27 Mei 2006. Korban 6.234
Orang
• Gunung kelud, meletus 19 Mei 1919. korban meninggal 5. 115 orang
4. Penyebab Bencana
• Potensi penyebab bencana di Indonesia dapat dikelompokkan
dalam 3 (tiga) golongan yaitu faktor alam, faktor perbuatan,
dan faktor sosial.
Menyadari kondisi Indonesia yang rawan bencana dan
berdasarkan kasus bencana yang pernah terjadi sebelumnya,
Pemerintah Indonesia pada tanggal 26 April 2006 mengeluarkan
UU No.24 tentang penangulangan bencana di Indonesia
5. Definsi
• Bencana (disaster) : tiap kejadian bahaya yang mengakibatkan
kerusakan, gangguan ekonomi, kematian atau penurunan
kondisi kesehatan dan pelayanan kesehatan sedemikian rupa
hingga memerlukan tanggapan luarbiasa dari pihak di luar
wilayah atau penduduk yang sedang menyandangnya (WHO)
• Kegawatdaruratan (emergency) : kejadian tak terduga atau
memerlukan tindakan segera. Hasil dari bencana biasanya
menimbulkan situasu kegawatdaruratan.
• Bencana adalah Interaksi antara Bahaya dan Penduduk
6. Pengertian Manajemen Bencana
• Menurut United Nation Development Program (UNDP) bencana
adalah suatu kejadian yang ekstrem dalam lingkungan alam atau
manusia yang secara merugikan mempengaruhi kehidupan manusia,
harta benda atau aktivitas sampai pada tingkat yang menimbulkan
bencana
• Menurut NFPA 1600: Strndard on disaster/ emergency Management
and Business Continuity Programs.
Manajemen bencana adalah upaya sistematis dan komprehensif untuk
menangulangi semua kejadian bencana secara cepat, tepat, dan akurat
untuk menekan korban dan kerugian yang ditimbulkannya
7. Tujuan Manajemen Bencana
Mempersiapkan diri menghadapi semua bencana atau
kejadian yang tidak diinginkan
Menekan kerugian dan korban yang dapat timbul akibat
dampak suatu bencana atau kejadian
Meningkatkan kesadaran semua pihak dalam masyarakat atau
organisasi tentang bencana sehingga terlibat dalam proses
penanganan bencana
Melindungi anggota masyarakat dari bahaya atau dampak
bencana sehingga korban dan penderitaan yang dialami dapat
dikurangi
8. Asas manajemen bencana
• Kemanusiaan
• Keadilan
• Kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan
• Keseimbangan, keselarasan dan keserasian
• Ketertiban dan kepastian hukum
• Kebersamaan
• Kelestarian lingkungan hidup
• Ilmu pengetahuan dan teknologi
9. Perundangan bencana di Indonesia
• UU No.24 tahun 2007 tentang Penanggulangan bencana
• PP No.21 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penangulangan
Bencana
• PP No.22 tahun 2008 tentang pendanaan dan pengelolaan bantuan
bencana
• PP No.23 tahun 2008 tentang peran serta lembaga internasional dan
lembaga asing non pemerintah dalam penangulangan bencana
• PP No.8 tahun 2008 tentang badan nasional penanggulangan
bencana
19. Akibat Bencana
• Fungsi normal dan
kehidupan masyarakat
terganggu
• Bencana melampaui
kemampuan mekanisme
masyarakat untuk
mengatasinya
• Gangguan yang
mengakibatkan bencana
menyebabkan
kemampuan untuk
berfungsi normal dengan
bantuan dari luar
• Kematian dan kecacatan
• Kerugian infrastruktur
dan bekalan (akibat
langsung)
• Kerugian atau
terganggunya
penyampaian pelayanan
kesehatan baik
rehabilitatif, kuratif,
penemuan kasus,
protektif maupun
promotif (akibat tak
langsung)
20. Korban Bencana
• Bahaya yg menimbulkan bencana
• Manusia mengalami akibat bencana
Manusia menyandang bencana dengan kerugian harta, kecideraan
dan kematian
23. Mitigasi Bencana?
• Adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko
bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun
penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi
ancaman bencana
• Mitigasi bencana merupakan suatu aktivitas yang
berperan sebagai tindakan pengurangan dampak
bencana, atau usaha-usaha yang dilakukan untuk
megurangi korban ketika bencana terjadi, baik korban
jiwa maupun harta
24. Resiko Bencana
• Dalam melakukan tindakan mitigasi bencana, langkah
awal yang kita harus lakukan ialah melakukan kajian
resiko bencana terhadap daerah tersebut
• Dalam menghitung resiko bencana sebuah daerah kita
harus mengetahui Bahaya(hazard),
Kerentanan (vulnerability) dan kapasitas (capacity) suatu
wilayah yang berdasarkan pada karakteristik kondisi fisik
dan wilayahnya
25. Bahaya (Hazard)
• Bahaya (hazard) adalah suatu kejadian yang mempunyai
potensi untuk menyebabkan terjadinya kecelakaan,
cedera, hilangnya nyawa atau kehilangan harta benda.
• Bahaya ini bisa menimbulkan bencana maupun tidak.
Bahaya dianggap sebuah bencana (disaster) apabila telah
menimbulkan korban dan kerugian.
26. • Kerentanan (vulnerability) adalah rangkaian kondisi yang
menentukan apakah bahaya (baik bahaya alam maupun
bahaya buatan) yang terjadi akan dapat menimbulkan bencana
(disaster) atau tidak. Rangkaian kondisi, umumnya dapat
berupa kondisi fisik, sosial dan sikap yang mempengaruhi
kemampuan masyarakat dalam melakukan pencegahan,
mitigasi, persiapan dan tindak-tanggap terhadap dampak
bahaya.
27. Jenis-jenis kerentanan :
• Kerentanan Fisik : Bangunan Infrastruktur, Konstruksi
yang lemah.
• Kerentanan Sosial : Kemiskinan, Lingkungan, Konflik,
tingkat pertumbuhan yang tinggi, anak-anak dan wanita,
lansia.
• Kerentanan Mental : ketidaktahuan, tidak menyadari,
kurangnya percaya diri, dan lainnya.
28. • Kapasitas (capacity) adalah kemampuan untuk
memberikan tanggapan terhadap situasi tertentu dengan
sumber daya yang tersedia (fisik, manusia, keuangan dan
lainnya). Kapasitas ini bisa merupakan kearifan lokal
masyarakat yang diceritakan secara turun temurun dari
generasi ke generasi.
29. • Resiko bencana (Risk) adalah potensi kerugian yang
ditimbulkan akibat bencana pada suatu wilayah
dan kurun waktu tertentu yang dapat berupa kematian,
luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman,
mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta, dan
gangguan kegiatan masyarakat. , akibat kombinasi dari
bahaya, kerentanan, dan kapasitas dari daerah yang
bersangkutan.
30. • Menghitung Resiko bencana di suatu wilayah berdasarkan
pada penilaian bahaya, kerentanan dan kapasitas di wilayah
tersebut. Menghitung resiko bencana menggunakan
persamaan sebagai berikut :
Risk (R) = H xV/ C
Keterangan => R : Resiko Bencana
H : Bahaya
V : Kerentanan
C : Kapasitas
31. • Setelah melakukan resiko bencana, yang harus kita lakukan ialah
melakukan tindakan untuk mengurangi resiko bencana tersebut.
Tindakan yang dilakukan bertujuan untuk mengurangi kerentanan dan
menambah kapasitas sebuah daerah.
Kegiatan yang dapat dilakukan untuk menguarangi resiko bencana
antara lain :
1.Relokasi penduduk dari daerah rawan bencana, misal memindahkan
penduduk yang berada dipinggir tebing yang mudah longsor
2.Pelatihan-pelatihan kesiapsiagaan bencana bagi penduduk di
sebuah daerah.
3.Pengkondisian rumah atau sarana umum yang tanggap bencana.
4.Bangunannya relatif lebih kuat jika dilanda gempa.
5.Penciptaan dan penyebaran kearifan lokal tentang kebencanaan.
6.Dan lain-lain
32. TUGAS
1. Manajemen pengelolaan Gempa bumi
2. Manajemen pengelolaan Banjir
3. Manajemen pengelolaan Tsunami
4. Manajemen pengelolaan Gunung berapi
5. manajemen penangan penanggulangan korban Bencana
6. Penanganan pertolongan pertama dan bantuan hidup dasar
7. Penanganan evakuasi korban
8. Pedoman pengelolaan obat dan perbekalan
9. Penyediaan obat dan perbekalan Kesehatan berdasarkan penyakit
10. Rehabilitasi dan rekonstruksi obat sisa bantuan korban bencana
• Tentang bencana (definisi, jenis nya, data bencana terdahulu (5 thn yg terbaru))
• HVC setiap bencana
• Mitigasi bencana