SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
HIGIENE INDUSTRI
Disusun Oleh :
Ayu Silvi Endiarama
H2A018002
Definisi Higiene Industri
Higiene industri adalah Ilmu dan seni yang
mencurahkan perhatian pada pengenalan, evaluasi dan kontrol faktor
lingkungan dan stress yang muncul di tempat kerja yang mungkin
menyebabkan kesakitan, gangguan kesehatan dan kesejahteraan atau
menimbulkan ketidaknyamanan pada tenaga kerja maupun
lingkungan. Faktor lingkungan kerja yang dapat menimbulkan
bahaya di tempat kerja(occupational health hazards) adalah bahaya
faktor fisika, bahaya faktor kimia, bahaya faktor biologi,faktor
ergonomi dan psikologi.
Dasar Hukum
◦ UU No. 11 tahun 1962 tentang Higiene untuk usaha-usaha bagi umum
 Permen buruh No. 7 tahun 1964 tentang Syarat Kesehatan, Kebersihan serta penerangan dalam tempat kerja
◦ UU No. 2 tahun 1996 tentang hygiene
◦ UU No. 14 tahun 1967 tentang ketentuan-ketentuan pokok mengenai tenaga kerja
◦ UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan kerja
 Permenakertrans No. 03 tahun 1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja
 Permenaker No. 5 tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 Kepmenkes 1405 tahun 2002 tentang persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri
◦ UU No. 13 tahun 2003 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
 Kepmenaker No. 715 tahun 2003 tentang Persyaratan Hygiene sanitasi jasaboga
 Kepmenaker No. 1098 tahun 2003 tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran
◦ UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
 Kepmenaker No. 209 tahun 2009 tentang Penerapan SKKNI Sektor Ketenagakerjaan Bidang Higiene Industri
 Pemenaker No. 13 tahun 2011 tentang NA, factor Fisik dan Kimia di tempat kerja
 PP No. 50 tahun 2012 tentang Penerapa Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 PP No. 58 tahun 2015 tentang Keselamatan Radiasi dan Keamanan dalam pengangkutan zat radioaktif
 Permenkes No. 70 tahun 2016 tentang Standar dan Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Industri
 Permenkes No. 57 tahun 2016 tentang rencana aksi nasional pengadilan dampak kesehatan akibat pajanan merkuri tahun 2016 s/d 2020
Tujuan Higiene Industri
A. Sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggi-
tingginya, baik buruh, petani, nelayan, pegawai negeri, atau pekerja-pekerja
bebas, dengan demikian dimaksudkan untuk kesejahteraan tenaga kerja.
B. Sebagai alat untuk meningkatkan produksi, yang berlandaskan
kepadameningginya efisiensi dan daya produktivitas faktor manusia
dalamproduksi. Oleh karena hakikat tersebut selalu sesuai dengan maksud
dantujuan pembangunan didalam suatu negara, maka higiene industri
dankesehatan kerja selalu harus diikut sertakan dalam pembangunan.
Manfaat Higiene Industri
Beberapa manfaat dari penerapan higiene industri, yaitu :
• Mencegahan dan memberantaskan penyakit dan kecelakaan akibat kerja.
• Dapat memelihara dan meningkatan kesehatan tenaga kerja.
• Dapat meningkatan efisiensi dan daya produktifitas manusia.
• Memeliharaan dan meningkatan higiene dan sanitasi perusahaan
padaumumnya seperti kebersihan ruangan-ruangan, cara pembuangan
sampah,atau sisa-sisa pengolahan dan sebagainya.
• Memberikan perlindungan masyarakat luas (konsumen) dari bahaya-bahaya
yang mungkin di timbulkan oleh hasil-hasil produksi perusahaan.
Tugas Seorang Industrial Hygienist
◦ Mengidentifikasi bahaya-bahaya yang mungkin dapat terjadi, permasalahan-permasalahan
kerja serta resikonya. Menganalisa kondisi-kondisi yang dapat diukur untuk mencari
permasalan yang timbul.
◦ Mengembangkan strategi sampling dan menggunakan peralatanperalatan sampling yang
dimiliki untuk mengukur seberapa besar sumber bahaya di tempat kerja.
◦ Melakukan pengamatan terhadap bagaimana dampak sumber sumber bahaya kimia dan fisika
dapat mempengaruhi kesehatan pekerja dengan melakukan pengukuran.
◦ Membandingkan hasil sampling dengan standart atau petunjuk yang relevan untuk
menentukkan apakah pengontrolan khusus diperlukan.
Program Higiene Industri
◦ Rekognisi Sumber Bahaya
Faktor bahaya seperti faktor fisik, kimiawi, biologi, ergonomi, dan psikologi
◦ Antisipasi Sumber Bahaya
Antisipasi dengan memprediksi potensi bahaya dan risiko ditempat kerja.
◦ Evaluasi Sumber Bahaya
Evaluasi adalah suatu kegiatan sampling dan mengukur bahaya denganmetode yang lebih
spesifik
◦ Kontrol Sumber Bahaya
Hasil pengukuran yang melebihi ambang batas dapat dikendalikan, denganmenggunakan
metode hirarki pengendalian atau piramida terbalik meliputiEliminasi, Subtitusi. Engineering
control, Administrasi control dan APD.
Rekognisi Sumber Bahaya
1. Faktor fisik
Faktor fisik yang meliputi keadaan fisik seperti bangunan gedung atauvolume udara, atau luas lantai kerja maupun
hal-hal yang bersiat fisikseperti penerangan, suhu udara, kelembabab udara, tekanan udara,kecepatan aliran udara,
kebisingan, vibrasi mekanis, radiasi gelombangelektromagnetis.
2. Faktor kimiawi
Factor kimiawi yaitu semua zat kimia anorganis dan organis yangmungkin wujud fisiknya merupakan salah satu atau
lebih dalam bentukgas, uap, debu, kabut, fume (uap logam), asap, cairan, dan atau zat padat.
3. Faktor biologi
Bahaya biologi disebabkan oleh organisme hidup atau sifat organisme yangdapat memberikan efek/dampak
kesehatan yang terhadap manusia (agenyang menginfeksi).
4. Faktor ergonomic
Bahaya yang termasuk bahaya ergonomi termasuk adalah design peralatankerja, area kerja, prosedur kerja yang tidak
memadai/sesuai. Selainitu, bahaya ergonomi yang berpotensi menyebabkan kecelakaan ataupekerja sakit diantaranya
pengangkatan dan proses ketika menjangkau/meraih yang tidak memadai, kondisi visual yang buruk, gerakan
monotondalam postur janggal. Posisi kerja yang salah dapat menyebabkangangguan kesehatan pada pekerja.
5. Faktor Psikologis
Faktor mental danpsikologis, yaitu reaksi mental dan kejiwaan terhadap suasana kerja,hubungan antara pengusaha
dan tenaga kerja, struktur dan prosedurorganisasi pelaksanaan kerja dan lain-lain.
Antisipasi Sumber Bahaya
Antisipasi adalah memprediksi potensi bahaya dan risiko yang ada
ditempat kerja. Contoh : Antisipasi bahaya pada perusahaan yang bergerak di
bidang oil dangas, sebelum memasuki area tersebut pekerja dapat harus
memprediksi bahaya yang ada diperusahaan tersebut, pekerja dapat melihat
daftar bahaya yang ada diperusahaan seperti bahaya :
a. Berdasarkan lokasi atau unit
b. Berdasarkan kelompok pekerja
c. Berdasarkan jenis potensi bahaya
d. Berdasarkan tahapan proses produksi
Evaluasi Sumber Bahaya
Evaluasi adalah suatu kegiatan sampling dan mengukur
bahaya denganmetode yang lebih spesifik. contohnya : mengukur
kebisingan dengan sound levelmeter, pengukuran kadar debu/partikel
dengan menggunakan digital dustindikator, melakukan pengukuran
pencahayaan dengan menggunakan Lux Meterdan sebagainya, hasil
dari pengukuran ini dibandingan dengan peraturanpemerintah yang
berlaku, apakah melibihi nilai ambang batas atau tidak
Kontrol Sumber Bahaya
1. Eliminasi
Eliminasi adalah menghilangkan bahaya misalnya, bahaya jatuh, bahaya ergonomi, bahaya ruang terbatas, bahaya bising, bahaya kimia.
2. Subtitusi
Mengganti bahan, proses, operasi ataupun peralatan dari yang berbahayamenjadi lebih tidak berbahaya, contohnya mengganti suatu bahan yang
berbahaya dengan yang tidak berhaya tetapi dengan fungsi yang sama.
3. Engineering control
Suatu langkah memodifikasi bahaya, baik memodifikasi lingkungan kerja,ataupun memodifikasi alat-alat kerja. Meliputi cara pengendalian
bahaya baik berdasarkan spesifikasi saat menentukan desain awal.
4. Administrasi control
Mengatur interaksi antara pekerja dengan alat-alat atau lingkungan kerja,mengatur shift kerja, mengurangi waktu para pekerja di area yang
mengandung bahaya tinggi dan memberikan kemampuan pekerja untuk mengenali bahaya supaya dapat bekerja dengan aman.
5. APD ( Alat Pelindung Diri )
Langkah terakhir yang digunakan bila memang cara-cara diatas tidak bisa dilakukan adalah dengan memakai APD (alat pelindung diri) seperti
Topikeselamatan (Helmet), kacamata keselamatan, Masker, Sarung tangan, earplug, Pakaian (Uniform) dan Sepatu Keselamatan. Pengendalian
ini merupakan pegendalian terakhir pada hirarki pengendalian bahaya. APD digunakan oleh pekerja untuk melindungi pekerja dari bahaya
(hazard) yang terdapat di lingkungan kerja
DOKTER
PERUSAHAAN
Dokter Perusahaan
Menurut Suma’mur (1996) adanya dokter di perusahaan sangat
bermanfaat untuk kesehatan tenaga kerja perusahaan. Dokter dalam perusahaan
membantu pengusaha dalam seleksi para tenaga kerja untuk pekerjaan tertentu,
meninggikan keadaan kesehatan para tenaga kerja, penempatan yang tepat dari
seorang tenaga kerja sesuai dengan kesehatan jasmani dan rohaninya,
Pertolongan Pertama pada Keselakaan (P3K), pengobatan dan perawatan
terhadap penyakit-penyakit mendadak, meninggikan kesehatan lingkungan di
tempat kerja dan masyarakat pada umumnya.
Aplikasi dokter perusahaan
◦Pemeriksaan kesehatan
◦Perawatan dan pengobatan penyakit dan kecelakaan
◦Pengawasan lingkungan kerja dan pencegahan kecelakaan
◦Pendidikan kesehatan pada tenaga kerja
◦Administrasi Kesehatan
◦Mewakili dan pembantu utama dokter perusahaan, bila
dokter tidak ada
Lingkup Paramedis
Pemeriksaan kesehatan
◦ Perencanaan
◦ Pencatatan
◦ Membimbing calon tenaga kerja
◦ Pemeriksaan pertama:TB, TT, Tensi dsb
◦ Menyajikan hasil pemeriksaan pertama pada dokter
Perawatan dan Pengobatan
◦ Pencatatan/ administrasi
◦ Mengerjakan pemeriksaan pertama yang telah disepakati dengan
dokter
◦ Memberikan pengobatan pertama
◦ Konsultasi laporkan hasil pengobatan pertama pada dokter
◦ Menghubungi dokter bila terjadi kecelakaan atau penyakit yang
telah ditetapkan oleh dokter
◦ Mengirim Tenaga Kerja yang sakit sesuai dengan petunjuk dokter
Pengawasan Lingkungan dan Pencegahan Kecelakaan
◦ Kebersihan lingkungan perusahaan
◦ Pengawasan terhadap faktor bahaya di tempat kerja, suhu,
penerangan, ventilasi dlsb
◦ Pengawasan terhadap bahan produksi
◦ Pengawasan terhadap kantin, melatih karyawan P3K
◦ Menyediakan kotak P3K
Penyuluhan
◦ Memberikan pelatihan dalam bidang kesehatan lingkungan, P3K,
Higiene perorangan, gizi dan KB
◦ Penyuluhan perorangan waktu berobat
◦ Penyuluhan tentang aplikasi ergonomi
Administrasi Kesehatan
◦ Merencanakan dan menyusun jumlah peralatan dan obat-obatan
◦ Merencanakan dan menyusun anggaran
◦ Mengumpulkan dan mengolah data kesehatan.
◦ Membuat laporan dan mengevaluasi kegiatan kesehatan
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"Kanaidi ken
 
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat KerjaSNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat KerjaMuhamad Imam Khairy
 
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...Muhamad Imam Khairy
 
Alat Pelindung Diri - K3
Alat Pelindung Diri - K3Alat Pelindung Diri - K3
Alat Pelindung Diri - K3Al Marson
 
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3UNESA
 
Peraturan dan perundangan k3
Peraturan dan perundangan k3Peraturan dan perundangan k3
Peraturan dan perundangan k3Latif Wrstiawan
 
kecelakaan kerja
kecelakaan kerjakecelakaan kerja
kecelakaan kerjaHadik27
 
Penyakit Akibat Kerja - K3
Penyakit Akibat Kerja - K3Penyakit Akibat Kerja - K3
Penyakit Akibat Kerja - K3Al Marson
 
Higiene perusahaan-4
Higiene perusahaan-4Higiene perusahaan-4
Higiene perusahaan-4Sie Hoo
 
3. hygiene industri
3. hygiene industri3. hygiene industri
3. hygiene industriWinarso Arso
 
SMK3 & P2K3
SMK3 & P2K3SMK3 & P2K3
SMK3 & P2K3Ainur
 
kebisingan di tempat kerja
kebisingan di tempat kerjakebisingan di tempat kerja
kebisingan di tempat kerjaAndi amalia'Elf
 
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )Dzul Fiqri
 
Materi k3 hygiene industri
Materi k3   hygiene industriMateri k3   hygiene industri
Materi k3 hygiene industririkwan12
 

What's hot (20)

Pengantar k3
Pengantar k3 Pengantar k3
Pengantar k3
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"
 
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat KerjaSNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
 
HIRADC
HIRADCHIRADC
HIRADC
 
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
 
Alat Pelindung Diri - K3
Alat Pelindung Diri - K3Alat Pelindung Diri - K3
Alat Pelindung Diri - K3
 
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
 
hazard di tempat kerja
hazard di tempat kerjahazard di tempat kerja
hazard di tempat kerja
 
Lingkungan kerja
Lingkungan kerjaLingkungan kerja
Lingkungan kerja
 
Peraturan dan perundangan k3
Peraturan dan perundangan k3Peraturan dan perundangan k3
Peraturan dan perundangan k3
 
kecelakaan kerja
kecelakaan kerjakecelakaan kerja
kecelakaan kerja
 
Penyakit Akibat Kerja - K3
Penyakit Akibat Kerja - K3Penyakit Akibat Kerja - K3
Penyakit Akibat Kerja - K3
 
Higiene perusahaan-4
Higiene perusahaan-4Higiene perusahaan-4
Higiene perusahaan-4
 
Safety induction
Safety inductionSafety induction
Safety induction
 
3. hygiene industri
3. hygiene industri3. hygiene industri
3. hygiene industri
 
SMK3 & P2K3
SMK3 & P2K3SMK3 & P2K3
SMK3 & P2K3
 
kebisingan di tempat kerja
kebisingan di tempat kerjakebisingan di tempat kerja
kebisingan di tempat kerja
 
Safety Leadership-1.ppt
Safety Leadership-1.pptSafety Leadership-1.ppt
Safety Leadership-1.ppt
 
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )
 
Materi k3 hygiene industri
Materi k3   hygiene industriMateri k3   hygiene industri
Materi k3 hygiene industri
 

Similar to Higiene Industri

Hiperkes revisi.pptx
Hiperkes revisi.pptxHiperkes revisi.pptx
Hiperkes revisi.pptxAinur
 
k3lh_x_tkj.pptx
k3lh_x_tkj.pptxk3lh_x_tkj.pptx
k3lh_x_tkj.pptxsarwoedi29
 
Kelompok 1 bab 12 higiene perusahaan
Kelompok 1 bab 12 higiene perusahaanKelompok 1 bab 12 higiene perusahaan
Kelompok 1 bab 12 higiene perusahaanKurniawanNurIhsan
 
Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01
Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01
Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01Uwai Shakespeare
 
Pedoman sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
Pedoman sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerjaPedoman sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
Pedoman sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerjaAzha Laramdrawisec
 
higiene-perusahaan.pdf
higiene-perusahaan.pdfhigiene-perusahaan.pdf
higiene-perusahaan.pdfMuhIbad1
 
Job Safety Analysis.ppt
Job Safety Analysis.pptJob Safety Analysis.ppt
Job Safety Analysis.pptimamdiani
 
Makalah kesehatan dan keselamatan kerja
Makalah kesehatan dan keselamatan kerjaMakalah kesehatan dan keselamatan kerja
Makalah kesehatan dan keselamatan kerjagetris gean
 
Kesehatan dan keselamatan kerja - kelompok 9 (1).pptx
Kesehatan dan keselamatan kerja - kelompok 9 (1).pptxKesehatan dan keselamatan kerja - kelompok 9 (1).pptx
Kesehatan dan keselamatan kerja - kelompok 9 (1).pptxHana P Fadhilah
 
makalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bahan Berbahaya dan Beracun kimia org...
makalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bahan Berbahaya dan Beracun kimia org...makalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bahan Berbahaya dan Beracun kimia org...
makalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bahan Berbahaya dan Beracun kimia org...Pujiati Puu
 
Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)
Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)
Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)Senia Firlania
 
Rangkuman Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan
Rangkuman Kesehatan Keselamatan Kerja dan LingkunganRangkuman Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan
Rangkuman Kesehatan Keselamatan Kerja dan LingkunganSembadra Fitriani
 

Similar to Higiene Industri (20)

Hiperkes revisi.pptx
Hiperkes revisi.pptxHiperkes revisi.pptx
Hiperkes revisi.pptx
 
Hygiene industri
Hygiene industriHygiene industri
Hygiene industri
 
Higene perusahaan
Higene perusahaanHigene perusahaan
Higene perusahaan
 
k3lh_x_tkj.pptx
k3lh_x_tkj.pptxk3lh_x_tkj.pptx
k3lh_x_tkj.pptx
 
Kelompok 1 bab 12 higiene perusahaan
Kelompok 1 bab 12 higiene perusahaanKelompok 1 bab 12 higiene perusahaan
Kelompok 1 bab 12 higiene perusahaan
 
K3 presentation
K3 presentationK3 presentation
K3 presentation
 
Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01
Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01
Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01
 
Pedoman sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
Pedoman sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerjaPedoman sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
Pedoman sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
 
higiene-perusahaan.pdf
higiene-perusahaan.pdfhigiene-perusahaan.pdf
higiene-perusahaan.pdf
 
K3 Ketenagakerjaan
K3 KetenagakerjaanK3 Ketenagakerjaan
K3 Ketenagakerjaan
 
Risk assessment bengkel
Risk assessment bengkel   Risk assessment bengkel
Risk assessment bengkel
 
Job Safety Analysis.ppt
Job Safety Analysis.pptJob Safety Analysis.ppt
Job Safety Analysis.ppt
 
Makalah kesehatan dan keselamatan kerja
Makalah kesehatan dan keselamatan kerjaMakalah kesehatan dan keselamatan kerja
Makalah kesehatan dan keselamatan kerja
 
Kesehatan dan keselamatan kerja - kelompok 9 (1).pptx
Kesehatan dan keselamatan kerja - kelompok 9 (1).pptxKesehatan dan keselamatan kerja - kelompok 9 (1).pptx
Kesehatan dan keselamatan kerja - kelompok 9 (1).pptx
 
makalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bahan Berbahaya dan Beracun kimia org...
makalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bahan Berbahaya dan Beracun kimia org...makalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bahan Berbahaya dan Beracun kimia org...
makalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bahan Berbahaya dan Beracun kimia org...
 
Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)
Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)
Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)
 
HRM K3.pdf
HRM K3.pdfHRM K3.pdf
HRM K3.pdf
 
HRM K3.pdf
HRM K3.pdfHRM K3.pdf
HRM K3.pdf
 
Rangkuman Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan
Rangkuman Kesehatan Keselamatan Kerja dan LingkunganRangkuman Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan
Rangkuman Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan
 
04_Menerapkan K3.pdf
04_Menerapkan K3.pdf04_Menerapkan K3.pdf
04_Menerapkan K3.pdf
 

Recently uploaded

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 

Higiene Industri

  • 1. HIGIENE INDUSTRI Disusun Oleh : Ayu Silvi Endiarama H2A018002
  • 2. Definisi Higiene Industri Higiene industri adalah Ilmu dan seni yang mencurahkan perhatian pada pengenalan, evaluasi dan kontrol faktor lingkungan dan stress yang muncul di tempat kerja yang mungkin menyebabkan kesakitan, gangguan kesehatan dan kesejahteraan atau menimbulkan ketidaknyamanan pada tenaga kerja maupun lingkungan. Faktor lingkungan kerja yang dapat menimbulkan bahaya di tempat kerja(occupational health hazards) adalah bahaya faktor fisika, bahaya faktor kimia, bahaya faktor biologi,faktor ergonomi dan psikologi.
  • 3. Dasar Hukum ◦ UU No. 11 tahun 1962 tentang Higiene untuk usaha-usaha bagi umum  Permen buruh No. 7 tahun 1964 tentang Syarat Kesehatan, Kebersihan serta penerangan dalam tempat kerja ◦ UU No. 2 tahun 1996 tentang hygiene ◦ UU No. 14 tahun 1967 tentang ketentuan-ketentuan pokok mengenai tenaga kerja ◦ UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan kerja  Permenakertrans No. 03 tahun 1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja  Permenaker No. 5 tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja  Kepmenkes 1405 tahun 2002 tentang persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri ◦ UU No. 13 tahun 2003 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan  Kepmenaker No. 715 tahun 2003 tentang Persyaratan Hygiene sanitasi jasaboga  Kepmenaker No. 1098 tahun 2003 tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran ◦ UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan  Kepmenaker No. 209 tahun 2009 tentang Penerapan SKKNI Sektor Ketenagakerjaan Bidang Higiene Industri  Pemenaker No. 13 tahun 2011 tentang NA, factor Fisik dan Kimia di tempat kerja  PP No. 50 tahun 2012 tentang Penerapa Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja  PP No. 58 tahun 2015 tentang Keselamatan Radiasi dan Keamanan dalam pengangkutan zat radioaktif  Permenkes No. 70 tahun 2016 tentang Standar dan Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Industri  Permenkes No. 57 tahun 2016 tentang rencana aksi nasional pengadilan dampak kesehatan akibat pajanan merkuri tahun 2016 s/d 2020
  • 4. Tujuan Higiene Industri A. Sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggi- tingginya, baik buruh, petani, nelayan, pegawai negeri, atau pekerja-pekerja bebas, dengan demikian dimaksudkan untuk kesejahteraan tenaga kerja. B. Sebagai alat untuk meningkatkan produksi, yang berlandaskan kepadameningginya efisiensi dan daya produktivitas faktor manusia dalamproduksi. Oleh karena hakikat tersebut selalu sesuai dengan maksud dantujuan pembangunan didalam suatu negara, maka higiene industri dankesehatan kerja selalu harus diikut sertakan dalam pembangunan.
  • 5. Manfaat Higiene Industri Beberapa manfaat dari penerapan higiene industri, yaitu : • Mencegahan dan memberantaskan penyakit dan kecelakaan akibat kerja. • Dapat memelihara dan meningkatan kesehatan tenaga kerja. • Dapat meningkatan efisiensi dan daya produktifitas manusia. • Memeliharaan dan meningkatan higiene dan sanitasi perusahaan padaumumnya seperti kebersihan ruangan-ruangan, cara pembuangan sampah,atau sisa-sisa pengolahan dan sebagainya. • Memberikan perlindungan masyarakat luas (konsumen) dari bahaya-bahaya yang mungkin di timbulkan oleh hasil-hasil produksi perusahaan.
  • 6. Tugas Seorang Industrial Hygienist ◦ Mengidentifikasi bahaya-bahaya yang mungkin dapat terjadi, permasalahan-permasalahan kerja serta resikonya. Menganalisa kondisi-kondisi yang dapat diukur untuk mencari permasalan yang timbul. ◦ Mengembangkan strategi sampling dan menggunakan peralatanperalatan sampling yang dimiliki untuk mengukur seberapa besar sumber bahaya di tempat kerja. ◦ Melakukan pengamatan terhadap bagaimana dampak sumber sumber bahaya kimia dan fisika dapat mempengaruhi kesehatan pekerja dengan melakukan pengukuran. ◦ Membandingkan hasil sampling dengan standart atau petunjuk yang relevan untuk menentukkan apakah pengontrolan khusus diperlukan.
  • 7. Program Higiene Industri ◦ Rekognisi Sumber Bahaya Faktor bahaya seperti faktor fisik, kimiawi, biologi, ergonomi, dan psikologi ◦ Antisipasi Sumber Bahaya Antisipasi dengan memprediksi potensi bahaya dan risiko ditempat kerja. ◦ Evaluasi Sumber Bahaya Evaluasi adalah suatu kegiatan sampling dan mengukur bahaya denganmetode yang lebih spesifik ◦ Kontrol Sumber Bahaya Hasil pengukuran yang melebihi ambang batas dapat dikendalikan, denganmenggunakan metode hirarki pengendalian atau piramida terbalik meliputiEliminasi, Subtitusi. Engineering control, Administrasi control dan APD.
  • 8. Rekognisi Sumber Bahaya 1. Faktor fisik Faktor fisik yang meliputi keadaan fisik seperti bangunan gedung atauvolume udara, atau luas lantai kerja maupun hal-hal yang bersiat fisikseperti penerangan, suhu udara, kelembabab udara, tekanan udara,kecepatan aliran udara, kebisingan, vibrasi mekanis, radiasi gelombangelektromagnetis. 2. Faktor kimiawi Factor kimiawi yaitu semua zat kimia anorganis dan organis yangmungkin wujud fisiknya merupakan salah satu atau lebih dalam bentukgas, uap, debu, kabut, fume (uap logam), asap, cairan, dan atau zat padat. 3. Faktor biologi Bahaya biologi disebabkan oleh organisme hidup atau sifat organisme yangdapat memberikan efek/dampak kesehatan yang terhadap manusia (agenyang menginfeksi). 4. Faktor ergonomic Bahaya yang termasuk bahaya ergonomi termasuk adalah design peralatankerja, area kerja, prosedur kerja yang tidak memadai/sesuai. Selainitu, bahaya ergonomi yang berpotensi menyebabkan kecelakaan ataupekerja sakit diantaranya pengangkatan dan proses ketika menjangkau/meraih yang tidak memadai, kondisi visual yang buruk, gerakan monotondalam postur janggal. Posisi kerja yang salah dapat menyebabkangangguan kesehatan pada pekerja. 5. Faktor Psikologis Faktor mental danpsikologis, yaitu reaksi mental dan kejiwaan terhadap suasana kerja,hubungan antara pengusaha dan tenaga kerja, struktur dan prosedurorganisasi pelaksanaan kerja dan lain-lain.
  • 9. Antisipasi Sumber Bahaya Antisipasi adalah memprediksi potensi bahaya dan risiko yang ada ditempat kerja. Contoh : Antisipasi bahaya pada perusahaan yang bergerak di bidang oil dangas, sebelum memasuki area tersebut pekerja dapat harus memprediksi bahaya yang ada diperusahaan tersebut, pekerja dapat melihat daftar bahaya yang ada diperusahaan seperti bahaya : a. Berdasarkan lokasi atau unit b. Berdasarkan kelompok pekerja c. Berdasarkan jenis potensi bahaya d. Berdasarkan tahapan proses produksi
  • 10. Evaluasi Sumber Bahaya Evaluasi adalah suatu kegiatan sampling dan mengukur bahaya denganmetode yang lebih spesifik. contohnya : mengukur kebisingan dengan sound levelmeter, pengukuran kadar debu/partikel dengan menggunakan digital dustindikator, melakukan pengukuran pencahayaan dengan menggunakan Lux Meterdan sebagainya, hasil dari pengukuran ini dibandingan dengan peraturanpemerintah yang berlaku, apakah melibihi nilai ambang batas atau tidak
  • 11. Kontrol Sumber Bahaya 1. Eliminasi Eliminasi adalah menghilangkan bahaya misalnya, bahaya jatuh, bahaya ergonomi, bahaya ruang terbatas, bahaya bising, bahaya kimia. 2. Subtitusi Mengganti bahan, proses, operasi ataupun peralatan dari yang berbahayamenjadi lebih tidak berbahaya, contohnya mengganti suatu bahan yang berbahaya dengan yang tidak berhaya tetapi dengan fungsi yang sama. 3. Engineering control Suatu langkah memodifikasi bahaya, baik memodifikasi lingkungan kerja,ataupun memodifikasi alat-alat kerja. Meliputi cara pengendalian bahaya baik berdasarkan spesifikasi saat menentukan desain awal. 4. Administrasi control Mengatur interaksi antara pekerja dengan alat-alat atau lingkungan kerja,mengatur shift kerja, mengurangi waktu para pekerja di area yang mengandung bahaya tinggi dan memberikan kemampuan pekerja untuk mengenali bahaya supaya dapat bekerja dengan aman. 5. APD ( Alat Pelindung Diri ) Langkah terakhir yang digunakan bila memang cara-cara diatas tidak bisa dilakukan adalah dengan memakai APD (alat pelindung diri) seperti Topikeselamatan (Helmet), kacamata keselamatan, Masker, Sarung tangan, earplug, Pakaian (Uniform) dan Sepatu Keselamatan. Pengendalian ini merupakan pegendalian terakhir pada hirarki pengendalian bahaya. APD digunakan oleh pekerja untuk melindungi pekerja dari bahaya (hazard) yang terdapat di lingkungan kerja
  • 13. Dokter Perusahaan Menurut Suma’mur (1996) adanya dokter di perusahaan sangat bermanfaat untuk kesehatan tenaga kerja perusahaan. Dokter dalam perusahaan membantu pengusaha dalam seleksi para tenaga kerja untuk pekerjaan tertentu, meninggikan keadaan kesehatan para tenaga kerja, penempatan yang tepat dari seorang tenaga kerja sesuai dengan kesehatan jasmani dan rohaninya, Pertolongan Pertama pada Keselakaan (P3K), pengobatan dan perawatan terhadap penyakit-penyakit mendadak, meninggikan kesehatan lingkungan di tempat kerja dan masyarakat pada umumnya.
  • 14. Aplikasi dokter perusahaan ◦Pemeriksaan kesehatan ◦Perawatan dan pengobatan penyakit dan kecelakaan ◦Pengawasan lingkungan kerja dan pencegahan kecelakaan ◦Pendidikan kesehatan pada tenaga kerja ◦Administrasi Kesehatan ◦Mewakili dan pembantu utama dokter perusahaan, bila dokter tidak ada Lingkup Paramedis
  • 15. Pemeriksaan kesehatan ◦ Perencanaan ◦ Pencatatan ◦ Membimbing calon tenaga kerja ◦ Pemeriksaan pertama:TB, TT, Tensi dsb ◦ Menyajikan hasil pemeriksaan pertama pada dokter
  • 16. Perawatan dan Pengobatan ◦ Pencatatan/ administrasi ◦ Mengerjakan pemeriksaan pertama yang telah disepakati dengan dokter ◦ Memberikan pengobatan pertama ◦ Konsultasi laporkan hasil pengobatan pertama pada dokter ◦ Menghubungi dokter bila terjadi kecelakaan atau penyakit yang telah ditetapkan oleh dokter ◦ Mengirim Tenaga Kerja yang sakit sesuai dengan petunjuk dokter
  • 17. Pengawasan Lingkungan dan Pencegahan Kecelakaan ◦ Kebersihan lingkungan perusahaan ◦ Pengawasan terhadap faktor bahaya di tempat kerja, suhu, penerangan, ventilasi dlsb ◦ Pengawasan terhadap bahan produksi ◦ Pengawasan terhadap kantin, melatih karyawan P3K ◦ Menyediakan kotak P3K
  • 18. Penyuluhan ◦ Memberikan pelatihan dalam bidang kesehatan lingkungan, P3K, Higiene perorangan, gizi dan KB ◦ Penyuluhan perorangan waktu berobat ◦ Penyuluhan tentang aplikasi ergonomi
  • 19. Administrasi Kesehatan ◦ Merencanakan dan menyusun jumlah peralatan dan obat-obatan ◦ Merencanakan dan menyusun anggaran ◦ Mengumpulkan dan mengolah data kesehatan. ◦ Membuat laporan dan mengevaluasi kegiatan kesehatan