SlideShare a Scribd company logo
1 of 72
Download to read offline
1
2
KATA PENGANTAR ............................................... i
DAFTAR ISI .............................................................. ii
PETA KONSEP …………………………………….. iii
PENGERTIAN DAN CIRI VERTEBRATA ………. 6
PISCES ….................................................................... 8
AMPHIBI ……….……………………........................ 14
REPTILIA ……….……………………....................... 19
AVES……………….………………………………… 27
MAMALIA ………………………………………….. 44
PERANAN VERTEBRATA
…………………………………………………………
55
EVALUASI ................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR ISI
3
Segala puji bagi Allah yang dengan rahman dan rahim-Nya
penulis dapat menyelesaikan buku ini dengan tepat waktu. Sholawat
dan salam semoga senantiasa tercurahkan pada Rasulullah S.A.W yang
telah diutus oleh Rabb-Nya untuk menyempurnakan akhlak manusia.
Dengan dibuatnya buku ini semoga dapat membantu pembaca
dalam memahami materi pelajaran Biologi tentang Hewan, khususnya
Vertebrata. Dalam penyusunan buku ini, penulis tidak lepas dari
bimbingan dan dorongan baik langsung maupun tidak langsung dari
berbagai pihak. Oleh karena itu penyusun mengucapkan terimakasih
kepada Ibu Yanti Herlanti, selaku dosen matakuliah Media dan
Teknologi Pembelajaran Biologi, dan seluruh pihak yang telah banyak
membantu terselesaikannya buku ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan buku ini masih
banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh sebab itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun, sebagai evaluasi
untuk penyusunan buku selanjutnya.
Ciputat, November 2014
Penyusun
KATA PENGANTAR
4
PETA KONSEP
Filum Chordata
Kingdom Animalia
Sub Filum Vertebrata
Super Kelas
Pisces
Kelas Amphibi
Kelas
Osteichthyes
Kelas Aves
Kelas Mamalia
Kelas Agnatha
Kelas
Chondrichthyes
5
Apakah Vertebrata itu ?
Vertebrata merupakan hewan yang memiliki tulang belakang atau
punggung. Tulang belakang adalah tulang yang beruas-ruas dan
berderet dari leher sepanjang punggung sampai ekor. Sumsum tulang
belakang yang terdapat dalam ruas-ruas tulang belakang dan otak
merupakan susunan saraf pusat. Vertebrata merupakan anggota
(subfilum) dari filum Chordata. Ciri khas dari Filum Chordata adalah
sebagai berikut :
1. Memiliki Notokord (Notochord) yaitu batang longitudinal yang
fleksibel yang terletak di antara saluran pencernaan dan batang
saraf. Notokord berperan sebagai penguat rangka di sepanjang
tubuh Chordata.
2. Memiliki batang saraf dorsal yang berongga yang terletak dorsal
terhadap notokord.
3. Memiliki celah atau sibakan faring yang memungkinkan air
yang masuk ke mulut dapat keluar dari tubuh tanpa melalui
keseluruhan saluran pencernaan, pada sebagian Vertebrata celah
ini termodifikasi untuk pertukaran gas yang dikenal sebagai
insang.
6
4. Memiliki ekor Post-Anal yang berotot sehingga membantu
pergerakan.
5. Ekor ini membentang posterior terhadap anus, tetapi pada
sebagian besar spesies ekor ini telah tereduksi selama
perkembangan embrionik.
Selain itu Chordata juga memiliki rongga tubuh (selom) yang tumbuh
dengan baik, sistem organ yang kompleks, bilateral simetris,
segmentasi tubuh yang jelas, dan memiliki otak yang dilindungi oleh
tulang tengkorak. Sub Filum Vertebrata terbagi menjadi lima kelas,
yaitu Ikan (Pisces), Amphibi (Amphibia), Reptil (Reptilia), dan
Mamalia (Mammalia).
7
Bagaimana Pisces dapat hidup di dalam air ?
Pisces merupakan hewan akuatik yang berdarah dingin (poikiloterm)
dan bernafas dengan insang. Insang dilindungi oleh tutup bernama
Operkulum. Pada beberapa jenis ikan, rongga insangnya meluas
membentuk lipatan tidak teratur yang disebut labirin, yang berguna
untukmenyimpan udara sehingga ikan tersebut dapat hidup di
lingkungan yang kurang oksigen. Tubuh ikan ditutupi sisik yang
sekaligus berfungsi sebagai rangka luar (eksoskeleton) dengan berbagai
tipe sisik, yaitu plakoid, sikloid, stenoid, dan ganoid. Sisik tersebut licin
dan berlendir, sehingga dapat mempermudah ketika bergerak di dalam
air.
Tubuh ikan juga dilengkapi dengan sirip-sirip yang membantu
berenang dan menjaga keseimbangan tubuh. Sirip ikan dibedakan atas
sirip punggung,
sirip dada, sirip perut, sirip anal, sirip ekor.
PISCES
8
Ikan mempunyai gurat sisi (Linea
Lateralis) yang berfungsi untuk
mengetahui tekanan air. Tipe aliran
darahnya adalah peredaran darah
tunggal, yaitu darah mengalir dari
jantung melalui insang menuju ke
seluruh jaringan tubuh dan kembali
lagi ke jantung. Ikan berkembang biak
dengan bertelur (ovipar), ada yang
melalui fertilisasi internal dan beberapa
ada yang melalui fertilisasi eksternal.
Kelas Pisces terbagi menjadi tiga sub
Kelas, yaitu Agnatha (Cyclostoma),
Chondrichthyes, dan Osteichthyes.
Bagaimanakah Ikan yang tidak
memiliki rahang (Agnatha) makan ?
Agnatha meliputi ikan-ikan yang tidak
berahang, berbentuk pipih, memiliki
mulut bulat yang berada di ujung anterior.
Walaupun tidak memiliki rahang, tetapi
Gambar 1 : Tipe-tipe Sirip Ikan
Gambar 2 : Atas: Petromyzon
sp (lamprey, belut laut),
Tengah : Mulut Lamprey.
Bawah : Myxine sp (hagfish,
ikan hantu, ikan hag).
9
Agnatha memiliki faring yang berotot yang digunakan untuk
menghisap tubuh ikan lain untuk mendapatkan makanan, misalnya
belut laut. Sedangkan Ikan Hantu memiliki formasi yang serupa gigi
pada mulutnya yang terbuat dari protein keratin.
Sebagian besar spesies Ikan Hantu merupakan pemakan bangkai. Ikan
Hantu memiliki kelenjar lender pada bagian samping tubuhnya
yangmampu menyekresikan zat yang menyerap air sehingga
membentuk lender yang dapat mengusir pemakan bangkai yanglain
ketika ikan tersebut sedang makan.
Agnatha tidak memiliki sisik dan sirip (contohnya ikan hantu) sehingga
berenang dengan gerakan undulasi, namun beberapa jenis Agnatha
memiliki sirip ekor dan sirip punggung (contohnya belut laut).
Notokord tetap ada selama hidup, secara tidak sempurna dan
diselubungi kartilago. Pertukaran gas terjadi pada pasangan-pasangan
insang interna yang tiap insangnya ditunjang oleh satu lengkung tulang.
Air masuk melalui mulut dan insang dan keluar melalui serangkaian
kantung insang yang bermuara di permukaan tubuh. Jenis kelamin
terpisah, tetapi ada juga yang hermaprodit. Contoh spesies dari sub
kelas Agnatha adalah Myxine sp (hagfish, ikan hantu, ikan hag),
Petromyzon sp (lamprey, belut laut).
Siapakah Nenek Moyang dari Ikan yang Berahang ?
10
Gambar 3 : Plakoderma
Plakoderma ; Mereka yang telah Punah
Gnatostoma atau ikan yang berahang
paling awal dalam catatan fosil adalah
garis keturunan vertebrata berzirah yang
telah punah, disebut Plakoderma
(placoderm), yang berarti berkulit
lempengan. Sebagian besar Plakoderma
berukuran kurang dari 1m, walaupun
beberapa plakoderm raksasa berukuran
lebih dari 10m. Catatan fosil
menunjukkan bahwa Plakodermi hidup
pada zaman Devon.
Plakoderma berbeda dengan nenek
moyangnya, Agnatha dalam dua hal yang
mendasar, yaitu mereka memiliki rahang
dan dua sirip yang berpasangan. Sirip yang pertama membantu
menangkap mangsa (hewan yang lebih kecil) secara aktif, sirip yang
kedua membantu lokomosi dengan menstabilkan ikan tersebut di dalam
air. Peralihan dari cara makan tersebut juga berpengaruh pula dalam
Gambar 4 : Atas ; Ikan Hiu.
Bawah ; Ikan Pari
11
perkembangan bentuk tubuh yaitu dari berbentuk pipih (Agnatha) ke
bentuk silinder. Walaupun sebagian besar dari ikan-ikan ini kemudian
punah, tetapi beberapa diantaranya menghasilkan dua kelas besar ikan,
yaitu ikan bertulang rawan (Chondrichthyes) dan ikan bertulang sejati
(Osteichthyes).
Ikan Bertulang Rawan (Chondrichthyes)
Sesuai dengan namanya, ikan kelas Chondrichthyes memiliki rangka
yang fleksibel, yang terbuat dari tulang rawan. Ikan ini juga memiliki
perkembangan rahang dan sirip yang baik. Rahangnya berkembang dari
kedua pasang pertama lengkung insang, pada beberapa ikan masa kini
lengkung ini masih ada, disebut dengan spirakel. Mulutnya terletak di
daerah ventral, dan dilengkapi dengan gigi-gigi yang dilapisi email.
Kulit dari ikan anggota Chondrichthyes diselubungi oleh sisik-sisik
plakoid (yang berasal dari kombinasi mesoderm dan ektoderm) yang
berukuran kecil dan mempunyai banyak kelenjar mucus.
Chondrichthyes memiliki kelamin terpisah atau hermaprodit, sehingga
fertilisasinya berlangsung secara internal maupun eksternal. Contoh
spesiesnya adalah Ikan Hiu dan Ikan Pari.
Ikan Bertulang Sejati (Osteichthyes)
12
Dinamakan ikan bertulang sejati
karena ikan ini memiliki kerangka
dari tulang sejati. Kulitnya ditutupi
sisik dan memiliki kelenjar yang
menyekresikan mucus, sehingga kulitnya
menjadi licin. Lendir tersebut berfungsi
untuk mengurangi gesekan selama
berenang. Pada embrio, ikan ini memiliki
6 celah insang dan tereduksi menjadi 4
sampai 5 pasang saat dewasa. Ikan ini juga
memiliki tulang-tulang cranium (kepala)
yang berfungsi sebagai pelindung otak.
Ikan bertulang sejati (Osteichthyes)
dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu
Palioniskoida yang mempunyai sirip
berjari (tidak terdapat otot maupun
tulang) dan memiliki gelembung renang
yang berhubungan maupun tidak
berhubungan dengan faring. Pergerakan gas-gas dari darah ke
gelembung renang meningkatkan kemampuan mengambang,
Gambar 5 : Ikan Bandeng
Gambar 6 : Ikan Paru-Paru
Gambar 7 : Ikan Koelakan
(Latimera)
13
menyebabkan ikan naik; transfer gas kembali ke darah menyebabkan
ikan tenggelam. Contohnya adalah ikan Trout, ikan Bandeng, dan lain
sebagainya. Kelompok yang kedua adalah Ikan paru-paru yang
memiliki hidung yang bermuara ke luar yang digunakan untuk membau
dan mampu bernafas di udara dengan mulut tertutup. Atrium pada ikan
paru-paru berkembang menjadi dua dan memiliki sekat parsial dalam
ventrikel jantung. Hal ini memungkinkan adanya pemisahan parsial
darah yang mengandung oksigen yang kembali ke paru-paru dengan
darah yang kurang oksigen dari bagian tubuh yang lain. Kelas ketiga
adalah Krosopterigia yang memiliki lubang hidung dalam yang dapat
digunakan untuk mengembungkan paru-paru. Selain itu ikan
Krosopterigia memiliki sirip belakang dan sirip dada (pectoral) yang
bergelambir; berdaging dan terdapat tulang. Sirip gelambir ini
memungkinkan mereka untuk bergerak dari satu kubangan yang
menjadi kering ke kubangan yang lain. Kombinasi paru-paru dan sirip
yang bergelambir memungkinkan mereka untuk memasuki habitat baru
yang berlumpur yaitu daratan. Contohnya adalah Ikan Koelakan
(Latimeria) yang ditemukan di dasar samudra di sebelah pantai Timur
Afrika.
14
Siapakah Perintis Organisme Daratan ?
Amphibi merupakan hewan berdarah dingin dengan kelembaban kulit
yang tinggi, tubuhnya tidak tertutupi rambut ataupun bulu, dan
memiliki kemampuan hidup di air maupun di darat sesuai namanya,
Amphibia yang berasal bahasa Yunani yaitu Amphi yang berarti dua
dan Bios yang berarti hidup. Pada umumnya Amphibi memiliki siklus
hidup awal di perairan dan siklus hidup kedua di daratan.
Adanya perpindahan habitat dari perairan ke daratan tersebut
menyebabkan adanya perubahan pola-pola penyesuaian hidup pada
lingkungan air dan daratan. Pada saat hidup di air, Amphibi bernafas
dengan insang dan bergerak dengan cara berenang.
Setelah pindah ke habitat darat dan berkembanglah kaki sebagai alat
gerak, paru-paru sebagai organ pernafasan sebagai pengganti insang
dan nares (nostril – lubang hidung) untuk pengambilan gas-gas
pernafasan. Pada fase berudu, amfibi hidup di perairan dan bernafas
dengan insang. Pada fase ini berudu menggunakan ekor, dan ketika
AMPHIBI
15
berada di daratan ekor tersebut terdeduksi dan tumbuhlah kaki sebagai
alat gerak. Perubahan cara bernafas seiring dengan peralihan kehidupan
dari perairan ke daratan menyebabkan hilangnya rangka insang dan
insang.
Amphibi memiliki kelopak mata dan kelenjar air mata yang
berkembang baik. Pada mata terdapat membrana nictitans yang
berfungsi melindungi mata dari debu, kekeringan, dan kondisi lain yang
menyebabkan kerusakan pada mata. Sistem saraf pada amfibi juga
mengalami modivikasi, otak menjadi lebih besar dan hemisphaerium
cerebri terbagi sempurna. Pada cerebellum konvulasi hampir tidak
berkembang. Dan pada fase dewasa terbentuk kelenjar ludah yang
menghasilkan bahan pelembab atau perekat.
Kelas Amfibi mencakup empat Ordo, yaitu Apoda (Gymnophiona), Pro
anura – telah punah, Anura (Salientra) dan Urodela (Caudata),
Ordo Apoda (Gymnophiona)
16
Ordo ini memiliki anggota yang ciri
khasnya adalah tidak memiliki kaki,
sehingga disebut Apoda. Tubuhnya
menyerupai cacing (gilig), bersegmen,
tidak bertungkai, dan ekornya
mengalami reduksi. Apoda memiliki
kulit yang kompak, mata tereduksi dan
tertutup oleh kulit atau tulang, pada
beberapa spesies retina berfungsi sebagai
fotoreseptor. Pada bagian anterior
terdapat tentakel yang berfungsi sebagai
organ sensori. Pada fase larva, Apoda
hidup di dalam air dan bernafas
menggunakan insang, sedangkan pada
fase dewasa insang mengalami reduksi.
Apoda biasanya ditemukan di dalam
tanah atau di lingkungan akuatik.
Contoh dari Ordo ini adalah Sesilia
(Afrocae cilia taitana).
Ordo Proanura
Gambar 9 : Katak, Amphibi dari
Ordo Anura
Gambar 10 : Salamander,
Amphibi dari Ordo Urodela
Gambar 8 : Sesilia (Afrocae
cilia taitana).
17
Anggota-anggota dari Ordo ini hidup di daerah akuatik sebagai larva
dan hanya sedikit yang menunjukkan perkembangan ke arah dewasa.
Ciri umumnya adalah bermata kecil, tungkai depan kecil, dan tanpa
tungkai belakang, kedua rahangnya dilapisi bahan tanduk, memiliki tiga
pasang ruang insang dan paru-parunya mengalami sedikit
perkembangan. Tetapi anggota-anggota ordo ini dinyatakan telah
punah.
Ordo Anura
Sesuai dengan namanya, anggota Ordo Anura tidak memiliki ekor.
Kepalanya bersatu dengan badan,tidak memiliki leher dan tungkainya
berkembang dengan baik. Tungkai belakan berukuran lebih panjang
daripada tungkai depan, sehingga mendukung pergerakannya yaitu
melompat. Pada beberapa famili terdapat selaput di sela-sela jarinya.
Anura memiliki membran timpani yang terletak di permukaan kulit
dengan ukuran yang cukup besar dan terletak di belakang mata.
Kelopak mata dapat digerakkan dan matanya berkembang dengan baik.
Fertilisasi dilakukan secaraeksternal dan prosesnya dilakukan di
perairan. Contoh daro Ordo ini dalah Katak.
Ordo Urodela (Caudata)
18
Ordo Urodela memiliki bentuk tubuh yang memanjang, mempunyai
anggota gerak dan ekor tetapi tidak memiliki membran timpani.
Tubuhnya dapat dibedakan antara kepala, leher, dan badan. Beberapa
spesies memiliki insang dan yang lain bernafas dengan paru-paru. Pada
bagian kepala terdapat mata yang berukuran kecil dan pada beberapa
jenis, mata mengalami reduksi. Anggota Ordo Urodela hidup di darat,
tetapi tidak dapat lepas dari air. Contoh spesiesnya adalah Salamander.
Gambar 11 : Reproduksi Pada Amphibi, diwakili oleh Katak
19
Hewan Darat Apakah yang Sepanjang Hidupnya Bernafas dengan
Paru-paru ?
Reptil adalah binatang dengan kulit yang kering, dan tertutup oleh
sisik-sisik atau papan-papan dermal. Sebagai hewan darat yang hidup di
daratan yang kering, kulitnya memiliki lapisan berbahan tanduk yang
tebal. Lapisan ini mengalami modifikasi menjadi sisik-sisik dan sedikit
sekali mengandung kelenjar kulit.
Reptilia termasuk kedalam Vertebrata yang pada umumnya tetrapoda
(berkaki empat), tetapi pada beberapa sub-ordo tungkainya mengalami
reduksi atau bahkan hilang sama sekali seperti pada Sub-ordo Serpentes
dan sebagian Lacertilia. Reptilia yang tidak mengalami reduksi tungkai
umumnya memiliki lima jari atau pentadactylus dan terdapat cakar pada
setiap jarinya.
Reptilia memiliki sistem peredaran darah yang sempurna dibandingkan
dengan Amphibi dan Pisces. Sistem peredaran darah reptil sudah
mampu memisahkan darah yang banyak mengandung oksigen dan
kurang mengandung oksigen. Jantungnya biasanya terletak di rongga
REPTILIA
20
dada bagian depan dan terdiri atas dua bilik dan dua serambi. Antara
dua bilik terdapat suatu sekat yang belum sempurna yang berfungsi
untuk mengatur keluar masuknya darah ke dalam jantung. Tetapi pada
jantung Buaya sekat antar biliknya sudah sempurna dan terdapat
foramen panizzae, yaitu lubang yang terletak diantara pertemuan arteri
sistemik kanan dan kiri. Arteri ini adalah arteri yang berasal dari
jantung menuju aorta.
Kelebihan utama Reptilia dibandingkan Amfibia adalah perkembangan
telur yang bercangkang dan berisi kuning telur yang dapat diletakkan di
tanah tanpa kemungkinan menjadi kering. Cangkangnya kedap air juga
kedap sperma, dengan demikian perkembangan telur yang bercangkang
terjadi bersamaan dengan perkembangan fertilisasi internal. Embrio
yang berkembang di dalam telur menghasilkan empat membran embrio
luar (ekstraembrionik). Embrio dilindungi oleh cairan yang terdapat
dalam amnion, mendapat makanan dari kantong kuning telur, bernafas
melalui korion dan alantois, dan menyimpan limbah metabolisme di
dalam kantong yang dibentuk oleh alantois.
Pada umumnya reptile bernafas menggunakan paru-paru, tetapi ada
juga yang pengambilan udaranya dibantu oleh lapisan kulit yang berada
di sekitar kloaka. Oksigen akan masuk melalui lubang hidung menuji
21
trakhea, bronkus, dan paru-paru. Reptil memiliki sepasang paru-paru
yang berukuran relatif besar, strukturnya seperti rumah lebah, berpetak-
petak. Paru-paru terdiri dari beberapa lipatan dinding yang berfungsi
untuk memperbesar permukaan pertukaran gas.
Di dalam kelas Reptilia terdapat empat Ordo, yaitu Ordo Squamata,
Ordo Crocodylia, Ordo Testudinata atau Chelonia, dan Ordo
Rhynchocephalia.
Ordo Squamata
22
Ciri khusus dari Ordo Squamata
adalah tubuhnya ditutupi oleh sisik
yang terbuat dari zat tanduk, sisik
tersebut mengalami pergantian secara
periodic yang disebut molting.
Sebelum mengelupas, Stratum
germinativum membentuk lapisan
kutikula baru dibawah lapisan yang
lama. Padas UB-Ordo Serpentes,
sisiknya terkelupas secara
keseluruhan, sedangkan pada Sub-
Ordo Lacertilia sisiknya terkelupas
sebagian. Sistem koordinasi pada Ordo
Squamata terdiri dari otak yang
memiliki lobus olfaktorius yang
panjang, hemisfer, dua lobus optikus,
serebellum, dan medulla oblongata
yang melanjut ke korda saraf. Di
bawah hemisfer terdapat indundibulim
dan hipofisis. Perkembang biakan
Ordo Squamata berlangsung secara ovovivipar atau ovipar dengan
Gambar 12 : Ular, Reptil dari Ordo
Squamata
Gambar 13 : Buaya, Reptil dari
Ordo Crocodylia
Gambar 14 : Kura-Kura, Reptil dari
Ordo Testudinata.
23
fertilisasi internal.Contoh spesies dari Ordo Squamata adalah Ular,
Komodo, Kadal, dan sebagainya.
Ordo Crocodylia
Ordo Crocodylia mencakup hewan reptile yang berukuran paling besar
diantara reptile yang lain. Kulitnya mengandung sisik dari bahan
tanduk, di daerah punggung, sisik tersebut tersusun teratur ke arah
tranversal dan mengalami penulangan membentuk perisai dermal. Sisik
pada bagian dorsal berlunas, pada bagian lateral bulat, dan pada bagian
ventral berbentuk segi empat. Sisik pada Ordo Crocodilia hampir tidak
pernah mengalami pergantian atau pengelupasan.
Kepalnya berbentuk piramida, keras dan kuat serta dilengkapi dengan
gigi-gigi yang runcing. Matanya berukuran kecil dan terletak di bagian
kepala yang menonjol ke dorso-lateral. Pupil vertical dilengkapi selaput
mata, tertutup oleh lipatan kulit yang membungkus tulang sehingga
hanya nampak seperti celah. Lubang hidungnya terletak pada sisi dorsal
ujung moncong dan dilengkapi dengan suatu penutup dari otot yang
dapat berkontraksi secara otomatis pada saat menyelam. Ekornya
panjang dan kuat. Sedangkan tungkainya relative pendek tetapi cukup
kuat. Tungkai belakang berukuran lebih panjang, berjari empat dan
24
berselaput, tungkai depan berkari lima tetapi tanpa selaput. Contohnya
adalah Buaya.
Ordo Testudinata atau Chelonia
Anggota Ordo ini memiliki
ciriyang spesifik, yaitu tubuhnya
dilindungi oleh cangkang atau
tempurung. Tempurungnya
terdiri dari karapaks yang
berbentuk cembung di bagian
dorsal dan plastron yang
berbentuk datar atau rata di
bagian ventral. Pada bagian karapaks
terdapat tulang vertebra atau neural, tulang pleural, tulang suprapygal,
tulang nuchal, dan tulang peripheral. Pada bagian plastrol terdapat
tulang epiplastrol, tulang entoplastrol, tulang hyoplastrol, tulang
mesoplastrol, dan tulang xiphiplastron. Diatas tulang tulang-tulang
penyusun karapaks dan plastron terdapat lapisan yang disebut keping
perisai. Keping perisai pada karapaks terdiri dari keping vertebral,
keping costal, keping marginal, keping nuchal dan keping supracaudal.
Gambar 15 : Anatomi Kura-Kura
25
Keping perisai pada plastron terdiri dari keping gular, keping humeral,
keping pectoral, keping abdominal, keping anal dan keping femoral.
Anggota Ordo Testudinata yang hidup di darat alat geraknya
termodifikasi menjadi bentuk batang atau tonggak, tanpa selaput di
sela-sela jarinya dan dilengkapi dengan cakar pada hewan jantan.
Anggota yang hidup di perairan alat geraknya termodifikasi menjadi
seperti gayung, untuk mempermudah berenang. Sedangkan untuk
anggota yang hidup di habitat semiakuatik terdapat selaput di sela-sela
jarinya.
Ordo Testudinata terdiri dari dua Sub-Ordo, yaitu Cryptodyra dan
Pleurodyra. Sub-Ordo Cryptodyra merupakan kura-kura darat, semi
akuatik, dan ada pula yang akuatik. Ciri khusus dari Sub-Ordo
Cryptodyra adalah kepalanya yang dapat ditarik kedalam cangkang
membentuk huruf ―S‖, mempunyai 12 sisik plastral, dan 8-9 tulang
plastral. Karapaks pada Sub-Ordo Cryptodyra bermacam-macam,
mulai dari tipis hingga tebal, dengan warna dan bentuk yang
bermacam-macam pula sesuai dengan habitatnya.
Sub-Ordo Pleurodyra merupakan kura-kura akuatik dengan ciri
memiliki leher yang panjang, kepalanya dapat dilipat kesamping badan
tetapi tidak dapat ditarik ke dalam tempurungnya. Karapaks biasanya
26
berbentuk oval dan berwarna gelap, memiliki 13 sisik plastral dan 11-9
tulang plastral. Pelvisnyabersatu dengan tempurung atau cangkang.
Ordo Rynchocepalia
Ordo Rynchocepalia memiliki tipe
tengkorak diapsis. Morfologinya mirip
dengan anggota Lacertilia. Anggota ordo
ini adalah karnivora dan aktif mencari
makan pada malam hari dengan habitat
di airmaupun di darat. Ordo
Rynchocepalia bereproduksi secara
ovipar dengan fertilisasi internal, seperti
kebanyakan reptile lain, telurnya ditempatkan pada suatu lubangdan
akan menetas dalam waktu satu tahun.
Satu-satunya anggota Ordo Rynchocepalia yang masih dapat di jumpai
adalah Tuatara yang hanya dapat di temui di beberapa kepulauan di
Selandia Baru. Pertumbuhan dan perkembangan Tuatara sangat lambat,
panjang tubuhnya sekitar 24  46cm. Pertumbuhannya berlangsung
sampai umur 35 – 25 tahun, sedangkan usisnyabisa mencapai 100
tahun.
Gambar 16 : Tuatara, satu-satunya
anggota Ordo Rynchocepalia
yang masih dapat di jumpai
27
28
Kelas apakah yang dapat menjelajah udara ?
Kelas Aves (Burung) adalah vertebrata yang seluruh tubuhnya ditutupi
oleh bulu yang dianggap sebagai modifikasi sisik epidermis dan
fungsinya sebagai isolator. Kulitnya tidak berkelenjar, kecuali bagian
ekor. Alat gerak bagian depan sudah termodifikasi menjadi sayap yang
digunakan untuk terbang. Pada bagian belakang ujung tubuh Aves
terdapat ekor yang dilengkapi dengan buluyang juga dapat
mengembang pada saat terbang. Pada bagian depan terdapat mulut yang
termodifikasi menjadi paruh yang terbuat dari zat tanduk dan tidak
bergigi, fungsi gigi digantikan oleh empedal yang terletak di dekat titik
berat. Fungsinya untuk memecah biji, memotong, menangkap serangga,
menghisap madu dan menyaring makanan. Matanya berada di bagian
lateral dan dilengkapi dengan kelopak mata di bagian atas dan bawah.
Disamping mata terdapat lubang telinga yang juga ditutupi oleh bulu.
Aves juga memiliki dua buah lubang hidung yang sempit yang terletak
di bagian atas mandibula. Pada bagian atas kepala terdapat tonjolan
kulit yang lemah disebut cera.
AVES
29
Aves memiliki struktur dan fisiologi yang diadaptasikan untuk terbang,
dan yang paling utama adalah sayap. Burung juga memiliki tulang-
tulang yang berongga dan terisi dngan udara, sehingga menjadikannya
ringan. Bentuk dan susunan bulunya membentuk sayap menjadi
airfoil—permukaan yang menghasilkan gaya angkat di udara. Daya
untuk mengepakkan sayapnya berasal dari kontraksi otot-otot pektoral
(dada) yang besar dan terikat padasebuah taju di sternum (tulang lunas
dada). Bulu terdiri dari batang pusat yang terisi udara, tempat
tumbuhnya helaian bulu halus (vane). Helaian bulu halus tersebut
tersusun atas barbus, yang memiliki cabang-cabang kecil disebut
barbula. Burung memiliki bulu kontur dan bulu halus. Bulu kontur
adalah bulu yang kaku, yang memberikan bentuk aerodinamis pada
sayap dan tubuh. Barbulanya memiliki kait yang terkait pada barbula
pada barbus di sebelahnya. Sedangkan bulu yang halus ialah bulu yang
tidak memiliki kait dengan susunan barbus yang bebas menghasilkan
bulu yang sangat halus dan menyediakan inulasi dengan menangkap
udara.
30
Terbang membutuhkan banyak energi dari metabolisme yang aktif.
Burung bersifat endotermik ; mereka menggunakan panas metaboliknya
untuk mempertahankan suhu tubuh yang tinggi dan konstan. Paru-
parunya memiliki saluran-saluran kecil yang mengarah ke dan dari
pundi-pundi udara yang elastik yang mampu meningkatkan aliran udara
dan pengambilan oksigen. Sistem pernafasan yang efisien dan sistem
sirkulasi dengan jantung yang beruang empat inilah yang menjaga agar
jaringan-jaringannya tetap tersuplai oleh oksigen dan nutrien yang
Gambar 17 : Anatomi Bulu Aves
31
cukup. Terbang juga membutuhkan penglihatan yang tajam dan kontrol
otot yang halus, burung memiliki penglihatan yang tajam dan area
visual dan motoriknya berkembang dengan baik. Pada saat terbang ekor
burung berfungsi sebagai pendayung dan alat pengerem, selain itu juga
berfungsi sebagai alat keseimbangan ketika hinggap.
Bulu yang tumbuh semakin lama akan menjadi aus dan akan
mengalami pergantian. Biasanya pergantian setahun sekali, proses
pergantian bulu ini disebut molting. Ada beberapa tahap pergantian
bulu yang diketahui, yaitu :
 Molting post natal, lepasnya bulu pertama pada burung yang
baru menetas.
 Molting post juvenile, pergantian bulu padamasa burung sudah
mengalami pertumbuhan maksimum.
 Molting post nuptial, pergantian bulu yang terjadi pada waktu
burung mendekati masa breeding dan terjadi setiap tahun.
Berdasarkan tahapan perkembangan dan warna bulu, burung dapat
dikelompokkan menjadi 6 golongan, yaitu :
1. Nestling : kelompok burung-burung muda yang belum bisa
meninggalkan sarang
32
2. Fledging : burung muda yang secara fisik sudah mampu
meninggalkan sarang tetapi masih dalam asuhan induk.
3. Juvenile : burung muda yang sudah mampu terbang, bisa
mencari makan sendiri tetapi belum mengalami masa molting
post juvenile secara lengkap.
4. Immature : burung yang sudah mengalami molting post juvenile
secara lengkap, tetapi bulu burung dewasanya belum lengkap.
5. Young : burung yang umurnya kurang dari 1 tahun
6. Nature : burung yang sudah mengalami molting nuptial secara
lengkap.
Tipe Paruh Burung
Paruh adalah organ pada burung yang terbuat dari zat tanduk,
fungsinya adalah sebagai tangan untuk memperoleh atau
memegang, sebagai mulut, untuk menelisik bulu, dan sebagai alat
pertahanan. Bentuk paruh menunjukkan kebiasaan makan dari jenis
burung.
1. Probing, paruh yang berbentuk silinder, berguna untuk
menyelidik celah atau sarang serangga kemudian
menangkapnya. Contohnya pada paruh Burung Pelatuk.
33
2. Insect-Catching (Penangkap Serangga), paruh yang bentuknya
jika dilihat dari atas melebar, tetapi kecil. Berfungsi untuk
menangkap serangga terbang. Contohnya paruh pada Burung
Layang-Layang
3. Seed-Cracking
(pemakan atau
pemecah biji)
yaitu paruh yang
berbentuk
kerucut dan
kuat. Contohnya
paruh pada
Ayam.
4. Tearing (Perobek),
paruh yang bagian
ujungnya tajam dan bagian atasnya lebih panjang serta
melengkung ke bawah. Contohnya paruh pada Burung Elang.
5. Sieving (Penyaring), paruh yang bentuknya melebar dan pipih
dengan bagian tepinya terdapat gigi seperti sisir untuk
menyaring makanan dari dasar air. Contohnya paruh pada
Bebek.
Gambar 18 : Tipe Paruh Aves
34
6. Spearing (penombak), paruh yang berbentuk panjang seperti
tombak. Contohnya paruh pada Burung Bittern.
7. Penghisap madu, paruh yang panjang dan melengkung yang
berguna untuk menghisap madu pada bunga. Contohnya pada
burung Kolibri.
8. Paruh menyilang, paruh yang bagian atas dan bagian bawah
saling menyilang, contoh pada burung Red-crossbill.
Tipe Kaki
1. Perching atau Bertengger, jari-jarinya independen, fleksibel,
dengan satu jari menunjuk kebelakang
2. Woodpecker (Pelatuk), dua jari kaki menunjuk ke depan dan
dua jari kaki yang lain menunjuk ke belakang ; untuk mendaki
keatas, bawah, dan miring pada batang pohon.
3. Burung Air, Terdapat selaput antara jari-jari kakinya yang
berfungsi untuk berenang dan menjaga agar tidak tenggelam
ketika berjalan di lumpur atau pasir halus di dekat perairan.
4. Wading Bird, memiliki jari-jari kaki yang panjang yang
memfasilitasi untuk berjalan di permukaan yang basah di dekat
perairan.
5. Raptors, Jari kaki pendek, kuku melengkung tajam, dan cakar
kuat untuk mencengkeram.
35
6. Pengais, Memiliki tiga jari yang menghadap kedepan dan satu
jari di bagian belakang tidak tumbuh sempurna.
Burung mempunyai saluran pernafasan yang terdiri atas lubang hidung,
trakea, bronkus, dan paru-paru. Alat bantu burung ketika terbang
disebut pundi-pundi udara. Pundi-pundi udara tersebut berhubungan
dengan paru-paru. Letak pundi-pundi tersebut tidak hanya di satu
tempat, tetapi juga di beberapa tempat yang lain, seperti pangkal leher,
ruang dada bagian depan dan belakang, rongga perut, dan ketiak. Selain
Gambar 19 : Tipe Kaki Aves
36
membantu untuk bernafas ketika terbang,
fungsi lain dari pundi-pundi udara adalah
menyimpan udara, mempermudah terbang,
memperkeras suara, memperkecil berat
jenis ketika terbang atau berenang, dan
mengurangi kehilangan panas tubuh
yang berlebihan. Semua burung
merupakan hewan ovipar. Walaupun Aves tidak memiliki alat kelamin
luar tetapi fertilisasinya terjadi secara internal. Hal tersebut dilakukan
dengan cara saling menempelkan kloaka.
Kelas Aves terbagi dalam banyak Ordo. Berikut ini hanya dikemukakan
pada tingkat sub-kelas.
Sub-Kelas Archaeornites
Merupakn burung-burung bergigi yang merupakan peralihan dari
reptilian ke aves. Hidup pada periode Jurasic dan sekarang telah
punah. Tidak mempunyai pigostil. Memiliki bulu-bulu
berpasangan pada ekornya. Contohnya adalah Archaeoptetyx sp.
fosilnya terdapat di Jerman.
Sub-Kelas Neornithes
Ada yang telah punah, tetapi ada yang termasuk ke dalam
kelompok burung modern. Ada yang bergigi dan ada yang tidak
Gambar 20 : Archaeoptetyx sp.
37
bergigi. Kebanyakan memiliki pigostil dan
tidak memiliki bulu yang berpasangan.
a. Odontognathae. Adalah burung yang
bergigi. Burung ini telah punah.
Contohnya adalah Hesperornis dan
Ichthyornis, fosil keduanya ditemukan
di Amerika.
b. Palaeognathae. Adalah burung
yang tidak bergigi. Tidak dapat
terbang. Tulang stenumnya tidak
berlunas, dan memiliki tulang vomer
yang membentuk jembatan pada
tulang langit-langit.
Ordo Stuthioniformes. Adalah
burung yang hidup bergerombol,
omnivore. Contohnya adalah
burung unta (Stuthio camelus).
Ordo Rheiformes. Adalah
burung yang hanya memiliki tiga
jari kaki, omnivore.contohnya
adalah Burung Rea (Rhea sp.).
Gambar 21 : Burung Unta
(Stuthio camelus)
Gambar 22 : Burung Rhea
(Rhea sp.)
Gambar 23 : Burung Kasuari /
Burung Emu (Dromiceius sp.)
38
Ordo Casuariiformes. Memiliki
sayap kecil, tidak memiliki sayap
dan bulu pada lehernya.
Merupakan burung pengelana.
Contohnya adalah burung
Kasuari / Burung Emu
(Dromiceius sp.).
Ordo Dinornithiformes. Ordo ini
telah punah. Memiliki leher
yang panjang, tidak memiliki sayap
dan merupakan burung terbesar.
Contohnya adalah Burung Moa
(Dinorniss sp.).
Ordo Aepyornithiformes. Ordo ini
telah punah. Tidak dapat terbang.
Merupakan herbivore pemakan
buah dan umbi-umbian.
Contohnya adalah Burung Gajah (Aepyornis maximus).
Gambar 24 : Fosil Burung Moa
(Dinorniss sp.)
Gambar 25 : Burung Gajah
(Aepyornis maximus).
39
Ordo Apterygiformes. Memiliki
paruh yang panjang, dan lubang
hidung di ujung paruh dan tidak
dapat terbang karena memiliki sayap
yang telah terdegenerasi dan tidak
memiliki ekor. Contohnya adalah
Burung Kiwi (Apteryx australis).
Ordo Tinamiformes. Biasanya
berlarinya sedikit terbang,
mempunyai sayap dan leher yang
pendek. Pigostilnya tereduksi.
Contohnya adalah Tinamus
sp.
c. Impennes. Memiliki sayap yang
digunakan untuk berenang dan tidak
dapat terbang. Memiliki empat buah
jari kaki yang menghadap ke
muka dan berselaput. Dapat
menyelam.
Ordo Sphenisciformes. Contohnya adalah Pinguin
(Aptenodytes fosteri).
Gambar 26 : Burung Kiwi
(Apteryx australis).
Gambar 27 : Tinamus sp.
Gambar 28 : Pinguin
(Aptenodytes fosteri)
40
d. Neognathae. Adalah burung-burung
modern yang berlunas dan vomernya
tidak membentuk jembatan pada
langit-langit.
Ordo Gaviiformes. Memiliki kaki
pendek pada ujung tubuh dengan jari-
jari penuh dengan membran kulit,
dapat berenang dan terbang. Pemakan ikan. Contohnya
Burung Lun (Gavia immer).
Ordo Podicipitiformes. Ekornya
berbulu kapas. Kaki jauh di bagian
belakang tubuh. Dapat menyelam
dengan cepat. Merupakan hewan
omnivora. Contohnya Burung Grebe
(Podiceps auritus).
Ordo Procellariiformes. Lubang hidungnya tubular, paruh
berlapis beberapa papan. Jari kakinya vestigial. Berbulu
filoplum. Contohnya Burung Albartros (Diomedea exulans).
Ordo Pelicaniformes. Keempat jarinya menyatu dalam satu
membran. Lubang hidungnya vestigial. Paruhnya besar untuk
Gambar 29 : Burung Lun
Besar Utara
Gambar 30 : Burung
Pelikan (Pelecanus
erythroryncus).
41
menyerok ikan dari laut. Contohnya Burung
Pelikan (Pelecanus erythroryncus).
Ordo Ciconiiformes. Leher dan kakinya
panjang. Bulunya dekoratif, kadang-kadang
kepalanya gundul.paruh bengkok di tengah-
tengah (contoh ; flamingo),tidak ada
membrane kulit di sela-sela jari ( kecuali
flamingo). Contohnya Burung Flamingo
(Phoenicopterus ruber), Burung Blekok.
Ordo Anseriformes. Paruhnya lebar,
tertutup dengan lapisan yang banyak
mengandung organ sensori. Ekor dan
kakinya pendek, jari kaki dilengkapi dengan membrane kulit.
Contohnya Angsa (Cygnus sp.).
Ordo Falconiformes. Paruhnya kuat dengan kait pada
ujungnya. Kaki digunakan untuk mencengkeram mangsa
dengan kuku yang tajam. Mempunyai sayap yang kuat dan
kemampuan terbangnya cepat. Contohnya Burung Elang ayam
(Haliastur Indus).
Gambar 31: Flamingo
(Phoenicopterus
Gambar 32: Angsa (Cygnus
sp.).
42
Ordo Galliiformes. Memiliki paruhyang
pendek dan kaki yang digunakan untuk
berlari dan mengais. Memakan biji-
bijian. Contohnya Ayam (Gallus sp.).
Ordo Gruiformes. Ekor dan kaki
panjang, bulu berwarna abu-abu.
Biasanya hidup di rawa-rawa.
Contohnya Burung Bangau.
Ordo Diatrimiformes. Berukuran
besar, tidak dapat terbang, sayapnya
atropi dan memiliki paruh yang
sangat besar. Contohnya
Dyatrima sp. (telah punah).
Ordo Charadiiformes. Jari kaki
dilengkapi membran. Bulunya
filoplum padat, kakinya panjang dan
sangat kuat. Contohnya Burung
Camar (Sterna sp.)
Gambar 33: Ayam
(Gallus sp.).
Gambar 34: Burung Bangau
Gambar 35: Burung Merpati
(Columba fasciata).
43
Ordo Columbiformes. Paruhnya
pendek dan ramping, dilengkapi sera
pada pangkal paruhnya. Contohnya
Burung Merpati (Columba fasciata).
Ordo Psittaciforrmes. Peruh pendek
kuat, pinggirannya tajam dan berkait
pada ujungnya. Mandibulla dapat
bergerak bebas dari tulang kepala.
Contohnya Burung Nuri (Ecletu roratus).
Ordo Cuculiformes. Jarang brsuara. Memiliki dua kaki yang
menghadap kedepan dan dua kaki yang menghadap ke
belakang. Contohnya Burung Bubut (Centropus bengalensis).
Ordo Strigiformes. Memiliki kepala besar dan mata yang
besar. Lubang telinga besar dan kadang-kadang memiliki
lembaran tertutup. Paruhnya pendek. Biasanya aktif pada
malam hari. Contohnya Burug Hantu (Tyto albo).
Ordo Caprimulgiformes. Memiliki paruh kecil tetapi
mulutnya lebar. Kaki dan tarsus lembek dan kecil. Aktif pada
malam hari. Contohnya Burung Cekak (Caprimulgus indicus).
Gambar 36: Colius sp.
44
Ordo Micropodiformes. Tubuhnya kecil, kaki dan jarinya
kecil. Paruhnya kecil, lembek atau panjang dengan lidah
berbentuk tabung. Contoh Burung Walet (Chaetura pelagica).
Ordo Coliiformes. Seperti burung gereja, kecil berekor
panjang. Contohnya Colius sp.
Ordo Trogoniformes. Paruhnya pendek dan kuat dilengkapi
bulu pada pangkalnya. Kakinya kecildan lemah. Bulu
berwarna hijau dan lemas. Contoh Trogon elegans.
Ordo Coraciiformes. Jari kaki ketiga dan keempat bersatu
pada bagian dasarnya. Paruhnya kuat. Contohnya Megaceryle
alcyon.
Ordo Piciformes. Bulu ekornya kaku. Paruhnya kuat dan
lidahnya kasar. Contohnya Burung Pelatuk (Vicus v. pitatus).
Ordo Passeriformes. Merupakan burung yang sering dijumpai
dan terdiri dari banyak family. Banyak yang pandai bernyanyi
karena memiliki pita suara. Contohnya Burung Kutilang (
Pycnonotus caver).
45
Disebut Apakah Hewan yang Memiliki Kelenjar Susu ?
Binatang menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang
terutama dicirikan oleh adanya kelenjar susu, yang pada betinanya
menghasilkan air susu sebagai sumber makanan untuk anaknya. Selain
itu pada Mamalia juga terdapat rambut. Tubuhnya berdarah panas atau
homoioterm. Aggota gerak bagian depan dapat termodifikasi untuk
berlari, menggali lubang, dan terbang. Pada ujung jari-jarinya terdapat
kuku, cakar, atau tracak. Pada kulitnya terdapat banyak kelenjar minyak
atau kelenjar keringat. Gigi umumnya terbagi mejadi empat tipe, yaitu ;
gigi seri, gigi taring, gigi premolar, dan gigi molar.
Dibandingkan dengan kondisi vertebrata lainnya, jumlah tulang
tengkorak pada mamalia banyak mengalami reduksi, ada dua kondil
oksipital. Vertebrae servikal biasanya ada tujuh buah. Dalam sabuk
tektoralnya tidak terdapat tulang korakoid, dan klavikula vestigial atau
tidak sama sekali. Beberapa spesies yang memiliki ekor berukuran
panjang dan dapat digerakkan.
MAMALIA
46
Memiliki tiga buah osikel auditori yaitu malleus, inkus, dan stapes.
Akhir organ pendengarannya berstruktur sangat kompleks dan sedikit
banyak bergelung. Pada telinga terdapat suatu auditori eksternal dan
pinna (Telinga luar) pada setiap sisi lateral kepala.
Memiliki cranium dengan dua condylus occipitalis. Lehernya terdiri
dari tujuh ruas vertebrae. Hidung memanjang, lidah biasanya dapat
digerakkan, mata berkelopak, mempunyai empat kaki (pada cetacean
dan sirenia tidak mempunyai kaki belakang),. Tiap kaki terdiri dari lima
jari (atau kurang).
Sistem saraf pada mamalia secara umum memiliki tingkat perkembagan
yang lebih tinggi dari kelas lain. Serebrumnya berukuran lebih besar
jika dibandingkan dengan keseluruhan bagian otak. Serebellum juga
berukuran lebih besar dan memiliki dua buah lobus lateral. Memiliki
empat buah lobus optikus dan pada setiap bagian lateralnya terbagi oleh
alur tranversal menjadi lobus anterior dan posterior. Otaknya terdiri
dari beberapa bagian yang hamper sama dengan vertebrata lain, seperti
prosenchepalon, lobus opticus, cerebellum, dan medulla oblongata.
Sistem pernafasan pada Mamalia bermula dari hidung. Alur-alur
hidungnya mengandung tulang-tulang turbinal yang berkelok-kelok
yang memperluas permukaan olfaktori. Laringnya beratap epiglotis
yang mengandung pita suara. Dua paru-parunya masing-masing
47
menempati pleura yang berbeda. Fase aktif dalam pernafasan adalah
inspirasi, yang diikuti oleh depresi (perataan) dari diafragma dan
elevasi dari tulang-tulang iga (dengan gerakan melengkung keluar).
Mamalia memiliki jantung yang beruang empat, terdiri dari dua bilik
dan dua serambi yang terpisah secara sempurna. Terdapat sirkilasi
ganda (sistemik dan pulmoner). Pengiriman oksigen ke seluruh tubuh
meningkat karena tidak ada percampuran antara darah yang banyak
mengandung oksigen dan darah ang kurang mengandung oksigen.
Sistem pencernaannya terdiri atas kelenjar pencernaan dan organ
pencernaan. Kelenjar pencernaan terdiri atas empat pasang kelenjar
ludah ; paratiroid, infaorbital, submaksilari, dan sublingual. Terdapat
kantung empedu yang dilengkapi dengan saluran empedu dan saluran
getah pancreas yang bermuara ke duodenum. Sekumnya berdinding
tipis dengan panjang kira-kira 50cm, mempunyai apendiks vermiformis
(umbai cacing) yang berbentuk seperti jari. Sedangkan organ
pencernaannya terdiri atas mulut, kerongkongan, ventriculus,
duodenum, ileum, rectum, dan anus. Di dalam rongga mulut terdapat
gigi. Pada setiap rahang terdapat gigi seri (insisivus) ; dua buah di
bagian atas, dan dua buah di bagian bawah, gigi taring (caninus) yang
berfungsi untuk merobek makanan sehingga hanya terdapat pada
omnivore saja, gigi premolar ; tiga buah di bagian atas dan dua buah di
48
bagian bawah, gigi molar ; tiga buah di bagian atas, dan tiga buah di
bawah.
Salah satu dari organ sistem ekskresinya adalah ginjal yang berbentuk
seperti biji kacang. Memiliki ruang median yang disebut dengan pelvis
renalis yang berhubungan dengan kandung kemih melalui ureter.
Kandung kemih mengalami perpanjangan menjadi uretra yang akan
mengeluarkan urin melalui saluran urin. Saluran pembuangan sisa
pencernaannya melalui anus.
Mamalia melakukan fertilisasi secara internal, perkembangan
embrionya terjadi di dalam uterus, dengan lama masa kandungan yang
bevariasi tergantung pada jenisnya. Pada mamalia rendah, seperti Ordo
Monotremata (Platypus) masih bertelur dan mengerami telurnya dan
Ordo Marsupialia (Kanguru) anak bertahan dalam jangka waktu yang
pendek di dalam saluran reproduksi induk kemudian dilahirkan pada
tahapan perkembangan yang awal dan anak tersebut kemudian merayap
kedalam kantung yang trdapat di perut induknya dan melekatkan diri
pada puting susu. Sedangkan mamalia yang berplasenta
mempertahankan anaknya di dalam uterus induk sampai berkembang
baik. Sistem sirkulasi dan nutrisinya dihubungkan melalui plasenta
yang mengangkut nutrisi dari tubuh induk.
49
Mamalia dikelompokkan kedalam beberapa Sub-Kelas, diantaranya
adalah :
1. Ordo Monoteremata, yaitu
mamalia yang memiliki paruh dan
bertelur, tidak memiliki puting
sehingga anakan menyedot susu
dari bulu induknya. Memiliki ekor
pipih. Gigi hanya terdapat pada
hewan yang masih muda.
Misalnya Platypus
(Ornithorynchus anatinus).
2. Ordo Marsupilaria atau
Diprotodontia. Merupakan
mamalia berkantung,
perkembangan embrionik anaknya
diselesaikan dalam kantung marsupial
dan tidak memiliki plasenta. Contohnya
adalah Kanguru (Marcropus sp).
3. Ordo Artiodactyla. Mamalia yang
Gambar 37: Platypus
(Ornithorynchus anatinus).
Gambar 38: Kanguru
(Marcropus sp).
Gambar 39: Domba (Ovis
aries).
50
memiliki kuku dengan jumlah
jari kaki yang genap pada
masing-masing kaki, herbivore.
Contohnya Domba (Ovis aries).
4. Ordo Carnivora. Mamalia
pemakan daging yang memiliki
gigi yang tajam, runcing, dan
geraham untuk merobek.
Misalnya Singa (Felis Leo).
5. Ordo Cetacea. Mamalia yang
hidup di laut dengan badan
berbentuk ikan, kaki depan
mirip dayung dan tidak
memiliki tungkai belakang, dan
memiliki lapisan tebal lemak
sebagai insulasi. Misalnya Ikan
Paus (Balaenoptera omurai).
6. Ordo Chiroptera. Mamalia yang
memiliki kaki seperti sayap atau
Gambar 40: Singa (Felis
Leo).
Gambar 41: Ikan Paus
(Balaenoptera
omurai).
Gambar 42: Kelelawar
(Pteropus vampeirus).
51
bersayap tangan dengan selaput
di antara ruas jari sampai ke
belakang hingga tungkai depan
bagian belakang. Misalnya
Kelelawar (Pteropus vampeirus).
7. Ordo Edentata atau Xenarthea.
Mamalia yang memiliki
geligi tereduksi atau tidak ada
sama sekali. Misalnya
Armadillo (Dasypus
novemcinta).
8. Ordo Insectivora atau
Soiricomorpha. Adalah mamalia pemakan serangga.
Misalnya Landak.
9. Ordo Legomorpha. Mirip dengan ordo Rodentia tetapi
memiliki empat gigi seri atau lebih mirip pahat, kaki
belakangnya lebih panjang daripada kaki depan dan
diadaptasikan untuk berlari dan melompat. Contohnya
Kelinci (Lepuhnigri collis).
Gambar 43: Armadillo
(Dasypus novemcinta).
Gambar 44: Gorila
52
10. Ordo Perissodctyla. Mamalia
yang berkuku dan berjari kaki
ganjil, dan merupakan
herbivora. Misalnya Kuda
(Equus caballus).
11. Ordo Primata. Mamalia dengan
ibu jari berhadapan dan
memiliki anggota gerak yang
panjang. Matanya menghadap
ke depan. Memiliki korteks
serebral yang berkembang baik
dan merupakan omnivora.
Misalnya Gorila.
12. Ordo Proboscidea. Mamalia
berotot dengan badan yang
panjang, kepalanya besar,
telinga lebar dan pipih, leher
pendek, berbelalai dengan dua
lubang hidung. Contohnya
Gajah (Elephas maximus).
Gambar 46: Berang-
Berang (Castor sp.).
Gambar 45: Gajah
(Elephas maximus).
Gambar 47: Dugong
(Dugong dugong).
53
13. Ordo Rodentia. Mamalia pengerat
yang memiliki gigi seri seperti
pahat yang tumbuh terus menerus.
Misalnya Berang-Berang (Castor
sp.).
14. Ordo Sirenia. Mamalia herbivore
akuatik, memiliki tungkai mirip
sirip, dan tidak memiliki kaki
belakang. Misalnya Sapi Laut
atau Dugong (Dugong dugong).
15. Ordo Ruminantia. Mamalia
pemakan tumbuhan, tidak
memiliki taring,
lambungnya terbagi
menjadi empat
kompartemen. Misalnya
Sapi (Bos taurus).
16. Ordo Scandentia. Misalnya
Tupai (Tupaia javanica).
Gambar 48: Sapi (Bos
taurus).
Gambar 49: Tupai
(Tupaia javanica).
Gambar 50: Trenggiling (Manis
javanica).
54
17. Ordo Polidota. Mamalia bersisik dan tidak memiliki gigi.
Contohnya Trenggiling (Manis javanica).
18. Ordo Dermoptera. Mamalia bersayap kulit, dengan sayap
yang mirip kelelawar. Misalnya Gakopithecus sp.
Termasuk ke dalam kelas apakah Manusia ?
Menurut para ahli Biologi, berdasarkan struktur dan fisiologis tubuh,
perkembangan embriologis, sejarah dan prasejarah, serta fosil-fosil
yang telah ditemukan, manusia termasuk :
a. Hewan, yang memerlukan makanan organic yang kompleks.
b. Filum Chordata, memiliki notokord dan lengkung insang pada
masa embrio, dan memiliki otak dorsal dan korda saraf selama
hidupnya.
c. Sub-filum Vertebrata, karena mempunyaikranium dan kolumna
spinal yang bersegmen.
Gambar 51: Gakopithecus sp.
55
d. Kelas Mamalia, tubuhnya tertutup rambut dan mempunyai
kelenjar susu.
e. Ordo Primata, mempunyai empat anggota gerak, masing-
masing dengan lima jari yang berkuku.
f. Superfamili Hominoidea, karena tidak memilikikantung-
kantung pipi dan ekor.
g. Famili Hominidae, karena memiliki banyak tanda yang
istimewa, antara lain ;
1) Otak yang berkemampuan fungsional lebih tinggi
dengan volume otak minimum 1.000 cm3
.
2) Muka lebih rata dan vertical, bubungan-bubungan tulang
dahi kurang tinggi, rahang bawah kurang menonjol dan
tidak besar, gigi-giginya hampir sama besar.
3) Rambut kepala panjang dan terus tumbuh, rambut badan
jarang dan pendek.
4) Tangan lebih bergeneralisasi, ibu jari lebih berkembang.
5) Kaki lebih panjang (30%) dari tangan dan lurus. Jari-jari
kaki tidak ada yang berlawanan arah.
6) Skeleton dan bagian tubuh yang lunak berbeda-beda
dalam konfigurasi dan proporsinya.
56
Apakah Peranan dari hewan Vertebrata bagi Manusia ?
Hewan dalam Filum Vertebrata memiliki banyak manfaat bagi
kehidupan manusia. Dari Kelas Pisces misalnya, dapat digunakan
sebagai sumber protein, vitamin, mineral, dan omega tiga yang
dibutuhkan oleh tubuh manusia, misalnya ikan Bandeng, Ikan Tuna,
dan lain sebagainya. Selain itu ikan juga memiliki peranan di bidang
estetika karena dapat digunakan sebagai hiasan, misalnya Ikan Koi.
Tetapi ikan juga memiliki peran yang merugikan bagi manusia,
misalnya Ikan Piranha yang dapat menyerang dan melukai manusia,
Ikan Pari yang memiliki racun pada ekornya, Ikan Cucut yang merusak
jarring nelayan, dan lain sebagainya.
Kelas Amphibi dalam rantai makanan memiliki posisi yang penting
sebagai pengatur populasi serangga yang menjadi hama pertanian.
Sebagian manusia juga menjadikan amfibi (misalnya katak hijau)
sebagai sumber protein. Katak transparan juga dapat digunakan oleh
para ilmuwan dalam melakukan penelitian di bidang biologi. Hasil
sekresi pada katak beracun atau yang sering disebut dengan katak
panah digunakan untuk meracuni ujung panah oleh pribumi Indian.
PERANAN VERTEBRATA BAGI MANUSIA
57
Tetapi ada juga yang merugikan manusia, misalnya Axolotl, sejenis
Salamander yang dapat menyemburkan racun dari mulutnya.
Kelas Reptil memiliki peranan yang juga penting dalam pengendalian
tikus, misalnya Ular. Reptile juga dapat digunakan sebagai obat untuk
penyakit kulit, misalnya Ular, Cicak, Kadal, Tokek, dan Buaya. Kulit
dari Buaya juga dapat dimanfaatkan dalam bidang estetika, misalnya
untuk bahan baku pembuatan tas, dompet, sepatu, dan sebagainya.
Sementara kura-kura juga dapat digunakan sebagai bahan baku
kosmetik, karena mengandung vitamin A, C, dan E. Peranan negatifnya
adalah Reptil dapat mengeluarkan bisa yang berbahanya bagi manusia,
misalnya Ular Kobra.
Kelas Aves juga memiliki peranan yang penting, yaitu sebagai sumber
makanan misalnya Ayam dan Bebek. Dari segi rantai makanan
jugadapat meguntungkan karena merupakan pemakan ulat yang
menjadi hama pertanian. Burung juga dapat membantu proses
penyerbukan pada bunga. Dari segi estetika juga dapat digunakan
sebagai hewan peliharaan, atau bulu merak yang biasanya digunakan
sebagai hiasan. Tetapi Aves juga memiliki peranan negatif, misalnya
burung pemakan biji-bijian (padi) dan burung pamakan buah-buahan.
58
Kelas Mamallia juga memiliki peranan yangpenting bagi kehidupan
manusia, diantaranya sebagai sumber makanan (misalnya Kambing),
membantu penyerbukan bunga (misalnya Kelelawar), sebagai hewan
peliharaan (misalnya Kelinci), sebagai alat transportasi (misalnya
Kuda), penelitian di bidang kesehatan (Misalnya Tikus), dan lain
sebagainya. Tetapi mamalia juga dapat menjadi hama di bidang
pertanian, misalnya Tikus.
59
1. Trenggiling (Manis javanica) termasuk hewan yang di
lindungi. Hewan tadi termasuk kelompok...
A. Reptilia karena kulitnya bersisik
B. Rodentia karena bersusunan gigi pengerat
C. Carnivora karena makanannya berupa hewan-hewan lain
D. Herbivora karena makanannya berupa tumbuhan
E. Mammalia karena menyusui anaknya
2. Sejenis hewan mempunyai paruh seperti paruh bebek, bertelur,
dan mempunyai kelenjar susu. Hewan ini tergolong…
A. Aves
B. Amphibi
C. Reptil
D. Marsupialia
E. Mamalia
EVALUASI
60
3. Untuk menyesuaikan tekanan osmosis tubuhnya ikan yang
hidup di lingkungan air laut...
A. banyak minum
B. mengeluarkan sedikit urine
C. mengabsorbsi garam melalui insangnya
D. mempunyai kadar ureum tinggi dalam darahnya
E. tekanan osmotik sel lebih besar dibanding lingkungannya
4. Chordata memiliki ciri-ciri sebagai berikut, kecuali
A. Embrio mempunyai notokord
B. Embrio dan dewasa mempunyai notokord
C. Pada suatu tahapan kehidupannya mempunyai celah faring
D. Mempunyai ekor, paling tidak pada masaembrionik
E. Tali saraf dorsal
5. Beberapa jenis ikan memiliki kemampuan menyimpan udara
sehingga dapat hidup di air kotor yang kekurangan oksigen.
Hal tersebut dikarenakan …
61
A.Insangnya tertutup operkulum
B. Rongga insangnya memiliki labirin
C. Mempunyai gurat sisi
D.Memiliki system peredaran darah tunggal
E. Jantungnya terdiri dari dua ruang
6. Vertebrata memiliki ciri-ciri sebagai berikut ;
1) Jantung terbagi menjadi empat ruang dengan sekat yang
belum sempurna
2) Bersifat poikilotermik
3) Memiliki kelenjar susu
4) Berkembang biak secara ovipar
5) Permukaan tubuhnya ditutupi rambut
6) Berafas menggunakan paru-paru
Kelelawar, paus, dan tapir dapat dikelompokkan kedalam satu
kelompok hewan karena memiliki persamaan cirri yang ditunjukkan
oleh nomor …
A. 1), 2), dan 3)
B. 1), 3), dan 4)
C. 2), 3), dan 4)
62
D. 2), 4), dan 5)
E. 3), 5), dan 6)
7. Ciri-ciri hewan Vertebrata dalam table berikut yang benar
adalah …
No. Hewan Ruang
Jantung
Suhu Tubuh Fertilisasi
A. Pisces 2 Poikilotermi
k
Internal, ovipar
B. Amphibi 3 Poikilotermi
k
Eksternal, ovipar
C. Reptil 4 Homoioterm
ik
Eksternal,
ovovivipar
D. Aves 4 Poikiloterm Internal, vivipar
E. Mamalia 4 Homoioterm
ik
Internal, ovipar
8. Selain untuk melindungi tubuh, kulit tipis katak berfungsi
untuk ....
A. bernapas
B. memberi warna tubuh
63
C. bergerak
D. berkembang biak
E. berenang
9. Paus termasuk hewan mamalia dan tidak termasuk dalam
Pisces. Ini disebabkan paus ....
A. bernapas dengan insang
B. bernapas dengan paru-paru
C. bergerak dengan sirip
D. mempunyai kelenjar susu
E. berkembang biak dengan bertelur
10. Ikan ini tidak berahang, tidak ada pasangan sirip, lubang
hidung tunggal, mulut terletak di sebelah ujung. Makanan
diperoleh dengan cara mengisap cairan tubuh mangsa. Ikan ini
termasuk kelompok . . . .
A. Agnatha
B. Condrichthyes
C. Osteichthyes
D. Pisces
E. Lamprey
64
11. Ditemukan hewan dengan ciri-ciri berikut:
1) merayap
2) tubuh ditutupi sisik dari zat tanduk
3) terdapat mata, lubang telinga, dan mulut
4) bernapas dengan paru-paru
Hewan dengan ciri-ciri tersebut termasuk ke dalam kelompok
....
A.Pisces
B. Amphibia
C. Reptilia
D.Aves
E. Mammalia
12. Tubuh bagian atas Chelonia sp. dilindungi oleh ....
A.sisik
B. karapaks
C. plastron
D.kulit tebal
65
E. duri
13. Berikut ini adalah anggota Aves yang tidak bisa terbang
yaitu....
A. Struthio camelus
B. Padda oryzivora
C. Galus galus
D. Egreta alba
E. Pycnonotus atriceps
14. Kelompok reptilia ada yang bersifat ovovivipar, yaitu . . . (1)
dan ovipar dengan cangkang telur lunak, yaitu . . . (2)
A. (1) Chelonia (2) Lacertilia
B. (1) Crocodilia (2) Ophidia
C. (1) Lacertilia (2) Chelonia
D. (1) Lacertilia (2) Ophidia
E. (1) Crocodilia (2) Chelonia
15. Ciri mamalia yang tidak dimiliki oleh vertebrata lain, yaitu . . .
66
A. berbulu dan menyusui
B. berambut dan menyusui
C. berbulu dan bertelur
D. menyusui dan memiliki uterus
E. berbulu dan menyusui
16. Ordo dari kelas Amfibi yang sudah dapat dibedakan bagian
tubuhnya, antara kepala, leher, dan badan adalah …
A. Anura
B. Apoda
C. Gymnophiona
D. Urodela
E. Pro-Anura
17. Lubang yang terletak diantara pertemuan arteri sistemik kanan
dan kiri pada Buaya disebut …
A. Operculum
B. Endoskeleton
67
C. Arteti pulmonalis
D. Membran timpani
E. foramen panizzae
18. Berikut ini adalah fungsi dari pundi-pundi udara pada burung,
kecuali …
A. Menyimpan udara
B. Mempermudah terbang
C. Memperkeras suara
D. Memperkecil berat jenis
E. Mengembangkan sayap
19. Jari melengkung pendek, kuku melengkung panjang, dan cakar
kuar mencengkeram. Ciri tersebut adalah tipe cakar pada jenis
burung ……. (1). Contohnya adalah …….. (2) …
A. (1) Pemanjat, (2) Burung Pelatuk
B. (1) Petengger, (2) Burung Rajawali
C. (1) Pemangsa, (2) Burung unta
D. (1) Pemangsa, (2) Burung Elang
E. (1) Perenang, (2) Bebek
68
20. Pasangan ciri paruh burung, contoh spesies, dan jenis
makanannya dalam table berikut yang benar adalah …
No. Ciri Contoh
Spesies
Jenis
Makanan
A. Seperti sudu,
pangkal bergerigi
untuk menyaring
makanan
Elang Daging
B. Paruh pendek,
tebal dan runcing
Pelikan Ikan
C. Paruh panjang dan
berkantong besar
Perkutut Serangga
D. Paruh tajam, kuat,
runcing, dan agak
membengkok
Ayam Ikan,
Cacing
E. Paruh runcing
agak panjang
Pelatuk Serangga
69
Teka-Teki Silang
Across
3. Gigi untuk menyobek pada mamalia
5. Hewan akuatik yang ditutupi sisik
6. Penutup insang pada pisces
8. Hewan yang tubuhnya ditutupi rambut
9. Kelenjar air susu pada mamalia
13. Organ yang menggantikan gigi pada aves
14. Telur reptile
17. Paruh burung yang berbentuk silinder
18. Ikan yang tidak berahang
19. Kemampuan aves mengatur suhu tubuh
20. Burung muda yang belum meninggalkan sarang
Down
1. Mamalia berkantong
2. Hewan bertulang belakang
4. Mamalia yang aktif pada malam hari
7. Bulu kaku pada aves
10. Amphibi yang tidak memiliki kaki
11. Organisme daratan pertama
12. Hewan yang berdarah dingin
15. Cabang dari bulu halus pada aves
16. Mamalia yang bertelur
70
1
2 3 4
5
6 7
8
9 10
11
12 13
14
15
16
17
18
19
20
EclipseCrossword.com
71
Jawaban Pilihan Ganda:
1. A 11. C
2. E 12. B
3. D 13. A
4. A 14. D
5. B 15. B
6. E 16. D
7. B 17. E
8. A 18. E
9. B 19. D
10. A 20. E
Jawaban TTS
Across
3. TARING
5. PISCES
6. OPERKULUM
8. MAMALIA
9. MAMMAE
13. EMPEDAL
14. AMNIOTIK
17. PROBING
18. AGNATHA
19. TERMOREGULASI
20. NESTLING
Down
1. MARSUPIALIA
2. VERTEBRATA
4. NOKTURNAL
7. KONTUR
10. APODA
11. REPTIL
12. POIKILOTERM
15. BARBULA
16. PLATYPUS
72
Brotowidjoyo, Mukayat Djarubito. Zoologi Dasar. Jakarta : Erlangga. 1989
Campbell, Neil A. dkk. Biologi Edisi Kedelapan Jilid II. Jakarta : Erlangga.
2012
Suntoro, Susilo Handari. dkk. Anatomi Hewan. Jakarta : Untiversitas
Terbuka.1994
Susanti, Baiq Hana dan Meiry Fadhilah Noor. Pengantar Zoologi
Vertebrata. Jakarta Lembaga Penelitian UIN Syarif
Hidayatullah
Ville, Claude A. dkk. Zoologi Umum. Jakarta : Erlangga. 1999
DAFTAR PUSTAKA

More Related Content

What's hot (20)

Soal dan jawaban Fisiologi Hewan
Soal dan jawaban Fisiologi HewanSoal dan jawaban Fisiologi Hewan
Soal dan jawaban Fisiologi Hewan
 
Biologi pices
Biologi picesBiologi pices
Biologi pices
 
Buku Vertebrata
Buku VertebrataBuku Vertebrata
Buku Vertebrata
 
Arthropoda
ArthropodaArthropoda
Arthropoda
 
Vertebrata
VertebrataVertebrata
Vertebrata
 
PPT INVERTEBRATA
PPT INVERTEBRATAPPT INVERTEBRATA
PPT INVERTEBRATA
 
Euspongia sp
Euspongia spEuspongia sp
Euspongia sp
 
PISCES PPT
PISCES PPTPISCES PPT
PISCES PPT
 
Sistem Ekskresi Pada Hewan
Sistem Ekskresi Pada HewanSistem Ekskresi Pada Hewan
Sistem Ekskresi Pada Hewan
 
Porifera kelompok 2
Porifera kelompok 2Porifera kelompok 2
Porifera kelompok 2
 
Laporan Ikhtiologi : Acara 1 identifikasi ikan
Laporan Ikhtiologi : Acara 1 identifikasi ikanLaporan Ikhtiologi : Acara 1 identifikasi ikan
Laporan Ikhtiologi : Acara 1 identifikasi ikan
 
PORIFERA - BIOLOGI
PORIFERA - BIOLOGI PORIFERA - BIOLOGI
PORIFERA - BIOLOGI
 
Laporan Praktikum 2 Osteichtyes
Laporan Praktikum 2 OsteichtyesLaporan Praktikum 2 Osteichtyes
Laporan Praktikum 2 Osteichtyes
 
Filum Arthropoda Biologi
Filum Arthropoda BiologiFilum Arthropoda Biologi
Filum Arthropoda Biologi
 
Animalia(Arthropoda) Kelas X
Animalia(Arthropoda) Kelas XAnimalia(Arthropoda) Kelas X
Animalia(Arthropoda) Kelas X
 
Makalah sisik dan sirip ikan
Makalah sisik dan sirip ikanMakalah sisik dan sirip ikan
Makalah sisik dan sirip ikan
 
Tumbuhan lumut
Tumbuhan lumutTumbuhan lumut
Tumbuhan lumut
 
Aves
AvesAves
Aves
 
Evolusi Vertebrata 1
Evolusi Vertebrata 1Evolusi Vertebrata 1
Evolusi Vertebrata 1
 
Sejarah Penemuan Sel
Sejarah Penemuan SelSejarah Penemuan Sel
Sejarah Penemuan Sel
 

Viewers also liked

KLASIFIKASI HEWAN Ikan (PISCES), Burung (AVES), MAMALIA, AMPHIBIA, REPTILIA
KLASIFIKASI HEWAN Ikan (PISCES), Burung (AVES), MAMALIA, AMPHIBIA, REPTILIAKLASIFIKASI HEWAN Ikan (PISCES), Burung (AVES), MAMALIA, AMPHIBIA, REPTILIA
KLASIFIKASI HEWAN Ikan (PISCES), Burung (AVES), MAMALIA, AMPHIBIA, REPTILIAFirdika Arini
 
Avertebrata book (amalia ulfa) + cover
Avertebrata book (amalia ulfa) + coverAvertebrata book (amalia ulfa) + cover
Avertebrata book (amalia ulfa) + coverAmalia Humaira
 
Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Daun
Struktur dan Fungsi Jaringan Pada DaunStruktur dan Fungsi Jaringan Pada Daun
Struktur dan Fungsi Jaringan Pada DaunDeandra Zahra
 
[3] silabus biologi sma
[3] silabus biologi sma[3] silabus biologi sma
[3] silabus biologi smaMuhammad Nur
 
Hewan Vertebrata kelas 7 SMP
Hewan Vertebrata kelas 7 SMPHewan Vertebrata kelas 7 SMP
Hewan Vertebrata kelas 7 SMPKurnia Saputri
 
Tugas kelompok biologi kelompok 5 kls X.1
Tugas kelompok biologi   kelompok 5 kls X.1Tugas kelompok biologi   kelompok 5 kls X.1
Tugas kelompok biologi kelompok 5 kls X.1Witri Afrilian
 
uas media teknologi ppt vertebrata
uas media teknologi ppt vertebratauas media teknologi ppt vertebrata
uas media teknologi ppt vertebratahima cazu
 
Media pembelajaran vertebrata
Media pembelajaran vertebrataMedia pembelajaran vertebrata
Media pembelajaran vertebrataNila Zuqistya
 
My ppt sistem ekskresi (show)
My ppt sistem ekskresi (show)My ppt sistem ekskresi (show)
My ppt sistem ekskresi (show)Fiveti Pratiwi
 
Power Point Platyhelminthes
Power Point PlatyhelminthesPower Point Platyhelminthes
Power Point PlatyhelminthesImawaty Yulia
 
Soal Laju Reaksi + Pembahasan
Soal Laju Reaksi + PembahasanSoal Laju Reaksi + Pembahasan
Soal Laju Reaksi + PembahasanArsyi Nurani
 
Pembahasan soal un fisika sma 2012 paket a81 zona d
Pembahasan soal un fisika sma 2012 paket a81 zona dPembahasan soal un fisika sma 2012 paket a81 zona d
Pembahasan soal un fisika sma 2012 paket a81 zona dAinun Naim
 

Viewers also liked (19)

KLASIFIKASI HEWAN Ikan (PISCES), Burung (AVES), MAMALIA, AMPHIBIA, REPTILIA
KLASIFIKASI HEWAN Ikan (PISCES), Burung (AVES), MAMALIA, AMPHIBIA, REPTILIAKLASIFIKASI HEWAN Ikan (PISCES), Burung (AVES), MAMALIA, AMPHIBIA, REPTILIA
KLASIFIKASI HEWAN Ikan (PISCES), Burung (AVES), MAMALIA, AMPHIBIA, REPTILIA
 
Kintan ppt medtek
Kintan ppt medtekKintan ppt medtek
Kintan ppt medtek
 
Avertebrata book (amalia ulfa) + cover
Avertebrata book (amalia ulfa) + coverAvertebrata book (amalia ulfa) + cover
Avertebrata book (amalia ulfa) + cover
 
Mamals
MamalsMamals
Mamals
 
Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Daun
Struktur dan Fungsi Jaringan Pada DaunStruktur dan Fungsi Jaringan Pada Daun
Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Daun
 
Modul xii sm tnew
Modul xii sm tnewModul xii sm tnew
Modul xii sm tnew
 
[3] silabus biologi sma
[3] silabus biologi sma[3] silabus biologi sma
[3] silabus biologi sma
 
Hewan Vertebrata kelas 7 SMP
Hewan Vertebrata kelas 7 SMPHewan Vertebrata kelas 7 SMP
Hewan Vertebrata kelas 7 SMP
 
Reptil animated
Reptil animatedReptil animated
Reptil animated
 
filum Platyhelminthes
filum Platyhelminthesfilum Platyhelminthes
filum Platyhelminthes
 
Tugas kelompok biologi kelompok 5 kls X.1
Tugas kelompok biologi   kelompok 5 kls X.1Tugas kelompok biologi   kelompok 5 kls X.1
Tugas kelompok biologi kelompok 5 kls X.1
 
uas media teknologi ppt vertebrata
uas media teknologi ppt vertebratauas media teknologi ppt vertebrata
uas media teknologi ppt vertebrata
 
Media pembelajaran vertebrata
Media pembelajaran vertebrataMedia pembelajaran vertebrata
Media pembelajaran vertebrata
 
Vertebrata
VertebrataVertebrata
Vertebrata
 
My ppt sistem ekskresi (show)
My ppt sistem ekskresi (show)My ppt sistem ekskresi (show)
My ppt sistem ekskresi (show)
 
Reptil, aves, mamalia
Reptil, aves, mamaliaReptil, aves, mamalia
Reptil, aves, mamalia
 
Power Point Platyhelminthes
Power Point PlatyhelminthesPower Point Platyhelminthes
Power Point Platyhelminthes
 
Soal Laju Reaksi + Pembahasan
Soal Laju Reaksi + PembahasanSoal Laju Reaksi + Pembahasan
Soal Laju Reaksi + Pembahasan
 
Pembahasan soal un fisika sma 2012 paket a81 zona d
Pembahasan soal un fisika sma 2012 paket a81 zona dPembahasan soal un fisika sma 2012 paket a81 zona d
Pembahasan soal un fisika sma 2012 paket a81 zona d
 

Similar to Vertebrata

KELOMPOK 2_ANCESTOR VERTEBRATA_PB 3C.docx
KELOMPOK 2_ANCESTOR VERTEBRATA_PB 3C.docxKELOMPOK 2_ANCESTOR VERTEBRATA_PB 3C.docx
KELOMPOK 2_ANCESTOR VERTEBRATA_PB 3C.docxbungaihdaNorra
 
filum chordata
filum chordatafilum chordata
filum chordataTri Licia
 
Bahan ajar Vertebrata
Bahan ajar VertebrataBahan ajar Vertebrata
Bahan ajar VertebrataEra Tarigan
 
Power point-crustacea
Power point-crustaceaPower point-crustacea
Power point-crustaceanhecha
 
Power point-crustacea
Power point-crustaceaPower point-crustacea
Power point-crustaceanhecha
 
Cumi cumi paper
Cumi cumi paperCumi cumi paper
Cumi cumi paperSutana Gde
 
Lks v er tebrata
Lks v er tebrataLks v er tebrata
Lks v er tebrataEra Tarigan
 
Tugas Kelompok Biologi Kel.5 (Kingdom Animalia Vertebrata).pptx
Tugas Kelompok Biologi Kel.5 (Kingdom Animalia Vertebrata).pptxTugas Kelompok Biologi Kel.5 (Kingdom Animalia Vertebrata).pptx
Tugas Kelompok Biologi Kel.5 (Kingdom Animalia Vertebrata).pptxIpulAsyy
 
Osteichthyes
OsteichthyesOsteichthyes
Osteichthyesega wati
 
Pisces & Amphibian Presentation
Pisces & Amphibian PresentationPisces & Amphibian Presentation
Pisces & Amphibian PresentationAdam Hars
 
Pisces and Amphibian
Pisces and AmphibianPisces and Amphibian
Pisces and AmphibianAdam Hars
 
Kelompok 6 super kelas agnatha
Kelompok 6 super kelas agnathaKelompok 6 super kelas agnatha
Kelompok 6 super kelas agnathaf' yagami
 
CIRI-CIRI HEWAN VERTEBRATA PADA COORDATA
CIRI-CIRI HEWAN VERTEBRATA PADA COORDATACIRI-CIRI HEWAN VERTEBRATA PADA COORDATA
CIRI-CIRI HEWAN VERTEBRATA PADA COORDATAsitidahliasiregar
 
klasifikasi arthropoda
klasifikasi arthropodaklasifikasi arthropoda
klasifikasi arthropodaAlex Susanto
 

Similar to Vertebrata (20)

KELOMPOK 2_ANCESTOR VERTEBRATA_PB 3C.docx
KELOMPOK 2_ANCESTOR VERTEBRATA_PB 3C.docxKELOMPOK 2_ANCESTOR VERTEBRATA_PB 3C.docx
KELOMPOK 2_ANCESTOR VERTEBRATA_PB 3C.docx
 
filum chordata
filum chordatafilum chordata
filum chordata
 
Kelompok kerang (meteagrina)
Kelompok kerang (meteagrina)Kelompok kerang (meteagrina)
Kelompok kerang (meteagrina)
 
Bahan ajar Vertebrata
Bahan ajar VertebrataBahan ajar Vertebrata
Bahan ajar Vertebrata
 
Power point-crustacea
Power point-crustaceaPower point-crustacea
Power point-crustacea
 
Acara 2 morfologi ikan
Acara 2 morfologi ikanAcara 2 morfologi ikan
Acara 2 morfologi ikan
 
Power point-crustacea
Power point-crustaceaPower point-crustacea
Power point-crustacea
 
Cumi cumi paper
Cumi cumi paperCumi cumi paper
Cumi cumi paper
 
Lks v er tebrata
Lks v er tebrataLks v er tebrata
Lks v er tebrata
 
Tugas Kelompok Biologi Kel.5 (Kingdom Animalia Vertebrata).pptx
Tugas Kelompok Biologi Kel.5 (Kingdom Animalia Vertebrata).pptxTugas Kelompok Biologi Kel.5 (Kingdom Animalia Vertebrata).pptx
Tugas Kelompok Biologi Kel.5 (Kingdom Animalia Vertebrata).pptx
 
Osteichthyes
OsteichthyesOsteichthyes
Osteichthyes
 
Amphibia, reptilia & pisces
Amphibia, reptilia & piscesAmphibia, reptilia & pisces
Amphibia, reptilia & pisces
 
Pisces & Amphibian Presentation
Pisces & Amphibian PresentationPisces & Amphibian Presentation
Pisces & Amphibian Presentation
 
Pisces and Amphibian
Pisces and AmphibianPisces and Amphibian
Pisces and Amphibian
 
Ppt molusca
Ppt molusca Ppt molusca
Ppt molusca
 
Kelompok 6 super kelas agnatha
Kelompok 6 super kelas agnathaKelompok 6 super kelas agnatha
Kelompok 6 super kelas agnatha
 
CIRI-CIRI HEWAN VERTEBRATA PADA COORDATA
CIRI-CIRI HEWAN VERTEBRATA PADA COORDATACIRI-CIRI HEWAN VERTEBRATA PADA COORDATA
CIRI-CIRI HEWAN VERTEBRATA PADA COORDATA
 
Agnatha.pptx1
Agnatha.pptx1Agnatha.pptx1
Agnatha.pptx1
 
klasifikasi arthropoda
klasifikasi arthropodaklasifikasi arthropoda
klasifikasi arthropoda
 
Laporan Praktikum 1 Chondrichtyes
Laporan Praktikum 1 ChondrichtyesLaporan Praktikum 1 Chondrichtyes
Laporan Praktikum 1 Chondrichtyes
 

Recently uploaded

KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxfitriaoskar
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxHaryKharismaSuhud
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...nuraji51
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 

Recently uploaded (20)

KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 

Vertebrata

  • 1. 1
  • 2. 2 KATA PENGANTAR ............................................... i DAFTAR ISI .............................................................. ii PETA KONSEP …………………………………….. iii PENGERTIAN DAN CIRI VERTEBRATA ………. 6 PISCES ….................................................................... 8 AMPHIBI ……….……………………........................ 14 REPTILIA ……….……………………....................... 19 AVES……………….………………………………… 27 MAMALIA ………………………………………….. 44 PERANAN VERTEBRATA ………………………………………………………… 55 EVALUASI ................................................................... 58 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR ISI
  • 3. 3 Segala puji bagi Allah yang dengan rahman dan rahim-Nya penulis dapat menyelesaikan buku ini dengan tepat waktu. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan pada Rasulullah S.A.W yang telah diutus oleh Rabb-Nya untuk menyempurnakan akhlak manusia. Dengan dibuatnya buku ini semoga dapat membantu pembaca dalam memahami materi pelajaran Biologi tentang Hewan, khususnya Vertebrata. Dalam penyusunan buku ini, penulis tidak lepas dari bimbingan dan dorongan baik langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Oleh karena itu penyusun mengucapkan terimakasih kepada Ibu Yanti Herlanti, selaku dosen matakuliah Media dan Teknologi Pembelajaran Biologi, dan seluruh pihak yang telah banyak membantu terselesaikannya buku ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan buku ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun, sebagai evaluasi untuk penyusunan buku selanjutnya. Ciputat, November 2014 Penyusun KATA PENGANTAR
  • 4. 4 PETA KONSEP Filum Chordata Kingdom Animalia Sub Filum Vertebrata Super Kelas Pisces Kelas Amphibi Kelas Osteichthyes Kelas Aves Kelas Mamalia Kelas Agnatha Kelas Chondrichthyes
  • 5. 5 Apakah Vertebrata itu ? Vertebrata merupakan hewan yang memiliki tulang belakang atau punggung. Tulang belakang adalah tulang yang beruas-ruas dan berderet dari leher sepanjang punggung sampai ekor. Sumsum tulang belakang yang terdapat dalam ruas-ruas tulang belakang dan otak merupakan susunan saraf pusat. Vertebrata merupakan anggota (subfilum) dari filum Chordata. Ciri khas dari Filum Chordata adalah sebagai berikut : 1. Memiliki Notokord (Notochord) yaitu batang longitudinal yang fleksibel yang terletak di antara saluran pencernaan dan batang saraf. Notokord berperan sebagai penguat rangka di sepanjang tubuh Chordata. 2. Memiliki batang saraf dorsal yang berongga yang terletak dorsal terhadap notokord. 3. Memiliki celah atau sibakan faring yang memungkinkan air yang masuk ke mulut dapat keluar dari tubuh tanpa melalui keseluruhan saluran pencernaan, pada sebagian Vertebrata celah ini termodifikasi untuk pertukaran gas yang dikenal sebagai insang.
  • 6. 6 4. Memiliki ekor Post-Anal yang berotot sehingga membantu pergerakan. 5. Ekor ini membentang posterior terhadap anus, tetapi pada sebagian besar spesies ekor ini telah tereduksi selama perkembangan embrionik. Selain itu Chordata juga memiliki rongga tubuh (selom) yang tumbuh dengan baik, sistem organ yang kompleks, bilateral simetris, segmentasi tubuh yang jelas, dan memiliki otak yang dilindungi oleh tulang tengkorak. Sub Filum Vertebrata terbagi menjadi lima kelas, yaitu Ikan (Pisces), Amphibi (Amphibia), Reptil (Reptilia), dan Mamalia (Mammalia).
  • 7. 7 Bagaimana Pisces dapat hidup di dalam air ? Pisces merupakan hewan akuatik yang berdarah dingin (poikiloterm) dan bernafas dengan insang. Insang dilindungi oleh tutup bernama Operkulum. Pada beberapa jenis ikan, rongga insangnya meluas membentuk lipatan tidak teratur yang disebut labirin, yang berguna untukmenyimpan udara sehingga ikan tersebut dapat hidup di lingkungan yang kurang oksigen. Tubuh ikan ditutupi sisik yang sekaligus berfungsi sebagai rangka luar (eksoskeleton) dengan berbagai tipe sisik, yaitu plakoid, sikloid, stenoid, dan ganoid. Sisik tersebut licin dan berlendir, sehingga dapat mempermudah ketika bergerak di dalam air. Tubuh ikan juga dilengkapi dengan sirip-sirip yang membantu berenang dan menjaga keseimbangan tubuh. Sirip ikan dibedakan atas sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip anal, sirip ekor. PISCES
  • 8. 8 Ikan mempunyai gurat sisi (Linea Lateralis) yang berfungsi untuk mengetahui tekanan air. Tipe aliran darahnya adalah peredaran darah tunggal, yaitu darah mengalir dari jantung melalui insang menuju ke seluruh jaringan tubuh dan kembali lagi ke jantung. Ikan berkembang biak dengan bertelur (ovipar), ada yang melalui fertilisasi internal dan beberapa ada yang melalui fertilisasi eksternal. Kelas Pisces terbagi menjadi tiga sub Kelas, yaitu Agnatha (Cyclostoma), Chondrichthyes, dan Osteichthyes. Bagaimanakah Ikan yang tidak memiliki rahang (Agnatha) makan ? Agnatha meliputi ikan-ikan yang tidak berahang, berbentuk pipih, memiliki mulut bulat yang berada di ujung anterior. Walaupun tidak memiliki rahang, tetapi Gambar 1 : Tipe-tipe Sirip Ikan Gambar 2 : Atas: Petromyzon sp (lamprey, belut laut), Tengah : Mulut Lamprey. Bawah : Myxine sp (hagfish, ikan hantu, ikan hag).
  • 9. 9 Agnatha memiliki faring yang berotot yang digunakan untuk menghisap tubuh ikan lain untuk mendapatkan makanan, misalnya belut laut. Sedangkan Ikan Hantu memiliki formasi yang serupa gigi pada mulutnya yang terbuat dari protein keratin. Sebagian besar spesies Ikan Hantu merupakan pemakan bangkai. Ikan Hantu memiliki kelenjar lender pada bagian samping tubuhnya yangmampu menyekresikan zat yang menyerap air sehingga membentuk lender yang dapat mengusir pemakan bangkai yanglain ketika ikan tersebut sedang makan. Agnatha tidak memiliki sisik dan sirip (contohnya ikan hantu) sehingga berenang dengan gerakan undulasi, namun beberapa jenis Agnatha memiliki sirip ekor dan sirip punggung (contohnya belut laut). Notokord tetap ada selama hidup, secara tidak sempurna dan diselubungi kartilago. Pertukaran gas terjadi pada pasangan-pasangan insang interna yang tiap insangnya ditunjang oleh satu lengkung tulang. Air masuk melalui mulut dan insang dan keluar melalui serangkaian kantung insang yang bermuara di permukaan tubuh. Jenis kelamin terpisah, tetapi ada juga yang hermaprodit. Contoh spesies dari sub kelas Agnatha adalah Myxine sp (hagfish, ikan hantu, ikan hag), Petromyzon sp (lamprey, belut laut). Siapakah Nenek Moyang dari Ikan yang Berahang ?
  • 10. 10 Gambar 3 : Plakoderma Plakoderma ; Mereka yang telah Punah Gnatostoma atau ikan yang berahang paling awal dalam catatan fosil adalah garis keturunan vertebrata berzirah yang telah punah, disebut Plakoderma (placoderm), yang berarti berkulit lempengan. Sebagian besar Plakoderma berukuran kurang dari 1m, walaupun beberapa plakoderm raksasa berukuran lebih dari 10m. Catatan fosil menunjukkan bahwa Plakodermi hidup pada zaman Devon. Plakoderma berbeda dengan nenek moyangnya, Agnatha dalam dua hal yang mendasar, yaitu mereka memiliki rahang dan dua sirip yang berpasangan. Sirip yang pertama membantu menangkap mangsa (hewan yang lebih kecil) secara aktif, sirip yang kedua membantu lokomosi dengan menstabilkan ikan tersebut di dalam air. Peralihan dari cara makan tersebut juga berpengaruh pula dalam Gambar 4 : Atas ; Ikan Hiu. Bawah ; Ikan Pari
  • 11. 11 perkembangan bentuk tubuh yaitu dari berbentuk pipih (Agnatha) ke bentuk silinder. Walaupun sebagian besar dari ikan-ikan ini kemudian punah, tetapi beberapa diantaranya menghasilkan dua kelas besar ikan, yaitu ikan bertulang rawan (Chondrichthyes) dan ikan bertulang sejati (Osteichthyes). Ikan Bertulang Rawan (Chondrichthyes) Sesuai dengan namanya, ikan kelas Chondrichthyes memiliki rangka yang fleksibel, yang terbuat dari tulang rawan. Ikan ini juga memiliki perkembangan rahang dan sirip yang baik. Rahangnya berkembang dari kedua pasang pertama lengkung insang, pada beberapa ikan masa kini lengkung ini masih ada, disebut dengan spirakel. Mulutnya terletak di daerah ventral, dan dilengkapi dengan gigi-gigi yang dilapisi email. Kulit dari ikan anggota Chondrichthyes diselubungi oleh sisik-sisik plakoid (yang berasal dari kombinasi mesoderm dan ektoderm) yang berukuran kecil dan mempunyai banyak kelenjar mucus. Chondrichthyes memiliki kelamin terpisah atau hermaprodit, sehingga fertilisasinya berlangsung secara internal maupun eksternal. Contoh spesiesnya adalah Ikan Hiu dan Ikan Pari. Ikan Bertulang Sejati (Osteichthyes)
  • 12. 12 Dinamakan ikan bertulang sejati karena ikan ini memiliki kerangka dari tulang sejati. Kulitnya ditutupi sisik dan memiliki kelenjar yang menyekresikan mucus, sehingga kulitnya menjadi licin. Lendir tersebut berfungsi untuk mengurangi gesekan selama berenang. Pada embrio, ikan ini memiliki 6 celah insang dan tereduksi menjadi 4 sampai 5 pasang saat dewasa. Ikan ini juga memiliki tulang-tulang cranium (kepala) yang berfungsi sebagai pelindung otak. Ikan bertulang sejati (Osteichthyes) dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu Palioniskoida yang mempunyai sirip berjari (tidak terdapat otot maupun tulang) dan memiliki gelembung renang yang berhubungan maupun tidak berhubungan dengan faring. Pergerakan gas-gas dari darah ke gelembung renang meningkatkan kemampuan mengambang, Gambar 5 : Ikan Bandeng Gambar 6 : Ikan Paru-Paru Gambar 7 : Ikan Koelakan (Latimera)
  • 13. 13 menyebabkan ikan naik; transfer gas kembali ke darah menyebabkan ikan tenggelam. Contohnya adalah ikan Trout, ikan Bandeng, dan lain sebagainya. Kelompok yang kedua adalah Ikan paru-paru yang memiliki hidung yang bermuara ke luar yang digunakan untuk membau dan mampu bernafas di udara dengan mulut tertutup. Atrium pada ikan paru-paru berkembang menjadi dua dan memiliki sekat parsial dalam ventrikel jantung. Hal ini memungkinkan adanya pemisahan parsial darah yang mengandung oksigen yang kembali ke paru-paru dengan darah yang kurang oksigen dari bagian tubuh yang lain. Kelas ketiga adalah Krosopterigia yang memiliki lubang hidung dalam yang dapat digunakan untuk mengembungkan paru-paru. Selain itu ikan Krosopterigia memiliki sirip belakang dan sirip dada (pectoral) yang bergelambir; berdaging dan terdapat tulang. Sirip gelambir ini memungkinkan mereka untuk bergerak dari satu kubangan yang menjadi kering ke kubangan yang lain. Kombinasi paru-paru dan sirip yang bergelambir memungkinkan mereka untuk memasuki habitat baru yang berlumpur yaitu daratan. Contohnya adalah Ikan Koelakan (Latimeria) yang ditemukan di dasar samudra di sebelah pantai Timur Afrika.
  • 14. 14 Siapakah Perintis Organisme Daratan ? Amphibi merupakan hewan berdarah dingin dengan kelembaban kulit yang tinggi, tubuhnya tidak tertutupi rambut ataupun bulu, dan memiliki kemampuan hidup di air maupun di darat sesuai namanya, Amphibia yang berasal bahasa Yunani yaitu Amphi yang berarti dua dan Bios yang berarti hidup. Pada umumnya Amphibi memiliki siklus hidup awal di perairan dan siklus hidup kedua di daratan. Adanya perpindahan habitat dari perairan ke daratan tersebut menyebabkan adanya perubahan pola-pola penyesuaian hidup pada lingkungan air dan daratan. Pada saat hidup di air, Amphibi bernafas dengan insang dan bergerak dengan cara berenang. Setelah pindah ke habitat darat dan berkembanglah kaki sebagai alat gerak, paru-paru sebagai organ pernafasan sebagai pengganti insang dan nares (nostril – lubang hidung) untuk pengambilan gas-gas pernafasan. Pada fase berudu, amfibi hidup di perairan dan bernafas dengan insang. Pada fase ini berudu menggunakan ekor, dan ketika AMPHIBI
  • 15. 15 berada di daratan ekor tersebut terdeduksi dan tumbuhlah kaki sebagai alat gerak. Perubahan cara bernafas seiring dengan peralihan kehidupan dari perairan ke daratan menyebabkan hilangnya rangka insang dan insang. Amphibi memiliki kelopak mata dan kelenjar air mata yang berkembang baik. Pada mata terdapat membrana nictitans yang berfungsi melindungi mata dari debu, kekeringan, dan kondisi lain yang menyebabkan kerusakan pada mata. Sistem saraf pada amfibi juga mengalami modivikasi, otak menjadi lebih besar dan hemisphaerium cerebri terbagi sempurna. Pada cerebellum konvulasi hampir tidak berkembang. Dan pada fase dewasa terbentuk kelenjar ludah yang menghasilkan bahan pelembab atau perekat. Kelas Amfibi mencakup empat Ordo, yaitu Apoda (Gymnophiona), Pro anura – telah punah, Anura (Salientra) dan Urodela (Caudata), Ordo Apoda (Gymnophiona)
  • 16. 16 Ordo ini memiliki anggota yang ciri khasnya adalah tidak memiliki kaki, sehingga disebut Apoda. Tubuhnya menyerupai cacing (gilig), bersegmen, tidak bertungkai, dan ekornya mengalami reduksi. Apoda memiliki kulit yang kompak, mata tereduksi dan tertutup oleh kulit atau tulang, pada beberapa spesies retina berfungsi sebagai fotoreseptor. Pada bagian anterior terdapat tentakel yang berfungsi sebagai organ sensori. Pada fase larva, Apoda hidup di dalam air dan bernafas menggunakan insang, sedangkan pada fase dewasa insang mengalami reduksi. Apoda biasanya ditemukan di dalam tanah atau di lingkungan akuatik. Contoh dari Ordo ini adalah Sesilia (Afrocae cilia taitana). Ordo Proanura Gambar 9 : Katak, Amphibi dari Ordo Anura Gambar 10 : Salamander, Amphibi dari Ordo Urodela Gambar 8 : Sesilia (Afrocae cilia taitana).
  • 17. 17 Anggota-anggota dari Ordo ini hidup di daerah akuatik sebagai larva dan hanya sedikit yang menunjukkan perkembangan ke arah dewasa. Ciri umumnya adalah bermata kecil, tungkai depan kecil, dan tanpa tungkai belakang, kedua rahangnya dilapisi bahan tanduk, memiliki tiga pasang ruang insang dan paru-parunya mengalami sedikit perkembangan. Tetapi anggota-anggota ordo ini dinyatakan telah punah. Ordo Anura Sesuai dengan namanya, anggota Ordo Anura tidak memiliki ekor. Kepalanya bersatu dengan badan,tidak memiliki leher dan tungkainya berkembang dengan baik. Tungkai belakan berukuran lebih panjang daripada tungkai depan, sehingga mendukung pergerakannya yaitu melompat. Pada beberapa famili terdapat selaput di sela-sela jarinya. Anura memiliki membran timpani yang terletak di permukaan kulit dengan ukuran yang cukup besar dan terletak di belakang mata. Kelopak mata dapat digerakkan dan matanya berkembang dengan baik. Fertilisasi dilakukan secaraeksternal dan prosesnya dilakukan di perairan. Contoh daro Ordo ini dalah Katak. Ordo Urodela (Caudata)
  • 18. 18 Ordo Urodela memiliki bentuk tubuh yang memanjang, mempunyai anggota gerak dan ekor tetapi tidak memiliki membran timpani. Tubuhnya dapat dibedakan antara kepala, leher, dan badan. Beberapa spesies memiliki insang dan yang lain bernafas dengan paru-paru. Pada bagian kepala terdapat mata yang berukuran kecil dan pada beberapa jenis, mata mengalami reduksi. Anggota Ordo Urodela hidup di darat, tetapi tidak dapat lepas dari air. Contoh spesiesnya adalah Salamander. Gambar 11 : Reproduksi Pada Amphibi, diwakili oleh Katak
  • 19. 19 Hewan Darat Apakah yang Sepanjang Hidupnya Bernafas dengan Paru-paru ? Reptil adalah binatang dengan kulit yang kering, dan tertutup oleh sisik-sisik atau papan-papan dermal. Sebagai hewan darat yang hidup di daratan yang kering, kulitnya memiliki lapisan berbahan tanduk yang tebal. Lapisan ini mengalami modifikasi menjadi sisik-sisik dan sedikit sekali mengandung kelenjar kulit. Reptilia termasuk kedalam Vertebrata yang pada umumnya tetrapoda (berkaki empat), tetapi pada beberapa sub-ordo tungkainya mengalami reduksi atau bahkan hilang sama sekali seperti pada Sub-ordo Serpentes dan sebagian Lacertilia. Reptilia yang tidak mengalami reduksi tungkai umumnya memiliki lima jari atau pentadactylus dan terdapat cakar pada setiap jarinya. Reptilia memiliki sistem peredaran darah yang sempurna dibandingkan dengan Amphibi dan Pisces. Sistem peredaran darah reptil sudah mampu memisahkan darah yang banyak mengandung oksigen dan kurang mengandung oksigen. Jantungnya biasanya terletak di rongga REPTILIA
  • 20. 20 dada bagian depan dan terdiri atas dua bilik dan dua serambi. Antara dua bilik terdapat suatu sekat yang belum sempurna yang berfungsi untuk mengatur keluar masuknya darah ke dalam jantung. Tetapi pada jantung Buaya sekat antar biliknya sudah sempurna dan terdapat foramen panizzae, yaitu lubang yang terletak diantara pertemuan arteri sistemik kanan dan kiri. Arteri ini adalah arteri yang berasal dari jantung menuju aorta. Kelebihan utama Reptilia dibandingkan Amfibia adalah perkembangan telur yang bercangkang dan berisi kuning telur yang dapat diletakkan di tanah tanpa kemungkinan menjadi kering. Cangkangnya kedap air juga kedap sperma, dengan demikian perkembangan telur yang bercangkang terjadi bersamaan dengan perkembangan fertilisasi internal. Embrio yang berkembang di dalam telur menghasilkan empat membran embrio luar (ekstraembrionik). Embrio dilindungi oleh cairan yang terdapat dalam amnion, mendapat makanan dari kantong kuning telur, bernafas melalui korion dan alantois, dan menyimpan limbah metabolisme di dalam kantong yang dibentuk oleh alantois. Pada umumnya reptile bernafas menggunakan paru-paru, tetapi ada juga yang pengambilan udaranya dibantu oleh lapisan kulit yang berada di sekitar kloaka. Oksigen akan masuk melalui lubang hidung menuji
  • 21. 21 trakhea, bronkus, dan paru-paru. Reptil memiliki sepasang paru-paru yang berukuran relatif besar, strukturnya seperti rumah lebah, berpetak- petak. Paru-paru terdiri dari beberapa lipatan dinding yang berfungsi untuk memperbesar permukaan pertukaran gas. Di dalam kelas Reptilia terdapat empat Ordo, yaitu Ordo Squamata, Ordo Crocodylia, Ordo Testudinata atau Chelonia, dan Ordo Rhynchocephalia. Ordo Squamata
  • 22. 22 Ciri khusus dari Ordo Squamata adalah tubuhnya ditutupi oleh sisik yang terbuat dari zat tanduk, sisik tersebut mengalami pergantian secara periodic yang disebut molting. Sebelum mengelupas, Stratum germinativum membentuk lapisan kutikula baru dibawah lapisan yang lama. Padas UB-Ordo Serpentes, sisiknya terkelupas secara keseluruhan, sedangkan pada Sub- Ordo Lacertilia sisiknya terkelupas sebagian. Sistem koordinasi pada Ordo Squamata terdiri dari otak yang memiliki lobus olfaktorius yang panjang, hemisfer, dua lobus optikus, serebellum, dan medulla oblongata yang melanjut ke korda saraf. Di bawah hemisfer terdapat indundibulim dan hipofisis. Perkembang biakan Ordo Squamata berlangsung secara ovovivipar atau ovipar dengan Gambar 12 : Ular, Reptil dari Ordo Squamata Gambar 13 : Buaya, Reptil dari Ordo Crocodylia Gambar 14 : Kura-Kura, Reptil dari Ordo Testudinata.
  • 23. 23 fertilisasi internal.Contoh spesies dari Ordo Squamata adalah Ular, Komodo, Kadal, dan sebagainya. Ordo Crocodylia Ordo Crocodylia mencakup hewan reptile yang berukuran paling besar diantara reptile yang lain. Kulitnya mengandung sisik dari bahan tanduk, di daerah punggung, sisik tersebut tersusun teratur ke arah tranversal dan mengalami penulangan membentuk perisai dermal. Sisik pada bagian dorsal berlunas, pada bagian lateral bulat, dan pada bagian ventral berbentuk segi empat. Sisik pada Ordo Crocodilia hampir tidak pernah mengalami pergantian atau pengelupasan. Kepalnya berbentuk piramida, keras dan kuat serta dilengkapi dengan gigi-gigi yang runcing. Matanya berukuran kecil dan terletak di bagian kepala yang menonjol ke dorso-lateral. Pupil vertical dilengkapi selaput mata, tertutup oleh lipatan kulit yang membungkus tulang sehingga hanya nampak seperti celah. Lubang hidungnya terletak pada sisi dorsal ujung moncong dan dilengkapi dengan suatu penutup dari otot yang dapat berkontraksi secara otomatis pada saat menyelam. Ekornya panjang dan kuat. Sedangkan tungkainya relative pendek tetapi cukup kuat. Tungkai belakang berukuran lebih panjang, berjari empat dan
  • 24. 24 berselaput, tungkai depan berkari lima tetapi tanpa selaput. Contohnya adalah Buaya. Ordo Testudinata atau Chelonia Anggota Ordo ini memiliki ciriyang spesifik, yaitu tubuhnya dilindungi oleh cangkang atau tempurung. Tempurungnya terdiri dari karapaks yang berbentuk cembung di bagian dorsal dan plastron yang berbentuk datar atau rata di bagian ventral. Pada bagian karapaks terdapat tulang vertebra atau neural, tulang pleural, tulang suprapygal, tulang nuchal, dan tulang peripheral. Pada bagian plastrol terdapat tulang epiplastrol, tulang entoplastrol, tulang hyoplastrol, tulang mesoplastrol, dan tulang xiphiplastron. Diatas tulang tulang-tulang penyusun karapaks dan plastron terdapat lapisan yang disebut keping perisai. Keping perisai pada karapaks terdiri dari keping vertebral, keping costal, keping marginal, keping nuchal dan keping supracaudal. Gambar 15 : Anatomi Kura-Kura
  • 25. 25 Keping perisai pada plastron terdiri dari keping gular, keping humeral, keping pectoral, keping abdominal, keping anal dan keping femoral. Anggota Ordo Testudinata yang hidup di darat alat geraknya termodifikasi menjadi bentuk batang atau tonggak, tanpa selaput di sela-sela jarinya dan dilengkapi dengan cakar pada hewan jantan. Anggota yang hidup di perairan alat geraknya termodifikasi menjadi seperti gayung, untuk mempermudah berenang. Sedangkan untuk anggota yang hidup di habitat semiakuatik terdapat selaput di sela-sela jarinya. Ordo Testudinata terdiri dari dua Sub-Ordo, yaitu Cryptodyra dan Pleurodyra. Sub-Ordo Cryptodyra merupakan kura-kura darat, semi akuatik, dan ada pula yang akuatik. Ciri khusus dari Sub-Ordo Cryptodyra adalah kepalanya yang dapat ditarik kedalam cangkang membentuk huruf ―S‖, mempunyai 12 sisik plastral, dan 8-9 tulang plastral. Karapaks pada Sub-Ordo Cryptodyra bermacam-macam, mulai dari tipis hingga tebal, dengan warna dan bentuk yang bermacam-macam pula sesuai dengan habitatnya. Sub-Ordo Pleurodyra merupakan kura-kura akuatik dengan ciri memiliki leher yang panjang, kepalanya dapat dilipat kesamping badan tetapi tidak dapat ditarik ke dalam tempurungnya. Karapaks biasanya
  • 26. 26 berbentuk oval dan berwarna gelap, memiliki 13 sisik plastral dan 11-9 tulang plastral. Pelvisnyabersatu dengan tempurung atau cangkang. Ordo Rynchocepalia Ordo Rynchocepalia memiliki tipe tengkorak diapsis. Morfologinya mirip dengan anggota Lacertilia. Anggota ordo ini adalah karnivora dan aktif mencari makan pada malam hari dengan habitat di airmaupun di darat. Ordo Rynchocepalia bereproduksi secara ovipar dengan fertilisasi internal, seperti kebanyakan reptile lain, telurnya ditempatkan pada suatu lubangdan akan menetas dalam waktu satu tahun. Satu-satunya anggota Ordo Rynchocepalia yang masih dapat di jumpai adalah Tuatara yang hanya dapat di temui di beberapa kepulauan di Selandia Baru. Pertumbuhan dan perkembangan Tuatara sangat lambat, panjang tubuhnya sekitar 24  46cm. Pertumbuhannya berlangsung sampai umur 35 – 25 tahun, sedangkan usisnyabisa mencapai 100 tahun. Gambar 16 : Tuatara, satu-satunya anggota Ordo Rynchocepalia yang masih dapat di jumpai
  • 27. 27
  • 28. 28 Kelas apakah yang dapat menjelajah udara ? Kelas Aves (Burung) adalah vertebrata yang seluruh tubuhnya ditutupi oleh bulu yang dianggap sebagai modifikasi sisik epidermis dan fungsinya sebagai isolator. Kulitnya tidak berkelenjar, kecuali bagian ekor. Alat gerak bagian depan sudah termodifikasi menjadi sayap yang digunakan untuk terbang. Pada bagian belakang ujung tubuh Aves terdapat ekor yang dilengkapi dengan buluyang juga dapat mengembang pada saat terbang. Pada bagian depan terdapat mulut yang termodifikasi menjadi paruh yang terbuat dari zat tanduk dan tidak bergigi, fungsi gigi digantikan oleh empedal yang terletak di dekat titik berat. Fungsinya untuk memecah biji, memotong, menangkap serangga, menghisap madu dan menyaring makanan. Matanya berada di bagian lateral dan dilengkapi dengan kelopak mata di bagian atas dan bawah. Disamping mata terdapat lubang telinga yang juga ditutupi oleh bulu. Aves juga memiliki dua buah lubang hidung yang sempit yang terletak di bagian atas mandibula. Pada bagian atas kepala terdapat tonjolan kulit yang lemah disebut cera. AVES
  • 29. 29 Aves memiliki struktur dan fisiologi yang diadaptasikan untuk terbang, dan yang paling utama adalah sayap. Burung juga memiliki tulang- tulang yang berongga dan terisi dngan udara, sehingga menjadikannya ringan. Bentuk dan susunan bulunya membentuk sayap menjadi airfoil—permukaan yang menghasilkan gaya angkat di udara. Daya untuk mengepakkan sayapnya berasal dari kontraksi otot-otot pektoral (dada) yang besar dan terikat padasebuah taju di sternum (tulang lunas dada). Bulu terdiri dari batang pusat yang terisi udara, tempat tumbuhnya helaian bulu halus (vane). Helaian bulu halus tersebut tersusun atas barbus, yang memiliki cabang-cabang kecil disebut barbula. Burung memiliki bulu kontur dan bulu halus. Bulu kontur adalah bulu yang kaku, yang memberikan bentuk aerodinamis pada sayap dan tubuh. Barbulanya memiliki kait yang terkait pada barbula pada barbus di sebelahnya. Sedangkan bulu yang halus ialah bulu yang tidak memiliki kait dengan susunan barbus yang bebas menghasilkan bulu yang sangat halus dan menyediakan inulasi dengan menangkap udara.
  • 30. 30 Terbang membutuhkan banyak energi dari metabolisme yang aktif. Burung bersifat endotermik ; mereka menggunakan panas metaboliknya untuk mempertahankan suhu tubuh yang tinggi dan konstan. Paru- parunya memiliki saluran-saluran kecil yang mengarah ke dan dari pundi-pundi udara yang elastik yang mampu meningkatkan aliran udara dan pengambilan oksigen. Sistem pernafasan yang efisien dan sistem sirkulasi dengan jantung yang beruang empat inilah yang menjaga agar jaringan-jaringannya tetap tersuplai oleh oksigen dan nutrien yang Gambar 17 : Anatomi Bulu Aves
  • 31. 31 cukup. Terbang juga membutuhkan penglihatan yang tajam dan kontrol otot yang halus, burung memiliki penglihatan yang tajam dan area visual dan motoriknya berkembang dengan baik. Pada saat terbang ekor burung berfungsi sebagai pendayung dan alat pengerem, selain itu juga berfungsi sebagai alat keseimbangan ketika hinggap. Bulu yang tumbuh semakin lama akan menjadi aus dan akan mengalami pergantian. Biasanya pergantian setahun sekali, proses pergantian bulu ini disebut molting. Ada beberapa tahap pergantian bulu yang diketahui, yaitu :  Molting post natal, lepasnya bulu pertama pada burung yang baru menetas.  Molting post juvenile, pergantian bulu padamasa burung sudah mengalami pertumbuhan maksimum.  Molting post nuptial, pergantian bulu yang terjadi pada waktu burung mendekati masa breeding dan terjadi setiap tahun. Berdasarkan tahapan perkembangan dan warna bulu, burung dapat dikelompokkan menjadi 6 golongan, yaitu : 1. Nestling : kelompok burung-burung muda yang belum bisa meninggalkan sarang
  • 32. 32 2. Fledging : burung muda yang secara fisik sudah mampu meninggalkan sarang tetapi masih dalam asuhan induk. 3. Juvenile : burung muda yang sudah mampu terbang, bisa mencari makan sendiri tetapi belum mengalami masa molting post juvenile secara lengkap. 4. Immature : burung yang sudah mengalami molting post juvenile secara lengkap, tetapi bulu burung dewasanya belum lengkap. 5. Young : burung yang umurnya kurang dari 1 tahun 6. Nature : burung yang sudah mengalami molting nuptial secara lengkap. Tipe Paruh Burung Paruh adalah organ pada burung yang terbuat dari zat tanduk, fungsinya adalah sebagai tangan untuk memperoleh atau memegang, sebagai mulut, untuk menelisik bulu, dan sebagai alat pertahanan. Bentuk paruh menunjukkan kebiasaan makan dari jenis burung. 1. Probing, paruh yang berbentuk silinder, berguna untuk menyelidik celah atau sarang serangga kemudian menangkapnya. Contohnya pada paruh Burung Pelatuk.
  • 33. 33 2. Insect-Catching (Penangkap Serangga), paruh yang bentuknya jika dilihat dari atas melebar, tetapi kecil. Berfungsi untuk menangkap serangga terbang. Contohnya paruh pada Burung Layang-Layang 3. Seed-Cracking (pemakan atau pemecah biji) yaitu paruh yang berbentuk kerucut dan kuat. Contohnya paruh pada Ayam. 4. Tearing (Perobek), paruh yang bagian ujungnya tajam dan bagian atasnya lebih panjang serta melengkung ke bawah. Contohnya paruh pada Burung Elang. 5. Sieving (Penyaring), paruh yang bentuknya melebar dan pipih dengan bagian tepinya terdapat gigi seperti sisir untuk menyaring makanan dari dasar air. Contohnya paruh pada Bebek. Gambar 18 : Tipe Paruh Aves
  • 34. 34 6. Spearing (penombak), paruh yang berbentuk panjang seperti tombak. Contohnya paruh pada Burung Bittern. 7. Penghisap madu, paruh yang panjang dan melengkung yang berguna untuk menghisap madu pada bunga. Contohnya pada burung Kolibri. 8. Paruh menyilang, paruh yang bagian atas dan bagian bawah saling menyilang, contoh pada burung Red-crossbill. Tipe Kaki 1. Perching atau Bertengger, jari-jarinya independen, fleksibel, dengan satu jari menunjuk kebelakang 2. Woodpecker (Pelatuk), dua jari kaki menunjuk ke depan dan dua jari kaki yang lain menunjuk ke belakang ; untuk mendaki keatas, bawah, dan miring pada batang pohon. 3. Burung Air, Terdapat selaput antara jari-jari kakinya yang berfungsi untuk berenang dan menjaga agar tidak tenggelam ketika berjalan di lumpur atau pasir halus di dekat perairan. 4. Wading Bird, memiliki jari-jari kaki yang panjang yang memfasilitasi untuk berjalan di permukaan yang basah di dekat perairan. 5. Raptors, Jari kaki pendek, kuku melengkung tajam, dan cakar kuat untuk mencengkeram.
  • 35. 35 6. Pengais, Memiliki tiga jari yang menghadap kedepan dan satu jari di bagian belakang tidak tumbuh sempurna. Burung mempunyai saluran pernafasan yang terdiri atas lubang hidung, trakea, bronkus, dan paru-paru. Alat bantu burung ketika terbang disebut pundi-pundi udara. Pundi-pundi udara tersebut berhubungan dengan paru-paru. Letak pundi-pundi tersebut tidak hanya di satu tempat, tetapi juga di beberapa tempat yang lain, seperti pangkal leher, ruang dada bagian depan dan belakang, rongga perut, dan ketiak. Selain Gambar 19 : Tipe Kaki Aves
  • 36. 36 membantu untuk bernafas ketika terbang, fungsi lain dari pundi-pundi udara adalah menyimpan udara, mempermudah terbang, memperkeras suara, memperkecil berat jenis ketika terbang atau berenang, dan mengurangi kehilangan panas tubuh yang berlebihan. Semua burung merupakan hewan ovipar. Walaupun Aves tidak memiliki alat kelamin luar tetapi fertilisasinya terjadi secara internal. Hal tersebut dilakukan dengan cara saling menempelkan kloaka. Kelas Aves terbagi dalam banyak Ordo. Berikut ini hanya dikemukakan pada tingkat sub-kelas. Sub-Kelas Archaeornites Merupakn burung-burung bergigi yang merupakan peralihan dari reptilian ke aves. Hidup pada periode Jurasic dan sekarang telah punah. Tidak mempunyai pigostil. Memiliki bulu-bulu berpasangan pada ekornya. Contohnya adalah Archaeoptetyx sp. fosilnya terdapat di Jerman. Sub-Kelas Neornithes Ada yang telah punah, tetapi ada yang termasuk ke dalam kelompok burung modern. Ada yang bergigi dan ada yang tidak Gambar 20 : Archaeoptetyx sp.
  • 37. 37 bergigi. Kebanyakan memiliki pigostil dan tidak memiliki bulu yang berpasangan. a. Odontognathae. Adalah burung yang bergigi. Burung ini telah punah. Contohnya adalah Hesperornis dan Ichthyornis, fosil keduanya ditemukan di Amerika. b. Palaeognathae. Adalah burung yang tidak bergigi. Tidak dapat terbang. Tulang stenumnya tidak berlunas, dan memiliki tulang vomer yang membentuk jembatan pada tulang langit-langit. Ordo Stuthioniformes. Adalah burung yang hidup bergerombol, omnivore. Contohnya adalah burung unta (Stuthio camelus). Ordo Rheiformes. Adalah burung yang hanya memiliki tiga jari kaki, omnivore.contohnya adalah Burung Rea (Rhea sp.). Gambar 21 : Burung Unta (Stuthio camelus) Gambar 22 : Burung Rhea (Rhea sp.) Gambar 23 : Burung Kasuari / Burung Emu (Dromiceius sp.)
  • 38. 38 Ordo Casuariiformes. Memiliki sayap kecil, tidak memiliki sayap dan bulu pada lehernya. Merupakan burung pengelana. Contohnya adalah burung Kasuari / Burung Emu (Dromiceius sp.). Ordo Dinornithiformes. Ordo ini telah punah. Memiliki leher yang panjang, tidak memiliki sayap dan merupakan burung terbesar. Contohnya adalah Burung Moa (Dinorniss sp.). Ordo Aepyornithiformes. Ordo ini telah punah. Tidak dapat terbang. Merupakan herbivore pemakan buah dan umbi-umbian. Contohnya adalah Burung Gajah (Aepyornis maximus). Gambar 24 : Fosil Burung Moa (Dinorniss sp.) Gambar 25 : Burung Gajah (Aepyornis maximus).
  • 39. 39 Ordo Apterygiformes. Memiliki paruh yang panjang, dan lubang hidung di ujung paruh dan tidak dapat terbang karena memiliki sayap yang telah terdegenerasi dan tidak memiliki ekor. Contohnya adalah Burung Kiwi (Apteryx australis). Ordo Tinamiformes. Biasanya berlarinya sedikit terbang, mempunyai sayap dan leher yang pendek. Pigostilnya tereduksi. Contohnya adalah Tinamus sp. c. Impennes. Memiliki sayap yang digunakan untuk berenang dan tidak dapat terbang. Memiliki empat buah jari kaki yang menghadap ke muka dan berselaput. Dapat menyelam. Ordo Sphenisciformes. Contohnya adalah Pinguin (Aptenodytes fosteri). Gambar 26 : Burung Kiwi (Apteryx australis). Gambar 27 : Tinamus sp. Gambar 28 : Pinguin (Aptenodytes fosteri)
  • 40. 40 d. Neognathae. Adalah burung-burung modern yang berlunas dan vomernya tidak membentuk jembatan pada langit-langit. Ordo Gaviiformes. Memiliki kaki pendek pada ujung tubuh dengan jari- jari penuh dengan membran kulit, dapat berenang dan terbang. Pemakan ikan. Contohnya Burung Lun (Gavia immer). Ordo Podicipitiformes. Ekornya berbulu kapas. Kaki jauh di bagian belakang tubuh. Dapat menyelam dengan cepat. Merupakan hewan omnivora. Contohnya Burung Grebe (Podiceps auritus). Ordo Procellariiformes. Lubang hidungnya tubular, paruh berlapis beberapa papan. Jari kakinya vestigial. Berbulu filoplum. Contohnya Burung Albartros (Diomedea exulans). Ordo Pelicaniformes. Keempat jarinya menyatu dalam satu membran. Lubang hidungnya vestigial. Paruhnya besar untuk Gambar 29 : Burung Lun Besar Utara Gambar 30 : Burung Pelikan (Pelecanus erythroryncus).
  • 41. 41 menyerok ikan dari laut. Contohnya Burung Pelikan (Pelecanus erythroryncus). Ordo Ciconiiformes. Leher dan kakinya panjang. Bulunya dekoratif, kadang-kadang kepalanya gundul.paruh bengkok di tengah- tengah (contoh ; flamingo),tidak ada membrane kulit di sela-sela jari ( kecuali flamingo). Contohnya Burung Flamingo (Phoenicopterus ruber), Burung Blekok. Ordo Anseriformes. Paruhnya lebar, tertutup dengan lapisan yang banyak mengandung organ sensori. Ekor dan kakinya pendek, jari kaki dilengkapi dengan membrane kulit. Contohnya Angsa (Cygnus sp.). Ordo Falconiformes. Paruhnya kuat dengan kait pada ujungnya. Kaki digunakan untuk mencengkeram mangsa dengan kuku yang tajam. Mempunyai sayap yang kuat dan kemampuan terbangnya cepat. Contohnya Burung Elang ayam (Haliastur Indus). Gambar 31: Flamingo (Phoenicopterus Gambar 32: Angsa (Cygnus sp.).
  • 42. 42 Ordo Galliiformes. Memiliki paruhyang pendek dan kaki yang digunakan untuk berlari dan mengais. Memakan biji- bijian. Contohnya Ayam (Gallus sp.). Ordo Gruiformes. Ekor dan kaki panjang, bulu berwarna abu-abu. Biasanya hidup di rawa-rawa. Contohnya Burung Bangau. Ordo Diatrimiformes. Berukuran besar, tidak dapat terbang, sayapnya atropi dan memiliki paruh yang sangat besar. Contohnya Dyatrima sp. (telah punah). Ordo Charadiiformes. Jari kaki dilengkapi membran. Bulunya filoplum padat, kakinya panjang dan sangat kuat. Contohnya Burung Camar (Sterna sp.) Gambar 33: Ayam (Gallus sp.). Gambar 34: Burung Bangau Gambar 35: Burung Merpati (Columba fasciata).
  • 43. 43 Ordo Columbiformes. Paruhnya pendek dan ramping, dilengkapi sera pada pangkal paruhnya. Contohnya Burung Merpati (Columba fasciata). Ordo Psittaciforrmes. Peruh pendek kuat, pinggirannya tajam dan berkait pada ujungnya. Mandibulla dapat bergerak bebas dari tulang kepala. Contohnya Burung Nuri (Ecletu roratus). Ordo Cuculiformes. Jarang brsuara. Memiliki dua kaki yang menghadap kedepan dan dua kaki yang menghadap ke belakang. Contohnya Burung Bubut (Centropus bengalensis). Ordo Strigiformes. Memiliki kepala besar dan mata yang besar. Lubang telinga besar dan kadang-kadang memiliki lembaran tertutup. Paruhnya pendek. Biasanya aktif pada malam hari. Contohnya Burug Hantu (Tyto albo). Ordo Caprimulgiformes. Memiliki paruh kecil tetapi mulutnya lebar. Kaki dan tarsus lembek dan kecil. Aktif pada malam hari. Contohnya Burung Cekak (Caprimulgus indicus). Gambar 36: Colius sp.
  • 44. 44 Ordo Micropodiformes. Tubuhnya kecil, kaki dan jarinya kecil. Paruhnya kecil, lembek atau panjang dengan lidah berbentuk tabung. Contoh Burung Walet (Chaetura pelagica). Ordo Coliiformes. Seperti burung gereja, kecil berekor panjang. Contohnya Colius sp. Ordo Trogoniformes. Paruhnya pendek dan kuat dilengkapi bulu pada pangkalnya. Kakinya kecildan lemah. Bulu berwarna hijau dan lemas. Contoh Trogon elegans. Ordo Coraciiformes. Jari kaki ketiga dan keempat bersatu pada bagian dasarnya. Paruhnya kuat. Contohnya Megaceryle alcyon. Ordo Piciformes. Bulu ekornya kaku. Paruhnya kuat dan lidahnya kasar. Contohnya Burung Pelatuk (Vicus v. pitatus). Ordo Passeriformes. Merupakan burung yang sering dijumpai dan terdiri dari banyak family. Banyak yang pandai bernyanyi karena memiliki pita suara. Contohnya Burung Kutilang ( Pycnonotus caver).
  • 45. 45 Disebut Apakah Hewan yang Memiliki Kelenjar Susu ? Binatang menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang terutama dicirikan oleh adanya kelenjar susu, yang pada betinanya menghasilkan air susu sebagai sumber makanan untuk anaknya. Selain itu pada Mamalia juga terdapat rambut. Tubuhnya berdarah panas atau homoioterm. Aggota gerak bagian depan dapat termodifikasi untuk berlari, menggali lubang, dan terbang. Pada ujung jari-jarinya terdapat kuku, cakar, atau tracak. Pada kulitnya terdapat banyak kelenjar minyak atau kelenjar keringat. Gigi umumnya terbagi mejadi empat tipe, yaitu ; gigi seri, gigi taring, gigi premolar, dan gigi molar. Dibandingkan dengan kondisi vertebrata lainnya, jumlah tulang tengkorak pada mamalia banyak mengalami reduksi, ada dua kondil oksipital. Vertebrae servikal biasanya ada tujuh buah. Dalam sabuk tektoralnya tidak terdapat tulang korakoid, dan klavikula vestigial atau tidak sama sekali. Beberapa spesies yang memiliki ekor berukuran panjang dan dapat digerakkan. MAMALIA
  • 46. 46 Memiliki tiga buah osikel auditori yaitu malleus, inkus, dan stapes. Akhir organ pendengarannya berstruktur sangat kompleks dan sedikit banyak bergelung. Pada telinga terdapat suatu auditori eksternal dan pinna (Telinga luar) pada setiap sisi lateral kepala. Memiliki cranium dengan dua condylus occipitalis. Lehernya terdiri dari tujuh ruas vertebrae. Hidung memanjang, lidah biasanya dapat digerakkan, mata berkelopak, mempunyai empat kaki (pada cetacean dan sirenia tidak mempunyai kaki belakang),. Tiap kaki terdiri dari lima jari (atau kurang). Sistem saraf pada mamalia secara umum memiliki tingkat perkembagan yang lebih tinggi dari kelas lain. Serebrumnya berukuran lebih besar jika dibandingkan dengan keseluruhan bagian otak. Serebellum juga berukuran lebih besar dan memiliki dua buah lobus lateral. Memiliki empat buah lobus optikus dan pada setiap bagian lateralnya terbagi oleh alur tranversal menjadi lobus anterior dan posterior. Otaknya terdiri dari beberapa bagian yang hamper sama dengan vertebrata lain, seperti prosenchepalon, lobus opticus, cerebellum, dan medulla oblongata. Sistem pernafasan pada Mamalia bermula dari hidung. Alur-alur hidungnya mengandung tulang-tulang turbinal yang berkelok-kelok yang memperluas permukaan olfaktori. Laringnya beratap epiglotis yang mengandung pita suara. Dua paru-parunya masing-masing
  • 47. 47 menempati pleura yang berbeda. Fase aktif dalam pernafasan adalah inspirasi, yang diikuti oleh depresi (perataan) dari diafragma dan elevasi dari tulang-tulang iga (dengan gerakan melengkung keluar). Mamalia memiliki jantung yang beruang empat, terdiri dari dua bilik dan dua serambi yang terpisah secara sempurna. Terdapat sirkilasi ganda (sistemik dan pulmoner). Pengiriman oksigen ke seluruh tubuh meningkat karena tidak ada percampuran antara darah yang banyak mengandung oksigen dan darah ang kurang mengandung oksigen. Sistem pencernaannya terdiri atas kelenjar pencernaan dan organ pencernaan. Kelenjar pencernaan terdiri atas empat pasang kelenjar ludah ; paratiroid, infaorbital, submaksilari, dan sublingual. Terdapat kantung empedu yang dilengkapi dengan saluran empedu dan saluran getah pancreas yang bermuara ke duodenum. Sekumnya berdinding tipis dengan panjang kira-kira 50cm, mempunyai apendiks vermiformis (umbai cacing) yang berbentuk seperti jari. Sedangkan organ pencernaannya terdiri atas mulut, kerongkongan, ventriculus, duodenum, ileum, rectum, dan anus. Di dalam rongga mulut terdapat gigi. Pada setiap rahang terdapat gigi seri (insisivus) ; dua buah di bagian atas, dan dua buah di bagian bawah, gigi taring (caninus) yang berfungsi untuk merobek makanan sehingga hanya terdapat pada omnivore saja, gigi premolar ; tiga buah di bagian atas dan dua buah di
  • 48. 48 bagian bawah, gigi molar ; tiga buah di bagian atas, dan tiga buah di bawah. Salah satu dari organ sistem ekskresinya adalah ginjal yang berbentuk seperti biji kacang. Memiliki ruang median yang disebut dengan pelvis renalis yang berhubungan dengan kandung kemih melalui ureter. Kandung kemih mengalami perpanjangan menjadi uretra yang akan mengeluarkan urin melalui saluran urin. Saluran pembuangan sisa pencernaannya melalui anus. Mamalia melakukan fertilisasi secara internal, perkembangan embrionya terjadi di dalam uterus, dengan lama masa kandungan yang bevariasi tergantung pada jenisnya. Pada mamalia rendah, seperti Ordo Monotremata (Platypus) masih bertelur dan mengerami telurnya dan Ordo Marsupialia (Kanguru) anak bertahan dalam jangka waktu yang pendek di dalam saluran reproduksi induk kemudian dilahirkan pada tahapan perkembangan yang awal dan anak tersebut kemudian merayap kedalam kantung yang trdapat di perut induknya dan melekatkan diri pada puting susu. Sedangkan mamalia yang berplasenta mempertahankan anaknya di dalam uterus induk sampai berkembang baik. Sistem sirkulasi dan nutrisinya dihubungkan melalui plasenta yang mengangkut nutrisi dari tubuh induk.
  • 49. 49 Mamalia dikelompokkan kedalam beberapa Sub-Kelas, diantaranya adalah : 1. Ordo Monoteremata, yaitu mamalia yang memiliki paruh dan bertelur, tidak memiliki puting sehingga anakan menyedot susu dari bulu induknya. Memiliki ekor pipih. Gigi hanya terdapat pada hewan yang masih muda. Misalnya Platypus (Ornithorynchus anatinus). 2. Ordo Marsupilaria atau Diprotodontia. Merupakan mamalia berkantung, perkembangan embrionik anaknya diselesaikan dalam kantung marsupial dan tidak memiliki plasenta. Contohnya adalah Kanguru (Marcropus sp). 3. Ordo Artiodactyla. Mamalia yang Gambar 37: Platypus (Ornithorynchus anatinus). Gambar 38: Kanguru (Marcropus sp). Gambar 39: Domba (Ovis aries).
  • 50. 50 memiliki kuku dengan jumlah jari kaki yang genap pada masing-masing kaki, herbivore. Contohnya Domba (Ovis aries). 4. Ordo Carnivora. Mamalia pemakan daging yang memiliki gigi yang tajam, runcing, dan geraham untuk merobek. Misalnya Singa (Felis Leo). 5. Ordo Cetacea. Mamalia yang hidup di laut dengan badan berbentuk ikan, kaki depan mirip dayung dan tidak memiliki tungkai belakang, dan memiliki lapisan tebal lemak sebagai insulasi. Misalnya Ikan Paus (Balaenoptera omurai). 6. Ordo Chiroptera. Mamalia yang memiliki kaki seperti sayap atau Gambar 40: Singa (Felis Leo). Gambar 41: Ikan Paus (Balaenoptera omurai). Gambar 42: Kelelawar (Pteropus vampeirus).
  • 51. 51 bersayap tangan dengan selaput di antara ruas jari sampai ke belakang hingga tungkai depan bagian belakang. Misalnya Kelelawar (Pteropus vampeirus). 7. Ordo Edentata atau Xenarthea. Mamalia yang memiliki geligi tereduksi atau tidak ada sama sekali. Misalnya Armadillo (Dasypus novemcinta). 8. Ordo Insectivora atau Soiricomorpha. Adalah mamalia pemakan serangga. Misalnya Landak. 9. Ordo Legomorpha. Mirip dengan ordo Rodentia tetapi memiliki empat gigi seri atau lebih mirip pahat, kaki belakangnya lebih panjang daripada kaki depan dan diadaptasikan untuk berlari dan melompat. Contohnya Kelinci (Lepuhnigri collis). Gambar 43: Armadillo (Dasypus novemcinta). Gambar 44: Gorila
  • 52. 52 10. Ordo Perissodctyla. Mamalia yang berkuku dan berjari kaki ganjil, dan merupakan herbivora. Misalnya Kuda (Equus caballus). 11. Ordo Primata. Mamalia dengan ibu jari berhadapan dan memiliki anggota gerak yang panjang. Matanya menghadap ke depan. Memiliki korteks serebral yang berkembang baik dan merupakan omnivora. Misalnya Gorila. 12. Ordo Proboscidea. Mamalia berotot dengan badan yang panjang, kepalanya besar, telinga lebar dan pipih, leher pendek, berbelalai dengan dua lubang hidung. Contohnya Gajah (Elephas maximus). Gambar 46: Berang- Berang (Castor sp.). Gambar 45: Gajah (Elephas maximus). Gambar 47: Dugong (Dugong dugong).
  • 53. 53 13. Ordo Rodentia. Mamalia pengerat yang memiliki gigi seri seperti pahat yang tumbuh terus menerus. Misalnya Berang-Berang (Castor sp.). 14. Ordo Sirenia. Mamalia herbivore akuatik, memiliki tungkai mirip sirip, dan tidak memiliki kaki belakang. Misalnya Sapi Laut atau Dugong (Dugong dugong). 15. Ordo Ruminantia. Mamalia pemakan tumbuhan, tidak memiliki taring, lambungnya terbagi menjadi empat kompartemen. Misalnya Sapi (Bos taurus). 16. Ordo Scandentia. Misalnya Tupai (Tupaia javanica). Gambar 48: Sapi (Bos taurus). Gambar 49: Tupai (Tupaia javanica). Gambar 50: Trenggiling (Manis javanica).
  • 54. 54 17. Ordo Polidota. Mamalia bersisik dan tidak memiliki gigi. Contohnya Trenggiling (Manis javanica). 18. Ordo Dermoptera. Mamalia bersayap kulit, dengan sayap yang mirip kelelawar. Misalnya Gakopithecus sp. Termasuk ke dalam kelas apakah Manusia ? Menurut para ahli Biologi, berdasarkan struktur dan fisiologis tubuh, perkembangan embriologis, sejarah dan prasejarah, serta fosil-fosil yang telah ditemukan, manusia termasuk : a. Hewan, yang memerlukan makanan organic yang kompleks. b. Filum Chordata, memiliki notokord dan lengkung insang pada masa embrio, dan memiliki otak dorsal dan korda saraf selama hidupnya. c. Sub-filum Vertebrata, karena mempunyaikranium dan kolumna spinal yang bersegmen. Gambar 51: Gakopithecus sp.
  • 55. 55 d. Kelas Mamalia, tubuhnya tertutup rambut dan mempunyai kelenjar susu. e. Ordo Primata, mempunyai empat anggota gerak, masing- masing dengan lima jari yang berkuku. f. Superfamili Hominoidea, karena tidak memilikikantung- kantung pipi dan ekor. g. Famili Hominidae, karena memiliki banyak tanda yang istimewa, antara lain ; 1) Otak yang berkemampuan fungsional lebih tinggi dengan volume otak minimum 1.000 cm3 . 2) Muka lebih rata dan vertical, bubungan-bubungan tulang dahi kurang tinggi, rahang bawah kurang menonjol dan tidak besar, gigi-giginya hampir sama besar. 3) Rambut kepala panjang dan terus tumbuh, rambut badan jarang dan pendek. 4) Tangan lebih bergeneralisasi, ibu jari lebih berkembang. 5) Kaki lebih panjang (30%) dari tangan dan lurus. Jari-jari kaki tidak ada yang berlawanan arah. 6) Skeleton dan bagian tubuh yang lunak berbeda-beda dalam konfigurasi dan proporsinya.
  • 56. 56 Apakah Peranan dari hewan Vertebrata bagi Manusia ? Hewan dalam Filum Vertebrata memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Dari Kelas Pisces misalnya, dapat digunakan sebagai sumber protein, vitamin, mineral, dan omega tiga yang dibutuhkan oleh tubuh manusia, misalnya ikan Bandeng, Ikan Tuna, dan lain sebagainya. Selain itu ikan juga memiliki peranan di bidang estetika karena dapat digunakan sebagai hiasan, misalnya Ikan Koi. Tetapi ikan juga memiliki peran yang merugikan bagi manusia, misalnya Ikan Piranha yang dapat menyerang dan melukai manusia, Ikan Pari yang memiliki racun pada ekornya, Ikan Cucut yang merusak jarring nelayan, dan lain sebagainya. Kelas Amphibi dalam rantai makanan memiliki posisi yang penting sebagai pengatur populasi serangga yang menjadi hama pertanian. Sebagian manusia juga menjadikan amfibi (misalnya katak hijau) sebagai sumber protein. Katak transparan juga dapat digunakan oleh para ilmuwan dalam melakukan penelitian di bidang biologi. Hasil sekresi pada katak beracun atau yang sering disebut dengan katak panah digunakan untuk meracuni ujung panah oleh pribumi Indian. PERANAN VERTEBRATA BAGI MANUSIA
  • 57. 57 Tetapi ada juga yang merugikan manusia, misalnya Axolotl, sejenis Salamander yang dapat menyemburkan racun dari mulutnya. Kelas Reptil memiliki peranan yang juga penting dalam pengendalian tikus, misalnya Ular. Reptile juga dapat digunakan sebagai obat untuk penyakit kulit, misalnya Ular, Cicak, Kadal, Tokek, dan Buaya. Kulit dari Buaya juga dapat dimanfaatkan dalam bidang estetika, misalnya untuk bahan baku pembuatan tas, dompet, sepatu, dan sebagainya. Sementara kura-kura juga dapat digunakan sebagai bahan baku kosmetik, karena mengandung vitamin A, C, dan E. Peranan negatifnya adalah Reptil dapat mengeluarkan bisa yang berbahanya bagi manusia, misalnya Ular Kobra. Kelas Aves juga memiliki peranan yang penting, yaitu sebagai sumber makanan misalnya Ayam dan Bebek. Dari segi rantai makanan jugadapat meguntungkan karena merupakan pemakan ulat yang menjadi hama pertanian. Burung juga dapat membantu proses penyerbukan pada bunga. Dari segi estetika juga dapat digunakan sebagai hewan peliharaan, atau bulu merak yang biasanya digunakan sebagai hiasan. Tetapi Aves juga memiliki peranan negatif, misalnya burung pemakan biji-bijian (padi) dan burung pamakan buah-buahan.
  • 58. 58 Kelas Mamallia juga memiliki peranan yangpenting bagi kehidupan manusia, diantaranya sebagai sumber makanan (misalnya Kambing), membantu penyerbukan bunga (misalnya Kelelawar), sebagai hewan peliharaan (misalnya Kelinci), sebagai alat transportasi (misalnya Kuda), penelitian di bidang kesehatan (Misalnya Tikus), dan lain sebagainya. Tetapi mamalia juga dapat menjadi hama di bidang pertanian, misalnya Tikus.
  • 59. 59 1. Trenggiling (Manis javanica) termasuk hewan yang di lindungi. Hewan tadi termasuk kelompok... A. Reptilia karena kulitnya bersisik B. Rodentia karena bersusunan gigi pengerat C. Carnivora karena makanannya berupa hewan-hewan lain D. Herbivora karena makanannya berupa tumbuhan E. Mammalia karena menyusui anaknya 2. Sejenis hewan mempunyai paruh seperti paruh bebek, bertelur, dan mempunyai kelenjar susu. Hewan ini tergolong… A. Aves B. Amphibi C. Reptil D. Marsupialia E. Mamalia EVALUASI
  • 60. 60 3. Untuk menyesuaikan tekanan osmosis tubuhnya ikan yang hidup di lingkungan air laut... A. banyak minum B. mengeluarkan sedikit urine C. mengabsorbsi garam melalui insangnya D. mempunyai kadar ureum tinggi dalam darahnya E. tekanan osmotik sel lebih besar dibanding lingkungannya 4. Chordata memiliki ciri-ciri sebagai berikut, kecuali A. Embrio mempunyai notokord B. Embrio dan dewasa mempunyai notokord C. Pada suatu tahapan kehidupannya mempunyai celah faring D. Mempunyai ekor, paling tidak pada masaembrionik E. Tali saraf dorsal 5. Beberapa jenis ikan memiliki kemampuan menyimpan udara sehingga dapat hidup di air kotor yang kekurangan oksigen. Hal tersebut dikarenakan …
  • 61. 61 A.Insangnya tertutup operkulum B. Rongga insangnya memiliki labirin C. Mempunyai gurat sisi D.Memiliki system peredaran darah tunggal E. Jantungnya terdiri dari dua ruang 6. Vertebrata memiliki ciri-ciri sebagai berikut ; 1) Jantung terbagi menjadi empat ruang dengan sekat yang belum sempurna 2) Bersifat poikilotermik 3) Memiliki kelenjar susu 4) Berkembang biak secara ovipar 5) Permukaan tubuhnya ditutupi rambut 6) Berafas menggunakan paru-paru Kelelawar, paus, dan tapir dapat dikelompokkan kedalam satu kelompok hewan karena memiliki persamaan cirri yang ditunjukkan oleh nomor … A. 1), 2), dan 3) B. 1), 3), dan 4) C. 2), 3), dan 4)
  • 62. 62 D. 2), 4), dan 5) E. 3), 5), dan 6) 7. Ciri-ciri hewan Vertebrata dalam table berikut yang benar adalah … No. Hewan Ruang Jantung Suhu Tubuh Fertilisasi A. Pisces 2 Poikilotermi k Internal, ovipar B. Amphibi 3 Poikilotermi k Eksternal, ovipar C. Reptil 4 Homoioterm ik Eksternal, ovovivipar D. Aves 4 Poikiloterm Internal, vivipar E. Mamalia 4 Homoioterm ik Internal, ovipar 8. Selain untuk melindungi tubuh, kulit tipis katak berfungsi untuk .... A. bernapas B. memberi warna tubuh
  • 63. 63 C. bergerak D. berkembang biak E. berenang 9. Paus termasuk hewan mamalia dan tidak termasuk dalam Pisces. Ini disebabkan paus .... A. bernapas dengan insang B. bernapas dengan paru-paru C. bergerak dengan sirip D. mempunyai kelenjar susu E. berkembang biak dengan bertelur 10. Ikan ini tidak berahang, tidak ada pasangan sirip, lubang hidung tunggal, mulut terletak di sebelah ujung. Makanan diperoleh dengan cara mengisap cairan tubuh mangsa. Ikan ini termasuk kelompok . . . . A. Agnatha B. Condrichthyes C. Osteichthyes D. Pisces E. Lamprey
  • 64. 64 11. Ditemukan hewan dengan ciri-ciri berikut: 1) merayap 2) tubuh ditutupi sisik dari zat tanduk 3) terdapat mata, lubang telinga, dan mulut 4) bernapas dengan paru-paru Hewan dengan ciri-ciri tersebut termasuk ke dalam kelompok .... A.Pisces B. Amphibia C. Reptilia D.Aves E. Mammalia 12. Tubuh bagian atas Chelonia sp. dilindungi oleh .... A.sisik B. karapaks C. plastron D.kulit tebal
  • 65. 65 E. duri 13. Berikut ini adalah anggota Aves yang tidak bisa terbang yaitu.... A. Struthio camelus B. Padda oryzivora C. Galus galus D. Egreta alba E. Pycnonotus atriceps 14. Kelompok reptilia ada yang bersifat ovovivipar, yaitu . . . (1) dan ovipar dengan cangkang telur lunak, yaitu . . . (2) A. (1) Chelonia (2) Lacertilia B. (1) Crocodilia (2) Ophidia C. (1) Lacertilia (2) Chelonia D. (1) Lacertilia (2) Ophidia E. (1) Crocodilia (2) Chelonia 15. Ciri mamalia yang tidak dimiliki oleh vertebrata lain, yaitu . . .
  • 66. 66 A. berbulu dan menyusui B. berambut dan menyusui C. berbulu dan bertelur D. menyusui dan memiliki uterus E. berbulu dan menyusui 16. Ordo dari kelas Amfibi yang sudah dapat dibedakan bagian tubuhnya, antara kepala, leher, dan badan adalah … A. Anura B. Apoda C. Gymnophiona D. Urodela E. Pro-Anura 17. Lubang yang terletak diantara pertemuan arteri sistemik kanan dan kiri pada Buaya disebut … A. Operculum B. Endoskeleton
  • 67. 67 C. Arteti pulmonalis D. Membran timpani E. foramen panizzae 18. Berikut ini adalah fungsi dari pundi-pundi udara pada burung, kecuali … A. Menyimpan udara B. Mempermudah terbang C. Memperkeras suara D. Memperkecil berat jenis E. Mengembangkan sayap 19. Jari melengkung pendek, kuku melengkung panjang, dan cakar kuar mencengkeram. Ciri tersebut adalah tipe cakar pada jenis burung ……. (1). Contohnya adalah …….. (2) … A. (1) Pemanjat, (2) Burung Pelatuk B. (1) Petengger, (2) Burung Rajawali C. (1) Pemangsa, (2) Burung unta D. (1) Pemangsa, (2) Burung Elang E. (1) Perenang, (2) Bebek
  • 68. 68 20. Pasangan ciri paruh burung, contoh spesies, dan jenis makanannya dalam table berikut yang benar adalah … No. Ciri Contoh Spesies Jenis Makanan A. Seperti sudu, pangkal bergerigi untuk menyaring makanan Elang Daging B. Paruh pendek, tebal dan runcing Pelikan Ikan C. Paruh panjang dan berkantong besar Perkutut Serangga D. Paruh tajam, kuat, runcing, dan agak membengkok Ayam Ikan, Cacing E. Paruh runcing agak panjang Pelatuk Serangga
  • 69. 69 Teka-Teki Silang Across 3. Gigi untuk menyobek pada mamalia 5. Hewan akuatik yang ditutupi sisik 6. Penutup insang pada pisces 8. Hewan yang tubuhnya ditutupi rambut 9. Kelenjar air susu pada mamalia 13. Organ yang menggantikan gigi pada aves 14. Telur reptile 17. Paruh burung yang berbentuk silinder 18. Ikan yang tidak berahang 19. Kemampuan aves mengatur suhu tubuh 20. Burung muda yang belum meninggalkan sarang Down 1. Mamalia berkantong 2. Hewan bertulang belakang 4. Mamalia yang aktif pada malam hari 7. Bulu kaku pada aves 10. Amphibi yang tidak memiliki kaki 11. Organisme daratan pertama 12. Hewan yang berdarah dingin 15. Cabang dari bulu halus pada aves 16. Mamalia yang bertelur
  • 70. 70 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 EclipseCrossword.com
  • 71. 71 Jawaban Pilihan Ganda: 1. A 11. C 2. E 12. B 3. D 13. A 4. A 14. D 5. B 15. B 6. E 16. D 7. B 17. E 8. A 18. E 9. B 19. D 10. A 20. E Jawaban TTS Across 3. TARING 5. PISCES 6. OPERKULUM 8. MAMALIA 9. MAMMAE 13. EMPEDAL 14. AMNIOTIK 17. PROBING 18. AGNATHA 19. TERMOREGULASI 20. NESTLING Down 1. MARSUPIALIA 2. VERTEBRATA 4. NOKTURNAL 7. KONTUR 10. APODA 11. REPTIL 12. POIKILOTERM 15. BARBULA 16. PLATYPUS
  • 72. 72 Brotowidjoyo, Mukayat Djarubito. Zoologi Dasar. Jakarta : Erlangga. 1989 Campbell, Neil A. dkk. Biologi Edisi Kedelapan Jilid II. Jakarta : Erlangga. 2012 Suntoro, Susilo Handari. dkk. Anatomi Hewan. Jakarta : Untiversitas Terbuka.1994 Susanti, Baiq Hana dan Meiry Fadhilah Noor. Pengantar Zoologi Vertebrata. Jakarta Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Ville, Claude A. dkk. Zoologi Umum. Jakarta : Erlangga. 1999 DAFTAR PUSTAKA