SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
ACARA 2 
MORFOLOGI IKAN 
Disusun oleh: 
Kelompok 4 
Haji Mustakin (H1K013006) 
Siti Aisah (H1K013018) 
Adi Nuryadi n (H1K013019) 
Aprilliani Dwi W (H1K013031) 
Azizah Kuswardini (H1K013033) 
Asisten : M. Azharul Rijal 
JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN 
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK 
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN 
PURWOKERTO 
2014
I. PENDAHULUAN 
1.1. Latar Belakang 
Morfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk luar suatu organisme bentuk luar 
merupakan salah satu ciri yang mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari organisme. 
Bentuk luar ikan seringkali mengalami perubahan sejak ikan itu lahir hingga ikan itu tua. 
Perubahan bentuk ini ada yang sangat mencolok dan ada yang tidak. Contohnya ikan lidah 
(Cyanoglosus sp) mengalami perubahan yang menyolok sekali yaitu pada larva memiliki 
bentuk tubuh bilateral simetris sedangkan pada waktu dewasa memiliki bentuk non 
bilateral simetris. 
1.2. Tujuan Praktikum 
Mahasiswa dapat mengenal bentuk, bagian, ciri-ciri tubuh luar ikan sehingga 
diharapkan mahasiswa dapat membuat deskripsi tentang jenis ikan tertentu.
II. TINJAUAN PUSTAKA 
Menurut Saanin (1968), bentuk tubuh ikan beradaptasi dengan cara, tingkah laku, dan 
kebiasaan hidup di dalam suatu habitat hidup ikan. Dengan kata lain, habitat atau 
lingkungan dimana ikan itu hidup akan berpengaruh terhadap bentuk tubuh; sedangkan 
cara bergerak maupun tingkah lakunya akan berbeda dari satu habitat ke habitat lainnya. 
Ikan akan menyesuaikan diri terhadap faktor- faktor fisika, kimia, biologi dari habitat ikan 
yang bersangkutan, misalnya kedalaman air, suhu air, arus air, pH, salinitas, dan makhluk-makhluk 
lainnya seperti plankton, jasad-jasad renik, benthos, dan sebagainya (Saanin 
H,1968).Ikan yang hidup di dalam lumpur diantara bebatuan, tumbuhan air, misalnya ikan 
belut dan ikan sidat akan memiliki bentuk tubuh memanjang seperti ular. Sedangkan pada 
ikan perenang cepat seperti tengiri, tongkol dan tuna mempunyai bentuk stream line 
(Djuanda, 1981). 
Tubuh ikan pada umumnya mempunyai atau terbagi menjadi tiga bagian, yaitu 
bagian kepala, badan, dan ekor. Ikan umumnya berbentuk simetris bilateral namun ada 
juga yang berbentuk tidak simetris bilateral yaitu ikan ilat-ilat (Cyonoglossus monopus) 
dan yang lainnya (Rahardjo, 1985).Pada bagian kepala (caput) ikan, terdapat organ mata 
(organon visus), mulut (rima oris), lekuk hidung (fovea nasalis), dan tutup insang 
(operculum). Pada sebagian ikan juga terdapat sungut dan antena. Fungsi hidung pada ikan 
bukan untuk pernafasan melainkan untuk penciuman. Operculum atau tutup insang yang 
terdapat diantara kepala dan tubuerguna untuk melindungi insang. Ikan elasmobranchia 
tidak mempunyai tutup insang (Rahardjo, 1985). 
A. Sirip 
Sirip pada ikan berfungsi sebagai keseimbangan ubuh dan alat gerak. Sirip yang tidak 
berpasangan seperti sirip punggung dan sirip anus berfungsi sebagai penjaga
keseimbangan. Sirip yang berjumlah sepasang fungsinya sebagai alat gerak, 
sedangkan sirip ekor untuk kemudi (Rahardjo, 1985). 
B. Bentuk dan tipe ekor 
Menurut Rahardjo (1985), bentuk ekor ikan ditentukan oleh beberapa ruang vertebrata 
yang paling belakang. Ekor ikan dibagi menjadi tiga macam yaitu: 
1) Protocercal 
Ruas-ruas vertebrata menyokong sirip ekor tanpa mengalami perubahan bentuk. 
Sirip ekor simetri antara bagian atas dan bawah. 
2) Heterocercal 
Bentuk ekor tidak simetri. Bagian atas ujung ekor melengkung ke atas dan 
disokong oleh ruas tulang punggung dan bagian ujung tulang ekor lebih pendek dan 
disokong oleh beberapa jari-jari sirip ekor. Tipe ini terdapat pada kelas 
chondrictyes dan ikan bertulang sejati tingkat rendah. 
3) Homocercal 
Bentuk ekor simetri, bagian atas sama dengan bagian bawah dan disokong oleh 
jari-jari sirip ekor. Dua ruas terakhir tulang punggung mengalami perubahan bentuk 
dan terdapat beberapa potong tulang tambahan. 
C. Bentuktubuh 
Menurut Rahardjo (1985), Bentuk tubuh ikan akan beradaptasi dengan cara tingkah 
laku dan kebiasaan hidup di dalam habitat ikan tersebut. Ikan yang hidup di daerah 
dasar perairan mempunyai bentuk perut datar dan punggung mengelembung. 
Sedangkan untuk ikan-ikan pelagis mempunyai bentuk bagian tubuh yang 
mengelembung pada bagian perut maupun punggung. 
Bentuk tubuh ikan terdiri dari:
1) Bentuk Torpedo 
Bentuk tubuh ramping dengan potongan melintang, badannya berbentuk elips dan 
bentuk ekor sempit tepat di depan sirip ekor. Bentuk tubuh ini dimiliki oleh ikan 
tuna, selar dan kembung betina. 
2) Bentuk seperti ular 
Bentuk tubuh memanjang dengan penampang melintang bundar. Terdapat pada 
belut dan sidat. 
3) Bentuk Pipih 
a. Pipih secara lateral 
Ikan bentuk ini dalam keadaan biasa berenang dengan lambat dan bila ada 
bahaya mampu berenang dengan cepat. Misalnya ikan mas. 
b. Pipih secara dorsoventral 
Bentuk tubuh ini cocok dengan ikan yang hidup di dasar perairan misalnya 
genus Rajidae mobulidae. 
4) Bentuk Tubuh Benang 
Terdapat pada famili Nemichtydae. 
5) Bentuk Membulat 
Bentuk tubuh ikan ini bulat akan semakin tampak apabila dalam keadaan bahaya 
karena ikan akan mengembangkan tubuhnya semakin maksimal. Terdapat pada 
famili Tetraodentidae dan Diodontidae. 
6) Bentuk Tubuh Pita 
Terdapat pada famili Trachypterydae dan Trichiuridae. 
7) Bentuk Kombinasi 
Famili Claridae dan Pangasidae mempunyai kepala yang picak, badan bundar dan 
ekor yang pipih.
D. Warna tubuh dan sisik ikan 
Menurut Rahardjo (1985), Warna tubuh ikan disebabkan konfigurasi sisik 
(schemochroma) dan pigmen pembawa warna (biochrome), yaitu : 
1. Carrotenoid : kuning, merah 
2. Chromolipoid : kuning sampai cokelat 
3. Indigoid : biru, merah dan hijau 
4. Melanin : hitam cokelat 
5. Porphyrin : merah, hijau, kuning, biru dan cokelat 
6. Flanin : kuning kehijau-hijauan 
7. Purin : putih keperak-perakan 
8. Pterin : putih, kuning, merah dan jingga 
Sel khusus yang memberikan warna pada ikan ada dua yaitu iridocyte dan 
cromatophore. Iridocyte disebut juga sel cermin karena mengandung bahan yang 
memantulkan cahaya warna yakni guanin kristal. Sel chromatophore terdapat dalam 
dermis, mempunyai butir-butir pigmen yang mengandung pigmen sungguhan. 
Chromatophore dasar ada tiga macam yaitu erythophore, xanthophore, dan melaphore 
(Rahardjo, 1985). 
Menurut Rahardjo (1985), berdasarkan bentuk dan bahan yang terkandung didalamnya, 
sisik ikan dibedakan menjadi : 
1. Ganoid 
Terdiri dari garam-garam saponim, bentuknya seperti belah ketupat. 
2. Placoid 
Sisik dari tonjolan kulit bentuknya seperti duri halms dan terletak rebah ke 
belakang di bawah kulit. 
3. Cycloid
Disebut juga sisik lingkaran, mempunyai bentuk bulat, tipis transparan dan 
mempunyai lingkaran pada belakang bergirigi. 
4. Ctenoid 
Disebut juga sisik sisir, mempunyai bentuk agak persegi. 
5. Cosmoid 
Pada ikan terdapat lima macam bentuk sirip yaitu sirip tunggal (sirip punggung, 
sirip dada dan sirip dubur), sirip berpasangan (sirip perut dan sirip dada). Sirip 
punggung terdapat pada ikan teleostei disokong oleh tulang rawan dalampectoral 
girdle yang kuat walaupun rapuh atau lunak dan disebut caracos sapula. Pada 
siripdada ikan teleostei, gelang bahu terdiri dari tulang rawan dan tulang 
demersalyang berasal dari tulang rawan adalah tulang ceracoid yang 
berpasangan, seapuldan empat pasang tulang radial. Sirip perut elasmobranchia 
disokong oleh tulangrawan pelvic yaitu tulang rawan tempat menempelnya 
tulang basipterygum. Siripperutnya menempel pada tulang ini. Pada ikan jantan, 
di ujung rawan basalterdapat organ clasper yang digunakan dalam pcmijahan 
untuk membantumenyalurkan sperma. Pada kelas ostheichtyes, gelang bahu dan 
perut jugadibentuk dari tulang rawan yang disebut basipterygum 
(Rahardjo,1985). 
Menurut Rahardjo (1985), pada umumnya ikan memiliki tipe mulut yang 
berbeda tergantung dari lingkungan, cara makan dan jenis makanan yang 
dikonsumsi. Tipemulut ikan yang dimaksud antara lain: 
a. Tipe Terminal 
Yaitu letak mulut ikan terletak diujung depan kepala. 
b. Tipe Subterminal 
Yaitu letak mulut ikan terletak didekat ujung depan kepala.
c. Tipe Superior 
Yaitu letak mulut ikan terletak diujung bagian atas. 
d. Tipe Inferior 
Yaitu letak mulut ikan terletak dibawah kepala.
III. MATERI DAN METODE 
3.1 Alat dan Bahan 
Alat yang digunakan pada praktikum morfologi ikan yaitu, baki parafin, jarum 
penusuk, pensil dan buku gambar. 
Bahan yang digunakan yaitu ikan bandeng, ikan lele, ikan tongkol, ikan kurisi, ikan 
patin, ikan mas, ikan kakap merah, dan ikan nilem. 
3.2 Cara Kerja 
Ikan diletakkan pada baki bedah 
sirip-sirip ikan diregangkan dengan 
bantuan jarum penusuk 
posisi bagian tubuh diperiksa 
dibuat gambar ikan dengan garis yang 
tegas 
diberi nama daerah dan nama ilmiah. 
diberi juga keterangan dibawah 
gambar tentang bentuk tubuh, bentuk 
mulut, posisi mulut, bentuk sirip ekor, 
posisi sirip perut terhadap sirip dada 
dan ciri khusus (jika ada)
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 
4.1 Hasil 
No Gambar Ikan Bentuk Tubuh 
Bentuk 
Mulut 
Posisi Mulut 
Bentuk 
Sirip Ekor 
Ciri Khusus 
Posisi sirip perut 
terhadap sirip 
dada 
1 
Ikan Bandeng 
Chanos chanos 
Compressiform 
- 
Terminal forked 
Tidak 
memiliki 
ciri khusus 
Abdominal 
2 
Ikan Kembung 
Restrellinger sp. 
Compressiform - Terminal scute 
Scute 
abdominal 
Adipose fin 
Thoracic 
3 
Ikan Kurisin 
Nemipterus 
nematophorus 
Fusiform - Terminal Forked 
Thoracic 
4 
Ikan Lele 
Clariias batrachus 
Kombinasi 
Depresiform 
Badan fusiform 
Ekor 
compresiform 
- Subterminal Rounded Sungut Subabdominal 
5 
Ikan Mas 
Cyprinus carpio 
Compressiform - Terminal Forked - subabdominal 
6 
Ikan Nilem 
Osteochilus haselti 
Compressiform - Terminal forked - subabdominal 
7 
Ikan Patin 
Pangasius sp. 
Kombinasi Ekor 
dan badan 
Compressiform 
Kepala 
Depressiform 
- subterminal Forked Adipose fin Subabdominal
8 
Ikan Tongkol 
Euthynus sp. 
Fusiform 
- Terminal Lunate Finlet Abdominal 
4.2 Pembahasan 
Pengenalan struktur ikan tidak terlepas dari morfologi ikan yaitu bentuk luar ikan yang 
merupakan ciri-ciri yang mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari jenis-jenis ikan. 
Morfologi ikan sangat berhubungan dengan habitat ikan tersebut di perairan. Morfologi 
adalah ilmu yang mempelajari struktur dan bentuk organisme hidup. Bentuk tubuh, letak 
mulut dan ukurannya, bentuk ekor, dan warna tubuh dapat memberi indikas i kehidupan 
binatang tersebut (Dadang, 2012). 
1) Deskripsi Ikan Bandeng 
Ikan bandeng dikenal sebagai ikan petualang yang suka merantau. Ikan bandeng ini 
mempunyai bentuk tubuh langsing mirip terpedo, dengan moncong agak runcing, ekor 
bercabang dan sisiknya halus. Warnanya putih gemerlapan seperti perak pada tubuh bagian 
bawah dan agak gelap pada punggungnya (Mudjiman, 1998). 
Ciri umum ikan bandeng adalah tubuh memanjang agak gepeng, mata tertutup lapisan 
lemak (adipase eyelid), pangkal sirip punggung dan dubur tertutup sisik, tipe sisik cycloid 
lunak, warna hitam kehijauan dan keperakan bagian sisi, terdapat sisik tambahan yang 
besar pada sirip dada dan sirip perut. Bandeng jantan memiliki ciri-ciri warna sisik tubuh
cerah dan mengkilap keperakan serta memiliki dua lubang kecil di bagian anus yang 
tampak jelas pada jantan dewasa (Hadie, 2000). 
2) Deskripsi Ikan Lele 
Ikan lele memiliki bentuk tubuh taeniform, depressiform dan compressiform, posisi 
mulut inferior, bentuk sirip ekor rounded, ciri khusus pada ikan lele yaitu sungut, posisi 
sirip perut terhadap sirip dada abdominal. Menurut (Jefry, 2009) ikan lele termasuk ikan 
jenis catfish atau kata lain ikan yang memiliki kumis. Ciri dari ikan lele yaitu bentuk tubuh 
memanjang dan agak bulat, pada sirip dada terdapat duri yang keras dan runcing/tajam 
(patil), warna tubuh belang dengan kepala pipih dan terdapat kumis serta licin kare na tidak 
memiliki sisik. Kemudian ikan ini memiliki alat pernafasan tambahan berupa modifikasi 
dari busur insangnya yaitu arborescent. 
3) Deskripsi Ikan Tongkol 
Menurut Djuhanda, (1981), Ikan tongkol tergolong ikan Scombridae, bentuk tubuh 
seperti betuto, dengan kulit yang licin . Sirip dada melengkung, ujungnya lurus dan 
pangkalnya sangat kecil. Ikan tongkol merupakan perenang yang tercepat diantara ikan-ikan 
laut yang berangka tulang. Sirip-sirip punggung, dubur, perut, dan dada pada 
pangkalnya mempunyai lekukan pada tubuh, sehingga sirip-sirip ini dapat dilipat masuk 
kedalam lekukan tersebut, sehingga dapat memperkecil daya gesekan dari air pada waktu 
ikan tersebut berenang cepat. Dan dibelakang sirip punggung dan sirip dubur terdapat 
sirip-sirip tambahan yang kecil-kecil yang disebut finlet. Menurut Anonim (1979), ikan 
tongkol mempunyai ciri – ciri badan memanjang kaku, bulat seperti cerutu, memiliki dua 
sirip punggung. Sirip punggung pertama berjari – jari keras 10, sedangkan yang kedua 
berjari jari keras 11 diikuti 6 – 9 jari – jari tambahan. Sirip dubur berjari – jari lemah 
sebanyak 14 diikuti 6 – 9 jari – jari sirip tambahan. Terdapat satu lidah atau cuping 
diantara sirip perutnya. Badan tanpa sisik kecuali pada bagian korselet yang tumbuh
sempurna dan mengecil di bagian belang. Satu lunas kuat diapit dua lunas kecil pada 
daerah sirip ekornya. 
4) Deskripsi Ikan Kurisi 
Ikan ini memiliki bentuk tubuh compressed, posisi mulut terminal, bentuk sirip ekor 
forked, posisi sirip perut terhadap sirip dada thoracic. Menurut Ikan kurisi memiliki bentuk 
tubuh compressed posisi mulut terminal, bentuk sirip ikan emarginate, posisi sirip perut 
terhadap sirip dada thoracic. 
Menurut (Rasyid, 2012) ikan kurisi berbadan langsing agak gepeng. Kepala tanpa duri 
dan bagian depannya tidak bersisik. Sirip punggung berjari- jari keras 10 dan 9 lemah. 
Warna kepala dan gigi punggung kemerahan. Satu totol kuning terdapat pada awal garis 
rusuk. Cambuk pada sirip punggung maupun ekornya berwarna kuning. Sirip punggung 
abu-abu keunguan dengan warna kuning ditengah-tengahnya demikian juga sirip dubur. 
Sirip ekor sedikit kegelapan. Sirip perut dan dada putih sedikit kecoklatan. 
5) Deskripsi Ikan Patin 
Patin merupakan salah satu jenis ikan dari kelompok lele-lelean. Panjang patin dewasa 
mencapai 120 cm. Ukuran tubuh seperti ini merupakan ukuran tubuh yang tergolong besar 
bagi ikan jenis lele- lelean. Bentuk tubuhnya memanjang dengan warna dominan putih 
berkilauan seperti perak dan dibagian pungungnya berwarna kebiruan. Kilau warna 
keperkan tubuhnya sangat cemerlang ketika masih kecil, sehingga banyak orang yang 
memeliharanya di akuairum sebagai ikan hias. Warna keperakan ini akan semakin 
memudarsetelah patin semakin besar. Sama seperti ikan lele- lelean lainnya, patin tidak 
memiliki sisik alias bertubuh licin. Bentuk kepalanya relatif kecil. Mulutnya terletak di 
ujung kepala sebelah bawah. Di sudut mulutnya terdapat dua pasang kumis yang berfungsi 
sebagai alat pencari pakan dan alat peraba saat berenang. Di bagian punggungnya terdapat 
sirip dengan sebuah jari-jari keras yang dapat berubah menjadi patil. jari-jari
lunaknyaberjumlah 6-7 buah.bentuk sirip ekornya simetris bercagak. Di sirip dada terdapat 
12-13 jari – jari lunak dan satu buah jari-jari keras yang berfungsi sebagai patil. Sirip 
duburnya panjang, terdiri dari 30-33 jari-jari lunak. Sementara itu, di sirip perut terdapat 6 
jari-jari lunak. 
6) Deskripsi Ikan Mas 
Bentuk tubuh ikan mas agak memanjang dan memipih tegak atau comprossed. 
Mulutnyaterletak di bagian tengah ujung kepala terminal dan dapat disembulkan 
atau protaktil. Di bagian anterior mulut terdapat dua pasang sungut. Di ujung dalam mulut 
terdapat gigi kerongkongan pharyngeal teeth yang terbentuk atas tiga baris gigi geraham. 
Secara umum hampir seluruh tubuh ikan mas ditutupi sisik kecuali pada beberapa varietas 
yang hanya memiliki sedikit sisik. Sisik ikan mas berukuran besar dan digolongkanke 
dalam sisik tipe sikloid (lingkaran).Sirip punggungnya (dorsal) memanjang dengan bagian 
belakang berjarikeras dan di bagian akhir (sirip ketiga dan keempat) bergerigi. Letak sirip 
punggung berseberangan dengan permukaan sisip perut (ventral). Sirip duburnya (anal) 
mempunyai ciri seperti sirip punggung, yaitu berjari keras dan bagian akhirnya bergerigi. 
garis rusuknya (linea lateralis atau gurat sisi) tergolong lengkap, berada di pertengahan 
tubuh dengan bentuk melintang dari tutup insang sampai ke ujung belakang pangkal ekor. 
(Khairul Amri,2008). 
7) Deskripsi Ikan Kembung 
Ikan kembung memiliki bentuk tubuh streamline. Panjang usus biasanya 1,4 
sampai1,8kali panjang FL. Warna tubuh terdapat garis hitam memanjang di bagian 
punggung dan bintik hitam di tubuh dekat sirip pectoral. Sirip dorsal berwarna kuning 
dengan ujung hitam. Sirip caudal dan pectoral berwarna kekuning-kuningan ( Arfiani, 
2011) 
8) Deskripsi Ikan Nilem
Ikan nilem memiliki bentuk tubuh compressed, posisi mulut terminal, bentuk sirip 
ekor emarginate, ciri khusus pada ikan ini adalah sungut, posisi sirip perut terhadap sirip 
dada subabdominal. Menurut (Nurrahman, 2011) ikan nilem memiliki bentuk tubuh 
compressed posisi mulut terminal, bentuk sirip ekor emarginate, ikan nilem memiliki ciri 
khusus yaitu bersungut, posisi sirip perut terhadap sirip dada subabdominal. Ikannilem 
(Osteochilushasselti) merupakanikanendemik (asli) Indonesia yang hidup di sungai – 
sungai dan rawa – rawa.Ciri – ciri ikan nilem hamper serupa dengan ikan mas. Bentuk 
tubuh ikan nilem agak memanjang dan pipih, ujung mulut runcing dengan moncong 
(rostral) terlipat, serta bintik hitam besar pada ekornya merupakan cirri utama ikan nilem. 
Ikan ini termasuk kelompok omnivora, makanannya berupa ganggang penempel yang 
disebut epifitiondan perifition(Cimink, 2010).
V. PENUTUP 
5.1. Kesimpulan 
Berdasarkan hasil dan pembahasan mengenai identifikasi dapat diambil 
kesimpulan : 
1. Pada praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat menyebutkan morfologi dari 
beberapa ikan. Diantaranyaikan bandeng, ikan lele, ikan tongkol, ikan kurisi, ikan 
patin, ikan mas, ikan kakap merah, dan ikan nilem. 
5.2. Saran 
Alat – alat praktikum diperlengkap. Fasilitas di laboratorium diperlengkap.
VI. DAFTAR PUSTAKA 
Alfiesh, 2013. IkanleleClarias sp. http://afiesh.blogspot.com. (Diakses 21 Mei 2014). 
Arfiani. 2011. Morfologi Ikan Kembung.http:// nyetnyetanyet. wordpress.com/2011 
/03/21/laporan-praktikum-biologi-perikanan-ikan-kembung/(diakses pada tanggal 
24 Mei 2014). 
Grandea, T. (1995). "A cladistic analysis of fossil and living gonorynchiform 
ostariophysan fishes". Geobios28 (Supplement 2): 197-199. (Diakses 21 Mei 
2014) 
Mink, 2010. Morfologiikannilem. http://mink-biologi.blogspot.com. 
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/53894/BAB%20II%20Tinja 
uan%20Pustaka.pdf (Diakses 21 Mei 2014). 
Rasyid, 2012. LaporanPraktikumiktiologiIkankurisi. http://rasyidzhoumena.blogspot.com, 
http://www.pipp.kkp.go.id/species,http://repository.ipb.ac.id(Diakses 21 Mei 
2014). 
Yandi, 2008. Ikan Nilem Osteochilus Hasseltii. 
http://yandi-aquacultureindonesia.blogspot.com/2008/05/ikan-nilem-osteochilus-hasseltii. 
html(Diakses 21 mei 2014).

More Related Content

What's hot

Power Point nemathelminthes
Power Point nemathelminthesPower Point nemathelminthes
Power Point nemathelminthesImawaty Yulia
 
Ppt mollusca
Ppt molluscaPpt mollusca
Ppt molluscaindmal
 
Ppt avertebrata
Ppt avertebrataPpt avertebrata
Ppt avertebratalitaaldila
 
Power point annelida
Power point annelidaPower point annelida
Power point annelidaImawaty Yulia
 
Power point-crustacea
Power point-crustaceaPower point-crustacea
Power point-crustaceanhecha
 
Acara 2 moluska
Acara 2 moluskaAcara 2 moluska
Acara 2 moluskaPT. SASA
 
Zoologi vertebrata Persentasi pisces (ikan)
Zoologi vertebrata Persentasi pisces (ikan)Zoologi vertebrata Persentasi pisces (ikan)
Zoologi vertebrata Persentasi pisces (ikan)Yuni Ariyanti Part II
 
Power point echinodermata
Power point echinodermataPower point echinodermata
Power point echinodermataImawaty Yulia
 
Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)
Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)
Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)Raden Iqrafia Ashna
 
Pencernaan bintang laut (heri, angga m, naufan)
Pencernaan bintang laut (heri, angga m, naufan)Pencernaan bintang laut (heri, angga m, naufan)
Pencernaan bintang laut (heri, angga m, naufan)Heri Abrianto
 

What's hot (20)

Kelas chondrichthyes
Kelas chondrichthyesKelas chondrichthyes
Kelas chondrichthyes
 
Power Point nemathelminthes
Power Point nemathelminthesPower Point nemathelminthes
Power Point nemathelminthes
 
Ppt mollusca
Ppt molluscaPpt mollusca
Ppt mollusca
 
Ppt avertebrata
Ppt avertebrataPpt avertebrata
Ppt avertebrata
 
Sistem otot ikan
Sistem otot ikanSistem otot ikan
Sistem otot ikan
 
Agnatha.pptx1
Agnatha.pptx1Agnatha.pptx1
Agnatha.pptx1
 
Power point annelida
Power point annelidaPower point annelida
Power point annelida
 
Power point-crustacea
Power point-crustaceaPower point-crustacea
Power point-crustacea
 
Kelompok 3 hewan
Kelompok 3 hewanKelompok 3 hewan
Kelompok 3 hewan
 
Biologi udang
Biologi udangBiologi udang
Biologi udang
 
Acara 2 moluska
Acara 2 moluskaAcara 2 moluska
Acara 2 moluska
 
Zoologi vertebrata Persentasi pisces (ikan)
Zoologi vertebrata Persentasi pisces (ikan)Zoologi vertebrata Persentasi pisces (ikan)
Zoologi vertebrata Persentasi pisces (ikan)
 
Power point echinodermata
Power point echinodermataPower point echinodermata
Power point echinodermata
 
sistem saraf
sistem sarafsistem saraf
sistem saraf
 
MAKALAH ANNELIDA
MAKALAH ANNELIDAMAKALAH ANNELIDA
MAKALAH ANNELIDA
 
Morfologi ikan
Morfologi ikanMorfologi ikan
Morfologi ikan
 
Laporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 AmphibiaLaporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 Amphibia
 
Makalah platyhelminthes
Makalah platyhelminthesMakalah platyhelminthes
Makalah platyhelminthes
 
Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)
Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)
Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)
 
Pencernaan bintang laut (heri, angga m, naufan)
Pencernaan bintang laut (heri, angga m, naufan)Pencernaan bintang laut (heri, angga m, naufan)
Pencernaan bintang laut (heri, angga m, naufan)
 

Viewers also liked

Ikan Buntal dan Ikan Terbang-Ichtyology
Ikan Buntal dan Ikan Terbang-IchtyologyIkan Buntal dan Ikan Terbang-Ichtyology
Ikan Buntal dan Ikan Terbang-IchtyologySri Wulan Hidayati
 
Makalah klasifikasi makhluk hidup...........
Makalah klasifikasi makhluk hidup...........Makalah klasifikasi makhluk hidup...........
Makalah klasifikasi makhluk hidup...........Septian Muna Barakati
 
Laporan praktikum 2 kelompok 18
Laporan praktikum 2 kelompok 18Laporan praktikum 2 kelompok 18
Laporan praktikum 2 kelompok 18Heri Abrianto
 
Ciri khusus beberapa hewan dan tumbuhan
Ciri khusus beberapa hewan dan tumbuhanCiri khusus beberapa hewan dan tumbuhan
Ciri khusus beberapa hewan dan tumbuhanFreddy Then
 
Buku panduan dan log book survei hiu
Buku panduan dan log book survei hiuBuku panduan dan log book survei hiu
Buku panduan dan log book survei hiuhendrakkp
 
Proposal kegiatan Pensi
Proposal kegiatan PensiProposal kegiatan Pensi
Proposal kegiatan PensiFarah Della
 
Kebijakan Konservasi Jenis Ikan
Kebijakan Konservasi Jenis IkanKebijakan Konservasi Jenis Ikan
Kebijakan Konservasi Jenis IkanDidi Sadili
 
Proposal gerakan literasi sekolah jatim
Proposal gerakan literasi sekolah jatimProposal gerakan literasi sekolah jatim
Proposal gerakan literasi sekolah jatimSunandar Triwibowo
 
Tata Cara Pembuatan TOR /KAK sebagai data dukung Usulan Anggaran tahun 2015
Tata Cara Pembuatan TOR /KAK sebagai data dukung  Usulan Anggaran tahun 2015Tata Cara Pembuatan TOR /KAK sebagai data dukung  Usulan Anggaran tahun 2015
Tata Cara Pembuatan TOR /KAK sebagai data dukung Usulan Anggaran tahun 2015Joko Riswanto
 

Viewers also liked (18)

Ikan Buntal dan Ikan Terbang-Ichtyology
Ikan Buntal dan Ikan Terbang-IchtyologyIkan Buntal dan Ikan Terbang-Ichtyology
Ikan Buntal dan Ikan Terbang-Ichtyology
 
Makalah klasifikasi makhluk hidup...........
Makalah klasifikasi makhluk hidup...........Makalah klasifikasi makhluk hidup...........
Makalah klasifikasi makhluk hidup...........
 
Laporan IKHTIOLOGY
Laporan IKHTIOLOGYLaporan IKHTIOLOGY
Laporan IKHTIOLOGY
 
Makalah sisik ikan
Makalah sisik ikanMakalah sisik ikan
Makalah sisik ikan
 
Laporan praktikum 2 kelompok 18
Laporan praktikum 2 kelompok 18Laporan praktikum 2 kelompok 18
Laporan praktikum 2 kelompok 18
 
Pembenihan ikan bandeng
Pembenihan ikan bandengPembenihan ikan bandeng
Pembenihan ikan bandeng
 
1. sej ich & peng bag bdn ik
1. sej ich & peng bag bdn ik1. sej ich & peng bag bdn ik
1. sej ich & peng bag bdn ik
 
Ciri khusus beberapa hewan dan tumbuhan
Ciri khusus beberapa hewan dan tumbuhanCiri khusus beberapa hewan dan tumbuhan
Ciri khusus beberapa hewan dan tumbuhan
 
Bandeng
BandengBandeng
Bandeng
 
Pikp modul5&6-jenis ikan
Pikp modul5&6-jenis ikanPikp modul5&6-jenis ikan
Pikp modul5&6-jenis ikan
 
SEKSUALITAS IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus)
SEKSUALITAS IKAN LELE DUMBO  (Clarias gariepinus) SEKSUALITAS IKAN LELE DUMBO  (Clarias gariepinus)
SEKSUALITAS IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus)
 
Makalah sisik dan sirip ikan
Makalah sisik dan sirip ikanMakalah sisik dan sirip ikan
Makalah sisik dan sirip ikan
 
Buku panduan dan log book survei hiu
Buku panduan dan log book survei hiuBuku panduan dan log book survei hiu
Buku panduan dan log book survei hiu
 
Pisces
PiscesPisces
Pisces
 
Proposal kegiatan Pensi
Proposal kegiatan PensiProposal kegiatan Pensi
Proposal kegiatan Pensi
 
Kebijakan Konservasi Jenis Ikan
Kebijakan Konservasi Jenis IkanKebijakan Konservasi Jenis Ikan
Kebijakan Konservasi Jenis Ikan
 
Proposal gerakan literasi sekolah jatim
Proposal gerakan literasi sekolah jatimProposal gerakan literasi sekolah jatim
Proposal gerakan literasi sekolah jatim
 
Tata Cara Pembuatan TOR /KAK sebagai data dukung Usulan Anggaran tahun 2015
Tata Cara Pembuatan TOR /KAK sebagai data dukung  Usulan Anggaran tahun 2015Tata Cara Pembuatan TOR /KAK sebagai data dukung  Usulan Anggaran tahun 2015
Tata Cara Pembuatan TOR /KAK sebagai data dukung Usulan Anggaran tahun 2015
 

Similar to Acara 2 morfologi ikan

Bahan ajar Vertebrata
Bahan ajar VertebrataBahan ajar Vertebrata
Bahan ajar VertebrataEra Tarigan
 
Laporan anatomi ikan nilem dan ikan lele
Laporan anatomi ikan nilem dan ikan leleLaporan anatomi ikan nilem dan ikan lele
Laporan anatomi ikan nilem dan ikan leleMonika Sari
 
Makalah arthropoda dan echinodermata
Makalah arthropoda dan echinodermataMakalah arthropoda dan echinodermata
Makalah arthropoda dan echinodermataSeptian Muna Barakati
 
klasifikasi arthropoda
klasifikasi arthropodaklasifikasi arthropoda
klasifikasi arthropodaAlex Susanto
 
KELOMPOK 2_ANCESTOR VERTEBRATA_PB 3C.docx
KELOMPOK 2_ANCESTOR VERTEBRATA_PB 3C.docxKELOMPOK 2_ANCESTOR VERTEBRATA_PB 3C.docx
KELOMPOK 2_ANCESTOR VERTEBRATA_PB 3C.docxbungaihdaNorra
 
Pisces and Amphibian
Pisces and AmphibianPisces and Amphibian
Pisces and AmphibianAdam Hars
 
Pisces & Amphibian Presentation
Pisces & Amphibian PresentationPisces & Amphibian Presentation
Pisces & Amphibian PresentationAdam Hars
 
PPT tentang Arthropoda Biologi SMA
PPT tentang Arthropoda Biologi SMAPPT tentang Arthropoda Biologi SMA
PPT tentang Arthropoda Biologi SMAAmalina Berliana
 
Makalah arthropoda dan echinodermata
Makalah arthropoda dan echinodermataMakalah arthropoda dan echinodermata
Makalah arthropoda dan echinodermataWarnet Raha
 
Makalah arthropoda dan echinodermata
Makalah arthropoda dan echinodermataMakalah arthropoda dan echinodermata
Makalah arthropoda dan echinodermataSeptian Muna Barakati
 
MACAM-MACAM IKAN HIAS AIR TAWAR dan AIR LAUT
MACAM-MACAM IKAN HIAS AIR TAWAR dan AIR LAUTMACAM-MACAM IKAN HIAS AIR TAWAR dan AIR LAUT
MACAM-MACAM IKAN HIAS AIR TAWAR dan AIR LAUTAwanda Gita
 
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Pisces
Biologi Animalia SMA Kelas 10 PiscesBiologi Animalia SMA Kelas 10 Pisces
Biologi Animalia SMA Kelas 10 PiscesFauzan Ardana
 

Similar to Acara 2 morfologi ikan (20)

Bahan ajar Vertebrata
Bahan ajar VertebrataBahan ajar Vertebrata
Bahan ajar Vertebrata
 
Laporan Praktikum 2 Osteichtyes
Laporan Praktikum 2 OsteichtyesLaporan Praktikum 2 Osteichtyes
Laporan Praktikum 2 Osteichtyes
 
Laporan anatomi ikan nilem dan ikan lele
Laporan anatomi ikan nilem dan ikan leleLaporan anatomi ikan nilem dan ikan lele
Laporan anatomi ikan nilem dan ikan lele
 
Pisces
PiscesPisces
Pisces
 
Presentation_1368605276197
Presentation_1368605276197Presentation_1368605276197
Presentation_1368605276197
 
Makalah arthropoda dan echinodermata
Makalah arthropoda dan echinodermataMakalah arthropoda dan echinodermata
Makalah arthropoda dan echinodermata
 
klasifikasi arthropoda
klasifikasi arthropodaklasifikasi arthropoda
klasifikasi arthropoda
 
KELOMPOK 2_ANCESTOR VERTEBRATA_PB 3C.docx
KELOMPOK 2_ANCESTOR VERTEBRATA_PB 3C.docxKELOMPOK 2_ANCESTOR VERTEBRATA_PB 3C.docx
KELOMPOK 2_ANCESTOR VERTEBRATA_PB 3C.docx
 
Pisces and Amphibian
Pisces and AmphibianPisces and Amphibian
Pisces and Amphibian
 
Pisces & Amphibian Presentation
Pisces & Amphibian PresentationPisces & Amphibian Presentation
Pisces & Amphibian Presentation
 
Mollusca
MolluscaMollusca
Mollusca
 
Echinodermata
EchinodermataEchinodermata
Echinodermata
 
Laporan Praktikum 1 Chondrichtyes
Laporan Praktikum 1 ChondrichtyesLaporan Praktikum 1 Chondrichtyes
Laporan Praktikum 1 Chondrichtyes
 
Biologi
BiologiBiologi
Biologi
 
PPT tentang Arthropoda Biologi SMA
PPT tentang Arthropoda Biologi SMAPPT tentang Arthropoda Biologi SMA
PPT tentang Arthropoda Biologi SMA
 
Makalah arthropoda dan echinodermata
Makalah arthropoda dan echinodermataMakalah arthropoda dan echinodermata
Makalah arthropoda dan echinodermata
 
Makalah arthropoda dan echinodermata
Makalah arthropoda dan echinodermataMakalah arthropoda dan echinodermata
Makalah arthropoda dan echinodermata
 
Makalah arthropoda dan echinodermata
Makalah arthropoda dan echinodermataMakalah arthropoda dan echinodermata
Makalah arthropoda dan echinodermata
 
MACAM-MACAM IKAN HIAS AIR TAWAR dan AIR LAUT
MACAM-MACAM IKAN HIAS AIR TAWAR dan AIR LAUTMACAM-MACAM IKAN HIAS AIR TAWAR dan AIR LAUT
MACAM-MACAM IKAN HIAS AIR TAWAR dan AIR LAUT
 
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Pisces
Biologi Animalia SMA Kelas 10 PiscesBiologi Animalia SMA Kelas 10 Pisces
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Pisces
 

Recently uploaded

CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptxFisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptxPutriAriatna
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 

Recently uploaded (12)

CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptxFisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 

Acara 2 morfologi ikan

  • 1. ACARA 2 MORFOLOGI IKAN Disusun oleh: Kelompok 4 Haji Mustakin (H1K013006) Siti Aisah (H1K013018) Adi Nuryadi n (H1K013019) Aprilliani Dwi W (H1K013031) Azizah Kuswardini (H1K013033) Asisten : M. Azharul Rijal JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO 2014
  • 2. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Morfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk luar suatu organisme bentuk luar merupakan salah satu ciri yang mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari organisme. Bentuk luar ikan seringkali mengalami perubahan sejak ikan itu lahir hingga ikan itu tua. Perubahan bentuk ini ada yang sangat mencolok dan ada yang tidak. Contohnya ikan lidah (Cyanoglosus sp) mengalami perubahan yang menyolok sekali yaitu pada larva memiliki bentuk tubuh bilateral simetris sedangkan pada waktu dewasa memiliki bentuk non bilateral simetris. 1.2. Tujuan Praktikum Mahasiswa dapat mengenal bentuk, bagian, ciri-ciri tubuh luar ikan sehingga diharapkan mahasiswa dapat membuat deskripsi tentang jenis ikan tertentu.
  • 3. II. TINJAUAN PUSTAKA Menurut Saanin (1968), bentuk tubuh ikan beradaptasi dengan cara, tingkah laku, dan kebiasaan hidup di dalam suatu habitat hidup ikan. Dengan kata lain, habitat atau lingkungan dimana ikan itu hidup akan berpengaruh terhadap bentuk tubuh; sedangkan cara bergerak maupun tingkah lakunya akan berbeda dari satu habitat ke habitat lainnya. Ikan akan menyesuaikan diri terhadap faktor- faktor fisika, kimia, biologi dari habitat ikan yang bersangkutan, misalnya kedalaman air, suhu air, arus air, pH, salinitas, dan makhluk-makhluk lainnya seperti plankton, jasad-jasad renik, benthos, dan sebagainya (Saanin H,1968).Ikan yang hidup di dalam lumpur diantara bebatuan, tumbuhan air, misalnya ikan belut dan ikan sidat akan memiliki bentuk tubuh memanjang seperti ular. Sedangkan pada ikan perenang cepat seperti tengiri, tongkol dan tuna mempunyai bentuk stream line (Djuanda, 1981). Tubuh ikan pada umumnya mempunyai atau terbagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian kepala, badan, dan ekor. Ikan umumnya berbentuk simetris bilateral namun ada juga yang berbentuk tidak simetris bilateral yaitu ikan ilat-ilat (Cyonoglossus monopus) dan yang lainnya (Rahardjo, 1985).Pada bagian kepala (caput) ikan, terdapat organ mata (organon visus), mulut (rima oris), lekuk hidung (fovea nasalis), dan tutup insang (operculum). Pada sebagian ikan juga terdapat sungut dan antena. Fungsi hidung pada ikan bukan untuk pernafasan melainkan untuk penciuman. Operculum atau tutup insang yang terdapat diantara kepala dan tubuerguna untuk melindungi insang. Ikan elasmobranchia tidak mempunyai tutup insang (Rahardjo, 1985). A. Sirip Sirip pada ikan berfungsi sebagai keseimbangan ubuh dan alat gerak. Sirip yang tidak berpasangan seperti sirip punggung dan sirip anus berfungsi sebagai penjaga
  • 4. keseimbangan. Sirip yang berjumlah sepasang fungsinya sebagai alat gerak, sedangkan sirip ekor untuk kemudi (Rahardjo, 1985). B. Bentuk dan tipe ekor Menurut Rahardjo (1985), bentuk ekor ikan ditentukan oleh beberapa ruang vertebrata yang paling belakang. Ekor ikan dibagi menjadi tiga macam yaitu: 1) Protocercal Ruas-ruas vertebrata menyokong sirip ekor tanpa mengalami perubahan bentuk. Sirip ekor simetri antara bagian atas dan bawah. 2) Heterocercal Bentuk ekor tidak simetri. Bagian atas ujung ekor melengkung ke atas dan disokong oleh ruas tulang punggung dan bagian ujung tulang ekor lebih pendek dan disokong oleh beberapa jari-jari sirip ekor. Tipe ini terdapat pada kelas chondrictyes dan ikan bertulang sejati tingkat rendah. 3) Homocercal Bentuk ekor simetri, bagian atas sama dengan bagian bawah dan disokong oleh jari-jari sirip ekor. Dua ruas terakhir tulang punggung mengalami perubahan bentuk dan terdapat beberapa potong tulang tambahan. C. Bentuktubuh Menurut Rahardjo (1985), Bentuk tubuh ikan akan beradaptasi dengan cara tingkah laku dan kebiasaan hidup di dalam habitat ikan tersebut. Ikan yang hidup di daerah dasar perairan mempunyai bentuk perut datar dan punggung mengelembung. Sedangkan untuk ikan-ikan pelagis mempunyai bentuk bagian tubuh yang mengelembung pada bagian perut maupun punggung. Bentuk tubuh ikan terdiri dari:
  • 5. 1) Bentuk Torpedo Bentuk tubuh ramping dengan potongan melintang, badannya berbentuk elips dan bentuk ekor sempit tepat di depan sirip ekor. Bentuk tubuh ini dimiliki oleh ikan tuna, selar dan kembung betina. 2) Bentuk seperti ular Bentuk tubuh memanjang dengan penampang melintang bundar. Terdapat pada belut dan sidat. 3) Bentuk Pipih a. Pipih secara lateral Ikan bentuk ini dalam keadaan biasa berenang dengan lambat dan bila ada bahaya mampu berenang dengan cepat. Misalnya ikan mas. b. Pipih secara dorsoventral Bentuk tubuh ini cocok dengan ikan yang hidup di dasar perairan misalnya genus Rajidae mobulidae. 4) Bentuk Tubuh Benang Terdapat pada famili Nemichtydae. 5) Bentuk Membulat Bentuk tubuh ikan ini bulat akan semakin tampak apabila dalam keadaan bahaya karena ikan akan mengembangkan tubuhnya semakin maksimal. Terdapat pada famili Tetraodentidae dan Diodontidae. 6) Bentuk Tubuh Pita Terdapat pada famili Trachypterydae dan Trichiuridae. 7) Bentuk Kombinasi Famili Claridae dan Pangasidae mempunyai kepala yang picak, badan bundar dan ekor yang pipih.
  • 6. D. Warna tubuh dan sisik ikan Menurut Rahardjo (1985), Warna tubuh ikan disebabkan konfigurasi sisik (schemochroma) dan pigmen pembawa warna (biochrome), yaitu : 1. Carrotenoid : kuning, merah 2. Chromolipoid : kuning sampai cokelat 3. Indigoid : biru, merah dan hijau 4. Melanin : hitam cokelat 5. Porphyrin : merah, hijau, kuning, biru dan cokelat 6. Flanin : kuning kehijau-hijauan 7. Purin : putih keperak-perakan 8. Pterin : putih, kuning, merah dan jingga Sel khusus yang memberikan warna pada ikan ada dua yaitu iridocyte dan cromatophore. Iridocyte disebut juga sel cermin karena mengandung bahan yang memantulkan cahaya warna yakni guanin kristal. Sel chromatophore terdapat dalam dermis, mempunyai butir-butir pigmen yang mengandung pigmen sungguhan. Chromatophore dasar ada tiga macam yaitu erythophore, xanthophore, dan melaphore (Rahardjo, 1985). Menurut Rahardjo (1985), berdasarkan bentuk dan bahan yang terkandung didalamnya, sisik ikan dibedakan menjadi : 1. Ganoid Terdiri dari garam-garam saponim, bentuknya seperti belah ketupat. 2. Placoid Sisik dari tonjolan kulit bentuknya seperti duri halms dan terletak rebah ke belakang di bawah kulit. 3. Cycloid
  • 7. Disebut juga sisik lingkaran, mempunyai bentuk bulat, tipis transparan dan mempunyai lingkaran pada belakang bergirigi. 4. Ctenoid Disebut juga sisik sisir, mempunyai bentuk agak persegi. 5. Cosmoid Pada ikan terdapat lima macam bentuk sirip yaitu sirip tunggal (sirip punggung, sirip dada dan sirip dubur), sirip berpasangan (sirip perut dan sirip dada). Sirip punggung terdapat pada ikan teleostei disokong oleh tulang rawan dalampectoral girdle yang kuat walaupun rapuh atau lunak dan disebut caracos sapula. Pada siripdada ikan teleostei, gelang bahu terdiri dari tulang rawan dan tulang demersalyang berasal dari tulang rawan adalah tulang ceracoid yang berpasangan, seapuldan empat pasang tulang radial. Sirip perut elasmobranchia disokong oleh tulangrawan pelvic yaitu tulang rawan tempat menempelnya tulang basipterygum. Siripperutnya menempel pada tulang ini. Pada ikan jantan, di ujung rawan basalterdapat organ clasper yang digunakan dalam pcmijahan untuk membantumenyalurkan sperma. Pada kelas ostheichtyes, gelang bahu dan perut jugadibentuk dari tulang rawan yang disebut basipterygum (Rahardjo,1985). Menurut Rahardjo (1985), pada umumnya ikan memiliki tipe mulut yang berbeda tergantung dari lingkungan, cara makan dan jenis makanan yang dikonsumsi. Tipemulut ikan yang dimaksud antara lain: a. Tipe Terminal Yaitu letak mulut ikan terletak diujung depan kepala. b. Tipe Subterminal Yaitu letak mulut ikan terletak didekat ujung depan kepala.
  • 8. c. Tipe Superior Yaitu letak mulut ikan terletak diujung bagian atas. d. Tipe Inferior Yaitu letak mulut ikan terletak dibawah kepala.
  • 9. III. MATERI DAN METODE 3.1 Alat dan Bahan Alat yang digunakan pada praktikum morfologi ikan yaitu, baki parafin, jarum penusuk, pensil dan buku gambar. Bahan yang digunakan yaitu ikan bandeng, ikan lele, ikan tongkol, ikan kurisi, ikan patin, ikan mas, ikan kakap merah, dan ikan nilem. 3.2 Cara Kerja Ikan diletakkan pada baki bedah sirip-sirip ikan diregangkan dengan bantuan jarum penusuk posisi bagian tubuh diperiksa dibuat gambar ikan dengan garis yang tegas diberi nama daerah dan nama ilmiah. diberi juga keterangan dibawah gambar tentang bentuk tubuh, bentuk mulut, posisi mulut, bentuk sirip ekor, posisi sirip perut terhadap sirip dada dan ciri khusus (jika ada)
  • 10. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil No Gambar Ikan Bentuk Tubuh Bentuk Mulut Posisi Mulut Bentuk Sirip Ekor Ciri Khusus Posisi sirip perut terhadap sirip dada 1 Ikan Bandeng Chanos chanos Compressiform - Terminal forked Tidak memiliki ciri khusus Abdominal 2 Ikan Kembung Restrellinger sp. Compressiform - Terminal scute Scute abdominal Adipose fin Thoracic 3 Ikan Kurisin Nemipterus nematophorus Fusiform - Terminal Forked Thoracic 4 Ikan Lele Clariias batrachus Kombinasi Depresiform Badan fusiform Ekor compresiform - Subterminal Rounded Sungut Subabdominal 5 Ikan Mas Cyprinus carpio Compressiform - Terminal Forked - subabdominal 6 Ikan Nilem Osteochilus haselti Compressiform - Terminal forked - subabdominal 7 Ikan Patin Pangasius sp. Kombinasi Ekor dan badan Compressiform Kepala Depressiform - subterminal Forked Adipose fin Subabdominal
  • 11. 8 Ikan Tongkol Euthynus sp. Fusiform - Terminal Lunate Finlet Abdominal 4.2 Pembahasan Pengenalan struktur ikan tidak terlepas dari morfologi ikan yaitu bentuk luar ikan yang merupakan ciri-ciri yang mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari jenis-jenis ikan. Morfologi ikan sangat berhubungan dengan habitat ikan tersebut di perairan. Morfologi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan bentuk organisme hidup. Bentuk tubuh, letak mulut dan ukurannya, bentuk ekor, dan warna tubuh dapat memberi indikas i kehidupan binatang tersebut (Dadang, 2012). 1) Deskripsi Ikan Bandeng Ikan bandeng dikenal sebagai ikan petualang yang suka merantau. Ikan bandeng ini mempunyai bentuk tubuh langsing mirip terpedo, dengan moncong agak runcing, ekor bercabang dan sisiknya halus. Warnanya putih gemerlapan seperti perak pada tubuh bagian bawah dan agak gelap pada punggungnya (Mudjiman, 1998). Ciri umum ikan bandeng adalah tubuh memanjang agak gepeng, mata tertutup lapisan lemak (adipase eyelid), pangkal sirip punggung dan dubur tertutup sisik, tipe sisik cycloid lunak, warna hitam kehijauan dan keperakan bagian sisi, terdapat sisik tambahan yang besar pada sirip dada dan sirip perut. Bandeng jantan memiliki ciri-ciri warna sisik tubuh
  • 12. cerah dan mengkilap keperakan serta memiliki dua lubang kecil di bagian anus yang tampak jelas pada jantan dewasa (Hadie, 2000). 2) Deskripsi Ikan Lele Ikan lele memiliki bentuk tubuh taeniform, depressiform dan compressiform, posisi mulut inferior, bentuk sirip ekor rounded, ciri khusus pada ikan lele yaitu sungut, posisi sirip perut terhadap sirip dada abdominal. Menurut (Jefry, 2009) ikan lele termasuk ikan jenis catfish atau kata lain ikan yang memiliki kumis. Ciri dari ikan lele yaitu bentuk tubuh memanjang dan agak bulat, pada sirip dada terdapat duri yang keras dan runcing/tajam (patil), warna tubuh belang dengan kepala pipih dan terdapat kumis serta licin kare na tidak memiliki sisik. Kemudian ikan ini memiliki alat pernafasan tambahan berupa modifikasi dari busur insangnya yaitu arborescent. 3) Deskripsi Ikan Tongkol Menurut Djuhanda, (1981), Ikan tongkol tergolong ikan Scombridae, bentuk tubuh seperti betuto, dengan kulit yang licin . Sirip dada melengkung, ujungnya lurus dan pangkalnya sangat kecil. Ikan tongkol merupakan perenang yang tercepat diantara ikan-ikan laut yang berangka tulang. Sirip-sirip punggung, dubur, perut, dan dada pada pangkalnya mempunyai lekukan pada tubuh, sehingga sirip-sirip ini dapat dilipat masuk kedalam lekukan tersebut, sehingga dapat memperkecil daya gesekan dari air pada waktu ikan tersebut berenang cepat. Dan dibelakang sirip punggung dan sirip dubur terdapat sirip-sirip tambahan yang kecil-kecil yang disebut finlet. Menurut Anonim (1979), ikan tongkol mempunyai ciri – ciri badan memanjang kaku, bulat seperti cerutu, memiliki dua sirip punggung. Sirip punggung pertama berjari – jari keras 10, sedangkan yang kedua berjari jari keras 11 diikuti 6 – 9 jari – jari tambahan. Sirip dubur berjari – jari lemah sebanyak 14 diikuti 6 – 9 jari – jari sirip tambahan. Terdapat satu lidah atau cuping diantara sirip perutnya. Badan tanpa sisik kecuali pada bagian korselet yang tumbuh
  • 13. sempurna dan mengecil di bagian belang. Satu lunas kuat diapit dua lunas kecil pada daerah sirip ekornya. 4) Deskripsi Ikan Kurisi Ikan ini memiliki bentuk tubuh compressed, posisi mulut terminal, bentuk sirip ekor forked, posisi sirip perut terhadap sirip dada thoracic. Menurut Ikan kurisi memiliki bentuk tubuh compressed posisi mulut terminal, bentuk sirip ikan emarginate, posisi sirip perut terhadap sirip dada thoracic. Menurut (Rasyid, 2012) ikan kurisi berbadan langsing agak gepeng. Kepala tanpa duri dan bagian depannya tidak bersisik. Sirip punggung berjari- jari keras 10 dan 9 lemah. Warna kepala dan gigi punggung kemerahan. Satu totol kuning terdapat pada awal garis rusuk. Cambuk pada sirip punggung maupun ekornya berwarna kuning. Sirip punggung abu-abu keunguan dengan warna kuning ditengah-tengahnya demikian juga sirip dubur. Sirip ekor sedikit kegelapan. Sirip perut dan dada putih sedikit kecoklatan. 5) Deskripsi Ikan Patin Patin merupakan salah satu jenis ikan dari kelompok lele-lelean. Panjang patin dewasa mencapai 120 cm. Ukuran tubuh seperti ini merupakan ukuran tubuh yang tergolong besar bagi ikan jenis lele- lelean. Bentuk tubuhnya memanjang dengan warna dominan putih berkilauan seperti perak dan dibagian pungungnya berwarna kebiruan. Kilau warna keperkan tubuhnya sangat cemerlang ketika masih kecil, sehingga banyak orang yang memeliharanya di akuairum sebagai ikan hias. Warna keperakan ini akan semakin memudarsetelah patin semakin besar. Sama seperti ikan lele- lelean lainnya, patin tidak memiliki sisik alias bertubuh licin. Bentuk kepalanya relatif kecil. Mulutnya terletak di ujung kepala sebelah bawah. Di sudut mulutnya terdapat dua pasang kumis yang berfungsi sebagai alat pencari pakan dan alat peraba saat berenang. Di bagian punggungnya terdapat sirip dengan sebuah jari-jari keras yang dapat berubah menjadi patil. jari-jari
  • 14. lunaknyaberjumlah 6-7 buah.bentuk sirip ekornya simetris bercagak. Di sirip dada terdapat 12-13 jari – jari lunak dan satu buah jari-jari keras yang berfungsi sebagai patil. Sirip duburnya panjang, terdiri dari 30-33 jari-jari lunak. Sementara itu, di sirip perut terdapat 6 jari-jari lunak. 6) Deskripsi Ikan Mas Bentuk tubuh ikan mas agak memanjang dan memipih tegak atau comprossed. Mulutnyaterletak di bagian tengah ujung kepala terminal dan dapat disembulkan atau protaktil. Di bagian anterior mulut terdapat dua pasang sungut. Di ujung dalam mulut terdapat gigi kerongkongan pharyngeal teeth yang terbentuk atas tiga baris gigi geraham. Secara umum hampir seluruh tubuh ikan mas ditutupi sisik kecuali pada beberapa varietas yang hanya memiliki sedikit sisik. Sisik ikan mas berukuran besar dan digolongkanke dalam sisik tipe sikloid (lingkaran).Sirip punggungnya (dorsal) memanjang dengan bagian belakang berjarikeras dan di bagian akhir (sirip ketiga dan keempat) bergerigi. Letak sirip punggung berseberangan dengan permukaan sisip perut (ventral). Sirip duburnya (anal) mempunyai ciri seperti sirip punggung, yaitu berjari keras dan bagian akhirnya bergerigi. garis rusuknya (linea lateralis atau gurat sisi) tergolong lengkap, berada di pertengahan tubuh dengan bentuk melintang dari tutup insang sampai ke ujung belakang pangkal ekor. (Khairul Amri,2008). 7) Deskripsi Ikan Kembung Ikan kembung memiliki bentuk tubuh streamline. Panjang usus biasanya 1,4 sampai1,8kali panjang FL. Warna tubuh terdapat garis hitam memanjang di bagian punggung dan bintik hitam di tubuh dekat sirip pectoral. Sirip dorsal berwarna kuning dengan ujung hitam. Sirip caudal dan pectoral berwarna kekuning-kuningan ( Arfiani, 2011) 8) Deskripsi Ikan Nilem
  • 15. Ikan nilem memiliki bentuk tubuh compressed, posisi mulut terminal, bentuk sirip ekor emarginate, ciri khusus pada ikan ini adalah sungut, posisi sirip perut terhadap sirip dada subabdominal. Menurut (Nurrahman, 2011) ikan nilem memiliki bentuk tubuh compressed posisi mulut terminal, bentuk sirip ekor emarginate, ikan nilem memiliki ciri khusus yaitu bersungut, posisi sirip perut terhadap sirip dada subabdominal. Ikannilem (Osteochilushasselti) merupakanikanendemik (asli) Indonesia yang hidup di sungai – sungai dan rawa – rawa.Ciri – ciri ikan nilem hamper serupa dengan ikan mas. Bentuk tubuh ikan nilem agak memanjang dan pipih, ujung mulut runcing dengan moncong (rostral) terlipat, serta bintik hitam besar pada ekornya merupakan cirri utama ikan nilem. Ikan ini termasuk kelompok omnivora, makanannya berupa ganggang penempel yang disebut epifitiondan perifition(Cimink, 2010).
  • 16. V. PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan mengenai identifikasi dapat diambil kesimpulan : 1. Pada praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat menyebutkan morfologi dari beberapa ikan. Diantaranyaikan bandeng, ikan lele, ikan tongkol, ikan kurisi, ikan patin, ikan mas, ikan kakap merah, dan ikan nilem. 5.2. Saran Alat – alat praktikum diperlengkap. Fasilitas di laboratorium diperlengkap.
  • 17. VI. DAFTAR PUSTAKA Alfiesh, 2013. IkanleleClarias sp. http://afiesh.blogspot.com. (Diakses 21 Mei 2014). Arfiani. 2011. Morfologi Ikan Kembung.http:// nyetnyetanyet. wordpress.com/2011 /03/21/laporan-praktikum-biologi-perikanan-ikan-kembung/(diakses pada tanggal 24 Mei 2014). Grandea, T. (1995). "A cladistic analysis of fossil and living gonorynchiform ostariophysan fishes". Geobios28 (Supplement 2): 197-199. (Diakses 21 Mei 2014) Mink, 2010. Morfologiikannilem. http://mink-biologi.blogspot.com. http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/53894/BAB%20II%20Tinja uan%20Pustaka.pdf (Diakses 21 Mei 2014). Rasyid, 2012. LaporanPraktikumiktiologiIkankurisi. http://rasyidzhoumena.blogspot.com, http://www.pipp.kkp.go.id/species,http://repository.ipb.ac.id(Diakses 21 Mei 2014). Yandi, 2008. Ikan Nilem Osteochilus Hasseltii. http://yandi-aquacultureindonesia.blogspot.com/2008/05/ikan-nilem-osteochilus-hasseltii. html(Diakses 21 mei 2014).