Dokumen tersebut membahas tentang morfologi ikan, yang meliputi bagian tubuh ikan, bentuk tubuh, sirip, ekor, mulut, dan warna. Mahasiswa melakukan praktikum untuk mengenali ciri-ciri tersebut pada beberapa jenis ikan.
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
Acara 2 morfologi ikan
1. ACARA 2
MORFOLOGI IKAN
Disusun oleh:
Kelompok 4
Haji Mustakin (H1K013006)
Siti Aisah (H1K013018)
Adi Nuryadi n (H1K013019)
Aprilliani Dwi W (H1K013031)
Azizah Kuswardini (H1K013033)
Asisten : M. Azharul Rijal
JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2014
2. I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Morfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk luar suatu organisme bentuk luar
merupakan salah satu ciri yang mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari organisme.
Bentuk luar ikan seringkali mengalami perubahan sejak ikan itu lahir hingga ikan itu tua.
Perubahan bentuk ini ada yang sangat mencolok dan ada yang tidak. Contohnya ikan lidah
(Cyanoglosus sp) mengalami perubahan yang menyolok sekali yaitu pada larva memiliki
bentuk tubuh bilateral simetris sedangkan pada waktu dewasa memiliki bentuk non
bilateral simetris.
1.2. Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat mengenal bentuk, bagian, ciri-ciri tubuh luar ikan sehingga
diharapkan mahasiswa dapat membuat deskripsi tentang jenis ikan tertentu.
3. II. TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Saanin (1968), bentuk tubuh ikan beradaptasi dengan cara, tingkah laku, dan
kebiasaan hidup di dalam suatu habitat hidup ikan. Dengan kata lain, habitat atau
lingkungan dimana ikan itu hidup akan berpengaruh terhadap bentuk tubuh; sedangkan
cara bergerak maupun tingkah lakunya akan berbeda dari satu habitat ke habitat lainnya.
Ikan akan menyesuaikan diri terhadap faktor- faktor fisika, kimia, biologi dari habitat ikan
yang bersangkutan, misalnya kedalaman air, suhu air, arus air, pH, salinitas, dan makhluk-makhluk
lainnya seperti plankton, jasad-jasad renik, benthos, dan sebagainya (Saanin
H,1968).Ikan yang hidup di dalam lumpur diantara bebatuan, tumbuhan air, misalnya ikan
belut dan ikan sidat akan memiliki bentuk tubuh memanjang seperti ular. Sedangkan pada
ikan perenang cepat seperti tengiri, tongkol dan tuna mempunyai bentuk stream line
(Djuanda, 1981).
Tubuh ikan pada umumnya mempunyai atau terbagi menjadi tiga bagian, yaitu
bagian kepala, badan, dan ekor. Ikan umumnya berbentuk simetris bilateral namun ada
juga yang berbentuk tidak simetris bilateral yaitu ikan ilat-ilat (Cyonoglossus monopus)
dan yang lainnya (Rahardjo, 1985).Pada bagian kepala (caput) ikan, terdapat organ mata
(organon visus), mulut (rima oris), lekuk hidung (fovea nasalis), dan tutup insang
(operculum). Pada sebagian ikan juga terdapat sungut dan antena. Fungsi hidung pada ikan
bukan untuk pernafasan melainkan untuk penciuman. Operculum atau tutup insang yang
terdapat diantara kepala dan tubuerguna untuk melindungi insang. Ikan elasmobranchia
tidak mempunyai tutup insang (Rahardjo, 1985).
A. Sirip
Sirip pada ikan berfungsi sebagai keseimbangan ubuh dan alat gerak. Sirip yang tidak
berpasangan seperti sirip punggung dan sirip anus berfungsi sebagai penjaga
4. keseimbangan. Sirip yang berjumlah sepasang fungsinya sebagai alat gerak,
sedangkan sirip ekor untuk kemudi (Rahardjo, 1985).
B. Bentuk dan tipe ekor
Menurut Rahardjo (1985), bentuk ekor ikan ditentukan oleh beberapa ruang vertebrata
yang paling belakang. Ekor ikan dibagi menjadi tiga macam yaitu:
1) Protocercal
Ruas-ruas vertebrata menyokong sirip ekor tanpa mengalami perubahan bentuk.
Sirip ekor simetri antara bagian atas dan bawah.
2) Heterocercal
Bentuk ekor tidak simetri. Bagian atas ujung ekor melengkung ke atas dan
disokong oleh ruas tulang punggung dan bagian ujung tulang ekor lebih pendek dan
disokong oleh beberapa jari-jari sirip ekor. Tipe ini terdapat pada kelas
chondrictyes dan ikan bertulang sejati tingkat rendah.
3) Homocercal
Bentuk ekor simetri, bagian atas sama dengan bagian bawah dan disokong oleh
jari-jari sirip ekor. Dua ruas terakhir tulang punggung mengalami perubahan bentuk
dan terdapat beberapa potong tulang tambahan.
C. Bentuktubuh
Menurut Rahardjo (1985), Bentuk tubuh ikan akan beradaptasi dengan cara tingkah
laku dan kebiasaan hidup di dalam habitat ikan tersebut. Ikan yang hidup di daerah
dasar perairan mempunyai bentuk perut datar dan punggung mengelembung.
Sedangkan untuk ikan-ikan pelagis mempunyai bentuk bagian tubuh yang
mengelembung pada bagian perut maupun punggung.
Bentuk tubuh ikan terdiri dari:
5. 1) Bentuk Torpedo
Bentuk tubuh ramping dengan potongan melintang, badannya berbentuk elips dan
bentuk ekor sempit tepat di depan sirip ekor. Bentuk tubuh ini dimiliki oleh ikan
tuna, selar dan kembung betina.
2) Bentuk seperti ular
Bentuk tubuh memanjang dengan penampang melintang bundar. Terdapat pada
belut dan sidat.
3) Bentuk Pipih
a. Pipih secara lateral
Ikan bentuk ini dalam keadaan biasa berenang dengan lambat dan bila ada
bahaya mampu berenang dengan cepat. Misalnya ikan mas.
b. Pipih secara dorsoventral
Bentuk tubuh ini cocok dengan ikan yang hidup di dasar perairan misalnya
genus Rajidae mobulidae.
4) Bentuk Tubuh Benang
Terdapat pada famili Nemichtydae.
5) Bentuk Membulat
Bentuk tubuh ikan ini bulat akan semakin tampak apabila dalam keadaan bahaya
karena ikan akan mengembangkan tubuhnya semakin maksimal. Terdapat pada
famili Tetraodentidae dan Diodontidae.
6) Bentuk Tubuh Pita
Terdapat pada famili Trachypterydae dan Trichiuridae.
7) Bentuk Kombinasi
Famili Claridae dan Pangasidae mempunyai kepala yang picak, badan bundar dan
ekor yang pipih.
6. D. Warna tubuh dan sisik ikan
Menurut Rahardjo (1985), Warna tubuh ikan disebabkan konfigurasi sisik
(schemochroma) dan pigmen pembawa warna (biochrome), yaitu :
1. Carrotenoid : kuning, merah
2. Chromolipoid : kuning sampai cokelat
3. Indigoid : biru, merah dan hijau
4. Melanin : hitam cokelat
5. Porphyrin : merah, hijau, kuning, biru dan cokelat
6. Flanin : kuning kehijau-hijauan
7. Purin : putih keperak-perakan
8. Pterin : putih, kuning, merah dan jingga
Sel khusus yang memberikan warna pada ikan ada dua yaitu iridocyte dan
cromatophore. Iridocyte disebut juga sel cermin karena mengandung bahan yang
memantulkan cahaya warna yakni guanin kristal. Sel chromatophore terdapat dalam
dermis, mempunyai butir-butir pigmen yang mengandung pigmen sungguhan.
Chromatophore dasar ada tiga macam yaitu erythophore, xanthophore, dan melaphore
(Rahardjo, 1985).
Menurut Rahardjo (1985), berdasarkan bentuk dan bahan yang terkandung didalamnya,
sisik ikan dibedakan menjadi :
1. Ganoid
Terdiri dari garam-garam saponim, bentuknya seperti belah ketupat.
2. Placoid
Sisik dari tonjolan kulit bentuknya seperti duri halms dan terletak rebah ke
belakang di bawah kulit.
3. Cycloid
7. Disebut juga sisik lingkaran, mempunyai bentuk bulat, tipis transparan dan
mempunyai lingkaran pada belakang bergirigi.
4. Ctenoid
Disebut juga sisik sisir, mempunyai bentuk agak persegi.
5. Cosmoid
Pada ikan terdapat lima macam bentuk sirip yaitu sirip tunggal (sirip punggung,
sirip dada dan sirip dubur), sirip berpasangan (sirip perut dan sirip dada). Sirip
punggung terdapat pada ikan teleostei disokong oleh tulang rawan dalampectoral
girdle yang kuat walaupun rapuh atau lunak dan disebut caracos sapula. Pada
siripdada ikan teleostei, gelang bahu terdiri dari tulang rawan dan tulang
demersalyang berasal dari tulang rawan adalah tulang ceracoid yang
berpasangan, seapuldan empat pasang tulang radial. Sirip perut elasmobranchia
disokong oleh tulangrawan pelvic yaitu tulang rawan tempat menempelnya
tulang basipterygum. Siripperutnya menempel pada tulang ini. Pada ikan jantan,
di ujung rawan basalterdapat organ clasper yang digunakan dalam pcmijahan
untuk membantumenyalurkan sperma. Pada kelas ostheichtyes, gelang bahu dan
perut jugadibentuk dari tulang rawan yang disebut basipterygum
(Rahardjo,1985).
Menurut Rahardjo (1985), pada umumnya ikan memiliki tipe mulut yang
berbeda tergantung dari lingkungan, cara makan dan jenis makanan yang
dikonsumsi. Tipemulut ikan yang dimaksud antara lain:
a. Tipe Terminal
Yaitu letak mulut ikan terletak diujung depan kepala.
b. Tipe Subterminal
Yaitu letak mulut ikan terletak didekat ujung depan kepala.
8. c. Tipe Superior
Yaitu letak mulut ikan terletak diujung bagian atas.
d. Tipe Inferior
Yaitu letak mulut ikan terletak dibawah kepala.
9. III. MATERI DAN METODE
3.1 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum morfologi ikan yaitu, baki parafin, jarum
penusuk, pensil dan buku gambar.
Bahan yang digunakan yaitu ikan bandeng, ikan lele, ikan tongkol, ikan kurisi, ikan
patin, ikan mas, ikan kakap merah, dan ikan nilem.
3.2 Cara Kerja
Ikan diletakkan pada baki bedah
sirip-sirip ikan diregangkan dengan
bantuan jarum penusuk
posisi bagian tubuh diperiksa
dibuat gambar ikan dengan garis yang
tegas
diberi nama daerah dan nama ilmiah.
diberi juga keterangan dibawah
gambar tentang bentuk tubuh, bentuk
mulut, posisi mulut, bentuk sirip ekor,
posisi sirip perut terhadap sirip dada
dan ciri khusus (jika ada)
10. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
No Gambar Ikan Bentuk Tubuh
Bentuk
Mulut
Posisi Mulut
Bentuk
Sirip Ekor
Ciri Khusus
Posisi sirip perut
terhadap sirip
dada
1
Ikan Bandeng
Chanos chanos
Compressiform
-
Terminal forked
Tidak
memiliki
ciri khusus
Abdominal
2
Ikan Kembung
Restrellinger sp.
Compressiform - Terminal scute
Scute
abdominal
Adipose fin
Thoracic
3
Ikan Kurisin
Nemipterus
nematophorus
Fusiform - Terminal Forked
Thoracic
4
Ikan Lele
Clariias batrachus
Kombinasi
Depresiform
Badan fusiform
Ekor
compresiform
- Subterminal Rounded Sungut Subabdominal
5
Ikan Mas
Cyprinus carpio
Compressiform - Terminal Forked - subabdominal
6
Ikan Nilem
Osteochilus haselti
Compressiform - Terminal forked - subabdominal
7
Ikan Patin
Pangasius sp.
Kombinasi Ekor
dan badan
Compressiform
Kepala
Depressiform
- subterminal Forked Adipose fin Subabdominal
11. 8
Ikan Tongkol
Euthynus sp.
Fusiform
- Terminal Lunate Finlet Abdominal
4.2 Pembahasan
Pengenalan struktur ikan tidak terlepas dari morfologi ikan yaitu bentuk luar ikan yang
merupakan ciri-ciri yang mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari jenis-jenis ikan.
Morfologi ikan sangat berhubungan dengan habitat ikan tersebut di perairan. Morfologi
adalah ilmu yang mempelajari struktur dan bentuk organisme hidup. Bentuk tubuh, letak
mulut dan ukurannya, bentuk ekor, dan warna tubuh dapat memberi indikas i kehidupan
binatang tersebut (Dadang, 2012).
1) Deskripsi Ikan Bandeng
Ikan bandeng dikenal sebagai ikan petualang yang suka merantau. Ikan bandeng ini
mempunyai bentuk tubuh langsing mirip terpedo, dengan moncong agak runcing, ekor
bercabang dan sisiknya halus. Warnanya putih gemerlapan seperti perak pada tubuh bagian
bawah dan agak gelap pada punggungnya (Mudjiman, 1998).
Ciri umum ikan bandeng adalah tubuh memanjang agak gepeng, mata tertutup lapisan
lemak (adipase eyelid), pangkal sirip punggung dan dubur tertutup sisik, tipe sisik cycloid
lunak, warna hitam kehijauan dan keperakan bagian sisi, terdapat sisik tambahan yang
besar pada sirip dada dan sirip perut. Bandeng jantan memiliki ciri-ciri warna sisik tubuh
12. cerah dan mengkilap keperakan serta memiliki dua lubang kecil di bagian anus yang
tampak jelas pada jantan dewasa (Hadie, 2000).
2) Deskripsi Ikan Lele
Ikan lele memiliki bentuk tubuh taeniform, depressiform dan compressiform, posisi
mulut inferior, bentuk sirip ekor rounded, ciri khusus pada ikan lele yaitu sungut, posisi
sirip perut terhadap sirip dada abdominal. Menurut (Jefry, 2009) ikan lele termasuk ikan
jenis catfish atau kata lain ikan yang memiliki kumis. Ciri dari ikan lele yaitu bentuk tubuh
memanjang dan agak bulat, pada sirip dada terdapat duri yang keras dan runcing/tajam
(patil), warna tubuh belang dengan kepala pipih dan terdapat kumis serta licin kare na tidak
memiliki sisik. Kemudian ikan ini memiliki alat pernafasan tambahan berupa modifikasi
dari busur insangnya yaitu arborescent.
3) Deskripsi Ikan Tongkol
Menurut Djuhanda, (1981), Ikan tongkol tergolong ikan Scombridae, bentuk tubuh
seperti betuto, dengan kulit yang licin . Sirip dada melengkung, ujungnya lurus dan
pangkalnya sangat kecil. Ikan tongkol merupakan perenang yang tercepat diantara ikan-ikan
laut yang berangka tulang. Sirip-sirip punggung, dubur, perut, dan dada pada
pangkalnya mempunyai lekukan pada tubuh, sehingga sirip-sirip ini dapat dilipat masuk
kedalam lekukan tersebut, sehingga dapat memperkecil daya gesekan dari air pada waktu
ikan tersebut berenang cepat. Dan dibelakang sirip punggung dan sirip dubur terdapat
sirip-sirip tambahan yang kecil-kecil yang disebut finlet. Menurut Anonim (1979), ikan
tongkol mempunyai ciri – ciri badan memanjang kaku, bulat seperti cerutu, memiliki dua
sirip punggung. Sirip punggung pertama berjari – jari keras 10, sedangkan yang kedua
berjari jari keras 11 diikuti 6 – 9 jari – jari tambahan. Sirip dubur berjari – jari lemah
sebanyak 14 diikuti 6 – 9 jari – jari sirip tambahan. Terdapat satu lidah atau cuping
diantara sirip perutnya. Badan tanpa sisik kecuali pada bagian korselet yang tumbuh
13. sempurna dan mengecil di bagian belang. Satu lunas kuat diapit dua lunas kecil pada
daerah sirip ekornya.
4) Deskripsi Ikan Kurisi
Ikan ini memiliki bentuk tubuh compressed, posisi mulut terminal, bentuk sirip ekor
forked, posisi sirip perut terhadap sirip dada thoracic. Menurut Ikan kurisi memiliki bentuk
tubuh compressed posisi mulut terminal, bentuk sirip ikan emarginate, posisi sirip perut
terhadap sirip dada thoracic.
Menurut (Rasyid, 2012) ikan kurisi berbadan langsing agak gepeng. Kepala tanpa duri
dan bagian depannya tidak bersisik. Sirip punggung berjari- jari keras 10 dan 9 lemah.
Warna kepala dan gigi punggung kemerahan. Satu totol kuning terdapat pada awal garis
rusuk. Cambuk pada sirip punggung maupun ekornya berwarna kuning. Sirip punggung
abu-abu keunguan dengan warna kuning ditengah-tengahnya demikian juga sirip dubur.
Sirip ekor sedikit kegelapan. Sirip perut dan dada putih sedikit kecoklatan.
5) Deskripsi Ikan Patin
Patin merupakan salah satu jenis ikan dari kelompok lele-lelean. Panjang patin dewasa
mencapai 120 cm. Ukuran tubuh seperti ini merupakan ukuran tubuh yang tergolong besar
bagi ikan jenis lele- lelean. Bentuk tubuhnya memanjang dengan warna dominan putih
berkilauan seperti perak dan dibagian pungungnya berwarna kebiruan. Kilau warna
keperkan tubuhnya sangat cemerlang ketika masih kecil, sehingga banyak orang yang
memeliharanya di akuairum sebagai ikan hias. Warna keperakan ini akan semakin
memudarsetelah patin semakin besar. Sama seperti ikan lele- lelean lainnya, patin tidak
memiliki sisik alias bertubuh licin. Bentuk kepalanya relatif kecil. Mulutnya terletak di
ujung kepala sebelah bawah. Di sudut mulutnya terdapat dua pasang kumis yang berfungsi
sebagai alat pencari pakan dan alat peraba saat berenang. Di bagian punggungnya terdapat
sirip dengan sebuah jari-jari keras yang dapat berubah menjadi patil. jari-jari
14. lunaknyaberjumlah 6-7 buah.bentuk sirip ekornya simetris bercagak. Di sirip dada terdapat
12-13 jari – jari lunak dan satu buah jari-jari keras yang berfungsi sebagai patil. Sirip
duburnya panjang, terdiri dari 30-33 jari-jari lunak. Sementara itu, di sirip perut terdapat 6
jari-jari lunak.
6) Deskripsi Ikan Mas
Bentuk tubuh ikan mas agak memanjang dan memipih tegak atau comprossed.
Mulutnyaterletak di bagian tengah ujung kepala terminal dan dapat disembulkan
atau protaktil. Di bagian anterior mulut terdapat dua pasang sungut. Di ujung dalam mulut
terdapat gigi kerongkongan pharyngeal teeth yang terbentuk atas tiga baris gigi geraham.
Secara umum hampir seluruh tubuh ikan mas ditutupi sisik kecuali pada beberapa varietas
yang hanya memiliki sedikit sisik. Sisik ikan mas berukuran besar dan digolongkanke
dalam sisik tipe sikloid (lingkaran).Sirip punggungnya (dorsal) memanjang dengan bagian
belakang berjarikeras dan di bagian akhir (sirip ketiga dan keempat) bergerigi. Letak sirip
punggung berseberangan dengan permukaan sisip perut (ventral). Sirip duburnya (anal)
mempunyai ciri seperti sirip punggung, yaitu berjari keras dan bagian akhirnya bergerigi.
garis rusuknya (linea lateralis atau gurat sisi) tergolong lengkap, berada di pertengahan
tubuh dengan bentuk melintang dari tutup insang sampai ke ujung belakang pangkal ekor.
(Khairul Amri,2008).
7) Deskripsi Ikan Kembung
Ikan kembung memiliki bentuk tubuh streamline. Panjang usus biasanya 1,4
sampai1,8kali panjang FL. Warna tubuh terdapat garis hitam memanjang di bagian
punggung dan bintik hitam di tubuh dekat sirip pectoral. Sirip dorsal berwarna kuning
dengan ujung hitam. Sirip caudal dan pectoral berwarna kekuning-kuningan ( Arfiani,
2011)
8) Deskripsi Ikan Nilem
15. Ikan nilem memiliki bentuk tubuh compressed, posisi mulut terminal, bentuk sirip
ekor emarginate, ciri khusus pada ikan ini adalah sungut, posisi sirip perut terhadap sirip
dada subabdominal. Menurut (Nurrahman, 2011) ikan nilem memiliki bentuk tubuh
compressed posisi mulut terminal, bentuk sirip ekor emarginate, ikan nilem memiliki ciri
khusus yaitu bersungut, posisi sirip perut terhadap sirip dada subabdominal. Ikannilem
(Osteochilushasselti) merupakanikanendemik (asli) Indonesia yang hidup di sungai –
sungai dan rawa – rawa.Ciri – ciri ikan nilem hamper serupa dengan ikan mas. Bentuk
tubuh ikan nilem agak memanjang dan pipih, ujung mulut runcing dengan moncong
(rostral) terlipat, serta bintik hitam besar pada ekornya merupakan cirri utama ikan nilem.
Ikan ini termasuk kelompok omnivora, makanannya berupa ganggang penempel yang
disebut epifitiondan perifition(Cimink, 2010).
16. V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan mengenai identifikasi dapat diambil
kesimpulan :
1. Pada praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat menyebutkan morfologi dari
beberapa ikan. Diantaranyaikan bandeng, ikan lele, ikan tongkol, ikan kurisi, ikan
patin, ikan mas, ikan kakap merah, dan ikan nilem.
5.2. Saran
Alat – alat praktikum diperlengkap. Fasilitas di laboratorium diperlengkap.
17. VI. DAFTAR PUSTAKA
Alfiesh, 2013. IkanleleClarias sp. http://afiesh.blogspot.com. (Diakses 21 Mei 2014).
Arfiani. 2011. Morfologi Ikan Kembung.http:// nyetnyetanyet. wordpress.com/2011
/03/21/laporan-praktikum-biologi-perikanan-ikan-kembung/(diakses pada tanggal
24 Mei 2014).
Grandea, T. (1995). "A cladistic analysis of fossil and living gonorynchiform
ostariophysan fishes". Geobios28 (Supplement 2): 197-199. (Diakses 21 Mei
2014)
Mink, 2010. Morfologiikannilem. http://mink-biologi.blogspot.com.
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/53894/BAB%20II%20Tinja
uan%20Pustaka.pdf (Diakses 21 Mei 2014).
Rasyid, 2012. LaporanPraktikumiktiologiIkankurisi. http://rasyidzhoumena.blogspot.com,
http://www.pipp.kkp.go.id/species,http://repository.ipb.ac.id(Diakses 21 Mei
2014).
Yandi, 2008. Ikan Nilem Osteochilus Hasseltii.
http://yandi-aquacultureindonesia.blogspot.com/2008/05/ikan-nilem-osteochilus-hasseltii.
html(Diakses 21 mei 2014).