Makalah ini membahas tentang ancestor vertebrata, klasifikasi filum Chordata, dan kehidupan vertebrata berdasarkan umur geologi. Ancestor vertebrata meliputi Pisces, Amphibia, dan Reptilia. Pisces terdiri dari ikan tak berahang, ikan bertulang rawan, dan ikan bertulang sejati. Filum Chordata diklasifikasi menjadi lima kelas yaitu Pisces, Amphibia, Reptilia, Aves, dan Mamalia. Kehidupan vertebrata
1. i
ANCESTOR VERTEBRATA
MAKALAH
disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Zoologi Vertebrata yang dibina oleh
Bunga Ihda Norra, M. Pd.
Oleh:
Kelompok 2
Kelas PB-3C
Istiana Nurul Hikmawati (2108086095)
Shinta Saniya Fadhillah (2108086105)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
AGUSTUS 2022
2. ii
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BABI PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................2
C. Tujuan Penelitian......................................................................................2
BABII PEMBAHASAN
A. Ancestor Vertebrata.............................................................................3-9
B. Klasifikasi Filum ChordataChordata...................................................10-21
C. Kehidupan Vertebrata berdasarkan Umur Geologi............................22-25
BABIII PENUTUP
A. Simpulan...................................................................................................26
B. Saran..........................................................................................................27
DAFTARRUJUKAN................................................................................................28
3. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kumpulan berbagai hewan membentuk kerajaan (kingdom) terbesar
dari lima kerajaan alami dunia lainnya. Karakteristik yang membuat hewan
mencapai keberhasilan besar diantaranya adalah kemampuan untuk
menyesuaikan perilaku dan kemampuan untuk berpindah. Teridentifikasi
hampir dua juta spesies hingga saat ini, dan bahkan lebih banyak lagi yang
masih dalam penelitian untuk ditemukan spesies yang baru, hewan (juga
disebut binatang atau fauna) adalah makhluk hidup yang paling beragam di
planet (Nikitasari, Etrisa Maya, 2013).
Kingdom Animalia merupakan kingdom yang mencakup beberapa filum
hewan salah satunya adalah filum Chordata yang memiliki subfilum Vertebrata.
Verterbrata merupakan hewan yang mempunyai adanya tulang belakang,
berbeda dengan Invertebrata yang tidak memiliki tulang belakang. Tulang
belakang memiliki bentuk yang beruas-ruas dan beruntutan yang terdapat dari
leher sepanjang punggung tubuh hingga ekor tubuh. Otak merupakan susunan
saraf pusat, sedangkan dalam ruas-ruas tulang belakang terdapat susum tulang
belakang (Nila Zuqistya, 2014).
Adapun penjelasan tentang hewan seperti berbagai hewan vertebrata
juga dibahas dalam kitab suci Al-Qur’an dan dapat dibuktikan secara ilmiah.
Berdasarkan Firman Allah dalam surah An-Nur [24]:45:
ْنَّم ْمُهْنِّمَو ٍۚهِّنْطَب ىٰلَع ِّْيشْمَّي ْنَّم ْمُهْنِّمَف ٍٍۚءۤاَّم ْنِّم ٍةَّبۤاَد َّلُك َقَلَخ ُ ه
اّٰلل َو
ْمَّي
ٍٍۗعَب ْرَا ىٰٰٓلَع ِّْيشْمَّي ْنَّم ْمُهْنِّمَو ٍِّۚنْيَلْج ِّ
ر ىٰلَع ِّْيش
َّنِّا ٍُۗءۤاَشَي اَم ُ ه
اّٰلل ُقُلْخَي
رْيِّدَق ٍءْيَش ِّلُك ىٰلَع َ ه
اّٰلل
Artinya : “Dan Allah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka ada
sebagian yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki,
sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa
yang Dia kehendaki. Sungguh Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”. An-Nur
[24]:45
4. 2
Dalil tersebut menunjukkan bahwa semua unsur makhluk hidup (organ
tubuhnya) sebagian besar terdiri dari air, dan tidak akan ada makhluk hidup
tanpa adanya air karena air adalah sumber kehidupan. Berbagai hewan dimuka
bumi ini berjalan dengan bermacam-macam sesuai dengan kehendaknya Allah.
Maka, ini menunjukkan bahwa tema binatang mempunyai kedudukan yang
begitu penting.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar beakang masalah diatas, rumusan masalah penelitian
ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana perngertian dan karakteristik ancestor vertebrata?
2. Apa saja klasifikasi filum Chordata?
3. Bagaimana kehidupan vertebrata berdasarkan umur geologi?
C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Perngertian dan karakteristik ancestor vertebrata;
2. Klasifikasi filum Chordata;
3. Kehidupan vertebrata berdasarkan umur geologi.
5. 3
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam kingdom atau kerajaan dunia terdapat filum Chordata yang memiliki
subfilum Vertebrata. Kata Chordata sendiri berasal dari Bahasa Yunani yang berarti
tali. Vertebrata adalah hewan bertulang belakang atau memiliki tulang punggung.
Semua hewan yang memiliki penyokong di dalam tubuhnya maka termasuk hewan
filum Chordata. Karakteristik filum Chordata diantaranta yaitu:
1. Terdapat Notokord. Notokord merupakan batang longitudinal yang fleksibel
berada di antara saluran pencernaan serta batang saraf. Fungsi dari
Notokord yaitu sebagai penguat rangka di sepanjang tubuh Chordata.
2. Terdapat batang saraf dorsal. Batang saraf dorsal ini berbentuk rongga yang
letaknya dorsal terhadap notokord.
3. Terdapat sibakan faring atau celah. Hal inilah yang memungkinkan air yang
masuk ke mulut dapat keluar dari tubuh tanpa melalui keseluruhan saluran
pencernaan, pada sebagian Vertebrata celah ini termodifikasi untuk
pertukaran gas yang dikenal sebagai insang.
4. Terdapat ekor Post-Anal. Ekor Post-Anal ini berotot sehingga dapat
membantu pergerakan.
5. Ekor membentang posterior terhadap anus. Namun, ada pula sebagian
spesies Vertebrata yang ekornya telah tereduksi selama perkembangan
embrionik.
Karakteristik lain dari Chordata yaitu termasuk hewan selom (memiliki
rongga tubuh) yang bertumbuh dengan baik, bilateral simetris, segmen tubuh jelas,
sistem organ kompleks, tulang tengkorak melindungi otak. Terdapat lima kelas
dalam subfilum Chordata yaitu Pisces, Amphibi, Reptil, Aves, dan Mamalia.
A. Karakteristik Ancestor Vertebrata
Menurut KBBI Ancestor merupakan leluhur atau nenek moyang. Sedangkan
vertebrata adalah hewan bertulang belakang atau bertulang punggung. Jadi,
Ancestor Vertebrata adalah leluhur dari hewan yang memiliki tulang belakang.
Berikut ini kelas Ancestor Vertebrata yang dikatakan sebagai leluhurnya:
6. 4
1. Pisces
Pisces (ikan) adalah hewan akuatik yang hidup didalam air, mereka
dapat bernafas didalam air karena insang yang mereka miliki. Tubuh
ikan ditutupi sisik yang sekaligus berfungsi sebagai rangka luar
(eksoskeleton) dengan berbagai tipe sisik, yaitu plakoid, sikloid, stenoid,
dan ganoid. Sisik tersebut licin dan berlendir, sehingga dapat
mempermudah ketika bergerak di dalam air. Tubuh ikan juga dilengkapi
dengan sirip-sirip yang membantu berenang dan menjaga keseimbangan
tubuh. Sirip ikan dibedakan atas sirip punggung, sirip dada, sirip perut,
sirip anal, sirip ekor. Ikan berkembang biak dengan bertelur (ovipar),
ada yang melalui fertilisasi internal dan beberapa ada yang melalui
fertilisasi eksternal.
Gambar 1. Tipe-tipe Sirip Ikan
Pisces dibedakan menjadi 3 kelas yaitu:
a. Ikan Tak Berahang (Kelas Agnatha)
Agnatha meliputi ikan-ikan yang tidak berahang, berbentuk
pipih, memiliki mulut bulat yang berada di ujung anterior. Walaupun
tidak memiliki rahang, tetapi Agnatha memiliki faring berotot yang
digunakan untuk menghisap tubuh ikan lain untuk mendapatkan
makanan, misalnya belut laut. Sedangkan Ikan Hantu memiliki
formasi yang serupa gigi pada mulutnya yang terbuat dari protein
keratin.
Vertebrata pertama yang ditemukan sebagai fosil adalah ikan
tak berahang, ostrakodermi. Satu-satunya ikan tak berahang yang
sekarang masih hidup adalah Lamprey dan ikan hag (Hagfish).
Hewan-hewan ini masih merupakan ikan primitif.
7. 5
Gambar 2. Ikan Tak Berahang
b. Ikan Bertulang Rawan (Kelas Condrichthyes)
Ikan kelas Chondrichthyes memiliki rangka yang fleksibel, yang
terbuat dari tulang rawan. Ikan ini juga memiliki perkembangan
rahang dan sirip yang baik. Rahangnya berkembang dari kedua
pasang pertama lengkung insang, pada beberapa ikan masa kini
lengkung ini masih ada, disebut dengan spirakel. Mulutnya terletak
di daerah ventral, dan dilengkapi dengan gigi-gigi yang dilapisi email.
Ikan bertulang rawan yang paling awal adalah hiu yang tidak
jauh berbeda dengan hiu masa kini, memperoleh namanya dari fakta
bahwa kerangkanya terdiri atas tulang rawan dan bukan tulang
keras.
Gambar 3. Ikan Bertulang Rawan
c. Ikan Bertulang Sejati (Kelas Osteichthyes)
Osteochthyes merupakan ikan bertulang keras. Mulutnya
memiliki rahang. Sisiknya bertipe ganoid, sikloid, atau stenoid yang
semuanya berasal dari mesodermal. Bernafas dengan insang yang
ditutupi oleh operkulum (penutup insang). Notokorda-nya ditempati
vertebrae (tulang belakang) yang padat, memiliki gelembung renang
yang terletak dekat dengan faring.
Ikan bertulang sejati menempuh cara mengatasi masalah
kekeringan yang terjadi secara berkala dengan mengembangkan
sepasang kantung hasil perkembangan faring yang berfungsi sebagai
8. 6
paru-paru primitif. Ikanikan ini dengan cepat (masih dalam zaman
devon) terpecah menjadi 3 kelompok berbeda yaitu paleoniskoida,
ikan paru-paru dan krosopterigia.
Gambar 4. Ikan Bertulang Sejati
2. Amphibia
Amfibi dikenal sebagai hewan yang hidup di dua alam,
karenakemampuannya bertahan hidup baik di darat maupun di air.
Tubuh ditutupikulit yang selalu basah dan tidak bersisik. Sebagian besar
Amfibi mengalamimetamorfosis, fase larva bernapas dengan insang dan
hidup di air, setelahdewasa bernapas dengan paru-paru dan kulit, dan
hidup di darat. Jantungnya beruang tiga, terdiri dua atrium (serambi)
dan satu ventrikel (bilik). PadaAmfibi, jenis kelamin terpisah dan
pembiakan bersifat ovipar (bertelur).
Amfibia yang paling awal adalah Diplovertebron, panjangnya60 cm.
Zaman ini sering disebut Zaman Amphibi. Zamanini diikuti oleh suatu
periode (Permian) ketika bumi menjadilebih dingin dan lebih kering.
Kejayaan amfibi terjadi yangberlangsung terussampai sekarang.
Gambar 2.5. Hewan Amfibia
3. Reptilia
Reptil (binatang melata, atau dalam bahasa Latin "reptans" artinya
'melata' atau 'merayap') adalah kelompok hewan vertebrata berdarah
9. 7
dingin dan memiliki sisik yang menutupi tubuhnya. Reptilia adalah
tetrapoda (hewan dengan empat tungkai) dan menelurkan telur yang
embrionya diselubungi oleh membran amniotik. Sekarang ini mereka
menghidupi setiap benua kecuali Antartika.
Reptilia berkembang dari amfibia pada zaman Karbon. Kelebihan
reptilia yang paling awal “Kotiloaurus”. Lima ordoreptilia telah
berevolusi dari tekodon. Buaya dan alligator (ordo Crocodilia)
meninggalkan lokomosi dengan dua kaki dari moyang tekodonnya tetapi
mempertahankan kaki belakang yang besar. Hewan ini dapat bergerak
cepat dengan mengangkat seluruh badannya di atas tanah. Hewan ini
merupakan satu-satunya keturunan reptilia tekodon yang tidak pernah
punah.
Gambar 6. Hewan Reptilia
4. Aves
Burung adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang
(vertebrata) yang memiliki bulu dan sayap. Pertumbuhan bulu ini
memberi permukaan bagi sayap yang luas, ringan tetapi kuat. Bulu ini
juga memberikan insulasi (penutup hangat) bagi tubuh, sehingga
membuatnya lebih kecil namun dapat mempertahankan suhu tubuh
yang relatif tinggi dan tetapmeskipun di daratan beriklim dingin. Bulu
menjadi penciri utama munculnya burung pertama.
Fosil tertua burung ditemukan di Jerman dan dikenal sebagai
Archaeopteryx. Kelas Aves terdiri dua subkelas, yaitu Archaeornithes,
10. 8
burung bergigi, telah punah; dan Neornithes, burung modern yang kita
kenal saat ini.
Gambar 7. Hewan Aves
5. Mamalia
Binatang menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata
yang terutama dicirikan oleh adanya kelenjar susu, yang pada betina.
Anggota gerak pada mamalia berfungsi untuk berjalan, memegang,
berenang atau terbang. Pada jari-jarinya terdapat kuku dan cakar. Gigi
mamalia berkembang baik, meliputi gigi seri, taring, geraham (molar).
Mamalia bernapas dengan paru-paru. Jantungnya terdiri empat ruang
(dua serambi, dua bilik) dengan sekat yang sempurna. Otak berkembang
sangat baik. Suhu tubuh mamalia homoioterm. Pembiakan pada mamalia
terjadi secara Vivipar dan fertilisasiinternal. Embrio berkembang dalam
uterus (rahim).
Secara filogenetik, yang disebut Mamalia adalah semua turunan dari
nenek moyang monotremata (seperti echidna) dan mamalia theria
(berplasenta dan berkantung atau marsupial). Mammalia dibagi menjadi
beberapa ordo yakni: Monotremata, Insectivore, Marsupialia, Rodentia,
Chiroptera, Pholidota, Carnivore, Cetacean, Proboscidea, Sirenia,
Artiodactyla, Perrisodactyla, Primate.
11. 9
Gambar 8. Hewan Mamalia
B. Klasifikasi Filum Chordata
Sebelumya filum Chordata di klasifikasikan ke dalam empat subfilum yaitu
Vertebrata, Urochordata, Cephalochordata, dan Hemichordata. Namun,
Hemichordata tidak memiliki notochorda padahal hal itu merupakan syarat
utama diklasifikasikan ke dalam filum Chordata. Hemichordata memiliki
stomkorda yang merupakan rangka yang lebih primitif dari notochorda.
Berdasarkan penelitian filogenetik, monokuler, genom, dan biologi evolusi
mendemonstrasikan bahwa Echinodermata dan Hemichordata membentuk
sebuah klad yang berarti Hemichordata lebih dekat kekerabatannya dengan
Echinodermata dibandingkan dengan Chordata. Sehingga subfilum dari
Chordata hanya terdiri dari tiga subfilum yaitu Urochordata, Cephalochordata,
dan Vertebrata. Kemudian tiga subfilum tersebut dapat dibagi menjadi dua
kelompok yaitu kelompok Acraniata dan Craniata.
Kelompok Acraniata yang berarti tidak memiliki tulang tengkorak atau
kranium, yang termasuk dalam kelompok Acraniata yaitu subfilum Urochordata
dan Cephalochordata. Sedangkan kelompok Craniata berarti sudah mempunyai
tulang tengkorak atau otaknya sudah dibungkus oleh tulang cranium yang
termasuk kelompok Craniata yaitu subfilum vertebrata. Berikut merupakan
klasifikasi filum Chordata:
1. Urochordata
Urachordata sering disebut juga Tunicata. Chorda (notochord)
terdapat pada bagian ekor dan hilang jika sudah dewasa pada yang
hidupnya sesil menempel. Tubuhnya dilapisi oleh semacam selulosa yang
disebut tunica. Secara umum Urochordata memiliki karakteristik yang
mana habitat utamanya di laut. hidup secara soliter atau berkoloni,
12. 10
memiliki tiga karakteristik Chordata berupa ekor pasca anus yang berotot,
notochord dan tali sarat dorsal berlubang hanya pada saat fase larva,
faringnya berkembang dengan baik pada saat dewasa sehingga memenuhi
sebagian besar volume tubuhnya. Urochordata atau Tunicata ini hidup
dengan menyaring organisme kecil pada faring yang berukuran cukup
besar. Secara klasifikasi Urochordata dikelompokkan menjadi tiga kelas
yaitu Ascidiacea. Thaliacea, dan Larvacea.
Kelas Ascidiacea
Ascidiacea (umumnya dikenal sebagai Ascidia atau Sea Squirts) adalah
kelas paraphyletic di subfilum tunicata. Ascidia ditandal dengan tunik
luar keras yang terbuat dari Selulosa Polisakarida.Contoh Ascidia
intertinalis.
Kelas Thaliacea
Thalacea terdiri dari kelas hewan laut di dalam subtilum tunicata. Tidak
seperti kerabat bentik mereka ascidiacea, thaliacea bebas mengambang
(pelagis) seumur hidup mereka. Contoh Daliolum denticulatum.
Kelas Larvacea
Larvacea yang soliter di dalam subfilum tunicata yang berenang bebas
dan ditemukan di seluruh lautan di dunia. Seperti kebanyakan tunicata,
appendicularia adalah filter feeder. Tidak seperti tunicata lainnya,
mereka tinggal di zona pelagis, khususnya di bagian atas yang diterangi
matahan (zona fook) atau terkadang lebih dalam. Contoh
Appendicularia sp.
Gambar 9. Struktur Filum Urochordata
13. 11
2. Cephalochordata
Cephalochordata merupakan golongan kecil dengan bentuk
menyerupai ikan. Tubuh berbentuk langsing. Hidup di laut daerah tropis
dan subtropis. Mempunyai chorda sampai dewasa. Tidak mempunyai
tengkorak, karena itu disebut juga acraniata. Saluran pencernaan masih
sederhana bentuknya, yaitu berupa tabung. Memiliki kekerabatan yang
dekat dengan Vertebrata. Contoh: Branchiostoma (Amphyoxus).
Cephalochordata dikelompokkan menjadi:
Kelas Leptocardi
Leptocardi umumnya disebut Lancelet juga dikenal sebagai Amphioxi.
Mereka adalah wakil modern dari subfilum Cephalochordata yang
sebelumnya dianggap sebagai kelompok dari keluarga craniata. Contoh
Branchiostoma sp.
Gambar 10. Struktur Tubuh Cephalochordata
3. Vertebrata
Vertebrata merupakan subfilum dari Chordata yang memiliki
anggota yang cukup besar dan paling dikenal. Tubuh dibagi menjadi tiga
bagian yang cukup jelas: kepala, badan, dan ekor. Kepala dengan rangka
dalam, cranium, di dalamnya terdapat otak, karena mempunyai cranium ini
Vertebrata dikenal juga sebagai Craniata. Notochord sebagai penyokong
berakhir pada cranium dan pada tingkat yang telah maju diganti oleh
unsur-unsur tulang rawan atau tulang sejati yang membentuk tulang
belakang.
Berdasarkan ada tidaknya rahang Vertebrata dibagi menjadi dua
kelompok yaitu Agnatha (a = tidak, gnatho = rahang; tidak berahang) dan
Gnathostomata (gnatho = rahang, stoma = lubang; mulutnya berahang).
Agnatha merupakan Vertebrata yang tidak berahang, memiliki rangka dari
rawan, lidah seperti parut, chorda tetap ada sepanjang hidup, hidup di laut
dan air tawar, spesies yang hidup tidak memiliki anggota badan yang
14. 12
berpasangan, contohnya: Myxine (Hagfish) pemakan bangkai yang hidup di
laut, mulut dikelilingi oleh tentakel pendek; Petromyzon (Lamprey),
bersifat anadromus (hidup dewasa di laut dan berkembangbiak di air
tawar), bersifat parasit hidup menempel dan menghisap darah inangnya.
Gnathostomata merupakan Vertebrata yang mempunyai rahang,
notochord sebagian besar atau seluruhnya digantikan oleh vertebra pada
hewan dewasa pada sebagian besar spesies dan anggota badan
berpasangan. Berdasarkan bentuk alat geraknya, Gnathostomata
dikelompokkan menjadi dua kelompok besar (beberapa sumber
menamakannya sebagai takson superkelas) yaitu Pisces dan Tetrapoda.
Pisces
Pisces merupakan Gnathostomata yang memiliki tubuh yang ditutupi
oleh sisik tulang dermal. Hewan ini memiliki anggota gerak yang
berpasangan berupa sirip, kepala berhubungan langsung dengan tubuh
dan pada umumnya tidak mempunyai gerakan bebas, tidak mempunyai
dermal internal. Umumnya bernafas dengan insang, memiliki lima
lengkung insang, lidah jika ada letaknya pada dasar mulut, tidak dapat
bergerak bebas, tidak mempunyai kantung allantoik dan hidup di air.
Pisces berdasarkan rangka tubuhnya terbagi menjadi dua kelas yaitu
Chondrichthyes dan Osteichcthyes.
a. Chondrichthyes
Chondrichytes atau ikan yang memiliki rangka tubuh yang lentur
karena terbuat dari rawan, yang termasuk pada kelas ini antara lain
hiu dan pari. Chondrichthyes hampir semuanya merupakan ikan
yang hidup di laut, hanya beberapa hidup di air tawar, diantaranya
terdapat di Papua yang hidup di danau Sentani. Tubuh
Chondrichthyes ditutupi sisik plakoid, kecuali pada Chimaera,
memiliki gigi berbentuk kerucut yang berasal dari modifikasi sisik
plakoid. Chondrichthyes memiliki tiga ordo yaitu Pleurotremata,
Hypotremata, dan Chimaeraformes.
1. Pleurotremata, memiliki bentuk tubuh kumparan dengan
penampang melintang subsilinder, insang terletak pada bagian
latero-anterior tubuh (kiri-kanan kepala) anterior dari sirip
pektoral. Hidup di laut tropis dan subtropis. Terdapat 80 genera
15. 13
dan 280 spesies. Contoh: Carcharias (hiu sejati), Sphyrna (hiu
palu), Mustelus, Scyliorhinus (dogfish), Cetorhinus.
2. Hypotremata termasuk pada ordo ini semua jenis ikan pari,
bentuk tubuh pipih dorsoventral, kecuali pada ikan gergaji. Letak
celah insang ventral. Di bagian dorsal selalu terdapat spirakel.
Hidup di laut tropis dan subtropis. Terdapat 49 Genera dengan
315 spesies. Contoh: Pristis (hiu gergaji), Raja (hiu pari), Dasyatis
(sting rays), Dasybatus, Manta, Myobatis.
3. Chimaeraformes merupakan Chondrichthyes ukuran tubuh dan
kepala sama besarnya dengan ekor kecil. Contohnya: Chimaera
montrosa.
Gambar 11. Tiga genus dari Chondrichthyes
b. Osteichcthyes
Osteichcthyes merupakan berbagai jenis ikan yang memiliki rangka
tubuh yang terbuat dari tulang. Kulit tubuh ditutupi dengan sisik
dermal yang pipih atau plat tulang, tapi kadang-kadang tidak
bersisik. Insang ditutup oleh operkulum. Tiap lengkung insang
berfilamen (septum direduksi dan tidak melebihi panjang filamen).
Paru-paru atau gelembung renang berkembang sebagai penonjolan
ke luar dari saluran pencernaan. Sirip pelvik tidak berkembang
menjadi klasper. Hidup di laut dan atau di air tawar. Osteichcthyes
memiliki peran ekonomi yang sangat penting. Kelas ini memiliki ordo
yang cukup banyak dan dapat ditemukan di berbagai perairan.
16. 14
Gambar 12. Struktur Umum Osteichthyes
1. Anguilliformes, memiliki larva bentuk daun (leptocephalus)
pada daur hidupnya, bersifat katadromus (berkembang biak di
laut, dewasa hidup di perairan tawar), contoh: Anguilla (sidat).
2. Clupeiformes, merupakan ikan-ikan yang sebangsa dengan ikan
haring, tubuh bersisik keperakan yang mudah lepas. Contoh:
Clupea (haring), Sardina (sardin), Engraulis (anchovy).
3. Osteoglossiformes, merupakan ikan-ikan yang memiliki lidah
yang bertulang dan mempunyai sisik dengan ornamen yang
komplek, contoh: Osteoglosum (arawana), Scleropagus (ikan
kayangan), Notopterus, Arapaima.
4. Cypriniformes, ikan mas dan sebangsanya termasuk ordo ini.
Memiliki aparatus Weber (tulang pendengaran) dan ruas
vertebra kedua dan ketiga bersatu, sungut jika ada pendek dan
terdapat pada rahang atas, contoh: Serrasalmus (piranha merah),
Pygnocentrus (piranha), Cyprinus (ikan mas), Carassius (ikan
koki),Osteochilus (nilem), Puntius (tawes, beunteur), Nemachilus
(jeler), Rasbora (parai).
5. Siluriformes, ikan dari ordo ini memiliki tubuh tanpa sisik, tapi
mungkin ditutupi dengan pelat-pelat tulang, sungut terdapat
pada rahang atas maupun rahang bawah, contoh: Clarias (lele),
Plotosus (sembilang), Pangasius (jambal),Glytosternum (kehkel),
Arius (manyung), Mystus (baung, sengal), Malapterurus (ikan lele
listrik).
6. Atheriniformes, merupakan ikan pencari makan di permukaan,
sirip pelvik tanpa duri dan letaknya di daerah thoraks atau
17. 15
abdomen. Contoh: Exocoetus (ikan terbang), Dermogenys
(julung-julung), Poecilia (Guppy), Panchax (ikan kepala timah).
7. Gasterosteiformes, ikan kelompok ini memiliki tubuh yang
ramping, sering dan pipih arah lateral, contoh: Hippocampus
(kuda laut/tangkur kuda).
8. Synbranchiformes, tidak memiliki sirip pektoral dan pelvik
dengan sirip ekor memanjang dan lancip. Contoh: Synbranchus,
Monopterus (belut).
9. Scorpaeniformes, tubuh ikan ini ditutupi dengan bongkol-
bongkol dan benjolanbenjolan dari kulit dan duri, dilengkapi
dengan duri-duri yang berbisa. Contoh: Scorpaena (ikan
skorpion).
10. Perciformes, merupakan ikan yang paling besar jenisnya yang
hidup di air tawar maupun di air laut di seluruh dunia. Bentuk
tubuh umumnya lebar atau agak silindris, dengan sisik stenoid.
Pada sirip pelvik terdapat satu duri dan lima jari-jari.
Contohnya: Tilapia (mujair), Ephinephelus (kerapu),
Leiognathus (pepetek), Caranx (ikan kueh), Mugil (belanak),
Sphyraena (barakuda), Scarus (ikan kakatua), Labrus (ikan
bibir).
11. Pleuronectiformes, tubuhnya pipih arah lateral tapi tidak
simetris bilateral, kedua matanya ada pada sisi atas jika ikan
sedang berada di dasar. Contoh: Cynoglossus (ikan lidah),
Bothus (ikan sebelah).
12. Tetraodontiformes, ikan ini memiliki rahang yang kecil tapi
dilengkapi dengan gigi yang kuat dan mungkin gigi-gigi
tersebut bersatu menyerupai paruh, bentuk tubuhnya gemuk,
beberapa jenis mampu menggembungkan tubuhnya dengan
udara atau air sebagai pertahanan diri, sisik sering berbentuk
duri atau berupa keping-keping pipih membungkus tubuhnya.
Contoh: Diodon(buntal berduri), Tetraodon(ikan buntal), Mola
(ikan matahari).
18. 16
Tetrapoda
Tetrapoda merupakan Gnathostomata dengan anggota tubuh
berpasangan masingmasing dengan lima jari, kepala mempunyai leher
dan dapat bergerak bebas kecuali pada Amphibia. Kelompok hewan ini
juga memiliki lubang hidung dalam yang terbuka ke arah rongga mulut,
repirasi terutama melalui paru-paru, memiliki satu kantung alantois
terdapat pada Amphibia dewasa sedangkan pada Reptilia, Aves, dan
Mammalia terdapat pada saat embrio. Kebanyakan hidup di darat dan
beberapa jenis menggunakan air sebagai tempat hidup sekunder. Tubuh
ditutupi oleh kulit yang lembab (Amphibia), sisik epidermis (Reptilia),
bulu (Aves) atau rambut (Mammalia). Tetrapoda berdasarkan struktur
anatomi dan morfologinya terbagi menjadi empat kelas.
a. Amphibia dalam bahasa Yunani, amphi=dua; bios=kehidupan.
Vertebrata yang hidup di dua alam merupakan vertebrata darat
pertama, tetapi bersifat amphibious yaitu sebagian dari tahapan
hidupnya hidup di perairan dan sebagian lagi hidup di darat.
Amphibia merupakan tetrapoda yang memiliki kulit tak bersisik,
ada kelenjar epidermis untuk menjaga agar permukaan kulit tetap
lembab juga penting untuk pernafasan. Kepala melekat pada satu
tulang leher yang berhubungan dengan tengkorak pada dua
tonjolan (condylus). Pembagian amphibia terbagi atas ordo Anura,
ordo Urodela dan ordo Apoda. Ordo Anura meliputi katak, ordo
Urodela meliputi salamander dan kadal air sedangkan ordo Apoda
meliputi sesilia yang merupakan hewan seperti cacing dan tanpa
kaki.
19. 17
Gambar 13. Kelompok Hewan Amfibi
b. Aves (bahasa Latin, avis = burung) digambarkan sebagai reptil
berbulu yang telah mengembangkan kemampuan untuk terbang.
Aves adalah vertebrata yang tubuhnya ditutupi oleh bulu yang
berasal dari epidermis dan memiliki bermacam-macam adaptasi
untuk terbang. Aves meliputi burung, ayam, angsa, dan bebek. Ciri
burung yang paling utama adalah bulu dan paruh. Burung bersifat
endotermis (berdarah panas) yang menghasilkan panas tubuhnya
sendiri dan homoioterm Karena mampu hidup pada ketinggian
tertentu sementara suhu tubuh konstan. Secara ekologi, ordo pada
Aves terbagi menjadi beberapa kelompok. Burungburung yang
hidup di tanah antara lain ordo: Casuariformes, Gruiformes dan
Galliformes.
Burung-burung yang hidup di air tawar antara lain ordo:
Anseriformes dan Ciconiiformes. Burung-burung yang hidup di
pantai termasuk pada ordo Charadriiformes. Burung-burung yang
hidup di laut lepas, contoh ordo Pelecaniformes. Burung-burung
yang hidup di pohon antara lain ordo Columbiformes,
Psitaciformes, Cuculiformes, Coraciiformes, dan Piciformes.
Burung-burung yang mencari makan di udara, contohnya antara
lain ordo Apodiformes dan Caprimulgiformes. Burung-burung
penyanyi termasuk pada ordo Passeriformes. Dan burung-burung
yang berperan sebagai pemangsa terdiri dari dua ordo yaitu
Strigiformes dan Falconiformes.
20. 18
Gambar 14. Kelompok Hewan Aves
c. Reptil (bahasa Latin, reptare = merayap atau vertebrata yang
merayap) merupakan hewan terestial sejati pertama yang hidup di
daerah panas. Reptile disebut juga hewan melata. Reptil adalah
hewan yang benar-benar menyesuaikan diri dengan lingkungan
darat, walaupun beberapa jenis ada yang hidup di air. Reptil
bernafas dengan paru-paru, tubuhnya berubah-ubah sesuai dengan
suhu lingkungan. Reptil berkembang biak dengan bertelur,
walaupun ada beberapa jenis yang beranak. Pembuahan terjadi
dalam tubuh induk betina. Reptil memiliki sisik pada integument
(kulit) yang kasar dan tahan air serta melindungi dari kekeringan.
Modifikasi lain yang penting bagi kesuksesannya di darat antara
lain adalah paru-paru yang fungsional, telur yang terbungkus
cangkang (cledoic), yang di dalamnya embrio dapat mengabsorbsi
kuning telur dan berkembang dalam rendaman cairan amionik
yang melindunginya, serta terlindungi oleh cangkang yang keras,
fertilisasi internal, dan berbagai pola perilaku yang memungkinkan
reptile bertahan hidup pada temperature yang ekstrem dan kondisi
kekurangan makanan. Pembagian reptil terbagi atas ordo
chelonian, ordo squamata, dan ordo crocodilian. Ordo chelonian
meliputi kura-kura dan penyu, ordo squamata meliputi kadal dan
ular sedangkan ordo crocodilian meliputi buaya dan alligator.
21. 19
Gambar 15. Kelompok Hewan Reptil
d. Mamalia (bahasa latin, mammae = susu/payudara; mamalia)
merupakan kelompok organisme yang paling berkembang dan
ditemui di berbagai habitat mulai dari padang pasir, daerah kutup,
samudra, pegunungan, hutan dan padang rumput. Disebut
mamalia karena memiliki kelenjar mammae (kelenjar yang
menghasilkan susu). Mamalia merupakan satu-satunya hewan
yang menyusui anaknya. Mamalia merupakan hewan bersifat
homoiterm atau sering disebut hewan berdarah panas. Hal ini
dikarenakan kemampuannya untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan sekitar. Mamalia betina menyusui anaknya dengan
memanfaatkan keberadaan kelenjar mamae. Walaupun mamalia
jantan tidak menyusui anaknya, bukan berarti mereka tidak
memiliki kelenjar mammae. Semua mamalia memiliki kelenjar
mammae, tetapi pada mamalia jantan kelenjar ini tidaklah
berfungsi sebagaimana pada mamalia betina. Mamalia terdiri
lebih dari 5.000 genus, yang tersebar dalam 425 keluarga dan
hingga 46 ordo, meskipun hal ini tergantung klasifikasi ilmiah
yang dipakai. Mamalia memiliki karakter structural yang
membedakan dari kehidupan vertebrata lain. Ciri utama kelas
Mamalia adalah adanya kelenjar susu, yang berfungsi sebagai
sumber makanan untuk anaknya. Kelenjar lain yang biasa
ditemukan adalh kelenjar minyak (serbasea) dan kelenjar
keringat (sudorifera). Rambut tumbuh selama periode tertentu
dalam hidupnya, meskipun berkurang atau tidak ada sama sekali
pada stadium tua seperti pada paus. Mamalia, seperti halnya
burung adalah endotermis, karena memilikimekanisme internal
pengontrol suhu tubuh.
22. 20
Gambar 16. Kelompok Hewan Mamalia
C. Kehidupan Vertebrata berdasarkan Umur Geologi
1. Zaman Prakambrium
Ciri zaman prakambrium adalah lapisan-lapisannya selalu terdapat di
bawah lapisan-lapisan yang mengandung fosil. Pada era prakambium dapat
diketahui pula bahwa di beberapa daerah terdapat iklim yang sangat
dingin (endapan terbentuk oleh gletser). Mahluk hidup pada era ini
umumnya berupa bakteri, spons, anemon, hewan karang, dan cacing.
Era Prakambrium lebih tua dari zaman Kambrium, dimana
lapisanlapisannya selalu terdapat dibawah lapisan-lapisan yang
mengandung fosil. Jelasnya, lapisan batuan baru dikatakan pasti berumur
Prakambrium jika tertutup lapisan yang berfosil Kambrium. Lapisan
Prakambrium terdiri dari batuan-batuan berhablur, baik yang berasal dari
pembekuan magma cair, maupun dari peleburan dan penghabluran
kembali sedimen-sedimen dan batu-batuan lainnya, yang disebabkan oleh
perubahan kimiawi dan fisis pada sedimen-sedimen dan batuan beku.
Penampakan batuan Prakmabrium sangat jarang dijumpai di
permukaan Bumi, hanya di beberapa daerah dan terbatas pada tempat
tertentu. Diperkirakan batuan Prakambrium tampak di permukaan Bumi
karena batuan-batuan itu sejak terjadinya tidak pernah tertutup oleh
sedimen yang lebih muda, dan sedimen- sedimen muda yang ada sudah
habis terkikis oleh erosi. Umumnya daerah-daerah itu merupakan bagian
pusat gempa. Karena bentuknya yang agak melingkar dan permukaannya
sedikit cembung, maka inti-inti Prakambrium disebut "perisai benua".
Disekitar bagian pusat yang berbentuk perisai itu, lapisan Prakambrium
tertutup oleh lapisan-lapisan yang lebih muda, makin jauh dari bagian pusat
akan semakin tebal. Lapisan ini dapat kita jumpai salah satunya di Grand
23. 21
Canyon, Colorado. Eryops merupakan jenis amfibi yang hidup pada zaman
ini.
2. Zaman mesozoikum
Keadaan iklim pada waktu bersifat panas dan basah. Pada zaman ini
mulai berkembang tumbuhan berdaun lebar, hewan melata, amfibi, ikan,
dan mamalia pertama. Mesozoikum terdiri dari zaman Kapur, Jura dan
Trias. Ketiga zaman ini disebut tingkat kehidupan pertengahan. Keadaan
iklim pada waktu itu adalah panas dan basah. Hal ini dapat diketahui
dengan adanya pertumbuhan dan perkembangan flora dan fauna yang ada
pada saat itu.
Pada zaman ini mulai timbul dan berkembang tumbuh-tumbuhan
berdaun lebar, binatang melata, amfibi, ikan, dan mamalia. Penyebaran
kehidupan flora dan fauna pada era ini masih terbatas. Tyrannosaurus
adalah binatang yang hidup pada zaman kapur.
3. Zaman Kenozoikum
Zaman ini diperkirakan berusia sekitar 65 juta-55 juta tahun. Keadaan
bumi semakin membaik, perubahan cuaca tidak begitu besar sehingga
kondisinya lebih setabil dan kehidupan berkembang dengan pesat.
a. Masa Tersier (Eosen, Oligosen, dan Pleistosen)
Zaman ini ditandai berkurangnya jenis-jenis binatang besar dan telah
hidup jenis-jenis binatang menyusui, yaitu kera dan monyet. Selanjutnya
mulai berkembang jenis kera manusia.
b. Masa Kuarter (Dilivium dan Alluvium)
Zaman ini merupakan mesa terpenting dalam kehidupan sebab mulai
muncul kehidupan manusia purba. Zaman terdiri atas dua bagian, yaitu:
i. Kala Pleistosen (Zaman Dilluvium)
Masa ini berlangsung kira-kira 3.000.000 tahun-10.000 tahun yang
lalu. Keadaan alam pada masa ini masih liar dan labil karena silih
bergantinya dua zaman, yaitu Zaman Glasial dan Zaman
Interglasial.
Zaman Glasial, adalah zaman meluasnya lapisan es di Kutub
Utara sehingga Eropa dan Amerika bagian utara tertutup es.
Sedangkan daerah yang jauh dari kutub terjadi hujan lebat
24. 22
selama bertahuntahun. Permukaan air laut turun disertai
dengan naiknya permukaan bumi diberbagai tempat.
Zaman Interglasial, adalah zaman diantara dua zaman es.
Temperatur naik hingga lapisan es di kutub utara mencair,
akibatnya permukaan air laut naik dan terjadi berbagai banjir
besar di berbagai tempat. Hal ini menyebabkan banyak daratan
terpisah oleh laut dan selat.
ii. Kala Holosen (Zaman Alluvium)
Dimulai sekitar 10.000 tahun yang lalu. Pada awal kala Holosen,
sebagian besar es di kutub utara sudah lenyap, sehingga
permukaan air laut naik lagi. Tanah-tanah rendah di daerah
Paparan Sunda dan Paparan Sahul tergenang air dan menjadi laut
transgresi. Dengan demikian muncullah pulau-pulau di nusantara.
Pada masa ini hidup manusia yang disebut Homo Sapiens (Manusia
Cerdas). Pada masa ini juga mulai muncul nenek moyang kita
sekarang ini dan mulailah terjadi perkembangan kebudayaan
manusia yang pesat. Kenozoikum disebut juga zaman Neozoikum,
terdiri dari zaman tersier dan kuarter dan merupakan tingkat
kehidupan baru.
Zaman Tersier terbagi menjadi masa eosen, oligosen, dan
pleistosen. Pada zaman tersier tumbuh-tumbuhan berkembang
biak dan meluas ke seluruh wilayah kontinen, demikian juga
mulai timbul dan berkembang tumbuh-tumbuhan berbunga.
Binatang menyusui dan burung-burung meluas pada zaman ini.
Keadaan iklim tidak begitu berbeda dengan zaman sebelumnya.
Pada zaman ini batubara muda sudah mulai terbentuk
Zaman Kuarter terdiri dari masa pleistosen atau diluvium dan
masa holosen atau aluvium. Kedua masa ini berumur kurang
lebih 2 juta tahun yang lalu. Zaman kuarter merupakan
permulaan era baru dengan munculnya manusia pertama di
dunia. Perkembangan flora dan fauna meluas serta sudah
berkembang dengan baik.
25. 23
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Kata Chordata sendiri berasal dari Bahasa Yunani yang berarti tali.
Vertebrata adalah hewan bertulang belakang atau memiliki tulang punggung.
Semua hewan yang memiliki penyokong di dalam tubuhnya maka termasuk
hewan filum Chordata. Filum Chordata dibagi menjadi empat subfilum yaitu
Hemichordata, Urochordata, Cephalochordata, dan Vertebrata. Perkembangan
selanjutnya Hemichordata dihapus karena tidak memiliki notochord. Sehingga
filum Chordata hanya terbagi menjadi tiga filum yaitu, Urochordata,
Cephalochordata, dan Vertebrata.
Tiga filum Chordata tadi dikelompokkan lagi menjadi dua kelompok yaitu
kelompok Acraniata (tidak memiliki tulang tengkorak) dengan anggotanya
Urochordata dan Cephalochordata, dan kelompok Craniata (memiliki tulang
tengkorak) dengan anggotanya vertebrata. Berdasarkan alat geraknya
vertebrata dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu, pisces dan tetrapoda.
Pisces memiliki anggota gerak yang berpasangan berupa sirip. Tetrapoda
memiliki anggota tubuh berpasangan masing-masing dengan lima jari, kepala
mempunyai leher dan dapat bergerak bebas kecuali pada Amphibia. Tetrapoda
26. 24
berdasarkan struktur anatomi dan morfologinya terbagi menjadi empat kelas
yaitu, amphibia, reptilia, aves, dan mamalia.
Kehidupan vertebrata berdasarkan umur geologi terbagi menjadi tiga
zaman yaitu, zaman Prakambrium, zaman Mesozoikum, dan zaman
Kenozoikum. Pada era prakambium beberapa daerah terdapat iklim yang
sangat dingin (endapan terbentuk oleh gletser). Pada zaman Mesozoikum mulai
berkembang tumbuhan berdaun lebar, hewan melata, amfibi, ikan, dan mamalia
pertama. Pada zaman Kenozoikum atau neozoikum keadaan bumi semakin
membaik dan lebih stabil sehingga kehidupan berkembang dengan pesat.
Zaman kenozoikum terbagi menjadi dua masa yaitu, masa tersier dan masa
kuarter.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, adapun saran yang dapat penulis
kemukakan terkait dengan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Perlu adanya penelitian lebih lanjut terkait hewan Vertebrata.
2. Perlu ditambahkan karakteristik ancestor Vertebrata yang diteliti secara
rinci.
3. Perlu ditambahkan aspek pada respon mahasiswa selain motivasi
belajar, efektivitas media serta bahasa dan komunikasi.
4. Mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk mencapai hal
yang lebih baik dalam pembuatan makalah di kemudian hari.
27. 25
DAFTAR RUJUKAN
CHORDATA, A. C. C. F. (2022). BAB IV CHORDATA. Zoologi Vertebrata: Memuat Riset
Terkini, 21.
John W Kimball. 1983. Biologi Jilid 3 Edisi Kelima. ( Jakarta : Erlangga.)
Maya Sri, Amalia Rizki. 2021. Zoologi Vertebrata. Bandung. Widina Bhakti Persada
Bandung (Grup CV. Widina Media Utama).
Nikitasari, Etrisa Maya (2013) STUDIKEKERABATANFENETIKRUSA(Cervusspp.) DI
MUSEUMSATWA JAWA TIMURPARK2 BATU-MALANGDENGANPENERAPAN
METODE TAKSIMETRI. Other thesis, University of Muhammadiyah Malang.
Nila Zuqistya. 2014. Vertebrata. Jakarta. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Rasti, Septianing. 2013. Biologi 1B SMA Kelas X. Jakarta : Yudhistira
Safrida. 2021. ZOOLOGI VERTEBRATA: Memuat Riset Terkini. Banda Aceh. Syiah
Kuala University Press.
Sukiya. 2095. Biologi Vertebrata. Malang : UM Press
YUNANDA, RIFKI (2019) FAUNA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN (Studi Tafsir Ilmi
Kemenag LIPI). Undergraduate thesis, UIN Raden Intan Lampung.