SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
TERMINASI SLIP ON

4.1

Pengantar
Pada sistem pentanahan , pelindung (shielding) membantu guna menjaga tingkat stess

dan distribusi medan listrik di dalam isolasi kabel. Saat kabel di hubungkan ke konduktor tanpa busbar ,
maka kabel harus dilindungi dengan mengupas atau memotong shielding kabel pada jarak tertentu,
sehingga tidak terjadi lompatan api ( flashover ), dan aman selama tegangan dioperasikan. Tanpa suatu
terminasi, stress listrik yang tinggi akan terjadi pada ujung potongan shielding kabel, kemudian akan
menembus ketahanan udara sekitar. Hal ini akan menimbulkan korona yang selanjutnya akan mengikis
isolasi kabel ketitik kritis kegagalan kabel.

4.1.1

Definisi dan Tujuan Terminasi
Definisi terminasi adalah suatu alat yang dibutuhkan pada ujung kabel tegangan

menengah dan tinggi, dimana alat tersebut akan dihubungkan dengan peralatan listrik lainnya seperti
switch gear ( alat penyambung daya ) atau disambugkan ke saluran udara.

Adapun maksud terminasi adalah untuk :
1. Memecah stress yang bertumpuk pada satu titik di ujung konduktor kabel.
2. Melindungi ujung kabel terhadap masuknya air dan pengaruh luar lainnya.
3. Menghindari terhadap lapisan yang berjejak pada lapisan yang berjejak pada lapisan luar ujung
kabel sehingga walaupun terjadi tegangan tembus tetapi tidak akan terulang pada bagian yang
sama.
Tujuan untuk memecahkan stress yang bertumpuk pada ujung konduktor kabel, dapat dilakukan
dengan :
a. Menggunakan stress cone ( berbentuk kerucut ).
b. Bahan yang memiliki kemampuan memecahkan stress ( stress receiving material ). Bahan
tersebut berbentuk pita, selongsong slip on, mastic dan gemuk.
67
Beberapa tipe terminasi yaitu :
1. Slip-on (Heat Shrink)
2. Ciut Dingin (Cold Shrink)
3. Konus Pemecah Stress (stress cone)
4. Slip On

4.1.2 Jenis – jenis Terminasi

Terminasi dibagi beberapa jenis yaitu :
1. Terminasi indoor (terminasi pasangan dalam)
a. Terminasi Indoor inti tunggal
b. Terminasi Indoor tiga inti
2. Terminasi Outdoor (terminasi pasangan luar)
a. Terminasi Outdoor inti tunggal
b. Terminasi Outdoor tiga inti

4.2 Terminasi Slip On
4.2.1

Umum
Karet sintetis (synthetic rubber) merupakan bahan yang banyak dipergunakan

sebagai isolator untuk pasangan luar dan dalam, antara lain dipergunakan pada isolator saluran,surge
arrester,terminasikabel (cable termination) dan terminasi kabel (jointing). Pada umumnya isolator
tegangan tinggi merupakan campuran dari karet (rubber), material pengisi (filler) dan material
tambahan (additives). Pada saat ini karet silicon (silicone rubber, SR) dan karet ethylene propylene
68
diene monomer (EPDM) banyak digunakan pada terminasi kabel (cable termination). Pada terminasi
slip on, bahan polimer yang dipergunakan adalah EPDM.

4.2.2

Ethylene Propylene Diene Monomer (EPDM)
Kopolimerisasi dari propylene dengan ethylene menghasilkan produk non

kristalin yang mempunyai sifat seperti karet dan sifat kimianya lembam. Kopolimerisasi ini diikat
silang dengan memakai peroksida atau radiasi, sehingga dengan penambahan ikat silang dengan
diene monomer

menghasilkan polomer yang dikenal sebagai karet ethylene propylene diene

monomer (EPDM). Komonomer dari EPDM adalah 1,4-hexadiene, dicyclopentadiene,ethylene
norbornene.
Didalam terminasi slip on,EPDM ini berwujud kerucutyang berfungsi sebagai
pemecah stress listrik, yang disisipkan ke isolasi sehingga medan listrik yang dihasilkan mendekati
homogeny, dan terjadinya tembus (breakdown) dapat ditekan seminimum mungkin.

CH

CH3

CH2

Ethylene orbornene
Gambar 4.1
Salah satu komonomer Dari EPDM

69
4.2.2.1

Faktor Penentu Kinerja Karet EPDM Sebagai Isolator Untuk Terminasi Slip On

Karet EPDM (ethylenepropylene-diene monomer ) sebagian material pengisinya (fillers)
berupa alumina-try-hydrate (ATH) dan silica. Tidak seperti isolatorkonvensional, isolator non keramik
(polimer) memperlihatkan perubahan setelah beberapa tahun dipergunakan terutama yang dipasang pada
tempat yang tak terlindungi atau isolator pasangan luar (outdoor). Penyebab perubahan tersebut antara
lain polusi (kontaminasi), temperatur udara yang berubah-ubah, temperature kerja kabel, kelembaban
udara,oksidasi,pengaruh jamur,pengaruh hujan dan radiasi sinar ultraviolet. Akibat pengaruh tersebut,
isolator akan mengalami penuaan yang akhirnya mengakibatkan kinerja isolator akan terganggu bahkan
menyebabkan gagalnya fungsi isolator tersebut.
Perubahan yang dialami pada isolator polimer antara lain perubahan kekerasan,kekasaran
permukaan, hydrophobisita, dan kimiawi. Radiasi sinar ultraviolet yang tinggi dan aktivitas busur api
(flashover) mengakibatkan kekerasan pada permukaan isolasi.
Sedangkan perubahan kimiawi menyebabkan perubahan hydrophobisitas (kemampuan menyerap air)
sehingga isolator tersebut akan bersifatmenyerap air dan membuat permukaannya bersifat konduktif.

70
Gambar 4.2 Perubahan Hydrophobisitas Karet dan EPDM

Dari gambar 4.2 terlihat perubahan hydrophobisitas dimana karet EPDM setelah 2000 jam
operasi, menjadi bersifat hydrophilik (kemampuan menyerap air secara berlebih), sehingga
memungkinkan terbentuknya bgian yang bersifat menghantar arus pada terminasi kabel. Selain itu
ternyata tingkat konsentrasi material pengisi (fillers) dapat mempengaruhi perubahan kekasaran
permukaan isolasi sehingga kualitas isolasi mengalami penurunan.

4.2.3

Persyaratan Terminasi Slip On
Materi atau bahan terminasi slip on memiliki kemampuan teknis yang tinggi dan berbagai

persyaratan lainnya sebagai terminasi listrik yang baik.
Persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu terminasi lisitrik yaitu:
1. Mencegah terjadinya konsentrasi area pada ujung screen kabel.
2. Mencegah terjadinya jejak konduktif (track) pada bahan isolasi terminal, walaupun dalam
keadaan lingkungan yang tercemar.
3. Penyekatan (sealing) yang mempunyai keandalan terhadap air, kelembaban dan keadaan
lingkungansekitar.

Syarat – syarat tersebut dapat dipenuhi oleh terminasi slip on , dengan adanya :
1.

Stress Control Cone (SCC)

71
Berwujud kerucut akan mengendalikan tingkat stress di ujung kabel karena mempunyai
sifat kapasitif terintegrasi, sehingga stress akan turun secara berharap sepanjang SCC sehingga
sampai ke nilai yang tidak kritis terhadap isolasi.
2.

High voltage Tubing (HTVM)
HTVM memiliki sifat non tracking, yaitu mencegah timbulnya cuaca, tahan terhadap
erosi, dan pengaruh lingkungan yang buruk, misalnya: adar polusi udara yang tinggi dan radiasi
ultra violet.
Jika tracking dibiarkan berlarut, isolasi kabel akan rusak terbakar sehingga kabel tidak berfungsi
lagi.

3.

Daya tahan yang baik terhadap lingkungan sekitarnya seperti :
a. Kelembaban (embun,hujan)
b. Sinar ultra violet
c. Zat oksigen dan ozon
d. Gas SO2 dan NO2

4.

Skirts (sirip)
Skirts merupakan bagian dari terminal yang berfungsi mencegah loncatan bunga api (flashover)
pada kondisi basah/lembab. Skirts ini dibutuhkan hanya pada terminal pasangan luar.

4.2.4 Sifat-Sifat Terminal Slip On
1. Sifat umum yaitu :
a. Pemakaian outdoor atau indoor
b. Jenis Kabel berisolasi kertas, XLPE, plastik
c. Konduktor berupa alumunium atau tembaga, ukuran 10-630 mm 2
2. Sifat khusus yaitu :
a. Kemampuan elektrik yang tinggi
b. Proteksi terhadap segala lingkungan kerja
c. Mengatasi masalah stress pada kabel tegangan menengah
d. Cepat dalam pemasangan dan dapat langsung dibebani tegangan
72
e. Fleksibel dan tanpa batas umur penyimpanan digudang

4.3 Konstruksi dan Pemasangan Terminasi Pasangan Luar dan Dalam Tipe Slip On
4.3.1 Umum
Jika penghantar (konduktor) kabel dalam keadaan tanpa isolasi dihubungkan dengan
hantaran udara maupun peralatan listrik misalnya transformator, maka kemungkinan terjadinya tegangan
tembus cukup besar. Hal ini disebabkan oleh arah medan listrik pada penghantar itu tidak homogen atau
uniform dalam arah radial saja, tetapi juga mempunyai arah longitudinal. Hal ini membuat masalah isolasi
menjadi rumit sehingga diperlukan pemasangan terminasi secara tepat untuk mengurangi tekanan medan
listrik pada ujung penghantar tersebut.
Untuk mendapatkan hasil pemasangan terminasi yang baik, maka keahlian pemasangan
sangat menentukan. Oleh karena itu, pemasangan harus memperhatikan faktor yang berhubungan dengan
terminasi yang akan digunakan.

73
Gambar 4.3
Konstruksi Terminasi luar (outdoor)

Keterangan gambar :
1. Sepatu kabel (cable lug)
74
2. Sirip (skirt)
3. Kerucut pengendali stress listrik (Stress control cone)
4. Selongsong isolasi luar (wheather resistant tubing)
5. Celana kabel (Cable breakout)
6. Anyaman tembaga (Coopper braid).

Gambar 4.4
Konstruksi Terminasi Dalam (indoor)
75
Keterangan gambar :
1. Sepatu kabel
2. Kerucut pengendali stress listrik
3. Selongsong isolasi luar
4. Celana kabel
5. Anyaman tembaga

4.3.2 Instruksi Umum Pemasangan Terminasi
Untuk mendapatkan hasil pemasangan yang baik maka pemasang harus memperhatikan instruksiinstruksi sebagai berikut :
1. Sepatu kabel ang akan digunakan harus kedap air dan harus sejenis dengan bahan konduktor.
2. Gunakan gas LPG, Propane atau Butane, jangan minak tanah.
3. Atur brander untuk mendapatkan api berwarna biru dengan lidah api bewarna kuning.
Hindarkan penggunaan lidah api biru.
4. Api harus digerakkan merata untuk menghindari pemutusan panas.
5. Bersihkan minak kabel (jika ada) dari bagian yang akan dipasang perekat.
6. Pada pemasangan terminasi tangan harus bersih, dan tidak boleh merokok.

4.3.3 Pemasangan Luar (Outdoor) Terminasi 20 KV Kabel XLPE 3 Inti
4.3.3.1 Persiapan Kabel
Persiapan kabel merupakan salah satu bagian yang penting dalam pemasangan terminasi slip on.
Oleh karena itu dengan memperhatikan ukuran konduktor , panjang dan tegangan yang akan dibebankan
ke kabel, semua material penghantar harus dipotong sesuai dengan instruksi pemasangan. Potongan harus
rata dan jangan sampai menggores isolasi kabel, karena hal itu akan menimbulkan celah udara yang dapat
menebabkan timbulnya korona dan mengurangi daya daya hantar.
Adapun tahap-tahap persiapannya sebagai berikut :
1. bersihkan jaket kabel dari kotoran yang menempel.
2. kupas jaket luar sepanjang minimum 800 mm (lihat gambar 4.5)
76
3. ikat armouring 25 mm dari ujung potongan jaket kabel luar dengan kawat seng. Kupas armourring,
sisakan 25 mm (lihat gambar 4.5)
4. kupas jaket kabel dalam, sisakan 10 mm
5. bersihkan semua material pengisi
6. siapkan cooper braid pendek dan panjang (ground)
7. pasangkan ketia cooper braid flat (ground) pada tiap inti, ikat tiap-tiap ujungnya dengan + 10 ikatan
kawat tembaga lapis tanah, kemudian tutup dengan pita PVC 3 lapis.
8. lakukan pemasangan awal pada jaket kabel luar dengan api ang tidak terlalu besar.

Gambar 4.5
Persiapan Kabel

77
4.3.4

Pemasangan Dalam (Indoor) Terminasi 20 KV Kabel XLP 3 Inti
Kontruksi kabel sebelum pemasangan terminasi adalah :

Gambar 4.6
Kontruksi Kabel Sebelum Pemasangan Terminasi

Adapun tahap persiapan kabel pamasangan dalam ini sama dengan tahap persiapan kabel pasangan luar
yaitu :
1. Bersihkan jaket kabel dari kotoran yang menempel.
2. Kupas jaket kabel luar sepanjang minimum 800 m (lihat gambar 4.7)
3. Ikat armouring 25 mm dari ujung potongan jaket kabel luar dengan kawat seng. Kupas
armouring, sisakan 25 mm (lihat gambar 4.7)
4. Kupas jaket kabel dalam, sisakan 10 mm
5. Bersihkan semua meterial pengisi

78
6. Sisipkan copper braid pendek dan panjang (sebagai ground)
7. Pasangkan ketiga copper braid flat (ground) pada tiap inti. Ikat tiap-tiap ujung dengan + ikatan
kawat tembaga lapis timah, kemudian tutup dengan pita PVC 3 lapis
8. Lakukan pemanasan awal pada jaket kabel luar dengan api yang tidak terlalu besar.

4.3.4.1
1.

Pemasangan Terminasi Pasangan Dalam

Tentukan posisi terminal, kupas kabel isolasi dan pasangan peci

pembentang

Slip-on

2.

Lindungi setiap inti kabel dengan pita PVC dan pasangan penjepit kabel

tanah

atau

anyaman

tembaga.

79
3.

Lepaskan pelindung pita

80
4.
lepaskan lapisan semikonduktif luar dari inti kabel. Lepaskan isolasi kabel
kerucut-kerucut pereduksi stess listerik

5.

dan pasang

Pasang terminal-terminal

81
6.

Kerutkan ujung-ujung terminal dan pasang sepatu kabel

Gambar 4.7
Tahap Persiapan Kabel Pemasangan Dalam

4.4

Jarak Antar Phasa

4.4.1

Jarak Minimum Belokan
Merupakan jarak terdekat yang harus dicapai oleh dua buah phasa yang terdekat, yaitu phasa

yang dibelokan dengan phasa terdekat atau dengan grounding (pentanahan).
Secara sistematis dapat dirumuskan dengan
82
R = 10 x D

(4.1)

Dimana :
R = Jarak terdekat antara dua phasa terletak pada awal screen (mm)
D = Diameter kabel (mm)

83
4.42

Jarak minimum Antara Sirip-sirip

Merupakan jarak terkecil yang harus dicapai antara dua buah sirip yang terdekat pada phasa
yang berlainan.

84
Tabel 4.1 Jarak Antar Sirip

kV

7.2

12

17.5

24

36

D (mm)

10

10

15

20

24

4.4.3

Panjang Jarak Rambat (Creepage Length)
Sebagai bagian dari konstuksi terminasi, sirip merupakan bagian terpenting yang berguna sebagai

pelindung terhadap pengaruh luar (weather)
Shield), seperti flashover, air, hujan, kelembaban, dan juga berguna untuk menambah panjang creepage
length.
creepage length adalah isolasi minimum yang harus dicapai terminal.

Tabel 4.2
Creepage Length untuk teriminasi Kabel

Tegangan
KV

Creepage Length
Indoor (mm)

Creepage Length
Indoor (mm)

7,2

250

450

12

300

650

17,5

350

650

24

450

800

85
36

600

800

Dari tabel diatas, terlihat bahwa semakin besar tegangan kabel maka creepage length semakin panjang.
Tetapi pemakaian dilapangan hal tersebut sulit dilakukan. Maka untuk mengatasi hal tersebut digunakan
sirip-sirip terminasi dimana salah satu kegunaannya untuk memperpanjang creepage length.

4.5

Keuntungan Pemakaian Terminasi Slip On
Keuntungan yang didapat dari pemakaian terminasi jenis ini adalah :
1. Mudah pemasangan (tidak perlu dipasangan oleh seorang tenaga ahli)
2. Berlaku untuk segala macam kabel untuk tegangan menengah :
a. Untuk 1 dan 3 Inti
b. Berisolasi plastik, keret
c. , XLPE
d. Materi pemasagan terimanasi outdoor hampir sama dengan pemasangan terminasi indoor
e. Dapat dipergunakan untuk semua pelindung atau shielding
f.

Semau kebel dan konduktor yang ada dipasaran.

3. Waktu pemasangan relatif cepat
4. Lebih murah dari pada isolator dan sistem porsolin
5. Tidak memilki batas waktu dan suhu apabila terminasi belum terpakai dan dapat disimpan dalam
gudang
6. Apabila seselai dalam pemasagan, terminasi dapat langsung dibebani sehingga dapat langsung
melayani konsumen.

86

More Related Content

What's hot

Persyaratan Umum Instalasi Listrik (Puil 2000)
Persyaratan Umum Instalasi Listrik (Puil 2000)Persyaratan Umum Instalasi Listrik (Puil 2000)
Persyaratan Umum Instalasi Listrik (Puil 2000)Ellan Syahnoorizal Siregar
 
pemasangan-perangkat-hubung-bagi-tegangan-rendah
pemasangan-perangkat-hubung-bagi-tegangan-rendahpemasangan-perangkat-hubung-bagi-tegangan-rendah
pemasangan-perangkat-hubung-bagi-tegangan-rendahtesha saputra
 
Teknik Instalasi Tenaga Listrik.pptx
Teknik Instalasi Tenaga Listrik.pptxTeknik Instalasi Tenaga Listrik.pptx
Teknik Instalasi Tenaga Listrik.pptxADRamdani1
 
k3 fs instalasi listrik sesuai puil 2008
k3 fs instalasi listrik sesuai puil 2008k3 fs instalasi listrik sesuai puil 2008
k3 fs instalasi listrik sesuai puil 2008Al Marson
 
Kd 3.5 jobsheet instalasi listrik sederhana
Kd 3.5 jobsheet instalasi listrik sederhanaKd 3.5 jobsheet instalasi listrik sederhana
Kd 3.5 jobsheet instalasi listrik sederhanaSILVIANAWANDAFENTIA1
 
PENGOPERASIAN & PEMELIHARAAN JARING DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK.ppt
PENGOPERASIAN & PEMELIHARAAN JARING DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK.pptPENGOPERASIAN & PEMELIHARAAN JARING DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK.ppt
PENGOPERASIAN & PEMELIHARAAN JARING DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK.pptAdam Superman
 

What's hot (20)

Persyaratan Umum Instalasi Listrik (Puil 2000)
Persyaratan Umum Instalasi Listrik (Puil 2000)Persyaratan Umum Instalasi Listrik (Puil 2000)
Persyaratan Umum Instalasi Listrik (Puil 2000)
 
pemasangan-perangkat-hubung-bagi-tegangan-rendah
pemasangan-perangkat-hubung-bagi-tegangan-rendahpemasangan-perangkat-hubung-bagi-tegangan-rendah
pemasangan-perangkat-hubung-bagi-tegangan-rendah
 
Teknik Instalasi Tenaga Listrik.pptx
Teknik Instalasi Tenaga Listrik.pptxTeknik Instalasi Tenaga Listrik.pptx
Teknik Instalasi Tenaga Listrik.pptx
 
k3 fs instalasi listrik sesuai puil 2008
k3 fs instalasi listrik sesuai puil 2008k3 fs instalasi listrik sesuai puil 2008
k3 fs instalasi listrik sesuai puil 2008
 
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
 
GARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSIGARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSI
 
JARINGAN TRANSMISI LISTRIK
JARINGAN TRANSMISI  LISTRIK JARINGAN TRANSMISI  LISTRIK
JARINGAN TRANSMISI LISTRIK
 
Jaringan distribusi tegangan rendah
Jaringan distribusi tegangan rendahJaringan distribusi tegangan rendah
Jaringan distribusi tegangan rendah
 
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
 
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
 
DIstribusi Tenaga Listrik.pptx
DIstribusi Tenaga Listrik.pptxDIstribusi Tenaga Listrik.pptx
DIstribusi Tenaga Listrik.pptx
 
JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)
JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)
JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)
 
GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
GARDU  DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK GARDU  DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
 
Sistem penangkal petir
Sistem penangkal petirSistem penangkal petir
Sistem penangkal petir
 
Kd 3.5 jobsheet instalasi listrik sederhana
Kd 3.5 jobsheet instalasi listrik sederhanaKd 3.5 jobsheet instalasi listrik sederhana
Kd 3.5 jobsheet instalasi listrik sederhana
 
PENGOPERASIAN & PEMELIHARAAN JARING DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK.ppt
PENGOPERASIAN & PEMELIHARAAN JARING DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK.pptPENGOPERASIAN & PEMELIHARAAN JARING DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK.ppt
PENGOPERASIAN & PEMELIHARAAN JARING DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK.ppt
 
GARDU DISTRIBUSI
 GARDU DISTRIBUSI  GARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSI
 
1. panel listrik
1. panel listrik1. panel listrik
1. panel listrik
 
JTR ( JARINGAN TEGANGAN RENDAH)
JTR ( JARINGAN TEGANGAN RENDAH)JTR ( JARINGAN TEGANGAN RENDAH)
JTR ( JARINGAN TEGANGAN RENDAH)
 
GARDU INDUK
GARDU  INDUK GARDU  INDUK
GARDU INDUK
 

Viewers also liked

Sambungan kabel tipe ciut panas-Syamsir Abduh
Sambungan kabel tipe ciut panas-Syamsir AbduhSambungan kabel tipe ciut panas-Syamsir Abduh
Sambungan kabel tipe ciut panas-Syamsir AbduhTrisakti University
 
Puil 2011-232826711-sni-0225-2013
Puil 2011-232826711-sni-0225-2013Puil 2011-232826711-sni-0225-2013
Puil 2011-232826711-sni-0225-2013stevennf
 
Katalog peralatan
Katalog peralatanKatalog peralatan
Katalog peralatanHaerul Amri
 
Equipments of power transmission
Equipments of power transmissionEquipments of power transmission
Equipments of power transmissionRasika Ghongade
 
Prosedur pengujian rutin trafo 3 fasa hubungan Y-Y
Prosedur pengujian rutin trafo 3 fasa hubungan Y-YProsedur pengujian rutin trafo 3 fasa hubungan Y-Y
Prosedur pengujian rutin trafo 3 fasa hubungan Y-YAbdan Arsyad
 
Dampers used in electrical transmission lines
Dampers used in electrical transmission linesDampers used in electrical transmission lines
Dampers used in electrical transmission linesadeelshafiq
 
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Rio Afdhala
 

Viewers also liked (9)

Sambungan kabel tipe ciut panas-Syamsir Abduh
Sambungan kabel tipe ciut panas-Syamsir AbduhSambungan kabel tipe ciut panas-Syamsir Abduh
Sambungan kabel tipe ciut panas-Syamsir Abduh
 
Puil 2011-232826711-sni-0225-2013
Puil 2011-232826711-sni-0225-2013Puil 2011-232826711-sni-0225-2013
Puil 2011-232826711-sni-0225-2013
 
JAYAPURA DISTRIBUSI
JAYAPURA DISTRIBUSIJAYAPURA DISTRIBUSI
JAYAPURA DISTRIBUSI
 
Katalog peralatan
Katalog peralatanKatalog peralatan
Katalog peralatan
 
Industri polimer
Industri polimerIndustri polimer
Industri polimer
 
Equipments of power transmission
Equipments of power transmissionEquipments of power transmission
Equipments of power transmission
 
Prosedur pengujian rutin trafo 3 fasa hubungan Y-Y
Prosedur pengujian rutin trafo 3 fasa hubungan Y-YProsedur pengujian rutin trafo 3 fasa hubungan Y-Y
Prosedur pengujian rutin trafo 3 fasa hubungan Y-Y
 
Dampers used in electrical transmission lines
Dampers used in electrical transmission linesDampers used in electrical transmission lines
Dampers used in electrical transmission lines
 
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
 

Similar to Terminasi slip on- Syamsir Abduh

Teori kegagalan isolasi
Teori kegagalan isolasiTeori kegagalan isolasi
Teori kegagalan isolasisevirarh
 
Jbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-r
Jbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-rJbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-r
Jbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-rAzis Nurrochma Wardana
 
Komponen pelengkap instalasi listrik rumah tangga
Komponen pelengkap instalasi listrik rumah tanggaKomponen pelengkap instalasi listrik rumah tangga
Komponen pelengkap instalasi listrik rumah tanggaAgus Tri
 
JENIS & KOMPONEN - KOMPONEN TRANSMISI ( II ).pdf
JENIS & KOMPONEN - KOMPONEN TRANSMISI ( II ).pdfJENIS & KOMPONEN - KOMPONEN TRANSMISI ( II ).pdf
JENIS & KOMPONEN - KOMPONEN TRANSMISI ( II ).pdfRonigirsang3
 
Tugas makalah isolator
Tugas makalah isolatorTugas makalah isolator
Tugas makalah isolatorRenha2jk
 
Kabel bawah tanah dan sambungan kabel-Syamsir abduh
Kabel bawah tanah dan sambungan kabel-Syamsir abduhKabel bawah tanah dan sambungan kabel-Syamsir abduh
Kabel bawah tanah dan sambungan kabel-Syamsir abduhTrisakti University
 
Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer
Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan SplicerProsedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer
Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan SplicerGita Silviani
 
225220932-EP-Electrostatic-Precipitator-Training-4.ppt
225220932-EP-Electrostatic-Precipitator-Training-4.ppt225220932-EP-Electrostatic-Precipitator-Training-4.ppt
225220932-EP-Electrostatic-Precipitator-Training-4.pptDedeMulyaman1
 
434226146-Modul-Kojatel.pdf
434226146-Modul-Kojatel.pdf434226146-Modul-Kojatel.pdf
434226146-Modul-Kojatel.pdfWalbertPurba1
 
Manfaat Insulasi Pipa dengan Thermofoam.pdf
Manfaat Insulasi Pipa dengan Thermofoam.pdfManfaat Insulasi Pipa dengan Thermofoam.pdf
Manfaat Insulasi Pipa dengan Thermofoam.pdfTerabitKomputer
 
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSI
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSIPPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSI
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSIHastih Leo
 
126515918 kabel-bawah-tanah
126515918 kabel-bawah-tanah126515918 kabel-bawah-tanah
126515918 kabel-bawah-tanahPok Nik
 
Isolasi Tegangan Tinggi
Isolasi Tegangan TinggiIsolasi Tegangan Tinggi
Isolasi Tegangan TinggiRico Afrinando
 
Uas sistem isolasi yohan fajar sidik [34014]
Uas sistem isolasi   yohan fajar sidik [34014]Uas sistem isolasi   yohan fajar sidik [34014]
Uas sistem isolasi yohan fajar sidik [34014]Yohan Sidik
 

Similar to Terminasi slip on- Syamsir Abduh (20)

Kabel optik
Kabel optikKabel optik
Kabel optik
 
Teori kegagalan isolasi
Teori kegagalan isolasiTeori kegagalan isolasi
Teori kegagalan isolasi
 
Ppt ttt
Ppt tttPpt ttt
Ppt ttt
 
Jbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-r
Jbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-rJbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-r
Jbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-r
 
Komponen pelengkap instalasi listrik rumah tangga
Komponen pelengkap instalasi listrik rumah tanggaKomponen pelengkap instalasi listrik rumah tangga
Komponen pelengkap instalasi listrik rumah tangga
 
JENIS & KOMPONEN - KOMPONEN TRANSMISI ( II ).pdf
JENIS & KOMPONEN - KOMPONEN TRANSMISI ( II ).pdfJENIS & KOMPONEN - KOMPONEN TRANSMISI ( II ).pdf
JENIS & KOMPONEN - KOMPONEN TRANSMISI ( II ).pdf
 
ISOLATOR TBE
ISOLATOR TBEISOLATOR TBE
ISOLATOR TBE
 
Tugas makalah isolator
Tugas makalah isolatorTugas makalah isolator
Tugas makalah isolator
 
Kabel bawah tanah dan sambungan kabel-Syamsir abduh
Kabel bawah tanah dan sambungan kabel-Syamsir abduhKabel bawah tanah dan sambungan kabel-Syamsir abduh
Kabel bawah tanah dan sambungan kabel-Syamsir abduh
 
Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer
Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan SplicerProsedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer
Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer
 
KABEL TEGANGAN LISTRIK
KABEL TEGANGAN LISTRIKKABEL TEGANGAN LISTRIK
KABEL TEGANGAN LISTRIK
 
225220932-EP-Electrostatic-Precipitator-Training-4.ppt
225220932-EP-Electrostatic-Precipitator-Training-4.ppt225220932-EP-Electrostatic-Precipitator-Training-4.ppt
225220932-EP-Electrostatic-Precipitator-Training-4.ppt
 
KABEL TEGANGAN LISTRIK
KABEL TEGANGAN LISTRIKKABEL TEGANGAN LISTRIK
KABEL TEGANGAN LISTRIK
 
434226146-Modul-Kojatel.pdf
434226146-Modul-Kojatel.pdf434226146-Modul-Kojatel.pdf
434226146-Modul-Kojatel.pdf
 
Manfaat Insulasi Pipa dengan Thermofoam.pdf
Manfaat Insulasi Pipa dengan Thermofoam.pdfManfaat Insulasi Pipa dengan Thermofoam.pdf
Manfaat Insulasi Pipa dengan Thermofoam.pdf
 
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSI
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSIPPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSI
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSI
 
126515918 kabel-bawah-tanah
126515918 kabel-bawah-tanah126515918 kabel-bawah-tanah
126515918 kabel-bawah-tanah
 
Isolasi Tegangan Tinggi
Isolasi Tegangan TinggiIsolasi Tegangan Tinggi
Isolasi Tegangan Tinggi
 
Uas sistem isolasi yohan fajar sidik [34014]
Uas sistem isolasi   yohan fajar sidik [34014]Uas sistem isolasi   yohan fajar sidik [34014]
Uas sistem isolasi yohan fajar sidik [34014]
 
Bab ii elmen el
Bab ii elmen elBab ii elmen el
Bab ii elmen el
 

More from Trisakti University

Sinopsis metro tv 23 okt peran energi nuklir
Sinopsis metro tv 23 okt  peran energi nuklirSinopsis metro tv 23 okt  peran energi nuklir
Sinopsis metro tv 23 okt peran energi nuklirTrisakti University
 
Thesis nogroho, rizki aditya august 2011-1
Thesis nogroho, rizki aditya august 2011-1Thesis nogroho, rizki aditya august 2011-1
Thesis nogroho, rizki aditya august 2011-1Trisakti University
 
Thesis narulita, riri suci juli 2011-trisakti university jakarta
Thesis narulita, riri suci  juli 2011-trisakti university jakartaThesis narulita, riri suci  juli 2011-trisakti university jakarta
Thesis narulita, riri suci juli 2011-trisakti university jakartaTrisakti University
 
Thesis legowo dwi kartiko, kresno september 2010-1
Thesis legowo dwi kartiko, kresno september 2010-1Thesis legowo dwi kartiko, kresno september 2010-1
Thesis legowo dwi kartiko, kresno september 2010-1Trisakti University
 
Thesis kurniawan, dicky july 2009-1
Thesis kurniawan, dicky july 2009-1Thesis kurniawan, dicky july 2009-1
Thesis kurniawan, dicky july 2009-1Trisakti University
 
Theses mahardjono,andhiko march 2011-1
Theses mahardjono,andhiko march 2011-1Theses mahardjono,andhiko march 2011-1
Theses mahardjono,andhiko march 2011-1Trisakti University
 
Theses mahardika ardha february 2010-supervisor_prof. syamsir abduh
Theses mahardika ardha february 2010-supervisor_prof. syamsir abduhTheses mahardika ardha february 2010-supervisor_prof. syamsir abduh
Theses mahardika ardha february 2010-supervisor_prof. syamsir abduhTrisakti University
 
Theses septimiriawati, yenny july 2009-supervisor_prof. syamsir abduh
Theses septimiriawati, yenny july 2009-supervisor_prof. syamsir abduhTheses septimiriawati, yenny july 2009-supervisor_prof. syamsir abduh
Theses septimiriawati, yenny july 2009-supervisor_prof. syamsir abduhTrisakti University
 
Thesis nogroho, rizki aditya august 2011-Trisakti University-Jakarta
Thesis nogroho, rizki aditya august 2011-Trisakti University-JakartaThesis nogroho, rizki aditya august 2011-Trisakti University-Jakarta
Thesis nogroho, rizki aditya august 2011-Trisakti University-JakartaTrisakti University
 
Thesis narulita, riri suci juli 2011-trisakti university jakarta
Thesis narulita, riri suci  juli 2011-trisakti university jakartaThesis narulita, riri suci  juli 2011-trisakti university jakarta
Thesis narulita, riri suci juli 2011-trisakti university jakartaTrisakti University
 
Thesis legowo dwi kartiko, kresno september 2010. Trisakti University Jakarta
Thesis legowo dwi kartiko, kresno september 2010. Trisakti University JakartaThesis legowo dwi kartiko, kresno september 2010. Trisakti University Jakarta
Thesis legowo dwi kartiko, kresno september 2010. Trisakti University JakartaTrisakti University
 
Thesis kurniawan, dicky july 2009-Trisakti University Jakarta
Thesis kurniawan, dicky july 2009-Trisakti University JakartaThesis kurniawan, dicky july 2009-Trisakti University Jakarta
Thesis kurniawan, dicky july 2009-Trisakti University JakartaTrisakti University
 
Peran Metrologi dalam Kebijakan Energi Nasional
Peran Metrologi dalam Kebijakan Energi NasionalPeran Metrologi dalam Kebijakan Energi Nasional
Peran Metrologi dalam Kebijakan Energi NasionalTrisakti University
 
Ken sosialisasi kelembagaan 28042015-lombok-ntb
Ken sosialisasi kelembagaan  28042015-lombok-ntbKen sosialisasi kelembagaan  28042015-lombok-ntb
Ken sosialisasi kelembagaan 28042015-lombok-ntbTrisakti University
 
Opening remaks workshop iea-english version
Opening remaks workshop iea-english versionOpening remaks workshop iea-english version
Opening remaks workshop iea-english versionTrisakti University
 
Syamsir abduh-cv (english version)-2013
Syamsir abduh-cv (english version)-2013Syamsir abduh-cv (english version)-2013
Syamsir abduh-cv (english version)-2013Trisakti University
 

More from Trisakti University (20)

Sinopsis metro tv 23 okt peran energi nuklir
Sinopsis metro tv 23 okt  peran energi nuklirSinopsis metro tv 23 okt  peran energi nuklir
Sinopsis metro tv 23 okt peran energi nuklir
 
Thesis nogroho, rizki aditya august 2011-1
Thesis nogroho, rizki aditya august 2011-1Thesis nogroho, rizki aditya august 2011-1
Thesis nogroho, rizki aditya august 2011-1
 
Thesis narulita, riri suci juli 2011-trisakti university jakarta
Thesis narulita, riri suci  juli 2011-trisakti university jakartaThesis narulita, riri suci  juli 2011-trisakti university jakarta
Thesis narulita, riri suci juli 2011-trisakti university jakarta
 
Thesis legowo dwi kartiko, kresno september 2010-1
Thesis legowo dwi kartiko, kresno september 2010-1Thesis legowo dwi kartiko, kresno september 2010-1
Thesis legowo dwi kartiko, kresno september 2010-1
 
Thesis kurniawan, dicky july 2009-1
Thesis kurniawan, dicky july 2009-1Thesis kurniawan, dicky july 2009-1
Thesis kurniawan, dicky july 2009-1
 
Theses mahardjono,andhiko march 2011-1
Theses mahardjono,andhiko march 2011-1Theses mahardjono,andhiko march 2011-1
Theses mahardjono,andhiko march 2011-1
 
Ground Fault Detector 3 G
Ground Fault Detector 3 GGround Fault Detector 3 G
Ground Fault Detector 3 G
 
Theses mahardika ardha february 2010-supervisor_prof. syamsir abduh
Theses mahardika ardha february 2010-supervisor_prof. syamsir abduhTheses mahardika ardha february 2010-supervisor_prof. syamsir abduh
Theses mahardika ardha february 2010-supervisor_prof. syamsir abduh
 
Theses septimiriawati, yenny july 2009-supervisor_prof. syamsir abduh
Theses septimiriawati, yenny july 2009-supervisor_prof. syamsir abduhTheses septimiriawati, yenny july 2009-supervisor_prof. syamsir abduh
Theses septimiriawati, yenny july 2009-supervisor_prof. syamsir abduh
 
Thesis nogroho, rizki aditya august 2011-Trisakti University-Jakarta
Thesis nogroho, rizki aditya august 2011-Trisakti University-JakartaThesis nogroho, rizki aditya august 2011-Trisakti University-Jakarta
Thesis nogroho, rizki aditya august 2011-Trisakti University-Jakarta
 
Thesis narulita, riri suci juli 2011-trisakti university jakarta
Thesis narulita, riri suci  juli 2011-trisakti university jakartaThesis narulita, riri suci  juli 2011-trisakti university jakarta
Thesis narulita, riri suci juli 2011-trisakti university jakarta
 
Thesis legowo dwi kartiko, kresno september 2010. Trisakti University Jakarta
Thesis legowo dwi kartiko, kresno september 2010. Trisakti University JakartaThesis legowo dwi kartiko, kresno september 2010. Trisakti University Jakarta
Thesis legowo dwi kartiko, kresno september 2010. Trisakti University Jakarta
 
Thesis kurniawan, dicky july 2009-Trisakti University Jakarta
Thesis kurniawan, dicky july 2009-Trisakti University JakartaThesis kurniawan, dicky july 2009-Trisakti University Jakarta
Thesis kurniawan, dicky july 2009-Trisakti University Jakarta
 
Peran Metrologi dalam Kebijakan Energi Nasional
Peran Metrologi dalam Kebijakan Energi NasionalPeran Metrologi dalam Kebijakan Energi Nasional
Peran Metrologi dalam Kebijakan Energi Nasional
 
Ken forum koordinasi 15042015
Ken forum koordinasi  15042015Ken forum koordinasi  15042015
Ken forum koordinasi 15042015
 
Ken 02052015 surabaya-its
Ken  02052015 surabaya-itsKen  02052015 surabaya-its
Ken 02052015 surabaya-its
 
Ken sosialisasi kelembagaan 28042015-lombok-ntb
Ken sosialisasi kelembagaan  28042015-lombok-ntbKen sosialisasi kelembagaan  28042015-lombok-ntb
Ken sosialisasi kelembagaan 28042015-lombok-ntb
 
Opening remaks workshop iea-english version
Opening remaks workshop iea-english versionOpening remaks workshop iea-english version
Opening remaks workshop iea-english version
 
SK Dewan Juri SNI Award
SK Dewan Juri SNI AwardSK Dewan Juri SNI Award
SK Dewan Juri SNI Award
 
Syamsir abduh-cv (english version)-2013
Syamsir abduh-cv (english version)-2013Syamsir abduh-cv (english version)-2013
Syamsir abduh-cv (english version)-2013
 

Recently uploaded

PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 

Recently uploaded (20)

PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 

Terminasi slip on- Syamsir Abduh

  • 1. TERMINASI SLIP ON 4.1 Pengantar Pada sistem pentanahan , pelindung (shielding) membantu guna menjaga tingkat stess dan distribusi medan listrik di dalam isolasi kabel. Saat kabel di hubungkan ke konduktor tanpa busbar , maka kabel harus dilindungi dengan mengupas atau memotong shielding kabel pada jarak tertentu, sehingga tidak terjadi lompatan api ( flashover ), dan aman selama tegangan dioperasikan. Tanpa suatu terminasi, stress listrik yang tinggi akan terjadi pada ujung potongan shielding kabel, kemudian akan menembus ketahanan udara sekitar. Hal ini akan menimbulkan korona yang selanjutnya akan mengikis isolasi kabel ketitik kritis kegagalan kabel. 4.1.1 Definisi dan Tujuan Terminasi Definisi terminasi adalah suatu alat yang dibutuhkan pada ujung kabel tegangan menengah dan tinggi, dimana alat tersebut akan dihubungkan dengan peralatan listrik lainnya seperti switch gear ( alat penyambung daya ) atau disambugkan ke saluran udara. Adapun maksud terminasi adalah untuk : 1. Memecah stress yang bertumpuk pada satu titik di ujung konduktor kabel. 2. Melindungi ujung kabel terhadap masuknya air dan pengaruh luar lainnya. 3. Menghindari terhadap lapisan yang berjejak pada lapisan yang berjejak pada lapisan luar ujung kabel sehingga walaupun terjadi tegangan tembus tetapi tidak akan terulang pada bagian yang sama. Tujuan untuk memecahkan stress yang bertumpuk pada ujung konduktor kabel, dapat dilakukan dengan : a. Menggunakan stress cone ( berbentuk kerucut ). b. Bahan yang memiliki kemampuan memecahkan stress ( stress receiving material ). Bahan tersebut berbentuk pita, selongsong slip on, mastic dan gemuk. 67
  • 2. Beberapa tipe terminasi yaitu : 1. Slip-on (Heat Shrink) 2. Ciut Dingin (Cold Shrink) 3. Konus Pemecah Stress (stress cone) 4. Slip On 4.1.2 Jenis – jenis Terminasi Terminasi dibagi beberapa jenis yaitu : 1. Terminasi indoor (terminasi pasangan dalam) a. Terminasi Indoor inti tunggal b. Terminasi Indoor tiga inti 2. Terminasi Outdoor (terminasi pasangan luar) a. Terminasi Outdoor inti tunggal b. Terminasi Outdoor tiga inti 4.2 Terminasi Slip On 4.2.1 Umum Karet sintetis (synthetic rubber) merupakan bahan yang banyak dipergunakan sebagai isolator untuk pasangan luar dan dalam, antara lain dipergunakan pada isolator saluran,surge arrester,terminasikabel (cable termination) dan terminasi kabel (jointing). Pada umumnya isolator tegangan tinggi merupakan campuran dari karet (rubber), material pengisi (filler) dan material tambahan (additives). Pada saat ini karet silicon (silicone rubber, SR) dan karet ethylene propylene 68
  • 3. diene monomer (EPDM) banyak digunakan pada terminasi kabel (cable termination). Pada terminasi slip on, bahan polimer yang dipergunakan adalah EPDM. 4.2.2 Ethylene Propylene Diene Monomer (EPDM) Kopolimerisasi dari propylene dengan ethylene menghasilkan produk non kristalin yang mempunyai sifat seperti karet dan sifat kimianya lembam. Kopolimerisasi ini diikat silang dengan memakai peroksida atau radiasi, sehingga dengan penambahan ikat silang dengan diene monomer menghasilkan polomer yang dikenal sebagai karet ethylene propylene diene monomer (EPDM). Komonomer dari EPDM adalah 1,4-hexadiene, dicyclopentadiene,ethylene norbornene. Didalam terminasi slip on,EPDM ini berwujud kerucutyang berfungsi sebagai pemecah stress listrik, yang disisipkan ke isolasi sehingga medan listrik yang dihasilkan mendekati homogeny, dan terjadinya tembus (breakdown) dapat ditekan seminimum mungkin. CH CH3 CH2 Ethylene orbornene Gambar 4.1 Salah satu komonomer Dari EPDM 69
  • 4. 4.2.2.1 Faktor Penentu Kinerja Karet EPDM Sebagai Isolator Untuk Terminasi Slip On Karet EPDM (ethylenepropylene-diene monomer ) sebagian material pengisinya (fillers) berupa alumina-try-hydrate (ATH) dan silica. Tidak seperti isolatorkonvensional, isolator non keramik (polimer) memperlihatkan perubahan setelah beberapa tahun dipergunakan terutama yang dipasang pada tempat yang tak terlindungi atau isolator pasangan luar (outdoor). Penyebab perubahan tersebut antara lain polusi (kontaminasi), temperatur udara yang berubah-ubah, temperature kerja kabel, kelembaban udara,oksidasi,pengaruh jamur,pengaruh hujan dan radiasi sinar ultraviolet. Akibat pengaruh tersebut, isolator akan mengalami penuaan yang akhirnya mengakibatkan kinerja isolator akan terganggu bahkan menyebabkan gagalnya fungsi isolator tersebut. Perubahan yang dialami pada isolator polimer antara lain perubahan kekerasan,kekasaran permukaan, hydrophobisita, dan kimiawi. Radiasi sinar ultraviolet yang tinggi dan aktivitas busur api (flashover) mengakibatkan kekerasan pada permukaan isolasi. Sedangkan perubahan kimiawi menyebabkan perubahan hydrophobisitas (kemampuan menyerap air) sehingga isolator tersebut akan bersifatmenyerap air dan membuat permukaannya bersifat konduktif. 70
  • 5. Gambar 4.2 Perubahan Hydrophobisitas Karet dan EPDM Dari gambar 4.2 terlihat perubahan hydrophobisitas dimana karet EPDM setelah 2000 jam operasi, menjadi bersifat hydrophilik (kemampuan menyerap air secara berlebih), sehingga memungkinkan terbentuknya bgian yang bersifat menghantar arus pada terminasi kabel. Selain itu ternyata tingkat konsentrasi material pengisi (fillers) dapat mempengaruhi perubahan kekasaran permukaan isolasi sehingga kualitas isolasi mengalami penurunan. 4.2.3 Persyaratan Terminasi Slip On Materi atau bahan terminasi slip on memiliki kemampuan teknis yang tinggi dan berbagai persyaratan lainnya sebagai terminasi listrik yang baik. Persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu terminasi lisitrik yaitu: 1. Mencegah terjadinya konsentrasi area pada ujung screen kabel. 2. Mencegah terjadinya jejak konduktif (track) pada bahan isolasi terminal, walaupun dalam keadaan lingkungan yang tercemar. 3. Penyekatan (sealing) yang mempunyai keandalan terhadap air, kelembaban dan keadaan lingkungansekitar. Syarat – syarat tersebut dapat dipenuhi oleh terminasi slip on , dengan adanya : 1. Stress Control Cone (SCC) 71
  • 6. Berwujud kerucut akan mengendalikan tingkat stress di ujung kabel karena mempunyai sifat kapasitif terintegrasi, sehingga stress akan turun secara berharap sepanjang SCC sehingga sampai ke nilai yang tidak kritis terhadap isolasi. 2. High voltage Tubing (HTVM) HTVM memiliki sifat non tracking, yaitu mencegah timbulnya cuaca, tahan terhadap erosi, dan pengaruh lingkungan yang buruk, misalnya: adar polusi udara yang tinggi dan radiasi ultra violet. Jika tracking dibiarkan berlarut, isolasi kabel akan rusak terbakar sehingga kabel tidak berfungsi lagi. 3. Daya tahan yang baik terhadap lingkungan sekitarnya seperti : a. Kelembaban (embun,hujan) b. Sinar ultra violet c. Zat oksigen dan ozon d. Gas SO2 dan NO2 4. Skirts (sirip) Skirts merupakan bagian dari terminal yang berfungsi mencegah loncatan bunga api (flashover) pada kondisi basah/lembab. Skirts ini dibutuhkan hanya pada terminal pasangan luar. 4.2.4 Sifat-Sifat Terminal Slip On 1. Sifat umum yaitu : a. Pemakaian outdoor atau indoor b. Jenis Kabel berisolasi kertas, XLPE, plastik c. Konduktor berupa alumunium atau tembaga, ukuran 10-630 mm 2 2. Sifat khusus yaitu : a. Kemampuan elektrik yang tinggi b. Proteksi terhadap segala lingkungan kerja c. Mengatasi masalah stress pada kabel tegangan menengah d. Cepat dalam pemasangan dan dapat langsung dibebani tegangan 72
  • 7. e. Fleksibel dan tanpa batas umur penyimpanan digudang 4.3 Konstruksi dan Pemasangan Terminasi Pasangan Luar dan Dalam Tipe Slip On 4.3.1 Umum Jika penghantar (konduktor) kabel dalam keadaan tanpa isolasi dihubungkan dengan hantaran udara maupun peralatan listrik misalnya transformator, maka kemungkinan terjadinya tegangan tembus cukup besar. Hal ini disebabkan oleh arah medan listrik pada penghantar itu tidak homogen atau uniform dalam arah radial saja, tetapi juga mempunyai arah longitudinal. Hal ini membuat masalah isolasi menjadi rumit sehingga diperlukan pemasangan terminasi secara tepat untuk mengurangi tekanan medan listrik pada ujung penghantar tersebut. Untuk mendapatkan hasil pemasangan terminasi yang baik, maka keahlian pemasangan sangat menentukan. Oleh karena itu, pemasangan harus memperhatikan faktor yang berhubungan dengan terminasi yang akan digunakan. 73
  • 8. Gambar 4.3 Konstruksi Terminasi luar (outdoor) Keterangan gambar : 1. Sepatu kabel (cable lug) 74
  • 9. 2. Sirip (skirt) 3. Kerucut pengendali stress listrik (Stress control cone) 4. Selongsong isolasi luar (wheather resistant tubing) 5. Celana kabel (Cable breakout) 6. Anyaman tembaga (Coopper braid). Gambar 4.4 Konstruksi Terminasi Dalam (indoor) 75
  • 10. Keterangan gambar : 1. Sepatu kabel 2. Kerucut pengendali stress listrik 3. Selongsong isolasi luar 4. Celana kabel 5. Anyaman tembaga 4.3.2 Instruksi Umum Pemasangan Terminasi Untuk mendapatkan hasil pemasangan yang baik maka pemasang harus memperhatikan instruksiinstruksi sebagai berikut : 1. Sepatu kabel ang akan digunakan harus kedap air dan harus sejenis dengan bahan konduktor. 2. Gunakan gas LPG, Propane atau Butane, jangan minak tanah. 3. Atur brander untuk mendapatkan api berwarna biru dengan lidah api bewarna kuning. Hindarkan penggunaan lidah api biru. 4. Api harus digerakkan merata untuk menghindari pemutusan panas. 5. Bersihkan minak kabel (jika ada) dari bagian yang akan dipasang perekat. 6. Pada pemasangan terminasi tangan harus bersih, dan tidak boleh merokok. 4.3.3 Pemasangan Luar (Outdoor) Terminasi 20 KV Kabel XLPE 3 Inti 4.3.3.1 Persiapan Kabel Persiapan kabel merupakan salah satu bagian yang penting dalam pemasangan terminasi slip on. Oleh karena itu dengan memperhatikan ukuran konduktor , panjang dan tegangan yang akan dibebankan ke kabel, semua material penghantar harus dipotong sesuai dengan instruksi pemasangan. Potongan harus rata dan jangan sampai menggores isolasi kabel, karena hal itu akan menimbulkan celah udara yang dapat menebabkan timbulnya korona dan mengurangi daya daya hantar. Adapun tahap-tahap persiapannya sebagai berikut : 1. bersihkan jaket kabel dari kotoran yang menempel. 2. kupas jaket luar sepanjang minimum 800 mm (lihat gambar 4.5) 76
  • 11. 3. ikat armouring 25 mm dari ujung potongan jaket kabel luar dengan kawat seng. Kupas armourring, sisakan 25 mm (lihat gambar 4.5) 4. kupas jaket kabel dalam, sisakan 10 mm 5. bersihkan semua material pengisi 6. siapkan cooper braid pendek dan panjang (ground) 7. pasangkan ketia cooper braid flat (ground) pada tiap inti, ikat tiap-tiap ujungnya dengan + 10 ikatan kawat tembaga lapis tanah, kemudian tutup dengan pita PVC 3 lapis. 8. lakukan pemasangan awal pada jaket kabel luar dengan api ang tidak terlalu besar. Gambar 4.5 Persiapan Kabel 77
  • 12. 4.3.4 Pemasangan Dalam (Indoor) Terminasi 20 KV Kabel XLP 3 Inti Kontruksi kabel sebelum pemasangan terminasi adalah : Gambar 4.6 Kontruksi Kabel Sebelum Pemasangan Terminasi Adapun tahap persiapan kabel pamasangan dalam ini sama dengan tahap persiapan kabel pasangan luar yaitu : 1. Bersihkan jaket kabel dari kotoran yang menempel. 2. Kupas jaket kabel luar sepanjang minimum 800 m (lihat gambar 4.7) 3. Ikat armouring 25 mm dari ujung potongan jaket kabel luar dengan kawat seng. Kupas armouring, sisakan 25 mm (lihat gambar 4.7) 4. Kupas jaket kabel dalam, sisakan 10 mm 5. Bersihkan semua meterial pengisi 78
  • 13. 6. Sisipkan copper braid pendek dan panjang (sebagai ground) 7. Pasangkan ketiga copper braid flat (ground) pada tiap inti. Ikat tiap-tiap ujung dengan + ikatan kawat tembaga lapis timah, kemudian tutup dengan pita PVC 3 lapis 8. Lakukan pemanasan awal pada jaket kabel luar dengan api yang tidak terlalu besar. 4.3.4.1 1. Pemasangan Terminasi Pasangan Dalam Tentukan posisi terminal, kupas kabel isolasi dan pasangan peci pembentang Slip-on 2. Lindungi setiap inti kabel dengan pita PVC dan pasangan penjepit kabel tanah atau anyaman tembaga. 79
  • 15. 4. lepaskan lapisan semikonduktif luar dari inti kabel. Lepaskan isolasi kabel kerucut-kerucut pereduksi stess listerik 5. dan pasang Pasang terminal-terminal 81
  • 16. 6. Kerutkan ujung-ujung terminal dan pasang sepatu kabel Gambar 4.7 Tahap Persiapan Kabel Pemasangan Dalam 4.4 Jarak Antar Phasa 4.4.1 Jarak Minimum Belokan Merupakan jarak terdekat yang harus dicapai oleh dua buah phasa yang terdekat, yaitu phasa yang dibelokan dengan phasa terdekat atau dengan grounding (pentanahan). Secara sistematis dapat dirumuskan dengan 82
  • 17. R = 10 x D (4.1) Dimana : R = Jarak terdekat antara dua phasa terletak pada awal screen (mm) D = Diameter kabel (mm) 83
  • 18. 4.42 Jarak minimum Antara Sirip-sirip Merupakan jarak terkecil yang harus dicapai antara dua buah sirip yang terdekat pada phasa yang berlainan. 84
  • 19. Tabel 4.1 Jarak Antar Sirip kV 7.2 12 17.5 24 36 D (mm) 10 10 15 20 24 4.4.3 Panjang Jarak Rambat (Creepage Length) Sebagai bagian dari konstuksi terminasi, sirip merupakan bagian terpenting yang berguna sebagai pelindung terhadap pengaruh luar (weather) Shield), seperti flashover, air, hujan, kelembaban, dan juga berguna untuk menambah panjang creepage length. creepage length adalah isolasi minimum yang harus dicapai terminal. Tabel 4.2 Creepage Length untuk teriminasi Kabel Tegangan KV Creepage Length Indoor (mm) Creepage Length Indoor (mm) 7,2 250 450 12 300 650 17,5 350 650 24 450 800 85
  • 20. 36 600 800 Dari tabel diatas, terlihat bahwa semakin besar tegangan kabel maka creepage length semakin panjang. Tetapi pemakaian dilapangan hal tersebut sulit dilakukan. Maka untuk mengatasi hal tersebut digunakan sirip-sirip terminasi dimana salah satu kegunaannya untuk memperpanjang creepage length. 4.5 Keuntungan Pemakaian Terminasi Slip On Keuntungan yang didapat dari pemakaian terminasi jenis ini adalah : 1. Mudah pemasangan (tidak perlu dipasangan oleh seorang tenaga ahli) 2. Berlaku untuk segala macam kabel untuk tegangan menengah : a. Untuk 1 dan 3 Inti b. Berisolasi plastik, keret c. , XLPE d. Materi pemasagan terimanasi outdoor hampir sama dengan pemasangan terminasi indoor e. Dapat dipergunakan untuk semua pelindung atau shielding f. Semau kebel dan konduktor yang ada dipasaran. 3. Waktu pemasangan relatif cepat 4. Lebih murah dari pada isolator dan sistem porsolin 5. Tidak memilki batas waktu dan suhu apabila terminasi belum terpakai dan dapat disimpan dalam gudang 6. Apabila seselai dalam pemasagan, terminasi dapat langsung dibebani sehingga dapat langsung melayani konsumen. 86