SlideShare a Scribd company logo
1 of 44
Download to read offline
1.1 Identifikasi Mata Pelajaran
Judul Mata Pelajaran : Koneksi Jaringan Telekomunikasi
Kelas/Jurusan : XI / Teknik Jaringan Akses
Telekomunikasi
Jumlah Jam/minggu : 6 jam/minggu
1.2 Ringkasan Topik
Modul Koneksi Jaringan Telekomunikasi berisikan pembahasan
terkait kabel tembaga multipair, sistem jaringan akses tembaga, propagasi
gelombang radio dan frekuensinya, karakteristik antena, sistem
komunikasi radio, sistem transmisi, trafik telekomunikasi, teknik
switching dan softswitch, sentral telepon otomat (STO), MSAN,sistem
routing dan signaling, teknik broadband wireline, dan infrastruktur
jaringan akses.
1.3 Tujuan Pembelajaran Khusus
Siswa dapat memahami materi serta mampu merealisasikannya
sesuai dengan pokok pembahasan yang ada. Selain itu, siswa juga mampu
menyajikan hasil realisasi kedalam bentuk laporan portofolio.
DESKRIPSI MATA PELAJARAN
1.1 Pengertian Kabel Multipair
Kabel merupakan kumpulan dari satuan dasar yang tersusun
menjadi satu kesatuan dan terbungkus oleh pelindung elektris dan
selubung PE. Kabel multipair adalah sekumpulan dari beberapa konduktor
berisolasi yang lebih dari dua pasang dengan kapasitas tertentu. Kabel
multipair yang digunakan dalam sistem telepon biasanya memiliki
kapasitas 5x2, 10x2, 20x2,100x2, 1200x2, 1800x2, dan seterusnya.
Bila terdapat suatu kabel dengan kapasitas 20x2, artinya kabel
tersebut terdiri dari 20 pasang kawat berisolasi dan 40 urat kabel. Dimana
urat kabel merupakan sebuah satuan yang mendefinisikan satu kawat
kabel. Urat kabel merupakan sebuah kawat yang berisolasi PE (Polietilen)
atau kertas.
1.2 Jenis Kabel Tembaga Multipair
 Berdasarkan isolasi konduktor pada kabel, terdiri dari 3 jenis, yaitu :
1. Kabel dengan isolasi Polyethylen
2. Kabel dengan isolasi Foam Skin
3. Kabel dengan isolasi Polyvynil Chloride (PVC)
 Berdasarkan cara pemasangannya, kabel multipair terdiri atas :
1. Kabel Tanah Tanam Langsung/Burried Cable (STEL-K-007)
Kabel Tanah Tanam Langsung merupakan kabel yang ditanam
secara langsung dibawah permukaan tanah.
MODUL 1
KABEL MULTIPAIR
 Struktur Kabel Tanah Tanam Langsung
Gambar 1 Struktur Kabel Tembaga
 Fungsi Lapisan Kabel Tanah Tanam Langsung
(1) Urat-urat kabel
Fungsinya sebagai penghantar dan yang menyambungkan
pesawat telepon langganan dan sentral
(2) Isolasi warna berpetrojelly
Berfungsi untuk mengidentifikasi no urat kabel tembaga
dan petrojelly berfungsi untuk mencegah air masuk ke dalam urat
kabel.
(3) Pita pelilit Kode Warna
Fungsinya mempermudah penghitungan urat kabel
(4) Pembungkus inti kabel
Fungsinya untuk membalut inti kabel supaya padat dan
bulat, dan juga berfungsi sebagai pelindung atau bantalan antara
urat kabel dan lapisan alumunium
(5) Lapisan alumunium Foil
Fungsinya sebagai pelindung elektris terhadap induksi dari
teganan asing dari Iuar.
(6) Kulit dalam kabel (PE hitam)
Fungsinya :
- Sebagai pelindung kemungkinan masuknya air
- Sebagai bantalan antara lapisan amouring dengan lapisan
alumunium.
(7) Armouring baja.
Amouring dapat berupa plat/pita baja atau berupa kawat baja.
Fungsinya:
- Sebagai pelindung mekanis terbadap benturan benda
tajam/keras.
- Sebagai pelindung elektris terhadap induksi tegangan
asing dari luar
(8) Kulit luar kabel (PE hitam).
Fungsinya:
- Sebagai pelindung kemnugkinan masuknya air
- Sebagai bantalan pada waktu penarikan kabel
 Tanda Pengenal Kabel Tanah Tanam Langsung
STEL-K-007 : Kabel Tanah berperisai, berisolasi dan
berselubung polyethelene, berisi petrojelly. Kabel tembaga jenis ini
biasa dikenal dengan istilah KTTL ( Kabel Tanah Tanam Langsung
), karena pada saat instalasi, kabel tersebut tidak diberikan lagi
pelindung seperti pipa atau HDPE, karena sudah mempunyai
pelindung mekanis berupa perisai yang terbuat dari baja.
T - Kabel Bawah Tanah jenis standar dengan penghantar tembaga
( Cu )
E – Isolasi Polyethelene
J – Petrojeli
Pem – Pelindung elektris ( lapisan alumunium ) dan mekanis ( pita
baja )
E – Selubung polyethelene
Contoh :
T – E J (Pem) E 200 X 2 X 0,6
Menyatakan suatu kabel tanah berkapasitas 200 pasang
dengan penghantar tembaga berdiameter 0,6 mm, berisolasi
polyethelene, berisi petrojeli, memakai pelindung elektris pita
alumunium , berperisai pita baja dan berselubung polyethelene.
 Kapasitas Kabel Tanah Tanam Langsung
Gambar 2 Kapasitas Kabel Tanah Tanam Langsung
2. Kabel Udara/Aerial Cable (STEL-K-001)
Kabel Udara merupakan kabel yang konstruksinya khusus
untuk dipasang diatas tanah/diatas tiang. Berdasarkan kawat
penggantungnya, kabel udara terbagi menjadi 2 jenis, yaitu :
a. Separate Bearer Aerial Cable
Yaitu kabel udara yang penggantungnya terpisah.
Dalam pemasangannya, untuk menegangkan kabel udara
ini penggantungnya digunakan kawat baja atau seng
sepanjang rute kabel udara, dan diikat dengan kawat ikat
pada jarak tertentu.
Gambar 3 Kabel Udara Jenis Separate Bearer Aerial Cable
b. Integrated Bearer Aerial Cable
Adalah kabel udara dengan kawat penggantung (
bearer ) menjadi satu konstruksi dengan kabel udaranya.
Dilihat dari posisi/letak dari kawat penggantungnya
terhadap urat kabelnya, kabel udara ini ada 2 ( dua )
macam, yaitu :
(1) Dilihat dari posisi/letak dari kawat penggantungnya
terhadap urat kabelnya
(a) Penggantung terpisah dengan urat kabel
Urat kabel beserta kawat penggantungnya dibungkus
menjadi satu dengan kulit kabel, sehingga membentuk
seperti angka delapan
Gambar 4 KU dengan Penggantung Terpisah
Konstruksi inilah sekarang banyak digunakan di
indonesia.
(b) Penggantung melingkari urat/inti kabel
Gambar 5 KU dengan Penggantung Melingkari Inti
(2) Dilihat dari susunan urat kabelnya
Kabel udara dibedakan menjadi beberapa tipe :
(a) Type AEI ( Agency Electrical Industri )
Susunan urat kabelnya berpasangan ( pair ) dan berlapis dua ( 2 )
urat dipilin menjadi satu, membentuk pair. Perhitungan uratnya dimulai
dari lapisan paling luar menuju ke inti kabel.
Isolasi urat kabel a untuk pair pertama dari setiap lapisan berwarna
merah. Sedangkan untuk pair selanjutnya berwarna putih
Untuk urat kabel b, warna isolasinya berturut-turut sebagai berikut :
- Biru -Hijau -Hitam
- Kuning -Coklat
Dan seterusnya mulai lagi dari biru adapun susunan dan jumlah
pair dari setiap lapisan untuk beberapa kapasitas kabel adalah sebagai
berikut :
Tabel 1 Perhitungan Urat Kabel Type AEI
KAPASITAS
KABEL
JUMLAH PAIR
INTI
LAPISAN KE
1 2 3 4
10 2 8
20 1 6 13
30 4 10 16
40 1 7 13 9
50 4 10 15 21
60 1 6 12 18 24
Tabel 2 Warna Isolasi KU type AEI
PAIR KE
WARNA ISOLASI
A B
1 MERAH BIRU
2 PUTIH KUNING
3 PUTIH HIJAU
4 PUTIH COKLAT
5 PUTIH HITAM
6 PUTIH BIRU
7 PUTIH KUNING
8 PUTIH HIJAU
Tabel 3 Warna Isolasi Inti KU type AEI
PAIR KE
WARNA ISOLASI
a b
9 MERAH COKLAT
10 PUTIH HITAM
 Tanda Pengenal Kabel Udara Multipair
Sesuai dengan spesifikai PERUMTEL Nomot STEL K-001,
kabel udara mempunyai kode pengenal sebagai berikut :
U - menandakan kabel udara jenis standar dengan
penghantar tembaga
E – Isolasi Polyethylene
(PE) – Pelindung Elektris ( berupa alumunium foil)
E – Selubung Polyethylene
S – Penguat sendiri ( berupa bearer )
Contoh : U – E (Pe) – E S 60 x 2 x 0.6
Menyatakan suatu kabel udara berkapasitas 60 pasang dengan
penghantar tembaga berdiameter 0,6 mm, berisolasi polyethelene
memakai pelindung elektris dari alumunium, berselubung
polyethelene, berpenguat sendiri.
 Struktur Kabel Udara Multipair
Struktur kabel udara sesuai dengan spesifikasi Telkom dapat dilihat
pada gambar berikut ini
Gambar 6 Konstruksi Kabel Udara Multipair
Gambar 7 Contoh Kabel Udara Multipair
 Fungsi Lapisan Kabel Udara
(1)Urat Kabel
a. Penghantar
Penghantar harus terbuat dari bahan tembaga lunak hasil
proses annealing dan memenuhi persyaratan sebagai berikut :
- Merata kualitasnya
- Berupa kawat padat bulat, mengkilat dan bersih
- Bebas dari segala macam cacat
- Harga tahanan urat kabel yang diukur harus sesuai dengan
diameternya
b. Isolasi
Masing-masing penghantar akan dibungkus merata dengan
isolasi berwarna.Isolasi harus terbuat dari bahan kompon
polyethelene yang memenuhi persyaratan.
(2)Pita pengikat satuan
Setiap 10 pair ( 5 quad ) kabel satuan dililit pita pengikat
berwarna yang terbuat dari bahan polypropilin atau sejenisnya.
(3)Pita pembungkus inti
Untuk pembungkusan inti kabel dipergunakan pita non
higroskopis yang terbuat dari bahan polypropilin atau sejenisnya (
plastik transparan ). Dipasang dengan cara dililitkan pada inti kabel
secara helikal atau tumpang tindih.Pita pembungkus ini disamping
berfungsi sebagai pembungkus inti kabel, juga berfungsi sebagai
pencegah lelehnya isolasi penghantar pada proses pembuatan kulit
kabel.
(4)Kawat telanjang tembaga
Kawat telanjang tembaga ( yang biasanya dipertin atau
dilapisi timah ) pada setiap kabel belum tentu ada, dengan diameter
0,6 mm.Kawat tembaga ini berfungsi sebagai peng-ardean atau
penghubung ke tanah/ground pada waktu terminasi. Bila kabel
tidak diperlengkapi ini harus dibuat dengan cara melilitkan kawat
tembaga pada lapisan alumunium
(5)Pelindung elektris
Untuk pelindung terhadap kemungkinan induksi ataupun
kelembaban. Pelindung elektris harus terbuat dari pita alumunium
polos atau pita alumunium berlapis polyethylene pada salah satu
sisinya.Lapisan alumunium ini diletakkan di atas pita pembungkus
inti dengan membelitkan secara helikal pada inti kabel dengan
tumpang tindih
(6)Penggantung / Bearer
Kabel udara ini mempunyai penggantung dari pilinan kawat
baja galvanist serta yang berkekuatan tarik tinggi. Ukuran kawat
baja penggantung kabel berikut ini :
(1) Kapasitas 10 pair sampai dengan 50 pair jumlah kawat
baja penggantung 7 buah, dan berdiameter 1,2 mm,
serta daya tahan beban penyebab kerusakan 11.000
Newton
(2) Kapasitas 60 pair sampai dengan 120 pair jumlah kawat
baja untuk penggantung 7 buah dengan diameter 2 mm
atau 19 buah dengan diameter 1,2 mm serta daya tahan
beban penyebab kerusakan 29.000 Newton.
(7)Kulit kabel
Inti kabel yang telah dilapisi pita pembungkus dan
pelindung elektris bersama-sama dengan kawat penggantung baja
dilapisi selubung polyethelene berwarna hitam. Sehingga bentuk
penampang kabel seperti angka 8 ( delapan )
 Kapasitas Kabel Udara
Gambar 8 Kapasitas Kabel Udara
3. Kabel Duct (STEL-K-008/STEL-K-009)
Kabel Duct merupakan Kabel yang dapat dipasang dibawah tanah
dengan menggunakan pipa duct dan penjaluran.
 Struktur Kabel Duct
Gambar 9 Konstruksi Kabel Duct
 Fungsi Lapisan Kabel:
(1) Urat-urat kabel
Fungsinya sebagai penghantar dan yang menyambungkan
pesawat telepon langganan dengan sentral telepon
(2) Isolasi warna
Berfungsi untuk mempermudah mengidentifikasi no. Urat.
Ada yang berpetrojelly adajuga yang tidak.
(3) Pita pelilit kode warna
Fungsinya untuk mempermudah perhitungan urat kabel
(4) Pembungkus inti kabel
Fungsinya untuk membalut inti kabel supaya padat dan
bulat, dan juga berfungsi sebagai pelindung/bantalan antara
urat kabel dan lapisan alumunium.
(5) Lapisan alumunium foil.
Fungsinya sebagai pelindung elektris terhadap induksi dari
tegangan asing.
(6) Kulit kabel (PE hitam).
 Sebagai pelindung kemungkinan masuknya air
 Sebagai bantalan pada waktu penarikan kabel
 Kode Pengenal Kabel Duct
T – Kabel Tanah jenis standar dengan penghantar tembaga ( Cu ).
E – Isolasi polyethelene
J – Petrojely
(Pe) – Pelindung elektris ( Lapisan Alumunium )
E – Selubung Polyethelene
Dibagi menjadi 2 jenis :
(a)Kabel Duct berisi jelly
Masuk dalam standar STEL-K-008 yaitu kabel tanah tanpa
perisai berisolasi dan berselubung polyethelene berisipetrojelly.
Biasa juga dikenal dengan kabel duct dengan jelly. Pemasangan
kabel ini dilakukan dibawah tanah dengan ditambah pelindung
kabel berupa pipa PVC
Contoh :
T – E – J(Pe) – E 200 X 2 X 0,6
Menyatakan suatu kabel tanah berkapasitas 200 pasang
dengan penghantar tembaga berdiameter 0,6 mm, berisolasi
polyethelene berisi petrojelly, memakai pelindung elektris pita
alumunium dan berselubung polyethelene.
 Kapasitas Kabel Duct Berisi Jelly
Gambar 10 Kapasitas Kabel Duct Berisi Jelly
(b) Kabel Duct tanpa jelly
Masuk ke dalam standar STEL-K-009 : Kabel Tanah tanpa
perisai berisolasi dan berselubung polyethelene berisi udara
kering. Kabel tembaga jenis ini masuk ke dalam golongan kabel
duct, hanya saja untuk kabel duct jenis ini tidak mempunyai jelly.
Untuk instalasi dibutuhkan pelindung berupa pipa PVC
Contoh :
T – E (Pe) E 200 X 2 X 0,6
Menyatakan suatu kabel tanah tanpa perisai
berkapasitas 200 pasang dengan penghantar tembaga
berdiameter 0,6 mm, berisolasi polyethelene, memakai
pelindung eletris pita alumunium dan berselubung
polyethelene.
 Kapasitas Kabel Duct Tanpa Jelly
Gambar 11 Kapasitas Kabel Duct Tanpa Jelly
4. Kabel Indoor (STEL-K-002)
Kabel Indoor merupakan kabel yang terpasang didalam rumah,
yang menghubungkan KTB dengan Roset Telepon. Mempunyai kapasitas
2 s/d 100 pair penghantar dari tembaga lunak dengan diameter 0,6 mm.
 Struktur Kabel Indoor
Gambar 12 Kabel Indoor
 Fungsi Lapisan Kabel
1) Urat-urat kabel
Fungsinya sebagai penghantar dan yang menyambungkan
pesawat telepon langganan dengan sentral telepon.
2) Pita pelilit kode warna
Fungsinya untuk mempermudah perhitungan urat kabel
3) Lapisan alumunium foil.
Fungsinya sebagai pelindung elektris terhadap induksi dari
tegangan asing.
4) Pembungkus inti kabel
Fungsinya untuk membalut inti kabel supaya padat dan bulat,
dan juga berfungsi sebagai pelindung/bantalan antara urat kabel
dan lapisan alumunium.
5) Kulit kabel (PVC)
 Sebagai pelindung kemungkinan masuknya air
 Sebagai bantalan pada waktu penarikan kabel
 Kode Pengenal Kabel Indoor
R = kabel rumah dengan penghantar tembaga (Cu).
V = Isolasi PVC
V = Selubung PVC
(Pe) = Pelindung elektris (Lapisan aluminium)
Contoh :
R V V 1 x 2 x 0,6
Menyatakan saluran rumah berkapasitas 1 pair dengan
penghantar tembaga berdiameter 0,6 mm, berisolasi dan berselubung
PVC.
1.3 Bahan-bahan kabel
a) Urat kabel
Terbuat dari bahan tembaga lunak hasil proses annealing
(prosespemijaran dan penarikan) serta memenuhi persyaratan sebagai
berikut :
- Merata kualitasnya.
- Berupa karwat padat bulat, mengkilap dan bersih.
- Bebas dari segala cacat.
b) Isolasi
Masing-masing penghantar akan dibungkus merata dengan isolasi
polyethylene berwarna.isolasi harus terbuat dari bahan kompon
polyethylene sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.
c) Pita pembukngkus inti
Pita pembungkus inti dipasang secara longitudinal atau dibelitkan
secara helikal dengan tumpang tindih secukupnya. Pita pembukus
inti terbuat dari bahan kertas, kain katun, PE (plastik transparan) atau
bahan ]ain yang sesuai.
d) Pelindung elektris
Pelindung elektris harus terbuat dari pita alumunium setebal kira-
kira 0,2 mm dan berlapis polyethelene pada kedua sisinya. lapisan
alumunium ini dipasang secara longitudinal di atas pita pembungkus
inti kabel dengan tumpang tindih
e) Selubung dalam
Inti kabel yang telah diberi lapisan pembungkus inti dan
alumunjum dilapisi selubung Polyethylene berwana hitam. bila
selubung telah diberikan, tumpang tindih pita alumunium harus
melekat dengan erat, selubung harus melekat pada lapisan pita
alumunium. selubung dalam harus terbuat dari.bahan kompon
polyethylene yang stabil terbadap keretakan akibat tekanan serta
sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan
f) Pelindung mekanis
Pelindung mekanis harus terbuat dari pita baja atau kawat baja
yang digalvanisir. Pelindung mekanis terdiri atas dua lapis pita baja
dengan tebal nominal 0,3 mm. Kedua lapisan pita baja dililitkan
searah secara helikal sedemikian rupa sehingga lapisan Iuar
menutupi celah pita Iapisan dalam. Untuk kabel-kabel dengan
diameter dibawah pelindung mekanis kurang dari 15 mm, dapat
dipergunakan kawat kawat baja.
g) Selubung luar
Kabel yang telah diberi pelindung mekanis dilapisi lagi
selubung polyethylenebewanra hitam. Selubung luar harus terbuat
dari bahan kompon polyethylene serta memenuhi spesifikasi sama
dengan spesifikasi selubung dalam.
1.4 Perhitungan, Susunan, Kategori dan Warna Kabel Multipair
1. Perhitungan dan Susunan Kabel Multipair
 Setiap penghantar/ urat kabel dibungkus dengan isolasi PVC
berwarna
 Setiap dua penghantar dipilin membentuk satu pasangan (pair).
 Setiap empat penghantar (2 pair) dipilin bersama-sama
membentuk satu empatan (quad) yang simetris
 Setiap lima quad dipilin membentuk satuan dasar 10 pair/pasang
(unit atau sub unit) yang diikat dengan pita berwarna.
 Setiap lima sub unit membentuk satuan dasar (unit) 50
pair/pasang yang diikat dengan pita berwarna.
 Setiap sepuluh sub unit membentuk satuan dasar (unit) 100
pair/pasang yang diikat dengan pita berwarna.
Gambar 13 Perhitungan dan Susunan Kabel Multipair
2. Kategori Kabel
 Kategori I (Kapasitas 10 -120 pair)
Gambar 14 Kategori I
 Kategori II (Kapasitas 150-300 pair)
Gambar 15 Kategori II
 Kategori III (Kapasitas 400-2400 pair)
Gambar 16 Kategori III
3. Warna Kabel Multipair
Warna isolasi dalam satu unit / sub unit adalah sebagai berikut :
Gambar 17 Warna Isolasi Kabel Multipair
 Warna Pita Pelilit :
 Unit/Sub Unit awal pada setiap lapisan ditandai dengan pita pelilit
warna merah
 Bila inti hanya 1 (satu) unit,maka warna pita pelilitnya adalah
putih.
 Unit/Sub Unit berikutnya ditandai dengan pita pelilit warna putih
dan kuning secara bergantian.
 Kepala Dan Ekor Kabel
 Kepala Kabel adalah ujung kabel dimana urutan warna pengikat
unit / sub unit berlawanan arah dengan putaran jarum jam(kekiri.)
 Ekor Kabel adalah ujung kabel dimana urutan warna pengikat unit
/ sub unit searah dengan putaran jarum jam(kekanan.)
 Arah urutan warna isolasi BOHCAP menunjukan arah urutan
warna pita pengikat unit / sub unit.
2.1 Pengertian Jarlokat
Jarlokat merupakan singkatan dari Jaringan Lokal Akses Tembaga. Yang
dimana merupakan Jaringan Lokal Akses yang memanfaatkan media tembaga
sebagai media transmisinya.
2.2 Struktur Jarlokat
Gambar 18 Konfigurasi Jarlokat
Keterangan gambar :
1) Sentral Telepon
2) MDF/RPU ( Main distribution frame/Rangka Pembagi Utama )
3) Kabel Primer
4) RK ( Rumah Kabel )
5) Kabel Sekunder
6) KP/DP ( Kotak Pembagi/Distribution point )
7) KP/DP ( Daerah Catu Langsung)
8) Saluran Penanggal/Drop wire
9) KTB ( Kotak Terminal Batas)
10) Saluran Rumah ( Indoor cable )
11) Roset
12) Kawat Utas (RJ 11)
13) Terminal Pelanggan (Pesawat Telepon)
Kondisi di lapangan, jarlokat dibagi menjadi tigainfrastruktur jaringan,
yaitu Daerah Catu Langsung ( DCL ), Daerah Catu Tidak Langsung ( DCTL )
dan Jaringan Catu Kombinasi.
MODUL 2
SISTEM JARINGAN AKSES TEMBAGA
1) Daerah Catu Langsung ( DCL )
Yaitu jaringan dimana pelanggan mendapat pencatuan saluran dari KP (
Kotak Pembagi = DP = Distribution point) terdekat dan langsung
dihubungkan dengan RPU ( Rangka Pembagi Utama = Main distribution
frame/MDF) tanpa melalui Rumah Kabel (RK)
Gambar 19 Konfigurasi Daerah Catu Langsung
Pemakaian Jaringan Catu Langsung
a) Di daerah dekat sentral, biasanya di kota besar.
b) Kota-kota kecil yang pelanggannya masih sedikit (jumlah KP juga
sedikit)
c) Daerah dengan demand/pelanggan terpusat
d) Daerah dengan pelanggan VIP
Keuntungan pemakaian Jaringan Catu Langsung :
a) Dari segi ekonomi menguntungkan (biaya rendah) karena pada jaringan
ini tidak digunakan RK
b) Administrasi kabel menjadi lebih sederhana
c) Titik rawan gangguan kecil
Kerugian Pemakaian Jaringan Catu Langsung :
a) Tidak fleksibel
b) Sulit melokalisir gangguan karena kabel primer yang digunakan terlalu
panjang sehingga kesulitan untuk menentukan letak kerusakan dengan
tepat
2) Daerah Catu Tidak Langsung
Yaitu jaringan dimana saluran para pelanggan dicatu dari KP terdekat,
yang dihubungkan terlebih dahulu dengan Rumah Kabel (RK), yang akan
diteruskan ke RPU (MDF). Penyambungan saluran dari KP ke RK sama
dengan jaringan catu langsung (tetap), tetapi penyambungan seterusnya ke
RPU di RK dilakukan tidak tetap (melalui jumper wire).
Gambar 20 Konfigurasi Daerah Catu Langsung
Pemakaian Jaringan Catu Tidak Langsung :
a) Saluran di kota-kota yang jumlah pelanggannya besar
b) Daerah yang lokasinya jauh dari sentral
c) Daerah yang pelanggannya menyebar
Keuntungan Jaringan Catu Tidak Langsung :
a) Lebih Fleksibel
b) Mudah dalam melokalisir gangguan karena dapat diurut dari RK ke RK.
Kerugian Jaringan Catu Tidak Langsung :
a) Dari segi ekonomi tidak menguntungkan (karena membutuhkan RK yang
banyak sehingga biayanya menjadi lebih mahal)
b) Sumber gangguan lebih banyak
3) Jaringan Catu Kombinasi
Sistem jaringan ini digunakan di kota sedang atau besar, karena letak
sentral telephone biasanya pada pusat kota atau pusat kepadatan penduduk,
sehingga lokasi pelanggan menyebar mulai dari yang dekat dengan sentral
hingga yang jauh dari sentral tersebut. Untuk gambar konfigurasinya dapat
dilihat pada gambar 1.1. Konfigurasi umum jarlokat.
Untuk kota-kota besar, biasanya dibangun lebih dari satu sentraltelephone
local ( multi exchange area) . Hubungan antara sentral-sentral telephone
didalam wilayah kota mempergunakan kabel-kabel penghubung dan
gabungan kabel penghubung tersebut dinamakan jaringan penghubung atau
junction.
a) Macam – macam jaringan penghubung :
(1) Jaringan bintang ( star network )
Sebuah sentral telephone dihubungkan langsung dengan
sentral-sentral lain di dalam jaringan local tersebut. Pada gambar
berikut ini telihat 6 sentral ( a1,a2,a3,a4,a5 dan a6 ). Sejumlah 5
sentral yaitu a2, a3, a4, a5, dan a6 dihubungkan dengan sentral a1
yang bertindak sebagai pusat perhubungan antar sentral-sentral
dan disebut sentral tandem atau sentral toll. Untuk n buah sentral
yang dhubungkan dengan jaringan jenis ini dibutuhkan jaringan
penghubung (n – 1).
Gambar 21 Jaringan tipe bintang/star
Keuntungan :
-Jumlah junction sedikit -Instalasi lebih sederhana
-Mudah dalam mengisolir gangguan
Kerugian :
-Tidak ada hubungan langsung antar sentral lokal, selalu harus
melalui sentral tandem
-Bila ada kerusakan pada salah satu junction ( putus ) maka
sentral lokal yang dihubungkan dengan junction tersebut akan
terisolir (tidak dapat bethubungan dengan sentral lain )
(2)Jaringan mata jala ( mesh )
Setiap sentral yang ada pada jaringan ini saling terhubung satu
dengan yang lainnya.
Keuntungan :
-Antar sentral dihubungkan secara langsung , tidak menempuh
jarak panjang.
-Jika salah satu jalur terisolir maka masih bisa melalui jalur
yang lain.
Kerugian :
-Bila jumlah sentral banyak, jumlah junction akan banyak dan
ruwet
-Perangkat yang diinstalasi pada sentral akan menjadi lebih
banyak
-Sulit melokalisir gangguan
Gambar 22 Jaringan mata jala/mesh
2.3 Fungsi Terminal Jarlokat
1) Sentral Telepon Otomat (STO)
Merupakan suatu tempat pemrosesan data (informasi) untuk
disalurkan dari penelepon (subscriber) kepada subscriber lain yang dituju.
Gambar 23 Sentral Telepon Manual
Gambar 24 Contoh Modul dalam Sentral Otomat
Fungsi Sentral Telepon :
a) Menyelenggarakan fungsi switching (penyambungan).
b) Menyelenggarakan fungsi kontrol.
c) Menyelenggarakan fungsi signaling internal.
d) Menyelenggarakan fungsi operasi dan pemeliharaan.
e) Menyediakan interface transmisi dan signaling
2) MDF/RPU ( Main distribution framee / Rangka Pembagi Utama)
Ruangan Rangka Pembagi Utama adalah suatu ruangan dimana
ditempatkan perangkat-perangkat :
a) Rangka Pembagi Utama
b) Cable chamber
c) Perangkat yang berkaitan dengan jaringan kabel antara lain :
 Sistem Alarm Tekanan Gas (SATG).
 Pengganda Saluran
 Dan lain-lain
MDF merupakan susunan rangka dari plat logam yang digunakan
sebagai tempat menginstalasi terminal- terminal sebagai titik sambung
ujung kabel kearah jaringan dan ke arah sentral. Antara sentral dengan
MDF dihubungkan menggunakan interface V5x.
Dalam suatu MDF terdapat tempat terminasi kabel yang biasa
disebut dengan BTRPU. Blok Terminal Rangka Pembagi Utama (BTRPU)
ialah suatu terminal yang berfungsi sebagai titik peralihan yang terdiri dari
susunan titik titik kontak dimana ujung ujung urat kabel, baik yang berasal
dari jaringan luar maupun dari arah sentral, diterminasikan. Titik-titik
kontak blok terminal tersebut terdiri dari beberapa sistem antara lain :
solder, sekrup, puntir dan tekan sisip. Di dalam MDF terdapat 2 jenis tempat
terminasi yaitu strock horisontal dan strock vertikal.
a) Terminal Blok Horisontal ( Strock Horizontal )
Seluruh kabel yang datang dari sentral di terminasikan pada terminal
blok horisontal. Terminal blok horisontal ini dipasang pada RPU disisi
sentral dan mempunyai kapasitas 100 pasang urat kabel dengan jenis tekan
sisip.
Alat yang digunakan untuk menyisipkan kabel ke dalam strock vertical,
horisontal maupun pada LSA di sebut insertion tool. Berikut ini adalah
bentuk insertion tool :
Gambar 25 Insertion Tool Strock vertikal dan Horisontal
Gambar 26 Insertion LSA
Gambar 27 Strock Horizontal pada MDF
b) Terminal Blok Vertikal ( StrockVertikal )
Tempat diterminasikan kabel primer. Terminal blok vertikal
mempunyai berbagai kapasitas yaitu kapasitas 25, 50 dan 100 pasang
urat kabel Dengan menggunakan jumper wire, terminal blok vertikal
dihubungkan dengan terminal blok horisontal.
Gambar 28 Strock Vertikal pada MDF
Didalam MDF ini terdapat meja ukur. Meja Ukur ialah suatu
perangkat pengukur yang di tempatkan diruangan RPU, yang fungsinya
untuk mengukur besaran elektris saluran, baik yang ke arah sentral
maupun kearah jaringan luar. Selain itu juga terdapat arrestor atau
komponen kelengkapan Blok Terminal yang berfungsi sebagai penyalur
tegangan / arus lebih yang melewati urat kabel langsug ke Sistem
Pentanahan.
A.Fungsi MDF
1. Tempat penyambungan antara kabel primer dengan kabel dari
sentral, dan sebagai
2. Tempat pengetesan dalam melokalisir gangguan.
B. Persyaratan Ruangan RPU
1. Ruangan harus bersih dari segala kotoran
2. Dilengkapi dengan Fire Alarm Protector
3. Mempunyai ventilasi udara yang baik
4. Dilengkapi dengan alat pemadam kebakran
5. Dilengkapi tangga sorong beroda yang tingginya disesuaikan dengan
kondisi ruangan RPU
C. Denah Lokasi RPU
Denah lokasi perangkat pada ruangan RPU secara garis besar
dikelompokkan menjadi :
1. Letak dan posisi RPU
2. Letak dan posisi perangkat selain RPU
D. Posisi RPU
Posisi perangkat pada ruangan RPU secara garis besar dibagi
menjadi 3 kelompok :
1. Perangkat yang berada dirangka Vertikal
2. Perangkat yang berada dirangkaHorisontal
3. Perangkat yang berada di luar Rangka Vertikal dan Horisontal sesuai
jenis perangkatnya
Pada dasarnya Rangka Pembagi Utama (RPU) dirancang dan
disupply oleh pabrik yang memproduksi perangkat instalasi sentral.
RPU dirancang dengan kapasitas tertentu sesuai kebutuhan, dan dapat
diperluas sampai dengan kapasitas maksimumnya, dengan bentuk dan
ukuran diusahakan sama dengan RPU yang sudah ada.
E. Bahan Rangka :
1. Besi lempeng dan besi siku dibuat dari bahan tahan karat atau
2. Alumunium berbentuk lempeng dan siku
F. Cara merakit :
1. Menggunakan las
2. Dengan cara keeling atau
3. Menggunakan mur-baut
G. Konstruksi Rangka :
1. Bagian bawah Rangka Vertikal dipasang mati pada lantai dengan
menggunakan angker.
2. Rangka Horisontal melintang dihubungkan pada Rangka Vertikal
dengan cor alas, keeling maupun denga mur-baut.
3. Rangka Horisontal memanjang untuk mengikat Rangka Vertikal dan
Rangka Horisontal melintang, dengan car alas, keeling atau dengan
mur-baut.
4. Pada bagian bawah Rangka Vertikal dilengkapi dengan beberapa
stop kontak listrik untuk keperluan catuan solder listrik dan lampu
penerangan kerja.
H. Penomoran Rangka Vertikal :
1. Rangka Vertikal diberi nomer urut dari kiri ke kanan ( V01, V02,
V03 dan seterusnya ).
2. Pemasangan dimulai dari kiri ke kanan dan diatur sedemikian rupa
sehingga :
 Terdapat ruang gerak yang leluasa bagi para petugas untuk
melakukan pekerjaan, seperti terminasi kabel pada blok terminal
atau pemasangan kawat sambung ( jumper wire ).
 Masih ada tempat / ruang untuk memperluar RPU di kemudian hari.
3) Cable chamber
Adalah sebuah ruang yang berada di bawah RPU/MDF. Di dalam
ruang tersebut dipasang rangka besi guna menambatkan kabel–kabel primer
dari luar sebelum terdistribusi ke RPU
Gambar 29 Cable chamber
4) Kabel Primer
Berada diantara MDF/RPU menuju ke RK. Kabel primer bisa
berupa Kabel Tanah Tanam Langsung ( KTTL ) ataupun Kabel Duct ( KD ).
Kapasitas maksimum adalah 2400 pair ( pasang ) dengan diameter urat 0,4
mm ( Foam Skin Cable ). Untuk STO kapasitas besar, kabel primer ditanam
langsung atau dipasang melalui polongan yang dicor beton ( system duct ).
Penamaan/tanda P1, P2, P3 dst dimulai dari kiri ke kanan, bila menghadap
RPU. Kapasitas kabel primer berkisar antara 1.1 s/d 1.5 kapasitas sentral.
5) Rumah Kabel ( RK )
Rumah Kabel (kabinet) biasanya terletak dipinggir jalan yang
merupakan pertemuan antara kabel primer dengan kabel sekunder (
maksimum 200 pasang dengan diameter 0.8 mm )
a) Fungsi RK :
(1)Tempat penyambungan antara kabel primer dengan kabel
sekunder.
(2)Tempat melaksanakan pengetesan untuk melokalisir gangguan.
(3)Tempat melaksanakan penjumperan antara terminal blok disisi
primer dengan terminal blok disisi sekunder
Gambar 30 Rumah Kabel
b) Kapasitas RK
Ketentuan kapasitas maksimum kabel primer dan sekunder di
dalam RK ( Rumah Kabel ).
(1) Paling kecil berkapasitas 800 pasang artinya jumlah
pasangan primer dan pasangan sekunder yang dapat
diterminasikan adalah 800 pasang
(2) Paling besar berkapasitas 2400 pasang ( dimensi RK sama
dengan kapasitas 1600 pasang )
Pada umumnya perbandingan primer dan sekunder adalah 2:3.
Jenis RK yang digunakan saat ini terbuat dari fiber glass
produksi pabrik KRONE dan QUANTE kedua-duanya dari jerman.
Yang membedakan kedua RK tersebut adalah jenis terminal blok
di dalamnya. Pada RK jenis KRONE terminal blok menggunakan
sistem tekan sisip ( LSA PLUS ) sedangkan pada RK jenis
QUANTE terminal blok menggunakan sistem solder-srew.
Gambar 31 LSA
Tabel 4 Ketentuan kapasitas k primer dan sekunder dalam RK
c) Macam-macam RK
(1)Terbuat dari beton ( tipe lama, sekarang tidak digunakan lagi
-Bentuk kuat ( seperti gardu )
-Tempat kerja leluasa dan Aman.
-Perlu tanah agak luas untuk membangunnya
-Kapasitas besar
(2)Terbuat dari besi/fiber glas
-Bentuk bulat lonjong/kotak persegi
-Warna abu-abu
-Dipasang ditepi jalan, trotoar pada tempat yang tidak
mengganggu lalu lintas dan aman
-Tidak memerlukan tanah yang luas
-Kapasitas terbatas
-Mudah diganggu/rusak/dicuri
6) Kabel Sekunder
Jaringan kabel sekunder berkapasitas lebih kecil dari kabel primer
dipasang dari terminal RK sampai ke DP. Kapasitas maksimum 200 pasang,
dengan diameter urat bervariasi mulai 0.4 mm sampai dengan 0.8 mm.
Kabel sekunder dipasang dengan cara tanam langsung atau atas tanah (kabel
udara).
7) DP/KP ( Distribution point/Kotak Pembagi )
Merupakan tempat penyambungan antara kabel sekunder dengan
kabel distribusi (penanggal).
a) Fungsi DP :
(1)Titik tumpu akhir dari jaringan kabel sekunder.
(2)Titik tambat awal dari jaringan distribusi.
(3)Titik temu atau titik peralihan antara kabel sekunder dengan
penanggal.
(4)Tempat pengetesan dan lokalisir gangguan
b) Macam-macam DP/KP
(1)DP/KP di atas tiang ( on pole )
Jenis ini mempunyai kapasitas DP pada umumnya antara 10
pair s.d 30 pair. Digunakan untuk mencatu pelanggan yang
terpencar dengan menggunakan drop wire.
(2)DP/KP dinding ( on wall )
Jenis ini dapat dipasang pada dinding sebelah luar, biasanya
digunakan untuk mencatu pertokoan/rumah yang letaknya
berdampingan secara teratur. Dapat pula dipasang pada dinding
sebelah dalam, biasanya digunakan untuk mencatu tiap tingkat
pada gedung bertingkat ( High Rise Building ) atau komplek
industri, kampus, perkantoran. DP jenis ini mempunyai kapasitas
lebih besar dibandingkan dengan DP/KP atas tiang dan biasanya
paling kecil 60 pasang dan paling besa 400 pasang. Bahan DP/KP
tersebut diatas terbuat dari logam dan ada juga yang terbuat dari
sejenis fiber glass. Jenis DP/KP fiber glas diproduksi oleh pabrik
KRONE, harganya 6 kali lipat harga DP/KP logam.
(3)DP dibawah tanah ( SPBT )
Titik sambung diletakkan pada dinding Pit Hand Hole. Pit
Hand Hole adalah ruangan bawah tanah yang mempunyai dimensi
lebih kecil dibandingkan Hand Hole.
Dilihat dari sudut keindahan jenis DP ini sangat memenuhi
syarat, namun pada kenyataannya sangat rawan terhadap air,
sehingga gangguan sering terjadi dikarenakan masuknya air ke
dalam sambungan urat kabel di dalam SPBT tersebut.
Berdasarkan kenyataan tersebut, SPBT tidak digunakan lagi
sejak tahun 1987.
Gambar 32 Distribution point
8) Saluran Penanggal/Drop wire
Adalah kabel yang digunakan untuk menghubungkan antara Kotak
Pembagi (KP/DP =Distribution point) dengan KTB (Kotak Terminal Batas)
dan pada umumnya mempunyai panjang standar 500 meter.
Pada pita/plastik pembungkus harus tercetak jelas data seperti
berikut:
a) Saluran penanggal bawah tanah / dengan bearer / tanpa bearer
(kawat penggantung),
b) Nomor spesifikasi
c) Diameter penghantar
d) Tanda pengenal produsen dan tahun pembuatan
e) Panjang dalam meter
Ada 3 macam jenis drop wire yaitu
a) Drop wire Bawah Tanah,
Yaitu drop wire yang digunakan untuk saluran penanggal
bawah tanah mempunyai kode pengenal T – E 1 X 2 0,6 yang
mempunyai saluran penanggal bawah tanah dengan penghantar
tembaga 0,6 mm, berisolasi polyethylene, kapasitas 1 pair.
Kontruksi kabel drop wire bawah tanah seperti gambar berikut
Gambar 33 Konstruksi DW bawah tanah
Bahan kabel terbuat dari tembaga lunak hasil proses
annealing dan isolasi yang keduanya disusun sejajar bersama-sama
dari bahan kompon polyethylene berwarna hitam setebal 0,7 mm
sebagai identifikasi maka isolasi salah sati penghantar harus
mempunyai tonjolan sepanjang kabel sebagai urat a. Tahanan
penghantar untuk diameter 0,6 mm kurang lebih 65 Ohm/km dan
untuk diameter 0,8 mm kurang lebih 36,5 Ohm/km, tahanan isolasi
minimal 10.000 Mohm.km diukur pada suhu 20⁰ C dengan
tegangan 500 Volt DC per menit.
b) Drop wire dengan bearer
Digunakan untuk saluran penanggal atas tanah dengan
kawat penggantung dari baja menggunakan kode pengenal U – ES
1 X 2 X 0,6 yang menyatakan saluran penanggal atas tanah dengan
penghantar tembaga diameter 0,6 mm, berisolasi polyethylene,
berpenguat sendiri dan kapasitas 1 pair. Konstruksinya dapat dilihat
seperti gambar berikut:
Gambar 34 Kabel DW dengan bearer
Masing-masing penghantar terbuat dari tembaga lunak dari
hasil proses annealing, kedua urat diselubung isolasi dari bahan
kompon polyethylene berwarna hitam tebal 0,75 mm, sebagai
identitas maka isolasi salah satu penghantar harus mempunyai
tonjolan sepanjang kabel sebagai urat a. Penggantung (bearer)
terbuat dari baja yang digalvanisir dan mempunyai tegangan tarik
tinggi yaitu minimal 155 Kgf, Disusun sejajar dengan kawat
penghantar berdiameter 1,2 mm dan tidak boleh disambung
sepanjang kabel. Sifat kelistrikan untuk diameter 0,6 mm 65 Ohm /
km dan diameter 0,8 mm 36,5 Ohm/km, tahanan isolasi minimal
10.000 Mohm.km diukur pada suhu 20ᵅ C dengan tegangan 500 Volt
DC per menit
c) Drop wire tanpa bearer
Yaitu drop wire yang digunakan untuk saluran penanggal
atas tanah, mempunyai kode pengenal Ub – V 1 X 2 X 0,6 yang
menyatakan saluran penanggal atas tanah dengan penghantar baja
sepuh tembaga (brinze) berdiameter 1,2 mm, berisolasi
polyethylene, kapasitas 1 pair. Kontruksi kabel drop wire bawah
tanah seperti gambar berikut
Gambar 35 Kabel DW tanpa bearer
Bahan kabel terbuat dari tembaga lunak hasil proses annealing
dan isolasi yang keduanya disusun sejajar bersama-sama dari bahan
kompon polyethylene berwarna hitam setebal 1,65 mm sebagai
identifikasi maka isolasi salah satu penghantar harus mempunyai
tonjolan sepanjang kabel sebagai urat a. Tahanan penghantar untuk
diameter 1,2 mm kurang lebih 26,5 Ohm/km dan tahanan isolasi
minimal 10.000 Mohm.km diukur pada suhu 20⁰ C dengan tegangan
500 Volt DC per menit
(4) KTB ( Kotak Terminal Batas )
KTB adalah tempat pertemuan antara kabel DW/ penanggal dari
luar rumah dengan kabel PVC di dalam rumah.
Fungsi KTB :
a) Tempat terminasi kabel indoor dengan kabel penanggal
b) Tempat melokalisir gangguan
Gambar 36 Kotak Terminal Batas
(5) Kabel Indoor
Merupakan kabel penghubung antara KTB dengan rosettelepon.
Berupa kabel PVC berwarna abu-abu/hitam, mempunyai fungsi
menghubungkan antara terminal blok ( 1x2 ) dengan roset pesawat
telepon. Alur kabel ini di dalam rumah pelanggan, pemasangannya harus
memperhatikan keindahan dan keamanan.
Gambar 37 Kabel Indoor
(6) Roset Telepon
Merupakan suatu titik terminasi dari kabel indoor dan kabel RJ 11
( Kawat Utas ). Selain itu roset mempunyai fungsi sebagai tempat untuk
melokalisir gangguan
Gambar 38 Roset
(7) Kawat Utas / Kabel RJ 11
Berfungsi untuk menghubungkan antara soket dengan pesawat
telepon. Biasanya terdiri dari 2 atau 4 urat kabel ( merah, kuning, hijau dan
hitam )
Gambar 39 Kawat Utas
(8) Pesawat Telepon
Berfungsi sebagai terminal awal atau akhir dari sebuah komunikasi
suara dengan menggunakan media kabel tembaga.
Gambar 40 Pesawat Telepon
2.4 Pemberian Tanda dan Simbol
a. Pemberian Tanda
1) Kabel Primer
Kabel primer pada tiap daerah pelayanan sentral
diterminasikan pada RPU sentral tersebut diberi tanda huruf awal
P dengan menambah dibelakangnya angka sebagai nomor dari
kabel primer yang dimulai dari sebelah kiri ke sebelah kanan (kita
menghadap RPU). Pasangan urat kabel primer yang terdapat
dalam sebuah kabel primer diberi nomor urut 1 , 2 , 3 dan
seterusnya.
2) Kabel Sekunder
Kabel sekunder pada tiap tiap daerah pelayanan rumah
kabel diberi tanda huruf awal “s” dengan menambahkan
dibelakangnya angka sebagai nomer dari kabel sekunder,dimulai
dengan kabel sekunder yang terpajang sebagai s1,dan seterusnya
menurut arah jarum jam.
3) Rumah Kabel
Setiap rumah kabel dalam sebuah pelayanan sentral diberi
tanda huruf awal “R” dnegan menambahklan dibelakangnya huruf
menurut abjad dimulai dengan huruf A yang keduannya ditulis
dengan huruf besar dengan cacatan bahwa huruf I dan O tidak
dipakai.jadi tanda rumah kabel adalah RA,RB,RC,dst sampai
dengan RZ.apabila penanaman rumah kabel setelah RZ masih ada
lagi rumah kabel kain,maka rumah kabel selebihnya diberikan
tanda 2(dua) huruf awal dimulai dengan RA dan ditambahkna
dibelakangnya huruf menurut abjad yang dimulai dengan huruf A
dan ketiga huruf tersebut dengan huruf besar.
Misanya : RAA,RAB,RAC,…..RAZ dan seterusnya.
Pemberian tanda rumah kabel seperti diuraikan diatas dimulai
dengan rumah kabel yang mendapat satu dari kabel primer T1 dan
mempunyai jarak yang terpanjang dari RPU sentral yang
bersangkutan diantara rumah kabel yang mendapat catu dari kabel
primer yang sama.
4) Daerah Catu Langsung ( DCL )
Daerah catu langsung diberi tanda huruf awal DCL dengan
menambahkan dibelakangnya hurud menurut abjad dimulai
dengan huruf A dan empatnya ditulis dengan huruf besar ,seperti
DCLA,DCLB, dan seterusnya.
Pemberian tanda DCL tersebut dimulai dengan DCL yang dicatu
dari kabel primer dengan nomor yang terkecil dan mempunyai
jarak yang terpanjang dari RPU sentral yang bersangkutan
diantara DCL yang mendapat catu dari kabel primer yang sama.
5) Kotak Pembagi
a) Didalam daerah catu langsung (dicatu langsung oleh kabel
primer)
Titik pembagi baik atas tanah (TPAT) maupun bawah tanah
(TPBT) dalam daerah catu langsung dan dicatu langsung dari
kabel primer diberi tanda huruf awal besar menurut daerah
catu langsung yang bersangkutan ditambah dibelakangnya
nomor sevcara berurutn sebagai contoh TP yang terdapat
dalam DCCLA diberi tanda A1,A2, dan seterusnya.
Pemberian tanda yang dimaksud dimulai dengan TPAT
atau TPBT yang mempunyai jarak yang terpanjang dalam
daerah catu langsung yang bersangkutan.
b) Dalam jaringan kabel sekunder (dihubungkan melalui
kabel sekunder dengan RK).
Titik pembagi atas dan bawah tanah yang dihubungkan
dengan rumah kabel melalui kabel sekunder diberi tanda sesuai
dengan tanda dari rumah kabel yang bersangkutan ditambah
dibelakangnya nomor secara berurutan,misalnya titik pembagi
pertama yang dihubungkan dengan RA diberi tanda RA1.
Pemberian tanda tersebut dimulai dengan titik pembagi yang
mendapat catu dari kabel sekunder dengan nomor paling kecil
(S1) dan mempunyai jarak terpanjang dari rumah kabel yang
bersangkutan.
Apabila pemberian tanda titi pembagi yang dicatu kabel
sekunder S1 selesai diteruskan dan pemberian tanda titik
oembagu yang tersambung dengan kabel sekunder S2 dan
seterusnya.
6) Pekerjaan Sipil
a) Rute Duct
(1) Rute duct utama ( main duct route )
Setiap rute ductyang keluar dari sentral diberi tanda
huruf awal singkatan dari STO yang bersangkutan,ditulis
dengan huruf besar.dengan menambah di belakangnya dua
angka sebagai nomor urut dimulai dengan O1.
Misalnya SMO1 (SM singkatan STO semarang,rute duct
no.1).
(2) Rute duct samping ( side duct route )
Apabila rute utama tersebut diatas mempunyai rute
samping,maka rute samping yang pertama diberi tanda
huruf awal yang sama dengan rute utama dengan
menambahkan dibelakangnya dua angka dengan nomor
urut berikutnya(O2),demikian seterusnya sampai semua
rute samping dari rute induk tersebut selesai.
Baru kemudian dapat berpindah memberi tanda rute duct
utama lainnya(bila ada).
b) Manhole
Setiap manhole pada setiap rute duct utama dan rute duct
smaping dibeli tanda 2 angka sebagai nomor urut dimulai
dengan O1,ditulis dibelakangnya tanda rute duct utama atau
rute duct samping dengan garis miring diantaranya sebagai
garis pemisah,misalnya SM/O1…..SMO1/10 dan seterusnya.
c) Hand Hole
Setiap handhole diberi tanda huruf RK yang
membawahinya ditambahkan huruf H dan dibelakangnya
diberi angka berurutan,misalnya HR1….HR3 dan seterusnya

More Related Content

Similar to KABEL MULTIPAIR DAN UDARA

Jenis kabel jaringan dan fungsinya
Jenis kabel jaringan dan fungsinyaJenis kabel jaringan dan fungsinya
Jenis kabel jaringan dan fungsinyaseolangit7
 
Jenis_Jenis_Kabel_Jaringan.pptx
Jenis_Jenis_Kabel_Jaringan.pptxJenis_Jenis_Kabel_Jaringan.pptx
Jenis_Jenis_Kabel_Jaringan.pptxM. AINUR ROFIQ
 
Pertemuan 6-media-transmisi-wire
Pertemuan 6-media-transmisi-wirePertemuan 6-media-transmisi-wire
Pertemuan 6-media-transmisi-wirekhalghy
 
Komponen dan peralatan instalasi listrik
Komponen dan peralatan instalasi listrikKomponen dan peralatan instalasi listrik
Komponen dan peralatan instalasi listrikErdhikapradigma
 
perangkat jaringan komputer dan fungsi nya
perangkat jaringan komputer dan fungsi nyaperangkat jaringan komputer dan fungsi nya
perangkat jaringan komputer dan fungsi nyaseolangit7
 
Jenis Kabel Listrik dan Kegunaannya ( Oktavian Edo Pambudi_1410501030)
Jenis Kabel Listrik dan Kegunaannya ( Oktavian Edo Pambudi_1410501030)Jenis Kabel Listrik dan Kegunaannya ( Oktavian Edo Pambudi_1410501030)
Jenis Kabel Listrik dan Kegunaannya ( Oktavian Edo Pambudi_1410501030)Oktavian_vian
 
materi-2trainingikr-gftthmitrapt-160318024706.pdf
materi-2trainingikr-gftthmitrapt-160318024706.pdfmateri-2trainingikr-gftthmitrapt-160318024706.pdf
materi-2trainingikr-gftthmitrapt-160318024706.pdfFadkhuliSholihFahmi
 
Materi 2 Instalasi Kabel Rumah / Gedung (IKR IKG) FTTX
Materi 2   Instalasi Kabel Rumah / Gedung (IKR IKG) FTTXMateri 2   Instalasi Kabel Rumah / Gedung (IKR IKG) FTTX
Materi 2 Instalasi Kabel Rumah / Gedung (IKR IKG) FTTX5h4r3
 
Muhammad faishal adnan
Muhammad faishal adnanMuhammad faishal adnan
Muhammad faishal adnanFaishal Adnan
 
2-Pengenalan Material Support fiber pptx
2-Pengenalan Material Support fiber pptx2-Pengenalan Material Support fiber pptx
2-Pengenalan Material Support fiber pptxnatahen64
 
media-transmisi-wire
media-transmisi-wiremedia-transmisi-wire
media-transmisi-wireNoval Sp
 
8 a kabel arus kuat 1
8 a kabel arus kuat 18 a kabel arus kuat 1
8 a kabel arus kuat 1Edi Sutanto
 
Modul 1 overview ft tx
Modul 1 overview ft txModul 1 overview ft tx
Modul 1 overview ft txSherly Toresia
 
126515918 kabel-bawah-tanah
126515918 kabel-bawah-tanah126515918 kabel-bawah-tanah
126515918 kabel-bawah-tanahPok Nik
 
fdokumen.com_instalasi-penerangan-5685e91a60cff.pptx
fdokumen.com_instalasi-penerangan-5685e91a60cff.pptxfdokumen.com_instalasi-penerangan-5685e91a60cff.pptx
fdokumen.com_instalasi-penerangan-5685e91a60cff.pptxArturrrSebas
 

Similar to KABEL MULTIPAIR DAN UDARA (20)

Transmisi 3
Transmisi 3Transmisi 3
Transmisi 3
 
Jenis kabel jaringan dan fungsinya
Jenis kabel jaringan dan fungsinyaJenis kabel jaringan dan fungsinya
Jenis kabel jaringan dan fungsinya
 
Jenis kabel bnc & utp
Jenis kabel bnc & utp Jenis kabel bnc & utp
Jenis kabel bnc & utp
 
Kabel utp dan bnc
Kabel utp dan bncKabel utp dan bnc
Kabel utp dan bnc
 
Kabel
KabelKabel
Kabel
 
kabel coaxial (UTP) terpilin dan fiber optic
kabel coaxial (UTP) terpilin dan fiber optickabel coaxial (UTP) terpilin dan fiber optic
kabel coaxial (UTP) terpilin dan fiber optic
 
Jenis_Jenis_Kabel_Jaringan.pptx
Jenis_Jenis_Kabel_Jaringan.pptxJenis_Jenis_Kabel_Jaringan.pptx
Jenis_Jenis_Kabel_Jaringan.pptx
 
Pertemuan 6-media-transmisi-wire
Pertemuan 6-media-transmisi-wirePertemuan 6-media-transmisi-wire
Pertemuan 6-media-transmisi-wire
 
Komponen dan peralatan instalasi listrik
Komponen dan peralatan instalasi listrikKomponen dan peralatan instalasi listrik
Komponen dan peralatan instalasi listrik
 
perangkat jaringan komputer dan fungsi nya
perangkat jaringan komputer dan fungsi nyaperangkat jaringan komputer dan fungsi nya
perangkat jaringan komputer dan fungsi nya
 
Jenis Kabel Listrik dan Kegunaannya ( Oktavian Edo Pambudi_1410501030)
Jenis Kabel Listrik dan Kegunaannya ( Oktavian Edo Pambudi_1410501030)Jenis Kabel Listrik dan Kegunaannya ( Oktavian Edo Pambudi_1410501030)
Jenis Kabel Listrik dan Kegunaannya ( Oktavian Edo Pambudi_1410501030)
 
materi-2trainingikr-gftthmitrapt-160318024706.pdf
materi-2trainingikr-gftthmitrapt-160318024706.pdfmateri-2trainingikr-gftthmitrapt-160318024706.pdf
materi-2trainingikr-gftthmitrapt-160318024706.pdf
 
Materi 2 Instalasi Kabel Rumah / Gedung (IKR IKG) FTTX
Materi 2   Instalasi Kabel Rumah / Gedung (IKR IKG) FTTXMateri 2   Instalasi Kabel Rumah / Gedung (IKR IKG) FTTX
Materi 2 Instalasi Kabel Rumah / Gedung (IKR IKG) FTTX
 
Muhammad faishal adnan
Muhammad faishal adnanMuhammad faishal adnan
Muhammad faishal adnan
 
2-Pengenalan Material Support fiber pptx
2-Pengenalan Material Support fiber pptx2-Pengenalan Material Support fiber pptx
2-Pengenalan Material Support fiber pptx
 
media-transmisi-wire
media-transmisi-wiremedia-transmisi-wire
media-transmisi-wire
 
8 a kabel arus kuat 1
8 a kabel arus kuat 18 a kabel arus kuat 1
8 a kabel arus kuat 1
 
Modul 1 overview ft tx
Modul 1 overview ft txModul 1 overview ft tx
Modul 1 overview ft tx
 
126515918 kabel-bawah-tanah
126515918 kabel-bawah-tanah126515918 kabel-bawah-tanah
126515918 kabel-bawah-tanah
 
fdokumen.com_instalasi-penerangan-5685e91a60cff.pptx
fdokumen.com_instalasi-penerangan-5685e91a60cff.pptxfdokumen.com_instalasi-penerangan-5685e91a60cff.pptx
fdokumen.com_instalasi-penerangan-5685e91a60cff.pptx
 

Recently uploaded

Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaHaseebBashir5
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelHaseebBashir5
 
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind..."Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...HaseebBashir5
 
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangContoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangRadhialKautsar
 
Investment Analysis Chapter 5 and 6 Material
Investment Analysis Chapter 5 and 6 MaterialInvestment Analysis Chapter 5 and 6 Material
Investment Analysis Chapter 5 and 6 MaterialValenciaAnggie
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehFORTRESS
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianHaseebBashir5
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"HaseebBashir5
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiHaseebBashir5
 
PCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptx
PCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptxPCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptx
PCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptxmuhammadfajri44049
 
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptxerlyndakasim2
 
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...gamal imron khoirudin
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...HaseebBashir5
 
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYAPRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYALex PRTOTO
 
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercayaunikbetslotbankmaybank
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2PutriMuaini
 
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOKEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOANNISAUMAYAHS
 
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptxerlyndakasim2
 

Recently uploaded (20)

Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
 
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind..."Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
 
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangContoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
 
Investment Analysis Chapter 5 and 6 Material
Investment Analysis Chapter 5 and 6 MaterialInvestment Analysis Chapter 5 and 6 Material
Investment Analysis Chapter 5 and 6 Material
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
 
PCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptx
PCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptxPCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptx
PCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptx
 
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
 
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
 
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYAPRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
 
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
 
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOKEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
 
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
 

KABEL MULTIPAIR DAN UDARA

  • 1. 1.1 Identifikasi Mata Pelajaran Judul Mata Pelajaran : Koneksi Jaringan Telekomunikasi Kelas/Jurusan : XI / Teknik Jaringan Akses Telekomunikasi Jumlah Jam/minggu : 6 jam/minggu 1.2 Ringkasan Topik Modul Koneksi Jaringan Telekomunikasi berisikan pembahasan terkait kabel tembaga multipair, sistem jaringan akses tembaga, propagasi gelombang radio dan frekuensinya, karakteristik antena, sistem komunikasi radio, sistem transmisi, trafik telekomunikasi, teknik switching dan softswitch, sentral telepon otomat (STO), MSAN,sistem routing dan signaling, teknik broadband wireline, dan infrastruktur jaringan akses. 1.3 Tujuan Pembelajaran Khusus Siswa dapat memahami materi serta mampu merealisasikannya sesuai dengan pokok pembahasan yang ada. Selain itu, siswa juga mampu menyajikan hasil realisasi kedalam bentuk laporan portofolio. DESKRIPSI MATA PELAJARAN
  • 2. 1.1 Pengertian Kabel Multipair Kabel merupakan kumpulan dari satuan dasar yang tersusun menjadi satu kesatuan dan terbungkus oleh pelindung elektris dan selubung PE. Kabel multipair adalah sekumpulan dari beberapa konduktor berisolasi yang lebih dari dua pasang dengan kapasitas tertentu. Kabel multipair yang digunakan dalam sistem telepon biasanya memiliki kapasitas 5x2, 10x2, 20x2,100x2, 1200x2, 1800x2, dan seterusnya. Bila terdapat suatu kabel dengan kapasitas 20x2, artinya kabel tersebut terdiri dari 20 pasang kawat berisolasi dan 40 urat kabel. Dimana urat kabel merupakan sebuah satuan yang mendefinisikan satu kawat kabel. Urat kabel merupakan sebuah kawat yang berisolasi PE (Polietilen) atau kertas. 1.2 Jenis Kabel Tembaga Multipair  Berdasarkan isolasi konduktor pada kabel, terdiri dari 3 jenis, yaitu : 1. Kabel dengan isolasi Polyethylen 2. Kabel dengan isolasi Foam Skin 3. Kabel dengan isolasi Polyvynil Chloride (PVC)  Berdasarkan cara pemasangannya, kabel multipair terdiri atas : 1. Kabel Tanah Tanam Langsung/Burried Cable (STEL-K-007) Kabel Tanah Tanam Langsung merupakan kabel yang ditanam secara langsung dibawah permukaan tanah. MODUL 1 KABEL MULTIPAIR
  • 3.  Struktur Kabel Tanah Tanam Langsung Gambar 1 Struktur Kabel Tembaga  Fungsi Lapisan Kabel Tanah Tanam Langsung (1) Urat-urat kabel Fungsinya sebagai penghantar dan yang menyambungkan pesawat telepon langganan dan sentral (2) Isolasi warna berpetrojelly Berfungsi untuk mengidentifikasi no urat kabel tembaga dan petrojelly berfungsi untuk mencegah air masuk ke dalam urat kabel. (3) Pita pelilit Kode Warna Fungsinya mempermudah penghitungan urat kabel (4) Pembungkus inti kabel Fungsinya untuk membalut inti kabel supaya padat dan bulat, dan juga berfungsi sebagai pelindung atau bantalan antara urat kabel dan lapisan alumunium (5) Lapisan alumunium Foil Fungsinya sebagai pelindung elektris terhadap induksi dari teganan asing dari Iuar.
  • 4. (6) Kulit dalam kabel (PE hitam) Fungsinya : - Sebagai pelindung kemungkinan masuknya air - Sebagai bantalan antara lapisan amouring dengan lapisan alumunium. (7) Armouring baja. Amouring dapat berupa plat/pita baja atau berupa kawat baja. Fungsinya: - Sebagai pelindung mekanis terbadap benturan benda tajam/keras. - Sebagai pelindung elektris terhadap induksi tegangan asing dari luar (8) Kulit luar kabel (PE hitam). Fungsinya: - Sebagai pelindung kemnugkinan masuknya air - Sebagai bantalan pada waktu penarikan kabel  Tanda Pengenal Kabel Tanah Tanam Langsung STEL-K-007 : Kabel Tanah berperisai, berisolasi dan berselubung polyethelene, berisi petrojelly. Kabel tembaga jenis ini biasa dikenal dengan istilah KTTL ( Kabel Tanah Tanam Langsung ), karena pada saat instalasi, kabel tersebut tidak diberikan lagi pelindung seperti pipa atau HDPE, karena sudah mempunyai pelindung mekanis berupa perisai yang terbuat dari baja. T - Kabel Bawah Tanah jenis standar dengan penghantar tembaga ( Cu ) E – Isolasi Polyethelene J – Petrojeli Pem – Pelindung elektris ( lapisan alumunium ) dan mekanis ( pita baja ) E – Selubung polyethelene Contoh : T – E J (Pem) E 200 X 2 X 0,6
  • 5. Menyatakan suatu kabel tanah berkapasitas 200 pasang dengan penghantar tembaga berdiameter 0,6 mm, berisolasi polyethelene, berisi petrojeli, memakai pelindung elektris pita alumunium , berperisai pita baja dan berselubung polyethelene.  Kapasitas Kabel Tanah Tanam Langsung Gambar 2 Kapasitas Kabel Tanah Tanam Langsung 2. Kabel Udara/Aerial Cable (STEL-K-001) Kabel Udara merupakan kabel yang konstruksinya khusus untuk dipasang diatas tanah/diatas tiang. Berdasarkan kawat penggantungnya, kabel udara terbagi menjadi 2 jenis, yaitu : a. Separate Bearer Aerial Cable Yaitu kabel udara yang penggantungnya terpisah. Dalam pemasangannya, untuk menegangkan kabel udara ini penggantungnya digunakan kawat baja atau seng sepanjang rute kabel udara, dan diikat dengan kawat ikat pada jarak tertentu. Gambar 3 Kabel Udara Jenis Separate Bearer Aerial Cable
  • 6. b. Integrated Bearer Aerial Cable Adalah kabel udara dengan kawat penggantung ( bearer ) menjadi satu konstruksi dengan kabel udaranya. Dilihat dari posisi/letak dari kawat penggantungnya terhadap urat kabelnya, kabel udara ini ada 2 ( dua ) macam, yaitu : (1) Dilihat dari posisi/letak dari kawat penggantungnya terhadap urat kabelnya (a) Penggantung terpisah dengan urat kabel Urat kabel beserta kawat penggantungnya dibungkus menjadi satu dengan kulit kabel, sehingga membentuk seperti angka delapan Gambar 4 KU dengan Penggantung Terpisah Konstruksi inilah sekarang banyak digunakan di indonesia. (b) Penggantung melingkari urat/inti kabel Gambar 5 KU dengan Penggantung Melingkari Inti
  • 7. (2) Dilihat dari susunan urat kabelnya Kabel udara dibedakan menjadi beberapa tipe : (a) Type AEI ( Agency Electrical Industri ) Susunan urat kabelnya berpasangan ( pair ) dan berlapis dua ( 2 ) urat dipilin menjadi satu, membentuk pair. Perhitungan uratnya dimulai dari lapisan paling luar menuju ke inti kabel. Isolasi urat kabel a untuk pair pertama dari setiap lapisan berwarna merah. Sedangkan untuk pair selanjutnya berwarna putih Untuk urat kabel b, warna isolasinya berturut-turut sebagai berikut : - Biru -Hijau -Hitam - Kuning -Coklat Dan seterusnya mulai lagi dari biru adapun susunan dan jumlah pair dari setiap lapisan untuk beberapa kapasitas kabel adalah sebagai berikut : Tabel 1 Perhitungan Urat Kabel Type AEI KAPASITAS KABEL JUMLAH PAIR INTI LAPISAN KE 1 2 3 4 10 2 8 20 1 6 13 30 4 10 16 40 1 7 13 9 50 4 10 15 21 60 1 6 12 18 24
  • 8. Tabel 2 Warna Isolasi KU type AEI PAIR KE WARNA ISOLASI A B 1 MERAH BIRU 2 PUTIH KUNING 3 PUTIH HIJAU 4 PUTIH COKLAT 5 PUTIH HITAM 6 PUTIH BIRU 7 PUTIH KUNING 8 PUTIH HIJAU Tabel 3 Warna Isolasi Inti KU type AEI PAIR KE WARNA ISOLASI a b 9 MERAH COKLAT 10 PUTIH HITAM  Tanda Pengenal Kabel Udara Multipair Sesuai dengan spesifikai PERUMTEL Nomot STEL K-001, kabel udara mempunyai kode pengenal sebagai berikut : U - menandakan kabel udara jenis standar dengan penghantar tembaga E – Isolasi Polyethylene (PE) – Pelindung Elektris ( berupa alumunium foil) E – Selubung Polyethylene S – Penguat sendiri ( berupa bearer ) Contoh : U – E (Pe) – E S 60 x 2 x 0.6 Menyatakan suatu kabel udara berkapasitas 60 pasang dengan penghantar tembaga berdiameter 0,6 mm, berisolasi polyethelene memakai pelindung elektris dari alumunium, berselubung polyethelene, berpenguat sendiri.
  • 9.  Struktur Kabel Udara Multipair Struktur kabel udara sesuai dengan spesifikasi Telkom dapat dilihat pada gambar berikut ini Gambar 6 Konstruksi Kabel Udara Multipair Gambar 7 Contoh Kabel Udara Multipair  Fungsi Lapisan Kabel Udara (1)Urat Kabel a. Penghantar Penghantar harus terbuat dari bahan tembaga lunak hasil proses annealing dan memenuhi persyaratan sebagai berikut : - Merata kualitasnya - Berupa kawat padat bulat, mengkilat dan bersih - Bebas dari segala macam cacat
  • 10. - Harga tahanan urat kabel yang diukur harus sesuai dengan diameternya b. Isolasi Masing-masing penghantar akan dibungkus merata dengan isolasi berwarna.Isolasi harus terbuat dari bahan kompon polyethelene yang memenuhi persyaratan. (2)Pita pengikat satuan Setiap 10 pair ( 5 quad ) kabel satuan dililit pita pengikat berwarna yang terbuat dari bahan polypropilin atau sejenisnya. (3)Pita pembungkus inti Untuk pembungkusan inti kabel dipergunakan pita non higroskopis yang terbuat dari bahan polypropilin atau sejenisnya ( plastik transparan ). Dipasang dengan cara dililitkan pada inti kabel secara helikal atau tumpang tindih.Pita pembungkus ini disamping berfungsi sebagai pembungkus inti kabel, juga berfungsi sebagai pencegah lelehnya isolasi penghantar pada proses pembuatan kulit kabel. (4)Kawat telanjang tembaga Kawat telanjang tembaga ( yang biasanya dipertin atau dilapisi timah ) pada setiap kabel belum tentu ada, dengan diameter 0,6 mm.Kawat tembaga ini berfungsi sebagai peng-ardean atau penghubung ke tanah/ground pada waktu terminasi. Bila kabel tidak diperlengkapi ini harus dibuat dengan cara melilitkan kawat tembaga pada lapisan alumunium (5)Pelindung elektris Untuk pelindung terhadap kemungkinan induksi ataupun kelembaban. Pelindung elektris harus terbuat dari pita alumunium polos atau pita alumunium berlapis polyethylene pada salah satu sisinya.Lapisan alumunium ini diletakkan di atas pita pembungkus inti dengan membelitkan secara helikal pada inti kabel dengan tumpang tindih
  • 11. (6)Penggantung / Bearer Kabel udara ini mempunyai penggantung dari pilinan kawat baja galvanist serta yang berkekuatan tarik tinggi. Ukuran kawat baja penggantung kabel berikut ini : (1) Kapasitas 10 pair sampai dengan 50 pair jumlah kawat baja penggantung 7 buah, dan berdiameter 1,2 mm, serta daya tahan beban penyebab kerusakan 11.000 Newton (2) Kapasitas 60 pair sampai dengan 120 pair jumlah kawat baja untuk penggantung 7 buah dengan diameter 2 mm atau 19 buah dengan diameter 1,2 mm serta daya tahan beban penyebab kerusakan 29.000 Newton. (7)Kulit kabel Inti kabel yang telah dilapisi pita pembungkus dan pelindung elektris bersama-sama dengan kawat penggantung baja dilapisi selubung polyethelene berwarna hitam. Sehingga bentuk penampang kabel seperti angka 8 ( delapan )  Kapasitas Kabel Udara Gambar 8 Kapasitas Kabel Udara
  • 12. 3. Kabel Duct (STEL-K-008/STEL-K-009) Kabel Duct merupakan Kabel yang dapat dipasang dibawah tanah dengan menggunakan pipa duct dan penjaluran.  Struktur Kabel Duct Gambar 9 Konstruksi Kabel Duct  Fungsi Lapisan Kabel: (1) Urat-urat kabel Fungsinya sebagai penghantar dan yang menyambungkan pesawat telepon langganan dengan sentral telepon (2) Isolasi warna Berfungsi untuk mempermudah mengidentifikasi no. Urat. Ada yang berpetrojelly adajuga yang tidak. (3) Pita pelilit kode warna Fungsinya untuk mempermudah perhitungan urat kabel (4) Pembungkus inti kabel Fungsinya untuk membalut inti kabel supaya padat dan bulat, dan juga berfungsi sebagai pelindung/bantalan antara urat kabel dan lapisan alumunium. (5) Lapisan alumunium foil. Fungsinya sebagai pelindung elektris terhadap induksi dari tegangan asing. (6) Kulit kabel (PE hitam).  Sebagai pelindung kemungkinan masuknya air  Sebagai bantalan pada waktu penarikan kabel
  • 13.  Kode Pengenal Kabel Duct T – Kabel Tanah jenis standar dengan penghantar tembaga ( Cu ). E – Isolasi polyethelene J – Petrojely (Pe) – Pelindung elektris ( Lapisan Alumunium ) E – Selubung Polyethelene Dibagi menjadi 2 jenis : (a)Kabel Duct berisi jelly Masuk dalam standar STEL-K-008 yaitu kabel tanah tanpa perisai berisolasi dan berselubung polyethelene berisipetrojelly. Biasa juga dikenal dengan kabel duct dengan jelly. Pemasangan kabel ini dilakukan dibawah tanah dengan ditambah pelindung kabel berupa pipa PVC Contoh : T – E – J(Pe) – E 200 X 2 X 0,6 Menyatakan suatu kabel tanah berkapasitas 200 pasang dengan penghantar tembaga berdiameter 0,6 mm, berisolasi polyethelene berisi petrojelly, memakai pelindung elektris pita alumunium dan berselubung polyethelene.  Kapasitas Kabel Duct Berisi Jelly Gambar 10 Kapasitas Kabel Duct Berisi Jelly (b) Kabel Duct tanpa jelly Masuk ke dalam standar STEL-K-009 : Kabel Tanah tanpa perisai berisolasi dan berselubung polyethelene berisi udara kering. Kabel tembaga jenis ini masuk ke dalam golongan kabel duct, hanya saja untuk kabel duct jenis ini tidak mempunyai jelly. Untuk instalasi dibutuhkan pelindung berupa pipa PVC
  • 14. Contoh : T – E (Pe) E 200 X 2 X 0,6 Menyatakan suatu kabel tanah tanpa perisai berkapasitas 200 pasang dengan penghantar tembaga berdiameter 0,6 mm, berisolasi polyethelene, memakai pelindung eletris pita alumunium dan berselubung polyethelene.  Kapasitas Kabel Duct Tanpa Jelly Gambar 11 Kapasitas Kabel Duct Tanpa Jelly 4. Kabel Indoor (STEL-K-002) Kabel Indoor merupakan kabel yang terpasang didalam rumah, yang menghubungkan KTB dengan Roset Telepon. Mempunyai kapasitas 2 s/d 100 pair penghantar dari tembaga lunak dengan diameter 0,6 mm.  Struktur Kabel Indoor Gambar 12 Kabel Indoor
  • 15.  Fungsi Lapisan Kabel 1) Urat-urat kabel Fungsinya sebagai penghantar dan yang menyambungkan pesawat telepon langganan dengan sentral telepon. 2) Pita pelilit kode warna Fungsinya untuk mempermudah perhitungan urat kabel 3) Lapisan alumunium foil. Fungsinya sebagai pelindung elektris terhadap induksi dari tegangan asing. 4) Pembungkus inti kabel Fungsinya untuk membalut inti kabel supaya padat dan bulat, dan juga berfungsi sebagai pelindung/bantalan antara urat kabel dan lapisan alumunium. 5) Kulit kabel (PVC)  Sebagai pelindung kemungkinan masuknya air  Sebagai bantalan pada waktu penarikan kabel  Kode Pengenal Kabel Indoor R = kabel rumah dengan penghantar tembaga (Cu). V = Isolasi PVC V = Selubung PVC (Pe) = Pelindung elektris (Lapisan aluminium) Contoh : R V V 1 x 2 x 0,6 Menyatakan saluran rumah berkapasitas 1 pair dengan penghantar tembaga berdiameter 0,6 mm, berisolasi dan berselubung PVC.
  • 16. 1.3 Bahan-bahan kabel a) Urat kabel Terbuat dari bahan tembaga lunak hasil proses annealing (prosespemijaran dan penarikan) serta memenuhi persyaratan sebagai berikut : - Merata kualitasnya. - Berupa karwat padat bulat, mengkilap dan bersih. - Bebas dari segala cacat. b) Isolasi Masing-masing penghantar akan dibungkus merata dengan isolasi polyethylene berwarna.isolasi harus terbuat dari bahan kompon polyethylene sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. c) Pita pembukngkus inti Pita pembungkus inti dipasang secara longitudinal atau dibelitkan secara helikal dengan tumpang tindih secukupnya. Pita pembukus inti terbuat dari bahan kertas, kain katun, PE (plastik transparan) atau bahan ]ain yang sesuai. d) Pelindung elektris Pelindung elektris harus terbuat dari pita alumunium setebal kira- kira 0,2 mm dan berlapis polyethelene pada kedua sisinya. lapisan alumunium ini dipasang secara longitudinal di atas pita pembungkus inti kabel dengan tumpang tindih e) Selubung dalam Inti kabel yang telah diberi lapisan pembungkus inti dan alumunjum dilapisi selubung Polyethylene berwana hitam. bila selubung telah diberikan, tumpang tindih pita alumunium harus melekat dengan erat, selubung harus melekat pada lapisan pita alumunium. selubung dalam harus terbuat dari.bahan kompon polyethylene yang stabil terbadap keretakan akibat tekanan serta sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan
  • 17. f) Pelindung mekanis Pelindung mekanis harus terbuat dari pita baja atau kawat baja yang digalvanisir. Pelindung mekanis terdiri atas dua lapis pita baja dengan tebal nominal 0,3 mm. Kedua lapisan pita baja dililitkan searah secara helikal sedemikian rupa sehingga lapisan Iuar menutupi celah pita Iapisan dalam. Untuk kabel-kabel dengan diameter dibawah pelindung mekanis kurang dari 15 mm, dapat dipergunakan kawat kawat baja. g) Selubung luar Kabel yang telah diberi pelindung mekanis dilapisi lagi selubung polyethylenebewanra hitam. Selubung luar harus terbuat dari bahan kompon polyethylene serta memenuhi spesifikasi sama dengan spesifikasi selubung dalam. 1.4 Perhitungan, Susunan, Kategori dan Warna Kabel Multipair 1. Perhitungan dan Susunan Kabel Multipair  Setiap penghantar/ urat kabel dibungkus dengan isolasi PVC berwarna  Setiap dua penghantar dipilin membentuk satu pasangan (pair).  Setiap empat penghantar (2 pair) dipilin bersama-sama membentuk satu empatan (quad) yang simetris  Setiap lima quad dipilin membentuk satuan dasar 10 pair/pasang (unit atau sub unit) yang diikat dengan pita berwarna.  Setiap lima sub unit membentuk satuan dasar (unit) 50 pair/pasang yang diikat dengan pita berwarna.  Setiap sepuluh sub unit membentuk satuan dasar (unit) 100 pair/pasang yang diikat dengan pita berwarna.
  • 18. Gambar 13 Perhitungan dan Susunan Kabel Multipair 2. Kategori Kabel  Kategori I (Kapasitas 10 -120 pair) Gambar 14 Kategori I
  • 19.  Kategori II (Kapasitas 150-300 pair) Gambar 15 Kategori II  Kategori III (Kapasitas 400-2400 pair)
  • 20. Gambar 16 Kategori III 3. Warna Kabel Multipair Warna isolasi dalam satu unit / sub unit adalah sebagai berikut : Gambar 17 Warna Isolasi Kabel Multipair
  • 21.  Warna Pita Pelilit :  Unit/Sub Unit awal pada setiap lapisan ditandai dengan pita pelilit warna merah  Bila inti hanya 1 (satu) unit,maka warna pita pelilitnya adalah putih.  Unit/Sub Unit berikutnya ditandai dengan pita pelilit warna putih dan kuning secara bergantian.  Kepala Dan Ekor Kabel  Kepala Kabel adalah ujung kabel dimana urutan warna pengikat unit / sub unit berlawanan arah dengan putaran jarum jam(kekiri.)  Ekor Kabel adalah ujung kabel dimana urutan warna pengikat unit / sub unit searah dengan putaran jarum jam(kekanan.)  Arah urutan warna isolasi BOHCAP menunjukan arah urutan warna pita pengikat unit / sub unit.
  • 22. 2.1 Pengertian Jarlokat Jarlokat merupakan singkatan dari Jaringan Lokal Akses Tembaga. Yang dimana merupakan Jaringan Lokal Akses yang memanfaatkan media tembaga sebagai media transmisinya. 2.2 Struktur Jarlokat Gambar 18 Konfigurasi Jarlokat Keterangan gambar : 1) Sentral Telepon 2) MDF/RPU ( Main distribution frame/Rangka Pembagi Utama ) 3) Kabel Primer 4) RK ( Rumah Kabel ) 5) Kabel Sekunder 6) KP/DP ( Kotak Pembagi/Distribution point ) 7) KP/DP ( Daerah Catu Langsung) 8) Saluran Penanggal/Drop wire 9) KTB ( Kotak Terminal Batas) 10) Saluran Rumah ( Indoor cable ) 11) Roset 12) Kawat Utas (RJ 11) 13) Terminal Pelanggan (Pesawat Telepon) Kondisi di lapangan, jarlokat dibagi menjadi tigainfrastruktur jaringan, yaitu Daerah Catu Langsung ( DCL ), Daerah Catu Tidak Langsung ( DCTL ) dan Jaringan Catu Kombinasi. MODUL 2 SISTEM JARINGAN AKSES TEMBAGA
  • 23. 1) Daerah Catu Langsung ( DCL ) Yaitu jaringan dimana pelanggan mendapat pencatuan saluran dari KP ( Kotak Pembagi = DP = Distribution point) terdekat dan langsung dihubungkan dengan RPU ( Rangka Pembagi Utama = Main distribution frame/MDF) tanpa melalui Rumah Kabel (RK) Gambar 19 Konfigurasi Daerah Catu Langsung Pemakaian Jaringan Catu Langsung a) Di daerah dekat sentral, biasanya di kota besar. b) Kota-kota kecil yang pelanggannya masih sedikit (jumlah KP juga sedikit) c) Daerah dengan demand/pelanggan terpusat d) Daerah dengan pelanggan VIP Keuntungan pemakaian Jaringan Catu Langsung : a) Dari segi ekonomi menguntungkan (biaya rendah) karena pada jaringan ini tidak digunakan RK b) Administrasi kabel menjadi lebih sederhana c) Titik rawan gangguan kecil
  • 24. Kerugian Pemakaian Jaringan Catu Langsung : a) Tidak fleksibel b) Sulit melokalisir gangguan karena kabel primer yang digunakan terlalu panjang sehingga kesulitan untuk menentukan letak kerusakan dengan tepat 2) Daerah Catu Tidak Langsung Yaitu jaringan dimana saluran para pelanggan dicatu dari KP terdekat, yang dihubungkan terlebih dahulu dengan Rumah Kabel (RK), yang akan diteruskan ke RPU (MDF). Penyambungan saluran dari KP ke RK sama dengan jaringan catu langsung (tetap), tetapi penyambungan seterusnya ke RPU di RK dilakukan tidak tetap (melalui jumper wire). Gambar 20 Konfigurasi Daerah Catu Langsung Pemakaian Jaringan Catu Tidak Langsung : a) Saluran di kota-kota yang jumlah pelanggannya besar b) Daerah yang lokasinya jauh dari sentral c) Daerah yang pelanggannya menyebar Keuntungan Jaringan Catu Tidak Langsung : a) Lebih Fleksibel b) Mudah dalam melokalisir gangguan karena dapat diurut dari RK ke RK. Kerugian Jaringan Catu Tidak Langsung : a) Dari segi ekonomi tidak menguntungkan (karena membutuhkan RK yang banyak sehingga biayanya menjadi lebih mahal) b) Sumber gangguan lebih banyak
  • 25. 3) Jaringan Catu Kombinasi Sistem jaringan ini digunakan di kota sedang atau besar, karena letak sentral telephone biasanya pada pusat kota atau pusat kepadatan penduduk, sehingga lokasi pelanggan menyebar mulai dari yang dekat dengan sentral hingga yang jauh dari sentral tersebut. Untuk gambar konfigurasinya dapat dilihat pada gambar 1.1. Konfigurasi umum jarlokat. Untuk kota-kota besar, biasanya dibangun lebih dari satu sentraltelephone local ( multi exchange area) . Hubungan antara sentral-sentral telephone didalam wilayah kota mempergunakan kabel-kabel penghubung dan gabungan kabel penghubung tersebut dinamakan jaringan penghubung atau junction. a) Macam – macam jaringan penghubung : (1) Jaringan bintang ( star network ) Sebuah sentral telephone dihubungkan langsung dengan sentral-sentral lain di dalam jaringan local tersebut. Pada gambar berikut ini telihat 6 sentral ( a1,a2,a3,a4,a5 dan a6 ). Sejumlah 5 sentral yaitu a2, a3, a4, a5, dan a6 dihubungkan dengan sentral a1 yang bertindak sebagai pusat perhubungan antar sentral-sentral dan disebut sentral tandem atau sentral toll. Untuk n buah sentral yang dhubungkan dengan jaringan jenis ini dibutuhkan jaringan penghubung (n – 1). Gambar 21 Jaringan tipe bintang/star
  • 26. Keuntungan : -Jumlah junction sedikit -Instalasi lebih sederhana -Mudah dalam mengisolir gangguan Kerugian : -Tidak ada hubungan langsung antar sentral lokal, selalu harus melalui sentral tandem -Bila ada kerusakan pada salah satu junction ( putus ) maka sentral lokal yang dihubungkan dengan junction tersebut akan terisolir (tidak dapat bethubungan dengan sentral lain ) (2)Jaringan mata jala ( mesh ) Setiap sentral yang ada pada jaringan ini saling terhubung satu dengan yang lainnya. Keuntungan : -Antar sentral dihubungkan secara langsung , tidak menempuh jarak panjang. -Jika salah satu jalur terisolir maka masih bisa melalui jalur yang lain. Kerugian : -Bila jumlah sentral banyak, jumlah junction akan banyak dan ruwet -Perangkat yang diinstalasi pada sentral akan menjadi lebih banyak -Sulit melokalisir gangguan Gambar 22 Jaringan mata jala/mesh
  • 27. 2.3 Fungsi Terminal Jarlokat 1) Sentral Telepon Otomat (STO) Merupakan suatu tempat pemrosesan data (informasi) untuk disalurkan dari penelepon (subscriber) kepada subscriber lain yang dituju. Gambar 23 Sentral Telepon Manual Gambar 24 Contoh Modul dalam Sentral Otomat Fungsi Sentral Telepon : a) Menyelenggarakan fungsi switching (penyambungan). b) Menyelenggarakan fungsi kontrol. c) Menyelenggarakan fungsi signaling internal. d) Menyelenggarakan fungsi operasi dan pemeliharaan. e) Menyediakan interface transmisi dan signaling
  • 28. 2) MDF/RPU ( Main distribution framee / Rangka Pembagi Utama) Ruangan Rangka Pembagi Utama adalah suatu ruangan dimana ditempatkan perangkat-perangkat : a) Rangka Pembagi Utama b) Cable chamber c) Perangkat yang berkaitan dengan jaringan kabel antara lain :  Sistem Alarm Tekanan Gas (SATG).  Pengganda Saluran  Dan lain-lain MDF merupakan susunan rangka dari plat logam yang digunakan sebagai tempat menginstalasi terminal- terminal sebagai titik sambung ujung kabel kearah jaringan dan ke arah sentral. Antara sentral dengan MDF dihubungkan menggunakan interface V5x. Dalam suatu MDF terdapat tempat terminasi kabel yang biasa disebut dengan BTRPU. Blok Terminal Rangka Pembagi Utama (BTRPU) ialah suatu terminal yang berfungsi sebagai titik peralihan yang terdiri dari susunan titik titik kontak dimana ujung ujung urat kabel, baik yang berasal dari jaringan luar maupun dari arah sentral, diterminasikan. Titik-titik kontak blok terminal tersebut terdiri dari beberapa sistem antara lain : solder, sekrup, puntir dan tekan sisip. Di dalam MDF terdapat 2 jenis tempat terminasi yaitu strock horisontal dan strock vertikal. a) Terminal Blok Horisontal ( Strock Horizontal ) Seluruh kabel yang datang dari sentral di terminasikan pada terminal blok horisontal. Terminal blok horisontal ini dipasang pada RPU disisi sentral dan mempunyai kapasitas 100 pasang urat kabel dengan jenis tekan sisip.
  • 29. Alat yang digunakan untuk menyisipkan kabel ke dalam strock vertical, horisontal maupun pada LSA di sebut insertion tool. Berikut ini adalah bentuk insertion tool : Gambar 25 Insertion Tool Strock vertikal dan Horisontal Gambar 26 Insertion LSA Gambar 27 Strock Horizontal pada MDF b) Terminal Blok Vertikal ( StrockVertikal ) Tempat diterminasikan kabel primer. Terminal blok vertikal mempunyai berbagai kapasitas yaitu kapasitas 25, 50 dan 100 pasang urat kabel Dengan menggunakan jumper wire, terminal blok vertikal dihubungkan dengan terminal blok horisontal.
  • 30. Gambar 28 Strock Vertikal pada MDF Didalam MDF ini terdapat meja ukur. Meja Ukur ialah suatu perangkat pengukur yang di tempatkan diruangan RPU, yang fungsinya untuk mengukur besaran elektris saluran, baik yang ke arah sentral maupun kearah jaringan luar. Selain itu juga terdapat arrestor atau komponen kelengkapan Blok Terminal yang berfungsi sebagai penyalur tegangan / arus lebih yang melewati urat kabel langsug ke Sistem Pentanahan. A.Fungsi MDF 1. Tempat penyambungan antara kabel primer dengan kabel dari sentral, dan sebagai 2. Tempat pengetesan dalam melokalisir gangguan. B. Persyaratan Ruangan RPU 1. Ruangan harus bersih dari segala kotoran 2. Dilengkapi dengan Fire Alarm Protector 3. Mempunyai ventilasi udara yang baik 4. Dilengkapi dengan alat pemadam kebakran 5. Dilengkapi tangga sorong beroda yang tingginya disesuaikan dengan kondisi ruangan RPU
  • 31. C. Denah Lokasi RPU Denah lokasi perangkat pada ruangan RPU secara garis besar dikelompokkan menjadi : 1. Letak dan posisi RPU 2. Letak dan posisi perangkat selain RPU D. Posisi RPU Posisi perangkat pada ruangan RPU secara garis besar dibagi menjadi 3 kelompok : 1. Perangkat yang berada dirangka Vertikal 2. Perangkat yang berada dirangkaHorisontal 3. Perangkat yang berada di luar Rangka Vertikal dan Horisontal sesuai jenis perangkatnya Pada dasarnya Rangka Pembagi Utama (RPU) dirancang dan disupply oleh pabrik yang memproduksi perangkat instalasi sentral. RPU dirancang dengan kapasitas tertentu sesuai kebutuhan, dan dapat diperluas sampai dengan kapasitas maksimumnya, dengan bentuk dan ukuran diusahakan sama dengan RPU yang sudah ada. E. Bahan Rangka : 1. Besi lempeng dan besi siku dibuat dari bahan tahan karat atau 2. Alumunium berbentuk lempeng dan siku F. Cara merakit : 1. Menggunakan las 2. Dengan cara keeling atau 3. Menggunakan mur-baut G. Konstruksi Rangka : 1. Bagian bawah Rangka Vertikal dipasang mati pada lantai dengan menggunakan angker. 2. Rangka Horisontal melintang dihubungkan pada Rangka Vertikal dengan cor alas, keeling maupun denga mur-baut. 3. Rangka Horisontal memanjang untuk mengikat Rangka Vertikal dan Rangka Horisontal melintang, dengan car alas, keeling atau dengan mur-baut.
  • 32. 4. Pada bagian bawah Rangka Vertikal dilengkapi dengan beberapa stop kontak listrik untuk keperluan catuan solder listrik dan lampu penerangan kerja. H. Penomoran Rangka Vertikal : 1. Rangka Vertikal diberi nomer urut dari kiri ke kanan ( V01, V02, V03 dan seterusnya ). 2. Pemasangan dimulai dari kiri ke kanan dan diatur sedemikian rupa sehingga :  Terdapat ruang gerak yang leluasa bagi para petugas untuk melakukan pekerjaan, seperti terminasi kabel pada blok terminal atau pemasangan kawat sambung ( jumper wire ).  Masih ada tempat / ruang untuk memperluar RPU di kemudian hari. 3) Cable chamber Adalah sebuah ruang yang berada di bawah RPU/MDF. Di dalam ruang tersebut dipasang rangka besi guna menambatkan kabel–kabel primer dari luar sebelum terdistribusi ke RPU Gambar 29 Cable chamber 4) Kabel Primer Berada diantara MDF/RPU menuju ke RK. Kabel primer bisa berupa Kabel Tanah Tanam Langsung ( KTTL ) ataupun Kabel Duct ( KD ). Kapasitas maksimum adalah 2400 pair ( pasang ) dengan diameter urat 0,4 mm ( Foam Skin Cable ). Untuk STO kapasitas besar, kabel primer ditanam langsung atau dipasang melalui polongan yang dicor beton ( system duct ).
  • 33. Penamaan/tanda P1, P2, P3 dst dimulai dari kiri ke kanan, bila menghadap RPU. Kapasitas kabel primer berkisar antara 1.1 s/d 1.5 kapasitas sentral. 5) Rumah Kabel ( RK ) Rumah Kabel (kabinet) biasanya terletak dipinggir jalan yang merupakan pertemuan antara kabel primer dengan kabel sekunder ( maksimum 200 pasang dengan diameter 0.8 mm ) a) Fungsi RK : (1)Tempat penyambungan antara kabel primer dengan kabel sekunder. (2)Tempat melaksanakan pengetesan untuk melokalisir gangguan. (3)Tempat melaksanakan penjumperan antara terminal blok disisi primer dengan terminal blok disisi sekunder Gambar 30 Rumah Kabel b) Kapasitas RK Ketentuan kapasitas maksimum kabel primer dan sekunder di dalam RK ( Rumah Kabel ). (1) Paling kecil berkapasitas 800 pasang artinya jumlah pasangan primer dan pasangan sekunder yang dapat diterminasikan adalah 800 pasang (2) Paling besar berkapasitas 2400 pasang ( dimensi RK sama dengan kapasitas 1600 pasang ) Pada umumnya perbandingan primer dan sekunder adalah 2:3.
  • 34. Jenis RK yang digunakan saat ini terbuat dari fiber glass produksi pabrik KRONE dan QUANTE kedua-duanya dari jerman. Yang membedakan kedua RK tersebut adalah jenis terminal blok di dalamnya. Pada RK jenis KRONE terminal blok menggunakan sistem tekan sisip ( LSA PLUS ) sedangkan pada RK jenis QUANTE terminal blok menggunakan sistem solder-srew. Gambar 31 LSA Tabel 4 Ketentuan kapasitas k primer dan sekunder dalam RK c) Macam-macam RK (1)Terbuat dari beton ( tipe lama, sekarang tidak digunakan lagi -Bentuk kuat ( seperti gardu ) -Tempat kerja leluasa dan Aman. -Perlu tanah agak luas untuk membangunnya -Kapasitas besar (2)Terbuat dari besi/fiber glas -Bentuk bulat lonjong/kotak persegi -Warna abu-abu -Dipasang ditepi jalan, trotoar pada tempat yang tidak mengganggu lalu lintas dan aman -Tidak memerlukan tanah yang luas -Kapasitas terbatas -Mudah diganggu/rusak/dicuri
  • 35. 6) Kabel Sekunder Jaringan kabel sekunder berkapasitas lebih kecil dari kabel primer dipasang dari terminal RK sampai ke DP. Kapasitas maksimum 200 pasang, dengan diameter urat bervariasi mulai 0.4 mm sampai dengan 0.8 mm. Kabel sekunder dipasang dengan cara tanam langsung atau atas tanah (kabel udara). 7) DP/KP ( Distribution point/Kotak Pembagi ) Merupakan tempat penyambungan antara kabel sekunder dengan kabel distribusi (penanggal). a) Fungsi DP : (1)Titik tumpu akhir dari jaringan kabel sekunder. (2)Titik tambat awal dari jaringan distribusi. (3)Titik temu atau titik peralihan antara kabel sekunder dengan penanggal. (4)Tempat pengetesan dan lokalisir gangguan b) Macam-macam DP/KP (1)DP/KP di atas tiang ( on pole ) Jenis ini mempunyai kapasitas DP pada umumnya antara 10 pair s.d 30 pair. Digunakan untuk mencatu pelanggan yang terpencar dengan menggunakan drop wire. (2)DP/KP dinding ( on wall ) Jenis ini dapat dipasang pada dinding sebelah luar, biasanya digunakan untuk mencatu pertokoan/rumah yang letaknya berdampingan secara teratur. Dapat pula dipasang pada dinding sebelah dalam, biasanya digunakan untuk mencatu tiap tingkat pada gedung bertingkat ( High Rise Building ) atau komplek industri, kampus, perkantoran. DP jenis ini mempunyai kapasitas lebih besar dibandingkan dengan DP/KP atas tiang dan biasanya paling kecil 60 pasang dan paling besa 400 pasang. Bahan DP/KP tersebut diatas terbuat dari logam dan ada juga yang terbuat dari sejenis fiber glass. Jenis DP/KP fiber glas diproduksi oleh pabrik KRONE, harganya 6 kali lipat harga DP/KP logam.
  • 36. (3)DP dibawah tanah ( SPBT ) Titik sambung diletakkan pada dinding Pit Hand Hole. Pit Hand Hole adalah ruangan bawah tanah yang mempunyai dimensi lebih kecil dibandingkan Hand Hole. Dilihat dari sudut keindahan jenis DP ini sangat memenuhi syarat, namun pada kenyataannya sangat rawan terhadap air, sehingga gangguan sering terjadi dikarenakan masuknya air ke dalam sambungan urat kabel di dalam SPBT tersebut. Berdasarkan kenyataan tersebut, SPBT tidak digunakan lagi sejak tahun 1987. Gambar 32 Distribution point 8) Saluran Penanggal/Drop wire Adalah kabel yang digunakan untuk menghubungkan antara Kotak Pembagi (KP/DP =Distribution point) dengan KTB (Kotak Terminal Batas) dan pada umumnya mempunyai panjang standar 500 meter. Pada pita/plastik pembungkus harus tercetak jelas data seperti berikut: a) Saluran penanggal bawah tanah / dengan bearer / tanpa bearer (kawat penggantung), b) Nomor spesifikasi
  • 37. c) Diameter penghantar d) Tanda pengenal produsen dan tahun pembuatan e) Panjang dalam meter Ada 3 macam jenis drop wire yaitu a) Drop wire Bawah Tanah, Yaitu drop wire yang digunakan untuk saluran penanggal bawah tanah mempunyai kode pengenal T – E 1 X 2 0,6 yang mempunyai saluran penanggal bawah tanah dengan penghantar tembaga 0,6 mm, berisolasi polyethylene, kapasitas 1 pair. Kontruksi kabel drop wire bawah tanah seperti gambar berikut Gambar 33 Konstruksi DW bawah tanah Bahan kabel terbuat dari tembaga lunak hasil proses annealing dan isolasi yang keduanya disusun sejajar bersama-sama dari bahan kompon polyethylene berwarna hitam setebal 0,7 mm sebagai identifikasi maka isolasi salah sati penghantar harus mempunyai tonjolan sepanjang kabel sebagai urat a. Tahanan penghantar untuk diameter 0,6 mm kurang lebih 65 Ohm/km dan untuk diameter 0,8 mm kurang lebih 36,5 Ohm/km, tahanan isolasi minimal 10.000 Mohm.km diukur pada suhu 20⁰ C dengan tegangan 500 Volt DC per menit. b) Drop wire dengan bearer Digunakan untuk saluran penanggal atas tanah dengan kawat penggantung dari baja menggunakan kode pengenal U – ES 1 X 2 X 0,6 yang menyatakan saluran penanggal atas tanah dengan penghantar tembaga diameter 0,6 mm, berisolasi polyethylene, berpenguat sendiri dan kapasitas 1 pair. Konstruksinya dapat dilihat seperti gambar berikut:
  • 38. Gambar 34 Kabel DW dengan bearer Masing-masing penghantar terbuat dari tembaga lunak dari hasil proses annealing, kedua urat diselubung isolasi dari bahan kompon polyethylene berwarna hitam tebal 0,75 mm, sebagai identitas maka isolasi salah satu penghantar harus mempunyai tonjolan sepanjang kabel sebagai urat a. Penggantung (bearer) terbuat dari baja yang digalvanisir dan mempunyai tegangan tarik tinggi yaitu minimal 155 Kgf, Disusun sejajar dengan kawat penghantar berdiameter 1,2 mm dan tidak boleh disambung sepanjang kabel. Sifat kelistrikan untuk diameter 0,6 mm 65 Ohm / km dan diameter 0,8 mm 36,5 Ohm/km, tahanan isolasi minimal 10.000 Mohm.km diukur pada suhu 20ᵅ C dengan tegangan 500 Volt DC per menit c) Drop wire tanpa bearer Yaitu drop wire yang digunakan untuk saluran penanggal atas tanah, mempunyai kode pengenal Ub – V 1 X 2 X 0,6 yang menyatakan saluran penanggal atas tanah dengan penghantar baja sepuh tembaga (brinze) berdiameter 1,2 mm, berisolasi polyethylene, kapasitas 1 pair. Kontruksi kabel drop wire bawah tanah seperti gambar berikut
  • 39. Gambar 35 Kabel DW tanpa bearer Bahan kabel terbuat dari tembaga lunak hasil proses annealing dan isolasi yang keduanya disusun sejajar bersama-sama dari bahan kompon polyethylene berwarna hitam setebal 1,65 mm sebagai identifikasi maka isolasi salah satu penghantar harus mempunyai tonjolan sepanjang kabel sebagai urat a. Tahanan penghantar untuk diameter 1,2 mm kurang lebih 26,5 Ohm/km dan tahanan isolasi minimal 10.000 Mohm.km diukur pada suhu 20⁰ C dengan tegangan 500 Volt DC per menit (4) KTB ( Kotak Terminal Batas ) KTB adalah tempat pertemuan antara kabel DW/ penanggal dari luar rumah dengan kabel PVC di dalam rumah. Fungsi KTB : a) Tempat terminasi kabel indoor dengan kabel penanggal b) Tempat melokalisir gangguan Gambar 36 Kotak Terminal Batas
  • 40. (5) Kabel Indoor Merupakan kabel penghubung antara KTB dengan rosettelepon. Berupa kabel PVC berwarna abu-abu/hitam, mempunyai fungsi menghubungkan antara terminal blok ( 1x2 ) dengan roset pesawat telepon. Alur kabel ini di dalam rumah pelanggan, pemasangannya harus memperhatikan keindahan dan keamanan. Gambar 37 Kabel Indoor (6) Roset Telepon Merupakan suatu titik terminasi dari kabel indoor dan kabel RJ 11 ( Kawat Utas ). Selain itu roset mempunyai fungsi sebagai tempat untuk melokalisir gangguan Gambar 38 Roset
  • 41. (7) Kawat Utas / Kabel RJ 11 Berfungsi untuk menghubungkan antara soket dengan pesawat telepon. Biasanya terdiri dari 2 atau 4 urat kabel ( merah, kuning, hijau dan hitam ) Gambar 39 Kawat Utas (8) Pesawat Telepon Berfungsi sebagai terminal awal atau akhir dari sebuah komunikasi suara dengan menggunakan media kabel tembaga. Gambar 40 Pesawat Telepon 2.4 Pemberian Tanda dan Simbol a. Pemberian Tanda 1) Kabel Primer Kabel primer pada tiap daerah pelayanan sentral diterminasikan pada RPU sentral tersebut diberi tanda huruf awal P dengan menambah dibelakangnya angka sebagai nomor dari kabel primer yang dimulai dari sebelah kiri ke sebelah kanan (kita menghadap RPU). Pasangan urat kabel primer yang terdapat dalam sebuah kabel primer diberi nomor urut 1 , 2 , 3 dan seterusnya.
  • 42. 2) Kabel Sekunder Kabel sekunder pada tiap tiap daerah pelayanan rumah kabel diberi tanda huruf awal “s” dengan menambahkan dibelakangnya angka sebagai nomer dari kabel sekunder,dimulai dengan kabel sekunder yang terpajang sebagai s1,dan seterusnya menurut arah jarum jam. 3) Rumah Kabel Setiap rumah kabel dalam sebuah pelayanan sentral diberi tanda huruf awal “R” dnegan menambahklan dibelakangnya huruf menurut abjad dimulai dengan huruf A yang keduannya ditulis dengan huruf besar dengan cacatan bahwa huruf I dan O tidak dipakai.jadi tanda rumah kabel adalah RA,RB,RC,dst sampai dengan RZ.apabila penanaman rumah kabel setelah RZ masih ada lagi rumah kabel kain,maka rumah kabel selebihnya diberikan tanda 2(dua) huruf awal dimulai dengan RA dan ditambahkna dibelakangnya huruf menurut abjad yang dimulai dengan huruf A dan ketiga huruf tersebut dengan huruf besar. Misanya : RAA,RAB,RAC,…..RAZ dan seterusnya. Pemberian tanda rumah kabel seperti diuraikan diatas dimulai dengan rumah kabel yang mendapat satu dari kabel primer T1 dan mempunyai jarak yang terpanjang dari RPU sentral yang bersangkutan diantara rumah kabel yang mendapat catu dari kabel primer yang sama. 4) Daerah Catu Langsung ( DCL ) Daerah catu langsung diberi tanda huruf awal DCL dengan menambahkan dibelakangnya hurud menurut abjad dimulai dengan huruf A dan empatnya ditulis dengan huruf besar ,seperti DCLA,DCLB, dan seterusnya. Pemberian tanda DCL tersebut dimulai dengan DCL yang dicatu dari kabel primer dengan nomor yang terkecil dan mempunyai
  • 43. jarak yang terpanjang dari RPU sentral yang bersangkutan diantara DCL yang mendapat catu dari kabel primer yang sama. 5) Kotak Pembagi a) Didalam daerah catu langsung (dicatu langsung oleh kabel primer) Titik pembagi baik atas tanah (TPAT) maupun bawah tanah (TPBT) dalam daerah catu langsung dan dicatu langsung dari kabel primer diberi tanda huruf awal besar menurut daerah catu langsung yang bersangkutan ditambah dibelakangnya nomor sevcara berurutn sebagai contoh TP yang terdapat dalam DCCLA diberi tanda A1,A2, dan seterusnya. Pemberian tanda yang dimaksud dimulai dengan TPAT atau TPBT yang mempunyai jarak yang terpanjang dalam daerah catu langsung yang bersangkutan. b) Dalam jaringan kabel sekunder (dihubungkan melalui kabel sekunder dengan RK). Titik pembagi atas dan bawah tanah yang dihubungkan dengan rumah kabel melalui kabel sekunder diberi tanda sesuai dengan tanda dari rumah kabel yang bersangkutan ditambah dibelakangnya nomor secara berurutan,misalnya titik pembagi pertama yang dihubungkan dengan RA diberi tanda RA1. Pemberian tanda tersebut dimulai dengan titik pembagi yang mendapat catu dari kabel sekunder dengan nomor paling kecil (S1) dan mempunyai jarak terpanjang dari rumah kabel yang bersangkutan. Apabila pemberian tanda titi pembagi yang dicatu kabel sekunder S1 selesai diteruskan dan pemberian tanda titik oembagu yang tersambung dengan kabel sekunder S2 dan seterusnya.
  • 44. 6) Pekerjaan Sipil a) Rute Duct (1) Rute duct utama ( main duct route ) Setiap rute ductyang keluar dari sentral diberi tanda huruf awal singkatan dari STO yang bersangkutan,ditulis dengan huruf besar.dengan menambah di belakangnya dua angka sebagai nomor urut dimulai dengan O1. Misalnya SMO1 (SM singkatan STO semarang,rute duct no.1). (2) Rute duct samping ( side duct route ) Apabila rute utama tersebut diatas mempunyai rute samping,maka rute samping yang pertama diberi tanda huruf awal yang sama dengan rute utama dengan menambahkan dibelakangnya dua angka dengan nomor urut berikutnya(O2),demikian seterusnya sampai semua rute samping dari rute induk tersebut selesai. Baru kemudian dapat berpindah memberi tanda rute duct utama lainnya(bila ada). b) Manhole Setiap manhole pada setiap rute duct utama dan rute duct smaping dibeli tanda 2 angka sebagai nomor urut dimulai dengan O1,ditulis dibelakangnya tanda rute duct utama atau rute duct samping dengan garis miring diantaranya sebagai garis pemisah,misalnya SM/O1…..SMO1/10 dan seterusnya. c) Hand Hole Setiap handhole diberi tanda huruf RK yang membawahinya ditambahkan huruf H dan dibelakangnya diberi angka berurutan,misalnya HR1….HR3 dan seterusnya