SlideShare a Scribd company logo
1 of 69
PENGOPERASIAN DAN
PEMELIHARAAN JARING
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
ENERGI
Suhu Udara / Suhu Alat Listrik
(Panas/ Dingin)
Mekanik (Gerak, getar, Putar)
Cahaya/ Sinar/ Lampu
Suara/ Bunyi
Kombinasi/ Gabungan dari keempat
tersebut di atas.
Mudah dan cepat disalurkan dari dan pada
jarak yang berjauhan
Mudah didistribusikan untuk area
yang luas
Mudah diubah ke dalam bentuk
energi lain
Bersih (ramah lingkungan)
K
O
N
V
E
R
S
I
K
E
U
N
G
G
U
L
A
N
LISTRIK
1
RUMAH TANGGA
(R)
SOSIAL (S)
Rumah untuk tempat tinggal, rumah kontrakan, rumah susun milik
perseorangan, rumah susun milik Perumnas, asrama milik swasta,
asrama mahasiswa, dan lain-lain.
BISNIS (B)
INDUSTRI (I)
Rumah sakit, rumah ibadah, panti sosial, pusat rehabilitasi cacat,
asrama pelajar milik pemerintah, kantor partai politik, kantor LSM,
museum, dan lain-lain.
Usaha jual beli barang, jasa, perhotelan, usaha perbankan,
perdagangan, kantor Firma, CV, PT, atau badan hukum yang bergerak
dalam bidang perdagangan, pergudangan, praktek dokter bersama,
dan lain-lain.
Tenaga listrik untuk kegiatan industri pengolahan, selain untuk
keperluan kegiatan rumah tangga, sosial, bisnis dan publik. Jenis
kegiatan tersebut masuk di dalam International Standard Industrial
Classification of All Economic Activities (ISIC), yang telah disesuaikan
dengan kondisi di Indonesia, dengan nama Klasifikasi Lapangan Usaha
Indonesia (KLUI).
Tenaga listrik yang digunakan untuk kepentingan umum, kepentingan
Pemerintah atau fasilitas kantor perwakilan asing, dan lain-lain.
PUBLIK (P)
2
3
INDUSTRI
BISNIS
SISTEM PEMBANGKIT
GARDU
STEP-UP
SISTEM TRANSMISI SISTEM DISTRIBUSI
GARDU
STEP DOWN
RUMAH
SOSIAL/
PUBLIK
PLTA PLTG
PLTD PLTU
PLTP PLTGU
KONSUMEN
TRAFO
STEP DOWN
4
 Sistem Pembangkit :
 PLTA : Pembangkit Listrik Tenaga Air
 PLTMH : Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
 PLTD : Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
 PLTP : Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
 PLTG : Pembangkit Listrik Tenaga Gas
 PLTU : Pembangkit Listrik Tenaga Uap
 PLTGU : Pembangkit Listrik Tenaga Gas & Uap
 Sistem Transmisi :
 Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 KV, 275 KV.
 Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 KV & 70 KV.
 Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 150 KV & 70 KV.
 Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET)/ Gardu Induk/ Gardu Hubung.
 Sub Marine Kabel Bawah Laut 20 KV, 70 KV, 150 KV.
 Sistem Distribusi :
 Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) 20 KV.
 Saluran Kabel Tegangan Menegah (SKTM) 20 KV.
 Saluran Kabel Udara Tegangan Menengah (SKUTM) 20 KV.
 Gardu Distribusi 20 KV/ 220 KV.
 Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR).
 Saluran Kabel Tegangan Rendah (SKTR).
 Saluran Luar Pelayanan (SLP)/ Saluran Masuk Pelayanan (SMP)/ Sambungan Rumah(SR).
 Alat Pembatas dan Pengukur (APP).
 Konsumen :
 Tegangan Tinggi Industri
 Tegangan Menengah Industri & Bisnis
 Tegangan Rendah Rumah Sosial & Publik
~
GARDU INDUK
6 KV – 24 KV
PEMBANGKIT
TRANSMISI 150 KV/ 500 KV
GARDU INDUK
DISTRIBUSI 20 KV
TRAFO DISTRIBUSI
220 / 380 V
5
6
 Alat yang dioperasikan mengalami penurunan kondisi
(performance).
 Semakin tua umur alat, semakin menurun pula unjuk kerjanya.
 Agar alat tetap dalam kondisi ideal, maka perlu pemeliharaan
yang baik.
 Bila suatu alat dioperasikan dan dipelihara dengan baik sesuai
petunjuk pabrik, maka kondisinya akan “ideal”.
 Pemeliharaan Preventif/ Rutin (Sedia Payung Sebelum Hujan) :
 Bersifat pencegahan.
 Bertujuan mewujudkan jaminan penyaluran, efisiensi, mutu dan
keandalan penyediaan listrik.
 Untuk keamanan jaringan maupun personil.
 Dilaksanakan dengan jadual yang terencana (telah ditentukan).
 Pemeliharaan Korektif/ Khusus (Memadamkan Kebakaran) :
 Bersifat represif (dilaksanakan setelah terjadi gangguan).
 Tidak dilaksanakan secara rutin dan tidak terencana.
 Jaminan penyaluran, efisiensi, mutu dan keandalan penyediaan listrik,
disangsikan.
7
8
PEMELIHARAAN
PREVENTIF
 ADA KEMAUAN.
 DIKERJAKAN.
 EFEKTIF & EFI-
SIEN.
 GANGGUAN
 KERUSAKAN
 SUSUT
 BIAYA
MENURUN
 PELANGGAN PUAS
 CITRA PLN MENINGKAT
 PLN DIPERCAYA PELANGGAN
 PETUGAS PLN TENANG
9
P
t
0
P
t
0
BYAR BYAR BYAR
PET PET
ON
LISTRIK BYAR - PET
LISTRIK NYALA TERUS
KONSUMEN SENANG, PLN UNTUNG
KONSUMEN MARAH, PLN BUNTUNG
PREVENTIF
KOREKTIF
10
 Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM).
 Saluran Kabel Udara Tegangan Menengah ( SKUTM).
 Saluran Kabel Tanah Tegangan Menengah (SKTM).
 Gardu Distribusi :
 Type Portal
 Type Cantol
 Type Beton
 Type Kiosk
 Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR).
 Saluran Kabel Tanah Tegangan Rendah (SKTR).
 Saluran Luar Pelayanan/ Saluran Masuk Pelayanan/ Sambungan
Rumah (SLP/ SMP/ SR).
 Alat Pembatas dan Pengukur (APP).
11
System Average Interruption
Duration Index.
System Average Interruption
Frequensi Index.
12
 Bagi peralatan :
 Mengurangi tingkat kerusakan/gangguan pada peralatan.
 Mempertahankan kemampuan peralatan dan meningkatkan keandalan.
 Meningkatkan keandalan ke kondisi ideal.
 Mempertahankan efisiensi.
 Mempertahankan umur ekonomis sesuai rancangan pabrik.
 Bagi Sistem :
 Meningkatkan mutu dan keandalan (mudal).
 Mengurangi susut distribusi.
 Mengurangi kemungkinan timbulnya gangguan.
 Mempertahankan umur ekonomis jaringan.
 Terwujudnya sistem ketenagalistrikan yang andal, aman dan akrab
lingkungan.
13
 Bagi PLN :
 Terwujudnya citra PLN yang semakin meningkat.
 PLN dipercaya pelanggan.
 Terwujudnya ketenangan petugas PLN.
 Efisiensi biaya.
14
 Bagi Pelanggan :
 Tersedianya energi listrik yang mutu dan keandalannya tinggi.
 Terpenuhinya kepuasan pelanggan.
 Mendukung terwujudnya berbagai aktifitas umat manusia yang
semakin meningkat.
5 %
231 V
-10 %
198 V
> -10 %
Banyaknya Pelanggan n
15
PEMELIHARAAN
 SUTM/ SKTM/ SKUTM
 GARDU DISTRIBUSI
 SUTR / SKTR
 SLP/ SMP/ SR
 APP
 PREVENTIF
(Mencegah)
 KOREKTIF
(Mengatasi)
MENENTUKAN KINERJA JARINGAN
16
 Tujuan :
 Mencegah/ membatasi kerusakan pada peralatan.
 Menjaga keselamatan umum.
 Meningkatkan keandalan sistem.
 Meningkatkan pelayanan.
 Jenis :
 Perlindungan terhadap arus lebih.
 Perlindungan terhadap tegangan.
 Penerapan perlindungan tergantung pada :
 Pola/ struktur jaringan.
 Sistem pembumian.
 Jenis peralatan.
 Jenis beban.
 Kompromi dari aspek teknis dan ekonomis.
17
 Perlindungan Arus Lebih :
 Pemutus Tenaga (CB).
 Pemutus Balik Otomatis (PBO).
 Saklar Seksi Otomatis
 Pelebur (Fuse)
 Perlindungan Tegangan Lebih :
 Arrester
 Sela Batang
 Perbedaan Peralatan Pemutus (CB) dan Pemisah (DS) :
 Pemutus (CB) dapat dioperasikan dalam keadaan jaringan
berbeban.
 Pemisah (DS) hanya dapat dioperasikan dalam keadaan jaringan
tidak berbeban.
18
 Susut Penyaluran :
 Susut teknis, terjadi pada penyaluran.
 Administrasi, misalnya : kesalahan pencatatan meter KwH.
 Listrik ilegal : pencurian listrik.
 Susut Teknis :
 Pada penghantar, disebabkan adanya tahanan dari penghantar tersebut yang
dialiri besaran arus tertentu.
 Pada transformator, disebabkan adanya arus pusar pada besi dana adanya
arus yang mengalir melalui belitan-belitannya (rugi besi dan rugi tembaga).
 Cara mengurangi susut teknis :
 Optimalisasi kapasitas beban.
 Optimalisasi kapasitas trafo.
 Pemasangan kapasitor shunt.
19
 Tiang :
Berfungsi untuk penyangga Trafo, LV Panel, beserta semua perlengkapan gardu
distribusi.
 Cross Arm :
Berfungsi sebagai dudukan Trafo, LV Panel, Cut Out, Isolator, Lightning Arrester,
dan lain-lain.
 Transformator :
Berfungsi untuk mentransformasikan daya listrik dari tegangan menengah ke
tegangan rendah (20 KV menjadi 380/ 220 Volt) dengan frequensi tetap.
 Fuse Cut Out :
 Berfungsi sebagai pengaman penyulang bila terjadi gangguan di gardu
distribusi dan melokalisir gangguan di trafo, agar peralatan tersebut tidak
rusak.
 Fuse Cut Out dipasang pada sisi tegangan menengah 20 KV.
 Lightning Arrester :
Berfungsi sebagai pengaman trafo terhadap tegangan lebih yang disebabkan
oleh sambaran petir dan switching (SPLN SE 002/PST/71).
20
 NH Fuse :
 Berfungsi sebagai pengaman trafo terhadap arus lebih, yang dipasang di sisi
tegangan rendah 22o Volt.
 Melindungi trafo terhadap gangguan arus lebih yang disebabkan karena
hubung singkat di jaringan tegangan rendah maupun karena beban lebih.
 Grounding untuk Lightning Arrester :
Berfungsi untuk menyalurkan arus listrik ke bumi, yang disebabkan oleh
gangguan tegangan lebih karena sambaran petir maupun switching.
 Grounding untuk Transformator :
Berfungsi untuk menghindari terjadinya tegangan lebih pada phasa yang sehat,
jika terjadi gangguan satu phasa ke tanah maupun yang disebabkan oleh beban
tak seimbang pada masing-masing phasa.
 Grounding untuk LV Panel :
Berfungsi sebagai pengaman jika terjadi arus bocor pada LV Panel.
 LV Panel :
Berfungsi sebagai tempat Sakelar Pemutus Utama, Fuse Jurusan, terminal-
terminal kabel, dan lain-lain.
21
22
 Alat Kerja :
 Schakel Stick 20 KV – 13 Meter.
 Kunci Sock (Spanner).
 Kunci Ring (Offset Wrench).
 Kunci Inggris (Adjustable Wrench).
 Tang Kombinasi (Master Plier).
 Tang Pengupas Kabel (Wire Striper).
 Tang Potong (Diagonal Cutting Plier).
 Tang Lancip (Radio Long Nose Plier).
 Obeng (Screw Driver) Plus & Minus.
 Gergaji Besi (Stang).
 Palu (Hammer).
 Corong Minyak.
 Slang Minyak.
 Pompa Minyak Plastik.
 Kain Lap Majun.
 Kertas Gosok.
 Dies Compression.
 Tangga Fiber Glass 7 Meter.
 Stainless Steel Belt (Stopping Tool).
 Botol Kosong Bersih & Tutup.
 Kuas.
 Kikir (File).
 Kantong Perkakas Tukang Listrik
(Electrician Tools Pouche).
 Kotak Perkakas (Tool Box).
 Alat Ukur :
 Amper Volt Ohm (AVO) Meter (Multy Tester).
 Mega Ohm Meter/Megger/Insulation Resistance Tester : 1.000 Volt, 5.000
Volt, 10.000 Volt.
 Tang Amper dengan range 1.000 Amper.
 Earth Resistance Tester.
 Infra Red Detector
 Drivelt (Phase Squence Tester).
 Dan lain sebagainya.
 Alat Keselamatan Kerja (Perlengkapan K3) :
 Sabuk Pengaman (Safety Belt).
 Topi Pengaman (Safety Helmet).
 Sarung Tangan Katun dan Sarung Tangan 20 KV.
 Sepatu Kerja/ Sepatu Pengaman (Safety Shoes).
 Kotak P3K Lengkap.
 Dan lain sebagainya.
23
24
No. Material Satuan Jumlah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
Ground rod 2,5 mm
Ground rod 1,5 mm
Cincin rod
NYA 50 mm2
NYA 70/ 95 mm2
NYA 120/ 150 mm2
BC Draad 50 mm
AAAC 70 mm2
NYAF 50 mm
CCT 6 T 6 (95/ 95 mm)
STT 5 T 5 (70/ 70 mm)
STT 7 T 7 (120/ 120 mm)
STT 8 T 8 (150/ 150 mm)
SAA 5 T 5 (70/70 mm)
SAA 5 T 4 (70/ 50 mm)
SAT 4 (50 mm)
SKT 6 (95 m)
SKT 7 (120 mm)
SKT 8 (150 mm)
SKA 5 (70 mm)
CCO 5 T 5 (70/ 70 mm)
Buah
Buah
Buah
Meter
Meter
Meter
Meter
Meter
Meter
Buah
Buah
Buah
BUah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
2
4
6
10
6
6
5
46
2
6
6
4
4
7
6
6
12
12
8
2
7
25
No. Material Satuan Jumlah
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
Skakelar Utama 630 A (bila rusak)
Fuse base 400 A
Fuse Holder/ Smeldraad Holder
Smel Draad 80 – 200 A
Fuse Ling 3 – 8 A
Pipa PVC AW ¾ “
Stopping Buckle
Link
Isolasi PVC tape
Isolator Scot 23
Contact Cleaner/ Sakapen
Silikon grees/ Vaseline
Stainless Stel Strap
Semen
Minyak Trafo
Alkohol
Kain Majun
Cat/ Meni Besi (abu-abu)
Thinner
Engsel
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Rol
Rol
Botol
CC
Meter
Kg
Liter
Liter
Kg
Kg
Liter
Buah
1
6
6
6
3
6
10
10
1
1
1
50
15
4
25
1
1
1
1
1
 Alat Ukur Survey Lapangan :
 Melihat secara langsung kondisi gardu distribusi, dengan melakukan
pemeriksaan secara visual, mekanik, elektrikal dan pengukuran (beban,
tegangan) atau pengukuran suhu sambungan (NH Fuse) dengan
menggunakan Infra Red Detector.
 Hasil pemeriksaan dan pengukuran dicatat dan dievaluasi sebagai bahan
masukan untuk membuat rencana pemeliharaan, terutama yang
menyangkut kebutuhan material dan perkiraan waktu yang dibutuhkan
untuk pemadaman.
 Laporan Hasil Survey Lapangan :
 Hasil survey lapangan dilaporkan kepada Pengawas Pekerjaan.
 Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran agar sebelum melaksanakan
pekerjaan dapat dipersiapkan segala sesuatu dengan baik, sekaligus untuk
dipersiapkan strategi pelaksanaannya.
 Dengan informasi awal yang baik, diharapkan dapat meminimalisir
permasalahan pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
 Laporan hasil survey lapangan ini sekaligus dijadikan sebagai data base PLN
sebagai evaluasi terhadap keadaan gardu distribusi dari waktu ke waktu.
26
 Pemberitahuan Pemadaman ke Pelanggan :
 Pada umumnya pelaksanaan pemeliharaan gardu distribusi memerlukan
pemadaman (pembebasan tegangan).
 Untuk menghindari timbulnya komplain dari para pelanggan, maka sebelum
pekerjaan pemeliharaan dilaksanakan, perlu adanya pemberitahuan
pemadaman kepada para pelanggan PLN.
 Informasi pemadaman dapat dilakukan melalui Media Cetak (Koran) atau
Media Elektronik (Radio). Untuk pelanggan besar dan industri, bila perlu
diberi surat tersendiri secara khusus.
 Untuk pelanggan 3 phasa perlu diingatkan agar memasang pengaman phasa
under voltage, untuk mengamankan jika terjadi hilang tegangan 1 phasa.
 Persiapan Pelaksanaan :
 Dengan dilakukannya persiapan tersebut, maka pelaksanaan pemeliharaan
siap untuk dilakukan.
 Sekali lagi agar diperhatikan kesiapan SDM, alat kerja, material kerja, alat
ukur dan alat keselamatan kerja. Semuanya harus telah disiapkan dengan
baik.
27
 Personil Lapangan :
 Para personil yang melaksanakan pekerjaan di lapangan harus memiliki
pengalaman dan kompetensi yang memadai.
 Para personil lapangan harus mengetahui secara benar tentang pekerjaan
yang dikerjakan, baik dari tahap demi tahap maupun secara keseluruhan.
 Untuk memudahkan dalam melaksanakan pekerjaan, personil lapangan
harus diberi pedoman atau SOP (Standar Operation Procedure), sehingga
dapat dijadikan petunjuk pelaksanaan pekerjaan.
 Parameter yang dibandingkan :
 Tujuannya adalah untuk mengukur (mengetahui) hasil kerja yang telah
dilakukan, dengan cara membandingkan beberapa parameter kelistrikan,
antara sebelum dilaksanakannya pemeliharaan dibandingkan dengan setelah
dilaksanakannya pemeliharaan.
 Beberapa parameter kelistrikan yang perlu dibandingkan antara lain
tegangan, arus, temperatur dan tahanan pembumian.
 Pelaksanaan Pemadaman (Pembebasan Tegangan) :
 Pemadaman dilaksanakan setelah dipastikan bahwa ijin pemadaman
diperoleh dan persiapan lapangan benar-benar telah lengkap.
28
 Selanjutnya dilakukan pembebasan beban dan pembebasan tegangan.
 Pembebasan beban dapat dilakukan dengan cara melepas saklar utama
(helbom). Jika tidak terpasang helbom, dapat melepas NH Fuse Jurusan,
dimulai dari phasa S, R, T.
 Untuk menghindari ketidakseimbangan pada pelanggan 3 phasa, maka pada
saat pelepasan NH Fuse jurusan, dapat dilakukan pelepasan 2 phasa
sekaligus. Sedangkan untuk pembebasan tegangan, dilakukan dengan
melepas Fuse Cut Out (FCO), dimulai dari phasa S, R, T.
 Jika sudah bebas tegangan, dilanjutkan pemasangan grounding di jaringan
tegangan rendah.
 Prioritas Pelaksanaan Pekerjaan :
 Dengan mempertimbangkan waktu pemadaman yang terbatas, maka perlu
dilakukan skala prioritas terhadap bagian-bagian tertentu yang harus
dikerjakan.
 Beberapa komponen yang diprioritaskan dikerjakan terlebih dahulu, antara
lain : Trafo. Lightning Arrester, NH Fuse dan lain-lain yang hanya dapat
dikerjakan dengan pembebasan tegangan.
29
 Fuse Cut Out (FCO) :
 Jumper FCO sisi atas harus disesuaikan dengan konduktor SUTM (TC
Alluminium 25 mm2, konektor ke jaringan dengan CCO dan ujung ke
terminal FCO dengan SKAT3).
 Jumper FCO bagian bawah yang menuju ke Trafo, diperbaiki/ dipasang
SKT3, bila perlu diganti dengan NYAF 50 mm2.
 Lakukan pemeriksaan mur baut pada terminalnya. Jika ada mur baut yang
kendor, harus dikencangkan.
 Gunakan Fuse Link yang sesuai (lihat tabel di bawah ini).
30
No. Daya (KVA) Arus (A) Fuse Link
Type K (A)
No. Daya
(KVA)
Arus
(A)
Fuse Link
Type K (A)
1 1 x 25 1,25 2 9 3 x 50 4,33 5
2 1 x 32 1,6 2 10 3 x 64 5,54 5
3 1 x 37,5 1,88 2 11 50 1,44 2
4 1 x 50 2,5 3 12 100 2,89 3
5 1 x 64 3,2 3 13 160 4,65 5
6 3 x 25 2,17 3 14 200 5,77 6
7 3 x 32 2,77 3 15 250 7,22 6
8 3 x 37,5 3,25 3 16 315 9,09 8
 Lightning Arrester :
 Jika LA masih terpasang sebelum FCO, pindah LA tersebut setelah FCO.
 Gunakan kanal NP 8-2.500 mm sebagai dudukan FCO.
 Untuk praktisnya pelaksanaan pemeliharaan dan untuk mempercepat
penanganan gangguan SUTM yang disebabkan oleh kegagalan LA, jika perlu
siapkan kanal tersendiri.
 Transformator :
 Bebaskan trafo dan peralatan lain dari tegangan.
 Periksa keadaan trafo secara umum.
 Pengambilan minyak trafo dan penambahan kembali sampai batas
standarnya.
 Periksa kondisi minyak trafo melalui gelas penduga (jika ada).
 Bersihkan bushing trafo (primer dan sekunder) dari kotoran yang menempel.
 Kencangkan mur baut pada terminal kabel dan bushing.
 Periksa dan bersihkan body (tangki) trafo, jika kemungkinan terjadi
kebocoran atau berkarat, dilas (diperbaiki) dan di cat.
 Periksa kedudukan trafo, jangan sampai miring dan jangan sampai mur
bautnya kendor.
 Periksa kondisi kran pembuangan minyak trafo.
31
 Periksa semua kabel penghubung trafo TM/TR, bersihkan dan perbaiki (jika
ada yang rusak).
 Periksa kondisi packing, jika ada yang bocor (rembes) agar diperbaiki.
 Periksa kondisi silicagel (jika ada). Apabila warnanya telah berubah dari
warna semula, perlu prioritas penggantian.
 Periksa kondisi tap changer pada tiap posisi.
 Lakukan pengukuran tahanan isolasi. Jika hasil pengukuran di atas 5 Ohm,
tambah ground rod 2,5 meter (diparalel).
 Lakukan pemeriksaan ulang terhadap seluruh tahapan di atas.
 Pemeriksaan dan Pemeliharaan Trafo :
 Pemeriksaan Fisik (keadaan operasi) :
 Packing Trafo.
 Accessories Trafo.
 Name Plate.
 Volume minyak pada gelas duga (oillevel).
 Bushing primer dan sekunder.
32
 Pemeriksaan Transformator :
 Pemeliharaan level (volume) minyak trafo.
 Pemeriksaan temperatur minyak trafo.
 Pemeriksaan kekuatan isolasi, viscositas dan kemurnian minyak trafo.
 Pemeriksaan breather (silicagel).
 Pemeriksaan bagian penjepit dan katup (valve).
 Lain-lain.
 Kriteria dan Pencemaran Minyak Trafo :
 Kriteria Minyak Trafo :
 Mempunyai kekuatan isolasi yang besar.
 Viscositas (tingkat kekentalan) rendah.
 Mempunyai efek pendingin.
 Tidak mudah menguap.
 Bersih dan bebas dari material isolasi lama.
33
 Penyebab Pencemaran Minyak Trafo :
 Terjadinya penyerapan uap air dari luar.
 Adanya material dari luar yang masuk ke dalam tangki trafo.
 Timbulnya oksidasi dengan udara luar.
 Terjadinya kontak antara metal dengan tangki, sehingga menimbulkan
pencampuran dengan logam tembaga, besi dan larutan vernis.
 Cara Menghindari Terjadinya Oksidasi :
 Hindarkan hubungan langsung minyak dengan udara luar (untuk mencegah
kontak langsung antara minyak yang panas dalam tangki dengan udara luar,
dipasang/ dibuat Konservator).
 Dipasang Dehydrating Breater yang diisi Silicagel.
 Tangki di tutup rapat dan diisi dengan Nitrogen.
 Tangki ditutup rapat, diisi minyak sampai pada level yang ditentukan.
34
 Standard Pengetesan Minyak Trafo :
 Minyak baru sebelum diolah : 30 KV/2,5 mm.
 Minyak yang telah diolah : 50 KV/2,5 mm.
 Minyak yang telah digunakan : 30 KV/2,5 mm.
Catatan : Pemeriksaan tegangan tembus (tahanan isolasi) minyak trafo,
sebaiknya dilaksanakan 3 (tiga) tahun pertama setelah trafo
dioperasikan dan setiap tahun untuk tahun berikutnya.
 Low Voltage Panel (LV Panel) :
 Membersihkan dan memperbaiki bagian yang kotor atau kropos (di las),
pengecatan kembali sesuai standard yang berlaku.
 Perbaikan grendel dan engsel pintu, jika rusak dan tidak bisa diperbaiki,
ganti dengan yang baru. Untuk memudahkan membuka dan menutup pintu
LV Panel, pada engsel/ grendel diberi gemuk (grease).
 Periksa sakelar utama, jika perlu kencangkan mur baut.
 Beri vaselin pada kontak-kontaknya (pisau-pisau zekering TR).
 Periksa NH Fuse, sesuaikan rating arus dengan daya trafo dan arus beban
line (lihat tabel dibawah ini).
35
 Periksa Fuse Holder, bila rusak lakukan penggantian, kencangkan mur
baut dan beri vaselin putih pada kontaknya dengan terlebih dahulu
dibersihkan dengan contact cleaner.
 Periksa sepatu kabel (cabel schoen), jika rusak atau ada bagian yang
terbakar, ganti dengan yang baru. Gunakan sepatu kabel “bimetal”,
apabila penghantar dan terminalnya berbeda jenis, misal : alluminium
dan tembaga.
 Periksa kunci HS/ LS, bila kotor/ macet, bersihkan (semprot) dengan
pembersih (contact cleaner).
 Periksa grounding body panel, body trafo dan lightning arrester, bila nilai
tahannya lebih dari 5 Ohm, pasang grounding tambahan.
36
No. Daya (KVA) Arus (A) NH Fuse
(A)
No. Daya
(KVA)
Arus
(A)
NH Fuse
(A)
1 1 x 25 113,6 80 9 3 x 50 227,3 160
2 1 x 32 145,5 100 10 3 x 64 290,9 225
3 1 x 37,5 170,5 125 11 50 75,8 60
4 1 x 50 227,3 160 12 100 151,5 125
5 1 x 64 290,9 200 13 160 242,4 200
6 3 x 25 113,6 80 14 200 303 250
7 3 x 32 145,5 100 15 250 378,8 300
8 3 x 37,5 170,5 125 16 315 477,3 400
 Saluran Udara Tegangan Tendah (SUTR) :
 Periksa sambungan out going ke JTR, bila menggunakan percing connector,
ganti dengan joint bimetal (disesuaikan dengan jenis konduktor yang akan
disambung).
 Periksa ujung SUTR, bila belum terpasang ground rod, pasang ground rod
1,5 meter.
 Sebagai kelengkapan data base jaringan dan pelanggan, gambar SUTR lengkap
dengan tarikan SLP/SMP/SR pada tiap gardu distribusi.
 Secara umum pemeliharaan gardu distribusi meliputi :
 Perbaikan konfigurasi jaringan.
 Perbaikan travers (cross arm) yang miring atau rusak.
 Penggantian bushing yang rusak/ cacat/ retak/ pecah.
 Perbaikan/ penggantian pengaman arus.
 Perbaikan/ penggantian pengaman tegangan.
 Penyesuaian posisi tap changer.
37
Catatan : 1. Penggantian material harus dilaporkan kepada Pengawas PLN.
2. Jika materialdisediakan oleh Kontraktor, maka harus mendapatkan
persertujuan dari PLN dan harus ada jaminan kualitas, sekurang-
kurangnya 1 tahun.
38
 Pemasangan lampu gardu distribusi.
 Pemasangan pengaman.
 Pemasangan tanda bahaya.
 Perbaikan/ penggantian kunci LV Panel.
 Penomoran gardu distribusi.
 Penyempurnaan pentanahan TM dan TR.
 Penyempurnaan sambungan-sambungan.
 Pemeriksaan dan perbaikan lingkungan.
No. PEMERIKSAAN MINGGU BULAN TAHUN 7 TAHUN
1.
2.
3.
4.
Noise, Suhu/ temperatur
Fisik Trafo, Valve bushing,
Packing Oil Level, Fan,
Bucholz Relay.
Tegangan tembus Oil
Breather. Silica
Gardu/ lingkugan Trafo.
Bagian dalam Trafo :
Winding Core, Pentanahan
Lead Wire, Tap Cahnger.
39
Jadual pemeriksaan berkala transformator :
 Konfigurasi standar (LBS/ Saklar utama)
(Koordinasi dengan pelanggan).
 Buka LBS 3 phasa.
 Buka sekering line.
 Buka CO trafo.
 Memasang grounding/ dibumikan sisi TR.
 Konfigurasi Non Standar (Saklar Tanpa Peredam)
(Koordinasi dengan dengan pelanggan 3 phasa)
 Buka sekering line.
 Buka saklar pemisah.
 Buka CO Trafo.
 Memasang grounding/ dibumikan sisi TR.
40
 Lepas semua grounding yang terpasang.
 Lakukan pengecekan secara visual terhadap semua pekerjaan yang telah
diselesaikan, apakah semua peralatan/ material telah terpasang dengan baik dan
harus diyakini semuanya dalam keadaan aman untuk dioperasikan.
 Masukkan fuse cut out satu persatu, mulai dari S, R dan T.
 Ukur tegangan masuk di LV Panel, antara phasa dengan phasa, phasa dengan
netral. Jika tegangannya menunjukkan nilai normal, lakukan pembebanan trafo.
 Masukkan sakelar utama (helbom).
 Pembebanan trafo dengan cara memasukkan NH Fuse jurusan, satu per-satu
mulai phasa S, R dan T.
 Ukur parameter-parameter tegangan, arus dan temperatur mur baut, NH Fuse,
sambungan (konektor).
 Jika semua proses tersebut di atas sudah dilakukan dan menunjukkan hasil yang
baik (tidak ada kelainan), selanjutnya pitu LV Panel dapat ditutup dan dikunci.
Pekerjaan dinyatakan telah selesai dan dibuatkan berita acara.
41
 Penambahan instalasi pembumian (grounding/ ground rod).
 Penggantian joint kabel keluar dengan JTR (padam satu line JTR). Dalam
konteks ini, sebelum pemadaman perlu memberitahukan/ pemberitahuan
kepada pelanggan melalui media massa.
 Pengelasan dan pengecatan bagian luar LV Panel.
 Jika pekerjaan telah diselesaikan :
 Cek kembali hasil pekerjaan secara visual, mekanik dan harus diyakini bahwa
pekerjaan telah baik dan benar.
 Jika pekerjaan memerlukan pemadaman salah satu fuse jurusan, pastikan
bahwa line jurusan tersebut sudah aman. Jika telah aman, masukkan NH
Fuse jurusan satu per-satu mulai dari phasa S, R dan T.
 Ukur tegangan antara phasa dengan phasa, antara phasa dengan nol. Jika
kondisinya normal, tutup pintu LV Panel kemudian dikunci. Pekerjaan dinyatakan
selesai dan dibuatkan berita acara.
42
 Pengoperasian Trafo Distribusi terbagi menjadi :
 Trafi Distribusi telah selesai dibangun dan siap diopersikan untuk melayani
konsumen.
 Trafo Distribusi yang sudah mati (off) karena gangguan atau karena ada
keperluan (pekerjaan/ pemeliharaan).
 Tujuan SOP adalah untuk mengantisipasi adanya :
 Kesalahan – kesalahan manuver di Gardu Distribusi.
 Menghindari kerusakan peralatan.
 Kecelakaan manusia.
43
LV PANEL
S
GROUNDING
LA
CO
44
N
S
CO
LA
GROUNDING
LV PANEL
45
CO
LA
CO
LA
 Melindungi sistem jaringan
Distribusi
 Melindungi trafo.
 Bila LA rusak, jaringan
ikut padam.
 Mencari letak gangguan
sulit, sehingga konsumen
yang padam banyak & lama.
 Melindungi sistem terbatas.
 Melindungi trafo.
 Bila LA rusak, jaringan
tidak padam.
 Tidak sulit mencari letak
gangguan, konsumen yang
padam sedikit.
KONSTRUKSI LAMA KONSTRUKSI BARU
46
LA U1 V1 U2 V2
LA U1 V1 U2 V2
LA U1 V1 U2 V2
R S T N
G G
CO CO CO
47
Pengambilan Minyak Trafo
HATI-HATI
CARA MENGAMBIL
DAN MEMBAWANYA
 Pelaksanaan pemeriksaan :
 3 tahun sejak dipasan (dioperasikan).
 Setiap setahun sekali, untuk pemerik-
saan berikutnya.
 Fungsi minyak trafo :
 Mengisolasi tegangan antara lilitan
dengan besi, lilitan dengan bodi dan
antara bagian - bagian bertegangan
lainnya.
 Memindahkan panas yang ditimbul
kan oleh besi/ core dan lilitan
ke peralatan pendingin.
48
49
• Persiapan Peralatan dan Material
 Alat ukur
 Alat kerja
 Material
 Peralatan K 3
50
• Kondisi (isi) panel ?
 NFB atau saklar utama.
 Sekering bagi
 Kabel instalasi
 Bodi panel termasuk
kunci
 Rak / rel TR
 Pentanahan netral
51
 Contoh kondisi titik sambung yang tidak memenuhi syarat
52
 Pemeriksaan LV panel dengan
alat infra red merupakan
salah satu cara untuk
mengetahui/ mendeteksi
komponen yg panas.
 Sehingga dlm pelaksanaan
pekerjaan dapat diselesaikan
dengan baik dan sempurna.
53
• Pelepasan titik-titik sambung pada terminal-terminal
54
 Membersihkan kerak-kerak
pada sambungan–sambungan
di rel TR.
 Penggantian sepatu kabel
dengan bimetal, bila bahannya
lain.
 Pengencangan mur baut pada
sambungan
 Pengecatan LV panel .
55
PERHATIAN :
GUNAKAN PERALATAN KERJA
DAN PERLENGKAPAN K3
YANG SESUAI
Perhatikan cara pengepresannya !!!
56
 Titik sambung tidak
sempurna antara lain :
 Tanpa pengepresan
 Sambungan tidak
menggunakan bi-metal
• Kondisi pembumian ?
57
Lakukan pembongkaran
LANGKAH
APA YANG
HARUS DILAKUKAN ?
58
PANJANG
2,5 m
C.CLAMP CU
DI PRES / DES
RING CLAMP
DI BAUT
PANJANG CU 15 cm
DIA METER
CU 50 mm2
PRAL LALU
DI PERTIN
DIA METER
16 mm2
PERBAIKAN DAN PENGGANTIAN
KONDUKTOR GROUNDING YANG RUSAK
Ǿ16 mm
Ǿ13 mm
PANJANG
250 mm
BAHAN BETON
Yzer dilapisi
CU 2,8 micron
59
 Pemasangan & pengukuran pembumian
( Gardu & Ujung jaringan) 60
 Gunakan konektor bimetal (untuk penghantar yang berbeda jenis).
 Pengepresan dilakukan dua kali, sehingga sambungan benar-benar kuat.
61
Pelepasan
Pemasangan
Pengukuran
Finish
Benarkah cara
Memasang dan
Mengukur arde ???
62
 Tim PDKB siap untuk membantu melepaskan LA.
63
 Pemeliharaan selesai & diukur panasnya kembali 64
 Pemeriksaan akhir sebelum operasi kembali
65
66
 Jaringan distribusi merupakan ujung akhir pada sistem tenaga listrik, yang
langsung melayani pelanggan listrik PLN.
 Agar terwujud mutu dan keandalan (Mudal) yang baik, dalam pengoperasian
dan pemeliharaannya harus dilakukan dengan baik.
 Aspek manajemen yang perlu diperhatikan dan dipenuhi, adalah :
 Kemampuan dalam mengidentifikasi kondisi jaring distribusi.
 Kemampuan dalam menginventarisasi kondisi dan gangguan yang timbul
pada jaring distribusi.
 Responsifitas dalam menangani (mengatasi) timbulnya gangguan dan
pemeliharaan secara benar.
 Harus mampu mengkoordinasikan dengan baik pada saat melakukan
pekerjaan pemeliharaan, karena pada umumnya memerlukan pemadaman
dan waktu yang tersedia untuk melaksanakan pekerjaaan terbatas.
 Mampu melakukan prioritas pekerjaan, berdasarkan situasi dan kondisi yang
ada di lapangan.
 Koordinasi secara komprehensif terhadap pengoperasian dan pemeliharaan
jaring distribusi, mulai dari awal sampai dengan akhir pekerjaan.
67
 Para pekerja lapangan harus memiliki pengetahuan (Knowledge), keterampilan
(Skill) dan sikap kerja (Attitude) yang memadai, sesuai dengan tantangan
pekerjaan yang dihadapi.
 Kontraktor harus memiliki Penanggung Jawab Teknik yang bersertifikat
Keahlian, sekurang-kurangnya Kualifikasi Ahli Madya.
 Para tenaga kerja lapangan harus memiliki sertifikat keahlian dan/ atau
keterampilan sesuai dengan klasifikasi dan kualifikasi pekerjaan yang ditangani.
 Personil pelaksana pekerjaan dari Kontraktor dan personil pengawas pekerjaan
dari PLN, harus memiliki persepsi yang sama terhadap pekerjaan yang ditangani
sehingga menunjang kelancaran pekerjaan di lapangan.
 Para tenaga kerja lapangan harus memiliki kemampuan dalam mengidentifikasi,
menginventarisasi dan melaksanakan pekerjaan secara baik, sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
68
 Mengingat pada umumnya pekerjaan ini berhubungan dengan instalasi listrik
dalam keadaan bertegangan, maka masalah keselamatan kerja harus
diperhatikan dengan baik.
 Harus dipenuhi dengan baik standard operation procedure (SOP) dalam
melaksanakan pekerjaan di instalasi yang dalam keadaan bertegangan.
 Hal-hal yang harus diperhatikan dan dipenuhi, antara lain :
 Siapkan semua peralatan/ material kerja secara lengkap.
 Siapkan semua perlengkapan (peralatan) kerja dan keselamatan kerja secara
lengkap.
 Siapkan para pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan dalam keadaan
sehat jasmani dan rokhani, dengan jumlah tenaga kerja yang proporsional
dengan pekerjaan yang akan ditangani.
 Mulailah bekerja dan ikutilah SOP dengan disiplin, sejak mulai pekerjaan
sampai dengan energizing kembali.
 Koordinasikan dengan semua pihak terkait, untuk meminimalisir masalah
yang mungkin timbul.

More Related Content

What's hot

pemasangan-perangkat-hubung-bagi-tegangan-rendah
pemasangan-perangkat-hubung-bagi-tegangan-rendahpemasangan-perangkat-hubung-bagi-tegangan-rendah
pemasangan-perangkat-hubung-bagi-tegangan-rendahtesha saputra
 
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrikpprawira11
 
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSI
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSIPPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSI
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSIHastih Leo
 
Gardu Induk
Gardu IndukGardu Induk
Gardu InduklombkTBK
 
Kuliah 3 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Sistem Transmisi dan Distribusi )
Kuliah 3 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Sistem Transmisi dan Distribusi )Kuliah 3 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Sistem Transmisi dan Distribusi )
Kuliah 3 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Sistem Transmisi dan Distribusi )Fathan Hakim
 
Regulasi Tegangan by Muhammad Kennedy Ginting
Regulasi Tegangan by Muhammad Kennedy GintingRegulasi Tegangan by Muhammad Kennedy Ginting
Regulasi Tegangan by Muhammad Kennedy GintingMuhammad Kennedy Ginting
 
Tegangan Tinggi
Tegangan TinggiTegangan Tinggi
Tegangan Tinggiedofredika
 
Jenis jenis gardu induk
Jenis jenis gardu indukJenis jenis gardu induk
Jenis jenis gardu indukIrfan Nurhadi
 

What's hot (20)

JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
 
pemasangan-perangkat-hubung-bagi-tegangan-rendah
pemasangan-perangkat-hubung-bagi-tegangan-rendahpemasangan-perangkat-hubung-bagi-tegangan-rendah
pemasangan-perangkat-hubung-bagi-tegangan-rendah
 
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
 
PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS
PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS
PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS
 
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSI
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSIPPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSI
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSI
 
Gardu Induk
Gardu IndukGardu Induk
Gardu Induk
 
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIKTRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
 
Materi 9-gardu-distribusi
Materi 9-gardu-distribusiMateri 9-gardu-distribusi
Materi 9-gardu-distribusi
 
GARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSIGARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSI
 
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
 
Kegagalan Tembus Gas pada Teknik Tegangan Tinggi
Kegagalan Tembus Gas pada Teknik Tegangan TinggiKegagalan Tembus Gas pada Teknik Tegangan Tinggi
Kegagalan Tembus Gas pada Teknik Tegangan Tinggi
 
Kuliah 3 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Sistem Transmisi dan Distribusi )
Kuliah 3 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Sistem Transmisi dan Distribusi )Kuliah 3 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Sistem Transmisi dan Distribusi )
Kuliah 3 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Sistem Transmisi dan Distribusi )
 
Regulasi Tegangan by Muhammad Kennedy Ginting
Regulasi Tegangan by Muhammad Kennedy GintingRegulasi Tegangan by Muhammad Kennedy Ginting
Regulasi Tegangan by Muhammad Kennedy Ginting
 
Sistem proteksi tenaga listrik
Sistem proteksi tenaga listrikSistem proteksi tenaga listrik
Sistem proteksi tenaga listrik
 
Tegangan Tinggi
Tegangan TinggiTegangan Tinggi
Tegangan Tinggi
 
GARDU DISTRIBUSI 20 KV
GARDU DISTRIBUSI 20 KVGARDU DISTRIBUSI 20 KV
GARDU DISTRIBUSI 20 KV
 
JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR)
JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR)JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR)
JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR)
 
Jenis jenis gardu induk
Jenis jenis gardu indukJenis jenis gardu induk
Jenis jenis gardu induk
 
9 Sistem Pentanahan
9 Sistem Pentanahan9 Sistem Pentanahan
9 Sistem Pentanahan
 
Prakiraan beban
Prakiraan bebanPrakiraan beban
Prakiraan beban
 

Similar to PENGOPERASIAN & PEMELIHARAAN JARING DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK.ppt

Similar to PENGOPERASIAN & PEMELIHARAAN JARING DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK.ppt (20)

SISTEM PENYALURAN TENAGA LISTRIK.pdf
SISTEM PENYALURAN TENAGA LISTRIK.pdfSISTEM PENYALURAN TENAGA LISTRIK.pdf
SISTEM PENYALURAN TENAGA LISTRIK.pdf
 
listrik
listriklistrik
listrik
 
SISTEM_PROTEKSI_PADA_STL teknik tenaga listrik.pdf
SISTEM_PROTEKSI_PADA_STL teknik tenaga listrik.pdfSISTEM_PROTEKSI_PADA_STL teknik tenaga listrik.pdf
SISTEM_PROTEKSI_PADA_STL teknik tenaga listrik.pdf
 
GITET 500 kV PEDAN.pptx
GITET 500 kV PEDAN.pptxGITET 500 kV PEDAN.pptx
GITET 500 kV PEDAN.pptx
 
SISTEM PEMBUMIAN
SISTEM PEMBUMIANSISTEM PEMBUMIAN
SISTEM PEMBUMIAN
 
Ipl materi 1
Ipl materi 1Ipl materi 1
Ipl materi 1
 
Gardu induk
Gardu indukGardu induk
Gardu induk
 
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIKGAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
 
SUBSTATION ( GARDU INDUK )
 SUBSTATION  ( GARDU  INDUK ) SUBSTATION  ( GARDU  INDUK )
SUBSTATION ( GARDU INDUK )
 
Transmisi daya dan gardu induk
Transmisi daya dan gardu indukTransmisi daya dan gardu induk
Transmisi daya dan gardu induk
 
Switch gear presentation
Switch gear presentationSwitch gear presentation
Switch gear presentation
 
SWITCH GEAR PADA SISTEM TENAGA LISTRIK
SWITCH GEAR  PADA  SISTEM TENAGA LISTRIK SWITCH GEAR  PADA  SISTEM TENAGA LISTRIK
SWITCH GEAR PADA SISTEM TENAGA LISTRIK
 
Listrik
ListrikListrik
Listrik
 
Switchgear,
Switchgear,Switchgear,
Switchgear,
 
10 GARDU INDUK (3)(1).pptx
10 GARDU INDUK (3)(1).pptx10 GARDU INDUK (3)(1).pptx
10 GARDU INDUK (3)(1).pptx
 
ASAS PENDAWAIAN PERMUKAAN SATU FASA
ASAS PENDAWAIAN PERMUKAAN SATU FASAASAS PENDAWAIAN PERMUKAAN SATU FASA
ASAS PENDAWAIAN PERMUKAAN SATU FASA
 
Wiring
WiringWiring
Wiring
 
Wiring
WiringWiring
Wiring
 
A PPT ASAS PEMASANGAN FASA TUNGGAL
A PPT ASAS PEMASANGAN FASA TUNGGALA PPT ASAS PEMASANGAN FASA TUNGGAL
A PPT ASAS PEMASANGAN FASA TUNGGAL
 
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
 

More from Adam Superman

1. Konsep Stunting Final Updating TPK.pptx
1. Konsep Stunting Final Updating TPK.pptx1. Konsep Stunting Final Updating TPK.pptx
1. Konsep Stunting Final Updating TPK.pptxAdam Superman
 
5. Komunikasi Antar Pribadi (KAP) dalam Pendampingan Keluarga.pptx
5. Komunikasi Antar Pribadi (KAP) dalam Pendampingan Keluarga.pptx5. Komunikasi Antar Pribadi (KAP) dalam Pendampingan Keluarga.pptx
5. Komunikasi Antar Pribadi (KAP) dalam Pendampingan Keluarga.pptxAdam Superman
 
4. Peran strategis KKB untuk Penanganan Stunting_Refreshing Fasilitator.pptx
4. Peran strategis KKB untuk Penanganan Stunting_Refreshing Fasilitator.pptx4. Peran strategis KKB untuk Penanganan Stunting_Refreshing Fasilitator.pptx
4. Peran strategis KKB untuk Penanganan Stunting_Refreshing Fasilitator.pptxAdam Superman
 
3. Alur dan Mekanisme Kerja TPK.pptx
3. Alur dan Mekanisme Kerja TPK.pptx3. Alur dan Mekanisme Kerja TPK.pptx
3. Alur dan Mekanisme Kerja TPK.pptxAdam Superman
 
2. Tugas dan Fungsi TPK.pptx
2. Tugas dan Fungsi TPK.pptx2. Tugas dan Fungsi TPK.pptx
2. Tugas dan Fungsi TPK.pptxAdam Superman
 
PENGANTAR PENGOLAHAN CITRA.pdf
PENGANTAR PENGOLAHAN CITRA.pdfPENGANTAR PENGOLAHAN CITRA.pdf
PENGANTAR PENGOLAHAN CITRA.pdfAdam Superman
 
Aplikasi Saluran Transmisi Pada Sistem Komunikasi.pdf
Aplikasi Saluran Transmisi Pada Sistem Komunikasi.pdfAplikasi Saluran Transmisi Pada Sistem Komunikasi.pdf
Aplikasi Saluran Transmisi Pada Sistem Komunikasi.pdfAdam Superman
 
Propagansi Gelombang Elektromagnetik di Udara.pdf
Propagansi Gelombang Elektromagnetik di Udara.pdfPropagansi Gelombang Elektromagnetik di Udara.pdf
Propagansi Gelombang Elektromagnetik di Udara.pdfAdam Superman
 
PEMANFAATAN TEKNOLOGI KERTAS NANO KARBON SEBAGAI PEMBUNGKUS WORTEL.pptx
PEMANFAATAN TEKNOLOGI KERTAS NANO KARBON SEBAGAI PEMBUNGKUS WORTEL.pptxPEMANFAATAN TEKNOLOGI KERTAS NANO KARBON SEBAGAI PEMBUNGKUS WORTEL.pptx
PEMANFAATAN TEKNOLOGI KERTAS NANO KARBON SEBAGAI PEMBUNGKUS WORTEL.pptxAdam Superman
 
KONSEP DASAR ANAK DENGAN HAMBATAN PENGLIHATAN.pptx
KONSEP DASAR ANAK DENGAN HAMBATAN PENGLIHATAN.pptxKONSEP DASAR ANAK DENGAN HAMBATAN PENGLIHATAN.pptx
KONSEP DASAR ANAK DENGAN HAMBATAN PENGLIHATAN.pptxAdam Superman
 
Mikroprosessor 80386.pptx
Mikroprosessor 80386.pptxMikroprosessor 80386.pptx
Mikroprosessor 80386.pptxAdam Superman
 
Pendidikan Profesi Guru dan Program Sertifikasi.pptx
Pendidikan Profesi Guru dan Program Sertifikasi.pptxPendidikan Profesi Guru dan Program Sertifikasi.pptx
Pendidikan Profesi Guru dan Program Sertifikasi.pptxAdam Superman
 
Pengolahan Citra Berwarna.pdf
Pengolahan Citra Berwarna.pdfPengolahan Citra Berwarna.pdf
Pengolahan Citra Berwarna.pdfAdam Superman
 
Klasifikasi Data Mining.pptx
Klasifikasi Data Mining.pptxKlasifikasi Data Mining.pptx
Klasifikasi Data Mining.pptxAdam Superman
 
Modul Praktik Medan Elektromagnetis Berbasis Matlab.pdf
Modul Praktik Medan Elektromagnetis Berbasis Matlab.pdfModul Praktik Medan Elektromagnetis Berbasis Matlab.pdf
Modul Praktik Medan Elektromagnetis Berbasis Matlab.pdfAdam Superman
 
Pengenalan Pola Dasar Pengenalan Pola.pptx
Pengenalan Pola Dasar Pengenalan Pola.pptxPengenalan Pola Dasar Pengenalan Pola.pptx
Pengenalan Pola Dasar Pengenalan Pola.pptxAdam Superman
 
Transformasi Fourier dan Aplikasinya.pdf
Transformasi Fourier dan Aplikasinya.pdfTransformasi Fourier dan Aplikasinya.pdf
Transformasi Fourier dan Aplikasinya.pdfAdam Superman
 
Peningkatan Kualitas Citra Spasial.pdf
Peningkatan Kualitas Citra Spasial.pdfPeningkatan Kualitas Citra Spasial.pdf
Peningkatan Kualitas Citra Spasial.pdfAdam Superman
 
STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM SETTING PENDIDIKAN INKLUSIF.pptx
STRATEGI PEMBELAJARAN  DALAM SETTING  PENDIDIKAN INKLUSIF.pptxSTRATEGI PEMBELAJARAN  DALAM SETTING  PENDIDIKAN INKLUSIF.pptx
STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM SETTING PENDIDIKAN INKLUSIF.pptxAdam Superman
 

More from Adam Superman (20)

1. Konsep Stunting Final Updating TPK.pptx
1. Konsep Stunting Final Updating TPK.pptx1. Konsep Stunting Final Updating TPK.pptx
1. Konsep Stunting Final Updating TPK.pptx
 
5. Komunikasi Antar Pribadi (KAP) dalam Pendampingan Keluarga.pptx
5. Komunikasi Antar Pribadi (KAP) dalam Pendampingan Keluarga.pptx5. Komunikasi Antar Pribadi (KAP) dalam Pendampingan Keluarga.pptx
5. Komunikasi Antar Pribadi (KAP) dalam Pendampingan Keluarga.pptx
 
4. Peran strategis KKB untuk Penanganan Stunting_Refreshing Fasilitator.pptx
4. Peran strategis KKB untuk Penanganan Stunting_Refreshing Fasilitator.pptx4. Peran strategis KKB untuk Penanganan Stunting_Refreshing Fasilitator.pptx
4. Peran strategis KKB untuk Penanganan Stunting_Refreshing Fasilitator.pptx
 
3. Alur dan Mekanisme Kerja TPK.pptx
3. Alur dan Mekanisme Kerja TPK.pptx3. Alur dan Mekanisme Kerja TPK.pptx
3. Alur dan Mekanisme Kerja TPK.pptx
 
2. Tugas dan Fungsi TPK.pptx
2. Tugas dan Fungsi TPK.pptx2. Tugas dan Fungsi TPK.pptx
2. Tugas dan Fungsi TPK.pptx
 
PENGANTAR PENGOLAHAN CITRA.pdf
PENGANTAR PENGOLAHAN CITRA.pdfPENGANTAR PENGOLAHAN CITRA.pdf
PENGANTAR PENGOLAHAN CITRA.pdf
 
Morfologi Citra.pdf
Morfologi Citra.pdfMorfologi Citra.pdf
Morfologi Citra.pdf
 
Aplikasi Saluran Transmisi Pada Sistem Komunikasi.pdf
Aplikasi Saluran Transmisi Pada Sistem Komunikasi.pdfAplikasi Saluran Transmisi Pada Sistem Komunikasi.pdf
Aplikasi Saluran Transmisi Pada Sistem Komunikasi.pdf
 
Propagansi Gelombang Elektromagnetik di Udara.pdf
Propagansi Gelombang Elektromagnetik di Udara.pdfPropagansi Gelombang Elektromagnetik di Udara.pdf
Propagansi Gelombang Elektromagnetik di Udara.pdf
 
PEMANFAATAN TEKNOLOGI KERTAS NANO KARBON SEBAGAI PEMBUNGKUS WORTEL.pptx
PEMANFAATAN TEKNOLOGI KERTAS NANO KARBON SEBAGAI PEMBUNGKUS WORTEL.pptxPEMANFAATAN TEKNOLOGI KERTAS NANO KARBON SEBAGAI PEMBUNGKUS WORTEL.pptx
PEMANFAATAN TEKNOLOGI KERTAS NANO KARBON SEBAGAI PEMBUNGKUS WORTEL.pptx
 
KONSEP DASAR ANAK DENGAN HAMBATAN PENGLIHATAN.pptx
KONSEP DASAR ANAK DENGAN HAMBATAN PENGLIHATAN.pptxKONSEP DASAR ANAK DENGAN HAMBATAN PENGLIHATAN.pptx
KONSEP DASAR ANAK DENGAN HAMBATAN PENGLIHATAN.pptx
 
Mikroprosessor 80386.pptx
Mikroprosessor 80386.pptxMikroprosessor 80386.pptx
Mikroprosessor 80386.pptx
 
Pendidikan Profesi Guru dan Program Sertifikasi.pptx
Pendidikan Profesi Guru dan Program Sertifikasi.pptxPendidikan Profesi Guru dan Program Sertifikasi.pptx
Pendidikan Profesi Guru dan Program Sertifikasi.pptx
 
Pengolahan Citra Berwarna.pdf
Pengolahan Citra Berwarna.pdfPengolahan Citra Berwarna.pdf
Pengolahan Citra Berwarna.pdf
 
Klasifikasi Data Mining.pptx
Klasifikasi Data Mining.pptxKlasifikasi Data Mining.pptx
Klasifikasi Data Mining.pptx
 
Modul Praktik Medan Elektromagnetis Berbasis Matlab.pdf
Modul Praktik Medan Elektromagnetis Berbasis Matlab.pdfModul Praktik Medan Elektromagnetis Berbasis Matlab.pdf
Modul Praktik Medan Elektromagnetis Berbasis Matlab.pdf
 
Pengenalan Pola Dasar Pengenalan Pola.pptx
Pengenalan Pola Dasar Pengenalan Pola.pptxPengenalan Pola Dasar Pengenalan Pola.pptx
Pengenalan Pola Dasar Pengenalan Pola.pptx
 
Transformasi Fourier dan Aplikasinya.pdf
Transformasi Fourier dan Aplikasinya.pdfTransformasi Fourier dan Aplikasinya.pdf
Transformasi Fourier dan Aplikasinya.pdf
 
Peningkatan Kualitas Citra Spasial.pdf
Peningkatan Kualitas Citra Spasial.pdfPeningkatan Kualitas Citra Spasial.pdf
Peningkatan Kualitas Citra Spasial.pdf
 
STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM SETTING PENDIDIKAN INKLUSIF.pptx
STRATEGI PEMBELAJARAN  DALAM SETTING  PENDIDIKAN INKLUSIF.pptxSTRATEGI PEMBELAJARAN  DALAM SETTING  PENDIDIKAN INKLUSIF.pptx
STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM SETTING PENDIDIKAN INKLUSIF.pptx
 

PENGOPERASIAN & PEMELIHARAAN JARING DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK.ppt

  • 2. ENERGI Suhu Udara / Suhu Alat Listrik (Panas/ Dingin) Mekanik (Gerak, getar, Putar) Cahaya/ Sinar/ Lampu Suara/ Bunyi Kombinasi/ Gabungan dari keempat tersebut di atas. Mudah dan cepat disalurkan dari dan pada jarak yang berjauhan Mudah didistribusikan untuk area yang luas Mudah diubah ke dalam bentuk energi lain Bersih (ramah lingkungan) K O N V E R S I K E U N G G U L A N LISTRIK 1
  • 3. RUMAH TANGGA (R) SOSIAL (S) Rumah untuk tempat tinggal, rumah kontrakan, rumah susun milik perseorangan, rumah susun milik Perumnas, asrama milik swasta, asrama mahasiswa, dan lain-lain. BISNIS (B) INDUSTRI (I) Rumah sakit, rumah ibadah, panti sosial, pusat rehabilitasi cacat, asrama pelajar milik pemerintah, kantor partai politik, kantor LSM, museum, dan lain-lain. Usaha jual beli barang, jasa, perhotelan, usaha perbankan, perdagangan, kantor Firma, CV, PT, atau badan hukum yang bergerak dalam bidang perdagangan, pergudangan, praktek dokter bersama, dan lain-lain. Tenaga listrik untuk kegiatan industri pengolahan, selain untuk keperluan kegiatan rumah tangga, sosial, bisnis dan publik. Jenis kegiatan tersebut masuk di dalam International Standard Industrial Classification of All Economic Activities (ISIC), yang telah disesuaikan dengan kondisi di Indonesia, dengan nama Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia (KLUI). Tenaga listrik yang digunakan untuk kepentingan umum, kepentingan Pemerintah atau fasilitas kantor perwakilan asing, dan lain-lain. PUBLIK (P) 2
  • 4. 3 INDUSTRI BISNIS SISTEM PEMBANGKIT GARDU STEP-UP SISTEM TRANSMISI SISTEM DISTRIBUSI GARDU STEP DOWN RUMAH SOSIAL/ PUBLIK PLTA PLTG PLTD PLTU PLTP PLTGU KONSUMEN TRAFO STEP DOWN
  • 5. 4  Sistem Pembangkit :  PLTA : Pembangkit Listrik Tenaga Air  PLTMH : Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro  PLTD : Pembangkit Listrik Tenaga Diesel  PLTP : Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi  PLTG : Pembangkit Listrik Tenaga Gas  PLTU : Pembangkit Listrik Tenaga Uap  PLTGU : Pembangkit Listrik Tenaga Gas & Uap  Sistem Transmisi :  Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 KV, 275 KV.  Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 KV & 70 KV.  Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 150 KV & 70 KV.  Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET)/ Gardu Induk/ Gardu Hubung.  Sub Marine Kabel Bawah Laut 20 KV, 70 KV, 150 KV.  Sistem Distribusi :  Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) 20 KV.  Saluran Kabel Tegangan Menegah (SKTM) 20 KV.  Saluran Kabel Udara Tegangan Menengah (SKUTM) 20 KV.  Gardu Distribusi 20 KV/ 220 KV.  Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR).  Saluran Kabel Tegangan Rendah (SKTR).  Saluran Luar Pelayanan (SLP)/ Saluran Masuk Pelayanan (SMP)/ Sambungan Rumah(SR).  Alat Pembatas dan Pengukur (APP).  Konsumen :  Tegangan Tinggi Industri  Tegangan Menengah Industri & Bisnis  Tegangan Rendah Rumah Sosial & Publik
  • 6. ~ GARDU INDUK 6 KV – 24 KV PEMBANGKIT TRANSMISI 150 KV/ 500 KV GARDU INDUK DISTRIBUSI 20 KV TRAFO DISTRIBUSI 220 / 380 V 5
  • 7. 6  Alat yang dioperasikan mengalami penurunan kondisi (performance).  Semakin tua umur alat, semakin menurun pula unjuk kerjanya.  Agar alat tetap dalam kondisi ideal, maka perlu pemeliharaan yang baik.  Bila suatu alat dioperasikan dan dipelihara dengan baik sesuai petunjuk pabrik, maka kondisinya akan “ideal”.
  • 8.  Pemeliharaan Preventif/ Rutin (Sedia Payung Sebelum Hujan) :  Bersifat pencegahan.  Bertujuan mewujudkan jaminan penyaluran, efisiensi, mutu dan keandalan penyediaan listrik.  Untuk keamanan jaringan maupun personil.  Dilaksanakan dengan jadual yang terencana (telah ditentukan).  Pemeliharaan Korektif/ Khusus (Memadamkan Kebakaran) :  Bersifat represif (dilaksanakan setelah terjadi gangguan).  Tidak dilaksanakan secara rutin dan tidak terencana.  Jaminan penyaluran, efisiensi, mutu dan keandalan penyediaan listrik, disangsikan. 7
  • 9. 8 PEMELIHARAAN PREVENTIF  ADA KEMAUAN.  DIKERJAKAN.  EFEKTIF & EFI- SIEN.  GANGGUAN  KERUSAKAN  SUSUT  BIAYA MENURUN  PELANGGAN PUAS  CITRA PLN MENINGKAT  PLN DIPERCAYA PELANGGAN  PETUGAS PLN TENANG
  • 10. 9
  • 11. P t 0 P t 0 BYAR BYAR BYAR PET PET ON LISTRIK BYAR - PET LISTRIK NYALA TERUS KONSUMEN SENANG, PLN UNTUNG KONSUMEN MARAH, PLN BUNTUNG PREVENTIF KOREKTIF 10
  • 12.  Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM).  Saluran Kabel Udara Tegangan Menengah ( SKUTM).  Saluran Kabel Tanah Tegangan Menengah (SKTM).  Gardu Distribusi :  Type Portal  Type Cantol  Type Beton  Type Kiosk  Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR).  Saluran Kabel Tanah Tegangan Rendah (SKTR).  Saluran Luar Pelayanan/ Saluran Masuk Pelayanan/ Sambungan Rumah (SLP/ SMP/ SR).  Alat Pembatas dan Pengukur (APP). 11
  • 13. System Average Interruption Duration Index. System Average Interruption Frequensi Index. 12
  • 14.  Bagi peralatan :  Mengurangi tingkat kerusakan/gangguan pada peralatan.  Mempertahankan kemampuan peralatan dan meningkatkan keandalan.  Meningkatkan keandalan ke kondisi ideal.  Mempertahankan efisiensi.  Mempertahankan umur ekonomis sesuai rancangan pabrik.  Bagi Sistem :  Meningkatkan mutu dan keandalan (mudal).  Mengurangi susut distribusi.  Mengurangi kemungkinan timbulnya gangguan.  Mempertahankan umur ekonomis jaringan.  Terwujudnya sistem ketenagalistrikan yang andal, aman dan akrab lingkungan. 13
  • 15.  Bagi PLN :  Terwujudnya citra PLN yang semakin meningkat.  PLN dipercaya pelanggan.  Terwujudnya ketenangan petugas PLN.  Efisiensi biaya. 14  Bagi Pelanggan :  Tersedianya energi listrik yang mutu dan keandalannya tinggi.  Terpenuhinya kepuasan pelanggan.  Mendukung terwujudnya berbagai aktifitas umat manusia yang semakin meningkat.
  • 16. 5 % 231 V -10 % 198 V > -10 % Banyaknya Pelanggan n 15
  • 17. PEMELIHARAAN  SUTM/ SKTM/ SKUTM  GARDU DISTRIBUSI  SUTR / SKTR  SLP/ SMP/ SR  APP  PREVENTIF (Mencegah)  KOREKTIF (Mengatasi) MENENTUKAN KINERJA JARINGAN 16
  • 18.  Tujuan :  Mencegah/ membatasi kerusakan pada peralatan.  Menjaga keselamatan umum.  Meningkatkan keandalan sistem.  Meningkatkan pelayanan.  Jenis :  Perlindungan terhadap arus lebih.  Perlindungan terhadap tegangan.  Penerapan perlindungan tergantung pada :  Pola/ struktur jaringan.  Sistem pembumian.  Jenis peralatan.  Jenis beban.  Kompromi dari aspek teknis dan ekonomis. 17
  • 19.  Perlindungan Arus Lebih :  Pemutus Tenaga (CB).  Pemutus Balik Otomatis (PBO).  Saklar Seksi Otomatis  Pelebur (Fuse)  Perlindungan Tegangan Lebih :  Arrester  Sela Batang  Perbedaan Peralatan Pemutus (CB) dan Pemisah (DS) :  Pemutus (CB) dapat dioperasikan dalam keadaan jaringan berbeban.  Pemisah (DS) hanya dapat dioperasikan dalam keadaan jaringan tidak berbeban. 18
  • 20.  Susut Penyaluran :  Susut teknis, terjadi pada penyaluran.  Administrasi, misalnya : kesalahan pencatatan meter KwH.  Listrik ilegal : pencurian listrik.  Susut Teknis :  Pada penghantar, disebabkan adanya tahanan dari penghantar tersebut yang dialiri besaran arus tertentu.  Pada transformator, disebabkan adanya arus pusar pada besi dana adanya arus yang mengalir melalui belitan-belitannya (rugi besi dan rugi tembaga).  Cara mengurangi susut teknis :  Optimalisasi kapasitas beban.  Optimalisasi kapasitas trafo.  Pemasangan kapasitor shunt. 19
  • 21.  Tiang : Berfungsi untuk penyangga Trafo, LV Panel, beserta semua perlengkapan gardu distribusi.  Cross Arm : Berfungsi sebagai dudukan Trafo, LV Panel, Cut Out, Isolator, Lightning Arrester, dan lain-lain.  Transformator : Berfungsi untuk mentransformasikan daya listrik dari tegangan menengah ke tegangan rendah (20 KV menjadi 380/ 220 Volt) dengan frequensi tetap.  Fuse Cut Out :  Berfungsi sebagai pengaman penyulang bila terjadi gangguan di gardu distribusi dan melokalisir gangguan di trafo, agar peralatan tersebut tidak rusak.  Fuse Cut Out dipasang pada sisi tegangan menengah 20 KV.  Lightning Arrester : Berfungsi sebagai pengaman trafo terhadap tegangan lebih yang disebabkan oleh sambaran petir dan switching (SPLN SE 002/PST/71). 20
  • 22.  NH Fuse :  Berfungsi sebagai pengaman trafo terhadap arus lebih, yang dipasang di sisi tegangan rendah 22o Volt.  Melindungi trafo terhadap gangguan arus lebih yang disebabkan karena hubung singkat di jaringan tegangan rendah maupun karena beban lebih.  Grounding untuk Lightning Arrester : Berfungsi untuk menyalurkan arus listrik ke bumi, yang disebabkan oleh gangguan tegangan lebih karena sambaran petir maupun switching.  Grounding untuk Transformator : Berfungsi untuk menghindari terjadinya tegangan lebih pada phasa yang sehat, jika terjadi gangguan satu phasa ke tanah maupun yang disebabkan oleh beban tak seimbang pada masing-masing phasa.  Grounding untuk LV Panel : Berfungsi sebagai pengaman jika terjadi arus bocor pada LV Panel.  LV Panel : Berfungsi sebagai tempat Sakelar Pemutus Utama, Fuse Jurusan, terminal- terminal kabel, dan lain-lain. 21
  • 23. 22  Alat Kerja :  Schakel Stick 20 KV – 13 Meter.  Kunci Sock (Spanner).  Kunci Ring (Offset Wrench).  Kunci Inggris (Adjustable Wrench).  Tang Kombinasi (Master Plier).  Tang Pengupas Kabel (Wire Striper).  Tang Potong (Diagonal Cutting Plier).  Tang Lancip (Radio Long Nose Plier).  Obeng (Screw Driver) Plus & Minus.  Gergaji Besi (Stang).  Palu (Hammer).  Corong Minyak.  Slang Minyak.  Pompa Minyak Plastik.  Kain Lap Majun.  Kertas Gosok.  Dies Compression.  Tangga Fiber Glass 7 Meter.  Stainless Steel Belt (Stopping Tool).  Botol Kosong Bersih & Tutup.  Kuas.  Kikir (File).  Kantong Perkakas Tukang Listrik (Electrician Tools Pouche).  Kotak Perkakas (Tool Box).
  • 24.  Alat Ukur :  Amper Volt Ohm (AVO) Meter (Multy Tester).  Mega Ohm Meter/Megger/Insulation Resistance Tester : 1.000 Volt, 5.000 Volt, 10.000 Volt.  Tang Amper dengan range 1.000 Amper.  Earth Resistance Tester.  Infra Red Detector  Drivelt (Phase Squence Tester).  Dan lain sebagainya.  Alat Keselamatan Kerja (Perlengkapan K3) :  Sabuk Pengaman (Safety Belt).  Topi Pengaman (Safety Helmet).  Sarung Tangan Katun dan Sarung Tangan 20 KV.  Sepatu Kerja/ Sepatu Pengaman (Safety Shoes).  Kotak P3K Lengkap.  Dan lain sebagainya. 23
  • 25. 24 No. Material Satuan Jumlah 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. Ground rod 2,5 mm Ground rod 1,5 mm Cincin rod NYA 50 mm2 NYA 70/ 95 mm2 NYA 120/ 150 mm2 BC Draad 50 mm AAAC 70 mm2 NYAF 50 mm CCT 6 T 6 (95/ 95 mm) STT 5 T 5 (70/ 70 mm) STT 7 T 7 (120/ 120 mm) STT 8 T 8 (150/ 150 mm) SAA 5 T 5 (70/70 mm) SAA 5 T 4 (70/ 50 mm) SAT 4 (50 mm) SKT 6 (95 m) SKT 7 (120 mm) SKT 8 (150 mm) SKA 5 (70 mm) CCO 5 T 5 (70/ 70 mm) Buah Buah Buah Meter Meter Meter Meter Meter Meter Buah Buah Buah BUah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah 2 4 6 10 6 6 5 46 2 6 6 4 4 7 6 6 12 12 8 2 7
  • 26. 25 No. Material Satuan Jumlah 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. Skakelar Utama 630 A (bila rusak) Fuse base 400 A Fuse Holder/ Smeldraad Holder Smel Draad 80 – 200 A Fuse Ling 3 – 8 A Pipa PVC AW ¾ “ Stopping Buckle Link Isolasi PVC tape Isolator Scot 23 Contact Cleaner/ Sakapen Silikon grees/ Vaseline Stainless Stel Strap Semen Minyak Trafo Alkohol Kain Majun Cat/ Meni Besi (abu-abu) Thinner Engsel Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Rol Rol Botol CC Meter Kg Liter Liter Kg Kg Liter Buah 1 6 6 6 3 6 10 10 1 1 1 50 15 4 25 1 1 1 1 1
  • 27.  Alat Ukur Survey Lapangan :  Melihat secara langsung kondisi gardu distribusi, dengan melakukan pemeriksaan secara visual, mekanik, elektrikal dan pengukuran (beban, tegangan) atau pengukuran suhu sambungan (NH Fuse) dengan menggunakan Infra Red Detector.  Hasil pemeriksaan dan pengukuran dicatat dan dievaluasi sebagai bahan masukan untuk membuat rencana pemeliharaan, terutama yang menyangkut kebutuhan material dan perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk pemadaman.  Laporan Hasil Survey Lapangan :  Hasil survey lapangan dilaporkan kepada Pengawas Pekerjaan.  Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran agar sebelum melaksanakan pekerjaan dapat dipersiapkan segala sesuatu dengan baik, sekaligus untuk dipersiapkan strategi pelaksanaannya.  Dengan informasi awal yang baik, diharapkan dapat meminimalisir permasalahan pelaksanaan pekerjaan di lapangan.  Laporan hasil survey lapangan ini sekaligus dijadikan sebagai data base PLN sebagai evaluasi terhadap keadaan gardu distribusi dari waktu ke waktu. 26
  • 28.  Pemberitahuan Pemadaman ke Pelanggan :  Pada umumnya pelaksanaan pemeliharaan gardu distribusi memerlukan pemadaman (pembebasan tegangan).  Untuk menghindari timbulnya komplain dari para pelanggan, maka sebelum pekerjaan pemeliharaan dilaksanakan, perlu adanya pemberitahuan pemadaman kepada para pelanggan PLN.  Informasi pemadaman dapat dilakukan melalui Media Cetak (Koran) atau Media Elektronik (Radio). Untuk pelanggan besar dan industri, bila perlu diberi surat tersendiri secara khusus.  Untuk pelanggan 3 phasa perlu diingatkan agar memasang pengaman phasa under voltage, untuk mengamankan jika terjadi hilang tegangan 1 phasa.  Persiapan Pelaksanaan :  Dengan dilakukannya persiapan tersebut, maka pelaksanaan pemeliharaan siap untuk dilakukan.  Sekali lagi agar diperhatikan kesiapan SDM, alat kerja, material kerja, alat ukur dan alat keselamatan kerja. Semuanya harus telah disiapkan dengan baik. 27
  • 29.  Personil Lapangan :  Para personil yang melaksanakan pekerjaan di lapangan harus memiliki pengalaman dan kompetensi yang memadai.  Para personil lapangan harus mengetahui secara benar tentang pekerjaan yang dikerjakan, baik dari tahap demi tahap maupun secara keseluruhan.  Untuk memudahkan dalam melaksanakan pekerjaan, personil lapangan harus diberi pedoman atau SOP (Standar Operation Procedure), sehingga dapat dijadikan petunjuk pelaksanaan pekerjaan.  Parameter yang dibandingkan :  Tujuannya adalah untuk mengukur (mengetahui) hasil kerja yang telah dilakukan, dengan cara membandingkan beberapa parameter kelistrikan, antara sebelum dilaksanakannya pemeliharaan dibandingkan dengan setelah dilaksanakannya pemeliharaan.  Beberapa parameter kelistrikan yang perlu dibandingkan antara lain tegangan, arus, temperatur dan tahanan pembumian.  Pelaksanaan Pemadaman (Pembebasan Tegangan) :  Pemadaman dilaksanakan setelah dipastikan bahwa ijin pemadaman diperoleh dan persiapan lapangan benar-benar telah lengkap. 28
  • 30.  Selanjutnya dilakukan pembebasan beban dan pembebasan tegangan.  Pembebasan beban dapat dilakukan dengan cara melepas saklar utama (helbom). Jika tidak terpasang helbom, dapat melepas NH Fuse Jurusan, dimulai dari phasa S, R, T.  Untuk menghindari ketidakseimbangan pada pelanggan 3 phasa, maka pada saat pelepasan NH Fuse jurusan, dapat dilakukan pelepasan 2 phasa sekaligus. Sedangkan untuk pembebasan tegangan, dilakukan dengan melepas Fuse Cut Out (FCO), dimulai dari phasa S, R, T.  Jika sudah bebas tegangan, dilanjutkan pemasangan grounding di jaringan tegangan rendah.  Prioritas Pelaksanaan Pekerjaan :  Dengan mempertimbangkan waktu pemadaman yang terbatas, maka perlu dilakukan skala prioritas terhadap bagian-bagian tertentu yang harus dikerjakan.  Beberapa komponen yang diprioritaskan dikerjakan terlebih dahulu, antara lain : Trafo. Lightning Arrester, NH Fuse dan lain-lain yang hanya dapat dikerjakan dengan pembebasan tegangan. 29
  • 31.  Fuse Cut Out (FCO) :  Jumper FCO sisi atas harus disesuaikan dengan konduktor SUTM (TC Alluminium 25 mm2, konektor ke jaringan dengan CCO dan ujung ke terminal FCO dengan SKAT3).  Jumper FCO bagian bawah yang menuju ke Trafo, diperbaiki/ dipasang SKT3, bila perlu diganti dengan NYAF 50 mm2.  Lakukan pemeriksaan mur baut pada terminalnya. Jika ada mur baut yang kendor, harus dikencangkan.  Gunakan Fuse Link yang sesuai (lihat tabel di bawah ini). 30 No. Daya (KVA) Arus (A) Fuse Link Type K (A) No. Daya (KVA) Arus (A) Fuse Link Type K (A) 1 1 x 25 1,25 2 9 3 x 50 4,33 5 2 1 x 32 1,6 2 10 3 x 64 5,54 5 3 1 x 37,5 1,88 2 11 50 1,44 2 4 1 x 50 2,5 3 12 100 2,89 3 5 1 x 64 3,2 3 13 160 4,65 5 6 3 x 25 2,17 3 14 200 5,77 6 7 3 x 32 2,77 3 15 250 7,22 6 8 3 x 37,5 3,25 3 16 315 9,09 8
  • 32.  Lightning Arrester :  Jika LA masih terpasang sebelum FCO, pindah LA tersebut setelah FCO.  Gunakan kanal NP 8-2.500 mm sebagai dudukan FCO.  Untuk praktisnya pelaksanaan pemeliharaan dan untuk mempercepat penanganan gangguan SUTM yang disebabkan oleh kegagalan LA, jika perlu siapkan kanal tersendiri.  Transformator :  Bebaskan trafo dan peralatan lain dari tegangan.  Periksa keadaan trafo secara umum.  Pengambilan minyak trafo dan penambahan kembali sampai batas standarnya.  Periksa kondisi minyak trafo melalui gelas penduga (jika ada).  Bersihkan bushing trafo (primer dan sekunder) dari kotoran yang menempel.  Kencangkan mur baut pada terminal kabel dan bushing.  Periksa dan bersihkan body (tangki) trafo, jika kemungkinan terjadi kebocoran atau berkarat, dilas (diperbaiki) dan di cat.  Periksa kedudukan trafo, jangan sampai miring dan jangan sampai mur bautnya kendor.  Periksa kondisi kran pembuangan minyak trafo. 31
  • 33.  Periksa semua kabel penghubung trafo TM/TR, bersihkan dan perbaiki (jika ada yang rusak).  Periksa kondisi packing, jika ada yang bocor (rembes) agar diperbaiki.  Periksa kondisi silicagel (jika ada). Apabila warnanya telah berubah dari warna semula, perlu prioritas penggantian.  Periksa kondisi tap changer pada tiap posisi.  Lakukan pengukuran tahanan isolasi. Jika hasil pengukuran di atas 5 Ohm, tambah ground rod 2,5 meter (diparalel).  Lakukan pemeriksaan ulang terhadap seluruh tahapan di atas.  Pemeriksaan dan Pemeliharaan Trafo :  Pemeriksaan Fisik (keadaan operasi) :  Packing Trafo.  Accessories Trafo.  Name Plate.  Volume minyak pada gelas duga (oillevel).  Bushing primer dan sekunder. 32
  • 34.  Pemeriksaan Transformator :  Pemeliharaan level (volume) minyak trafo.  Pemeriksaan temperatur minyak trafo.  Pemeriksaan kekuatan isolasi, viscositas dan kemurnian minyak trafo.  Pemeriksaan breather (silicagel).  Pemeriksaan bagian penjepit dan katup (valve).  Lain-lain.  Kriteria dan Pencemaran Minyak Trafo :  Kriteria Minyak Trafo :  Mempunyai kekuatan isolasi yang besar.  Viscositas (tingkat kekentalan) rendah.  Mempunyai efek pendingin.  Tidak mudah menguap.  Bersih dan bebas dari material isolasi lama. 33
  • 35.  Penyebab Pencemaran Minyak Trafo :  Terjadinya penyerapan uap air dari luar.  Adanya material dari luar yang masuk ke dalam tangki trafo.  Timbulnya oksidasi dengan udara luar.  Terjadinya kontak antara metal dengan tangki, sehingga menimbulkan pencampuran dengan logam tembaga, besi dan larutan vernis.  Cara Menghindari Terjadinya Oksidasi :  Hindarkan hubungan langsung minyak dengan udara luar (untuk mencegah kontak langsung antara minyak yang panas dalam tangki dengan udara luar, dipasang/ dibuat Konservator).  Dipasang Dehydrating Breater yang diisi Silicagel.  Tangki di tutup rapat dan diisi dengan Nitrogen.  Tangki ditutup rapat, diisi minyak sampai pada level yang ditentukan. 34
  • 36.  Standard Pengetesan Minyak Trafo :  Minyak baru sebelum diolah : 30 KV/2,5 mm.  Minyak yang telah diolah : 50 KV/2,5 mm.  Minyak yang telah digunakan : 30 KV/2,5 mm. Catatan : Pemeriksaan tegangan tembus (tahanan isolasi) minyak trafo, sebaiknya dilaksanakan 3 (tiga) tahun pertama setelah trafo dioperasikan dan setiap tahun untuk tahun berikutnya.  Low Voltage Panel (LV Panel) :  Membersihkan dan memperbaiki bagian yang kotor atau kropos (di las), pengecatan kembali sesuai standard yang berlaku.  Perbaikan grendel dan engsel pintu, jika rusak dan tidak bisa diperbaiki, ganti dengan yang baru. Untuk memudahkan membuka dan menutup pintu LV Panel, pada engsel/ grendel diberi gemuk (grease).  Periksa sakelar utama, jika perlu kencangkan mur baut.  Beri vaselin pada kontak-kontaknya (pisau-pisau zekering TR).  Periksa NH Fuse, sesuaikan rating arus dengan daya trafo dan arus beban line (lihat tabel dibawah ini). 35
  • 37.  Periksa Fuse Holder, bila rusak lakukan penggantian, kencangkan mur baut dan beri vaselin putih pada kontaknya dengan terlebih dahulu dibersihkan dengan contact cleaner.  Periksa sepatu kabel (cabel schoen), jika rusak atau ada bagian yang terbakar, ganti dengan yang baru. Gunakan sepatu kabel “bimetal”, apabila penghantar dan terminalnya berbeda jenis, misal : alluminium dan tembaga.  Periksa kunci HS/ LS, bila kotor/ macet, bersihkan (semprot) dengan pembersih (contact cleaner).  Periksa grounding body panel, body trafo dan lightning arrester, bila nilai tahannya lebih dari 5 Ohm, pasang grounding tambahan. 36 No. Daya (KVA) Arus (A) NH Fuse (A) No. Daya (KVA) Arus (A) NH Fuse (A) 1 1 x 25 113,6 80 9 3 x 50 227,3 160 2 1 x 32 145,5 100 10 3 x 64 290,9 225 3 1 x 37,5 170,5 125 11 50 75,8 60 4 1 x 50 227,3 160 12 100 151,5 125 5 1 x 64 290,9 200 13 160 242,4 200 6 3 x 25 113,6 80 14 200 303 250 7 3 x 32 145,5 100 15 250 378,8 300 8 3 x 37,5 170,5 125 16 315 477,3 400
  • 38.  Saluran Udara Tegangan Tendah (SUTR) :  Periksa sambungan out going ke JTR, bila menggunakan percing connector, ganti dengan joint bimetal (disesuaikan dengan jenis konduktor yang akan disambung).  Periksa ujung SUTR, bila belum terpasang ground rod, pasang ground rod 1,5 meter.  Sebagai kelengkapan data base jaringan dan pelanggan, gambar SUTR lengkap dengan tarikan SLP/SMP/SR pada tiap gardu distribusi.  Secara umum pemeliharaan gardu distribusi meliputi :  Perbaikan konfigurasi jaringan.  Perbaikan travers (cross arm) yang miring atau rusak.  Penggantian bushing yang rusak/ cacat/ retak/ pecah.  Perbaikan/ penggantian pengaman arus.  Perbaikan/ penggantian pengaman tegangan.  Penyesuaian posisi tap changer. 37
  • 39. Catatan : 1. Penggantian material harus dilaporkan kepada Pengawas PLN. 2. Jika materialdisediakan oleh Kontraktor, maka harus mendapatkan persertujuan dari PLN dan harus ada jaminan kualitas, sekurang- kurangnya 1 tahun. 38  Pemasangan lampu gardu distribusi.  Pemasangan pengaman.  Pemasangan tanda bahaya.  Perbaikan/ penggantian kunci LV Panel.  Penomoran gardu distribusi.  Penyempurnaan pentanahan TM dan TR.  Penyempurnaan sambungan-sambungan.  Pemeriksaan dan perbaikan lingkungan.
  • 40. No. PEMERIKSAAN MINGGU BULAN TAHUN 7 TAHUN 1. 2. 3. 4. Noise, Suhu/ temperatur Fisik Trafo, Valve bushing, Packing Oil Level, Fan, Bucholz Relay. Tegangan tembus Oil Breather. Silica Gardu/ lingkugan Trafo. Bagian dalam Trafo : Winding Core, Pentanahan Lead Wire, Tap Cahnger. 39 Jadual pemeriksaan berkala transformator :
  • 41.  Konfigurasi standar (LBS/ Saklar utama) (Koordinasi dengan pelanggan).  Buka LBS 3 phasa.  Buka sekering line.  Buka CO trafo.  Memasang grounding/ dibumikan sisi TR.  Konfigurasi Non Standar (Saklar Tanpa Peredam) (Koordinasi dengan dengan pelanggan 3 phasa)  Buka sekering line.  Buka saklar pemisah.  Buka CO Trafo.  Memasang grounding/ dibumikan sisi TR. 40
  • 42.  Lepas semua grounding yang terpasang.  Lakukan pengecekan secara visual terhadap semua pekerjaan yang telah diselesaikan, apakah semua peralatan/ material telah terpasang dengan baik dan harus diyakini semuanya dalam keadaan aman untuk dioperasikan.  Masukkan fuse cut out satu persatu, mulai dari S, R dan T.  Ukur tegangan masuk di LV Panel, antara phasa dengan phasa, phasa dengan netral. Jika tegangannya menunjukkan nilai normal, lakukan pembebanan trafo.  Masukkan sakelar utama (helbom).  Pembebanan trafo dengan cara memasukkan NH Fuse jurusan, satu per-satu mulai phasa S, R dan T.  Ukur parameter-parameter tegangan, arus dan temperatur mur baut, NH Fuse, sambungan (konektor).  Jika semua proses tersebut di atas sudah dilakukan dan menunjukkan hasil yang baik (tidak ada kelainan), selanjutnya pitu LV Panel dapat ditutup dan dikunci. Pekerjaan dinyatakan telah selesai dan dibuatkan berita acara. 41
  • 43.  Penambahan instalasi pembumian (grounding/ ground rod).  Penggantian joint kabel keluar dengan JTR (padam satu line JTR). Dalam konteks ini, sebelum pemadaman perlu memberitahukan/ pemberitahuan kepada pelanggan melalui media massa.  Pengelasan dan pengecatan bagian luar LV Panel.  Jika pekerjaan telah diselesaikan :  Cek kembali hasil pekerjaan secara visual, mekanik dan harus diyakini bahwa pekerjaan telah baik dan benar.  Jika pekerjaan memerlukan pemadaman salah satu fuse jurusan, pastikan bahwa line jurusan tersebut sudah aman. Jika telah aman, masukkan NH Fuse jurusan satu per-satu mulai dari phasa S, R dan T.  Ukur tegangan antara phasa dengan phasa, antara phasa dengan nol. Jika kondisinya normal, tutup pintu LV Panel kemudian dikunci. Pekerjaan dinyatakan selesai dan dibuatkan berita acara. 42
  • 44.  Pengoperasian Trafo Distribusi terbagi menjadi :  Trafi Distribusi telah selesai dibangun dan siap diopersikan untuk melayani konsumen.  Trafo Distribusi yang sudah mati (off) karena gangguan atau karena ada keperluan (pekerjaan/ pemeliharaan).  Tujuan SOP adalah untuk mengantisipasi adanya :  Kesalahan – kesalahan manuver di Gardu Distribusi.  Menghindari kerusakan peralatan.  Kecelakaan manusia. 43
  • 47. CO LA CO LA  Melindungi sistem jaringan Distribusi  Melindungi trafo.  Bila LA rusak, jaringan ikut padam.  Mencari letak gangguan sulit, sehingga konsumen yang padam banyak & lama.  Melindungi sistem terbatas.  Melindungi trafo.  Bila LA rusak, jaringan tidak padam.  Tidak sulit mencari letak gangguan, konsumen yang padam sedikit. KONSTRUKSI LAMA KONSTRUKSI BARU 46
  • 48. LA U1 V1 U2 V2 LA U1 V1 U2 V2 LA U1 V1 U2 V2 R S T N G G CO CO CO 47
  • 49. Pengambilan Minyak Trafo HATI-HATI CARA MENGAMBIL DAN MEMBAWANYA  Pelaksanaan pemeriksaan :  3 tahun sejak dipasan (dioperasikan).  Setiap setahun sekali, untuk pemerik- saan berikutnya.  Fungsi minyak trafo :  Mengisolasi tegangan antara lilitan dengan besi, lilitan dengan bodi dan antara bagian - bagian bertegangan lainnya.  Memindahkan panas yang ditimbul kan oleh besi/ core dan lilitan ke peralatan pendingin. 48
  • 50. 49
  • 51. • Persiapan Peralatan dan Material  Alat ukur  Alat kerja  Material  Peralatan K 3 50
  • 52. • Kondisi (isi) panel ?  NFB atau saklar utama.  Sekering bagi  Kabel instalasi  Bodi panel termasuk kunci  Rak / rel TR  Pentanahan netral 51
  • 53.  Contoh kondisi titik sambung yang tidak memenuhi syarat 52
  • 54.  Pemeriksaan LV panel dengan alat infra red merupakan salah satu cara untuk mengetahui/ mendeteksi komponen yg panas.  Sehingga dlm pelaksanaan pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik dan sempurna. 53
  • 55. • Pelepasan titik-titik sambung pada terminal-terminal 54
  • 56.  Membersihkan kerak-kerak pada sambungan–sambungan di rel TR.  Penggantian sepatu kabel dengan bimetal, bila bahannya lain.  Pengencangan mur baut pada sambungan  Pengecatan LV panel . 55 PERHATIAN : GUNAKAN PERALATAN KERJA DAN PERLENGKAPAN K3 YANG SESUAI
  • 58.  Titik sambung tidak sempurna antara lain :  Tanpa pengepresan  Sambungan tidak menggunakan bi-metal • Kondisi pembumian ? 57
  • 60. PANJANG 2,5 m C.CLAMP CU DI PRES / DES RING CLAMP DI BAUT PANJANG CU 15 cm DIA METER CU 50 mm2 PRAL LALU DI PERTIN DIA METER 16 mm2 PERBAIKAN DAN PENGGANTIAN KONDUKTOR GROUNDING YANG RUSAK Ǿ16 mm Ǿ13 mm PANJANG 250 mm BAHAN BETON Yzer dilapisi CU 2,8 micron 59
  • 61.  Pemasangan & pengukuran pembumian ( Gardu & Ujung jaringan) 60
  • 62.  Gunakan konektor bimetal (untuk penghantar yang berbeda jenis).  Pengepresan dilakukan dua kali, sehingga sambungan benar-benar kuat. 61
  • 64.  Tim PDKB siap untuk membantu melepaskan LA. 63
  • 65.  Pemeliharaan selesai & diukur panasnya kembali 64
  • 66.  Pemeriksaan akhir sebelum operasi kembali 65
  • 67. 66  Jaringan distribusi merupakan ujung akhir pada sistem tenaga listrik, yang langsung melayani pelanggan listrik PLN.  Agar terwujud mutu dan keandalan (Mudal) yang baik, dalam pengoperasian dan pemeliharaannya harus dilakukan dengan baik.  Aspek manajemen yang perlu diperhatikan dan dipenuhi, adalah :  Kemampuan dalam mengidentifikasi kondisi jaring distribusi.  Kemampuan dalam menginventarisasi kondisi dan gangguan yang timbul pada jaring distribusi.  Responsifitas dalam menangani (mengatasi) timbulnya gangguan dan pemeliharaan secara benar.  Harus mampu mengkoordinasikan dengan baik pada saat melakukan pekerjaan pemeliharaan, karena pada umumnya memerlukan pemadaman dan waktu yang tersedia untuk melaksanakan pekerjaaan terbatas.  Mampu melakukan prioritas pekerjaan, berdasarkan situasi dan kondisi yang ada di lapangan.  Koordinasi secara komprehensif terhadap pengoperasian dan pemeliharaan jaring distribusi, mulai dari awal sampai dengan akhir pekerjaan.
  • 68. 67  Para pekerja lapangan harus memiliki pengetahuan (Knowledge), keterampilan (Skill) dan sikap kerja (Attitude) yang memadai, sesuai dengan tantangan pekerjaan yang dihadapi.  Kontraktor harus memiliki Penanggung Jawab Teknik yang bersertifikat Keahlian, sekurang-kurangnya Kualifikasi Ahli Madya.  Para tenaga kerja lapangan harus memiliki sertifikat keahlian dan/ atau keterampilan sesuai dengan klasifikasi dan kualifikasi pekerjaan yang ditangani.  Personil pelaksana pekerjaan dari Kontraktor dan personil pengawas pekerjaan dari PLN, harus memiliki persepsi yang sama terhadap pekerjaan yang ditangani sehingga menunjang kelancaran pekerjaan di lapangan.  Para tenaga kerja lapangan harus memiliki kemampuan dalam mengidentifikasi, menginventarisasi dan melaksanakan pekerjaan secara baik, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
  • 69. 68  Mengingat pada umumnya pekerjaan ini berhubungan dengan instalasi listrik dalam keadaan bertegangan, maka masalah keselamatan kerja harus diperhatikan dengan baik.  Harus dipenuhi dengan baik standard operation procedure (SOP) dalam melaksanakan pekerjaan di instalasi yang dalam keadaan bertegangan.  Hal-hal yang harus diperhatikan dan dipenuhi, antara lain :  Siapkan semua peralatan/ material kerja secara lengkap.  Siapkan semua perlengkapan (peralatan) kerja dan keselamatan kerja secara lengkap.  Siapkan para pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan dalam keadaan sehat jasmani dan rokhani, dengan jumlah tenaga kerja yang proporsional dengan pekerjaan yang akan ditangani.  Mulailah bekerja dan ikutilah SOP dengan disiplin, sejak mulai pekerjaan sampai dengan energizing kembali.  Koordinasikan dengan semua pihak terkait, untuk meminimalisir masalah yang mungkin timbul.