SlideShare a Scribd company logo
1 of 42
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam membentuk
keperibadian manusia. Oleh karena itu, setiap manusia tidak luput dari proses
pendidikan sekalipun sudah dewasa. Seseorang tidak dapat menghindari dari
pendidikan, malah ia selalu terlibat di dalamnya, apakah untuk memperoleh ataupun
memberi pendidikan. Keperibadian manusia dan nilai-nilai budaya di sekitarnya dapat
dibina, dikembangkan agar menjadi maju dan dapat hidup sejahtera. Semakin maju
suatu masyarakat atau bangsa, semakin terasa pula kebutuhan terhadap pendidikan.
Kepribadian manusia dan nilai-nilai budaya dapat di bina melalui proses
pembelajaran yang terjadi di sekolah. Pembelajaran merupakan proses
berlangsungnya belajar mengajar di kelas yang merupakan kegiatan inti sekolah.
Pelaksanaan pembelajaran adalah interaksi antara guru dan siswa dalam rangka
penyampaian bahan pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran,
cara pengelolaan kelas yang baik, interaksi belajar mengajar dan cara menutup
pelajaran.1
Dalam mencapai tujuan pembelajaran, komponen yang paling penting
diperhatikan adalah penggunaan metode pembelajaran, sehingga siswa mampu
memahami materi pelajaran dengan baik dan tepat. Pemilihan metode sangat
bergantung pada mata ajar yang diajarkan, seperti pelajaran Qur’an-Hadits, SKI,
Aqidah-Akhlak, dan Fiqh. Khusus terhadap mata pelajaran Fiqh termasuk fokus
1
Surya Subroto B, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, ( Jakarta: Rineka Cipta, 1997), hal.37
1
penelitian skripsi ini, yaitu penelitian terhadap metode pembelajaran fiqh pada
madrasah ibtidaiyah di Kecamatan Montasik Aceh Besar.
Fiqh merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada madrasah
ibtidaiyah yang termasuk kategori mata pelajaran agama. Dalam pembelajaran fiqh,
ada banyak metode yang bisa digunakan, seperti metode ceramah, metode tanya
jawab, metode demonstrasi dan lain-lain. Pemilihan metode tentunya memiliki
pertimbangan tertentu, sebagaimana diungkapkan “Oemar Hamalik” dalam bukunya
Kurikulum dan Pembelajaran, yang mana pertimbangan tersebut sebagai berkut:
1. Tujuan yang ingin dicapai
2. Kedaan murid yang mencakup pertimbangan tentang tingkat kecerdasan,
kematangan dan perbedaan individu lainnya.
3. Kepribadian guru serta kemampuan profesionalnya yang berbeda-beda.
4. Sifat dan materi yang hendak dicapai.
5. Waktu yang tersedia bagi pelaksanaan proses belajar mengajar.2
Dari kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa seorang guru dalam memilih
metode harus mempertimbangkan tujuan pembelajaran, jenis materi dan keluasan
materi serta alokasi waktu yang disediakan untuk penyampaian pelajaran.
Dalam pembelajaran fiqh di madrasah ibtidaiyah banyak materi yang harus
dikuasai oleh siswa seperti yang tercantum dalam kurikulum pembelajaran fiqh.
Namun waktu yang diberikan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran fiqh sangat
minim yaitu hanya dua jam perminggu. Dengan alokasi waktu yang sangat minim
tersebut, tentunya seorang guru harus kreatif dalam memilih dan menerapkan metode
pembelajaran, termasuk pembelajaran fiqh, sehingga dalam kondisi tersebut tujuan
pembelajaran tercapai.
2
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hal 33
2
Atas dasar itu, maka penulis tertarik untuk mengkaji secara mendalam tentang
penerapan metode pembelajaran fiqh pada madrasah ibtidaiyah di Kecamatan
Montasik Aceh Besar.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk
membahasnya dalam satu karya tulis ilmiah dengan judul: “Metode Pembelajaran
Fiqh pada MI di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa rumusan
masalah dalam penelitian ini antara lain:
1. Bagaimana penerapan metode dalam pembelajaran fiqh pada MI di Kecamatan
Montasik Aceh Besar ?
2. Kendala apa saja yang dihadapi guru dalam penerapan metode pembelajaran Fiqh
pada MI di Kecamatan Montasik Aceh Besar?
C. Penjelasan Istilah
Penelitian ini berjudul “Metode Pembelajaran Fiqh pada Madrasah Ibtidaiyah
di Kecamatan Montasik Aceh Besar”. Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap
judul skripsi ini, maka dirasa perlu menjelaskan beberapa istilah yang ada di
dalamnya, antara lain:
1. Metode
Metode berasal dari bahasa latin yaitu “methodus-meta (sesudah, di atas)
bodos (suatu jalan, suatu cara).3
Metode berarti juga sistem membentuk hakekat ilmu
-sistem bersangkutan dengan isi ilmu, sementara metode berkaitan dengan aspek
3
Lorens Bagus, Kamus Filsafat, (Jakarta: Gramedia Pustaka Umum, 2005), hal. 635.
3
formal, lebih tepat sistem berarti keseluruhan pengetahuan yang teratur atau tertulis
isi dari ilmu.4
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia metode berarti cara
yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud (dalam ilmu pengetahuan
dan lain sebagainya) atau cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan
suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.5
Di dalam kamus bahasa Indonesia diterangkan istilah “metode” berarti “cara”,
yang teratur dan terpikir baik-baik (dalam ilmu pengetahuan).6
Sedangkan menurut
Sardiman AM, metode adalah cara yang digunakan oleh tenaga pengajar dalam
proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.7
Berdasarkan pengertian di atas, maka yang penulis maksudkan dengan metode
dalam penelitian ini adalah suatu cara kerja yang sistematis yang digunakan oleh guru
MI di Kecamatan Montasik dalam proses belajar mengajar sehingga memudahkan
dalam pengajaran mata pelajaran fiqh. Dalam pembahasan ini penulis menitik
beratkan metode pengajaran pelajaran fiqh bagi siswa MI dalam Kecamatan Montasik
Aceh Besar.
2. Pembelajaran
Pembelajaran secara bahasa adalah adalah proses; cara, menjadikan orang atau
makhluk hidup belajar.8
Pembelajaran dalam bahasa latin disebut juga “studium”
yang berarti hal menuntut, hal mengusahakan, mempelajari.9
4
Ibid., hal. 635.
5
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, cet. X, (Jakarta:
Balai Pustaka, 1999), hal. 250.
6
Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 1989), hal. 580
7
Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali, 1986), hal. 10
8
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, cet. X, (Jakarta:
Balai Pustaka, 1999), hal. 15.
9
Komaruddin, Kamus Istilah, (Jakarta: Gramedia, 1998), hal. 65.
4
Belajar adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaktif dengan lingkungannya.10
Sedangkan menurut Oemar Hamalik, Kata “pembelajaran” berasal dari kata
“belajar” yang berarti suatu usaha untuk merubah tingkah laku dan pengalaman
dengan jalan melatih pikiran dan ingatan untuk dapat mengisi segala macam
pengetahuan, sehingga terjadi perubahan pada diri sendiri dalam suatu kombinasi
yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan
prosdur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.11
Sedangkan menurut Salma D. Siregar dkk, berpendapat bahwa pembelajaran
adalah upaya menciptakan kondisi dengan sengaja agar tujuan pembelajaran dapat
dipermudah pencapaiannya.12
Adapun pembelajaran yang dimaksudkan disini adalah proses pembelajaran
pada MI di Kecamatan Montasik untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut.
3. Fiqh
Kata fiqh secara Etimologi (bahasa) berasal dari bahasa Arab yaitu mashdar
(verbal Noun) dari kata ‫فقها‬ - ‫يفقه‬ - ‫فقه‬ yang berarti “memahami, mengetahui secara
mendalam tentang hukum-hukum syara’.13
Secara Terminologi (istilah) fiqh adalah
“ilmu yang mempelajari tentang hukum-hukum syara’ secara praktis yang digali dari
dalil-dalilnya yang terperinci”.14
10
9
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Bina Aksara, 1996),
hal. 2.
11
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, cet II, (Jakarta: Bumi Aksara, 1999), cet. II,
hal. 37.
12
Salma.D. dan Siregar E, Mozaik Tehnologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2004), hal. 4
13
Muslim Ibrahim, Pengantar Fiqh Muqaran, cet III, (Jakarta: Erlangga, 1991), hal 21
14
Mukhtar Yahya dan Fathurrahman, Dasar-Dasar Pembinaan Hukum Islam, cet IV,
(Bandung: Al-Ma’arif, 1997), hal. 15.
5
Adapun fiqh yang penulis maksud disini adalah salah satu mata pelajaran
pendidikan agama yang menjadi ciri khas Islam pada Madrasah Ibtidaiyah yang di
dalamnya memuat ajaran agama Islam, baik ibadah (syari’ah) maupun mu’amalah
melalui proses kegiatan pembelajaran.
4. Madrasah Ibtidaiyah
Madrasah Ibtidaiyah adalah lembaga untuk belajar atau memberikan pelajaran
pada tingkat dasar di bawah naungan Kementerian Agama yang letaknya di
Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar.
D. Tujuan dan Signifikansi Penelitian
Adapun yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui penerapan metode dalam pembelajaran fiqh pada MI di
Kecamatan Montasik Aceh Besar.
2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi guru dalam penerapan metode
pembelajaran Fiqh pada MI di Kecamatan Montasik Aceh Besar.
Penelitian ini diharapkan memiliki signifikan:
a. Secara teoritis, harapan penulis agar tulisan ini dapat memberikan sumbangan bagi
pengembangan konsep-konsep atau teori-teori selanjutnya.
b. Secara praktis, semoga tulisan ini dapat berguna bagi siapa saja yang ingin
menggunakan hasil penelitian ini dengan sebaik-baiknya.
6
E. Metode Penelitian
a. Jenis Data yang Dibutuhkan
Dalam bahasan skripsi ini penulis menggunakan dua jenis data, yaitu data
primer dan data skunder. Data primer diperoleh dari lapangan, karena data primer
tersebut merupakan hal yang sangat urgen dalam membahas sebuah permasalahan
dalam melakukan penelitian. Sedangkan data skunder merupakan pendukung dalam
pembahasan ini yang diperoleh melalui studi kepustakaan sebagai tempat berpijak
dalam melaksanakan penelitian. Dengan digunakan dua data tersebut, maka
pembahasan skripsi lebih mengarah kepada penemuan referensi baru bagi peneliti di
masa akan datang.
b. Lokasi dan Subjek Penelitian.
1. Lokasi penelian
Sesuai dengan judul penelitian dalam bab pendahuluan, maka penulis
menetapkan lokasi penelitian adalah pada madrasah ibtidaiyah di Kecamatan
Montasik Montasik Kabupaten Aceh Besar. Sedangkan permasalahan yang diteliti
adalah sekitar metode yang digunakan dalam pembelajaran Fiqh.
2. Subjek Penelitian
Segala sesuatu yang menjadi subjek penelitian dinamakan populasi.
Sedangkan sampel merupakan sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dalam
memberikan pengertian populasi dan sampel Margono mengemukakan bahwa:
“Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam sustu ruang lingkup
dan waktu yang kita tentukan. Sedangkan sampel adalah sebagai bagian dari
populasi”15
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru bidang
studi fiqh, kepala sekolah dan seluruh siswa MI dalam Kecamatan Montasik
15
Margono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hal. 118,121.
7
Kabupaten Aceh Besar. Mengingat jumlah populasi sangat banyak, maka yang
dijadikan sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil secara acak
sehingga penelitian ini disebut penelitian bersifat acak (random sampling). Penetapan
ini berdasarkan pada pendapat Suharsimi Arikunto yang mengemukakan: “Apabila
subjeknya melibihi dari 100 orang, maka dapat diambil antara 10-25 %, atau lebih
tergantung kemampuan peneliti dilihat dari segi keterbatasan waktu, tenaga dan dana,
sehingga peneliti peneliti dapat mengambil sampel banyak”.16
Berdasarkan populasi di atas, maka penulis menetapkan 18 % sampel dari
total populasi guru agama bidang studi Fiqh, kepala sekolah dan siswa MI di
Kecamatan Montasik untuk dijadikan sampel.
c. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendukung proses penyelesaian penulisan skripsi ini, maka penulis
melakukan pengumpulan data. Menurut Nazir “Pengumpulan data adalah prosedur
yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan.”17
Sesuai
dengan pendapat tersebut untuk mendapatkan data dan informasi yang akurat dan
bersifat sistematik dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan beberapa teknik
pengumpulan data, yaitu:
1. Library Research
Library Research ini merupakan telaahan kepustakaan yaitu sebagai teknik
pengumpulan data dengan cara membaca, tulisan, artikel yang membahas masalah
tersebut dan dan juga karya ahli-ahli yang ada kaitannya dengan pembahasan ini. 18
2. Field research (Penelitian Lapangan)
16
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (suatu Pendekatan Teori dan Praktek), (Jakarta:
Renika Cipta, 1993), hal. 120.
17
Nazir, Metode Penelitian Sosial, (Jakarta: Rajawali Press, 1999), hal. 127.
18
Fakultas Tarbiyah, IAIN Ar-Raniry Banda Aceh, Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiyah,
Cet. I; (Darussalan: 2002), W. 11
8
Field research adalah merupakan suatu telaahan yang dilakukan diluar
perpustakaan, dimana metode ini dilakukan pencarian data ke lokasi penelitian,
sehingga data yang ditemukan lebih obyektif. Maka untuk terlaksananya penelitian
tersebut, disni dilakukan penelitian dengan menggunakan teknik:
Interview ( wawancara ) yaitu dengan mewawancari responden yang berkaitan
dengan penelitian yang dilakukan.
a. Observasi yaitu mengamati dan meninjau langsung dari dekat tentang objek-
objek penelitian untuk melihat fenomena yang berhubungan dengan lokasi
penelitian, guna dimanfaatkan dalam penulisan karya tulis ini.
b. Interview (Wawancara), yaitu suatu kegiatan yang dilakukan untuk
mendapatkan informasi secara langsung dengan mengajukan pertanyaan
kepada setiap informan secara struktural. Dalam teknik ini peneliti melakukan
wawancara dengan guru-guru pada MI di Kecamatan Montasik sehingga
mendapatkan sejumlah informasi menyangkut dengan penggunaan metode
pembelajaran.19
c. Quessioner ( angket ) yaitu dengan membagikan angket yang berisikan
pertanyaan yang harus di jawab oleh responden tentang metode pembelajaran
Fiqh. Untuk mendukung penjelasan dari data wawancara.
d. Telaah dokumentasi yaitu pengumpulan data melalui dokumen-dokumen yang
dimiliki oleh sekolah.
d. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dalam skripsi ini dibagi dalam dua kelompok, yaitu:
1. Pengolahan Data Wawancara
19
Masri Singaribun, Metode Penelitian Survey, (Jakarta: LP3ES, 1982), hal. 102.
9
Dalam penelitian ini penulis mengolah data yang berasal dari wawancara
dengan menggunakan teknik analisis data wawancara. Artinya setiap data dari hasil
wawancara dilakukan analisis terlebih dahulu sebelum memasukkan sebagai rujukan
tokoh dari lokasi penelitian.
2. Pengolahan Data Angket
Setelah data terkumpul melalui angket, selanjutnya akan diolah dengan
menggunakan rumus statistik dengan cara mentabulasikan berdasarkan rumus
persentase sebagai berikut:
P = Angka Persentase
f = Banyaknya responden yang memilih jawaban (frekwensi)
n = Seluruh responden (jumlah nilai)
100% = Nilai tetap.20
e. Pedoman Penulisan
Dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini penulis berpedoman pada buku
Pedoman Penulisan karya Ilmiah yang diterbitkan oleh Fakultas Tarbiyah IAIN Ar-
Raniry Darussalam Banda Aceh 2009.
20
Sudjana, Metoda Statistik, (Bandung: Tarsito,,l 992), hal.
10
%100x
n
f
P =
11
E. Postulat dan Hipotesis
Berdasarkan problematika yang ada, maka perlu adanya postulat ataupun
anggapan dasar yang mengarah kepada masalah yang akan diteliti dalam suatu
penelitian. Menurut Winarno Surachmad, postulat adalah tumpuan segala pandangan
dan kegiatan terhadap masalah yang dihadapi, yang menjadi titik pangkal pemikiran
yang kebenarannya tidak lagi menjadi keraguan penyelidik.21
Berdasarkan keterangan di atas, maka yang menjadi postulat dalam
pembahasan ini adalah pembelajaran SKI pada madrasah ibtidaiyah di Kecamatan
Montasik Kabupaten Aceh Besar menggunakan bermacam-macam metode dan media
pengajaran.
Hipotesis merupakan petunjuk yang mengarahkan usaha pemecahan masalah
yang telah dirumuskan. Dalam hal ini Suharsimi Arikunto menggambarkan bahwa
21
Winarno Surachmad, Pengantar Metodologi Penelitian, (Bandung: Tarsito, 1975), hal. 63
12
“hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul.22
Bertitik tolak dari anggapan dasar di atas dan masalah yang telah diuraikan
sebelumnya, maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut:
1. Penggunaan metode pembelajaran figh pada MI di Kecamatan Montasik Aceh
Besar belum maksimal.
2. Dalam penerapan metode pembelajaran figh banyak mengalami kesulitan dan
sering salah.
22
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktis, (Jakarta: Rineka Cipta,
1993), hal.62.
13
F. Populasi dan Sampel
Dalam memberikan pengertian populasi dan sampel Margono mengemukakan
bahwa: “Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam sustu ruang
14
lingkup dan waktu yang kita tentukan. Sedangkan sampel adalah sebagai bagian dari
populasi”23
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru bidang
studi fiqh, kepala sekolah dan seluruh siswa MI dalam Kecamatan Montasik
Kabupaten Aceh Besar. .
Dalam pengambilan sampel ini penulis berpedoman pada pendapat Suharsimi
Arikunto yang mengemukakan: “Apabila subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15
%, atau lebih, tergantung kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan
dana”.24
Berdasarkan populasi di atas, maka penulis menetapkan 18 % sampel dari
total populasi guru agama bidang studi Figh, kepala sekolah dan siswa MI di
Kecamatan Montasik untuk dijadikan sampel.
Maka dalam penelitian ini penulis mengambil sampel purposive Sampel.
Menurut Suharsimi Arikunto, Purposive sampel yaitu “mengambil subjek bukan
didasarkan atas strata, random atau daerah, tetapi didasarkan atas adanya tujuan
tertentu. Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan, misalnya
alasan keterbatasan waktu, tenaga dan dana, sehingga tidak dapat mengambil sampel
yang besar dan jauh.25
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Metodelogi kualitatif
merupakan prosedur yang menghasilkan data deskriptif. Berupa ungkapan atau
catatan prilaku yang dapat diamati, yang menghasilkan temuan-temuan baru dan
23
Margono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hal. 118,121.
24
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian…, hal. 107.
25
Ibid…,hal. 118
15
dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Metode kualitatif dapat diartikan sebagai
prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan memaparkan keadaan
objek yang diselidiki (seorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain) sebagaimana
adanya berdasarkan fakta-fakta aktual pada saat sekarang.26
Penelitian deskriptif ini bukan saja memberikan gambaran terhadap fenomena,
tapi juga menerangkan hubungan dan mendapatkan makna serta implikasi dari suatu
masalah yang ingin dipecahkan. Menurut Moleong penekanan pada suatu kajian
tentang sikap dan prilaku merupakan suatu deskripsi, karena ada data yang
dikumpulkan berupa kata-kata dan bukan angka.27
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan informasi terbaru khususnya yang
berkaitan dengan metode pembelajaran figh di MIN dalam Kecamatan Montasik.
Atas dasar itulah kebutuhan utama dari penelitian adalah menemukan fakta secara
langsung di lapangan. Berdasarkan karakteristik dari penelitian kulitatif, peneliti
mempunyai ketertarikan terhadap prosedur dan hasil yang akan diperoleh, karena
salah satu produk dari metode kualitatif, didapat dari lapangan secara nyata.
2.Teknik Penelitian
Adapun tehnik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini
sebagai berikut:
1. Lebrary research ( penelitian kepustakaan )
Yaitu dengan mengkaji berbagai buku, majalah atau artikel yang dapat dijadikan
data dalam penulisan skripsi ini serta dapat menunjang penelitian di lapangan
nantinya. Penelitian ini untuk mempersiapkan bahan teoritis tentang pembahasan
tersebut.
26
Nawawi, H dan Hadari Martini, Instrumen Penelitian, (Yokyakarta: Gajah Mada Universty
Press, 1992), hal. 67.
27
Moleong, LJ, Penelitian Kualitatif, (Bandung: Rosda Karya, 2004), hal.7
16
2. Field research ( penelitian lapangan )
Yaitu suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan penelitian di lapangan
secara langsung agar data yang diperoleh lebih kongkrit dan efektif.
Mengenai metode Field research ini penulis menggunakan beberapa cara
pengumpulan data, yaitu:
e. Interview ( wawancara ) yaitu dengan mewawancari responden yang berkaitan
dengan penelitian yang dilakukan.
f. Quessioner ( angket ) yaitu dengan membagikan angket yang berisikan
pertanyaan yang harus di jawab oleh responden. Untuk mendukung penjelasan
dari data wawancara.
g. Observasi yaitu mengamati dan meninjau langsung dari dekat tentang objek-
objek penelitian untuk melihat fenomena yang berhubungan dengan lokasi
penelitian, guna dimanfaatkan dalam penulisan karya tulis ini.
h. Telaah dokumentasi yaitu pengumpulan data melalui dokumen-dokumen yang
dimiliki oleh sekolah.
3. Teknik Analisis Data
Setelah semua data kita kumpulkan melalui questioner atau angket atau
instrument lainnya, kemudian data kita periksa kembali dengan maksud untuk
mengecek setiap questioner telah diisi sesuai dengan petunjuk.
Dalam menganalisa data penulis menggunakan rumus statistik persentase
berikut:28
F
P = x 100 %
N
Dimana:
P : Persentase
28
Sudjana, Statistik Pendidikan, ( Jakarta: Bina Aksara, 2002), ha. 61.
17
F : Frekuensi
N : Jumlah Sampel
100% : Bilangan Konstan
Kemudian dalam penulisannya penulis berpodoman pada buku “Pedoman
Karya Tulis Ilmiyah Fakultas Tarbiyah IAIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh
tahun 2009”.
1. Rancangan Penelitian
Sesuai dengan judul dan tujuan penelitian, maka metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, suatu metode yang bertujuan
memusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang dan
18
menguraikan hasil pengolahan serta menganalisa data yang terkumpul pada saat
penelitian dilakukan secara objektif. Menurut Muhammad Nazir, metode deskriptif
yaitu “suatu metode dalam menliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu
kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun satu kelas peristiwa oada masa sekarang”.29
Penelitian deskriptif ini bukan saja memberikan gambaran terhadap fenomena,
tapi juga menerangkan hubungan dan mendapatkan makna serta implikasi dari suatu
masalah yang ingin dipecahkan. Menurut Moelog penekanan pada suatu kajian
tentang sikap dan prilaku merupakan suatu deskripsi, karena ada data yang
dikumpulkan berupa kata-kata dan bukan angka.30
2.Tehnik Pengumpulan Data
Adapun tehnik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini
sebagai berikut:
1. Lebrary research ( penelitian kepustakaan )
Yaitu dengan mengkaji berbagai buku, majalah atau artikel yang dapat dijadikan
data dalam penulisan skripsi ini serta dapat menunjang penelitian di lapangan
nantinya. Penelitian ini untuk mempersiapkan bahan teoritis tentang pembahasan
tersebut.
2. Field research ( penelitian lapangan )
Yaitu suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan penelitian di lapangan
secara langsung agar data yang diperoleh lebih kongkrit dan efektif.
Mengenai metode Field research ini penulis menggunakan beberapa teknik
pengumpulan data, yaitu:
29
Muhammad Nazir, Metode Penelitian, Cet III, (Jakarta: Rajawali, 1988), hal. 63.
30
Moelog, LJ, Penelitian Kualitatif, (Bandung: Rosda Karya, 2004), hal. 7
19
i. Observasi yaitu mengamati dan meninjau langsung dari dekat tentang objek-
objek penelitian untuk melihat fenomena yang berhubungan dengan lokasi
penelitian, guna dimanfaatkan dalam penulisan karya tulis ini.
j. Interview ( wawancara ) yaitu dengan mewawancari responden yang berkaitan
dengan penelitian yang dilakukan.
k. Quessioner ( angket ) yaitu dengan membagikan angket yang berisikan
pertanyaan yang harus di jawab oleh responden. Untuk mendukung penjelasan
dari data wawancara.
l. Telaah dokumentasi yaitu pengumpulan data melalui dokumen-dokumen baik
yang dimiliki madrasah maupun pada instansi-instansi terkait .
3. Tehnik Analisa Data
Setelah semua data kita kumpulkan melalui questioner atau angket atau
instrumen lainnya, kemudian data kita periksa kembali dengan maksud untuk
mengecek setiap questioner telah di sesuai dengan petunjuk.
Dalam menganalisa data penulis menggunakan rumus statistik persentase
berikut:31
F
P = x 100 %
N
Dimana:
P : Persentase
F : Frekuensi
N : Jumlah Responden
100% : Bilangan Konstan
31
Sudjana, Statistik Pendidikan, ( Jakarta: Bina Aksara, 2002), ha. 61.
20
Kemudian teknik dalam penulisannya penulis berpodoman pada buku
“Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Fakultas Tarbiyah IAIN Ar-Raniry Darussalam
Banda Aceh tahun 2009”.
1. MIS Bakdilip
MIS Bakdilip merupakan Madrasah dasar yang berciri khas agama Islam yang
terletak di Desa Bakdilip Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar yang penulis
jadikan sebagai objek penelitian nantinya.
Dari pengertian istilah di atas, pelaksanaan evaluasi pendidikan agama Islam
adalah: suatu kegiatan untuk menjalankan penilaian terhadap kemampuan anak didik
dalam bidang pendidikan agama Islam.
B. Tujuan dan Siknifikansi Penelitian
Adapun tujuan penulis dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui tentang pelaksanaan evaluasi pendidikan agama Islam di
MIS Bakdilip Kecamatan Montasik Aceh Besar.
2. Untuk mengetahui teknik evaluasi yang digunakan guru PAI.
3. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi guru dalam menerapkan evaluasi
PAI pada MIS Bakdilip Kecamatan Montasik Aceh Besar.
Penelitian ini diharapkan memiliki signifikansi:
a. Secara teoritis, harapan penulis agar tulisan ini dapat memberikan sumbangan
bagi pengembangan konsep-konsep atau teori-teori selanjutnya.
b. Secara praktis, semoga tulisan ini dapat berguna bagi siapa saja yang ingin
menggunakan hasil penelitian ini dengan sebaik-baiknya.
C. Hipotesis
21
Hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang perlu dibuktikan
kebenarannya.32
Yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. Sebahagian guru PAI di MIS Bakdilip Kecamatan Montasik Aceh Besar
belum sepenuhnya melaksanakan evaluasi sesuai dengan yang diharapkan.
2. Tingkat pelaksanaan evaluasi di MIS Bakdilip Kecamatan Montasik Aceh
Besar tidak memiliki standar yang sesuai dengan ketentuan evaluasi.
3. Banyaknya kendala yang dihadapi guru dalam menerapkan evaluasi PAI
pada MIS Bakdilip Kecamatan Montasik Aceh Besar.
D. Populasi dan Sampel
Dalam memberikan pengertian populasi dan sampel Margono mengemukakan
bahwa: “Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang
lingkup dan waktu yang kita tentukan. Sedangkan sampel adalah sebagai bagian dari
populasi”33
yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru dan siswa
MIS Bakdilip Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar yang berjumlah 200
orang.
Sedangkan sampel adalah sebahagian populasi yang dianggap mewakili
keseluruhan. Mengingat jumlah populasi terlalu besar, maka penulis tidak mengambil
secara keseluruhan dari populasi, hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto: "Apabila
jumlah populasi kurang dari 100 orang maka dapat diambil secara keseluruhan
sehingga penelitian nantinya menjadi penelitian populasi. sedangkan bila jumlah
populasi lebih dari 100 orang maka dapat diambil 10- 15%, 20-25%, atau 50 %.”34
32
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Bina Ilmu,
1990), hal.70.
33
Margono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hal. 118,121.
34
Ibid,.., hal. 34.
22
Dari kutipan di atas penulis mengambil 25% dari jumlah populasi sebagai sampel,
yaitu sebanyak 50 orang siswa yaitu kelas V dan Kelas VI. Penulis mengambil
sampel kelas V dan VI karena siswa-siswi pada kelas tersebut telah memahami baik
dari segi materi yang diajarkan maupun dalam pengisian angket.
E. Metode Penelitian
Dalam rangka penelitian skripsi ini, penulis menggunakan metode deskriptif
yaitu mendiskripsikan dan menginterpretasi pendapat yang sedang tumbuh, proses
yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi atau kecenderungan yang
tengah berkembang.35
Dengan demikian penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan evaluasi
yang terjadi sekarang ini dilokasi penelitian (MIS Bakdilip Kecamatan Montasik Aceh
Besar) khususnya hal-hal yang menyangkut dengan upaya guru agama dalam
meningkatkan mutu pengajaran agama di MIS Bakdilip Kecamatan Montasik Aceh Besar
dalam mengevaluasi siswa.
Sedangkan pengumpulan data yang ditempuh, melalui penelitian sebagai
berikut :
1. Library Research (Penelitian Kepustakaan)
Penelitian ini penulis tempuh dengan sistem penelahan sejumlah buku, artikel atau
karya ilmiah, majalah dan lain-lainnya yang berhubungan dengan pembahasan skripsi ini.
2. Field Research (Penelitian Lapangan)
Penelitian lapangan dilakukan yaitu dengan sistem pengumpulan data-data di
lapangan (lokasi penelitian) skripsi ini. Adapun instrumen atau alat pengumpulan data
yang digunakan sebagai berikut:
a. Angket
35
Ibid.., hal. 177.
23
Angket dibagikan kepada responden yang dipilih sebagai sampel penelitian ini
yaitu sejumlah 50 siswa. Bentuk angket yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
angket tertutup dan berstruktur. dengan tiga alternatif jawaban yang disediakan (a,b,c)
namun untuk pertanyaan tertentu penulis kadang-kadang menyediakan alternatif
jawaban "d" khususnya untuk alternatif jawaban ini dikosongkan. Hal ini dilakukan
guna siswa dapat mengisinya dengan alternatif jawaban lain yang cocok menurutnya.
Dari setiap nomor angket dalam melakukan analisis data angket di mulai dari
bilangan terbesar kepada bilangan terkecil
100% disebut seluruhnya
80-99% disebut pada umumnya
60-79% disebut sebagian besar
50-59% disebut lebih dari setengah
40-49% disebut kurang dari setengah
20-39% disebut sebagian kecil
0-19 disebut sedikit sekali.36
b. Observasi yaitu pengamatan langsung terhadap objek penelitian penulis tentang
pelaksanaan evaluasi PAI di MIS Bakdilip Kec. Montasik Aceh Besar
c. Wawancara yaitu mengajukan beberapa pertanyaan kepada kepala sekolah dan
semua guru PAI sebanyak 4 orang tentang teknik dan cara mengevaluasi anak
didik. tingkat keberhasilan pengajarannya dan sebagainya.
Kemudian dalam penulisannya penulis berpodoman pada buku “Pedoman
Karya Tulis Ilmiyah Fakultas Tarbiyah IAIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh
tahun 2009”.
36
Sutrisno Hadi, Metodologhi Research, Jilid. I (Yogyakarta Yayasan Penerbit UGM, 1982),
hal. 66.
24
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masalah pendidikan khususnya pendidikan Islam merupakan salah satu
masalah yang tidak dapat dipisahkan dari kelangsungan hidup manusia, baik sebagai
individu maupun sebagai anggota masyarakat. Untuk kelangsungan pendidikan secara
teratur dan terarah, secara formal sekolah deberi tugas dan wewenang sesuai dengan
peraturan yang berlaku untuk melaksanakan pendidikan menurut jenjangnya masing-
masing. Sekolah melaksanakan tugas dan tanggung jawab tersebut melalui
pengajaran dan proses belajar mengajar. Dalam melaksanakan tugasnya secara
professional, guru memerlukan wawasan yang mantap dan utuh tentang kegiatan
belajar mengajar. Seorang guru harus mengetahui dan memiliki gambaran secara
menyeluruh mengenai bagaimana proses belajar mengajar itu terjadi serta langkah-
langkah apa yang diperlukan sehingga tugas-tugas keguruan itu dilakukan dengan
baik dan memperoleh hasil dengan tujuan yang diharapkan.
Mengajar bertujuan menumbuhkan atau menyempurnakan pola laku tertentu
dalam diri perserta didik yang dimaksud dengan pola laku adalah sejumlah kegiatan
yang lazim dilaksanakan manusia untuk bertahan hiudp dan memperbaiki mutu
hidup. Pengajaran juga ingin mengembangkan kemampuan berfikir kemampuan
25
bertindak, membina para peserta didik terhadap pola fakir yang terbuka dan tanggap
yang mampu menyesuaikan diri secara manusiawi kepada perubahan.37
Jika dilihat secara luas akan jelas nampak bahwa manusia yang hidup dan
berkembang adalah manusia yang selalu berubah dan perubahan itu merupakan
perubahan hasil belajar. Namun demikian tidak semua peristiwa belajar itu
berlangsung secara sadar dan terarah, sehingga dapat terjadi perubahan tingkah laku
itu jauh dari apa yang diharapkan, oleh sebab itu merupakan suatu keharusan agar
perubahan itu berencana dan diarahkan.
Dalam hal mengajar banyak faktor yang berpengaruh untuk berhasil tidaknya
suatu pengajaran. Dengan banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhi untuk
keberhasilan tersebut, maka diharuskan kepada seorang guru untuk menetapkan
metode yang baik yang dapat dipakai di dalam pengajaran agar tercapai tujuan yang
ingin dicapai.
Salah satu tugas utama dari seorang guru adalah menyelenggarakan kegiatan
belajar mengajar yang efektif, seorang guru membutuhkan pengetahuan tentang
hakikat kegiatan belajar mengajar.38
Kegiatan belajar mengajar adalah kegiatan guru dan murid untuk mencapai
suatu tujuan tertentu apabila hasil belajar tercapai, dianggap bahwa telah terjadi
proses yang tepat. Sedangkan mengajar pada umumnya adalah suatu usaha untuk
menciptakan kondisi-kondisi atau mengatur lingkungan sedemikian rupa sehingga
terjadi interaksi antara murid dengan lingkungannya.
Untuk mencapai tujuan di atas, mengajar membutuhkan suatu metode atau
cara untuk membina anak ke arah pemecahan masalah. Diantara metode yang
37
Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali,1986), hal. 53
38
Dimyati dan Hujiana, Mengajar dan Perubahan (Jakarta: 1994), hal. 1.
26
digunakan dalam mengajar pelajaran pendidikan agama Islam khususnya bidang studi
fiqh adalah metode ceramah, tanya jawab, resitasi, diskusi, demontrasi, belajar
kelompok, team teaching dan lain-lain.39
Metode ini merupakan salah satu teknik
untuk memberi motivasi kepada siswa agar bangkit pemikirannya dalam
mengemukakan berbagai permasalahan, sehingga permasalahan dapat diselesaikan
dengan baik secara bersama-sama dalam kelompok.
Dari kenyataan yang ada, bahwa tidak semua guru fiqh menggunakan metode
dalam pembelajaran fiqh di Madrasah Ibtidaiyah dalam Kecamatan Montasik Aceh
Besar. Padahal guru fiqh salah satu unsur penunjang pembangunan di bidang
pendidikan syariah yang bermutu sesuai dengan tuntunan dan perkembangan dunia
pendidikan.
Hal ini lah yang melatarbelakangi penulis untuk meneliti proses belajarar
mengajar bidang studi figh pada madrasah ibtidaiyah di Kecamatan Montasik Aceh
Besar menjadi terfokus penelitian. Peneliti tertarik dan merasa perlu untuk meneliti
proses pembelajaran figh di Madrasah Ibtidaiyah dalam Kecamatan Montasik Aceh
Besar terutama dalam penerapan metodenya dengan judul: “METODE
PEMBELAJARAN FIQH PADA MADRASAH IBTIDAIYAH DI
KECAMATAN MONTASIK ACEH BESAR”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa rumusan
masalah dalam penelitian ini antara lain:
1. Bagaimana penerapan kurikulum pembelajaran mata pelajaran figh pada MI di
Kecamatan Montasik Aceh Besar
39
Mansyur, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan
Agama Islam, 1991), hal. 150.
27
2. Metode apa saja yang dipakai dalam pembelajaran Figh pada MI di Kecamatan
Montasik Aceh Besar?
3. Bagaimana cara mengevaluasi pembelajaran Figh pada MI di Kecamatan Montasik
Aceh Besar?
C. Penjelasan Istilah
Penelitian ini berjudul “Metode Pembelajaran Figh pada Madrasah Ibtidaiyah
di Kecamatan Montasik Aceh Besar”. Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap
judul skripsi ini, maka dirasa perlu menjelaskan beberapa istilah yang ada di
dalamnya, antara lain:
2. Metode
Metode berasal dari bahasa latin yaitu “methodus – meta (sesudah, di atas)
bodos (suatu jalan, suatu cara).40
Metode berarti juga sistem membentuk hakekat ilmu
-sistem bersangkutan dengan isi ilmu, sementara metode berkaitan dengan aspek
formal, lebih tepat sistem berarti keseluruhan pengetahuan yang teratur atau tertulis
isi dari ilmu.41
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia metode berarti
cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud (dalam ilmu
pengetahuan dan lain sebagainya) atau cara kerja yang bersistem untuk memudahkan
pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.42
Di dalam kamus bahasa Indonesia diterangkan istilah “metode” berarti “cara”,
yang teratur dan terpikir baik-baik (dalam ilmu pengetahuan).43
Sedangkan menurut
40
Lorens Bagus, Kamus Filsafat (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum, 2005), hal. 635.
41
Lorens Bagus, Kamus…, hal. 635.
42
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet. X (Jakarta:
Balai Pustaka, 1999), hal. 250.
43
Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 1989), hal. 580
28
Sardiman AM, metode adalah cara yang digunakan oleh tenaga pengajar dalam
proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.44
Berdasarkan pengertian di atas, maka yang penulis maksudkan dengan metode
disini adalah suatu cara kerja yang sistematis yang digunakan oleh guru MI di
Kecamatan Montasik dalam proses belajar mengajar sehingga memudahkan dalam
pengajaran mata pelajaran figh. Dalam pembahasan ini penulis menitik beratkan
metode pengajaran pelajaran figh bagi siswa MI dalam Kecamatan Montasik Aceh
Besar.
2. Pembelajaran
Kata “pembelajaran” berasal dari kata “belajar” yang berarti suatu usaha
untuk merubah tingkah laku dan pengalaman dengan jalan melatih pikiran dan
ingatan untuk dapat mengisi segala macam pengetahuan, sehingga terjadi perubahan
pada diri sendiri dalam suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur
manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosdur yang saling mempengaruhi
mencapai tujuan pembelajaran.45
Sedangkan menurut Salma D. Siregar dkk, berpendapat bahwa pembelajaran
adalah upaya menciptakan kondisi dengan sengaja agar tujuan pembelajaran dapat
dipermudah pencapaiannya.46
Adapun pembelajaran yang dimaksudkan disini adalah proses pembelajaran
pada MI di Kecamatan Montasik untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut.
3. Figh
44
Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali, 1986), hal. 10
45
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Cet II(Jakarta: PT. Bumi Aksara, 1999), cet.
II, hal. 37.
46
Salma.D. dan Siregar E, Mozaik Tehnologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2004), hal. 4
29
Kata fiqh secara Etimologi (bahasa) bersal dari bahasa Arab yaitu mashdar
(verbal Noun) dari kata ‫فقها‬ - ‫يفقه‬ - ‫فقه‬ yang berarti “memahami, mengetahui secara
mendalam tentang hukum-hukum syara’.47
Secara Terminologi (istilah) fiqh adalah
“ilmu yang mempelajari tentang hukum-hukum syara’ secara praktis yang digali dari
dalil-dalilnya yang terperinci”.48
Adapun fiqh yang penulis yang penulis maksud disini adalah salah satu mata
pelajaran pendidikan agama yang menjadi ciri khas Islam pada Madrasah Ibtidaiyah
yang di dalamnya memuat ajaran agama Islam, baik ibadah (syari’ah) maupun
mu’amalah melalui proses kegiatan pembelajaran.
5. Madrasah Ibtidaiyah
Madrasah Ibtidaiyah adalah lembaga untuk belajar atau memberikan pelajaran
pada tingkat dasar di bawah naungan Kementerian Agama yang letaknya di
Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar.
D. Tujuan dan Siknifikan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang di kemukakan, maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui:
Adapn yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Penerapan kurikulum dalam pembelajaran mata pelajaran figh pada MI di
Kecamatan Montasik Aceh Besar
2. Metode yang dipakai guru dalam pembelajaran figh pada MI di Kecamatan
Montasik Aceh Besar.
3. Cara evaluasi pembelajaran figh pada MI di Kecamatan Montasik Aceh Besar.
47
Muslim Ibrahim, Pengantar Fiqh Muqarran, Cet III (Jakarta: Erlangga, 1991), hal 21
48
Mukhtar Yahya dan Fathurrahman, Dasar-Dasar Pembinaan Hukum Islam, Cet IV,
(Bandung: PT. Al-Ma’arif, 1997), hal. 15.
30
Penelitian ini diharapkan memiliki signifikan:
a. Secara teoritis, harapan penulis agar tulisan ini dapat memberikan sumbangan
bagi pengembangan konsep-konsep atau teori-teori selanjutnya.
b. Secara praktis, semoga tulisan ini dapat berguna bagi siapa saja yang ingin
menggunakan hasil penelitian ini dengan sebaik-baiknya.
E. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang perlu dibuktikan
kebenarannya.49
Yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. Penggunaan kurikulum dalam pembelajaran figh pada MI di Kecamatan Montasik
Aceh Besar sudah maksimal.
2. Metode yang dipakai guru dalam pembelajaran figh pada MI di Kecamatan
Montasik Aceh Besar sudah sesuai.
3. Cara evaluasi dal;am pembelajaran pembelajaran figh pada MI di Kecamatan
Montasik Aceh Besar sudah tepat.
F. Populasi dan Sampel
Dalam memberikan pengertian populasi dan sampel Margono mengemukakan
bahwa: “Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam sustu ruang
lingkup dan waktu yang kita tentukan. Sedangkan sampel adalah sebagai bagian dari
populasi”50
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru bidang
49
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Bina Ilmu,
1990), hal.70.
50
Margono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hal. 118,121.
31
studi fiqh, kepala sekolah dan seluruh siswa MI dalam Kecamatan Montasik
Kabupaten Aceh Besar. .
Dalam pengambilan sampel ini penulis berpedoman pada pendapat Suharsimi
Arikunto yang mengemukakan: “Apabila subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15
%, atau lebih, tergantung kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan
dana”.51
Berdasarkan populasi di atas, maka penulis menetapkan 18 % sampel dari
total populasi guru agama bidang studi Figh, kepala sekolah dan siswa MI di
Kecamatan Montasik untuk dijadikan sampel.
Maka dalam penelitian ini penulis mengambil sampel purposive Sampel.
Menurut Suharsimi Arikunto, Purposive sampel yaitu “mengambil subjek bukan
didasarkan atas strata, random atau daerah, tetapi didasarkan atas adanya tujuan
tertentu. Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan, misalnya
alasan keterbatasan waktu, tenaga dan dana, sehingga tidak dapat mengambil sampel
yang besar dan jauh.52
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Metodelogi kualitatif
merupakan prosedur yang menghasilkan data deskriptif. Berupa ungkapan atau
catatan prilaku yang dapat diamati, yang menghasilkan temuan-temuan baru dan
dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Metode kualitatif dapat diartikan sebagai
prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan memaparkan keadaan
51
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian…, hal. 107.
52
Ibid…,hal. 118
32
objek yang diselidiki (seorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain) sebagaimana
adanya berdasarkan fakta-fakta aktual pada saat sekarang.53
Penelitian deskriptif ini bukan saja memberikan gambaran terhadap fenomena,
tapi juga menerangkan hubungan dan mendapatkan makna serta implikasi dari suatu
masalah yang ingin dipecahkan. Menurut Moleong penekanan pada suatu kajian
tentang sikap dan prilaku merupakan suatu deskripsi, karena ada data yang
dikumpulkan berupa kata-kata dan bukan angka.54
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan informasi terbaru khususnya yang
berkaitan dengan metode pembelajaran figh di MIN dalam Kecamatan Montasik.
Atas dasar itulah kebutuhan utama dari penelitian adalah menemukan fakta secara
langsung di lapangan. Berdasarkan karakteristik dari penelitian kulitatif, peneliti
mempunyai ketertarikan terhadap prosedur dan hasil yang akan diperoleh, karena
salah satu produk dari metode kualitatif, didapat dari lapangan secara nyata.
2.Teknik Penelitian
Adapun tehnik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini
sebagai berikut:
1. Lebrary research ( penelitian kepustakaan )
Yaitu dengan mengkaji berbagai buku, majalah atau artikel yang dapat dijadikan
data dalam penulisan skripsi ini serta dapat menunjang penelitian di lapangan
nantinya. Penelitian ini untuk mempersiapkan bahan teoritis tentang pembahasan
tersebut.
2. Field research ( penelitian lapangan )
53
Nawawi, H dan Hadari Martini, Instrumen Penelitian, (Yokyakarta: Gajah Mada Universty
Press, 1992), hal. 67.
54
Moleong, LJ, Penelitian Kualitatif, (Bandung: Rosda Karya, 2004), hal.7
33
Yaitu suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan penelitian di lapangan
secara langsung agar data yang diperoleh lebih kongkrit dan efektif.
Mengenai metode Field research ini penulis menggunakan beberapa cara
pengumpulan data, yaitu:
m. Interview ( wawancara ) yaitu dengan mewawancari responden yang berkaitan
dengan penelitian yang dilakukan.
n. Quessioner ( angket ) yaitu dengan membagikan angket yang berisikan
pertanyaan yang harus di jawab oleh responden. Untuk mendukung penjelasan
dari data wawancara.
o. Observasi yaitu mengamati dan meninjau langsung dari dekat tentang objek-
objek penelitian untuk melihat fenomena yang berhubungan dengan lokasi
penelitian, guna dimanfaatkan dalam penulisan karya tulis ini.
p. Telaah dokumentasi yaitu pengumpulan data melalui dokumen-dokumen yang
dimiliki oleh sekolah.
3. Teknik Analisis Data
Setelah semua data kita kumpulkan melalui questioner atau angket atau
instrument lainnya, kemudian data kita periksa kembali dengan maksud untuk
mengecek setiap questioner telah diisi sesuai dengan petunjuk.
Dalam menganalisa data penulis menggunakan rumus statistik persentase
berikut:55
F
P = x 100 %
N
Dimana:
P : Persentase
F : Frekuensi
55
Sudjana, Statistik Pendidikan, ( Jakarta: Bina Aksara, 2002), ha. 61.
34
N : Jumlah Sampel
100% : Bilangan Konstan
Kemudian dalam penulisannya penulis berpodoman pada buku “Pedoman
Karya Tulis Ilmiyah Fakultas Tarbiyah IAIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh
tahun 2009”.
1. Rancangan Penelitian
Sesuai dengan judul dan tujuan penelitian, maka metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, suatu metode yang bertujuan
memusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang dan
menguraikan hasil pengolahan serta menganalisa data yang terkumpul pada saat
35
penelitian dilakukan secara objektif. Menurut Muhammad Nazir, metode deskriptif
yaitu “suatu metode dalam menliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu
kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun satu kelas peristiwa oada masa sekarang”.56
Penelitian deskriptif ini bukan saja memberikan gambaran terhadap fenomena,
tapi juga menerangkan hubungan dan mendapatkan makna serta implikasi dari suatu
masalah yang ingin dipecahkan. Menurut Moelog penekanan pada suatu kajian
tentang sikap dan prilaku merupakan suatu deskripsi, karena ada data yang
dikumpulkan berupa kata-kata dan bukan angka.57
2.Tehnik Pengumpulan Data
Adapun tehnik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini
sebagai berikut:
1. Lebrary research ( penelitian kepustakaan )
Yaitu dengan mengkaji berbagai buku, majalah atau artikel yang dapat dijadikan
data dalam penulisan skripsi ini serta dapat menunjang penelitian di lapangan
nantinya. Penelitian ini untuk mempersiapkan bahan teoritis tentang pembahasan
tersebut.
2. Field research ( penelitian lapangan )
Yaitu suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan penelitian di lapangan
secara langsung agar data yang diperoleh lebih kongkrit dan efektif.
Mengenai metode Field research ini penulis menggunakan beberapa teknik
pengumpulan data, yaitu:
q. Observasi yaitu mengamati dan meninjau langsung dari dekat tentang objek-
objek penelitian untuk melihat fenomena yang berhubungan dengan lokasi
penelitian, guna dimanfaatkan dalam penulisan karya tulis ini.
56
Muhammad Nazir, Metode Penelitian, Cet III, (Jakarta: Rajawali, 1988), hal. 63.
57
Moelog, LJ, Penelitian Kualitatif, (Bandung: Rosda Karya, 2004), hal. 7
36
r. Interview ( wawancara ) yaitu dengan mewawancari responden yang berkaitan
dengan penelitian yang dilakukan.
s. Quessioner ( angket ) yaitu dengan membagikan angket yang berisikan
pertanyaan yang harus di jawab oleh responden. Untuk mendukung penjelasan
dari data wawancara.
t. Telaah dokumentasi yaitu pengumpulan data melalui dokumen-dokumen baik
yang dimiliki madrasah maupun pada instansi-instansi terkait .
3. Tehnik Analisa Data
Setelah semua data kita kumpulkan melalui questioner atau angket atau
instrumen lainnya, kemudian data kita periksa kembali dengan maksud untuk
mengecek setiap questioner telah di sesuai dengan petunjuk.
Dalam menganalisa data penulis menggunakan rumus statistik persentase
berikut:58
F
P = x 100 %
N
Dimana:
P : Persentase
F : Frekuensi
N : Jumlah Responden
100% : Bilangan Konstan
Kemudian teknik dalam penulisannya penulis berpodoman pada buku
“Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Fakultas Tarbiyah IAIN Ar-Raniry Darussalam
Banda Aceh tahun 2009”.
1. MIS Bakdilip
58
Sudjana, Statistik Pendidikan, ( Jakarta: Bina Aksara, 2002), ha. 61.
37
MIS Bakdilip merupakan Madrasah dasar yang berciri khas agama Islam yang
terletak di Desa Bakdilip Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar yang penulis
jadikan sebagai objek penelitian nantinya.
Dari pengertian istilah di atas, pelaksanaan evaluasi pendidikan agama Islam
adalah: suatu kegiatan untuk menjalankan penilaian terhadap kemampuan anak didik
dalam bidang pendidikan agama Islam.
F. Tujuan dan Siknifikansi Penelitian
Adapun tujuan penulis dalam penelitian ini adalah:
4. Untuk mengetahui tentang pelaksanaan evaluasi pendidikan agama Islam di
MIS Bakdilip Kecamatan Montasik Aceh Besar.
5. Untuk mengetahui teknik evaluasi yang digunakan guru PAI.
6. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi guru dalam menerapkan evaluasi
PAI pada MIS Bakdilip Kecamatan Montasik Aceh Besar.
Penelitian ini diharapkan memiliki signifikansi:
a. Secara teoritis, harapan penulis agar tulisan ini dapat memberikan sumbangan
bagi pengembangan konsep-konsep atau teori-teori selanjutnya.
b. Secara praktis, semoga tulisan ini dapat berguna bagi siapa saja yang ingin
menggunakan hasil penelitian ini dengan sebaik-baiknya.
G. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang perlu dibuktikan
kebenarannya.59
Yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah:
4. Sebahagian guru PAI di MIS Bakdilip Kecamatan Montasik Aceh Besar
belum sepenuhnya melaksanakan evaluasi sesuai dengan yang diharapkan.
59
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Bina Ilmu,
1990), hal.70.
38
5. Tingkat pelaksanaan evaluasi di MIS Bakdilip Kecamatan Montasik Aceh
Besar tidak memiliki standar yang sesuai dengan ketentuan evaluasi.
6. Banyaknya kendala yang dihadapi guru dalam menerapkan evaluasi PAI
pada MIS Bakdilip Kecamatan Montasik Aceh Besar.
H. Populasi dan Sampel
Dalam memberikan pengertian populasi dan sampel Margono mengemukakan
bahwa: “Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang
lingkup dan waktu yang kita tentukan. Sedangkan sampel adalah sebagai bagian dari
populasi”60
yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru dan siswa
MIS Bakdilip Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar yang berjumlah 200
orang.
Sedangkan sampel adalah sebahagian populasi yang dianggap mewakili
keseluruhan. Mengingat jumlah populasi terlalu besar, maka penulis tidak mengambil
secara keseluruhan dari populasi, hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto: "Apabila
jumlah populasi kurang dari 100 orang maka dapat diambil secara keseluruhan
sehingga penelitian nantinya menjadi penelitian populasi. sedangkan bila jumlah
populasi lebih dari 100 orang maka dapat diambil 10- 15%, 20-25%, atau 50 %.”61
Dari kutipan di atas penulis mengambil 25% dari jumlah populasi sebagai sampel,
yaitu sebanyak 50 orang siswa yaitu kelas V dan Kelas VI. Penulis mengambil
sampel kelas V dan VI karena siswa-siswi pada kelas tersebut telah memahami baik
dari segi materi yang diajarkan maupun dalam pengisian angket.
I. Metode Penelitian
60
Margono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hal. 118,121.
61
Ibid,.., hal. 34.
39
Dalam rangka penelitian skripsi ini, penulis menggunakan metode deskriptif
yaitu mendiskripsikan dan menginterpretasi pendapat yang sedang tumbuh, proses
yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi atau kecenderungan yang
tengah berkembang.62
Dengan demikian penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan evaluasi
yang terjadi sekarang ini dilokasi penelitian (MIS Bakdilip Kecamatan Montasik Aceh
Besar) khususnya hal-hal yang menyangkut dengan upaya guru agama dalam
meningkatkan mutu pengajaran agama di MIS Bakdilip Kecamatan Montasik Aceh Besar
dalam mengevaluasi siswa.
Sedangkan pengumpulan data yang ditempuh, melalui penelitian sebagai
berikut :
3. Library Research (Penelitian Kepustakaan)
Penelitian ini penulis tempuh dengan sistem penelahan sejumlah buku, artikel atau
karya ilmiah, majalah dan lain-lainnya yang berhubungan dengan pembahasan skripsi ini.
4. Field Research (Penelitian Lapangan)
Penelitian lapangan dilakukan yaitu dengan sistem pengumpulan data-data di
lapangan (lokasi penelitian) skripsi ini. Adapun instrumen atau alat pengumpulan data
yang digunakan sebagai berikut:
d. Angket
Angket dibagikan kepada responden yang dipilih sebagai sampel penelitian ini
yaitu sejumlah 50 siswa. Bentuk angket yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
angket tertutup dan berstruktur. dengan tiga alternatif jawaban yang disediakan (a,b,c)
namun untuk pertanyaan tertentu penulis kadang-kadang menyediakan alternatif
jawaban "d" khususnya untuk alternatif jawaban ini dikosongkan. Hal ini dilakukan
62
Ibid.., hal. 177.
40
guna siswa dapat mengisinya dengan alternatif jawaban lain yang cocok menurutnya.
Dari setiap nomor angket dalam melakukan analisis data angket di mulai dari
bilangan terbesar kepada bilangan terkecil
100% disebut seluruhnya
80-99% disebut pada umumnya
60-79% disebut sebagian besar
50-59% disebut lebih dari setengah
40-49% disebut kurang dari setengah
20-39% disebut sebagian kecil
0-19 disebut sedikit sekali.63
e. Observasi yaitu pengamatan langsung terhadap objek penelitian penulis tentang
pelaksanaan evaluasi PAI di MIS Bakdilip Kec. Montasik Aceh Besar
f. Wawancara yaitu mengajukan beberapa pertanyaan kepada kepala sekolah dan
semua guru PAI sebanyak 4 orang tentang teknik dan cara mengevaluasi anak
didik. tingkat keberhasilan pengajarannya dan sebagainya.
Kemudian dalam penulisannya penulis berpodoman pada buku “Pedoman
Karya Tulis Ilmiyah Fakultas Tarbiyah IAIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh
tahun 2009”.
63
Sutrisno Hadi, Metodologhi Research, Jilid. I (Yogyakarta Yayasan Penerbit UGM, 1982),
hal. 66.
41
42

More Related Content

What's hot

Manajemen kurikulum pada lembaga pendidikan islam
Manajemen kurikulum pada lembaga pendidikan islamManajemen kurikulum pada lembaga pendidikan islam
Manajemen kurikulum pada lembaga pendidikan islamUlfy Azizah
 
Skripsi kompetensi profesional guru
Skripsi kompetensi profesional guruSkripsi kompetensi profesional guru
Skripsi kompetensi profesional guruHaubibBro
 
Isi 2 jadi copy
Isi 2 jadi   copyIsi 2 jadi   copy
Isi 2 jadi copyMaz Aziezt
 
Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran Guru mts al-azhar grobogan Mojowarno Jom...
Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran Guru mts al-azhar grobogan Mojowarno Jom...Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran Guru mts al-azhar grobogan Mojowarno Jom...
Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran Guru mts al-azhar grobogan Mojowarno Jom...SUPRIYO S.Pd.I, M.Pd
 
Perkembangan Pendidikan Di Malaysia: Falsafah dan Dasar (Reka Bentuk Kurikulu...
Perkembangan Pendidikan Di Malaysia: Falsafah dan Dasar (Reka Bentuk Kurikulu...Perkembangan Pendidikan Di Malaysia: Falsafah dan Dasar (Reka Bentuk Kurikulu...
Perkembangan Pendidikan Di Malaysia: Falsafah dan Dasar (Reka Bentuk Kurikulu...tihahhhnazmahhh09
 
Telaah kurikulum pai 2013 sd dan smp des 2016
Telaah kurikulum pai  2013 sd dan smp des 2016Telaah kurikulum pai  2013 sd dan smp des 2016
Telaah kurikulum pai 2013 sd dan smp des 2016sadirun
 
Paradigma guru pai pada sekolah
Paradigma guru pai pada sekolahParadigma guru pai pada sekolah
Paradigma guru pai pada sekolahManaf Abdul
 
Analisis kurikulum pai 2013
Analisis kurikulum pai 2013Analisis kurikulum pai 2013
Analisis kurikulum pai 2013Junaidi Rembang
 
Ilmu Pendidikan Islam
Ilmu Pendidikan IslamIlmu Pendidikan Islam
Ilmu Pendidikan Islampita pulungan
 
PERKAITAN DEFINISI KURIKULUM DGN KONTEKS KURIKULUM DI MALAYSIA
PERKAITAN DEFINISI KURIKULUM DGN KONTEKS KURIKULUM DI MALAYSIAPERKAITAN DEFINISI KURIKULUM DGN KONTEKS KURIKULUM DI MALAYSIA
PERKAITAN DEFINISI KURIKULUM DGN KONTEKS KURIKULUM DI MALAYSIAhudhud321
 
Peran guru pai_dalam_pengembangan_ict
Peran guru pai_dalam_pengembangan_ictPeran guru pai_dalam_pengembangan_ict
Peran guru pai_dalam_pengembangan_ictmuchlis_id
 
Kurikulum Agung Suryadi
Kurikulum Agung SuryadiKurikulum Agung Suryadi
Kurikulum Agung Suryadi200912
 

What's hot (18)

Manajemen kurikulum pada lembaga pendidikan islam
Manajemen kurikulum pada lembaga pendidikan islamManajemen kurikulum pada lembaga pendidikan islam
Manajemen kurikulum pada lembaga pendidikan islam
 
Skripsi kompetensi profesional guru
Skripsi kompetensi profesional guruSkripsi kompetensi profesional guru
Skripsi kompetensi profesional guru
 
Kelompok 8
Kelompok 8Kelompok 8
Kelompok 8
 
KI-KD Permenag
KI-KD PermenagKI-KD Permenag
KI-KD Permenag
 
Isi 2 jadi
Isi 2 jadiIsi 2 jadi
Isi 2 jadi
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
Isi 2 jadi copy
Isi 2 jadi   copyIsi 2 jadi   copy
Isi 2 jadi copy
 
Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran Guru mts al-azhar grobogan Mojowarno Jom...
Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran Guru mts al-azhar grobogan Mojowarno Jom...Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran Guru mts al-azhar grobogan Mojowarno Jom...
Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran Guru mts al-azhar grobogan Mojowarno Jom...
 
Perkembangan Pendidikan Di Malaysia: Falsafah dan Dasar (Reka Bentuk Kurikulu...
Perkembangan Pendidikan Di Malaysia: Falsafah dan Dasar (Reka Bentuk Kurikulu...Perkembangan Pendidikan Di Malaysia: Falsafah dan Dasar (Reka Bentuk Kurikulu...
Perkembangan Pendidikan Di Malaysia: Falsafah dan Dasar (Reka Bentuk Kurikulu...
 
Telaah kurikulum pai 2013 sd dan smp des 2016
Telaah kurikulum pai  2013 sd dan smp des 2016Telaah kurikulum pai  2013 sd dan smp des 2016
Telaah kurikulum pai 2013 sd dan smp des 2016
 
Paradigma guru pai pada sekolah
Paradigma guru pai pada sekolahParadigma guru pai pada sekolah
Paradigma guru pai pada sekolah
 
Analisis kurikulum pai 2013
Analisis kurikulum pai 2013Analisis kurikulum pai 2013
Analisis kurikulum pai 2013
 
Ilmu Pendidikan Islam
Ilmu Pendidikan IslamIlmu Pendidikan Islam
Ilmu Pendidikan Islam
 
PERKAITAN DEFINISI KURIKULUM DGN KONTEKS KURIKULUM DI MALAYSIA
PERKAITAN DEFINISI KURIKULUM DGN KONTEKS KURIKULUM DI MALAYSIAPERKAITAN DEFINISI KURIKULUM DGN KONTEKS KURIKULUM DI MALAYSIA
PERKAITAN DEFINISI KURIKULUM DGN KONTEKS KURIKULUM DI MALAYSIA
 
Peran guru pai_dalam_pengembangan_ict
Peran guru pai_dalam_pengembangan_ictPeran guru pai_dalam_pengembangan_ict
Peran guru pai_dalam_pengembangan_ict
 
Landasan pendidikan
Landasan pendidikanLandasan pendidikan
Landasan pendidikan
 
Feg
FegFeg
Feg
 
Kurikulum Agung Suryadi
Kurikulum Agung SuryadiKurikulum Agung Suryadi
Kurikulum Agung Suryadi
 

Similar to Metode Pembelajaran Fiqh pada MI di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar

Peng. Kurikulum_UTS_Rachel Aziza Rukmantara.pptx
Peng. Kurikulum_UTS_Rachel Aziza Rukmantara.pptxPeng. Kurikulum_UTS_Rachel Aziza Rukmantara.pptx
Peng. Kurikulum_UTS_Rachel Aziza Rukmantara.pptxRachelAzizaRukmantar
 
Makalah Klp 13 Akidah Akhlak.docx
Makalah Klp 13 Akidah Akhlak.docxMakalah Klp 13 Akidah Akhlak.docx
Makalah Klp 13 Akidah Akhlak.docxluthfiahkhairani
 
Proposal skripsi Keterampilan Proses Sain
Proposal skripsi Keterampilan Proses SainProposal skripsi Keterampilan Proses Sain
Proposal skripsi Keterampilan Proses SainSoga Biliyan Jaya
 
Save ulang
Save ulangSave ulang
Save ulangamriani
 
proposal ptk qur'an hadist
proposal ptk qur'an hadistproposal ptk qur'an hadist
proposal ptk qur'an hadistWIDIYAH02ASTUTIK
 
Materi Hari ke-1 Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
Materi Hari ke-1 Implementasi Kurikulum Merdeka.pdfMateri Hari ke-1 Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
Materi Hari ke-1 Implementasi Kurikulum Merdeka.pdfHasanBasri321358
 
3. bab ii tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qur'an di...
3. bab ii  tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qur'an di...3. bab ii  tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qur'an di...
3. bab ii tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qur'an di...IsroqGagah
 
2. laporan ptk yunus
2. laporan ptk yunus2. laporan ptk yunus
2. laporan ptk yunusAnwar Sari
 
Metode Pembelajaran Tematik.pdf
Metode Pembelajaran Tematik.pdfMetode Pembelajaran Tematik.pdf
Metode Pembelajaran Tematik.pdfZukét Printing
 
makalah Teori belajar konstruktivistik dan penerapannya dalam pembelajaran pai
 makalah Teori belajar konstruktivistik dan penerapannya dalam pembelajaran pai makalah Teori belajar konstruktivistik dan penerapannya dalam pembelajaran pai
makalah Teori belajar konstruktivistik dan penerapannya dalam pembelajaran paijentapanani
 
KRITIK ATAS KURIKULUM DAN BUKU AJAR BAHASA ARAB SD/MI KELAS VI
KRITIK ATAS KURIKULUM DAN BUKU AJAR BAHASA ARAB SD/MI KELAS VIKRITIK ATAS KURIKULUM DAN BUKU AJAR BAHASA ARAB SD/MI KELAS VI
KRITIK ATAS KURIKULUM DAN BUKU AJAR BAHASA ARAB SD/MI KELAS VITa'allum: Jurnal Pendidikan Islam
 
Teams games tournament 1
Teams games tournament 1Teams games tournament 1
Teams games tournament 1sintaroyani
 
Metode Pembelajaran Tematik.docx
Metode Pembelajaran Tematik.docxMetode Pembelajaran Tematik.docx
Metode Pembelajaran Tematik.docxZukét Printing
 
Konsep Dasar, Kedudukan dan Fungsi Bahan Ajar Bahasa Arab.pdf
Konsep Dasar, Kedudukan dan Fungsi Bahan Ajar Bahasa Arab.pdfKonsep Dasar, Kedudukan dan Fungsi Bahan Ajar Bahasa Arab.pdf
Konsep Dasar, Kedudukan dan Fungsi Bahan Ajar Bahasa Arab.pdfFauzyOji1
 
Landasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasir
Landasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasirLandasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasir
Landasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasirYASIR ABDUL YASIR
 

Similar to Metode Pembelajaran Fiqh pada MI di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar (20)

Proposal sekripsi
Proposal sekripsi Proposal sekripsi
Proposal sekripsi
 
Peng. Kurikulum_UTS_Rachel Aziza Rukmantara.pptx
Peng. Kurikulum_UTS_Rachel Aziza Rukmantara.pptxPeng. Kurikulum_UTS_Rachel Aziza Rukmantara.pptx
Peng. Kurikulum_UTS_Rachel Aziza Rukmantara.pptx
 
Makalah Klp 13 Akidah Akhlak.docx
Makalah Klp 13 Akidah Akhlak.docxMakalah Klp 13 Akidah Akhlak.docx
Makalah Klp 13 Akidah Akhlak.docx
 
Proposal skripsi Keterampilan Proses Sain
Proposal skripsi Keterampilan Proses SainProposal skripsi Keterampilan Proses Sain
Proposal skripsi Keterampilan Proses Sain
 
Save ulang
Save ulangSave ulang
Save ulang
 
proposal ptk qur'an hadist
proposal ptk qur'an hadistproposal ptk qur'an hadist
proposal ptk qur'an hadist
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
Materi Hari ke-1 Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
Materi Hari ke-1 Implementasi Kurikulum Merdeka.pdfMateri Hari ke-1 Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
Materi Hari ke-1 Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
 
3. bab ii tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qur'an di...
3. bab ii  tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qur'an di...3. bab ii  tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qur'an di...
3. bab ii tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qur'an di...
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
Ptk pai sma
Ptk pai smaPtk pai sma
Ptk pai sma
 
2. laporan ptk yunus
2. laporan ptk yunus2. laporan ptk yunus
2. laporan ptk yunus
 
Pbm
PbmPbm
Pbm
 
Metode Pembelajaran Tematik.pdf
Metode Pembelajaran Tematik.pdfMetode Pembelajaran Tematik.pdf
Metode Pembelajaran Tematik.pdf
 
makalah Teori belajar konstruktivistik dan penerapannya dalam pembelajaran pai
 makalah Teori belajar konstruktivistik dan penerapannya dalam pembelajaran pai makalah Teori belajar konstruktivistik dan penerapannya dalam pembelajaran pai
makalah Teori belajar konstruktivistik dan penerapannya dalam pembelajaran pai
 
KRITIK ATAS KURIKULUM DAN BUKU AJAR BAHASA ARAB SD/MI KELAS VI
KRITIK ATAS KURIKULUM DAN BUKU AJAR BAHASA ARAB SD/MI KELAS VIKRITIK ATAS KURIKULUM DAN BUKU AJAR BAHASA ARAB SD/MI KELAS VI
KRITIK ATAS KURIKULUM DAN BUKU AJAR BAHASA ARAB SD/MI KELAS VI
 
Teams games tournament 1
Teams games tournament 1Teams games tournament 1
Teams games tournament 1
 
Metode Pembelajaran Tematik.docx
Metode Pembelajaran Tematik.docxMetode Pembelajaran Tematik.docx
Metode Pembelajaran Tematik.docx
 
Konsep Dasar, Kedudukan dan Fungsi Bahan Ajar Bahasa Arab.pdf
Konsep Dasar, Kedudukan dan Fungsi Bahan Ajar Bahasa Arab.pdfKonsep Dasar, Kedudukan dan Fungsi Bahan Ajar Bahasa Arab.pdf
Konsep Dasar, Kedudukan dan Fungsi Bahan Ajar Bahasa Arab.pdf
 
Landasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasir
Landasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasirLandasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasir
Landasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasir
 

More from Tjoetnyak Izzatie

strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahitastrategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahitaTjoetnyak Izzatie
 
Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...
Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...
Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...Tjoetnyak Izzatie
 
Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak pada Materi Membiasakan Akhlak...
	Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak pada Materi Membiasakan Akhlak...	Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak pada Materi Membiasakan Akhlak...
Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak pada Materi Membiasakan Akhlak...Tjoetnyak Izzatie
 
Semoga Bermamfaat :) Penyakit
Semoga Bermamfaat :) PenyakitSemoga Bermamfaat :) Penyakit
Semoga Bermamfaat :) PenyakitTjoetnyak Izzatie
 
Semoga Bermamfaat :) Kelompok monera dan protista
Semoga Bermamfaat :) Kelompok monera dan protistaSemoga Bermamfaat :) Kelompok monera dan protista
Semoga Bermamfaat :) Kelompok monera dan protistaTjoetnyak Izzatie
 
Peningkatan Prestasi Siswa pada Materi Pesawat Sederhana dengan Menggunakan M...
Peningkatan Prestasi Siswa pada Materi Pesawat Sederhana dengan Menggunakan M...Peningkatan Prestasi Siswa pada Materi Pesawat Sederhana dengan Menggunakan M...
Peningkatan Prestasi Siswa pada Materi Pesawat Sederhana dengan Menggunakan M...Tjoetnyak Izzatie
 
Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...
Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...
Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...Tjoetnyak Izzatie
 
Pandangan esensialisme dalam pendidikan
Pandangan esensialisme dalam pendidikanPandangan esensialisme dalam pendidikan
Pandangan esensialisme dalam pendidikanTjoetnyak Izzatie
 

More from Tjoetnyak Izzatie (20)

makalah jaringan komputer
makalah jaringan komputermakalah jaringan komputer
makalah jaringan komputer
 
makalah basis data
makalah basis datamakalah basis data
makalah basis data
 
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahitastrategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
 
Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...
Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...
Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...
 
Daftar isi dan pengantar
Daftar isi dan pengantarDaftar isi dan pengantar
Daftar isi dan pengantar
 
Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak pada Materi Membiasakan Akhlak...
	Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak pada Materi Membiasakan Akhlak...	Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak pada Materi Membiasakan Akhlak...
Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak pada Materi Membiasakan Akhlak...
 
Semoga Bermamfaat :) Penyakit
Semoga Bermamfaat :) PenyakitSemoga Bermamfaat :) Penyakit
Semoga Bermamfaat :) Penyakit
 
Aplikasi gaya lorenz
Aplikasi gaya lorenzAplikasi gaya lorenz
Aplikasi gaya lorenz
 
Semoga Bermamfaat :) Kelompok monera dan protista
Semoga Bermamfaat :) Kelompok monera dan protistaSemoga Bermamfaat :) Kelompok monera dan protista
Semoga Bermamfaat :) Kelompok monera dan protista
 
Kerajaan pajang
Kerajaan pajangKerajaan pajang
Kerajaan pajang
 
Kerajaan pajang
Kerajaan pajangKerajaan pajang
Kerajaan pajang
 
Korasi besi (percobaan)
Korasi besi (percobaan)Korasi besi (percobaan)
Korasi besi (percobaan)
 
Indsutri kelapa sawit
Indsutri kelapa sawitIndsutri kelapa sawit
Indsutri kelapa sawit
 
Peningkatan Prestasi Siswa pada Materi Pesawat Sederhana dengan Menggunakan M...
Peningkatan Prestasi Siswa pada Materi Pesawat Sederhana dengan Menggunakan M...Peningkatan Prestasi Siswa pada Materi Pesawat Sederhana dengan Menggunakan M...
Peningkatan Prestasi Siswa pada Materi Pesawat Sederhana dengan Menggunakan M...
 
Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya
 
Rangka tubuh manusia
Rangka tubuh manusiaRangka tubuh manusia
Rangka tubuh manusia
 
Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...
Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...
Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...
 
Minyak bumi
Minyak bumiMinyak bumi
Minyak bumi
 
Makalah Demokrasi
Makalah DemokrasiMakalah Demokrasi
Makalah Demokrasi
 
Pandangan esensialisme dalam pendidikan
Pandangan esensialisme dalam pendidikanPandangan esensialisme dalam pendidikan
Pandangan esensialisme dalam pendidikan
 

Recently uploaded

Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 

Metode Pembelajaran Fiqh pada MI di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam membentuk keperibadian manusia. Oleh karena itu, setiap manusia tidak luput dari proses pendidikan sekalipun sudah dewasa. Seseorang tidak dapat menghindari dari pendidikan, malah ia selalu terlibat di dalamnya, apakah untuk memperoleh ataupun memberi pendidikan. Keperibadian manusia dan nilai-nilai budaya di sekitarnya dapat dibina, dikembangkan agar menjadi maju dan dapat hidup sejahtera. Semakin maju suatu masyarakat atau bangsa, semakin terasa pula kebutuhan terhadap pendidikan. Kepribadian manusia dan nilai-nilai budaya dapat di bina melalui proses pembelajaran yang terjadi di sekolah. Pembelajaran merupakan proses berlangsungnya belajar mengajar di kelas yang merupakan kegiatan inti sekolah. Pelaksanaan pembelajaran adalah interaksi antara guru dan siswa dalam rangka penyampaian bahan pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran, cara pengelolaan kelas yang baik, interaksi belajar mengajar dan cara menutup pelajaran.1 Dalam mencapai tujuan pembelajaran, komponen yang paling penting diperhatikan adalah penggunaan metode pembelajaran, sehingga siswa mampu memahami materi pelajaran dengan baik dan tepat. Pemilihan metode sangat bergantung pada mata ajar yang diajarkan, seperti pelajaran Qur’an-Hadits, SKI, Aqidah-Akhlak, dan Fiqh. Khusus terhadap mata pelajaran Fiqh termasuk fokus 1 Surya Subroto B, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, ( Jakarta: Rineka Cipta, 1997), hal.37 1
  • 2. penelitian skripsi ini, yaitu penelitian terhadap metode pembelajaran fiqh pada madrasah ibtidaiyah di Kecamatan Montasik Aceh Besar. Fiqh merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada madrasah ibtidaiyah yang termasuk kategori mata pelajaran agama. Dalam pembelajaran fiqh, ada banyak metode yang bisa digunakan, seperti metode ceramah, metode tanya jawab, metode demonstrasi dan lain-lain. Pemilihan metode tentunya memiliki pertimbangan tertentu, sebagaimana diungkapkan “Oemar Hamalik” dalam bukunya Kurikulum dan Pembelajaran, yang mana pertimbangan tersebut sebagai berkut: 1. Tujuan yang ingin dicapai 2. Kedaan murid yang mencakup pertimbangan tentang tingkat kecerdasan, kematangan dan perbedaan individu lainnya. 3. Kepribadian guru serta kemampuan profesionalnya yang berbeda-beda. 4. Sifat dan materi yang hendak dicapai. 5. Waktu yang tersedia bagi pelaksanaan proses belajar mengajar.2 Dari kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa seorang guru dalam memilih metode harus mempertimbangkan tujuan pembelajaran, jenis materi dan keluasan materi serta alokasi waktu yang disediakan untuk penyampaian pelajaran. Dalam pembelajaran fiqh di madrasah ibtidaiyah banyak materi yang harus dikuasai oleh siswa seperti yang tercantum dalam kurikulum pembelajaran fiqh. Namun waktu yang diberikan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran fiqh sangat minim yaitu hanya dua jam perminggu. Dengan alokasi waktu yang sangat minim tersebut, tentunya seorang guru harus kreatif dalam memilih dan menerapkan metode pembelajaran, termasuk pembelajaran fiqh, sehingga dalam kondisi tersebut tujuan pembelajaran tercapai. 2 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hal 33 2
  • 3. Atas dasar itu, maka penulis tertarik untuk mengkaji secara mendalam tentang penerapan metode pembelajaran fiqh pada madrasah ibtidaiyah di Kecamatan Montasik Aceh Besar. Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk membahasnya dalam satu karya tulis ilmiah dengan judul: “Metode Pembelajaran Fiqh pada MI di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah dalam penelitian ini antara lain: 1. Bagaimana penerapan metode dalam pembelajaran fiqh pada MI di Kecamatan Montasik Aceh Besar ? 2. Kendala apa saja yang dihadapi guru dalam penerapan metode pembelajaran Fiqh pada MI di Kecamatan Montasik Aceh Besar? C. Penjelasan Istilah Penelitian ini berjudul “Metode Pembelajaran Fiqh pada Madrasah Ibtidaiyah di Kecamatan Montasik Aceh Besar”. Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap judul skripsi ini, maka dirasa perlu menjelaskan beberapa istilah yang ada di dalamnya, antara lain: 1. Metode Metode berasal dari bahasa latin yaitu “methodus-meta (sesudah, di atas) bodos (suatu jalan, suatu cara).3 Metode berarti juga sistem membentuk hakekat ilmu -sistem bersangkutan dengan isi ilmu, sementara metode berkaitan dengan aspek 3 Lorens Bagus, Kamus Filsafat, (Jakarta: Gramedia Pustaka Umum, 2005), hal. 635. 3
  • 4. formal, lebih tepat sistem berarti keseluruhan pengetahuan yang teratur atau tertulis isi dari ilmu.4 Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia metode berarti cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud (dalam ilmu pengetahuan dan lain sebagainya) atau cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.5 Di dalam kamus bahasa Indonesia diterangkan istilah “metode” berarti “cara”, yang teratur dan terpikir baik-baik (dalam ilmu pengetahuan).6 Sedangkan menurut Sardiman AM, metode adalah cara yang digunakan oleh tenaga pengajar dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.7 Berdasarkan pengertian di atas, maka yang penulis maksudkan dengan metode dalam penelitian ini adalah suatu cara kerja yang sistematis yang digunakan oleh guru MI di Kecamatan Montasik dalam proses belajar mengajar sehingga memudahkan dalam pengajaran mata pelajaran fiqh. Dalam pembahasan ini penulis menitik beratkan metode pengajaran pelajaran fiqh bagi siswa MI dalam Kecamatan Montasik Aceh Besar. 2. Pembelajaran Pembelajaran secara bahasa adalah adalah proses; cara, menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.8 Pembelajaran dalam bahasa latin disebut juga “studium” yang berarti hal menuntut, hal mengusahakan, mempelajari.9 4 Ibid., hal. 635. 5 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, cet. X, (Jakarta: Balai Pustaka, 1999), hal. 250. 6 Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1989), hal. 580 7 Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali, 1986), hal. 10 8 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, cet. X, (Jakarta: Balai Pustaka, 1999), hal. 15. 9 Komaruddin, Kamus Istilah, (Jakarta: Gramedia, 1998), hal. 65. 4
  • 5. Belajar adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaktif dengan lingkungannya.10 Sedangkan menurut Oemar Hamalik, Kata “pembelajaran” berasal dari kata “belajar” yang berarti suatu usaha untuk merubah tingkah laku dan pengalaman dengan jalan melatih pikiran dan ingatan untuk dapat mengisi segala macam pengetahuan, sehingga terjadi perubahan pada diri sendiri dalam suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosdur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.11 Sedangkan menurut Salma D. Siregar dkk, berpendapat bahwa pembelajaran adalah upaya menciptakan kondisi dengan sengaja agar tujuan pembelajaran dapat dipermudah pencapaiannya.12 Adapun pembelajaran yang dimaksudkan disini adalah proses pembelajaran pada MI di Kecamatan Montasik untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut. 3. Fiqh Kata fiqh secara Etimologi (bahasa) berasal dari bahasa Arab yaitu mashdar (verbal Noun) dari kata ‫فقها‬ - ‫يفقه‬ - ‫فقه‬ yang berarti “memahami, mengetahui secara mendalam tentang hukum-hukum syara’.13 Secara Terminologi (istilah) fiqh adalah “ilmu yang mempelajari tentang hukum-hukum syara’ secara praktis yang digali dari dalil-dalilnya yang terperinci”.14 10 9 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Bina Aksara, 1996), hal. 2. 11 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, cet II, (Jakarta: Bumi Aksara, 1999), cet. II, hal. 37. 12 Salma.D. dan Siregar E, Mozaik Tehnologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2004), hal. 4 13 Muslim Ibrahim, Pengantar Fiqh Muqaran, cet III, (Jakarta: Erlangga, 1991), hal 21 14 Mukhtar Yahya dan Fathurrahman, Dasar-Dasar Pembinaan Hukum Islam, cet IV, (Bandung: Al-Ma’arif, 1997), hal. 15. 5
  • 6. Adapun fiqh yang penulis maksud disini adalah salah satu mata pelajaran pendidikan agama yang menjadi ciri khas Islam pada Madrasah Ibtidaiyah yang di dalamnya memuat ajaran agama Islam, baik ibadah (syari’ah) maupun mu’amalah melalui proses kegiatan pembelajaran. 4. Madrasah Ibtidaiyah Madrasah Ibtidaiyah adalah lembaga untuk belajar atau memberikan pelajaran pada tingkat dasar di bawah naungan Kementerian Agama yang letaknya di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar. D. Tujuan dan Signifikansi Penelitian Adapun yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui penerapan metode dalam pembelajaran fiqh pada MI di Kecamatan Montasik Aceh Besar. 2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi guru dalam penerapan metode pembelajaran Fiqh pada MI di Kecamatan Montasik Aceh Besar. Penelitian ini diharapkan memiliki signifikan: a. Secara teoritis, harapan penulis agar tulisan ini dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan konsep-konsep atau teori-teori selanjutnya. b. Secara praktis, semoga tulisan ini dapat berguna bagi siapa saja yang ingin menggunakan hasil penelitian ini dengan sebaik-baiknya. 6
  • 7. E. Metode Penelitian a. Jenis Data yang Dibutuhkan Dalam bahasan skripsi ini penulis menggunakan dua jenis data, yaitu data primer dan data skunder. Data primer diperoleh dari lapangan, karena data primer tersebut merupakan hal yang sangat urgen dalam membahas sebuah permasalahan dalam melakukan penelitian. Sedangkan data skunder merupakan pendukung dalam pembahasan ini yang diperoleh melalui studi kepustakaan sebagai tempat berpijak dalam melaksanakan penelitian. Dengan digunakan dua data tersebut, maka pembahasan skripsi lebih mengarah kepada penemuan referensi baru bagi peneliti di masa akan datang. b. Lokasi dan Subjek Penelitian. 1. Lokasi penelian Sesuai dengan judul penelitian dalam bab pendahuluan, maka penulis menetapkan lokasi penelitian adalah pada madrasah ibtidaiyah di Kecamatan Montasik Montasik Kabupaten Aceh Besar. Sedangkan permasalahan yang diteliti adalah sekitar metode yang digunakan dalam pembelajaran Fiqh. 2. Subjek Penelitian Segala sesuatu yang menjadi subjek penelitian dinamakan populasi. Sedangkan sampel merupakan sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dalam memberikan pengertian populasi dan sampel Margono mengemukakan bahwa: “Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam sustu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Sedangkan sampel adalah sebagai bagian dari populasi”15 Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru bidang studi fiqh, kepala sekolah dan seluruh siswa MI dalam Kecamatan Montasik 15 Margono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hal. 118,121. 7
  • 8. Kabupaten Aceh Besar. Mengingat jumlah populasi sangat banyak, maka yang dijadikan sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil secara acak sehingga penelitian ini disebut penelitian bersifat acak (random sampling). Penetapan ini berdasarkan pada pendapat Suharsimi Arikunto yang mengemukakan: “Apabila subjeknya melibihi dari 100 orang, maka dapat diambil antara 10-25 %, atau lebih tergantung kemampuan peneliti dilihat dari segi keterbatasan waktu, tenaga dan dana, sehingga peneliti peneliti dapat mengambil sampel banyak”.16 Berdasarkan populasi di atas, maka penulis menetapkan 18 % sampel dari total populasi guru agama bidang studi Fiqh, kepala sekolah dan siswa MI di Kecamatan Montasik untuk dijadikan sampel. c. Teknik Pengumpulan Data Untuk mendukung proses penyelesaian penulisan skripsi ini, maka penulis melakukan pengumpulan data. Menurut Nazir “Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan.”17 Sesuai dengan pendapat tersebut untuk mendapatkan data dan informasi yang akurat dan bersifat sistematik dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu: 1. Library Research Library Research ini merupakan telaahan kepustakaan yaitu sebagai teknik pengumpulan data dengan cara membaca, tulisan, artikel yang membahas masalah tersebut dan dan juga karya ahli-ahli yang ada kaitannya dengan pembahasan ini. 18 2. Field research (Penelitian Lapangan) 16 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (suatu Pendekatan Teori dan Praktek), (Jakarta: Renika Cipta, 1993), hal. 120. 17 Nazir, Metode Penelitian Sosial, (Jakarta: Rajawali Press, 1999), hal. 127. 18 Fakultas Tarbiyah, IAIN Ar-Raniry Banda Aceh, Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiyah, Cet. I; (Darussalan: 2002), W. 11 8
  • 9. Field research adalah merupakan suatu telaahan yang dilakukan diluar perpustakaan, dimana metode ini dilakukan pencarian data ke lokasi penelitian, sehingga data yang ditemukan lebih obyektif. Maka untuk terlaksananya penelitian tersebut, disni dilakukan penelitian dengan menggunakan teknik: Interview ( wawancara ) yaitu dengan mewawancari responden yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. a. Observasi yaitu mengamati dan meninjau langsung dari dekat tentang objek- objek penelitian untuk melihat fenomena yang berhubungan dengan lokasi penelitian, guna dimanfaatkan dalam penulisan karya tulis ini. b. Interview (Wawancara), yaitu suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan mengajukan pertanyaan kepada setiap informan secara struktural. Dalam teknik ini peneliti melakukan wawancara dengan guru-guru pada MI di Kecamatan Montasik sehingga mendapatkan sejumlah informasi menyangkut dengan penggunaan metode pembelajaran.19 c. Quessioner ( angket ) yaitu dengan membagikan angket yang berisikan pertanyaan yang harus di jawab oleh responden tentang metode pembelajaran Fiqh. Untuk mendukung penjelasan dari data wawancara. d. Telaah dokumentasi yaitu pengumpulan data melalui dokumen-dokumen yang dimiliki oleh sekolah. d. Teknik Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan data dalam skripsi ini dibagi dalam dua kelompok, yaitu: 1. Pengolahan Data Wawancara 19 Masri Singaribun, Metode Penelitian Survey, (Jakarta: LP3ES, 1982), hal. 102. 9
  • 10. Dalam penelitian ini penulis mengolah data yang berasal dari wawancara dengan menggunakan teknik analisis data wawancara. Artinya setiap data dari hasil wawancara dilakukan analisis terlebih dahulu sebelum memasukkan sebagai rujukan tokoh dari lokasi penelitian. 2. Pengolahan Data Angket Setelah data terkumpul melalui angket, selanjutnya akan diolah dengan menggunakan rumus statistik dengan cara mentabulasikan berdasarkan rumus persentase sebagai berikut: P = Angka Persentase f = Banyaknya responden yang memilih jawaban (frekwensi) n = Seluruh responden (jumlah nilai) 100% = Nilai tetap.20 e. Pedoman Penulisan Dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini penulis berpedoman pada buku Pedoman Penulisan karya Ilmiah yang diterbitkan oleh Fakultas Tarbiyah IAIN Ar- Raniry Darussalam Banda Aceh 2009. 20 Sudjana, Metoda Statistik, (Bandung: Tarsito,,l 992), hal. 10 %100x n f P =
  • 11. 11
  • 12. E. Postulat dan Hipotesis Berdasarkan problematika yang ada, maka perlu adanya postulat ataupun anggapan dasar yang mengarah kepada masalah yang akan diteliti dalam suatu penelitian. Menurut Winarno Surachmad, postulat adalah tumpuan segala pandangan dan kegiatan terhadap masalah yang dihadapi, yang menjadi titik pangkal pemikiran yang kebenarannya tidak lagi menjadi keraguan penyelidik.21 Berdasarkan keterangan di atas, maka yang menjadi postulat dalam pembahasan ini adalah pembelajaran SKI pada madrasah ibtidaiyah di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar menggunakan bermacam-macam metode dan media pengajaran. Hipotesis merupakan petunjuk yang mengarahkan usaha pemecahan masalah yang telah dirumuskan. Dalam hal ini Suharsimi Arikunto menggambarkan bahwa 21 Winarno Surachmad, Pengantar Metodologi Penelitian, (Bandung: Tarsito, 1975), hal. 63 12
  • 13. “hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul.22 Bertitik tolak dari anggapan dasar di atas dan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut: 1. Penggunaan metode pembelajaran figh pada MI di Kecamatan Montasik Aceh Besar belum maksimal. 2. Dalam penerapan metode pembelajaran figh banyak mengalami kesulitan dan sering salah. 22 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktis, (Jakarta: Rineka Cipta, 1993), hal.62. 13
  • 14. F. Populasi dan Sampel Dalam memberikan pengertian populasi dan sampel Margono mengemukakan bahwa: “Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam sustu ruang 14
  • 15. lingkup dan waktu yang kita tentukan. Sedangkan sampel adalah sebagai bagian dari populasi”23 Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru bidang studi fiqh, kepala sekolah dan seluruh siswa MI dalam Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar. . Dalam pengambilan sampel ini penulis berpedoman pada pendapat Suharsimi Arikunto yang mengemukakan: “Apabila subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15 %, atau lebih, tergantung kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan dana”.24 Berdasarkan populasi di atas, maka penulis menetapkan 18 % sampel dari total populasi guru agama bidang studi Figh, kepala sekolah dan siswa MI di Kecamatan Montasik untuk dijadikan sampel. Maka dalam penelitian ini penulis mengambil sampel purposive Sampel. Menurut Suharsimi Arikunto, Purposive sampel yaitu “mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah, tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan, misalnya alasan keterbatasan waktu, tenaga dan dana, sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh.25 G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Metodelogi kualitatif merupakan prosedur yang menghasilkan data deskriptif. Berupa ungkapan atau catatan prilaku yang dapat diamati, yang menghasilkan temuan-temuan baru dan 23 Margono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hal. 118,121. 24 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian…, hal. 107. 25 Ibid…,hal. 118 15
  • 16. dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Metode kualitatif dapat diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan memaparkan keadaan objek yang diselidiki (seorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain) sebagaimana adanya berdasarkan fakta-fakta aktual pada saat sekarang.26 Penelitian deskriptif ini bukan saja memberikan gambaran terhadap fenomena, tapi juga menerangkan hubungan dan mendapatkan makna serta implikasi dari suatu masalah yang ingin dipecahkan. Menurut Moleong penekanan pada suatu kajian tentang sikap dan prilaku merupakan suatu deskripsi, karena ada data yang dikumpulkan berupa kata-kata dan bukan angka.27 Penelitian ini bertujuan untuk menemukan informasi terbaru khususnya yang berkaitan dengan metode pembelajaran figh di MIN dalam Kecamatan Montasik. Atas dasar itulah kebutuhan utama dari penelitian adalah menemukan fakta secara langsung di lapangan. Berdasarkan karakteristik dari penelitian kulitatif, peneliti mempunyai ketertarikan terhadap prosedur dan hasil yang akan diperoleh, karena salah satu produk dari metode kualitatif, didapat dari lapangan secara nyata. 2.Teknik Penelitian Adapun tehnik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Lebrary research ( penelitian kepustakaan ) Yaitu dengan mengkaji berbagai buku, majalah atau artikel yang dapat dijadikan data dalam penulisan skripsi ini serta dapat menunjang penelitian di lapangan nantinya. Penelitian ini untuk mempersiapkan bahan teoritis tentang pembahasan tersebut. 26 Nawawi, H dan Hadari Martini, Instrumen Penelitian, (Yokyakarta: Gajah Mada Universty Press, 1992), hal. 67. 27 Moleong, LJ, Penelitian Kualitatif, (Bandung: Rosda Karya, 2004), hal.7 16
  • 17. 2. Field research ( penelitian lapangan ) Yaitu suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan penelitian di lapangan secara langsung agar data yang diperoleh lebih kongkrit dan efektif. Mengenai metode Field research ini penulis menggunakan beberapa cara pengumpulan data, yaitu: e. Interview ( wawancara ) yaitu dengan mewawancari responden yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. f. Quessioner ( angket ) yaitu dengan membagikan angket yang berisikan pertanyaan yang harus di jawab oleh responden. Untuk mendukung penjelasan dari data wawancara. g. Observasi yaitu mengamati dan meninjau langsung dari dekat tentang objek- objek penelitian untuk melihat fenomena yang berhubungan dengan lokasi penelitian, guna dimanfaatkan dalam penulisan karya tulis ini. h. Telaah dokumentasi yaitu pengumpulan data melalui dokumen-dokumen yang dimiliki oleh sekolah. 3. Teknik Analisis Data Setelah semua data kita kumpulkan melalui questioner atau angket atau instrument lainnya, kemudian data kita periksa kembali dengan maksud untuk mengecek setiap questioner telah diisi sesuai dengan petunjuk. Dalam menganalisa data penulis menggunakan rumus statistik persentase berikut:28 F P = x 100 % N Dimana: P : Persentase 28 Sudjana, Statistik Pendidikan, ( Jakarta: Bina Aksara, 2002), ha. 61. 17
  • 18. F : Frekuensi N : Jumlah Sampel 100% : Bilangan Konstan Kemudian dalam penulisannya penulis berpodoman pada buku “Pedoman Karya Tulis Ilmiyah Fakultas Tarbiyah IAIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh tahun 2009”. 1. Rancangan Penelitian Sesuai dengan judul dan tujuan penelitian, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, suatu metode yang bertujuan memusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang dan 18
  • 19. menguraikan hasil pengolahan serta menganalisa data yang terkumpul pada saat penelitian dilakukan secara objektif. Menurut Muhammad Nazir, metode deskriptif yaitu “suatu metode dalam menliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun satu kelas peristiwa oada masa sekarang”.29 Penelitian deskriptif ini bukan saja memberikan gambaran terhadap fenomena, tapi juga menerangkan hubungan dan mendapatkan makna serta implikasi dari suatu masalah yang ingin dipecahkan. Menurut Moelog penekanan pada suatu kajian tentang sikap dan prilaku merupakan suatu deskripsi, karena ada data yang dikumpulkan berupa kata-kata dan bukan angka.30 2.Tehnik Pengumpulan Data Adapun tehnik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Lebrary research ( penelitian kepustakaan ) Yaitu dengan mengkaji berbagai buku, majalah atau artikel yang dapat dijadikan data dalam penulisan skripsi ini serta dapat menunjang penelitian di lapangan nantinya. Penelitian ini untuk mempersiapkan bahan teoritis tentang pembahasan tersebut. 2. Field research ( penelitian lapangan ) Yaitu suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan penelitian di lapangan secara langsung agar data yang diperoleh lebih kongkrit dan efektif. Mengenai metode Field research ini penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu: 29 Muhammad Nazir, Metode Penelitian, Cet III, (Jakarta: Rajawali, 1988), hal. 63. 30 Moelog, LJ, Penelitian Kualitatif, (Bandung: Rosda Karya, 2004), hal. 7 19
  • 20. i. Observasi yaitu mengamati dan meninjau langsung dari dekat tentang objek- objek penelitian untuk melihat fenomena yang berhubungan dengan lokasi penelitian, guna dimanfaatkan dalam penulisan karya tulis ini. j. Interview ( wawancara ) yaitu dengan mewawancari responden yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. k. Quessioner ( angket ) yaitu dengan membagikan angket yang berisikan pertanyaan yang harus di jawab oleh responden. Untuk mendukung penjelasan dari data wawancara. l. Telaah dokumentasi yaitu pengumpulan data melalui dokumen-dokumen baik yang dimiliki madrasah maupun pada instansi-instansi terkait . 3. Tehnik Analisa Data Setelah semua data kita kumpulkan melalui questioner atau angket atau instrumen lainnya, kemudian data kita periksa kembali dengan maksud untuk mengecek setiap questioner telah di sesuai dengan petunjuk. Dalam menganalisa data penulis menggunakan rumus statistik persentase berikut:31 F P = x 100 % N Dimana: P : Persentase F : Frekuensi N : Jumlah Responden 100% : Bilangan Konstan 31 Sudjana, Statistik Pendidikan, ( Jakarta: Bina Aksara, 2002), ha. 61. 20
  • 21. Kemudian teknik dalam penulisannya penulis berpodoman pada buku “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Fakultas Tarbiyah IAIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh tahun 2009”. 1. MIS Bakdilip MIS Bakdilip merupakan Madrasah dasar yang berciri khas agama Islam yang terletak di Desa Bakdilip Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar yang penulis jadikan sebagai objek penelitian nantinya. Dari pengertian istilah di atas, pelaksanaan evaluasi pendidikan agama Islam adalah: suatu kegiatan untuk menjalankan penilaian terhadap kemampuan anak didik dalam bidang pendidikan agama Islam. B. Tujuan dan Siknifikansi Penelitian Adapun tujuan penulis dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui tentang pelaksanaan evaluasi pendidikan agama Islam di MIS Bakdilip Kecamatan Montasik Aceh Besar. 2. Untuk mengetahui teknik evaluasi yang digunakan guru PAI. 3. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi guru dalam menerapkan evaluasi PAI pada MIS Bakdilip Kecamatan Montasik Aceh Besar. Penelitian ini diharapkan memiliki signifikansi: a. Secara teoritis, harapan penulis agar tulisan ini dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan konsep-konsep atau teori-teori selanjutnya. b. Secara praktis, semoga tulisan ini dapat berguna bagi siapa saja yang ingin menggunakan hasil penelitian ini dengan sebaik-baiknya. C. Hipotesis 21
  • 22. Hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang perlu dibuktikan kebenarannya.32 Yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah: 1. Sebahagian guru PAI di MIS Bakdilip Kecamatan Montasik Aceh Besar belum sepenuhnya melaksanakan evaluasi sesuai dengan yang diharapkan. 2. Tingkat pelaksanaan evaluasi di MIS Bakdilip Kecamatan Montasik Aceh Besar tidak memiliki standar yang sesuai dengan ketentuan evaluasi. 3. Banyaknya kendala yang dihadapi guru dalam menerapkan evaluasi PAI pada MIS Bakdilip Kecamatan Montasik Aceh Besar. D. Populasi dan Sampel Dalam memberikan pengertian populasi dan sampel Margono mengemukakan bahwa: “Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Sedangkan sampel adalah sebagai bagian dari populasi”33 yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru dan siswa MIS Bakdilip Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar yang berjumlah 200 orang. Sedangkan sampel adalah sebahagian populasi yang dianggap mewakili keseluruhan. Mengingat jumlah populasi terlalu besar, maka penulis tidak mengambil secara keseluruhan dari populasi, hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto: "Apabila jumlah populasi kurang dari 100 orang maka dapat diambil secara keseluruhan sehingga penelitian nantinya menjadi penelitian populasi. sedangkan bila jumlah populasi lebih dari 100 orang maka dapat diambil 10- 15%, 20-25%, atau 50 %.”34 32 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Bina Ilmu, 1990), hal.70. 33 Margono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hal. 118,121. 34 Ibid,.., hal. 34. 22
  • 23. Dari kutipan di atas penulis mengambil 25% dari jumlah populasi sebagai sampel, yaitu sebanyak 50 orang siswa yaitu kelas V dan Kelas VI. Penulis mengambil sampel kelas V dan VI karena siswa-siswi pada kelas tersebut telah memahami baik dari segi materi yang diajarkan maupun dalam pengisian angket. E. Metode Penelitian Dalam rangka penelitian skripsi ini, penulis menggunakan metode deskriptif yaitu mendiskripsikan dan menginterpretasi pendapat yang sedang tumbuh, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi atau kecenderungan yang tengah berkembang.35 Dengan demikian penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan evaluasi yang terjadi sekarang ini dilokasi penelitian (MIS Bakdilip Kecamatan Montasik Aceh Besar) khususnya hal-hal yang menyangkut dengan upaya guru agama dalam meningkatkan mutu pengajaran agama di MIS Bakdilip Kecamatan Montasik Aceh Besar dalam mengevaluasi siswa. Sedangkan pengumpulan data yang ditempuh, melalui penelitian sebagai berikut : 1. Library Research (Penelitian Kepustakaan) Penelitian ini penulis tempuh dengan sistem penelahan sejumlah buku, artikel atau karya ilmiah, majalah dan lain-lainnya yang berhubungan dengan pembahasan skripsi ini. 2. Field Research (Penelitian Lapangan) Penelitian lapangan dilakukan yaitu dengan sistem pengumpulan data-data di lapangan (lokasi penelitian) skripsi ini. Adapun instrumen atau alat pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut: a. Angket 35 Ibid.., hal. 177. 23
  • 24. Angket dibagikan kepada responden yang dipilih sebagai sampel penelitian ini yaitu sejumlah 50 siswa. Bentuk angket yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket tertutup dan berstruktur. dengan tiga alternatif jawaban yang disediakan (a,b,c) namun untuk pertanyaan tertentu penulis kadang-kadang menyediakan alternatif jawaban "d" khususnya untuk alternatif jawaban ini dikosongkan. Hal ini dilakukan guna siswa dapat mengisinya dengan alternatif jawaban lain yang cocok menurutnya. Dari setiap nomor angket dalam melakukan analisis data angket di mulai dari bilangan terbesar kepada bilangan terkecil 100% disebut seluruhnya 80-99% disebut pada umumnya 60-79% disebut sebagian besar 50-59% disebut lebih dari setengah 40-49% disebut kurang dari setengah 20-39% disebut sebagian kecil 0-19 disebut sedikit sekali.36 b. Observasi yaitu pengamatan langsung terhadap objek penelitian penulis tentang pelaksanaan evaluasi PAI di MIS Bakdilip Kec. Montasik Aceh Besar c. Wawancara yaitu mengajukan beberapa pertanyaan kepada kepala sekolah dan semua guru PAI sebanyak 4 orang tentang teknik dan cara mengevaluasi anak didik. tingkat keberhasilan pengajarannya dan sebagainya. Kemudian dalam penulisannya penulis berpodoman pada buku “Pedoman Karya Tulis Ilmiyah Fakultas Tarbiyah IAIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh tahun 2009”. 36 Sutrisno Hadi, Metodologhi Research, Jilid. I (Yogyakarta Yayasan Penerbit UGM, 1982), hal. 66. 24
  • 25. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah pendidikan khususnya pendidikan Islam merupakan salah satu masalah yang tidak dapat dipisahkan dari kelangsungan hidup manusia, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Untuk kelangsungan pendidikan secara teratur dan terarah, secara formal sekolah deberi tugas dan wewenang sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk melaksanakan pendidikan menurut jenjangnya masing- masing. Sekolah melaksanakan tugas dan tanggung jawab tersebut melalui pengajaran dan proses belajar mengajar. Dalam melaksanakan tugasnya secara professional, guru memerlukan wawasan yang mantap dan utuh tentang kegiatan belajar mengajar. Seorang guru harus mengetahui dan memiliki gambaran secara menyeluruh mengenai bagaimana proses belajar mengajar itu terjadi serta langkah- langkah apa yang diperlukan sehingga tugas-tugas keguruan itu dilakukan dengan baik dan memperoleh hasil dengan tujuan yang diharapkan. Mengajar bertujuan menumbuhkan atau menyempurnakan pola laku tertentu dalam diri perserta didik yang dimaksud dengan pola laku adalah sejumlah kegiatan yang lazim dilaksanakan manusia untuk bertahan hiudp dan memperbaiki mutu hidup. Pengajaran juga ingin mengembangkan kemampuan berfikir kemampuan 25
  • 26. bertindak, membina para peserta didik terhadap pola fakir yang terbuka dan tanggap yang mampu menyesuaikan diri secara manusiawi kepada perubahan.37 Jika dilihat secara luas akan jelas nampak bahwa manusia yang hidup dan berkembang adalah manusia yang selalu berubah dan perubahan itu merupakan perubahan hasil belajar. Namun demikian tidak semua peristiwa belajar itu berlangsung secara sadar dan terarah, sehingga dapat terjadi perubahan tingkah laku itu jauh dari apa yang diharapkan, oleh sebab itu merupakan suatu keharusan agar perubahan itu berencana dan diarahkan. Dalam hal mengajar banyak faktor yang berpengaruh untuk berhasil tidaknya suatu pengajaran. Dengan banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhi untuk keberhasilan tersebut, maka diharuskan kepada seorang guru untuk menetapkan metode yang baik yang dapat dipakai di dalam pengajaran agar tercapai tujuan yang ingin dicapai. Salah satu tugas utama dari seorang guru adalah menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang efektif, seorang guru membutuhkan pengetahuan tentang hakikat kegiatan belajar mengajar.38 Kegiatan belajar mengajar adalah kegiatan guru dan murid untuk mencapai suatu tujuan tertentu apabila hasil belajar tercapai, dianggap bahwa telah terjadi proses yang tepat. Sedangkan mengajar pada umumnya adalah suatu usaha untuk menciptakan kondisi-kondisi atau mengatur lingkungan sedemikian rupa sehingga terjadi interaksi antara murid dengan lingkungannya. Untuk mencapai tujuan di atas, mengajar membutuhkan suatu metode atau cara untuk membina anak ke arah pemecahan masalah. Diantara metode yang 37 Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali,1986), hal. 53 38 Dimyati dan Hujiana, Mengajar dan Perubahan (Jakarta: 1994), hal. 1. 26
  • 27. digunakan dalam mengajar pelajaran pendidikan agama Islam khususnya bidang studi fiqh adalah metode ceramah, tanya jawab, resitasi, diskusi, demontrasi, belajar kelompok, team teaching dan lain-lain.39 Metode ini merupakan salah satu teknik untuk memberi motivasi kepada siswa agar bangkit pemikirannya dalam mengemukakan berbagai permasalahan, sehingga permasalahan dapat diselesaikan dengan baik secara bersama-sama dalam kelompok. Dari kenyataan yang ada, bahwa tidak semua guru fiqh menggunakan metode dalam pembelajaran fiqh di Madrasah Ibtidaiyah dalam Kecamatan Montasik Aceh Besar. Padahal guru fiqh salah satu unsur penunjang pembangunan di bidang pendidikan syariah yang bermutu sesuai dengan tuntunan dan perkembangan dunia pendidikan. Hal ini lah yang melatarbelakangi penulis untuk meneliti proses belajarar mengajar bidang studi figh pada madrasah ibtidaiyah di Kecamatan Montasik Aceh Besar menjadi terfokus penelitian. Peneliti tertarik dan merasa perlu untuk meneliti proses pembelajaran figh di Madrasah Ibtidaiyah dalam Kecamatan Montasik Aceh Besar terutama dalam penerapan metodenya dengan judul: “METODE PEMBELAJARAN FIQH PADA MADRASAH IBTIDAIYAH DI KECAMATAN MONTASIK ACEH BESAR”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah dalam penelitian ini antara lain: 1. Bagaimana penerapan kurikulum pembelajaran mata pelajaran figh pada MI di Kecamatan Montasik Aceh Besar 39 Mansyur, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 1991), hal. 150. 27
  • 28. 2. Metode apa saja yang dipakai dalam pembelajaran Figh pada MI di Kecamatan Montasik Aceh Besar? 3. Bagaimana cara mengevaluasi pembelajaran Figh pada MI di Kecamatan Montasik Aceh Besar? C. Penjelasan Istilah Penelitian ini berjudul “Metode Pembelajaran Figh pada Madrasah Ibtidaiyah di Kecamatan Montasik Aceh Besar”. Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap judul skripsi ini, maka dirasa perlu menjelaskan beberapa istilah yang ada di dalamnya, antara lain: 2. Metode Metode berasal dari bahasa latin yaitu “methodus – meta (sesudah, di atas) bodos (suatu jalan, suatu cara).40 Metode berarti juga sistem membentuk hakekat ilmu -sistem bersangkutan dengan isi ilmu, sementara metode berkaitan dengan aspek formal, lebih tepat sistem berarti keseluruhan pengetahuan yang teratur atau tertulis isi dari ilmu.41 Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia metode berarti cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud (dalam ilmu pengetahuan dan lain sebagainya) atau cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.42 Di dalam kamus bahasa Indonesia diterangkan istilah “metode” berarti “cara”, yang teratur dan terpikir baik-baik (dalam ilmu pengetahuan).43 Sedangkan menurut 40 Lorens Bagus, Kamus Filsafat (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum, 2005), hal. 635. 41 Lorens Bagus, Kamus…, hal. 635. 42 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet. X (Jakarta: Balai Pustaka, 1999), hal. 250. 43 Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1989), hal. 580 28
  • 29. Sardiman AM, metode adalah cara yang digunakan oleh tenaga pengajar dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.44 Berdasarkan pengertian di atas, maka yang penulis maksudkan dengan metode disini adalah suatu cara kerja yang sistematis yang digunakan oleh guru MI di Kecamatan Montasik dalam proses belajar mengajar sehingga memudahkan dalam pengajaran mata pelajaran figh. Dalam pembahasan ini penulis menitik beratkan metode pengajaran pelajaran figh bagi siswa MI dalam Kecamatan Montasik Aceh Besar. 2. Pembelajaran Kata “pembelajaran” berasal dari kata “belajar” yang berarti suatu usaha untuk merubah tingkah laku dan pengalaman dengan jalan melatih pikiran dan ingatan untuk dapat mengisi segala macam pengetahuan, sehingga terjadi perubahan pada diri sendiri dalam suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosdur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.45 Sedangkan menurut Salma D. Siregar dkk, berpendapat bahwa pembelajaran adalah upaya menciptakan kondisi dengan sengaja agar tujuan pembelajaran dapat dipermudah pencapaiannya.46 Adapun pembelajaran yang dimaksudkan disini adalah proses pembelajaran pada MI di Kecamatan Montasik untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut. 3. Figh 44 Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali, 1986), hal. 10 45 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Cet II(Jakarta: PT. Bumi Aksara, 1999), cet. II, hal. 37. 46 Salma.D. dan Siregar E, Mozaik Tehnologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2004), hal. 4 29
  • 30. Kata fiqh secara Etimologi (bahasa) bersal dari bahasa Arab yaitu mashdar (verbal Noun) dari kata ‫فقها‬ - ‫يفقه‬ - ‫فقه‬ yang berarti “memahami, mengetahui secara mendalam tentang hukum-hukum syara’.47 Secara Terminologi (istilah) fiqh adalah “ilmu yang mempelajari tentang hukum-hukum syara’ secara praktis yang digali dari dalil-dalilnya yang terperinci”.48 Adapun fiqh yang penulis yang penulis maksud disini adalah salah satu mata pelajaran pendidikan agama yang menjadi ciri khas Islam pada Madrasah Ibtidaiyah yang di dalamnya memuat ajaran agama Islam, baik ibadah (syari’ah) maupun mu’amalah melalui proses kegiatan pembelajaran. 5. Madrasah Ibtidaiyah Madrasah Ibtidaiyah adalah lembaga untuk belajar atau memberikan pelajaran pada tingkat dasar di bawah naungan Kementerian Agama yang letaknya di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar. D. Tujuan dan Siknifikan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang di kemukakan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: Adapn yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Penerapan kurikulum dalam pembelajaran mata pelajaran figh pada MI di Kecamatan Montasik Aceh Besar 2. Metode yang dipakai guru dalam pembelajaran figh pada MI di Kecamatan Montasik Aceh Besar. 3. Cara evaluasi pembelajaran figh pada MI di Kecamatan Montasik Aceh Besar. 47 Muslim Ibrahim, Pengantar Fiqh Muqarran, Cet III (Jakarta: Erlangga, 1991), hal 21 48 Mukhtar Yahya dan Fathurrahman, Dasar-Dasar Pembinaan Hukum Islam, Cet IV, (Bandung: PT. Al-Ma’arif, 1997), hal. 15. 30
  • 31. Penelitian ini diharapkan memiliki signifikan: a. Secara teoritis, harapan penulis agar tulisan ini dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan konsep-konsep atau teori-teori selanjutnya. b. Secara praktis, semoga tulisan ini dapat berguna bagi siapa saja yang ingin menggunakan hasil penelitian ini dengan sebaik-baiknya. E. Hipotesis Hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang perlu dibuktikan kebenarannya.49 Yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah: 1. Penggunaan kurikulum dalam pembelajaran figh pada MI di Kecamatan Montasik Aceh Besar sudah maksimal. 2. Metode yang dipakai guru dalam pembelajaran figh pada MI di Kecamatan Montasik Aceh Besar sudah sesuai. 3. Cara evaluasi dal;am pembelajaran pembelajaran figh pada MI di Kecamatan Montasik Aceh Besar sudah tepat. F. Populasi dan Sampel Dalam memberikan pengertian populasi dan sampel Margono mengemukakan bahwa: “Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam sustu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Sedangkan sampel adalah sebagai bagian dari populasi”50 Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru bidang 49 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Bina Ilmu, 1990), hal.70. 50 Margono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hal. 118,121. 31
  • 32. studi fiqh, kepala sekolah dan seluruh siswa MI dalam Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar. . Dalam pengambilan sampel ini penulis berpedoman pada pendapat Suharsimi Arikunto yang mengemukakan: “Apabila subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15 %, atau lebih, tergantung kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan dana”.51 Berdasarkan populasi di atas, maka penulis menetapkan 18 % sampel dari total populasi guru agama bidang studi Figh, kepala sekolah dan siswa MI di Kecamatan Montasik untuk dijadikan sampel. Maka dalam penelitian ini penulis mengambil sampel purposive Sampel. Menurut Suharsimi Arikunto, Purposive sampel yaitu “mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah, tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan, misalnya alasan keterbatasan waktu, tenaga dan dana, sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh.52 G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Metodelogi kualitatif merupakan prosedur yang menghasilkan data deskriptif. Berupa ungkapan atau catatan prilaku yang dapat diamati, yang menghasilkan temuan-temuan baru dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Metode kualitatif dapat diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan memaparkan keadaan 51 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian…, hal. 107. 52 Ibid…,hal. 118 32
  • 33. objek yang diselidiki (seorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain) sebagaimana adanya berdasarkan fakta-fakta aktual pada saat sekarang.53 Penelitian deskriptif ini bukan saja memberikan gambaran terhadap fenomena, tapi juga menerangkan hubungan dan mendapatkan makna serta implikasi dari suatu masalah yang ingin dipecahkan. Menurut Moleong penekanan pada suatu kajian tentang sikap dan prilaku merupakan suatu deskripsi, karena ada data yang dikumpulkan berupa kata-kata dan bukan angka.54 Penelitian ini bertujuan untuk menemukan informasi terbaru khususnya yang berkaitan dengan metode pembelajaran figh di MIN dalam Kecamatan Montasik. Atas dasar itulah kebutuhan utama dari penelitian adalah menemukan fakta secara langsung di lapangan. Berdasarkan karakteristik dari penelitian kulitatif, peneliti mempunyai ketertarikan terhadap prosedur dan hasil yang akan diperoleh, karena salah satu produk dari metode kualitatif, didapat dari lapangan secara nyata. 2.Teknik Penelitian Adapun tehnik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Lebrary research ( penelitian kepustakaan ) Yaitu dengan mengkaji berbagai buku, majalah atau artikel yang dapat dijadikan data dalam penulisan skripsi ini serta dapat menunjang penelitian di lapangan nantinya. Penelitian ini untuk mempersiapkan bahan teoritis tentang pembahasan tersebut. 2. Field research ( penelitian lapangan ) 53 Nawawi, H dan Hadari Martini, Instrumen Penelitian, (Yokyakarta: Gajah Mada Universty Press, 1992), hal. 67. 54 Moleong, LJ, Penelitian Kualitatif, (Bandung: Rosda Karya, 2004), hal.7 33
  • 34. Yaitu suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan penelitian di lapangan secara langsung agar data yang diperoleh lebih kongkrit dan efektif. Mengenai metode Field research ini penulis menggunakan beberapa cara pengumpulan data, yaitu: m. Interview ( wawancara ) yaitu dengan mewawancari responden yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. n. Quessioner ( angket ) yaitu dengan membagikan angket yang berisikan pertanyaan yang harus di jawab oleh responden. Untuk mendukung penjelasan dari data wawancara. o. Observasi yaitu mengamati dan meninjau langsung dari dekat tentang objek- objek penelitian untuk melihat fenomena yang berhubungan dengan lokasi penelitian, guna dimanfaatkan dalam penulisan karya tulis ini. p. Telaah dokumentasi yaitu pengumpulan data melalui dokumen-dokumen yang dimiliki oleh sekolah. 3. Teknik Analisis Data Setelah semua data kita kumpulkan melalui questioner atau angket atau instrument lainnya, kemudian data kita periksa kembali dengan maksud untuk mengecek setiap questioner telah diisi sesuai dengan petunjuk. Dalam menganalisa data penulis menggunakan rumus statistik persentase berikut:55 F P = x 100 % N Dimana: P : Persentase F : Frekuensi 55 Sudjana, Statistik Pendidikan, ( Jakarta: Bina Aksara, 2002), ha. 61. 34
  • 35. N : Jumlah Sampel 100% : Bilangan Konstan Kemudian dalam penulisannya penulis berpodoman pada buku “Pedoman Karya Tulis Ilmiyah Fakultas Tarbiyah IAIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh tahun 2009”. 1. Rancangan Penelitian Sesuai dengan judul dan tujuan penelitian, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, suatu metode yang bertujuan memusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang dan menguraikan hasil pengolahan serta menganalisa data yang terkumpul pada saat 35
  • 36. penelitian dilakukan secara objektif. Menurut Muhammad Nazir, metode deskriptif yaitu “suatu metode dalam menliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun satu kelas peristiwa oada masa sekarang”.56 Penelitian deskriptif ini bukan saja memberikan gambaran terhadap fenomena, tapi juga menerangkan hubungan dan mendapatkan makna serta implikasi dari suatu masalah yang ingin dipecahkan. Menurut Moelog penekanan pada suatu kajian tentang sikap dan prilaku merupakan suatu deskripsi, karena ada data yang dikumpulkan berupa kata-kata dan bukan angka.57 2.Tehnik Pengumpulan Data Adapun tehnik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Lebrary research ( penelitian kepustakaan ) Yaitu dengan mengkaji berbagai buku, majalah atau artikel yang dapat dijadikan data dalam penulisan skripsi ini serta dapat menunjang penelitian di lapangan nantinya. Penelitian ini untuk mempersiapkan bahan teoritis tentang pembahasan tersebut. 2. Field research ( penelitian lapangan ) Yaitu suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan penelitian di lapangan secara langsung agar data yang diperoleh lebih kongkrit dan efektif. Mengenai metode Field research ini penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu: q. Observasi yaitu mengamati dan meninjau langsung dari dekat tentang objek- objek penelitian untuk melihat fenomena yang berhubungan dengan lokasi penelitian, guna dimanfaatkan dalam penulisan karya tulis ini. 56 Muhammad Nazir, Metode Penelitian, Cet III, (Jakarta: Rajawali, 1988), hal. 63. 57 Moelog, LJ, Penelitian Kualitatif, (Bandung: Rosda Karya, 2004), hal. 7 36
  • 37. r. Interview ( wawancara ) yaitu dengan mewawancari responden yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. s. Quessioner ( angket ) yaitu dengan membagikan angket yang berisikan pertanyaan yang harus di jawab oleh responden. Untuk mendukung penjelasan dari data wawancara. t. Telaah dokumentasi yaitu pengumpulan data melalui dokumen-dokumen baik yang dimiliki madrasah maupun pada instansi-instansi terkait . 3. Tehnik Analisa Data Setelah semua data kita kumpulkan melalui questioner atau angket atau instrumen lainnya, kemudian data kita periksa kembali dengan maksud untuk mengecek setiap questioner telah di sesuai dengan petunjuk. Dalam menganalisa data penulis menggunakan rumus statistik persentase berikut:58 F P = x 100 % N Dimana: P : Persentase F : Frekuensi N : Jumlah Responden 100% : Bilangan Konstan Kemudian teknik dalam penulisannya penulis berpodoman pada buku “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Fakultas Tarbiyah IAIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh tahun 2009”. 1. MIS Bakdilip 58 Sudjana, Statistik Pendidikan, ( Jakarta: Bina Aksara, 2002), ha. 61. 37
  • 38. MIS Bakdilip merupakan Madrasah dasar yang berciri khas agama Islam yang terletak di Desa Bakdilip Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar yang penulis jadikan sebagai objek penelitian nantinya. Dari pengertian istilah di atas, pelaksanaan evaluasi pendidikan agama Islam adalah: suatu kegiatan untuk menjalankan penilaian terhadap kemampuan anak didik dalam bidang pendidikan agama Islam. F. Tujuan dan Siknifikansi Penelitian Adapun tujuan penulis dalam penelitian ini adalah: 4. Untuk mengetahui tentang pelaksanaan evaluasi pendidikan agama Islam di MIS Bakdilip Kecamatan Montasik Aceh Besar. 5. Untuk mengetahui teknik evaluasi yang digunakan guru PAI. 6. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi guru dalam menerapkan evaluasi PAI pada MIS Bakdilip Kecamatan Montasik Aceh Besar. Penelitian ini diharapkan memiliki signifikansi: a. Secara teoritis, harapan penulis agar tulisan ini dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan konsep-konsep atau teori-teori selanjutnya. b. Secara praktis, semoga tulisan ini dapat berguna bagi siapa saja yang ingin menggunakan hasil penelitian ini dengan sebaik-baiknya. G. Hipotesis Hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang perlu dibuktikan kebenarannya.59 Yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah: 4. Sebahagian guru PAI di MIS Bakdilip Kecamatan Montasik Aceh Besar belum sepenuhnya melaksanakan evaluasi sesuai dengan yang diharapkan. 59 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Bina Ilmu, 1990), hal.70. 38
  • 39. 5. Tingkat pelaksanaan evaluasi di MIS Bakdilip Kecamatan Montasik Aceh Besar tidak memiliki standar yang sesuai dengan ketentuan evaluasi. 6. Banyaknya kendala yang dihadapi guru dalam menerapkan evaluasi PAI pada MIS Bakdilip Kecamatan Montasik Aceh Besar. H. Populasi dan Sampel Dalam memberikan pengertian populasi dan sampel Margono mengemukakan bahwa: “Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Sedangkan sampel adalah sebagai bagian dari populasi”60 yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru dan siswa MIS Bakdilip Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar yang berjumlah 200 orang. Sedangkan sampel adalah sebahagian populasi yang dianggap mewakili keseluruhan. Mengingat jumlah populasi terlalu besar, maka penulis tidak mengambil secara keseluruhan dari populasi, hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto: "Apabila jumlah populasi kurang dari 100 orang maka dapat diambil secara keseluruhan sehingga penelitian nantinya menjadi penelitian populasi. sedangkan bila jumlah populasi lebih dari 100 orang maka dapat diambil 10- 15%, 20-25%, atau 50 %.”61 Dari kutipan di atas penulis mengambil 25% dari jumlah populasi sebagai sampel, yaitu sebanyak 50 orang siswa yaitu kelas V dan Kelas VI. Penulis mengambil sampel kelas V dan VI karena siswa-siswi pada kelas tersebut telah memahami baik dari segi materi yang diajarkan maupun dalam pengisian angket. I. Metode Penelitian 60 Margono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hal. 118,121. 61 Ibid,.., hal. 34. 39
  • 40. Dalam rangka penelitian skripsi ini, penulis menggunakan metode deskriptif yaitu mendiskripsikan dan menginterpretasi pendapat yang sedang tumbuh, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi atau kecenderungan yang tengah berkembang.62 Dengan demikian penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan evaluasi yang terjadi sekarang ini dilokasi penelitian (MIS Bakdilip Kecamatan Montasik Aceh Besar) khususnya hal-hal yang menyangkut dengan upaya guru agama dalam meningkatkan mutu pengajaran agama di MIS Bakdilip Kecamatan Montasik Aceh Besar dalam mengevaluasi siswa. Sedangkan pengumpulan data yang ditempuh, melalui penelitian sebagai berikut : 3. Library Research (Penelitian Kepustakaan) Penelitian ini penulis tempuh dengan sistem penelahan sejumlah buku, artikel atau karya ilmiah, majalah dan lain-lainnya yang berhubungan dengan pembahasan skripsi ini. 4. Field Research (Penelitian Lapangan) Penelitian lapangan dilakukan yaitu dengan sistem pengumpulan data-data di lapangan (lokasi penelitian) skripsi ini. Adapun instrumen atau alat pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut: d. Angket Angket dibagikan kepada responden yang dipilih sebagai sampel penelitian ini yaitu sejumlah 50 siswa. Bentuk angket yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket tertutup dan berstruktur. dengan tiga alternatif jawaban yang disediakan (a,b,c) namun untuk pertanyaan tertentu penulis kadang-kadang menyediakan alternatif jawaban "d" khususnya untuk alternatif jawaban ini dikosongkan. Hal ini dilakukan 62 Ibid.., hal. 177. 40
  • 41. guna siswa dapat mengisinya dengan alternatif jawaban lain yang cocok menurutnya. Dari setiap nomor angket dalam melakukan analisis data angket di mulai dari bilangan terbesar kepada bilangan terkecil 100% disebut seluruhnya 80-99% disebut pada umumnya 60-79% disebut sebagian besar 50-59% disebut lebih dari setengah 40-49% disebut kurang dari setengah 20-39% disebut sebagian kecil 0-19 disebut sedikit sekali.63 e. Observasi yaitu pengamatan langsung terhadap objek penelitian penulis tentang pelaksanaan evaluasi PAI di MIS Bakdilip Kec. Montasik Aceh Besar f. Wawancara yaitu mengajukan beberapa pertanyaan kepada kepala sekolah dan semua guru PAI sebanyak 4 orang tentang teknik dan cara mengevaluasi anak didik. tingkat keberhasilan pengajarannya dan sebagainya. Kemudian dalam penulisannya penulis berpodoman pada buku “Pedoman Karya Tulis Ilmiyah Fakultas Tarbiyah IAIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh tahun 2009”. 63 Sutrisno Hadi, Metodologhi Research, Jilid. I (Yogyakarta Yayasan Penerbit UGM, 1982), hal. 66. 41
  • 42. 42