SlideShare a Scribd company logo
1 of 81
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan di indonesia selalu mengalami perubahan kurikulum, karena
sedang mengalami kemajuan dalam dunia pendidikan, hal itu terjadi karena
pendidikan harus terus berkembang mengikuti kemajuan zaman. Kegiatan
pembelajaran di dalam kelas yang biasa kita sebut KBM harus di rancang sedemikian
rupa yang sesuai dengan prinsip-prinsip belajar mengajar dan ilmu yang berkembang.
Dalam Undang-undang No.23 Tahun 2003 Pasal 3, dijelaskan bahwa
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik, agar menjadi manusia
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Oleh karena itu, peningkatan mutu pendidikan dalam upaya penguasaan ilmu
dan teknologi, serta penyempurnaan dan peningkatan berbagai sarana dan prasarana
pendidikan termasuk didalamnya teknik dan strategi pembelajaran, sebagaimana
yang tercantum dalam PP/RI No. 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang
bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk melaksanakan usaha tersebut adalah
melalui pembelajaran.
2
Kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien merupakan faktor yang sangat
berperan besar dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Diperlukan kemauan dan
kemampuan dari guru untuk menciptakan atmosfer proses pembelajaran dikelas yang
menyenangkan bagi siswa. Dengan demikian, apapun materi yang disampaikan oleh
guru dapat diterima siswa secara optimal. Pencapaian tujuan pembelajaran pun akan
berbanding lurus seiring dengan efektivitas kegiatan belajar yang diciptakan.
Agar guru dapat melaksanakan kewajibannya dengan maksimal maka di atur
dalam undang undang no 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen pada pasal 20. yaitu:
dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berkewajiban: (1) merencanakan
pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan
mengevaluasi hasil pembelajaran; (2) meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi
akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni; (3) bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas
dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau
latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran;
(4) menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru,
serta nilai-nilai agama dan etika; dan (5) memelihara dan memupuk persatuan dan
kesatuan bangsa.
Guru-guru pada saat ini harus dapat mengikuti kemajuan teknologi, karena
teknologi akan terus berkembang. menurut Mastuhu, (2008), sains dan teknologi di
satu sisi memang mangakibatkan dampak negatif, bahkan menghancurkan
kehidupan. Tetapi di sisi lain, sains dan teknologi juga dapat membangun kehidupan
yang maju, modern, dan juga beradab. Kekreatifan guru dalam membuat pola
pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dengan cara apapun yang dapat
3
memudahkan peserta didik dalam menerima materi yang disampaikan tanpa ada rasa
tertekan dan dilakukan dengan rasa nyaman. Seperti yang di nyatakan oleh Mendler
dalam bukunya yang berjudul β€œMendidik dengan Hati” (2001,h 44) menyatakan
bahwa Seulas senyuman ramah mampu membuat seseorang percaya bahwa dirinya
dianggap istimewa. Upaya yang dilakukannya tak seberapa namun hasilnya sangat
besar. Pemikiran konvesional menganggap sebuat senyuman merupakan ekspresi
kebahagiaan semata.
Beberapa penelitian bahkan menemukan bahwa tersenyum dan tertawa membuat
orang-orang lebih sehat(Cousins,1980). Pesannya adalah: Takperu menunggu hati
merasa senang untuk tersenyum-tersenyumlah dan perasaan senang akan mengikuti.
Guru yang kurang kreatif akan menghambat proses belajar yang akan
berdampak terhadap hasil belajar peserta didik yang cenderung rendah. Banyak
faktor yang membuat masalah tersebut terjadi, salah satunya adalah kurangnya rasa
kaingintahuan pendidik untuk selalu mencari informasi terbaru mengenai model-
model pembelajaran yang selalu berkembang dan bertambah di setiap waktu.
Kebanyakan guru terpaku pada salah satu model,metode,strategi yang ia katahuinya
saja.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu
tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi
juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi
wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta
prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan
sehari-hari. Belakangan ini, banyak metode yang digunakan untuk mendukung proses
4
pembelajaran IPA. Salah satu metode pembelajaran yang melibatkan peran serta
seluruh peserta didik yaitu metode pembelajaran kooperatif. Pelaksanaan metode
pembelajaran kooperatif dengan cara menempatkan para peserta didik untuk saling
membantu satu sama lain dalam mempelajari materi pelajaran. Dengan pembelajaran
kooperatif, para peserta didik diharapkan dapat saling membantu dan saling
berdiskusi.
Dari hasil observasi peneliti selaku guru yang juga mengajar di SDN 26 Kota
Bima, didapat bahwa siswa mengalami kesulitan untuk memahami materi-materi
pembelajaran IPA, salah satunya yaitu materi Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup. Hal
tersebut terjadi karena penyampaian materi pembelajaran dilakukan dengan metode
ceramah saja. Terbukti dengan melihat rata-rata nilai dari 23 peserta didik adalah 67.
Nilai tersebut masih dibawah kriteria ketuntasan minimum SDN 26 Kota Bima pada
mata pelajaran IPA yaitu 75.
Memang benar IPA merupakan mata pelajaran yang biasa di sebut ilmu pasti,
tetapi tetaplah harus dikemas dengan strategi mengajar yang menarik. Seluruh siswa
pasti sudah tau apa itu air, karena air tidak akan lepas dari kehidupannya,
mungkinsaja siswa tidak mengetahui bagai mana air itu tidak habis-habis di muka
bumi ini. Dibutuhkan bantuan media yang dapat memberikan gambaran seperti apa
Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup dan hal lain yang sulit di jangkau oleh penglihatan.
Cara mengajar yang hanya mengandalkan metode ceramah saja, maka akan
menimbulkan siswa memiliki multitafsir dan akan membayangkan objek yang
dijelaskan sesuai dengan imajinasinya yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Bahkan ada kemungkinan siswa membayangkan objek yang diharapkan sangat jauh
dari apa yang seharusnya. Akibat lain yang ditimbulkan adalah rendahnya
5
pemahaman siswa yang akan terlihat dari hasil dan prestasi belajar peserta didik di
kelas. Metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk merangsang peserta didik
adalah dengan metode pembelajaran Index Card Match yaitu merupakan strategi
pengulangan (peninjauan kembali) materi, sehingga peserta didik dapat mengingat
kembali materi yang telah dipelajarinya. Dalam strategi pembelajaran ini peserta
didik dituntut untuk menguasai dan memahami konsep melalui pencarian kartu
indeks, dimana kartu indeks terdiri dari dua bagian yaitu kartu soal dan kartu
jawaban. Setiap peserta didik memiliki kesempatan untuk memperoleh satu buah
kartu. Dalam hal ini peserta didik diminta mencari pasangan dari kartu yang
diperolehnya. Peserta didik yang mendapat kartu soal mencari peserta didik yang
memiliki kartu jawaban, demikian sebaliknya. Strategi pembelajaran ini mengandung
unsur permainan sehingga diharapkan peserta didik tidak bosan dalam belajar.
Metode Index Card Match Adalah metode yang dapat merangsang siswa
untuk mempelajari suatu materi dengan menyenangkan salah satunya materi Ciri-
Ciri Khusus Makhluk Hidup ini. Dengan metode ini dapat meningkatkan
pemahaman siswa, karena yang sebelumnya metode yang digunakan guru kelasnya
hanya metode-metode yang membuat siswa pasif.
Materi air sangatlah penting, karena air tidak mungkin lepas dari kehidupan
manusia, manusia tanpa air tidak mungkin dapat hidup. Akan tetapi untuk memahami
bahwa air itu tidak diam dan selalu berputar seperti yang biasa kita sebut Ciri-Ciri
Khusus Makhluk Hidup , akan sulit bagi siswa karena ada beberapa hal pada proses
Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup bersifat abstrak seperti proses turun hujan. Siswa
bertanya mengapa air jatuh dari langit! Dan air laut dan darat berbeda rasa. Jika kita
kaitkan dengan metode Index Card Match siswa akan lebih mudah mempelajari dan
6
memahami materi air dengan maksimal karena siswa diharapkan bekerja sama
dengan siswa lainnya sehingga menimbulkan kesenangan dan keceriaan dalam
belajar. Dan hal ini di tunjang dengan media dan model pembelajaran yang menarik.
Berpijak pada uraian latar belakang masalah di atas, maka peneliti tertarik
untuk mengkaji lebih luas permasalahan, yaitu dengan penelitian yang berjudul
β€œpenerapan model Pembelajaran Index Card Match untuk Meningkatkan Aktivitas
dan Hasil Belajar IPA Siswa kelas VI di SDN 26 kota bima tahun pelajaran
2017/2018”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka, peneliti tertarik untuk mengambil
judul ini. Adapun identifikasi masalah sebagai berikut:
1. Kegiatan Pembelajaran IPA di kelas VI SDN 26 Kota Bima hanya mengandalkan
metode ceramah dan Buku Paket.
2. Rendahnya hasil belajar siswa kelas VI SDN 26 Kota Bima dalam mata pelajaran
IPA materi Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup.
3. Kurangnya kreativitas guru dalam mengkombinasikan model dan metode
pembelajaran di kelas.
4. Kurangnya motivasi guru untuk menyiapkan media pembelajaran.
5. Kurangnya pemahaman guru mengenai model pembelajaran terbaru yang
semakin berkembang.
C. Perumusan Masalah
1. Secara Umum
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan diatas, secara
umum permasalahan yang akan diteliti adalah β€œBagaimana Penggunaan metode
7
pembelajaran Index Card Match Dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada
pelajaran IPA materi Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup di kelas VI semester 1 SDN
26 Kota Bima?”.
2. Secara Khusus
Masalah tersebut dijabarkan kedalam rumusan masalah yang lebih khusus
yaitu berupa pertanyaan penelitian sebagai berikut :
a. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran IPA melalui metode pembelajaran
Index Card Match dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi
Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup di kelas VI semester 1 SDN SDN 26 Kota
Bima ?
b. Bagaimanakah proses pembelajaran IPA dengan metode pembelajaran Index
Card Match dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi Ciri-Ciri
Khusus Makhluk Hidup di kelas VI semester 1 SDN SDN 26 Kota Bima?
c. Apakah peningkatan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran IPA dengan
metode pembelajaran Index Card Match pokok bahasan Air di kelas VI semester
1 SDN 26 Kota Bima ?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang hendak dicapai pada
penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Perencanaan pembelajaran IPA ketika menggunakan metode pembelajaran Index
Card Match dalam materi Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup di kelas VI semester
1 SDN 26 Kota Bima.
8
2. Proses pembelajaran IPA ketika menggunakan metode pembelajaran Index Card
Match dalam materi Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup di kelas VI semester 1
SDN 26 Kota Bima.
3. Pengaruh penggunaan metode pembelajaran Index Card Match terhadap
peningkatan hasil belajar siswa dalam materi Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup
di kelas VI semester 1 SDN 26 Kota Bima.
E. Manfaat Hasil Penelitian
Pembelajaran dengan menggunakan hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi siswa :
a. Meningkatkan pemahaman siswa mengenai materi Ciri-Ciri Khusus Makhluk
Hidup.
b. Membiasakan siswa untuk belajar aktif dan kreatif.
c. Meningkatkan tanggungjawab dan rasa kebersamaan bagi setiap kelompok
kerja dalam melaksanakan tugas pembelajaran.
2. Bagi guru :
a. Memberikan informasi untuk menyelenggarakan pembelajaran aktif dalam
pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan.
b. Memberi wacana baru tentang pembelajaran aktif melalui metode
pembelajaran index card match.
c. Memberikan informasi bahwa dengan adanya pembelajaran yang baik maka
dapat mewujudkan siswa yang cerdas, terampil, bersikap baik dan berprestasi.
9
3. Bagi sekolah :
a. Sebagai informasi untuk memotivasi tenaga kependidikan agar lebih
menerapkan metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
b. Sebagai tolak ukur peningkatkan kualitas sekolah dalam melakukan inovasi
pembelajaran IPA di Sekolah Dasar.
c. Meningkatkan pengelolaan pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran IPA di Sekolah Dasar.
4. Bagi peneliti berikutnya
a. Memberikan data dan permasalahan awal yang nantinya dapat dikembangkan
oleh peneliti berikutnya
b. Memberikan referensi dan contoh sistematika yang dapat diperbaharui jika
ada hal-hal yang dianggap belum baik atau sempurna
F. Definisi Operasional
Beberapa definisi operasional dalam penelitian tindakan kelas ini sebagai
berikut :
1. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar dalam
ranah kognitif berupa tes/skor yang diperoleh siswa dalam setiap akhir
pembelajaran.
2. Materi IPA yang dimaksud dalam penelitian ini adalah materi Ciri-Ciri Khusus
Makhluk Hidup yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku di sekolah peneliti
yaitu kurikulum K13.
3. Index Card Match Merupakan sebuah metode permainan mencocokkan kartu
soal dengan kartu jawaban yang sesuai melalui interaksi dan kerjasama antar
siswa.
10
4. Peserta didik Kelas VI SDN 26 Kota Bima yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah siswa kelas VI SDN 26 Kota Bima semester 1 tahun pembelajaran
2018/2019.
11
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Hakikat Belajar
Sudah banyak ahli psikologis mengartikan apa yang di sebut dengan belajar.
Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan
yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan
tergambar dalam seluruh aspek tingkah laku. Menurut Slameto (2010, h. 2) dalam
bukunya Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya menyatakan bahwa
β€œBelajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon.
Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan
perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa
stimulus dan output yang berupa respon. Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang
banyak sekali baik sifat maupun jenisnya karena itu sudah pasti tidak setiap
perubahan dalam diri seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar. Ada
beberapa cirri perubahan tingkah laku seseorang, ciri-ciri perubahan tingkah laku
dalam pengertian belajar dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Perubahan terjadi secara sadar
2. Perubahan dalam belajar bersifat berkelanjutan
3. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
12
4. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
5. Perubahan dalam belajar memiliki tujuan atau terarah
6. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
Pandangan seseorang tentang belajar akan mempengaruhi tindakan-
tindakannya yang behubungan dengan belajar, serta setiap orang mempunyai
pandangan yang berbeda tentang belajar. Belajar dapat dikatakan sebagai proses
dasar dari perkembangan hidup manusia. Dengan belajar, manusia melakukan
perubahan-perubahan kualitatif individu sehingga tingkah lakunya berkembang.
Semua aktivitas dan prestasi hidup manusia tidak lain adalah hasil dari belajar.
B. Hakikat IPA
Sains mengandung makna pengajuan pertanyaan, pencarian jawaban,
pemahaman jawaban, penyempurnaan jawaban baik tenteng gejala maupun
karakteristik alam sekitar melalui cara-cara sistematis (Depdiknas, 2002). Belajar
sains tidak hanya sekedar belajar informasi sains tentang fakta, konsep, prinsip,
hukum dalam wujud’pengetahuan deklaratif’, akan tetapi belajar sains juga belajar
tentang cara memperoleh informasi sains, cara sains dan teknologi bekerja salam
bentuk pengetahuan prosedural, termasuk kebiasaan bekerja ilmiah dengan metode
ilmiah dan sikap ilmiah.
Menurut Carin, (dalam Cartono dan Ibrahim, 2010, h. 46) menyatakan bahwa
”sains sebagai produk atau isi mencakup fakta, konsep, prinsip, hukum-hukum teori
sains. Sains sebagai proses merupakan sesuatu yang harus dilakukan dan diteliti yang
dikenal dengan proses ilmiah”. Secara oprasional menurut indrawati (2009) sains
memiliki makna:
13
1. Sekumpulan pengetahuan
2. Suatu proses pencarian
3. Siatu sarana pengembangan nilai-nilai
4. Suatu sarana untuk mengenal dunia
5. Suatu sarana untuk mengembangkan hubungan sosial
6. Suatu hasil konstruksi manusia
7. Bagian dari kehidupan manusia
Dari makna tersebut, sering kita menyimpulkan bahwa sains pada hakikatnya
terdiri atas aspek produk, proses dan nilai atau sikap yang kemudian kita kenal
dengan istilah hakikat IPA.
1. Produk, merujuk pada sekumpulan pengetahuan berupa fakta, konsep, prinsip,
teori, hukum.
2. Proses, proses sains merujuk pada proses-proses pencarian sains yang dilakukan
para ahli sering disebut siences as the process of inquiry.
Ipa memiliki sesuatu metode, yang di kenal dengan sicientifik method/ atau
metode ilmiah, yang meliputi kegiatan-kegiatan seperti:
a. Mengenal dan merumuskan masalah.
b. Mengumpulkan data
c. Melakukan percobaan atau penelitian
d. Melakukan pengamatan.
e. Melakukan pengukuran.
f. Menyimpulkan
g. Mengkomunikasikan pengetahuan atau malaporkan hasil penemuan.
14
Proses melakukan metode ilmiah meliputi mengamati, mengklasifikasi,
menginfer, memprediksi, mencari hubungan, mengukur, mengkomunikasikan,
merumuskan hipotesis, melakukan eksperimen, mengontrol variabel,
menginterprestasikan data, menyimpulkan.
3. Sikap
Para Ilmuwan IPA perlu memiliki sifat ilmiah, agar hasil yang dicapainya itu
sesuai dengan harapannya. Sikap-sikap tersebut antara lain:
a. Obyaktif terhadap fakta atau kenyataan
b. Tidak tergesa-gesa di dalam mengambil kesimpulan atau keputusan.
c. Berhati terbuka, bersedia mempertimbangkan pendapat atau penemuan orang
lain.
d. Dapat membedakan antara fakta dan pendapat
e. Bersikap tidak memihak suatu pendapat tertentu tanpa alasan yang didasarkan
atas fakta
f. Tidak mendasarkan kesimpulan atas prasangka
g. Tidak percaya akan takhayul
h. Tekun dan sabar dalam memecahkan masalah
i. Bersedia mengkomunikasikan dan mengumumkan hasil penemuannya untuk
diselidikim dikritik dan di sempurnakan.
j. Dapat bekerjasama dengan orang lain.
k. Selalu ingin tahu tentang apa, mengapa, dan bagaimana dari satu masalah atau
gejala yang dijumpainya.
15
C. Pengertian dan Tujuan Pembelajaran IPA
Istilah Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA dikenal juga dengan istilah sains.
Kata sains ini berasal dari bahasa Latin yaitu scientia yang berarti ”saya tahu”.
Dalam bahasa Inggris, kata sains berasal dari kata science yang berarti
”pengetahuan”. Science kemudian berkembang menjadi social science yang dalam
Bahasa Indonesia dikenal dengan ilmu pengetahuan sosial (IPS) dan natural science
yang dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan ilmu pengetahuan alam (IPA).
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau natural science adalah pengetahuan
tentang fakta dan hukum-hukum yang didasarkan atas pengamatan dan disusun
dalam satu sisstem yang teratur. Pengertian lain menjelaskan bahwa sains adalah
sekumpulan pengetahuan kealaman, dimana suatu pengetahuan dengan pengetahuan
lainnya memiliki hubungan kausal yang tumbuh sebagai hasil eksperimen dan
observasi yang dapat dilakukan metode tertentu yang dapat diuji kebenarannya
dengan kondisi dan syarat-syarat batas yang sama bila dilakukan ditempat lain oleh
orang lain yang ingin mengujinya.
Tujuan pembelajaran IPA di SD telah dirumuskan dalam kurikulum yang
sekarang ini berlaku di Indonesia. Kurikulum yang sekarang berlaku di Indonesia
adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam kurikulum KTSP
selain dirumuskan tentang tujuan pembelajaran IPA juga dirumuskan tentang ruang
lingkup pembelajaran IPA, standar kompetensi, kompetensi dasar, dan arah
pengembangan pembelajaran IPA untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan
pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Sehingga setiap
kegiatan pendidikan formal di SD harus mengacu pada kurikulum tersebut. Tujuan
16
pembelajaran IPA di SD menurut Kurikulum KTSP (Depdiknas, 2006) secara
terperinci adalah:
a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan
keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaann-Nya.
b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang
bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya
hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan
masyarakat.
d. Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memecahkan masalah dan membuat keputusan.
e. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan
melestarikan lingkungan alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu
ciptaan Tuhan.
f. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan ketrampilan IPA sebagai dasar
untuk melanjutkan pendidikan ke SMP atau MTs.
Ruang lingkup bahan kajian IPA di SD secara umum meliputi dua aspek yaitu
kerja ilmiah dan pemahaman konsep. Lingkup kerja ilmiah meliputi kegiatan
penyelidikan, berkomunikasi ilmiah, pengembangan kreativitas, pemecahan masalah,
sikap, dan nilai ilmiah.
D. Karakteristik Siswa SD
Perkembangan psikologis pribadi manusia di mulai sejak masa bayi hingga
dewasa. Seperti halnya pada perkembangan fisik, perkembangan psikologis pun
melalui beberapa tahap tertentu yang berbeda dengan tahapan perkembangan fisik.
17
Mengenai perkembangan psikologis manusia ini sudah banyak dibahas oleh para ahli.
Menurut J.J Rousseau (dalam Soemanto, 2006 h. 69) mengemukakan bahwa: Setiap
tahapan perkembangan psikologis manusia memiliki karakteristik tersendiri.
Perkembangan ini berlangsung dalam 5 tahap sebagai berikut:
a) Tahap perkembangan masa bayi (0 – 2 tahun). Dalam tahap ini, perkembangan
pribadi didominasi oleh perasaan. Perasaan ini sendiri tidak tumbuh dengan
sendirinya, melainkan berkembang sebagai akibat dari adanya reaksi-reaksi bayi
terhadap stimuli lingkungannya.
b) Tahap perkembangan masa kanak-kanak (2 – 12 tahun). Dalam tahap ini,
perkembangan pribadi anak di mulai dengan makin berkembangnya fungsi-fungsi
indra anak untuk mengadakan pengamatan. Perkembangan fungsi ini
memperkuat perkembangan fungsi pengamatan pada anak. Bahkan dapat
dikatakan, bahwa perkembangan setiap aspek kejiwaan anak pada masih ini
sangat didominasi oleh pengamatannya.
c) Tahap perkembangan pada masa preadolesen (12 – 15 tahun). Dalam tahap ini,
perkembangan fungsi penalaran intelektual pada anak sangat dominan.
d) Perkembangan pada masa adolesen (15 – 20 tahun). Dalam tahap perkembangan
ini, kualitas kehidupan manusia diwarnai oleh dorongan seksual yang
kuat.keadaan ini membuat orang mulai tertarik kepada orang lain yang berlainan
jenis kelamin.
e) Masa pematangan diri ( setelah umur 20 tahun). Dalam tahap ini, perkembangan
fungsi kehendak mulai dominan. Orang mulai dapat membedakan adanya tiga
macam tujuan hidup pribadi, yaitu pemuasan keinginan pribadi, pemuasan
keinginan kelompok dan pemuasan keinginan masyarakat.
18
Dari penjelasan tersebut, perlu ditekankan bahwa karakteristik siswa SD
berada pada tahap perkembangan masa kanak-kanak, dimana besarnya rasa ingin
tahu akan segala hal sangatlah tinggi. Diperlukan banyak kegiatan pengamatan untuk
mendapatkan hal-hal baru yang ingin diketahuinya.
E. Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan belajar yang
dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan. pembelajarannya yang berfokus pada
penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan
kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Roger dan Davi Johnson mengatakan bahwa tidak semua belajar kelompok
bisa dianggap pembelajaran kooperatif. Untuk mencapai hasil yang maksimal, lima
unsur dalam pembelajaran kooperativ harus diterapkan. Lima unsur tersedut adalah.
1. Saling ketergantungan positif, unsur ini menunjukan bahwa dalam pembelajaran
kooperatif ada dua pertanggungjawaban kelompok. Pertama, mempelajari bahan
yang ditugaskan kepada kelompok. Kedua, menjamin semua anggota kelompok
secara individu mempelajari bahan yang ditugaskan tersebut.
2. Tanggungjawab perseorangan
3. Interaksi promotif, unsur ini penting karena dapat menghasilkan saling
ketergantungan positif.
4. Komunikasi antar anggota
5. Pemrosesan kelompok.
19
F. Metode Index Card Match
1. Pengertian Metode Index Card Match
Index Card Match Merupakan sebuah metode permainan mencocokkan kartu
soal dengan kartu jawaban yang sesuai melalui interaksi dan kerjasama antar siswa.
Pembelajaran dengan Index Card Match cukup menyenangkan jika digunakan untuk
mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya. Namun demikian materi baru
pun tetap dapat di ajarkan dengan metode ini dengan catatan, peserta didik diberi
tugas mempelajari topik yang akan diajarkan terlebih dahulu, sehingga ketika masuk
kelas mereka sudah memiliki bekal pengetahuan untuk dikembangkan bersama-sama
dalam diskusi kelas.
2. Tujuan Metode Index Card Match
Tujuan dari metode Index Card Match adalah untuk meningkatkan
pemahaman siswa dengan cara mencocokkan kartu soal dengan kartu jawaban yang
dimiliki siswa lain.
3. Langkah-langkah penggunaan metode Index Card Match
Langkah-langkah pembelajaran metode Index Cerd Match sebagai berikut :
a. Buatlah potongan-potongan kertas sebanyak jumlah siswa yang ada di dalam
kelas.
b. Bagilah kertas-kertas tersebut menjadi dua bagian yang sama.
c. Pada separuh bagian, tulis pertanyaan tentang materi yang akan atau sudah di
belajarkan. Setiap kertas berisi satu pertanyaan.
d. Pada separuh kertas lain, tulis jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah di
buat.
e. Kocoklah semua kertas sehingga akan tercampur antara soal dan jawaban..
20
f. Setiap siswa diberi satu kertas. Jelaskan bahwa ini adalah aktivitas yang
dilakukan berpasangan. Separuh siswa akan mendapatkan soal dan separuh siswa
akan mendapatkan jawaban.
g. Mintalah kepada peserta didik untuk menemukan pasangan mereka. Jika ada
yang sudah menemukan pasangan, mintalah kepada mereka untuk duduk
berdekatan. Jelaskan juga agar mereka tidak memberitahu materi yang mereka
dapatkan kepada teman yang lain.
h. Setelah semua siswa menemukan pasangan dan duduk berdekatan, mintalah
kepada setiap pasangan secara bergantian untuk membacakan soal yang di
peroleh dengan kertas kepada temannya yang lain selanjutnya soal tersebut
dijawab oleh pasangannya.
i. Akhir proses ini dengan membuat klarifikasi dan kesimulan
4. Kelebihan Metode Index Card Match
a. Meningkatkan pemahaman siswa
b. Pembelajaran menjadi interaktif karena terdapat interaksi yang baik antara siswa
yang mencari kartu soal dan siswa yang mencari kartu jawaban.
5. Kekurangan Metode Index Card Match
a. Jika guru tidak pandai mengkondisikan kelas, ketika mancari kartu pasangannya
maka suasana kelas akan menjadi sangat gaduh.
b. Banyak kartu yang tercecer ketika siswa mencari kartu pasangannya sehingga
sulit menemukan kartu pasangannya.
c. Jika pemahaman siswa akan materi itu kurang, maka siswa akan kesulitan
menemukan kartu pasangannya.
21
G. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,
sikap-sikap apresiasi dan keterampilan. Merujuk pemikiran Gagne (dalam Suprijono
2009, h. 5) hasil belajar berupa:
a. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk
bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespons merasa secara
spesifik terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut tidak memerlukan
manipusi simbol, pemecahan masalah maupun penerapan aturan.
b. Ketermpilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan
lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan mengategorisasi,
kemampuan analitis sintesis fakta konsep dan mengembangkn prinsip-prinsip
keilmuan. Keterampilan intelektual merupakn kemampuan melakukan aktivitas
kognitif bersifat khas.
c. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas
kognitifnya kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan
kaidah dalam memecahkan masalah.
d. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkain gerak jasmani
dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.
e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian
terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasi dan
eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan kemampuan menjadikan
nilai-nilai sebagai standar perilaku.
Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan, bukan hanya satu
aspek saja. Peningkatan kualitas domain kognitif, afektif dan psikomotor juga
22
berupakan bagian dari hasil belajar.Dengan demikian, hasil pembelajaran yang
dinyatakan oleh para pakar pendidikan bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri atau
terpisah-pisah melainkan sesuatu yang bersifat komprehensif.
Berdasarkan teori Taksonomi Bloom hasil belajar dalam rangka studi dicapai
melalui tiga kategori ranah antara lain kognitif, afektif, psikomotor. Perinciannya
adalah sebagai berikut:
1. Ranah Kognitif
Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek yaitu
pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan penilaian.
2. Ranah Afektif
Berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima jenjang
kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menilai, organisasi dan
karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai.
3. Ranah Psikomotor
Meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-benda, koordinasi
neuromuscular (menghubungkan, mengamati). Tipe hasil belajar kognitif lebih
dominan daripada afektif dan psikomotor karena lebih menonjol, namun hasil belajar
psikomotor dan afektif juga harus menjadi bagian dari hasil penilaian dalam proses
pembelajaran di sekolah.
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik
setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar digunakan oleh pendidik
untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini
dapat tercapai apabila peserta didik sudah memahami belajar dengan diiringi oleh
perubahan tingkah laku yang lebih baik lagi.
23
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan
berulang-ulang. Serta akan tersimpan dalam jangka waktu lama atau bahkan tidak
akan hilang selama-lamanya karena hasil belajar turut serta dalam membentuk
pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan
merubah cara berpikir serta menghasilkan perilaku kerja yang lebih baik.
H. Kerangka Pemikiran
Disini penulis menggambarkan urutan pengerjaan yang akan dan telah
dilakukan oleh peneliti. Adapun susunan kerangka pemikiran dalam PTK ini adalah
sebagai berikut:
1. Melakukan observasi awal pada objek penelitian
2. Memilih dan memilah persoalan yang diperoleh di lapangan setelah melakukan
observasi awal
3. Merumuskan masalah setelah dipilih persoalan yang akan diteliti
4. Menentukan tujuan penelitian berdasarkan rumusan masalah
5. Membuat perencanaan yang dikehendaki dalam PTK
6. Melakukan tindakan berdasarkan perencanaan
7. Melakukan pengamatan hasil tindakan
8. Melakukan refleksi sebagai langkah awal untuk melihat kesesuaian antara tujuan
penelitian dengan hasil tindakan yang dilakukan.
9. Menyimpulkan hasil penelitian
Agar hal tersebut berjalan sistematis, maka disajikan pula dalam bentuk
diagram alur kerangka berfikir sebagai mana bagan 2.1.
24
I. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah Penggunaan metode
pembelajaran Index Card Match dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada
pelajaran IPA materi Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup di kelas VI semester 1 SDN
26 Kota Bima.
Bagan 2.1
Alur Kerangka Berpikir
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode Penelitian merupakan cara untuk mengumpulkan, menyusun dan
menganalisa data tentang masalah yang menjadi objek penelitian. Jenis penelitian
yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas
merupakan salah satu upaya guru atau praktisi pendidikan uji coba inovasi
pembelajaran dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki
atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas.
Menurut Wiraatmadja (2006:13). Penelitian tindakan kelas adalah bagaimana
sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktik pembelajaran mereka, dan
belajar dari pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat mencobakan suatu gagasan
perbaikan dalam praktik pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh nyata dari
upaya itu.
Penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian yang mengangkat
masalah-masalah aktual yang di hadapai oleh guru di lapangan (wibawa, 2004:3).
Arikunto (2007:3) mengartikan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu
pemcermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang disengaja
dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.
Penelitian tindakan kelas sebagai suatu bentuk penelaahan penelitian yang
bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat
memperbaiki dan meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara lebih
profesional (Sukidin, Basrowi dan Surnto,2002:16)
26
Dari pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa PTK dapat
artikan sebagai suatu bentuk kajian secara sengaja terhadap pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar guna memperbaiki atau meningkatkan kondisi-kondisi atau bagian
tertentu dalam pembelajaran.
Menurut Hopkins (Rochiati, 2005:57-61), terdapat 6 prinsip penelitian
tindakan kelas. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
1. Sebagai seorang guru yang pekerjaan utamanya adalah mengajar, seyogyanya
PTK yang dilakukan tidak mengganggu komitmennya sebagai pengajar. Ada dua
hal penting terkait dengan prinsip ini. Pertama, mungkin metode pembelajaran
yang diterapkannya dalam PTK tidak segera dapat memperbaiki
pembelajarannya, atau hasilnya tidak jauh berbeda dengan metode yang
digunakan sebelumnya. Sebagai pertanggungjawaban profesional, Guru
hendaknya selalu secara konsisten menemukan sebabnya, mencari jalan keluar
terbaik, atau menggantinya agar mampu memfasilitasi para siswa dalam belajar
dan meningkatkan hasil belajar secara lebih optimal. Kedua, banyaknya siklus
yang diterapkan hendaknya mengutamakan pada ketercapaian kriteria
keberhasilan, misalnya pembentukan pemahaman yang mendalam (deep
understanding) ketimbang sekadar menghabiskan kurikulum (content coverage),
dan tidak semata-mata mengacu pada kejenuhan informasi (saturation of
information).
2. Teknik pengumpulan data tidak menuntut waktu dan cara yang berlebihan.
Sedapat mungkin hendaknya dapat diupayakan prosedur pengumpulan data yang
dapat ditangani sendiri, sementara Guru tetap aktif sebagaimana biasanya. Teknik
27
pengumpulan data diuapayakan sesederhana mungkin, asal mampu memperoleh
informasi yang cukup signifikan dan dapat dipercaya secara metodologis.
3. Metodologi yang digunakan hendaknya dapat dipertanggung jawabkan
reliabilitasnya yang memungkinkan Guru dapat mengidentifikasi dan
merumuskan hipotesis secara meyakinkan, mengembangkan strategi yang dapat
diterapkan pada situasi kelas, serta memperoleh data yang dapat digunakan untuk
membuktikan hipotesis tindakannya. Jadi, walaupun terdapat kelonggaran secara
metodologis, namun PTK mestinya tetap dilaksanakan atas dasar taat kaidah
keilmuan.
4. Masalah yang terungkap adalah masalah yang benar-benar membuat Guru galau,
sehingga atas dasar tanggung jawab profesional, dia didorong oleh hatinya untuk
memiliki komitmen dalam rangka menemukan jalan keluarnya melalui PTK.
Komitmen tersebut adalah dorongan hati yang paling dalam untuk memperoleh
perbaikan secara nyata, proses dan hasil pelayanannya pada siswa dalam
menjalankan tugas-tugas kesehariannya dibandingkan dengan proses dan hasil-
hasil sebelumnya. Dengan demikian, mengajar adalah penelitian yang dilakukan
secara berkelanjutan dalam rangka mengkonstruksi pengetahuan sendiri agar
mampu melakukan perbaikan praktiknya.
5. Pelaksanaan PTK seyogyanya mengindahkan tata krama kehidupan
berorganisasi. Artinya, PTK hendaknya diketahui oleh kepala sekolah,
disosialisasikan pada rekan-rekan Guru, dilakukan sesuai dengan kaidah-kaidah
keilmuan, dilaporkan hasilnya sesuai dengan tata krama penyusunan karya tulis
ilmiah, dan tetap mengedepankan kepentingan siswa layaknya sebagai manusia.
28
6. Permasalahan yang hendaknya dicarikan solusinya lewat PTK hendaknya tidak
terbatas hanya pada konteks kelas atau mata pelajaran tertentu, tetapi tetap
mempertimbangkan perspektif sekolah secara keseluruhan. Dalam hal ini,
pelibatan lebih dari seorang pelaku akan sangat mengakomodasi kepentingan
tersebut.
B. Desain Penelitian
Pendapat Kemmis dan Mc. Taggart (Kasbolah, 1998: 14): Penelitian tindakan
digambarkan sebagai suatu proses yang dinamis dimana keempat aspek yaitu
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi harus dipahami bukan sebagai
langkah-langkah yang statis, terselesaikan dengan sendirinya, tetapi lebih merupakan
momen-momen dalam bentuk spiral yang menyangkut perencanaan, tindakan,
observasi, dan refleksi. Prosedur penelitian yang akan dilaksanakan dalam penelitian
ini menggunakan metode spiral Kemmis dan Taggart (1988), adapun bentuknya
sebagai berikut :
Bagan 3.1 metode spiral Kemmis dan Taggart
29
Merujuk pada metode spiral dari Kemmis dan Taggart (1988), maka rencana
tindakan terdiri dari tahap-tahap sebagai berikut :
1. Perencanaan (Plan)
Setelah menemukan masalah, penulis bersama guru wali kelas
merencanakan tindakan yang akan dilakukan, meliputi Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS), dan menyusun alat
evaluasi pembelajaran.
2. Tindakan (Act)
Merealisasikan perencanaan yang sudah disiapkan sebelumnya. Meliputi
tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman
konsep siswa
3. Pengamatan (Observe)
Mencakup prosedur perekaman data tentang proses dan hasil implementasi
tindakan yang dilakukan. Penggunaan pedoman atau instrument yang telah
disiapkan sebelumnya.
4. Refleksi (Reflect)
Menguraikan tentang prosedur analisis terhadap hasil pemantauan dan
refleksi tentang proses dan dampak tindakan perbaikan yang dilakukan, serta
kriteria dan rencana tindakan pada siklus berikutnya.
Pada siklus berikutnya, perencanaan direvisi disesuaikan dengan hasil
pengamatan yang didapatkan dari siklus sebelumnya.
30
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 26 Kota Bima Jl. Belimbing
No.82 Rabadompu Barat pelajaran Ilmu Pengethuan Alam.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas V SD Negeri 26 Kota Bima,
dengan jumlah peserta didik yaitu 23 orang, yang terdiri dari 12 peserta didik laki –
laki dan 11 peserta didik perempuan. Pelaksanaan penelitian ini direncanakan pada
semester genap tahun Pelajaran 2018/2019 . Sasarannya adalah penerapan Metode
Index Card Match untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam pelajaran
IPA materi Ciri-Ciri Makhluk Hidup di kelas VI Semester1 Negeri 26 Kota Bima.
3. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada pertengahan bulan Juli sampai dengan
Oktober 2018. Penelitian akan dilaksanakan pada semester 1 dengan materi yang
telah disesuaikan dengan kurikulum yang digunakan.
D. Rancangan Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
1. Rancangan Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan peneliti adalah berupa lembar
observasi Guru dan peserta didik, lembar wawancara, lembar angket respon peserta
didik, lembar kerja siswa, lembara tes hasil belajar serta indikator kinerja. Untuk
melaksanakan penelitian ini, pengumpulan data diperoleh dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Persiapan
31
1) Permohonan izin kepada Kepala Sekolah SDN 26 Kota Bima serta kedinasan
terkait
2) Observasi dan wawancara sebagai gambaran awal
3) Melaksanakan identifikasi masalah
4) Merumuskan model pembelajaran
5) Merumuskan dan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
6) Menyusun atau menetapkan teknik pemantauan pada setiap tahapan penelitian
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini disesuaikan berdasarkan rencana
yang telah disusun. Pelaksanaan penelitian terdiri dari kegiatan belajar mengajar,
evaluasi dan refleksi yang dilakukan pada setiap siklus.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini terdiri atas lembaran observasi aktifitas guru dan
siswa serta tes hasil belajar. Secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Lembar observasi aktifitas Guru
Lembar observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas guru dalam
pembelajaran. Observasi dilakukan oleh pengamat selama proses belajar mengajar
berlangsung. Pengisian lembar observasi dilakukan dengan memberikan tanda chek-
list dalam kolom yang sesuai dengan gambaran yang diamati. Lembar observasi
diberikan kepada pengamat untuk mengamati setiap kegiatan peneliti selama proses
belajar mengajar berlangsung. Observasi ini dilakukan saat proses pembelajaran
berlangsung melalui model pembelajaran Index Card Match, dengan tujuan untuk
meningkatkan aktivitas guru/peneliti. Aktivitas guru/peneliti yang akan diamati yaitu
kemampuan guru/peneliti memberikan apersepsi dan motivasi, menyampaikan tujuan
32
pembelajaran, menjelaskan materi pembelajaran, memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk bertanya dan menjawab, menghargai pendapat peserta didik,
memberikan penguatan kepada peserta didik, mengarahkan peserta didik dalam
berdiskusi,membimbing siswa dalam mencari pasangan sesuai dengan potongan-
potangan kertas masing-masing siswa, memberikan penghargaan (reward) kepada
peserta didik, menyimpulkan/menutup pembelajaran.
2. Lembar observasi aktifitas siswa
Lembar observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa dalam
pembelajaran. Observasi dilakukan oleh pengamat selama proses belajar mengajar
berlangsung melalui model pembelajaran Index Card Match, dengan tujuan untuk
meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar. Hal yang diamati berupa kegiatan siswa
yaitu mendengar penjelasan guru, menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan
materi, mengajukan pertanyaan, mempersentasikan hasil diskusi dan menyimpulkan
materi yang telah diajarkan.Pengisian lembar observasi dilakukan dengan
memberikan tanda chek-list dalam kolom yang sesuai dengan gambaran yang
diamati. Lembar observasi diberikan kepada pengamat untuk mengamati setiap
kegiatan selama proses belajar mengajar berlangsung. Lembar observasi aktivitas
peserta didik sebagaimana tabel 3.1 dibawah ini.
Tabel 3.1
Observasi aktivitas peserta didik
No
Aktivitas Belajar
Peserta Didik
Skala Observasi
Ket4 3 2 1
1 Semangat Belajar
2 Perhatian/ fokus
3 Menerima dan memeriksa
Kartu
4 Aktif dalam Kelompok
5 Kerjasama
6 Disiplin/Tanggungjawab
33
3. Lembar Soal tes
Tes ini diberikan kepada siswa kelas VI SDN 26 Kota Bima setelah
penggunaan model pembelajaran Index Card Match. Tujuan tes yaitu untuk
mengetahui, mengukur kemampuan siswa dalam memahami materi pokok bahasan.
Tes ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah penggunaan model
pembelajaran Index Card Match.Tes yang dibuat adalah lembar soal yang berbentuk
Multiple choise.Soal tes diberikan disetiap akhir siklus dan sesudah pembelajaran
berlangsung.
4. Lembar Tes Hasil Belajar (soal)
Menurut Indrakusuma (Arikunto, 2001:32) memberikan penjelasan bahwa
Tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif serta praktis untuk
memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang diinginkan tentang seseorang
dengan cara yang tepat dan cepat.
Lembar tes dalam penelitan ini adalah berupa lembar soal yang
dikembangkan dari beberapa indikator yang harus dikerjakan oleh peserta didik
secara individu. Tujuannya untuk melihat keberhasilan belajar peserta didik sebelum
dan sesudah pemberian tindakan dengan cara membandingkan nilai rata-rata yang
diperoleh.
F. Indikator Kinerja
Sebagai tolak ukur keberhasilan, maka ditetapkan secara eksplisit agar
memudahkan dalam verifikasinya. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini ada
dua macam, yaitu indikator tentang keterlaksanaan skenario pembelajaran dan
indikator keberhasilan belajar dalam pembelajaran IPA pada materi Ciri-Ciri Khusus
Makhluk Hidup .
34
Skenario pembelajaran terlaksana dengan baik apabila minimal 80%
pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran, yang
ditinjau dan dinilai dengan menggunakan lembar observasi dan format pelaksanaan
pembelajaran. Para peserta didik yang menjadi objek penelitian ini dikatakan berhasil
apabila 80% peserta didik telah memperoleh nilai minimal 75.
G. Teknik Analisis Data
Penelitan ini menggunakan teknik analisis data secara kualitatif dan
kuantitatif.
a. Kualitatif
Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis data yang menunjukkan
dinamika proses dengan memberikan pemaknaan secara kontekstual dan mendalam
sesuai dengan permasalahan penelitian, yaitu data tentang kinerja guru, dan interaksi
pembelajaran yang bersumber dari data observasi.
1) Analisis kinerja guru diperoleh dengan rumus :
𝑁 =
𝑅
𝑆𝑀
π‘₯100%
Keterangan :
N = Nilai yang dicari atau diharapkan
R = Skor mentah yang diperoleh siswa
SM = Skor maksimum ideal
100 = Bilangan tetap
Adaptasi dari Purwanto (2008: 102).
2) Pemerolehan nilai individu aktivitas belajar siswa
𝑁 =
𝑅
𝑆𝑀
π‘₯100%
Keterangan :
Persentase
R : Jumlah indikator yang tampak
SM : Jumlah indikator seluruhnya (Modifikasi dari
Purwanto, 2008)
35
3) Tingkat ketercapaian aktivitas klasikal
P =
βˆ‘π‘†π‘–π‘ π‘€π‘Ž π‘Žπ‘˜π‘‘π‘– 𝑓
βˆ‘ π‘ π‘–π‘ π‘€π‘Ž
π‘₯ 100
b. Kuantitatif
Analisis kuantitatif digunakan untuk mendeskripsikan berbagai dinamika
kemajuan kualitas hasil belajar siswa dan hubungannya dengan penugasan materi
yang diajarkan guru. Data kuantitatif merupakan data hasil belajar melalui penerapan
metode active learning tipe ICM (index card match). Data kuantitatif diperoleh dari
hasil tes yang dikerjakan oleh peserta didik. Data kuantitatif penelitian ini didapatkan
dengan menghitung nilai rata-rata kelas dari hasil tes yang diberikan kepada siswa
dengan rumus:
1) Menghitung ketuntasan belajar siswa secara individual
𝑆 =
𝑅
𝑁
Keterangan:
S = Nilai siswa (nilai yang dicari)
R = Jumlah skor/item yang dijawab benar
N = Skor maksimum dari tes
Ketuntasan individual jika siswa memperoleh nilai β‰₯66
Diadopsi dari Purwanto (2008: 25)
2) Menghitung rata-rata seluruh siswa
XΜ… =
βˆ‘π‘‹
βˆ‘π‘
Keterangan:
XΜ… = Nilai rata-rata
Ξ£X = Jumlah nilai semua siswa
Ξ£N = Jumlah siswa
Sumber : Adopsi dari Aqib, dkk., (2009: 40)
3) Menghitung ketuntasan klasikal
Ketuntasan klasikal =
π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘†π‘–π‘ π‘€π‘Ž π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘  π‘π‘’π‘™π‘Žπ‘—π‘Žπ‘Ÿ
π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘ π‘’π‘™π‘’π‘Ÿπ‘’β„Ž π‘ π‘–π‘ π‘€π‘Ž
π‘₯ 100
Sumber : Adopspi dari Aqib, dkk., (2009: 40)
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VI SDN 26 Kota Bima.
Penelitian ini berusaha mencari tahu tentang penerapan penggunaan strategi belajar
gambar sel melalui belajar dengan menggunakan pendekatan kooperatif mata
pelajaran Biologi materi sel pada Siswa Kelas VI SDN 26 Kota Bima Tahun
Pelajaran 2018/2019. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dengan materi
Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup. Berikut ini akan dijelaskan data tiap siklus.
1. Siklus 1
a. Perencanaan
Sebelum proses belajar dimulai pada siklus 1 , peneliti telah mempersiapkan
perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP),
memyiapkan lembar observasi atau instrumen penelitian, menyaiapkan alat evaluasi
dan menyiapkan lembar kerja siswa (LKS).
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan siklus 1 telah dimulai pada bulan Juli 2018, yang
terdiri dari dua kali pertemuan untuk pembelajaran dan satu kali untuk eveluasi.
Pertemuan pertama membahas mengenai (1) materi Ciri ciri khusus beberapa jenis
hewan, (2) Ciri ciri khusus beberapa tumbuhan Sebagai pelaksana pembelajaran
adalah peneliti sendiri, sedangkan observer melibatkan guru sejawat.
c. Observasi dan Evaluasi
1. Hasil Observasi Keaktifan Siswa
37
Untuk mengetahui tingkat aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
menggunakan model pembelajaran Index Card Match pada siklus 1 dapat dilihat
pada lampiran 7. Berdasarkan lampiran 7 pada siklus 1 baru 20% dengan kriteria
sangat tidak aktif dalam proses pembelajaran menggunakan gambar materi Ciri-Ciri
Khusus Makhluk Hidup melalui model pembelajaran Index Card Match. Artinya
lebih banyak siswa yang tidak aktif yaitu 91,31% (sangat tidak aktif) pada siklus 1.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat grafik di berikut.
2. Hasil Observasi Aktivitas Guru
Proses observasi dilaksanakan oleh guru Biologi selama proses belajar
mengajar dengan mengisi lembar observasi yang telah di siapkan untuk memantau
jalannya proses belajar mengajar. Data hasil aktivitas guru siklus 1 dapat disajikan
pada lampiran 9.
Berdasarkan lampiran 9 aktivitas guru dalam menerapakan Index Card Match
untuk materi Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup pada siklus 1 baru aktivitas guru
masih kurang yaitu baru mencapai 75,76% dan belum dilaksanakan 24,44%. Karena
indikator kinerja yang ditentukan dalam proses pembelajaran aktivitas guru adalah
85% maka pada disiklus 1 ini belum mencapai indikator kinerja yang direncanakan.
3. Hasil Evaluasi Belajar Siswa
Prestasi belajar siswa pada siklus 1 dapat dilihat lampiran 11. Dari data
tersebut pada siklus 1 siswa yang belum tuntas belajar masih ada 21 orang atau
91,30% (cukup banyak) sedangkan yang sudah tuntas belajar baru 2 orang atau
8,70% (cukup banyak yang belum tuntas). Berdasarkan data tersebut maka
berdasarkan KKM IPA di SDN 26 Kota Bima bahwa ketuntasan individual 75%
dan klasikal apabila telah mencapai 85%.
38
d. Refleksi
Setelah selesai siklus 1 maka diadakan refleksi dan diskusi dengan guru
Biologi. Beberapa hal yang direfleksi adalah dari aspek keaktifan belajar siswa,
aktivitas guru dan prestasi belajar siswa. Dari aspek keaktifan siswa sebagian besar
masih belum mencapai indikator kinerja yang telah ditentukan dimana keaktifan
siswa harus mencapai 85%.
Baru dua aspek yang muncul pada siklus 1 dilihat dari tingkat keaktivan siswa
yaitu aspek siswa termotivasi belajar dengan menerapkan model pembelajaran Index
Card Match materi sel, dan siswa juga siswa sudah menunjukkan ketertarikan
terhadap materi Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup yang diajarkan. Kedua hal tersebut
sudah muncul pada siklus 1. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa pada siklus 1
masih banyak yang kelemahan yang ditemukan. Beberapa kelemahan itu seperti pada
aspek sebagai berikut: aktivitas peserta didik dalam belajar dengan menerapkan
pembelajaran Index Card Match materi Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup, efektifitas
pembelajaran Index Card Match materi Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup dalam
meningkatkan keaktifan peserta didik, siswa aktif mencari materi pendukung selain
buku ajar yang wajib dimiliki siswa (buku perpustakaan, internet), termasuk rasa
senang peserta didik dalam belajar melalui penerapan model pembelajaran gambar
sel melalui model pembelajaran Index Card Match, tantangan yang dirasakan peserta
didik dalam belajar dengan menerapkan model pembelajaran Index Card Match
materi Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup, kerjasama siswa dalam menyelesaikan
tugas kelompok, kemampuan siswa dalam bertanya, menanggapi, menyanggah
materi dalam diskusi tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari.
artinya pada siklus 1 baru mencapai 8,70% keberhasilan.
39
Dari aspek aktivitas yang dilakukan guru pada siklus 1 guru baru mencapai
75,56% tergolong sangat tidak aktif. Dari aspek prestasi belajar siswa pada siklus 1
masih banyak siswa yang belum tuntas belajar. Data prestasi belajar siswa
menunjukkan bahwa ketuntasan klasikal baru mencapai 8,70% dari 85% yang
diharapkan.
Berdasarkan refleksi terhadap keaktifan belajar, aktivitas yang dilakukan
guru dan prestasi belajar siswa yang telah dilaksanakan pada siklus 1 ternyata masih
belum mencapai indikator kinerja yang telah ditentukan dan KKM yang ditentukan
oleh karena itu masih perlu dilanjutkan pada siklus 2 untuk melakukan perbaikan
terhadap kendala-kendala yang terjadi pada siklus 1.
2. Siklus 2
a. Perencanaan
Sama seperti pada siklus 1, sebelum proses belajar dimulai pada siklus 2,
peneliti terlebih dahulu mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar observasi dan lembar kerja siswa
(LKS). Persiapan pada saat perencanaan tentunya melakukan revisi seperlunya
setelah melihat kelemahan pada siklus 1.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus 2 dilakukan pada bulan 24 Agustus 2018.
Materi diajarkan sama seperti siklus 1 yaitu tentang materi Ciri-ciri khusus beberapa
jenis hewan. Guru sebagai observer menyiapkan lembar observasi dan LKS yang
akan dikerjakan dengan strategi Index Card Match.
40
c. Observasi dan Evaluasi
1) Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Pada siklus 2 ini hasil observasi tentang aktivitas belajar siswa dapat dilihat
pada lampiran 8. Berdasarkan data yang disajikan pada lampiran 8 menunjukkan
aktivitas belajar siswa pada siklus 2 mencapai 95,65% berarti sudah mencapai
indikator kinerja yang ditetapkan sebesar 85%. Tingginya aktivitas belajar siswa pada
siklus 2 karena siswa merasa dengan membuat gambar merasa senang belajar karena
merasa tertantang untuk belajar dalam mengerkan gambar materi tentang ciri-ciri
khusus beberapa hewan. Aktivitas siswa yang tinggi juga disebabkan karena siswa
disuruh melakukan diskusi dengan model pembelajaran Index Card Match dengan
materi Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup dalam kegiatan mengurutkan gambar-
gambar dalam urutan yang logis. Gambar 4.1: Grafik aktivitas siswa siklus 1 dan 2.
Gambar 4. 1: Grafik aktivitas siswa siklus 1 dan 2.
8.70
95.65
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
120.00
Siklus 1 Siklus 2
41
2) Hasil Observasi Aktivitas Guru
Hasil observasi yang dilakukan terhadap aktivitas guru siklus 2 menunjukkan
bahwa semua aspek sudah dilaksanakan oleh guru dengan sangat baik hal ini dapat
dilihat bahwa hampir semua aspek telah dilaksanakan oleh guru kecuali guru belum
memberikan penghargaan mingguan pada siswa. Secara keseluruhan persentase
capaian dari aktivitas guru dalam proses pembelajaran adalah mencapai 97,78%.
Selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Perbandingan aktivitas guru siklus 1 dan
siklus 2.
Gambar 4.2: Grafik Perbandingan aktivitas guru siklus 1 dan siklus 2
3) Hasil Evaluasi Belajar Siswa
Prestasi belajar siswa pada siklus 2 mengalami peningkatan yang cukup
berarti. Dari 23 orang siswa hanya 1 orang siswa yang belum tuntas belajar pada
siklus 2 atas nama Suryadin dengan nilai 74 sedangkan KKM mata pelajaran biologi
di SDN 26 Kota Bima 75. Selebihnya yaitu 22 orang atau 95,65% siswa sudah
75.56
97.78
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
120.00
Siklus 1 Siklus 2
Siklus 1
Siklus 2
42
tuntas belajar. Walaupun masih ada 1 orang siswa yang belum tuntas pada siklus 2
namun rata-rata kelas pada siklus 2 cukup tinggi yaitu 90,09 dan persentase
ketuntasan 95,65%. Prestasi belajar siswa pada siklus 2 dapat dilihat pada Lampiran
12.
Gambar 4.3: Grafik Perbandingan Rata2 dan Ketuntasan siklus 1 dan siklus 2
d. Refleksi
Pada akhir siklus 2 peneliti dan guru IPA di SDN 26 Kota Bima melakukan
refleksi tentang proses pembelajaran yang telah berlangsung di siklus 2. Refleksi
dilakukan terhadap proses pembelajaran dan aspek yang diobservasi seperti aspek
keaktifan belajar, aktivitas guru dan prestasi belajar. Persentase ketercapaian dari
tiga hal tersebut pada siklus 2 adalah sebagai berikut: aktivitas guru 97,78%,
aktivitas siswa mencapai 95,65% dan prestasi belajar rata-rata kelas 90,09 dan
presentase ketuntasan 95,65%.
Berdasarkan refleksi terhadap proses belajar mengajar yang telah
dilaksanakan pada siklus 2 maka tidak dilakukan lagi perbaikan pada siklus
berikutnya, dengan kata lain pelaksanaan pembelajaran ini tidak dilanjutkan pada
siklus ke-III.
70.83
8.70
90.09
95.65
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
120.00
Rata-Rata PersentaseKetuntasan
Sklus 1
Siklus 2
43
B. Pembahasan
Hasil penelitian ini menujukkan bahwa pada siklus 1 aktivitas siswa masih
rendah yaitu baru mencapai 8,70% dan meningkat menjadi 95,65% pada siklus 2.
Demikian pula hasil pengamatan terhadap aktivitas yang dilakukan oleh guru pada
siklus 1 baru mencapai 75,56% meningkat menjadi 97,78% pada siklus 2.
Pada pelaksanaan siklus 2 menunjukkan bahwa keaktifan peserta didik baik
dalam bekerja sama dengan pasangannya, bertanya kepada guru, bertanya kepada
pasangan kelompok yang presentasi, dan peserta yang membawa buku referensi serta
kelompok yang melakukan presentasi mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan
karena kemampuan guru dalam memberikan dorongan untuk aktif kepada peserta
didik atau pasangan kelompok sudah baik.
Dilihat dari prestasi belajar siswa dapat diketahui pada siklus 1 belum tercapai
ketuntasan seperti yang diharapkan. Tidak tercapainya ketuntasan belajar pada siklus
1 disebabkan beberapa hal diantaranya masih kurangnya keaktifan guru dalam
membimbing dan mengarahkan kelompok siswa dengan metode pembelajaran Index
Card Match.
Kurangnya aktivitas siswa dari tiap kelompok dalam mengikuti pelajaran.
Pada siklus 1 ketuntasan belajar yang dicapai baru 8,70% artinya baru 2 orang siswa
yang tuntas belajar dari 32 orang siswa, dan 91,30% siswa atau 21 orang siswa yang
belum tuntas belajar. Hal ini masih jauh dari ketuntasan individual 75% dan klasikal
85% yang diharapkan. Pada siklus 2 siswa yang mencapai ketuntasan belajar 22
orang atau mencapai 95,65% artinya hanya 1 orang siswa atau 4,35% saja siswa yang
belum tuntas belajar.
44
Guru didalam meningkatkan keaktifan peserta didik dan hasil belajar peserta
didik dengan menggunakan model Index Card Match merupakan langkah yang tepat.
Karena dengan menggunakan model Index Card Match peserta didik akan terlibat
langsung dalam proses pembelajaran dan peserta didik juga bekerja dan belajar
bersama-sama dengan pasangannya yang mempunyai kemampuan berbeda-beda.
Dengan adanya saling membantu, saling bertukar pikiran dan bekerja sama dalam
kelompok belajar tidak akan membuat bosan peserta didik dalam belajar sejarah dan
akan meningkatkan sikap ketrampilan sosial peserta didik serta hasil belajarpun dapat
tercapai maksimal.
Guru dituntut mampu menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif yaitu
pembelajaran yang aktif, efektif, kreatif, dan inovatif. Untuk menciptakan suasana
tersebut tentunya tidak mudah, banyak faktor yang dapat menjadi menghambat,
faktor tersebut bias datang dari peserta didik yang cenderung pasif atau bahkan dari
guru sendiri yang kurang inovatif, sehingga dalam kegiatan pembelajaran cenderung
monoton. Hal ini akan membuat peserta didik tidak maksimal dalam kegiatan belajar.
Oleh kerana itu, diperlukan pengembangan-pengembangan pembelajaran yang
dilakukan oleh guru.
Salah satu bentuk pengembangan yang dilakukan adalam melalui penerapan
model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dalam kegiatan pembelajaran,
seperti model pembelajaran Index Card Match yang dilakukan di SDN 26 Kota
Bima. Model ini dinilai sangat efektif dalam meningkatkan hasil belajar serta
aktivitas siswa SDN 26 Kota Bima dalam proses pembelajaran. Sebagaimana yang
dikemukakan oleh Asmadi dkk, bahwa tujuan model pembelajaran Index Card Match
adalah agar siswa lebih semangat serta atusias dalam kegiatan belajar. Selain itu,
45
siswa lebih cermat dalam menguasai materi pelajaran dan mudah mengingat suatu
materi pelajaran dengan menggunakan kartu pasangan. Dengan model pembelajaran
seperti ini, siswa terlihat aktif dan mampu memperoleh hasil belajar yang baik dan
dalam pembelajaran. Oleh karena itu, guru juga dituntut menjadi guru yang mampu
menciptakan pembelajaran yang demokratis, yang mampu menarik perhatian siswa.
46
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab
sebelumnya, maka pada bagian ini dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
1. Pembelajaran IPA materi Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup menggunakan model
pembelajaran Index Card Match dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
siswa kelas VI SDN 26 Kota Bima tahun pelajaran 2018/2019.
2. Aktivitas belajar siswa meningkat dari siklus 1 hanya mencapai 8,70%
meningkat menjadi 95,65% pada siklus 2.
3. Aktivitas pembelajaran yang dilakukan guru pada siklus 1 hanya 75,56%
meningkat menjadi 97,78% pada siklus 2.
4. Hasil belajar siswa pada siklus 1 baru mencapai rata-rata kelas 70,83 dengan
ketuntasan 8,70% meningkat menjadi rata-rata kelas 90,09 dengan ketuntasan
belajar 95,65% pada siklus 2 berarti pencapaian ketuntasan klasikal sudah
terpenuhi yaitu minimal β‰₯ 85%.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diuraikan di atas,
maka pada bagian ini dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:
1. Perlu diupayakan penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi
diantaranya gabungan pembelajaran dengan menggunakan model Index Card
Match dalam membahas materi Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup agar dapat
melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.
47
2. Kepada para guru diharapkan dapat mengetahui, memahami dan menerapkan
model pembelajaran Index Card Match dalam upaya peningkatan aktivitas dan
hasil belajar IPA di SD khususnya materi Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup.
3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin menerapkan model pembelajaran Index
Card Match sedapat mungkin mampu mengelola alokasi waktu, dan fasilitas
pendukung termasuk media pembelajaran dalam pembelajaran IPA di SD kelas
VI.
4. Untuk meningkatkan kesahihan dan kesempurnaan dalam penelitian ini,
maka perlu upaya penelitian lanjutan untuk mengamati kegiatan proses
pembelajaran Index Card Match maupun tipe lainnya secara lebih konprehensif,
dan dengan persepsi siswa yang secara positif terhadap penggunaan model
pembelajaran Index Card Match, maka disarankan kepada guru yang mengajar
IPA pada kelas VI untuk menggunakan pendekatan pembelajaran yang inovatif
dan disesuaikan dengan materi yang disampaikan.
48
DAFTAR PUSTAKA
Ardhana, Wayan. 1987. Bacaan Pilihan Dalam Metode Penelitian Pendidikan.
Jakarta: Depdikbud.
Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, Supardi. 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta
: PT Bumi Aksara
Anni, Tri Chatarina.2004. Psikologi Belajar. Semarang : UPT MKK UNNES Aqib,
Zainal. 2009. Peneitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya
Majalah MOTIVASI - Universitas Sebelas Maret Surakarta Edisi XXXIII/Tahun
XI/April/2006
Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung :PT. Rosdakarya.
Munib, Achmad. 2004. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang : UPT MKK UNNES.
Moleong, Lexy. J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Nasution, Noehi. 1993. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Depdikbud.
Sadiman,dkk. 1990. Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya. Jakarta : CV. Rajawali Ilmu.
Shaodih Sukmadinata, Nana. 2007. Pengembangan Kurikilum : Teori dan praktik.
Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Subyantoro. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Semarang: Widya Karya Sugandi,
Ahmad. 2004. Teori Pembelajaran. Semarang : UPT MKK UNNES.
Surya, Mohamad. 2003. Percikan Perjuangan Guru. Semarang : CV. Aneka Ilmu
Tim Pustaka.
Yustisia. 2007. Panduan Lengkap KTSP. Jakarta : Pustaka Yustisia Trianto. 2007.
Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstroktivistik: Konsep,
Landasan Teoritis-Praktis dan Implementasinya. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Yamin, Martinis. 2007. Profesionalisasi Guru dan Inplementasi KTSP. Jakarta :
Gedung Persada Press.
Zaini, Hisyam dkk. 2007. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta : CTSD .
49
Lampiran 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
( R P P ) Siklus 1
Satuan Pendidikan : SDN 26 KOTA BIMA
Mata Pelajaran : IPA
Kelas / Semester : VI / 1
Alokasi Waktu : 8 x 35 menit (4 pertemuan)
I. Standar Kompetensi
1. Memahami hubungan antara ciri-ciri makhluk hidup dengan lingkungan
tempat hidupnya.
II. Kompetensi Dasar
1.1. Mendiskripsikan hubungan antara ciri-ciri khusus yang dimiliki hewan
kelelawar, cecak, bebek, dan lingkungan hidupnya.
III. Indikator
1. Mendiskripsikan ciri khusus hewan yang ada disekitarnya misalnya
kelelawar, cecak dan bebek.
2. Menjelaskan hubungan antara ciri khusus yang dimiliki hewan tersebut
dengan lingkungan hidupnya.
3. Menyebutkan tempat hidup dari hewan kelelawar, cecak dan bebek.
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mendiskripsikan ciri khusus hewan kelelawar, cecak dan bebek
melalui pengamatan terhadap gambar hewan dengan baik.
2. Siswa dapat enjelaskan hubungan antara ciri khusus yang dimiliki hewan
kelelawar, cecak dan bebek dengan lingkungan hidupnya melalui diskusi
dengan baik.
3. Siswa dapat menyebutkan tempat hidup dari hewan kelelawar, cecak dan
bebek dengan pengamatan berdasar ciri hewan tersebut dengan benar.
50
V. Materi Ajar
Ciri khusus yang dimiliki hewan kelelawar, cecak, bebek dan lingkungan
hidupnya.
VI. Metode Pembelajaran
1. model pembelajaran Index Card Match
2. Diskusi
3. Tanya jawab
4. Pemberian Tugas
VII. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan ke 1
A. Kegiatan Awal (10 menit)
1. Memasang gambar hewan.
2. Tanya jawab tentang gambar hewan.
B. Kegiatan Inti ( 50 menit)
1. Mengamati gambar hewan tentang tempat hidupnya dan cara mencari
makan.
2. Berdiskusi tentang gambar hewan yang diamati secara kelompok.
3. Membuat laporan dari hasil diskusi.
4. Ketua kelompok membacakan laporan.
5. Masing-masing kelompok menilai kelompok yang lain.
6. Berlanjut pada pertemuan ke 2.
C. Kegiatan Akhir ( 10 menit)
1. Tanya jawab secara kelompok.
2. Tanya jawab secara individu untuk mengukur daya serap kemampuan
siswa.
Pertemuan ke 2
A. Kegiatan Awal (10 menit)
1. Diadakan tanya jawab berkisar pada pelajaran yang lalu dan yang
sekarang akan dibahas.
2. Memasang gambar hewan.
51
B. Kegiatan Inti (45 menit)
1. Melanjutkan pertemuan ke 1 yaitu ketua kelompok membacakan laporan
dari hasil diskusi.
2. Masing-masing kelompok menilai kelompok yang lain.
3. Hasil penilaian siswa ditumpuk/dikumpulkan.
4. Guru membuat kesimpulan di tulis dipapan dan siswa mencatat.
C. Kegiatan Akhir (15 menit)
1. Tanya jawab lisan.
2. Guru memberi 5 soal untuk pekerjaan rumah.
Pertemuan ke 3
A. Kegiatan Awal (10 menit)
1. Tanya jawab tentang pelajaran kemarin.
2. Memasang gambar hewan kelelawar, cecak dan bebek.
B. Kegiatan Inti (50 menit)
1. Berdiskusi tentang tugas PR yang telah dikerjakan.
2. Berdiskusi kelompok tentang ciri khusus hewan kelelawar, cecak dan
bebek dengan melihat gambar dan tabel yang ditulis dipapan.
3. Masing-masing kelompok membuat/menyusun laporan.
4. Guru mengoreksi, menilai dan menyimpulkan diskusinya siswa di tulis
dipapan.
5. Siswa menulis kesimpulan diskusi.
C. Kegiatan Akhir (10 menit)
1. Mengadakan tanya jawab.
2. Siswa diberi tugas PR mengarang 5 soal dan kuncinya.
Pertemuan ke 4
A. Kegiatan Awal (20 menit)
1. Beberapa murid diberi pertanyaan tentang pelajaran IPA yang kemarin.
2. Guru membahas kembali tentang jawaban siswa yang salah.
52
B. Kegiatan Inti (45 menit)
1. Membahas soal dan kunci jawaban yang dikarang/dibuat siswa pada
pertemuan yang kemarin.
2. Guru memberi tugas siswa untuk dikerjakan secara kelompok.
3. Mencocokkan tugas kelompok dan membahas kembali soal yang
dianggap paling sedikit.
C. Kegiatan Akhir (5 menit)
1. Mengumumkan peringkat nilai tertinggi.
2. Mengingatkan siswa untuk belajar di rumah tentang bab selanjutnya
pelajaran IPA akan datang.
VIII. Sumber / Alat / Media
1. Lingkungan sekitar.
2. Gambar hewan.
3. Buku IPA :
a. Rositawaty, S. dan Aris Muharram. 2008. Senang Belajar Ilmu
pengetahuan Alam untuk kelas VI Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.
Jakarta : BSE
b. Hidayat dan M. Burhan.2008. Rangkuman Sains Lengkap untuk Sekolah
Dasar Kelas 4, 5, dan 6. Surabaya: CV. Pustaka Agung Harapan
IX. Bentuk Penilaian
οƒ˜ Tes tulis
οƒ˜ Tes lisan
οƒ˜ Fortofolio
Mengetahui
Kota
Bima,..................................2018
Kepala Sekolah Guru Bidang Studi
Masykur H.Fatahullah.S.Pd Muhammad Yunus.S.Pd
Nip. 195912311978121123 Nip. 197604221999021001
53
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
( R P P ) Siklus 2
Satuan Pendidikan : SDN 26 KOTA BIMA
Mata Pelajaran : IPA
Kelas / Semester : VI / 1
Alokasi Waktu : 8 x 35 menit (4 pertemuan)
I. Standar Kompetensi
1. Memahami hubungan antara ciri-ciri makhluk hidup dengan lingkungan
tempat hidupnya.
II. Kompetensi Dasar
1.2. Mendiskripsikan hubungan antara ciri-ciri khusus yang dimiliki tumbuhan.
III.Indikator
1. Mendiskripsikan ciri khusus tumbuhan dihubungan dengan lingkungan
hidupnya.
2. Mengenali ciri khusus tumbuhan yang hidup di darat dan di air serta
tumbuhan pemakan serangga.
3. Menyebutkan tempat hidup dari tumbuhan tersebut.
IV. Tujuan Pembelajaran
Melalui pengamatan, penelitian dan penjelasan siswa dapat :
1. Siswa dapat mendiskripsikan ciri khusus tumbuhan di hubungkan dengan
lingkungan hidupnya melalui pengamatan berbagai gambar tumbuhan
dengan benar
2. Siswa dapat mengenali ciri khusus tumbuhan yang hidup di darat dan di air
serta tumbuhan pemakan serangga. melalui pengamatan berbagai gambar
tumbuhan dengan benar
3. Siswa dapat menyebutkan tempat hidup dari tumbuhan kaktus, teratai,
kantong semar melalui pengamatan berbagai gambar tumbuhan dengan
benar.
54
V. Materi Ajar
Ciri-ciri khusus yang dimiliki tumbuhan kaktus dan tumbuhan pemakan serangga
(kantung semar) dengan lingkungan hidupnya.
VI. Metode Pembelajaran
1. model pembelajaran Index Card Match
2. Diskusi
3. Tanya jawab
4. Pemberian Tugas
VII. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan ke 5
A. Kegiatan Awal (10 menit)
1. Memasang gambar tumbuhan.
2. Tanya jawab tentang gambar tumbuhan.
B. Kegiatan Inti (45 menit)
1. Mengamati gambar tumbuhan tentang tempat hidup dan bentuk daun.
2. Berdiskusi tentang gambar tumbuhan yang diamati secara berkelompok.
3. Membuat laporan hasil diskusi seperti tabel.
NO. JENIS TUMBUHAN TEMPAT HIDUP BENTUK DAUN
1.
2.
3.
4.
Kaktus
Kantong semar
Teratai
……………………
……………………
……………….
……………………
……………….
……………………
………………..
……………………
………………..
4. Menyimpulkan hasil diskusi.
5. Ketua kelompok membacakan laporan hasil diskusi.
6. Berlanjut pada pertemuan ke 2.
55
C. Kegiatan Akhir (15 menit)
1. Evaluasi sementara dengan cara tes lisan untuk beberapa siswa.
2. Memberi tugas siswa untuk membaca/mempelajari buku IPA bab
berikutnya yang akan dibahas pada pertemuan akan datang.
Pertemuan ke 6
A. Kegiatan Awal (20 menit)
Diadakan tanya jawab berkisar pada pelajaran yang lalu dan yang dibahas
sekarang.
B. Kegiatan Inti (40 menit)
1. Melanjutkan pertemuan ke 1 yaitu ketua kelompok membacakan laporan
dari hasil diskusi.
2. Guru menyimpulkan hasil diskusi dan siswa mencatat.
3. Mengadakan tanya jawab dan apabila siswa ada kesulitan soal yang
ditanyakan guru maka guru membahas ulang materi pelajaran yang
kurang dimengerti siswa.
C. Kegiatan Akhir (10 menit)
1. Guru mendekte 5 soal untuk pekerjaan rumah.
2. Memberi tugas siswa untuk membaca/mempelajari bab berikutnya yang
akan dibahas pada pertemuan akan datang.
Pertemuan ke 7
A. Kegiatan Awal (20 menit)
1. Siswa diberi pertanyaan tentang pelajaran IPA yang kemarin.
2. Memasang soal yang tidak dapat dijawab siswa.
B. Kegiatan Inti (45 menit)
1. Mencocokkan / menilai soal pekerjaan rumah.
2. Secara kelompok mendiskusikan dan mengisi tabel yang tertulis di papan.
56
Contoh tabel diskusi :
NO. JENIS
TUMBUHAN
TEMPAT
HIDUP
BENTUK
DAUN
STRUKTUR
BATANG
1.
2.
3.
Pohon jati
Talas
………………
……………
……………
…………….
……………
…………….
……………
…………….
………………
………….
………………
………….
………………
………….
………………
………….
………………
………….
………………
………….
3. Menyimpulkan hasil diskusi dan melaporkan hasilnya secara
berkelompok.
4. Guru memberikan kesimpulan yang benar dan siswa mencatat.
C. Kegiatan Akhir (5 menit)
1. Memberi tugas mengerjakan soal di buku IPA.
2. Memberitahu siswa bahwa pertemuan akan datang diadakan ulangan.
Pertemuan ke 8
A. Kegiatan Awal (20 menit)
Mencocokkan, menilai dan membahas soal PR.
B. Kegiatan Inti (45 menit)
1. Guru membagi saol ulangan dan penjelasan singkat berkisar masalah
ulangan.
2. Siswa mengerjakan soal ulangan.
3. dst.
C. Kegiatan Akhir (5 menit)
1. Guru mengumumkan peringkat nilai yang masuk 10 (sepuluh) besar.
2. Mengingatkan siswa untuk membaca/mempelajari di rumah buku IPA bab
selanjutnya.
57
VIII. Sumber / Alat / Media
1. Lingkungan sekitar.
2. Gambar tumbuhan.
3. Buku IPA :
a. Rositawaty, S. dan Aris Muharram. 2008. Senang Belajar Ilmu
pengetahuan Alam untuk kelas VI Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.
Jakarta : BSE
b. Hidayat dan M. Burhan.2008. Rangkuman Sains Lengkap untuk Sekolah
Dasar Kelas 4, 5, dan 6. Surabaya: CV. Pustaka Agung Harapan
IX. Bentuk Penilaian
1. Tes tulis
2. Tes lisan
3. Fortofolio
Mengetahui Kota Bima,......................2018
Kepala Sekolah Guru Bidang Studi
Masykur H.Fatahullah.S.Pd Muhammad Yunus.S.Pd
Nip. 195912311978121123 Nip. 197604221999021001
58
Lampiran 3
Soal Siklus 1
1. Kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan tempat tinggalnya
disebut...
a. ekosistem
b. habitat
c. adaptasi
d. populasi
2. Tempat tinggal makhluk hidup disebut....
a. ekosistem
b. habitat
c. adaptasi
d. populasi
3. Kemampuan kelelawar untuk mengetahui benda-benda yang ada di depannya
walaupun dalam keadaan tanpa cahaya disebut....
a. ekosistem
b. ekolokasi
c. adaptasi
d. mimikri
4. Ciri-ciri hewan yang hidup di kutub adalah....
a. mempunyai paruh yang lancip
b. mempunyai cakar yang kuat
c. mempunyai kaki yang panjang
d. memiliki kulit dan lapisan lemak yang tebal
5. kemampuan bunglon yang dapat merubah warna kulitnya disebut....
a. mimikri
b. ototomi
c. regenerasi
d. fragmentasi
6. Memiliki batang berongga dan daun yang lebar adalah ciri-ciri tumbuhan yang
hidup di....
a. dataran tinggi
b. dataran rendah
c. air
d. daratan
7. Mengeluarkan bau yang tidak sedap untuk menarik perhatian lalat agar membantu
proses penyerbukan adalah ciri-ciri yang dimiliki tumbuhan....
a. teratai
b. raflesia
c. kantong semar
d. kaktus
59
8. Ciri khusus yang dimiliki unta adalah....
a. kaki panjang dan cakar yang kuat
b. kaki yang panjang dan punuk
c. punuk dan telinga yang lebar
d. belalai dan telinga yang lebar
9. Fungsi punuk unta adalah....
a. untuk hiasan
b. untuk menyimpan cadangan makanan
c. untuk menahan hawa dingin
d. untuk membawa barang bawaan
10. Memiliki daun yang dapat menangkap serangga adalah ciri khusus yang dimiliki
oleh tumbuhan....
a. bunga raflesia
b. kantong semar
c. bunga teratai
d. kaktus
11. Memiliki batang yang tebal dan daun yang runcing adalah ciri khusus yang
dimiliki tumbuhan....
a. salak.
b. pisang
c. kaktus
d. tumbuhan venus
12. Ciri khusus yang dimiliki pohon jati saat musim kemarau adalah....
a. menggugurkan daunnya (meranggas)
b. mengeluarkan bau tidak sedap
c. mematikan dirinya sendiri
d. daunnya runcing
13. Hidup di rawa-rawa dan mempunyai akar yang kuat adalah ciri-ciri tumbuhan....
a. eceng gondok
b. bakau
c. teratai
d. kaktus
14. Kaki memiliki guratan adalah ciri-ciri hewan....
a. katak dan ular
b. cicak dan tokek
c. bunglon dan burung
d. buaya dan ular
60
15.
Berdasarkan bentuk paruhnya burung di atas adalah pemakan....
a. daging
b. biji-bijian
c. rumput
d. ikan
61
Lampiran 4
Soal Siklus 2
1. Perhatikan Gambar!
Berdasarkan bentuk paruhnya burung di atas adalah pemakan...
a. daging
b. biji-bijian
c. rumput
d. ikan
2. Burung kolibri mempunyai paruh yang panjang dan runcing yang berfungsi
untuk....
a. menangkap ikan didalam air
b. menghisap nektar bunga
c. mencabik-cabik mangsanya
d. mematuk biji-bijian
3. Tumbuhan yang melindungi diri dengan duri adalah.....
a. kaktus, salak dan mawar
b. melati, anggrek dan kantung semar
c. bunga raflesia, tumbuhan venus dan mangga
d. putri malu, bunga raflesia dan kantung semar
4. Mempunyai mata yang tajam pada malam hari adalah kemampuan yang dimiliki
oleh....
a. bunglon
b. cicak
c. burung elang
d. burung hantu
62
5. Memiliki pendengaran yang sangat baik adalah kemampuan yang dimiliki
oleh....
a. katak
b. burung kolibri
c. kelelawar
d. ular
6. Berdasarkan gambar di atas, cakar tersebut berfungsi untuk .....
a. mencabik-cabik mangsa
b. mengais ngais tanah
c. berenang
d. berlar
7. Berdasarkan gambar diatas, kaki tersebut berfungsi untuk.....
a. berlari
b. mengoyak mangsa
c. berenang
d. mengais-ngais tanah
8. Hewan yang memiliki lidah panjang untuk menangkap mangsanya adalah....
a. ayam
b. bebek
c. bunglon
d. buaya
63
9. Kaki panjang burung bangau berfungsi untuk....
a. berenang
b. menangkap mangsa
c. berjalan di lumpur
d. mencengkeram mangsa
10. Kaki panjang unta berfungsi untuk....
a. menjauhkan badan unta dari panasnya gurun untuk mengurangi penguapan
b. menangkap mangsa
c. melindungi diri dari musuh
d. berlari kencang
11. Tumbuhan hijau melakukan fotosintesis pada ….
a. daunnya c. bunganya
b. batangnya d. akarnya
12. Tumbuhan yang dapat dikembangbiakan denga cara setek ialah ….
a. padi, jagung, kangkung c. singkong, tebu, kangkung
b. kentang, bawang, llobak d. terung, buncing kedelai
13. Gigi taring pada manusia berguna untuk ….
a. menggigit makanan c. mencabik makanan
b. mengunyah makanan d. memotong makanan
14. Hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur mempunyai ciri ….
a. berkaki empat c. memiliki kelenjar susu
b. mempunyai sisik d. memiliki daun telinga
15. Perkembangbiakan hewan dimana embrionya berkembang dalam telur di dalam
tubuh induknya, kemudian akan menetas dan akan dikeluarkan melalui proses
melahirkan dialami oleh hewan…
a. gajah
b. harimau
c. katak
d. ular boa
64
Lampiran 5
Kunci Jawaban
Siklus 1 Siklus 2
No Kunci No Kunci
1 C 1 D
2 B 2 B
3 C 3 B
4 D 4 C
5 A 5 C
6 B 6 A
7 B 7 C
8 C 8 C
9 B 9 B
10 B 10 A
11 A 11 A
12 A 12 C
13 B 13 C
14 D 14 B
15 B 15 D
65
Lampiran 6
Nama Siswa Seubyek Penelitian
NO NAMA SISWA L/P Keterangan
1 Ayudhia Rohmadhani Sirait L 70
2 Desi Putri Ardani L 75
3 Erni Kurniawati L 66
4 Fitrah Arifki Putra P 68
5 Hairunisyah P 65
6 Haryani L 69
7 Imam Akbar Al Syahbur L 70
8 Irnandi L 60
9 Juliani P 70
10 M. Erwi Riski P 74
11 M.Sofyan P 75
12 Miftahul Jannah L 74
13 Muh. Reren Sofyan L 70
14 Muh.Hendra Ilham L 73
15 Muhammad Syamsul Rijal L 74
16 Muhlis Mufaris P 70
17 Mustahul Ahyar L 74
18 Nurfitriyana L 70
19 Nur haedah P 74
20 Sarif Hidayat P 74
21 Sartika Sulastri P 73
22 Sulfi Ula Iksan P 67
23 Suryadin P 74
66
Lampiran 7
Aktivitas Siswa Siklus 1
67
Lampiran 8
Aktivitas Siswa Siklus 2
68
Lampiran 9
Aktivitas Guru Siklus 1
No
Aktivitas Guru Model Pembelajaran
Index Card Match
Skor
5 4 3 2 1
1 Guru membuat potongan-potongan kartu
sebanyak jumlah siswa yang ada di dalam
kelas.
5 - - - -
2 Guru membagi potongan kartu-kartu tersebut
menjadi dua bagian yang sama.
- 4
3 Pada separuh bagian potongan kartu-kartu,
guru menuliskan pertanyaan tentang materi
yang akan dipelajari. Setiap kartu berisi satu
pertanyaan.
- 4 - - -
4 Pada separuh kartu yang lain, guru menuliskan
jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah
dibuat.
- 4 - -
5 Guru mengocok semua kartu sehingga akan
tercampur antara pertanyaan dan jawaban.
- - 3 - -
6 Guru membagikan satu kartu kepada setiap
siswa. Guru selanjutnya menjelaskan bahwa ini
adalah aktivitas yang dilakukan berpasangan.
Separuh dari jumlah siswa akan mendapatkan
pertanyaan dan separuh yang lain akan
mendapatkan jawaban.
- - 3 - -
7 Guru meminta kepada siswa untuk menemukan
pasangan mereka. Jika ada yang sudah
menemukan pasangan, guru meminta kepada
mereka untuk duduk berdekatan. Guru juga
menjelaskan agar mereka tidak memberitahu
materi yang mereka dapatkan kepada teman
yang lain.
- 4 - -
8 Setelah semua siswa menemukan pasangan dan
duduk berdekatan, guru meminta kepada setiap
pasangan secara bergantian untuk membacakan
pertanyaan yang diperoleh dengan keras
kepada teman-temannya yang lain. Selanjutnya
pertanyaan tersebut dijawab oleh pasangannya.
- 4 - -
9 Guru mengakhiri proses ini dengan membuat
klarifikasi dan kesimpulan.
- - 3 - -
Jumlah 5 20 9 0 0
Total 34
Persentase Keaktifan 75,56
Skor Masimal 45
69
Lampiran 10
Aktivitas Guru Siklus 2
No
Aktivitas Guru Model Pembelajaran
Index Card Match
Skor
5 4 3 2 1
1 Guru membuat potongan-potongan kartu
sebanyak jumlah siswa yang ada di dalam
kelas.
5 - - - -
2 Guru membagi potongan kartu-kartu tersebut
menjadi dua bagian yang sama.
5 - - - -
3 Pada separuh bagian potongan kartu-kartu,
guru menuliskan pertanyaan tentang materi
yang akan dipelajari. Setiap kartu berisi satu
pertanyaan.
5 - - - -
4 Pada separuh kartu yang lain, guru menuliskan
jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah
dibuat.
5 - - - -
5 Guru mengocok semua kartu sehingga akan
tercampur antara pertanyaan dan jawaban.
5 - - - -
6 Guru membagikan satu kartu kepada setiap
siswa. Guru selanjutnya menjelaskan bahwa ini
adalah aktivitas yang dilakukan berpasangan.
Separuh dari jumlah siswa akan mendapatkan
pertanyaan dan separuh yang lain akan
mendapatkan jawaban.
5 - - - -
7 Guru meminta kepada siswa untuk menemukan
pasangan mereka. Jika ada yang sudah
menemukan pasangan, guru meminta kepada
mereka untuk duduk berdekatan. Guru juga
menjelaskan agar mereka tidak memberitahu
materi yang mereka dapatkan kepada teman
yang lain.
5 - - - -
8 Setelah semua siswa menemukan pasangan dan
duduk berdekatan, guru meminta kepada setiap
pasangan secara bergantian untuk membacakan
pertanyaan yang diperoleh dengan keras
kepada teman-temannya yang lain. Selanjutnya
pertanyaan tersebut dijawab oleh pasangannya.
- 4 - - -
9 Guru mengakhiri proses ini dengan membuat
klarifikasi dan kesimpulan.
5 - - - -
Jumlah 40 4 0 0 0
Total 44
Persentase Keaktifan 97,78
Skor Masimal 45
70
Lampiran 11
Hasil Belajar Siswa Siklus 1
NO NAMA SISWA L/P NILAI TUNTAS
BELUM
TUNTAS
1 Ayudhia Rohmadhani Sirait L 70 - Belum Tuntas
2 Desi Putri Ardani L 75 Tuntas -
3 Erni Kurniawati L 66 - Belum Tuntas
4 Fitrah Arifki Putra P 68 - Belum Tuntas
5 Hairunisyah P 65 - Belum Tuntas
6 Haryani L 69 - Belum Tuntas
7 Imam Akbar Al Syahbur L 70 - Belum Tuntas
8 Irnandi L 60 - Belum Tuntas
9 Juliani P 70 - Belum Tuntas
10 M. Erwi Riski P 74 - Belum Tuntas
11 M.Sofyan P 75 Tuntas -
12 Miftahul Jannah L 74 - Belum Tuntas
13 Muh. Reren Sofyan L 70 - Belum Tuntas
14 Muh.Hendra Ilham L 73 - Belum Tuntas
15 Muhammad Syamsul Rijal L 74 - Belum Tuntas
16 Muhlis Mufaris P 70 - Belum Tuntas
17 Mustahul Ahyar L 74 - Belum Tuntas
18 Nurfitriyana L 70 - Belum Tuntas
19 Nur haedah P 74 - Belum Tuntas
20 Sarif Hidayat P 74 - Belum Tuntas
21 Sartika Sulastri P 73 - Belum Tuntas
22 Sulfi Ula Iksan P 67 - Belum Tuntas
23 Suryadin P 74 - Belum Tuntas
Jumlah 1629 2 21
Rata-Rata 70,83 - -
Persentase yang Tuntas 2 8,70
Persentase yang Belum Tuntas 21 91,30
71
Lampiran 12
Hasil Belajar Siswa Siklus 2
NO NAMA SISWA L/P NILAI TUNTAS
BELUM
TUNTAS
1 Ayudhia Rohmadhani Sirait L 95 Tuntas -
2 Desi Putri Ardani L 75 Tuntas -
3 Erni Kurniawati L 85 Tuntas -
4 Fitrah Arifki Putra P 85 Tuntas -
5 Hairunisyah P 90 Tuntas -
6 Haryani L 85 Tuntas -
7 Imam Akbar Al Syahbur L 95 Tuntas -
8 Irnandi L 90 Tuntas -
9 Juliani P 95 Tuntas -
10 M. Erwi Riski P 95 Tuntas -
11 M.Sofyan P 95 Tuntas -
12 Miftahul Jannah L 85 Tuntas -
13 Muh. Reren Sofyan L 95 Tuntas -
14 Muh.Hendra Ilham L 85 Tuntas -
15 Muhammad Syamsul Rijal L 95 Tuntas -
16 Muhlis Mufaris P 95 Tuntas -
17 Mustahul Ahyar L 90 Tuntas -
18 Nurfitriyana L 95 Tuntas -
19 Nur haedah P 95 Tuntas -
20 Sarif Hidayat P 90 Tuntas -
21 Sartika Sulastri P 93 Tuntas -
22 Sulfi Ula Iksan P 95 Tuntas -
23 Suryadin P 74 - Belum Tuntas
Jumlah 2072 22 1
Rata-Rata 90,09 - -
Persentase yang Tuntas 1 95,65
Persentase yang Belum Tuntas 22 4,35
72
Lampiran 13
BERITA ACARA PELAKSANAAN SEMINAR
LAPORAN HASIL PENELITIAN
Pada hari ini : Sabtu
Tanggal : 13 Oktober 2018
Pukul : 10.00.wita
Bertempat di ruang : Ruang Guru SDN 26 Kota Bima
Pada Sekolah : SDN 26 Kota Bima
Dengan alamat : Rabadompu Barat
Nomor Telephon/Fax :
e-mail :
Telah diselenggarakan acara Seminar Hasil Penelitian:
Dengan Judul :
Hasil Karya : Muhammad Yunus.S.Pd
NIP : 197604221999021001
Jabatan : Guru
Pangkat/Golongan : Pembina/IVa
Tempat Tugas : SDN 39 Kota Bima
Alamat Rumah : Rabadompu Barat
Nomor Telphon/ HP : 085 253 492 820
e - mail :
Pada Acara Seminar tersebut :
Sebagai Penyaji : Muhammad Yunus, S.Pd
Sebagai Moderator : Usman Ishaka,S.Pd.SD
Sebagai Pembahas : Nurhikmah.S.Pdi
Susunan Acara Seminar : (a)Pembukaan, (b)Sambutan Kepala Sekolah dan /
atau Pengawas Sekolah, (c)Pemaparan Singkat Laporan Hasil Penelitian Oleh
Penyaji/ Penulis Laporan, (d)Tanggapan, pertanyaan, kritik/ saran, masukan dari
Peserta Seminar dan Tanggapan dari Penyaji, (e)Penutup.
Jumlah Peserta yang Hadir : 20 Orang (Daftar Hadir Terlampir)
Adapun Notulen Jalannya Acara Seminar, Print Out Bahan Tayang Paparan Penyaji
serta Foto Kegiatan Seminar sebagaimana terlampir dalam Berita Acara ini.
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya, untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Kota Bima, 13 Oktober 2018
Mengetahui
KepalaSekolah SDN 26 Kota Bima Ketua KKG Gugus V Kec Raba
MASYKUR H.FATAHULLAH.S.Pd SRI WAHYUNI,S.Pd
NIP. 195912311978121123 NIP. 196807221989062002
73
Lampiran 14
DAFTAR HADIR ACARA PELAKSANAAN SEMINAR
LAPORAN HASIL PENELITIAN
Dengan Judul :
”Penerapan Model Pembelajaran Index Card Match Untuk Meningkatkan
Aktivitas Dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VI di SDN 26 Kota Bima Tahun
Pelajaran 2018/2019”
Hasil Karya : Muhammad Yunus, S.Pd
NIP : 197407312002122005
Jabatan : Guru Pertama
Pangkat/Golongan : Pembina/IVa
Padahari/ Tanggal : Sabtu, 13 Oktober 2018
Pukul : 10.00 wita
Bertempat di ruang : KKG Gugus V Kec. Raba
Pada Sekolah : SDN 39 Kota Bima
Dengan alamat : Rabadompu Barat
Peserta yang hadir sbb. :
No Nama Jabatan AsalSekolah/Instansi TandaTangan
1. Masykur H. Fatahullah.S.Pd Guru SDN 26 Kota Bima 1.
2.2. Hj.Nurhaerati.A.Ma.Pd Guru SDN 26 Kota Bima
3. Emi Hartati Guru SDN 26 Kota Bima 3.
4.4. Hj.Siti Hawa Jija Guru SDN 26 Kota Bima
5. Usman Ishaka,S.Pd.SD Guru SDN 26 Kota Bima 5.
6.6. Fatmah A.Wahid.A.Ma.Pd Guru SDN 26 Kota Bima
7. Hj.Ety Kusmiaty.A.Ma.Pd Guru SDN 26 Kota Bima 7.
8.8. Hj.Aswati.A.Ma.Pd Guru SDN 26 Kota Bima
9. Endang Yuniarti.A.Ma Guru SDN 26 Kota Bima 9.
10.10. Nurhikmah.S.Pdi Guru SDN 26 Kota Bima
11. Nuhraningsih.A.Ma Guru SDN 26 Kota Bima 11.
12.12. Muhdar Abdullah Guru SDN 27 Kota Bima
13. Hj. Nursani Guru SDN 27 Kota Bima 13.
14.14. Sri Naning,S.Pd Guru SDN 27 Kota Bima
15. Sukardin,S.Pd Guru SDN 39 Kota Bima 15.
16.16. Hj.Ramlah,A.Ma.Pd Guru SDN 39 Kota Bima
17. Fatimasyah,A.Ma Guru SDN 39 Kota Bima 17.
18.18. Agussalim,S.Pdi Guru SDN 39 Kota Bima
19. I.Nyoman Astawa Guru SDN 39 Kota Bima 19.
20.20. Nasruddin.S.Pdi Guru SDN 26 Kota Bima
Kota Bima, 13 Oktober 2018
Mengetahui
KepalaSekolah SDN 26 Kota Bima Ketua KKG Gugus V Kec Raba
MASYKUR H.FATAHULLAH.S.Pd SRI WAHYUNI,S.Pd
NIP. 195912311978121123 NIP. 196807221989062002
74
Lampiran 15
NOTULEN JALANNYA ACARA SEMINAR
LAPORAN HASIL PENELITIAN
Dengan Judul :
”Penerapan Model Pembelajaran Index Card Match Untuk Meningkatkan Aktivitas
Dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VI di SDN 2 Kota Bima Tahun Pelajaran
2018/2019”
Hasil Karya : Muhammad Yunus, S.Pd
NIP : 197407312002122005
Jabatan : Guru Pertama
Pangkat/Golongan : Pembina/IVa
Padahari/ Tanggal : Sabtu, 13 Oktober 2018
Pukul : 10.00 wita
Bertempat di ruang : KKG Gugus V Kec. Raba
Pada Sekolah : SDN 26 Kota Bima
Dengan alamat : Rabadompu Barat
Jalannya Acara Seminar:
1. Pembukaan: Oleh Moderator dengan membaca Basmallah/ do’a
2. Sambutan Kepala Sekolah
3. SambutanPengawas:
4. Paparan Singkat Hasil Penelitian oleh Penyaji/ Penulis Laporan (Bahan Paparan
Terlampir)
5. Tanggapan, pertanyaan, kritik/ saran, masukan dari Peserta Seminar dan
Tanggapan dari Penyaji,
Adapun pertanyaan, kritik/ saran, masukan dari Peserta Seminar terhadap Laporan
Hasil Penelitian dari Peserta Seminar dan Tanggapan dari Penyaji adalah sebagai
berikut:
No Nama Asal
Instansi
Isi pertanyaan,
kritik/ saran dan/
atau masukan
Tanggapan
Penyaji
1. Usman
Ishaka,S.Pd.SD
SDN 26
Kota Bima
Mengapa diambil
Model Pembelajaran
Index Card Match
dalam penelitian
Saudara?
Saya pilih strategi
pembelajaran ini
karena merupakan
model
pembelajaran
berkelompok
(Learning
Community)
dengan tujuan
untuk
membangkitkan
semangat siswa
dengan
mengikutsertakan
75
peserta didik ikut
berpartisipasi
dalam proses
pembelajaran.
2. Sri Naning,S.Pd SDN 27
Kota Bima
Mengapa dalam
penelitian ini hanya
sampai siklus 2,
tidak ada siklus 3.
Apa alasannya?
Sampai siklus 2
karena didasarkan
indicator
keberhasilan yang
telah ditentukan.
Yaitu jika secara
klasikal mencapai
ketuntasan 85%,
karena pada saat
siklus 2 telah
mencapai di atas
85% maka tidak
perlu dilanjutkan
siklus ke 3.
Artinya tergantung
indicator yang
ditentukan.
6. Penutup: Oleh Moderator, dengan membaca Hamdallah/ do’a.
Kota Bima, 13 Oktober 2018
Mengetahui
KepalaSekolah SDN 26 Kota Bima Ketua KKG Gugus V Kec Raba
MASYKUR H.FATAHULLAH.S.Pd SRI WAHYUNI,S.Pd
NIP. 195912311978121123 NIP. 196807221989062002
76
Lampiran 16
BAHAN TAYANG PAPARAN PENYAJI PADA ACARA SEMINAR
LAPORAN HASIL PENELITIAN
Dengan Judul :”Penerapan Model Pembelajaran Index Card Match
Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VI di SDN 26
Kota Bima Tahun Pelajaran 2018/2019”
Hasil Karya : Muhammad Yunus, S.Pd
NIP : 197407312002122005
Jabatan : Guru Pertama
Pangkat/Golongan : Pembina/IVa
Padahari/ Tanggal : Sabtu, 13 Oktober 2018
Pukul : 10.00 wita
Bertempat di ruang : KKG Gugus V Kec. Raba
Pada Sekolah : SDN 39 Kota Bima
Dengan alamat : Rabadompu Barat
JUDUL LAPORAN DANIDENTITAS
PENYAJI
Terlampir
BAB I
Terlampir
77
Lampiran 17
FOTO KEGIATAN PADA ACARA SEMINAR
LAPORAN HASIL PENELITIAN
Dengan Judul : :”Penerapan Model Pembelajaran Index Card Match
Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VI di SDN 26
Kota Bima Tahun Pelajaran 2018/2019”
Hasil Karya : Muhammad Yunus, S.Pd
NIP : 197407312002122005
Jabatan : Guru Pertama
Pangkat/Golongan : Pembina/IVa
Padahari/ Tanggal : Sabtu, 13 Oktober 2018
Pukul : 10.00 wita
Bertempat di ruang : KKG Gugus V Kec. Raba
Pada Sekolah : SDN 39 Kota Bima
Dengan alamat : Rabadompu Barat
FOTO SPANDUKACARA SEMINAR FOTO MODERATORSAAT
MEMBUKA ACARA
FOTO SAMBUTANKEPSEK FOTO SAMBUTANPENGAWAS
78
FOTO PAPARANPENYAJI FOTO PESERTA
YANGMENGAJUKAN
PERTANYAAN, KRITIK/ SARAN
FOTO PESERTA
YANGMENGAJUKAN
PERTANYAAN, KRITIK/ SARAN
FOTO PESERTATANGGAPAN
PENYAJI TERHADAP
PERTANYAAN, KRITIK/ SARAN
DARI PESERTA SEMINAR
FOTO PESERTA YANGHADIR FOTO PESERTA YANGHADIR
79
Lampiran 18
SUSUNAN PANITIA SEMINAR HASIL PENELITIAN
1. Penanggung Jawab : ………………(Kepala…………)
2. Ketua : ..…………… (…………………)
3. Wakil Ketua : …………….. (…………...……)
4. Sekretaris/Moderator : ………………(…………….....)
5. Bendahara : ………………(………………)
6. Anggota : ……………… (………………)
7. Anggota : ……………… (……………....)
8. Anggota : ……………… (…………....…)
80
Lampiran 19
SURAT PERNYATAAN BAHWA LAPORAN HASIL
PENELITIAN ADALAH ASLI HASIL KARYA SENDIRI
Yang bertandatangan di bawah ini saya:
Nama : Muhammad Yunus, S.Pd
Jenis Kelamin : Laki-Laki
NIP : 197407312002122005
Jabatan : Guru
Pangkat/Golongan : Penata/III c
Tempat Tugas : SDN 39 Kota Bima
Alamat Rumah : Rabadompu Barat
e - mail :
Menyatakan bahwa Laporan Hasil Penelitian dengan judul: :”Penerapan Model
Pembelajaran Index Card Match Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil
Belajar IPA Siswa Kelas VI di SDN 26 Kota Bima Tahun Pelajaran 2018/2019”
Adalah benar-benar asli hasil karya saya sendiri.
Demikian suratpernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan apabila ternyata
pernyataan saya ini tidak benar, maka saya bersedia untuk diproses dan menerima
sanksi sesuai dengan hukum atau peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Kota Bima, 13 Oktober 2018
Mengetahui
KepalaSekolah SDN 26 Kota Bima Ketua KKG Gugus V Kec Raba
MASYKUR H.FATAHULLAH.S.Pd SRI WAHYUNI,S.Pd
NIP. 195912311978121123 NIP. 196807221989062002
81
Lampiran 20
SURAT PERNYATAAN KEPALA PERPUSTAKAAN
PEMERINTAH KOTA BIMA
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SDN 39 KOTA BIMA
Jln. Belimbing. Rabadompu Barat.Kec RabaKota Bima
SURAT PERNYATAAN KEPALA PERPUSTAKAAN
Yang bertandatangan di bawah ini saya:
Nama :
Jenis Kelamin :
NIP :
Jabatan : Kepala Perpustakaan…..……
Pangkat/Golongan :
TempatTugas :
Menyatakan bahwa Laporan Hasil Penelitian:
Dengan Judul :
Hasil Karya :
NIP :
Jabatan :
Pangkat/Golongan :
Tempat Tugas :
Alamat Rumah :
Nomor Telphon/ HP :
e - mail :
Telah disimpan dan dijadikan referensi di Perpustakaan ……………
Dengan nomor registrasi/ klasifikasi/ katalog ………………………...
Demikian suratpernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

More Related Content

What's hot (19)

3 permasalahan pm
3 permasalahan pm3 permasalahan pm
3 permasalahan pm
Β 
Tesis bab i s.d. v dan lampiran 1 s.d
Tesis bab i s.d. v dan lampiran 1 s.dTesis bab i s.d. v dan lampiran 1 s.d
Tesis bab i s.d. v dan lampiran 1 s.d
Β 
kajian
kajiankajian
kajian
Β 
Bab i
Bab  iBab  i
Bab i
Β 
1 sm
1 sm1 sm
1 sm
Β 
Slot 4 pdp berkesan
Slot 4   pdp berkesanSlot 4   pdp berkesan
Slot 4 pdp berkesan
Β 
Tugasan 4
Tugasan 4 Tugasan 4
Tugasan 4
Β 
Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiah
Β 
Karya tulids
Karya tulidsKarya tulids
Karya tulids
Β 
Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiah
Β 
Ts25 Kohort 5: SMK Kuala Penyu
Ts25 Kohort 5: SMK Kuala PenyuTs25 Kohort 5: SMK Kuala Penyu
Ts25 Kohort 5: SMK Kuala Penyu
Β 
Skpmg2
Skpmg2Skpmg2
Skpmg2
Β 
Contoh Skripsi PTK Geografi
Contoh Skripsi PTK Geografi Contoh Skripsi PTK Geografi
Contoh Skripsi PTK Geografi
Β 
Slide kps3014 new (1)
Slide kps3014 new (1)Slide kps3014 new (1)
Slide kps3014 new (1)
Β 
Slide kps3014-new-1
Slide kps3014-new-1Slide kps3014-new-1
Slide kps3014-new-1
Β 
Tugasan 2 ---
Tugasan 2 ---Tugasan 2 ---
Tugasan 2 ---
Β 
KUALITI GURU
KUALITI GURUKUALITI GURU
KUALITI GURU
Β 
Slide kps3014 new (1)
Slide kps3014 new (1)Slide kps3014 new (1)
Slide kps3014 new (1)
Β 
Penelitian tindakan sekolah
Penelitian tindakan sekolahPenelitian tindakan sekolah
Penelitian tindakan sekolah
Β 

Similar to 2. laporan ptk yunus

Proposal
ProposalProposal
ProposalEdi Flush
Β 
Ptk jual-beli
Ptk jual-beliPtk jual-beli
Ptk jual-beliMelly PMI
Β 
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-128456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1Mairiza Nopia
Β 
Tugas PTK
Tugas PTKTugas PTK
Tugas PTKreditayuke
Β 
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Operator Warnet Vast Raha
Β 
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Operator Warnet Vast Raha
Β 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesiaSinta Haryati
Β 
TESIS PENDIDIKAN AGAMA
TESIS PENDIDIKAN AGAMATESIS PENDIDIKAN AGAMA
TESIS PENDIDIKAN AGAMAguestf6b63af
Β 
Skripsi alan
Skripsi alanSkripsi alan
Skripsi alanSI Lau
Β 
Perubahan di Alam Kelas 3 tema 3 Buku Guru
Perubahan di Alam Kelas 3 tema 3 Buku GuruPerubahan di Alam Kelas 3 tema 3 Buku Guru
Perubahan di Alam Kelas 3 tema 3 Buku GuruSisilia Herjanti
Β 
Materi Hari ke-1 Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
Materi Hari ke-1 Implementasi Kurikulum Merdeka.pdfMateri Hari ke-1 Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
Materi Hari ke-1 Implementasi Kurikulum Merdeka.pdfHasanBasri321358
Β 
Proposal penelitian eksperime tes 2
Proposal penelitian eksperime tes 2Proposal penelitian eksperime tes 2
Proposal penelitian eksperime tes 2Nurjannah Harahap
Β 
Upaya meningkatkan hasil belajar mata pelajaran pkn pada materi menjaga keutu...
Upaya meningkatkan hasil belajar mata pelajaran pkn pada materi menjaga keutu...Upaya meningkatkan hasil belajar mata pelajaran pkn pada materi menjaga keutu...
Upaya meningkatkan hasil belajar mata pelajaran pkn pada materi menjaga keutu...Syaiful Anwar Chusein
Β 
Perkembangan Teknologi Kelas 3 tema 2 Buku Guru
Perkembangan Teknologi Kelas 3 tema 2 Buku GuruPerkembangan Teknologi Kelas 3 tema 2 Buku Guru
Perkembangan Teknologi Kelas 3 tema 2 Buku GuruSisilia Herjanti
Β 
Pendidikan kecakapan hidup
Pendidikan kecakapan hidupPendidikan kecakapan hidup
Pendidikan kecakapan hidupelmi idris
Β 
Strategi Belajar Mengajar
Strategi Belajar MengajarStrategi Belajar Mengajar
Strategi Belajar MengajarRizal M Suhardi
Β 
Upaya Pembaharuan Pendidikan Nasional Bab VI
Upaya Pembaharuan Pendidikan Nasional  Bab VIUpaya Pembaharuan Pendidikan Nasional  Bab VI
Upaya Pembaharuan Pendidikan Nasional Bab VISusi Novita
Β 
Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa materi hubungan a...
Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan a...Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan a...
Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa materi hubungan a...Operator Warnet Vast Raha
Β 

Similar to 2. laporan ptk yunus (20)

Proposal
ProposalProposal
Proposal
Β 
Ptk jual-beli
Ptk jual-beliPtk jual-beli
Ptk jual-beli
Β 
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-128456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1
Β 
Tugas PTK
Tugas PTKTugas PTK
Tugas PTK
Β 
Seni rupa
Seni rupaSeni rupa
Seni rupa
Β 
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Β 
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Β 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
Β 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
Β 
TESIS PENDIDIKAN AGAMA
TESIS PENDIDIKAN AGAMATESIS PENDIDIKAN AGAMA
TESIS PENDIDIKAN AGAMA
Β 
Skripsi alan
Skripsi alanSkripsi alan
Skripsi alan
Β 
Perubahan di Alam Kelas 3 tema 3 Buku Guru
Perubahan di Alam Kelas 3 tema 3 Buku GuruPerubahan di Alam Kelas 3 tema 3 Buku Guru
Perubahan di Alam Kelas 3 tema 3 Buku Guru
Β 
Materi Hari ke-1 Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
Materi Hari ke-1 Implementasi Kurikulum Merdeka.pdfMateri Hari ke-1 Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
Materi Hari ke-1 Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
Β 
Proposal penelitian eksperime tes 2
Proposal penelitian eksperime tes 2Proposal penelitian eksperime tes 2
Proposal penelitian eksperime tes 2
Β 
Upaya meningkatkan hasil belajar mata pelajaran pkn pada materi menjaga keutu...
Upaya meningkatkan hasil belajar mata pelajaran pkn pada materi menjaga keutu...Upaya meningkatkan hasil belajar mata pelajaran pkn pada materi menjaga keutu...
Upaya meningkatkan hasil belajar mata pelajaran pkn pada materi menjaga keutu...
Β 
Perkembangan Teknologi Kelas 3 tema 2 Buku Guru
Perkembangan Teknologi Kelas 3 tema 2 Buku GuruPerkembangan Teknologi Kelas 3 tema 2 Buku Guru
Perkembangan Teknologi Kelas 3 tema 2 Buku Guru
Β 
Pendidikan kecakapan hidup
Pendidikan kecakapan hidupPendidikan kecakapan hidup
Pendidikan kecakapan hidup
Β 
Strategi Belajar Mengajar
Strategi Belajar MengajarStrategi Belajar Mengajar
Strategi Belajar Mengajar
Β 
Upaya Pembaharuan Pendidikan Nasional Bab VI
Upaya Pembaharuan Pendidikan Nasional  Bab VIUpaya Pembaharuan Pendidikan Nasional  Bab VI
Upaya Pembaharuan Pendidikan Nasional Bab VI
Β 
Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa materi hubungan a...
Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan a...Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan a...
Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa materi hubungan a...
Β 

Recently uploaded

Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
Β 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
Β 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
Β 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
Β 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
Β 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
Β 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
Β 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
Β 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
Β 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
Β 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
Β 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
Β 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
Β 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
Β 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
Β 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
Β 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
Β 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
Β 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
Β 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
Β 

Recently uploaded (20)

Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Β 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
Β 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
Β 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Β 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Β 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Β 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Β 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
Β 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Β 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
Β 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Β 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Β 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Β 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
Β 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
Β 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
Β 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
Β 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
Β 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
Β 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Β 

2. laporan ptk yunus

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di indonesia selalu mengalami perubahan kurikulum, karena sedang mengalami kemajuan dalam dunia pendidikan, hal itu terjadi karena pendidikan harus terus berkembang mengikuti kemajuan zaman. Kegiatan pembelajaran di dalam kelas yang biasa kita sebut KBM harus di rancang sedemikian rupa yang sesuai dengan prinsip-prinsip belajar mengajar dan ilmu yang berkembang. Dalam Undang-undang No.23 Tahun 2003 Pasal 3, dijelaskan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik, agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Oleh karena itu, peningkatan mutu pendidikan dalam upaya penguasaan ilmu dan teknologi, serta penyempurnaan dan peningkatan berbagai sarana dan prasarana pendidikan termasuk didalamnya teknik dan strategi pembelajaran, sebagaimana yang tercantum dalam PP/RI No. 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk melaksanakan usaha tersebut adalah melalui pembelajaran.
  • 2. 2 Kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien merupakan faktor yang sangat berperan besar dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Diperlukan kemauan dan kemampuan dari guru untuk menciptakan atmosfer proses pembelajaran dikelas yang menyenangkan bagi siswa. Dengan demikian, apapun materi yang disampaikan oleh guru dapat diterima siswa secara optimal. Pencapaian tujuan pembelajaran pun akan berbanding lurus seiring dengan efektivitas kegiatan belajar yang diciptakan. Agar guru dapat melaksanakan kewajibannya dengan maksimal maka di atur dalam undang undang no 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen pada pasal 20. yaitu: dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berkewajiban: (1) merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran; (2) meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (3) bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran; (4) menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika; dan (5) memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa. Guru-guru pada saat ini harus dapat mengikuti kemajuan teknologi, karena teknologi akan terus berkembang. menurut Mastuhu, (2008), sains dan teknologi di satu sisi memang mangakibatkan dampak negatif, bahkan menghancurkan kehidupan. Tetapi di sisi lain, sains dan teknologi juga dapat membangun kehidupan yang maju, modern, dan juga beradab. Kekreatifan guru dalam membuat pola pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dengan cara apapun yang dapat
  • 3. 3 memudahkan peserta didik dalam menerima materi yang disampaikan tanpa ada rasa tertekan dan dilakukan dengan rasa nyaman. Seperti yang di nyatakan oleh Mendler dalam bukunya yang berjudul β€œMendidik dengan Hati” (2001,h 44) menyatakan bahwa Seulas senyuman ramah mampu membuat seseorang percaya bahwa dirinya dianggap istimewa. Upaya yang dilakukannya tak seberapa namun hasilnya sangat besar. Pemikiran konvesional menganggap sebuat senyuman merupakan ekspresi kebahagiaan semata. Beberapa penelitian bahkan menemukan bahwa tersenyum dan tertawa membuat orang-orang lebih sehat(Cousins,1980). Pesannya adalah: Takperu menunggu hati merasa senang untuk tersenyum-tersenyumlah dan perasaan senang akan mengikuti. Guru yang kurang kreatif akan menghambat proses belajar yang akan berdampak terhadap hasil belajar peserta didik yang cenderung rendah. Banyak faktor yang membuat masalah tersebut terjadi, salah satunya adalah kurangnya rasa kaingintahuan pendidik untuk selalu mencari informasi terbaru mengenai model- model pembelajaran yang selalu berkembang dan bertambah di setiap waktu. Kebanyakan guru terpaku pada salah satu model,metode,strategi yang ia katahuinya saja. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Belakangan ini, banyak metode yang digunakan untuk mendukung proses
  • 4. 4 pembelajaran IPA. Salah satu metode pembelajaran yang melibatkan peran serta seluruh peserta didik yaitu metode pembelajaran kooperatif. Pelaksanaan metode pembelajaran kooperatif dengan cara menempatkan para peserta didik untuk saling membantu satu sama lain dalam mempelajari materi pelajaran. Dengan pembelajaran kooperatif, para peserta didik diharapkan dapat saling membantu dan saling berdiskusi. Dari hasil observasi peneliti selaku guru yang juga mengajar di SDN 26 Kota Bima, didapat bahwa siswa mengalami kesulitan untuk memahami materi-materi pembelajaran IPA, salah satunya yaitu materi Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup. Hal tersebut terjadi karena penyampaian materi pembelajaran dilakukan dengan metode ceramah saja. Terbukti dengan melihat rata-rata nilai dari 23 peserta didik adalah 67. Nilai tersebut masih dibawah kriteria ketuntasan minimum SDN 26 Kota Bima pada mata pelajaran IPA yaitu 75. Memang benar IPA merupakan mata pelajaran yang biasa di sebut ilmu pasti, tetapi tetaplah harus dikemas dengan strategi mengajar yang menarik. Seluruh siswa pasti sudah tau apa itu air, karena air tidak akan lepas dari kehidupannya, mungkinsaja siswa tidak mengetahui bagai mana air itu tidak habis-habis di muka bumi ini. Dibutuhkan bantuan media yang dapat memberikan gambaran seperti apa Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup dan hal lain yang sulit di jangkau oleh penglihatan. Cara mengajar yang hanya mengandalkan metode ceramah saja, maka akan menimbulkan siswa memiliki multitafsir dan akan membayangkan objek yang dijelaskan sesuai dengan imajinasinya yang berbeda satu dengan yang lainnya. Bahkan ada kemungkinan siswa membayangkan objek yang diharapkan sangat jauh dari apa yang seharusnya. Akibat lain yang ditimbulkan adalah rendahnya
  • 5. 5 pemahaman siswa yang akan terlihat dari hasil dan prestasi belajar peserta didik di kelas. Metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk merangsang peserta didik adalah dengan metode pembelajaran Index Card Match yaitu merupakan strategi pengulangan (peninjauan kembali) materi, sehingga peserta didik dapat mengingat kembali materi yang telah dipelajarinya. Dalam strategi pembelajaran ini peserta didik dituntut untuk menguasai dan memahami konsep melalui pencarian kartu indeks, dimana kartu indeks terdiri dari dua bagian yaitu kartu soal dan kartu jawaban. Setiap peserta didik memiliki kesempatan untuk memperoleh satu buah kartu. Dalam hal ini peserta didik diminta mencari pasangan dari kartu yang diperolehnya. Peserta didik yang mendapat kartu soal mencari peserta didik yang memiliki kartu jawaban, demikian sebaliknya. Strategi pembelajaran ini mengandung unsur permainan sehingga diharapkan peserta didik tidak bosan dalam belajar. Metode Index Card Match Adalah metode yang dapat merangsang siswa untuk mempelajari suatu materi dengan menyenangkan salah satunya materi Ciri- Ciri Khusus Makhluk Hidup ini. Dengan metode ini dapat meningkatkan pemahaman siswa, karena yang sebelumnya metode yang digunakan guru kelasnya hanya metode-metode yang membuat siswa pasif. Materi air sangatlah penting, karena air tidak mungkin lepas dari kehidupan manusia, manusia tanpa air tidak mungkin dapat hidup. Akan tetapi untuk memahami bahwa air itu tidak diam dan selalu berputar seperti yang biasa kita sebut Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup , akan sulit bagi siswa karena ada beberapa hal pada proses Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup bersifat abstrak seperti proses turun hujan. Siswa bertanya mengapa air jatuh dari langit! Dan air laut dan darat berbeda rasa. Jika kita kaitkan dengan metode Index Card Match siswa akan lebih mudah mempelajari dan
  • 6. 6 memahami materi air dengan maksimal karena siswa diharapkan bekerja sama dengan siswa lainnya sehingga menimbulkan kesenangan dan keceriaan dalam belajar. Dan hal ini di tunjang dengan media dan model pembelajaran yang menarik. Berpijak pada uraian latar belakang masalah di atas, maka peneliti tertarik untuk mengkaji lebih luas permasalahan, yaitu dengan penelitian yang berjudul β€œpenerapan model Pembelajaran Index Card Match untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Siswa kelas VI di SDN 26 kota bima tahun pelajaran 2017/2018”. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka, peneliti tertarik untuk mengambil judul ini. Adapun identifikasi masalah sebagai berikut: 1. Kegiatan Pembelajaran IPA di kelas VI SDN 26 Kota Bima hanya mengandalkan metode ceramah dan Buku Paket. 2. Rendahnya hasil belajar siswa kelas VI SDN 26 Kota Bima dalam mata pelajaran IPA materi Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup. 3. Kurangnya kreativitas guru dalam mengkombinasikan model dan metode pembelajaran di kelas. 4. Kurangnya motivasi guru untuk menyiapkan media pembelajaran. 5. Kurangnya pemahaman guru mengenai model pembelajaran terbaru yang semakin berkembang. C. Perumusan Masalah 1. Secara Umum Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan diatas, secara umum permasalahan yang akan diteliti adalah β€œBagaimana Penggunaan metode
  • 7. 7 pembelajaran Index Card Match Dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pelajaran IPA materi Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup di kelas VI semester 1 SDN 26 Kota Bima?”. 2. Secara Khusus Masalah tersebut dijabarkan kedalam rumusan masalah yang lebih khusus yaitu berupa pertanyaan penelitian sebagai berikut : a. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran IPA melalui metode pembelajaran Index Card Match dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup di kelas VI semester 1 SDN SDN 26 Kota Bima ? b. Bagaimanakah proses pembelajaran IPA dengan metode pembelajaran Index Card Match dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup di kelas VI semester 1 SDN SDN 26 Kota Bima? c. Apakah peningkatan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran IPA dengan metode pembelajaran Index Card Match pokok bahasan Air di kelas VI semester 1 SDN 26 Kota Bima ? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Perencanaan pembelajaran IPA ketika menggunakan metode pembelajaran Index Card Match dalam materi Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup di kelas VI semester 1 SDN 26 Kota Bima.
  • 8. 8 2. Proses pembelajaran IPA ketika menggunakan metode pembelajaran Index Card Match dalam materi Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup di kelas VI semester 1 SDN 26 Kota Bima. 3. Pengaruh penggunaan metode pembelajaran Index Card Match terhadap peningkatan hasil belajar siswa dalam materi Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup di kelas VI semester 1 SDN 26 Kota Bima. E. Manfaat Hasil Penelitian Pembelajaran dengan menggunakan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi siswa : a. Meningkatkan pemahaman siswa mengenai materi Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup. b. Membiasakan siswa untuk belajar aktif dan kreatif. c. Meningkatkan tanggungjawab dan rasa kebersamaan bagi setiap kelompok kerja dalam melaksanakan tugas pembelajaran. 2. Bagi guru : a. Memberikan informasi untuk menyelenggarakan pembelajaran aktif dalam pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan. b. Memberi wacana baru tentang pembelajaran aktif melalui metode pembelajaran index card match. c. Memberikan informasi bahwa dengan adanya pembelajaran yang baik maka dapat mewujudkan siswa yang cerdas, terampil, bersikap baik dan berprestasi.
  • 9. 9 3. Bagi sekolah : a. Sebagai informasi untuk memotivasi tenaga kependidikan agar lebih menerapkan metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif. b. Sebagai tolak ukur peningkatkan kualitas sekolah dalam melakukan inovasi pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. c. Meningkatkan pengelolaan pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. 4. Bagi peneliti berikutnya a. Memberikan data dan permasalahan awal yang nantinya dapat dikembangkan oleh peneliti berikutnya b. Memberikan referensi dan contoh sistematika yang dapat diperbaharui jika ada hal-hal yang dianggap belum baik atau sempurna F. Definisi Operasional Beberapa definisi operasional dalam penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut : 1. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar dalam ranah kognitif berupa tes/skor yang diperoleh siswa dalam setiap akhir pembelajaran. 2. Materi IPA yang dimaksud dalam penelitian ini adalah materi Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku di sekolah peneliti yaitu kurikulum K13. 3. Index Card Match Merupakan sebuah metode permainan mencocokkan kartu soal dengan kartu jawaban yang sesuai melalui interaksi dan kerjasama antar siswa.
  • 10. 10 4. Peserta didik Kelas VI SDN 26 Kota Bima yang dimaksud dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI SDN 26 Kota Bima semester 1 tahun pembelajaran 2018/2019.
  • 11. 11 BAB II KAJIAN TEORI A. Hakikat Belajar Sudah banyak ahli psikologis mengartikan apa yang di sebut dengan belajar. Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan tergambar dalam seluruh aspek tingkah laku. Menurut Slameto (2010, h. 2) dalam bukunya Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya menyatakan bahwa β€œBelajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon. Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali baik sifat maupun jenisnya karena itu sudah pasti tidak setiap perubahan dalam diri seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar. Ada beberapa cirri perubahan tingkah laku seseorang, ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Perubahan terjadi secara sadar 2. Perubahan dalam belajar bersifat berkelanjutan 3. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
  • 12. 12 4. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara 5. Perubahan dalam belajar memiliki tujuan atau terarah 6. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku Pandangan seseorang tentang belajar akan mempengaruhi tindakan- tindakannya yang behubungan dengan belajar, serta setiap orang mempunyai pandangan yang berbeda tentang belajar. Belajar dapat dikatakan sebagai proses dasar dari perkembangan hidup manusia. Dengan belajar, manusia melakukan perubahan-perubahan kualitatif individu sehingga tingkah lakunya berkembang. Semua aktivitas dan prestasi hidup manusia tidak lain adalah hasil dari belajar. B. Hakikat IPA Sains mengandung makna pengajuan pertanyaan, pencarian jawaban, pemahaman jawaban, penyempurnaan jawaban baik tenteng gejala maupun karakteristik alam sekitar melalui cara-cara sistematis (Depdiknas, 2002). Belajar sains tidak hanya sekedar belajar informasi sains tentang fakta, konsep, prinsip, hukum dalam wujud’pengetahuan deklaratif’, akan tetapi belajar sains juga belajar tentang cara memperoleh informasi sains, cara sains dan teknologi bekerja salam bentuk pengetahuan prosedural, termasuk kebiasaan bekerja ilmiah dengan metode ilmiah dan sikap ilmiah. Menurut Carin, (dalam Cartono dan Ibrahim, 2010, h. 46) menyatakan bahwa ”sains sebagai produk atau isi mencakup fakta, konsep, prinsip, hukum-hukum teori sains. Sains sebagai proses merupakan sesuatu yang harus dilakukan dan diteliti yang dikenal dengan proses ilmiah”. Secara oprasional menurut indrawati (2009) sains memiliki makna:
  • 13. 13 1. Sekumpulan pengetahuan 2. Suatu proses pencarian 3. Siatu sarana pengembangan nilai-nilai 4. Suatu sarana untuk mengenal dunia 5. Suatu sarana untuk mengembangkan hubungan sosial 6. Suatu hasil konstruksi manusia 7. Bagian dari kehidupan manusia Dari makna tersebut, sering kita menyimpulkan bahwa sains pada hakikatnya terdiri atas aspek produk, proses dan nilai atau sikap yang kemudian kita kenal dengan istilah hakikat IPA. 1. Produk, merujuk pada sekumpulan pengetahuan berupa fakta, konsep, prinsip, teori, hukum. 2. Proses, proses sains merujuk pada proses-proses pencarian sains yang dilakukan para ahli sering disebut siences as the process of inquiry. Ipa memiliki sesuatu metode, yang di kenal dengan sicientifik method/ atau metode ilmiah, yang meliputi kegiatan-kegiatan seperti: a. Mengenal dan merumuskan masalah. b. Mengumpulkan data c. Melakukan percobaan atau penelitian d. Melakukan pengamatan. e. Melakukan pengukuran. f. Menyimpulkan g. Mengkomunikasikan pengetahuan atau malaporkan hasil penemuan.
  • 14. 14 Proses melakukan metode ilmiah meliputi mengamati, mengklasifikasi, menginfer, memprediksi, mencari hubungan, mengukur, mengkomunikasikan, merumuskan hipotesis, melakukan eksperimen, mengontrol variabel, menginterprestasikan data, menyimpulkan. 3. Sikap Para Ilmuwan IPA perlu memiliki sifat ilmiah, agar hasil yang dicapainya itu sesuai dengan harapannya. Sikap-sikap tersebut antara lain: a. Obyaktif terhadap fakta atau kenyataan b. Tidak tergesa-gesa di dalam mengambil kesimpulan atau keputusan. c. Berhati terbuka, bersedia mempertimbangkan pendapat atau penemuan orang lain. d. Dapat membedakan antara fakta dan pendapat e. Bersikap tidak memihak suatu pendapat tertentu tanpa alasan yang didasarkan atas fakta f. Tidak mendasarkan kesimpulan atas prasangka g. Tidak percaya akan takhayul h. Tekun dan sabar dalam memecahkan masalah i. Bersedia mengkomunikasikan dan mengumumkan hasil penemuannya untuk diselidikim dikritik dan di sempurnakan. j. Dapat bekerjasama dengan orang lain. k. Selalu ingin tahu tentang apa, mengapa, dan bagaimana dari satu masalah atau gejala yang dijumpainya.
  • 15. 15 C. Pengertian dan Tujuan Pembelajaran IPA Istilah Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA dikenal juga dengan istilah sains. Kata sains ini berasal dari bahasa Latin yaitu scientia yang berarti ”saya tahu”. Dalam bahasa Inggris, kata sains berasal dari kata science yang berarti ”pengetahuan”. Science kemudian berkembang menjadi social science yang dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan ilmu pengetahuan sosial (IPS) dan natural science yang dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan ilmu pengetahuan alam (IPA). Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau natural science adalah pengetahuan tentang fakta dan hukum-hukum yang didasarkan atas pengamatan dan disusun dalam satu sisstem yang teratur. Pengertian lain menjelaskan bahwa sains adalah sekumpulan pengetahuan kealaman, dimana suatu pengetahuan dengan pengetahuan lainnya memiliki hubungan kausal yang tumbuh sebagai hasil eksperimen dan observasi yang dapat dilakukan metode tertentu yang dapat diuji kebenarannya dengan kondisi dan syarat-syarat batas yang sama bila dilakukan ditempat lain oleh orang lain yang ingin mengujinya. Tujuan pembelajaran IPA di SD telah dirumuskan dalam kurikulum yang sekarang ini berlaku di Indonesia. Kurikulum yang sekarang berlaku di Indonesia adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam kurikulum KTSP selain dirumuskan tentang tujuan pembelajaran IPA juga dirumuskan tentang ruang lingkup pembelajaran IPA, standar kompetensi, kompetensi dasar, dan arah pengembangan pembelajaran IPA untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Sehingga setiap kegiatan pendidikan formal di SD harus mengacu pada kurikulum tersebut. Tujuan
  • 16. 16 pembelajaran IPA di SD menurut Kurikulum KTSP (Depdiknas, 2006) secara terperinci adalah: a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaann-Nya. b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat. d. Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan. e. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan. f. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan ketrampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP atau MTs. Ruang lingkup bahan kajian IPA di SD secara umum meliputi dua aspek yaitu kerja ilmiah dan pemahaman konsep. Lingkup kerja ilmiah meliputi kegiatan penyelidikan, berkomunikasi ilmiah, pengembangan kreativitas, pemecahan masalah, sikap, dan nilai ilmiah. D. Karakteristik Siswa SD Perkembangan psikologis pribadi manusia di mulai sejak masa bayi hingga dewasa. Seperti halnya pada perkembangan fisik, perkembangan psikologis pun melalui beberapa tahap tertentu yang berbeda dengan tahapan perkembangan fisik.
  • 17. 17 Mengenai perkembangan psikologis manusia ini sudah banyak dibahas oleh para ahli. Menurut J.J Rousseau (dalam Soemanto, 2006 h. 69) mengemukakan bahwa: Setiap tahapan perkembangan psikologis manusia memiliki karakteristik tersendiri. Perkembangan ini berlangsung dalam 5 tahap sebagai berikut: a) Tahap perkembangan masa bayi (0 – 2 tahun). Dalam tahap ini, perkembangan pribadi didominasi oleh perasaan. Perasaan ini sendiri tidak tumbuh dengan sendirinya, melainkan berkembang sebagai akibat dari adanya reaksi-reaksi bayi terhadap stimuli lingkungannya. b) Tahap perkembangan masa kanak-kanak (2 – 12 tahun). Dalam tahap ini, perkembangan pribadi anak di mulai dengan makin berkembangnya fungsi-fungsi indra anak untuk mengadakan pengamatan. Perkembangan fungsi ini memperkuat perkembangan fungsi pengamatan pada anak. Bahkan dapat dikatakan, bahwa perkembangan setiap aspek kejiwaan anak pada masih ini sangat didominasi oleh pengamatannya. c) Tahap perkembangan pada masa preadolesen (12 – 15 tahun). Dalam tahap ini, perkembangan fungsi penalaran intelektual pada anak sangat dominan. d) Perkembangan pada masa adolesen (15 – 20 tahun). Dalam tahap perkembangan ini, kualitas kehidupan manusia diwarnai oleh dorongan seksual yang kuat.keadaan ini membuat orang mulai tertarik kepada orang lain yang berlainan jenis kelamin. e) Masa pematangan diri ( setelah umur 20 tahun). Dalam tahap ini, perkembangan fungsi kehendak mulai dominan. Orang mulai dapat membedakan adanya tiga macam tujuan hidup pribadi, yaitu pemuasan keinginan pribadi, pemuasan keinginan kelompok dan pemuasan keinginan masyarakat.
  • 18. 18 Dari penjelasan tersebut, perlu ditekankan bahwa karakteristik siswa SD berada pada tahap perkembangan masa kanak-kanak, dimana besarnya rasa ingin tahu akan segala hal sangatlah tinggi. Diperlukan banyak kegiatan pengamatan untuk mendapatkan hal-hal baru yang ingin diketahuinya. E. Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. pembelajarannya yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. Roger dan Davi Johnson mengatakan bahwa tidak semua belajar kelompok bisa dianggap pembelajaran kooperatif. Untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur dalam pembelajaran kooperativ harus diterapkan. Lima unsur tersedut adalah. 1. Saling ketergantungan positif, unsur ini menunjukan bahwa dalam pembelajaran kooperatif ada dua pertanggungjawaban kelompok. Pertama, mempelajari bahan yang ditugaskan kepada kelompok. Kedua, menjamin semua anggota kelompok secara individu mempelajari bahan yang ditugaskan tersebut. 2. Tanggungjawab perseorangan 3. Interaksi promotif, unsur ini penting karena dapat menghasilkan saling ketergantungan positif. 4. Komunikasi antar anggota 5. Pemrosesan kelompok.
  • 19. 19 F. Metode Index Card Match 1. Pengertian Metode Index Card Match Index Card Match Merupakan sebuah metode permainan mencocokkan kartu soal dengan kartu jawaban yang sesuai melalui interaksi dan kerjasama antar siswa. Pembelajaran dengan Index Card Match cukup menyenangkan jika digunakan untuk mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya. Namun demikian materi baru pun tetap dapat di ajarkan dengan metode ini dengan catatan, peserta didik diberi tugas mempelajari topik yang akan diajarkan terlebih dahulu, sehingga ketika masuk kelas mereka sudah memiliki bekal pengetahuan untuk dikembangkan bersama-sama dalam diskusi kelas. 2. Tujuan Metode Index Card Match Tujuan dari metode Index Card Match adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa dengan cara mencocokkan kartu soal dengan kartu jawaban yang dimiliki siswa lain. 3. Langkah-langkah penggunaan metode Index Card Match Langkah-langkah pembelajaran metode Index Cerd Match sebagai berikut : a. Buatlah potongan-potongan kertas sebanyak jumlah siswa yang ada di dalam kelas. b. Bagilah kertas-kertas tersebut menjadi dua bagian yang sama. c. Pada separuh bagian, tulis pertanyaan tentang materi yang akan atau sudah di belajarkan. Setiap kertas berisi satu pertanyaan. d. Pada separuh kertas lain, tulis jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah di buat. e. Kocoklah semua kertas sehingga akan tercampur antara soal dan jawaban..
  • 20. 20 f. Setiap siswa diberi satu kertas. Jelaskan bahwa ini adalah aktivitas yang dilakukan berpasangan. Separuh siswa akan mendapatkan soal dan separuh siswa akan mendapatkan jawaban. g. Mintalah kepada peserta didik untuk menemukan pasangan mereka. Jika ada yang sudah menemukan pasangan, mintalah kepada mereka untuk duduk berdekatan. Jelaskan juga agar mereka tidak memberitahu materi yang mereka dapatkan kepada teman yang lain. h. Setelah semua siswa menemukan pasangan dan duduk berdekatan, mintalah kepada setiap pasangan secara bergantian untuk membacakan soal yang di peroleh dengan kertas kepada temannya yang lain selanjutnya soal tersebut dijawab oleh pasangannya. i. Akhir proses ini dengan membuat klarifikasi dan kesimulan 4. Kelebihan Metode Index Card Match a. Meningkatkan pemahaman siswa b. Pembelajaran menjadi interaktif karena terdapat interaksi yang baik antara siswa yang mencari kartu soal dan siswa yang mencari kartu jawaban. 5. Kekurangan Metode Index Card Match a. Jika guru tidak pandai mengkondisikan kelas, ketika mancari kartu pasangannya maka suasana kelas akan menjadi sangat gaduh. b. Banyak kartu yang tercecer ketika siswa mencari kartu pasangannya sehingga sulit menemukan kartu pasangannya. c. Jika pemahaman siswa akan materi itu kurang, maka siswa akan kesulitan menemukan kartu pasangannya.
  • 21. 21 G. Hasil Belajar Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap apresiasi dan keterampilan. Merujuk pemikiran Gagne (dalam Suprijono 2009, h. 5) hasil belajar berupa: a. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespons merasa secara spesifik terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipusi simbol, pemecahan masalah maupun penerapan aturan. b. Ketermpilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan mengategorisasi, kemampuan analitis sintesis fakta konsep dan mengembangkn prinsip-prinsip keilmuan. Keterampilan intelektual merupakn kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas. c. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah. d. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkain gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani. e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku. Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan, bukan hanya satu aspek saja. Peningkatan kualitas domain kognitif, afektif dan psikomotor juga
  • 22. 22 berupakan bagian dari hasil belajar.Dengan demikian, hasil pembelajaran yang dinyatakan oleh para pakar pendidikan bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri atau terpisah-pisah melainkan sesuatu yang bersifat komprehensif. Berdasarkan teori Taksonomi Bloom hasil belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga kategori ranah antara lain kognitif, afektif, psikomotor. Perinciannya adalah sebagai berikut: 1. Ranah Kognitif Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan penilaian. 2. Ranah Afektif Berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima jenjang kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menilai, organisasi dan karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai. 3. Ranah Psikomotor Meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-benda, koordinasi neuromuscular (menghubungkan, mengamati). Tipe hasil belajar kognitif lebih dominan daripada afektif dan psikomotor karena lebih menonjol, namun hasil belajar psikomotor dan afektif juga harus menjadi bagian dari hasil penilaian dalam proses pembelajaran di sekolah. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar digunakan oleh pendidik untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai apabila peserta didik sudah memahami belajar dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku yang lebih baik lagi.
  • 23. 23 Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan berulang-ulang. Serta akan tersimpan dalam jangka waktu lama atau bahkan tidak akan hilang selama-lamanya karena hasil belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan merubah cara berpikir serta menghasilkan perilaku kerja yang lebih baik. H. Kerangka Pemikiran Disini penulis menggambarkan urutan pengerjaan yang akan dan telah dilakukan oleh peneliti. Adapun susunan kerangka pemikiran dalam PTK ini adalah sebagai berikut: 1. Melakukan observasi awal pada objek penelitian 2. Memilih dan memilah persoalan yang diperoleh di lapangan setelah melakukan observasi awal 3. Merumuskan masalah setelah dipilih persoalan yang akan diteliti 4. Menentukan tujuan penelitian berdasarkan rumusan masalah 5. Membuat perencanaan yang dikehendaki dalam PTK 6. Melakukan tindakan berdasarkan perencanaan 7. Melakukan pengamatan hasil tindakan 8. Melakukan refleksi sebagai langkah awal untuk melihat kesesuaian antara tujuan penelitian dengan hasil tindakan yang dilakukan. 9. Menyimpulkan hasil penelitian Agar hal tersebut berjalan sistematis, maka disajikan pula dalam bentuk diagram alur kerangka berfikir sebagai mana bagan 2.1.
  • 24. 24 I. Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah Penggunaan metode pembelajaran Index Card Match dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pelajaran IPA materi Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup di kelas VI semester 1 SDN 26 Kota Bima. Bagan 2.1 Alur Kerangka Berpikir
  • 25. 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode Penelitian merupakan cara untuk mengumpulkan, menyusun dan menganalisa data tentang masalah yang menjadi objek penelitian. Jenis penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi pendidikan uji coba inovasi pembelajaran dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. Menurut Wiraatmadja (2006:13). Penelitian tindakan kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktik pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam praktik pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian yang mengangkat masalah-masalah aktual yang di hadapai oleh guru di lapangan (wibawa, 2004:3). Arikunto (2007:3) mengartikan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pemcermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang disengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Penelitian tindakan kelas sebagai suatu bentuk penelaahan penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional (Sukidin, Basrowi dan Surnto,2002:16)
  • 26. 26 Dari pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa PTK dapat artikan sebagai suatu bentuk kajian secara sengaja terhadap pelaksanaan kegiatan belajar mengajar guna memperbaiki atau meningkatkan kondisi-kondisi atau bagian tertentu dalam pembelajaran. Menurut Hopkins (Rochiati, 2005:57-61), terdapat 6 prinsip penelitian tindakan kelas. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut: 1. Sebagai seorang guru yang pekerjaan utamanya adalah mengajar, seyogyanya PTK yang dilakukan tidak mengganggu komitmennya sebagai pengajar. Ada dua hal penting terkait dengan prinsip ini. Pertama, mungkin metode pembelajaran yang diterapkannya dalam PTK tidak segera dapat memperbaiki pembelajarannya, atau hasilnya tidak jauh berbeda dengan metode yang digunakan sebelumnya. Sebagai pertanggungjawaban profesional, Guru hendaknya selalu secara konsisten menemukan sebabnya, mencari jalan keluar terbaik, atau menggantinya agar mampu memfasilitasi para siswa dalam belajar dan meningkatkan hasil belajar secara lebih optimal. Kedua, banyaknya siklus yang diterapkan hendaknya mengutamakan pada ketercapaian kriteria keberhasilan, misalnya pembentukan pemahaman yang mendalam (deep understanding) ketimbang sekadar menghabiskan kurikulum (content coverage), dan tidak semata-mata mengacu pada kejenuhan informasi (saturation of information). 2. Teknik pengumpulan data tidak menuntut waktu dan cara yang berlebihan. Sedapat mungkin hendaknya dapat diupayakan prosedur pengumpulan data yang dapat ditangani sendiri, sementara Guru tetap aktif sebagaimana biasanya. Teknik
  • 27. 27 pengumpulan data diuapayakan sesederhana mungkin, asal mampu memperoleh informasi yang cukup signifikan dan dapat dipercaya secara metodologis. 3. Metodologi yang digunakan hendaknya dapat dipertanggung jawabkan reliabilitasnya yang memungkinkan Guru dapat mengidentifikasi dan merumuskan hipotesis secara meyakinkan, mengembangkan strategi yang dapat diterapkan pada situasi kelas, serta memperoleh data yang dapat digunakan untuk membuktikan hipotesis tindakannya. Jadi, walaupun terdapat kelonggaran secara metodologis, namun PTK mestinya tetap dilaksanakan atas dasar taat kaidah keilmuan. 4. Masalah yang terungkap adalah masalah yang benar-benar membuat Guru galau, sehingga atas dasar tanggung jawab profesional, dia didorong oleh hatinya untuk memiliki komitmen dalam rangka menemukan jalan keluarnya melalui PTK. Komitmen tersebut adalah dorongan hati yang paling dalam untuk memperoleh perbaikan secara nyata, proses dan hasil pelayanannya pada siswa dalam menjalankan tugas-tugas kesehariannya dibandingkan dengan proses dan hasil- hasil sebelumnya. Dengan demikian, mengajar adalah penelitian yang dilakukan secara berkelanjutan dalam rangka mengkonstruksi pengetahuan sendiri agar mampu melakukan perbaikan praktiknya. 5. Pelaksanaan PTK seyogyanya mengindahkan tata krama kehidupan berorganisasi. Artinya, PTK hendaknya diketahui oleh kepala sekolah, disosialisasikan pada rekan-rekan Guru, dilakukan sesuai dengan kaidah-kaidah keilmuan, dilaporkan hasilnya sesuai dengan tata krama penyusunan karya tulis ilmiah, dan tetap mengedepankan kepentingan siswa layaknya sebagai manusia.
  • 28. 28 6. Permasalahan yang hendaknya dicarikan solusinya lewat PTK hendaknya tidak terbatas hanya pada konteks kelas atau mata pelajaran tertentu, tetapi tetap mempertimbangkan perspektif sekolah secara keseluruhan. Dalam hal ini, pelibatan lebih dari seorang pelaku akan sangat mengakomodasi kepentingan tersebut. B. Desain Penelitian Pendapat Kemmis dan Mc. Taggart (Kasbolah, 1998: 14): Penelitian tindakan digambarkan sebagai suatu proses yang dinamis dimana keempat aspek yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi harus dipahami bukan sebagai langkah-langkah yang statis, terselesaikan dengan sendirinya, tetapi lebih merupakan momen-momen dalam bentuk spiral yang menyangkut perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Prosedur penelitian yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini menggunakan metode spiral Kemmis dan Taggart (1988), adapun bentuknya sebagai berikut : Bagan 3.1 metode spiral Kemmis dan Taggart
  • 29. 29 Merujuk pada metode spiral dari Kemmis dan Taggart (1988), maka rencana tindakan terdiri dari tahap-tahap sebagai berikut : 1. Perencanaan (Plan) Setelah menemukan masalah, penulis bersama guru wali kelas merencanakan tindakan yang akan dilakukan, meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS), dan menyusun alat evaluasi pembelajaran. 2. Tindakan (Act) Merealisasikan perencanaan yang sudah disiapkan sebelumnya. Meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa 3. Pengamatan (Observe) Mencakup prosedur perekaman data tentang proses dan hasil implementasi tindakan yang dilakukan. Penggunaan pedoman atau instrument yang telah disiapkan sebelumnya. 4. Refleksi (Reflect) Menguraikan tentang prosedur analisis terhadap hasil pemantauan dan refleksi tentang proses dan dampak tindakan perbaikan yang dilakukan, serta kriteria dan rencana tindakan pada siklus berikutnya. Pada siklus berikutnya, perencanaan direvisi disesuaikan dengan hasil pengamatan yang didapatkan dari siklus sebelumnya.
  • 30. 30 C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 26 Kota Bima Jl. Belimbing No.82 Rabadompu Barat pelajaran Ilmu Pengethuan Alam. 2. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas V SD Negeri 26 Kota Bima, dengan jumlah peserta didik yaitu 23 orang, yang terdiri dari 12 peserta didik laki – laki dan 11 peserta didik perempuan. Pelaksanaan penelitian ini direncanakan pada semester genap tahun Pelajaran 2018/2019 . Sasarannya adalah penerapan Metode Index Card Match untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam pelajaran IPA materi Ciri-Ciri Makhluk Hidup di kelas VI Semester1 Negeri 26 Kota Bima. 3. Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada pertengahan bulan Juli sampai dengan Oktober 2018. Penelitian akan dilaksanakan pada semester 1 dengan materi yang telah disesuaikan dengan kurikulum yang digunakan. D. Rancangan Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 1. Rancangan Pengumpulan Data Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan peneliti adalah berupa lembar observasi Guru dan peserta didik, lembar wawancara, lembar angket respon peserta didik, lembar kerja siswa, lembara tes hasil belajar serta indikator kinerja. Untuk melaksanakan penelitian ini, pengumpulan data diperoleh dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Persiapan
  • 31. 31 1) Permohonan izin kepada Kepala Sekolah SDN 26 Kota Bima serta kedinasan terkait 2) Observasi dan wawancara sebagai gambaran awal 3) Melaksanakan identifikasi masalah 4) Merumuskan model pembelajaran 5) Merumuskan dan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 6) Menyusun atau menetapkan teknik pemantauan pada setiap tahapan penelitian b. Pelaksanaan Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini disesuaikan berdasarkan rencana yang telah disusun. Pelaksanaan penelitian terdiri dari kegiatan belajar mengajar, evaluasi dan refleksi yang dilakukan pada setiap siklus. E. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian ini terdiri atas lembaran observasi aktifitas guru dan siswa serta tes hasil belajar. Secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Lembar observasi aktifitas Guru Lembar observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas guru dalam pembelajaran. Observasi dilakukan oleh pengamat selama proses belajar mengajar berlangsung. Pengisian lembar observasi dilakukan dengan memberikan tanda chek- list dalam kolom yang sesuai dengan gambaran yang diamati. Lembar observasi diberikan kepada pengamat untuk mengamati setiap kegiatan peneliti selama proses belajar mengajar berlangsung. Observasi ini dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung melalui model pembelajaran Index Card Match, dengan tujuan untuk meningkatkan aktivitas guru/peneliti. Aktivitas guru/peneliti yang akan diamati yaitu kemampuan guru/peneliti memberikan apersepsi dan motivasi, menyampaikan tujuan
  • 32. 32 pembelajaran, menjelaskan materi pembelajaran, memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya dan menjawab, menghargai pendapat peserta didik, memberikan penguatan kepada peserta didik, mengarahkan peserta didik dalam berdiskusi,membimbing siswa dalam mencari pasangan sesuai dengan potongan- potangan kertas masing-masing siswa, memberikan penghargaan (reward) kepada peserta didik, menyimpulkan/menutup pembelajaran. 2. Lembar observasi aktifitas siswa Lembar observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran. Observasi dilakukan oleh pengamat selama proses belajar mengajar berlangsung melalui model pembelajaran Index Card Match, dengan tujuan untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar. Hal yang diamati berupa kegiatan siswa yaitu mendengar penjelasan guru, menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan materi, mengajukan pertanyaan, mempersentasikan hasil diskusi dan menyimpulkan materi yang telah diajarkan.Pengisian lembar observasi dilakukan dengan memberikan tanda chek-list dalam kolom yang sesuai dengan gambaran yang diamati. Lembar observasi diberikan kepada pengamat untuk mengamati setiap kegiatan selama proses belajar mengajar berlangsung. Lembar observasi aktivitas peserta didik sebagaimana tabel 3.1 dibawah ini. Tabel 3.1 Observasi aktivitas peserta didik No Aktivitas Belajar Peserta Didik Skala Observasi Ket4 3 2 1 1 Semangat Belajar 2 Perhatian/ fokus 3 Menerima dan memeriksa Kartu 4 Aktif dalam Kelompok 5 Kerjasama 6 Disiplin/Tanggungjawab
  • 33. 33 3. Lembar Soal tes Tes ini diberikan kepada siswa kelas VI SDN 26 Kota Bima setelah penggunaan model pembelajaran Index Card Match. Tujuan tes yaitu untuk mengetahui, mengukur kemampuan siswa dalam memahami materi pokok bahasan. Tes ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah penggunaan model pembelajaran Index Card Match.Tes yang dibuat adalah lembar soal yang berbentuk Multiple choise.Soal tes diberikan disetiap akhir siklus dan sesudah pembelajaran berlangsung. 4. Lembar Tes Hasil Belajar (soal) Menurut Indrakusuma (Arikunto, 2001:32) memberikan penjelasan bahwa Tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif serta praktis untuk memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang diinginkan tentang seseorang dengan cara yang tepat dan cepat. Lembar tes dalam penelitan ini adalah berupa lembar soal yang dikembangkan dari beberapa indikator yang harus dikerjakan oleh peserta didik secara individu. Tujuannya untuk melihat keberhasilan belajar peserta didik sebelum dan sesudah pemberian tindakan dengan cara membandingkan nilai rata-rata yang diperoleh. F. Indikator Kinerja Sebagai tolak ukur keberhasilan, maka ditetapkan secara eksplisit agar memudahkan dalam verifikasinya. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu indikator tentang keterlaksanaan skenario pembelajaran dan indikator keberhasilan belajar dalam pembelajaran IPA pada materi Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup .
  • 34. 34 Skenario pembelajaran terlaksana dengan baik apabila minimal 80% pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran, yang ditinjau dan dinilai dengan menggunakan lembar observasi dan format pelaksanaan pembelajaran. Para peserta didik yang menjadi objek penelitian ini dikatakan berhasil apabila 80% peserta didik telah memperoleh nilai minimal 75. G. Teknik Analisis Data Penelitan ini menggunakan teknik analisis data secara kualitatif dan kuantitatif. a. Kualitatif Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis data yang menunjukkan dinamika proses dengan memberikan pemaknaan secara kontekstual dan mendalam sesuai dengan permasalahan penelitian, yaitu data tentang kinerja guru, dan interaksi pembelajaran yang bersumber dari data observasi. 1) Analisis kinerja guru diperoleh dengan rumus : 𝑁 = 𝑅 𝑆𝑀 π‘₯100% Keterangan : N = Nilai yang dicari atau diharapkan R = Skor mentah yang diperoleh siswa SM = Skor maksimum ideal 100 = Bilangan tetap Adaptasi dari Purwanto (2008: 102). 2) Pemerolehan nilai individu aktivitas belajar siswa 𝑁 = 𝑅 𝑆𝑀 π‘₯100% Keterangan : Persentase R : Jumlah indikator yang tampak SM : Jumlah indikator seluruhnya (Modifikasi dari Purwanto, 2008)
  • 35. 35 3) Tingkat ketercapaian aktivitas klasikal P = βˆ‘π‘†π‘–π‘ π‘€π‘Ž π‘Žπ‘˜π‘‘π‘– 𝑓 βˆ‘ π‘ π‘–π‘ π‘€π‘Ž π‘₯ 100 b. Kuantitatif Analisis kuantitatif digunakan untuk mendeskripsikan berbagai dinamika kemajuan kualitas hasil belajar siswa dan hubungannya dengan penugasan materi yang diajarkan guru. Data kuantitatif merupakan data hasil belajar melalui penerapan metode active learning tipe ICM (index card match). Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes yang dikerjakan oleh peserta didik. Data kuantitatif penelitian ini didapatkan dengan menghitung nilai rata-rata kelas dari hasil tes yang diberikan kepada siswa dengan rumus: 1) Menghitung ketuntasan belajar siswa secara individual 𝑆 = 𝑅 𝑁 Keterangan: S = Nilai siswa (nilai yang dicari) R = Jumlah skor/item yang dijawab benar N = Skor maksimum dari tes Ketuntasan individual jika siswa memperoleh nilai β‰₯66 Diadopsi dari Purwanto (2008: 25) 2) Menghitung rata-rata seluruh siswa XΜ… = βˆ‘π‘‹ βˆ‘π‘ Keterangan: XΜ… = Nilai rata-rata Ξ£X = Jumlah nilai semua siswa Ξ£N = Jumlah siswa Sumber : Adopsi dari Aqib, dkk., (2009: 40) 3) Menghitung ketuntasan klasikal Ketuntasan klasikal = π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘†π‘–π‘ π‘€π‘Ž π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘  π‘π‘’π‘™π‘Žπ‘—π‘Žπ‘Ÿ π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘ π‘’π‘™π‘’π‘Ÿπ‘’β„Ž π‘ π‘–π‘ π‘€π‘Ž π‘₯ 100 Sumber : Adopspi dari Aqib, dkk., (2009: 40)
  • 36. 36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VI SDN 26 Kota Bima. Penelitian ini berusaha mencari tahu tentang penerapan penggunaan strategi belajar gambar sel melalui belajar dengan menggunakan pendekatan kooperatif mata pelajaran Biologi materi sel pada Siswa Kelas VI SDN 26 Kota Bima Tahun Pelajaran 2018/2019. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dengan materi Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup. Berikut ini akan dijelaskan data tiap siklus. 1. Siklus 1 a. Perencanaan Sebelum proses belajar dimulai pada siklus 1 , peneliti telah mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), memyiapkan lembar observasi atau instrumen penelitian, menyaiapkan alat evaluasi dan menyiapkan lembar kerja siswa (LKS). b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan siklus 1 telah dimulai pada bulan Juli 2018, yang terdiri dari dua kali pertemuan untuk pembelajaran dan satu kali untuk eveluasi. Pertemuan pertama membahas mengenai (1) materi Ciri ciri khusus beberapa jenis hewan, (2) Ciri ciri khusus beberapa tumbuhan Sebagai pelaksana pembelajaran adalah peneliti sendiri, sedangkan observer melibatkan guru sejawat. c. Observasi dan Evaluasi 1. Hasil Observasi Keaktifan Siswa
  • 37. 37 Untuk mengetahui tingkat aktivitas siswa dalam proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Index Card Match pada siklus 1 dapat dilihat pada lampiran 7. Berdasarkan lampiran 7 pada siklus 1 baru 20% dengan kriteria sangat tidak aktif dalam proses pembelajaran menggunakan gambar materi Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup melalui model pembelajaran Index Card Match. Artinya lebih banyak siswa yang tidak aktif yaitu 91,31% (sangat tidak aktif) pada siklus 1. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat grafik di berikut. 2. Hasil Observasi Aktivitas Guru Proses observasi dilaksanakan oleh guru Biologi selama proses belajar mengajar dengan mengisi lembar observasi yang telah di siapkan untuk memantau jalannya proses belajar mengajar. Data hasil aktivitas guru siklus 1 dapat disajikan pada lampiran 9. Berdasarkan lampiran 9 aktivitas guru dalam menerapakan Index Card Match untuk materi Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup pada siklus 1 baru aktivitas guru masih kurang yaitu baru mencapai 75,76% dan belum dilaksanakan 24,44%. Karena indikator kinerja yang ditentukan dalam proses pembelajaran aktivitas guru adalah 85% maka pada disiklus 1 ini belum mencapai indikator kinerja yang direncanakan. 3. Hasil Evaluasi Belajar Siswa Prestasi belajar siswa pada siklus 1 dapat dilihat lampiran 11. Dari data tersebut pada siklus 1 siswa yang belum tuntas belajar masih ada 21 orang atau 91,30% (cukup banyak) sedangkan yang sudah tuntas belajar baru 2 orang atau 8,70% (cukup banyak yang belum tuntas). Berdasarkan data tersebut maka berdasarkan KKM IPA di SDN 26 Kota Bima bahwa ketuntasan individual 75% dan klasikal apabila telah mencapai 85%.
  • 38. 38 d. Refleksi Setelah selesai siklus 1 maka diadakan refleksi dan diskusi dengan guru Biologi. Beberapa hal yang direfleksi adalah dari aspek keaktifan belajar siswa, aktivitas guru dan prestasi belajar siswa. Dari aspek keaktifan siswa sebagian besar masih belum mencapai indikator kinerja yang telah ditentukan dimana keaktifan siswa harus mencapai 85%. Baru dua aspek yang muncul pada siklus 1 dilihat dari tingkat keaktivan siswa yaitu aspek siswa termotivasi belajar dengan menerapkan model pembelajaran Index Card Match materi sel, dan siswa juga siswa sudah menunjukkan ketertarikan terhadap materi Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup yang diajarkan. Kedua hal tersebut sudah muncul pada siklus 1. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa pada siklus 1 masih banyak yang kelemahan yang ditemukan. Beberapa kelemahan itu seperti pada aspek sebagai berikut: aktivitas peserta didik dalam belajar dengan menerapkan pembelajaran Index Card Match materi Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup, efektifitas pembelajaran Index Card Match materi Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup dalam meningkatkan keaktifan peserta didik, siswa aktif mencari materi pendukung selain buku ajar yang wajib dimiliki siswa (buku perpustakaan, internet), termasuk rasa senang peserta didik dalam belajar melalui penerapan model pembelajaran gambar sel melalui model pembelajaran Index Card Match, tantangan yang dirasakan peserta didik dalam belajar dengan menerapkan model pembelajaran Index Card Match materi Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup, kerjasama siswa dalam menyelesaikan tugas kelompok, kemampuan siswa dalam bertanya, menanggapi, menyanggah materi dalam diskusi tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. artinya pada siklus 1 baru mencapai 8,70% keberhasilan.
  • 39. 39 Dari aspek aktivitas yang dilakukan guru pada siklus 1 guru baru mencapai 75,56% tergolong sangat tidak aktif. Dari aspek prestasi belajar siswa pada siklus 1 masih banyak siswa yang belum tuntas belajar. Data prestasi belajar siswa menunjukkan bahwa ketuntasan klasikal baru mencapai 8,70% dari 85% yang diharapkan. Berdasarkan refleksi terhadap keaktifan belajar, aktivitas yang dilakukan guru dan prestasi belajar siswa yang telah dilaksanakan pada siklus 1 ternyata masih belum mencapai indikator kinerja yang telah ditentukan dan KKM yang ditentukan oleh karena itu masih perlu dilanjutkan pada siklus 2 untuk melakukan perbaikan terhadap kendala-kendala yang terjadi pada siklus 1. 2. Siklus 2 a. Perencanaan Sama seperti pada siklus 1, sebelum proses belajar dimulai pada siklus 2, peneliti terlebih dahulu mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar observasi dan lembar kerja siswa (LKS). Persiapan pada saat perencanaan tentunya melakukan revisi seperlunya setelah melihat kelemahan pada siklus 1. b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus 2 dilakukan pada bulan 24 Agustus 2018. Materi diajarkan sama seperti siklus 1 yaitu tentang materi Ciri-ciri khusus beberapa jenis hewan. Guru sebagai observer menyiapkan lembar observasi dan LKS yang akan dikerjakan dengan strategi Index Card Match.
  • 40. 40 c. Observasi dan Evaluasi 1) Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pada siklus 2 ini hasil observasi tentang aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada lampiran 8. Berdasarkan data yang disajikan pada lampiran 8 menunjukkan aktivitas belajar siswa pada siklus 2 mencapai 95,65% berarti sudah mencapai indikator kinerja yang ditetapkan sebesar 85%. Tingginya aktivitas belajar siswa pada siklus 2 karena siswa merasa dengan membuat gambar merasa senang belajar karena merasa tertantang untuk belajar dalam mengerkan gambar materi tentang ciri-ciri khusus beberapa hewan. Aktivitas siswa yang tinggi juga disebabkan karena siswa disuruh melakukan diskusi dengan model pembelajaran Index Card Match dengan materi Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup dalam kegiatan mengurutkan gambar- gambar dalam urutan yang logis. Gambar 4.1: Grafik aktivitas siswa siklus 1 dan 2. Gambar 4. 1: Grafik aktivitas siswa siklus 1 dan 2. 8.70 95.65 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 Siklus 1 Siklus 2
  • 41. 41 2) Hasil Observasi Aktivitas Guru Hasil observasi yang dilakukan terhadap aktivitas guru siklus 2 menunjukkan bahwa semua aspek sudah dilaksanakan oleh guru dengan sangat baik hal ini dapat dilihat bahwa hampir semua aspek telah dilaksanakan oleh guru kecuali guru belum memberikan penghargaan mingguan pada siswa. Secara keseluruhan persentase capaian dari aktivitas guru dalam proses pembelajaran adalah mencapai 97,78%. Selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Perbandingan aktivitas guru siklus 1 dan siklus 2. Gambar 4.2: Grafik Perbandingan aktivitas guru siklus 1 dan siklus 2 3) Hasil Evaluasi Belajar Siswa Prestasi belajar siswa pada siklus 2 mengalami peningkatan yang cukup berarti. Dari 23 orang siswa hanya 1 orang siswa yang belum tuntas belajar pada siklus 2 atas nama Suryadin dengan nilai 74 sedangkan KKM mata pelajaran biologi di SDN 26 Kota Bima 75. Selebihnya yaitu 22 orang atau 95,65% siswa sudah 75.56 97.78 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 Siklus 1 Siklus 2 Siklus 1 Siklus 2
  • 42. 42 tuntas belajar. Walaupun masih ada 1 orang siswa yang belum tuntas pada siklus 2 namun rata-rata kelas pada siklus 2 cukup tinggi yaitu 90,09 dan persentase ketuntasan 95,65%. Prestasi belajar siswa pada siklus 2 dapat dilihat pada Lampiran 12. Gambar 4.3: Grafik Perbandingan Rata2 dan Ketuntasan siklus 1 dan siklus 2 d. Refleksi Pada akhir siklus 2 peneliti dan guru IPA di SDN 26 Kota Bima melakukan refleksi tentang proses pembelajaran yang telah berlangsung di siklus 2. Refleksi dilakukan terhadap proses pembelajaran dan aspek yang diobservasi seperti aspek keaktifan belajar, aktivitas guru dan prestasi belajar. Persentase ketercapaian dari tiga hal tersebut pada siklus 2 adalah sebagai berikut: aktivitas guru 97,78%, aktivitas siswa mencapai 95,65% dan prestasi belajar rata-rata kelas 90,09 dan presentase ketuntasan 95,65%. Berdasarkan refleksi terhadap proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan pada siklus 2 maka tidak dilakukan lagi perbaikan pada siklus berikutnya, dengan kata lain pelaksanaan pembelajaran ini tidak dilanjutkan pada siklus ke-III. 70.83 8.70 90.09 95.65 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 Rata-Rata PersentaseKetuntasan Sklus 1 Siklus 2
  • 43. 43 B. Pembahasan Hasil penelitian ini menujukkan bahwa pada siklus 1 aktivitas siswa masih rendah yaitu baru mencapai 8,70% dan meningkat menjadi 95,65% pada siklus 2. Demikian pula hasil pengamatan terhadap aktivitas yang dilakukan oleh guru pada siklus 1 baru mencapai 75,56% meningkat menjadi 97,78% pada siklus 2. Pada pelaksanaan siklus 2 menunjukkan bahwa keaktifan peserta didik baik dalam bekerja sama dengan pasangannya, bertanya kepada guru, bertanya kepada pasangan kelompok yang presentasi, dan peserta yang membawa buku referensi serta kelompok yang melakukan presentasi mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan karena kemampuan guru dalam memberikan dorongan untuk aktif kepada peserta didik atau pasangan kelompok sudah baik. Dilihat dari prestasi belajar siswa dapat diketahui pada siklus 1 belum tercapai ketuntasan seperti yang diharapkan. Tidak tercapainya ketuntasan belajar pada siklus 1 disebabkan beberapa hal diantaranya masih kurangnya keaktifan guru dalam membimbing dan mengarahkan kelompok siswa dengan metode pembelajaran Index Card Match. Kurangnya aktivitas siswa dari tiap kelompok dalam mengikuti pelajaran. Pada siklus 1 ketuntasan belajar yang dicapai baru 8,70% artinya baru 2 orang siswa yang tuntas belajar dari 32 orang siswa, dan 91,30% siswa atau 21 orang siswa yang belum tuntas belajar. Hal ini masih jauh dari ketuntasan individual 75% dan klasikal 85% yang diharapkan. Pada siklus 2 siswa yang mencapai ketuntasan belajar 22 orang atau mencapai 95,65% artinya hanya 1 orang siswa atau 4,35% saja siswa yang belum tuntas belajar.
  • 44. 44 Guru didalam meningkatkan keaktifan peserta didik dan hasil belajar peserta didik dengan menggunakan model Index Card Match merupakan langkah yang tepat. Karena dengan menggunakan model Index Card Match peserta didik akan terlibat langsung dalam proses pembelajaran dan peserta didik juga bekerja dan belajar bersama-sama dengan pasangannya yang mempunyai kemampuan berbeda-beda. Dengan adanya saling membantu, saling bertukar pikiran dan bekerja sama dalam kelompok belajar tidak akan membuat bosan peserta didik dalam belajar sejarah dan akan meningkatkan sikap ketrampilan sosial peserta didik serta hasil belajarpun dapat tercapai maksimal. Guru dituntut mampu menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif yaitu pembelajaran yang aktif, efektif, kreatif, dan inovatif. Untuk menciptakan suasana tersebut tentunya tidak mudah, banyak faktor yang dapat menjadi menghambat, faktor tersebut bias datang dari peserta didik yang cenderung pasif atau bahkan dari guru sendiri yang kurang inovatif, sehingga dalam kegiatan pembelajaran cenderung monoton. Hal ini akan membuat peserta didik tidak maksimal dalam kegiatan belajar. Oleh kerana itu, diperlukan pengembangan-pengembangan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Salah satu bentuk pengembangan yang dilakukan adalam melalui penerapan model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dalam kegiatan pembelajaran, seperti model pembelajaran Index Card Match yang dilakukan di SDN 26 Kota Bima. Model ini dinilai sangat efektif dalam meningkatkan hasil belajar serta aktivitas siswa SDN 26 Kota Bima dalam proses pembelajaran. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Asmadi dkk, bahwa tujuan model pembelajaran Index Card Match adalah agar siswa lebih semangat serta atusias dalam kegiatan belajar. Selain itu,
  • 45. 45 siswa lebih cermat dalam menguasai materi pelajaran dan mudah mengingat suatu materi pelajaran dengan menggunakan kartu pasangan. Dengan model pembelajaran seperti ini, siswa terlihat aktif dan mampu memperoleh hasil belajar yang baik dan dalam pembelajaran. Oleh karena itu, guru juga dituntut menjadi guru yang mampu menciptakan pembelajaran yang demokratis, yang mampu menarik perhatian siswa.
  • 46. 46 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, maka pada bagian ini dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Pembelajaran IPA materi Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup menggunakan model pembelajaran Index Card Match dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VI SDN 26 Kota Bima tahun pelajaran 2018/2019. 2. Aktivitas belajar siswa meningkat dari siklus 1 hanya mencapai 8,70% meningkat menjadi 95,65% pada siklus 2. 3. Aktivitas pembelajaran yang dilakukan guru pada siklus 1 hanya 75,56% meningkat menjadi 97,78% pada siklus 2. 4. Hasil belajar siswa pada siklus 1 baru mencapai rata-rata kelas 70,83 dengan ketuntasan 8,70% meningkat menjadi rata-rata kelas 90,09 dengan ketuntasan belajar 95,65% pada siklus 2 berarti pencapaian ketuntasan klasikal sudah terpenuhi yaitu minimal β‰₯ 85%. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka pada bagian ini dikemukakan beberapa saran sebagai berikut: 1. Perlu diupayakan penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi diantaranya gabungan pembelajaran dengan menggunakan model Index Card Match dalam membahas materi Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup agar dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.
  • 47. 47 2. Kepada para guru diharapkan dapat mengetahui, memahami dan menerapkan model pembelajaran Index Card Match dalam upaya peningkatan aktivitas dan hasil belajar IPA di SD khususnya materi Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup. 3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin menerapkan model pembelajaran Index Card Match sedapat mungkin mampu mengelola alokasi waktu, dan fasilitas pendukung termasuk media pembelajaran dalam pembelajaran IPA di SD kelas VI. 4. Untuk meningkatkan kesahihan dan kesempurnaan dalam penelitian ini, maka perlu upaya penelitian lanjutan untuk mengamati kegiatan proses pembelajaran Index Card Match maupun tipe lainnya secara lebih konprehensif, dan dengan persepsi siswa yang secara positif terhadap penggunaan model pembelajaran Index Card Match, maka disarankan kepada guru yang mengajar IPA pada kelas VI untuk menggunakan pendekatan pembelajaran yang inovatif dan disesuaikan dengan materi yang disampaikan.
  • 48. 48 DAFTAR PUSTAKA Ardhana, Wayan. 1987. Bacaan Pilihan Dalam Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Depdikbud. Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, Supardi. 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Bumi Aksara Anni, Tri Chatarina.2004. Psikologi Belajar. Semarang : UPT MKK UNNES Aqib, Zainal. 2009. Peneitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya Majalah MOTIVASI - Universitas Sebelas Maret Surakarta Edisi XXXIII/Tahun XI/April/2006 Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung :PT. Rosdakarya. Munib, Achmad. 2004. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang : UPT MKK UNNES. Moleong, Lexy. J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Nasution, Noehi. 1993. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Depdikbud. Sadiman,dkk. 1990. Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta : CV. Rajawali Ilmu. Shaodih Sukmadinata, Nana. 2007. Pengembangan Kurikilum : Teori dan praktik. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Subyantoro. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Semarang: Widya Karya Sugandi, Ahmad. 2004. Teori Pembelajaran. Semarang : UPT MKK UNNES. Surya, Mohamad. 2003. Percikan Perjuangan Guru. Semarang : CV. Aneka Ilmu Tim Pustaka. Yustisia. 2007. Panduan Lengkap KTSP. Jakarta : Pustaka Yustisia Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstroktivistik: Konsep, Landasan Teoritis-Praktis dan Implementasinya. Jakarta: Prestasi Pustaka. Yamin, Martinis. 2007. Profesionalisasi Guru dan Inplementasi KTSP. Jakarta : Gedung Persada Press. Zaini, Hisyam dkk. 2007. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta : CTSD .
  • 49. 49 Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( R P P ) Siklus 1 Satuan Pendidikan : SDN 26 KOTA BIMA Mata Pelajaran : IPA Kelas / Semester : VI / 1 Alokasi Waktu : 8 x 35 menit (4 pertemuan) I. Standar Kompetensi 1. Memahami hubungan antara ciri-ciri makhluk hidup dengan lingkungan tempat hidupnya. II. Kompetensi Dasar 1.1. Mendiskripsikan hubungan antara ciri-ciri khusus yang dimiliki hewan kelelawar, cecak, bebek, dan lingkungan hidupnya. III. Indikator 1. Mendiskripsikan ciri khusus hewan yang ada disekitarnya misalnya kelelawar, cecak dan bebek. 2. Menjelaskan hubungan antara ciri khusus yang dimiliki hewan tersebut dengan lingkungan hidupnya. 3. Menyebutkan tempat hidup dari hewan kelelawar, cecak dan bebek. IV. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat mendiskripsikan ciri khusus hewan kelelawar, cecak dan bebek melalui pengamatan terhadap gambar hewan dengan baik. 2. Siswa dapat enjelaskan hubungan antara ciri khusus yang dimiliki hewan kelelawar, cecak dan bebek dengan lingkungan hidupnya melalui diskusi dengan baik. 3. Siswa dapat menyebutkan tempat hidup dari hewan kelelawar, cecak dan bebek dengan pengamatan berdasar ciri hewan tersebut dengan benar.
  • 50. 50 V. Materi Ajar Ciri khusus yang dimiliki hewan kelelawar, cecak, bebek dan lingkungan hidupnya. VI. Metode Pembelajaran 1. model pembelajaran Index Card Match 2. Diskusi 3. Tanya jawab 4. Pemberian Tugas VII. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan ke 1 A. Kegiatan Awal (10 menit) 1. Memasang gambar hewan. 2. Tanya jawab tentang gambar hewan. B. Kegiatan Inti ( 50 menit) 1. Mengamati gambar hewan tentang tempat hidupnya dan cara mencari makan. 2. Berdiskusi tentang gambar hewan yang diamati secara kelompok. 3. Membuat laporan dari hasil diskusi. 4. Ketua kelompok membacakan laporan. 5. Masing-masing kelompok menilai kelompok yang lain. 6. Berlanjut pada pertemuan ke 2. C. Kegiatan Akhir ( 10 menit) 1. Tanya jawab secara kelompok. 2. Tanya jawab secara individu untuk mengukur daya serap kemampuan siswa. Pertemuan ke 2 A. Kegiatan Awal (10 menit) 1. Diadakan tanya jawab berkisar pada pelajaran yang lalu dan yang sekarang akan dibahas. 2. Memasang gambar hewan.
  • 51. 51 B. Kegiatan Inti (45 menit) 1. Melanjutkan pertemuan ke 1 yaitu ketua kelompok membacakan laporan dari hasil diskusi. 2. Masing-masing kelompok menilai kelompok yang lain. 3. Hasil penilaian siswa ditumpuk/dikumpulkan. 4. Guru membuat kesimpulan di tulis dipapan dan siswa mencatat. C. Kegiatan Akhir (15 menit) 1. Tanya jawab lisan. 2. Guru memberi 5 soal untuk pekerjaan rumah. Pertemuan ke 3 A. Kegiatan Awal (10 menit) 1. Tanya jawab tentang pelajaran kemarin. 2. Memasang gambar hewan kelelawar, cecak dan bebek. B. Kegiatan Inti (50 menit) 1. Berdiskusi tentang tugas PR yang telah dikerjakan. 2. Berdiskusi kelompok tentang ciri khusus hewan kelelawar, cecak dan bebek dengan melihat gambar dan tabel yang ditulis dipapan. 3. Masing-masing kelompok membuat/menyusun laporan. 4. Guru mengoreksi, menilai dan menyimpulkan diskusinya siswa di tulis dipapan. 5. Siswa menulis kesimpulan diskusi. C. Kegiatan Akhir (10 menit) 1. Mengadakan tanya jawab. 2. Siswa diberi tugas PR mengarang 5 soal dan kuncinya. Pertemuan ke 4 A. Kegiatan Awal (20 menit) 1. Beberapa murid diberi pertanyaan tentang pelajaran IPA yang kemarin. 2. Guru membahas kembali tentang jawaban siswa yang salah.
  • 52. 52 B. Kegiatan Inti (45 menit) 1. Membahas soal dan kunci jawaban yang dikarang/dibuat siswa pada pertemuan yang kemarin. 2. Guru memberi tugas siswa untuk dikerjakan secara kelompok. 3. Mencocokkan tugas kelompok dan membahas kembali soal yang dianggap paling sedikit. C. Kegiatan Akhir (5 menit) 1. Mengumumkan peringkat nilai tertinggi. 2. Mengingatkan siswa untuk belajar di rumah tentang bab selanjutnya pelajaran IPA akan datang. VIII. Sumber / Alat / Media 1. Lingkungan sekitar. 2. Gambar hewan. 3. Buku IPA : a. Rositawaty, S. dan Aris Muharram. 2008. Senang Belajar Ilmu pengetahuan Alam untuk kelas VI Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta : BSE b. Hidayat dan M. Burhan.2008. Rangkuman Sains Lengkap untuk Sekolah Dasar Kelas 4, 5, dan 6. Surabaya: CV. Pustaka Agung Harapan IX. Bentuk Penilaian οƒ˜ Tes tulis οƒ˜ Tes lisan οƒ˜ Fortofolio Mengetahui Kota Bima,..................................2018 Kepala Sekolah Guru Bidang Studi Masykur H.Fatahullah.S.Pd Muhammad Yunus.S.Pd Nip. 195912311978121123 Nip. 197604221999021001
  • 53. 53 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( R P P ) Siklus 2 Satuan Pendidikan : SDN 26 KOTA BIMA Mata Pelajaran : IPA Kelas / Semester : VI / 1 Alokasi Waktu : 8 x 35 menit (4 pertemuan) I. Standar Kompetensi 1. Memahami hubungan antara ciri-ciri makhluk hidup dengan lingkungan tempat hidupnya. II. Kompetensi Dasar 1.2. Mendiskripsikan hubungan antara ciri-ciri khusus yang dimiliki tumbuhan. III.Indikator 1. Mendiskripsikan ciri khusus tumbuhan dihubungan dengan lingkungan hidupnya. 2. Mengenali ciri khusus tumbuhan yang hidup di darat dan di air serta tumbuhan pemakan serangga. 3. Menyebutkan tempat hidup dari tumbuhan tersebut. IV. Tujuan Pembelajaran Melalui pengamatan, penelitian dan penjelasan siswa dapat : 1. Siswa dapat mendiskripsikan ciri khusus tumbuhan di hubungkan dengan lingkungan hidupnya melalui pengamatan berbagai gambar tumbuhan dengan benar 2. Siswa dapat mengenali ciri khusus tumbuhan yang hidup di darat dan di air serta tumbuhan pemakan serangga. melalui pengamatan berbagai gambar tumbuhan dengan benar 3. Siswa dapat menyebutkan tempat hidup dari tumbuhan kaktus, teratai, kantong semar melalui pengamatan berbagai gambar tumbuhan dengan benar.
  • 54. 54 V. Materi Ajar Ciri-ciri khusus yang dimiliki tumbuhan kaktus dan tumbuhan pemakan serangga (kantung semar) dengan lingkungan hidupnya. VI. Metode Pembelajaran 1. model pembelajaran Index Card Match 2. Diskusi 3. Tanya jawab 4. Pemberian Tugas VII. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan ke 5 A. Kegiatan Awal (10 menit) 1. Memasang gambar tumbuhan. 2. Tanya jawab tentang gambar tumbuhan. B. Kegiatan Inti (45 menit) 1. Mengamati gambar tumbuhan tentang tempat hidup dan bentuk daun. 2. Berdiskusi tentang gambar tumbuhan yang diamati secara berkelompok. 3. Membuat laporan hasil diskusi seperti tabel. NO. JENIS TUMBUHAN TEMPAT HIDUP BENTUK DAUN 1. 2. 3. 4. Kaktus Kantong semar Teratai …………………… …………………… ………………. …………………… ………………. …………………… ……………….. …………………… ……………….. 4. Menyimpulkan hasil diskusi. 5. Ketua kelompok membacakan laporan hasil diskusi. 6. Berlanjut pada pertemuan ke 2.
  • 55. 55 C. Kegiatan Akhir (15 menit) 1. Evaluasi sementara dengan cara tes lisan untuk beberapa siswa. 2. Memberi tugas siswa untuk membaca/mempelajari buku IPA bab berikutnya yang akan dibahas pada pertemuan akan datang. Pertemuan ke 6 A. Kegiatan Awal (20 menit) Diadakan tanya jawab berkisar pada pelajaran yang lalu dan yang dibahas sekarang. B. Kegiatan Inti (40 menit) 1. Melanjutkan pertemuan ke 1 yaitu ketua kelompok membacakan laporan dari hasil diskusi. 2. Guru menyimpulkan hasil diskusi dan siswa mencatat. 3. Mengadakan tanya jawab dan apabila siswa ada kesulitan soal yang ditanyakan guru maka guru membahas ulang materi pelajaran yang kurang dimengerti siswa. C. Kegiatan Akhir (10 menit) 1. Guru mendekte 5 soal untuk pekerjaan rumah. 2. Memberi tugas siswa untuk membaca/mempelajari bab berikutnya yang akan dibahas pada pertemuan akan datang. Pertemuan ke 7 A. Kegiatan Awal (20 menit) 1. Siswa diberi pertanyaan tentang pelajaran IPA yang kemarin. 2. Memasang soal yang tidak dapat dijawab siswa. B. Kegiatan Inti (45 menit) 1. Mencocokkan / menilai soal pekerjaan rumah. 2. Secara kelompok mendiskusikan dan mengisi tabel yang tertulis di papan.
  • 56. 56 Contoh tabel diskusi : NO. JENIS TUMBUHAN TEMPAT HIDUP BENTUK DAUN STRUKTUR BATANG 1. 2. 3. Pohon jati Talas ……………… …………… …………… ……………. …………… ……………. …………… ……………. ……………… …………. ……………… …………. ……………… …………. ……………… …………. ……………… …………. ……………… …………. 3. Menyimpulkan hasil diskusi dan melaporkan hasilnya secara berkelompok. 4. Guru memberikan kesimpulan yang benar dan siswa mencatat. C. Kegiatan Akhir (5 menit) 1. Memberi tugas mengerjakan soal di buku IPA. 2. Memberitahu siswa bahwa pertemuan akan datang diadakan ulangan. Pertemuan ke 8 A. Kegiatan Awal (20 menit) Mencocokkan, menilai dan membahas soal PR. B. Kegiatan Inti (45 menit) 1. Guru membagi saol ulangan dan penjelasan singkat berkisar masalah ulangan. 2. Siswa mengerjakan soal ulangan. 3. dst. C. Kegiatan Akhir (5 menit) 1. Guru mengumumkan peringkat nilai yang masuk 10 (sepuluh) besar. 2. Mengingatkan siswa untuk membaca/mempelajari di rumah buku IPA bab selanjutnya.
  • 57. 57 VIII. Sumber / Alat / Media 1. Lingkungan sekitar. 2. Gambar tumbuhan. 3. Buku IPA : a. Rositawaty, S. dan Aris Muharram. 2008. Senang Belajar Ilmu pengetahuan Alam untuk kelas VI Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta : BSE b. Hidayat dan M. Burhan.2008. Rangkuman Sains Lengkap untuk Sekolah Dasar Kelas 4, 5, dan 6. Surabaya: CV. Pustaka Agung Harapan IX. Bentuk Penilaian 1. Tes tulis 2. Tes lisan 3. Fortofolio Mengetahui Kota Bima,......................2018 Kepala Sekolah Guru Bidang Studi Masykur H.Fatahullah.S.Pd Muhammad Yunus.S.Pd Nip. 195912311978121123 Nip. 197604221999021001
  • 58. 58 Lampiran 3 Soal Siklus 1 1. Kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan tempat tinggalnya disebut... a. ekosistem b. habitat c. adaptasi d. populasi 2. Tempat tinggal makhluk hidup disebut.... a. ekosistem b. habitat c. adaptasi d. populasi 3. Kemampuan kelelawar untuk mengetahui benda-benda yang ada di depannya walaupun dalam keadaan tanpa cahaya disebut.... a. ekosistem b. ekolokasi c. adaptasi d. mimikri 4. Ciri-ciri hewan yang hidup di kutub adalah.... a. mempunyai paruh yang lancip b. mempunyai cakar yang kuat c. mempunyai kaki yang panjang d. memiliki kulit dan lapisan lemak yang tebal 5. kemampuan bunglon yang dapat merubah warna kulitnya disebut.... a. mimikri b. ototomi c. regenerasi d. fragmentasi 6. Memiliki batang berongga dan daun yang lebar adalah ciri-ciri tumbuhan yang hidup di.... a. dataran tinggi b. dataran rendah c. air d. daratan 7. Mengeluarkan bau yang tidak sedap untuk menarik perhatian lalat agar membantu proses penyerbukan adalah ciri-ciri yang dimiliki tumbuhan.... a. teratai b. raflesia c. kantong semar d. kaktus
  • 59. 59 8. Ciri khusus yang dimiliki unta adalah.... a. kaki panjang dan cakar yang kuat b. kaki yang panjang dan punuk c. punuk dan telinga yang lebar d. belalai dan telinga yang lebar 9. Fungsi punuk unta adalah.... a. untuk hiasan b. untuk menyimpan cadangan makanan c. untuk menahan hawa dingin d. untuk membawa barang bawaan 10. Memiliki daun yang dapat menangkap serangga adalah ciri khusus yang dimiliki oleh tumbuhan.... a. bunga raflesia b. kantong semar c. bunga teratai d. kaktus 11. Memiliki batang yang tebal dan daun yang runcing adalah ciri khusus yang dimiliki tumbuhan.... a. salak. b. pisang c. kaktus d. tumbuhan venus 12. Ciri khusus yang dimiliki pohon jati saat musim kemarau adalah.... a. menggugurkan daunnya (meranggas) b. mengeluarkan bau tidak sedap c. mematikan dirinya sendiri d. daunnya runcing 13. Hidup di rawa-rawa dan mempunyai akar yang kuat adalah ciri-ciri tumbuhan.... a. eceng gondok b. bakau c. teratai d. kaktus 14. Kaki memiliki guratan adalah ciri-ciri hewan.... a. katak dan ular b. cicak dan tokek c. bunglon dan burung d. buaya dan ular
  • 60. 60 15. Berdasarkan bentuk paruhnya burung di atas adalah pemakan.... a. daging b. biji-bijian c. rumput d. ikan
  • 61. 61 Lampiran 4 Soal Siklus 2 1. Perhatikan Gambar! Berdasarkan bentuk paruhnya burung di atas adalah pemakan... a. daging b. biji-bijian c. rumput d. ikan 2. Burung kolibri mempunyai paruh yang panjang dan runcing yang berfungsi untuk.... a. menangkap ikan didalam air b. menghisap nektar bunga c. mencabik-cabik mangsanya d. mematuk biji-bijian 3. Tumbuhan yang melindungi diri dengan duri adalah..... a. kaktus, salak dan mawar b. melati, anggrek dan kantung semar c. bunga raflesia, tumbuhan venus dan mangga d. putri malu, bunga raflesia dan kantung semar 4. Mempunyai mata yang tajam pada malam hari adalah kemampuan yang dimiliki oleh.... a. bunglon b. cicak c. burung elang d. burung hantu
  • 62. 62 5. Memiliki pendengaran yang sangat baik adalah kemampuan yang dimiliki oleh.... a. katak b. burung kolibri c. kelelawar d. ular 6. Berdasarkan gambar di atas, cakar tersebut berfungsi untuk ..... a. mencabik-cabik mangsa b. mengais ngais tanah c. berenang d. berlar 7. Berdasarkan gambar diatas, kaki tersebut berfungsi untuk..... a. berlari b. mengoyak mangsa c. berenang d. mengais-ngais tanah 8. Hewan yang memiliki lidah panjang untuk menangkap mangsanya adalah.... a. ayam b. bebek c. bunglon d. buaya
  • 63. 63 9. Kaki panjang burung bangau berfungsi untuk.... a. berenang b. menangkap mangsa c. berjalan di lumpur d. mencengkeram mangsa 10. Kaki panjang unta berfungsi untuk.... a. menjauhkan badan unta dari panasnya gurun untuk mengurangi penguapan b. menangkap mangsa c. melindungi diri dari musuh d. berlari kencang 11. Tumbuhan hijau melakukan fotosintesis pada …. a. daunnya c. bunganya b. batangnya d. akarnya 12. Tumbuhan yang dapat dikembangbiakan denga cara setek ialah …. a. padi, jagung, kangkung c. singkong, tebu, kangkung b. kentang, bawang, llobak d. terung, buncing kedelai 13. Gigi taring pada manusia berguna untuk …. a. menggigit makanan c. mencabik makanan b. mengunyah makanan d. memotong makanan 14. Hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur mempunyai ciri …. a. berkaki empat c. memiliki kelenjar susu b. mempunyai sisik d. memiliki daun telinga 15. Perkembangbiakan hewan dimana embrionya berkembang dalam telur di dalam tubuh induknya, kemudian akan menetas dan akan dikeluarkan melalui proses melahirkan dialami oleh hewan… a. gajah b. harimau c. katak d. ular boa
  • 64. 64 Lampiran 5 Kunci Jawaban Siklus 1 Siklus 2 No Kunci No Kunci 1 C 1 D 2 B 2 B 3 C 3 B 4 D 4 C 5 A 5 C 6 B 6 A 7 B 7 C 8 C 8 C 9 B 9 B 10 B 10 A 11 A 11 A 12 A 12 C 13 B 13 C 14 D 14 B 15 B 15 D
  • 65. 65 Lampiran 6 Nama Siswa Seubyek Penelitian NO NAMA SISWA L/P Keterangan 1 Ayudhia Rohmadhani Sirait L 70 2 Desi Putri Ardani L 75 3 Erni Kurniawati L 66 4 Fitrah Arifki Putra P 68 5 Hairunisyah P 65 6 Haryani L 69 7 Imam Akbar Al Syahbur L 70 8 Irnandi L 60 9 Juliani P 70 10 M. Erwi Riski P 74 11 M.Sofyan P 75 12 Miftahul Jannah L 74 13 Muh. Reren Sofyan L 70 14 Muh.Hendra Ilham L 73 15 Muhammad Syamsul Rijal L 74 16 Muhlis Mufaris P 70 17 Mustahul Ahyar L 74 18 Nurfitriyana L 70 19 Nur haedah P 74 20 Sarif Hidayat P 74 21 Sartika Sulastri P 73 22 Sulfi Ula Iksan P 67 23 Suryadin P 74
  • 68. 68 Lampiran 9 Aktivitas Guru Siklus 1 No Aktivitas Guru Model Pembelajaran Index Card Match Skor 5 4 3 2 1 1 Guru membuat potongan-potongan kartu sebanyak jumlah siswa yang ada di dalam kelas. 5 - - - - 2 Guru membagi potongan kartu-kartu tersebut menjadi dua bagian yang sama. - 4 3 Pada separuh bagian potongan kartu-kartu, guru menuliskan pertanyaan tentang materi yang akan dipelajari. Setiap kartu berisi satu pertanyaan. - 4 - - - 4 Pada separuh kartu yang lain, guru menuliskan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat. - 4 - - 5 Guru mengocok semua kartu sehingga akan tercampur antara pertanyaan dan jawaban. - - 3 - - 6 Guru membagikan satu kartu kepada setiap siswa. Guru selanjutnya menjelaskan bahwa ini adalah aktivitas yang dilakukan berpasangan. Separuh dari jumlah siswa akan mendapatkan pertanyaan dan separuh yang lain akan mendapatkan jawaban. - - 3 - - 7 Guru meminta kepada siswa untuk menemukan pasangan mereka. Jika ada yang sudah menemukan pasangan, guru meminta kepada mereka untuk duduk berdekatan. Guru juga menjelaskan agar mereka tidak memberitahu materi yang mereka dapatkan kepada teman yang lain. - 4 - - 8 Setelah semua siswa menemukan pasangan dan duduk berdekatan, guru meminta kepada setiap pasangan secara bergantian untuk membacakan pertanyaan yang diperoleh dengan keras kepada teman-temannya yang lain. Selanjutnya pertanyaan tersebut dijawab oleh pasangannya. - 4 - - 9 Guru mengakhiri proses ini dengan membuat klarifikasi dan kesimpulan. - - 3 - - Jumlah 5 20 9 0 0 Total 34 Persentase Keaktifan 75,56 Skor Masimal 45
  • 69. 69 Lampiran 10 Aktivitas Guru Siklus 2 No Aktivitas Guru Model Pembelajaran Index Card Match Skor 5 4 3 2 1 1 Guru membuat potongan-potongan kartu sebanyak jumlah siswa yang ada di dalam kelas. 5 - - - - 2 Guru membagi potongan kartu-kartu tersebut menjadi dua bagian yang sama. 5 - - - - 3 Pada separuh bagian potongan kartu-kartu, guru menuliskan pertanyaan tentang materi yang akan dipelajari. Setiap kartu berisi satu pertanyaan. 5 - - - - 4 Pada separuh kartu yang lain, guru menuliskan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat. 5 - - - - 5 Guru mengocok semua kartu sehingga akan tercampur antara pertanyaan dan jawaban. 5 - - - - 6 Guru membagikan satu kartu kepada setiap siswa. Guru selanjutnya menjelaskan bahwa ini adalah aktivitas yang dilakukan berpasangan. Separuh dari jumlah siswa akan mendapatkan pertanyaan dan separuh yang lain akan mendapatkan jawaban. 5 - - - - 7 Guru meminta kepada siswa untuk menemukan pasangan mereka. Jika ada yang sudah menemukan pasangan, guru meminta kepada mereka untuk duduk berdekatan. Guru juga menjelaskan agar mereka tidak memberitahu materi yang mereka dapatkan kepada teman yang lain. 5 - - - - 8 Setelah semua siswa menemukan pasangan dan duduk berdekatan, guru meminta kepada setiap pasangan secara bergantian untuk membacakan pertanyaan yang diperoleh dengan keras kepada teman-temannya yang lain. Selanjutnya pertanyaan tersebut dijawab oleh pasangannya. - 4 - - - 9 Guru mengakhiri proses ini dengan membuat klarifikasi dan kesimpulan. 5 - - - - Jumlah 40 4 0 0 0 Total 44 Persentase Keaktifan 97,78 Skor Masimal 45
  • 70. 70 Lampiran 11 Hasil Belajar Siswa Siklus 1 NO NAMA SISWA L/P NILAI TUNTAS BELUM TUNTAS 1 Ayudhia Rohmadhani Sirait L 70 - Belum Tuntas 2 Desi Putri Ardani L 75 Tuntas - 3 Erni Kurniawati L 66 - Belum Tuntas 4 Fitrah Arifki Putra P 68 - Belum Tuntas 5 Hairunisyah P 65 - Belum Tuntas 6 Haryani L 69 - Belum Tuntas 7 Imam Akbar Al Syahbur L 70 - Belum Tuntas 8 Irnandi L 60 - Belum Tuntas 9 Juliani P 70 - Belum Tuntas 10 M. Erwi Riski P 74 - Belum Tuntas 11 M.Sofyan P 75 Tuntas - 12 Miftahul Jannah L 74 - Belum Tuntas 13 Muh. Reren Sofyan L 70 - Belum Tuntas 14 Muh.Hendra Ilham L 73 - Belum Tuntas 15 Muhammad Syamsul Rijal L 74 - Belum Tuntas 16 Muhlis Mufaris P 70 - Belum Tuntas 17 Mustahul Ahyar L 74 - Belum Tuntas 18 Nurfitriyana L 70 - Belum Tuntas 19 Nur haedah P 74 - Belum Tuntas 20 Sarif Hidayat P 74 - Belum Tuntas 21 Sartika Sulastri P 73 - Belum Tuntas 22 Sulfi Ula Iksan P 67 - Belum Tuntas 23 Suryadin P 74 - Belum Tuntas Jumlah 1629 2 21 Rata-Rata 70,83 - - Persentase yang Tuntas 2 8,70 Persentase yang Belum Tuntas 21 91,30
  • 71. 71 Lampiran 12 Hasil Belajar Siswa Siklus 2 NO NAMA SISWA L/P NILAI TUNTAS BELUM TUNTAS 1 Ayudhia Rohmadhani Sirait L 95 Tuntas - 2 Desi Putri Ardani L 75 Tuntas - 3 Erni Kurniawati L 85 Tuntas - 4 Fitrah Arifki Putra P 85 Tuntas - 5 Hairunisyah P 90 Tuntas - 6 Haryani L 85 Tuntas - 7 Imam Akbar Al Syahbur L 95 Tuntas - 8 Irnandi L 90 Tuntas - 9 Juliani P 95 Tuntas - 10 M. Erwi Riski P 95 Tuntas - 11 M.Sofyan P 95 Tuntas - 12 Miftahul Jannah L 85 Tuntas - 13 Muh. Reren Sofyan L 95 Tuntas - 14 Muh.Hendra Ilham L 85 Tuntas - 15 Muhammad Syamsul Rijal L 95 Tuntas - 16 Muhlis Mufaris P 95 Tuntas - 17 Mustahul Ahyar L 90 Tuntas - 18 Nurfitriyana L 95 Tuntas - 19 Nur haedah P 95 Tuntas - 20 Sarif Hidayat P 90 Tuntas - 21 Sartika Sulastri P 93 Tuntas - 22 Sulfi Ula Iksan P 95 Tuntas - 23 Suryadin P 74 - Belum Tuntas Jumlah 2072 22 1 Rata-Rata 90,09 - - Persentase yang Tuntas 1 95,65 Persentase yang Belum Tuntas 22 4,35
  • 72. 72 Lampiran 13 BERITA ACARA PELAKSANAAN SEMINAR LAPORAN HASIL PENELITIAN Pada hari ini : Sabtu Tanggal : 13 Oktober 2018 Pukul : 10.00.wita Bertempat di ruang : Ruang Guru SDN 26 Kota Bima Pada Sekolah : SDN 26 Kota Bima Dengan alamat : Rabadompu Barat Nomor Telephon/Fax : e-mail : Telah diselenggarakan acara Seminar Hasil Penelitian: Dengan Judul : Hasil Karya : Muhammad Yunus.S.Pd NIP : 197604221999021001 Jabatan : Guru Pangkat/Golongan : Pembina/IVa Tempat Tugas : SDN 39 Kota Bima Alamat Rumah : Rabadompu Barat Nomor Telphon/ HP : 085 253 492 820 e - mail : Pada Acara Seminar tersebut : Sebagai Penyaji : Muhammad Yunus, S.Pd Sebagai Moderator : Usman Ishaka,S.Pd.SD Sebagai Pembahas : Nurhikmah.S.Pdi Susunan Acara Seminar : (a)Pembukaan, (b)Sambutan Kepala Sekolah dan / atau Pengawas Sekolah, (c)Pemaparan Singkat Laporan Hasil Penelitian Oleh Penyaji/ Penulis Laporan, (d)Tanggapan, pertanyaan, kritik/ saran, masukan dari Peserta Seminar dan Tanggapan dari Penyaji, (e)Penutup. Jumlah Peserta yang Hadir : 20 Orang (Daftar Hadir Terlampir) Adapun Notulen Jalannya Acara Seminar, Print Out Bahan Tayang Paparan Penyaji serta Foto Kegiatan Seminar sebagaimana terlampir dalam Berita Acara ini. Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Kota Bima, 13 Oktober 2018 Mengetahui KepalaSekolah SDN 26 Kota Bima Ketua KKG Gugus V Kec Raba MASYKUR H.FATAHULLAH.S.Pd SRI WAHYUNI,S.Pd NIP. 195912311978121123 NIP. 196807221989062002
  • 73. 73 Lampiran 14 DAFTAR HADIR ACARA PELAKSANAAN SEMINAR LAPORAN HASIL PENELITIAN Dengan Judul : ”Penerapan Model Pembelajaran Index Card Match Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VI di SDN 26 Kota Bima Tahun Pelajaran 2018/2019” Hasil Karya : Muhammad Yunus, S.Pd NIP : 197407312002122005 Jabatan : Guru Pertama Pangkat/Golongan : Pembina/IVa Padahari/ Tanggal : Sabtu, 13 Oktober 2018 Pukul : 10.00 wita Bertempat di ruang : KKG Gugus V Kec. Raba Pada Sekolah : SDN 39 Kota Bima Dengan alamat : Rabadompu Barat Peserta yang hadir sbb. : No Nama Jabatan AsalSekolah/Instansi TandaTangan 1. Masykur H. Fatahullah.S.Pd Guru SDN 26 Kota Bima 1. 2.2. Hj.Nurhaerati.A.Ma.Pd Guru SDN 26 Kota Bima 3. Emi Hartati Guru SDN 26 Kota Bima 3. 4.4. Hj.Siti Hawa Jija Guru SDN 26 Kota Bima 5. Usman Ishaka,S.Pd.SD Guru SDN 26 Kota Bima 5. 6.6. Fatmah A.Wahid.A.Ma.Pd Guru SDN 26 Kota Bima 7. Hj.Ety Kusmiaty.A.Ma.Pd Guru SDN 26 Kota Bima 7. 8.8. Hj.Aswati.A.Ma.Pd Guru SDN 26 Kota Bima 9. Endang Yuniarti.A.Ma Guru SDN 26 Kota Bima 9. 10.10. Nurhikmah.S.Pdi Guru SDN 26 Kota Bima 11. Nuhraningsih.A.Ma Guru SDN 26 Kota Bima 11. 12.12. Muhdar Abdullah Guru SDN 27 Kota Bima 13. Hj. Nursani Guru SDN 27 Kota Bima 13. 14.14. Sri Naning,S.Pd Guru SDN 27 Kota Bima 15. Sukardin,S.Pd Guru SDN 39 Kota Bima 15. 16.16. Hj.Ramlah,A.Ma.Pd Guru SDN 39 Kota Bima 17. Fatimasyah,A.Ma Guru SDN 39 Kota Bima 17. 18.18. Agussalim,S.Pdi Guru SDN 39 Kota Bima 19. I.Nyoman Astawa Guru SDN 39 Kota Bima 19. 20.20. Nasruddin.S.Pdi Guru SDN 26 Kota Bima Kota Bima, 13 Oktober 2018 Mengetahui KepalaSekolah SDN 26 Kota Bima Ketua KKG Gugus V Kec Raba MASYKUR H.FATAHULLAH.S.Pd SRI WAHYUNI,S.Pd NIP. 195912311978121123 NIP. 196807221989062002
  • 74. 74 Lampiran 15 NOTULEN JALANNYA ACARA SEMINAR LAPORAN HASIL PENELITIAN Dengan Judul : ”Penerapan Model Pembelajaran Index Card Match Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VI di SDN 2 Kota Bima Tahun Pelajaran 2018/2019” Hasil Karya : Muhammad Yunus, S.Pd NIP : 197407312002122005 Jabatan : Guru Pertama Pangkat/Golongan : Pembina/IVa Padahari/ Tanggal : Sabtu, 13 Oktober 2018 Pukul : 10.00 wita Bertempat di ruang : KKG Gugus V Kec. Raba Pada Sekolah : SDN 26 Kota Bima Dengan alamat : Rabadompu Barat Jalannya Acara Seminar: 1. Pembukaan: Oleh Moderator dengan membaca Basmallah/ do’a 2. Sambutan Kepala Sekolah 3. SambutanPengawas: 4. Paparan Singkat Hasil Penelitian oleh Penyaji/ Penulis Laporan (Bahan Paparan Terlampir) 5. Tanggapan, pertanyaan, kritik/ saran, masukan dari Peserta Seminar dan Tanggapan dari Penyaji, Adapun pertanyaan, kritik/ saran, masukan dari Peserta Seminar terhadap Laporan Hasil Penelitian dari Peserta Seminar dan Tanggapan dari Penyaji adalah sebagai berikut: No Nama Asal Instansi Isi pertanyaan, kritik/ saran dan/ atau masukan Tanggapan Penyaji 1. Usman Ishaka,S.Pd.SD SDN 26 Kota Bima Mengapa diambil Model Pembelajaran Index Card Match dalam penelitian Saudara? Saya pilih strategi pembelajaran ini karena merupakan model pembelajaran berkelompok (Learning Community) dengan tujuan untuk membangkitkan semangat siswa dengan mengikutsertakan
  • 75. 75 peserta didik ikut berpartisipasi dalam proses pembelajaran. 2. Sri Naning,S.Pd SDN 27 Kota Bima Mengapa dalam penelitian ini hanya sampai siklus 2, tidak ada siklus 3. Apa alasannya? Sampai siklus 2 karena didasarkan indicator keberhasilan yang telah ditentukan. Yaitu jika secara klasikal mencapai ketuntasan 85%, karena pada saat siklus 2 telah mencapai di atas 85% maka tidak perlu dilanjutkan siklus ke 3. Artinya tergantung indicator yang ditentukan. 6. Penutup: Oleh Moderator, dengan membaca Hamdallah/ do’a. Kota Bima, 13 Oktober 2018 Mengetahui KepalaSekolah SDN 26 Kota Bima Ketua KKG Gugus V Kec Raba MASYKUR H.FATAHULLAH.S.Pd SRI WAHYUNI,S.Pd NIP. 195912311978121123 NIP. 196807221989062002
  • 76. 76 Lampiran 16 BAHAN TAYANG PAPARAN PENYAJI PADA ACARA SEMINAR LAPORAN HASIL PENELITIAN Dengan Judul :”Penerapan Model Pembelajaran Index Card Match Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VI di SDN 26 Kota Bima Tahun Pelajaran 2018/2019” Hasil Karya : Muhammad Yunus, S.Pd NIP : 197407312002122005 Jabatan : Guru Pertama Pangkat/Golongan : Pembina/IVa Padahari/ Tanggal : Sabtu, 13 Oktober 2018 Pukul : 10.00 wita Bertempat di ruang : KKG Gugus V Kec. Raba Pada Sekolah : SDN 39 Kota Bima Dengan alamat : Rabadompu Barat JUDUL LAPORAN DANIDENTITAS PENYAJI Terlampir BAB I Terlampir
  • 77. 77 Lampiran 17 FOTO KEGIATAN PADA ACARA SEMINAR LAPORAN HASIL PENELITIAN Dengan Judul : :”Penerapan Model Pembelajaran Index Card Match Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VI di SDN 26 Kota Bima Tahun Pelajaran 2018/2019” Hasil Karya : Muhammad Yunus, S.Pd NIP : 197407312002122005 Jabatan : Guru Pertama Pangkat/Golongan : Pembina/IVa Padahari/ Tanggal : Sabtu, 13 Oktober 2018 Pukul : 10.00 wita Bertempat di ruang : KKG Gugus V Kec. Raba Pada Sekolah : SDN 39 Kota Bima Dengan alamat : Rabadompu Barat FOTO SPANDUKACARA SEMINAR FOTO MODERATORSAAT MEMBUKA ACARA FOTO SAMBUTANKEPSEK FOTO SAMBUTANPENGAWAS
  • 78. 78 FOTO PAPARANPENYAJI FOTO PESERTA YANGMENGAJUKAN PERTANYAAN, KRITIK/ SARAN FOTO PESERTA YANGMENGAJUKAN PERTANYAAN, KRITIK/ SARAN FOTO PESERTATANGGAPAN PENYAJI TERHADAP PERTANYAAN, KRITIK/ SARAN DARI PESERTA SEMINAR FOTO PESERTA YANGHADIR FOTO PESERTA YANGHADIR
  • 79. 79 Lampiran 18 SUSUNAN PANITIA SEMINAR HASIL PENELITIAN 1. Penanggung Jawab : ………………(Kepala…………) 2. Ketua : ..…………… (…………………) 3. Wakil Ketua : …………….. (…………...……) 4. Sekretaris/Moderator : ………………(…………….....) 5. Bendahara : ………………(………………) 6. Anggota : ……………… (………………) 7. Anggota : ……………… (……………....) 8. Anggota : ……………… (…………....…)
  • 80. 80 Lampiran 19 SURAT PERNYATAAN BAHWA LAPORAN HASIL PENELITIAN ADALAH ASLI HASIL KARYA SENDIRI Yang bertandatangan di bawah ini saya: Nama : Muhammad Yunus, S.Pd Jenis Kelamin : Laki-Laki NIP : 197407312002122005 Jabatan : Guru Pangkat/Golongan : Penata/III c Tempat Tugas : SDN 39 Kota Bima Alamat Rumah : Rabadompu Barat e - mail : Menyatakan bahwa Laporan Hasil Penelitian dengan judul: :”Penerapan Model Pembelajaran Index Card Match Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VI di SDN 26 Kota Bima Tahun Pelajaran 2018/2019” Adalah benar-benar asli hasil karya saya sendiri. Demikian suratpernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan apabila ternyata pernyataan saya ini tidak benar, maka saya bersedia untuk diproses dan menerima sanksi sesuai dengan hukum atau peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Kota Bima, 13 Oktober 2018 Mengetahui KepalaSekolah SDN 26 Kota Bima Ketua KKG Gugus V Kec Raba MASYKUR H.FATAHULLAH.S.Pd SRI WAHYUNI,S.Pd NIP. 195912311978121123 NIP. 196807221989062002
  • 81. 81 Lampiran 20 SURAT PERNYATAAN KEPALA PERPUSTAKAAN PEMERINTAH KOTA BIMA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA SDN 39 KOTA BIMA Jln. Belimbing. Rabadompu Barat.Kec RabaKota Bima SURAT PERNYATAAN KEPALA PERPUSTAKAAN Yang bertandatangan di bawah ini saya: Nama : Jenis Kelamin : NIP : Jabatan : Kepala Perpustakaan…..…… Pangkat/Golongan : TempatTugas : Menyatakan bahwa Laporan Hasil Penelitian: Dengan Judul : Hasil Karya : NIP : Jabatan : Pangkat/Golongan : Tempat Tugas : Alamat Rumah : Nomor Telphon/ HP : e - mail : Telah disimpan dan dijadikan referensi di Perpustakaan …………… Dengan nomor registrasi/ klasifikasi/ katalog ………………………... Demikian suratpernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.