1. Endang Saifuddin Anshari : kebudayaan (kultur) hasil karya cipta manusia dengan kekuatan jiwanya (pikiran,
perasaan kemauan, intuisi, imajinasi dan bagian rohani lainnya) dan raga yg menyatakan diri dlm pelbagai
kehidupan (rohani dan jasmani) manusia, sebagai jawaban atas sgl tantangan, tuntutan dn dorongan intra diri
mns, menuju pd terwujudnya kebahagiaan manusia (individu/masyarakat)
PENGERTIAN
PENGERTIAN Sidi Gazalba : :Kebud. Islam adalah cara berfikir dan merasa
Sidi Gazalba Kebud. Islam adalah cara berfikir dan merasa
Islam yg menyatakan diri dalam slrh segi kehdpn dr segolongan mns yg
Islam yg menyatakan diri dalam slrh segi kehdpn dr segolongan mns yg
membtuk lingk. sosial dlm suatu ruang dan waktu, konsepnya dari Qur’an,Hadis
membtuk lingk. sosial dlm suatu ruang dan waktu, konsepnya dari Qur’an,Hadis
A. Hasjmy mendefinisikan kebudayaan Islam sebagai sebuah penjelmaan iman dan amal
saleh dari seorang muslim atau segolongan kaum muslimin/ kebudayaan Islam sebagai
sebuah manifestasi (perwujudan) keimanan dan kebaktian dari para penganut Islam sejati
Menurut Nourouzzaman Shiddiq yang dikutip oleh Hidayat, peradaban dan kebudayaan merupakan dua kata yang
maknanya berbeda. Kebudayaan bermakna akal budi yang bersifat batini. Akal budi tersebut mendorong manusia
menciptakan sastra,seni dan sebagainya dalam rangka mencapai kehidupan yang lebih baik.
2. Keb. Muslim yang Islami, karya bud. Muslim yg
Kebudayaan commitet pd ISlam
Muslim
Endang S.Anshari
Keb. Muslim yg tdk Islami, keb.
Muslm yg tdk committed pd ISlam
Muslim yang committed pd Islam adalah muslim yg mengimani (menghayati),
mengilmui, mengamalkan dan
mendakwahkan Islam, serta sabar dalam berislam.
3. Pengertian Budaya
• Menurut J. Verkulyl kata budaya mulai dipakai kira-kira tahun
1930 dan dengan cepat masuk dalam perbendaharan
Indonesia. Menurutnya kata budaya berasal dari bahasa sang
sekerta “ budaya”, bentuk jamak dari kata budi yg berarti roh
atau akal.
• Menurut Koentjaraningrat, budaya berasal dari kata
sangsekerta “budhayah” yang berarti budi atau akal. Shg
kebudayaan adalah hal-hal yg bersangkutan dengan budi dan
akal.
• Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan, keduanya
menjadi jalinan yg erat, dan tidak ada satu kelompok pun
manusia yg tanpa budaya. Hal ini disebabkan karena manusia
harus mengerjakan berbagai kemungkinan untuk
mempertahankan hidup, sehingga disitu ada kultur (budaya)
4. • Jadi manusia dengan akal budinya dituntut mampu
menciptakan kebudayaan, Manusia dengan akal budinya
mampu mengubah natur menjadi kultur, mampu
mengubah alam menjadi kebudayaan.
• Dalam perspektif Islam penciptaan budaya merupakan
realisasi dari tugas manusia sebagai khalifah fil ardh.
• Jadi Kebudayaan adalah 1). manifestasi dan perwujudan
segala kegiatan atau aktivitas manusia dalam menjawab
tantangan eksistensi hidupnya. 2). Kebudayaan adalah
karya dan kreasi insani, cipta manusia/man-made,
3). kebudayaan adalah khas manusia, 4).
kebudayaan adalah yang membedakan manusia dengan
makhluk lainnya.
5. • Kebudayaan dari sifatnya ada yang bersifat
material, dapat dilihat dan diraba, karena
wujudnya yang kongkrit seperti pakaian, mesin
ketik dll. Ada yang bersifat immaterial, yang
tidak bisa dilihat atau diraba karena wujudnya
yang abstrak spt : kesenian, ilmu pengetahuan.
• Menurut Koetjaraningrat kebudayaan paling
sedikit punya 3 wujud :
1. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompelks
dari ide, gagasan, nilai, norma atau peraturan
dan sebaginya.
2. Wujud kebudayaan sebagi wujud dari komplek
aktivitas, kelakuan terpola dari masyarakat;
3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil
karya manusia.
6. Kebudayaan dan Peradaban ?
• Dalam berbagai tulisan istilah kebudayaan sering
dikaitkan dengan peradaban (berasal dari bahasa Arab :
adab, yang berarti kesopanan, kehalusan dan kebaikan
budi pekerti.
• Menurut Koentjaraningrat, “kebudayaan” dan
“peradaban” hanya menyangkut persoalan istilah. Istilah
peradaban biasanya dipakai untuk bagian dan unsur
kebudayaan yang halus dan indah seperti: kesenian,
ilmu pengetahuan, sopan santun, sistem pergaulan yg
komplek dalam suatu masyarakat dgn strukturnya yg
komplek. Tetapi istilah peradaban juga sering digunakan
untuk menyebut kebudayaan yang mempunyai sistem
teknologi, seni bangunan, seni rupa, seni kenegaraan
dan ilmu pengetahuan yang maju dan komplek.
7. • Culture, berasal dari bahasa latin “cultura” artinya
memelihara, mengerjakan, mengolah (S.Takdir
Alisyahbana). Yg dimaksud dengan mengolah
menurut Soerjono Soekanto adalah mengolah
tanah ata bertani, atas dasar itu cultur atau
kebudayaan diartikan segala daya dan kegiatan
manusia mengolah dan mengubah alam.
• Istilah lain dari kebudayaan adalah sivilisasi
(civilization) berasal dari bahasa latin “civis”
artinya warga negara.Civitas adalah negara kota,
dan civitas = kewarganegaraan. Menurut S.
Takdir. AS sivilisasi berhubungan dengan
kehidupan kota yg lebih progresif dan lebih halus.
Dalam Bhs Indo. Peradaban dianggap sepadan
dengan civilization
8. Material/Kongkrit
Sipat dari
Kebudayaan Immaterial/Abstrak
Ide,gagasan,nilai, norma/aturan
Wujud Kebudayaan
Aktivitas/kelakuan
(Koetjaraningrat)
Benda hasil karya manusia
Peralatan dan perlengkapan hidup
Mata pencaharian, sistem ek. tani, prodoksi
Isi Kebudayaan Sistem kemasyarakatan (kekerabatan, pol, org,
(Koetjaraningrat) hkm,kawin
Bahasa (lisan dan tulisan)
Kesenian (rupa, gerak, suara, tari dll)
Ilmu pengetahuan
Religie
9. CIRI-CIRI BUDAYA ARAB
PRA ISLAM
• Bangsa Arab pra Islam dikenal sbg bangsa yg sudah
memiliki kemajuan ekonomi. Letak geografis yg strategis
membuat ISlam yg diturunkan dimekah mudah tersebar
ke berbagai wilayah, disamping ditunjang perluasan
wilayah yg dilakukan umat Islam.
• Menurut Nurcholis Madjid (dalam Atang) kebudayaan-
kebudayaan Arab pra-Islam tersebut memiliki beberapa
ciri, yaitu sebagai berikut :
– Menganut paham kesukuan (qabilah);
– Memiliki tatanan sosial politik yang tertutup dengan
partisipasi warga yang terbatas terhadap batas, faktor
keturunan lebih penting daripada kemampuan;
– Mengenal hierarki sosial yang kuat; dan
– Kedudukan perempuan cenderung direndahkan.
10. Muh. Bahiyuddin
Salim
Al-tsaqafah yang disepadankan dengan kata kultur (kebudayaan) diartikan dengan
al-janib al-ruhi al-ma'nawi min hayat al-fardi wa al-jama'ah (aspek bathin dari
kehidupan individu dan kelompok manusia).
-al-madaniyah atau al-tamaddun yang disepadankan dengan
civilization (peradaban) dimaknai dengan al-janib al-ilmi wa al-maddah
wa al-ikhtira' (aspek ilmu pengetahuan, materi dan penciptaan atau pengolahan
dari kehidupan manusia.
- al-hadharah yang secara denotative dianggap muradif (sinonim) dari madaniyah
atau tamaddun, namun secara konotatif digunakan untuk pengertian peradaban
(civilization) dalam arti luas mencakup tsaqafah dan madaniyyah atau tamaddun.
11. ENDANG
SAIFUDDIN. A. Peralatan Hidup
Technological equipmen
(alat teknologi) Mata pencaharian/sistem ekonomi
Economi system
Sistem kemasyarakatan
Unsur-Unsur
(sistem ekonomi
Kebudayaan Bahasa
(Selo Soemarjan
Family dan Soemardi) Kesenian
(keluarga)
Sistem Pengetahuan
Political control
Religi/Sistem kepercayaan
(kekuasaan politik)
Tujuan kebudayaan adalah : untuk kebahagian dan kesejahteraan manusia.
Bahan kebudayaan alam yg ada pada diri manusia dan diluar diri manusia.
Ruang lingkupnya meliputi semua aspek kehidupan manusia.
12. • Disamping ciri diatas, di Mekah pra ISlam sudah terdapat
jabatan-jabatan penting spt dipegang oleh Qushayy bin
Qilab pd pertenaghan abad ke V M. Dlm rangka
memelihara Ka’bah dibentuk jabatan spt :
• hijaba (penjaga pintu ka’bah atau juru kunci);
• Siqaya (petugas yg diharuskan menyediakan air
tawar utuk para tamu yang berkunjung ke Ka’bah dan
menyediakan minuman keras yg dibuat dari kurma;
• Rifadla, petugas yg ditugaskan memberi makan bagi
pengunjung ka’bah;
• Nadwa, petugas yg bertugas memimpin rapat setiap
tahun;
• Liwa adalah pemegang panji yg dipancang di tombak
kemudian ditancapkan sbg lambang tenatra yg sedang
menghadapi musuh.
• Qiyada, adalah pemimpin pasukan bila hendak
berperang.
13. • Dari segi akidah, bangsa arab pra Islam percaya
pada Allah sbg pencipta (QS. Luqman: 25, Al-
Ankabut : 63. Sumber kepercayaan tersebut
adalah risalah samawiyah yg dikembangkan dan
sebarkan di Jazirah Arab, terutama risalah Nabi
Ibrahim dan Ismail. Kemudian mereka melakukan
transpormasi (berupa penyimpangan) dgn
menjadikan berhala, pohon, binatang dan jin
sebagai penyerta Allah (QS. Al-An’am : 100) dgn
membuat 360 patung disekitar Ka’bah. Meskipun
secara umum mereka melakukan penyimpangan,
namun ada sebagian kecil yg masih
mempertahankan akidah yg diajarkan Nabi
Iberahim, yg disebut “hunafa: antara lain Umar
bin Nufail dan Zuhair bin Abi Salma.
14. • Dalam bidang hukum bangsa Arab pra
Islam menajdikan adat sebagai hukum.
• Dalam bidang muamalah, mereka
membolehkan transaksi mubadalah
(barter), jual beli kerjasama pertanian
(muzara’ah) dan riba.
• Dalam hukum keluarga mereka
membolehkan berpoligini dengan
perempuan dengan jumlah tanpa batas,
serta anak kecil dan perempuan tidak
dapat menerima hara pusaka atau
peninggalan.
15. • Norkhalis Madjid menyatakan bahwa tatanan
masyarakat Arab pra Islam cendrung
merendahkan martabat wanita seperti dapat
dilihat dalam dua kasus: Pertama, perempuan
dapat diwariskan, misal ibu tiri harus rela
dijadikan istri oleh anak tiri ketika suaminya
meninggal, ibu tiri tidak mempunyai hak pilih baik
untuk menerima maupun menolak, kedua
perempuan tidak memperoleh harta pusaka.
Syarat mempusakai jaman Jahiliyah adalah : 1)
ada pertalian kerabat (qarabah) 2) janji setia
(muhalafah) dan 3) adopsi.
16. CIRI-CIRI BUDAYA ISLAM
• Menurut Muhaimin kebudayaan
Islam memiliki beberapa ciri,
diantaranya:
– Memiliki unsur ketauhidan.
– Memperhatikan nilai-nilai insaniyah
– Kebudayaan tersebut dimaksudkan untuk
kesejahteraan manusia dan amal shaleh.
– Memperhatikan aspek etika.
– Memiliki aspek estetika.
– Terbuka dan selektif.
17. CIRI KEBUDAYAAN ISLAM
• Kebudayaan Islam mrpk salah satu wujud dari fungsi
mns di dunia, yakni sbg khalifah dan abdullah. Adapun
cirinya menurut Yusuf Qardhawi :
1. Rabbaniyah, keb. Is. bernuansa ketuhanan, ia merpk
cerminan dari keimanan dan ketauhidan.
2. Akhlaqiyah, keb. Islam tidak ada pemisahan antara
akhlak dgn ilmu, dgn perbuatan, dgn ekonomi, dgn
politik, dgn peperangan dan dgn semua segi
kehidupan manusia.
3. Insaniyah, keb. Islam menghormati manusia
memelihara fitrah, kemulian dan hak mns, Keb. ISlam
tegak atas satu pandangan sebagai makhluk yg
mulia/dimuliakan Tuhan.
18. 4. Alamiyah, selama keb. Islam berlakui bagi stp manusia
dgn sendirinya iapun bersifat alamiyah (mendunia).
Bersifat terbuka utk semua klp manusia dan tdiak
menutup diri.
5. Tasamuh. Islam tdk mewajibkan org non Islam yg hidup
dalam naungan kebudayaannya utk menjalankan syariat
Islam, tdk memaksa org lain utk masuk dalam lingkungan
budaya Islam.
6. Tanawwu, keb. Islam bersifat (beraneka ragam). Ia tidak
hanya terkait dgn masalah ketuhanan, kemanusiaan
tetapi juga kealaman.
7. Wathaniyah. Keb. Islam mencerminkan sistem wasath
(pertengahan), antara berlebihan dan kekurangan, antara
kepentingan pribadi dan bersama, antara dunia dan
akhirat.
19. 8.Takamul, Takamul atau terpadu, terpadu
dan saling mendukung antara kebu. Islam
yg satu dengan keb,. Islam yg lainnya.
9.Bangga trhp diri sendiri, yakni banggga
terhadap sumber kebudayan yg
berketuhanan, berkemanusiaan dan
bernuansa akhlak. Sifat bangga ini
menajdikan keb. ISalm enggan utk
diwarnai atau dipengaruhi dgn yang lain yg
menyebabkan hilangnya keistimewaan dan
keorisinilannya.
20. • Agama Islam menyuruh para pemelkuknya untuk mencari
keridahan Allah dalams semua nikmat yg diterimya dan
menyuruh memperguankan haknya atas keduniaan dalam
pimpinan dan aturan agama (QS. Al-Qashshas : 77)
• Agama Islam juga menyuruh umatnya untuk meninggalkan
kampung halaman, berjalan ke daerah/negeri lain untuk menjalin
silaturrahmi dgn bangsa atau golongan lain, saling bertukar
fikiran, pengetahuan dan pandangan (QS. Al-Hajj : 66)
sebagaimana hadis Nabi Saw. : “ wahai sekalian manusia,
sebarkanlah salam (ciptakan stabilitas keamanan dan
perdamaian) hubungkan silaturrahmi (persaudaraan,
komunikasi dan konsultasi), berilah makan (tingkatkan taraf
ekonomi pakir miskin yg lemah ekonominya) dan shalatlah
ditengah malam, sementara manusia sedang asyik tidur
nyenyak pasti engkau akan masuk syurga (mencapai
kebahagian hidup) dengan selamat dan sejahtera (HR.
Turmudzi)
• Agama Islam menyuruh para pemeluknya untuk memeriksa dan
menerima kebenaran dari mana dan siapapun datangnya,
dengan catatan melalui proses seleksi, sehingga dapat
menemukan ide, gagasan, teori atau pandangan yg sesuai
dengan petunjuk-Nya. (QS. Az-Zumar : 17-18)
21. • Faisal Ismail menjelaskan bahwa untuk melihat agama
merupakan bagian dari kebudayaan atau bukan, maka maka
harus dilihat dari jenis agama itu sendiri. Dari segi sumbernya
menurut dia, maka agama dapat dikategorikan menjadi dua
kelompok; pertama, agama alamiyah (yang dalam kepustakaan
Barat disebut "natural religion", agama ciptaan manusia dan
dinamakan juga agama bumi, agama filsafat, dîn al-ardh, agama
ra'yu, agama budaya; kedua, agama samawiyah (revealed
religion), yakni agama yang diwahyukan Allah kepada (para
Nabi dan Rasulnya) yang disebut pula agama wahyu, agama
langit, agama propertis. Antara kedua agama ini memiliki
karakteristik perbedaan yang sangat mendasar.Kalau agama di
katakan sebagai bagian dari kebudayaan manusia pada tataran
agama budaya atau agama ardhi, maka hal itu memungkinkan
saja. akan tetapi kalau hal tersebut ditujukan kepada agama
wahyu, maka agama wahyu bukan merupakan bagian dari
kebudayaan.
22. • Nurchalish Madjid menjelaskan bahwa agama
dan budaya adalah dua bidang yang dapat
dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan .
Agama bernilai mutlak, tidak berubah karena
perubahan waktu dan tempat. Sedangkan
budaya, sekalipun berdasarkan agama, dapat
berubah dari waktu ke waktu dan dari tempat ke
tempat. Sebagian besar didasarkan pada
agama; tidak pernah terjadi sebaliknya. Oleh
karena itu agama adalah primer, dan budaya
adalah sekunder. Budaya bisa merupakan
ekspresi hidup keberagamaan, karena ia sub
ordinat terhadap agama, dan tidak pernah
sebaliknya.
23. • Harun Nasution berpandangan, agama pada hakikatnya
mengandung kelompok ajaran. Kelompok pertama
mengandung ajaran dasar yang diwahyukan Tuhan
melalui para rasul-Nya kepada masyarakat . Ajaran
dasar ini terdapat dalam kitab suci. Ajaran-ajaran dasar
didalam kitab suci ini, memerlukan penjelasan-
penjelasan baik mengenai arti maupun cara
pelaksanaannya. Penjelasan-penjelasan ini diberikan
oleh para pemuka atau ahli agama./ Penjelasan-
penjelasan mereka terhadap ajaran dasar agama
adalah kelompok kedua dari ajaran agama.
• Kelompok pertama, karena merupakan wahyu dari
Tuhan bersifat absolut, mutlak benar, kekal, tidak
berubah dan tidak diubah. Kelompok kedua, keran
merupakan penjelasan pemikiran pemuka atau ahli
agama, pada hakikatnya tidaklah bersifat absolut, tidak
mutlak benar, dan tidak kekal. Kelompok kedua bersifat
relatif, nisbi, berubah dan dapat diubah sesuai dengan
perkembangan zaman.
24. Prinsip Budaya Islam
• Menghormati akal
• Mendorong untuk menuntut ilmu
• Kebudyaaan untuk kemaslahatan.
25. NUZUL AL-QUR’AN IJAZ AL-QUR’AN
ILMU AQSAMIL QUR’AN
ILMU QISHASUL
ILMU MAKKI DAN MADANI QUR’AN ILMU BALAGHATIL
QUR’AN
ILMU AMTSALIL
NASIKH DAN MANSUKH QUR’AN
ILMU TAFSIR QUR’AN
ILMU QIRA’AT
ILMU MUNASABAH
TAWARIKH AN-NUZUL
AQSAMIL QUR’AN
ILMU FAWATIHUSSHUWAR
MAWATHIN ANNUZUL
ILMU MUHKAM DAN TAJWID
MUTASYABIHAT
26. Islam dan Studi Kawasan
• Islam di Amerika
– Menurut para pengamat, Islam masuk di Amerika Utara (Amerika Serikat)
pada pertengahan dan akhir abad ke-19 yg berasal dari imigran dari Timur
Tengah.
– Para Akademisi berpendapat hampir dua abad sebelum perjalanan
Christopher Columbus (1492) orang Muslim telah melakukan pelayaran ke
Spanyol dan sebagian pesisir Barat laut Afrika ke Amerika Selatan dan
Utara dan bahkan ada yg menjadi awak Columbus. Para penjelajah Muslim
Afrika telah menembus sebagian besar wilayah Amerika Selatan dan Utara.
Sebagai bukti adalah benda-benda peninggalan sejarah (artefak), tulisan-
tulisan, laporan dan kisah-kisah para saksi mata meskipun ada yang
meragukan dan menganggap teori-teori ini berupa dugaan belaka.
– Sejak abad ke 15 orang-orang Muslim di semenanjung Iberia dipaksa untuk
memilih satu diantara pilihan-pilihan yang kurang menguntungkan , yakni,
berpindah ke Kristen, imigrasi atau hukum mati. Sehingga banyak yang
menjalankan Islam secara diam-diam, ada juga yang memberontak secara
terang-terangan yang menyebabkan mereka diusir. Karena diusir, mereka
berimigrasi ke kepulauan Karibia dan bahkan ada yang mencapai bagian
Selatan negara Amerika Serikat hingga kini.
27. Munurut Juhaya S. Praja bahwa sejarah Muslim di Amerika sejak akhir abad ke
19 hingga paruh kedua abad ke -20 terjadi lima gelombang / periode :
1. Migrasi terjadi antara tahun 1875 – 1912 dari pedesaaan di wilayah yg saat
itu disebut Siria Besar di bawah pemerintahan kekaisaran
Ottoman/Pemerintah Usmani, yang pada saat ini termasuk wilayah negara
Siria, Yordania, Palestina dan Libanon. Mayoritas para imigran dari Timur
Tengah pada waktu itu terdiri dari orang-orang Kristen yg cukup mengetahui
Amerika dari pelajaran sekolah Misionaris, sebagian kecil lainnya adalah
orang Muslim Sunni, Syiah, Alawi dan Druze. Mereka bermigrasi karena
keadaan ekonomi di negerinya yg kurang menguntungkan dan mereka
berharap mendapatkan keuntungan finansial di Amerika Serikat dan pada
umumnya mereka bekerja di Pabrik-Pabrik dan toko.
2. Migrasi terjadi pada tahun 1918-1922, diakhir Perang Dunia I, banyak yang
datang ke Amerika saat itu adalah kerabat orang-orang Muslim yang lebih
dahulu bermigrasi ke Amerika. Pada masa ini hanya sedikit Muslim yang
berimigrasi ke Amerika. Mereka umunya orang-orang intelek dan terdidik
yang berasal dari perkotaan dan pada umunya adalah saudara, kawan,
kenalan imigran yang telah ada di Amerika sebelumnya.
3. Peride ke-3, terjadi pada tahun 1930-1938 (yang berlangsung hampir
sepanjang tahun 1930-an), dibatasi.Yang terkondisikan karena kebijakan
imigrasi Amerika Serikat yang memberikan prioritas kepada mereka yang
keluarganya telah lebih dahulu menetap di Amerika Serikat. Jumlah Muslim
yang diperboleh menetap di negeri ini masih
28. 4. Periode ke- 4, berlangsung dari tahun 1947-1960, terjadi peningkatan
jumlah imigran. Undang-Undang kewarganegaraan tahun 1953 memberi
kouta imigrasi setiap tahun untuk setiap negara, sehingga imigran Muslim
terus berdatangan dan tidak hanya berasal dari Timur Tengah namun juga
dari India dan Pakistan, Eropa Timur dan Uni Soviet. Sebagain besar
imigran ini menetap di kota-kota besar seperti Chicago dan Ney York.
Mereka datang ke Amerika Serikat sebagai pengungsi atau untuk mencari
kehidupan yang lebih baik, memeproleh pendidikan yang lebih tinggi, atau
untuk mendapatkan latihan teknik lanjutan dan mendapatkan pekerjaan
secara spesialis. Mereka pada umumnya mempunyai pendidikan tinggi
dan mempunyai latar belakang yang lebih baik dibandingkan dengan para
imigran sebelumnya, sebagiannya ada yang merupakan mantan elite
penguasa. Sebagian dari mereka ada juga yang berprilaku kebarat-
baratan.
5. Gelombang terakhir, migrasi sejak tahun 1967 hingga sekarang. Mereka
yang datang ke Amerika Serikat pada gelombang ini selain karena alasan
ekonomi juga yang utama dikarenakan alasan politik. Disamping itu
disebabkan keputusan-keputusan Amerika dan peritiwa yang terjadi
disebagian belahan dunia dan karena konfrontasi dengan Israel. Pada
tahun 1965 Presiden Lyndon Johnson menandatangani undang-undang
imigrasi yang membatalkan kouta berdasarkan keragaman suku bangsa
penduduk Amerika Serikat. Untuk I kalinya sejak masa awal abad ke-20
hak seseorang untuk memasuki negara ini tidak tergantung asal usul suku
atau bangsa. Oki imigrasi dari Eropa menjadi berkurang tetapi sebaliknya
dari Timur Tengah meningkat dengan pesat dan lebih dari separohnya
adalah Muslim.
29. - Selama dekade terakhir, kekacauan politik dibeberapa negara Muslim telah
menyebabkan banyaknya imigrasi ke beberapa negara. Pada tahun 1967 terjadi
kekalahan pasukan Arab dengan Israel, Sehingga menyebabkan perpindahan
besar-besaran orang Palestina menuju ke Barat yang terus berlangsung hingga
sekarang.
- Revolusi Iran tahun 1979 dan naiknya Ayatullah Khomaini ke tampuk kekuasaan
memaksa banyak orang Iran meninggalkan negeri mereka yang sebagiannya ke
Amerika
- Perang saudara di Pakistan dan pecahnya Pakistan Timur menjasdi Bangladesh,
gerakan pembunuhan orang-orang Muslim India, kudeta Militer di Afganistan,
Perang saudara di Libanon memberikan andil bagi kehidupan Muslim di Amerika.
Demikian juga penyerangan Irak ke Kuwait banyak orang Kurdi melahirkan diri ke
Amerika, perang saudara di Somalia dan Afganistan, berkuasanya rezim militer di
Sudan, pemusnahan etnis Bosnia juga memperbesar imigran Muslim di Amerika.
- Kebanyakan yang datang kali ini di Amerika adalah berasal dari Benua Asia
Selatan, termasuk Pakistan, India dan Bangladesh. Mereka pertama datang sejak
tahun 1895 dan selama abad ke-20 berperan dalam pengembangan kelompok-
kelompok politik Islam di Amerika. Dewasa ini kelompok tersebut berjumlah
kurang lebih 1 juta orang. Jumlah tersebut semakin bertambah dengan kelompok-
kelompok besar yang berasal dari Indonesia dan Malaysia.
- Mereka yang datang pada umumnya orang yang terpelajar sehingga mereka pada
umumnya dengan mudah memperoleh pekerjaan dibandingkan dengan yang
datang sebelumnya. Imigran Muslim yang datang ke Amerika Serikat dan populer
pada gelombang ini adalah : Fazlur Rahman dari Pakistanyg menjadi guru bear
Universitas Chicago; Sayyed Husein Nasr dari Iran yang menajdi guru besar di
Universitas Washington; Isma’il al Faruqi menjadi guru besar di Universitas
Harvard; Dawud Assad dari Palestina yang menjadi Cpuncil of Masajid of the
United States; Thaha Jabir Fayadl al-’Ulwan dari Irak yang menajdi Presiden
International Institute of Islamic Thought an Imam Khathab, alumni Universitas al-
Azhar dan McGill University yang kini menajdi Imam dan Direktur Islamic Centre
of Greater Toledo, Ohio.
30. Dalam literatur menurut Juhaya S. Praja bahwa Muslim
Amerika Pertama adalah imigran Arab dari kalangan Afro
Amerika dengan cara jual beli budak. Tapi anggapan ini
dibantah oleh Akbar Ahmad yang mencatat bahwa orang
Amerika pertama yg tercatat sebagai pemeluk ISlam
adalah Reverend Norman, seorang misionaris gereja
Metodis di Turki yg memeluk Islam tahun 1870. Pada
dekade berikutnya seorang Erofa-Amerika bernama
Muhammad Alexander Webb memeluk Islam ketika ia
menjadi Konsul jenderal Amerika Serikat di Philipina
tahun 1887. Ia adalah pelopor utama yang mendirikan
organisasi Islam pertama di Amerika Serikat tahun 1893
yang kemudia berperan sebagai da’i (1893) dan
menerbitkan The Moeslim Word sebagai media
dakwahnya.
31. Para Pakar memperkirakan Jumlah Islam di Amerika Serikat sekitar 6 (enam) juta
jiwa. The Britanicca of The Year memeprkirakan pertengahan tahun 2000 terdapat
4.175.000 Muslim Amerika Serikat dan 1.650.000 diantaranya berasal dari kalangan
Amerika keturunan Afrika.
Menurut penelitian baru-baru ini Muslim di Amerika adalah berasal dari imigran 77
% dan yang berasal/lahir di Amerika 22,4 %
Kini Masjid di Amerika terdapat 1.209 buah dengan dana swadaya. Sebuah masjid
yang berada ditengah pemukiman non Muslim yang dibangun tahun 1994 adalah
masjid Al Hikmah di Long Island City.
Di Amerika juga terdapat 250 Islamic School dan jumlah ini tidak termasuk Sunday
Islamic yang memberikan pelayanan agama seminggu sekali di masjid.
Jumlah media masa ISlam dalam bentuk penerbitan diperkirakan mencapai 700
buah.
Pada Kamis Malam 7 November 2002 yg lalu (malam Ramadhan) Presiden Amerika
Serikat George W. Bush menyampaikan pesan Ramadhan pada umat Islam di
seluruh dunia sebagai upaya meningkatkan toleransi umat beragama di dunia dan
bahkan ia mengundang para duta besar negara-negara Islam dan mayoritas
berpenduduk muslim untuk berbuka puasa bersama di Gedung Putih.
Ia juga menyampaikan pesan ramadhan dengan mengtakan : “ Islam adalah agama
yang cinta damai yg dianut oleh lebih dari 1 milyar penduduk, termasuk jutaan
Muslim Amerika.
Di Gedung Putih tahun 1996, Presiden Bill Clinton dan Hillary Clinton melakukan
open House dengan mengundang umat Islam untuk berlebaran bersama.
32. Sebagai akibat perang Teluk tentara Multi
Nasional dengan Irak banyak tentara
Amerika terutama dari Angkatan Laut yang
memeluk Islam (10.000) orang, sehingga
pemerintah Amerika Serikat meminta MUI
untuk mengirim para da’I untuk membina
mereka, akan tetapi MUI kesulitan
memenuhi permintaan tersebut karena
terkendala bahasa.
33. Islam di Eropa
Menurut pendataan PBB tahun 1999 menunjukan bahwa antara
tahun 1988-1998 jumlah penduduk Muslim Eropa meningkat lebih
dari 100 % dan tercatat sekitar 13 juta umat Muslim tinggal di Eropa
saat ini. 3,2 juta di Jerman, 2 juta di Inggris, 4-5 juta di Perancis dan
selebihnya di bagian Eropa Lainnya.
Menurut survey surat kabar Prancis Le Monde di bulan Oktober
2001 dibandingkan dengan data tahun 1994 banyak muslim yang
terus melakukan kunjungan shalat ke masjid sedangkan menurut
sebuha survey terbaru terjadi penurunan tajam jumlah kunungan ke
gereja. Tahun 1970 di lima negra utama (Prancis, Belgia, Belanda,
Jerman dan Itali) menunjukan bahwa jumlah mereka yang
berkunjung secara tetap ke gereja turun sekitar 40 %.
34. Islam dan Isu-Isu Jontemporer
Islam Poligami
Islam dan HAM
Islam dan Gender
Islam dan Terorisme
Islam dan Seni Musik
35. Islam di China
Islam masuk di China diperkirakan pada abad ke-10 pada masa
Dinasti yang berjasa menyebarkan Islam di China adalah dinasti Li
Yuan/Kaisar Tai Tsu (1260-1368) Marcopolo mencatat bahwa
propinsi Yunnan dibawah orang-orang Mungol adalah Muslim dan
gubernurnya seorang Muslim. Dibawah dinati Yuan, para pakar
Muslim, khususnya ahli perbintangan mendirikan observatorium
yang terjkenal di Shensi. Pada masa ini orang china Muslim banyak
menunaikan ibadah haji ke Makah dan zaman ini juga terjadinya
penerjemahan besar-besaran kitab yang berbahasa Arab kedalam
bahasa China. Pada abad ke-19 terjadi pemberontakan dichina,
penduduk Muslim banyak yang ditumpas, masjid banyak yang
dihancur. Pada tahun 1966 agama Islam berangsur-angsur
berkembang di China.
Orang yang berjasa menyebarkan Islam di China adalah Saad bin
Abi Waqash yang meletakan batu pertama masjid Katton. Yang
dikenal sebagai masjid Wai Shinzi,
36. Sekarang umat ISam di china memperoleh sikap yang toleran dari
agama lain, memperoleh tampat pemakaman sendiri, buruh muslim
diberi libur saat hari besar agama Islam, mereka memperoleh
kebebasan beragama bahkan memperoleh kebebasan berpartisifasi
dalam bidang pemerintahan diwilayah Xinjiang, umat Islam
memperoleh beberapa jabatan administrasi dan 26 dari 37 komite
tetap dari kongres rakyat Xinjiang adalah angota dari minoritas yg
sebagian memeluk Islam. Imam Dawud Shikunbin adalah anggota
komite tetap dari Badan Politik Rakyat Kotamada.
Muslim di China Thn. 2006 = 6 juta, 1966 = 14 Juta, ada versi
mengatkan 20 juta atau 1,4 % dari jumlah penduduk China. 35 Ribu
Jmasjid dan 45 imam China.
Islam masuk kechina melalui jalur perdagangan darat dan laut yang
disebut “Jalur Sutera”.
Di Inggris sekarang ada sekitar 90 ribu Mulsim mahasiswa yang
belajar di Inggris
Islam di Thailand penduduk yang mayoritas memeluk Islam di
Pattani. Bila menyebut orang Islam di Thailand adalah orang dari
keturunan Iran, Indonesia, Pakistan, China dan Melayu yang mereka
sebut dengan Melayu Muslim.
37. Islam di Jepang
Umat Muslim di Jepang (Kyoto) lebih dari 1000 orang
sebagaian sebagai mahasiswa
Islam masuk ke Jepang sekitar tahun 1853, kontak
pertama islam modern dgn yang melayani kapal
keinggris dan belanda akhir abad 19. Tahun 1870-an
kehidupan Muhammad diterjemahkan dalam bahasa
Jepang.
Islam diperkirakanmasuk ke jepang tahun 1900-an keika
muslim tartar yg melarikan diri ekspansionis Rusia
Muslim pertama yang berhasil mengkonversi etnis
Jepang dan tahun 1935 didirikan masjid Kobe.
Islam sekitar tahun 1982 sekitar 30.000 orang.
39. Seni dalam Islam dan Beberapa
Batasan
• Tidak semua lagu diperbolehkan. Oleh karena itu temanya harus
sesuai dengan adab dan ajaran Islam spt lagu yang membangkitkan
seks dan birahi.
• Cara melagukankan jangan membangkitkan rangsangan bagi orang
yang menyaksikan.
• Lagu-lagu tidak boleh disertai dengan perbuatan yang diharamkan
seperti meminum minuman keras, bercampur laki-laki dan perempuan
(ikhtilat), tabarruj (menampakkan aurat).
• Nyanyian jangan berlebihan terutama yang menyentuh perasaan yang
berbicara tentang cinta dan kerinduan yang bersifat material.
• Setiap orang yang mendengarkan lagu mengenal dengan baik dirinya
dan mempu memberi fatwa padanya. Jangan justru dapat membuat
fitnah, membuat banyak berkhayal dan menjerumuskan dia pada sisi
hewani.
40. HADIS
• Kata Hadit (Arab : Hadits), secara etimologi (lughawiyah), berarti
"komunikasi", "kisah', "percakapan" : relegius atau sekuler, histories
atau kontemporer. Bila digunakan sebagai kata sifat, hadits berarti
"baru". Secara istilah Hadis sama dengan Sunnah yakni perkataan
Nabi, perbuatannya dan hal-hal yang disetujui atau dibiarkannya: اقواله
.و افعا ههه و تقريره صلعمPendapat serupa sebagaimana Muhammad
ل
Ibnu Mukarram Ibn Manzhur, dalam Lisan al-Arab, 1992, Juz.II hlm.131
yang dikutip Soetari mengatakan bahwa kata hadist juga berasal dari
bahasa Arab; al-Hadits, jamaknya al-Ahadits, al-Haditsan yang secara
etimologi memiliki banyak arti, diantaranya 1) al-Jadid (yang baru) dan
2) al-Khabar (kabar atau berita).
• Relasi antara Al-Qur'an - Hadis dan umat Islam yang beriman
terhadap keduanya seperti prinsip simbiose mutualism.
• Meski demikian, kedunya baik Al-Qur'an maupun Hadis, memiliki
sejarah yang berbeda. Perbedaan historis ini menyebabkan
kemunculan dan perkembangan ilmu-ilmu mengenai keduanya
memiliki alur yang berbeda pula.
41. • Perbedaan itu antara lain sebagai berikut, Pertama, dalam sejarah
pendokumentasian dan pencatatannya. Al-Qur'an sejak awal diturunkan telah
dicatat dan dikumpulkan secara teratur oleh para sahabat. Pencatatan Al-
Qur'an merupakan pekerjaan yang tidak pernah dirahasiakan dan bisa
dikatakan sebagai aktivitas publik. Hadis baru didokumentasikan setelah
melewati dua fase generasi lebih, sehingga sumber pertama setelah Nabi,
yaitu sahabat, hampir tidak ditemukan lagi, penulisan hadis juga hanya
menjadi pekerjaan sebagian sahabat saja dan bersifat perorangan.Kedua,
periwayatan Al-Qur'an dilalui dengan tanpa keterputusan antara sumber
pertama dengan sumber berikutnya. Artinya, periwayatan Al-Qur'an selalu
tasalsul atau mutawatir, sedang Hadis tidak demikian. Bahkan bila
dikalkulasikan, jumlah Hadis yang mutawatir, lebih sedikit dibandingkan
keseluruhan hadis yang kebanyakan lebih bersifat ahad. Ketiga, tidak
dibolehkannya periwayatan Al-Qur'an dengan makna karena periwayatan
dengan cara demikian menjadikan Al-Qur'an memiliki "relativitas" kesamaan
kata dan bunyi, sehingga dalam periwayatannya, interpretasi yang berlebihan
tidak terjadi dan mudah dihindari. Dalam periwayatan Hadis tidak hanya
memakai kata-kata langsung yang digunakan Nabi, tetapi juga boleh memakai
"terjemahan" atas kata-kata yang digunakan oleh Nabi, yaitu apa yang dikenal
dengan periwayatan (dengan) makna. Hal ini mengakibatkan adanya
beberapa versi redaksi hadis yang memiliki konsekwensi dan implikasi yang
luas. Bahkan mungkin jumlah periwayatan Hadis dengan makna ini lebih
banyak daripada yang menggunakan kata-kata yang langsung digunakan
Nabi.
42. • Keempat, ada jaminan dari Tuhan untuk menjaga keaotentikan Al-Qur'an. Hal seperti
ini tidak terjadi pada Hadis, walaupun sumber pertamanya Nabi saw. Sebagai
pembawa syariat yang dijamin kebenarannya, yaitu yang dikenal dengan doktrin
ma'shum (infallible) karena itu sebenarnya apa yang disampaikan Nabi, semuanya
adalah shahih dan benar, apalagi Nabi tidak berucap melainkan berdasarkan
bimbingan wahyu, namun tidak ada jaminan akan keotentikan apa yang disampaikan
atau diperbuatnya. Al-Qur'an mendapat jaminan dua arah, tetapi tidak demikian halnya
dengan Hadis. Oleh karena itu peniruan dan pemalsuan Al-Qur'an sepanjang sejarah
tidak akan pernah berhasil dan mudah dikenali. Sementara sejarah telah mencatat
bahwa pemalsuan Hadis secara besar-besaran pernah terjadi dengan motif dan latar
belakang yang berbeda-beda, baik motif jahat maupun baik. Untuk pembahasan
tentang hal ini akan di bahas secara panjang lebar pada makalah berikutnya.
• Kelima, berbeda dengan Al-Qur'an walaupun dalam Hadis ada kitab-kitab standar,
tetapi tetap saja tidak dikenal kitab hadis "resmi". Sehingga kalau dalam sejarah awal
terlepas dari motif-motif lain yang ada dibelakangnya, ada Al-Qur'an tidak resmi yang
dibakar atau dilarang beredar, maka dalam sejarah pengkodifikasiaan hadis hal seperti
itu tidak terjadi. Karena itu walaupun ada kitab hadits standar, tetapi kandungan kitab-
kitab tersebut selalu dipertanyakan dan dikritisi lagi.
• Secara historis, dalam hal penulisan dan pelarangan Hadis, nampaknya juga terjadi silang
pendapat atau kontradiksi mengenai kebolehan dan tidaknya menulis Hadis. Disatu sisi ada yang
melarang dan disisi lain ada yang membolehkan, dan masing-masing memakai argumentasi dari
hadis Nabi saw.
43. Beberapa Contoh Fungsi Hadis
• Sebagai penguat, (Allah mengharamkan saksi palsu dlm QS. Al Hajj
: 30, dikuatkan oleh Hadis Nabi yg diriwayatkan Bukhari Muslim, ttg
dosa besar (Musyrik, menyakiti kedua orang tua dan bersaksi palsu)
• Memberikan penafsiran Al-Qur’an (QS. Albaqarah : 43 ttg
mendirikan sholat dan menunaikan zakat ditafsir dgn hadis “shalat
sebagaimana aku shalat)
• Menetapkan hukum yg belum ada, contoh : larangan berpoligami
bagi seorang wanita dengan bibinya (baik dari bapak maupun dari
ibunya) (HR. Bukhari Muslim)
• Mengubah ketetapan hukum dalam Al-Qur’an (ketetapan hukum ttg
wasiat pada QS. Al Baqarah : 180, di nasakh (dirubah dgn hadis
Nabi “ La wasiyata liwaritsin”.
44. • Para ahli membedakan antara proses dokumentasi (tadwin) dalam
pengertian mengumpul tulisan-tulisan yang sudah ada dengan
proses pencatatan. Bila pengertian dokumentasi adalah
mengumpulkan tulisan-tulisan yang sudah ada, maka baik
dokumentasi Al-Qur'an maupun Hadis pada zaman Nabi belum
dilakukan. Proses dokumentasi Al-Qur'an yang kemudian dikenal
dengan Mushhaf, baru ada zaman Abu Bakar, tepatnya setelah
terjadinya perang Yamamah yang mengakibatkan gugurnya sekitar
tujuh puluh sahabat yang hapal Al_Qur'an pada tahun 12 hijriyah.
Adapun proses dokumentasi Hadis , juga belum pernah terjadi pada
zaman Nabi, tetapi baru terjadi pada masa khalifah 'Umar bin Abdul
Aziz yang untuk pertama kalinya dilakukan oleh Ibn Syihab al-Zuhri
(w.123 H). Sedangkan pencatatan, baik Al-Qur'an maupun Hadis,
sudah terjadi sejak zaman Nabi, meski dengan perbedaan seperti
tersebut diatas.
• Khusus untuk Hadis banyak riwayat yang menyebutkan bahwa
dimasa Nabi ada beberapa sahabat yang menulis atau mencatat
hadis tetapi dalam penuturan sejarah tulisan tersebut tidak jelas
juntrungnya.
45. • Para sahabat dalam meriwayatkan Hadis menggunakan
dua cara yakni Riwayat bil ma'na dan Riwayat bil lafdzy.
Periwayatan dengan makna adalah meriwayatkan arti
hadisnya saja, sedangkan kata-katanya mereka susun
sendiri , tidak persis sebagaimana yang diucapkan Nabi.
Adapun riwayat bil lafdzy yaitu meriwayatkan kata-kata
Nabi saw dengan kata-kata yang persis sebagaimana
yang telah diucapkan Nabi s.a.w, tidak diubah, tidak
dikurangi dan ditambah satu huruf pun. Inilah cara yang
sebaik-baiknya. Karena dengan cara ini lebih memenuhi
kepada arti dan maksud tujuan Hadis tersebut.
Periwayatan dengan cara ini kebanyakan hadis-hadis
yang berkenaan dengan perbuatan-perbuatan dan takrir
Nabi. Adapun dalam meriwayatkan sunnah qauliyah
(hadis yang berkenaan dengan kata-kata Nabi sendiri )
mereka melakukan dengan dua cara yakni Riwayat bil
Lafdzy dan Riwayat bil ma'na.
46. • Diantara hal yang melatarbelakangi pemalsuan hadis
adalah faktor politik yakni :
• Terjadinya al-Fitnah al-Kubra yang terjadi pada paroh
kekhalifahan Usman bin Affan dan Ali Bin Abi Thalib yang
berinplikasi negatif, dan mencakup berbagai aspek
kehidupan dengan implikasi terbesarnya adalah
munculnya hadis-hadis palsu sebagai alat justifikasi yang
disemangati oleh kepentingan tertentu. Pada bidang
politik misalnya kemunculan hadis palsu atau maudhu'
berimplikasi terbentuknya kultus individu, mencari
kepentingan, kedudukan dan jabatan, sikap
primordialisme dan sektarianisme. Pada bidang teologi
hadis maudhu' melahirkan paham aqidah yang panatif
sectarian parsial, bertentangan dengan ajaran Islam
murni dan untuk memperkuat mazhab yang dianut
disertai penghinaan terhadap mazhab lain. Pada
perkembangan berikutnya munculnya tipologi hadis palsu
yang berkenaan dengan motivasi pendekatan kepada
Allah, motivasi untuk menodai Islam, untuk menjilat
penguasa, mencari rejeki dan untuk popularitas.
47. • Adapun sebab penulisan Hadis tidak secara resmi
dimasa Nabi adalah:
– Agar tidak adanya kesamaran terhadap al-Qur'an dan menjaga
agar tidak bercampur antara catatan al-Qur'an dengan Hadis.
Karenanya Al-Qur'an dihapal dan di tulis sedangkan Hadis
dihapal saja.
– Pencatatan Al-Qur'an yang turunnya berangsur-angsur
memerlukan perhatian dan pengerahan tenaga penulis yang
kontinyu, sedang sahabat yang pandai menulis sangat terbatas,
maka tenaga yang ada dikhususkan untuk menulis al-Qur'an.
– Menyelenggarakan pemeliharaan Hadis dengan hapalan tanpa
tulisan secara keseluruhan berarti memelihara kekuatan hapalan
dikalangan umat Islam atau bangsa Arab yang sudah terkenal
kuat daya hapalannya.
– Penulisan Hadis dengan segala ucapan, amalan, muamalah dan
sebagainya secara teknis, dibutuhkan adanya penulis yang harus
terus menerus menyertai nabi dalam segala hal.
48. Larangan menulis hadis berhubungan dengan soal hapalan dan pemeliharaannya mereka
berpendapat :
A. Penulisan hadis dilarang untuk memelihara daya hapal bangsa Arab yang kuat,
kalau sudah tergantung pada catatan, maka kekuatan hapalannya akan berkurang,
sehingga menulis hadis tidak dibolehkan.
– Kalau menulis hadis untuk sekedar penghapalan dan kalau sudah dihapal lalu dihapus,
maka dibolehkan penulisan hadist tersebut.
– Larangan menulis hadis adalah bagi yang kuat ingatan atau hapalannya dan yakin tidak
akan lupa, maka bagi yang takut lupa diperbolehkan menulis hadis.
• Titik persoalan/sasaran larangan penulisan hadis terletak pada soal kekhawatiran
tercampurnya antara Al-Qur'an dan Al-Hadis, maka ada pendapat yang menyatakan:
– Pada permulaan Islam, karena kehawatiran itu lebih menonjol, maka penulisan hadis
dilarang, akan tetapi setelah umat Islam jumlahnya banyak dan mereka mampu
membedakan antara Al-Qur'an dengan hadis, maka larangan itu sudah tidak perlu lagi.
– Penulisan hadis dilarang bagi penulisan wahyu dan al-Qur'an atau kepada siapa yang
menulis hadisnya ditempat yang sama dengan catatan Al-Qur'an.
– Sedangkan larangan penulisan hadis berlaku pada saat al-Qur'an diturunkan, maka diwaktu
selain/setelah itu, penulisan hadis diijinkan.
– Penulisan hadis dilarang atau tidak dilakukan adalah untuk menyelenggarakan penulisan
secara formal sebagai tadwin Al-Qur'an, tetapi diperbolehkan dan dilakukan untuk
keperluan perseorangan.
– Bahwa penelitian atas hadis-hadis yang menjadi dasar bagi kedua pendapat tersebut
adalah sebagai berikut:
• Hadis yang berisi larangan dihadapkan bagi umum, dan hadis yang mengizinkan
menulis ditujukan secara khusus.
– Sebagai ulama berpendapat bahwa hadis Abu Sa'id al-Khudri tidak dapat dijadikan hujjah.
Karena hadis tersebut adalah dha'if sebagaimana hasil penelitian Prof. Al-"Azami. Namun
sebagai ulama lain membantahnya.
49. • Dari kenyataan bahwa wurud hadis Abu Syah pada masa
Fathul Makkah, hadis Abu Sa'id al-Khudri tidak diamalkan
secara umum oleh sahabat, dan ijma (sukuti) para ulama
yang membolehkan aktivitas tadwin, merupakan qarinah
yang kuat bahwa izinlah yang terakhir datangnya, maka
para ulama menetapkan bahwa hadis Abu Sa'id al-Khudri
tentang larangan menulis hadis di-nasakh oleh hadis yang
memerintahkan antara lain hadis tentang Abu Syah
tersebut
• Adapun menulis hadis masih tetap terbatas dan belum
dilakukan secara resmi. Hal ini dengan pertimbangan 2
hal:
– Agar tidak memalingkan umat dari perhatian pada urusan
pengumpulan dan pembukuan Al-Qur'an.
– Para sahabat sudah menyebar sehingga terdapat kesulitan dalam
menulis Hadis.
50. Klasifikasi Hadis
A. Hadis Makbul
1. Hadis Shahih, yaitu hadis yg dinukilkan oleh rawi
yg adil, sempurna ingatannya, sanadnya
bersambung, tidak berillat dan tidak janggal.
syaratnya :
– Rawi bersifat adil
– Sempuran ingatannya (dhabith)
– Sanad tidak terputus
– Hadis tidak berillat (gugur salah seorang sahabat yg
meriwayatkannya)
– Tidak Syadz (janggal)/berentangan antara 2 hadis
(Rajih /kuat ingatan dengan yang makbul)
51. Hadis Shahih:
- Shahih Lizatihi, bersambung, tsiqah,
sanadnya dikenal di kalangan
muhaddistin, dan tidak ada yang janggal,
mata sesuai dengan dalil-dalil lain
- Shahih li Ghairih, kedua rawinya kurang
khafid dan dhabit, tetapi terkenal jujur,
terdapat dari keduanya jalur lain yang kuat
yang dapat menutupi kekurangannya
52. 2. Hadis Hasan, Atturmudzi mendefinisikan bahwa
hadis hasan adalah hadis yang dengan sanadnya
tiada orang yang terdapat org yang tertuduh
berdosa, tdiak terdapat kejanggalan pada
matannya dan hadis itu tidak diriwayatkan dari
satu jurusan (mempunyai banyak jalan) yg
sepadan. Jumhur mengatakan hadis hasan
adalah hadis yang dinukilkan oleh seorg yg adil
(tp) tidak begitu kokoh ingatannya, bersambung
sanadnya dan tidak berilat serta kejanggalan
pada sanadnya.
3.Hadis Dhaif, hadis yang kehilangan salah satu
syarat atau lebih syarat-syarat hadis shahih atau
hadis hasan.
53. Macam-Macam Hadis Dhaif :
1. Hadis Maudhu’ hadis yang dicipta atau dibuat oleh seseorang pendusta yg
dihububgkan dengan Rasulullah secara palsu dan dusta atau dgn kata lain
hadis yang diada-adakan.
– Motifnya adalah : memperhatikan ideologi gol. Sendiri dan menyerang gol.
Lain
– Untuk merusak dan mengeruh agama Islam yg dilakukan orang zindik
– Fanatisme kesukuan, kebangsaan, kedaerahan dan kultus individu thp
imam
– Membuat kisah atau cerita yang menarik minat para pendengar.
– Mempertahankan madzhab masalah khilafiyah fiqh dan kalam.
– Mencari muka dihadapan para penguasa untuk memperoleh kedudukan
atau hadiah.
– Kejahilan dalam bidang agama disertai dengan adanya kemauan keras
untuk berbuat kebaikan sebanyak-banyakknya.
2. Hadis Matruk, hadis yg menyendiri dalam periwayatan yg diriwayatklan oleh
orang yang tertuduh dusta dalam perhadisan.
54. 3. Hadis Munkar, yang menyediri dalam periwayatan, diriwayatkan oleh orang
yang banyak eksalahan, banyak kelengahan atau fasik yg bukan karena
dusta.
4. Hadis Mu’allal, suatu hadis yg setelah diadakan penelitian tampak adanya
salahs angka dari rawi, dengan mengangap bersabung suatu sanad.
5. Hadis Mudraj (saduran), ialah hadis yang disadur dengans esuatu yang bukan
hadis atas perkiraan bahwa saduran itu etrmasuk hadis. Saduran dapat terjadi
pada matan maupun sanad hadis.
6. Hadis Maqlub, hadis yang terjadi mukhalafah (menyalahi hadis lain),
disebabkan mendahulukan atau mengakhirkan.
7. Hadis Mudltharrib, yaitu hadis yang mukhalafahnya (menyalahi dengan hadis
lain) terjadi dengan pergantian pada satu segi, yangs aling dapat bertahan,
dengan tidak ada yang dapat ditarjihkan. Dengan kata lain hadis mudltharrib
adalah hadis yang diriwayatkan oleh seorang rawi dengan beberapa jalan
berbeda, yg tidak mungkin dapat dikumpulkan atau ditarjihkan
8. Hadis Muharraf, yaitu hadis yang mukhalafahnya (menyalahi hadis riwayat
orang lain) terjadi disebabkan karena perubahan syakal kata, dengan masih
tetapnya bentuk tulisannya.
9. Hadis Mushahhaf, ialah hadis yang mukhalafahnya kerena perubahan titik
kata, sedang bentuk tulisannnya tidak berubah.
10. Hadis Mubham, majhul dan mastur hadis yang di dalam matan atau sanadnya
terdapat seprang rawi yang tidak dijelaskan apakah ia laki-laki atau
perempuan.
55. 11.Hadis Syadz, ialah hadis yang
diriwayatkan oleh seorang yang makbul
(Tsiqah) menyalahi riwayat orang yang
lebih rajih, lantaran mempunyai kelebihan
ke-dhabitan atau banyaknya sanad atau
lain sebaginya dari seg pentarjih-an.
12.Hadis Mukhtalid, ialah hadis yang rawinya
buruk hapalannya (su’ul hifdzi) disebabkan
sudah lanjut usia, tertimpa bahaya,
terbakar atau hilang kitab-kitabnya.
57. METODE PENYAMPAIAN
HADIS
LISAN
-Nabi membacakan,Nabi Mengulangi PERAGAAN PRATIS/
-Mendengar hapalan shbt
Mempraktikkan
TULISAN
-Surat pd Raja-raja
- Tulisan sahabat yg didikte Nabi
58. Naqd al-Hadist
• Kritik Hadis senantiasa diarahkan pada kritik sanad dan
matan hadist. Dalam kritik sanad diarahkan pada
penilaian para rawi dan metode periwayatan yang
digunakan . Kritik sanad digunakan untuk melihat
apakah kridebilitas para rawi dan apakah instrumen
tahammul adā (memikul amanat) menunjukan outentitas
hadis.
• Kritik hadis (ilmu an-Naqd al-Hadist) meliputi : kritik
eksternal (an-Naqd al-Khariji) yakni menyangkut sanad hadis
dan keritik intern (an-Naqd al-Dakhili) yang menyangkut
matan hadis.
• Kritik sanad diarahkan pada kualitas para rawi dan ilmu yang
diperlukan adalah ilmu jarh wa ta’dil
59. Metodologi untuk Melihat Otentitas
Suatu Hadis Menurut M.M.Azami
1. Memperbandingkan hadis-hadis dari berbagai
murid seorang (syekh) atau guru
2. Memperbandingkan pernyataan-pernyataan
dari seorang ulama yang dikeluarkan pada
waktu yang berlainan.
3. Memperbandingkan pembicaraan lisan dengan
dokomentasi tertulis.
4. Memperbandingkan hadis-hadis dengan ayat
Qur’an yang berkaitan.
60. • Ilmu Jarh adalah ilmu yang berfungsi untuk menunjukan
sifat tercela yang ada pada periwayat hadits. Sifat tercela
itu meliputi pendusta, pelupa, ahli bid'ah dan sebaginya.
Sedangkan ilmu ta'dil adalah ilmu yang digunakan untuk
menilai keadilan suatu perawi hadits.
• Selanjutnya jika terjadi pertentangan (ta'arudh) antara
jarh dan ta'dil, maka ada dua teori kemungkinan :
1. الجرح مقدم على التعديل و لو كان مؤتدلون أكثر من الجارحين
(Pencacat lebih didahulukan walaupun yang memuji lebih
banyak dari yang mencela).
2. قدن جرح إذا كان الجارحون أكثر من المعدلين و قدن التعديل إذا
( كان المؤدلون أكثر من الجارحينMendahulukan jarh, apabila
orang yang menjarhnya lebih banyak dari yang
menta'dilkannya dan mendahulukan ta'dilnya apabila
yang menta'dilnya lebih banyak daripada yang men-
jarhnya.)
61. • Hadis dikatakan shahih, apabila memenuhi kriteria sebagai
berikut :
- Sanadnya bersambung;
- Rawinya bersifat adil dan tsiqah (terpercaya);
- Sempurna ingatannya (dhabith)
- Haditsnya tidak berillat dan
- Tidak syadz (tidak janggal tdk bertengan dengan qur’an dan hadis
yang lain)
• Adapun suatu Hadis dikatakan memiliki derajat Hasan menurut At-
Turmudzi apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :
- Dinukilkan oleh seorang yang adil;
- Tidak terlalu kuat ingatannya;
- Bersambung sanadnya dan;
- Tidak berillat serta tidak ada kejanggalan pada matannya.
Sedangkan hadits dhaif adalah hadits yang kehilangan salah satu atau
lebih dari syarat-syarat hadits shahih dan hadis hasan. Antara lain
sanadnya tiak bersambung, perawinya tidak adil.
62. Istilah Seputar Hadis
• Matan : materi hadis
• Sanad para perawi yang menyampaikan
kepada matan
• Isnad, rentetan sanad hingga sampai
kepada matan.
• Rawi adalah orang yang meriwayatkan
dan membuku hadis.
• An-Naqd al Hadist (kritik hadis) terhadap
matan maupun sanad hadis