2. • BENIH (SK Menhut No. 85/Kpts-II/2001, ttg Perbenihan
Tanmn Ht)
adalah tanaman atau bagiannya yg digunakan utk
memperbanyak & atau mengembangbiakkan tanaman
• Peran utama benih; melindungi embrio yg akan tumbuh
pd suatu lingkungan baru & menyediakan bahan
makanan bagi embrio selama masa perkecambahan &
pemantapan semai.
• Biji adalah ovule yg telah membesar & berkembang
setelah peristiwa fertilisasi/pembuahan
3. BUNGA (FLOWER)
- merupakan organ reproduksi
- pada angiospermae : terdiri dari putik, stamen, sepal &
petal
Putik Stamen Bunga sempurna : memiliki stamen & putik
Bunga lengkap : stamen, putik, sepal & petal
Bila suatu bunga memiliki organ ♀ & ♂ →
biseksual, hermaprodit atau monoklinus
Protandric : organ ♂ pd bunga hermaprodit
Bunga Jati
masak lebih dahulu
Protogynous : organ ♀ masak lebih dahulu
- Pada Gymnospermae : bentuknya strobili ♀ dan strobili ♂
4. Bunga tidak sempurna (uniseksual) : memiliki organ ♂ atau organ ♀
saja
Monoecious : bila organ reproduksi terdapat pada bunga berbeda dalam
individu yang sama (bunga jantan dan bunga betina)
Dioecious : bila organ reproduksi terdapat pada individu pohon yang
berbeda (tumbuhan jantan & betina)
Pembungaan (flowering)
- pd angiospermae, tahapan mulai dr pembukaan tunas bunga – buah
masak & jatuh
- pd gymnospremae, tahapan mulai gugurnya polen dan kemasakan organ
bunga ♀
Buah (fruit)
- organ yg memiliki biji (gymnospermae) seperti megastrobili (cones) &
ovul yg telah masak berikut pembungkusnya (Ginkgo). Pd angiospermae
adalah putik yg telah masak
5. • Pembuahan (fruiting) : tahapan mulai akhir pembungaan –
jatuhnya buah masak (angiospermae). Pd gymnospermae
merupakan tahapan pemasakan bagian-bagian yg mengandung biji.
• Ovula dihasilkan oleh gametofit ♀, polen oleh gametofit ♂ →
terjadi transfer polen ke organ ♀ yg reseptif dg bantuan vektor
(penyerbukan) → polen berkecambah, sel sperma membuahi
ovula (pembuahan) → terbentuk sel diploid baru (zygote) →
ovule membesar, sel-sel membelah & berkembang membentuk
embrio
6. Gymnosperma Angiosperma
Kedudukan organ Organ jantan & betina selalu terpisah Organ jantan & betina pada satu bunga
reproduksi (hermaprodit) atau pada bunga
terpisah
Tepung sari dihasilkan dalam microsporongia pd Dihasilkan di kepala sari pada bunga
microsporofil jantan atau hermaprodit
Ovula Terbuka pada megasporofil Terbungkus di dalam putik atau carpel
Penyerbuk Angin Angin, air, binatang
Penyerbukan Tepung sari terkumpul pd cairan Tepung sari terkumpul pd permukaan
penyerbukan di ujung integumen stigma
Megasporogenesis Terjadi setlah penyerbukan Terjadi sebelum penyerbukan
Pembuahan Tepung sari dorman cukup lama Terjadi segera setelah penyerbukan
Jenis Pembuahan Tunggal Ganda
Endosperma Terbentuk dari jaringan haploid induk Terbentuk dari jaringan triploid induk
betina jantan & betina
Siklus reproduksi Panjang Pendek
Ovul yg tdk dibuahi mjd biji kosong Ovul yg tdk dibuahi gugur.
7. Tahap akhir perkembangan buah tgt tipe buah. Buah
berdaging, terjadi peningkatan produksi gula dan kadar air.
Warna berubah dr hijau – merah, jinggai atau kuning,
menjadi lunak. Daging buah lepas.
Proses akhir perkembanga buah ditandai dgn kehilangan air
& pengeringan, klorofil hancur, warna berubah mjd kuning,
coklat atau hitam.
Pecahnya buah dapat terjadi karena dehidrasi, pengaruh
suhu & kelembaban.
8. Tujuan penyebaran benih : membentuk koloni baru (diaspore adalah
unit penyebaran bisa berupa buah, bagian buah, benih)
Penyebaran oleh angin (Anemochory)
- pada tipe hutan terbuka (jenis pioner) juga hutan klimaks
(dipterocarpaceae)
- benih memiliki struktur tambahan, seperti sayap (pterocarpus,
swietenia, pinus), bulu dan rongga udara (Casuarina, terminalia)
Penyebaran oleh hewan (zoochory)
- pada semua tipe hutan, umumnya pd hutan tertutup & stabil
- benih memiliki struktur adaptasi & morfologi tambahan
- diaspore melekat pd bulu hewan (ada pengait, zat lengket: Fagus,
Cordia), dimakan (citrus), dikumpulkan sbg bhn makanan
- Sifat umum: warna menyolok, jaringan pelindung yg keras
9. Penyebaran oleh air (hydrochory)
- utk tanaman hutan mangrove (avicennia, rhizhophora)
Aplikasi pengetahuan penyebaran benih
- mempengaruhi prosedur penanganan benih, khususnya teknik
pengunduhan
- prediksi thd musim berbuah
- perlakuan pendahuluan (via pencernaan hewan perlu perlakuan
lebih keras)
- penentuan waktu panen
- menduga indikasi struktur genetik populasi
10. MANGROVE
- benih bersifat rekalsitran, tdk ada masa dormansi, berkecambah
sejak masih dalam pohon
- sensitif thd pengeringan & viabilitas sangat pendek
- Contoh : Rhizophora, sonneratia, avicennia & bruguiera
HUTAN HUJAN TROPIS
Hutan klimaks, benih sangat rekalsitran (sensitif thd pengeringan
& viabilitas pendek), cepat berkecambah
- benih umumnya berukuran besar, produksi tdk menentu, berbuah
pd umur lanjut.
- Contoh :Dipterocarpaceae, Arthocarpus, Tectona, dsb
Jenis Pioner, benih ortodok, memiliki dormansi
- umur relatif pendek, berbuah teratur & banyak pd umur muda
- benih disebar oleh angin, binatang
- Contoh : paraserianthes, calliandra, gmelina, acacia, dsb
11. • SAVANA & HUTAN MUSIM
- daerah relatif kering, benih ortodok & dormansi fisik, pembuahan
sebelum musin hujan
- contoh : pinus, podocarpus, populus, dsb
Kegagalan penyerbukan & pembuahan
1. rendahnya produksi tepung sari
2. Rendahnya transfer tepung sari
3. Bunga atau kerucut tertutup
4. Kawin kerabat/inbreeding
Kerusakan pada produksi awal
1. Cuaca buruk
2. Pemangsaan