SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
BAB I
PENDAHULUAN
Akhlak Tasawuf adalah merupakan salah satu khazanah intelektual
Muslim yang kehadirannya hingga saat ini semakin dirasakan, secara historis
dengan teologis akhlak tasawuf tampil mengawal dan memandu perjalanan
hidup umat agar selamat dunia dan akhirat. Tidaklah berlebihan jika misi utama
kerasulan Muhammad saw. adalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia,
dan sejarah mencatat bahwa faktor pendukung keberhasilan dakwah beliau itu
antara lain karena dukungan akhlaknya yang prima.
Melihat betapa pentingnya akhlak tasawuf dalam kehidupan ini tidaklah
menghe-rankan jika akhlak tasawuf ditentukan sebagai mata kuliah yang wajib
diikuti oleh kita semua.
Untuk mengungkap segala permasalahan yang terkait dengan Akhlak
Tasawuf, kami akan mencoba menguraikannya dalam makalah singkat yang
berjudul Pengertian dan Tujuan Mempelajari Ilmu Akhlak Tasawuf.
BAB II
PENGERTIAN DAN TUJUAN MEMPELAJARI
ILMU AKHLAK TASAWUF
A. Pengertian dan Tujuan Mempelajari Ilmu Akhlak
Kata “akhlak” berasal dari bahasa Arab, jamak dari khuluqunyang menurut
bahasa berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Kata tersebut
mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan khalqun yang berarti
kejadian, yang juga erat hubu-ngannya dengan khaliq yang berarti pencipta;
demikian pula denganmakhluqun yang berarti yang diciptakan.
Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang memungkinkan
adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk.
Ibnu Athir menjelaskan bahwa: “Hakikat makna khuluq itu, ialah
gambaran batin manusia yang tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya), sedang khalqu
merupakan gambaran bentuk luarnya (raut muka, warna kulit, tinggi rendahnya
tubuh dan lain sebagainya”.
Ibnu Maskawaih memberikan definisi sebagai berikut:
ِ‫س‬ْ‫ف‬َّ‫ن‬‫ل‬ِ‫ل‬ ٌ‫ل‬‫ا‬َ‫ح‬ٍ‫ة‬َّ‫ي‬ِ‫و‬ُ‫ر‬َ‫و‬ ٍ‫ر‬ْ‫ك‬ِ‫ف‬ ِ‫ير‬َ‫غ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ا‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫ا‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ل‬ ٌ‫ة‬َ‫ي‬ِ‫ع‬‫ا‬َ‫د‬
Artinya:
“Keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan
perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan pikiran (lebih dahulu)”.
Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi Akhlak sebagai berikut:
َ‫ح‬ ِ‫ْر‬‫ي‬َ‫غ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ٍ‫ْر‬‫س‬ُ‫ي‬ َ‫و‬ ٍ‫ة‬َ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫ه‬ُ‫س‬ِ‫ب‬ ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ ْ‫اْل‬ ُ‫ُر‬‫د‬ْ‫َص‬‫ت‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ٍ‫ة‬َ‫خ‬ِ‫س‬‫ا‬َ‫ر‬ ِ‫س‬ْ‫ف‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ ٍ‫ة‬َ‫ئ‬ْ‫ي‬َ‫ه‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ٌ‫ة‬َ‫ار‬َ‫ب‬ِ‫ع‬ ُ‫ق‬ُ‫ل‬ُ‫خ‬ْ‫ل‬َ‫ا‬ٍ‫ة‬َّ‫ي‬ِ‫و‬ُ‫ر‬َ‫و‬ ٍ‫ر‬ْ‫ك‬ِ‫ف‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫ا‬ ٍ‫ة‬َ‫ج‬‫ا‬
Artinya:
“Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripadanya
timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah, dengan tidak memerlukan
pertimbangan pikiran (lebih dahulu)”.
Prof. Dr. Ahmad Amin memberikan definisi, bahwa yang disebut akhlak
“Aratul-Iradah, atau kehendak yang dibiasakan. Definisi ini terdapat dalam suatu
tulisannya yang berbunyi:
ِ‫ه‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ت‬َ‫د‬‫ا‬َ‫َع‬‫ف‬ ً‫ْأ‬‫ي‬َ‫ش‬ ْ‫ت‬َ‫د‬‫َا‬‫ت‬ْ‫ع‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫ا‬ َ‫ة‬َ‫د‬‫ا‬َ‫ر‬ ْ‫اْل‬ َّ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ى‬ِ‫ن‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ ِ‫ة‬َ‫د‬‫ا‬َ‫ر‬ِ ْ‫اْل‬ ُ‫ة‬َ‫د‬‫ا‬َ‫ع‬ ُ‫ه‬َّ‫ن‬َ‫أ‬ِ‫ب‬ َ‫ق‬ُ‫ل‬ُ‫خ‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ َ‫ف‬ َّ‫ر‬َ‫ع‬ِ‫ق‬ُ‫ل‬ُ‫خ‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ ُ‫ة‬‫ا‬َّ‫م‬َ‫س‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫ي‬
Artinya:
“Sementara orang membuat definisi akhlak, bahwa yang disebut akhlak
ialah kehendak yang dibiasakan. Artinya bahwa kehendak itu bila membiasakan
sesuatu, maka kebiasaan sesuatu, maka kebiasaan itu dinamakan akhlak”.1
Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya, tetapi
sebenarnya tidak berjauhan maksudnya, bahkan berdekatan artinya satu dengan
yang lain. Sehing-ga Prof. KH. Farid Ma’ruf membuat kesimpulan tentang
definisi akhlak ini sebagai berikut:“Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan
perbuatan dengan mudah karena kebiasaan, tanpa memerlukan pertimbangan
pikiran terlebih dahulu”.2
Dari beberapa pengertian tersebut diatas, dapatlah dimengerti bahwa
akhlak ada-lah tabiat atau sifat seseorang, yakni keadaan jiwa yang telah terlatih,
sehingga dalam jiwa tersebut benar-benar telah melekat sifat-sifat yang
melahirkan perbuatan-perbua-tan dengan mudah dan spontan tanpa dipikirkan
dan diangan-angan lagi.
Maksud perbuatan yang dilahirkan dengan mudah tanpa pikir lagi disini
bukan berarti bahwa perbuatan tersebut dilakukan dengan tidak sengaja atau
tidak dike-hendaki. Jadi perbuatan-perbuatan yang dilakukan itu benar-benar
sudah merupakan “azimah”, yakni kemauan yang kuat tentang sesuatu
perbuatan, oleh karenanya jelas perbuatan itu memang sengaja dikehendaki
adanya. Hanya saja karena keadaan yang demikian itu dilakukan secara
kontinyu, sehingga sudah menjadi adat/kebiasaan untuk melakukannya, dan
karenanya timbullah perbuatan itu dengan mudah tanpa dipikir lagi.
Perlu dijelaskan pula bahwa memang sering perbuatan itu dilakukan
secara kebe-tulan tanpa adanya kemauan atau tanpa dikehendaki, atau juga
sesuatu perbuatan yang dilakukan sekali atau beberapa kali saja, begitu pula
suatu perbuatan yang dilakukan tanpa adanya ikhtiar dan kebebasan, dalam arti
dilakukannya perbuatan tersebut dengan terpaksa, maka perbuatan-perbuatan
seperti tersebut diatas tidaklah dapat di-kategorikan kedalam “akhlak”.
Dapatlah dicontohkan disini, seseorang tidaklah dikatakan berakhlak
dermawan, apabila dalam memberikan harta/uangnya (dalam bersedekah) itu
dilakukan hanya sekali atau dua kali saja, atau mungkin dalam pemberian itu
karena terpaksa (karena gengsi, dan sebagainya). Jadi pemberian tersebut
mestinya tidak dikehendaki, atau mungkin dalam pemberian itu masih
memerlukan perhitungan dan pemikiran (masih merasa berat).
Tujuan akhlak adalah menggapai suatu kebahagiaan hidup umat manusia
baik di-dunia maupun diakhirat. Karena itu, kita sebagai manusia untuk hidup
saling memban-tu baik dari pekerjaan, kebutuhan atau yang lainnya.
Berkenaan dengan manfaat mempelajari Ilmu Akhlak ini, Ahmad
Amin mengata-kan sebagai berikut:
Tujuan mempelajari Ilmu Akhlak dan permasalahannya menyebabkan kita
dapat menetapkan sebagian perbuatan lainnya sebagai yang baik dan sebagian
perbuatan lainnya sebagai yang buruk. Bersikap adil termasuk baik, sedangkan
berbuat zalim termasuk perbuatan buruk, membayar utang kepada pemiliknya
termasuk perbua-tan baik, sedangkan mengingkari utang termasuk perbuatan
buruk.
Selanjutnya Mustafa Zahri mengatakan bahwa tujuan perbaikan akhlak
itu, ialah untuk membersihkan kalbu dari kotoran-kotoran hawa nafsu dan
amarah sehingga hati menjadi suci bersih, bagaikan cermin yang dapat
menerima Nur cahaya Tuhan.
Selain itu ilmu akhlak juga akan berguna secara efektif dalam upaya
membersihkan diri manusia dari perbuatan dosa dan maksiat. Diketahui bahwa
manusia memiliki jasmani dan rohani. Jasmani dibersihkan secara lahiriah
melalui fiqih, sedangkan rohani dibersihkan secara bathiniah melalui akhlak.4
B. Pengertian dan Tujuan Mempelajari Ilmu Tasawuf
Dari segi bahasa terdapat sejumlah kata atau istilah yang dihubung-
hubungkan para ahli untuk menjelaskan kata tasawuf. Harun Nasution, misalnya
menyebutkan lima istilah yang berkenaan dengan tasawuf, yaitu al-suffah (ahl al-
suffah), (orang yang ikut pindah dengan Nabi dari Mekkah
keMadinah, saf (barisan), sufi(suci), sophos (bahasa Yunani: hikmat),
dan suf (kain wol). Keseluruhan kata bisa-bisa saja dihubungkan de-ngan
tasawuf. Kataahl as-suffah (orang yang ikut pindah dengan Nabi dari Mekkah ke-
Madinah) misalnya menggambarkan keadaan orang yang rela mencurahkan jiwa
raga-nya, harta benda dan lain sebagainya hanya untuk Allah. Mereka ini rela
meninggalkan kampung halamannya, rumah, kekayaan dan harta benda lainnya
diMekkah untuk hijrah bersama Nabi keMadinah. Tanpa ada unsur iman dan
kecintaan pada Allah, tak mungkin mereka melakukan hal yang demikian.
Selanjutnya kata saf juga menggambar-kan orang yang selalu berada dibarisan
depan dalam beribadah kepada Allah dan me-lakukan amal kebajikan. Demikian
pula kata sufi (suci) menggambarkan orang yang selalu memelihara dirinya dari
berbuat dosa dan maksiat, dan kata suf (kain wol) meng-gambarkan orang yang
hidup sederhana dan tidak mementingkan dunia. Dan kata sophos (bahasa
Yunani: hikmat) menggambarkan keadaan jiwa yang senantiasa cenderung
kepada kebenaran.
Dari segi Linguistik (kebahasaan) ini segera dapat dipahami bahwa
tasawuf adalah sikap mental yang selalu memelihara kesucian diri, beribadah,
hidup sederhana, rela berkorban untuk kebaikan dan selalu bersikap bijaksana.
Sikap jiwa yang demikian itu pada hakikatnya adalah akhlak yang mulia.
Adapun pengertian tasawuf dari segi istilah atau pendapat para ahli amat
bergan-tung kepada sudut pandang yang digunakannya masing-masing. Selama
ini ada tiga sudut pandang yang digunakan para ahli untuk mendefinisikan
tasawuf, yaitu sudut pandang manusia sebagai makhluk terbatas, manusia
sebagai makhluk yang harus ber-juang, dan manusia sebagai makhluk yang ber-
Tuhan. Jika dilihat dari sudut pandang manusia sebagai makhluk yang terbatas,
maka tasawuf dapat didefinisikan sebagai upaya mensucikan diri dengan cara
menjauhkan pengaruh kehidupan dunia, dan me-musatkan perhatian hanya
kepada Allah SWT.
Selanjutnya jika sudut pandang yang digunakan manusia sebagai makhluk
yang harus berjuang, maka tasawuf dapatdidefinisikan sebagai upaya
memperindah diri dengan akhlak yang bersumber dari ajaran agama dalam
rangka mendekatkan diri kepada Allah swt. Dan jika sudut pandang yang
digunakan manusia sebagai makhluk yang ber-Tuhan, maka tasawuf dapat
didefinisikan sebagai kesadaran fitrah (Ketuha-nan) yang dapat mengarahkan
jiwa agar tertuju kepada kegiatan-kegiatan yang dapat menghubungkan manusia
dengan Tuhan.
Jika ketiga definisi tasawuf diatas satu dan lainnya dihubungkan, maka
segera tampak bahwa tasawuf pada intinya adalah upaya melatih jiwa dengan
berbagai kegia-tan yang dapat membebaskan dirinya dari pengaruh kehidupan
dunia, sehingga tercer-min akhlak yang mulia dan dekat dengan Allah swt.
Dengan kata lain tasawuf adalah bidang kegiatan yang berhubungan dengan
pembinaan mental rohaniah agar selalu dekat dengan Tuhan. Inilah esensi atau
hakikat tasawuf.5
Tujuan tasawuf adalah ma’rifatullah (mengenal Allah secara mutlak dan
lebih jelas. Tasawuf memiliki tujuan yang baik yaitu kebersihan diri dan taqarrub
kepada Allah. Namun taswuf tidak boleh melanggar apa-apa yang telah secara
jelas diatur oleh Al-Qur’an dan As-Sunnah, baik dalam aqidah, pemahaman
ataupun tata cara yang dilakukan.
Faedah tasawuf ialah membersihkan hati agar sampai kepada ma’rifat
terhadap Allah Ta’la sebagai ma’rifat yang sempurna untuk keselamatan
diakhirat dan mendapat keridhaan Allah Ta’la dan mendapatkan kebahagiaan
abadi.6
BAB III
KESIMPULAN
Akhlak merupakan hiasan diri yang membawa keuntungan bagi yang
mengerjakan-nya. Ia akan disukai Allah dan disukai umat manusia dan makhluk
lainnya. Didalamnya ternyata memberikan bimbingan yang optimal secara
bathiniah dapat mengintegrasi-kan jiwa manusia.
Tasawuf yang oleh sebagian orang dianggap mengandung unsur
penyimpangan dari syariat Islam dan didaulat sebagai biang keladi pembawa
kemunduran ternyata tidak dapat dibuktikan. Ajaran tasawuf dapat dicari dasar-
dasarnya secara jelas dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah, dan sebagian besar
ulama telah membuktikannya dengan jelas. Sebagai ilmu ijtihad manusia, akhlak
tasawuf sama dengan ilmu lainnya. Disana ada kelemahan, kekurangan,
keistimewaan dan kelebihannya. Kiranya cara bijaksana yang perlu kita tempuh
adalah apabila kita mengambil keistimewaan dan kelebihan dari tasawuf itu
memandu hidup kita, dan meluruskan paham-paham yang kurang proporsional.
DAFTAR PUSTAKA
A. Mustofa, Akhlak Tasawuf, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1995)
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: PT. Syaamil,
2005)
H. Abuddin Nata, M.A, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2006)
http://abdurrahman.mwb.im/pengertian-dan-tujuan-mempelajari-ilmu-a.xhtml

More Related Content

What's hot

TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARITAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARIarfian kurniawan
 
Ppt filsafat islam
Ppt filsafat islamPpt filsafat islam
Ppt filsafat islamDewi_Sejarah
 
Filsafat agama ilmu jadi.pptx
Filsafat agama ilmu jadi.pptxFilsafat agama ilmu jadi.pptx
Filsafat agama ilmu jadi.pptxrara wibowo
 
Pengertian akhlak dan tasawuf
Pengertian akhlak dan tasawufPengertian akhlak dan tasawuf
Pengertian akhlak dan tasawufAbu Rijal
 
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islam
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islamPendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islam
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islamPhuji Maisaroh
 
Perkembamngan hadits pada masa rasulullah
Perkembamngan hadits pada masa rasulullahPerkembamngan hadits pada masa rasulullah
Perkembamngan hadits pada masa rasulullahjuniska efendi
 
Konsep maqamat dan ahwal dalam tasawuf
Konsep maqamat dan ahwal dalam tasawufKonsep maqamat dan ahwal dalam tasawuf
Konsep maqamat dan ahwal dalam tasawufSukrinTaib
 
Makalah ilmu pengetahuan dan moralitas
Makalah ilmu pengetahuan dan moralitasMakalah ilmu pengetahuan dan moralitas
Makalah ilmu pengetahuan dan moralitasYuliana Aminulloh
 
Makalah integrasi ilmu
Makalah integrasi ilmuMakalah integrasi ilmu
Makalah integrasi ilmuAbuy Thea
 
Pendekatan filsafat
Pendekatan filsafatPendekatan filsafat
Pendekatan filsafatAngga Wijaya
 
Makalah filsafat umum
Makalah filsafat umumMakalah filsafat umum
Makalah filsafat umumAyah Abeeb
 
Filsafat Islam - Al Ghazali
Filsafat Islam - Al GhazaliFilsafat Islam - Al Ghazali
Filsafat Islam - Al GhazaliEneng Susanti
 
Hubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaHubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaBuyung Iskandar
 
Pengantar ilmu kalam
Pengantar ilmu kalamPengantar ilmu kalam
Pengantar ilmu kalamSukrinTaib
 

What's hot (20)

TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARITAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
 
Ppt filsafat islam
Ppt filsafat islamPpt filsafat islam
Ppt filsafat islam
 
Filsafat agama ilmu jadi.pptx
Filsafat agama ilmu jadi.pptxFilsafat agama ilmu jadi.pptx
Filsafat agama ilmu jadi.pptx
 
Pengertian akhlak dan tasawuf
Pengertian akhlak dan tasawufPengertian akhlak dan tasawuf
Pengertian akhlak dan tasawuf
 
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islam
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islamPendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islam
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islam
 
Makalah ijtihad
Makalah ijtihadMakalah ijtihad
Makalah ijtihad
 
Perkembamngan hadits pada masa rasulullah
Perkembamngan hadits pada masa rasulullahPerkembamngan hadits pada masa rasulullah
Perkembamngan hadits pada masa rasulullah
 
Modul 14 kb 1
Modul 14 kb 1Modul 14 kb 1
Modul 14 kb 1
 
Konsep maqamat dan ahwal dalam tasawuf
Konsep maqamat dan ahwal dalam tasawufKonsep maqamat dan ahwal dalam tasawuf
Konsep maqamat dan ahwal dalam tasawuf
 
Makalah ilmu pengetahuan dan moralitas
Makalah ilmu pengetahuan dan moralitasMakalah ilmu pengetahuan dan moralitas
Makalah ilmu pengetahuan dan moralitas
 
Ppt tasawuf
Ppt tasawufPpt tasawuf
Ppt tasawuf
 
makalah teologi islam
makalah teologi islammakalah teologi islam
makalah teologi islam
 
Makalah integrasi ilmu
Makalah integrasi ilmuMakalah integrasi ilmu
Makalah integrasi ilmu
 
Pendekatan filsafat
Pendekatan filsafatPendekatan filsafat
Pendekatan filsafat
 
Hubungan iman, islam, dan ihsan
Hubungan iman, islam, dan ihsanHubungan iman, islam, dan ihsan
Hubungan iman, islam, dan ihsan
 
Manajemen dalam Dakwah
Manajemen dalam DakwahManajemen dalam Dakwah
Manajemen dalam Dakwah
 
Makalah filsafat umum
Makalah filsafat umumMakalah filsafat umum
Makalah filsafat umum
 
Filsafat Islam - Al Ghazali
Filsafat Islam - Al GhazaliFilsafat Islam - Al Ghazali
Filsafat Islam - Al Ghazali
 
Hubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaHubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agama
 
Pengantar ilmu kalam
Pengantar ilmu kalamPengantar ilmu kalam
Pengantar ilmu kalam
 

Viewers also liked

makalah pengertian ilmu tasawuf
makalah pengertian ilmu tasawufmakalah pengertian ilmu tasawuf
makalah pengertian ilmu tasawufMuhammad Husein
 
1. makalah ilmu tasawuf
1. makalah ilmu tasawuf1. makalah ilmu tasawuf
1. makalah ilmu tasawufMas Enjoying
 
Pengertian Ilmu Tasawuf
Pengertian Ilmu TasawufPengertian Ilmu Tasawuf
Pengertian Ilmu TasawufZezen Wahyudin
 
HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'AT
HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'ATHUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'AT
HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'ATMutiara permatasari
 
Tasawuf akhlaki, amaly dan falsafi
Tasawuf akhlaki, amaly dan falsafiTasawuf akhlaki, amaly dan falsafi
Tasawuf akhlaki, amaly dan falsafiHalimatus Sa'diyah
 
pengenalan tarekat
pengenalan tarekatpengenalan tarekat
pengenalan tarekatLela Warni
 
Peranan Akidah-Usuluddin
Peranan Akidah-UsuluddinPeranan Akidah-Usuluddin
Peranan Akidah-UsuluddinQaseh Nur Husna
 
Akhlak Tasawuf Makalah - Sejarah Perkembangan Tasawuf
Akhlak Tasawuf Makalah - Sejarah Perkembangan TasawufAkhlak Tasawuf Makalah - Sejarah Perkembangan Tasawuf
Akhlak Tasawuf Makalah - Sejarah Perkembangan TasawufAsma'ul Khusna
 
Sejarah Perkembangan Tasawuf Abad 19 di Indonesia (Makalah)
Sejarah Perkembangan Tasawuf Abad 19 di Indonesia (Makalah)Sejarah Perkembangan Tasawuf Abad 19 di Indonesia (Makalah)
Sejarah Perkembangan Tasawuf Abad 19 di Indonesia (Makalah)RoyNal Rois Al-Khalim
 
Presentasi pendidikan agama islam akhlak dan tasawuf
Presentasi pendidikan agama islam akhlak dan tasawufPresentasi pendidikan agama islam akhlak dan tasawuf
Presentasi pendidikan agama islam akhlak dan tasawufRatih Kisdiani Riadi
 
Ilmu tasawuf
Ilmu tasawufIlmu tasawuf
Ilmu tasawufLia Lia
 
Hakikat bahasa indonesia sebagai alat komunikasi mahasiswa
Hakikat bahasa indonesia sebagai alat komunikasi mahasiswaHakikat bahasa indonesia sebagai alat komunikasi mahasiswa
Hakikat bahasa indonesia sebagai alat komunikasi mahasiswaMaya Sy
 
Eksistensi dan Urgensi Akhlak Dalam Kehidupan
Eksistensi dan Urgensi Akhlak Dalam KehidupanEksistensi dan Urgensi Akhlak Dalam Kehidupan
Eksistensi dan Urgensi Akhlak Dalam KehidupanOki Ma'arif
 
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalamAkidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalamAbulkhair Abdullah
 
Penulisan proposal tesis
Penulisan proposal tesisPenulisan proposal tesis
Penulisan proposal tesiszack2dee
 
Panduan penulisan tesis projek ilmiah tahun akhir
Panduan penulisan tesis projek ilmiah tahun akhirPanduan penulisan tesis projek ilmiah tahun akhir
Panduan penulisan tesis projek ilmiah tahun akhirHuzaifah Zai
 

Viewers also liked (18)

makalah pengertian ilmu tasawuf
makalah pengertian ilmu tasawufmakalah pengertian ilmu tasawuf
makalah pengertian ilmu tasawuf
 
1. makalah ilmu tasawuf
1. makalah ilmu tasawuf1. makalah ilmu tasawuf
1. makalah ilmu tasawuf
 
Pengertian Ilmu Tasawuf
Pengertian Ilmu TasawufPengertian Ilmu Tasawuf
Pengertian Ilmu Tasawuf
 
Makalah tasawuf
Makalah tasawufMakalah tasawuf
Makalah tasawuf
 
HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'AT
HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'ATHUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'AT
HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'AT
 
Tasawuf akhlaki, amaly dan falsafi
Tasawuf akhlaki, amaly dan falsafiTasawuf akhlaki, amaly dan falsafi
Tasawuf akhlaki, amaly dan falsafi
 
pengenalan tarekat
pengenalan tarekatpengenalan tarekat
pengenalan tarekat
 
Peranan Akidah-Usuluddin
Peranan Akidah-UsuluddinPeranan Akidah-Usuluddin
Peranan Akidah-Usuluddin
 
Akhlak Tasawuf Makalah - Sejarah Perkembangan Tasawuf
Akhlak Tasawuf Makalah - Sejarah Perkembangan TasawufAkhlak Tasawuf Makalah - Sejarah Perkembangan Tasawuf
Akhlak Tasawuf Makalah - Sejarah Perkembangan Tasawuf
 
Sejarah Perkembangan Tasawuf Abad 19 di Indonesia (Makalah)
Sejarah Perkembangan Tasawuf Abad 19 di Indonesia (Makalah)Sejarah Perkembangan Tasawuf Abad 19 di Indonesia (Makalah)
Sejarah Perkembangan Tasawuf Abad 19 di Indonesia (Makalah)
 
Presentasi pendidikan agama islam akhlak dan tasawuf
Presentasi pendidikan agama islam akhlak dan tasawufPresentasi pendidikan agama islam akhlak dan tasawuf
Presentasi pendidikan agama islam akhlak dan tasawuf
 
Ilmu tasawuf
Ilmu tasawufIlmu tasawuf
Ilmu tasawuf
 
Hakikat bahasa indonesia sebagai alat komunikasi mahasiswa
Hakikat bahasa indonesia sebagai alat komunikasi mahasiswaHakikat bahasa indonesia sebagai alat komunikasi mahasiswa
Hakikat bahasa indonesia sebagai alat komunikasi mahasiswa
 
Eksistensi dan Urgensi Akhlak Dalam Kehidupan
Eksistensi dan Urgensi Akhlak Dalam KehidupanEksistensi dan Urgensi Akhlak Dalam Kehidupan
Eksistensi dan Urgensi Akhlak Dalam Kehidupan
 
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalamAkidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
 
Penulisan proposal tesis
Penulisan proposal tesisPenulisan proposal tesis
Penulisan proposal tesis
 
Panduan penulisan tesis projek ilmiah tahun akhir
Panduan penulisan tesis projek ilmiah tahun akhirPanduan penulisan tesis projek ilmiah tahun akhir
Panduan penulisan tesis projek ilmiah tahun akhir
 
Contoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsiContoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsi
 

Similar to Pengertian dan Tujuan Mempelajari Ilmu Tasawuf

Makalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
Makalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docxMakalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
Makalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docxZukét Printing
 
Makalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.pdf
 Makalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.pdf Makalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.pdf
Makalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.pdfZukét Printing
 
Makalah akhlak copy
Makalah akhlak   copyMakalah akhlak   copy
Makalah akhlak copyandreanapulu
 
Laporan praktikum akhlak tasawuf
Laporan praktikum akhlak tasawufLaporan praktikum akhlak tasawuf
Laporan praktikum akhlak tasawufAznil Muhammad
 
Makalah etika, moral dan akhlak
Makalah etika, moral dan akhlakMakalah etika, moral dan akhlak
Makalah etika, moral dan akhlakFarichah Riha
 
AKHLAK TERPUJI DAN AKHLAK TERCELA.pdf
AKHLAK TERPUJI DAN AKHLAK TERCELA.pdfAKHLAK TERPUJI DAN AKHLAK TERCELA.pdf
AKHLAK TERPUJI DAN AKHLAK TERCELA.pdfMasOnet
 
pendidikan agama islam mengenai akhlakul karimah
pendidikan agama islam mengenai akhlakul karimahpendidikan agama islam mengenai akhlakul karimah
pendidikan agama islam mengenai akhlakul karimahsayaxioami1
 
Islam merupakan jalan kebahagiaan yang hakiki
Islam merupakan jalan kebahagiaan yang hakikiIslam merupakan jalan kebahagiaan yang hakiki
Islam merupakan jalan kebahagiaan yang hakikiCiMeng Entop
 
Metodologi Study Islam
Metodologi Study IslamMetodologi Study Islam
Metodologi Study IslamAsma'ul Khusna
 
TUGAS MATA KULIAH AKHLAK TASAWUF.pptx
TUGAS MATA KULIAH AKHLAK TASAWUF.pptxTUGAS MATA KULIAH AKHLAK TASAWUF.pptx
TUGAS MATA KULIAH AKHLAK TASAWUF.pptxmuhamzad
 
Kuliah 1 akhlak, moral dan etika copy - copy
Kuliah 1 akhlak, moral dan etika   copy - copyKuliah 1 akhlak, moral dan etika   copy - copy
Kuliah 1 akhlak, moral dan etika copy - copySucram Suna
 
Makalah Akhlakul Karimah
Makalah Akhlakul KarimahMakalah Akhlakul Karimah
Makalah Akhlakul KarimahYusuf Prasetyo
 

Similar to Pengertian dan Tujuan Mempelajari Ilmu Tasawuf (20)

Akhlak Tasawuf 2020.pdf
Akhlak Tasawuf 2020.pdfAkhlak Tasawuf 2020.pdf
Akhlak Tasawuf 2020.pdf
 
Akhlak Tasawuf.pdf
Akhlak Tasawuf.pdfAkhlak Tasawuf.pdf
Akhlak Tasawuf.pdf
 
Makalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
Makalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docxMakalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
Makalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
 
Makalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.pdf
 Makalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.pdf Makalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.pdf
Makalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.pdf
 
Makalah akhlak
Makalah akhlakMakalah akhlak
Makalah akhlak
 
Makalah akhlak copy
Makalah akhlak   copyMakalah akhlak   copy
Makalah akhlak copy
 
Laporan praktikum akhlak tasawuf
Laporan praktikum akhlak tasawufLaporan praktikum akhlak tasawuf
Laporan praktikum akhlak tasawuf
 
Makalah etika, moral dan akhlak
Makalah etika, moral dan akhlakMakalah etika, moral dan akhlak
Makalah etika, moral dan akhlak
 
AKHLAK TERPUJI DAN AKHLAK TERCELA.pdf
AKHLAK TERPUJI DAN AKHLAK TERCELA.pdfAKHLAK TERPUJI DAN AKHLAK TERCELA.pdf
AKHLAK TERPUJI DAN AKHLAK TERCELA.pdf
 
pendidikan agama islam mengenai akhlakul karimah
pendidikan agama islam mengenai akhlakul karimahpendidikan agama islam mengenai akhlakul karimah
pendidikan agama islam mengenai akhlakul karimah
 
TASAWUF
TASAWUFTASAWUF
TASAWUF
 
Akhlakul Karimah
Akhlakul KarimahAkhlakul Karimah
Akhlakul Karimah
 
Islam merupakan jalan kebahagiaan yang hakiki
Islam merupakan jalan kebahagiaan yang hakikiIslam merupakan jalan kebahagiaan yang hakiki
Islam merupakan jalan kebahagiaan yang hakiki
 
AKHLAK
AKHLAKAKHLAK
AKHLAK
 
Makalah Akhlak Dalam Kehidupan
Makalah Akhlak Dalam KehidupanMakalah Akhlak Dalam Kehidupan
Makalah Akhlak Dalam Kehidupan
 
Metodologi Study Islam
Metodologi Study IslamMetodologi Study Islam
Metodologi Study Islam
 
TUGAS MATA KULIAH AKHLAK TASAWUF.pptx
TUGAS MATA KULIAH AKHLAK TASAWUF.pptxTUGAS MATA KULIAH AKHLAK TASAWUF.pptx
TUGAS MATA KULIAH AKHLAK TASAWUF.pptx
 
Kuliah 1 akhlak, moral dan etika copy - copy
Kuliah 1 akhlak, moral dan etika   copy - copyKuliah 1 akhlak, moral dan etika   copy - copy
Kuliah 1 akhlak, moral dan etika copy - copy
 
Makalah Akhlakul Karimah
Makalah Akhlakul KarimahMakalah Akhlakul Karimah
Makalah Akhlakul Karimah
 
Tugas topik 6
Tugas topik 6Tugas topik 6
Tugas topik 6
 

More from Ria Widia

Hijab dalam Kewarisan
Hijab dalam KewarisanHijab dalam Kewarisan
Hijab dalam KewarisanRia Widia
 
Teori Konsumsi
Teori KonsumsiTeori Konsumsi
Teori KonsumsiRia Widia
 
Birrul Walidain
Birrul WalidainBirrul Walidain
Birrul WalidainRia Widia
 
BIRRUL WALIDAIN DAN ‘UQUQUL WALIDAIN
BIRRUL WALIDAIN DAN ‘UQUQUL WALIDAINBIRRUL WALIDAIN DAN ‘UQUQUL WALIDAIN
BIRRUL WALIDAIN DAN ‘UQUQUL WALIDAINRia Widia
 
Makalah : IMAN
Makalah : IMANMakalah : IMAN
Makalah : IMANRia Widia
 
Memahami Islam Secara Komprehensif
Memahami Islam Secara KomprehensifMemahami Islam Secara Komprehensif
Memahami Islam Secara KomprehensifRia Widia
 
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)Ria Widia
 
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)Ria Widia
 
Implementasi Akhlak dalam Kehidupan
Implementasi Akhlak dalam KehidupanImplementasi Akhlak dalam Kehidupan
Implementasi Akhlak dalam KehidupanRia Widia
 
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa Indonesia
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa IndonesiaMorfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa Indonesia
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa IndonesiaRia Widia
 
Review Film "KCB"
Review Film "KCB"Review Film "KCB"
Review Film "KCB"Ria Widia
 

More from Ria Widia (13)

Hijab dalam Kewarisan
Hijab dalam KewarisanHijab dalam Kewarisan
Hijab dalam Kewarisan
 
Pembiayaan
PembiayaanPembiayaan
Pembiayaan
 
Perpajakan
PerpajakanPerpajakan
Perpajakan
 
Teori Konsumsi
Teori KonsumsiTeori Konsumsi
Teori Konsumsi
 
Birrul Walidain
Birrul WalidainBirrul Walidain
Birrul Walidain
 
BIRRUL WALIDAIN DAN ‘UQUQUL WALIDAIN
BIRRUL WALIDAIN DAN ‘UQUQUL WALIDAINBIRRUL WALIDAIN DAN ‘UQUQUL WALIDAIN
BIRRUL WALIDAIN DAN ‘UQUQUL WALIDAIN
 
Makalah : IMAN
Makalah : IMANMakalah : IMAN
Makalah : IMAN
 
Memahami Islam Secara Komprehensif
Memahami Islam Secara KomprehensifMemahami Islam Secara Komprehensif
Memahami Islam Secara Komprehensif
 
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
 
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
 
Implementasi Akhlak dalam Kehidupan
Implementasi Akhlak dalam KehidupanImplementasi Akhlak dalam Kehidupan
Implementasi Akhlak dalam Kehidupan
 
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa Indonesia
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa IndonesiaMorfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa Indonesia
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa Indonesia
 
Review Film "KCB"
Review Film "KCB"Review Film "KCB"
Review Film "KCB"
 

Recently uploaded

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 

Recently uploaded (20)

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 

Pengertian dan Tujuan Mempelajari Ilmu Tasawuf

  • 1. BAB I PENDAHULUAN Akhlak Tasawuf adalah merupakan salah satu khazanah intelektual Muslim yang kehadirannya hingga saat ini semakin dirasakan, secara historis dengan teologis akhlak tasawuf tampil mengawal dan memandu perjalanan hidup umat agar selamat dunia dan akhirat. Tidaklah berlebihan jika misi utama kerasulan Muhammad saw. adalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia, dan sejarah mencatat bahwa faktor pendukung keberhasilan dakwah beliau itu antara lain karena dukungan akhlaknya yang prima. Melihat betapa pentingnya akhlak tasawuf dalam kehidupan ini tidaklah menghe-rankan jika akhlak tasawuf ditentukan sebagai mata kuliah yang wajib diikuti oleh kita semua. Untuk mengungkap segala permasalahan yang terkait dengan Akhlak Tasawuf, kami akan mencoba menguraikannya dalam makalah singkat yang berjudul Pengertian dan Tujuan Mempelajari Ilmu Akhlak Tasawuf. BAB II PENGERTIAN DAN TUJUAN MEMPELAJARI ILMU AKHLAK TASAWUF A. Pengertian dan Tujuan Mempelajari Ilmu Akhlak Kata “akhlak” berasal dari bahasa Arab, jamak dari khuluqunyang menurut bahasa berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan khalqun yang berarti kejadian, yang juga erat hubu-ngannya dengan khaliq yang berarti pencipta; demikian pula denganmakhluqun yang berarti yang diciptakan. Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk. Ibnu Athir menjelaskan bahwa: “Hakikat makna khuluq itu, ialah gambaran batin manusia yang tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya), sedang khalqu merupakan gambaran bentuk luarnya (raut muka, warna kulit, tinggi rendahnya tubuh dan lain sebagainya”.
  • 2. Ibnu Maskawaih memberikan definisi sebagai berikut: ِ‫س‬ْ‫ف‬َّ‫ن‬‫ل‬ِ‫ل‬ ٌ‫ل‬‫ا‬َ‫ح‬ٍ‫ة‬َّ‫ي‬ِ‫و‬ُ‫ر‬َ‫و‬ ٍ‫ر‬ْ‫ك‬ِ‫ف‬ ِ‫ير‬َ‫غ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ا‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫ا‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ل‬ ٌ‫ة‬َ‫ي‬ِ‫ع‬‫ا‬َ‫د‬ Artinya: “Keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan pikiran (lebih dahulu)”. Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi Akhlak sebagai berikut: َ‫ح‬ ِ‫ْر‬‫ي‬َ‫غ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ٍ‫ْر‬‫س‬ُ‫ي‬ َ‫و‬ ٍ‫ة‬َ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫ه‬ُ‫س‬ِ‫ب‬ ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ ْ‫اْل‬ ُ‫ُر‬‫د‬ْ‫َص‬‫ت‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ٍ‫ة‬َ‫خ‬ِ‫س‬‫ا‬َ‫ر‬ ِ‫س‬ْ‫ف‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ ٍ‫ة‬َ‫ئ‬ْ‫ي‬َ‫ه‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ٌ‫ة‬َ‫ار‬َ‫ب‬ِ‫ع‬ ُ‫ق‬ُ‫ل‬ُ‫خ‬ْ‫ل‬َ‫ا‬ٍ‫ة‬َّ‫ي‬ِ‫و‬ُ‫ر‬َ‫و‬ ٍ‫ر‬ْ‫ك‬ِ‫ف‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫ا‬ ٍ‫ة‬َ‫ج‬‫ا‬ Artinya: “Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripadanya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah, dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dahulu)”. Prof. Dr. Ahmad Amin memberikan definisi, bahwa yang disebut akhlak “Aratul-Iradah, atau kehendak yang dibiasakan. Definisi ini terdapat dalam suatu tulisannya yang berbunyi: ِ‫ه‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ت‬َ‫د‬‫ا‬َ‫َع‬‫ف‬ ً‫ْأ‬‫ي‬َ‫ش‬ ْ‫ت‬َ‫د‬‫َا‬‫ت‬ْ‫ع‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫ا‬ َ‫ة‬َ‫د‬‫ا‬َ‫ر‬ ْ‫اْل‬ َّ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ى‬ِ‫ن‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ ِ‫ة‬َ‫د‬‫ا‬َ‫ر‬ِ ْ‫اْل‬ ُ‫ة‬َ‫د‬‫ا‬َ‫ع‬ ُ‫ه‬َّ‫ن‬َ‫أ‬ِ‫ب‬ َ‫ق‬ُ‫ل‬ُ‫خ‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ َ‫ف‬ َّ‫ر‬َ‫ع‬ِ‫ق‬ُ‫ل‬ُ‫خ‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ ُ‫ة‬‫ا‬َّ‫م‬َ‫س‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫ي‬ Artinya: “Sementara orang membuat definisi akhlak, bahwa yang disebut akhlak ialah kehendak yang dibiasakan. Artinya bahwa kehendak itu bila membiasakan sesuatu, maka kebiasaan sesuatu, maka kebiasaan itu dinamakan akhlak”.1 Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya, tetapi sebenarnya tidak berjauhan maksudnya, bahkan berdekatan artinya satu dengan yang lain. Sehing-ga Prof. KH. Farid Ma’ruf membuat kesimpulan tentang definisi akhlak ini sebagai berikut:“Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan, tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu”.2 Dari beberapa pengertian tersebut diatas, dapatlah dimengerti bahwa akhlak ada-lah tabiat atau sifat seseorang, yakni keadaan jiwa yang telah terlatih, sehingga dalam jiwa tersebut benar-benar telah melekat sifat-sifat yang melahirkan perbuatan-perbua-tan dengan mudah dan spontan tanpa dipikirkan dan diangan-angan lagi. Maksud perbuatan yang dilahirkan dengan mudah tanpa pikir lagi disini bukan berarti bahwa perbuatan tersebut dilakukan dengan tidak sengaja atau tidak dike-hendaki. Jadi perbuatan-perbuatan yang dilakukan itu benar-benar sudah merupakan “azimah”, yakni kemauan yang kuat tentang sesuatu
  • 3. perbuatan, oleh karenanya jelas perbuatan itu memang sengaja dikehendaki adanya. Hanya saja karena keadaan yang demikian itu dilakukan secara kontinyu, sehingga sudah menjadi adat/kebiasaan untuk melakukannya, dan karenanya timbullah perbuatan itu dengan mudah tanpa dipikir lagi. Perlu dijelaskan pula bahwa memang sering perbuatan itu dilakukan secara kebe-tulan tanpa adanya kemauan atau tanpa dikehendaki, atau juga sesuatu perbuatan yang dilakukan sekali atau beberapa kali saja, begitu pula suatu perbuatan yang dilakukan tanpa adanya ikhtiar dan kebebasan, dalam arti dilakukannya perbuatan tersebut dengan terpaksa, maka perbuatan-perbuatan seperti tersebut diatas tidaklah dapat di-kategorikan kedalam “akhlak”. Dapatlah dicontohkan disini, seseorang tidaklah dikatakan berakhlak dermawan, apabila dalam memberikan harta/uangnya (dalam bersedekah) itu dilakukan hanya sekali atau dua kali saja, atau mungkin dalam pemberian itu karena terpaksa (karena gengsi, dan sebagainya). Jadi pemberian tersebut mestinya tidak dikehendaki, atau mungkin dalam pemberian itu masih memerlukan perhitungan dan pemikiran (masih merasa berat). Tujuan akhlak adalah menggapai suatu kebahagiaan hidup umat manusia baik di-dunia maupun diakhirat. Karena itu, kita sebagai manusia untuk hidup saling memban-tu baik dari pekerjaan, kebutuhan atau yang lainnya. Berkenaan dengan manfaat mempelajari Ilmu Akhlak ini, Ahmad Amin mengata-kan sebagai berikut: Tujuan mempelajari Ilmu Akhlak dan permasalahannya menyebabkan kita dapat menetapkan sebagian perbuatan lainnya sebagai yang baik dan sebagian perbuatan lainnya sebagai yang buruk. Bersikap adil termasuk baik, sedangkan berbuat zalim termasuk perbuatan buruk, membayar utang kepada pemiliknya termasuk perbua-tan baik, sedangkan mengingkari utang termasuk perbuatan buruk. Selanjutnya Mustafa Zahri mengatakan bahwa tujuan perbaikan akhlak itu, ialah untuk membersihkan kalbu dari kotoran-kotoran hawa nafsu dan amarah sehingga hati menjadi suci bersih, bagaikan cermin yang dapat menerima Nur cahaya Tuhan. Selain itu ilmu akhlak juga akan berguna secara efektif dalam upaya membersihkan diri manusia dari perbuatan dosa dan maksiat. Diketahui bahwa
  • 4. manusia memiliki jasmani dan rohani. Jasmani dibersihkan secara lahiriah melalui fiqih, sedangkan rohani dibersihkan secara bathiniah melalui akhlak.4 B. Pengertian dan Tujuan Mempelajari Ilmu Tasawuf Dari segi bahasa terdapat sejumlah kata atau istilah yang dihubung- hubungkan para ahli untuk menjelaskan kata tasawuf. Harun Nasution, misalnya menyebutkan lima istilah yang berkenaan dengan tasawuf, yaitu al-suffah (ahl al- suffah), (orang yang ikut pindah dengan Nabi dari Mekkah keMadinah, saf (barisan), sufi(suci), sophos (bahasa Yunani: hikmat), dan suf (kain wol). Keseluruhan kata bisa-bisa saja dihubungkan de-ngan tasawuf. Kataahl as-suffah (orang yang ikut pindah dengan Nabi dari Mekkah ke- Madinah) misalnya menggambarkan keadaan orang yang rela mencurahkan jiwa raga-nya, harta benda dan lain sebagainya hanya untuk Allah. Mereka ini rela meninggalkan kampung halamannya, rumah, kekayaan dan harta benda lainnya diMekkah untuk hijrah bersama Nabi keMadinah. Tanpa ada unsur iman dan kecintaan pada Allah, tak mungkin mereka melakukan hal yang demikian. Selanjutnya kata saf juga menggambar-kan orang yang selalu berada dibarisan depan dalam beribadah kepada Allah dan me-lakukan amal kebajikan. Demikian pula kata sufi (suci) menggambarkan orang yang selalu memelihara dirinya dari berbuat dosa dan maksiat, dan kata suf (kain wol) meng-gambarkan orang yang hidup sederhana dan tidak mementingkan dunia. Dan kata sophos (bahasa Yunani: hikmat) menggambarkan keadaan jiwa yang senantiasa cenderung kepada kebenaran. Dari segi Linguistik (kebahasaan) ini segera dapat dipahami bahwa tasawuf adalah sikap mental yang selalu memelihara kesucian diri, beribadah, hidup sederhana, rela berkorban untuk kebaikan dan selalu bersikap bijaksana. Sikap jiwa yang demikian itu pada hakikatnya adalah akhlak yang mulia. Adapun pengertian tasawuf dari segi istilah atau pendapat para ahli amat bergan-tung kepada sudut pandang yang digunakannya masing-masing. Selama ini ada tiga sudut pandang yang digunakan para ahli untuk mendefinisikan tasawuf, yaitu sudut pandang manusia sebagai makhluk terbatas, manusia sebagai makhluk yang harus ber-juang, dan manusia sebagai makhluk yang ber- Tuhan. Jika dilihat dari sudut pandang manusia sebagai makhluk yang terbatas, maka tasawuf dapat didefinisikan sebagai upaya mensucikan diri dengan cara
  • 5. menjauhkan pengaruh kehidupan dunia, dan me-musatkan perhatian hanya kepada Allah SWT. Selanjutnya jika sudut pandang yang digunakan manusia sebagai makhluk yang harus berjuang, maka tasawuf dapatdidefinisikan sebagai upaya memperindah diri dengan akhlak yang bersumber dari ajaran agama dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah swt. Dan jika sudut pandang yang digunakan manusia sebagai makhluk yang ber-Tuhan, maka tasawuf dapat didefinisikan sebagai kesadaran fitrah (Ketuha-nan) yang dapat mengarahkan jiwa agar tertuju kepada kegiatan-kegiatan yang dapat menghubungkan manusia dengan Tuhan. Jika ketiga definisi tasawuf diatas satu dan lainnya dihubungkan, maka segera tampak bahwa tasawuf pada intinya adalah upaya melatih jiwa dengan berbagai kegia-tan yang dapat membebaskan dirinya dari pengaruh kehidupan dunia, sehingga tercer-min akhlak yang mulia dan dekat dengan Allah swt. Dengan kata lain tasawuf adalah bidang kegiatan yang berhubungan dengan pembinaan mental rohaniah agar selalu dekat dengan Tuhan. Inilah esensi atau hakikat tasawuf.5 Tujuan tasawuf adalah ma’rifatullah (mengenal Allah secara mutlak dan lebih jelas. Tasawuf memiliki tujuan yang baik yaitu kebersihan diri dan taqarrub kepada Allah. Namun taswuf tidak boleh melanggar apa-apa yang telah secara jelas diatur oleh Al-Qur’an dan As-Sunnah, baik dalam aqidah, pemahaman ataupun tata cara yang dilakukan. Faedah tasawuf ialah membersihkan hati agar sampai kepada ma’rifat terhadap Allah Ta’la sebagai ma’rifat yang sempurna untuk keselamatan diakhirat dan mendapat keridhaan Allah Ta’la dan mendapatkan kebahagiaan abadi.6
  • 6. BAB III KESIMPULAN Akhlak merupakan hiasan diri yang membawa keuntungan bagi yang mengerjakan-nya. Ia akan disukai Allah dan disukai umat manusia dan makhluk lainnya. Didalamnya ternyata memberikan bimbingan yang optimal secara bathiniah dapat mengintegrasi-kan jiwa manusia. Tasawuf yang oleh sebagian orang dianggap mengandung unsur penyimpangan dari syariat Islam dan didaulat sebagai biang keladi pembawa kemunduran ternyata tidak dapat dibuktikan. Ajaran tasawuf dapat dicari dasar- dasarnya secara jelas dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah, dan sebagian besar ulama telah membuktikannya dengan jelas. Sebagai ilmu ijtihad manusia, akhlak tasawuf sama dengan ilmu lainnya. Disana ada kelemahan, kekurangan, keistimewaan dan kelebihannya. Kiranya cara bijaksana yang perlu kita tempuh adalah apabila kita mengambil keistimewaan dan kelebihan dari tasawuf itu memandu hidup kita, dan meluruskan paham-paham yang kurang proporsional.
  • 7. DAFTAR PUSTAKA A. Mustofa, Akhlak Tasawuf, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1995) Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: PT. Syaamil, 2005) H. Abuddin Nata, M.A, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006) http://abdurrahman.mwb.im/pengertian-dan-tujuan-mempelajari-ilmu-a.xhtml