SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
BIRRUL WALIDAIN DAN ‘UQUQUL WALIDAIN
Makalah ini disusun guna memenuhi
Tugas Akhir Akhlak Tasawuf
Dosen Pengampu :
Relit Nur Edi, S. Ag., M. Ag.
DISUSUN OLEH :
NAMA : RIA WIDIANTI
NPM : 14119214
KELAS E
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI’AH
JURUSAN SYARI’AH DAN EKONOMI ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) JURAI SIWO METRO
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
A. LATAR BELAKANG
Islam telah mengajarkan kepada kita agar berbakti kepada orang tua.
Mengingat banyak dan besarnya pengorbanan serta kebaikan orang tua
terhadap anak, yaitu memelihara dan mendidik kita dejak kecil tanpa perhitungan
biaya yang sudah dikeluarkan dan tidak mengharapkan balasan sedikit pun dari
anak, meskipun anak sudah mandiri dan bercukupan tetapi orang tua tetap
memperlihatkan kasih sayangnya, oleh karena itu seorang anak memiliki macam-
macam kewajiban terhadap orang tuanya menempati urutan kedua setelah Allah
Swt, dan kita juga dilarang durhaka kepada orang tua. Dalam makalah ini,
pemakalah akan memaparkan tentang birrul walidain dan ‘uququl walidain.
B. PEMBAHASAN
1. Birrul Walidain
a) Pengertian Birrul Walidain
Al Birr yaitu kebaikan, berdasarkan sabda Rasulullah SAW :
“Al Birr adalah baiknya akhlaq“ (HR. Muslim). Birrul Walidain (‫ل‬ْ‫و‬َ‫ا‬‫ل‬‫ل‬‫د‬َ ‫ا‬ْ‫و‬‫د‬َ ِ ‫ل‬ ‫ل‬ِّ)
merupakan kebaikan-kebaikan yang dipersembahkan oleh seorang anak
kepada kedua orang tuanya, kebaikan tersebut mencakup dzahiran wa batinan
dan hal tersebut didorong oleh nilai-nilai fitrah manusia meskipun mereka tidak
beriman. Manakala wajibatul walid (kewajiban orang tua) adalah untuk
mempersiapkan anak-anaknya agar dapat berbakti kepadanya seperti sabda
Nabi SAW., “Allah merahmati orang tua yang menolong anaknya untuk boleh
berbakti kepadanya”.1
b) Dalil tentang Birrul Walidain
‫ا‬ْ ‫و‬َِْ‫و‬ ‫ا‬ْ ِ‫د‬‫ا‬‫ي‬‫ا‬‫ك‬ ‫إ‬ِِ‫و‬ ‫ا‬ْ ‫ٱ‬ ۡ‫م‬َ‫ص‬ۡ‫ي‬ ۡ‫م‬َِ‫ا‬‫ي‬‫ا‬‫ص‬‫ا‬ۡ ‫ل‬‫م‬َِ‫ا‬‫ل‬‫ل‬‫د‬‫س‬ ‫ا‬ْ‫ل‬ِّ ‫ِْا‬‫و‬‫ا‬‫ٲ‬ِ‫ل‬ َِ‫ي‬ ‫ا‬َِِ‫م‬َ ‫ا‬ْ ‫ا‬ْ ۡ َ ‫ل‬َ‫ا‬‫ص‬ِ‫يد‬ ‫م‬‫د‬‫ا‬‫د‬‫ل‬ً ‫عا‬َِ‫ا‬‫ل‬‫ل‬‫د‬‫س‬ ‫ا‬ْ‫ل‬‫د‬ ‫ا‬ْ ‫د‬‫ل‬‫د‬ ‫د‬‫ل‬َ ‫ٱ‬ ۡ‫م‬ۡ‫ي‬ِ‫و‬‫ا‬َ‫ل‬َ
ِ َِۡۡ‫ي‬ ‫ل‬ْ‫ا‬‫ي‬ ‫ل‬َِْ‫ا‬‫ص‬ ‫ا‬‫ك‬
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-
bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-
1 http://dakwah.info/supplemen/birrul-walidain-berbuat-baik-terhadap-kedua-ibu-
bapa/
tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan
kepada dua orang ibu bapakmu, dan hanya kepada-Ku lah kembalimu.” (QS.
Luqman : 14). Berkaitan dengan ini, Rasulullah SAW. bersabda: “Keridhaan
Rabb (Allah) ada pada keridhaan orang tua dan kemurkaan Rabb (Allah) ada
pada kemurkaan orang tua” (HR. Tirmidzi)2
c) Kedudukan Birrul Walidain
Birrul Walidain mempunyai kedudukan yang istimewa dalam ajaran
Islam. Allah dan Rasul-Nya menempatkan orang tua pada posisi yang sangat
istimewa, sehingga berbuat baik pada keduanya juga menempati posisi yang
sangat mulia, dan sebaliknya durhaka kepada keduanya menempati posisi yang
sangat hina. Karena mengingat jasa ibu bapak yang sangat besar sekali dalam
proses reproduksi dan regenerasi umat manusia.
Secara khusus Allah juga mengingatkan betapa besar jasa dan
perjuangan seorang ibu dalam mengandung, menyusui, merawat dan mendidik
anaknya. Kemudian bapak, sekalipun tidak ikut mengandung tapi dia berperan
besar dalam mencari nafkah, membimbing, melindungi, membesarkan dan
mendidik anaknya, sehingga mampu berdiri bahkan sampai waktu yang sangat
tidak terbatas.
Berdasarkan semuanya itu, tentu sangat wajar dan logis saja,
kalau si anak dituntut untuk berbuat kebaikan kepada orang tuanya dan dilarang
untuk mendurhakainya.3
d) Keutamaan Birrul Walidain
1) ‫ل‬‫ص‬‫ا‬‫ال‬‫م‬َ‫َد‬ ‫ا‬‫ل‬‫و‬ْ‫ا‬ِّ ‫ل‬ِ ‫د‬‫ا‬‫د‬‫ل‬ً ‫ل‬‫أل‬ ‫ا‬‫وص‬‫ك‬‫ا‬‫ل‬‫و‬َ َ‫ح‬‫ا‬ۡ‫ا‬‫ي‬ (amal yang paling dicintai disisi Allah SWT
setelah solat)
Sebagaimana dalam hadist yang diriwayatkan oleh Abdir Rahman Abdillah
Ibni Mas’ud ra “Aku pernah bertanya kepada Nabi SAW amal apa yang paling di
cintai disisi Allah ?” Rasulullah bersabda “Solat tepat pada waktunya”. Kemudian
aku tanya lagi “Apa lagi selain itu ?” bersabda Rasulullah “Berbakti kepada kedua
2 RiwayatTirmidzi dalamJami’nya (1/ 346), Hadits ini Shohih,lihatSilsilah Al Hadits Ash
Shahiihah No.516.
3 Yunahar Ilyas,Kuliah Akhklak,(Yogyakarta: LPPI ,cet IX,2007), hlm. 147-152.
orang tua” Aku tanya lagi “ Apa lagi ?”. Jawab Rasulullah “Jihad dijalan Allah”.
(HR. Bukhari dan Muslim)
Ini tidak berarti jika melakukan solat tepat pada waktu dan jihad fisabilillah
menafikan kewajiban birrul walidain kerana Rasulullah SAW pernah menolak
permohonan salah seorang sahabat untuk jihad fisabilillah kerana masalah
hubungan dengan kedua ibu bapanya. Lantas Rasulullah SAW. memerintahkan
beliau segera pulang menyelesaikan permasalahan tersebut dahulu.
2) ‫ل‬‫ص‬ ‫ا‬ْ‫و‬‫ك‬‫م‬‫ل‬‫َد‬ ۡ‫ح‬ ‫ا‬‫ع‬‫ا‬َ‫و‬‫ٲ‬ۡ‫ص‬ (doa mereka mustajab)
Di antara buktinya adalah kisah ulama besar hadits yang sudah ma’ruf di
tengah-tengah kaum muslimin, Imam Bukhari rahimahullah. Beliau buta sewaktu
kecil lalu ibunya seringkali berdoa agar Allah SWT memulihkan penglihatan
beliau. Suatu malam di dalam mimpi, ibunya melihat Nabi Allah, al-Khalil, Ibrahim
‘alaihissalam yang berkata kepadanya, ‘Wahai wanita, Allah telah
mengembalikan penglihatan anakmu karena begitu banyaknya kamu berdoa.”
Pada pagi harinya, ia melihat anaknya dan ternyata benar, Allah telah
mengembalikan penglihatannya.4
Hal di atas menunjukkan benarnya sabda Rasul kita shallallahu ‘alaihi wa
sallam akan manjurnya do’a orang tua pada anaknya. Dari Anas bin
Malik radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‫و‬َ ََ‫ع‬ْ‫و‬َ‫ة‬‫اوع‬‫ل‬ْ‫و‬َ‫ِئ‬ِْ‫وو‬َِْ‫ا‬ْ‫و‬ْ‫ة‬‫و‬‫عا‬ْ‫و‬ْ‫ِئ‬ِْ‫و‬ ‫ا‬‫ر‬ْ ْ ‫وَو‬َََ‫د‬ ْ‫ع‬‫ا‬‫و‬َ‫ة‬‫اوع‬‫ل‬ْ‫و‬َ‫ِئ‬ُِّْْ‫و‬َ َ‫دع‬ ‫و‬َ‫اوعة‬‫ل‬ْ‫و‬َ‫ِئ‬ُِّْْ
“Tiga doa yang tidak tertolak yaitu doa orang tua, doa orang yang berpuasa dan
doa seorang musafir.” (HR. Al Baihaqi)5
3) ‫س‬َ‫ب‬َ‫ُب‬ ‫ن‬ُ‫سُز‬َ‫ل‬ ُ ‫ا‬‫ل‬‫ا‬َّ‫س‬ ‫ا‬‫م‬َ‫ة‬َِ (sebab turunnya rahmat)
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, “Barangsiapa yang ingin
rizkinya diperluas, dan agar usianya diperpanjang (dipenuhi berkah), hendaknya
ia menjaga tali silaturahim.” (HR. Bukhari dan Muslim)
4 Asy-Syifa` Ba’da Al-Maradhkarya Ibrahimbin ‘Abdullah al-Hazimy sebagai yang
dinukilnya dari kitab Hadyu as-Saary Fi Muqaddimah Shahih al-Buukhary karyaal-Hafizh Ibn Hajar
al-‘Asqalany
5 HR. Al Baihaqi dalamSunan Al Kubro. Syaikh Al Albani mengatakan hadits
ini shahih sebagaimanadalamAs Silsilah Ash Shahihah no.1797
4) Bukan berarti membalas budi kerana jasa mereka tidak mungkin terbalas
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Seorang anak tidak
akan dapat membalas budi baik ayahnya, kecuali bila ia mendapatkan ayahnya
sebagai hamba, lalu dia merdekakan.” (HR. Muslim)
5) Al ummu hiya ahaqu suhbah (prioriti untuk mendapat perlakuan yang lebih
dekat dari kedua orang tua ialah ibu)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu ia berkata, “Datang seseorang
kepada Rasulullah SAW. dan berkata, ’Wahai Rasulullah, kepada siapakah
aku harus berbakti pertama kali ? Nabi SAW. menjawab, ’Ibumu! Orang
tersebut kembali bertanya, ’Kemudian siapa lagi ? Nabi SAW. menjawab,
’Ibumu! Ia bertanya lagi, ’Kemudian siapa lagi?’ Nabi SAW. menjawab, ’Ibumu!,
Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi, ’Nabi SAW. menjawab,
Bapakmu ” (HR. Bukhari dan Muslim)
6) Taat kepada orang tua adalah salah satu penyebab masuk Syurga.
Rasulullah SAW. bersabda, “Sungguh kasihan, sungguh kasihan, sungguh
kasihan.” Salah seorang sahabat bertanya, “Siapa yang kasihan, wahai
Rasulullah?” Beliau menjawab, “Orang yang sempat berjumpa dengan orang
tuanya, kedua-duanya, atau salah seorang di antara keduanya, saat umur
mereka sudah tua, namun tidak dapat membuatnya masuk surga.” (HR. Muslim)
7) Durhaka kepada orang tua, termasuk dosa besar yang terbesar.
Dari Abu Bakrah diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW. bersabda,
“Mahukah kalian kuberitahukan dosa besar yang terbesar?” Para sahabat
menjawab, “Tentu mahu, wahai Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam.” Beliau
bersabda, “Berbuat syirik kepada Allah, dan durhaka terhadap orang tua.”
Kemudian, sambil bersandar, beliau bersabda lagi, “..ucapan dusta, persaksian
palsu.” Beliau terus meneruskan mengulang sabdanya itu, sampai kami (para
sahabat) berharap beliau segera terdiam. (HR Bukhari dan Muslim)
e) Bentuk-Bentuk Birrul Walidain
Adapun bentuk-bentuk Birrul Walidain di antaranya:
1) Taat dan patuh terhadap perintah kedua orang tua, taat dan patuh orang tua
dalam nasihat, dan perintahnya selama tidak menyuruh berbuat maksiat
atau berbuat musyrik, bila kita disuruhnya berbuat maksiat atau
kemusyrikan, tolak dengan cara yang halus dan kita tetap menjalin
hubungan dengan baik.
2) Senantiasa berbuat baik terhadap kedua orang tua, bersikap hormat, sopan
santun, baik dalam tingkah laku maupun bertutur kata, memuliakan
keduanya, terlebih di usia senja.6
3) Mengikuti keinginan dan saran orang tua dalam berbagai aspek kehidupan,
baik masalah pendidikan, pekerjaan, jodoh, maupun masalah lainnya.
Selama keinginan dan saran-saran itu sesuai dengan ajaran Islam.
4) Membantu Ibu Bapak secara fisik dan materil. Misalnya, sebelum
berkeluarga dan mampu berdiri sendiri anak-anak membantu orang tua
terutama ibu. Dan mengerjakan pekerjaan rumah.
5) Mendoakan Ibu Bapak semoga diberi oleh Allah kemampuan, rahmat dan
kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat.
6) Menjaga kehormatan dan nama baik mereka.
7) Menjaga, merawat ketika mereka sakit, tua dan pikun.
8) Setelah orang tua meninggal dunia, Birrul Walidain masih bisa diteruskan
dengan cara antara lain:
 Mengurus jenazahnya dengan sebaik-baiknya
 Melunasi semua hutang-hutangnya
 Melaksanakan wasiatnya
 Meneruskan sillaturrahmi yang dibinanya sewaktu hidup
 Memuliakan sahabat-sahabatnya
 Mendoakannya.7
9) Memberikan Harta Kepada Orang Tua Menurut Jumlah Yang mereka
Inginkan
6
Mahmud Sya’roni, Cermin Kehidupan Rosul,(Semarang: Aneka Ilmu,cet I,
2006),hlm.378.
7 Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlak,..hlm.152-156.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda kepada seorang
laki-laki ketika ia berkata: “Ayahku ingin mengambil hartaku.” Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Kamu dan hartamu milik ayahmu.”
(HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah). Oleh sebab itu, hendaknya
seseorang jangan bersikap bakhil (kikir) terhadap orang yang menyebabkan
keberadaan dirinya, memeliharanya ketika kecil dan lemah, serta telah
berbuat baik kepadanya.
10) Meminta Izin Kepada Mereka Sebelum Berjihad dan Pergi Untuk Urusan
Lainnya
Izin kepada orang tua diperlukan untuk jihad yang belum ditentukan.
Seorang laki-laki datang menghadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
dan bertanya: “Ya, Raslullah, apakah aku boleh ikut berjihad?” Beliau balik
bertanya: “Apakah kamu masih mempunyai kedua orang tua?” Laki-laki itu
menjawab: “Masih.” Beliau bersabda: “Berjihadlah (dengan cara berbakti)
kepada keduanya.” (HR. Bukhari no. 3004, 5972, dan Muslim no. 2549, dari
Ibnu ‘Amr radhiyallahu ‘anhu)
11) Tidak Mencela Orang Tua atau Tidak Menyebabkan Mereka Dicela Orang
Lain
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Termasuk dosa besar adalah seseorang mencela orang tuanya.” Para
Sahabat bertanya: “Ya, Rasulullah, apa ada orang yang mencela orang
tuanya?” Beliau menjawab: “Ada. Ia mencela ayah orang lain kemudian
orang itu membalas mencela orang tuanya. Ia mencela ibu orang lain lalu
orang itu membalas mencela ibunya.” (HR. Bukhari dan Muslim).8
f) Doa Anak untuk Orang Tua
Seorang anak yang ingin mendoakan kedua orang tuanya dapat mengambil
contoh dari ayat suci Al-Quran yaitu, doa Nabi Ibrahim AS ketika mengajukan
permohonan kepada Allah Swt agar dapat lah kiranya Allah memberi ampunan
pada kedua orang tuanya dari dosa-dosa yang telah mereka perbuat.
8 http://dakwah.info/supplemen/birrul-walidain-berbuat-baik-terhadap-kedua-ibu-
bapa/
 Doa Nabi Ibrahim as dalam QS. Ibrahim: 41
“Ya Tuhan Kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian
orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)".
 Permohonan Nabi Ibrahim dalam Q.S. Al-Israa’: 24
“ ... dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh
kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka
keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".
2. ‘Uququl Walidain ( ‫ل‬ْ‫و‬َ‫ا‬‫ل‬‫ل‬‫د‬َ ‫ا‬ْ‫و‬‫د‬َ ۡ‫ق‬ ‫و‬ْۡ‫ق‬ۡ‫ك‬)
a) Pengertian ‘Uququl Walidain
Al- ‘uquuq (durhaka) adalah lawan kata dari al- birr (berbuat baik).
Ibnu al- Manzhur berkata: mendurhakai bapak artinya keluar dari ketaatan
kepadanya, mendurhakai orang tua berarti memutuskan hubungan dengan
mereka dan tidak menjalin kasih sayang kepada mereka” [Lisanul Arab10/256]
Ia juga berkata: “dan di dalam hadits, Nabi Shallallahu 'alaihi wa
sallam melarang mendurhakai para ibu, dan al-‘ uquuq adalah lawan dari al-birr.
Makna asal kata al-uquuq adalah asy-syaqq ( membelah) dan al-qath’u
(memotong/memutuskan)” [Lisanul Arab 10/257].9
b) Celaan Untuk ‘Uququl Walidain
Uquuqul walidain merupakan satu dosa besar diantara daftar dosa
–dosa besar yang lain. Larangan uquuqul walidain menyertai larangan berbuat
syirik kepada Allah. Uququl Walidain dapat mengakibatkan turunnya adzab bagi
pelakunya di dunia, dan merupakan sebab tertolaknya amalan dan salah satu
sebab masuk neraka. Uquuqul walidain merupakan sikap pengingkaran terhadap
keutamaan dan kebaikan, semacam indikasi kedunguan hati dan bentuk
kebodohan perilaku serta gejala kekerdilan jiwa. Hal ini mengingat betapa
istimewanya kedudukan kedua orang tua dalam ajaran Islam dan juga mengingat
betapa besarnya jasa kedua orang tua terhadap anaknya, jasa itu tidak bisa
diganti dengan apapun.
Adapun bentuk pendurhakaan terhadap orang tua bermacam-
macam dan bertingkat-tingkat, mulai dari mendurhaka di dalam hati, mengomel,
9 http://almanhaj.or.id/content/1390/slash/0/durhaka-kepada-orang-tua/
mengatakan “ah” ( uffin, berkata kasar, menghardik, tidak menghiraukan
panggilannya, tidak pamit, tidak patuh dan bermacam-macam tindakan lain yang
mengecewakan atau bahkan menyakitkan hati orang tua.) di dalam QS. A-Israa:
23 di ungkapkan oleh Allah dua contoh pendurhakaan kepada orang tua yaitu,
mengucapkan kata “uffin” dan menghardik (lebih-lebih lagi bila kedua orang tua
sudah berusia lanjut).10
c) Larangan ‘Uququl Walidain
Di dalam Al-Qur'an banyak disebut tentang hak-hak orangtua dan
perintah untuk berbakti kepada keduanya serta melarang mendurhakai mereka.
Allah ta’ala telah menempatkan hak orangtua setelah hak-Nya dalam banyak
ayat.
 “Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah
selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan
sebaik-baiknya.Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya
sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu maka janganlah sekali-kali
kamu mengatakan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan
ucapakanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah
dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan"
ucapkanlah: “Wahai Tuhanku kasihilah mereka keduanya, sebagaimana
mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” [QS. Al-Isra : 23-24]
 Dan juga riwayat lain dari sahabat Abdullah bin Al ‘Ash Radiallahu anhu
dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, Beliau bersabda: “Dosa-dosa
besar (diantaranya adalah): berbuat syirik kepada Allah, durhaka kepada
orangtua, membunuh jiwa dan sumpah palsu.” [Al Bukhari 6675].
d) Jenis – jenis ‘Uququl Walidain
Uquuqul walidain memiliki banyak bentuk dan beragam jenisnya, antara lain:
1) Membuat keduanya menangis baik dengan perbuatan ataupun ucapan.
2) Menghardik keduanya dengan menyemburkan kata keras dan kasar, berseru
“ah” dan berkeluh kesah saat diperintah keduanya Allah Ta’ala berfirman.
10 Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlak,...hlm,157-159.
"... maka jangan sekali-kali kamu mengatakan kepada keduanya perkataan
“ah”...” [Al-Isra: 23]
3) Bermuka masam dan mengerutkan kening dihadapan mereka.
4) Memandang dengan pandangan marah dan merendahkan, memalingkan
muka, memotong pembicaraan, mendustai serta membantah ketika mereka
berbicara.
5) Tidak membantu pekerjaan rumah orangtua, bahkan memerintah mereka
seperti layaknya pembantu. Perilaku seperti ini tidak boleh dilakukan
terutama jika sang ibu telah lemah dan sakit. Adapun jika sang ibu
melakukannya dengan senang hati (bukan karena perintah anak) maka hal
ini boleh saja, dengan rasa terimakasih kepadanya dan tetap
mendoakannya.
6) Mengkritik makanan buatan ibu. Dalam hal ini ada dua larangan, pertama
larangan mencela makanan karena Rasulullah tidak pernah mencela
makanan sedikitpun, jika beliau suka beliau makan dan jika beliau tidak suka
beliau tidak memakannya. Kedua, kritikan terhadap masakan ibu
menunjukkan minimnya adab anak kepada ibu.
7) Tidak menganggap dan tidak menghargai pendapat mereka.
8) Tidak minta izin saat masuk menemui mereka.
9) Memancing masalah di depan mereka dan menjatuhkannya dalam lubang
kesulitan.
10) Memercikkan caci maki, laknat, dan celaan terhadap orang tua di hadapan
orang banyak, membeberkan aib dan mencemarkan nama baik mereka
dengan cara melakukan perbuatan hina yang menghilangkan kemuliaan dan
kewibawaan.
11) Membawa kemungkaran-kemungkaran ke rumah dan melakukannya
dihadapan mereka.
12) Membebani mereka dengan segunung permintaan.
13) Mendahulukan ketaatan kepada istri daripada ketaatan kepada orangtua
(untuk laki-laki), adapun wanita yang telah bersuami, maka ketaatan kepada
suami wajib diutamakan daripada ketaatan kepada orangtua.
14) Meninggalkan mereka di saat mereka membutuhkan (misal dengan
menitipkan di panti jompo).
15) Berlepas diri dari mereka, merasa malu jika menyebut dan menisbatkan diri
kepada mereka.
16) Menganiaya, memukul, mendiamkan dan menasehati mereka dengan cara
yang tidak baik ketika mereka terlibat dalam kemaksiatan.
17) Bakhil, kikir mengungkit-ungkit dan menghitung-hitung pemberian dan
bantuan yang diberikan kepada mereka.
18) Mencuri harta orangtua.
19) Mengharapkan kematian orangtua atau pun membunuh mereka agar
terbebas dari mereka.
e) Sebab-Sebab ‘Uququl Walidain
1) Ketidaktahuan akan adanya adzab bagi orang yang melakukan dosa
tersebut serta (ketidak tahuan akan) adanya pahala bagi mereka yang
berbakti kepada orangtua.
2) Pendidikan yang buruk. Orang tua tidak mendidik anak di garis ketaqwaan,
kebaikan, menyambung tali silaturahmi, serta jalan-jalan keluhuran,
sehingga menggiring anak kepada uquuqul walidain.
3) Adanya kontradiksi ucapan dan perbuatan orangtua yang menyebabkan
ketidak selarasan antara anak dan orangtua. Orangtua memerintah anak
dengan suatu perintah sementara mereka sendiri tidak melaksanakan
perintah tersebut atau bahkan melakukan hal yang bertentangan. Padahal
dalam konteks pendidikan islami, konsistensi (keistiqomahan) orangtua
dalam menjalankan syariat merupakan satu faktor penting bagi keberhasilan
pendidikan anak dan pembentukan kepribadian mereka. Anak memiliki
potensi besar untuk mencontoh.apa yang mereka lihat dan mereka dengar.
4) Perlakuan buruk orang tua terhadap anak.
5) Kedurhakaan orang tua kepada orang tua mereka sendiri. Ini adalah faktor
penyebab yang paling banyak terjadi. Jika seseorang mendurhakai orang
tuanya maka ia akan dibalas dengan kedurhakaan anaknya sendiri
kepadanya, karena dua alasan, pertama: karena anaknya mencontoh
perbuatannya tersebut, kedua: balasan suatu perbuatan adalah sebanding
dengan perbuatan tersebut.
6) Minimnya ketaqwaan orang tua saat terjadi perceraian. Tidak selamanya
konflik rumah tangga dapat terselesaikan dengan baik. Tak jarang sebuah
konflik berakhir dengan perceraian. Terkadang pula perceraian tersebut
berlangsung dengan cara yang tidak baik. Tatkala anak-anak berada
bersama ibu, sang ibu membeberkan aib sang ayah kepada anak-anaknya
dan menghasut mereka untuk menjauhi dan mendiamkan sang ayah.
Demikian halnya yang dilakukan oleh sang ayah ketika anak-anak
mengunjunginya. Disadari atau tidak hal ini akan mendorong anak untuk
mendurhakai keduanya.
7) Diskriminasi diantara anak yang pada akhirnya akan menumbuhkan
kebencian kepada orang tua, sehingga perselisihan dan percekcokan
mewarnai hubungan diantara anak-anak.
8) Mengutamakan kesenangan hidup pribadi daripada berbakti kepada orang
tua.
Sebagian manusia yang memiliki orangtua berusia lanjut dan sakit-sakitan,
menginginkan segera terbebas dari keduanya, baik dengan cara mengirim
keduanya ke panti jompo atau pun dengan mencari tempat tinggal jauh dari
mereka, demi kesenangan hidup pribadi.. Padahal tidaklah mereka akan
merasakan sebersit ketenangan dan secuil kebahagian hidup kecuali
dengan senantiasa menyertai, menemani orangtua dan berbuat baik kepada
mereka.
9) Minimnya motivasi orang tua dalam membimbing anak-anak untuk berbakti
kepada orangtua, sementara proses internalisasi nilai-nilai selain islam
semakin deras mengalir merebut perhatian anak-anak., sedangkan
penanaman prinsip pada diri anak-anak harus dilakukan sedini mungkin.
Seorang anak, jika tidak mendapatkan bimbingan dan arahan, akan
cenderung menyimpang dan meremehkan masalah birrul walidain (berbuat
baik kepada orangtua).
10) Akhlaq istri yang buruk. Seorang istri yang berakhlaq buruk cenderung
menghalangi suaminya ketika sang suami hendak berbuat baik kepada
orangtua dan berusaha menghasut sang suami untuk mengeluarkan mereka
dari rumah agar dia merasa lebih leluasa.
11) Minimnya kepekaan anak terhadap musibah yang menimpa orang tua.11
11 http://almanhaj.or.id/content/1390/slash/0/durhaka-kepada-orang-tua/
C. KESIMPULAN
 Birrul Walidain (‫ل‬ْ‫و‬َ‫ا‬‫ل‬‫ل‬‫د‬َ ‫ا‬ْ‫و‬‫د‬َ ِ ‫ل‬ ‫ل‬ِّ) merupakan kebaikan-kebaikan yang
dipersembahkan oleh seorang anak kepada kedua orang tuanya,
kebaikan tersebut mencakup dzahiran wa batinan dan hal tersebut
didorong oleh nilai-nilai fitrah manusia meskipun mereka tidak
beriman.
 Perintah Birrul Walidain salah satunya terdapat pada QS. Luqman
ayat 14 yang berbunyi: “Dan Kami perintahkan kepada manusia
(berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah
mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah,
dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan
kepada dua orang ibu bapakmu, dan hanya kepada-Ku lah
kembalimu.”
 Allah dan Rasul-Nya menempatkan kedudukan Birrul Walidain
pada posisi yang sangat istimewa, sehingga berbuat baik pada
keduanya juga menempati posisi yang sangat mulia.
 Ada banyak keutamaan dari Birrul Walidain, diantaranya adalah
merupakan amal yang paling dicintai disisi Allah SWT setelah solat.
 Al- ‘uquuq (durhaka) adalah lawan kata dari al- birr (berbuat baik).
‘Uquuqul walidain merupakan satu dosa besar diantara daftar dosa
– dosa besar yang lain. Uququl Walidain dapat mengakibatkan
turunnya adzab bagi pelakunya di dunia, dan merupakan sebab
tertolaknya amalan dan salah satu sebab masuk neraka.
 Larangan berbuat ‘Uquuqul walidain salah satunya berbunyi:
Sahabat Abdullah bin Al ‘Ash Radiallahu anhu dari Nabi Shallallahu
'alaihi wa sallam, Beliau bersabda: “Dosa-dosa besar (diantaranya
adalah): berbuat syirik kepada Allah, durhaka kepada orangtua,
membunuh jiwa dan sumpah palsu.” [Al Bukhari 6675].
DAFTAR PUSTAKA
 Ilyas, Yunahar, 2007, Kuliah Akhklak, cet. IX, Yogyakarta: LPPI
 Sya’roni, Mahmud, 2006, Cermin Kehidupan Rosul, cet. I, Semarang:
Aneka Ilmu
 http://dakwah.info/supplemen/birrul-walidain-berbuat-baik-terhadap-
kedua-ibu-bapa/
 http://almanhaj.or.id/content/1390/slash/0/durhaka-kepada-orang-tua/

More Related Content

What's hot

PPT Perilaku Terpuji
PPT Perilaku TerpujiPPT Perilaku Terpuji
PPT Perilaku TerpujiVienna_Maulee
 
Ppt syariat, tarekat, hakikat, dan makrifat
Ppt syariat, tarekat, hakikat, dan makrifatPpt syariat, tarekat, hakikat, dan makrifat
Ppt syariat, tarekat, hakikat, dan makrifatGatot Birowo - STIE AAS
 
Nabi-Nabi Ulul Azmi
Nabi-Nabi Ulul AzmiNabi-Nabi Ulul Azmi
Nabi-Nabi Ulul AzmiFahmi Ali
 
Sirah Nabawiyah 49: Hijrah ke Habasyah
Sirah Nabawiyah 49: Hijrah ke HabasyahSirah Nabawiyah 49: Hijrah ke Habasyah
Sirah Nabawiyah 49: Hijrah ke HabasyahAbuNailah
 
Ppt agama kelompok 5
Ppt agama kelompok 5Ppt agama kelompok 5
Ppt agama kelompok 5wahkur
 
Hadits tentang hormat kepada orang tua dan guru
Hadits tentang hormat kepada orang tua dan guruHadits tentang hormat kepada orang tua dan guru
Hadits tentang hormat kepada orang tua dan guruMabsus Abu Fatih
 
PPT PAI Hormat dan Patuh Kepada Orang Tua dan Guru-dikonversi.pdf
PPT PAI Hormat dan Patuh Kepada Orang Tua dan Guru-dikonversi.pdfPPT PAI Hormat dan Patuh Kepada Orang Tua dan Guru-dikonversi.pdf
PPT PAI Hormat dan Patuh Kepada Orang Tua dan Guru-dikonversi.pdfSeptiiAfriyantti
 
Naskah pidato; berbakti kepada kedua orang tua
Naskah pidato; berbakti kepada kedua orang tuaNaskah pidato; berbakti kepada kedua orang tua
Naskah pidato; berbakti kepada kedua orang tuaAlvin 'Holocoust'
 
Ppt kedudukan dan peran wanita dalam islam
Ppt kedudukan dan peran wanita dalam islamPpt kedudukan dan peran wanita dalam islam
Ppt kedudukan dan peran wanita dalam islamaisyaszuhriyah
 
Agama islam tentang : Hormat dan patuh kepada orang tua dan guru
Agama islam tentang : Hormat dan patuh kepada orang tua dan guruAgama islam tentang : Hormat dan patuh kepada orang tua dan guru
Agama islam tentang : Hormat dan patuh kepada orang tua dan guruYogi andreansyah
 

What's hot (20)

PPT Perilaku Terpuji
PPT Perilaku TerpujiPPT Perilaku Terpuji
PPT Perilaku Terpuji
 
Birrul walidain
Birrul walidainBirrul walidain
Birrul walidain
 
Birrul walidain
Birrul walidainBirrul walidain
Birrul walidain
 
Makalah poligami
Makalah poligami Makalah poligami
Makalah poligami
 
Sejarah Singkat 4 Imam Madzhab
Sejarah Singkat 4 Imam MadzhabSejarah Singkat 4 Imam Madzhab
Sejarah Singkat 4 Imam Madzhab
 
Peradaban islam pada masa Nabi Muhammad SAW
Peradaban islam pada masa Nabi Muhammad SAWPeradaban islam pada masa Nabi Muhammad SAW
Peradaban islam pada masa Nabi Muhammad SAW
 
Ppt syariat, tarekat, hakikat, dan makrifat
Ppt syariat, tarekat, hakikat, dan makrifatPpt syariat, tarekat, hakikat, dan makrifat
Ppt syariat, tarekat, hakikat, dan makrifat
 
Nabi-Nabi Ulul Azmi
Nabi-Nabi Ulul AzmiNabi-Nabi Ulul Azmi
Nabi-Nabi Ulul Azmi
 
Sirah Nabawiyah 49: Hijrah ke Habasyah
Sirah Nabawiyah 49: Hijrah ke HabasyahSirah Nabawiyah 49: Hijrah ke Habasyah
Sirah Nabawiyah 49: Hijrah ke Habasyah
 
Ppt agama kelompok 5
Ppt agama kelompok 5Ppt agama kelompok 5
Ppt agama kelompok 5
 
Hadits tentang hormat kepada orang tua dan guru
Hadits tentang hormat kepada orang tua dan guruHadits tentang hormat kepada orang tua dan guru
Hadits tentang hormat kepada orang tua dan guru
 
PPT PAI Hormat dan Patuh Kepada Orang Tua dan Guru-dikonversi.pdf
PPT PAI Hormat dan Patuh Kepada Orang Tua dan Guru-dikonversi.pdfPPT PAI Hormat dan Patuh Kepada Orang Tua dan Guru-dikonversi.pdf
PPT PAI Hormat dan Patuh Kepada Orang Tua dan Guru-dikonversi.pdf
 
Naskah pidato; berbakti kepada kedua orang tua
Naskah pidato; berbakti kepada kedua orang tuaNaskah pidato; berbakti kepada kedua orang tua
Naskah pidato; berbakti kepada kedua orang tua
 
Ppt tasawuf
Ppt tasawufPpt tasawuf
Ppt tasawuf
 
Ppt aqidah islam
Ppt aqidah islamPpt aqidah islam
Ppt aqidah islam
 
Makalah hukum islam, hukum taklifi dan hukum wadi
Makalah hukum islam, hukum taklifi dan hukum wadiMakalah hukum islam, hukum taklifi dan hukum wadi
Makalah hukum islam, hukum taklifi dan hukum wadi
 
Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha
Hari Raya Idul Fitri dan Idul AdhaHari Raya Idul Fitri dan Idul Adha
Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha
 
Unsur unsur hadis
Unsur unsur hadisUnsur unsur hadis
Unsur unsur hadis
 
Ppt kedudukan dan peran wanita dalam islam
Ppt kedudukan dan peran wanita dalam islamPpt kedudukan dan peran wanita dalam islam
Ppt kedudukan dan peran wanita dalam islam
 
Agama islam tentang : Hormat dan patuh kepada orang tua dan guru
Agama islam tentang : Hormat dan patuh kepada orang tua dan guruAgama islam tentang : Hormat dan patuh kepada orang tua dan guru
Agama islam tentang : Hormat dan patuh kepada orang tua dan guru
 

Viewers also liked

Birrul Walidain
Birrul WalidainBirrul Walidain
Birrul WalidainRia Widia
 
Adab makan dan minum dalam islam
Adab makan dan minum dalam islamAdab makan dan minum dalam islam
Adab makan dan minum dalam islamxaxu
 
Fadhilah(keutamaan) birrul walidain
Fadhilah(keutamaan) birrul walidainFadhilah(keutamaan) birrul walidain
Fadhilah(keutamaan) birrul walidainadinc_26
 
Adab ketika makan dan minum
Adab ketika makan dan minumAdab ketika makan dan minum
Adab ketika makan dan minumMaull Maulanan
 
Instalasi kabel straight dan crossover
Instalasi kabel straight dan crossoverInstalasi kabel straight dan crossover
Instalasi kabel straight dan crossoverDanar Noverawan
 
journal of english language
journal of english languagejournal of english language
journal of english languagesuci paramitha
 
Adab makan & minum
Adab makan & minumAdab makan & minum
Adab makan & minumAZURAROSLAN
 
03. Akhlak Kepada Orang Tua
03. Akhlak Kepada Orang Tua03. Akhlak Kepada Orang Tua
03. Akhlak Kepada Orang Tuayasin5582
 
pai taat dan patuh kepada kedua orang tua.PAI KELAS X(BIRUL WALIDAYIN)
pai taat dan patuh kepada kedua orang tua.PAI KELAS X(BIRUL WALIDAYIN)pai taat dan patuh kepada kedua orang tua.PAI KELAS X(BIRUL WALIDAYIN)
pai taat dan patuh kepada kedua orang tua.PAI KELAS X(BIRUL WALIDAYIN)devi anggraeni
 
Adab makan dan minum
Adab makan dan minumAdab makan dan minum
Adab makan dan minumhasby hd
 
Pedoman hidup islami warga muhammadiyah
Pedoman hidup islami warga muhammadiyahPedoman hidup islami warga muhammadiyah
Pedoman hidup islami warga muhammadiyahFatkul Islam
 

Viewers also liked (20)

Birrul Walidain
Birrul WalidainBirrul Walidain
Birrul Walidain
 
Birrul walidain
Birrul walidainBirrul walidain
Birrul walidain
 
Adab makan dan minum dalam islam
Adab makan dan minum dalam islamAdab makan dan minum dalam islam
Adab makan dan minum dalam islam
 
Bahaya ananiyah
Bahaya ananiyahBahaya ananiyah
Bahaya ananiyah
 
Fadhilah(keutamaan) birrul walidain
Fadhilah(keutamaan) birrul walidainFadhilah(keutamaan) birrul walidain
Fadhilah(keutamaan) birrul walidain
 
Adab ketika makan dan minum
Adab ketika makan dan minumAdab ketika makan dan minum
Adab ketika makan dan minum
 
Instalasi kabel straight dan crossover
Instalasi kabel straight dan crossoverInstalasi kabel straight dan crossover
Instalasi kabel straight dan crossover
 
journal of english language
journal of english languagejournal of english language
journal of english language
 
Adab makan dan minum
Adab  makan dan minumAdab  makan dan minum
Adab makan dan minum
 
Adab makan & minum
Adab makan & minumAdab makan & minum
Adab makan & minum
 
Makalah manajemen berbasis sekolah
Makalah manajemen berbasis sekolahMakalah manajemen berbasis sekolah
Makalah manajemen berbasis sekolah
 
03. Akhlak Kepada Orang Tua
03. Akhlak Kepada Orang Tua03. Akhlak Kepada Orang Tua
03. Akhlak Kepada Orang Tua
 
Soal dan Jawaban - ISBD
Soal dan Jawaban - ISBDSoal dan Jawaban - ISBD
Soal dan Jawaban - ISBD
 
Pengelolaan wakaf
Pengelolaan wakafPengelolaan wakaf
Pengelolaan wakaf
 
pai taat dan patuh kepada kedua orang tua.PAI KELAS X(BIRUL WALIDAYIN)
pai taat dan patuh kepada kedua orang tua.PAI KELAS X(BIRUL WALIDAYIN)pai taat dan patuh kepada kedua orang tua.PAI KELAS X(BIRUL WALIDAYIN)
pai taat dan patuh kepada kedua orang tua.PAI KELAS X(BIRUL WALIDAYIN)
 
Adab makan dan minum
Adab makan dan minumAdab makan dan minum
Adab makan dan minum
 
Pedoman hidup islami warga muhammadiyah
Pedoman hidup islami warga muhammadiyahPedoman hidup islami warga muhammadiyah
Pedoman hidup islami warga muhammadiyah
 
Birrul walidain
Birrul walidainBirrul walidain
Birrul walidain
 
Adab makan minum - copy
Adab makan minum - copyAdab makan minum - copy
Adab makan minum - copy
 
Manajemen peserta didik
Manajemen peserta didikManajemen peserta didik
Manajemen peserta didik
 

Similar to OPTIMASI BIRRUL WALIDAIN

Mengapa ridho allah tergantung pada ridho orang tua
Mengapa ridho allah tergantung pada ridho orang tuaMengapa ridho allah tergantung pada ridho orang tua
Mengapa ridho allah tergantung pada ridho orang tuaHelmon Chan
 
AKHLAK_DALAM_KELUARGA.pptx
AKHLAK_DALAM_KELUARGA.pptxAKHLAK_DALAM_KELUARGA.pptx
AKHLAK_DALAM_KELUARGA.pptxBagasWahyudi3
 
AMALAN TERBAIK DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL
AMALAN TERBAIK DALAM PEMBANGUNAN SOSIALAMALAN TERBAIK DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL
AMALAN TERBAIK DALAM PEMBANGUNAN SOSIALKyah Minseok
 
Modul Mata Pelajaran PAI SMP Kelas IX
Modul Mata Pelajaran PAI SMP Kelas IXModul Mata Pelajaran PAI SMP Kelas IX
Modul Mata Pelajaran PAI SMP Kelas IXruangkuliahpai6f
 
Kelas 9 bab 3 Menuai keberkahan dengan rasa hormat dan taat kpd orang tua dan...
Kelas 9 bab 3 Menuai keberkahan dengan rasa hormat dan taat kpd orang tua dan...Kelas 9 bab 3 Menuai keberkahan dengan rasa hormat dan taat kpd orang tua dan...
Kelas 9 bab 3 Menuai keberkahan dengan rasa hormat dan taat kpd orang tua dan...SaiyidahMuflihah
 
Adab terhadap kedua orang tua
Adab terhadap kedua orang tuaAdab terhadap kedua orang tua
Adab terhadap kedua orang tuaridwansyah218
 
Birrul Walidain.doc
Birrul Walidain.docBirrul Walidain.doc
Birrul Walidain.docNuniAriyani3
 
Tanggungjawab anak terhadap orang tua
Tanggungjawab anak terhadap orang tuaTanggungjawab anak terhadap orang tua
Tanggungjawab anak terhadap orang tuapjj_kemenkes
 
Memaknai arti seorang ibu
Memaknai arti seorang ibuMemaknai arti seorang ibu
Memaknai arti seorang ibuAufiya Tsalitsa
 
Kelas 07 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Siswa Bab 8
Kelas 07 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Siswa Bab 8Kelas 07 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Siswa Bab 8
Kelas 07 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Siswa Bab 8sitisarahrahmania
 
Pentingnya Menghormati Orangtua
Pentingnya Menghormati OrangtuaPentingnya Menghormati Orangtua
Pentingnya Menghormati OrangtuaRamadhan Setiady
 
Babviii 161207045219 2
Babviii 161207045219 2Babviii 161207045219 2
Babviii 161207045219 2NoviShinta
 
Menghormati dan Mematuhi Orang Tua & Guru
Menghormati dan Mematuhi Orang Tua & GuruMenghormati dan Mematuhi Orang Tua & Guru
Menghormati dan Mematuhi Orang Tua & GuruNasywa42
 
Bakti pd orang tua
Bakti pd orang tuaBakti pd orang tua
Bakti pd orang tuaHelmon Chan
 
03 akhlak-kepada-orangtua-1219905388426658-8
03 akhlak-kepada-orangtua-1219905388426658-803 akhlak-kepada-orangtua-1219905388426658-8
03 akhlak-kepada-orangtua-1219905388426658-8BudiSafarianto2
 
Pai kelompok 2
Pai kelompok 2Pai kelompok 2
Pai kelompok 2Normaya_
 

Similar to OPTIMASI BIRRUL WALIDAIN (20)

Mengapa ridho allah tergantung pada ridho orang tua
Mengapa ridho allah tergantung pada ridho orang tuaMengapa ridho allah tergantung pada ridho orang tua
Mengapa ridho allah tergantung pada ridho orang tua
 
Pembangunan mapan dalam Islam
Pembangunan mapan dalam IslamPembangunan mapan dalam Islam
Pembangunan mapan dalam Islam
 
AKHLAK_DALAM_KELUARGA.pptx
AKHLAK_DALAM_KELUARGA.pptxAKHLAK_DALAM_KELUARGA.pptx
AKHLAK_DALAM_KELUARGA.pptx
 
AMALAN TERBAIK DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL
AMALAN TERBAIK DALAM PEMBANGUNAN SOSIALAMALAN TERBAIK DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL
AMALAN TERBAIK DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL
 
Modul Mata Pelajaran PAI SMP Kelas IX
Modul Mata Pelajaran PAI SMP Kelas IXModul Mata Pelajaran PAI SMP Kelas IX
Modul Mata Pelajaran PAI SMP Kelas IX
 
Kelas 9 bab 3 Menuai keberkahan dengan rasa hormat dan taat kpd orang tua dan...
Kelas 9 bab 3 Menuai keberkahan dengan rasa hormat dan taat kpd orang tua dan...Kelas 9 bab 3 Menuai keberkahan dengan rasa hormat dan taat kpd orang tua dan...
Kelas 9 bab 3 Menuai keberkahan dengan rasa hormat dan taat kpd orang tua dan...
 
Adab terhadap kedua orang tua
Adab terhadap kedua orang tuaAdab terhadap kedua orang tua
Adab terhadap kedua orang tua
 
Birrul Walidain.doc
Birrul Walidain.docBirrul Walidain.doc
Birrul Walidain.doc
 
Tanggungjawab anak terhadap orang tua
Tanggungjawab anak terhadap orang tuaTanggungjawab anak terhadap orang tua
Tanggungjawab anak terhadap orang tua
 
Memaknai arti seorang ibu
Memaknai arti seorang ibuMemaknai arti seorang ibu
Memaknai arti seorang ibu
 
Kelas 07 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Siswa Bab 8
Kelas 07 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Siswa Bab 8Kelas 07 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Siswa Bab 8
Kelas 07 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Siswa Bab 8
 
Pentingnya Menghormati Orangtua
Pentingnya Menghormati OrangtuaPentingnya Menghormati Orangtua
Pentingnya Menghormati Orangtua
 
Babviii 161207045219 2
Babviii 161207045219 2Babviii 161207045219 2
Babviii 161207045219 2
 
Bab viii
Bab viiiBab viii
Bab viii
 
TIK
TIKTIK
TIK
 
Ciri ciri anak sholeh
Ciri ciri anak sholehCiri ciri anak sholeh
Ciri ciri anak sholeh
 
Menghormati dan Mematuhi Orang Tua & Guru
Menghormati dan Mematuhi Orang Tua & GuruMenghormati dan Mematuhi Orang Tua & Guru
Menghormati dan Mematuhi Orang Tua & Guru
 
Bakti pd orang tua
Bakti pd orang tuaBakti pd orang tua
Bakti pd orang tua
 
03 akhlak-kepada-orangtua-1219905388426658-8
03 akhlak-kepada-orangtua-1219905388426658-803 akhlak-kepada-orangtua-1219905388426658-8
03 akhlak-kepada-orangtua-1219905388426658-8
 
Pai kelompok 2
Pai kelompok 2Pai kelompok 2
Pai kelompok 2
 

More from Ria Widia

Hijab dalam Kewarisan
Hijab dalam KewarisanHijab dalam Kewarisan
Hijab dalam KewarisanRia Widia
 
Teori Konsumsi
Teori KonsumsiTeori Konsumsi
Teori KonsumsiRia Widia
 
Pengertian dan Tujuan Mempelajari Ilmu Tasawuf
Pengertian dan Tujuan Mempelajari Ilmu TasawufPengertian dan Tujuan Mempelajari Ilmu Tasawuf
Pengertian dan Tujuan Mempelajari Ilmu TasawufRia Widia
 
Makalah : IMAN
Makalah : IMANMakalah : IMAN
Makalah : IMANRia Widia
 
Memahami Islam Secara Komprehensif
Memahami Islam Secara KomprehensifMemahami Islam Secara Komprehensif
Memahami Islam Secara KomprehensifRia Widia
 
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)Ria Widia
 
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)Ria Widia
 
Implementasi Akhlak dalam Kehidupan
Implementasi Akhlak dalam KehidupanImplementasi Akhlak dalam Kehidupan
Implementasi Akhlak dalam KehidupanRia Widia
 
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa Indonesia
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa IndonesiaMorfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa Indonesia
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa IndonesiaRia Widia
 
Review Film "KCB"
Review Film "KCB"Review Film "KCB"
Review Film "KCB"Ria Widia
 

More from Ria Widia (13)

Hijab dalam Kewarisan
Hijab dalam KewarisanHijab dalam Kewarisan
Hijab dalam Kewarisan
 
Pembiayaan
PembiayaanPembiayaan
Pembiayaan
 
Perpajakan
PerpajakanPerpajakan
Perpajakan
 
Teori Konsumsi
Teori KonsumsiTeori Konsumsi
Teori Konsumsi
 
Pengertian dan Tujuan Mempelajari Ilmu Tasawuf
Pengertian dan Tujuan Mempelajari Ilmu TasawufPengertian dan Tujuan Mempelajari Ilmu Tasawuf
Pengertian dan Tujuan Mempelajari Ilmu Tasawuf
 
TASAWUF
TASAWUFTASAWUF
TASAWUF
 
Makalah : IMAN
Makalah : IMANMakalah : IMAN
Makalah : IMAN
 
Memahami Islam Secara Komprehensif
Memahami Islam Secara KomprehensifMemahami Islam Secara Komprehensif
Memahami Islam Secara Komprehensif
 
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
 
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
 
Implementasi Akhlak dalam Kehidupan
Implementasi Akhlak dalam KehidupanImplementasi Akhlak dalam Kehidupan
Implementasi Akhlak dalam Kehidupan
 
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa Indonesia
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa IndonesiaMorfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa Indonesia
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa Indonesia
 
Review Film "KCB"
Review Film "KCB"Review Film "KCB"
Review Film "KCB"
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 

OPTIMASI BIRRUL WALIDAIN

  • 1. BIRRUL WALIDAIN DAN ‘UQUQUL WALIDAIN Makalah ini disusun guna memenuhi Tugas Akhir Akhlak Tasawuf Dosen Pengampu : Relit Nur Edi, S. Ag., M. Ag. DISUSUN OLEH : NAMA : RIA WIDIANTI NPM : 14119214 KELAS E PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI’AH JURUSAN SYARI’AH DAN EKONOMI ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) JURAI SIWO METRO TAHUN PELAJARAN 2014/2015
  • 2. A. LATAR BELAKANG Islam telah mengajarkan kepada kita agar berbakti kepada orang tua. Mengingat banyak dan besarnya pengorbanan serta kebaikan orang tua terhadap anak, yaitu memelihara dan mendidik kita dejak kecil tanpa perhitungan biaya yang sudah dikeluarkan dan tidak mengharapkan balasan sedikit pun dari anak, meskipun anak sudah mandiri dan bercukupan tetapi orang tua tetap memperlihatkan kasih sayangnya, oleh karena itu seorang anak memiliki macam- macam kewajiban terhadap orang tuanya menempati urutan kedua setelah Allah Swt, dan kita juga dilarang durhaka kepada orang tua. Dalam makalah ini, pemakalah akan memaparkan tentang birrul walidain dan ‘uququl walidain. B. PEMBAHASAN 1. Birrul Walidain a) Pengertian Birrul Walidain Al Birr yaitu kebaikan, berdasarkan sabda Rasulullah SAW : “Al Birr adalah baiknya akhlaq“ (HR. Muslim). Birrul Walidain (‫ل‬ْ‫و‬َ‫ا‬‫ل‬‫ل‬‫د‬َ ‫ا‬ْ‫و‬‫د‬َ ِ ‫ل‬ ‫ل‬ِّ) merupakan kebaikan-kebaikan yang dipersembahkan oleh seorang anak kepada kedua orang tuanya, kebaikan tersebut mencakup dzahiran wa batinan dan hal tersebut didorong oleh nilai-nilai fitrah manusia meskipun mereka tidak beriman. Manakala wajibatul walid (kewajiban orang tua) adalah untuk mempersiapkan anak-anaknya agar dapat berbakti kepadanya seperti sabda Nabi SAW., “Allah merahmati orang tua yang menolong anaknya untuk boleh berbakti kepadanya”.1 b) Dalil tentang Birrul Walidain ‫ا‬ْ ‫و‬َِْ‫و‬ ‫ا‬ْ ِ‫د‬‫ا‬‫ي‬‫ا‬‫ك‬ ‫إ‬ِِ‫و‬ ‫ا‬ْ ‫ٱ‬ ۡ‫م‬َ‫ص‬ۡ‫ي‬ ۡ‫م‬َِ‫ا‬‫ي‬‫ا‬‫ص‬‫ا‬ۡ ‫ل‬‫م‬َِ‫ا‬‫ل‬‫ل‬‫د‬‫س‬ ‫ا‬ْ‫ل‬ِّ ‫ِْا‬‫و‬‫ا‬‫ٲ‬ِ‫ل‬ َِ‫ي‬ ‫ا‬َِِ‫م‬َ ‫ا‬ْ ‫ا‬ْ ۡ َ ‫ل‬َ‫ا‬‫ص‬ِ‫يد‬ ‫م‬‫د‬‫ا‬‫د‬‫ل‬ً ‫عا‬َِ‫ا‬‫ل‬‫ل‬‫د‬‫س‬ ‫ا‬ْ‫ل‬‫د‬ ‫ا‬ْ ‫د‬‫ل‬‫د‬ ‫د‬‫ل‬َ ‫ٱ‬ ۡ‫م‬ۡ‫ي‬ِ‫و‬‫ا‬َ‫ل‬َ ِ َِۡۡ‫ي‬ ‫ل‬ْ‫ا‬‫ي‬ ‫ل‬َِْ‫ا‬‫ص‬ ‫ا‬‫ك‬ “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- 1 http://dakwah.info/supplemen/birrul-walidain-berbuat-baik-terhadap-kedua-ibu- bapa/
  • 3. tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, dan hanya kepada-Ku lah kembalimu.” (QS. Luqman : 14). Berkaitan dengan ini, Rasulullah SAW. bersabda: “Keridhaan Rabb (Allah) ada pada keridhaan orang tua dan kemurkaan Rabb (Allah) ada pada kemurkaan orang tua” (HR. Tirmidzi)2 c) Kedudukan Birrul Walidain Birrul Walidain mempunyai kedudukan yang istimewa dalam ajaran Islam. Allah dan Rasul-Nya menempatkan orang tua pada posisi yang sangat istimewa, sehingga berbuat baik pada keduanya juga menempati posisi yang sangat mulia, dan sebaliknya durhaka kepada keduanya menempati posisi yang sangat hina. Karena mengingat jasa ibu bapak yang sangat besar sekali dalam proses reproduksi dan regenerasi umat manusia. Secara khusus Allah juga mengingatkan betapa besar jasa dan perjuangan seorang ibu dalam mengandung, menyusui, merawat dan mendidik anaknya. Kemudian bapak, sekalipun tidak ikut mengandung tapi dia berperan besar dalam mencari nafkah, membimbing, melindungi, membesarkan dan mendidik anaknya, sehingga mampu berdiri bahkan sampai waktu yang sangat tidak terbatas. Berdasarkan semuanya itu, tentu sangat wajar dan logis saja, kalau si anak dituntut untuk berbuat kebaikan kepada orang tuanya dan dilarang untuk mendurhakainya.3 d) Keutamaan Birrul Walidain 1) ‫ل‬‫ص‬‫ا‬‫ال‬‫م‬َ‫َد‬ ‫ا‬‫ل‬‫و‬ْ‫ا‬ِّ ‫ل‬ِ ‫د‬‫ا‬‫د‬‫ل‬ً ‫ل‬‫أل‬ ‫ا‬‫وص‬‫ك‬‫ا‬‫ل‬‫و‬َ َ‫ح‬‫ا‬ۡ‫ا‬‫ي‬ (amal yang paling dicintai disisi Allah SWT setelah solat) Sebagaimana dalam hadist yang diriwayatkan oleh Abdir Rahman Abdillah Ibni Mas’ud ra “Aku pernah bertanya kepada Nabi SAW amal apa yang paling di cintai disisi Allah ?” Rasulullah bersabda “Solat tepat pada waktunya”. Kemudian aku tanya lagi “Apa lagi selain itu ?” bersabda Rasulullah “Berbakti kepada kedua 2 RiwayatTirmidzi dalamJami’nya (1/ 346), Hadits ini Shohih,lihatSilsilah Al Hadits Ash Shahiihah No.516. 3 Yunahar Ilyas,Kuliah Akhklak,(Yogyakarta: LPPI ,cet IX,2007), hlm. 147-152.
  • 4. orang tua” Aku tanya lagi “ Apa lagi ?”. Jawab Rasulullah “Jihad dijalan Allah”. (HR. Bukhari dan Muslim) Ini tidak berarti jika melakukan solat tepat pada waktu dan jihad fisabilillah menafikan kewajiban birrul walidain kerana Rasulullah SAW pernah menolak permohonan salah seorang sahabat untuk jihad fisabilillah kerana masalah hubungan dengan kedua ibu bapanya. Lantas Rasulullah SAW. memerintahkan beliau segera pulang menyelesaikan permasalahan tersebut dahulu. 2) ‫ل‬‫ص‬ ‫ا‬ْ‫و‬‫ك‬‫م‬‫ل‬‫َد‬ ۡ‫ح‬ ‫ا‬‫ع‬‫ا‬َ‫و‬‫ٲ‬ۡ‫ص‬ (doa mereka mustajab) Di antara buktinya adalah kisah ulama besar hadits yang sudah ma’ruf di tengah-tengah kaum muslimin, Imam Bukhari rahimahullah. Beliau buta sewaktu kecil lalu ibunya seringkali berdoa agar Allah SWT memulihkan penglihatan beliau. Suatu malam di dalam mimpi, ibunya melihat Nabi Allah, al-Khalil, Ibrahim ‘alaihissalam yang berkata kepadanya, ‘Wahai wanita, Allah telah mengembalikan penglihatan anakmu karena begitu banyaknya kamu berdoa.” Pada pagi harinya, ia melihat anaknya dan ternyata benar, Allah telah mengembalikan penglihatannya.4 Hal di atas menunjukkan benarnya sabda Rasul kita shallallahu ‘alaihi wa sallam akan manjurnya do’a orang tua pada anaknya. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‫و‬َ ََ‫ع‬ْ‫و‬َ‫ة‬‫اوع‬‫ل‬ْ‫و‬َ‫ِئ‬ِْ‫وو‬َِْ‫ا‬ْ‫و‬ْ‫ة‬‫و‬‫عا‬ْ‫و‬ْ‫ِئ‬ِْ‫و‬ ‫ا‬‫ر‬ْ ْ ‫وَو‬َََ‫د‬ ْ‫ع‬‫ا‬‫و‬َ‫ة‬‫اوع‬‫ل‬ْ‫و‬َ‫ِئ‬ُِّْْ‫و‬َ َ‫دع‬ ‫و‬َ‫اوعة‬‫ل‬ْ‫و‬َ‫ِئ‬ُِّْْ “Tiga doa yang tidak tertolak yaitu doa orang tua, doa orang yang berpuasa dan doa seorang musafir.” (HR. Al Baihaqi)5 3) ‫س‬َ‫ب‬َ‫ُب‬ ‫ن‬ُ‫سُز‬َ‫ل‬ ُ ‫ا‬‫ل‬‫ا‬َّ‫س‬ ‫ا‬‫م‬َ‫ة‬َِ (sebab turunnya rahmat) Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, “Barangsiapa yang ingin rizkinya diperluas, dan agar usianya diperpanjang (dipenuhi berkah), hendaknya ia menjaga tali silaturahim.” (HR. Bukhari dan Muslim) 4 Asy-Syifa` Ba’da Al-Maradhkarya Ibrahimbin ‘Abdullah al-Hazimy sebagai yang dinukilnya dari kitab Hadyu as-Saary Fi Muqaddimah Shahih al-Buukhary karyaal-Hafizh Ibn Hajar al-‘Asqalany 5 HR. Al Baihaqi dalamSunan Al Kubro. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini shahih sebagaimanadalamAs Silsilah Ash Shahihah no.1797
  • 5. 4) Bukan berarti membalas budi kerana jasa mereka tidak mungkin terbalas Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Seorang anak tidak akan dapat membalas budi baik ayahnya, kecuali bila ia mendapatkan ayahnya sebagai hamba, lalu dia merdekakan.” (HR. Muslim) 5) Al ummu hiya ahaqu suhbah (prioriti untuk mendapat perlakuan yang lebih dekat dari kedua orang tua ialah ibu) Dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu ia berkata, “Datang seseorang kepada Rasulullah SAW. dan berkata, ’Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali ? Nabi SAW. menjawab, ’Ibumu! Orang tersebut kembali bertanya, ’Kemudian siapa lagi ? Nabi SAW. menjawab, ’Ibumu! Ia bertanya lagi, ’Kemudian siapa lagi?’ Nabi SAW. menjawab, ’Ibumu!, Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi, ’Nabi SAW. menjawab, Bapakmu ” (HR. Bukhari dan Muslim) 6) Taat kepada orang tua adalah salah satu penyebab masuk Syurga. Rasulullah SAW. bersabda, “Sungguh kasihan, sungguh kasihan, sungguh kasihan.” Salah seorang sahabat bertanya, “Siapa yang kasihan, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Orang yang sempat berjumpa dengan orang tuanya, kedua-duanya, atau salah seorang di antara keduanya, saat umur mereka sudah tua, namun tidak dapat membuatnya masuk surga.” (HR. Muslim) 7) Durhaka kepada orang tua, termasuk dosa besar yang terbesar. Dari Abu Bakrah diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW. bersabda, “Mahukah kalian kuberitahukan dosa besar yang terbesar?” Para sahabat menjawab, “Tentu mahu, wahai Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam.” Beliau bersabda, “Berbuat syirik kepada Allah, dan durhaka terhadap orang tua.” Kemudian, sambil bersandar, beliau bersabda lagi, “..ucapan dusta, persaksian palsu.” Beliau terus meneruskan mengulang sabdanya itu, sampai kami (para sahabat) berharap beliau segera terdiam. (HR Bukhari dan Muslim)
  • 6. e) Bentuk-Bentuk Birrul Walidain Adapun bentuk-bentuk Birrul Walidain di antaranya: 1) Taat dan patuh terhadap perintah kedua orang tua, taat dan patuh orang tua dalam nasihat, dan perintahnya selama tidak menyuruh berbuat maksiat atau berbuat musyrik, bila kita disuruhnya berbuat maksiat atau kemusyrikan, tolak dengan cara yang halus dan kita tetap menjalin hubungan dengan baik. 2) Senantiasa berbuat baik terhadap kedua orang tua, bersikap hormat, sopan santun, baik dalam tingkah laku maupun bertutur kata, memuliakan keduanya, terlebih di usia senja.6 3) Mengikuti keinginan dan saran orang tua dalam berbagai aspek kehidupan, baik masalah pendidikan, pekerjaan, jodoh, maupun masalah lainnya. Selama keinginan dan saran-saran itu sesuai dengan ajaran Islam. 4) Membantu Ibu Bapak secara fisik dan materil. Misalnya, sebelum berkeluarga dan mampu berdiri sendiri anak-anak membantu orang tua terutama ibu. Dan mengerjakan pekerjaan rumah. 5) Mendoakan Ibu Bapak semoga diberi oleh Allah kemampuan, rahmat dan kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat. 6) Menjaga kehormatan dan nama baik mereka. 7) Menjaga, merawat ketika mereka sakit, tua dan pikun. 8) Setelah orang tua meninggal dunia, Birrul Walidain masih bisa diteruskan dengan cara antara lain:  Mengurus jenazahnya dengan sebaik-baiknya  Melunasi semua hutang-hutangnya  Melaksanakan wasiatnya  Meneruskan sillaturrahmi yang dibinanya sewaktu hidup  Memuliakan sahabat-sahabatnya  Mendoakannya.7 9) Memberikan Harta Kepada Orang Tua Menurut Jumlah Yang mereka Inginkan 6 Mahmud Sya’roni, Cermin Kehidupan Rosul,(Semarang: Aneka Ilmu,cet I, 2006),hlm.378. 7 Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlak,..hlm.152-156.
  • 7. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda kepada seorang laki-laki ketika ia berkata: “Ayahku ingin mengambil hartaku.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Kamu dan hartamu milik ayahmu.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah). Oleh sebab itu, hendaknya seseorang jangan bersikap bakhil (kikir) terhadap orang yang menyebabkan keberadaan dirinya, memeliharanya ketika kecil dan lemah, serta telah berbuat baik kepadanya. 10) Meminta Izin Kepada Mereka Sebelum Berjihad dan Pergi Untuk Urusan Lainnya Izin kepada orang tua diperlukan untuk jihad yang belum ditentukan. Seorang laki-laki datang menghadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan bertanya: “Ya, Raslullah, apakah aku boleh ikut berjihad?” Beliau balik bertanya: “Apakah kamu masih mempunyai kedua orang tua?” Laki-laki itu menjawab: “Masih.” Beliau bersabda: “Berjihadlah (dengan cara berbakti) kepada keduanya.” (HR. Bukhari no. 3004, 5972, dan Muslim no. 2549, dari Ibnu ‘Amr radhiyallahu ‘anhu) 11) Tidak Mencela Orang Tua atau Tidak Menyebabkan Mereka Dicela Orang Lain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Termasuk dosa besar adalah seseorang mencela orang tuanya.” Para Sahabat bertanya: “Ya, Rasulullah, apa ada orang yang mencela orang tuanya?” Beliau menjawab: “Ada. Ia mencela ayah orang lain kemudian orang itu membalas mencela orang tuanya. Ia mencela ibu orang lain lalu orang itu membalas mencela ibunya.” (HR. Bukhari dan Muslim).8 f) Doa Anak untuk Orang Tua Seorang anak yang ingin mendoakan kedua orang tuanya dapat mengambil contoh dari ayat suci Al-Quran yaitu, doa Nabi Ibrahim AS ketika mengajukan permohonan kepada Allah Swt agar dapat lah kiranya Allah memberi ampunan pada kedua orang tuanya dari dosa-dosa yang telah mereka perbuat. 8 http://dakwah.info/supplemen/birrul-walidain-berbuat-baik-terhadap-kedua-ibu- bapa/
  • 8.  Doa Nabi Ibrahim as dalam QS. Ibrahim: 41 “Ya Tuhan Kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)".  Permohonan Nabi Ibrahim dalam Q.S. Al-Israa’: 24 “ ... dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". 2. ‘Uququl Walidain ( ‫ل‬ْ‫و‬َ‫ا‬‫ل‬‫ل‬‫د‬َ ‫ا‬ْ‫و‬‫د‬َ ۡ‫ق‬ ‫و‬ْۡ‫ق‬ۡ‫ك‬) a) Pengertian ‘Uququl Walidain Al- ‘uquuq (durhaka) adalah lawan kata dari al- birr (berbuat baik). Ibnu al- Manzhur berkata: mendurhakai bapak artinya keluar dari ketaatan kepadanya, mendurhakai orang tua berarti memutuskan hubungan dengan mereka dan tidak menjalin kasih sayang kepada mereka” [Lisanul Arab10/256] Ia juga berkata: “dan di dalam hadits, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam melarang mendurhakai para ibu, dan al-‘ uquuq adalah lawan dari al-birr. Makna asal kata al-uquuq adalah asy-syaqq ( membelah) dan al-qath’u (memotong/memutuskan)” [Lisanul Arab 10/257].9 b) Celaan Untuk ‘Uququl Walidain Uquuqul walidain merupakan satu dosa besar diantara daftar dosa –dosa besar yang lain. Larangan uquuqul walidain menyertai larangan berbuat syirik kepada Allah. Uququl Walidain dapat mengakibatkan turunnya adzab bagi pelakunya di dunia, dan merupakan sebab tertolaknya amalan dan salah satu sebab masuk neraka. Uquuqul walidain merupakan sikap pengingkaran terhadap keutamaan dan kebaikan, semacam indikasi kedunguan hati dan bentuk kebodohan perilaku serta gejala kekerdilan jiwa. Hal ini mengingat betapa istimewanya kedudukan kedua orang tua dalam ajaran Islam dan juga mengingat betapa besarnya jasa kedua orang tua terhadap anaknya, jasa itu tidak bisa diganti dengan apapun. Adapun bentuk pendurhakaan terhadap orang tua bermacam- macam dan bertingkat-tingkat, mulai dari mendurhaka di dalam hati, mengomel, 9 http://almanhaj.or.id/content/1390/slash/0/durhaka-kepada-orang-tua/
  • 9. mengatakan “ah” ( uffin, berkata kasar, menghardik, tidak menghiraukan panggilannya, tidak pamit, tidak patuh dan bermacam-macam tindakan lain yang mengecewakan atau bahkan menyakitkan hati orang tua.) di dalam QS. A-Israa: 23 di ungkapkan oleh Allah dua contoh pendurhakaan kepada orang tua yaitu, mengucapkan kata “uffin” dan menghardik (lebih-lebih lagi bila kedua orang tua sudah berusia lanjut).10 c) Larangan ‘Uququl Walidain Di dalam Al-Qur'an banyak disebut tentang hak-hak orangtua dan perintah untuk berbakti kepada keduanya serta melarang mendurhakai mereka. Allah ta’ala telah menempatkan hak orangtua setelah hak-Nya dalam banyak ayat.  “Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu maka janganlah sekali-kali kamu mengatakan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapakanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan" ucapkanlah: “Wahai Tuhanku kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” [QS. Al-Isra : 23-24]  Dan juga riwayat lain dari sahabat Abdullah bin Al ‘Ash Radiallahu anhu dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, Beliau bersabda: “Dosa-dosa besar (diantaranya adalah): berbuat syirik kepada Allah, durhaka kepada orangtua, membunuh jiwa dan sumpah palsu.” [Al Bukhari 6675]. d) Jenis – jenis ‘Uququl Walidain Uquuqul walidain memiliki banyak bentuk dan beragam jenisnya, antara lain: 1) Membuat keduanya menangis baik dengan perbuatan ataupun ucapan. 2) Menghardik keduanya dengan menyemburkan kata keras dan kasar, berseru “ah” dan berkeluh kesah saat diperintah keduanya Allah Ta’ala berfirman. 10 Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlak,...hlm,157-159.
  • 10. "... maka jangan sekali-kali kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah”...” [Al-Isra: 23] 3) Bermuka masam dan mengerutkan kening dihadapan mereka. 4) Memandang dengan pandangan marah dan merendahkan, memalingkan muka, memotong pembicaraan, mendustai serta membantah ketika mereka berbicara. 5) Tidak membantu pekerjaan rumah orangtua, bahkan memerintah mereka seperti layaknya pembantu. Perilaku seperti ini tidak boleh dilakukan terutama jika sang ibu telah lemah dan sakit. Adapun jika sang ibu melakukannya dengan senang hati (bukan karena perintah anak) maka hal ini boleh saja, dengan rasa terimakasih kepadanya dan tetap mendoakannya. 6) Mengkritik makanan buatan ibu. Dalam hal ini ada dua larangan, pertama larangan mencela makanan karena Rasulullah tidak pernah mencela makanan sedikitpun, jika beliau suka beliau makan dan jika beliau tidak suka beliau tidak memakannya. Kedua, kritikan terhadap masakan ibu menunjukkan minimnya adab anak kepada ibu. 7) Tidak menganggap dan tidak menghargai pendapat mereka. 8) Tidak minta izin saat masuk menemui mereka. 9) Memancing masalah di depan mereka dan menjatuhkannya dalam lubang kesulitan. 10) Memercikkan caci maki, laknat, dan celaan terhadap orang tua di hadapan orang banyak, membeberkan aib dan mencemarkan nama baik mereka dengan cara melakukan perbuatan hina yang menghilangkan kemuliaan dan kewibawaan. 11) Membawa kemungkaran-kemungkaran ke rumah dan melakukannya dihadapan mereka. 12) Membebani mereka dengan segunung permintaan. 13) Mendahulukan ketaatan kepada istri daripada ketaatan kepada orangtua (untuk laki-laki), adapun wanita yang telah bersuami, maka ketaatan kepada suami wajib diutamakan daripada ketaatan kepada orangtua. 14) Meninggalkan mereka di saat mereka membutuhkan (misal dengan menitipkan di panti jompo).
  • 11. 15) Berlepas diri dari mereka, merasa malu jika menyebut dan menisbatkan diri kepada mereka. 16) Menganiaya, memukul, mendiamkan dan menasehati mereka dengan cara yang tidak baik ketika mereka terlibat dalam kemaksiatan. 17) Bakhil, kikir mengungkit-ungkit dan menghitung-hitung pemberian dan bantuan yang diberikan kepada mereka. 18) Mencuri harta orangtua. 19) Mengharapkan kematian orangtua atau pun membunuh mereka agar terbebas dari mereka. e) Sebab-Sebab ‘Uququl Walidain 1) Ketidaktahuan akan adanya adzab bagi orang yang melakukan dosa tersebut serta (ketidak tahuan akan) adanya pahala bagi mereka yang berbakti kepada orangtua. 2) Pendidikan yang buruk. Orang tua tidak mendidik anak di garis ketaqwaan, kebaikan, menyambung tali silaturahmi, serta jalan-jalan keluhuran, sehingga menggiring anak kepada uquuqul walidain. 3) Adanya kontradiksi ucapan dan perbuatan orangtua yang menyebabkan ketidak selarasan antara anak dan orangtua. Orangtua memerintah anak dengan suatu perintah sementara mereka sendiri tidak melaksanakan perintah tersebut atau bahkan melakukan hal yang bertentangan. Padahal dalam konteks pendidikan islami, konsistensi (keistiqomahan) orangtua dalam menjalankan syariat merupakan satu faktor penting bagi keberhasilan pendidikan anak dan pembentukan kepribadian mereka. Anak memiliki potensi besar untuk mencontoh.apa yang mereka lihat dan mereka dengar. 4) Perlakuan buruk orang tua terhadap anak. 5) Kedurhakaan orang tua kepada orang tua mereka sendiri. Ini adalah faktor penyebab yang paling banyak terjadi. Jika seseorang mendurhakai orang tuanya maka ia akan dibalas dengan kedurhakaan anaknya sendiri kepadanya, karena dua alasan, pertama: karena anaknya mencontoh perbuatannya tersebut, kedua: balasan suatu perbuatan adalah sebanding dengan perbuatan tersebut. 6) Minimnya ketaqwaan orang tua saat terjadi perceraian. Tidak selamanya konflik rumah tangga dapat terselesaikan dengan baik. Tak jarang sebuah
  • 12. konflik berakhir dengan perceraian. Terkadang pula perceraian tersebut berlangsung dengan cara yang tidak baik. Tatkala anak-anak berada bersama ibu, sang ibu membeberkan aib sang ayah kepada anak-anaknya dan menghasut mereka untuk menjauhi dan mendiamkan sang ayah. Demikian halnya yang dilakukan oleh sang ayah ketika anak-anak mengunjunginya. Disadari atau tidak hal ini akan mendorong anak untuk mendurhakai keduanya. 7) Diskriminasi diantara anak yang pada akhirnya akan menumbuhkan kebencian kepada orang tua, sehingga perselisihan dan percekcokan mewarnai hubungan diantara anak-anak. 8) Mengutamakan kesenangan hidup pribadi daripada berbakti kepada orang tua. Sebagian manusia yang memiliki orangtua berusia lanjut dan sakit-sakitan, menginginkan segera terbebas dari keduanya, baik dengan cara mengirim keduanya ke panti jompo atau pun dengan mencari tempat tinggal jauh dari mereka, demi kesenangan hidup pribadi.. Padahal tidaklah mereka akan merasakan sebersit ketenangan dan secuil kebahagian hidup kecuali dengan senantiasa menyertai, menemani orangtua dan berbuat baik kepada mereka. 9) Minimnya motivasi orang tua dalam membimbing anak-anak untuk berbakti kepada orangtua, sementara proses internalisasi nilai-nilai selain islam semakin deras mengalir merebut perhatian anak-anak., sedangkan penanaman prinsip pada diri anak-anak harus dilakukan sedini mungkin. Seorang anak, jika tidak mendapatkan bimbingan dan arahan, akan cenderung menyimpang dan meremehkan masalah birrul walidain (berbuat baik kepada orangtua). 10) Akhlaq istri yang buruk. Seorang istri yang berakhlaq buruk cenderung menghalangi suaminya ketika sang suami hendak berbuat baik kepada orangtua dan berusaha menghasut sang suami untuk mengeluarkan mereka dari rumah agar dia merasa lebih leluasa. 11) Minimnya kepekaan anak terhadap musibah yang menimpa orang tua.11 11 http://almanhaj.or.id/content/1390/slash/0/durhaka-kepada-orang-tua/
  • 13. C. KESIMPULAN  Birrul Walidain (‫ل‬ْ‫و‬َ‫ا‬‫ل‬‫ل‬‫د‬َ ‫ا‬ْ‫و‬‫د‬َ ِ ‫ل‬ ‫ل‬ِّ) merupakan kebaikan-kebaikan yang dipersembahkan oleh seorang anak kepada kedua orang tuanya, kebaikan tersebut mencakup dzahiran wa batinan dan hal tersebut didorong oleh nilai-nilai fitrah manusia meskipun mereka tidak beriman.  Perintah Birrul Walidain salah satunya terdapat pada QS. Luqman ayat 14 yang berbunyi: “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, dan hanya kepada-Ku lah kembalimu.”  Allah dan Rasul-Nya menempatkan kedudukan Birrul Walidain pada posisi yang sangat istimewa, sehingga berbuat baik pada keduanya juga menempati posisi yang sangat mulia.  Ada banyak keutamaan dari Birrul Walidain, diantaranya adalah merupakan amal yang paling dicintai disisi Allah SWT setelah solat.  Al- ‘uquuq (durhaka) adalah lawan kata dari al- birr (berbuat baik). ‘Uquuqul walidain merupakan satu dosa besar diantara daftar dosa – dosa besar yang lain. Uququl Walidain dapat mengakibatkan turunnya adzab bagi pelakunya di dunia, dan merupakan sebab tertolaknya amalan dan salah satu sebab masuk neraka.  Larangan berbuat ‘Uquuqul walidain salah satunya berbunyi: Sahabat Abdullah bin Al ‘Ash Radiallahu anhu dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, Beliau bersabda: “Dosa-dosa besar (diantaranya adalah): berbuat syirik kepada Allah, durhaka kepada orangtua, membunuh jiwa dan sumpah palsu.” [Al Bukhari 6675].
  • 14. DAFTAR PUSTAKA  Ilyas, Yunahar, 2007, Kuliah Akhklak, cet. IX, Yogyakarta: LPPI  Sya’roni, Mahmud, 2006, Cermin Kehidupan Rosul, cet. I, Semarang: Aneka Ilmu  http://dakwah.info/supplemen/birrul-walidain-berbuat-baik-terhadap- kedua-ibu-bapa/  http://almanhaj.or.id/content/1390/slash/0/durhaka-kepada-orang-tua/