SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Akhlak dan Tasawuf
Islam merupakan jalan kebahagiaan yang hakiki.Meskibanyak rumusan-rumusan tentang kebahagiaan datang, namun Islamlah satu-satunya jalan itu.
Agama yang akan dijadikan sandaran dan kerangka hidup bukanlah agama Islam yang saat ini dipahami telah terpecah belah menjadi memiliki sekte-
sektenya masing-masing, dan dengan praktik ibadah yang mereka buat serta mereka yakini masing-masing untuk diamalkan, sehingga sesungguhnya
mereka sendiritelah jauh dari sumber utama (al Qur’an dan Sunnah). Olehkarenanya,Hamka menginginkan agar agama Islam yang menjadi kerangk a
dalam hidup itu adalah agama Islam yang murni, dan terbebas daripraktik syirik, bid’ah dan khurafât.
Konsep-konsep tasawuf yang diterangkan Hamka sangat dinamis. Ia memahami tasawuf dengan pemahaman yang lebih tepat dengan ruh dan
semangat ajaran Islam. Hamka tidak memahami tasawuf sebagaimana gerakan tarekat dan sufistik pada umumnya.Tasawuf model Hamka ini
menandingi tasawuf tradisionalyang cenderung membawa bibit-bibit kebid’ahan, khurafat, dankesyirikan. Sementara Hamka adalah ulama modernis
(Mujaddid) yang begitu anti dengan hal-hal tersebut.Dapat dikatakan, corak tasawuf Hamka adalah tasawuf pemurnian.
Mengingat betapa penciptaan tasawuf dan pendidikan bukanlah hal yang kecil dan mudah tercapai,maka muncullah konsep tasawuf yang dituangkan dari
pemikiran atau ide tentang hal-hal yang berkaitan dengan tasawuf yang diungkapkan oleh banyak tokohmuslim,salah satunya adalah pengarang
bukuTasawuf Modern,Hamka.
Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian libraryresearch, Teknikpengumpulan data, dalam hal ini penulis melakukan identifikasi
wacana dari buku-buku, makalah atau artikel, majalah, jurnal, web (internet), ataupun informasi lainnya yang berhubungan dengan judul penulisan untuk
mencari hal-hal atau variabelyang berupa catatan, transkip, buku, suratkabar, majalah dan sebagainya yang berkaitan dengan kajian tentang konsep
pemikiran Hamka tentangtasawuf. Maka dilakukan langkah-langkah sebagaiberikut:
1) Mengumpulkan data-data yang ada baik melalui buku-buku, dokumen,
majalah internet (web).
2) Menganalisa data-data tersebut sehingga peneliti bisa menyimpulkan
tentang masalah yang dikaji.
Pada penelitian ini penulis memgambil tiga rumusan masalah yaitu:
(1)Bagaimana konsep pemikiran hamka tentangtasawuf
(2)Bagaimana hubungan antara tasawuf dengan zuhud
(3)Bagaimana hubungan antara tasawuf dengan kehidupan modern
Hasil penelitian ini yaitu:
(1) Hamka menilai bahwa tasawuf adalah sebuah disiplin ilmu yang telah mapan di dalam kajian Islam. Hamka memaknai Tasawuf dengan Shifa’ul Qalbi,
artinya membersihkan hati, pembersihan budi pekertidari perangai-perangaiyang tercela, lalu memperhias diri dengan perangai yang terpuji. Hamka
memaknai maksud semula dari tasawuf yaitu membersihkan jiwa, mendidik dan mempertinggi derajat budi, menekan segala kelobaan dan kerakusan,
memerangi sahwat yang terlebih dari keperluan untuk keperluan diri.
(2) Tasawuf merupakan pondasibagi insan yang berkecimpung didunia pendidikan. Jadi, hubungan antara tasawuf dengan pendidikan itu sangat erat.
Hal itu bisa kita lihat dari konsep pendidikan yang dilontarkan oleh Hamka. Tanpa tasawuf menurut perspektif saya pendidikan tidak akan berjalan sacara
mulus bahkan out putnya pun tidak sepertiyang diharapkan oleh pendidikan itu sendiri.
Akhlak dan Tasawuf
Hasil penelitian ini diharapkan mampu menggugah kesadaran umat Islam akan kesesuaian pemikiran tokoh tasawuf dan mengilhami munculnya
penelitian yang lebih mendalam dan integral tentang ajaran tasawuf.
KONSEP DASAR AKHLAK DAN TASAWUF
A. Pendahuluan
Di dalam islam akhlak da tasawuf banyak dibicarakan dan dimuat pada Al-Qur’an dan Hadis, sumber tersebut merupakan batasan dalam
tindakan kita sehari-hari, sehingga dalam jiwa ini benar-benar menggunakan akhlak dan tasawuf untuk mempermudah kita melakukan suatu ibadah.
Akhlak dan tasawuf ini akan mengarahkan kita ke jalan yang benar yaitu jalan untuk menyucikan jiwa. Akhlak dan tasawuf itu juga dapat digunakan
untuk mempermudah kita melakukan suatu ibadah. Tetapi pada zaman sekarang ini sudah banyak manusia yang tidak menggunakan akhlaknya
terutama pada golongan orang-orang muda. Untuk itu marilah kita mengupas tentang akhlak dan tasawuf.
B. Pengertian Akhlak Dan Tasawuf
1. Pengertian akhlak
Secara bahasa akhlak berasaldarikata ‫اخلق‬–‫يخلق‬-‫اخالق‬ artinya kebiasaan, watak, peradaban yang baik, agama. Kata akhlak sama
dengan kata khuluq.
Menurut Ibnu Maskawaih akhlak adalah:
‫َا‬‫د‬ ِ‫س‬‫َّا‬‫ن‬‫ِل‬‫ل‬ ٌ‫ل‬‫َا‬‫ح‬ٍ‫ة‬َّ‫ي‬ِ‫و‬ُ‫ر‬ُ‫و‬ ٍ‫ر‬ْ‫ك‬ِ‫ف‬ ِ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫غ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫َا‬‫ه‬ِ‫ل‬‫َا‬‫ع‬ْ‫ن‬َ‫ا‬ ‫َى‬‫ل‬ِ‫ا‬ ‫َا‬‫ه‬َ‫ل‬ ٌ‫ة‬َ‫ي‬ِ‫ع‬
Artinya: Keadaan jiwa seseorang yang mendorong untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan pikiran (lebih
dahulu).
Menurut imam Ghazaliakhlak adalah:
ٌ‫ة‬َ‫ر‬‫َا‬‫ب‬ِ‫ع‬ُ‫ق‬ْ‫ل‬ُ‫خ‬ْ‫ل‬َ‫ا‬ُ‫و‬ ٍ‫ر‬ْ‫ك‬ِ‫ف‬ ‫َى‬‫ل‬ِ‫ا‬ ٍ‫ة‬َ‫ج‬‫َا‬‫ح‬ ِ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫غ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ٍ‫ر‬ْ‫س‬ُ‫ي‬َ‫و‬ ٍ‫ة‬َ‫ل‬ْ‫و‬ُ‫ه‬ُ‫س‬ِ‫ب‬ ُ‫ل‬‫َا‬‫ع‬ْ‫ف‬َ ‫ْال‬‫ا‬ ُ‫ر‬ُ‫د‬ْ‫ص‬َ‫ت‬ ‫َا‬‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ٍ‫ة‬َ‫خ‬ِ‫س‬‫َا‬‫ر‬ ِ‫س‬ْ‫ف‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ِى‬‫ف‬ ِ‫ة‬َ‫ئ‬ْ‫ي‬َ‫ه‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ٍ‫ة‬َّ‫ي‬ِ‫و‬ُ‫ر‬
Artinya: Suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang dari padanya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah, dengan tidak memerlukan
pertimbangan pikiran (lebih dahulu).
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa akhlak adalah tabiat atau sifat seseorang, yaknikeadaan jiwa yang telah
terlatih, sehingga dalam jiwa tersebut benar-benar telah melekat sifat-sifat yang melahirkan perbuatan-perbuatan dengan mudah dan spontan
tanpa dipikirkan dan diangan-angankan lagi.
2. Pengertian tasawuf
Secara bahasa Tasawuf berasaldarikata = saf (baris), sufi(suci), sophos (Yunani, hikmah), suf (kain wol) atau sikap mental yang selalu
memelihara kesucian diri, beribadah, hidup sederhana, rela berkorban untuk kebaikan dan bersikap bijaksana.
Menurut Asy-Syekh Muhammad Amin Al-Kurdy mengatakan:
ْ‫ل‬‫ا‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫َا‬‫ه‬ِ‫ر‬ْ‫ي‬ِ‫ه‬ْ‫ط‬َ‫ت‬ ُ‫ة‬َ‫ي‬ِ‫ف‬ْ‫ي‬َ‫ك‬َ‫و‬ ‫َا‬‫ه‬ُ‫م‬ْ‫و‬ُ‫م‬ْْْ‫ذ‬َ‫م‬َ‫و‬ ‫َا‬‫ه‬ُ‫د‬ْ‫و‬ُ‫م‬ْ‫ح‬َ‫م‬ ِ‫س‬ْ‫ف‬َّ‫ن‬‫ال‬ َ‫ل‬‫َا‬‫و‬ْ‫ح‬َ‫ا‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ُ‫ف‬َ‫ر‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ ٌ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬َ‫و‬ُ‫ه‬ ُ‫ف‬ُّ‫و‬َ‫س‬َّ‫ت‬‫ال‬َّ‫س‬‫َال‬‫و‬ ِ‫ك‬ْ‫و‬ُ‫ل‬ُّ‫س‬‫ال‬ ُ‫ة‬َ‫ي‬ِ‫ف‬ْ‫ي‬َ‫ك‬َ‫و‬ ‫َا‬‫ه‬ِ‫د‬ْ‫و‬ُ‫م‬ْ‫ح‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ِ‫ف‬‫َا‬‫ص‬ْ‫ت‬ِ‫ال‬ْ‫ا‬ِ‫ب‬ ‫َا‬‫ه‬ُ‫ت‬َ‫ي‬ِ‫ل‬ْ‫ح‬َ‫ت‬َ‫و‬ ‫َا‬‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫م‬ْ‫و‬ُ‫م‬ْ‫ذ‬َ‫م‬‫َى‬‫ل‬‫َا‬‫ع‬َ‫ت‬ ‫ت هل‬ ‫َى‬‫ل‬ِ‫ا‬ ِ‫ر‬ِ‫ي‬
َ‫ر‬ِ‫ن‬ْ‫ل‬‫َا‬‫و‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ِ‫ا‬ ُ‫ر‬‫ا‬
Artinya: Tashawuf adalah suatu ilmu yang dengannya dapat diketahuihal ihwal kebaikan dan keburukan jiwa, cara membersihkan diri
yang buruk dan mengisinya dengan yang terpuji, cara melakukan suluk, melangkah menuju keridhaan Allah dan meninggalkan (larangan-Nya)
menuju kepada (perintah-Nya)
Menurut As-Suhrawardy mengemukakah pendapat Ma’ruf Al-Karakhy, Tasawuf adalah mencarihakikat dan meninggalkan sesuatu yang
ada di tangan makhluk (kesenangan duniawi).
Jadi dapat disimpulkan bahwa tasawuf adalah suatu kehidupan rohani yang merupakan fitrah manusia dengan tujuan untuk mencapai
hakikat yang tinggi, berada dekat atau sedekat mungkin dengan Allah dengan jalan menyucikan jiwanya, dengan melepaskan jiwany a dari
noda-noda sifat dan perbuatan tercela.
3. Tujuan Tasawuf
- Menurut Asy-Syekh Muhammad Amin Al-Kurdy tujuan tasawuf meliputi:
a. Ilmu Syariah
b. Ilmu Thariqah
c. Ilmu Haqiqah
d. Ilmu Ma’rifah
Akhlak dan Tasawuf
- Menurut Ma’ruf Al-Karakhy tujuan tasawuf adalah mencari kebenaran yang hakikidengan cara meninggalkan kesenangan duniawi.
4. Ciri Perbuatan Akhlak
a. Tertanamkuat dalam jiwa seseorang sehingga telah menjadi kepribadiannya.
b. Dilakukan dengan mudah tanpa pemikiran
c. Timbul dari dalam diri orang yang mengerjakannya tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar
d. Dilakukan dengan sungguh-sungguh
e. Dilakukan dengan ikhlas
Tingkatan keburukan akhlak tasawuf menurut Imam Al-Ghazalimeliputi:
1. Keburukan akhlak yang timbul karena ketidaksanggupan seseorang mengendalikan nafsunya
2. Perbuatan yang diketahui keburukannya, tetapiia tidak bisa meninggalkannya karena nafsunya telah menguasai dirinya
3. Keburukan akhlak yang dilakukan oleh seseorang karena pengertian baik baginya sudah kabur, sehingga perbuatan buruklah yang dianggap
baik
4. Perbuatan buruk yang sangat berbahaya terhadap masyarakat pada umumnya sedangkan tidak terdapat tanda-tanda kesadaran bagi
pelakunya, kecualihanya kekhawatiran akan menimbulkan pengorbanan yang lebih hebat lagi.
C. Hubungan Akhlak dengan Tasawuf
Akhlak dan tasawuf saling berkaitan. Akhlak dalam pelaksanaannya mengatur hubungan horizontal sesama manusia. Sedangkan tasawuf
mengatur jalannya komunikasivertikalantara manusia dan Tuhannya. Akhlak menjadi dasar daripelaksanaan tasawuf, sehingga dalam prakteknya
tasawuf mementingkan akhlak.
D. Sumber Ajaran Tasawuf
1. Unsur islam
- Al-Qur’an mengajarkan manusia untuk mencintai Tuhan, bertaubat dan menyucikan diri, Tuhan memberi cahaya kepada hambanya
- Hadis Nabi sepertirahasia penciptaan alam adalah agar manusia mengenal penciptanya
- Praktek para sahabat sepertiAbu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Hasan Basri, dll
2. Unsur Non islam
- Nasrani: cara kependetaan dalam hal latihan jiwa dan ibadah
- Yunani: unsur filsafat tentang masalah ketuhanan
- Hindu/Budha: mujahadah, perpindahan roh darisatu badan ke badan yang lain
E. Hubungan Akhlak dengan Ilmu-Ilmu Lain
1. Hubungan antara akhlak dengan psikologi
Hubungan antara akhlak dengan psikologimempunyai pertalian yang erat dan kuat. Adapun akhlak memerlukan apa yang dipersoalkan
oleh jiwa tersebut. Dapat dikatakan bahwa ilmu jiwa (psikologi) adalah sebagaipendahuluan dalam ilmu akhlak.
2. Hubungan akhlak dengan sosiologi
Dalam ilmu akhlak mempelajari dan mengupas masalah prilaku-prilaku, perbuatan manusia yang timbul dari kehendak ilmu sosiologi
mempersoalkan tentang kehidupan masyarakat. Manusia tidak dapat hidup tanpa masyarakat.
Dapat disimpulkan pula bahwa sosiologi mempelajari masyarakat, manusia yang bagaimana supaya meningkat ke atas, bagaimana
menyelidiki tentang bahasa, agama dan keluarga, dan bagaimana membentuk undang-undang dan pemerintahan dan sebagainya.
3. Hubungan akhlak dengan ilmu hukum
Akhlak memerintahkan berbuat apa yang berguna dan melarang berbuat segala apa yang mudarat. Sedang ilmu hukum tidak, karena
banyak perbuatan yang baik dan berguna tidak diperintahkan oleh ilmu hukum. Seperti berbuat baik kepada fakir miskin da perlakuan baik
antara suami istri.
4. Hubungan akhlak dengan iman
Iman menurut bahasa berarti: membenarkan. Sedangkan menurut syara’adalah membenarkan dengan hati.
Dapat diketahui bahwa hubungan antara akhlak dengan ilmu sangat erat. Hal tersebut disebabkan keduanya mempunyai titik pangkal
yang sama yaitu hati nurani. Jadi keduanya adalah merupakan gambaran jiwa/hati sanubariyang bersifat kejiwaan dan abstrak.
Akhlak dan Tasawuf
Akhlak adalah merupakan sikap jiwa yang telah tertanam dengan kuat yang mendorong pemiliknya untuk melakukan perbuatan.
Demikian juga iman/kepercayaan adalah bertempat dalam hati yang mempunyai daya dorong terhadap tingkah laku perbuatan seseorang.
Rasulullah pernah bersabda, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah:
َ‫ق‬ُ‫ل‬ُ‫خ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ن‬ْ‫س‬َ‫م‬ْ‫ل‬َ‫ا‬ ‫ًا‬‫ن‬‫َا‬‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ا‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ك‬َ‫ا‬
Artinya: orang mukmin yang sempurna imannya adalah yang terbaik budi pekertinya.
Manfaat Mempelajari Ilmu Akhlak
Salah satu ciri khas ilmu adalah bersifat pragmatis. Orang yang berakhlak karena kelakuan terhadap Tuhan semata-mata, maka dapat
menghasilkan kebahagiaan antara lain:
a. Mendapatkan tempat yang baik di dalam masyarakat
b. Akan disenangi orang dalam pergaulan
c. Akan dapat terpelihara darihukum yang bersifatnya manusiawi dan sebagaimakhluk yang diciptakan Tuhan
d. Orang yang bertakwa dan berakhlak akan mendapat pertolongan dan kemudahan dalam memperoleh keluhuran, kecukupan dan sebutan
yang baik
e. Jasa manusia yang berakhlak mendapat perlindungan dari segala penderitaan dan kesukaran
Dalam islam kedua jalur hubungan tersebut diatur apa yang dinamakan dengan “amal saleh” atau lebih tegasnya disebut dengan
akhlak. Oleh karena itu, maka akhlak adalah sangat penting bagi manusia dan juga merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam
kehidupan manusia.
Akhlak juga merupakan mutiara hidup yang membedakan makhluk manusia dengan makhluk lainnya. Setiap orang tidak lagi peduli soal
baik atau buruk, soalhalal dan haram. Karena yang berperan dan berfungsipada diri masing-masing manusia adalah elemen syahwat (nafsu)
nya yang telah dapat mengalahkan elemen akal pikiran, oleh karena itu Imam Al-Ghazalidalam kitabnya “MukasyafatulQulub” menyebutkan
bahwa Allah menciptakan manusia (anak Adam) lengkap dengan elemen akalsyahwat (nafsu). Maka barang siapa yang nafsunya
mengalahkan akalnya, hewan melata lebih baik dari pada manusia itu. Sebaliknya bila manusia dengan akalnya dapat mengalahkan nafsunya,
maka dia derajatnya di atas malaikat.
Menurut Dr. Hamzah Ya’cub hikmah dari akhlak adalah:
1. Meningkatkan derajat manusia
2. Menuntun kepada kebaikan
3. Manifestasikesempurnaan iman
4. Keutamaan di harikiamat
5. Kebutuhan pokok dalam keluarga
6. Membina kerukunan antar tetangga
7. Untuk menyukseskan pembangunan bangsa dan negara
8. Dunia betul-betul membutuhkan akhlak karimah
F. Sejarah Perkembangan Akhlak dan Tasawuf
1. Sejarah perkembangan akhlak
a. Akhlak pada bangsa Yunani Ditandai dengan munculnya Sophisticians (orang-orang yang bijaksana)
b. Akhlak pada agama NasraniDasarnya adalah Teocentris (Tuhan adalah sumber akhlak)
c. Akhlak pada bangsa Romawi
d. Akhlak pada agama islam Titik pangkalpada wahyu Tuhan dan akal manusia
2. Sejarah perkembangan tasawuf
a. Masa Tabi’in: ada istilah Nussak, yaitu orang-orang yang menyediakan dirinya untuk beribadah kepada Allah. Tokohnya Hasan Basriyang
benar-benar mempraktekkan tasawuf.
b. Istilah tasawuf muncul pada abad ke-2 H yang digunakan oleh Abu Hasyim
c. Abad ke-3 H muncul tasawuf yang menonjolkan pemikiran eksklusif sepertiAl-Jaliaj
d. Pada abad ke-5 H muncul Al-Ghazaliyang mendasarkan tasawuf pada Al-Qur’an dan Hadis
Akhlak dan Tasawuf
e. Abad ke-6 H berkembang tarekat-tarekat untuk melatih dan mendidik para murid sepertiyang dilakukan oleh Sayid Ahmad Rifa’i dan Sayid
Abdul Qadir Jaelani.
PENUTUP
Kesimpulan Daripenjelasan di atas, penulis dapat menyimpulkan akhlak dan tasawuf itu mempunyai hubungan yang sangat erat, begitu pula
akhlak dengan lmu-ilmu lainnya contohnya ilmu hukum, sosiologi dll. Akhlak adalah tabiat seseorang yaknijiwa yang telah terlatih sehingga dalam
jiwa tersebut telah melekat sifat-sifat yang melahirkan perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa dipikirkan. Sedang tasawuf adalah suatu kehidupan
rohani yang merupakan fitrah manusia dengan tujuan untuk mencapai hakikat tinggi.
Sejarah perkembangan tasawuf yaitu mulai dariabad pertama hijriyah sampai pada abad keenam hijriyah. Sedangkan sejarah perkembangan
akhlak yaitu periode Yunani, periode abad pertengahan, periode bangsa Arab dan periode abad modern.
DAFTAR PUSTAKA
A. Mustofa, Akhlak Tasawuf, (Bandung: Pustaka setia)
http://sugiartoagribisnis.wordprees.com/
http.//www.aminazizcenter.com/artikel-61-kuliah-akhlak-tasawuf.html/2009
Nata, Abuddin, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1997)
Nasution, Harun, Filsafat dan Mistisisme dalam Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1983).
[1] A. Mustofa, Akhlak Tasawuf, (Bandung: Pustaka setia), hal. 12
[2] Ibid.
[3] Ibid., 15
[4] Harun Nasution, Filsafat dan Mistisisme dalam Islam, (Jakarta: Bulan bintang, 1985), hal. 56-57
[5] Mustofa, Akhlak Tasawuf, 202
[6] Ibid., 204
[7] Mustofa, Akhlak Tasawuf, 18
[8] http.//www.aminazizcenter.com/artikel-61-kuliah-akhlak-tasawuf.html/2009
[9] Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1997), hal. 181-185
[10] Mustofa, Akhlak Tasawuf, 21
[11] Mustofa, Akhlak Tasawuf, hal. 20
[12] http://sugiartoagribisnis.wordprees.com/
[13] Mustofa, Akhlak Tasawuf. 209
SEJARAH PERKEMBANGAN TASAWUF
Tasawuf mempunyai perkembangan tersendiridalam sejarahnya. Tasawuf berasaldarigerakan zuhud yang selanjutnya berkembang menjadi tasawuf.
Meskipun tidak persis dan pasti, corak tasawuf dapat dilihat dengan batasan- batasan waktu dalam rentang sejarah sebagai berikut:
A. ABAD PERTAMA DAN KEDUA HIJRIYAH
Fase abad pertama dan kedua Hijriyah belum bisa sepenuhnya disebut sebagaifase tasawuf tapi lebih tepat disebut sebagaifase kezuhudan. Adapun ciri
tasawuf pada fase ini adalah sebagai berikut:
Akhlak dan Tasawuf
1. Bercorak praktis ( amaliyah )
Tasawuf pada fase ini lebih bersifat amaliah daripada bersifat pemikiran. Bentuk amaliah itu sepertimemperbanyak ibadah, menyedikitkan makan minum,
menyedikitkan tidur dan lain sebagainya. Amaliah ini menjadi lebih intensif terutama pasca terbunuhnya sahabat Utsman. Para s ahabat Nabis.a.w
digambarkan oleh Allah s.w.t sebagai orang yang ahli rukuk dan sujud,
َ‫م‬ َ‫ن‬‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫َا‬‫و‬ ِ‫ه‬َّ‫ل‬‫ال‬ ُ‫ل‬‫ُو‬‫س‬َ‫ر‬ ٌ‫د‬َّ‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬‫َا‬‫و‬ْ‫ض‬ِ‫ر‬َ‫و‬ ِ‫ه‬َّ‫ل‬‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ً ‫ْال‬‫ض‬َ‫ف‬ َ‫ن‬‫ُو‬‫غ‬َ‫ت‬ْ‫ب‬َ‫ي‬ ‫َّدًا‬‫ج‬ُ‫س‬‫َّعًا‬‫ك‬ُ‫ر‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫َا‬‫ر‬َ‫ت‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ُ‫ء‬‫َا‬‫م‬َ‫ح‬ُ‫ر‬ ِ‫ر‬‫َّا‬‫ف‬ُ‫ك‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫َى‬‫ل‬َ‫ع‬ُ‫ء‬‫َّا‬‫د‬ِ‫ش‬َ‫أ‬ ُ‫ه‬َ‫ع‬َّ‫ت‬‫ال‬ ‫ِي‬‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ل‬َ‫ث‬َ‫م‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ ِ‫د‬‫ُو‬‫ج‬ُّ‫س‬‫ال‬ ِ‫ر‬َ‫ث‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ه‬‫ُو‬‫ج‬ُ‫و‬ ‫ِي‬‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫َا‬‫م‬‫ِي‬‫س‬‫نًا‬‫ِي‬‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ل‬َ‫ث‬َ‫م‬َ‫و‬ ِ‫ة‬‫َا‬‫ر‬ْ‫و‬
ْ‫خ‬َ‫أ‬ ٍ‫ع‬ْ‫ر‬َ‫ز‬َ‫ك‬ ِ‫ل‬‫ِي‬‫ج‬ْ‫ن‬ِ ْ‫اْل‬َّ‫ل‬‫ال‬ َ‫د‬َ‫ع‬َ‫و‬ َ‫ر‬‫َّا‬‫ف‬ُ‫ك‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬ َ‫ظ‬‫ِي‬‫غ‬َ‫ي‬ِ‫ل‬ َ‫ع‬‫َّا‬‫ر‬ُّ‫ز‬‫ال‬ ُ‫ب‬ِ‫ج‬ْ‫ع‬ُ‫ي‬ ِ‫ه‬ِ‫ق‬‫ُو‬‫س‬‫َى‬‫ل‬َ‫ع‬‫َى‬‫و‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫َا‬‫ف‬ َ‫ظ‬َ‫ل‬ْ‫غ‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫َا‬‫ف‬ ُ‫ه‬َ‫ر‬َ‫ز‬‫َآ‬‫ف‬ ُ‫ه‬َ‫أ‬ْ‫ط‬َ‫ش‬َ‫ج‬َ‫ر‬( ‫ِيمًا‬‫ظ‬َ‫ع‬‫ْرًا‬‫ج‬َ‫أ‬َ‫و‬ ً‫ة‬َ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫ت‬‫َا‬‫ح‬ِ‫ل‬‫َّا‬‫ص‬‫ال‬ ‫ُوا‬‫ل‬ِ‫م‬َ‫ع‬َ‫و‬ ‫ُوا‬‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ َ‫ن‬‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ه‬29 )
Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapiberkasih sayang sesama
mereka. Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud.
Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu sepertitanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu
menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena
Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar. ( al-Fath: 29 )
Menurut Abd al-Hakim Hassan, abad pertama hijriyah terdapat dua corak kehidupan spiritual. Pertama, kehidupan spiritual sebelum terbunuhnya Utsman
dan kedua, kehidupan spiritual pasca terbunuhnya Utsman. Kehidupan spiritual yang pertama adalah Islam murni, sementara yang kedua adalah produk
persentuhan dengan lingkungan, akan tetapi secara prinsipilmasih tetap bersandar pada dasar kehidupan spiritualIslam pertama.
Peristiwa terbunuhnya khalifah Utsman merupakan pukulan tersendiriterhadap perasaan kaummuslimin. Betapa tidak, Utsman adalah termasuk kelompok
pertama orang-orang yang memeluk Islam ( al- Sabiqun al-Awwalun ), salah seorang yang dijanjikan masuk surga, orang yang dengan gigih
mengorbankan hartanya untuk perjuangan Islam dan orang yang mengawini dua putri Nabi. Peristiwa Utsman mendorong munculnya kelompok yang tidak
ingin terlibat dalam pertikaian politik memilih tinggal di rumah untuk menghindari fitnah serta konsentrasiuntuk beribadah. Sehingga al-Jakhid salah
seorang yang berkonsentrasidalam ibadah yang juga salah seorang santriIbn Mas’ud berkata, “Aku bersyukurkepada Allah sebab aku tidak terlibat dalam
pembunuhan Utsman dan aku shalat sebanyak seratus rakaat dan ketika terjadiperang Jamal dan Shiffin aku bersyukur kepada Allah dan aku menambahi
shalat dua ratus rakaat demikian juga aku menambahi masing-masing seratus rakaat ketika aku tidak ikut hadir dalam peristiwa Nahrawan dan fitnah Ibn
Zubair”.
2. Bercorak kezuhudan
Tasawuf pada pase pertama dan kedua hijriyah lebih tepat disebut sebagai kezuhudan. Kesederhanaan kehidupan Nabidiklaim sebagaipanutan jalan para
zahid. Banyak ucapan dan tindakan Nabi s..a.w. yang mencerminkan kehidupan zuhud dan kesederhanaan baik darisegipakaian maupun makanan,
meskipun sebenarnya makanan yang enak dan pakaian yang bagus dapat dipenuhi. Dan secara logikapun tidak masuk akalseandaikata Nabi s..a.w yang
menganjurkan untuk hidup zuhud sementara dirinya sendiritidak melakukannya.
Kezuhudan para sahabat Nabi s.a.w digambarkan oleh Hasan al-Bashrisalah seorang tokoh zuhud pada abad kedua Hijriyah sebagaiberikut, ”Aku pernah
menjumpai suatu kaum ( sahabat Nabi ) yang lebih zuhud terhadap barang yang halal dari pada zuhud kamu terhadap barang yang haram”.
Pada masa ini, juga terdapat fenomena kezuhudan yang cukup menonjol yang dilakukan oleh sekelompok sahabat Rasuls.a.w yang di sebut dengan ahl
al- Shuffah. Mereka tinggal di emperan masjid Nabawidi Madinah. Nabi sendiri sangat menyayangimereka dan bergaulbersama mereka. Pekerjaan
mereka hanya jihad dan tekun beribadah di masjid, sepertibelajar, memahami dan membaca al-Qur`an, berdzikir, berdoa dan lain sebagainya. Allah s.w.t.
sendirijuga memerintahkan Nabi untuk bergaul bersama mereka,
ْ‫ل‬‫ِا‬‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ب‬َ‫ر‬ َ‫ن‬‫ُو‬‫ع‬ْ‫د‬َ‫ي‬ َ‫ن‬‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ِ‫د‬ُ‫ر‬ْ‫ط‬َ‫ت‬ ‫َال‬‫و‬ٍ‫ء‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ك‬ِ‫ب‬‫َا‬‫س‬ِ‫ح‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫َا‬‫م‬َ‫و‬ ٍ‫ء‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬‫َا‬‫س‬ِ‫ح‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫َا‬‫م‬ ُ‫ه‬َ‫ه‬ْ‫ج‬َ‫و‬ َ‫ن‬‫ُو‬‫د‬‫ِي‬‫ر‬ُ‫ي‬ ِّ‫ي‬ِ‫ش‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫َا‬‫و‬ ِ‫ة‬‫َا‬‫د‬َ‫غ‬( َ‫ن‬‫ِي‬‫م‬ِ‫ل‬‫َّا‬‫ظ‬‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ن‬‫ُو‬‫ك‬َ‫ت‬َ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫د‬ُ‫ر‬ْ‫ط‬َ‫ت‬َ‫ف‬52 )
Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya dipagi dan petang hari, sedang mereka menghendaki keridhaanNya. Kamu tidak
memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatan mereka dan merekapun tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatanmu, yang
menyebabkan kamu (berhak) mengusir mereka, (sehingga kamu termasuk orang-orang yang zalim). ( al-An’am : 52 )
Kelompok ini dikemudian haridijadikan sebagai tipe dan panutan para shufi. Dengan anggapan mereka adalah para sahabat Rasuls.a.w. dan kehidupan
mereka adalah corak Islam. Di antara mereka adalah Abu Dzar al-Ghifariyang sering disebut sebagaiseorang sosialsejati dan sekaligus sebagaiprototip
Akhlak dan Tasawuf
fakir sejati, si miskin yang tidak memiliki apapun tapi sepenuhnya dimiliki Tuhan, menikmati hartaNYA yang abadi, Salman al-Faritsi, seorang tukang cukur
yang dibawa ke keluarga Nabi dan menjadi contoh adopsirohani dan pembaiatan mistik yang kerohaniannya kemudian dianggap sebagaiunsur
menentukan dalam sejarah tasawuf Parsidan dalam pemikiran Syiah, , Abu Hurairah, salah seorang perawiHadits yang sangat terkenal adalah ketua
kelompok ini, Muadz Ibn Jabal, Abd Allah Ibn Mas’ud, Abd Allah ibn umar, Khudzaifah ibn al-Yaman, Anas ibn Malik, Bilal ibn Rabah, Ammar ibn Yasar,
Shuhaib al-Rumy, Ibn Ummu Maktum dan Khibab ibn al-Arut.
Menurut Abd al-Hakim Hassan corak kehidupan spiritualAhl al-Shuffah sebenarnya bukan karena dorongan ajaran Islam, akan tetapi corak itu didorong
oleh keadaan ekonomi yang kurang menguntungkan, sehingga mereka tinggal di masjid. Keadaan itu nampak darianjuran RasulAllah kepada sebagian
sahabat yang berkecukupan agar memberikan makan kepada mereka. Dan mereka ( para sahabat ) yang secara ekonomiberkecukupan dan tidak
melakukan sebagaimana ahl al-Shuffah pun juga menjadi panutan bagi orang-orang bijak.
3. Kezuhudan didorong rasa khauf
Khauf sebagairasa takut akan siksaan Allah s.w.t sangat menguasai sahabat Nabi s.a.w dan orang – orang shalih pada abad pertama dan kedua Hijriyah.
Informasi al-Qur`an dan Nabi tentang keadaan kehidupan akhirat benar-benar diyakinidan mempengaruhi perasaan dan pikiran mereka. Rasa khauf
menjadi semakin intensif terutama pada pemerintahan Umayah pasca jaman kekhilafahan yang empat. Pada masa pemerintahan Umayah, khauf tidak
hanya sebatas sebagairasa takut terhadap kedasyatan dan kengerian tentang kehidupan diakhirat akan tetapi khauf juga berarti kekhawatiran yang
mendalam apakah pengabdian kepada Allah bakal diterima atau tidak. Pada masa ini pula, khauf menjadi sebuah pendekatan untuk mengajak orang lain
pada kebenaran dan kebaikan. Pendekatan indzar ( menakut-nakuti) lebih dominan dari pada pendekatan tabsyir (memberi kabar gembira ).
Semangat kelompok keagamaan pada masa ini adalah penyebaran rasa takut kepada Allah, kritik terhadap kehidupan yang melenceng jauh darinilai-nilai
keagamaan pada masa Nabidan dua khalifah sesudahnya dan memperbanyak ibadah. Tokoh utama keagamaan pada masa ini adalah Hasan al-Bashri.
Bahkan para asketis – yang nantinya disebut sebagaipara shufi – mengidentikkan pemerintah dengan kejahatan.
4. Sikap zuhud dan rasa khauf berakar darinash ( dalil Agama )
Al-Qur`an dan al-Hadits memberikan informasi tentang kebenaran sejatihidup dan kehidupan. Keduanya memberikan gambaran tentang perbandingan
antara kehidupan dunia dan kehidupan akhirat. Keduanya memberikan informasi tentang kengerian kehidupan akhirat bagi orang-orang yang mengabaikan
huum-hukum Allah. Selanjutnya orang – orang mukmin benar-benar meyakiniinformasi itu. Dan keyakinan itu melahirkan rasa khauf. Rasa khauf
selanjutnya memunculkan sikap zuhud yaitu sikap menilai rendah terhadap dunia dan menilai tinggi terhadap akhirat. Dunia dijadikan sebagai alat dan
lahan ( mazraah ) untuk mencapai kebahagian abadi dan sejati yaitu akhirat.
5. Sikap zuhud untuk meningkatkan moral
Cinta dunia telah membuat saling bunuh dan saling fitnah antar sesama. Cinta dunia melahirkan ketidaksalehan ritual, personal maupun sosial. Itulah
sebabnya Hasan al-Bashrisebagaisalah seorang zahid dalam mengajak baik masyarakat maupun pemerintah ( para pemimpin kerajaan Umayah ) selalu
mengajak untuk bersikap zuhud sebagaimana sikap ini menjadi bagian yang tak terpisahkan darikehidupan sahabat Nabi yang setia.
6. Sikap zuhud didukung kondisisosial-politik
Meskisikap zuhud tanpa adanya keadan sosial politik tertentu masih tetap eksis lantaran al-Qur`an dan perilaku serta perkataan Nabis..a.w mendorong
untuk bersikap zuhud, namun keadaan sosialpolitik yang kacau turut menyuburkan tumbuhnya sikap zuhud.
Selama abad pertama dan kedua hijriyah terutama setelah sepeninggal Rasuls.a.w terdapat dua sistempemerintahan , yaitu sistem pemerintahan
kekhalifahan (khilafah nubuwah) dan sistempemerintahan kerajaan ( mulk ).Pemerintahan pertama berlangsung selama tiga puluh tahun sesudah
Nabi Muhammad s.a.w yaitu sejak permulaan kekhalifahan Abu Bakar hingga Ali bin Abi thalib tepatnya dari tahun 11 H/ 632 M. sampai dengan tahun 40
H./661 H. Mereka adalah para pengganti Nabi yang berpetunjuk ( al-khulafa` al-Rasidun ). Sistem pemerintahan yang pertama ini mekanisme
penggantiannya melalui pemilihan. Pemerintahan kedua sejak pemerintahan dinasti Umayyah tepatnya sejak tahun 41 H./661 M. Dan pemerintahan kedua
ini mekanisme pengangkatan pemimpin tertinggi melalui petunjuk atau wasiat penguasa berdasarkan pertalian darah.
Pemerintahan kekhalifahan, dalam pandangan banyak orang muslim, suatu bentuk kesalihan dan rasa tanggungjawab yang sangat dalam, sedangkan
dinasti umayyah pada umumnya hanya tertarik pada kekuasaan itu sendiri. Kecaman yang sering ditujukan pada dinasti Umayyah adalah dinastiini tidak
Akhlak dan Tasawuf
menerapkan kebijakan untuk membuat asas Islam sebagaidasar bagi keputusan – keputusan administratif, oleh karenanya dinastiUmayyah lebih
menomorsatukan politik dan menomorduakan agama. Mereka pada umumnya dianggapmenghamba duniawi dan kurang beriman.
Menurut Abd al-Hakim Hassan, abad pertama hijriyah terdapat dua corak kehidupan spiritual. Pertama, kehidupan spiritual sebelum terbunuhnya Utsman
dan kedua, kehidupan spiritual pasca terbunuhnya Utsman. Kehidupan spiritual yang pertama adalah Islam murni, sementara yang kedua adalah produk
persentuhan dengan lingkungan, akan tetapi secara prinsipilmasih tetap bersandar pada dasar kehidupan spiritualIslam pertama.
a. Fase Sebelum Terbunuhnya Khalifah Utsman
Kehidupan spititual Islam sebelum terbunuhnya Utsman terhitung sejak masa Rasul s.a.w dan masa dua khalîfah sesudahnya yaitu khalîfah Abu Bakar dan
Umar. Kehidupan spiritual pada masa ini termasuk Islam murni. Ciri utamanya adalah amal untuk merealisasikan dua kebahagiaan dunia dan akhirat.
Sebagian besar sahabat Rasuls.a.w. tidak mengalahkan akhirat untuk dunia atau sebaliknya.
Pada masa ini, terdapat fenomena kehidupan spiritual yang cukup menonjol yang dilakukan oleh sekelompok sahabat Rasuls.a.w yang di sebut dengan ahl
al- Shuffah. Mereka tinggal di emperan masjid nabawidi Madinah. Nabisendiri sangat menyayangimereka dan bergaulbersama mereka. Pekerjaan
mereka hanya jihad dan tekun beribadah di masjid sepertibelajar, memahami dan membaca al-Qur`an, berdzikir, berdoa dan lain sebagainya.
Kelompok ini dikemudian haridijadikan sebagai tipe dan panutan para shufi. Dengan anggapan mereka adalah para sahabat Rasuls.a.w. dan kehidupan
mereka adalah corak Islam. Di antara mereka adalah Abu Dzar al-Ghifariyang sering disebut sebagaiseorang sosialsejati dan sekaligus sebagaiprototip
fakir sejati, si miskin yang tidak memiliki apapun tapi sepenuhnya dimiliki Tuhan, menikmati hartaNYA yang abadi, Salman al-Fartsi, seorang tukang cukur
yang dibawa ke keluarga Nabi dan menjadi contoh adopsirohani dan pembaiatan mistik yang kerohaniannya kemudian dianggap sebagaiunsur
menentukan dalam sejarah tasawuf Parsidan dalam pemikiran Syiah, , Abu Hurairah, salah seorang perawihadits yang sangat terkenal adalah ketua
kelompok ini, Muadz Ibn Jabal, Abd Allah Ibn Mas’ud, Abd Allah ibn umar, Khudzaifah ibn al-Yaman, Anas ibn Malik, Bilal ibn Rabah, Ammar ibn Yasar,
Shuhaib al-Rumy, Ibn Ummu Maktum dan Khibab ibn al-Arut.
Menurut Abd al-Hakim Hassan corak kehidupan spiritualAhl al-Shuffah sebenarnya bukan karena dorongan ajaran Islam, akan tetapi corak itu didorong
oleh keadaan ekonomi yang kurang menguntungkan, sehingga mereka tinggal di masjid. Keadaan itu nampak darianjuran RasulAllah kepada sebagian
sahabat yang berkecukupan agar memberikan makan kepada mereka. Dan mereka ( para sahabat ) yang secara ekonomiberkecukupan dan tidak
melakukan sebagaimana ahl al-Shuffah pun juga menjadi panutan bagi orang-orang bijak.
Kesederhanaan kehidupan Nabijuga diklaim sebagaipanutan jalan para shufi.
Banyak ucapan dan tindakan Rasuls.a.w. yang mencerminkan kehidupan zuhud dan kesederhanaan baik darisegipakaian ataupun makanan, meskipun
makanan yang enak dan pakaian yang bagus dapat dipenuhi. Hal itu berlangsung hingga ahir hayat RasulAllah. Dan secara logikapun tidak masuk akal
seandaikata Rasuls.a.w. yang menganjurkan untuk hidup zuhud dan sederhana sementara dirinya sendiri tidak melakukannya
b. Fase Pasca Terbunuhnya Khalifah Utsman
Pasca terbunuhnya khalifah Utsman, kehidupan spiritualmengalami perubahan dibandingkan dengan masa sebelumnya. Peristiwa terbunuhnya khalifah
Utsman merupakan pukulan tersendiriterhadap perasaan kaum muslimin. Betapa tidak, Utsman adalah termasuk kelompok pertama or ang-orang yang
memeluk Islam ( al- Sabiqin al-Awwalin ), salah seorang yang dijanjikan masuk surga, dan orang yang mengawini dua putriNabi.
Peristiwa Utsman mendorong munculnya kelompok yang tidak ingin terlibat dalam pertikaian politik memilih tinggal di rumah untuk menghindari fitnah serta
konsentrasiuntuk beribadah. Sehingga al-Jakhid salah seorang yang berkonsentrasidalam ibadah yang juga salah seorang santriIbn Mas’ud berkata, “Aku
bersyukur kepada Allah sebab aku tidak terlibat dalam pembunuhan Utsman dan aku shalat sebanyak seratusrakaat dan ketika terjadiperang Jamal dan
Shiffin aku bersyukur kepada Allah dan aku menambahi shalat dua ratus rakaat demikian juga aku menambahi masing-masing seratus rakaat ketika aku
tidak ikut hadir dalam peristiwa Nahrawan dan fitnah Ibn Zubair”.
Dengan demikian pada masa ini mempunyai corak baru dalam kehidupan keagamaan kaum muslimin. Fenomena keagamaan itu ditandai dengan
munculnya para juru cerita ( al-Qashshas ) baik dimasjid-masjid ataupun di tempat khalayak ramai dan para qurra` yaitu mereka yamg membaca al-Qur,an
dengan menangis. Markas utama para qurra itu ada di Bashra.
2. Fase Abad Kedua Hijriyah
Kehidupan spiritual pada fase ini mempunyai ciri tersendiri. Konsep zuhud yang semula berpaling dari kesenangan dan kemewahan dunia berubah menjadi
Akhlak dan Tasawuf
pembersihan jiwa, pensucian hati dan pemurnian kepada Allah. Latihan-latihan diri ( al-riyâdlah ) sangat menonjol pada fase ini sepertimenyepi (
khalwah ), bepergian (siyâhah ), puasa ( al-shwm ) dan menyedikitkan makan ( qillah al-tha’âm ) bahkan sebagaian mereka tinggal di gua-gua. Menurut
Ibn Khaldun, orang yang mengkonsentrasikan beribadah pada fase ini mendapatkan julukan al-Shufiyah atau al-Mutashawwifah.
Tema sentralzuhud pada fase ini adalah tawakaldan ridlâ. Konsep tawakaldan ridlâ yang terdapat dalam al-Qur`ân itu yang oleh para asketis sebelumnya
dalam arti etis berubah menjadi madzhab yang sangat ektrim. Itulah pada fase ini banyak kalangan asketis ( zâhid ) melakukan perjalanan masuk ke hutan
dengan bertawakaltanpa bekalapapun dan mereka rela terhadap karunia apa saja yang mereka terima.
Tokoh terkenalmadzhab tawakal adalah Ibrahim bin Adham ( w. 161 H. / 790 M. ) . Ia meninggalkan kehidupan kebangsawanan diBalkh ibu kota kaum
Budish tempat ia dilahirkan. Perkembangan doktrin tawakal ini pada perkembangannya mengarah kepada konsep sentralshufitentang hubungan manusia
dan Tuhan, konsep ganda tentang cinta dan rahmat melebur dalam suatu perasaan.
Nampaknya Kehidupan spiritual pada fase ini terpengaruh oleh pengaruh-pengaruh luar. Cerita Malik ibn Dinar banyak diriwayatkan darial-Masih, Taurat
dan pendeta. Kehidupan Ibrâhim ibn Adham menyerupai kehidupan Sidarta Gautama, seorang peletak agama Budha. Adalah hal biasa seorang abid
kontak dengan para pendeta ( râhib ) . Mereka saling tukar pengalaman mengenai kebijaksanaan ( al-hikmah, wisdom ) dan cara-cara mujahadah. Itulah
sebabnya fase abad kedua hijriyah ini terutama pasca Hasan al- Bashridapat disebut sebagaifase transisidari zuhud, yang puncaknya pada Hasan al-
Bashrimenuju tasawuf yang dimulai sejak Râbiah al-Adawiyah. Fase ini juga kadang disebut dengan fase kelompok para penangis ( al – Bukkâ’un ).
3. Fase Abad III dan IV Hijriyah
Apabila abad pertama dan kedua Hijriyyah disebut fase asketisisme ( kezuhudan ), maka abad ketiga dan keempat disebut sebagaifase
tasawuf. Praktisikerohanian yang pada masa sebelumnya digelari dengan berbagaisebutan sepertizahid, abid, nasik, qari` dan sebagainya, pada
permulaan abad ketiga hijriyah mendapat sebutan shufi. Hal itu dikarenakan tujuan utama kegiatan ruhani mereka tidak semata – mata kebahagian akhirat
yang ditandai dengan pencapaian pahala dan penghindaran siksa, akan tetapi untuk menikmati hubungan langsung dengan Tuhan yang didasaridengan
cinta. Cinta Tuhan membawa konsekuensipada kondisitenggelam dan mabuk kedalam yang dicintai ( fana fi al-mahbub ). Kondisi ini tentu akan
mendorong ke persatuan dengan yang dicintai ( al-ittihad ). Di sini telah terjadi perbedaan tujuan ibadah orang-orang syariat dan ahli hakikat.
Pada fase ini muncul istilah fana`, ittihad dan hulul. Fana adalah suatu kondisidimana seorang shufikehilangan kesadaran terhadap hal-halfisik ( al-
hissiyat). Ittihad adalah kondisi dimana seorang shufimerasa bersatu dengan Allah sehingga masing-masing bisa memanggil dengan kata aku ( ana ).
Hulul adalah masuknya Allah kedalam tubuh manusia yang dipilih.
Di antara tokoh pada fase ini adalah Abu yazid al-Busthami (w.263 H.) dengan konsep ittihadnya, Abu al-Mughits al-Husain Abu Manshur al-Hallaj ( 244 –
309 H. ) yang lebih dikenaldengan al-Hallaj dengan ajaran hululnya. al-Hallaj dilahirkan di Persia dan dewasa di Iraq Tengah. Dia meghadapi empat
tuduhan yang ahirnya membawanya dieksekusiditiang salib. Empat tuduhan yang dituduhkan kepadanya adalah,
1. Hubungannya dengan kelompok al-Qaramithah
2. Ucapannya ” ّ‫ق‬‫الح‬ ‫أنا‬ ( saya adalah tuhan yang maha benar)
3. Keyakinan para pengikutnya tentang ketuhanannya
4. Pendapatnya bahwa menunaikan ibadah haji tidak wajib
Tokoh lainnya adalah Dzunnun al-Mishri( w. 245 H.) yang dikenaldengan pencetus ma’rifat. Dia pernah belajar ilmu Kimia dariJabir bin Hayyan. Dia juga
dianggap orang yang berbicara pertama kali tentang maqamat dan ahwaldi Mesir., al-Hakim al-Tirmidzi (w. 320 H. ) dengan konsep kewalian, Abu Bakar
al-Sibli ( w.334 H.)
4. Fase Abad V Hihriyah
Fase ini disebut sebagaifase konsolidasiyaknimemperkuat tasawuf dengan dasarnya yang asliyaitu al-Qur`an dan al-Hadits atau yang sering disebut
dengan tasawuf sunny yaknitasawuf yang sesuaidengan tradisi(sunnah) Nabidan para sahabatnya. Fase ini sebenarnya merupakan reaksiterhadap fase
sebelumnya dimana tasawuf sudah mulai melenceng dari koridor syariah atau tradisi( sunnah ) Nabi dan sahabatnya. Tokoh tasawuf pada fase ini adalah
Abu Hamid al-Ghazali(w.505 H) atau yang lebih dikenal dengan al-Ghzali. Ia dilahirkan di Thus Khurasan. Ia hidup dalam lingkungan pemikiran maupun
madzhap yang sangat hitorigen. al-Ghazalidikenal sebagaipemuka madzhab kasyf dalam makrifat. Tentang kesunnian al-Ghazalidikomentarioleh
muridnya Abdul Ghafir al-Faritsi,”Ahirnya al-Ghazaliberkonsentrasipada hadits Nabi al-Mushthofa dan berkumpul bersama-sama ahli Hadits dan
mempelajari kitab Shahih al-Bukharidan Shahih al-Muslim Dia menerima tasawuf darikelompok persia menuju tasawuf suuni. Itulah sebabnya ia banyak
Akhlak dan Tasawuf
menyerang filsafat Yunani dan menunjukkan kelemahan-kelemahan aliran batiniyyah. Di antara buku karangannya adalah Tahafut al-Falasifah, al-Munqidz
Min al-Dlalal dan Ihya` Ulum al-Din.
Tokoh lainnya adalah Abu al-Qasim Abd al-Karim bin Hawazin Bin Abd al-Malik Bin Thalhah al-Qusyairiatau yang lebih dikenal dengan al-Qusyairi( 471
H.) , al-Qusyairi menulis al-Risalah al-Qusyairiyah terdiridaridua jilid.
5.Fase Abad VI Hijriyah
Fase ini ditandai dengan munculnya tasawuf falsafiyaknitasawuf yang memadukan antara rasa ( dzauq ) dan rasio ( akal ), tas awuf bercampur dengan
filsafat terutama filsafat Yunani. Pengalaman – pengalaman yang diklaim sebagaipersatuan antara Tuhan dan hamba kemudian diteorisasikan dalam
bentuk pemikiran sepertikonsep wahdah al-wujud yaknibahwa wujud yang sebenarnya adalah Allah sedangkan selain Allah hanya gambar yang bisa
hilang dan sekedar sangkaan dan khayali.
Tokoh –tokoh pada fase ini adalah Muhyiddin Ibn Arabi atau yang lebih dikenal dengan Ibnu Arabi ( 560 – 638 H.) dengan konsep wahdah al-Wujudnya.
Ibnu Arabi yang dilahirkan pada tahun 560 H. dikenal dengan sebutan as-Syaikh al-Akbar (Syekh Besar). Dimasa mudanya, ia pernah menjadi sekretaris
hakim tingkat wilayah. Sakit keras yang pernah dialami mengubah sikap hidup yang sangat drastis. Dia menjadi seorang zahid dan abid. Dia menghabiskan
waktunya dibeberapa kota di Andalusia dan di Afrika Utara untuk bertemu para guru shufi. Umur tiga puluh tahun pindah ke Tunis kemudia ke Fas. Disini,
Ibnu Arabi menulis buku berjudul al-Isra Ila Maqam al-Asra (‫اْلسرى‬ ‫مقام‬ ‫إلى‬ ‫اإلسراء‬ ). Kemudian pergike Kairo dan al-Quds yang kemudian diteruskan ke
Makkah untuk menunaikan ibadah haji. Ibnu Arabi beberapa tahun tinggal di Mekkah dan disinilah ia menyusun kitab Tajal-Rasail (‫الرسائل‬ ‫)تاج‬ dan Ruh al-
Quds (‫القدس‬ ‫)روح‬ dan pada tahun 598 H. Mulai menulis kitab yang sangat terkenalal-Futuhat al-Makkiyyah ( ‫الفتو‬‫المكية‬ ‫حات‬ ). Ahirnya Ibnu Arabitinggaldi
Damaskus dan menulis kitab Fushush al-Hikam(‫َم‬‫ك‬ِ‫ح‬‫ال‬ ‫فصوص‬ ). Ibnu Arabi meninggal pada tahun 638 H.
Tokoh lainnya adalah al-Syuhrawardi(549 – 587 H.) dengan konsep Isyraqiyahnya. Ia dihukumbunuh dengan tuduhan telah melakukan kekufuran dan
kezindikan pada masa pemerintahan Shalahuddin al-Ayubi. Diantara kitabnya adalah Hikmat al-Israq. Tokoh berikutnya adalah Ibnu Sab’in (667 H.) dan
Ibn al-Faridl(632 H.)
Pada abad VI juga ditandai dengan munculnya tariqat yaknimadrasah shufi yang bertujuan membimbing calon shufimenuju pengalaman ilahi melalui
teknik dzikir tertentu. Oleh sebagian orang dikatakan bahwa munculnya taiqat adalah untuk membantu orang-orang –awamagar ikut mencicipi tasawuf
karena selama ini pengalaman tasawuf hanya dialami oleh orang-orang tertentu saja ( khawash). Disamping itu kehadiran thariqat juga untuk memagari
tasawuf agar senantiasa berada dalam koridor syariat. Itulah sebabnya sistemthariqat sangat ketat.

More Related Content

What's hot

Perkembangan Ilmu Tasawuf
Perkembangan Ilmu TasawufPerkembangan Ilmu Tasawuf
Perkembangan Ilmu TasawufUlfiatu Rochmah
 
Tasawuf akhlaki, amaly dan falsafi
Tasawuf akhlaki, amaly dan falsafiTasawuf akhlaki, amaly dan falsafi
Tasawuf akhlaki, amaly dan falsafiHalimatus Sa'diyah
 
Perbedaan tasawuf sunni dengan tasawuf falsafi
Perbedaan tasawuf sunni dengan tasawuf falsafiPerbedaan tasawuf sunni dengan tasawuf falsafi
Perbedaan tasawuf sunni dengan tasawuf falsafiGatot Birowo - STIE AAS
 
1. makalah ilmu tasawuf
1. makalah ilmu tasawuf1. makalah ilmu tasawuf
1. makalah ilmu tasawufMas Enjoying
 
makalah akhlak tasawuf
makalah akhlak tasawufmakalah akhlak tasawuf
makalah akhlak tasawufNIsa' Chanysaa
 
Tasawuf amali dan falsafi
Tasawuf amali dan falsafiTasawuf amali dan falsafi
Tasawuf amali dan falsafiAbdul Fauzan
 
makalah pengertian ilmu tasawuf
makalah pengertian ilmu tasawufmakalah pengertian ilmu tasawuf
makalah pengertian ilmu tasawufMuhammad Husein
 
tasawuf perbandingan syariat dan hakikat
tasawuf perbandingan syariat dan hakikattasawuf perbandingan syariat dan hakikat
tasawuf perbandingan syariat dan hakikatemal isaac
 
HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'AT
HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'ATHUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'AT
HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'ATMutiara permatasari
 
Sejarah terbentuknya kelompok tariqat
Sejarah terbentuknya kelompok tariqatSejarah terbentuknya kelompok tariqat
Sejarah terbentuknya kelompok tariqatAli Murtadho
 
Psikologi kepribadian dalam perspektif islam by: Yulianti DA and team
Psikologi kepribadian dalam perspektif islam by: Yulianti DA and teamPsikologi kepribadian dalam perspektif islam by: Yulianti DA and team
Psikologi kepribadian dalam perspektif islam by: Yulianti DA and teamAddini Nurilma
 
Psikologi kepribadian, perspektif psikologi kenabian by: Yulianti DA and team
Psikologi kepribadian, perspektif psikologi kenabian by: Yulianti DA and teamPsikologi kepribadian, perspektif psikologi kenabian by: Yulianti DA and team
Psikologi kepribadian, perspektif psikologi kenabian by: Yulianti DA and teamAddini Nurilma
 
Makalah sejarah perkembangan tasawuf salafi
Makalah sejarah perkembangan tasawuf salafiMakalah sejarah perkembangan tasawuf salafi
Makalah sejarah perkembangan tasawuf salafiAsep Anwar Musadad
 
Ppt akhlak tasawuf
Ppt akhlak tasawufPpt akhlak tasawuf
Ppt akhlak tasawufroffiq
 
Urgensi Dasar, Dasar, dan Sejarah Perkembangan Ilmu Tasawuf
Urgensi Dasar, Dasar, dan Sejarah Perkembangan Ilmu TasawufUrgensi Dasar, Dasar, dan Sejarah Perkembangan Ilmu Tasawuf
Urgensi Dasar, Dasar, dan Sejarah Perkembangan Ilmu TasawufThufailah Mujahidah
 
Asal usul dan karakteristik tasawuf
Asal usul dan karakteristik tasawufAsal usul dan karakteristik tasawuf
Asal usul dan karakteristik tasawufTazkia Tata
 

What's hot (20)

Perkembangan Ilmu Tasawuf
Perkembangan Ilmu TasawufPerkembangan Ilmu Tasawuf
Perkembangan Ilmu Tasawuf
 
Tasawuf akhlaki, amaly dan falsafi
Tasawuf akhlaki, amaly dan falsafiTasawuf akhlaki, amaly dan falsafi
Tasawuf akhlaki, amaly dan falsafi
 
Perbedaan tasawuf sunni dengan tasawuf falsafi
Perbedaan tasawuf sunni dengan tasawuf falsafiPerbedaan tasawuf sunni dengan tasawuf falsafi
Perbedaan tasawuf sunni dengan tasawuf falsafi
 
1. makalah ilmu tasawuf
1. makalah ilmu tasawuf1. makalah ilmu tasawuf
1. makalah ilmu tasawuf
 
makalah akhlak tasawuf
makalah akhlak tasawufmakalah akhlak tasawuf
makalah akhlak tasawuf
 
Tasawuf amali dan falsafi
Tasawuf amali dan falsafiTasawuf amali dan falsafi
Tasawuf amali dan falsafi
 
makalah pengertian ilmu tasawuf
makalah pengertian ilmu tasawufmakalah pengertian ilmu tasawuf
makalah pengertian ilmu tasawuf
 
tasawuf perbandingan syariat dan hakikat
tasawuf perbandingan syariat dan hakikattasawuf perbandingan syariat dan hakikat
tasawuf perbandingan syariat dan hakikat
 
HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'AT
HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'ATHUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'AT
HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'AT
 
Sejarah terbentuknya kelompok tariqat
Sejarah terbentuknya kelompok tariqatSejarah terbentuknya kelompok tariqat
Sejarah terbentuknya kelompok tariqat
 
Psikologi kepribadian dalam perspektif islam by: Yulianti DA and team
Psikologi kepribadian dalam perspektif islam by: Yulianti DA and teamPsikologi kepribadian dalam perspektif islam by: Yulianti DA and team
Psikologi kepribadian dalam perspektif islam by: Yulianti DA and team
 
Psikologi kepribadian, perspektif psikologi kenabian by: Yulianti DA and team
Psikologi kepribadian, perspektif psikologi kenabian by: Yulianti DA and teamPsikologi kepribadian, perspektif psikologi kenabian by: Yulianti DA and team
Psikologi kepribadian, perspektif psikologi kenabian by: Yulianti DA and team
 
Ppt tasawuf
Ppt tasawufPpt tasawuf
Ppt tasawuf
 
Agama 4 tarekat
Agama 4 tarekatAgama 4 tarekat
Agama 4 tarekat
 
Tasawuf
TasawufTasawuf
Tasawuf
 
Makalah sejarah perkembangan tasawuf salafi
Makalah sejarah perkembangan tasawuf salafiMakalah sejarah perkembangan tasawuf salafi
Makalah sejarah perkembangan tasawuf salafi
 
Ppt akhlak tasawuf
Ppt akhlak tasawufPpt akhlak tasawuf
Ppt akhlak tasawuf
 
Urgensi Dasar, Dasar, dan Sejarah Perkembangan Ilmu Tasawuf
Urgensi Dasar, Dasar, dan Sejarah Perkembangan Ilmu TasawufUrgensi Dasar, Dasar, dan Sejarah Perkembangan Ilmu Tasawuf
Urgensi Dasar, Dasar, dan Sejarah Perkembangan Ilmu Tasawuf
 
Asal usul dan karakteristik tasawuf
Asal usul dan karakteristik tasawufAsal usul dan karakteristik tasawuf
Asal usul dan karakteristik tasawuf
 
91465917 makalah
91465917 makalah91465917 makalah
91465917 makalah
 

Viewers also liked

Debugging para el no iniciado
Debugging para el no iniciadoDebugging para el no iniciado
Debugging para el no iniciadoLeonardo Jimenez
 
Ingenieritza soziala, gure pribatutasunaren etsai
Ingenieritza soziala, gure pribatutasunaren etsaiIngenieritza soziala, gure pribatutasunaren etsai
Ingenieritza soziala, gure pribatutasunaren etsaiikermoja
 
marubesystems.com: Web Design, Web Development, Digital Marketing, SAP/Oracle...
marubesystems.com: Web Design, Web Development, Digital Marketing, SAP/Oracle...marubesystems.com: Web Design, Web Development, Digital Marketing, SAP/Oracle...
marubesystems.com: Web Design, Web Development, Digital Marketing, SAP/Oracle...Marube Systems
 
BENGALURU VEHICLES HIGHEST GAS EMITTERS
BENGALURU VEHICLES HIGHEST GAS EMITTERSBENGALURU VEHICLES HIGHEST GAS EMITTERS
BENGALURU VEHICLES HIGHEST GAS EMITTERSBangalore Generalnews
 
Africa international trade 2014
Africa international trade 2014Africa international trade 2014
Africa international trade 2014Sand Mba
 
3. Как эффективно управлять онлайн репутацией клиники. НаПоправку.
3. Как эффективно управлять онлайн репутацией клиники. НаПоправку.3. Как эффективно управлять онлайн репутацией клиники. НаПоправку.
3. Как эффективно управлять онлайн репутацией клиники. НаПоправку.Группа компаний Медиасфера
 
Year 10 presentation
Year 10 presentationYear 10 presentation
Year 10 presentationeshuttleworth
 
Korprasyon (nasyonalisasyon, pagsasapribado, mabisang paraan sa pamamahala, m...
Korprasyon (nasyonalisasyon, pagsasapribado, mabisang paraan sa pamamahala, m...Korprasyon (nasyonalisasyon, pagsasapribado, mabisang paraan sa pamamahala, m...
Korprasyon (nasyonalisasyon, pagsasapribado, mabisang paraan sa pamamahala, m...Gesa Tuzon
 
Lesión de Organos diana en la HTA. Como detectarlas desde la Atención primari...
Lesión de Organos diana en la HTA. Como detectarlas desde la Atención primari...Lesión de Organos diana en la HTA. Como detectarlas desde la Atención primari...
Lesión de Organos diana en la HTA. Como detectarlas desde la Atención primari...Lisardo GARCIA-MATARIN
 
แบบฝึกทักษะคณิตศาสตร์เรื่องการบวกและการลบพหุนาม
แบบฝึกทักษะคณิตศาสตร์เรื่องการบวกและการลบพหุนามแบบฝึกทักษะคณิตศาสตร์เรื่องการบวกและการลบพหุนาม
แบบฝึกทักษะคณิตศาสตร์เรื่องการบวกและการลบพหุนามวชิรญาณ์ พูลศรี
 

Viewers also liked (20)

Debugging para el no iniciado
Debugging para el no iniciadoDebugging para el no iniciado
Debugging para el no iniciado
 
Anatomía de los PLEs
Anatomía de los PLEsAnatomía de los PLEs
Anatomía de los PLEs
 
Ingenieritza soziala, gure pribatutasunaren etsai
Ingenieritza soziala, gure pribatutasunaren etsaiIngenieritza soziala, gure pribatutasunaren etsai
Ingenieritza soziala, gure pribatutasunaren etsai
 
marubesystems.com: Web Design, Web Development, Digital Marketing, SAP/Oracle...
marubesystems.com: Web Design, Web Development, Digital Marketing, SAP/Oracle...marubesystems.com: Web Design, Web Development, Digital Marketing, SAP/Oracle...
marubesystems.com: Web Design, Web Development, Digital Marketing, SAP/Oracle...
 
BENGALURU VEHICLES HIGHEST GAS EMITTERS
BENGALURU VEHICLES HIGHEST GAS EMITTERSBENGALURU VEHICLES HIGHEST GAS EMITTERS
BENGALURU VEHICLES HIGHEST GAS EMITTERS
 
Про презентації як засіб просування бібліотечних продуктів і послуг
Про презентації як засіб просування бібліотечних продуктів і послуг Про презентації як засіб просування бібліотечних продуктів і послуг
Про презентації як засіб просування бібліотечних продуктів і послуг
 
Gijon ultima
Gijon ultimaGijon ultima
Gijon ultima
 
Smart industry Vol. 21/2556
Smart industry Vol. 21/2556Smart industry Vol. 21/2556
Smart industry Vol. 21/2556
 
Cover
CoverCover
Cover
 
GREEN TEA
GREEN TEAGREEN TEA
GREEN TEA
 
Lectorale rede kristi jauregi ondarra
Lectorale rede kristi jauregi ondarraLectorale rede kristi jauregi ondarra
Lectorale rede kristi jauregi ondarra
 
Africa international trade 2014
Africa international trade 2014Africa international trade 2014
Africa international trade 2014
 
3. Как эффективно управлять онлайн репутацией клиники. НаПоправку.
3. Как эффективно управлять онлайн репутацией клиники. НаПоправку.3. Как эффективно управлять онлайн репутацией клиники. НаПоправку.
3. Как эффективно управлять онлайн репутацией клиники. НаПоправку.
 
Year 10 presentation
Year 10 presentationYear 10 presentation
Year 10 presentation
 
Korprasyon (nasyonalisasyon, pagsasapribado, mabisang paraan sa pamamahala, m...
Korprasyon (nasyonalisasyon, pagsasapribado, mabisang paraan sa pamamahala, m...Korprasyon (nasyonalisasyon, pagsasapribado, mabisang paraan sa pamamahala, m...
Korprasyon (nasyonalisasyon, pagsasapribado, mabisang paraan sa pamamahala, m...
 
Power
PowerPower
Power
 
Lesión de Organos diana en la HTA. Como detectarlas desde la Atención primari...
Lesión de Organos diana en la HTA. Como detectarlas desde la Atención primari...Lesión de Organos diana en la HTA. Como detectarlas desde la Atención primari...
Lesión de Organos diana en la HTA. Como detectarlas desde la Atención primari...
 
แบบฝึกทักษะคณิตศาสตร์เรื่องการบวกและการลบพหุนาม
แบบฝึกทักษะคณิตศาสตร์เรื่องการบวกและการลบพหุนามแบบฝึกทักษะคณิตศาสตร์เรื่องการบวกและการลบพหุนาม
แบบฝึกทักษะคณิตศาสตร์เรื่องการบวกและการลบพหุนาม
 
Casa
CasaCasa
Casa
 
Mga Uri ng Tayutay
Mga Uri ng TayutayMga Uri ng Tayutay
Mga Uri ng Tayutay
 

Similar to Islam merupakan jalan kebahagiaan yang hakiki

Penelitian tarekat
Penelitian tarekatPenelitian tarekat
Penelitian tarekatDanys Rynald
 
Hubungan akhlak dengan ilmu yang lain
Hubungan akhlak dengan ilmu yang lainHubungan akhlak dengan ilmu yang lain
Hubungan akhlak dengan ilmu yang lainHap Sari
 
Aliran-Aliran Tassawuf.docx
Aliran-Aliran Tassawuf.docxAliran-Aliran Tassawuf.docx
Aliran-Aliran Tassawuf.docxZukét Printing
 
Aliran-Aliran Tassawuf.pdf
Aliran-Aliran Tassawuf.pdfAliran-Aliran Tassawuf.pdf
Aliran-Aliran Tassawuf.pdfZukét Printing
 
Laporan praktikum akhlak tasawuf
Laporan praktikum akhlak tasawufLaporan praktikum akhlak tasawuf
Laporan praktikum akhlak tasawufAznil Muhammad
 
Kuliah 1 akhlak, moral dan etika copy - copy
Kuliah 1 akhlak, moral dan etika   copy - copyKuliah 1 akhlak, moral dan etika   copy - copy
Kuliah 1 akhlak, moral dan etika copy - copySucram Suna
 
Filsafat al ghazali dan ibnu rusyd
Filsafat al ghazali dan ibnu rusydFilsafat al ghazali dan ibnu rusyd
Filsafat al ghazali dan ibnu rusydDwi Andriani
 
Metodologi Study Islam
Metodologi Study IslamMetodologi Study Islam
Metodologi Study IslamAsma'ul Khusna
 
Makalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
Makalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docxMakalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
Makalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docxZukét Printing
 

Similar to Islam merupakan jalan kebahagiaan yang hakiki (20)

Akhlak Tasawuf 2020.pdf
Akhlak Tasawuf 2020.pdfAkhlak Tasawuf 2020.pdf
Akhlak Tasawuf 2020.pdf
 
Akhlak Tasawuf.pdf
Akhlak Tasawuf.pdfAkhlak Tasawuf.pdf
Akhlak Tasawuf.pdf
 
Penelitian tarekat
Penelitian tarekatPenelitian tarekat
Penelitian tarekat
 
Hubungan akhlak dengan ilmu yang lain
Hubungan akhlak dengan ilmu yang lainHubungan akhlak dengan ilmu yang lain
Hubungan akhlak dengan ilmu yang lain
 
Aliran-Aliran Tassawuf.docx
Aliran-Aliran Tassawuf.docxAliran-Aliran Tassawuf.docx
Aliran-Aliran Tassawuf.docx
 
Aliran-Aliran Tassawuf.pdf
Aliran-Aliran Tassawuf.pdfAliran-Aliran Tassawuf.pdf
Aliran-Aliran Tassawuf.pdf
 
Tugas topik 6
Tugas topik 6Tugas topik 6
Tugas topik 6
 
Tugas topik 6[1]
Tugas topik 6[1]Tugas topik 6[1]
Tugas topik 6[1]
 
Tugas topik 6
Tugas topik 6Tugas topik 6
Tugas topik 6
 
Tugas topik 6
Tugas topik 6Tugas topik 6
Tugas topik 6
 
Topik 6 ( tugas 4 )
Topik 6 ( tugas 4 )Topik 6 ( tugas 4 )
Topik 6 ( tugas 4 )
 
Makalah Ilmu Tasawuf.docx
Makalah Ilmu Tasawuf.docxMakalah Ilmu Tasawuf.docx
Makalah Ilmu Tasawuf.docx
 
Laporan praktikum akhlak tasawuf
Laporan praktikum akhlak tasawufLaporan praktikum akhlak tasawuf
Laporan praktikum akhlak tasawuf
 
Kuliah 1 akhlak, moral dan etika copy - copy
Kuliah 1 akhlak, moral dan etika   copy - copyKuliah 1 akhlak, moral dan etika   copy - copy
Kuliah 1 akhlak, moral dan etika copy - copy
 
Pengantar psikologi dakwah
Pengantar psikologi dakwahPengantar psikologi dakwah
Pengantar psikologi dakwah
 
Filsafat al ghazali dan ibnu rusyd
Filsafat al ghazali dan ibnu rusydFilsafat al ghazali dan ibnu rusyd
Filsafat al ghazali dan ibnu rusyd
 
Metodologi Study Islam
Metodologi Study IslamMetodologi Study Islam
Metodologi Study Islam
 
Revisi pid klmpk 3
Revisi pid klmpk 3Revisi pid klmpk 3
Revisi pid klmpk 3
 
islam dan tasawuf
islam dan tasawufislam dan tasawuf
islam dan tasawuf
 
Makalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
Makalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docxMakalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
Makalah Sumber Ajaran Ahlak Dan Etika UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
 

Islam merupakan jalan kebahagiaan yang hakiki

  • 1. Akhlak dan Tasawuf Islam merupakan jalan kebahagiaan yang hakiki.Meskibanyak rumusan-rumusan tentang kebahagiaan datang, namun Islamlah satu-satunya jalan itu. Agama yang akan dijadikan sandaran dan kerangka hidup bukanlah agama Islam yang saat ini dipahami telah terpecah belah menjadi memiliki sekte- sektenya masing-masing, dan dengan praktik ibadah yang mereka buat serta mereka yakini masing-masing untuk diamalkan, sehingga sesungguhnya mereka sendiritelah jauh dari sumber utama (al Qur’an dan Sunnah). Olehkarenanya,Hamka menginginkan agar agama Islam yang menjadi kerangk a dalam hidup itu adalah agama Islam yang murni, dan terbebas daripraktik syirik, bid’ah dan khurafât. Konsep-konsep tasawuf yang diterangkan Hamka sangat dinamis. Ia memahami tasawuf dengan pemahaman yang lebih tepat dengan ruh dan semangat ajaran Islam. Hamka tidak memahami tasawuf sebagaimana gerakan tarekat dan sufistik pada umumnya.Tasawuf model Hamka ini menandingi tasawuf tradisionalyang cenderung membawa bibit-bibit kebid’ahan, khurafat, dankesyirikan. Sementara Hamka adalah ulama modernis (Mujaddid) yang begitu anti dengan hal-hal tersebut.Dapat dikatakan, corak tasawuf Hamka adalah tasawuf pemurnian. Mengingat betapa penciptaan tasawuf dan pendidikan bukanlah hal yang kecil dan mudah tercapai,maka muncullah konsep tasawuf yang dituangkan dari pemikiran atau ide tentang hal-hal yang berkaitan dengan tasawuf yang diungkapkan oleh banyak tokohmuslim,salah satunya adalah pengarang bukuTasawuf Modern,Hamka. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian libraryresearch, Teknikpengumpulan data, dalam hal ini penulis melakukan identifikasi wacana dari buku-buku, makalah atau artikel, majalah, jurnal, web (internet), ataupun informasi lainnya yang berhubungan dengan judul penulisan untuk mencari hal-hal atau variabelyang berupa catatan, transkip, buku, suratkabar, majalah dan sebagainya yang berkaitan dengan kajian tentang konsep pemikiran Hamka tentangtasawuf. Maka dilakukan langkah-langkah sebagaiberikut: 1) Mengumpulkan data-data yang ada baik melalui buku-buku, dokumen, majalah internet (web). 2) Menganalisa data-data tersebut sehingga peneliti bisa menyimpulkan tentang masalah yang dikaji. Pada penelitian ini penulis memgambil tiga rumusan masalah yaitu: (1)Bagaimana konsep pemikiran hamka tentangtasawuf (2)Bagaimana hubungan antara tasawuf dengan zuhud (3)Bagaimana hubungan antara tasawuf dengan kehidupan modern Hasil penelitian ini yaitu: (1) Hamka menilai bahwa tasawuf adalah sebuah disiplin ilmu yang telah mapan di dalam kajian Islam. Hamka memaknai Tasawuf dengan Shifa’ul Qalbi, artinya membersihkan hati, pembersihan budi pekertidari perangai-perangaiyang tercela, lalu memperhias diri dengan perangai yang terpuji. Hamka memaknai maksud semula dari tasawuf yaitu membersihkan jiwa, mendidik dan mempertinggi derajat budi, menekan segala kelobaan dan kerakusan, memerangi sahwat yang terlebih dari keperluan untuk keperluan diri. (2) Tasawuf merupakan pondasibagi insan yang berkecimpung didunia pendidikan. Jadi, hubungan antara tasawuf dengan pendidikan itu sangat erat. Hal itu bisa kita lihat dari konsep pendidikan yang dilontarkan oleh Hamka. Tanpa tasawuf menurut perspektif saya pendidikan tidak akan berjalan sacara mulus bahkan out putnya pun tidak sepertiyang diharapkan oleh pendidikan itu sendiri.
  • 2. Akhlak dan Tasawuf Hasil penelitian ini diharapkan mampu menggugah kesadaran umat Islam akan kesesuaian pemikiran tokoh tasawuf dan mengilhami munculnya penelitian yang lebih mendalam dan integral tentang ajaran tasawuf. KONSEP DASAR AKHLAK DAN TASAWUF A. Pendahuluan Di dalam islam akhlak da tasawuf banyak dibicarakan dan dimuat pada Al-Qur’an dan Hadis, sumber tersebut merupakan batasan dalam tindakan kita sehari-hari, sehingga dalam jiwa ini benar-benar menggunakan akhlak dan tasawuf untuk mempermudah kita melakukan suatu ibadah. Akhlak dan tasawuf ini akan mengarahkan kita ke jalan yang benar yaitu jalan untuk menyucikan jiwa. Akhlak dan tasawuf itu juga dapat digunakan untuk mempermudah kita melakukan suatu ibadah. Tetapi pada zaman sekarang ini sudah banyak manusia yang tidak menggunakan akhlaknya terutama pada golongan orang-orang muda. Untuk itu marilah kita mengupas tentang akhlak dan tasawuf. B. Pengertian Akhlak Dan Tasawuf 1. Pengertian akhlak Secara bahasa akhlak berasaldarikata ‫اخلق‬–‫يخلق‬-‫اخالق‬ artinya kebiasaan, watak, peradaban yang baik, agama. Kata akhlak sama dengan kata khuluq. Menurut Ibnu Maskawaih akhlak adalah: ‫َا‬‫د‬ ِ‫س‬‫َّا‬‫ن‬‫ِل‬‫ل‬ ٌ‫ل‬‫َا‬‫ح‬ٍ‫ة‬َّ‫ي‬ِ‫و‬ُ‫ر‬ُ‫و‬ ٍ‫ر‬ْ‫ك‬ِ‫ف‬ ِ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫غ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫َا‬‫ه‬ِ‫ل‬‫َا‬‫ع‬ْ‫ن‬َ‫ا‬ ‫َى‬‫ل‬ِ‫ا‬ ‫َا‬‫ه‬َ‫ل‬ ٌ‫ة‬َ‫ي‬ِ‫ع‬ Artinya: Keadaan jiwa seseorang yang mendorong untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan pikiran (lebih dahulu). Menurut imam Ghazaliakhlak adalah: ٌ‫ة‬َ‫ر‬‫َا‬‫ب‬ِ‫ع‬ُ‫ق‬ْ‫ل‬ُ‫خ‬ْ‫ل‬َ‫ا‬ُ‫و‬ ٍ‫ر‬ْ‫ك‬ِ‫ف‬ ‫َى‬‫ل‬ِ‫ا‬ ٍ‫ة‬َ‫ج‬‫َا‬‫ح‬ ِ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫غ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ٍ‫ر‬ْ‫س‬ُ‫ي‬َ‫و‬ ٍ‫ة‬َ‫ل‬ْ‫و‬ُ‫ه‬ُ‫س‬ِ‫ب‬ ُ‫ل‬‫َا‬‫ع‬ْ‫ف‬َ ‫ْال‬‫ا‬ ُ‫ر‬ُ‫د‬ْ‫ص‬َ‫ت‬ ‫َا‬‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ٍ‫ة‬َ‫خ‬ِ‫س‬‫َا‬‫ر‬ ِ‫س‬ْ‫ف‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ِى‬‫ف‬ ِ‫ة‬َ‫ئ‬ْ‫ي‬َ‫ه‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ٍ‫ة‬َّ‫ي‬ِ‫و‬ُ‫ر‬ Artinya: Suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang dari padanya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah, dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dahulu). Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa akhlak adalah tabiat atau sifat seseorang, yaknikeadaan jiwa yang telah terlatih, sehingga dalam jiwa tersebut benar-benar telah melekat sifat-sifat yang melahirkan perbuatan-perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikirkan dan diangan-angankan lagi. 2. Pengertian tasawuf Secara bahasa Tasawuf berasaldarikata = saf (baris), sufi(suci), sophos (Yunani, hikmah), suf (kain wol) atau sikap mental yang selalu memelihara kesucian diri, beribadah, hidup sederhana, rela berkorban untuk kebaikan dan bersikap bijaksana. Menurut Asy-Syekh Muhammad Amin Al-Kurdy mengatakan: ْ‫ل‬‫ا‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫َا‬‫ه‬ِ‫ر‬ْ‫ي‬ِ‫ه‬ْ‫ط‬َ‫ت‬ ُ‫ة‬َ‫ي‬ِ‫ف‬ْ‫ي‬َ‫ك‬َ‫و‬ ‫َا‬‫ه‬ُ‫م‬ْ‫و‬ُ‫م‬ْْْ‫ذ‬َ‫م‬َ‫و‬ ‫َا‬‫ه‬ُ‫د‬ْ‫و‬ُ‫م‬ْ‫ح‬َ‫م‬ ِ‫س‬ْ‫ف‬َّ‫ن‬‫ال‬ َ‫ل‬‫َا‬‫و‬ْ‫ح‬َ‫ا‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ُ‫ف‬َ‫ر‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ ٌ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬َ‫و‬ُ‫ه‬ ُ‫ف‬ُّ‫و‬َ‫س‬َّ‫ت‬‫ال‬َّ‫س‬‫َال‬‫و‬ ِ‫ك‬ْ‫و‬ُ‫ل‬ُّ‫س‬‫ال‬ ُ‫ة‬َ‫ي‬ِ‫ف‬ْ‫ي‬َ‫ك‬َ‫و‬ ‫َا‬‫ه‬ِ‫د‬ْ‫و‬ُ‫م‬ْ‫ح‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ِ‫ف‬‫َا‬‫ص‬ْ‫ت‬ِ‫ال‬ْ‫ا‬ِ‫ب‬ ‫َا‬‫ه‬ُ‫ت‬َ‫ي‬ِ‫ل‬ْ‫ح‬َ‫ت‬َ‫و‬ ‫َا‬‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫م‬ْ‫و‬ُ‫م‬ْ‫ذ‬َ‫م‬‫َى‬‫ل‬‫َا‬‫ع‬َ‫ت‬ ‫ت هل‬ ‫َى‬‫ل‬ِ‫ا‬ ِ‫ر‬ِ‫ي‬ َ‫ر‬ِ‫ن‬ْ‫ل‬‫َا‬‫و‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ِ‫ا‬ ُ‫ر‬‫ا‬ Artinya: Tashawuf adalah suatu ilmu yang dengannya dapat diketahuihal ihwal kebaikan dan keburukan jiwa, cara membersihkan diri yang buruk dan mengisinya dengan yang terpuji, cara melakukan suluk, melangkah menuju keridhaan Allah dan meninggalkan (larangan-Nya) menuju kepada (perintah-Nya) Menurut As-Suhrawardy mengemukakah pendapat Ma’ruf Al-Karakhy, Tasawuf adalah mencarihakikat dan meninggalkan sesuatu yang ada di tangan makhluk (kesenangan duniawi). Jadi dapat disimpulkan bahwa tasawuf adalah suatu kehidupan rohani yang merupakan fitrah manusia dengan tujuan untuk mencapai hakikat yang tinggi, berada dekat atau sedekat mungkin dengan Allah dengan jalan menyucikan jiwanya, dengan melepaskan jiwany a dari noda-noda sifat dan perbuatan tercela. 3. Tujuan Tasawuf - Menurut Asy-Syekh Muhammad Amin Al-Kurdy tujuan tasawuf meliputi: a. Ilmu Syariah b. Ilmu Thariqah c. Ilmu Haqiqah d. Ilmu Ma’rifah
  • 3. Akhlak dan Tasawuf - Menurut Ma’ruf Al-Karakhy tujuan tasawuf adalah mencari kebenaran yang hakikidengan cara meninggalkan kesenangan duniawi. 4. Ciri Perbuatan Akhlak a. Tertanamkuat dalam jiwa seseorang sehingga telah menjadi kepribadiannya. b. Dilakukan dengan mudah tanpa pemikiran c. Timbul dari dalam diri orang yang mengerjakannya tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar d. Dilakukan dengan sungguh-sungguh e. Dilakukan dengan ikhlas Tingkatan keburukan akhlak tasawuf menurut Imam Al-Ghazalimeliputi: 1. Keburukan akhlak yang timbul karena ketidaksanggupan seseorang mengendalikan nafsunya 2. Perbuatan yang diketahui keburukannya, tetapiia tidak bisa meninggalkannya karena nafsunya telah menguasai dirinya 3. Keburukan akhlak yang dilakukan oleh seseorang karena pengertian baik baginya sudah kabur, sehingga perbuatan buruklah yang dianggap baik 4. Perbuatan buruk yang sangat berbahaya terhadap masyarakat pada umumnya sedangkan tidak terdapat tanda-tanda kesadaran bagi pelakunya, kecualihanya kekhawatiran akan menimbulkan pengorbanan yang lebih hebat lagi. C. Hubungan Akhlak dengan Tasawuf Akhlak dan tasawuf saling berkaitan. Akhlak dalam pelaksanaannya mengatur hubungan horizontal sesama manusia. Sedangkan tasawuf mengatur jalannya komunikasivertikalantara manusia dan Tuhannya. Akhlak menjadi dasar daripelaksanaan tasawuf, sehingga dalam prakteknya tasawuf mementingkan akhlak. D. Sumber Ajaran Tasawuf 1. Unsur islam - Al-Qur’an mengajarkan manusia untuk mencintai Tuhan, bertaubat dan menyucikan diri, Tuhan memberi cahaya kepada hambanya - Hadis Nabi sepertirahasia penciptaan alam adalah agar manusia mengenal penciptanya - Praktek para sahabat sepertiAbu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Hasan Basri, dll 2. Unsur Non islam - Nasrani: cara kependetaan dalam hal latihan jiwa dan ibadah - Yunani: unsur filsafat tentang masalah ketuhanan - Hindu/Budha: mujahadah, perpindahan roh darisatu badan ke badan yang lain E. Hubungan Akhlak dengan Ilmu-Ilmu Lain 1. Hubungan antara akhlak dengan psikologi Hubungan antara akhlak dengan psikologimempunyai pertalian yang erat dan kuat. Adapun akhlak memerlukan apa yang dipersoalkan oleh jiwa tersebut. Dapat dikatakan bahwa ilmu jiwa (psikologi) adalah sebagaipendahuluan dalam ilmu akhlak. 2. Hubungan akhlak dengan sosiologi Dalam ilmu akhlak mempelajari dan mengupas masalah prilaku-prilaku, perbuatan manusia yang timbul dari kehendak ilmu sosiologi mempersoalkan tentang kehidupan masyarakat. Manusia tidak dapat hidup tanpa masyarakat. Dapat disimpulkan pula bahwa sosiologi mempelajari masyarakat, manusia yang bagaimana supaya meningkat ke atas, bagaimana menyelidiki tentang bahasa, agama dan keluarga, dan bagaimana membentuk undang-undang dan pemerintahan dan sebagainya. 3. Hubungan akhlak dengan ilmu hukum Akhlak memerintahkan berbuat apa yang berguna dan melarang berbuat segala apa yang mudarat. Sedang ilmu hukum tidak, karena banyak perbuatan yang baik dan berguna tidak diperintahkan oleh ilmu hukum. Seperti berbuat baik kepada fakir miskin da perlakuan baik antara suami istri. 4. Hubungan akhlak dengan iman Iman menurut bahasa berarti: membenarkan. Sedangkan menurut syara’adalah membenarkan dengan hati. Dapat diketahui bahwa hubungan antara akhlak dengan ilmu sangat erat. Hal tersebut disebabkan keduanya mempunyai titik pangkal yang sama yaitu hati nurani. Jadi keduanya adalah merupakan gambaran jiwa/hati sanubariyang bersifat kejiwaan dan abstrak.
  • 4. Akhlak dan Tasawuf Akhlak adalah merupakan sikap jiwa yang telah tertanam dengan kuat yang mendorong pemiliknya untuk melakukan perbuatan. Demikian juga iman/kepercayaan adalah bertempat dalam hati yang mempunyai daya dorong terhadap tingkah laku perbuatan seseorang. Rasulullah pernah bersabda, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah: َ‫ق‬ُ‫ل‬ُ‫خ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ن‬ْ‫س‬َ‫م‬ْ‫ل‬َ‫ا‬ ‫ًا‬‫ن‬‫َا‬‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ا‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ك‬َ‫ا‬ Artinya: orang mukmin yang sempurna imannya adalah yang terbaik budi pekertinya. Manfaat Mempelajari Ilmu Akhlak Salah satu ciri khas ilmu adalah bersifat pragmatis. Orang yang berakhlak karena kelakuan terhadap Tuhan semata-mata, maka dapat menghasilkan kebahagiaan antara lain: a. Mendapatkan tempat yang baik di dalam masyarakat b. Akan disenangi orang dalam pergaulan c. Akan dapat terpelihara darihukum yang bersifatnya manusiawi dan sebagaimakhluk yang diciptakan Tuhan d. Orang yang bertakwa dan berakhlak akan mendapat pertolongan dan kemudahan dalam memperoleh keluhuran, kecukupan dan sebutan yang baik e. Jasa manusia yang berakhlak mendapat perlindungan dari segala penderitaan dan kesukaran Dalam islam kedua jalur hubungan tersebut diatur apa yang dinamakan dengan “amal saleh” atau lebih tegasnya disebut dengan akhlak. Oleh karena itu, maka akhlak adalah sangat penting bagi manusia dan juga merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Akhlak juga merupakan mutiara hidup yang membedakan makhluk manusia dengan makhluk lainnya. Setiap orang tidak lagi peduli soal baik atau buruk, soalhalal dan haram. Karena yang berperan dan berfungsipada diri masing-masing manusia adalah elemen syahwat (nafsu) nya yang telah dapat mengalahkan elemen akal pikiran, oleh karena itu Imam Al-Ghazalidalam kitabnya “MukasyafatulQulub” menyebutkan bahwa Allah menciptakan manusia (anak Adam) lengkap dengan elemen akalsyahwat (nafsu). Maka barang siapa yang nafsunya mengalahkan akalnya, hewan melata lebih baik dari pada manusia itu. Sebaliknya bila manusia dengan akalnya dapat mengalahkan nafsunya, maka dia derajatnya di atas malaikat. Menurut Dr. Hamzah Ya’cub hikmah dari akhlak adalah: 1. Meningkatkan derajat manusia 2. Menuntun kepada kebaikan 3. Manifestasikesempurnaan iman 4. Keutamaan di harikiamat 5. Kebutuhan pokok dalam keluarga 6. Membina kerukunan antar tetangga 7. Untuk menyukseskan pembangunan bangsa dan negara 8. Dunia betul-betul membutuhkan akhlak karimah F. Sejarah Perkembangan Akhlak dan Tasawuf 1. Sejarah perkembangan akhlak a. Akhlak pada bangsa Yunani Ditandai dengan munculnya Sophisticians (orang-orang yang bijaksana) b. Akhlak pada agama NasraniDasarnya adalah Teocentris (Tuhan adalah sumber akhlak) c. Akhlak pada bangsa Romawi d. Akhlak pada agama islam Titik pangkalpada wahyu Tuhan dan akal manusia 2. Sejarah perkembangan tasawuf a. Masa Tabi’in: ada istilah Nussak, yaitu orang-orang yang menyediakan dirinya untuk beribadah kepada Allah. Tokohnya Hasan Basriyang benar-benar mempraktekkan tasawuf. b. Istilah tasawuf muncul pada abad ke-2 H yang digunakan oleh Abu Hasyim c. Abad ke-3 H muncul tasawuf yang menonjolkan pemikiran eksklusif sepertiAl-Jaliaj d. Pada abad ke-5 H muncul Al-Ghazaliyang mendasarkan tasawuf pada Al-Qur’an dan Hadis
  • 5. Akhlak dan Tasawuf e. Abad ke-6 H berkembang tarekat-tarekat untuk melatih dan mendidik para murid sepertiyang dilakukan oleh Sayid Ahmad Rifa’i dan Sayid Abdul Qadir Jaelani. PENUTUP Kesimpulan Daripenjelasan di atas, penulis dapat menyimpulkan akhlak dan tasawuf itu mempunyai hubungan yang sangat erat, begitu pula akhlak dengan lmu-ilmu lainnya contohnya ilmu hukum, sosiologi dll. Akhlak adalah tabiat seseorang yaknijiwa yang telah terlatih sehingga dalam jiwa tersebut telah melekat sifat-sifat yang melahirkan perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa dipikirkan. Sedang tasawuf adalah suatu kehidupan rohani yang merupakan fitrah manusia dengan tujuan untuk mencapai hakikat tinggi. Sejarah perkembangan tasawuf yaitu mulai dariabad pertama hijriyah sampai pada abad keenam hijriyah. Sedangkan sejarah perkembangan akhlak yaitu periode Yunani, periode abad pertengahan, periode bangsa Arab dan periode abad modern. DAFTAR PUSTAKA A. Mustofa, Akhlak Tasawuf, (Bandung: Pustaka setia) http://sugiartoagribisnis.wordprees.com/ http.//www.aminazizcenter.com/artikel-61-kuliah-akhlak-tasawuf.html/2009 Nata, Abuddin, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1997) Nasution, Harun, Filsafat dan Mistisisme dalam Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1983). [1] A. Mustofa, Akhlak Tasawuf, (Bandung: Pustaka setia), hal. 12 [2] Ibid. [3] Ibid., 15 [4] Harun Nasution, Filsafat dan Mistisisme dalam Islam, (Jakarta: Bulan bintang, 1985), hal. 56-57 [5] Mustofa, Akhlak Tasawuf, 202 [6] Ibid., 204 [7] Mustofa, Akhlak Tasawuf, 18 [8] http.//www.aminazizcenter.com/artikel-61-kuliah-akhlak-tasawuf.html/2009 [9] Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1997), hal. 181-185 [10] Mustofa, Akhlak Tasawuf, 21 [11] Mustofa, Akhlak Tasawuf, hal. 20 [12] http://sugiartoagribisnis.wordprees.com/ [13] Mustofa, Akhlak Tasawuf. 209 SEJARAH PERKEMBANGAN TASAWUF Tasawuf mempunyai perkembangan tersendiridalam sejarahnya. Tasawuf berasaldarigerakan zuhud yang selanjutnya berkembang menjadi tasawuf. Meskipun tidak persis dan pasti, corak tasawuf dapat dilihat dengan batasan- batasan waktu dalam rentang sejarah sebagai berikut: A. ABAD PERTAMA DAN KEDUA HIJRIYAH Fase abad pertama dan kedua Hijriyah belum bisa sepenuhnya disebut sebagaifase tasawuf tapi lebih tepat disebut sebagaifase kezuhudan. Adapun ciri tasawuf pada fase ini adalah sebagai berikut:
  • 6. Akhlak dan Tasawuf 1. Bercorak praktis ( amaliyah ) Tasawuf pada fase ini lebih bersifat amaliah daripada bersifat pemikiran. Bentuk amaliah itu sepertimemperbanyak ibadah, menyedikitkan makan minum, menyedikitkan tidur dan lain sebagainya. Amaliah ini menjadi lebih intensif terutama pasca terbunuhnya sahabat Utsman. Para s ahabat Nabis.a.w digambarkan oleh Allah s.w.t sebagai orang yang ahli rukuk dan sujud, َ‫م‬ َ‫ن‬‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫َا‬‫و‬ ِ‫ه‬َّ‫ل‬‫ال‬ ُ‫ل‬‫ُو‬‫س‬َ‫ر‬ ٌ‫د‬َّ‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬‫َا‬‫و‬ْ‫ض‬ِ‫ر‬َ‫و‬ ِ‫ه‬َّ‫ل‬‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ً ‫ْال‬‫ض‬َ‫ف‬ َ‫ن‬‫ُو‬‫غ‬َ‫ت‬ْ‫ب‬َ‫ي‬ ‫َّدًا‬‫ج‬ُ‫س‬‫َّعًا‬‫ك‬ُ‫ر‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫َا‬‫ر‬َ‫ت‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ُ‫ء‬‫َا‬‫م‬َ‫ح‬ُ‫ر‬ ِ‫ر‬‫َّا‬‫ف‬ُ‫ك‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫َى‬‫ل‬َ‫ع‬ُ‫ء‬‫َّا‬‫د‬ِ‫ش‬َ‫أ‬ ُ‫ه‬َ‫ع‬َّ‫ت‬‫ال‬ ‫ِي‬‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ل‬َ‫ث‬َ‫م‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ ِ‫د‬‫ُو‬‫ج‬ُّ‫س‬‫ال‬ ِ‫ر‬َ‫ث‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ه‬‫ُو‬‫ج‬ُ‫و‬ ‫ِي‬‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫َا‬‫م‬‫ِي‬‫س‬‫نًا‬‫ِي‬‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ل‬َ‫ث‬َ‫م‬َ‫و‬ ِ‫ة‬‫َا‬‫ر‬ْ‫و‬ ْ‫خ‬َ‫أ‬ ٍ‫ع‬ْ‫ر‬َ‫ز‬َ‫ك‬ ِ‫ل‬‫ِي‬‫ج‬ْ‫ن‬ِ ْ‫اْل‬َّ‫ل‬‫ال‬ َ‫د‬َ‫ع‬َ‫و‬ َ‫ر‬‫َّا‬‫ف‬ُ‫ك‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬ َ‫ظ‬‫ِي‬‫غ‬َ‫ي‬ِ‫ل‬ َ‫ع‬‫َّا‬‫ر‬ُّ‫ز‬‫ال‬ ُ‫ب‬ِ‫ج‬ْ‫ع‬ُ‫ي‬ ِ‫ه‬ِ‫ق‬‫ُو‬‫س‬‫َى‬‫ل‬َ‫ع‬‫َى‬‫و‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫َا‬‫ف‬ َ‫ظ‬َ‫ل‬ْ‫غ‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫َا‬‫ف‬ ُ‫ه‬َ‫ر‬َ‫ز‬‫َآ‬‫ف‬ ُ‫ه‬َ‫أ‬ْ‫ط‬َ‫ش‬َ‫ج‬َ‫ر‬( ‫ِيمًا‬‫ظ‬َ‫ع‬‫ْرًا‬‫ج‬َ‫أ‬َ‫و‬ ً‫ة‬َ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫ت‬‫َا‬‫ح‬ِ‫ل‬‫َّا‬‫ص‬‫ال‬ ‫ُوا‬‫ل‬ِ‫م‬َ‫ع‬َ‫و‬ ‫ُوا‬‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ َ‫ن‬‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ه‬29 ) Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapiberkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu sepertitanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar. ( al-Fath: 29 ) Menurut Abd al-Hakim Hassan, abad pertama hijriyah terdapat dua corak kehidupan spiritual. Pertama, kehidupan spiritual sebelum terbunuhnya Utsman dan kedua, kehidupan spiritual pasca terbunuhnya Utsman. Kehidupan spiritual yang pertama adalah Islam murni, sementara yang kedua adalah produk persentuhan dengan lingkungan, akan tetapi secara prinsipilmasih tetap bersandar pada dasar kehidupan spiritualIslam pertama. Peristiwa terbunuhnya khalifah Utsman merupakan pukulan tersendiriterhadap perasaan kaummuslimin. Betapa tidak, Utsman adalah termasuk kelompok pertama orang-orang yang memeluk Islam ( al- Sabiqun al-Awwalun ), salah seorang yang dijanjikan masuk surga, orang yang dengan gigih mengorbankan hartanya untuk perjuangan Islam dan orang yang mengawini dua putri Nabi. Peristiwa Utsman mendorong munculnya kelompok yang tidak ingin terlibat dalam pertikaian politik memilih tinggal di rumah untuk menghindari fitnah serta konsentrasiuntuk beribadah. Sehingga al-Jakhid salah seorang yang berkonsentrasidalam ibadah yang juga salah seorang santriIbn Mas’ud berkata, “Aku bersyukurkepada Allah sebab aku tidak terlibat dalam pembunuhan Utsman dan aku shalat sebanyak seratus rakaat dan ketika terjadiperang Jamal dan Shiffin aku bersyukur kepada Allah dan aku menambahi shalat dua ratus rakaat demikian juga aku menambahi masing-masing seratus rakaat ketika aku tidak ikut hadir dalam peristiwa Nahrawan dan fitnah Ibn Zubair”. 2. Bercorak kezuhudan Tasawuf pada pase pertama dan kedua hijriyah lebih tepat disebut sebagai kezuhudan. Kesederhanaan kehidupan Nabidiklaim sebagaipanutan jalan para zahid. Banyak ucapan dan tindakan Nabi s..a.w. yang mencerminkan kehidupan zuhud dan kesederhanaan baik darisegipakaian maupun makanan, meskipun sebenarnya makanan yang enak dan pakaian yang bagus dapat dipenuhi. Dan secara logikapun tidak masuk akalseandaikata Nabi s..a.w yang menganjurkan untuk hidup zuhud sementara dirinya sendiritidak melakukannya. Kezuhudan para sahabat Nabi s.a.w digambarkan oleh Hasan al-Bashrisalah seorang tokoh zuhud pada abad kedua Hijriyah sebagaiberikut, ”Aku pernah menjumpai suatu kaum ( sahabat Nabi ) yang lebih zuhud terhadap barang yang halal dari pada zuhud kamu terhadap barang yang haram”. Pada masa ini, juga terdapat fenomena kezuhudan yang cukup menonjol yang dilakukan oleh sekelompok sahabat Rasuls.a.w yang di sebut dengan ahl al- Shuffah. Mereka tinggal di emperan masjid Nabawidi Madinah. Nabi sendiri sangat menyayangimereka dan bergaulbersama mereka. Pekerjaan mereka hanya jihad dan tekun beribadah di masjid, sepertibelajar, memahami dan membaca al-Qur`an, berdzikir, berdoa dan lain sebagainya. Allah s.w.t. sendirijuga memerintahkan Nabi untuk bergaul bersama mereka, ْ‫ل‬‫ِا‬‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ب‬َ‫ر‬ َ‫ن‬‫ُو‬‫ع‬ْ‫د‬َ‫ي‬ َ‫ن‬‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ِ‫د‬ُ‫ر‬ْ‫ط‬َ‫ت‬ ‫َال‬‫و‬ٍ‫ء‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ك‬ِ‫ب‬‫َا‬‫س‬ِ‫ح‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫َا‬‫م‬َ‫و‬ ٍ‫ء‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬‫َا‬‫س‬ِ‫ح‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫َا‬‫م‬ ُ‫ه‬َ‫ه‬ْ‫ج‬َ‫و‬ َ‫ن‬‫ُو‬‫د‬‫ِي‬‫ر‬ُ‫ي‬ ِّ‫ي‬ِ‫ش‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫َا‬‫و‬ ِ‫ة‬‫َا‬‫د‬َ‫غ‬( َ‫ن‬‫ِي‬‫م‬ِ‫ل‬‫َّا‬‫ظ‬‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ن‬‫ُو‬‫ك‬َ‫ت‬َ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫د‬ُ‫ر‬ْ‫ط‬َ‫ت‬َ‫ف‬52 ) Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya dipagi dan petang hari, sedang mereka menghendaki keridhaanNya. Kamu tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatan mereka dan merekapun tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatanmu, yang menyebabkan kamu (berhak) mengusir mereka, (sehingga kamu termasuk orang-orang yang zalim). ( al-An’am : 52 ) Kelompok ini dikemudian haridijadikan sebagai tipe dan panutan para shufi. Dengan anggapan mereka adalah para sahabat Rasuls.a.w. dan kehidupan mereka adalah corak Islam. Di antara mereka adalah Abu Dzar al-Ghifariyang sering disebut sebagaiseorang sosialsejati dan sekaligus sebagaiprototip
  • 7. Akhlak dan Tasawuf fakir sejati, si miskin yang tidak memiliki apapun tapi sepenuhnya dimiliki Tuhan, menikmati hartaNYA yang abadi, Salman al-Faritsi, seorang tukang cukur yang dibawa ke keluarga Nabi dan menjadi contoh adopsirohani dan pembaiatan mistik yang kerohaniannya kemudian dianggap sebagaiunsur menentukan dalam sejarah tasawuf Parsidan dalam pemikiran Syiah, , Abu Hurairah, salah seorang perawiHadits yang sangat terkenal adalah ketua kelompok ini, Muadz Ibn Jabal, Abd Allah Ibn Mas’ud, Abd Allah ibn umar, Khudzaifah ibn al-Yaman, Anas ibn Malik, Bilal ibn Rabah, Ammar ibn Yasar, Shuhaib al-Rumy, Ibn Ummu Maktum dan Khibab ibn al-Arut. Menurut Abd al-Hakim Hassan corak kehidupan spiritualAhl al-Shuffah sebenarnya bukan karena dorongan ajaran Islam, akan tetapi corak itu didorong oleh keadaan ekonomi yang kurang menguntungkan, sehingga mereka tinggal di masjid. Keadaan itu nampak darianjuran RasulAllah kepada sebagian sahabat yang berkecukupan agar memberikan makan kepada mereka. Dan mereka ( para sahabat ) yang secara ekonomiberkecukupan dan tidak melakukan sebagaimana ahl al-Shuffah pun juga menjadi panutan bagi orang-orang bijak. 3. Kezuhudan didorong rasa khauf Khauf sebagairasa takut akan siksaan Allah s.w.t sangat menguasai sahabat Nabi s.a.w dan orang – orang shalih pada abad pertama dan kedua Hijriyah. Informasi al-Qur`an dan Nabi tentang keadaan kehidupan akhirat benar-benar diyakinidan mempengaruhi perasaan dan pikiran mereka. Rasa khauf menjadi semakin intensif terutama pada pemerintahan Umayah pasca jaman kekhilafahan yang empat. Pada masa pemerintahan Umayah, khauf tidak hanya sebatas sebagairasa takut terhadap kedasyatan dan kengerian tentang kehidupan diakhirat akan tetapi khauf juga berarti kekhawatiran yang mendalam apakah pengabdian kepada Allah bakal diterima atau tidak. Pada masa ini pula, khauf menjadi sebuah pendekatan untuk mengajak orang lain pada kebenaran dan kebaikan. Pendekatan indzar ( menakut-nakuti) lebih dominan dari pada pendekatan tabsyir (memberi kabar gembira ). Semangat kelompok keagamaan pada masa ini adalah penyebaran rasa takut kepada Allah, kritik terhadap kehidupan yang melenceng jauh darinilai-nilai keagamaan pada masa Nabidan dua khalifah sesudahnya dan memperbanyak ibadah. Tokoh utama keagamaan pada masa ini adalah Hasan al-Bashri. Bahkan para asketis – yang nantinya disebut sebagaipara shufi – mengidentikkan pemerintah dengan kejahatan. 4. Sikap zuhud dan rasa khauf berakar darinash ( dalil Agama ) Al-Qur`an dan al-Hadits memberikan informasi tentang kebenaran sejatihidup dan kehidupan. Keduanya memberikan gambaran tentang perbandingan antara kehidupan dunia dan kehidupan akhirat. Keduanya memberikan informasi tentang kengerian kehidupan akhirat bagi orang-orang yang mengabaikan huum-hukum Allah. Selanjutnya orang – orang mukmin benar-benar meyakiniinformasi itu. Dan keyakinan itu melahirkan rasa khauf. Rasa khauf selanjutnya memunculkan sikap zuhud yaitu sikap menilai rendah terhadap dunia dan menilai tinggi terhadap akhirat. Dunia dijadikan sebagai alat dan lahan ( mazraah ) untuk mencapai kebahagian abadi dan sejati yaitu akhirat. 5. Sikap zuhud untuk meningkatkan moral Cinta dunia telah membuat saling bunuh dan saling fitnah antar sesama. Cinta dunia melahirkan ketidaksalehan ritual, personal maupun sosial. Itulah sebabnya Hasan al-Bashrisebagaisalah seorang zahid dalam mengajak baik masyarakat maupun pemerintah ( para pemimpin kerajaan Umayah ) selalu mengajak untuk bersikap zuhud sebagaimana sikap ini menjadi bagian yang tak terpisahkan darikehidupan sahabat Nabi yang setia. 6. Sikap zuhud didukung kondisisosial-politik Meskisikap zuhud tanpa adanya keadan sosial politik tertentu masih tetap eksis lantaran al-Qur`an dan perilaku serta perkataan Nabis..a.w mendorong untuk bersikap zuhud, namun keadaan sosialpolitik yang kacau turut menyuburkan tumbuhnya sikap zuhud. Selama abad pertama dan kedua hijriyah terutama setelah sepeninggal Rasuls.a.w terdapat dua sistempemerintahan , yaitu sistem pemerintahan kekhalifahan (khilafah nubuwah) dan sistempemerintahan kerajaan ( mulk ).Pemerintahan pertama berlangsung selama tiga puluh tahun sesudah Nabi Muhammad s.a.w yaitu sejak permulaan kekhalifahan Abu Bakar hingga Ali bin Abi thalib tepatnya dari tahun 11 H/ 632 M. sampai dengan tahun 40 H./661 H. Mereka adalah para pengganti Nabi yang berpetunjuk ( al-khulafa` al-Rasidun ). Sistem pemerintahan yang pertama ini mekanisme penggantiannya melalui pemilihan. Pemerintahan kedua sejak pemerintahan dinasti Umayyah tepatnya sejak tahun 41 H./661 M. Dan pemerintahan kedua ini mekanisme pengangkatan pemimpin tertinggi melalui petunjuk atau wasiat penguasa berdasarkan pertalian darah. Pemerintahan kekhalifahan, dalam pandangan banyak orang muslim, suatu bentuk kesalihan dan rasa tanggungjawab yang sangat dalam, sedangkan dinasti umayyah pada umumnya hanya tertarik pada kekuasaan itu sendiri. Kecaman yang sering ditujukan pada dinasti Umayyah adalah dinastiini tidak
  • 8. Akhlak dan Tasawuf menerapkan kebijakan untuk membuat asas Islam sebagaidasar bagi keputusan – keputusan administratif, oleh karenanya dinastiUmayyah lebih menomorsatukan politik dan menomorduakan agama. Mereka pada umumnya dianggapmenghamba duniawi dan kurang beriman. Menurut Abd al-Hakim Hassan, abad pertama hijriyah terdapat dua corak kehidupan spiritual. Pertama, kehidupan spiritual sebelum terbunuhnya Utsman dan kedua, kehidupan spiritual pasca terbunuhnya Utsman. Kehidupan spiritual yang pertama adalah Islam murni, sementara yang kedua adalah produk persentuhan dengan lingkungan, akan tetapi secara prinsipilmasih tetap bersandar pada dasar kehidupan spiritualIslam pertama. a. Fase Sebelum Terbunuhnya Khalifah Utsman Kehidupan spititual Islam sebelum terbunuhnya Utsman terhitung sejak masa Rasul s.a.w dan masa dua khalîfah sesudahnya yaitu khalîfah Abu Bakar dan Umar. Kehidupan spiritual pada masa ini termasuk Islam murni. Ciri utamanya adalah amal untuk merealisasikan dua kebahagiaan dunia dan akhirat. Sebagian besar sahabat Rasuls.a.w. tidak mengalahkan akhirat untuk dunia atau sebaliknya. Pada masa ini, terdapat fenomena kehidupan spiritual yang cukup menonjol yang dilakukan oleh sekelompok sahabat Rasuls.a.w yang di sebut dengan ahl al- Shuffah. Mereka tinggal di emperan masjid nabawidi Madinah. Nabisendiri sangat menyayangimereka dan bergaulbersama mereka. Pekerjaan mereka hanya jihad dan tekun beribadah di masjid sepertibelajar, memahami dan membaca al-Qur`an, berdzikir, berdoa dan lain sebagainya. Kelompok ini dikemudian haridijadikan sebagai tipe dan panutan para shufi. Dengan anggapan mereka adalah para sahabat Rasuls.a.w. dan kehidupan mereka adalah corak Islam. Di antara mereka adalah Abu Dzar al-Ghifariyang sering disebut sebagaiseorang sosialsejati dan sekaligus sebagaiprototip fakir sejati, si miskin yang tidak memiliki apapun tapi sepenuhnya dimiliki Tuhan, menikmati hartaNYA yang abadi, Salman al-Fartsi, seorang tukang cukur yang dibawa ke keluarga Nabi dan menjadi contoh adopsirohani dan pembaiatan mistik yang kerohaniannya kemudian dianggap sebagaiunsur menentukan dalam sejarah tasawuf Parsidan dalam pemikiran Syiah, , Abu Hurairah, salah seorang perawihadits yang sangat terkenal adalah ketua kelompok ini, Muadz Ibn Jabal, Abd Allah Ibn Mas’ud, Abd Allah ibn umar, Khudzaifah ibn al-Yaman, Anas ibn Malik, Bilal ibn Rabah, Ammar ibn Yasar, Shuhaib al-Rumy, Ibn Ummu Maktum dan Khibab ibn al-Arut. Menurut Abd al-Hakim Hassan corak kehidupan spiritualAhl al-Shuffah sebenarnya bukan karena dorongan ajaran Islam, akan tetapi corak itu didorong oleh keadaan ekonomi yang kurang menguntungkan, sehingga mereka tinggal di masjid. Keadaan itu nampak darianjuran RasulAllah kepada sebagian sahabat yang berkecukupan agar memberikan makan kepada mereka. Dan mereka ( para sahabat ) yang secara ekonomiberkecukupan dan tidak melakukan sebagaimana ahl al-Shuffah pun juga menjadi panutan bagi orang-orang bijak. Kesederhanaan kehidupan Nabijuga diklaim sebagaipanutan jalan para shufi. Banyak ucapan dan tindakan Rasuls.a.w. yang mencerminkan kehidupan zuhud dan kesederhanaan baik darisegipakaian ataupun makanan, meskipun makanan yang enak dan pakaian yang bagus dapat dipenuhi. Hal itu berlangsung hingga ahir hayat RasulAllah. Dan secara logikapun tidak masuk akal seandaikata Rasuls.a.w. yang menganjurkan untuk hidup zuhud dan sederhana sementara dirinya sendiri tidak melakukannya b. Fase Pasca Terbunuhnya Khalifah Utsman Pasca terbunuhnya khalifah Utsman, kehidupan spiritualmengalami perubahan dibandingkan dengan masa sebelumnya. Peristiwa terbunuhnya khalifah Utsman merupakan pukulan tersendiriterhadap perasaan kaum muslimin. Betapa tidak, Utsman adalah termasuk kelompok pertama or ang-orang yang memeluk Islam ( al- Sabiqin al-Awwalin ), salah seorang yang dijanjikan masuk surga, dan orang yang mengawini dua putriNabi. Peristiwa Utsman mendorong munculnya kelompok yang tidak ingin terlibat dalam pertikaian politik memilih tinggal di rumah untuk menghindari fitnah serta konsentrasiuntuk beribadah. Sehingga al-Jakhid salah seorang yang berkonsentrasidalam ibadah yang juga salah seorang santriIbn Mas’ud berkata, “Aku bersyukur kepada Allah sebab aku tidak terlibat dalam pembunuhan Utsman dan aku shalat sebanyak seratusrakaat dan ketika terjadiperang Jamal dan Shiffin aku bersyukur kepada Allah dan aku menambahi shalat dua ratus rakaat demikian juga aku menambahi masing-masing seratus rakaat ketika aku tidak ikut hadir dalam peristiwa Nahrawan dan fitnah Ibn Zubair”. Dengan demikian pada masa ini mempunyai corak baru dalam kehidupan keagamaan kaum muslimin. Fenomena keagamaan itu ditandai dengan munculnya para juru cerita ( al-Qashshas ) baik dimasjid-masjid ataupun di tempat khalayak ramai dan para qurra` yaitu mereka yamg membaca al-Qur,an dengan menangis. Markas utama para qurra itu ada di Bashra. 2. Fase Abad Kedua Hijriyah Kehidupan spiritual pada fase ini mempunyai ciri tersendiri. Konsep zuhud yang semula berpaling dari kesenangan dan kemewahan dunia berubah menjadi
  • 9. Akhlak dan Tasawuf pembersihan jiwa, pensucian hati dan pemurnian kepada Allah. Latihan-latihan diri ( al-riyâdlah ) sangat menonjol pada fase ini sepertimenyepi ( khalwah ), bepergian (siyâhah ), puasa ( al-shwm ) dan menyedikitkan makan ( qillah al-tha’âm ) bahkan sebagaian mereka tinggal di gua-gua. Menurut Ibn Khaldun, orang yang mengkonsentrasikan beribadah pada fase ini mendapatkan julukan al-Shufiyah atau al-Mutashawwifah. Tema sentralzuhud pada fase ini adalah tawakaldan ridlâ. Konsep tawakaldan ridlâ yang terdapat dalam al-Qur`ân itu yang oleh para asketis sebelumnya dalam arti etis berubah menjadi madzhab yang sangat ektrim. Itulah pada fase ini banyak kalangan asketis ( zâhid ) melakukan perjalanan masuk ke hutan dengan bertawakaltanpa bekalapapun dan mereka rela terhadap karunia apa saja yang mereka terima. Tokoh terkenalmadzhab tawakal adalah Ibrahim bin Adham ( w. 161 H. / 790 M. ) . Ia meninggalkan kehidupan kebangsawanan diBalkh ibu kota kaum Budish tempat ia dilahirkan. Perkembangan doktrin tawakal ini pada perkembangannya mengarah kepada konsep sentralshufitentang hubungan manusia dan Tuhan, konsep ganda tentang cinta dan rahmat melebur dalam suatu perasaan. Nampaknya Kehidupan spiritual pada fase ini terpengaruh oleh pengaruh-pengaruh luar. Cerita Malik ibn Dinar banyak diriwayatkan darial-Masih, Taurat dan pendeta. Kehidupan Ibrâhim ibn Adham menyerupai kehidupan Sidarta Gautama, seorang peletak agama Budha. Adalah hal biasa seorang abid kontak dengan para pendeta ( râhib ) . Mereka saling tukar pengalaman mengenai kebijaksanaan ( al-hikmah, wisdom ) dan cara-cara mujahadah. Itulah sebabnya fase abad kedua hijriyah ini terutama pasca Hasan al- Bashridapat disebut sebagaifase transisidari zuhud, yang puncaknya pada Hasan al- Bashrimenuju tasawuf yang dimulai sejak Râbiah al-Adawiyah. Fase ini juga kadang disebut dengan fase kelompok para penangis ( al – Bukkâ’un ). 3. Fase Abad III dan IV Hijriyah Apabila abad pertama dan kedua Hijriyyah disebut fase asketisisme ( kezuhudan ), maka abad ketiga dan keempat disebut sebagaifase tasawuf. Praktisikerohanian yang pada masa sebelumnya digelari dengan berbagaisebutan sepertizahid, abid, nasik, qari` dan sebagainya, pada permulaan abad ketiga hijriyah mendapat sebutan shufi. Hal itu dikarenakan tujuan utama kegiatan ruhani mereka tidak semata – mata kebahagian akhirat yang ditandai dengan pencapaian pahala dan penghindaran siksa, akan tetapi untuk menikmati hubungan langsung dengan Tuhan yang didasaridengan cinta. Cinta Tuhan membawa konsekuensipada kondisitenggelam dan mabuk kedalam yang dicintai ( fana fi al-mahbub ). Kondisi ini tentu akan mendorong ke persatuan dengan yang dicintai ( al-ittihad ). Di sini telah terjadi perbedaan tujuan ibadah orang-orang syariat dan ahli hakikat. Pada fase ini muncul istilah fana`, ittihad dan hulul. Fana adalah suatu kondisidimana seorang shufikehilangan kesadaran terhadap hal-halfisik ( al- hissiyat). Ittihad adalah kondisi dimana seorang shufimerasa bersatu dengan Allah sehingga masing-masing bisa memanggil dengan kata aku ( ana ). Hulul adalah masuknya Allah kedalam tubuh manusia yang dipilih. Di antara tokoh pada fase ini adalah Abu yazid al-Busthami (w.263 H.) dengan konsep ittihadnya, Abu al-Mughits al-Husain Abu Manshur al-Hallaj ( 244 – 309 H. ) yang lebih dikenaldengan al-Hallaj dengan ajaran hululnya. al-Hallaj dilahirkan di Persia dan dewasa di Iraq Tengah. Dia meghadapi empat tuduhan yang ahirnya membawanya dieksekusiditiang salib. Empat tuduhan yang dituduhkan kepadanya adalah, 1. Hubungannya dengan kelompok al-Qaramithah 2. Ucapannya ” ّ‫ق‬‫الح‬ ‫أنا‬ ( saya adalah tuhan yang maha benar) 3. Keyakinan para pengikutnya tentang ketuhanannya 4. Pendapatnya bahwa menunaikan ibadah haji tidak wajib Tokoh lainnya adalah Dzunnun al-Mishri( w. 245 H.) yang dikenaldengan pencetus ma’rifat. Dia pernah belajar ilmu Kimia dariJabir bin Hayyan. Dia juga dianggap orang yang berbicara pertama kali tentang maqamat dan ahwaldi Mesir., al-Hakim al-Tirmidzi (w. 320 H. ) dengan konsep kewalian, Abu Bakar al-Sibli ( w.334 H.) 4. Fase Abad V Hihriyah Fase ini disebut sebagaifase konsolidasiyaknimemperkuat tasawuf dengan dasarnya yang asliyaitu al-Qur`an dan al-Hadits atau yang sering disebut dengan tasawuf sunny yaknitasawuf yang sesuaidengan tradisi(sunnah) Nabidan para sahabatnya. Fase ini sebenarnya merupakan reaksiterhadap fase sebelumnya dimana tasawuf sudah mulai melenceng dari koridor syariah atau tradisi( sunnah ) Nabi dan sahabatnya. Tokoh tasawuf pada fase ini adalah Abu Hamid al-Ghazali(w.505 H) atau yang lebih dikenal dengan al-Ghzali. Ia dilahirkan di Thus Khurasan. Ia hidup dalam lingkungan pemikiran maupun madzhap yang sangat hitorigen. al-Ghazalidikenal sebagaipemuka madzhab kasyf dalam makrifat. Tentang kesunnian al-Ghazalidikomentarioleh muridnya Abdul Ghafir al-Faritsi,”Ahirnya al-Ghazaliberkonsentrasipada hadits Nabi al-Mushthofa dan berkumpul bersama-sama ahli Hadits dan mempelajari kitab Shahih al-Bukharidan Shahih al-Muslim Dia menerima tasawuf darikelompok persia menuju tasawuf suuni. Itulah sebabnya ia banyak
  • 10. Akhlak dan Tasawuf menyerang filsafat Yunani dan menunjukkan kelemahan-kelemahan aliran batiniyyah. Di antara buku karangannya adalah Tahafut al-Falasifah, al-Munqidz Min al-Dlalal dan Ihya` Ulum al-Din. Tokoh lainnya adalah Abu al-Qasim Abd al-Karim bin Hawazin Bin Abd al-Malik Bin Thalhah al-Qusyairiatau yang lebih dikenal dengan al-Qusyairi( 471 H.) , al-Qusyairi menulis al-Risalah al-Qusyairiyah terdiridaridua jilid. 5.Fase Abad VI Hijriyah Fase ini ditandai dengan munculnya tasawuf falsafiyaknitasawuf yang memadukan antara rasa ( dzauq ) dan rasio ( akal ), tas awuf bercampur dengan filsafat terutama filsafat Yunani. Pengalaman – pengalaman yang diklaim sebagaipersatuan antara Tuhan dan hamba kemudian diteorisasikan dalam bentuk pemikiran sepertikonsep wahdah al-wujud yaknibahwa wujud yang sebenarnya adalah Allah sedangkan selain Allah hanya gambar yang bisa hilang dan sekedar sangkaan dan khayali. Tokoh –tokoh pada fase ini adalah Muhyiddin Ibn Arabi atau yang lebih dikenal dengan Ibnu Arabi ( 560 – 638 H.) dengan konsep wahdah al-Wujudnya. Ibnu Arabi yang dilahirkan pada tahun 560 H. dikenal dengan sebutan as-Syaikh al-Akbar (Syekh Besar). Dimasa mudanya, ia pernah menjadi sekretaris hakim tingkat wilayah. Sakit keras yang pernah dialami mengubah sikap hidup yang sangat drastis. Dia menjadi seorang zahid dan abid. Dia menghabiskan waktunya dibeberapa kota di Andalusia dan di Afrika Utara untuk bertemu para guru shufi. Umur tiga puluh tahun pindah ke Tunis kemudia ke Fas. Disini, Ibnu Arabi menulis buku berjudul al-Isra Ila Maqam al-Asra (‫اْلسرى‬ ‫مقام‬ ‫إلى‬ ‫اإلسراء‬ ). Kemudian pergike Kairo dan al-Quds yang kemudian diteruskan ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji. Ibnu Arabi beberapa tahun tinggal di Mekkah dan disinilah ia menyusun kitab Tajal-Rasail (‫الرسائل‬ ‫)تاج‬ dan Ruh al- Quds (‫القدس‬ ‫)روح‬ dan pada tahun 598 H. Mulai menulis kitab yang sangat terkenalal-Futuhat al-Makkiyyah ( ‫الفتو‬‫المكية‬ ‫حات‬ ). Ahirnya Ibnu Arabitinggaldi Damaskus dan menulis kitab Fushush al-Hikam(‫َم‬‫ك‬ِ‫ح‬‫ال‬ ‫فصوص‬ ). Ibnu Arabi meninggal pada tahun 638 H. Tokoh lainnya adalah al-Syuhrawardi(549 – 587 H.) dengan konsep Isyraqiyahnya. Ia dihukumbunuh dengan tuduhan telah melakukan kekufuran dan kezindikan pada masa pemerintahan Shalahuddin al-Ayubi. Diantara kitabnya adalah Hikmat al-Israq. Tokoh berikutnya adalah Ibnu Sab’in (667 H.) dan Ibn al-Faridl(632 H.) Pada abad VI juga ditandai dengan munculnya tariqat yaknimadrasah shufi yang bertujuan membimbing calon shufimenuju pengalaman ilahi melalui teknik dzikir tertentu. Oleh sebagian orang dikatakan bahwa munculnya taiqat adalah untuk membantu orang-orang –awamagar ikut mencicipi tasawuf karena selama ini pengalaman tasawuf hanya dialami oleh orang-orang tertentu saja ( khawash). Disamping itu kehadiran thariqat juga untuk memagari tasawuf agar senantiasa berada dalam koridor syariat. Itulah sebabnya sistemthariqat sangat ketat.