1. Menurut Hana Al-Fukhury dan Khalil al-Jarr
bahwa nama Ikhwan al-Shafa diekspresikan dari
kisah Merpati dalam cerita Kalilat wa Dummat
yang diterjemahkan oleh Ibnu Muqaffa terkait
kesetiaan dan kejujuran serta kesucian
persahabatan.
Sekelompok pemikir Muslim
rahasia (filosifiko-religius)
berasal dari sekte Syi’ah
Islamailiyah yang lahir di
tengah-tengah komunitas Sunni
sekitar abad ke-4 H/10 M di
Bashrah yang bersifat rahasia
dan muncul karena keadaan
politik dan dekadensi moral.
SIAPA IKHWAN AL-SHAFA?
2. Latar Belakang Terbentuknya
IKHWAN AL-SHAFA
Kondisi dunia Islam di mana sejak pembatalan teolog rasional
Mu’tazilah sebagai mazhab negara oleh Al-Mutawakkil, maka kaum
rasionalis dicopot dari jabatan pemerintahan kemudian diusir dari
Baghdad. Berikutnya penguasa melarang adanya kesusastraan,
ilmu dan filsafat yang berlanjut pada khalifah-khalifah berikutnya
yang juga mengakibatkan terjadinya dekadensi moral.
3. Pelopor Penggerak Dari Ikhwan Al-shafa Yakni:
1. Abu Sulaiman Muhammad Ibn Masyar Al-Basti, dikenal dengan nama
Al-Maqdisy
2. Abu Al-Hasan Ali Ibn Harun Ad-Zandjany
3. Abu Ahmad Al-Mahrajani
4. Al-Qufy
5. Zaid Ibn Rifa’ah
4. 1. Ikhwan Al-Abrar Al-Ruhama
2. Ikhwan Al-Akhyar Wa Al-Fudhala
3. Ikhwan Al-Fudhala Al-Kiram
4. Al-Kamal
EMPAT TINGKATAN KEANGGOTAAN IKHWAN AL-SHAFA,
YAKNI:
Membahas
Ilmu jiwa, empirik dan ratio, pembahasan rahasi a
kitab dan ketuhanan, ilham-ilham, kenabian makna
yg terkandung dalam syariah.
Ilmu ketuhanan tetap menjadi utama karena
merupakan akhir dari tujuan
5. Karya tulis sebanyak 52 risalah yang mereka
namakan dengan Rasa’il Ikhwan al-Shafa yang
berisi;
14 risalah tentang matematika,
17 risalah tentang fisika dan ilmu alam
10 risalah tentang ilmu jiwa,
11 risalah tentang ilmu-ilmu ketuhanan
KARYA IKHWAN AL-SHAFA
Keistimewaan
1. Filsafat yg terhimpun dalam kitab adalah
filsafat umum.
2. Mempunyai daftar isi yg membantu
3. Tulisannya sederhana
7. PEMIKIRAN IKHWAN AL-SHAFA TENTANG PENDIDIKAN;
Tujuan pendidikan (keagamaan)
Kurikulum pendidikan (logika, filsafat jiwa, kenabian, syariat, dan ilmu
pasti)
Metode pengajaran (konkrit ke abstrak)
Perbedaan bakat individual dan sebab-sebabnya
Perbedaan budi pekerti (akhlak) dan tabiat manusia
Sifat seorang Ikhwan al-Shafa
Kelemahan
Paham Tabularasa
Kepentingan berguru dan menuntut ilmu