SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
1
Nama : RIA WIDIANTI
NPM : (14119214)
A. DASAR HUKUM PEMBIAYAAN
Produk dan jasa perbankan syariah secara garis besar dibagi tiga yaitu;
penghimpunan, penyaluran dan menyediakan jasa keuangan. Dalam pelaksanaan
tugasnya sebagai penyalur dana, bank syariah menyediakan produk dan jasa
pembiayaan yang bertujuan untuk menyediakan dana bagi peningkatan usaha.
Artinya untuk pengembangan usaha membutuhkan dana tambahan. Dana
tambahan ini dapat diperoleh dari pembiayaan. Pihak surplus dana menyalurkan
kepada pihak yang minus dana.
Pembiayaan merupakan aktivitas bank syariah dalam menyalurkan dananya
kepada pihak nasabah yang membutuhkan dana. Pembiayaan memberikan hasil
yang paling besar di antara penyaluran dana lainnya yang dilakukan oleh bank
syariah.
Dalam arti sempit, pembiayaan dipakai untuk mendefinisikan pendanaan
yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan seperti bank syariah kepada nasabah.
Pembiayaan secara luas berarti pembelajaan (financing) yaitu pendanaan yang
dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan
sendiri maupun dikerjakan orang lain.1
Proses pembiayaan mempunyai dasar-dasar hukum yang telah ditetapkan.
Dasar-dasar tersebut bersumber dari Al-Quran, Al-Hadits, dan Undang-Undang.
1. Al-Quran
a) Qs. An-Nisaa’ ayat 12
ۚ ِ‫ث‬ُ‫ل‬ُّ‫ث‬‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫ء‬‫َا‬‫ك‬َ‫ر‬ُ‫ش‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ف‬ ...
“... maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu...”
1 Muhammad, Manajemen Bank Syariah, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005), h. 304.
2
b) Qs. Shaad ayat 24
‫ا‬ً‫ير‬ِ‫ث‬َ‫ك‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ۖ ِ‫ه‬ ِ‫اج‬َ‫ع‬ِ‫ن‬ ٰ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ َ‫ك‬ِ‫ت‬َ‫ج‬ْ‫ع‬َ‫ن‬ ِ‫ل‬‫ا‬َ‫ؤ‬ُ‫س‬ِ‫ب‬ َ‫ك‬َ‫م‬َ‫ل‬َ‫ظ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ل‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ل‬ ِ‫اء‬َ‫ط‬َ‫ل‬ُ‫خ‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ن‬ِ‫م‬‫ي‬َِِْْ‫ي‬
ۗ ْ‫م‬ُ‫ه‬ ‫ا‬َ‫م‬ ٌ‫ل‬‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ق‬ َ‫و‬ ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ح‬ِ‫ل‬‫ا‬َّ‫ص‬‫ال‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ِ‫م‬َ‫ع‬َ‫و‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ َ‫ن‬‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َّ‫َّل‬ِ‫إ‬ ٍ‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ٰ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ب‬
۩ َ‫َاب‬‫ن‬َ‫أ‬َ‫و‬ ‫ا‬ً‫ع‬ِ‫ك‬‫ا‬َ‫ر‬ َّ‫َر‬‫خ‬َ‫و‬ ُ‫ه‬َّ‫ب‬َ‫ر‬ َ‫َر‬‫ف‬َِْ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬َ‫ف‬ ُ‫ه‬‫ا‬َّ‫ن‬َ‫ت‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫م‬َّ‫ن‬َ‫أ‬ ُ‫د‬‫و‬ُ‫او‬َ‫د‬ َّ‫ن‬َ‫ظ‬َ‫و‬
“Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu
sebagian mereka berbuat dzalim kepada yang sebagian lain, kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih, dan amat
sedikitlah mereka yang ini.”
2. Al-Hadits
‫الشريكين‬ ‫لث‬ ‫ثا‬ ‫انا‬ ‫يقول‬ ‫هللا‬ ‫ان‬ ‫قال‬ ‫رفعه‬ ‫هريرة‬ ‫أبي‬ ‫عن‬‫لم‬ ‫ما‬
‫أ‬ ‫يخن‬‫حْه‬ ‫صا‬ ‫حدهما‬
Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Allah berfirman: Aku
adalah pihak ketiga dari dua orang yang bersyarikat selama salah
satunya tidak mengkhianati satu yang lain.” (HR. Abu Dawud No.
2936, dalam kitab Al-Buyu dan Hakim).
3. Undang-Undang Perbankan No. 10 Tahun 1998
“Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat
dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
pinjam-meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak
peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu
dengan pemberian bunga.”2
4. Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan
“Pembiayaan ialah penyediaan uang yang berdasarkan persetujuan
atau kesepakatan antara pihak bank dengan pihak lain yang
2 Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Kencana, Ed. 1, 2011), h. 106.
3
mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang itu dalam
waktu tertentu.”
5. Undang-Undang No. 21 Tahun 2008, pembiayaan adalah penyediaan
dana atau tagihan yang dipersamakan, yakni berupa :
1. Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah.
2. Transaksi sewa menyewa dalm bentuk ijarah atau sewa beli dalam
bentuk ijarah muntahiya bittamlik.
3. Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan
istishna’.
4. Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang dan qard.
5. Transaksi sewa menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi
multi jasa.
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara pihak bank syariah dan
pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai diberi fasilitas dana untuk
mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan
imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau dengan bagi hasil.3
6. Pasal 6 UU No.10 Tahun 1998
Bank Umum adalah bank yang menyelesaikan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatan
usahanya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Analisis: Bank syariah merupakan salah satu lembaga keuangan syariah
yang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Salah satu aktivitas yang terjadi di dalam bank syariah adalah pembiayaan.
Pembiayaan berarti memberikan bantuan dana kepada mereka yang membutuhkan
(usahawan/bisnisman) untuk kemajuan usahanya. Dalam pelaksanaannya,
pembiayaan pastilah diatur dalam norma dan hukum tertentu agar jalannya dapat
3 Adiwarman Karim, Bank Islam – Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada, 2004), h. 473.
4
sesuai dengan apa yang diinginkan dan tidak terjadi kekacauan. Maka dari itu,
Undang-Undang pun turut mengatur serta menjadi dasar adanya aktivitas
pembiayaan.
Dalam buku karangan Ismail yang berjudul Perbankan Syariah (Jakarta:
Kencana, 2011) pada halaman 106 dijelaskan “Kredit adalah penyediaan uang
atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan
pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan
pemberian bunga.” Pernyataan tersebut merupakan landasan atau dasar hukum
pembiayaan yang termuat dalam Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 yang
merupakan revisi dari Undang-Undang No. 7 Tahun 1992.
Berdasarkan Undang-Undang tersebut, dapat diketahui bahwa pembiayaan
merupakan penyediaan bantuan berupa uang oleh bank syariah kepada orang yang
membutuhkan dengan akad pinjam-meminjam dimana terdapat kesepakatan
kedua belah pihak yang mengharuskan pihak peminjam mengembalikan uang
yang dipinjamnya dalam jangka waktu tertentu dengan disertai margin atau bagi
hasil.
Allah SWT juga telah mengatur tentang pembiayaan ini dalam Al-Quran
tang terdapat pada Surah Shaad ayat 24 “Dan sesungguhnya kebanyakan dari
orang-orang yang berserikat itu sebagian mereka berbuat dzalim kepada yang
sebagian lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih,
dan amat sedikitlah mereka yang ini.”
Ayat diatas berisi sebuah keniscayaan dimana dalam sebuah
pesyarikatan/perkongsian terdapat kecurangan yang menyebabkan salah satu
pihaknya dirugikan. Ini merupakan sifat dasar manusia. Oleh karena itu, untuk
meminimalisir kecurangan yang ada, perlu adanya rasa saling percaya, memegang
komitmen, juga bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukan (dalam hal
pembiayaan) sehingga jika terdapat kendala dalam pelaksanaannya, tidak sampai
terjerat hukum.
5
B. PROSEDUR PEMBIAYAAN
Dalam konteksnya, ada banyak sekali definisi yang berkaitan dengan
prosedur. Beberapa ahli pun turut andil dalam mengemukakan pendapat mengenai
definisi prosedur ini. Menurut Muhammad Ali, prosedur adalah tata cara kerja
atau cara menjalankan suatu pekerjaan. Sedangkan menurut Amin Widjaja
prosedur adalah sekumpulan bagian yang saling berkaitan. Jadi, prosedur adalah
rangkaian tugas yang saling berkaitan dan tersusun secara teratur yang berisi
tentang tata cara dalam menjalankan suatu pekerjaan.
Dalam menjalankan sebuah prosedur, terdapat etika atau aturan-aturan
khusus yang harus dipatuhi dan dilaksanakan. Hal tersebut dimaksudkan agar
tujuan yang sudah ditetapkan dapat dicapai dengan efektif dan efisien juga untuk
menghindari resiko yang mungkin terjadi. Prosedur sendiri dapat berupa tulisan
maupun lisan.
Dalam pelaksanaanya, pembiayaan memiliki prosedur yang harus dipenuhi,
yaitu:
1. Persiapan
Persiapan dalam pembiayaan adalah tahap awal yang sangat penting
terutama bagi pihak nasabah yang baru pertama kali mengajukan
permohonan pembiayaan ke bank. Informasi yang diberikan pihak bank
antara lain tentang tata cara pengajuan pembiayaan, dan syarat-syarat untuk
memperoleh fasilitas pembiayaan.
Dalam hal ini, tentu pihak bank akan menggali informasi lebih
mengenai nasabah, baik dengan wawancara ataupun meminta bahan tertulis
secara langsung kepada pihak yang bersangkutan. Informasi tersebut harus
memiliki gambaran yang valid tentang kondisi sauatu usaha calon nasabah
yang menyangkut besarnya usaha, besarnya pembiayaan yang diminta,
tujuan penggunaan dari biaya tersebut, lokasi usaha, jaminan dan
kelengkapan surat-suratnya (legalitas), serta peralatan yang dimiliki.
Biasanya pihak bank akan memberikan formulir permohonan
pembiayaan kepada calon nasabah dimana terdapat keterangan informasi
yang diperlukan oleh pihak bank. Dari data-data yang telah dikumpulkan,
6
baik melalui wawancara maupun tertulis, kemudian pihak bank akan
mengolahnya menjadi laporan pengenalan proyek.4
Laporan permohonan pembiayaan biasanya memuat hal-hal berikut:
 Keterangan (alasan) mengenai permohonan pembiayaan yang
diminta.
 Keterangan mengenai pembiayaan yang diminta.
 Gambaran usaha 3 tahun yang lalu.
 Rencana atau proyek usaha 3 tahun mendatang (jika pembiayaan
diberikan).
Formulir tersebut harus ditanda-tangani oleh pemohon pembiayaan
disertai cap perusahaan kemudian pihak bank akan menerima dan
mencatatnya dalam agenda surat masuk untuk diproses lebih lanjut.
2. Analisis Pembiayaan
Analisis pembiayaan yang dilakukan oleh account officer dari suatu
lembaga keuangan yang level jabatannya sebagai level seksi atau bakhan
committe (tim) ysng ditugaskan untuk menganalisis permohonan
pembiayaan. Analisis pembiayaan ini dilakukan dengan tujuan pembiayaan
yang dilakukan mencapai sasaran dan aman.
Dalam tahap ini terdapat penilaian mendalam tentang keadaan usaha
atau proyek pemohon pembiayaan tersebut meliputi berbagai aspek,
diantaranya:
a) Aspek manajemen dan organisasi
b) Aspek pemasaran
c) Aspek teknis
d) Aspek keuangan
e) Aspek hokum/yuridis
f) Aspek sosial-ekonomi5
4 Ayus Ahmad dan Absul Aziz, Manajemen Operasional Bank Syariah, (Cirebon: STAIN
Press, 2009). h. 222-223.
7
3. Analisis Pembiayaan dalam Praktik
Analisis untuk pembiayaan merupakan hal yang penting untuk realisasi
pembiayaan dalm perbankan syariah. Analisis dikerjakan oleh aparat
pelaksana khusus. Pada dasarnya untuk meneliti apakah usaha tersebut
telah memenuhi prinsip perbankan syariah atau tidak, serta dimaksudka
untuk :
 Menilai kelayakan calon usaha peminjam.
 Meminimalisir atau menekan resiko akibat tidak terbayarnya
pembiayaan.
 Menghitung kebutuhan pembiayaan yang layak.
Untuk mempertimbangkan pemberian pembiayaan kepada customer,
terdapat persyaratan yang harus dipenuhi, yang dikenal dengan prinsip
6C’s, yaitu:
 Character
 Capital
 Capacity
 Collateral
 Condition of Economy
 Constraints6
4. Tahap Keputusan Pembiayaan
Atas hasil laporan analisis pembiayaan, maka pihak bank melalui
pemutus pembiayaan, baik berupa seorang pejabat yang ditunjuk atau
pimpinan bank tersebut dapat memutuskan apakah pembiayaan tersebut
layak untuk diberi pembiayaan atau tidak. Jika tidak, maka permohonan
tersebut harus segera ditolak. Penolakan biasanya secara tertulis dengan
disertai beberapa alasan secara diplomatis namun cukup jelas. Andaikata
5 Khaerul Umam, Manajemen Perbankan Syariah, (Bandung: Pustaka Setia, 2013), h.
223-231.
6 Ibid, h. 234-238
8
permohonan dikabulkan, maka segera dituangkan dalam surat keputusan
pembiayaan. Biasanya disertai beberapa persyaratan tertentu. Adapun surat
tersebut berisi :
 Nama dan alamat perusahaan;
 Nama dan alamat pimpinan;
 Jenis pembiayaan;
 Tujuan penggunaannya;
 Tempo/jangka waktu;
 Cara penarikan;
 Cara pengambilan;
 Margin;
 Masa tenggang;
 Jaminan yang diberikan serta nilainya;
 Pengikat jaminan dan syarat lainnya.
Di akhir surat tersebut dicantumkan tanda tangan dan nama jelas,
dilengkapi dengan tempat dan tanggal penandatanganan. Pemutus
pembiayaan adalah seorang pejabat bank atau komite khusus yang diberi
wewenang untuk tugas tersebut. Kewenangan memutus seseorang belum
tentu sama dengan yang lainnya, tergantung tingkat jabatan, kedudukan,
dan pangkatnya. Untuk pembiayaan-pembiayaan yang relatif besar,
keputusan pembiayaan biasanya dipegang oleh pimpinan atau direksi bank
tersebut, bahkan mungkin diputus oleh lebih dari satu orang pemutus yang
merupakan komite atau panitia pemutus, termasuk melibatkan anggota
komisaris dari bank tersebut.
Analisis: Dalam sebuah kegiatan, pastilah terdapat proses atau prosedur
dan etika yang mengikat yang dimaksudkan untuk menjamin kelancaran dari
kegiatan tersebut, tak terkeceuali pada proses pembiayaan. Prosedur sendiri adalah
9
sebuah rangkaian tugas yang saling berkaitan satu sama lainnya yang tersusun
secara tertatur berisi tentang tata cara untuk menjalankan suatu pekerjaan.
Dalam proses pembiayaan, beberapa prosedur yang harus dijalani meliputi
persiapan, analisis, dan tahap pengambilan keputusab pembiayaan. Prosedur ini
tersusun secara sistematis guna mengurangi resiko yang mungkin terjadi,
misalnya si peminjam yang enggan membayar atau mengembalikan uang yang
dipinjam dari bank syariah.
Ada beberapa hal yang harus dilakukan dalam tahap persiapan pembiayaan,
yaitu bank syariah harus bisa mendapatkan informasi valid sebanyak-banyaknya
tentang kondisi dari nasabah/peminjam uang. Kondisi tersebut meliputi besarnya
usaha, besarnya pembiayaan yang diminta, tujuan penggunaan dari biaya tersebut,
lokasi usaha, jaminan dan kelengkapan surat-suratnya (legalitas), serta peralatan
yang dimiliki. Informasi bisa didapatkan melalui wawancara atau dengan tertulis
melalui pengisian formulir.
Data-data dan informasi yang sudah didapat kemudian akan dianalisis apakah
usaha pemohon pembiayaan untuk ditentukan apakah usaha tersebut layak untuk
dibiayai atau tidak. Analisis tersebut dapat melalui berbagai aspek, diantaranya
aspek manajemen dan organisasi, aspek pemasaran, aspek keuangan, teknis
pelaksanaan usaha, aspek hukum, juga aspek sosial-ekonomi yang menunjukkan
dampak yang akan diberikan oleh usaha tersebut.

More Related Content

What's hot

Tugas 1 daftar isi, daftar tabel,
Tugas 1  daftar isi, daftar tabel,Tugas 1  daftar isi, daftar tabel,
Tugas 1 daftar isi, daftar tabel,yachiheninofira
 
Etika dan-hukum-dalam-bisnis
Etika dan-hukum-dalam-bisnisEtika dan-hukum-dalam-bisnis
Etika dan-hukum-dalam-bisnis085289742051
 
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawaban
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawabanmanajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawaban
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawabanSyafril Djaelani,SE, MM
 
Contoh laporan observasi lapangan
Contoh laporan observasi lapanganContoh laporan observasi lapangan
Contoh laporan observasi lapanganAburafika
 
Proposal studi kelayakan_bisnis_cafe
Proposal studi kelayakan_bisnis_cafeProposal studi kelayakan_bisnis_cafe
Proposal studi kelayakan_bisnis_cafeKosong Molompong
 
Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM
Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM
Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM Lisca Ardiwinata
 
Makalah profesi kependidikan kelompok 1
Makalah profesi kependidikan kelompok 1Makalah profesi kependidikan kelompok 1
Makalah profesi kependidikan kelompok 1indrakumbara1
 
Laporan studi kelayakan bisnis.
Laporan studi kelayakan bisnis.Laporan studi kelayakan bisnis.
Laporan studi kelayakan bisnis.Risma Martha
 
Manajemen global
Manajemen globalManajemen global
Manajemen globalZikra Ilham
 
Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya ManusiaManajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusiaermawidiana
 
Analisis jabatan msdm
Analisis jabatan msdmAnalisis jabatan msdm
Analisis jabatan msdmMaful Hidayat
 
Pasar modal konvensional dan syariah
Pasar modal konvensional dan syariahPasar modal konvensional dan syariah
Pasar modal konvensional dan syariahFebrie Dwi Cahya
 
Konsep Dasar dan Pengertian Profesi, Profesional, Profesionalisasi, Profesion...
Konsep Dasar dan Pengertian Profesi, Profesional, Profesionalisasi, Profesion...Konsep Dasar dan Pengertian Profesi, Profesional, Profesionalisasi, Profesion...
Konsep Dasar dan Pengertian Profesi, Profesional, Profesionalisasi, Profesion...Mu'tiah Silmi
 
Perkembangan perbankan di indonesia
Perkembangan perbankan di indonesiaPerkembangan perbankan di indonesia
Perkembangan perbankan di indonesiaReo_Marfeeza
 

What's hot (20)

Tugas 1 daftar isi, daftar tabel,
Tugas 1  daftar isi, daftar tabel,Tugas 1  daftar isi, daftar tabel,
Tugas 1 daftar isi, daftar tabel,
 
1.perencanaan karier
1.perencanaan karier1.perencanaan karier
1.perencanaan karier
 
Etika dan-hukum-dalam-bisnis
Etika dan-hukum-dalam-bisnisEtika dan-hukum-dalam-bisnis
Etika dan-hukum-dalam-bisnis
 
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawaban
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawabanmanajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawaban
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawaban
 
Contoh laporan observasi lapangan
Contoh laporan observasi lapanganContoh laporan observasi lapangan
Contoh laporan observasi lapangan
 
Proposal studi kelayakan_bisnis_cafe
Proposal studi kelayakan_bisnis_cafeProposal studi kelayakan_bisnis_cafe
Proposal studi kelayakan_bisnis_cafe
 
Kunjungan wirausaha
Kunjungan wirausahaKunjungan wirausaha
Kunjungan wirausaha
 
Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM
Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM
Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM
 
Makalah profesi kependidikan kelompok 1
Makalah profesi kependidikan kelompok 1Makalah profesi kependidikan kelompok 1
Makalah profesi kependidikan kelompok 1
 
Laporan studi kelayakan bisnis.
Laporan studi kelayakan bisnis.Laporan studi kelayakan bisnis.
Laporan studi kelayakan bisnis.
 
Manajemen global
Manajemen globalManajemen global
Manajemen global
 
Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya ManusiaManajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia
 
Teori bagi hasil
Teori bagi hasilTeori bagi hasil
Teori bagi hasil
 
Analisis jabatan msdm
Analisis jabatan msdmAnalisis jabatan msdm
Analisis jabatan msdm
 
Makalah BANK UMUM
Makalah BANK UMUMMakalah BANK UMUM
Makalah BANK UMUM
 
Pasar modal konvensional dan syariah
Pasar modal konvensional dan syariahPasar modal konvensional dan syariah
Pasar modal konvensional dan syariah
 
Manajemen investasi (softskill)
Manajemen investasi (softskill)Manajemen investasi (softskill)
Manajemen investasi (softskill)
 
Konsep Dasar dan Pengertian Profesi, Profesional, Profesionalisasi, Profesion...
Konsep Dasar dan Pengertian Profesi, Profesional, Profesionalisasi, Profesion...Konsep Dasar dan Pengertian Profesi, Profesional, Profesionalisasi, Profesion...
Konsep Dasar dan Pengertian Profesi, Profesional, Profesionalisasi, Profesion...
 
Perkembangan perbankan di indonesia
Perkembangan perbankan di indonesiaPerkembangan perbankan di indonesia
Perkembangan perbankan di indonesia
 
Kliping eko.
Kliping eko.Kliping eko.
Kliping eko.
 

Similar to Dasar Hukum dan Prosedur Pembiayaan Bank Syariah

Sistem pembiayaan keuangan syariah
Sistem pembiayaan keuangan syariahSistem pembiayaan keuangan syariah
Sistem pembiayaan keuangan syariahAkadusyifa .
 
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBANKAN DAN ASURANSI,UNIVERSIT...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBANKAN DAN ASURANSI,UNIVERSIT...HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBANKAN DAN ASURANSI,UNIVERSIT...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBANKAN DAN ASURANSI,UNIVERSIT...febrysaragih
 
Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perbankan dan asuransi, univ...
Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perbankan dan asuransi, univ...Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perbankan dan asuransi, univ...
Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perbankan dan asuransi, univ...megiirianti083
 
5. hbl, novi siti , hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, 2018
5. hbl, novi siti , hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, 20185. hbl, novi siti , hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, 2018
5. hbl, novi siti , hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, 2018Novi Siti
 
Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007
Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007
Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007Ita Rahmatika
 
PELAKSANAAN PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN PADA PERUSAHAAN PEMBIAYAAN PT FEDE...
PELAKSANAAN PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN PADA PERUSAHAAN PEMBIAYAAN PT FEDE...PELAKSANAAN PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN PADA PERUSAHAAN PEMBIAYAAN PT FEDE...
PELAKSANAAN PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN PADA PERUSAHAAN PEMBIAYAAN PT FEDE...gussixparizon
 
bab1 sejarah pembiayaan
bab1 sejarah pembiayaanbab1 sejarah pembiayaan
bab1 sejarah pembiayaanRidwan Munir
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
12. hbl,clara monalisa,hapzi ali,hukum perbankan dan asuransi, universitas me...
12. hbl,clara monalisa,hapzi ali,hukum perbankan dan asuransi, universitas me...12. hbl,clara monalisa,hapzi ali,hukum perbankan dan asuransi, universitas me...
12. hbl,clara monalisa,hapzi ali,hukum perbankan dan asuransi, universitas me...claramonalisa09
 
12 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, hukum perbankan dan asuransi, ...
12 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, hukum perbankan dan asuransi, ...12 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, hukum perbankan dan asuransi, ...
12 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, hukum perbankan dan asuransi, ...Teuku Alvin Putra Rezalino
 
Bank dan lembaga keuangan lainnya
Bank dan lembaga keuangan lainnyaBank dan lembaga keuangan lainnya
Bank dan lembaga keuangan lainnyaImam Pamungkas
 
HBL 12, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, U...
HBL 12, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, U...HBL 12, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, U...
HBL 12, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, U...Rinytrianas21
 
Makalahmanajemenpembiayaanbanksyariah 150314224956-conversion-gate01
Makalahmanajemenpembiayaanbanksyariah 150314224956-conversion-gate01Makalahmanajemenpembiayaanbanksyariah 150314224956-conversion-gate01
Makalahmanajemenpembiayaanbanksyariah 150314224956-conversion-gate01Indra Saputra
 
Makalah manajemen pembiayaan bank syariah
Makalah manajemen pembiayaan bank syariahMakalah manajemen pembiayaan bank syariah
Makalah manajemen pembiayaan bank syariahMiftah Iqtishoduna
 
HBL 12, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, Universitas ...
HBL 12, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, Universitas ...HBL 12, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, Universitas ...
HBL 12, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, Universitas ...nabilasafitr
 
HBL 12, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, HUKUM PERBANKAN DAN ASURANSI, UNIVE...
HBL 12, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, HUKUM PERBANKAN DAN ASURANSI, UNIVE...HBL 12, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, HUKUM PERBANKAN DAN ASURANSI, UNIVE...
HBL 12, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, HUKUM PERBANKAN DAN ASURANSI, UNIVE...sucimeidianapratiwi
 

Similar to Dasar Hukum dan Prosedur Pembiayaan Bank Syariah (20)

Sistem pembiayaan keuangan syariah
Sistem pembiayaan keuangan syariahSistem pembiayaan keuangan syariah
Sistem pembiayaan keuangan syariah
 
Urgensi Hukum Jaminan Syariah dalam Transaksi Akad Murabahah pada perbankan s...
Urgensi Hukum Jaminan Syariah dalam Transaksi Akad Murabahah pada perbankan s...Urgensi Hukum Jaminan Syariah dalam Transaksi Akad Murabahah pada perbankan s...
Urgensi Hukum Jaminan Syariah dalam Transaksi Akad Murabahah pada perbankan s...
 
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBANKAN DAN ASURANSI,UNIVERSIT...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBANKAN DAN ASURANSI,UNIVERSIT...HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBANKAN DAN ASURANSI,UNIVERSIT...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBANKAN DAN ASURANSI,UNIVERSIT...
 
Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perbankan dan asuransi, univ...
Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perbankan dan asuransi, univ...Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perbankan dan asuransi, univ...
Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perbankan dan asuransi, univ...
 
5. hbl, novi siti , hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, 2018
5. hbl, novi siti , hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, 20185. hbl, novi siti , hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, 2018
5. hbl, novi siti , hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, 2018
 
Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007
Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007
Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007
 
PELAKSANAAN PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN PADA PERUSAHAAN PEMBIAYAAN PT FEDE...
PELAKSANAAN PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN PADA PERUSAHAAN PEMBIAYAAN PT FEDE...PELAKSANAAN PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN PADA PERUSAHAAN PEMBIAYAAN PT FEDE...
PELAKSANAAN PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN PADA PERUSAHAAN PEMBIAYAAN PT FEDE...
 
bab1 sejarah pembiayaan
bab1 sejarah pembiayaanbab1 sejarah pembiayaan
bab1 sejarah pembiayaan
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
Manajemen pembiayaan bank syariah
Manajemen pembiayaan bank syariahManajemen pembiayaan bank syariah
Manajemen pembiayaan bank syariah
 
12. hbl,clara monalisa,hapzi ali,hukum perbankan dan asuransi, universitas me...
12. hbl,clara monalisa,hapzi ali,hukum perbankan dan asuransi, universitas me...12. hbl,clara monalisa,hapzi ali,hukum perbankan dan asuransi, universitas me...
12. hbl,clara monalisa,hapzi ali,hukum perbankan dan asuransi, universitas me...
 
12 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, hukum perbankan dan asuransi, ...
12 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, hukum perbankan dan asuransi, ...12 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, hukum perbankan dan asuransi, ...
12 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, hukum perbankan dan asuransi, ...
 
Bank dan lembaga keuangan lainnya
Bank dan lembaga keuangan lainnyaBank dan lembaga keuangan lainnya
Bank dan lembaga keuangan lainnya
 
HBL 12, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, U...
HBL 12, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, U...HBL 12, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, U...
HBL 12, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, U...
 
Makalahmanajemenpembiayaanbanksyariah 150314224956-conversion-gate01
Makalahmanajemenpembiayaanbanksyariah 150314224956-conversion-gate01Makalahmanajemenpembiayaanbanksyariah 150314224956-conversion-gate01
Makalahmanajemenpembiayaanbanksyariah 150314224956-conversion-gate01
 
Makalah manajemen pembiayaan bank syariah
Makalah manajemen pembiayaan bank syariahMakalah manajemen pembiayaan bank syariah
Makalah manajemen pembiayaan bank syariah
 
HBL 12, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, Universitas ...
HBL 12, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, Universitas ...HBL 12, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, Universitas ...
HBL 12, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, Universitas ...
 
HBL 12, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, HUKUM PERBANKAN DAN ASURANSI, UNIVE...
HBL 12, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, HUKUM PERBANKAN DAN ASURANSI, UNIVE...HBL 12, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, HUKUM PERBANKAN DAN ASURANSI, UNIVE...
HBL 12, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, HUKUM PERBANKAN DAN ASURANSI, UNIVE...
 
Ujian akhir semester perbankan
Ujian akhir semester perbankanUjian akhir semester perbankan
Ujian akhir semester perbankan
 
Ujian akhir semester perbankan
Ujian akhir semester perbankanUjian akhir semester perbankan
Ujian akhir semester perbankan
 

More from Ria Widia

Hijab dalam Kewarisan
Hijab dalam KewarisanHijab dalam Kewarisan
Hijab dalam KewarisanRia Widia
 
Teori Konsumsi
Teori KonsumsiTeori Konsumsi
Teori KonsumsiRia Widia
 
Birrul Walidain
Birrul WalidainBirrul Walidain
Birrul WalidainRia Widia
 
Pengertian dan Tujuan Mempelajari Ilmu Tasawuf
Pengertian dan Tujuan Mempelajari Ilmu TasawufPengertian dan Tujuan Mempelajari Ilmu Tasawuf
Pengertian dan Tujuan Mempelajari Ilmu TasawufRia Widia
 
BIRRUL WALIDAIN DAN ‘UQUQUL WALIDAIN
BIRRUL WALIDAIN DAN ‘UQUQUL WALIDAINBIRRUL WALIDAIN DAN ‘UQUQUL WALIDAIN
BIRRUL WALIDAIN DAN ‘UQUQUL WALIDAINRia Widia
 
Makalah : IMAN
Makalah : IMANMakalah : IMAN
Makalah : IMANRia Widia
 
Memahami Islam Secara Komprehensif
Memahami Islam Secara KomprehensifMemahami Islam Secara Komprehensif
Memahami Islam Secara KomprehensifRia Widia
 
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)Ria Widia
 
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)Ria Widia
 
Implementasi Akhlak dalam Kehidupan
Implementasi Akhlak dalam KehidupanImplementasi Akhlak dalam Kehidupan
Implementasi Akhlak dalam KehidupanRia Widia
 
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa Indonesia
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa IndonesiaMorfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa Indonesia
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa IndonesiaRia Widia
 
Review Film "KCB"
Review Film "KCB"Review Film "KCB"
Review Film "KCB"Ria Widia
 

More from Ria Widia (14)

Hijab dalam Kewarisan
Hijab dalam KewarisanHijab dalam Kewarisan
Hijab dalam Kewarisan
 
Perpajakan
PerpajakanPerpajakan
Perpajakan
 
Teori Konsumsi
Teori KonsumsiTeori Konsumsi
Teori Konsumsi
 
Birrul Walidain
Birrul WalidainBirrul Walidain
Birrul Walidain
 
Pengertian dan Tujuan Mempelajari Ilmu Tasawuf
Pengertian dan Tujuan Mempelajari Ilmu TasawufPengertian dan Tujuan Mempelajari Ilmu Tasawuf
Pengertian dan Tujuan Mempelajari Ilmu Tasawuf
 
TASAWUF
TASAWUFTASAWUF
TASAWUF
 
BIRRUL WALIDAIN DAN ‘UQUQUL WALIDAIN
BIRRUL WALIDAIN DAN ‘UQUQUL WALIDAINBIRRUL WALIDAIN DAN ‘UQUQUL WALIDAIN
BIRRUL WALIDAIN DAN ‘UQUQUL WALIDAIN
 
Makalah : IMAN
Makalah : IMANMakalah : IMAN
Makalah : IMAN
 
Memahami Islam Secara Komprehensif
Memahami Islam Secara KomprehensifMemahami Islam Secara Komprehensif
Memahami Islam Secara Komprehensif
 
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
 
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
 
Implementasi Akhlak dalam Kehidupan
Implementasi Akhlak dalam KehidupanImplementasi Akhlak dalam Kehidupan
Implementasi Akhlak dalam Kehidupan
 
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa Indonesia
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa IndonesiaMorfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa Indonesia
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa Indonesia
 
Review Film "KCB"
Review Film "KCB"Review Film "KCB"
Review Film "KCB"
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 

Dasar Hukum dan Prosedur Pembiayaan Bank Syariah

  • 1. 1 Nama : RIA WIDIANTI NPM : (14119214) A. DASAR HUKUM PEMBIAYAAN Produk dan jasa perbankan syariah secara garis besar dibagi tiga yaitu; penghimpunan, penyaluran dan menyediakan jasa keuangan. Dalam pelaksanaan tugasnya sebagai penyalur dana, bank syariah menyediakan produk dan jasa pembiayaan yang bertujuan untuk menyediakan dana bagi peningkatan usaha. Artinya untuk pengembangan usaha membutuhkan dana tambahan. Dana tambahan ini dapat diperoleh dari pembiayaan. Pihak surplus dana menyalurkan kepada pihak yang minus dana. Pembiayaan merupakan aktivitas bank syariah dalam menyalurkan dananya kepada pihak nasabah yang membutuhkan dana. Pembiayaan memberikan hasil yang paling besar di antara penyaluran dana lainnya yang dilakukan oleh bank syariah. Dalam arti sempit, pembiayaan dipakai untuk mendefinisikan pendanaan yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan seperti bank syariah kepada nasabah. Pembiayaan secara luas berarti pembelajaan (financing) yaitu pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun dikerjakan orang lain.1 Proses pembiayaan mempunyai dasar-dasar hukum yang telah ditetapkan. Dasar-dasar tersebut bersumber dari Al-Quran, Al-Hadits, dan Undang-Undang. 1. Al-Quran a) Qs. An-Nisaa’ ayat 12 ۚ ِ‫ث‬ُ‫ل‬ُّ‫ث‬‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫ء‬‫َا‬‫ك‬َ‫ر‬ُ‫ش‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ف‬ ... “... maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu...” 1 Muhammad, Manajemen Bank Syariah, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005), h. 304.
  • 2. 2 b) Qs. Shaad ayat 24 ‫ا‬ً‫ير‬ِ‫ث‬َ‫ك‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ۖ ِ‫ه‬ ِ‫اج‬َ‫ع‬ِ‫ن‬ ٰ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ َ‫ك‬ِ‫ت‬َ‫ج‬ْ‫ع‬َ‫ن‬ ِ‫ل‬‫ا‬َ‫ؤ‬ُ‫س‬ِ‫ب‬ َ‫ك‬َ‫م‬َ‫ل‬َ‫ظ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ل‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ل‬ ِ‫اء‬َ‫ط‬َ‫ل‬ُ‫خ‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ن‬ِ‫م‬‫ي‬َِِْْ‫ي‬ ۗ ْ‫م‬ُ‫ه‬ ‫ا‬َ‫م‬ ٌ‫ل‬‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ق‬ َ‫و‬ ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ح‬ِ‫ل‬‫ا‬َّ‫ص‬‫ال‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ِ‫م‬َ‫ع‬َ‫و‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ َ‫ن‬‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َّ‫َّل‬ِ‫إ‬ ٍ‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ٰ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ۩ َ‫َاب‬‫ن‬َ‫أ‬َ‫و‬ ‫ا‬ً‫ع‬ِ‫ك‬‫ا‬َ‫ر‬ َّ‫َر‬‫خ‬َ‫و‬ ُ‫ه‬َّ‫ب‬َ‫ر‬ َ‫َر‬‫ف‬َِْ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬َ‫ف‬ ُ‫ه‬‫ا‬َّ‫ن‬َ‫ت‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫م‬َّ‫ن‬َ‫أ‬ ُ‫د‬‫و‬ُ‫او‬َ‫د‬ َّ‫ن‬َ‫ظ‬َ‫و‬ “Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebagian mereka berbuat dzalim kepada yang sebagian lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih, dan amat sedikitlah mereka yang ini.” 2. Al-Hadits ‫الشريكين‬ ‫لث‬ ‫ثا‬ ‫انا‬ ‫يقول‬ ‫هللا‬ ‫ان‬ ‫قال‬ ‫رفعه‬ ‫هريرة‬ ‫أبي‬ ‫عن‬‫لم‬ ‫ما‬ ‫أ‬ ‫يخن‬‫حْه‬ ‫صا‬ ‫حدهما‬ Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Allah berfirman: Aku adalah pihak ketiga dari dua orang yang bersyarikat selama salah satunya tidak mengkhianati satu yang lain.” (HR. Abu Dawud No. 2936, dalam kitab Al-Buyu dan Hakim). 3. Undang-Undang Perbankan No. 10 Tahun 1998 “Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.”2 4. Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan “Pembiayaan ialah penyediaan uang yang berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara pihak bank dengan pihak lain yang 2 Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Kencana, Ed. 1, 2011), h. 106.
  • 3. 3 mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang itu dalam waktu tertentu.” 5. Undang-Undang No. 21 Tahun 2008, pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan, yakni berupa : 1. Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah. 2. Transaksi sewa menyewa dalm bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik. 3. Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan istishna’. 4. Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang dan qard. 5. Transaksi sewa menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi multi jasa. berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara pihak bank syariah dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau dengan bagi hasil.3 6. Pasal 6 UU No.10 Tahun 1998 Bank Umum adalah bank yang menyelesaikan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatan usahanya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Analisis: Bank syariah merupakan salah satu lembaga keuangan syariah yang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu aktivitas yang terjadi di dalam bank syariah adalah pembiayaan. Pembiayaan berarti memberikan bantuan dana kepada mereka yang membutuhkan (usahawan/bisnisman) untuk kemajuan usahanya. Dalam pelaksanaannya, pembiayaan pastilah diatur dalam norma dan hukum tertentu agar jalannya dapat 3 Adiwarman Karim, Bank Islam – Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2004), h. 473.
  • 4. 4 sesuai dengan apa yang diinginkan dan tidak terjadi kekacauan. Maka dari itu, Undang-Undang pun turut mengatur serta menjadi dasar adanya aktivitas pembiayaan. Dalam buku karangan Ismail yang berjudul Perbankan Syariah (Jakarta: Kencana, 2011) pada halaman 106 dijelaskan “Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.” Pernyataan tersebut merupakan landasan atau dasar hukum pembiayaan yang termuat dalam Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 yang merupakan revisi dari Undang-Undang No. 7 Tahun 1992. Berdasarkan Undang-Undang tersebut, dapat diketahui bahwa pembiayaan merupakan penyediaan bantuan berupa uang oleh bank syariah kepada orang yang membutuhkan dengan akad pinjam-meminjam dimana terdapat kesepakatan kedua belah pihak yang mengharuskan pihak peminjam mengembalikan uang yang dipinjamnya dalam jangka waktu tertentu dengan disertai margin atau bagi hasil. Allah SWT juga telah mengatur tentang pembiayaan ini dalam Al-Quran tang terdapat pada Surah Shaad ayat 24 “Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebagian mereka berbuat dzalim kepada yang sebagian lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih, dan amat sedikitlah mereka yang ini.” Ayat diatas berisi sebuah keniscayaan dimana dalam sebuah pesyarikatan/perkongsian terdapat kecurangan yang menyebabkan salah satu pihaknya dirugikan. Ini merupakan sifat dasar manusia. Oleh karena itu, untuk meminimalisir kecurangan yang ada, perlu adanya rasa saling percaya, memegang komitmen, juga bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukan (dalam hal pembiayaan) sehingga jika terdapat kendala dalam pelaksanaannya, tidak sampai terjerat hukum.
  • 5. 5 B. PROSEDUR PEMBIAYAAN Dalam konteksnya, ada banyak sekali definisi yang berkaitan dengan prosedur. Beberapa ahli pun turut andil dalam mengemukakan pendapat mengenai definisi prosedur ini. Menurut Muhammad Ali, prosedur adalah tata cara kerja atau cara menjalankan suatu pekerjaan. Sedangkan menurut Amin Widjaja prosedur adalah sekumpulan bagian yang saling berkaitan. Jadi, prosedur adalah rangkaian tugas yang saling berkaitan dan tersusun secara teratur yang berisi tentang tata cara dalam menjalankan suatu pekerjaan. Dalam menjalankan sebuah prosedur, terdapat etika atau aturan-aturan khusus yang harus dipatuhi dan dilaksanakan. Hal tersebut dimaksudkan agar tujuan yang sudah ditetapkan dapat dicapai dengan efektif dan efisien juga untuk menghindari resiko yang mungkin terjadi. Prosedur sendiri dapat berupa tulisan maupun lisan. Dalam pelaksanaanya, pembiayaan memiliki prosedur yang harus dipenuhi, yaitu: 1. Persiapan Persiapan dalam pembiayaan adalah tahap awal yang sangat penting terutama bagi pihak nasabah yang baru pertama kali mengajukan permohonan pembiayaan ke bank. Informasi yang diberikan pihak bank antara lain tentang tata cara pengajuan pembiayaan, dan syarat-syarat untuk memperoleh fasilitas pembiayaan. Dalam hal ini, tentu pihak bank akan menggali informasi lebih mengenai nasabah, baik dengan wawancara ataupun meminta bahan tertulis secara langsung kepada pihak yang bersangkutan. Informasi tersebut harus memiliki gambaran yang valid tentang kondisi sauatu usaha calon nasabah yang menyangkut besarnya usaha, besarnya pembiayaan yang diminta, tujuan penggunaan dari biaya tersebut, lokasi usaha, jaminan dan kelengkapan surat-suratnya (legalitas), serta peralatan yang dimiliki. Biasanya pihak bank akan memberikan formulir permohonan pembiayaan kepada calon nasabah dimana terdapat keterangan informasi yang diperlukan oleh pihak bank. Dari data-data yang telah dikumpulkan,
  • 6. 6 baik melalui wawancara maupun tertulis, kemudian pihak bank akan mengolahnya menjadi laporan pengenalan proyek.4 Laporan permohonan pembiayaan biasanya memuat hal-hal berikut:  Keterangan (alasan) mengenai permohonan pembiayaan yang diminta.  Keterangan mengenai pembiayaan yang diminta.  Gambaran usaha 3 tahun yang lalu.  Rencana atau proyek usaha 3 tahun mendatang (jika pembiayaan diberikan). Formulir tersebut harus ditanda-tangani oleh pemohon pembiayaan disertai cap perusahaan kemudian pihak bank akan menerima dan mencatatnya dalam agenda surat masuk untuk diproses lebih lanjut. 2. Analisis Pembiayaan Analisis pembiayaan yang dilakukan oleh account officer dari suatu lembaga keuangan yang level jabatannya sebagai level seksi atau bakhan committe (tim) ysng ditugaskan untuk menganalisis permohonan pembiayaan. Analisis pembiayaan ini dilakukan dengan tujuan pembiayaan yang dilakukan mencapai sasaran dan aman. Dalam tahap ini terdapat penilaian mendalam tentang keadaan usaha atau proyek pemohon pembiayaan tersebut meliputi berbagai aspek, diantaranya: a) Aspek manajemen dan organisasi b) Aspek pemasaran c) Aspek teknis d) Aspek keuangan e) Aspek hokum/yuridis f) Aspek sosial-ekonomi5 4 Ayus Ahmad dan Absul Aziz, Manajemen Operasional Bank Syariah, (Cirebon: STAIN Press, 2009). h. 222-223.
  • 7. 7 3. Analisis Pembiayaan dalam Praktik Analisis untuk pembiayaan merupakan hal yang penting untuk realisasi pembiayaan dalm perbankan syariah. Analisis dikerjakan oleh aparat pelaksana khusus. Pada dasarnya untuk meneliti apakah usaha tersebut telah memenuhi prinsip perbankan syariah atau tidak, serta dimaksudka untuk :  Menilai kelayakan calon usaha peminjam.  Meminimalisir atau menekan resiko akibat tidak terbayarnya pembiayaan.  Menghitung kebutuhan pembiayaan yang layak. Untuk mempertimbangkan pemberian pembiayaan kepada customer, terdapat persyaratan yang harus dipenuhi, yang dikenal dengan prinsip 6C’s, yaitu:  Character  Capital  Capacity  Collateral  Condition of Economy  Constraints6 4. Tahap Keputusan Pembiayaan Atas hasil laporan analisis pembiayaan, maka pihak bank melalui pemutus pembiayaan, baik berupa seorang pejabat yang ditunjuk atau pimpinan bank tersebut dapat memutuskan apakah pembiayaan tersebut layak untuk diberi pembiayaan atau tidak. Jika tidak, maka permohonan tersebut harus segera ditolak. Penolakan biasanya secara tertulis dengan disertai beberapa alasan secara diplomatis namun cukup jelas. Andaikata 5 Khaerul Umam, Manajemen Perbankan Syariah, (Bandung: Pustaka Setia, 2013), h. 223-231. 6 Ibid, h. 234-238
  • 8. 8 permohonan dikabulkan, maka segera dituangkan dalam surat keputusan pembiayaan. Biasanya disertai beberapa persyaratan tertentu. Adapun surat tersebut berisi :  Nama dan alamat perusahaan;  Nama dan alamat pimpinan;  Jenis pembiayaan;  Tujuan penggunaannya;  Tempo/jangka waktu;  Cara penarikan;  Cara pengambilan;  Margin;  Masa tenggang;  Jaminan yang diberikan serta nilainya;  Pengikat jaminan dan syarat lainnya. Di akhir surat tersebut dicantumkan tanda tangan dan nama jelas, dilengkapi dengan tempat dan tanggal penandatanganan. Pemutus pembiayaan adalah seorang pejabat bank atau komite khusus yang diberi wewenang untuk tugas tersebut. Kewenangan memutus seseorang belum tentu sama dengan yang lainnya, tergantung tingkat jabatan, kedudukan, dan pangkatnya. Untuk pembiayaan-pembiayaan yang relatif besar, keputusan pembiayaan biasanya dipegang oleh pimpinan atau direksi bank tersebut, bahkan mungkin diputus oleh lebih dari satu orang pemutus yang merupakan komite atau panitia pemutus, termasuk melibatkan anggota komisaris dari bank tersebut. Analisis: Dalam sebuah kegiatan, pastilah terdapat proses atau prosedur dan etika yang mengikat yang dimaksudkan untuk menjamin kelancaran dari kegiatan tersebut, tak terkeceuali pada proses pembiayaan. Prosedur sendiri adalah
  • 9. 9 sebuah rangkaian tugas yang saling berkaitan satu sama lainnya yang tersusun secara tertatur berisi tentang tata cara untuk menjalankan suatu pekerjaan. Dalam proses pembiayaan, beberapa prosedur yang harus dijalani meliputi persiapan, analisis, dan tahap pengambilan keputusab pembiayaan. Prosedur ini tersusun secara sistematis guna mengurangi resiko yang mungkin terjadi, misalnya si peminjam yang enggan membayar atau mengembalikan uang yang dipinjam dari bank syariah. Ada beberapa hal yang harus dilakukan dalam tahap persiapan pembiayaan, yaitu bank syariah harus bisa mendapatkan informasi valid sebanyak-banyaknya tentang kondisi dari nasabah/peminjam uang. Kondisi tersebut meliputi besarnya usaha, besarnya pembiayaan yang diminta, tujuan penggunaan dari biaya tersebut, lokasi usaha, jaminan dan kelengkapan surat-suratnya (legalitas), serta peralatan yang dimiliki. Informasi bisa didapatkan melalui wawancara atau dengan tertulis melalui pengisian formulir. Data-data dan informasi yang sudah didapat kemudian akan dianalisis apakah usaha pemohon pembiayaan untuk ditentukan apakah usaha tersebut layak untuk dibiayai atau tidak. Analisis tersebut dapat melalui berbagai aspek, diantaranya aspek manajemen dan organisasi, aspek pemasaran, aspek keuangan, teknis pelaksanaan usaha, aspek hukum, juga aspek sosial-ekonomi yang menunjukkan dampak yang akan diberikan oleh usaha tersebut.