SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
BUMI DAN TATA SURYA
A. Tata Surya
Tata surya adalah salah satu bagian dari angkasa luar
yang terletak di galaksi Bima Sakti. Galaksi adalah sebuah
sistem yang terikat oleh gaya gravitasi yang terdiri atas bintang
(dengan segala bentuk manifestasinya, antara lain bintang
neutron dan lubang hitam), gas dan debu kosmik medium antar
bintang, dan kemungkinan substansi hipotetis yang dikenal
dengan materi gelap. Sedangkan galaksi bimasakti sendiri
yaitu salah satu dari sekian banyak galaksi yang ada di alam
semesta. Galaksi Bima Sakti berbentuk spiral dengan diameter
sekitar 100.000 tahun cahaya dan memiliki sekitar 200 milyar
bintang.
a. Pengertian tata surya
Tata Surya adalah kumpulan benda-benda langit yang
terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua
objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut
meliputi delapan buah planet yang sudah diketahui dengan
orbit berbentuk elips, lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami
yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor,
asteroid, komet) lainnya.
b. Teori-teori mengenai terbentuknya tata surya
Ada beberapa pendapat mengenai proses terbentuknya
sistem tata surya, dintaranya yaitu:
1. Hipotesis Nebula: dikemukakan oleh Immanuel Kant
(1755) dan Pierre Simon Marquis de Laplace (1796).
Hipotesis ini menyebutkan bahwa pada tahap awal tata
surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari
debu, es, dan gas yang disebut nebula, dan unsur gas yang
sebagian besar hidrogen. Gaya gravitasi yang dimilikinya
menyebabkan kabut itu menyusut dan berputar dengan
arah tertentu, suhu kabut memanas, dan akhirnya menjadi
bintang raksasa (matahari). Matahari raksasa terus
menyusut dan berputar semakin cepat, dan cincin-cincin
gas dan es terlontar ke sekeliling Matahari. Akibat gaya
gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan
penurunan suhunya dan membentuk planet dalam dan
planet luar.
Gambar 1: urutan proses terbentuknya tata surya
berdasarkan teori nebula
2. Hipotesis Planetesimal (Thomas C. Chamberlin-Forest R.
Moulton/1900): Hipotesis planetesimal menyatakan bahwa
tata surya terbentuk akibat adanya bintang lain yang lewat
cukup dekat dengan Matahari, pada masa awal
pembentukan Matahari. Semakin dekat jarak antara
matahari dengan bintang tersebut, maka gaya gravitasi
yang ditimbulkan diantara keduanya semakin besar
sehingga menyebabkan terjadinya pasang naik gas yang
terkandung dalam kedua bintang. Pada saat pasang naik,
gas dalam tubuh matahari mencapai puncaknya, sehingga
timbul beberapa bagian kecil massa matahari yang terlepas
atau terlempar dan mulai mengorbit di sekitar matahari.
Setelah bintang tersebut menjauh dari matahari, pasang
matahari kembali menurun ke arah normal. Massa gas
yang terlempar dan mengorbit di sekitar matahari lama-
kelamaan dingin dan membeku (memadat) membentuk
planetesimal atau benda-benda padat, yang pada akhirnya
membentuk planet.
3. Hipotesis Pasang Surut Bintang (James Jeans-1917): pada
dasarnya proses terbentuknya tata surya menurut hipotesis
pasang surut bintang hampir sama dengan hipotesis
planetesimal yaitu karena mendekatnya bintang lain
kepada Matahari. Keadaan yang hampir bertabrakan antara
keduanya menyebabkan tertariknya sejumlah besar materi
dari Matahari dan bintang lain tersebut oleh gaya pasang
surut bersama mereka, yang kemudian terkondensasi
menjadi planet. Namun astronom Harold Jeffreys tahun
1929 membantah bahwa tabrakan yang sedemikian itu
hampir tidak mungkin terjadi. Demikian pula astronom
Henry Norris Russell mengemukakan keberatannya atas
hipotesis ini
4. Hipotesis Kondensasi: Hipotesis kondensasi mulanya
dikemukakan oleh astronom Belanda yang bernama G.P.
Kuiper (1905-1973) pada tahun 1950. Hipotesis
kondensasi menjelaskan bahwa Tata Surya terbentuk dari
bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram
raksasa. Bagian tepi cakram yang terbentuk oleh putaran
tersebut berupa gas dan debu. Gas dan debu tersebut
kemudian saling bertarikan, sehingga terbentuklah
gumpalan-gumpalan. Gumpalan-gumpalan ini disebut
protoplanet, protoplanet ini lambat laun semakin dingin
dan juga semakin padat,sehingga pada akhirnya
membentuk planet.
5. Hipotesis Bintang Kembar: Hipotesis bintang kembar
awalnya dikemukakan oleh Fred Hoyle (1915-2001) pada
tahun 1956. Hipotesis ini mengemukakan bahwa
dahulunya Tata Surya hanya berupa dua bintang yang
hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah
satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil.
Serpihan itu terperangkap oleh gravitasi bintang yang tidak
meledak dan mulai mengelilinginya. Bintang yang tidak
meledak inilah yang nantinya disebut matahari dan
serpihan-serpihan dari bintang yang meledak menjadi
planet dan anggota tata surya lainnya.
6. Teori Big Bang: menurut teori Big Bang terbentuknya alam
semesta dan tata surya diawali dari dentuman yang dahsyat
meledak, menyebarlah serpihan debu dan awan hidrogen, hasil
ledakan berupa debu dan awan hidrogen membentuk bintang-
bintang. Matahari merupakan salah satunya. Akibat adanya gaya
gravitasi antarmolekul menyebabkan terjadinya gerakan
memutar, bagian pusat menjadi Matahari, sedangkan gumpalan
lainnya menjadi planet-planet. Ketika daya pancar sinar
matahari semakin besar, selubung gas yang letaknya lebih dekat
dengan matahari tersapu sehingga ukurannya menjadi lebih
kecil dan padat. Planet yang atmosfernya tersapu bersih adalah
merkurius dan venus, sedangkan bumi merupakan planet ketiga
yang berjarak ideal.
c. Teori tentang pusat tata surya
 Teori geosentris: dikemukakan oleh seorang ilmuwan
Yunani “Ptolomeus”, teori ini mengemukakan bahwa
“semua anggota tata surya termasuk matahari beredar
mengelilingi bumi sebagai pusat tata surya”.
 Teori heliosentris: dikemukakan oleh Copernicus,
“Matahari merupakan pusat tata surya, dimana planet
– planet dan benda langit lainnya beredar mengelilingi
matahari”.
d. Bagian-bagian dari tata surya
Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet
bagian dalam (merkurius, venus, bumi, mars), sabuk asteroid,
empat planet bagian luar (Jupiter, saturnus, Uranus, neptunus),
dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan piringan
tersebar. Awan Oort diperkirakan terletak di daerah terjauh
yang berjarak sekitar seribu kali di luar bagian yang terluar.
Sejak pertengahan tahun 2008, ada lima objek angkasa
yang diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Orbit planet-planet
kerdil, kecuali Ceres, berada lebih jauh dari Neptunus. Kelima
planet kerdil tersebut ialah Ceres (415 juta km. di sabuk
asteroid; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kelima),
Pluto (5.906 juta km.; dulunya diklasifikasikan sebagai planet
kesembilan), Haumea (6.450 juta km), Makemake (6.850 juta
km), dan Eris (10.100 juta km).
1. Matahari
Matahari merupakan anggota tata surya yang paling besar
dengan diameter 100 kali lebih besar dengan Bumi, di samping sebagai
pusat peredaran juga Matahari merupakan sumber energi di lingkungan
tata surya. Matahari berbentuk bola yang berpijar dengan
senyawa penyusun utama berupa gas hidrogen (74%) dan
helium (25%) terionisasi. Senyawa penyusun lainnya terdiri
dari besi, nikel, silicon, sulfur, magnesium, karbon, neon,
kalsium, dan kromium. Matahari termasuk bintang berwarna
putih yang berperan sebagai pusat tata surya. Seluruh
komponen tata surya termasuk 8 planet dan satelitnya masing-
masing, planet-planet kerdil, asteroid, komet, dan debu angkasa
berputar mengelilingi Matahari. Cahaya Matahari berasal dari
hasil reaksi fusi hidrogen menjadi helium.
2. Planet bagian dalam
Planet bagian dalam atau terrestrial planet (planet yang
mirip bumi) memiliki komposisi batuan yang padat, hampir
tidak mempunyai satelit atau mempunyai dengan jumlah yang
sedikit, dan tidak mempunyai sistem cincin. Komposisi Planet-
planet ini terutama adalah mineral bertitik leleh tinggi, seperti
silikat yang membentuk kerak dan selubung, dan logam seperti
besi dan nikel yang membentuk intinya. Tiga dari empat planet
ini (Venus, Bumi dan Mars) memiliki atmosfer, semuanya
memiliki kawah meteor dan sifat-sifat permukaan tektonis
seperti gunung berapi dan lembah pecahan. Planet yang
letaknya di antara Matahari dan bumi (Merkurius dan Venus)
disebut juga planet inferior.
 Merkurius (0,4 SA dari Matahari): merupakan planet yang
palng dekat dengan matahari dan memiliki ukuran paling
kecil (0,055 kali massa bumi) jika dibandingkan dengan
planet-planet lain dalam tata surya. Merkurius tidak
memiliki satelit alami dan juga tidak memiliki atmosfer.
Waktu yang dibutuhkan merkurius untuk berevolusi
mengelilingi matahari yaitu skitar 88 hari, sedangkan
periode rotasinya sekitar 59 hari. Suhu di permukaan
merkurius mencapai 90-700 K (-180 s/d 430oC).
 Venus (0,7 SA dari Matahari): memiliki ukuran sebesar
0,815 kali massa bumi, Planet ini memiliki radius 6.052
km, diameter 12.104 km. Atmosfer Venus mengandung
97% karbondioksida (CO2) dan 3% nitrogen, sehingga
hampir tidak mungkin terdapat kehidupan. Venus memiliki
Atmosfer. Tekanan Atmosfer di permukaan planet adalah
92 kali lipat dari Bumi dan suhu permukaan rata-rata 735
K (462 ° C, 863 ° F), sehingga venus merupakan planet
yang paling panas. Venus tidak memiliki satelit.
 Bumi (1 SA dari Matahari): adalah planet bagian dalam
yang terbesar dan terpadat, satu-satunya yang diketahui
memiliki aktivitas geologi dan satu-satunya planet yang
diketahui memiliki mahluk hidup. Hidrosfer-nya yang cair
adalah khas di antara planet-planet terestrial dan juga
merupakan satu-satunya planet yang diamati memiliki
lempeng tektonik. Atmosfer bumi sangat berbeda
dibandingkan planet-planet lainnya, karena dipengaruhi
oleh keberadaan mahluk hidup yang menghasilkan 21%
oksigen. Bumi memiliki satu satelit, bulan, satu-satunya
satelit besar dari planet terestrial di dalam Tata Surya.
 Mars (1,5 SA dari Matahari): berukuran lebih kecil dari
bumi dan Venus (0,107 massa bumi). Planet ini memiliki
atmosfer tipis yang kandungan utamanya adalah karbon
dioksida. Permukaan Mars yang dipenuhi gunung berapi
raksasa seperti Olympus Mons dan lembah retakan seperti
Valles marineris, menunjukan aktivitas geologis yang terus
terjadi sampai baru belakangan ini. Mars disebut juga
planet merah karena dari jauh terlihat berwarna kemerah-
merahan. Warna merah ini disebabkan karena kandungan
Besi (II) Oksida di permukaan planet mars. Mars
mempunyai dua satelit alami kecil yaitu: Deimos dan
Phobos, yang diduga merupakan asteroid yang terjebak
gravitasi Mars.
3. Sabuk asteroid (asteroid belt)
Sabuk asteroid adalah bagian Tata Surya yang terletak
kira-kira antara orbit planet Mars dan Jupiter. Daerah ini
dipenuhi oleh sejumlah objek tak beraturan yang disebut
asteroid atau planet kerdil. Sabuk asteroid disebut juga sebagai
sabuk utama (main belt) untuk membedakan dari konsentrasi
planet kerdil lainnya di dalam sistem tata surya, seperti Sabuk
Kuiper dan scattered disc. Gradasi ukuran asteroid adalah
ratusan kilometer sampai mikroskopis. Semua asteroid, kecuali
Ceres yang terbesar, diklasifikasikan sebagai benda kecil Tata
Surya. Ceres (2,77 SA) adalah benda terbesar di sabuk asteroid
dan diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Diameternya adalah
sedikit kurang dari 1000 km, cukup besar untuk memiliki
gravitasi sendiri untuk menggumpal membentuk bundaran.
Ceres dianggap sebagai planet ketika ditemukan pada abad ke
19, tetapi di-reklasifikasi menjadi asteroid pada tahun 1850-an
setelah observasi lebih lanjut menemukan beberapa asteroid
lagi. Ceres direklasifikasi lanjut pada tahun 2006 sebagai
planet kerdil.
Sabuk asteroid terdiri dari beribu-ribu, mungkin jutaan
objek yang berdiameter satu kilometer. Meskipun demikian,
massa total dari sabuk utama ini tidaklah lebih dari seperseribu
massa bumi. Sabuk utama tidaklah rapat, kapal ruang angkasa
secara rutin menerobos daerah ini tanpa mengalami
kecelakaan. Asteroid yang berdiameter antara 10 dan 10−4 m
disebut meteorid.
4. Planet bagian luar
Planet luar disebut juga planet raksasa gas (gas giant),
atau planet jovian, secara keseluruhan mencakup 99 persen
massa yang mengorbit Matahari. Yupiter dan Saturnus
sebagian besar mengandung hidrogen dan helium; Uranus dan
Neptunus memiliki proporsi es yang lebih besar. Para astronom
mengusulkan bahwa keduanya dikategorikan sendiri sebagai
raksasa es. Keempat raksasa gas ini semuanya memiliki cincin,
meski hanya sistem cincin Saturnus yang dapat dilihat dengan
mudah dari bumi.
 Yupiter (jarak 5,2 SA): merupakan planet terbesar dalam
sistem tata surya dengan massa sekitar 318 kali massa
bumi atau sekitar 2,5 kali massa dari gabungan seluruh
planet lainnya. Planet ini memiliki periode rotasi sebesar 9
jam 55 menit dan periode revolusi 11,8 tahun. Yupiter
memiliki atmosfer dengan kandungan utamanya terdiri
dari 88-92% hydrogen dan helium sebesar 8-12%. Sejauh
yang diketahui Yupiter memiliki 63 satelit, empat yang
terbesar, Ganymede, Callisto, Io, dan Europa menampakan
kemiripan dengan planet kebumian, seperti gunung berapi
dan inti yang panas. Ganymede merupakan satelit terbesar
di Tata Surya, berukuran lebih besar dari Merkurius.
 Saturnus (jarak 9,5 SA): merupakan planet terbesar kedua
setelah Jupiter yang dikenal dengan sistem cincinnya.
Saturnus memiliki periode rotasi sebesar 10 jam 40 menit
24 detik dan periode revolusi sebesar 29,46 tahun. Planet
ini memiliki kerapatan yang rendah karena sebagian besar
zat penyusunnya berupa gas dan cairan. Atmosfernya
tersusun atas gas ammonia dan metana, sehingga tidak
memungkinkan adanya kehidupan. Hingga saat ini
diketahui bahwa saturnus memiliki sekitar 56 buah satelit
alami, di antaranya, titan dan enceladus, menunjukan
activitas geologis, meski hampir terdiri hanya dari es saja.
Titan berukuran lebih besar dari Merkurius dan merupakan
satu-satunya satelit di Tata Surya yang memiliki atmosfer
yang cukup berarti.
 Uranus (19,6 SA): memiliki ukuran 14 kali massa bumi
menyebabkan planet ini merupakan planet yang paling
ringan di antara planet-planet luar. Planet ini memiliki
kelainan ciri orbit. Uranus mengedari Matahari dengan
ukuran poros 90 derajat pada ekliptika. Planet ini memiliki
inti yang sangat dingin dibandingkan gas raksasa lainnya
dan hanya sedikit memancarkan energi panas.
Atmosfernya merupakan atmosfer terdingin di tata surya,
dengan suhu terendah sekitar 49 K (-224oC). Sampai saat
ini Uranus diketahui memiliki 27 satelit diantaranya yaitu
Titania, Oberon, Umbriel, Ariel dan Miranda.
 Neptunus (30 SA): meskipun sedikit lebih kecil dari
Uranus, memiliki 17 kali massa bumi, sehingga
membuatnya lebih padat. Periode rotasi neptunus sebesar
16,1 jam dan satu kali revolusi mengelilingi matahari
membutuhkan waktu selama 164,8 tahun. Atmosfer
neptunus mengandung hydrogen, helium, hidrokarbon, dan
nitrogen, serta memiliki kandungan es yang besar seperti
es air, ammonia dan metana. Wilayah terluar planet ini
Nampak kebiruan karena banyak mengandung metana.
Planet ini memancarkan panas dari dalam tetapi tidak
sebanyak Jupiter atau Saturnus. Neptunus memiliki 13
satelit yang diketahui, yang terbesar, Triton, geologinya
aktif, dan memiliki geyser nitrogen cair. Triton adalah
satu-satunya satelit besar yang orbitnya terbalik arah
(retrogade). Neptunus juga didampingi beberapa planet
minor pada orbitnya, yang disebut Trojan Neptunus.
Benda-benda ini memiliki resonansi 1:1 dengan Neptunus.
Suhu di permukaan neptunus mencapai -218oC (55 K).
Gambar 2: sistem tata surya dan bagian-bagiannya
5. Sabuk kuiper (Kuipert Belt)
Sabuk Kuiper adalah sebuah cincin raksasa mirip
dengan sabuk asteroid, tetapi komposisi utamanya adalah es.
Sabuk ini terletak antara 30 dan 50 SA, dan terdiri dari benda
kecil Tata Surya. Meski demikian, beberapa objek Kuiper yang
terbesar, seperti Quaoar, Varuna, dan Orcus, mungkin akan
diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Para ilmuwan
memperkirakan terdapat sekitar 100.000 objek Sabuk Kuiper
yang berdiameter lebih dari 50 km, tetapi diperkirakan massa
total Sabuk Kuiper hanya sepersepuluh massa bumi. Banyak
objek Kuiper memiliki satelit ganda dan kebanyakan memiliki
orbit di luar bidang eliptika.
Pluto (rata-rata 39 SA), sebuah planet kerdil, adalah
objek terbesar sejauh ini di Sabuk Kuiper. Ketika ditemukan
pada tahun 1930, benda ini dianggap sebagai planet yang
kesembilan, definisi ini diganti pada tahun 2006 dengan
diangkatnya definisi formal planet. Pluto memiliki kemiringan
orbit cukup eksentrik (17 derajat dari bidang ekliptika) dan
berjarak 29,7 SA dari Matahari pada titik prihelion (sejarak
orbit Neptunus) sampai 49,5 SA pada titik aphelion.
6. Asteroid
Asteroid adalah benda langit yang mengelilingi
matahari. Orbitnya berada di antara planet Mars dan Yupiter
(Jupiter). Ukuran dari asteroid lebih kecil dari ukuran-ukuran
planet, maka asteroid sering juga disebut dengan Planet Kecil.
Diameter Asteroid berkisar antara 1 hingga 750 km. Sedangkan
massa keseluruhan Asteroid hanya sekitar 0,001 massa planet
Bumi. Asteroid yang ukurannya besar antara lain Ceres, Pallas,
Juno, Vesta dan Eros.
7. Komet
Komet atau sering disebut bintang berekor adalah
anggota tata surya yang terbentuk dari kumpulan debu dan es.
Komet terdiri dari kumpulan debu dan gas yang membeku pada
saat berada jauh dari Matahari. Ketika mendekati Matahari,
sebagian bahan penyusun komet menguap membentuk kepala
gas dan ekor. Seperti benda langit lainnya, komet juga bergerak
mengelilingi matahari dengan lintasan berbentuk parabola
(lonjong). Panjang "ekor" komet dapat mencapai jutaan km.
Beberapa komet menempuh jarak lebih jauh di luar angkasa
daripada planet. Beberapa komet membutuhkan ribuan tahun
untuk menyelesaikan satu kali mengorbit Matahari.
Ada beberapa macam komet yang sering kita dengar,
dan yang paling terkenal adalah Komet Halley. Komet Halley
ditemukan oleh seorang peneliti ruang angkasa, Halley, oleh
karena itu dinamakan Komet Halley. Komet Halley muncul
setiap 76 tahun sekali. Selain komet Halley, ada juga komet
Kohoutek yang muncul setiap 2 tahun sekali, Komet Encle
yang muncul setiap 3,3 tahun sekali, dan Komet Biela yang
muncul setiap 6,6 tahun sekali.
8. Meteorid
Meteorid adalah batuan kecil yang bergerak secara
bebas di angkasa luar. Oleh karena itu, meteoroid adalah salah
satu ancaman bagi planet-planet seperti Bumi. Karena dapat
bergerak secara bebas di angkasa luar, maka Asteroid pun
dapat menabrak Bumi dan planet lainnya sewaktu-waktu.
Meteoroid yang masuk ke Bumi akan bergesekan
dengan udara. Gesekan tersebut kemudian menghasilkan bunga
api atau kilatan cahaya. Meteoroid yang digesek dan
mengeluarkan bunga api itu kemudian bergerak dengan sangat
cepat sehingga tampak seperti Bintang Jatuh. Bintang jatuh
inilah yang disebut dengan METEOR. Ada meteor yang habis
terkikis sebelum sampai ke Bumi, namun ada juga yang
berhasil sampai. Meteor yang sampai ke Bumi menimbulkan
ledakan yang besar dan meninggalkan kawah yang kemudian
disebut dengan Kawah Meteor. Sedangkan Meteoroid yang
sampai ke permukaan Bumi disebut dengan METEORIT.
B. Bumi
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bumi
merupakan satu dari delapan planet yang ada dalam sistem tata
surya. Bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat dihuni
oleh makhluk hidup dan diperkirakan usianya mencapai 4,6
miliar tahun. Bumi memiliki diameter sepanjang 12.756
kilometer. Gravitasi Bumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan
unit ukuran gravitasi planet lain, dengan gravitasi Bumi
dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai satu satelit alami yaitu
bulan. 70,8% permukaan Bumi diliputi air. Udara Bumi terdiri
dari 78% nitrogen, 21% oksigen dan 1% uap air,
karbondioksida, dan gas lain.
1. Atmosfer bumi
Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan
magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung
permukaan Bumi dari angin surya, sinar ultraviolet dan radiasi
dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti Bumi hingga
ketinggian sekitar 700 Km. Lapisan udara ini dibagi menjadi:
a. Troposfer: merupakan lapisan atmosfer paling bawah
dengan ketinggian 8 km di daerah kutub dan 18 km di
daerah
khatulistiwa. Di lapisan ini setiap 100 m temperaturnya
turun 0,5oC. Dan keadaan temperaturnya pada batas
lapisan ini mencapai -57oC sampai -62oC.
b. Stratosfer: terletak di atas troposfer sampai ketinggian
50 km, Stratosfer lebih tebal di daerah kutub dan
kadang-kadang tidak terdapat di khatulistiwa. Di
lapisan ini konsentrasi ozon ( O3) paling besar, yaitu di
di dekat batas terluar lapisan. Seperti yang kita ketahui
lapisan ozon berfungsi sebagai pelindung bumi dari
pancaran sinar ultra violet berlebih dari matahari . Dan
seperti yang kita sudah ketahui lapisan ozon saat ini
berlubang diakibatkan karna pemanasan global oleh
tangan-tangan manusia yang berusaha mengambil
kentungan pribadi dari alam. Temperatur pada lapisan
ini naik 55oC .
c. Mesosfer: terletak di atas stratosfer pada ketinggian 50-
75 km. Temperatur di lapisan ini mula-mula naik, tetapi
kemudian turun dan mencapai -72oC di ketinggian 75
km. Penurunan suhu di lapisan ini adalah setiap naik
100 m temperatur turun 0,4oC. Pada lapisan ini meteor
yang akan jatuh ke bumi akan terbakar .
d. Termosfer: terletak di atas mesosfer dengan ketinggian
sekitar 75 km sampai pada ketinggian sekitar 650 km.
Temperatur di lapisan ini kembali naik hingga sekitar
1.010oC. Lapisan paling bawah di termosfer adalah
ionosfer. Ionosfer tidak termasuk lapisan atmosfer
karena ionosfer adalah bagian atmosfer yang terionisasi
matahari. Ionosfer ini memiliki ketinggian 75-375 km.
Di dalam ionosfer gas-gas mengalami ionisasi. Lapisan
ionosfer dapat memantulkan gelombang radio. Sebelum
munculnya era satelit, lapisan juga berfungsi untuk
memantulkan gelombang radio
e. Eksosfer: merupakan lapisan paling atas dari atmosfer
sampai pada ketinggian yang tidak diketahui. Oleh
karena itu, tidak ada batas yang jelas antara eksosfer
dan luar angkasa. Lapisan ini berfungsi merefleksikan
cahaya matahari yang dipantulkan oleh pantulan debu
meteoritik
Titik tertinggi di permukaan Bumi adalah gunung
Everest setinggi 8.848 meter dan titik terdalam adalah palung
Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter.
Danau terdalam adalah Danau Baikal dengan kedalaman 1.637
meter, sedangkan danau terbesar adalah Laut Kaspia dengan
luas 394.299 km2.
2. Pemanasan global (global warming)
Pemanasan global (Global warming) adalah peristiwa
meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan daratan
Bumi. Temperatur rata-rata global pada permukaan Bumi telah
meningkat 0.18 °C selama seratus tahun terakhir. Pemanasan
global kemumgkinan disebabkan karena meningkatnya
konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia
melalui efek rumah kaca.
a. Penyebab terjadinya pemanasan global
Beberapa hal yang menyebabkan terjadinya
pemanasan global, antara lain:
 Efek rumah kaca: sebagian panas yang
seharusnya dipantulkan kembali oleh bumi,
terperangkap di atmosfer akibat menumpuknya
konsentrasi gas rumah kaca antara lain uap air,
karbondioksida, dan metana
 Efek umpan balik: salah satu gas rumah kaca
adalah uap air. Meningkatnya temperatur bumi
akan menyebabkan jumlah uap air yang
menguap ke atmosfer akan semakin banyak,
sehingga uap air yang dihasilkan pun akan
semakin banyak
 Variasi matahari: Fenomena variasi Matahari
dikombinasikan dengan aktivitas gunung
berapi mungkin telah memberikan efek
pemanasan
b. Akibat pemanasan global, antara lain:
 Meningkatnya permukaan air laut
 Meningkatnya intensitas kejadian cuaca yang
ekstrim
 Hilangnya gletser
 Punahnya berbagai jenis hewan
 Rusaknya hasil pertanian

More Related Content

What's hot

ipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik.pptipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik.ppt
heriyanto249888
 
Kelompok 2 (lempeng tektonik)
Kelompok 2 (lempeng tektonik)Kelompok 2 (lempeng tektonik)
Kelompok 2 (lempeng tektonik)
Nanda Reda
 
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-201056852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
eli priyatna laidan
 

What's hot (20)

Percobaan pemantulan cermin cekung
Percobaan pemantulan cermin cekungPercobaan pemantulan cermin cekung
Percobaan pemantulan cermin cekung
 
Percobaan pembiasan pada lensa cembbung
Percobaan pembiasan pada lensa cembbungPercobaan pembiasan pada lensa cembbung
Percobaan pembiasan pada lensa cembbung
 
Bola langit
Bola langitBola langit
Bola langit
 
ipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik.pptipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik.ppt
 
astronomi paralaks bintang
astronomi paralaks bintangastronomi paralaks bintang
astronomi paralaks bintang
 
Menghitung jarak dalam astronomi
Menghitung jarak dalam astronomiMenghitung jarak dalam astronomi
Menghitung jarak dalam astronomi
 
Kelompok 2 (lempeng tektonik)
Kelompok 2 (lempeng tektonik)Kelompok 2 (lempeng tektonik)
Kelompok 2 (lempeng tektonik)
 
Astronomi fisika bab vi
Astronomi fisika bab viAstronomi fisika bab vi
Astronomi fisika bab vi
 
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-201056852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
 
Astronomi waktu dan kalender
Astronomi waktu dan kalenderAstronomi waktu dan kalender
Astronomi waktu dan kalender
 
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
 
Ppt lensa 31 maret 2014
Ppt lensa 31 maret 2014Ppt lensa 31 maret 2014
Ppt lensa 31 maret 2014
 
79309543 solusi-osn-astro-2008
79309543 solusi-osn-astro-200879309543 solusi-osn-astro-2008
79309543 solusi-osn-astro-2008
 
Tts fisika
Tts fisikaTts fisika
Tts fisika
 
Reaksi unsur golongan II A
Reaksi unsur golongan II AReaksi unsur golongan II A
Reaksi unsur golongan II A
 
Bab 3. evolusi bintang awal
Bab 3. evolusi bintang awalBab 3. evolusi bintang awal
Bab 3. evolusi bintang awal
 
Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)
 
Powerpoint: Tata Surya
Powerpoint: Tata SuryaPowerpoint: Tata Surya
Powerpoint: Tata Surya
 
91343390 solusi-osk-astro-2012-kode-s3
91343390 solusi-osk-astro-2012-kode-s391343390 solusi-osk-astro-2012-kode-s3
91343390 solusi-osk-astro-2012-kode-s3
 
Astronomi fisika bab vb
Astronomi fisika bab vbAstronomi fisika bab vb
Astronomi fisika bab vb
 

Viewers also liked

Tata surya dan alam semesta
Tata surya dan alam semestaTata surya dan alam semesta
Tata surya dan alam semesta
Rofex Madridista
 
NAHDATUL WATHAN SEBAGAI ORGANISASI PENDIDIKAN,SOSIAL DAN DAKWAH
NAHDATUL WATHAN SEBAGAI ORGANISASI  PENDIDIKAN,SOSIAL DAN DAKWAHNAHDATUL WATHAN SEBAGAI ORGANISASI  PENDIDIKAN,SOSIAL DAN DAKWAH
NAHDATUL WATHAN SEBAGAI ORGANISASI PENDIDIKAN,SOSIAL DAN DAKWAH
Potpotya Fitri
 
Laporan (Desa Bayan Belek) Wetu telu
Laporan (Desa Bayan Belek) Wetu teluLaporan (Desa Bayan Belek) Wetu telu
Laporan (Desa Bayan Belek) Wetu telu
Potpotya Fitri
 
Konsep region dan kewilayahan
Konsep region dan kewilayahanKonsep region dan kewilayahan
Konsep region dan kewilayahan
Potpotya Fitri
 
ANALISIS KEBUDAYAAN DESA REMPUNG
ANALISIS KEBUDAYAAN DESA REMPUNGANALISIS KEBUDAYAAN DESA REMPUNG
ANALISIS KEBUDAYAAN DESA REMPUNG
Potpotya Fitri
 
LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)
LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)
LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)
Potpotya Fitri
 
Sentralisasi, Desentralisasi Pendidikan
Sentralisasi, Desentralisasi PendidikanSentralisasi, Desentralisasi Pendidikan
Sentralisasi, Desentralisasi Pendidikan
Potpotya Fitri
 

Viewers also liked (20)

Ukk kelas 6 tema 9 paket 3
Ukk kelas 6 tema 9 paket 3Ukk kelas 6 tema 9 paket 3
Ukk kelas 6 tema 9 paket 3
 
Rpp SD Kelas 6 semester 2 K13 tema 8
Rpp SD Kelas 6 semester 2 K13 tema 8Rpp SD Kelas 6 semester 2 K13 tema 8
Rpp SD Kelas 6 semester 2 K13 tema 8
 
Tema 6 kelas 6
Tema 6 kelas 6Tema 6 kelas 6
Tema 6 kelas 6
 
Tata surya
Tata suryaTata surya
Tata surya
 
Tema 9
Tema 9Tema 9
Tema 9
 
Tata surya dan alam semesta
Tata surya dan alam semestaTata surya dan alam semesta
Tata surya dan alam semesta
 
Soal ulangan tema 7.3
Soal ulangan tema 7.3Soal ulangan tema 7.3
Soal ulangan tema 7.3
 
NAHDATUL WATHAN SEBAGAI ORGANISASI PENDIDIKAN,SOSIAL DAN DAKWAH
NAHDATUL WATHAN SEBAGAI ORGANISASI  PENDIDIKAN,SOSIAL DAN DAKWAHNAHDATUL WATHAN SEBAGAI ORGANISASI  PENDIDIKAN,SOSIAL DAN DAKWAH
NAHDATUL WATHAN SEBAGAI ORGANISASI PENDIDIKAN,SOSIAL DAN DAKWAH
 
Laporan (Desa Bayan Belek) Wetu telu
Laporan (Desa Bayan Belek) Wetu teluLaporan (Desa Bayan Belek) Wetu telu
Laporan (Desa Bayan Belek) Wetu telu
 
Konsep region dan kewilayahan
Konsep region dan kewilayahanKonsep region dan kewilayahan
Konsep region dan kewilayahan
 
Budidaya Tanaman
Budidaya TanamanBudidaya Tanaman
Budidaya Tanaman
 
Bimbingan Konsling
Bimbingan KonslingBimbingan Konsling
Bimbingan Konsling
 
ANALISIS KEBUDAYAAN DESA REMPUNG
ANALISIS KEBUDAYAAN DESA REMPUNGANALISIS KEBUDAYAAN DESA REMPUNG
ANALISIS KEBUDAYAAN DESA REMPUNG
 
Kehidupan awal di bumi
Kehidupan awal di bumiKehidupan awal di bumi
Kehidupan awal di bumi
 
Sumber hukum dalam agama islam
Sumber hukum dalam agama islamSumber hukum dalam agama islam
Sumber hukum dalam agama islam
 
LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)
LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)
LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)
 
Task cards template
Task cards templateTask cards template
Task cards template
 
Sentralisasi, Desentralisasi Pendidikan
Sentralisasi, Desentralisasi PendidikanSentralisasi, Desentralisasi Pendidikan
Sentralisasi, Desentralisasi Pendidikan
 
SUMAH, GIBAH , FITNAH
SUMAH, GIBAH , FITNAHSUMAH, GIBAH , FITNAH
SUMAH, GIBAH , FITNAH
 
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikanAliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
 

Similar to Bumi dan tata surya

Tata surya
Tata suryaTata surya
Tata surya
phygo
 
Rengga dinata & khairil ansari xii ips 3
Rengga dinata & khairil ansari xii ips 3Rengga dinata & khairil ansari xii ips 3
Rengga dinata & khairil ansari xii ips 3
Paarief Udin
 
Benda langit
Benda langitBenda langit
Benda langit
VJ Asenk
 

Similar to Bumi dan tata surya (20)

TATA SURYA
TATA SURYATATA SURYA
TATA SURYA
 
Ipa fisika
Ipa fisikaIpa fisika
Ipa fisika
 
TATA SURYA
TATA SURYATATA SURYA
TATA SURYA
 
Anggota tata surya
Anggota tata suryaAnggota tata surya
Anggota tata surya
 
Ghhh
GhhhGhhh
Ghhh
 
Tata surya
Tata suryaTata surya
Tata surya
 
Tata surya
Tata suryaTata surya
Tata surya
 
2-TATA-SURYA.ppt
2-TATA-SURYA.ppt2-TATA-SURYA.ppt
2-TATA-SURYA.ppt
 
Materi Ilmu Pengetahuan Alam tentang Alam Semesta
Materi Ilmu Pengetahuan Alam tentang Alam SemestaMateri Ilmu Pengetahuan Alam tentang Alam Semesta
Materi Ilmu Pengetahuan Alam tentang Alam Semesta
 
Bumi dan alam semesta
Bumi dan alam semestaBumi dan alam semesta
Bumi dan alam semesta
 
Tata Surya
Tata SuryaTata Surya
Tata Surya
 
Tata surya
Tata suryaTata surya
Tata surya
 
ANGGOTA TATA SURYA
ANGGOTA TATA SURYAANGGOTA TATA SURYA
ANGGOTA TATA SURYA
 
Tata surya
Tata suryaTata surya
Tata surya
 
ilmu alamiah dasar
ilmu alamiah dasarilmu alamiah dasar
ilmu alamiah dasar
 
Rengga dinata & khairil ansari xii ips 3
Rengga dinata & khairil ansari xii ips 3Rengga dinata & khairil ansari xii ips 3
Rengga dinata & khairil ansari xii ips 3
 
Benda langit
Benda langitBenda langit
Benda langit
 
Bab iii nellawati
Bab iii nellawatiBab iii nellawati
Bab iii nellawati
 
Pertemuan 4&5-6-bumi dlm alam semesta
Pertemuan 4&5-6-bumi dlm alam semestaPertemuan 4&5-6-bumi dlm alam semesta
Pertemuan 4&5-6-bumi dlm alam semesta
 
Tata surya
Tata suryaTata surya
Tata surya
 

More from Potpotya Fitri (20)

SEJARAH PENDIDIKAN DI INDONESIA
SEJARAH PENDIDIKAN DI INDONESIASEJARAH PENDIDIKAN DI INDONESIA
SEJARAH PENDIDIKAN DI INDONESIA
 
JENIS KIT IPA
JENIS KIT IPAJENIS KIT IPA
JENIS KIT IPA
 
Strategi pembelajaran ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositoriStrategi pembelajaran ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori
 
MAKALAH METODE DAKWAH DAN PEMIKIRAN MAULANA SYAIKH DALAM PENDIDIKAN
MAKALAH METODE DAKWAH DAN PEMIKIRAN MAULANA SYAIKH DALAM PENDIDIKANMAKALAH METODE DAKWAH DAN PEMIKIRAN MAULANA SYAIKH DALAM PENDIDIKAN
MAKALAH METODE DAKWAH DAN PEMIKIRAN MAULANA SYAIKH DALAM PENDIDIKAN
 
Pengembangan bahan ajar
Pengembangan bahan ajarPengembangan bahan ajar
Pengembangan bahan ajar
 
Manusia homo educandum
Manusia homo educandumManusia homo educandum
Manusia homo educandum
 
Makalah Teori belajar
Makalah Teori belajarMakalah Teori belajar
Makalah Teori belajar
 
Tumbuhan dan lingkungan
Tumbuhan dan lingkunganTumbuhan dan lingkungan
Tumbuhan dan lingkungan
 
Pengukuran besaran dan satuan pokok
Pengukuran besaran dan satuan pokokPengukuran besaran dan satuan pokok
Pengukuran besaran dan satuan pokok
 
Hewan dan lingkungan
Hewan dan lingkunganHewan dan lingkungan
Hewan dan lingkungan
 
Negara dan konstitusi
Negara dan konstitusiNegara dan konstitusi
Negara dan konstitusi
 
IFFAH DAN MURUAH
IFFAH DAN MURUAHIFFAH DAN MURUAH
IFFAH DAN MURUAH
 
Karbohidrat
KarbohidratKarbohidrat
Karbohidrat
 
PSIKOLOGI UMUM
PSIKOLOGI UMUMPSIKOLOGI UMUM
PSIKOLOGI UMUM
 
Manusia nilai, moral dan hukum
Manusia nilai, moral dan hukumManusia nilai, moral dan hukum
Manusia nilai, moral dan hukum
 
Bab II hakikat manusia dan sosial
Bab II hakikat  manusia dan sosialBab II hakikat  manusia dan sosial
Bab II hakikat manusia dan sosial
 
Bahasa baku & Bahasa Resmi
Bahasa baku & Bahasa Resmi Bahasa baku & Bahasa Resmi
Bahasa baku & Bahasa Resmi
 
Materi Statistika
Materi Statistika Materi Statistika
Materi Statistika
 
Kultur jaringan
Kultur jaringanKultur jaringan
Kultur jaringan
 
Fermentasi
FermentasiFermentasi
Fermentasi
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Bumi dan tata surya

  • 1. BUMI DAN TATA SURYA A. Tata Surya Tata surya adalah salah satu bagian dari angkasa luar yang terletak di galaksi Bima Sakti. Galaksi adalah sebuah sistem yang terikat oleh gaya gravitasi yang terdiri atas bintang (dengan segala bentuk manifestasinya, antara lain bintang neutron dan lubang hitam), gas dan debu kosmik medium antar bintang, dan kemungkinan substansi hipotetis yang dikenal dengan materi gelap. Sedangkan galaksi bimasakti sendiri yaitu salah satu dari sekian banyak galaksi yang ada di alam semesta. Galaksi Bima Sakti berbentuk spiral dengan diameter sekitar 100.000 tahun cahaya dan memiliki sekitar 200 milyar bintang. a. Pengertian tata surya Tata Surya adalah kumpulan benda-benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut meliputi delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya. b. Teori-teori mengenai terbentuknya tata surya Ada beberapa pendapat mengenai proses terbentuknya sistem tata surya, dintaranya yaitu: 1. Hipotesis Nebula: dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) dan Pierre Simon Marquis de Laplace (1796). Hipotesis ini menyebutkan bahwa pada tahap awal tata surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebut nebula, dan unsur gas yang sebagian besar hidrogen. Gaya gravitasi yang dimilikinya menyebabkan kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu, suhu kabut memanas, dan akhirnya menjadi bintang raksasa (matahari). Matahari raksasa terus menyusut dan berputar semakin cepat, dan cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling Matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet dalam dan planet luar.
  • 2. Gambar 1: urutan proses terbentuknya tata surya berdasarkan teori nebula 2. Hipotesis Planetesimal (Thomas C. Chamberlin-Forest R. Moulton/1900): Hipotesis planetesimal menyatakan bahwa tata surya terbentuk akibat adanya bintang lain yang lewat cukup dekat dengan Matahari, pada masa awal pembentukan Matahari. Semakin dekat jarak antara matahari dengan bintang tersebut, maka gaya gravitasi yang ditimbulkan diantara keduanya semakin besar sehingga menyebabkan terjadinya pasang naik gas yang terkandung dalam kedua bintang. Pada saat pasang naik, gas dalam tubuh matahari mencapai puncaknya, sehingga timbul beberapa bagian kecil massa matahari yang terlepas atau terlempar dan mulai mengorbit di sekitar matahari. Setelah bintang tersebut menjauh dari matahari, pasang matahari kembali menurun ke arah normal. Massa gas yang terlempar dan mengorbit di sekitar matahari lama- kelamaan dingin dan membeku (memadat) membentuk planetesimal atau benda-benda padat, yang pada akhirnya membentuk planet. 3. Hipotesis Pasang Surut Bintang (James Jeans-1917): pada dasarnya proses terbentuknya tata surya menurut hipotesis pasang surut bintang hampir sama dengan hipotesis planetesimal yaitu karena mendekatnya bintang lain kepada Matahari. Keadaan yang hampir bertabrakan antara keduanya menyebabkan tertariknya sejumlah besar materi dari Matahari dan bintang lain tersebut oleh gaya pasang surut bersama mereka, yang kemudian terkondensasi menjadi planet. Namun astronom Harold Jeffreys tahun 1929 membantah bahwa tabrakan yang sedemikian itu hampir tidak mungkin terjadi. Demikian pula astronom Henry Norris Russell mengemukakan keberatannya atas hipotesis ini 4. Hipotesis Kondensasi: Hipotesis kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom Belanda yang bernama G.P. Kuiper (1905-1973) pada tahun 1950. Hipotesis kondensasi menjelaskan bahwa Tata Surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram
  • 3. raksasa. Bagian tepi cakram yang terbentuk oleh putaran tersebut berupa gas dan debu. Gas dan debu tersebut kemudian saling bertarikan, sehingga terbentuklah gumpalan-gumpalan. Gumpalan-gumpalan ini disebut protoplanet, protoplanet ini lambat laun semakin dingin dan juga semakin padat,sehingga pada akhirnya membentuk planet. 5. Hipotesis Bintang Kembar: Hipotesis bintang kembar awalnya dikemukakan oleh Fred Hoyle (1915-2001) pada tahun 1956. Hipotesis ini mengemukakan bahwa dahulunya Tata Surya hanya berupa dua bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil. Serpihan itu terperangkap oleh gravitasi bintang yang tidak meledak dan mulai mengelilinginya. Bintang yang tidak meledak inilah yang nantinya disebut matahari dan serpihan-serpihan dari bintang yang meledak menjadi planet dan anggota tata surya lainnya. 6. Teori Big Bang: menurut teori Big Bang terbentuknya alam semesta dan tata surya diawali dari dentuman yang dahsyat meledak, menyebarlah serpihan debu dan awan hidrogen, hasil ledakan berupa debu dan awan hidrogen membentuk bintang- bintang. Matahari merupakan salah satunya. Akibat adanya gaya gravitasi antarmolekul menyebabkan terjadinya gerakan memutar, bagian pusat menjadi Matahari, sedangkan gumpalan lainnya menjadi planet-planet. Ketika daya pancar sinar matahari semakin besar, selubung gas yang letaknya lebih dekat dengan matahari tersapu sehingga ukurannya menjadi lebih kecil dan padat. Planet yang atmosfernya tersapu bersih adalah merkurius dan venus, sedangkan bumi merupakan planet ketiga yang berjarak ideal. c. Teori tentang pusat tata surya  Teori geosentris: dikemukakan oleh seorang ilmuwan Yunani “Ptolomeus”, teori ini mengemukakan bahwa “semua anggota tata surya termasuk matahari beredar mengelilingi bumi sebagai pusat tata surya”.  Teori heliosentris: dikemukakan oleh Copernicus, “Matahari merupakan pusat tata surya, dimana planet – planet dan benda langit lainnya beredar mengelilingi matahari”. d. Bagian-bagian dari tata surya Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam (merkurius, venus, bumi, mars), sabuk asteroid, empat planet bagian luar (Jupiter, saturnus, Uranus, neptunus), dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan piringan tersebar. Awan Oort diperkirakan terletak di daerah terjauh yang berjarak sekitar seribu kali di luar bagian yang terluar. Sejak pertengahan tahun 2008, ada lima objek angkasa yang diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Orbit planet-planet kerdil, kecuali Ceres, berada lebih jauh dari Neptunus. Kelima planet kerdil tersebut ialah Ceres (415 juta km. di sabuk asteroid; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kelima), Pluto (5.906 juta km.; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kesembilan), Haumea (6.450 juta km), Makemake (6.850 juta km), dan Eris (10.100 juta km). 1. Matahari
  • 4. Matahari merupakan anggota tata surya yang paling besar dengan diameter 100 kali lebih besar dengan Bumi, di samping sebagai pusat peredaran juga Matahari merupakan sumber energi di lingkungan tata surya. Matahari berbentuk bola yang berpijar dengan senyawa penyusun utama berupa gas hidrogen (74%) dan helium (25%) terionisasi. Senyawa penyusun lainnya terdiri dari besi, nikel, silicon, sulfur, magnesium, karbon, neon, kalsium, dan kromium. Matahari termasuk bintang berwarna putih yang berperan sebagai pusat tata surya. Seluruh komponen tata surya termasuk 8 planet dan satelitnya masing- masing, planet-planet kerdil, asteroid, komet, dan debu angkasa berputar mengelilingi Matahari. Cahaya Matahari berasal dari hasil reaksi fusi hidrogen menjadi helium. 2. Planet bagian dalam Planet bagian dalam atau terrestrial planet (planet yang mirip bumi) memiliki komposisi batuan yang padat, hampir tidak mempunyai satelit atau mempunyai dengan jumlah yang sedikit, dan tidak mempunyai sistem cincin. Komposisi Planet- planet ini terutama adalah mineral bertitik leleh tinggi, seperti silikat yang membentuk kerak dan selubung, dan logam seperti besi dan nikel yang membentuk intinya. Tiga dari empat planet ini (Venus, Bumi dan Mars) memiliki atmosfer, semuanya memiliki kawah meteor dan sifat-sifat permukaan tektonis seperti gunung berapi dan lembah pecahan. Planet yang letaknya di antara Matahari dan bumi (Merkurius dan Venus) disebut juga planet inferior.  Merkurius (0,4 SA dari Matahari): merupakan planet yang palng dekat dengan matahari dan memiliki ukuran paling kecil (0,055 kali massa bumi) jika dibandingkan dengan planet-planet lain dalam tata surya. Merkurius tidak memiliki satelit alami dan juga tidak memiliki atmosfer. Waktu yang dibutuhkan merkurius untuk berevolusi mengelilingi matahari yaitu skitar 88 hari, sedangkan periode rotasinya sekitar 59 hari. Suhu di permukaan merkurius mencapai 90-700 K (-180 s/d 430oC).  Venus (0,7 SA dari Matahari): memiliki ukuran sebesar 0,815 kali massa bumi, Planet ini memiliki radius 6.052 km, diameter 12.104 km. Atmosfer Venus mengandung 97% karbondioksida (CO2) dan 3% nitrogen, sehingga hampir tidak mungkin terdapat kehidupan. Venus memiliki Atmosfer. Tekanan Atmosfer di permukaan planet adalah 92 kali lipat dari Bumi dan suhu permukaan rata-rata 735 K (462 ° C, 863 ° F), sehingga venus merupakan planet yang paling panas. Venus tidak memiliki satelit.  Bumi (1 SA dari Matahari): adalah planet bagian dalam yang terbesar dan terpadat, satu-satunya yang diketahui memiliki aktivitas geologi dan satu-satunya planet yang diketahui memiliki mahluk hidup. Hidrosfer-nya yang cair adalah khas di antara planet-planet terestrial dan juga merupakan satu-satunya planet yang diamati memiliki lempeng tektonik. Atmosfer bumi sangat berbeda dibandingkan planet-planet lainnya, karena dipengaruhi oleh keberadaan mahluk hidup yang menghasilkan 21% oksigen. Bumi memiliki satu satelit, bulan, satu-satunya satelit besar dari planet terestrial di dalam Tata Surya.  Mars (1,5 SA dari Matahari): berukuran lebih kecil dari bumi dan Venus (0,107 massa bumi). Planet ini memiliki atmosfer tipis yang kandungan utamanya adalah karbon
  • 5. dioksida. Permukaan Mars yang dipenuhi gunung berapi raksasa seperti Olympus Mons dan lembah retakan seperti Valles marineris, menunjukan aktivitas geologis yang terus terjadi sampai baru belakangan ini. Mars disebut juga planet merah karena dari jauh terlihat berwarna kemerah- merahan. Warna merah ini disebabkan karena kandungan Besi (II) Oksida di permukaan planet mars. Mars mempunyai dua satelit alami kecil yaitu: Deimos dan Phobos, yang diduga merupakan asteroid yang terjebak gravitasi Mars. 3. Sabuk asteroid (asteroid belt) Sabuk asteroid adalah bagian Tata Surya yang terletak kira-kira antara orbit planet Mars dan Jupiter. Daerah ini dipenuhi oleh sejumlah objek tak beraturan yang disebut asteroid atau planet kerdil. Sabuk asteroid disebut juga sebagai sabuk utama (main belt) untuk membedakan dari konsentrasi planet kerdil lainnya di dalam sistem tata surya, seperti Sabuk Kuiper dan scattered disc. Gradasi ukuran asteroid adalah ratusan kilometer sampai mikroskopis. Semua asteroid, kecuali Ceres yang terbesar, diklasifikasikan sebagai benda kecil Tata Surya. Ceres (2,77 SA) adalah benda terbesar di sabuk asteroid dan diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Diameternya adalah sedikit kurang dari 1000 km, cukup besar untuk memiliki gravitasi sendiri untuk menggumpal membentuk bundaran. Ceres dianggap sebagai planet ketika ditemukan pada abad ke 19, tetapi di-reklasifikasi menjadi asteroid pada tahun 1850-an setelah observasi lebih lanjut menemukan beberapa asteroid lagi. Ceres direklasifikasi lanjut pada tahun 2006 sebagai planet kerdil. Sabuk asteroid terdiri dari beribu-ribu, mungkin jutaan objek yang berdiameter satu kilometer. Meskipun demikian, massa total dari sabuk utama ini tidaklah lebih dari seperseribu massa bumi. Sabuk utama tidaklah rapat, kapal ruang angkasa secara rutin menerobos daerah ini tanpa mengalami kecelakaan. Asteroid yang berdiameter antara 10 dan 10−4 m disebut meteorid. 4. Planet bagian luar Planet luar disebut juga planet raksasa gas (gas giant), atau planet jovian, secara keseluruhan mencakup 99 persen massa yang mengorbit Matahari. Yupiter dan Saturnus sebagian besar mengandung hidrogen dan helium; Uranus dan Neptunus memiliki proporsi es yang lebih besar. Para astronom mengusulkan bahwa keduanya dikategorikan sendiri sebagai raksasa es. Keempat raksasa gas ini semuanya memiliki cincin, meski hanya sistem cincin Saturnus yang dapat dilihat dengan mudah dari bumi.  Yupiter (jarak 5,2 SA): merupakan planet terbesar dalam sistem tata surya dengan massa sekitar 318 kali massa bumi atau sekitar 2,5 kali massa dari gabungan seluruh planet lainnya. Planet ini memiliki periode rotasi sebesar 9 jam 55 menit dan periode revolusi 11,8 tahun. Yupiter memiliki atmosfer dengan kandungan utamanya terdiri dari 88-92% hydrogen dan helium sebesar 8-12%. Sejauh yang diketahui Yupiter memiliki 63 satelit, empat yang terbesar, Ganymede, Callisto, Io, dan Europa menampakan
  • 6. kemiripan dengan planet kebumian, seperti gunung berapi dan inti yang panas. Ganymede merupakan satelit terbesar di Tata Surya, berukuran lebih besar dari Merkurius.  Saturnus (jarak 9,5 SA): merupakan planet terbesar kedua setelah Jupiter yang dikenal dengan sistem cincinnya. Saturnus memiliki periode rotasi sebesar 10 jam 40 menit 24 detik dan periode revolusi sebesar 29,46 tahun. Planet ini memiliki kerapatan yang rendah karena sebagian besar zat penyusunnya berupa gas dan cairan. Atmosfernya tersusun atas gas ammonia dan metana, sehingga tidak memungkinkan adanya kehidupan. Hingga saat ini diketahui bahwa saturnus memiliki sekitar 56 buah satelit alami, di antaranya, titan dan enceladus, menunjukan activitas geologis, meski hampir terdiri hanya dari es saja. Titan berukuran lebih besar dari Merkurius dan merupakan satu-satunya satelit di Tata Surya yang memiliki atmosfer yang cukup berarti.  Uranus (19,6 SA): memiliki ukuran 14 kali massa bumi menyebabkan planet ini merupakan planet yang paling ringan di antara planet-planet luar. Planet ini memiliki kelainan ciri orbit. Uranus mengedari Matahari dengan ukuran poros 90 derajat pada ekliptika. Planet ini memiliki inti yang sangat dingin dibandingkan gas raksasa lainnya dan hanya sedikit memancarkan energi panas. Atmosfernya merupakan atmosfer terdingin di tata surya, dengan suhu terendah sekitar 49 K (-224oC). Sampai saat ini Uranus diketahui memiliki 27 satelit diantaranya yaitu Titania, Oberon, Umbriel, Ariel dan Miranda.  Neptunus (30 SA): meskipun sedikit lebih kecil dari Uranus, memiliki 17 kali massa bumi, sehingga membuatnya lebih padat. Periode rotasi neptunus sebesar 16,1 jam dan satu kali revolusi mengelilingi matahari membutuhkan waktu selama 164,8 tahun. Atmosfer neptunus mengandung hydrogen, helium, hidrokarbon, dan nitrogen, serta memiliki kandungan es yang besar seperti es air, ammonia dan metana. Wilayah terluar planet ini Nampak kebiruan karena banyak mengandung metana. Planet ini memancarkan panas dari dalam tetapi tidak sebanyak Jupiter atau Saturnus. Neptunus memiliki 13 satelit yang diketahui, yang terbesar, Triton, geologinya aktif, dan memiliki geyser nitrogen cair. Triton adalah satu-satunya satelit besar yang orbitnya terbalik arah (retrogade). Neptunus juga didampingi beberapa planet minor pada orbitnya, yang disebut Trojan Neptunus. Benda-benda ini memiliki resonansi 1:1 dengan Neptunus. Suhu di permukaan neptunus mencapai -218oC (55 K).
  • 7. Gambar 2: sistem tata surya dan bagian-bagiannya 5. Sabuk kuiper (Kuipert Belt) Sabuk Kuiper adalah sebuah cincin raksasa mirip dengan sabuk asteroid, tetapi komposisi utamanya adalah es. Sabuk ini terletak antara 30 dan 50 SA, dan terdiri dari benda kecil Tata Surya. Meski demikian, beberapa objek Kuiper yang terbesar, seperti Quaoar, Varuna, dan Orcus, mungkin akan diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Para ilmuwan memperkirakan terdapat sekitar 100.000 objek Sabuk Kuiper yang berdiameter lebih dari 50 km, tetapi diperkirakan massa total Sabuk Kuiper hanya sepersepuluh massa bumi. Banyak objek Kuiper memiliki satelit ganda dan kebanyakan memiliki orbit di luar bidang eliptika. Pluto (rata-rata 39 SA), sebuah planet kerdil, adalah objek terbesar sejauh ini di Sabuk Kuiper. Ketika ditemukan pada tahun 1930, benda ini dianggap sebagai planet yang kesembilan, definisi ini diganti pada tahun 2006 dengan diangkatnya definisi formal planet. Pluto memiliki kemiringan orbit cukup eksentrik (17 derajat dari bidang ekliptika) dan berjarak 29,7 SA dari Matahari pada titik prihelion (sejarak orbit Neptunus) sampai 49,5 SA pada titik aphelion. 6. Asteroid Asteroid adalah benda langit yang mengelilingi matahari. Orbitnya berada di antara planet Mars dan Yupiter (Jupiter). Ukuran dari asteroid lebih kecil dari ukuran-ukuran planet, maka asteroid sering juga disebut dengan Planet Kecil. Diameter Asteroid berkisar antara 1 hingga 750 km. Sedangkan massa keseluruhan Asteroid hanya sekitar 0,001 massa planet Bumi. Asteroid yang ukurannya besar antara lain Ceres, Pallas, Juno, Vesta dan Eros. 7. Komet Komet atau sering disebut bintang berekor adalah anggota tata surya yang terbentuk dari kumpulan debu dan es. Komet terdiri dari kumpulan debu dan gas yang membeku pada saat berada jauh dari Matahari. Ketika mendekati Matahari, sebagian bahan penyusun komet menguap membentuk kepala
  • 8. gas dan ekor. Seperti benda langit lainnya, komet juga bergerak mengelilingi matahari dengan lintasan berbentuk parabola (lonjong). Panjang "ekor" komet dapat mencapai jutaan km. Beberapa komet menempuh jarak lebih jauh di luar angkasa daripada planet. Beberapa komet membutuhkan ribuan tahun untuk menyelesaikan satu kali mengorbit Matahari. Ada beberapa macam komet yang sering kita dengar, dan yang paling terkenal adalah Komet Halley. Komet Halley ditemukan oleh seorang peneliti ruang angkasa, Halley, oleh karena itu dinamakan Komet Halley. Komet Halley muncul setiap 76 tahun sekali. Selain komet Halley, ada juga komet Kohoutek yang muncul setiap 2 tahun sekali, Komet Encle yang muncul setiap 3,3 tahun sekali, dan Komet Biela yang muncul setiap 6,6 tahun sekali. 8. Meteorid Meteorid adalah batuan kecil yang bergerak secara bebas di angkasa luar. Oleh karena itu, meteoroid adalah salah satu ancaman bagi planet-planet seperti Bumi. Karena dapat bergerak secara bebas di angkasa luar, maka Asteroid pun dapat menabrak Bumi dan planet lainnya sewaktu-waktu. Meteoroid yang masuk ke Bumi akan bergesekan dengan udara. Gesekan tersebut kemudian menghasilkan bunga api atau kilatan cahaya. Meteoroid yang digesek dan mengeluarkan bunga api itu kemudian bergerak dengan sangat cepat sehingga tampak seperti Bintang Jatuh. Bintang jatuh inilah yang disebut dengan METEOR. Ada meteor yang habis terkikis sebelum sampai ke Bumi, namun ada juga yang berhasil sampai. Meteor yang sampai ke Bumi menimbulkan ledakan yang besar dan meninggalkan kawah yang kemudian disebut dengan Kawah Meteor. Sedangkan Meteoroid yang sampai ke permukaan Bumi disebut dengan METEORIT. B. Bumi Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bumi merupakan satu dari delapan planet yang ada dalam sistem tata surya. Bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat dihuni oleh makhluk hidup dan diperkirakan usianya mencapai 4,6 miliar tahun. Bumi memiliki diameter sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi Bumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran gravitasi planet lain, dengan gravitasi Bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai satu satelit alami yaitu bulan. 70,8% permukaan Bumi diliputi air. Udara Bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen dan 1% uap air, karbondioksida, dan gas lain. 1. Atmosfer bumi Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin surya, sinar ultraviolet dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti Bumi hingga ketinggian sekitar 700 Km. Lapisan udara ini dibagi menjadi:
  • 9. a. Troposfer: merupakan lapisan atmosfer paling bawah dengan ketinggian 8 km di daerah kutub dan 18 km di daerah khatulistiwa. Di lapisan ini setiap 100 m temperaturnya turun 0,5oC. Dan keadaan temperaturnya pada batas lapisan ini mencapai -57oC sampai -62oC. b. Stratosfer: terletak di atas troposfer sampai ketinggian 50 km, Stratosfer lebih tebal di daerah kutub dan kadang-kadang tidak terdapat di khatulistiwa. Di lapisan ini konsentrasi ozon ( O3) paling besar, yaitu di di dekat batas terluar lapisan. Seperti yang kita ketahui lapisan ozon berfungsi sebagai pelindung bumi dari pancaran sinar ultra violet berlebih dari matahari . Dan seperti yang kita sudah ketahui lapisan ozon saat ini berlubang diakibatkan karna pemanasan global oleh tangan-tangan manusia yang berusaha mengambil kentungan pribadi dari alam. Temperatur pada lapisan ini naik 55oC . c. Mesosfer: terletak di atas stratosfer pada ketinggian 50- 75 km. Temperatur di lapisan ini mula-mula naik, tetapi kemudian turun dan mencapai -72oC di ketinggian 75 km. Penurunan suhu di lapisan ini adalah setiap naik 100 m temperatur turun 0,4oC. Pada lapisan ini meteor yang akan jatuh ke bumi akan terbakar . d. Termosfer: terletak di atas mesosfer dengan ketinggian sekitar 75 km sampai pada ketinggian sekitar 650 km. Temperatur di lapisan ini kembali naik hingga sekitar 1.010oC. Lapisan paling bawah di termosfer adalah ionosfer. Ionosfer tidak termasuk lapisan atmosfer karena ionosfer adalah bagian atmosfer yang terionisasi matahari. Ionosfer ini memiliki ketinggian 75-375 km. Di dalam ionosfer gas-gas mengalami ionisasi. Lapisan
  • 10. ionosfer dapat memantulkan gelombang radio. Sebelum munculnya era satelit, lapisan juga berfungsi untuk memantulkan gelombang radio e. Eksosfer: merupakan lapisan paling atas dari atmosfer sampai pada ketinggian yang tidak diketahui. Oleh karena itu, tidak ada batas yang jelas antara eksosfer dan luar angkasa. Lapisan ini berfungsi merefleksikan cahaya matahari yang dipantulkan oleh pantulan debu meteoritik Titik tertinggi di permukaan Bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter dan titik terdalam adalah palung Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah Danau Baikal dengan kedalaman 1.637 meter, sedangkan danau terbesar adalah Laut Kaspia dengan luas 394.299 km2. 2. Pemanasan global (global warming) Pemanasan global (Global warming) adalah peristiwa meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan daratan Bumi. Temperatur rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.18 °C selama seratus tahun terakhir. Pemanasan global kemumgkinan disebabkan karena meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca. a. Penyebab terjadinya pemanasan global Beberapa hal yang menyebabkan terjadinya pemanasan global, antara lain:  Efek rumah kaca: sebagian panas yang seharusnya dipantulkan kembali oleh bumi, terperangkap di atmosfer akibat menumpuknya konsentrasi gas rumah kaca antara lain uap air, karbondioksida, dan metana  Efek umpan balik: salah satu gas rumah kaca adalah uap air. Meningkatnya temperatur bumi akan menyebabkan jumlah uap air yang menguap ke atmosfer akan semakin banyak, sehingga uap air yang dihasilkan pun akan semakin banyak  Variasi matahari: Fenomena variasi Matahari dikombinasikan dengan aktivitas gunung berapi mungkin telah memberikan efek pemanasan b. Akibat pemanasan global, antara lain:  Meningkatnya permukaan air laut  Meningkatnya intensitas kejadian cuaca yang ekstrim  Hilangnya gletser  Punahnya berbagai jenis hewan  Rusaknya hasil pertanian