SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Tata Surya
Tata Suryaadalah kumpulan benda langit yang terdiri
atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan
semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya.
Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet
yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips,
lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah
diidentifikasi], dan jutaan benda langit (meteor,
asteroid, komet) lainnya.
Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet
bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet bagian
luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan
piringan tersebar. Awan Oort diperkirakan terletak di
daerah terjauh yang berjarak sekitar seribu kali di luar
bagian yang terluar.
 Berdasarkan jaraknya dari Matahari, kedelapan planet Tata
Surya ialah Merkurius (57,9 juta km), Venus (108 juta km), Bumi
(150 juta km), Mars (228 juta km), Yupiter (779 juta km),
Saturnus (1.430 juta km), Uranus (2.880 juta km), dan Neptunus
(4.500 juta km). Sejak pertengahan 2008, ada lima objek
angkasa yang diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Orbit
planet-planet kerdil, kecuali Ceres, berada lebih jauh dari
Neptunus. Kelima planet kerdil tersebut ialah Ceres (415 juta
km. di sabuk asteroid). dulunya diklasifikasikan sebagai planet
kelima), Pluto (5.906 juta km.; dulunya diklasifikasikan sebagai
planet kesembilan), Haumea (6.450 juta km), Makemake (6.850
juta km), dan Eris (10.100 juta km).
 Banyak hipotesis tentang asal usul Tata Surya telah
dikemukakan para ahli, beberapa di antaranya adalah:
 Pierre-Simon Laplace, pendukung Hipotesis Nebula
 Gerard Kuiper, pendukung Hipotesis Kondensasi
 Hipotesis Nebula Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan
oleh Emanuel Swedenborg (1688-1772) tahun 1734 dan
disempurnakan oleh Immanuel Kant (1724-1804) pada tahun
1775. Hipotesis serupa juga dikembangkan oleh Pierre Marquis
de Laplace[2] secara independen pada tahun 1796. Hipotesis ini,
yang lebih dikenal dengan Hipotesis Nebula Kant-Laplace,
menyebutkan bahwa pada tahap awal, Tata Surya masih
berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan
gas yang disebut nebula, dan unsur gas yang sebagian besar
hidrogen. Gaya gravitasi yang dimilikinya menyebabkan kabut
itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu, suhu kabut
memanas, dan akhirnya menjadi bintang raksasa (matahari).
Matahari raksasa terus menyusut dan berputar semakin cepat,
dan cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling Matahari.
 Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan
penurunan suhunya dan membentuk planet dalam dan planet luar.
Laplace berpendapat bahwa orbit berbentuk hampir melingkar dari
planet-planet merupakan konsekuensi dari pembentukan mereka.[3]
Hipotesis Planetisimal Hipotesis planetisimal pertama kali
dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton
pada tahun 1900. Hipotesis planetisimal mengatakan bahwa Tata
Surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain yang lewat cukup
dekat dengan Matahari, pada masa awal pembentukan Matahari.
Kedekatan tersebut menyebabkan terjadinya tonjolan pada
permukaan Matahari, dan bersama proses internal Matahari, menarik
materi berulang kali dari Matahari. Efek gravitasi bintang
mengakibatkan terbentuknya dua lengan spiral yang memanjang dari
Matahari. Sementara sebagian besar materi tertarik kembali,
sebagian lain akan tetap di orbit, mendingin dan memadat, dan
menjadi benda-benda berukuran kecil yang mereka sebut
planetisimal dan beberapa yang besar sebagai protoplanet. Objek-
objek tersebut bertabrakan dari waktu ke waktu dan membentuk
planet dan bulan, sementara sisa-sisa materi lainnya menjadi komet
dan asteroid.
 Hipotesis Planetisimal Hipotesis planetisimal pertama kali
dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlin dan Forest R.
Moulton pada tahun 1900. Hipotesis planetisimal mengatakan
bahwa Tata Surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain
yang lewat cukup dekat dengan Matahari, pada masa awal
pembentukan Matahari. Kedekatan tersebut menyebabkan
terjadinya tonjolan pada permukaan Matahari, dan bersama
proses internal Matahari, menarik materi berulang kali dari
Matahari. Efek gravitasi bintang mengakibatkan terbentuknya
dua lengan spiral yang memanjang dari Matahari. Sementara
sebagian besar materi tertarik kembali, sebagian lain akan tetap
di orbit, mendingin dan memadat, dan menjadi benda-benda
berukuran kecil yang mereka sebut planetisimal dan beberapa
yang besar sebagai protoplanet. Objek-objek tersebut
bertabrakan dari waktu ke waktu dan membentuk planet dan
bulan, sementara sisa-sisa materi lainnya menjadi komet dan
asteroid.
 Hipotesis Kondensasi Hipotesis kondensasi mulanya
dikemukakan oleh astronom Belanda yang bernama G.P. Kuiper
(1905-1973) pada tahun 1950. Hipotesis kondensasi
menjelaskan bahwa Tata Surya terbentuk dari bola kabut
raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.
 Hipotesis Bintang Kembar Hipotesis bintang kembar awalnya
dikemukakan oleh Fred Hoyle (1915-2001) pada tahun 1956.
Hipotesis mengemukakan bahwa dahulunya Tata Surya kita
berupa dua bintang yang hampir sama ukurannya dan
berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan
serpihan-serpihan kecil. Serpihan itu terperangkap oleh
gravitasi bintang yang tidak meledak dan mulai mengelilinginya.
 Hipotesis Protoplanet
 Teori ini dikemukakan oleh Carl Van Weizsaecker, G.P. Kuipper
dan Subrahmanyan Chandarasekar. Menurut teori protoplanet,
di sekitar matahari terdapat kabut gas yang membentuk
gumpalan-gumpalan yang secara evolusi berangsur-angsur
menjadi gumpalan padat. Gumpalan kabut gas tersebut
dinamakan protoplanet.
TELESKOP
Teleskop atau teropong adalah sebuah instrumen pengamatan yang
berfungsi mengumpulkan radiasi elektromagnetik dan sekaligus
membentuk citra dari benda yang diamati.Teleskop merupakan alat
paling penting dalam pengamatan astronomi. Jenis teleskop (biasanya
optik) yang dipakai untuk maksud bukan astronomis antara lain adalah
transit, monokular, binokular, lensa kamera, atau keker. Teleskop
memperbesar ukuran sudut benda, dan juga kecerahannya.
Galileo diakui menjadi yang pertama dalam menggunakan teleskop
untuk maksud astronomis. Pada awalnya teleskop dibuat hanya dalam
rentang panjang gelombang tampak saja (seperti yang dibuat oleh
Galileo, Newton, Foucault, Hale, Meinel, dan lainnya), kemudian
berkembang ke panjang gelombang radio setelah tahun 1945, dan kini
teleskop meliput seluruh spektrum elektromagnetik setelah makin
majunya penjelajahan angkasa setelah tahun 1960.
Penemuan atau prediksi akan adanya pembawa informasi lain
(gelombang gravitasi dan neutrino) membuka spekulasi untuk
membangun sistem deteksi bentuk energi tersebut dengan peranan
yang sama dengan teleskop klasik. Kini sudah umum untuk menyebut
teleskop gelombang gravitasi ataupun teleskop partikel berenergi tinggi.
Astronot
Antariksawan (lazim disebut astronaut) adalah sebutan bagi
orang yang telah menjalani latihan dalam program penerbangan
antariksa manusia untuk memimpin, menerbangkan pesawat,
atau menjadi awak pesawat antariksa. Istilah "astronaut" juga
kadang digunakan untuk merujuk secara spesifik kepada
antariksawan yang berasal dari Amerika Serikat atau negara
sahabat, berbeda dengan seorang kosmonaut yang berasal dari
Uni Soviet/Rusia. Kosmonaut pertama adalah Yuri Gagarin.
Semenjak tahun 2003 dikenal pula istilah taikonaut (meski bukan
istilah resmi pemerintah Tiongkok), untuk antariksawan dari
Tiongkok. Taikonaut pertama adalah Yang Liwei.
Antariksawan-antariksawan pertama, baik di AS maupun Uni
Soviet, biasanya merupakan pilot pesawat tempur (umumnya
pilot-pilot penguji ) dengan latar belakang militer. Antariksawan
militer biasanya menerima tanda kualifikasi khusus, dikenal di AS
dengan nama Astronaut Badge .
 setelah menyelesaikan latihan dan mengikuti penerbangan ke luar
angkasa.
 Lebih dari 32 negara sudah pernah mengirimkan antariksawannya ke
luar angkasa. Hingga kini (April 2007), sembilan belas antariksawan
telah tewas dalam misi perjalanannya, dan setidaknya sepuluh
antariksawan telah meninggal dalam kecelakaan latihan di darat.
 Antariksawan internasional
 Hingga akhir 1970-an hanya orang-orang Amerika dan Soviet yang
merupakan antariksawan aktif. Pada 1976 pihak Soviet memulai
program Intercosmos dengan sebuah kelompok yang terdiri dari 6
antariksawan dari negara-negara sosialis lainnya, diikuti kelompok
kedua yang berlatih pada 1978. Pada sekitar waktu yang hampir
sama pada 1978 Badan Luar Angkasa Eropa memilih 4 antariksawan
untuk berlatih untuk misi Spacelab pertama mereka di pesawat ulang
alik NASA. Pada 1980 Perancis memulai pemilihan antariksawan
mereka (mereka dipanggil "spasionot"), diikuti oleh Jerman pada
1982, Kanada pada 1983, Jepang pada 1985, Italia pada 1988 dan
Malaysia pada 2007.
Matahari, Sang Pusat Tata Surya
 Matahari atau Surya adalah bintang di pusat Tata Surya.
Bentuknya nyaris bulat dan terdiri dari plasma panas bercampur
medan magnetDiameternya sekitar 1.392.684 km, kira-kira 109
kali diameter Bumi, dan massanya (sekitar 2×1030 kilogram,
330.000 kali massa Bumi) mewakili kurang lebih 99,86 %
massa total Tata Surya.
 Secara kimiawi, sekira tiga perempat massa Matahari terdiri dari
hidrogen, sedangkan sisanya didominasi helium. Sisa massa
tersebut (1,69%, setara dengan 5.629 kali massa Bumi) terdiri
dari elemen-elemen berat seperti oksigen, karbon, neon, besi,
dan lain-lain.
 Matahari terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu akibat
peluruhan gravitasi suatu wilayah di dalam sebuah awan
molekul besar. Sebagian besar materi berkumpul di tengah,
sementara sisanya memimpih menjadi cakram beredar yang
kelak menjadi Tata Surya. Massa pusatnya semakin panas dan
padat dan akhirnya memulai fusi termonuklir di intinya. Diduga
bahwa hampir semua bintang lain terbentuk dengan proses
serupa. Klasifikasi bintang Matahari, berdasarkan kelas
spektrumnya, adalah bintang deret utama G (G2V) dan sering
digolongkan sebagai katai . kuning karena radiasi tampaknya
lebih intens dalam porsi spektrum kuning-merah. Meski
warnanya putih, dari permukaan Bumi Matahari tampak kuning
dikarenakan pembauran cahaya biru di atmosfer.
Galaksi
Galaksi adalah sebuah sistem masif yang terikat gaya gravitasi yang
terdiri atas bintang (dengan segala bentuk manifestasinya, antara lain
bintang neutron dan lubang hitam), gas dan debu medium antarbintang,
dan materi gelap–komponen yang penting namun belum begitu
dimengerti.Kata galaksi berasal dari bahasa Yunani galaxias (γαλαξίας),
yang berarti "seperti susu," yang merujuk pada galaksi Bima Sakti
(bahasa Inggris: Milky Way [jalan susu]). Galaksi yang ada berkisar dari
galaksi katai dengan hanya sepuluh juta (107) bintang hingga galaksi
raksasa dengan seratus triliun (1014) bintang, yang semuanya mengorbit
pada pusat massa galaksi masing-masing. Matahari adalah salah satu
bintang dalam galaksi Bima Sakti; tata surya termasuk bumi dan semua
benda yang mengorbit Matahari.
Tiap galaksi memiliki jumlah sistem bintang dan gugus bintang yang
beragam, demikian juga jenis awan antarbintangnya. Di antara galaksi-
galaksi ini tersebar medium antarbintang berupa gas, debu, dan sinar
kosmis. Lubang hitam supermasif terdapat di pusat sebagian besar
galaksi. Diperkirakan lubang hitam supermasif inilah penyebab utama inti
galaksi aktif yang ditemukan pada sebagian galaksi. Galaksi Bima Sakti
diketahui memiliki setidaknya satu lubang hitam supermasif.
 Galaksi Bimasakti
 Galaksi Bimasakti merupakan galaksi yang ditemukan pada
18 juli 1783. Galaksi ini merupakan galaksi besar yang
ditempati oleh manusia saat ini, dimana bumi terdapat
didalamnya. Galaksi Bimasakti terdiri dari 400 milyar bintang
lebih dengan garis tengah .Dimana 1 tahun cahaya
merupakan 9500 milyar kilometer. Dengan perhitungan ini
menandakan bahwa Galaksi Bimasakti merupakan galaksi
yang sangat besar. Dengan matahari sebagai pusat dari
planet yang mengelilingi dengan sistem dan pengaruh
gravitasinya .Galaksi Bimasakti atau biasa disebut Milky Way
(nama internasional) merupakan salah satu galaksi yang kaya
akan berbagai benda angkasa didalamnya dan bergerak
dengan sangat teratur. 130 ribu tahun cahaya.
Materi Ilmu Pengetahuan Alam tentang Alam Semesta

More Related Content

What's hot

3 teori pembentukan atau terbentuknya jagat raya
3 teori pembentukan atau terbentuknya jagat raya3 teori pembentukan atau terbentuknya jagat raya
3 teori pembentukan atau terbentuknya jagat rayaIfron Lemba
 
Makalah Astronomi tentang Planet dalam Tata surya
Makalah Astronomi tentang Planet dalam Tata suryaMakalah Astronomi tentang Planet dalam Tata surya
Makalah Astronomi tentang Planet dalam Tata suryaState University of Padang
 
Makalah Konsep Dasar IPA II
Makalah Konsep Dasar IPA IIMakalah Konsep Dasar IPA II
Makalah Konsep Dasar IPA IIShriie Arianti
 
Jagat raya,tata surya, dan galaksi
Jagat raya,tata surya, dan galaksiJagat raya,tata surya, dan galaksi
Jagat raya,tata surya, dan galaksieviza
 
Power point jagat raya dan tata surya
Power point jagat raya dan tata suryaPower point jagat raya dan tata surya
Power point jagat raya dan tata suryaalikaaa1
 
Jagat raya dan tata surya
Jagat raya dan tata suryaJagat raya dan tata surya
Jagat raya dan tata suryaQothrun Nada
 
Ppt alam semesta dan tata surya
Ppt alam semesta dan tata suryaPpt alam semesta dan tata surya
Ppt alam semesta dan tata suryaVica Abhinayya
 
13988591 jagad-raya-tata-surya-dan-bumi
13988591 jagad-raya-tata-surya-dan-bumi13988591 jagad-raya-tata-surya-dan-bumi
13988591 jagad-raya-tata-surya-dan-bumiputu micana
 
Andhika firmansyah x.iis.3.geografi.pt
Andhika firmansyah x.iis.3.geografi.ptAndhika firmansyah x.iis.3.geografi.pt
Andhika firmansyah x.iis.3.geografi.ptAndhika Firmansyah
 
Alam semesta dan tata surya
Alam semesta dan tata suryaAlam semesta dan tata surya
Alam semesta dan tata suryaYesica Adicondro
 
Makalah Planet Gliese 581 g ( Planet Kembaran Bumi )
Makalah Planet Gliese 581 g ( Planet Kembaran Bumi )Makalah Planet Gliese 581 g ( Planet Kembaran Bumi )
Makalah Planet Gliese 581 g ( Planet Kembaran Bumi )State University of Padang
 
Tata surya dan jagat raya
Tata surya dan jagat rayaTata surya dan jagat raya
Tata surya dan jagat rayaKhaerun Nisa
 
Makalah Geografi (Bab 2) Pembentukan Jagat Raya, Tata Surya dan Bumi
Makalah Geografi (Bab 2) Pembentukan Jagat Raya, Tata Surya dan BumiMakalah Geografi (Bab 2) Pembentukan Jagat Raya, Tata Surya dan Bumi
Makalah Geografi (Bab 2) Pembentukan Jagat Raya, Tata Surya dan BumiMulia Fathan
 

What's hot (20)

Mengenal tata surya
Mengenal tata suryaMengenal tata surya
Mengenal tata surya
 
TATA SURYA
TATA SURYATATA SURYA
TATA SURYA
 
3 teori pembentukan atau terbentuknya jagat raya
3 teori pembentukan atau terbentuknya jagat raya3 teori pembentukan atau terbentuknya jagat raya
3 teori pembentukan atau terbentuknya jagat raya
 
Makalah Astronomi tentang Planet dalam Tata surya
Makalah Astronomi tentang Planet dalam Tata suryaMakalah Astronomi tentang Planet dalam Tata surya
Makalah Astronomi tentang Planet dalam Tata surya
 
Makalah Konsep Dasar IPA II
Makalah Konsep Dasar IPA IIMakalah Konsep Dasar IPA II
Makalah Konsep Dasar IPA II
 
Jagat raya,tata surya, dan galaksi
Jagat raya,tata surya, dan galaksiJagat raya,tata surya, dan galaksi
Jagat raya,tata surya, dan galaksi
 
Power point jagat raya dan tata surya
Power point jagat raya dan tata suryaPower point jagat raya dan tata surya
Power point jagat raya dan tata surya
 
Jagat raya dan tata surya
Jagat raya dan tata suryaJagat raya dan tata surya
Jagat raya dan tata surya
 
Ghhh
GhhhGhhh
Ghhh
 
ilmu alamiah dasar
ilmu alamiah dasarilmu alamiah dasar
ilmu alamiah dasar
 
Ppt alam semesta dan tata surya
Ppt alam semesta dan tata suryaPpt alam semesta dan tata surya
Ppt alam semesta dan tata surya
 
13988591 jagad-raya-tata-surya-dan-bumi
13988591 jagad-raya-tata-surya-dan-bumi13988591 jagad-raya-tata-surya-dan-bumi
13988591 jagad-raya-tata-surya-dan-bumi
 
Andhika firmansyah x.iis.3.geografi.pt
Andhika firmansyah x.iis.3.geografi.ptAndhika firmansyah x.iis.3.geografi.pt
Andhika firmansyah x.iis.3.geografi.pt
 
Alam semesta dan tata surya
Alam semesta dan tata suryaAlam semesta dan tata surya
Alam semesta dan tata surya
 
Makalah Planet Gliese 581 g ( Planet Kembaran Bumi )
Makalah Planet Gliese 581 g ( Planet Kembaran Bumi )Makalah Planet Gliese 581 g ( Planet Kembaran Bumi )
Makalah Planet Gliese 581 g ( Planet Kembaran Bumi )
 
Tata surya dan jagat raya
Tata surya dan jagat rayaTata surya dan jagat raya
Tata surya dan jagat raya
 
Geografi presentasi
Geografi presentasiGeografi presentasi
Geografi presentasi
 
Makalah Geografi (Bab 2) Pembentukan Jagat Raya, Tata Surya dan Bumi
Makalah Geografi (Bab 2) Pembentukan Jagat Raya, Tata Surya dan BumiMakalah Geografi (Bab 2) Pembentukan Jagat Raya, Tata Surya dan Bumi
Makalah Geografi (Bab 2) Pembentukan Jagat Raya, Tata Surya dan Bumi
 
Jagat Raya
Jagat RayaJagat Raya
Jagat Raya
 
Materi tata surya
Materi tata surya Materi tata surya
Materi tata surya
 

Similar to Materi Ilmu Pengetahuan Alam tentang Alam Semesta

Similar to Materi Ilmu Pengetahuan Alam tentang Alam Semesta (20)

Bumi dan tata surya
Bumi dan tata suryaBumi dan tata surya
Bumi dan tata surya
 
IPBA - pertemuan 2 (Pembentukan Tata surya).ppt
IPBA - pertemuan 2 (Pembentukan Tata surya).pptIPBA - pertemuan 2 (Pembentukan Tata surya).ppt
IPBA - pertemuan 2 (Pembentukan Tata surya).ppt
 
Sistem Tata Surya ...
Sistem Tata Surya                                                            ...Sistem Tata Surya                                                            ...
Sistem Tata Surya ...
 
ANGGOTA TATA SURYA
ANGGOTA TATA SURYAANGGOTA TATA SURYA
ANGGOTA TATA SURYA
 
Bab iii nellawati
Bab iii nellawatiBab iii nellawati
Bab iii nellawati
 
junaedi
junaedijunaedi
junaedi
 
Bumi dan Alam Semesta
Bumi dan Alam SemestaBumi dan Alam Semesta
Bumi dan Alam Semesta
 
Udah direvisi2
Udah direvisi2Udah direvisi2
Udah direvisi2
 
Teori Alam Semesta
Teori Alam SemestaTeori Alam Semesta
Teori Alam Semesta
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bumi dan alam semesta
Bumi dan alam semestaBumi dan alam semesta
Bumi dan alam semesta
 
Si stem tata surya
Si stem tata suryaSi stem tata surya
Si stem tata surya
 
Pertemuan 4&5-6-bumi dlm alam semesta
Pertemuan 4&5-6-bumi dlm alam semestaPertemuan 4&5-6-bumi dlm alam semesta
Pertemuan 4&5-6-bumi dlm alam semesta
 
Tata surya
Tata suryaTata surya
Tata surya
 
Tata surya
Tata suryaTata surya
Tata surya
 
Tata surya
Tata suryaTata surya
Tata surya
 
Powerpoin matery jagat raya
Powerpoin matery jagat rayaPowerpoin matery jagat raya
Powerpoin matery jagat raya
 
Tata surya dan proses terbentuknya jagat raya
Tata surya dan proses terbentuknya jagat rayaTata surya dan proses terbentuknya jagat raya
Tata surya dan proses terbentuknya jagat raya
 
Kelompok 5 sejarah pembentukan alam semesta
Kelompok 5 sejarah pembentukan alam semestaKelompok 5 sejarah pembentukan alam semesta
Kelompok 5 sejarah pembentukan alam semesta
 

Recently uploaded

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 

Recently uploaded (20)

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 

Materi Ilmu Pengetahuan Alam tentang Alam Semesta

  • 1.
  • 2. Tata Surya Tata Suryaadalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi], dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya. Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet bagian luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan piringan tersebar. Awan Oort diperkirakan terletak di daerah terjauh yang berjarak sekitar seribu kali di luar bagian yang terluar.
  • 3.  Berdasarkan jaraknya dari Matahari, kedelapan planet Tata Surya ialah Merkurius (57,9 juta km), Venus (108 juta km), Bumi (150 juta km), Mars (228 juta km), Yupiter (779 juta km), Saturnus (1.430 juta km), Uranus (2.880 juta km), dan Neptunus (4.500 juta km). Sejak pertengahan 2008, ada lima objek angkasa yang diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Orbit planet-planet kerdil, kecuali Ceres, berada lebih jauh dari Neptunus. Kelima planet kerdil tersebut ialah Ceres (415 juta km. di sabuk asteroid). dulunya diklasifikasikan sebagai planet kelima), Pluto (5.906 juta km.; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kesembilan), Haumea (6.450 juta km), Makemake (6.850 juta km), dan Eris (10.100 juta km).
  • 4.  Banyak hipotesis tentang asal usul Tata Surya telah dikemukakan para ahli, beberapa di antaranya adalah:  Pierre-Simon Laplace, pendukung Hipotesis Nebula  Gerard Kuiper, pendukung Hipotesis Kondensasi  Hipotesis Nebula Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh Emanuel Swedenborg (1688-1772) tahun 1734 dan disempurnakan oleh Immanuel Kant (1724-1804) pada tahun 1775. Hipotesis serupa juga dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace[2] secara independen pada tahun 1796. Hipotesis ini, yang lebih dikenal dengan Hipotesis Nebula Kant-Laplace, menyebutkan bahwa pada tahap awal, Tata Surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebut nebula, dan unsur gas yang sebagian besar hidrogen. Gaya gravitasi yang dimilikinya menyebabkan kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu, suhu kabut memanas, dan akhirnya menjadi bintang raksasa (matahari). Matahari raksasa terus menyusut dan berputar semakin cepat, dan cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling Matahari.
  • 5.  Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet dalam dan planet luar. Laplace berpendapat bahwa orbit berbentuk hampir melingkar dari planet-planet merupakan konsekuensi dari pembentukan mereka.[3] Hipotesis Planetisimal Hipotesis planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton pada tahun 1900. Hipotesis planetisimal mengatakan bahwa Tata Surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain yang lewat cukup dekat dengan Matahari, pada masa awal pembentukan Matahari. Kedekatan tersebut menyebabkan terjadinya tonjolan pada permukaan Matahari, dan bersama proses internal Matahari, menarik materi berulang kali dari Matahari. Efek gravitasi bintang mengakibatkan terbentuknya dua lengan spiral yang memanjang dari Matahari. Sementara sebagian besar materi tertarik kembali, sebagian lain akan tetap di orbit, mendingin dan memadat, dan menjadi benda-benda berukuran kecil yang mereka sebut planetisimal dan beberapa yang besar sebagai protoplanet. Objek- objek tersebut bertabrakan dari waktu ke waktu dan membentuk planet dan bulan, sementara sisa-sisa materi lainnya menjadi komet dan asteroid.
  • 6.  Hipotesis Planetisimal Hipotesis planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton pada tahun 1900. Hipotesis planetisimal mengatakan bahwa Tata Surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain yang lewat cukup dekat dengan Matahari, pada masa awal pembentukan Matahari. Kedekatan tersebut menyebabkan terjadinya tonjolan pada permukaan Matahari, dan bersama proses internal Matahari, menarik materi berulang kali dari Matahari. Efek gravitasi bintang mengakibatkan terbentuknya dua lengan spiral yang memanjang dari Matahari. Sementara sebagian besar materi tertarik kembali, sebagian lain akan tetap di orbit, mendingin dan memadat, dan menjadi benda-benda berukuran kecil yang mereka sebut planetisimal dan beberapa yang besar sebagai protoplanet. Objek-objek tersebut bertabrakan dari waktu ke waktu dan membentuk planet dan bulan, sementara sisa-sisa materi lainnya menjadi komet dan asteroid.
  • 7.  Hipotesis Kondensasi Hipotesis kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom Belanda yang bernama G.P. Kuiper (1905-1973) pada tahun 1950. Hipotesis kondensasi menjelaskan bahwa Tata Surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.  Hipotesis Bintang Kembar Hipotesis bintang kembar awalnya dikemukakan oleh Fred Hoyle (1915-2001) pada tahun 1956. Hipotesis mengemukakan bahwa dahulunya Tata Surya kita berupa dua bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil. Serpihan itu terperangkap oleh gravitasi bintang yang tidak meledak dan mulai mengelilinginya.
  • 8.  Hipotesis Protoplanet  Teori ini dikemukakan oleh Carl Van Weizsaecker, G.P. Kuipper dan Subrahmanyan Chandarasekar. Menurut teori protoplanet, di sekitar matahari terdapat kabut gas yang membentuk gumpalan-gumpalan yang secara evolusi berangsur-angsur menjadi gumpalan padat. Gumpalan kabut gas tersebut dinamakan protoplanet.
  • 9. TELESKOP Teleskop atau teropong adalah sebuah instrumen pengamatan yang berfungsi mengumpulkan radiasi elektromagnetik dan sekaligus membentuk citra dari benda yang diamati.Teleskop merupakan alat paling penting dalam pengamatan astronomi. Jenis teleskop (biasanya optik) yang dipakai untuk maksud bukan astronomis antara lain adalah transit, monokular, binokular, lensa kamera, atau keker. Teleskop memperbesar ukuran sudut benda, dan juga kecerahannya. Galileo diakui menjadi yang pertama dalam menggunakan teleskop untuk maksud astronomis. Pada awalnya teleskop dibuat hanya dalam rentang panjang gelombang tampak saja (seperti yang dibuat oleh Galileo, Newton, Foucault, Hale, Meinel, dan lainnya), kemudian berkembang ke panjang gelombang radio setelah tahun 1945, dan kini teleskop meliput seluruh spektrum elektromagnetik setelah makin majunya penjelajahan angkasa setelah tahun 1960. Penemuan atau prediksi akan adanya pembawa informasi lain (gelombang gravitasi dan neutrino) membuka spekulasi untuk membangun sistem deteksi bentuk energi tersebut dengan peranan yang sama dengan teleskop klasik. Kini sudah umum untuk menyebut teleskop gelombang gravitasi ataupun teleskop partikel berenergi tinggi.
  • 10. Astronot Antariksawan (lazim disebut astronaut) adalah sebutan bagi orang yang telah menjalani latihan dalam program penerbangan antariksa manusia untuk memimpin, menerbangkan pesawat, atau menjadi awak pesawat antariksa. Istilah "astronaut" juga kadang digunakan untuk merujuk secara spesifik kepada antariksawan yang berasal dari Amerika Serikat atau negara sahabat, berbeda dengan seorang kosmonaut yang berasal dari Uni Soviet/Rusia. Kosmonaut pertama adalah Yuri Gagarin. Semenjak tahun 2003 dikenal pula istilah taikonaut (meski bukan istilah resmi pemerintah Tiongkok), untuk antariksawan dari Tiongkok. Taikonaut pertama adalah Yang Liwei. Antariksawan-antariksawan pertama, baik di AS maupun Uni Soviet, biasanya merupakan pilot pesawat tempur (umumnya pilot-pilot penguji ) dengan latar belakang militer. Antariksawan militer biasanya menerima tanda kualifikasi khusus, dikenal di AS dengan nama Astronaut Badge .
  • 11.  setelah menyelesaikan latihan dan mengikuti penerbangan ke luar angkasa.  Lebih dari 32 negara sudah pernah mengirimkan antariksawannya ke luar angkasa. Hingga kini (April 2007), sembilan belas antariksawan telah tewas dalam misi perjalanannya, dan setidaknya sepuluh antariksawan telah meninggal dalam kecelakaan latihan di darat.  Antariksawan internasional  Hingga akhir 1970-an hanya orang-orang Amerika dan Soviet yang merupakan antariksawan aktif. Pada 1976 pihak Soviet memulai program Intercosmos dengan sebuah kelompok yang terdiri dari 6 antariksawan dari negara-negara sosialis lainnya, diikuti kelompok kedua yang berlatih pada 1978. Pada sekitar waktu yang hampir sama pada 1978 Badan Luar Angkasa Eropa memilih 4 antariksawan untuk berlatih untuk misi Spacelab pertama mereka di pesawat ulang alik NASA. Pada 1980 Perancis memulai pemilihan antariksawan mereka (mereka dipanggil "spasionot"), diikuti oleh Jerman pada 1982, Kanada pada 1983, Jepang pada 1985, Italia pada 1988 dan Malaysia pada 2007.
  • 12. Matahari, Sang Pusat Tata Surya  Matahari atau Surya adalah bintang di pusat Tata Surya. Bentuknya nyaris bulat dan terdiri dari plasma panas bercampur medan magnetDiameternya sekitar 1.392.684 km, kira-kira 109 kali diameter Bumi, dan massanya (sekitar 2×1030 kilogram, 330.000 kali massa Bumi) mewakili kurang lebih 99,86 % massa total Tata Surya.  Secara kimiawi, sekira tiga perempat massa Matahari terdiri dari hidrogen, sedangkan sisanya didominasi helium. Sisa massa tersebut (1,69%, setara dengan 5.629 kali massa Bumi) terdiri dari elemen-elemen berat seperti oksigen, karbon, neon, besi, dan lain-lain.
  • 13.  Matahari terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu akibat peluruhan gravitasi suatu wilayah di dalam sebuah awan molekul besar. Sebagian besar materi berkumpul di tengah, sementara sisanya memimpih menjadi cakram beredar yang kelak menjadi Tata Surya. Massa pusatnya semakin panas dan padat dan akhirnya memulai fusi termonuklir di intinya. Diduga bahwa hampir semua bintang lain terbentuk dengan proses serupa. Klasifikasi bintang Matahari, berdasarkan kelas spektrumnya, adalah bintang deret utama G (G2V) dan sering digolongkan sebagai katai . kuning karena radiasi tampaknya lebih intens dalam porsi spektrum kuning-merah. Meski warnanya putih, dari permukaan Bumi Matahari tampak kuning dikarenakan pembauran cahaya biru di atmosfer.
  • 14. Galaksi Galaksi adalah sebuah sistem masif yang terikat gaya gravitasi yang terdiri atas bintang (dengan segala bentuk manifestasinya, antara lain bintang neutron dan lubang hitam), gas dan debu medium antarbintang, dan materi gelap–komponen yang penting namun belum begitu dimengerti.Kata galaksi berasal dari bahasa Yunani galaxias (γαλαξίας), yang berarti "seperti susu," yang merujuk pada galaksi Bima Sakti (bahasa Inggris: Milky Way [jalan susu]). Galaksi yang ada berkisar dari galaksi katai dengan hanya sepuluh juta (107) bintang hingga galaksi raksasa dengan seratus triliun (1014) bintang, yang semuanya mengorbit pada pusat massa galaksi masing-masing. Matahari adalah salah satu bintang dalam galaksi Bima Sakti; tata surya termasuk bumi dan semua benda yang mengorbit Matahari. Tiap galaksi memiliki jumlah sistem bintang dan gugus bintang yang beragam, demikian juga jenis awan antarbintangnya. Di antara galaksi- galaksi ini tersebar medium antarbintang berupa gas, debu, dan sinar kosmis. Lubang hitam supermasif terdapat di pusat sebagian besar galaksi. Diperkirakan lubang hitam supermasif inilah penyebab utama inti galaksi aktif yang ditemukan pada sebagian galaksi. Galaksi Bima Sakti diketahui memiliki setidaknya satu lubang hitam supermasif.
  • 15.  Galaksi Bimasakti  Galaksi Bimasakti merupakan galaksi yang ditemukan pada 18 juli 1783. Galaksi ini merupakan galaksi besar yang ditempati oleh manusia saat ini, dimana bumi terdapat didalamnya. Galaksi Bimasakti terdiri dari 400 milyar bintang lebih dengan garis tengah .Dimana 1 tahun cahaya merupakan 9500 milyar kilometer. Dengan perhitungan ini menandakan bahwa Galaksi Bimasakti merupakan galaksi yang sangat besar. Dengan matahari sebagai pusat dari planet yang mengelilingi dengan sistem dan pengaruh gravitasinya .Galaksi Bimasakti atau biasa disebut Milky Way (nama internasional) merupakan salah satu galaksi yang kaya akan berbagai benda angkasa didalamnya dan bergerak dengan sangat teratur. 130 ribu tahun cahaya.