SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
DIREKTORAT TATA RUANG LAUT PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
                                                              2012
                      KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Orientasi Kawasan

Potensi dan Permasalahan

Tujuan, Konsep dan Pendekatan

Konsep Rencana Pengembangan

Arahan Pengembangan

Dukungan KKP
I. KAWASAN SELAT KARIMATA


                 4 PROVINSI
              23 KAB./KOTA,
             UU No. 32 Tahun
                        2004
                          •Kab. Karimun          • Kab. Tanjabbar
                          •Kota Batam            • Kab. Tanjabtim
                          •Kota Tanjung Pinang
                          •Kab. Bintan
                          •Kab. Lingga
                          •Kab. Natuna
                          •Kab. Kep. Anambas

                           Kep. Riau                Jambi




                          •Kota Pangkal Pinang   •Kab. Sambas
                          •Kab. Bangka           •Kota Singkawang
                          •Kab. Bangka Barat     •Kab. Bangkayang
                          •Kab. Bangka Tengah    •Kab. Pontianak
                          •Kab. Bangka Selatan   •Kab. Kubu Raya
                          •Kab. Belitung         •Kab. Kayong Utara
                          •Kab. Belitung Timur   •Kab. Ketapang
                              Kep.                Kalimanta
                            Bangka
                            Belitung                Barat
II. POTENSI & PERMASALAHAN (1)

    ISU                       POTENSI                                      PERMASALAHAN

               6 pelabuhan umum, 4 bandara internasional dan 5
                                                                 Pelayanan transportasi, terutama ke pulau-
TRANSPOSTASI   bandara pelayanan skala lokal                     pulau dan daerah terpencil belum memadai.

               ALKI I: 70.000 kapal /tahun atau sekitar 200      Belum tersedianya lokasi optimal untuk
               kapal/hari dengan pertumbuhan 7,8% per tahun,     pengisian BBM. Harga BBM untuk transportasi
               20.000 kapal tangki raksasa yang berukuran        laut yang cukup mahal
               >180.000 DWT

                                                                 tingkat pemanfaatan SDI 29%, penyebaran
PEMANFAATAN    Perbatasan Negara, ZEE, Landas Kontinen, dan      pemanfaatan < 12 mil, armada penangkapan
RUANG          Pulau-Pulau Kecil Terluar                         yang masih kurang, produktivitas alat tangkap
                                                                 cenderung semakin menurun.
               2.487 pulau, ekosistem: terumbu karang,           Overfishing, illegal fishing, destruktif fishing,
               padang lamun dan mangrove yang berpotensi         pencemaran, abrasi, konflik nelayan, tumpang
               objek wisata bahari & Perikanan budidaya          tindih kawasan

               potensi lestari sumberdaya perikanan tangkap      degradasi ekosistem, sekitar 30% kondisi
               1.057,05 ribu ton/tahun (WPP 711) tingkat         terumbu karang rusak luas lahan mangrove
               pemanfaatan baru 35,49%                           mencapai 1,049,172.69 ha dan pengambilan
                                                                 biota yg dilindungi,
               53 eksiiting (3 PPN, 3PP, dan 47 PPI), 4          kegiatan pertambangan yg tak terkendali,
               BBIP, 1 loka BL, 4 Balai Loka, 1 UPIS             pemanfaatan baru sebatas tingkat eksplorasi

               Penggunaan Teknologi Pertambangan Dasar           nilai tambah produk kecil, harga yang masih
               laut (Migas) lintas negara                        ditentukan pedagang

               terletak pada kaw. cepat pertumbuhan dunia,       Masih terbatasnya sistem pemantauan, patroli
               dan KESR IMS-GT dan BIMP-EAGA                     dan pengawasan (Monitoring, Controling dan
                                                                 Surveillance/MCS) di pulau-pulau kecil.
POTENSI & PERMASALAHAN (2)

   ISU                          POTENSI                                     PERMASALAHAN


              Sarana dan Prasarana (Pelabuhan umum,             Belum terkoordinasinya bank data (database)
 INVESTASI                                                      Wilayah Bentang Laut Bastunamata;
              pelabuhan perikanan jalan, air bersih, listrik,
              dan telekomunikasi)
                                                                Sebagian besar merupakan kawasan tertinggal,
                                                                tidak berpenduduk atau jarang, menjadi
              adanya swasta nasional yang sudah                 sengketa antar propinsi dan kabupaten/kota ;
              bergerak.
                                                                Tidak terdapatnya Tempat Pelelangan
                                                                Ikan/Pangkalan Ikan Terpadu dan pengolahan
              Kerjasama Ekonomi Sub-Regional Singapura
                                                                hasil perikanan skala besar.
              – Johor – Riau (KESR SIJORI), Ekonomi Sub-
              Regional IMS-GT, Asia Pasifik, dan kawasan
              lainnya
                                                                Peruntukan lingkungan yang kurang optimal



              Kesepakatan Bersama Gubernur Kalimantan           Belum terumuskannya bentuk lembaga
              Barat, Kep. Riau, Jambi, dan Kep. Bangka          kerjasama pengelolaan Wilayah Bentang Laut
              Belitung. (Sail Belitong, 2010)                   Bastunamata.
KELEMBAGAAN

              Forum Pengelolaan Pemanfaatan Sumber              Masih rawannya tingkat keamanan
              Daya Ikan (FKPPS) WPP-RI 711                      (mis.perompakan dan perampokan kapal-kapal,
              beranggotakan 6 provinsi (Kep. Riau,              pencurian ikan, perusakan terumbu karang dan
              Kalimantan Barat, Jambi, Sumatera Selatan,        rumpon)
              Riau & Kep. Bangka Belitung)
III. VISI-MISI, TUJUAN,
KONSEP DAN PENDEKATAN
VISI KERJASAMA :
Pengelolaan bersama sumberdaya pesisir dan laut secara berkelanjutan untuk
  pertumbuhan wilayah dan kesejahteraan yang seimbang di Kawasan Selat
                                Karimata

                                        DIJABARKAN


                             MISI KERJASAMA :

    Membangun lingkungan pesisir dan laut yang lestari dan berkelanjutan
    Mendorong dan menyeimbangkan pusat-pusat pertumbuhan dan
     perkembangan wilayah
    Memanfaatkan sumberdaya alam pesisir dan laut untuk peningkatan
     kesejahteraan masyarakat
                                       DIJABARKAN


                         TUJUAN KERJASAMA :
    Mewujudkan keterpaduan, keselarasan, keserasian dan keseimbangan dalam pengelolaan
 sumberdaya kelautan dan perikanan serta sumberdaya lainnya di kawasan Selat Karimata yang
    saling terkait, saling mempengaruhi, saling menguntungkan, dan memberi manfaat bagi
   peningkatan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan bersama.
KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN




    Konsep pengembangan wilayah yang
     bebasis pada sumberdaya kelautan



                       1. Pengembangan kegiatan ekonomi
                          unggulan
  Pendekatan yang      2. Pengembangan jaringan fasilitas
dititikberatkan pada      pendukung
pegembangan pusat-
                       3. Peningkatan SDM
 pusat pertumbuhan
       wilayah         4. Peningkatan Kelembagaan
                       5. Pemantapan pertahanan keamanan dan
                          mitigasi bencana alam
PENDEKATAN KLUSTER
   kelompok kegiatan dengan kegiatan inti yang memiliki keterkaitan secara intensif dan membentuk
        partnership (kemitraan), baik dengan kegiatan pendukung (supporting) maupun dengan
      kegiatan/jasa terkait (related), sehingga terjadi efisiensi secara kolektif dan memungkinkan
                                           terciptanya inovasi.

                            Menggunakan resources
                                 yang sama                            Penentuan pusat-pusat
                                                                     pertumbuhan bertujuan
                                                                 menetapkan suatu lokasi di
                                                                wilayah pesisir dan laut yang
                                                              memiliki “trickling down effect”
                                                                  kepada wilayah sekitarnya


  Kontinuitas,                                                    Ekspor
Jumlah Produksi                                                    Lokal
                                                                  Harga



                                                                                       Clustering
                                                             menentukan arah dan kebijakan
                                                                  pemanfaatan ruang sesuai
                                                               dengan karakteristik masing-
                                                                  masing wilayah dan inter-
                                                                 connectivity wilayah dalam
                              Menghasilkan bahan
                             pendukung (penolong)                 distribusi barang dan jasa
IV. KONSEP RENCANA
     PENGEMBANGAN
KONSEP KERJASAMA ANTAR WILAYAH
                                                  SENTRA PRODUKSI
DLM KEGIATAN PRODUKSI,                            BARANG/JASA
PENGOLAHAN DAN PEMASARAN                          UNGGULAN




             SENTRA PEMASARAN
             (EKSPOR)


                                                  SENTRA
                                                  PENGOLAHAN
                                                  BARANG/JASA
                                                  UNGGULAN-




SENTRA PRODUKSI
BARANG/JASA
UNGGULAN-

                                                   SENTRA PRODUKSI
              SENTRA                               BARANG/JASA
              PENGOLAHAN                           UNGGULAN-
              BARANG/JASA
              UNGGULAN-         SENTRA PRODUKSI
                                BARANG/JASA
                                UNGGULAN-
CLUSTER DAN PUSAT-PUSAT
PERTUMBUHAN KELAUTAN PERIKANAN
                         • Kepulauan Natuna dsk
              A

                        • Kepulauan Anambas dsk
              B

                               • Pulau Batam dsk
              C

                               • Pulau Lingga dsk
      A       D
  B
                         • Pantai Timur Jambi dsk
              E

                              • Pulau Bangka dsk
              F

                             • Pulau Belitung dsk
              G

                                    • Sambas dsk
              H

                                  • Ketapang dsk
              I
CLUSTER PENGEMBANGAN
                        NATUNA

Pusat pengembangan: Ranai

Sektor yang dikembangkan:
• Perikanan Tangkap  perairan di
  sekitar pulau-pulau kecil masih
  berpotensi untuk peningkatan hasil
  tangkapan
• Budidaya Laut luas perairan di
  pulau-pulau kecil dapat digunakan
  untuk budidaya laut, sekaligus dgn
  sistem sea ranching untuk
  peningkatan stock ikan
• Pariwisata pengembangan pulau-
  pulau kecil untuk wisata
• Pertambangan Migas  penyediaan
  fasilitas pendukung eksplorasi dan
  eksploitasi migas, penyediaan
  fasilitas pendukung eksplorasi dan
  eksploitasi migas
CLUSTER PENGEMBANGAN
                   KEPULAUAN ANAMBAS

Pusat pengembangan:
• Tarempa



Sektor yang dikembangkan:
• Perikanan Tangkap  perairan di
  sekitar pulau-pulau kecil masih
  berpotensi untuk peningkatan hasil
  tangkapan
• Budidaya Laut luas perairan di pulau-
  pulau kecil dapat digunakan untuk
  budidaya laut, sekaligus dgn sistem
  sea ranching untuk peningkatan stock
  ikan
• Pariwisata pengembangan pulau-
  pulau kecil untuk wisata
• Pertambangan Migas  penyediaan
  fasilitas pendukung eksplorasi dan
  eksploitasi migas
CLUSTER PENGEMBANGAN
                    BATAM, BINTAN, KARIMUN

Pusat pengembangan:
• Batam
• Bintan, Tanjungbalai Karimun,
  Tanjungpinang


Sektor yang dikembangkan:
• Perikanan Tangkap  perairan di
  sekitar pulau-pulau kecil masih
  berpotensi untuk peningkatan
  hasil tangkapan
• Budidaya Laut  luas perairan di
  pulau-pulau kecil dapat digunakan
  untuk budidaya laut, sekaligus dgn
  sistem sea ranching untuk
  peningkatan stock ikan
• Industri pengolahan ikan 
  pembekuan dan grading untuk
  pasar Singapura dan Malaysia
• Pariwisata  pengembangan
  pulau-pulau kecil untuk wisata
CLUSTER PENGEMBANGAN
                   LINGGA

Pusat pengembangan: Dabo

Sektor yang dikembangkan:
• Perikanan Tangkap 
  perairan di sekitar kepulauan
  Dabo-Singkep masih
  berpotensi untuk peningkatan
  hasil tangkapan
• Budidaya Laut  perairan di
  sekitar kepulauan Dabo-
  Singkep masih berpotensi
  untuk pengembangan
  budidaya ikan
• Industri pengolahan
  sederhana utk target pasar
  lokal Sumatera
CLUSTER PENGEMBANGAN
                   PULAU BANGKA

Pusat pengembangan:
•Sungai Liat


Sektor yang dikembangkan:
•Perikanan Tangkap  perairan
 Selat Bangka masih berpotensi
 untuk peningkatan hasil
 tangkapan
•Budidaya Laut  perairan
 sekitar Belitung masih
 berpotensi untuk
 pengembangan budidaya laut
•Budidaya Air Tawar 
 pengembangan budidaya ikan
 air tawar di Pulau Bangka
•Pariwisata  pengembangan
 wisata pantai di Bangka
 (Tanjung Ular) dan Belitung
CLUSTER PENGEMBANGAN
               PULAU BELITUNG

Pusat pengembangan:
•Tanjungpandan


Sektor yang dikembangkan:
•Perikanan Tangkap  perairan
 Selat Bangka masih berpotensi
 untuk peningkatan hasil
 tangkapan
•Budidaya Laut  perairan
 sekitar Belitung masih
 berpotensi untuk
 pengembangan budidaya laut
•Budidaya Air Tawar 
 pengembangan budidaya ikan
 air tawar di Pulau Bangka
•Pariwisata  pengembangan
 wisata pantai di Bangka
 (Tanjung Ular) dan Belitung
CLUSTER PENGEMBANGAN
              PANTAI TIMUR JAMBI
Pusat pengembangan: Muara
Sabak

Sektor yang dikembangkan:

•Perikanan Tangkap  perairan di
 sekitar pantai dan muara sungai
 masih berpotensi untuk
 peningkatan hasil tangkapan
•Budidaya Pantai  lahan di sekitar
 pantai masih berpotensi untuk
 pengembangan budidaya ikan
•Industri Pengolahan ikan
 pembekuan dan grading untuk
 pasar lokal dan Sumatera
•Pertambangan Migas  penyediaan
 fasilitas pendukung eksplorasi dan
 eksploitasi migas
CLUSTER PENGEMBANGAN
                KETAPANG
Pusat pengembangan: Ketapang

Sektor yang dikembangkan:
• Perikanan Tangkap 
  perairan di sekitar pantai
  dan muara sungai
• Perikanan Budidaya 
  Potensi ikan air tawar di
  Kec. Manis Mata
  (Ketapang), lahan di
  sekitar pantai,
• Industri Pengolahan ikan
   pembekuan dan
  grading untuk pasar
  lokal dan Jawa
CLUSTER PENGEMBANGAN
                SAMBAS DSK
Pusat pengembangan: Pemangkat

Sektor yang dikembangkan:
•Perikanan Tangkap  perairan di
 sekitar pulau-pulau kecil masih
 berpotensi untuk peningkatan
 hasil tangkapan
•Budidaya Laut  luas perairan di
 pulau-pulau kecil dapat
 digunakan untuk budidaya
 laut, sekaligus dgn sistem sea
 ranching untuk peningkatan
 stock ikan
•Industri pengolahan ikan 
 pembekuan dan grading untuk
 pasar Kuching, Malaysia
•Pertambangan Migas 
 penyediaan fasilitas pendukung
 eksplorasi dan eksploitasi migas
V. ARAHAN
PENGEMBANGAN
ARAHAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
PERIKANAN TERPADU.

   Kendala: 1. Ketersediaan energi dan
    fasilitas transportasi, 2. Biaya transportasi
    bahan baku.
   Strategi: 1. Menempatkan pusat
    pengembangan berdasarkan ketersediaan
    energi dan transportasi, 2. Transportasi
    terpadu.
ARAHAN PENGEMBANGAN
PERIKANAN TANGKAP
 Kendala: 1. Armada penangkapan
  ikan skala kecil, 2. Budaya perikanan
  tangkap subsisten, 3. Illegal fishing.
 Strategi: 1. Mendorong investasi
  perikanan skala menengah, 2.
  Pelatihan ABK industri perikanan
  tangkap, 3. Pembentukan jejaring
  pengawasan.
ARAHAN PENGEMBANGAN
PERIKANAN BUDIDAYA

 Kendala: 1. Kesesuaian lokasi, 2.
  Ketersediaan benih.
 Strategi: 1. Pemetaan daerah
  potensial untuk Budidaya, 2.
  Pengembangan pusat perbenihan.
ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA
    PANTAI DAN BAHARI

 Kendala: 1. Lokasi wisata belum dikenal luas, 2.
  Ketersediaan transportasi dan akomodasi terbatas,
  3. Kerusakan terumbu karang, 4. Konflik dengan
  pemanfaatan lain.
 Strategi: 1. Peningkatan ketersediaan transportasi
  dan akomodasi, 2. Peningkatan promosi, 3.
  Rehabilitasi terumbu karang, 4. Zonasi (Tata
  Ruang) dan perlindungan kawasan.
VI. DUKUNGAN KKP
DUKUNGAN KKP DLM UPAYA
      KERJASAMA SELAT KARIMATA
TH 2005
1. Penandatanganan MoU oleh 4 Gubernur (Kalbar, Kepri, Jambi,
   dan Babel) tentang Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan
   Perikanan Selat Karimata (Bersama Kemendagri).
2. Penyusunan Rencana Tata Ruang Pesisir dan Laut Kawasan
   Selat Karimata

TH 2006
Penyusunan Rencana Aksi Kerjasama Kawasan Selat Karimata

TH 2007
Penyusunan Rencana Bisnis Plan untuk Kawasan Prioritas
Provinsi Kalbar dan Babel

TH 2008
Penyusunan Rencana Bisnis Plan untuk Kawasan Prioritas
Provinsi Kepri dan Jambi
DUKUNGAN KKP DLM UPAYA
     KERJASAMA SELAT KARIMATA
TH 2009
Pembinaan Pokja dalam rangka Pemantapan Rencana Aksi
Program Kerjasama dan Perjanjian Kerjasama.

TH 2010
1. Penyepakatan dan Pengesahan Naskah Perjanjian Kerjasama
2. Penetapan Prioritas Kegiatan Kerjasama
3. Penandatanganan Naskah Perjanjian Kerjasama oleh 4
   Gubernur (Bersama Kemendagri)

TH 2011
1. Fasilitasi dan Pembinaan Penyusunan Dokumen Perencanaan
   (Rencana Strategis – Rencana Zonasi WP3K) di ke 4 Provinsi
2. Penyusunan Rencana Pengembangan Bentang Laut (Seascape)
   Anambas-Natuna- Selat Karimata
Rekap Rencana Kegiatan KKP

                                                                          PROVINSI
NO   DITJEN   PROGRAM                     KEGIATAN                     KAL KEP JAM BAB
                                                                       BAR RI BI EL
 1Kelautan,    Pengelola Pengelolaan dan Pengembangan Konservasi        *   √   *   -
  Pesisir, dan an SDKP Kawasan dan Jenis
  Pulau-Pulau            Pendayagunaan Pulau-Pulau Kecil                *   √   *   √
  Kecil (KP3K)           Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan            *   √   *   √
                         Pengembangan Usaha
                         Penataan Ruang dan Perencanaan Pengelolaan     √   √   √   √
                         Wilayah Laut, Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil
                         Pengelolaan dan Pengembangan Konservasi        *   -   *   √
                         Kawasan dan Jenis
 2P2SDKP        Pengawas Peningkatan Operasional Pengawasan Sumber      *   √   *   √
               an dan    Daya Kelautan
               Pengendal Peningkatan Operasional Pengawasan Sumber      *   √   *   √
               ian       Daya Perikanan
               pemanfaa Peningkatan Operasional Pengawasan Sumber       *   √   *   √
               tan SDKP Daya Kelautan
                         Penyelesaian Tindak Pidana Kelautan dan        *   √   *   √
                         Perikanan
                         Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas       *   √   *   √
                         Teknis Lainnya Ditjen PSDKP
Rekap Rencana Kegiatan KKP
                                                                         PROVINSI
NO   DITJEN   PROGRAM                       KEGIATAN                  KAL KEP JAM BAB
                                                                      BAR RI BI EL
 3Balitbang   Program Penelitian observasi laut                        *   √   *   √
              Litbang   Penelitian sumberdaya dan kerentanan pesisir   *   √   *
              Iptek     Penelitian dan Pengembangan Pengolahan         *   √       √
              Kelautan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan          *
              dan       Penelitian Penelitian dan Perekayasaan Sosial  *   √   *   *
              Perikanan Ekonomi dan Kelautan dan Perikanan
 4Perikanan   Pengemba Pengadaan Kapal >30 GT                          √   √   √   √
  Tangkap     ngan      Penebaran Benih                                √   √   √   √
              Ekonomi PUMP Perikanan Tangkap                           √   √   √   √
                        SeHAT Nelayan                                  √   √   √   √
                        Pengembangan PP / PPI                          -   √   √   √
                        Kartu Nelayan                                  -   -   √   -
                        Penyediaan Rumah Ikan                          -   -   -   √
 5Perikanan             Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP)        √   √   *   *
  Budidaya              Perikanan Budidaya
                        Minapolitan Perikanan Budidaya Percontohan     √   √   √   √
                        Dekonsentrasi (Pengembangan Produksi,          √   √   *   *
                        Pengembangan Sistem Usaha, Pengembangan
                        Sistem Keskanling) dan TP Provinsi
                        (Pengembangan Sarpras, Pengembangan
                        Sistem Perbenihan)
Terima kasih

More Related Content

What's hot

Fungsi dan peran keragaman sosial budaya dalam pembangunan nasional
Fungsi dan peran keragaman sosial budaya dalam pembangunan nasionalFungsi dan peran keragaman sosial budaya dalam pembangunan nasional
Fungsi dan peran keragaman sosial budaya dalam pembangunan nasional
Fathimah Aulia
 
Makalah psda penanggulangan masalah banjir
Makalah psda penanggulangan masalah banjirMakalah psda penanggulangan masalah banjir
Makalah psda penanggulangan masalah banjir
Yudhi Al' Basier
 
ppt-1-dasar-pemetaan-penginderaan-jauh-dan-sig1.ppt
ppt-1-dasar-pemetaan-penginderaan-jauh-dan-sig1.pptppt-1-dasar-pemetaan-penginderaan-jauh-dan-sig1.ppt
ppt-1-dasar-pemetaan-penginderaan-jauh-dan-sig1.ppt
risdiantikakamsiel1
 
Presentasi business plan (popeye crispy)
Presentasi business plan (popeye crispy)Presentasi business plan (popeye crispy)
Presentasi business plan (popeye crispy)
Ria Vinola
 
Study Masyarakat Indonesia
Study Masyarakat IndonesiaStudy Masyarakat Indonesia
Study Masyarakat Indonesia
Inarotul Faiza
 
Proposal usaha mebel
Proposal usaha mebelProposal usaha mebel
Proposal usaha mebel
k4rn43n
 

What's hot (20)

Proposal kripik pisang (1)
Proposal kripik pisang (1)Proposal kripik pisang (1)
Proposal kripik pisang (1)
 
Panduan Melengkapi Profil Freelancer
Panduan Melengkapi Profil FreelancerPanduan Melengkapi Profil Freelancer
Panduan Melengkapi Profil Freelancer
 
Fungsi dan peran keragaman sosial budaya dalam pembangunan nasional
Fungsi dan peran keragaman sosial budaya dalam pembangunan nasionalFungsi dan peran keragaman sosial budaya dalam pembangunan nasional
Fungsi dan peran keragaman sosial budaya dalam pembangunan nasional
 
Batas wilayah
Batas wilayahBatas wilayah
Batas wilayah
 
Pola keruangan desa kota
Pola keruangan desa kotaPola keruangan desa kota
Pola keruangan desa kota
 
Pk persatuan dan kesatuan
Pk   persatuan dan kesatuanPk   persatuan dan kesatuan
Pk persatuan dan kesatuan
 
Proposal Usaha Nasi Goreng - Satria Dipa Nusantara - Tugas Kewirausahaan - SM...
Proposal Usaha Nasi Goreng - Satria Dipa Nusantara - Tugas Kewirausahaan - SM...Proposal Usaha Nasi Goreng - Satria Dipa Nusantara - Tugas Kewirausahaan - SM...
Proposal Usaha Nasi Goreng - Satria Dipa Nusantara - Tugas Kewirausahaan - SM...
 
Struktur keruangan dan perkembangan kota.pptx.2
Struktur keruangan dan perkembangan kota.pptx.2Struktur keruangan dan perkembangan kota.pptx.2
Struktur keruangan dan perkembangan kota.pptx.2
 
Gerakan 4 code of conduct dan safer access
Gerakan 4 code of conduct dan safer accessGerakan 4 code of conduct dan safer access
Gerakan 4 code of conduct dan safer access
 
Mobilitas Penduduk
Mobilitas PendudukMobilitas Penduduk
Mobilitas Penduduk
 
Gerakan 3 hpi
Gerakan 3 hpiGerakan 3 hpi
Gerakan 3 hpi
 
Makalah banjir
Makalah banjirMakalah banjir
Makalah banjir
 
Ppt kd 3.1 konsep wilayah dan tata ruang
Ppt kd 3.1  konsep wilayah dan tata ruangPpt kd 3.1  konsep wilayah dan tata ruang
Ppt kd 3.1 konsep wilayah dan tata ruang
 
Makalah psda penanggulangan masalah banjir
Makalah psda penanggulangan masalah banjirMakalah psda penanggulangan masalah banjir
Makalah psda penanggulangan masalah banjir
 
ppt-1-dasar-pemetaan-penginderaan-jauh-dan-sig1.ppt
ppt-1-dasar-pemetaan-penginderaan-jauh-dan-sig1.pptppt-1-dasar-pemetaan-penginderaan-jauh-dan-sig1.ppt
ppt-1-dasar-pemetaan-penginderaan-jauh-dan-sig1.ppt
 
Presentasi business plan (popeye crispy)
Presentasi business plan (popeye crispy)Presentasi business plan (popeye crispy)
Presentasi business plan (popeye crispy)
 
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMMITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM
 
Bahan Sosialisasi Polmas
Bahan Sosialisasi PolmasBahan Sosialisasi Polmas
Bahan Sosialisasi Polmas
 
Study Masyarakat Indonesia
Study Masyarakat IndonesiaStudy Masyarakat Indonesia
Study Masyarakat Indonesia
 
Proposal usaha mebel
Proposal usaha mebelProposal usaha mebel
Proposal usaha mebel
 

Similar to Rencana pengembangan selat karimata

Paparan mengenai perencanaan_pembangunan
Paparan mengenai perencanaan_pembangunanPaparan mengenai perencanaan_pembangunan
Paparan mengenai perencanaan_pembangunan
ergi bari
 
5 mudiyanto kebijakan dan program pembangunan bidang kimpraswil
5 mudiyanto   kebijakan dan program pembangunan bidang kimpraswil5 mudiyanto   kebijakan dan program pembangunan bidang kimpraswil
5 mudiyanto kebijakan dan program pembangunan bidang kimpraswil
Didik Purwiyanto Vay
 
Berinvestasi bidang perikanan di Aceh
Berinvestasi bidang perikanan di AcehBerinvestasi bidang perikanan di Aceh
Berinvestasi bidang perikanan di Aceh
Ibnu Sahidhir
 
Paparan Kepala Bappeda Kepri Kuliah MPKD 45 UGM
Paparan Kepala Bappeda Kepri Kuliah MPKD 45 UGMPaparan Kepala Bappeda Kepri Kuliah MPKD 45 UGM
Paparan Kepala Bappeda Kepri Kuliah MPKD 45 UGM
Julianto Wibowo
 
Pengembangan sarana dan prasarana di kawasan minapolitan kkp
Pengembangan sarana dan prasarana di kawasan minapolitan kkpPengembangan sarana dan prasarana di kawasan minapolitan kkp
Pengembangan sarana dan prasarana di kawasan minapolitan kkp
agus_ibnu_hasan
 

Similar to Rencana pengembangan selat karimata (20)

Penataan kawasan tambak udang dalam upaya revitalisasinya
Penataan kawasan tambak udang dalam upaya revitalisasinyaPenataan kawasan tambak udang dalam upaya revitalisasinya
Penataan kawasan tambak udang dalam upaya revitalisasinya
 
Pesisir 9 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 9 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 9 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 9 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Sumberdaya Alam & Jasa
Sumberdaya Alam & JasaSumberdaya Alam & Jasa
Sumberdaya Alam & Jasa
 
RakerdaBKTRN-DitjenLautan.ppt
RakerdaBKTRN-DitjenLautan.pptRakerdaBKTRN-DitjenLautan.ppt
RakerdaBKTRN-DitjenLautan.ppt
 
Perikanan kepulauan riau by romi novriadi
Perikanan kepulauan riau   by romi novriadiPerikanan kepulauan riau   by romi novriadi
Perikanan kepulauan riau by romi novriadi
 
Pesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Paparan mengenai perencanaan_pembangunan
Paparan mengenai perencanaan_pembangunanPaparan mengenai perencanaan_pembangunan
Paparan mengenai perencanaan_pembangunan
 
Pengantar pedoman umum RBFM di kawasan konservasi perairan
Pengantar pedoman umum RBFM di kawasan konservasi perairanPengantar pedoman umum RBFM di kawasan konservasi perairan
Pengantar pedoman umum RBFM di kawasan konservasi perairan
 
5 mudiyanto kebijakan dan program pembangunan bidang kimpraswil
5 mudiyanto   kebijakan dan program pembangunan bidang kimpraswil5 mudiyanto   kebijakan dan program pembangunan bidang kimpraswil
5 mudiyanto kebijakan dan program pembangunan bidang kimpraswil
 
MIFTAHUL HUDA - PENGELOLAAN SDL UNTUK WISATA BAHARI.pdf
MIFTAHUL HUDA - PENGELOLAAN SDL UNTUK WISATA BAHARI.pdfMIFTAHUL HUDA - PENGELOLAAN SDL UNTUK WISATA BAHARI.pdf
MIFTAHUL HUDA - PENGELOLAAN SDL UNTUK WISATA BAHARI.pdf
 
Berinvestasi bidang perikanan di Aceh
Berinvestasi bidang perikanan di AcehBerinvestasi bidang perikanan di Aceh
Berinvestasi bidang perikanan di Aceh
 
Gapura pencanangan
Gapura pencananganGapura pencanangan
Gapura pencanangan
 
Sinergi Lintas Sektor dan Politik Anggaran dalam Mendukung Pembangunan Sumber...
Sinergi Lintas Sektor dan Politik Anggaran dalam Mendukung Pembangunan Sumber...Sinergi Lintas Sektor dan Politik Anggaran dalam Mendukung Pembangunan Sumber...
Sinergi Lintas Sektor dan Politik Anggaran dalam Mendukung Pembangunan Sumber...
 
Tantangan dan Upaya Konservasi Ikan Hiu di Indonesia
Tantangan dan Upaya Konservasi Ikan Hiu di IndonesiaTantangan dan Upaya Konservasi Ikan Hiu di Indonesia
Tantangan dan Upaya Konservasi Ikan Hiu di Indonesia
 
Paparan Kepala Bappeda Kepri Kuliah MPKD 45 UGM
Paparan Kepala Bappeda Kepri Kuliah MPKD 45 UGMPaparan Kepala Bappeda Kepri Kuliah MPKD 45 UGM
Paparan Kepala Bappeda Kepri Kuliah MPKD 45 UGM
 
Pengembangan sarana dan prasarana di kawasan minapolitan kkp
Pengembangan sarana dan prasarana di kawasan minapolitan kkpPengembangan sarana dan prasarana di kawasan minapolitan kkp
Pengembangan sarana dan prasarana di kawasan minapolitan kkp
 
Struktur Ruang dan Pola Ruang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku dan Pulau P...
Struktur Ruang dan Pola Ruang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku dan Pulau P...Struktur Ruang dan Pola Ruang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku dan Pulau P...
Struktur Ruang dan Pola Ruang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku dan Pulau P...
 
T2-2.Sektor Perikanan.ppt
T2-2.Sektor Perikanan.pptT2-2.Sektor Perikanan.ppt
T2-2.Sektor Perikanan.ppt
 
Inovasi Kemaritiman
Inovasi KemaritimanInovasi Kemaritiman
Inovasi Kemaritiman
 
TOBA INTEGRATED MASTERPLAN
TOBA INTEGRATED MASTERPLANTOBA INTEGRATED MASTERPLAN
TOBA INTEGRATED MASTERPLAN
 

More from Didi Sadili

More from Didi Sadili (20)

Lagi, 2 Jenis Hiu Mako, 7 Jenis Pari, dan Teripang Telah Masuk Daftar /Listin...
Lagi, 2 Jenis Hiu Mako, 7 Jenis Pari, dan Teripang Telah Masuk Daftar /Listin...Lagi, 2 Jenis Hiu Mako, 7 Jenis Pari, dan Teripang Telah Masuk Daftar /Listin...
Lagi, 2 Jenis Hiu Mako, 7 Jenis Pari, dan Teripang Telah Masuk Daftar /Listin...
 
Hasil Diskusi Reklamasi Nasional. Jakarta 16 September 2019
Hasil Diskusi Reklamasi Nasional. Jakarta 16 September 2019Hasil Diskusi Reklamasi Nasional. Jakarta 16 September 2019
Hasil Diskusi Reklamasi Nasional. Jakarta 16 September 2019
 
Paparan Pelaksanaan Proyek Reklamasi Pulau C dan D di Teluk Jakarta
Paparan Pelaksanaan Proyek Reklamasi Pulau C dan D di Teluk JakartaPaparan Pelaksanaan Proyek Reklamasi Pulau C dan D di Teluk Jakarta
Paparan Pelaksanaan Proyek Reklamasi Pulau C dan D di Teluk Jakarta
 
Teluk Jakarta: Reklamasi atau Retorasi ?
Teluk Jakarta: Reklamasi atau Retorasi ?Teluk Jakarta: Reklamasi atau Retorasi ?
Teluk Jakarta: Reklamasi atau Retorasi ?
 
Kebijakan Reklamasi di Wilayah Pesisir dan Pulau Pulau Kecil
Kebijakan Reklamasi di Wilayah Pesisir dan Pulau Pulau KecilKebijakan Reklamasi di Wilayah Pesisir dan Pulau Pulau Kecil
Kebijakan Reklamasi di Wilayah Pesisir dan Pulau Pulau Kecil
 
Izin lokasi dan izin pengelolaan perairan di wilayah pesisir dan pulau pulau ...
Izin lokasi dan izin pengelolaan perairan di wilayah pesisir dan pulau pulau ...Izin lokasi dan izin pengelolaan perairan di wilayah pesisir dan pulau pulau ...
Izin lokasi dan izin pengelolaan perairan di wilayah pesisir dan pulau pulau ...
 
Mekanismr Identifikasi Jenis Hiu dan Pari untuk Perdagangan Ekspornya
Mekanismr Identifikasi Jenis Hiu dan Pari untuk Perdagangan EkspornyaMekanismr Identifikasi Jenis Hiu dan Pari untuk Perdagangan Ekspornya
Mekanismr Identifikasi Jenis Hiu dan Pari untuk Perdagangan Ekspornya
 
Prosedur Pengajuan dan Pembayaran Kegiatan Lanjutan APBN sesuai PMK no. 243 t...
Prosedur Pengajuan dan Pembayaran Kegiatan Lanjutan APBN sesuai PMK no. 243 t...Prosedur Pengajuan dan Pembayaran Kegiatan Lanjutan APBN sesuai PMK no. 243 t...
Prosedur Pengajuan dan Pembayaran Kegiatan Lanjutan APBN sesuai PMK no. 243 t...
 
Peraturan terkait biota laut yang dilindungi
Peraturan terkait biota laut yang dilindungiPeraturan terkait biota laut yang dilindungi
Peraturan terkait biota laut yang dilindungi
 
Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP dari Pemanfaatan Kawasan Konse...
Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP dari Pemanfaatan Kawasan Konse...Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP dari Pemanfaatan Kawasan Konse...
Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP dari Pemanfaatan Kawasan Konse...
 
Mengakhiri Pelaksanaan Proyek CCDP - IFAD, Pembangunan Masyarakat Pesisir
Mengakhiri Pelaksanaan Proyek CCDP - IFAD, Pembangunan Masyarakat PesisirMengakhiri Pelaksanaan Proyek CCDP - IFAD, Pembangunan Masyarakat Pesisir
Mengakhiri Pelaksanaan Proyek CCDP - IFAD, Pembangunan Masyarakat Pesisir
 
Pengelompokan Pulau-Pulau Kecil Berdasarkan Letak Geografis dan Status Perunt...
Pengelompokan Pulau-Pulau Kecil Berdasarkan Letak Geografis dan Status Perunt...Pengelompokan Pulau-Pulau Kecil Berdasarkan Letak Geografis dan Status Perunt...
Pengelompokan Pulau-Pulau Kecil Berdasarkan Letak Geografis dan Status Perunt...
 
Penerimaan Negara Bukan Pajak, PNBP di Kawasan Konservasi Perairan
Penerimaan Negara Bukan Pajak, PNBP di Kawasan Konservasi PerairanPenerimaan Negara Bukan Pajak, PNBP di Kawasan Konservasi Perairan
Penerimaan Negara Bukan Pajak, PNBP di Kawasan Konservasi Perairan
 
Rencana Pengembangan Ekowisata Berbasis Pendidikan di Pulau Cemara Besar di K...
Rencana Pengembangan Ekowisata Berbasis Pendidikan di Pulau Cemara Besar di K...Rencana Pengembangan Ekowisata Berbasis Pendidikan di Pulau Cemara Besar di K...
Rencana Pengembangan Ekowisata Berbasis Pendidikan di Pulau Cemara Besar di K...
 
Penerimaan Negara Bukan Pajak, PNBP dari Kegian Ekonomi di Kawasan Konservasi...
Penerimaan Negara Bukan Pajak, PNBP dari Kegian Ekonomi di Kawasan Konservasi...Penerimaan Negara Bukan Pajak, PNBP dari Kegian Ekonomi di Kawasan Konservasi...
Penerimaan Negara Bukan Pajak, PNBP dari Kegian Ekonomi di Kawasan Konservasi...
 
Penerimaan Negara Bukan Pajak, PNBP Dari Wisata Bahari
Penerimaan Negara Bukan Pajak, PNBP Dari Wisata BahariPenerimaan Negara Bukan Pajak, PNBP Dari Wisata Bahari
Penerimaan Negara Bukan Pajak, PNBP Dari Wisata Bahari
 
Implementasi Pemanfaatan Kawasan Konservasi Perairan Untuk Masyarakat Lokal
Implementasi Pemanfaatan Kawasan Konservasi Perairan Untuk Masyarakat LokalImplementasi Pemanfaatan Kawasan Konservasi Perairan Untuk Masyarakat Lokal
Implementasi Pemanfaatan Kawasan Konservasi Perairan Untuk Masyarakat Lokal
 
Strategi Pencapaian Luasan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia 20 juta Ha p...
Strategi Pencapaian Luasan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia 20 juta Ha p...Strategi Pencapaian Luasan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia 20 juta Ha p...
Strategi Pencapaian Luasan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia 20 juta Ha p...
 
Medic conservation in indonesian dugongs. a physiologycal and pathological pe...
Medic conservation in indonesian dugongs. a physiologycal and pathological pe...Medic conservation in indonesian dugongs. a physiologycal and pathological pe...
Medic conservation in indonesian dugongs. a physiologycal and pathological pe...
 
Ancaman dan pemanfaatan dugong di indonesia
Ancaman dan pemanfaatan dugong di indonesiaAncaman dan pemanfaatan dugong di indonesia
Ancaman dan pemanfaatan dugong di indonesia
 

Rencana pengembangan selat karimata

  • 1. DIREKTORAT TATA RUANG LAUT PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL 2012 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
  • 2. Orientasi Kawasan Potensi dan Permasalahan Tujuan, Konsep dan Pendekatan Konsep Rencana Pengembangan Arahan Pengembangan Dukungan KKP
  • 3. I. KAWASAN SELAT KARIMATA 4 PROVINSI 23 KAB./KOTA, UU No. 32 Tahun 2004 •Kab. Karimun • Kab. Tanjabbar •Kota Batam • Kab. Tanjabtim •Kota Tanjung Pinang •Kab. Bintan •Kab. Lingga •Kab. Natuna •Kab. Kep. Anambas Kep. Riau Jambi •Kota Pangkal Pinang •Kab. Sambas •Kab. Bangka •Kota Singkawang •Kab. Bangka Barat •Kab. Bangkayang •Kab. Bangka Tengah •Kab. Pontianak •Kab. Bangka Selatan •Kab. Kubu Raya •Kab. Belitung •Kab. Kayong Utara •Kab. Belitung Timur •Kab. Ketapang Kep. Kalimanta Bangka Belitung Barat
  • 4. II. POTENSI & PERMASALAHAN (1) ISU POTENSI PERMASALAHAN 6 pelabuhan umum, 4 bandara internasional dan 5 Pelayanan transportasi, terutama ke pulau- TRANSPOSTASI bandara pelayanan skala lokal pulau dan daerah terpencil belum memadai. ALKI I: 70.000 kapal /tahun atau sekitar 200 Belum tersedianya lokasi optimal untuk kapal/hari dengan pertumbuhan 7,8% per tahun, pengisian BBM. Harga BBM untuk transportasi 20.000 kapal tangki raksasa yang berukuran laut yang cukup mahal >180.000 DWT tingkat pemanfaatan SDI 29%, penyebaran PEMANFAATAN Perbatasan Negara, ZEE, Landas Kontinen, dan pemanfaatan < 12 mil, armada penangkapan RUANG Pulau-Pulau Kecil Terluar yang masih kurang, produktivitas alat tangkap cenderung semakin menurun. 2.487 pulau, ekosistem: terumbu karang, Overfishing, illegal fishing, destruktif fishing, padang lamun dan mangrove yang berpotensi pencemaran, abrasi, konflik nelayan, tumpang objek wisata bahari & Perikanan budidaya tindih kawasan potensi lestari sumberdaya perikanan tangkap degradasi ekosistem, sekitar 30% kondisi 1.057,05 ribu ton/tahun (WPP 711) tingkat terumbu karang rusak luas lahan mangrove pemanfaatan baru 35,49% mencapai 1,049,172.69 ha dan pengambilan biota yg dilindungi, 53 eksiiting (3 PPN, 3PP, dan 47 PPI), 4 kegiatan pertambangan yg tak terkendali, BBIP, 1 loka BL, 4 Balai Loka, 1 UPIS pemanfaatan baru sebatas tingkat eksplorasi Penggunaan Teknologi Pertambangan Dasar nilai tambah produk kecil, harga yang masih laut (Migas) lintas negara ditentukan pedagang terletak pada kaw. cepat pertumbuhan dunia, Masih terbatasnya sistem pemantauan, patroli dan KESR IMS-GT dan BIMP-EAGA dan pengawasan (Monitoring, Controling dan Surveillance/MCS) di pulau-pulau kecil.
  • 5. POTENSI & PERMASALAHAN (2) ISU POTENSI PERMASALAHAN Sarana dan Prasarana (Pelabuhan umum, Belum terkoordinasinya bank data (database) INVESTASI Wilayah Bentang Laut Bastunamata; pelabuhan perikanan jalan, air bersih, listrik, dan telekomunikasi) Sebagian besar merupakan kawasan tertinggal, tidak berpenduduk atau jarang, menjadi adanya swasta nasional yang sudah sengketa antar propinsi dan kabupaten/kota ; bergerak. Tidak terdapatnya Tempat Pelelangan Ikan/Pangkalan Ikan Terpadu dan pengolahan Kerjasama Ekonomi Sub-Regional Singapura hasil perikanan skala besar. – Johor – Riau (KESR SIJORI), Ekonomi Sub- Regional IMS-GT, Asia Pasifik, dan kawasan lainnya Peruntukan lingkungan yang kurang optimal Kesepakatan Bersama Gubernur Kalimantan Belum terumuskannya bentuk lembaga Barat, Kep. Riau, Jambi, dan Kep. Bangka kerjasama pengelolaan Wilayah Bentang Laut Belitung. (Sail Belitong, 2010) Bastunamata. KELEMBAGAAN Forum Pengelolaan Pemanfaatan Sumber Masih rawannya tingkat keamanan Daya Ikan (FKPPS) WPP-RI 711 (mis.perompakan dan perampokan kapal-kapal, beranggotakan 6 provinsi (Kep. Riau, pencurian ikan, perusakan terumbu karang dan Kalimantan Barat, Jambi, Sumatera Selatan, rumpon) Riau & Kep. Bangka Belitung)
  • 7. VISI KERJASAMA : Pengelolaan bersama sumberdaya pesisir dan laut secara berkelanjutan untuk pertumbuhan wilayah dan kesejahteraan yang seimbang di Kawasan Selat Karimata DIJABARKAN MISI KERJASAMA :  Membangun lingkungan pesisir dan laut yang lestari dan berkelanjutan  Mendorong dan menyeimbangkan pusat-pusat pertumbuhan dan perkembangan wilayah  Memanfaatkan sumberdaya alam pesisir dan laut untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat DIJABARKAN TUJUAN KERJASAMA : Mewujudkan keterpaduan, keselarasan, keserasian dan keseimbangan dalam pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan serta sumberdaya lainnya di kawasan Selat Karimata yang saling terkait, saling mempengaruhi, saling menguntungkan, dan memberi manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan bersama.
  • 8. KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN Konsep pengembangan wilayah yang bebasis pada sumberdaya kelautan 1. Pengembangan kegiatan ekonomi unggulan Pendekatan yang 2. Pengembangan jaringan fasilitas dititikberatkan pada pendukung pegembangan pusat- 3. Peningkatan SDM pusat pertumbuhan wilayah 4. Peningkatan Kelembagaan 5. Pemantapan pertahanan keamanan dan mitigasi bencana alam
  • 9. PENDEKATAN KLUSTER kelompok kegiatan dengan kegiatan inti yang memiliki keterkaitan secara intensif dan membentuk partnership (kemitraan), baik dengan kegiatan pendukung (supporting) maupun dengan kegiatan/jasa terkait (related), sehingga terjadi efisiensi secara kolektif dan memungkinkan terciptanya inovasi. Menggunakan resources yang sama Penentuan pusat-pusat pertumbuhan bertujuan menetapkan suatu lokasi di wilayah pesisir dan laut yang memiliki “trickling down effect” kepada wilayah sekitarnya Kontinuitas, Ekspor Jumlah Produksi Lokal Harga Clustering menentukan arah dan kebijakan pemanfaatan ruang sesuai dengan karakteristik masing- masing wilayah dan inter- connectivity wilayah dalam Menghasilkan bahan pendukung (penolong) distribusi barang dan jasa
  • 10. IV. KONSEP RENCANA PENGEMBANGAN
  • 11. KONSEP KERJASAMA ANTAR WILAYAH SENTRA PRODUKSI DLM KEGIATAN PRODUKSI, BARANG/JASA PENGOLAHAN DAN PEMASARAN UNGGULAN SENTRA PEMASARAN (EKSPOR) SENTRA PENGOLAHAN BARANG/JASA UNGGULAN- SENTRA PRODUKSI BARANG/JASA UNGGULAN- SENTRA PRODUKSI SENTRA BARANG/JASA PENGOLAHAN UNGGULAN- BARANG/JASA UNGGULAN- SENTRA PRODUKSI BARANG/JASA UNGGULAN-
  • 12. CLUSTER DAN PUSAT-PUSAT PERTUMBUHAN KELAUTAN PERIKANAN • Kepulauan Natuna dsk A • Kepulauan Anambas dsk B • Pulau Batam dsk C • Pulau Lingga dsk A D B • Pantai Timur Jambi dsk E • Pulau Bangka dsk F • Pulau Belitung dsk G • Sambas dsk H • Ketapang dsk I
  • 13. CLUSTER PENGEMBANGAN NATUNA Pusat pengembangan: Ranai Sektor yang dikembangkan: • Perikanan Tangkap  perairan di sekitar pulau-pulau kecil masih berpotensi untuk peningkatan hasil tangkapan • Budidaya Laut luas perairan di pulau-pulau kecil dapat digunakan untuk budidaya laut, sekaligus dgn sistem sea ranching untuk peningkatan stock ikan • Pariwisata pengembangan pulau- pulau kecil untuk wisata • Pertambangan Migas  penyediaan fasilitas pendukung eksplorasi dan eksploitasi migas, penyediaan fasilitas pendukung eksplorasi dan eksploitasi migas
  • 14. CLUSTER PENGEMBANGAN KEPULAUAN ANAMBAS Pusat pengembangan: • Tarempa Sektor yang dikembangkan: • Perikanan Tangkap  perairan di sekitar pulau-pulau kecil masih berpotensi untuk peningkatan hasil tangkapan • Budidaya Laut luas perairan di pulau- pulau kecil dapat digunakan untuk budidaya laut, sekaligus dgn sistem sea ranching untuk peningkatan stock ikan • Pariwisata pengembangan pulau- pulau kecil untuk wisata • Pertambangan Migas  penyediaan fasilitas pendukung eksplorasi dan eksploitasi migas
  • 15. CLUSTER PENGEMBANGAN BATAM, BINTAN, KARIMUN Pusat pengembangan: • Batam • Bintan, Tanjungbalai Karimun, Tanjungpinang Sektor yang dikembangkan: • Perikanan Tangkap  perairan di sekitar pulau-pulau kecil masih berpotensi untuk peningkatan hasil tangkapan • Budidaya Laut  luas perairan di pulau-pulau kecil dapat digunakan untuk budidaya laut, sekaligus dgn sistem sea ranching untuk peningkatan stock ikan • Industri pengolahan ikan  pembekuan dan grading untuk pasar Singapura dan Malaysia • Pariwisata  pengembangan pulau-pulau kecil untuk wisata
  • 16. CLUSTER PENGEMBANGAN LINGGA Pusat pengembangan: Dabo Sektor yang dikembangkan: • Perikanan Tangkap  perairan di sekitar kepulauan Dabo-Singkep masih berpotensi untuk peningkatan hasil tangkapan • Budidaya Laut  perairan di sekitar kepulauan Dabo- Singkep masih berpotensi untuk pengembangan budidaya ikan • Industri pengolahan sederhana utk target pasar lokal Sumatera
  • 17. CLUSTER PENGEMBANGAN PULAU BANGKA Pusat pengembangan: •Sungai Liat Sektor yang dikembangkan: •Perikanan Tangkap  perairan Selat Bangka masih berpotensi untuk peningkatan hasil tangkapan •Budidaya Laut  perairan sekitar Belitung masih berpotensi untuk pengembangan budidaya laut •Budidaya Air Tawar  pengembangan budidaya ikan air tawar di Pulau Bangka •Pariwisata  pengembangan wisata pantai di Bangka (Tanjung Ular) dan Belitung
  • 18. CLUSTER PENGEMBANGAN PULAU BELITUNG Pusat pengembangan: •Tanjungpandan Sektor yang dikembangkan: •Perikanan Tangkap  perairan Selat Bangka masih berpotensi untuk peningkatan hasil tangkapan •Budidaya Laut  perairan sekitar Belitung masih berpotensi untuk pengembangan budidaya laut •Budidaya Air Tawar  pengembangan budidaya ikan air tawar di Pulau Bangka •Pariwisata  pengembangan wisata pantai di Bangka (Tanjung Ular) dan Belitung
  • 19. CLUSTER PENGEMBANGAN PANTAI TIMUR JAMBI Pusat pengembangan: Muara Sabak Sektor yang dikembangkan: •Perikanan Tangkap  perairan di sekitar pantai dan muara sungai masih berpotensi untuk peningkatan hasil tangkapan •Budidaya Pantai  lahan di sekitar pantai masih berpotensi untuk pengembangan budidaya ikan •Industri Pengolahan ikan pembekuan dan grading untuk pasar lokal dan Sumatera •Pertambangan Migas  penyediaan fasilitas pendukung eksplorasi dan eksploitasi migas
  • 20. CLUSTER PENGEMBANGAN KETAPANG Pusat pengembangan: Ketapang Sektor yang dikembangkan: • Perikanan Tangkap  perairan di sekitar pantai dan muara sungai • Perikanan Budidaya  Potensi ikan air tawar di Kec. Manis Mata (Ketapang), lahan di sekitar pantai, • Industri Pengolahan ikan  pembekuan dan grading untuk pasar lokal dan Jawa
  • 21. CLUSTER PENGEMBANGAN SAMBAS DSK Pusat pengembangan: Pemangkat Sektor yang dikembangkan: •Perikanan Tangkap  perairan di sekitar pulau-pulau kecil masih berpotensi untuk peningkatan hasil tangkapan •Budidaya Laut  luas perairan di pulau-pulau kecil dapat digunakan untuk budidaya laut, sekaligus dgn sistem sea ranching untuk peningkatan stock ikan •Industri pengolahan ikan  pembekuan dan grading untuk pasar Kuching, Malaysia •Pertambangan Migas  penyediaan fasilitas pendukung eksplorasi dan eksploitasi migas
  • 23. ARAHAN PENGEMBANGAN INDUSTRI PERIKANAN TERPADU.  Kendala: 1. Ketersediaan energi dan fasilitas transportasi, 2. Biaya transportasi bahan baku.  Strategi: 1. Menempatkan pusat pengembangan berdasarkan ketersediaan energi dan transportasi, 2. Transportasi terpadu.
  • 24. ARAHAN PENGEMBANGAN PERIKANAN TANGKAP  Kendala: 1. Armada penangkapan ikan skala kecil, 2. Budaya perikanan tangkap subsisten, 3. Illegal fishing.  Strategi: 1. Mendorong investasi perikanan skala menengah, 2. Pelatihan ABK industri perikanan tangkap, 3. Pembentukan jejaring pengawasan.
  • 25. ARAHAN PENGEMBANGAN PERIKANAN BUDIDAYA  Kendala: 1. Kesesuaian lokasi, 2. Ketersediaan benih.  Strategi: 1. Pemetaan daerah potensial untuk Budidaya, 2. Pengembangan pusat perbenihan.
  • 26. ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA PANTAI DAN BAHARI  Kendala: 1. Lokasi wisata belum dikenal luas, 2. Ketersediaan transportasi dan akomodasi terbatas, 3. Kerusakan terumbu karang, 4. Konflik dengan pemanfaatan lain.  Strategi: 1. Peningkatan ketersediaan transportasi dan akomodasi, 2. Peningkatan promosi, 3. Rehabilitasi terumbu karang, 4. Zonasi (Tata Ruang) dan perlindungan kawasan.
  • 28. DUKUNGAN KKP DLM UPAYA KERJASAMA SELAT KARIMATA TH 2005 1. Penandatanganan MoU oleh 4 Gubernur (Kalbar, Kepri, Jambi, dan Babel) tentang Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Selat Karimata (Bersama Kemendagri). 2. Penyusunan Rencana Tata Ruang Pesisir dan Laut Kawasan Selat Karimata TH 2006 Penyusunan Rencana Aksi Kerjasama Kawasan Selat Karimata TH 2007 Penyusunan Rencana Bisnis Plan untuk Kawasan Prioritas Provinsi Kalbar dan Babel TH 2008 Penyusunan Rencana Bisnis Plan untuk Kawasan Prioritas Provinsi Kepri dan Jambi
  • 29. DUKUNGAN KKP DLM UPAYA KERJASAMA SELAT KARIMATA TH 2009 Pembinaan Pokja dalam rangka Pemantapan Rencana Aksi Program Kerjasama dan Perjanjian Kerjasama. TH 2010 1. Penyepakatan dan Pengesahan Naskah Perjanjian Kerjasama 2. Penetapan Prioritas Kegiatan Kerjasama 3. Penandatanganan Naskah Perjanjian Kerjasama oleh 4 Gubernur (Bersama Kemendagri) TH 2011 1. Fasilitasi dan Pembinaan Penyusunan Dokumen Perencanaan (Rencana Strategis – Rencana Zonasi WP3K) di ke 4 Provinsi 2. Penyusunan Rencana Pengembangan Bentang Laut (Seascape) Anambas-Natuna- Selat Karimata
  • 30. Rekap Rencana Kegiatan KKP PROVINSI NO DITJEN PROGRAM KEGIATAN KAL KEP JAM BAB BAR RI BI EL 1Kelautan, Pengelola Pengelolaan dan Pengembangan Konservasi * √ * - Pesisir, dan an SDKP Kawasan dan Jenis Pulau-Pulau Pendayagunaan Pulau-Pulau Kecil * √ * √ Kecil (KP3K) Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan * √ * √ Pengembangan Usaha Penataan Ruang dan Perencanaan Pengelolaan √ √ √ √ Wilayah Laut, Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil Pengelolaan dan Pengembangan Konservasi * - * √ Kawasan dan Jenis 2P2SDKP Pengawas Peningkatan Operasional Pengawasan Sumber * √ * √ an dan Daya Kelautan Pengendal Peningkatan Operasional Pengawasan Sumber * √ * √ ian Daya Perikanan pemanfaa Peningkatan Operasional Pengawasan Sumber * √ * √ tan SDKP Daya Kelautan Penyelesaian Tindak Pidana Kelautan dan * √ * √ Perikanan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas * √ * √ Teknis Lainnya Ditjen PSDKP
  • 31. Rekap Rencana Kegiatan KKP PROVINSI NO DITJEN PROGRAM KEGIATAN KAL KEP JAM BAB BAR RI BI EL 3Balitbang Program Penelitian observasi laut * √ * √ Litbang Penelitian sumberdaya dan kerentanan pesisir * √ * Iptek Penelitian dan Pengembangan Pengolahan * √ √ Kelautan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan * dan Penelitian Penelitian dan Perekayasaan Sosial * √ * * Perikanan Ekonomi dan Kelautan dan Perikanan 4Perikanan Pengemba Pengadaan Kapal >30 GT √ √ √ √ Tangkap ngan Penebaran Benih √ √ √ √ Ekonomi PUMP Perikanan Tangkap √ √ √ √ SeHAT Nelayan √ √ √ √ Pengembangan PP / PPI - √ √ √ Kartu Nelayan - - √ - Penyediaan Rumah Ikan - - - √ 5Perikanan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) √ √ * * Budidaya Perikanan Budidaya Minapolitan Perikanan Budidaya Percontohan √ √ √ √ Dekonsentrasi (Pengembangan Produksi, √ √ * * Pengembangan Sistem Usaha, Pengembangan Sistem Keskanling) dan TP Provinsi (Pengembangan Sarpras, Pengembangan Sistem Perbenihan)