Dokumen tersebut membahas rencana pengembangan Kawasan Danau Toba yang mencakup latar belakang, peluang dan tantangan, permasalahan, skenario proyeksi wisatawan, konsep pengembangan, dan arah kebijakan strategis untuk mewujudkan potensi pariwisata di kawasan tersebut."
2. LATAR BELAKANG
Visi Indonesia 2045: Indonesia Berdaulat, Maju, Adil dan Makmur
- Pembangunan manusia dan penguasaan iptek
- Pembangunan ekonomi berkelanjutan
- Pemerataan pembangunan
- Pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola pemerintahan
Penetapan pariwisata sebagai salah satu sektor strategis untuk
memperkuat struktur ekonomi nasional dan perolehan devisa
Penetapan Danau Toba sebagai salah satu destinasi super-prioritas
2
SDM & IPTEK
EKONOMI
BERKE-
LANJUTAN
PEMERATAAN
PEMBANGU-
NAN
HAN-NAS &
TATA KELOLA
PEMERINTAHAN
3. PELUANG & TANTANGAN KEPARIWISATAAN:
NASIONAL – KAWASAN DANAU TOBA
3
NASIONAL: SUMUT & KAWASAN DANAU TOBA:
• Peringkat daya saing naik tapi komponen
strategis lemah: keberlanjutan, health & hygiene;
infrastruktur pariwisata, kesiapan ICT,
lingkungan bisnis, SDM & pasar tenaga kerja
• Potensi sumber daya wisata besar, belum
termanfaatkan dengan baik
• Berada di kawasan Asia Pasifik yang sedang
tumbuh cepat, dekat dengan pasar yang sedang
berkembang, menghadapi pesaing lama & baru
yang tumbuh lebih cepat
• Peringkat Sumatera Utara berada pada peringkat
20 nasional
• Kelemahan +/- sama dengan tingkat nasional:
potensi sumber daya wisata besar, belum
termanfaatkan dengan baik
• Berada dekat dengan sumber pasar tetapi juga
pesaing
• Jauh dari pusat pariwisata nasional (Bali) dan
sumber wisatawan nusantara yang besar (Jawa)
4. PERMASALAHAN
1. ’Konflik’pemanfaatan danau untuk masyarakat - pariwisata - ikan
2. Deforestasi akibat pemanfaatan hutan produksi secara berlebihan,
kebakaran hutan, & perambahan
3. Nilai-nilai & kearifan lokal yang semakin lemah/luntur
4. Kurangnya investasi baru & sarana pariwisata yang umumnya menua
5. Pelayanan yang kurang prima akibat alasan sosio-ekonomi-budaya
6. Jarak tempuh dan kenyamanan perjalanan
7. Pengelolaan destinasi yang lemah & masalah kelembagaan
4
DAYA SAING
YANG MENURUN
5. 5
POSISI DANAU TOBA SEBAGAI DESTINASI &
POSISI PARIWISATA DALAM PEREKONOMIAN DANAU TOBA
• Sumatera Utara dalam Ripparnas (PP No. 50/2011):
Kawasan Danau Toba merupakan KSPN
KSPN lain: Tangkahan
KPPN: Kota Medan, Bukit Lawang, Nias
• Untuk Sumatera Utara maupun Kawasan Danau
Toba, peran pariwisata dalam perekonomian daerah
masih rendah
• Kawasan Danau Toba: sektor ekonomi masih sangat
didominasi oleh sektor primer pertanian
• Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB rendah:
alokasi anggaran daerah untuk pariwisata masih
sangat terbatas
6. POSISI KDT DALAM RENCANA YANG ADA
• RTRW PROVINSI DAN RTRW
KABUPATEN
• RENCANA KSN /KSPN
• RIPPARDA PROVINSI SUMUT
• RIPPARDA KABUPATEN
• RDTR-RDTR
• MASTER PLAN GEOPARK
• RENCANA 2 SEKTORAL
6
MASING2 DENGAN PENDEKATAN DAN
KONSEPSINYA
STATUS HUKUM (PERDA, PERPRES, DAN YG
BELUM /TDK MEMILIKI STATUS HUKUM
KESESUAIAN DENGAN ITMP
8. 3 SKENARIO
PROYEKSI :
SKENARIO 1: MODERAT – ATAU
BUSINESS AS USUAL
SKENARIO 2: PROYEKSI OPTIMIS
SKENARIO 3: TOBA REBORN,
LAHIR KEMBALI DG
PERTUMBUHAN WISMAN YG
LEBIH OPTIMIS DARI SKENARIO 2
8
***
**
**
*******
****
******
**
*
* *
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
DISTRIBUSI SPASIAL : MENYEBAR DI KDT, KELUAR DARI
KONSENTRASI PARIWISATA YG ADA /DIUSULKAN
Pilihan skenario 3 ini memiliki
Konsekuensi dalam : pembiayaan
infrastruktur dan beban pengelolaan
yang lebih rumit/luas, namun memiliki
berbagai manfaat, & sesuai
dg semangat pemerataan
dan membangun dari pinggir
2045
4 + 2 KWU
& WILAYAH DI LUAR KWU-KWU DIDALAM
2045
4 + 2 KWU
& WILAYAH DI LUAR KWU-
KWU DIDALAM TDA
9. KONSEKUENSI DAN MANFAAT
SKENARIO YANG DIPILIH
Konsekuensi:
• Komitmen tinggi utk menegakkan aturan;
• Pengendalian hrs ketat, monev hrs jalan;
• Hanya spesies lokal utk reforestasi
• Wilayah kerja luas & tersebar
• Biaya pembangunan infrastuktur >> besar
• Peluang kasus konflik lahan lbh luas
• Pengelolaan lebih rumit/berat
9
Manfaat:
• Kualitas air danau lebih baik
• Resiko bencana <<
• Lingk. Yg asri = kesempatan utk prwst &
pengalaman wstw ) kepuasan
• Keseluruhan geosites tercakup) wisatawan
• Keterlibatan dan keuntungan sosial bagi
masyarakay yg >> luas
• Konservasi budaya batak lebih menyeluruh
• Wisatawan yang terbagi-bagi dpt mengurangi
beban di masing2 lokasi
11. 11
ARAH KEBIJAKAN STRATEGIS
3. Peningkatan dan preservasi
kualitas lingkungan
4. Berorientasi pada mitigasi
lingkungan dan sosial
12. 12
ARAH KEBIJAKAN STRATEGIS
5. Mendorong pengembangan sektor lain, misalnya
melalui pengembangan agrowisata
PLANTATIONS
DRY FIELDS
HORTICULTURE
RICE FIELDS
Geosite
Cultural Heritage
6. Perlindungan terhadap geopark
dan budaya batak
13. 13
ARAH KEBIJAKAN STRATEGIS
7. Peningkatan kualitas amenitas:
Pemenuhan standar internasional
8. Keterpaduan pengelolaan kawasan:
Kerjasama antar kabupaten
15. KONSEP
PENGEMBANGAN
dari Medan / Kualanamu
via Berastagi
dari NAD
dari Tarutung / Sibolga 15
Parapat + Sibisa
Simanindo
Pangururan
Balige
Merek
Muara – Baktiraja
dari Medan/
Kualanamu
Clustering
Koridor Internal
Pintu Kedatangan – Darat
Pintu Pariwisata – Udara
Pertumbuhan Pariwisata
1. Pemerataan KTA sebagai pusat
pertumbuhan
2. Pengendalian pengembangan
pariwisata di Parapat dan Simanindo
3. Pengembangan Pangururan didorong
namun sesuai daya dukung kawasan
4. Peremajaan Balige, dan perluasan
pusat kegiatan bersama dengan Muara
(hingga Baktiraja)
5. Pengembangan wisata alam di Merek,
termasuk jalur hardcore (Tongging –
Silalahi)
6. Peningkatan akses eksternal dan
penguatan konektivitas internal
KWU
16. “
Nature / Bio
Geology
Culture
Urban Heritage
Recreation
KTA 1 – PARAPAT
MICE + RECREATION
KTA 2 – SIMANINDO
CULTURE
KTA 3 – PANGURURAN
GEOTOURISM
KTA 4 – BALIGE
URBAN HERITAGE
1 2 3
4
TEMA
PENGEMBANGAN
KTA 5 – MUARA
CULTURE + GEOLOGY
KTA 6 – MEREK
NATURE-ECO
16
5 6
In diversity there is beauty,
and there is strength
- Maya Angelou
17. Wisman
Wisnus
1,524,490
2,110,840
3,061,700
4,186,700
4,972,600
5,810,500
6,159,800
0
1,000,000
2,000,000
3,000,000
4,000,000
5,000,000
6,000,000
7,000,000
2015 2020 2025 2030 2035 2040 2045
Jumlah
Wisatawan
STANDAR-
DISASI
PROGRAM
STRATEGIS
TOBA
BANGKIT
KEMBALI
PENETRASI
PASAR
KEBANG-
KITAN
DIFERENSIASI
Best implemen-
tation of the plan
Evaluation (1)
PENGEMBANGAN
PASAR
PERCEPATAN
DIVERSIFIKASI
STABILISASI
PEMANTAPAN
REVIEWITMP
• Masa kritikal: 2020-2025
• Peningkatan kualitas
destinasi: standarisasi,
branding, pencitraan
• Penetrasi pasar melalui
diferensiasi produk, promosi
dengan produk yang jelas
• Peningkatan kinerja
kelembagaan: SDM,
organisasi, regulasi
TAHAPAN
PENGEMBANGAN
Evaluation (2) Evaluation (3)
149.040 230.000 387.600 624.300 875.700 1.015.200
1.733.521 1.961.800 2.831.700 3.799.100 4.348.300 4.934.800
1.855.369
32. KONSEP PENGEMBANGAN ZONA PRIORITAS
Before (Kiosks block the fantastic view
to the lake & heritage colonial buildings)
After (View to lake open & colonial
heritage can be seen)
32