SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
UJI HOMOGENITAS
DAN UJI
NORMALITAS
ANDHIN DYAS FITRIANI, M. PD
Uji normalitas - 1
• Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah data sampel
yang kita peroleh berdistribusi normal?
• Uji normalitas diperlukan sebagai awal dalam melihat
perbedaan rerata.
• Asumsi Teori Galton :”bila kita mengambil sejumlah orang
secara acak, kemudian dilihat kemampuannya, maka
kepandaian akan berupa kumpulan data yang berdistribusi
normal”
Uji normalitas - 2
• Uji ini perlu dilakukan karena semua perhitungan statistik
parametrik memiliki asumsi normalitas sebaran.
• Formula/rumus yang digunakan untuk melakukan suatu uji (t-
test misalnya) dibuat dengan mengasumsikan bahwa data
yang akan dianalisis berasal dari populasi yang sebarannya
normal.
Uji normalitas - 3
• Data yang normal memiliki kekhasan seperti mean, median
dan modusnya memiliki nilai yang sama.
• Selain itu juga data normal memiliki bentuk kurva yang sama,
bell curve.
• Dengan mengasumsikan bahwa data dalam bentuk normal ini,
analisis statistik baru bisa dilakukan.
• Cara melakukan uji asumsi normalitas ini yaitu berdasaran
analisis kemiringan/kemencengan, metode kertas peluang,
Chi-Square, Lilliefors, Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro-Wilk
Uji normalitas – 4 (jika data tidak
normal)
• data yang tidak normal tidak selalu berasal dari penelitian
yang buruk. Data ini mungkin saja terjadi karena ada kejadian
yang di luar kebiasaan. Atau memang kondisi datanya
memang nggak normal.
• Contoh : penghasilan penduduk
Uji normalitas – 5 (jika data tidak
normal)
• Ada beberapa analisis statistik yang agak kebal dengan kondisi
ketidaknormalan ini (disebut memiliki sifat robust), misalnya F-
test dan t-test. Jadi kita bisa tetap menggunakan analisis ini
jika ketidaknormalannya tidak parah.
• Kita bisa membuang nilai-nilai yang ekstrem, baik atas atau
bawah. Nilai ekstrem ini disebut outliers.
• Nilai inilah yang kemudian perlu dibuang dari data kita,
dengan asumsi nilai ini muncul akibat situasi yang tidak
biasanya. Misal responden yang mengisi skala kita dengan
sembarang yang membuat nilainya jadi sangat tinggi atau
sangat rendah.
Uji normalitas – 6 (jika data tidak
normal)
• Maka langkah terakhir yang bisa kita lakukan adalah dengan
menggunakan analisis non-parametrik. Analisis ini disebut juga
sebagai analisis yang distribution free.
• Sayangnya analisis ini seringkali mengubah data kita menjadi
data yang lebih rendah tingkatannya. Misal kalau sebelumnya
data kita termasuk data interval dengan analisis ini akan
diubah menjadi data ordinal.
Uji normalitas - 7
• Untuk menguji normalitas suatu data digunakan uji kecocokan
kay-kuadrat
• Andaikan terdapat data nilai siswa sebagai berikut:
Skor 14-16 17-19 20-22 23-25 26-28 29-31 32-34
f 21 7 6 1 2 2 1
Skor f0 Limit atas z Proporsi
kumulatif
Frekuensi
kumulatif
fe
14-16 21 16,5 (+), 0,5+z
17-19 7 19,5 (-), 0,5-z
20-22 6
23-25 1 25,5 Nilai kelas
lain
merujuk
26-28 2 28,5 Limit atas Pada tabel
z
29-31 2 31,5
32-34 1 34,5 1,000 40
jumlah 40 ................
Kalikan
proporsi
kumulatif
dengan
banyak
data
Selisih
frekensi
kumula
tif
kelas 1
dengan
2 dan
seterus
nya
Uji Normalitas - 9
• =∑ ; =
• Kriteria Pengujian:
H0 diterima jika
H0 ditolak jika
• Hipotesis yang akan diuji
Ho: Populasi ..... berdistribusi normal
Ha : Populasi .... tidak berdistribusi normal
Uji Homogenitas - 1
• Pengujian homogenitas dimaksudkan untuk memberikan
keyakinan bahwa sekumpulan data yang dimanipulasi dalam
serangkaian analisis memang berasal dari populasi yang tidak
jauh berbeda keragamannya
Uji Homogenitas - 1
• Untuk menguji sama tidaknya variansi dua distribusi atau lebih
• Yang akan dipelajari adalah uji homogenitas variansi dua
peubah bebas.
• Hipotesis yang akan diuji adalah:
• Digunakan untuk menguji homogenitas varians dari dua kelompok
data
• Formula Pengujian Uji-F
• Catatan :
untuk mengurangi ukuran tabel nilai kritis, variansi
yang nilainya lebih besar dari kedua sampel
tersebut diletakkan sebagai pembilang
2
2
2
1
s
s
F  di mana s₁² dan s₂² adalah variansi sampel
• Hipotesis Statistik :
• Kriteria Pengujian :
Jika Fhitung ≥ Ftabel (α,dk1,dk2), maka tolak H0
Jika Fhitung < Ftabel (α,dk1,dk2), maka terima H0
2
2
2
1
0 σ
σ
:
H 
2
2
2
1
a σ
σ
:
H 
dk1 = n1 – 1 (derajat
kebebasan dari variansi
dengan nilai yang lebih
besar)
dk2 = n2 – 1 (derajat
kebebasan dari variansi
dengan nilai yang lebih
kecil)
• Diketahui data hasil
ujian dari dua kelas
sebagai berikut :
Jawab :
Langkah 01
Tentukan nilai variansi dari
kedua sampel
Variansi kelas A (sA²) = 8,9947
Variansi kelas B (sB²) = 4,3753
Langkah 02
Tentukan hipotesis nol dan
hipotesis alternatifnya
Kelas A Kelas B
52
67
56
45
70
54
64
59
60
61
51
56
63
57
65
2
B
2
A
0 σ
σ
:
H 
2
B
2
A
a σ
σ
:
H 
Langkah 03
Tentukan tingkat signifikansi α,
misalkan dipilih 0.1
Langkah 04
Pilih statistik uji. Karena kita akan
membandingkan kondisi dari 2
sampel, maka digunakan uji F
Langkah 05
Tentukan daerah kritis atau Ftabel
(0.05,6,7) = 3.87 (karena pengujiannya
adalah pengujian 2 pihak, maka nilai α
yang dipilih menjadi α/2)
lihat tabel Uji F
Langkah 06
Hitung nilai Fhitung
Langkah 07
Penarikan kesimpulan : terima
H0, karena nilai Fhitung kurang
dari Ftabel
Dengan kata lain nilai kedua
kelas homogen.
2.055
4.3753
8.9947
s
s
F 2
2
2
1



• digunakan untuk menguji homogenitas varians lebih dari dua
kelompok data
• Formulasi Pengujian Uji Bartlett :
di mana :
n = jumlah data
dk = derajat kebebasan
sᵢ² = variansi data kelompok ke-i
)
dk.logs
ln(10).(B
χ
2
i
2




 2
dk.logs
B  



dk
dk.s
s
dengan
2
i
2
• Suatu penelitian mengenai perbedaan hasil belajar siswa
akibat suatu perlakuan (eksperimen) dilakukan. Adapun
perlakuan yang diberikan adalah kelompok 1
menggunakan diskusi kelompok besar, kelompok 2
menggunakan tutor sebaya,
• kelompok 3 menggunakan multimedia dan kelompok 4
menggunakan ceramah dan demonstrasi.
• Data hasil penelitian tersebut ditampilkan dalam tabel
berikut :
No Kel.1 Kel.2 Kel.3 Kel.4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
23
20
21
21
24
18
13
17
22
14
18
22
21
18
19
17
17
22
27
25
20
17
20
22
23
25
28
26
27
18
22
15
14
20
21
18
19
21
20
19
18
25
20
24
19
18
28
24
21
23
22
26
20
22
24
23
21
19
24
26
28
21
• Langkah 1 : variansi dan dk dari setiap kelompok sampel
• Langkah 2 : tabel homogenitas variansi
• Langkah 3 : menghitung luas gabungan
• Langkah 4 : menghitung nilai B 
• Langkah 5 : menghitung nilai χ²
sampel dk
dki(dk-
1_
sᵢ² dk. sᵢ² log sᵢ² dk.(log sᵢ²)
 



dk
dk.s
s
2
i
2

 2
dk.logs
B
)
dk.logs
ln(10).(B
χ
2
i
2



• Sembilan belas ekor sapi dibagi kedalam 4 grup, dan tiap grup
diberikan makanan yang berbeda
Makanan
1
Makanan
2
Makanan
3
Makanan
4
60.8 68.7 102.6 87.9
57.0 67.7 102.1 84.2
65.0 74.0 100.2 83.1
58.6 66.3 96.5 85.7
61.7 69.8 90.3
• Data yang digunakan adalah berat, dalam kilogram, dan
diharapkan melalui pengujian diperoleh berat yang sama
untuk semua sapi.

More Related Content

What's hot

Metode maximum likelihood
Metode maximum likelihoodMetode maximum likelihood
Metode maximum likelihood
ririn12
 
Model regresi-non-linear
Model regresi-non-linearModel regresi-non-linear
Model regresi-non-linear
Gifard Narut
 
Konsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameterKonsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameter
matematikaunindra
 
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Aisyah Turidho
 
Anava 2 arah
Anava 2 arahAnava 2 arah
Anava 2 arah
yositria
 

What's hot (20)

Power point statistik anava
Power point statistik anavaPower point statistik anava
Power point statistik anava
 
Metode maximum likelihood
Metode maximum likelihoodMetode maximum likelihood
Metode maximum likelihood
 
Uji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasUji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan Homogenitas
 
Metode statistika
Metode statistikaMetode statistika
Metode statistika
 
ukuran kemiringan dan keruncingan
ukuran kemiringan dan keruncinganukuran kemiringan dan keruncingan
ukuran kemiringan dan keruncingan
 
Uji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasUji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan Homogenitas
 
Model regresi-non-linear
Model regresi-non-linearModel regresi-non-linear
Model regresi-non-linear
 
Analisis Diskriminan (2)
Analisis Diskriminan (2)Analisis Diskriminan (2)
Analisis Diskriminan (2)
 
UJI T DAN UJI F.ppt
UJI T DAN UJI F.pptUJI T DAN UJI F.ppt
UJI T DAN UJI F.ppt
 
Distribusi probabilitas hipergeometrik
Distribusi probabilitas hipergeometrikDistribusi probabilitas hipergeometrik
Distribusi probabilitas hipergeometrik
 
Anova 1way &amp; uji lanjut
Anova 1way &amp; uji lanjutAnova 1way &amp; uji lanjut
Anova 1way &amp; uji lanjut
 
Annova 2 jalur
Annova 2 jalurAnnova 2 jalur
Annova 2 jalur
 
Konsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameterKonsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameter
 
UJI HOMOGENITAS BARTLETT MANUAL VS SPSS
UJI HOMOGENITAS BARTLETT MANUAL VS SPSSUJI HOMOGENITAS BARTLETT MANUAL VS SPSS
UJI HOMOGENITAS BARTLETT MANUAL VS SPSS
 
Rancangan acak lengkap (ral)
Rancangan acak lengkap (ral)Rancangan acak lengkap (ral)
Rancangan acak lengkap (ral)
 
Makalah Uji T
Makalah Uji TMakalah Uji T
Makalah Uji T
 
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
 
distribusi frekuensi.ppt
distribusi frekuensi.pptdistribusi frekuensi.ppt
distribusi frekuensi.ppt
 
Anava 2 arah
Anava 2 arahAnava 2 arah
Anava 2 arah
 
Bab 2 revisi
Bab 2 revisiBab 2 revisi
Bab 2 revisi
 

Viewers also liked (6)

Uji 20 homogenitas
Uji 20 homogenitasUji 20 homogenitas
Uji 20 homogenitas
 
Uji normalitas dan_homogenitas
Uji normalitas dan_homogenitasUji normalitas dan_homogenitas
Uji normalitas dan_homogenitas
 
Uji normalitas dan uji homogenitas
Uji normalitas dan uji homogenitasUji normalitas dan uji homogenitas
Uji normalitas dan uji homogenitas
 
Bahan ajar materi gradien garis lurus
Bahan ajar materi gradien garis lurusBahan ajar materi gradien garis lurus
Bahan ajar materi gradien garis lurus
 
TRANSFORMASI GEOMETRI
TRANSFORMASI GEOMETRITRANSFORMASI GEOMETRI
TRANSFORMASI GEOMETRI
 
masterplan Purbalingga
masterplan Purbalinggamasterplan Purbalingga
masterplan Purbalingga
 

Similar to Pert 13 14 -uji homogenitas dan uji normalitas

Similar to Pert 13 14 -uji homogenitas dan uji normalitas (20)

KEL 4 STATISTIKA.pptx
KEL 4 STATISTIKA.pptxKEL 4 STATISTIKA.pptx
KEL 4 STATISTIKA.pptx
 
Uji normalitas dan homogenitas
Uji normalitas dan homogenitasUji normalitas dan homogenitas
Uji normalitas dan homogenitas
 
12. Uji Chi-Square.pdf
12. Uji Chi-Square.pdf12. Uji Chi-Square.pdf
12. Uji Chi-Square.pdf
 
Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesisPengujian hipotesis
Pengujian hipotesis
 
Ztest and ttest.pptx
Ztest and ttest.pptxZtest and ttest.pptx
Ztest and ttest.pptx
 
Bab.10 uji hipotesis
Bab.10 uji hipotesisBab.10 uji hipotesis
Bab.10 uji hipotesis
 
uji mann whitney dan uji fisher
uji mann whitney dan uji fisheruji mann whitney dan uji fisher
uji mann whitney dan uji fisher
 
Statistika non parametrik
Statistika non parametrikStatistika non parametrik
Statistika non parametrik
 
statistik+inferensial 2.pdf
statistik+inferensial 2.pdfstatistik+inferensial 2.pdf
statistik+inferensial 2.pdf
 
Uji normalitas dan homogenitas
Uji normalitas dan homogenitasUji normalitas dan homogenitas
Uji normalitas dan homogenitas
 
Uji Kruskal Wallis
Uji Kruskal WallisUji Kruskal Wallis
Uji Kruskal Wallis
 
Andri zumain uji friedman m.
Andri zumain  uji friedman m.Andri zumain  uji friedman m.
Andri zumain uji friedman m.
 
8. uji normalitas dan homogenitas
8. uji normalitas dan homogenitas8. uji normalitas dan homogenitas
8. uji normalitas dan homogenitas
 
Tugas bu ifana
Tugas bu ifanaTugas bu ifana
Tugas bu ifana
 
Normalitas & homogenitas
Normalitas & homogenitasNormalitas & homogenitas
Normalitas & homogenitas
 
Statistik parametrik
Statistik parametrikStatistik parametrik
Statistik parametrik
 
Statistik parametrik
Statistik parametrikStatistik parametrik
Statistik parametrik
 
Uji friedman
Uji friedmanUji friedman
Uji friedman
 
12611132 muthia khaerunnisa
12611132 muthia khaerunnisa12611132 muthia khaerunnisa
12611132 muthia khaerunnisa
 
Analisis komparasi, chi kuadrat, uji t, uji f
Analisis komparasi, chi kuadrat, uji t, uji f Analisis komparasi, chi kuadrat, uji t, uji f
Analisis komparasi, chi kuadrat, uji t, uji f
 

More from Canny Becha

kapita selekta matematika
kapita selekta matematika   kapita selekta matematika
kapita selekta matematika
Canny Becha
 
Pert 15 16 pengujian rerata
Pert 15 16 pengujian rerataPert 15 16 pengujian rerata
Pert 15 16 pengujian rerata
Canny Becha
 
Pert 11 12 pengantar statistika inferensi
Pert 11 12 pengantar statistika inferensiPert 11 12 pengantar statistika inferensi
Pert 11 12 pengantar statistika inferensi
Canny Becha
 
Pert 9 10 -distribusi probabilitas
Pert 9 10 -distribusi probabilitasPert 9 10 -distribusi probabilitas
Pert 9 10 -distribusi probabilitas
Canny Becha
 
Pert 7 teori probabilitas
Pert 7  teori probabilitasPert 7  teori probabilitas
Pert 7 teori probabilitas
Canny Becha
 
Statistika – pert 1
Statistika – pert 1Statistika – pert 1
Statistika – pert 1
Canny Becha
 
Pert 3&4 ukuran pemusatan- penyebaran
Pert 3&4  ukuran pemusatan- penyebaranPert 3&4  ukuran pemusatan- penyebaran
Pert 3&4 ukuran pemusatan- penyebaran
Canny Becha
 
Pert 2 distribusi frekuensi(2012)
Pert 2   distribusi frekuensi(2012)Pert 2   distribusi frekuensi(2012)
Pert 2 distribusi frekuensi(2012)
Canny Becha
 
Kelompok 10 pemb. terpadu
Kelompok 10 pemb. terpaduKelompok 10 pemb. terpadu
Kelompok 10 pemb. terpadu
Canny Becha
 
Ppt lingkunagan tanah
Ppt lingkunagan tanahPpt lingkunagan tanah
Ppt lingkunagan tanah
Canny Becha
 
Metode penelitian
Metode penelitian  Metode penelitian
Metode penelitian
Canny Becha
 

More from Canny Becha (12)

kapita selekta matematika
kapita selekta matematika   kapita selekta matematika
kapita selekta matematika
 
Ppt bahan ajar
Ppt bahan ajarPpt bahan ajar
Ppt bahan ajar
 
Pert 15 16 pengujian rerata
Pert 15 16 pengujian rerataPert 15 16 pengujian rerata
Pert 15 16 pengujian rerata
 
Pert 11 12 pengantar statistika inferensi
Pert 11 12 pengantar statistika inferensiPert 11 12 pengantar statistika inferensi
Pert 11 12 pengantar statistika inferensi
 
Pert 9 10 -distribusi probabilitas
Pert 9 10 -distribusi probabilitasPert 9 10 -distribusi probabilitas
Pert 9 10 -distribusi probabilitas
 
Pert 7 teori probabilitas
Pert 7  teori probabilitasPert 7  teori probabilitas
Pert 7 teori probabilitas
 
Statistika – pert 1
Statistika – pert 1Statistika – pert 1
Statistika – pert 1
 
Pert 3&4 ukuran pemusatan- penyebaran
Pert 3&4  ukuran pemusatan- penyebaranPert 3&4  ukuran pemusatan- penyebaran
Pert 3&4 ukuran pemusatan- penyebaran
 
Pert 2 distribusi frekuensi(2012)
Pert 2   distribusi frekuensi(2012)Pert 2   distribusi frekuensi(2012)
Pert 2 distribusi frekuensi(2012)
 
Kelompok 10 pemb. terpadu
Kelompok 10 pemb. terpaduKelompok 10 pemb. terpadu
Kelompok 10 pemb. terpadu
 
Ppt lingkunagan tanah
Ppt lingkunagan tanahPpt lingkunagan tanah
Ppt lingkunagan tanah
 
Metode penelitian
Metode penelitian  Metode penelitian
Metode penelitian
 

Pert 13 14 -uji homogenitas dan uji normalitas

  • 2. Uji normalitas - 1 • Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah data sampel yang kita peroleh berdistribusi normal? • Uji normalitas diperlukan sebagai awal dalam melihat perbedaan rerata. • Asumsi Teori Galton :”bila kita mengambil sejumlah orang secara acak, kemudian dilihat kemampuannya, maka kepandaian akan berupa kumpulan data yang berdistribusi normal”
  • 3. Uji normalitas - 2 • Uji ini perlu dilakukan karena semua perhitungan statistik parametrik memiliki asumsi normalitas sebaran. • Formula/rumus yang digunakan untuk melakukan suatu uji (t- test misalnya) dibuat dengan mengasumsikan bahwa data yang akan dianalisis berasal dari populasi yang sebarannya normal.
  • 4. Uji normalitas - 3 • Data yang normal memiliki kekhasan seperti mean, median dan modusnya memiliki nilai yang sama. • Selain itu juga data normal memiliki bentuk kurva yang sama, bell curve. • Dengan mengasumsikan bahwa data dalam bentuk normal ini, analisis statistik baru bisa dilakukan. • Cara melakukan uji asumsi normalitas ini yaitu berdasaran analisis kemiringan/kemencengan, metode kertas peluang, Chi-Square, Lilliefors, Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro-Wilk
  • 5. Uji normalitas – 4 (jika data tidak normal) • data yang tidak normal tidak selalu berasal dari penelitian yang buruk. Data ini mungkin saja terjadi karena ada kejadian yang di luar kebiasaan. Atau memang kondisi datanya memang nggak normal. • Contoh : penghasilan penduduk
  • 6. Uji normalitas – 5 (jika data tidak normal) • Ada beberapa analisis statistik yang agak kebal dengan kondisi ketidaknormalan ini (disebut memiliki sifat robust), misalnya F- test dan t-test. Jadi kita bisa tetap menggunakan analisis ini jika ketidaknormalannya tidak parah. • Kita bisa membuang nilai-nilai yang ekstrem, baik atas atau bawah. Nilai ekstrem ini disebut outliers. • Nilai inilah yang kemudian perlu dibuang dari data kita, dengan asumsi nilai ini muncul akibat situasi yang tidak biasanya. Misal responden yang mengisi skala kita dengan sembarang yang membuat nilainya jadi sangat tinggi atau sangat rendah.
  • 7. Uji normalitas – 6 (jika data tidak normal) • Maka langkah terakhir yang bisa kita lakukan adalah dengan menggunakan analisis non-parametrik. Analisis ini disebut juga sebagai analisis yang distribution free. • Sayangnya analisis ini seringkali mengubah data kita menjadi data yang lebih rendah tingkatannya. Misal kalau sebelumnya data kita termasuk data interval dengan analisis ini akan diubah menjadi data ordinal.
  • 8. Uji normalitas - 7 • Untuk menguji normalitas suatu data digunakan uji kecocokan kay-kuadrat • Andaikan terdapat data nilai siswa sebagai berikut: Skor 14-16 17-19 20-22 23-25 26-28 29-31 32-34 f 21 7 6 1 2 2 1
  • 9. Skor f0 Limit atas z Proporsi kumulatif Frekuensi kumulatif fe 14-16 21 16,5 (+), 0,5+z 17-19 7 19,5 (-), 0,5-z 20-22 6 23-25 1 25,5 Nilai kelas lain merujuk 26-28 2 28,5 Limit atas Pada tabel z 29-31 2 31,5 32-34 1 34,5 1,000 40 jumlah 40 ................ Kalikan proporsi kumulatif dengan banyak data Selisih frekensi kumula tif kelas 1 dengan 2 dan seterus nya
  • 10. Uji Normalitas - 9 • =∑ ; = • Kriteria Pengujian: H0 diterima jika H0 ditolak jika • Hipotesis yang akan diuji Ho: Populasi ..... berdistribusi normal Ha : Populasi .... tidak berdistribusi normal
  • 11. Uji Homogenitas - 1 • Pengujian homogenitas dimaksudkan untuk memberikan keyakinan bahwa sekumpulan data yang dimanipulasi dalam serangkaian analisis memang berasal dari populasi yang tidak jauh berbeda keragamannya
  • 12. Uji Homogenitas - 1 • Untuk menguji sama tidaknya variansi dua distribusi atau lebih • Yang akan dipelajari adalah uji homogenitas variansi dua peubah bebas. • Hipotesis yang akan diuji adalah:
  • 13. • Digunakan untuk menguji homogenitas varians dari dua kelompok data • Formula Pengujian Uji-F • Catatan : untuk mengurangi ukuran tabel nilai kritis, variansi yang nilainya lebih besar dari kedua sampel tersebut diletakkan sebagai pembilang 2 2 2 1 s s F  di mana s₁² dan s₂² adalah variansi sampel
  • 14. • Hipotesis Statistik : • Kriteria Pengujian : Jika Fhitung ≥ Ftabel (α,dk1,dk2), maka tolak H0 Jika Fhitung < Ftabel (α,dk1,dk2), maka terima H0 2 2 2 1 0 σ σ : H  2 2 2 1 a σ σ : H  dk1 = n1 – 1 (derajat kebebasan dari variansi dengan nilai yang lebih besar) dk2 = n2 – 1 (derajat kebebasan dari variansi dengan nilai yang lebih kecil)
  • 15. • Diketahui data hasil ujian dari dua kelas sebagai berikut : Jawab : Langkah 01 Tentukan nilai variansi dari kedua sampel Variansi kelas A (sA²) = 8,9947 Variansi kelas B (sB²) = 4,3753 Langkah 02 Tentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatifnya Kelas A Kelas B 52 67 56 45 70 54 64 59 60 61 51 56 63 57 65 2 B 2 A 0 σ σ : H  2 B 2 A a σ σ : H 
  • 16. Langkah 03 Tentukan tingkat signifikansi α, misalkan dipilih 0.1 Langkah 04 Pilih statistik uji. Karena kita akan membandingkan kondisi dari 2 sampel, maka digunakan uji F Langkah 05 Tentukan daerah kritis atau Ftabel (0.05,6,7) = 3.87 (karena pengujiannya adalah pengujian 2 pihak, maka nilai α yang dipilih menjadi α/2) lihat tabel Uji F Langkah 06 Hitung nilai Fhitung Langkah 07 Penarikan kesimpulan : terima H0, karena nilai Fhitung kurang dari Ftabel Dengan kata lain nilai kedua kelas homogen. 2.055 4.3753 8.9947 s s F 2 2 2 1   
  • 17. • digunakan untuk menguji homogenitas varians lebih dari dua kelompok data • Formulasi Pengujian Uji Bartlett : di mana : n = jumlah data dk = derajat kebebasan sᵢ² = variansi data kelompok ke-i ) dk.logs ln(10).(B χ 2 i 2      2 dk.logs B      dk dk.s s dengan 2 i 2
  • 18. • Suatu penelitian mengenai perbedaan hasil belajar siswa akibat suatu perlakuan (eksperimen) dilakukan. Adapun perlakuan yang diberikan adalah kelompok 1 menggunakan diskusi kelompok besar, kelompok 2 menggunakan tutor sebaya, • kelompok 3 menggunakan multimedia dan kelompok 4 menggunakan ceramah dan demonstrasi. • Data hasil penelitian tersebut ditampilkan dalam tabel berikut :
  • 19. No Kel.1 Kel.2 Kel.3 Kel.4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 23 20 21 21 24 18 13 17 22 14 18 22 21 18 19 17 17 22 27 25 20 17 20 22 23 25 28 26 27 18 22 15 14 20 21 18 19 21 20 19 18 25 20 24 19 18 28 24 21 23 22 26 20 22 24 23 21 19 24 26 28 21
  • 20. • Langkah 1 : variansi dan dk dari setiap kelompok sampel • Langkah 2 : tabel homogenitas variansi • Langkah 3 : menghitung luas gabungan • Langkah 4 : menghitung nilai B  • Langkah 5 : menghitung nilai χ² sampel dk dki(dk- 1_ sᵢ² dk. sᵢ² log sᵢ² dk.(log sᵢ²)      dk dk.s s 2 i 2   2 dk.logs B ) dk.logs ln(10).(B χ 2 i 2   
  • 21. • Sembilan belas ekor sapi dibagi kedalam 4 grup, dan tiap grup diberikan makanan yang berbeda Makanan 1 Makanan 2 Makanan 3 Makanan 4 60.8 68.7 102.6 87.9 57.0 67.7 102.1 84.2 65.0 74.0 100.2 83.1 58.6 66.3 96.5 85.7 61.7 69.8 90.3
  • 22. • Data yang digunakan adalah berat, dalam kilogram, dan diharapkan melalui pengujian diperoleh berat yang sama untuk semua sapi.