Stereokimia
1. Putri Siti Sahara

(0661 12 071)

2. Vina Ramdiani

(0661 12 072)

3. Upit Novitasari

(0661 12 073)

4. Deta Meila P

(0661 12 076)

5. Ardilla Lisawardi

(0661 12 077)

6. Apriani

(0661 12 078)

7. Ghintya Fitaloka

(0661 12 079)

K
E
L
O
M
P
O
K
8
Pengertian Stereokimia

Studi mengenai molekul-molekul dalam ruang tiga
dimensi, yaitu bagaimana atom-atom dalam molekul
ditata dalam ruangan satu relatif terhadap yang lain.
• Stereoisomer: isomer-isomer yang berbeda susunan
atomnya dalam ruang
• Polarimeter : alat pengukur sudut putar bidang
polarisasi cahaya. (optis aktif = dapat memutar bidang
polarisasi cahaya)
• Enantiomer : stereoisomer yang optis aktif
• Diastereoisomer : stereoisomer yang tidak optis aktif.
1. a. Isomer Geometri dalam Alkena (Cis dan Trans)
 Diakibatkan oleh ketegaran dalam molekul
 Dijumpai dalam dua kelas senyawa: alkena dan senyawa
siklik.

 Senyawa yang mempunyai ikatan rangkap tak dapat berputar
dengan ikatan rangkap sebagai sumbunya, tanpa mematahkan
ikatan pi nya.
Karena kekakuan ikatan pi, gugus-gugus yang terikat pada
ikatan pi terletak tetap dalam ruang relatif satu sama lain.
Cl

Cl
C

H

Cl

H
C

C
H

cis 1,2-dikloroetena

H

C
Cl

trans 1,2-dikloroetena
Syarat isomer geometri dalam alkena :
Tiap atom karbon yang terlibat dalam ikatan pi mengikat dua

gugus yang berlainan

b. Isomer geometri dalam senyawa siklik
Atom-atom yang tergabung dalam suatu cincin, tidak bebas
berotasi mengelilingi ikatan-ikatan sigma cincin tersebut.
CH3

CH3

OH

trans-2-metil-1-sikloheksanol

OH

cis-2-metil-1-sikloheksanol
2. Sistem Tata Nama (E) dan (Z)
Bila tiga atau empat gugus yang terikat pada atom karbon ikatan

rangkap berlainan, tetap diperolah pasangan isomer geometri tetapi
sulit untuk penamaan cis dan trans

sintem (E) dan (Z). Bila

gugus prioritas tinggi berada pada sisi yang berlawanan dari ikatan

pi maka isomer itu (E) = entgegen, jika satu sisi (Z) = zusammen
Atom bernomor atom paling tinggi mendapat prioritas utama.
Br

I lebih prioritas
daripada Br

F
C

I

C
Cl

(Z)-1 bromo-2-kloro-2 fluoro-1-iodoetena

Cl lebih prioritas
daripada F
3. Penetapan konfigurasi:
Sistem (R) dan (S)
1. Urutkan keempat gugus yang terikat pada karbon
kiral menurut aturan prioritas aturan Chan-IngoldPrelog.
2. Proyeksikan molekul tersebut sehingga gugus
dengan prioritas rendah berarah ke belakang.

3. Pilih gugus dengan prioritas tertinggi dan tarik arah
panah ke prioritas berikutnya.
4. Jika panah searah jarum jam, maka konfigurasinya
R (rectus), sebaliknya S (sinister).
1

1
3

4

4

3
2

2

Urutan prioritas: 4 > 3 > 2 > 1

1

1
3

4

4

3

2

2

R

S
Stereoisomer dapat berupa :
Konformer : Dapat berinterkonversi melalui rotasi pada
ikatan tunggal
A

Isomer Konfigurasional : Tidak dapat berinterkonversi
melalui rotasi, hanya dengan memutus dan membuat ikatan.

Kiral : Bayangan cermin tidak dapat disuperimposkan pada
B

molekul sendiri
Akiral : Molekul dan bayangan cerminnya identik.

C

Enantiomer : stereoisomer yang optis aktif
Diastereoisomer : stereoisomer yang tidak optis aktif
Contoh Konformasi senyawa terbuka : 3-kloro-1-propanol

OH

H

3

O

3

ClCH 2

ClCH 2

2

C

1 CH2

C
1

H
2 CH2

ClCH 2

H

H

OH

H

O

H

H

H

1

OH

H

H

2

OH

H

H

dimensional

bola dan pasak

Newman

CH2Cl

H

H
H

O

Cl
OH

Cl

3

C

C
2

CH2

H

CH2OH
H

2 CH2

3 CH2Cl

dimensional

1

H

O

2

CH2OH
3

Cl

H

1

H

bola dan pasak

H

H
3

H

H

2

CH2OH
1

Newman
Etana berkonformasi goyang dah konformasi tindih
H

dan

H
H

H
H

H

H

H

H

H

H

H

Konformasi sikloheksana

kursi

setengah kursi

biduk belit

biduk
KIRALITAS
Suatu benda yang tak dapat diimpitkan pada bayangan
cerminnya disebut kiral, sebaliknya akiral. Kiralitas terjadi
karena molekul tersebut mengandung sebuah atom karbon sp3
dengan 4 gugus yang berlainan, disebut atom karbon asimetrik,
atau atom karbon kiral. Penataan gugus-gugus di sekitar atom
kiral disebut konfigurasi mutlak.
Enantiomer
 Bayangan cermin yang tidak dapat di superimposkan.
Enantiomer memiliki sifat akiral yang identik,seperti titik leleh,titik
didih,rapatan dan berbagai jenis spektrum. Namun memiliki sifat kiral
yang berbeda salah satunya ialah arah pemutaran cahaya terpolarisasi
bidang.

CO2H

CO2H

C

C

CH3 H OH
(R)-(-)-asam laktat

OH H CH3
(S)-(+)-asam laktat
Rumus Proyeksi Fischer
Rumus proyeksi untuk menunjukkan penataan ruang
dari gugus-gugus disekitar atom kiral.
- C untuk atom stereogenik di hilangkan dan hanya dinyatakan secara
sederhana sebagai titik silang dari garis datar dan garis tegak.
- garis datar menghubungkan pusat stereogenik dengan gugus yang
menjulur ke atas bidang,dan garis tegak menunjukkan bahwa gugusgugus berada di bawah bidang.
O
O

CH
CH

Menjadi
H

C

CH2OH

OH

H

C

OH

CH2OH
Diastereomer
• Stereomer yang bukan bayangan cermin satu dengan lainnya.
CO2H

R
H

HO

C

S

C

CO2H

CO2H

R

OH

H

H

H

C

R

C

OH

OH

CO2H

Perbedaan mendasar antara enantiomer dengan stereoisomer:
Enantiomer: Bayangan cermin, hanya berbeda dalam sifat kiral. Memiliki
sifat akiral yg sama,tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya melalui
metode yang bergantung pada sifat akiral seperti rekristalisasi atau distilasi
Diastereomer : Bukan bayangan cermin. Berbeda dalam banyak sifat, baik
akiral maupun kiral
Senyawa Dengan Lebih Dari Satu Pusat Stereogenik
2-bromo-3-klorobutana (Memiliki dua pusat stereogenik)
CH3 CH CH CH3
Br

Cl

Jadi ada empat isomer yang mungkin:
CH3
Br

R

H

R

C

C

CH3

(A)

CH3

CH3

H H
Cl Cl

CH3

C

Br

Br

R

C

H

H

S

C

Br

C

H

H

S

C

Cl

Cl

R

C

H

S
S

CH3

(B)

CH3

CH3

(C)

(D)

Pasangan (A,B) dan (C,D) merupakan Enantiomer. Selebihnya
Diastereomer. Jika molekul mempunyai n pusat stereogenik yang
berbeda, maka stereoisomer yang terbentuk

2n
Campuran Rasemik
Pembentukan produk kiral dari reaktan akiral contohnya adisi
hidrogen bromida pada 1-butena 2-bromobutena sesuai dengan
aturan Markovnikov.
*
CH3CH2CH==CH2 + HBr  CH3CH2CHCH3
Br

Produknya memilik satu pusat stereogenik, tetapi kedua
enantiomer ini terbentuk dalam jumlah yang tepat sama.
Produknya ialah campuran rasemik.
MEKANISME REAKSI
+

Br -

CH3CH2CH=CH2 + H+ CH3CH2CHCH3  CH3CH2CHCH3
Kation 2-butil

Br

Intermediet kation 2-butil yang diperoleh dengan mengadisikan satu
proton ke karbon ujung berbentuk planar, dan ion bromida dapat
bergabung dengannya dari bagian atas atau bawah dengan peluang
yang tepat sama
Br
Atas

C
CH3CH2

H
CH3

(S)-2-bromobutana

CH3CH2

+

C

H

-

Br
CH3

CH3CH2

C
Bawah

H

CH3

Br
(R)-2-bromobutana
Resolusi Campuran Rasemik


Adalah Proses pemisahan campuran rasemik menjadi
enantiomernya.
Untuk memisahkan campura rasemik:



Reaksikan dengan reagen kiral, produknya akan berua
sepasang diastereomer.

R

+ R

R

S

S

Reagen Kiral

S

R

Pasangan
Enantiomer ( Tidak
dapat dipisahkan)

Produk diastereomer
(dapat dipisahkan)

Stereokimia vina

  • 1.
    Stereokimia 1. Putri SitiSahara (0661 12 071) 2. Vina Ramdiani (0661 12 072) 3. Upit Novitasari (0661 12 073) 4. Deta Meila P (0661 12 076) 5. Ardilla Lisawardi (0661 12 077) 6. Apriani (0661 12 078) 7. Ghintya Fitaloka (0661 12 079) K E L O M P O K 8
  • 2.
    Pengertian Stereokimia  Studi mengenaimolekul-molekul dalam ruang tiga dimensi, yaitu bagaimana atom-atom dalam molekul ditata dalam ruangan satu relatif terhadap yang lain. • Stereoisomer: isomer-isomer yang berbeda susunan atomnya dalam ruang • Polarimeter : alat pengukur sudut putar bidang polarisasi cahaya. (optis aktif = dapat memutar bidang polarisasi cahaya) • Enantiomer : stereoisomer yang optis aktif • Diastereoisomer : stereoisomer yang tidak optis aktif.
  • 3.
    1. a. IsomerGeometri dalam Alkena (Cis dan Trans)  Diakibatkan oleh ketegaran dalam molekul  Dijumpai dalam dua kelas senyawa: alkena dan senyawa siklik.  Senyawa yang mempunyai ikatan rangkap tak dapat berputar dengan ikatan rangkap sebagai sumbunya, tanpa mematahkan ikatan pi nya. Karena kekakuan ikatan pi, gugus-gugus yang terikat pada ikatan pi terletak tetap dalam ruang relatif satu sama lain. Cl Cl C H Cl H C C H cis 1,2-dikloroetena H C Cl trans 1,2-dikloroetena
  • 4.
    Syarat isomer geometridalam alkena : Tiap atom karbon yang terlibat dalam ikatan pi mengikat dua gugus yang berlainan b. Isomer geometri dalam senyawa siklik Atom-atom yang tergabung dalam suatu cincin, tidak bebas berotasi mengelilingi ikatan-ikatan sigma cincin tersebut. CH3 CH3 OH trans-2-metil-1-sikloheksanol OH cis-2-metil-1-sikloheksanol
  • 5.
    2. Sistem TataNama (E) dan (Z) Bila tiga atau empat gugus yang terikat pada atom karbon ikatan rangkap berlainan, tetap diperolah pasangan isomer geometri tetapi sulit untuk penamaan cis dan trans sintem (E) dan (Z). Bila gugus prioritas tinggi berada pada sisi yang berlawanan dari ikatan pi maka isomer itu (E) = entgegen, jika satu sisi (Z) = zusammen Atom bernomor atom paling tinggi mendapat prioritas utama. Br I lebih prioritas daripada Br F C I C Cl (Z)-1 bromo-2-kloro-2 fluoro-1-iodoetena Cl lebih prioritas daripada F
  • 6.
    3. Penetapan konfigurasi: Sistem(R) dan (S) 1. Urutkan keempat gugus yang terikat pada karbon kiral menurut aturan prioritas aturan Chan-IngoldPrelog. 2. Proyeksikan molekul tersebut sehingga gugus dengan prioritas rendah berarah ke belakang. 3. Pilih gugus dengan prioritas tertinggi dan tarik arah panah ke prioritas berikutnya. 4. Jika panah searah jarum jam, maka konfigurasinya R (rectus), sebaliknya S (sinister).
  • 7.
    1 1 3 4 4 3 2 2 Urutan prioritas: 4> 3 > 2 > 1 1 1 3 4 4 3 2 2 R S
  • 8.
    Stereoisomer dapat berupa: Konformer : Dapat berinterkonversi melalui rotasi pada ikatan tunggal A Isomer Konfigurasional : Tidak dapat berinterkonversi melalui rotasi, hanya dengan memutus dan membuat ikatan. Kiral : Bayangan cermin tidak dapat disuperimposkan pada B molekul sendiri Akiral : Molekul dan bayangan cerminnya identik. C Enantiomer : stereoisomer yang optis aktif Diastereoisomer : stereoisomer yang tidak optis aktif
  • 9.
    Contoh Konformasi senyawaterbuka : 3-kloro-1-propanol OH H 3 O 3 ClCH 2 ClCH 2 2 C 1 CH2 C 1 H 2 CH2 ClCH 2 H H OH H O H H H 1 OH H H 2 OH H H dimensional bola dan pasak Newman CH2Cl H H H O Cl OH Cl 3 C C 2 CH2 H CH2OH H 2 CH2 3 CH2Cl dimensional 1 H O 2 CH2OH 3 Cl H 1 H bola dan pasak H H 3 H H 2 CH2OH 1 Newman
  • 10.
    Etana berkonformasi goyangdah konformasi tindih H dan H H H H H H H H H H H Konformasi sikloheksana kursi setengah kursi biduk belit biduk
  • 11.
    KIRALITAS Suatu benda yangtak dapat diimpitkan pada bayangan cerminnya disebut kiral, sebaliknya akiral. Kiralitas terjadi karena molekul tersebut mengandung sebuah atom karbon sp3 dengan 4 gugus yang berlainan, disebut atom karbon asimetrik, atau atom karbon kiral. Penataan gugus-gugus di sekitar atom kiral disebut konfigurasi mutlak.
  • 12.
    Enantiomer  Bayangan cerminyang tidak dapat di superimposkan. Enantiomer memiliki sifat akiral yang identik,seperti titik leleh,titik didih,rapatan dan berbagai jenis spektrum. Namun memiliki sifat kiral yang berbeda salah satunya ialah arah pemutaran cahaya terpolarisasi bidang. CO2H CO2H C C CH3 H OH (R)-(-)-asam laktat OH H CH3 (S)-(+)-asam laktat
  • 13.
    Rumus Proyeksi Fischer Rumusproyeksi untuk menunjukkan penataan ruang dari gugus-gugus disekitar atom kiral. - C untuk atom stereogenik di hilangkan dan hanya dinyatakan secara sederhana sebagai titik silang dari garis datar dan garis tegak. - garis datar menghubungkan pusat stereogenik dengan gugus yang menjulur ke atas bidang,dan garis tegak menunjukkan bahwa gugusgugus berada di bawah bidang. O O CH CH Menjadi H C CH2OH OH H C OH CH2OH
  • 14.
    Diastereomer • Stereomer yangbukan bayangan cermin satu dengan lainnya. CO2H R H HO C S C CO2H CO2H R OH H H H C R C OH OH CO2H Perbedaan mendasar antara enantiomer dengan stereoisomer: Enantiomer: Bayangan cermin, hanya berbeda dalam sifat kiral. Memiliki sifat akiral yg sama,tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya melalui metode yang bergantung pada sifat akiral seperti rekristalisasi atau distilasi Diastereomer : Bukan bayangan cermin. Berbeda dalam banyak sifat, baik akiral maupun kiral
  • 15.
    Senyawa Dengan LebihDari Satu Pusat Stereogenik 2-bromo-3-klorobutana (Memiliki dua pusat stereogenik) CH3 CH CH CH3 Br Cl Jadi ada empat isomer yang mungkin: CH3 Br R H R C C CH3 (A) CH3 CH3 H H Cl Cl CH3 C Br Br R C H H S C Br C H H S C Cl Cl R C H S S CH3 (B) CH3 CH3 (C) (D) Pasangan (A,B) dan (C,D) merupakan Enantiomer. Selebihnya Diastereomer. Jika molekul mempunyai n pusat stereogenik yang berbeda, maka stereoisomer yang terbentuk 2n
  • 16.
    Campuran Rasemik Pembentukan produkkiral dari reaktan akiral contohnya adisi hidrogen bromida pada 1-butena 2-bromobutena sesuai dengan aturan Markovnikov. * CH3CH2CH==CH2 + HBr  CH3CH2CHCH3 Br Produknya memilik satu pusat stereogenik, tetapi kedua enantiomer ini terbentuk dalam jumlah yang tepat sama. Produknya ialah campuran rasemik.
  • 17.
    MEKANISME REAKSI + Br - CH3CH2CH=CH2+ H+ CH3CH2CHCH3  CH3CH2CHCH3 Kation 2-butil Br Intermediet kation 2-butil yang diperoleh dengan mengadisikan satu proton ke karbon ujung berbentuk planar, dan ion bromida dapat bergabung dengannya dari bagian atas atau bawah dengan peluang yang tepat sama
  • 18.
  • 19.
    Resolusi Campuran Rasemik  AdalahProses pemisahan campuran rasemik menjadi enantiomernya. Untuk memisahkan campura rasemik:  Reaksikan dengan reagen kiral, produknya akan berua sepasang diastereomer. R + R R S S Reagen Kiral S R Pasangan Enantiomer ( Tidak dapat dipisahkan) Produk diastereomer (dapat dipisahkan)