Dokumen tersebut membahas tentang ikatan phi (π) yang merupakan ikatan kovalen yang terbentuk dari pertumpangtindahan dua orbital atom yang masing-masing memiliki satu elektron. Ikatan phi lebih lemah dari ikatan sigma karena densitas elektronnya lebih jauh dari inti atom. Walaupun demikian, ikatan phi seringkali merupakan komponen penting dari ikatan rangkap.
Teori orbital molekul merupakan teori yang paling lengkap karena menyangkut interaksi elektrostatik dan interaksi kovalen . Berdasarkan teori orbital molekul, pada pembentukkan senyawa kompleks, orbital-orbital pada atom pusat dengan orbital-orbital dari ligan saling berinteraksi membentuk orbital-orbital molekul baru. Berdasarkan pedekatan linier, orbital-orbital molekul senyawa kompleks dianggap merupakan kombinasi linier dari orbital-orbital atom pusat dan orbital-orbital ligan. Perbedaan energy antara orbital-orbital atom pusat dengan ligan dapat diabaikan oleh karena itu dalam menggambarkan orbital molekul senyawa kompleks cukup digambarkan dengan orbital-orbital valensinya
Differential Thermal Analysis adalah salah satu pengujian tak rusak (non-destructive test). Pengujian ini berguna untuk mengidentifikasi dan enganalisis secara kuantitatif komoposisi suatu zat dengan melihat perilakunya terhadap temperatur. Di dalam presentasi ini akan dibahas seputar dasar teori, faktor yang mempengaruhi perubahan suhu baiks ecara fisika maupun kimia, standar sampel, standar kalibrasi, instrumen, dan sistem DTA nya
Teori orbital molekul merupakan teori yang paling lengkap karena menyangkut interaksi elektrostatik dan interaksi kovalen . Berdasarkan teori orbital molekul, pada pembentukkan senyawa kompleks, orbital-orbital pada atom pusat dengan orbital-orbital dari ligan saling berinteraksi membentuk orbital-orbital molekul baru. Berdasarkan pedekatan linier, orbital-orbital molekul senyawa kompleks dianggap merupakan kombinasi linier dari orbital-orbital atom pusat dan orbital-orbital ligan. Perbedaan energy antara orbital-orbital atom pusat dengan ligan dapat diabaikan oleh karena itu dalam menggambarkan orbital molekul senyawa kompleks cukup digambarkan dengan orbital-orbital valensinya
Differential Thermal Analysis adalah salah satu pengujian tak rusak (non-destructive test). Pengujian ini berguna untuk mengidentifikasi dan enganalisis secara kuantitatif komoposisi suatu zat dengan melihat perilakunya terhadap temperatur. Di dalam presentasi ini akan dibahas seputar dasar teori, faktor yang mempengaruhi perubahan suhu baiks ecara fisika maupun kimia, standar sampel, standar kalibrasi, instrumen, dan sistem DTA nya
Teori orbital molekul didasarkan pada hasil eksperimen dengan metode resonansi spin elektron yang menunjukkan adanya pemakaian bersama pasangan elektron oleh atom pusat dengan ligan. Hal ini menunjukkan pada pembentukkan senyawa kompleks disamping terjadi interaksi elektrostatik atau interaksi ionic, juga terjadi interaksi kovalen
Teori orbital molekul didasarkan pada hasil eksperimen dengan metode resonansi spin elektron yang menunjukkan adanya pemakaian bersama pasangan elektron oleh atom pusat dengan ligan. Hal ini menunjukkan pada pembentukkan senyawa kompleks disamping terjadi interaksi elektrostatik atau interaksi ionic, juga terjadi interaksi kovalen
2. • Berdasarkan cara tumpang tindih orbital
masing-masing atom yang
berikatan, ikatan kovalen dibedakan
menjadi dua yaitu, ikatan sigma (σ) dan
ikatan phi (π).
•
3. • ikatan phi (π) terjadi akibat tumpang tindih
orbital atom-atom yang tidak berada dalam
poros ikatan.
Perbedaan cara tumpang tindih orbital dalam
pembentukan ikatan tersebut menyebabkan
perbedaan kekuatan ikatan. Ikatan sigma
lebih kuat atau memiliki tingkat energi lebih
rendah dibandingkan ikatan phi.
4. ikatan pi (ikatan π)
• IKATAN PHI ADALAH
ikatan kimia kovalen
yang dua cuping orbital
atom yang berlektron
tunggal bertumpang
tindih dengan dua
cuping orbital atom
lainnya yang juga
berlektron tunggal.
Hanya terdapat satu
bidang simpul dari
orbital yang melewati
dua inti atom.
5. • Huruf Yunani π
berasal dari nama
orbital p karena
simetri orbital ikatan
pi adalah sama
dengan orbital p
ketika dilihat dari
sumbu ikatan.
• Orbital p biasanya
terlibat dalam ikatan
sejenis ini. Orbital d
juga dianggap terlibat
dalam ikatan pi
6. • Ikatan pi biasanya lebih
lemah dari ikatan sigma
karena rapatan elektronnya
lebih jauh dari inti atom
yang bermuatan
positif, sehingga
memerlukan lebih banyak
energi.
Dua orbital-p yang paralel.
• Dari sudut pandang
mekanika
kuantum, kelemahan ikatan
ini dijelaskan oleh
ketumpangtindihan yang
sangat sedikit di antara
orbital p oleh karena
orientasinya yang paralel.
7. • Walaupun ikatan pi lebih lemah dari ikatan
sigma, ikatan pi seringkali merupakan
komponen dari ikatan rangkap bersamaan
dengan ikatan sigma. Kombinasi dari
ikatan sigma dan pi lebih kuat dari ikatan
pi dan sigma yang berdiri sendiri.
8. Atas :Ikatan pi terbentuk oleh
pertumpangtindihan. Warna merah muda
dan kelabu mewakili model bola dan
batang dari fragmen molekul yang
terdapat ikatan pi.
Bawah : Pemutusan ikatan pi ketika ikatan
tersebut berotasi dikarenakan oleh
orientasi paralel yang hilang.
Pemutusan ikatan pi ketika
ikatan tersebut berotasi
dikarenakan oleh orientasi
paralel yang hilang.
9.
10. • Senyawa hidrokarbon
dengan ikatan
rangkap dua terjadi
pada orbital p, dan
ikatan ini dikenal
dengan ikatan phi
11. • Pada ikatan rangkap dua, atom karbon memiliki hibridisasi sp2
dimana satu orbital 2s dan dua orbital 2p membentuk tiga orbital
hibrid sp2, sementara satu orbital 2p yang sisa tidak mengalami
hibridisasi.
Hal yang sama juga terjadi pada senyawa karbon dengan ikatan
rangkap tiga. Satu orbital 2p akan bergabung dengan orbital 2s
membentuk orbital hibrid sp, dan dua orbital p yang sisa tidak
mengalami hibridisasi. Orbital 2p yang tidak mengalami hibridisasi
akan membentuk ikatan phi (π), sementara orbital yang
berhibridisasi membentuk ikatan sigma (σ).
12. • pada ikatan rangkap dua
terjadi perubahan sudut
akibat dua orbital p
berposisi sejajar sehingga
membentuk orbital sp2 (segi
tiga datar) dan sudut yang
terbentuk adalah 1200.
Sama halnya dengan ikatan
rangkap tiga terdapat dua
orbital p dalam posisi
sejajar sehingga merubah
bentuk orbital sp menjadi
(bentuk planar) dengan
sudut 1800.